ii - eprints.unisbank.ac.ideprints.unisbank.ac.id/4986/1/SKR.V.05.52.1670-14.05.52.0160.pdf ·...
Transcript of ii - eprints.unisbank.ac.ideprints.unisbank.ac.id/4986/1/SKR.V.05.52.1670-14.05.52.0160.pdf ·...
i
ii
iii
iv
v
MOTTO
Sabar memiliki dua sisi, sisi yang satu adalah sabar, sisi yang lain adalah
bersyukur kepada Allah.
(Ibnu Mas’ud)
Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar.
(Khalifah ‘Umar)
Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu akan menjaga engkau dan engkau
menjaga harta. Ilmu itu penghukum (hakim) sedangkan harta terhukum. Kalau
harta itu akan berkurang apabila dibelanjakan, tetapi ilmu akan bertambah apabila
dibelanjakan.
(Sayidina Ali bin Abi Thalib)
Niat adalah ukuran dalam menilai benarnya suatu perbuatan, oleh karenanya,
ketika niatnya benar, maka perbuatan itu benar, dan jika niatnya buruk, maka
perbuatan itu buruk.
(Imam An Nawawi)
Orang yang banyak ketawa itu kurang wibawanya. Orang yang suka menghina
orang lain, dia juga akan dihina. Orang yang mencintai akhirat, dunia pasti
menyertainya.
Barangsiapa menjaga kehormatan orang lain, pasti kehormatan dirinya akan
terjaga.
(Sayidina Umar bin Khattab)
Antara tanda-tanda orang yang bijaksana itu ialah :
Hatinya selalu berniat suci. Lidahnya selalu basah dengan zikrullah, Kedua
matanya menangis kerana penyesalan (terhadap dosa), Segala perkara dihadapinya
dengan sabar dan tabah., Mengutamakan kehidupan akhirat daripada kehidupan
dunia.
(Sayidina Utshman bin Affan)
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada :
1. Ayah, Kakak dan adik yang selalu mendoakan yang terbaik untuk Irfan,
dan yang tercinta Almh. Ibu yang percaya suatu saat nanti anaknya akan
menajdi orang yang berguna.
2. Dosen pembimbing saya Bapak MARYONO,SE,A.Kp, M.M., Ak yang
telah banyak meluangkan waktu dan tenaga untuk membimbing dalam
penyusunan skripsi ini.
3. Seluruh Anggota BAI_AL’IKHSAN, dan khusunya Angkatan 2014 yang
sebagian sudah wisuda duluan, selalu bangga terhadap kalian dari awal
kenal sampai saat ini
4. Seluruh CREW CN_Tlogosari, yang sudah menjadi teman baru, kawan
dan sahabat saya.
5. Teman seangkatan saya “TIM HORE AKUNTANSI SORE 2014” yang
selalu mendukung agar skripsi saya cepet selesai.
Penulis,
Irfan Ali Mustofa
vii
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
kompetensi sumber daya manusia, penerapan sistem akuntansi keuangan daerah,
penerapan standar akuntansi pemerintahan dan sistem pengendalian internal
terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah di Satuan Kerja Perangkat
Daerah Kabupaten Blora. Penelitian ini menggunakan metode random sampling
dalam pemilihan sampel, dengan kriteria adalah Pejabat Eselon III dan IV pada
Dinas dan Badan di Kabupaten Blora dipilih sebagai responden dengan alasan
unutk melihat kinerja manajerial dalam Kualitas Laporan Keuangan Daerah. Data
yang digunakan adalah data primer dengan metode yang digunakan adalah metode
kuesioner. Kuesioner yang diolah sebanyak 93 responden. Data yang diperoleh
akan dianalisa menggunakan uji kelayakan instrumen, uji asumsi klasik, regresi
linier berganda dan uji model penelitian. Kompetensi sumber daya manusia,
penerapan standar akuntansi pemerintahan dan sistem pengendalian internal
berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas laporan keuangan daerah,
sedangkan penerapan sistem akuntansi keuangan daerah berpengaruh negatif dan
signifikan
Kata kunci :Kompetensi sumber daya manusia, penerapan standar akuntansi
keuangan daerah, penerapan standar akuntansi pemerintahan dan
sistem pengendalian internal, kualitas laporan keuangan daerah.
viii
ABSTRACT
The purpose of this research was to determine the
influence of human resource competencies, the application of regional financial
accounting systems, the application of government accounting standards and
internal control systems to the quality of local government financial reports in the
Blora District Regional Device work Units. This study uses a random sampling
method in the selection of samples, with criteria that are Echelon III and IV
Officials in the Office and Agency in Blora Regency chosen as respondents for the
reason of seeing managerial performance in the Quality of Regional Financial
Reports. The data used is primary data with the method used is a questionnaire
method. Questionnaires were processed as many as 93 respondents. The data
obtained will be analyzed using the instrument feasibility test, classic assumption
test, multiple linear regression and research model test. Competence of human
resources application of government accounting standards and internal control
systems influence positive signigicant the quality of regional financial reports,
and application of regional financial accounting systemss influence Negative
signigicant the quality of regional financial reports
Keywords : Competence of human resources, application of regional financial
accounting systems, application of government accounting standards
and internal control systems, quality of regional financial reports.
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala
,Shalawat serta salam tidak lupa penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad
Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam beserta para sahabatnya. Alhamdulillah berkat
rahmat dan karunia yang Allah berikan,sehingga dapat menyelesaikan penelitian
dan skripsi yang berjudul : “PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA
MANUSIA, PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH,
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAN SISTEM
PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KUALITAS LAPORAN
KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi
salah satu syarat kelulusan dalam meraih derajat sarjana Ekonomi Strata satu (S-
1) Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Stikubank Semarang.
Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Blora dengan data yang memadai.
Hasil penelitian memberikan bukti bahwa Kualitas Sumber daya manusia,
penerapan SAKD, penerapan SAP dan pengendalian internal berpengaruh
terhadap kualitas laporan keuangan daerah. Namun penelitian ini juga memiliki
keterbatasan dari aspek metodologis. Oleh karena itu pembaca yang budiman
yang berminat pada kajian penelitian ini dipergunakan sebagai referensi
selanjutnya.
Dalam proses penelitian dan penyusunan laporan penelitian dalam skripsi
ini, penulis tidak luput dari kendala. Kendala tersebut dapat diatasi penulis berkat
bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis
ingin menyampaikan rasa terimakasih sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Safik Faozi, SH., M.Hum selaku Rektor Universitas Stikubank
Semarang.
2. Dr. Euis Soliha, SE., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Stikubank Semarang.
3. Ibu Cahyani Nuswandari, SE., M.Si., Ak., CA Selaku Ketua Program
Studi Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Stikubank
Semarang.
x
4. Bapak Maryono ,SE,A.Kp, M.M., Ak selaku dosen pembimbing dan
penguji yang telah banyak mengorbankan waktu, tenaga, pikiran untuk
memberikan arahan dan masukan kepada saya dalam menyelesaikan
laporan skripsi ini.
Semarang, 3 September 2018
(Irfan Ali Mustofa)
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA SEKRIPSI .........................................iv
HALAMAN MOTO ........................................................................................ v
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................vi
ABSTRAK ................................................................................................... vii
ABSTRACK .................................................................................................. viii
KATA PENGANTAR ....................................................................................ix
DAFTAR ISI ..................................................................................................xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................... 8
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................ 9
1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 10
2.1 Landasan Teori ............................................................................. 11
2.1.1 Stewardship Teory .............................................................. 11
2.1.2 Laporan Keuangan Pemerintah Daerah................................ 13
2.1.3 Kompetensi Sumber Daya Manusia ..................................... 14
2.1.4 Sistem Akuntansi Keuangan Daerah.................................... 15
2.1.5 Standar Akuntansi Pemerintahan ......................................... 16
2.1.6 Sistem Pengendalian Internal Pemerintah ............................ 17
2.2 Penelitian Terdahulu ..................................................................... 18
2.3 Pengembangan Hipotesis .............................................................. 21
xii
2.3.1 Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah .......................... 21
2.3.2 Pengaruh Penerapan SAKD terhadap Kualitas Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah ...................................................... 21
2.3.3 Pengaruh Penerapan SAP terhadap Kualitas Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah ...................................................... 22
2.3.4 Pengaruh Sistem Pengendalian Internal
Pemerintahterhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah ......................................................................................... 23
2.4 Kerangka Penelitian ...................................................................... 24
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 25
3.1 Objek Penelitian ........................................................................... 26
3.2 Populasi Penelitian ....................................................................... 25
3.3 Jenis dan Sumber Data .................................................................. 26
3.4 Metode Pengumpulan Data ........................................................... 27
3.5 Definisi Konsep, Operasional dan Pengukuran Variabel ............... 27
3.5.1 Sumber Daya Manusia (SDM) (X1) .................................... 28
3.5.2 Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD) (X2) ............. 28
3.5.3 Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) (X3) ...................... 29
3.5.4 Sistem Pengendalian Internal (SPI) (X4) ............................. 29
3.6 Uji Kompetensi Data .................................................................... 31
3.6.1 Uji Validitas ........................................................................ 32
3.6.2 Uji Realibitas ...................................................................... 32
3.7 Uji Normalitas .............................................................................. 32
3.8 Uji Asumsi Klasik ........................................................................ 33
3.8.1 Uji Multikolinieritas ............................................................ 33
3.8.2 Uji Heteroskedastisitas ........................................................ 34
3.8.3 Uji Regresi Linier Berganda ................................................ 34
3.9 Uji Kelayakan Model .................................................................... 35
3.9.1 Uji Koefisien Determinasi ................................................... 35
xiii
3.9.2 Uji F ................................................................................... 35
3.10 Uji Hipotesis ............................................................................... 36
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN .................................................. 37
4.1 Populasi dan Sampel ..................................................................... 37
4.2 Deskripsi Profil Responden........................................................... 39
4.3 Deskriptif Variabel-Variabel Penelitian ........................................ 40
4.3.1 Deskriptif Variabel Kompetensi Sumber Daya Manusia ...... 41
4.3.2 Deskriptif Variabel Sistem Akuntansi Keuangan Daerah ..... 43
4.3.3 Deskriptif Variabel Standar Akuntansi Pemerintahan .......... 45
4.3.4 Deskriptif Variabel Sistem Pengendalia Internal.................. 46
4.3.5 Deskriptif Variabel Kualitas Laporan Keuangan Daerah ..... 48
4.4 Uji Kompetensi Data .................................................................... 49
4.4.1 Uji Validitas ....................................................................... 49
4.4.2 Uji Reliabilitas .................................................................... 51
4.5 Uji Normalitas .............................................................................. 51
4.6 Uji Asumsi Klasik ........................................................................ 52
4.6.1 Uji Moltikolinearitas ........................................................... 52
4.6.2 Uji Heteroskedastisitas ........................................................ 53
4.7 Analisis Regresi Berganda ............................................................ 54
4.8 Uji Koefisien Determinasi ............................................................ 56
4.9 Uji Statistik F ............................................................................... 57
4.10 Uji Hipotesis (Uji T) dan Pembahasan ........................................ 57
BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI ........................ 63
5.1 Simpulan ...................................................................................... 63
5.2 Keterbatasan Penelitian ................................................................. 64
5.3 Implikasi....................................................................................... 64
5.4 Rekomendasi Penelitian Yang Akan Datang ................................. 65
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 66
LAMPIRAN .................................................................................................. 69
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Research Gap Penelitian Terdahulu ................................................ 20
Tabel 3.1 Daftar Badan Daerah di Kabupaten Blora ....................................... 25
Tabel 3.2 Daftar Dinas Daerah di Kabupaten Blora ........................................ 26
Tabel 3.3 Definisi Operasional Variabel ......................................................... 29
Tabel 4.1 Penyebaran Kuesioner .................................................................... 38
Tabel 4.2 Profil responden ............................................................................. 39
Tabel 4.3 Jawaban Responden pada Variabel Kompetensi Sumber Daya
Manusia ......................................................................................... 41
Tabel 4.4 Jawaban Responden pada Variabel Penerapan Sistem
Akuntansi Keuangan Daerah .......................................................... 43
Tabel 4.5 Jawaban Responden pada Variabel Standar Akuntansi
Pemerintahan ................................................................................. 45
Tabel 4.6 Jawaban Responden pada Variabel Sistem Pengendalian
Internal .......................................................................................... 46
Tabel 4.7 Jawaban Responden pada Variabel Kualitas Laporan Keuangan
Daerah ........................................................................................... 48
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas .......................................................................... 50
Tabel 4.9 Hasil Uji Realibilitas ...................................................................... 51
Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas ..................................................................... 52
Tabel 4.11 Hasil Uji Multikolinearitas .......................................................... 53
Tabel 4.12 Hasil Uji Glejser ........................................................................... 54
Tabel 4.13 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ........................................ 55
Tabel 4.14 Hasil Uji Koefisien Determinasi ................................................... 56
Tabel 4.15 Hasil Uji F .................................................................................... 57
Tabel 4.16 Hasil Uji T.................................................................................... 58
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ................................................................... 24
xvi
LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Permohonan Pengisian Kuesioner ..................................... 70
Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Riset Tugas Akhir / Skripsi ..................... 76
Lampiran 3. Surat Ijin Riset / Survey BAPPEDA ........................................... 77
Lampiran 4. Surat Keterangan membagikan quesioner di Bappeda................. 78
Lampiran 5. Surat Keterangan membagikan quesioner di Disdalduk-KB ........ 79
Lampiran 6. Surat Keterangan membagikan quesioner di Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Kabupaten Blora........................................80
Lampiran 7. Surat Keterangan membagikan quesioner di Dinas
Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten
Blora ......................................................................................... 81
Lampiran 8. Surat Keterangan Lembar Disposisi ........................................... 82
Lampiran 9. Surat Keterangan membagikan quesioner di Kantor Satuan
Polisi Pamong Praja Kabupaten Blora ....................................... 83
Lampiran 10. Surat Keterangan membagikan quesioner di Badan
Kepegawaian Daerah Kabupaten Blora ...................................... 84
Lampiran 11. Surat Keterangan membagikan quesioner di Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Blora ......................................... 85
Lampiran 12. Tabulasi Responden ................................................................. 86
Lampiran 13. Hasil Output SPSS ................................................................. 101
Lampiran 14. Lembar Bimbingan Skripsi....................................................... 106
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelanggaraan
pemerintah yang baik (good governance), telah mendorong pemerintah
pusat dan pemerintah daerah untuk menerapkan akuntabilitas publik.
Akuntabilitas dapat diartikan sebagai bentuk kewajiban
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi
organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
sebelumnya, melalui suatu pertanggungjawaban yang dilakukan secara
periodik.
Pemerintah yang bertindak sebagai agen mempunyai kewajiban
menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna informasi
keuangan pemerintah yang bertindak sebagai prinsipal dalam menilai
akuntabilitas dan membuat keputusan baik keputusan ekonomi, sosial,
maupun politik. Pemerintah pusat maupun daerah, harus mampu untuk
menjadi subjek pemberi informasi dalam rangka pemenuhan hak-hak
publik, yaitu hak untuk tahu (right to know), hak untuk diberi informasi
(right to be informed), dan hak untuk didengar aspirasinya (right to be heard
and to be listened to) Surastiani (2015)
Masih terbukti adanya laporan keuangan pemerintah yang belum
menyajikan data-data yang sesuai dengan peraturan dan penyimpangan-
2
penyimpangan yang berhasil ditemukan oleh badan pemeriksa keuangan
(BPK) dalam pelaksanaan audit laporan keuangan pemerintah membuat
tuntutan masyarakat terhadap penyelanggaran pemerintah yang baik. Hal itu
juga yang akan mendorong pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk
menetapkan akuntabilitas publik. Untuk menetapkannya dibutuhkan kualitas
informasi laporan keuangan daerah yang baik.. Fenomena yang terjadi di
lapangan menunjukan bahwa dari hasil pemeriksaan BPK IHPS I Tahun
2017, HASIL pemeriksaan BPK atas 537 LKPD mengungkapkan 6.053
kelemahan SPI yang terdiri atas 2.156 permasalahan kelemahan sistem
pengendalian akuntansi dan pelaporan, 2.657 permasalahan kelemahan
sistem pengendalian pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja, dan
1.240 permasalahan kelemahan struktur pengendalian intern.
(www.bpk.go.id / IHPSI - 2017). BPK mengungkapkan Permasalahan
kelemahan SPI secara umum terjadi antara lain karena:
1. Pejabat yang bertanggung jawab belum optimal dalam melakukan
pembinaan pemahaman akuntansi dan pelaporan kepada pelaksana
tugas, serta belum optimal dalam melakukan pengawasan dan
pengendalian.
2. Petugas pelaksana tidak cermat/ tidak tertib dalam melaksanakan tugas.
3. Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kurang cermat.
4. Menelaah Rencana Kerja dan Anggaran SKPD terkait dengan
penganggaran pendapatan dan belanja BOS.
3
5. Pejabat yang bertanggung jawab belum sepenuhnya memedomani
ketentuan peraturan terkait dengan pendapatan dan belanja.
6. TPKD kurang optimal dalam melaksanakan penyelesaian kerugian
daerah.
Laporan keuangan adalah proses akuntansi yang terstruktur dalam satu
periode akuntansi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan oleh
berbagai pihak (Harefa, 2014). Pengelolaan keuangan pemerintah daerah
hanya dilakukan berdasarkan tata kelola pemerintahan yang baik (good
governance goverment) yaitu pengeloal keuangan yang dilakukan secara
transparan dan akuntabel, yang memungkinkan para pemakai laporan
keuangan untuk dapat mengakses informasi tentang hasil yang dicapai
dalam penyelenggaraan pemerintah daerah. Oleh karena itu, informasi yang
terdapat di dalam laporan keuangan pemerintah Daerah (LKPD) harus
bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan pemakai.
Sumber daya manusia adalah faktor penting demi terciptanya laporan
keuangan yang berkualitas. Keberhasilan suatu entitas bukan hanya
dipengaruhi oleh sumber daya manusia yang dimilikinya. Kompetensi
sumber saya manusia memiliki peranan yang sangat penting untuk
merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan entitas yang
bersangkutan.
Kompetensi merupakan dasar seseorang untuk mencapai kinerja tinggi
dalam menyelesaikan kinerjannya. Sumber daya manusia yang tidak
memiliki kompetensi tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya secara
4
efesien, efektif dan ekonomis.Dalam hal ini pekerjaan yang dihasilkan tidak
akan tepat waktu dan terdapat pemborosan waktu serta tenaga. Dengan
adanya kompetensi sumber daya manusia maka waktu pembuatan laporan
keuangan akan dapat di hemat. Hal ini karena sumber daya manusia tersebut
telah memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai hal-hal yang harus
dikerjakan sehingga laporan keuangan yang disusun dapat diselesaikan dan
disajikan tepat pada waktunya. Semakin cepat laporan keuangan disajikan
maka akan semakin baik dalam pengambilan keputusan
Hasil penelitian yang dilakukan Ihsanti (2017), Pujanira (2017), Putri
(2017), Ramadhani (2017) dan Utama (2017) menyatakan bahwa
kompetensi sumber daya manusia berpengaruh positif signifikan terhadap
kualitas laporan keuangan. Berbanding terbalik dengan penelitian yang
dilakukan Nugraheta (2017) yang membuktikan kompetensi sumber daya
manusia tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan daerah.
Selain itu dalam penyusunan laporan keuangan juga diperlukan sistem
akuntansi. Di mana untuk menghasilkan laporan keuangan daerah
dibutuhkan suatu sistem akutansi keuangan daerah. Sistem akutansi
keuangan daerah (SAKD) merupakan suatu prosedur dari tahap awal
pengumpulan data sampai pelaporan keuangan atas pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD (Permendagri No.59 Tahun 2007). Jika sistem akuntansi
belum dipahami maka akan dapat menghambat dalam penyusunan laporan
keuangan.
5
Banyak pihak yang akan mengandalkan informasi laporan keuangan
yang disusun oleh pemerintah sebagai dasar pengambilan keputusan. Oleh
karena itu informasi dalam laporan harus berkualitas, dan informasi laporan
keuangan yang dipublikasikan secara wajar. Jika laporan keuangan yang
dipublikasikan buruk, artinya laporan keuangan tersebut dihasilkan dari
sistem akuntansi yang buruk sehingga didalamnya mengandung kesalahan
yang material dalam penyajian, tidak disusun sesuai dengan standar
pelaporan, dan tidak tepat waktu dalam penyampaiannya maka hal itu akan
berdampak buruk bagi para pengguna laporan dan pihak penyaji laporan itu
sendiri (Rahayu dkk, 2014).
Dari penelitian Nugraheta (2017), Pujanira (2017), Ramadhani (2017)
dan Utama (2017) menyatakan bahwa penerapan sistem akuntansi keuangan
daerah berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.
Penelitian berbeda dilakukan oleh Ihsanti (2017) dan Putri (2017) yang
menyatakan Penerapan sistem akuntansi keuangan daerah tidak berpengaruh
terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
Akuntansi pemerintahan memiliki peran yang sangat penting dalam
memberikan informasi dan pengungkapan (disclosure) atas aktivitas dan
kinerja finansial. Pemerintah Daerah untuk memfasilitasi terciptanya
transparansi dan akuntanbilitas publik. Akuntabilitas publik merupakan
pemberian informasi dan pengunkapan atas aktivitas dan kinerja finansial
pemerintah daerah kepada pihak pihak yang berkepentingan. Terkait dengan
tugas untuk menegakkan akuntabilitas finansial, pemerintah bertanggung
6
jawab untuk mempublikasikan laporan keuangan kepada pemangku
kepentingannya (Stakeholder).
Suatu pemerintah yang menerapkan Standar Akuntansi Pemerintahan
akan menghasilkan laporan keuangan yang sangat diperlukan dalam
lingkungan pemerintahan. Dengan Standar Akuntansi Pemerintahan
diharapkan agar semuanya berjalan terstruktur dan sesuai pedoman yang
berlaku sehingga akan dihasilkan laporan keuangan yang berkualitas dan
akurat terutama laporan keuangan keberadaannya sangat penting dan
dibutuhkan untuk dipertanggungjawabannya. Oleh karena itu dengan
adanya Standar Akuntansi Pemerintahan, Pemerintah harus menetapkan dan
mempraktekkan Standar Akuntansi Pemerintahan sebagai pedoman dalam
menyusun dan menyajikan laporan keuangan yang berkualitas dalam rangka
membentuk suatu tata pemerintahan yang baik (Good Governance).
(Rahayu dkk, 2014).
Menurut penelitian Nugraheta (2017), Pujanira (2017) dan Putri
(2017) penerapan standar akuntansi pemerintahan berpengaruh signifikan
terhadap kualitas laporan keuangan, sedangkan penelitian yang dilakukan
Inapty dan Martiningsih (2016) menyatakan Penerapan standar akuntansi
pemerintahan tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan daerah.
Pemerintah telah berupaya untuk menyusun laporan berdasarkan
sistem akuntansi keuangan daerah, sehingga kualitas yang dihasilkan dari
laporan keuangan terus meningkat. Namun kenyataannya tidak semua
pegawai di pemerintahan memahami sistem akuntansi keuangan daerah
7
tersebut. Banyak laporan keuangan yang mendapatkan opini tidak wajar dan
disclaimer karena dalam penyusunannya belum sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan dan belum memenuhi kelengkapan yang telah ditentukan
serta kurangnya bukti-bukti transaksi yang telah ditemukan.
Pengendalian intern merupakan suatu cara untuk mengarahkan,
mengawasi, dan mengukur sumber daya organisasi, serta berperan penting
dalam pencegahan dan pendeteksian penggelapan (fraud). Penelitian hasil
Putri (2017) dan Utama (2017) menyatakan bahwa sistem pengendalian
intern berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.
Sedangkan Ramadhani (2017) menyatakan bahwa sistem pengendalian
intern berpengaruh tidak signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.
Adanya permasalahan yang diungkapkan BPK dan masih banyak
peneliti terdahulu yang menemukan hasil berbeda terkait dengan sistem
pengendalian intern. Berdasarkan fenomena tersebut dapat disimpulkan
bahwa laporan keuangan yang dihasilkan oleh pemerintah daerah masih
belum memenuhi kriteria nilai informasi yang disyaratkan.
Berdasarkan latar belakang perbedaan hasil penelitian sebelumnya dan
berbagai permasalahan serta fenomena yang terkait kualtas laporan
keuangan pemerintah daerah, maka penulis tertarik unutk melakukan
penelitian kembali dan menemukan konsistensi hasil yang akan dipakai
dalam penelitian selanjutnya. Dalam penelitian ini peneliti memilih
Kabupaten Blora sebagai tempat penelitian
8
Penulis tertarik unutk melakukan penelitian kembali dan menemukan
konsistensi hasil yang akan dipakai dalam penelitian selanjutnya. Dalam
penelitian ini peneliti memilih Kabupaten Blora sebagai tempat penelitian.
Peneliti memilih Kabupetan Blora sebagai tempat penlitian dikarenakan
dengan banyaknya permasalahan yang diungkapkan BPK atas laporan
keuangan pemerintah daerah pada tahun 2017 namun diantara pemerintah
daerah lain yang laporan keuangannya terdapat masalah, Kabupaten Blora
merupakan salah satu pemerintah daerah yang laporan keuangan pemerintah
Daerahnya mendapatkan opini dari badan pemerikasa keuangan (BPK) yaitu
wajar tanpa pengecualian (bppkad.blorakab.go.id)
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengaruh Sumber Daya Manusia terhadap Kualitas Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah.?
2. Bagaimana Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah
terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah ?
3. Bagaimana Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah terhadap
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah ?
4. Bagaimana Pengaruh Pengendalian Intern terhadap Kualitas Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah ?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk meneliti dan menjelaskan Pengaruh Kompetensi Sumber Daya
Manusia terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.
9
2. Untuk meneliti dan menjelaskan pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi
Keuangan Daerah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah.
3. Untuk meneliti dan menjelaskan pengaruh Pengaruh Penerapan Standar
Akuntansi Pemerintah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah.
4. Untuk meneliti dan menjelaskan pengaruh Pengaruh Sistem
Pengendalian Internal terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Bagi peneliti selanjutnya penelitian ini diharapkan dapat dijadikan
referensi bagi penelitian yang akan datang serta dapat memberikan
perbandingan dalam mengadakan penelitian terkait dengan faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi Laporan Keuangan Pemerintah daerah.
2. Manfaat Praktis
Memberikan informasi yang berkaitan dengan apa saja yang dapat
mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Baik
untuk Instansi Pemerintahan, Pemerintah daerah maupun informan yang
membutuhkan informasi tentang Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah
10
3. Manfaat Kebijakan
Tujuan dari penelitian ini yaitu agar hasil dari penelitian dapat
dimanfaatkan dan digunakan oleh instansi Pemerintah sebagai
penambah referensi untuk mengambil kebijakan yang berhubungan
dengan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Stewardship Theory
Stewardship theory menggambarkan bahwa tidak ada suatu keadaan
situasi para manajemen termotivasi untuk tujuan-tujuan individu melainkan
lebih fokus untuk tujuan sasaran utama yaitu kepentingan organisasi.
Asumsi filosofi mengenai teori stewardship dibangun berdasarkan sifat
manusia yaitu dapat dipercaya, mampu bertindak dengan penuh tanggung
jawab, memiliki integritas, serta dapat berlaku jujur untuk pihak lainnya.
Dengan kata lain, stewardship theory memandang bahwa manajemen dapat
berperilaku baik untuk kepentingan publik dan umumnya maupun
shareholders pada khususnya (Daniri 2005). Teori ini menggambarkan
hubungan yang kuat antara kepuasan dan kesuksesan organisasi.
Tercapainya kesuksesan dalam sebuah organisasi dapat dicapai dengan cara
maksimalisasi utilitas principals dan manajemen. Teori stewardship dapat
diterapkan dalam penelitian akuntansi organisasi sektor publik seperti
organisasi pemerintahan dan non profit lainnya. (Haliah, 2012).
LKPD merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan pelaksanaan
good governance. Untuk mencapai tujuan tersebut dalam 12 pembuatan
LKPD, Pemerintah Daerah harus mengungkapkan secara jelas dan rinci
terkait data akuntansi dan informasi-informasi lainnya secara relevan.
12
LKPD yang dibuat oleh Pemerintah Daerah akan bermanfaat bagi berbagai
kalangan pihak yang membutuhkan laporan keuangan tersebut. Pihak-pihak
tertentu dapat memanfaatkan LKPD tersebut untuk membuat keputusan-
keputusan ekonomi. Pada awal perkembangannya, akuntansi organisasi
sektor publik bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan informasi antara
stewards dengan principals. Akuntansi sebagai alat penggerak akuntansi
serta diikuti dengan perubahan yang semakin kompleks, adanya spesialisasi
dalam akuntansi serta perkembangannya dalam organisasi sektor publik,
selaku principals sangat sulit untuk melakukan sendiri fungsi-fungsi
pengelolaan. Pemisahan antara fungsi kepemilikan dengan fungsi
pengelolaan sangat jelas. Untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat
serta pertanggungjawaban atas pengelolaan kekayaan Negara, peran
akuntansi sangat diperlukan.
Secara prinsip akuntansi merupakan alat pengendalian diri, sebagai
sarana pelaporan aktivitas manajer atas pengelolaan sumber daya manusia
dan keuangan. Dengan adanya keterbatasan, pemilik sumber daya
menyerahkan amanah pengelolaan sumber daya kepada pihak lain
(stewards/manajemen) yang lebih siap. Kontrak hubungan antara principals
dengan stewards didasari dengan kepercayaan, kolektif sesuai dengan tujuan
organisasi. Stewardship theory merupakan model yang dapat diterapkan
dalam organisasi sektor publik.
Implikasi teori stewardship terhadap penelitian ini yaitu manajerial
mampu membuat pertanggungjawaban Laporan Keuangan Sebagai Bentuk
13
Pertanggungjawaban Kepada Publik, dapat menjelaskan pengendalian diri
internal sebagai sarana pelaporan aktivitas manajer atas pengelolaan sumber
daya manusia dan keuangan, dapat melihatkan pengaruh kinerja manajerial
dalam meningkatkan dan tercapainyan Kualitas Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah yang baik.
2.1.2 Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Laporan Keuangan Sebagai Bentuk Pertanggungjawaban Kepada
Publik. Laporan keuangan pemerintah daerah, yang terdiri atas Laporan
Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas dan Catatan atas laporan
keuangan pada dasarnya merupakan bentuk pertanggungjawaban atas
penggunaan dana publik (APBD). DPRD selaku wakil rakyat yang diserahi
untuk melaksanakan fungsi legislasi, fungsi anggaran dan fungsi
pengawasan, wajib memberikan penilaian atas laporan keuangan yang
disampaikan kepala daerah. Penilaian dilakukan berdasarkan laporan hasil
pemeriksaan (LHP) BPK, tentunya untuk menilai tingkat ketaatan terhadap
peraturan perundang-undangan, ketaatan terhadap standar akuntansi,
penilaian terhadap tingkat ekonomi dan efisiensi penggunaan anggaran
(APBD) atau kinerja organisasi.
Untuk menyusun laporan keuangan ini, Pemerintah Daerah mengacu
pada Standar Akuntansi Pemerintahan (PP Nomor 24 Tahun 2004) Tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Laporan realisasi anggaran
menyajikan ikhtisar sumber, alokasi dan pemakaian sumberdaya ekonomi
yang dikelola oleh Pemerintah Daerah yang menggambarkan perbandingan
14
antara anggaran dan realisasinya dalam satu periode pelaporan. Sementara
Neraca Daerah menggambarkan posisi keuangan Pemerintah Daerah
mengenai aset, kewajiban dan ekuitas dana pada tanggal tertentu.
Sedangkan Laporan Aliran/Arus Kas menyajikan informasi kas sehubungan
dengan aktivitas operasi, investasi aset non keuangan, pembiayaan dan
transaksi non anggaran yang menggambarkan saldo awal, penerimaan,
pengeluaran, dan saldo akhir kas pemerintah daerah periode tertentu.
Adapun Catatan Atas Laporan Keuangan berisi penjelasan naratif atau
rincian dari angka yang tertera dalam laporan realisasi anggaran, neraca,
dan laporan arus kas. Catatan atas laporan keuangan juga menyajikan
informasi tentang kebijakan akuntansi yang dipergunakan oleh pemerintah
daerah dan informasi lain yang diharuskan dan diajurkan untuk diungkapkan
di dalam standar akuntansi pemerintah serta ungkapan-ungkapan yang
diperlukan untuk menghasilkan laporan secara wajar.
2.1.3 Kompetensi Sumber Daya Manusia
Kualitas sumber daya manusia adalah kemampuan sumberdaya
manusia untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya dengan bekal pendidikan, pelatihan, dan pengalaman yang cukup
memadai. untuk menilai kapasitas dan kualitas sumber daya manusia dalam
melaksanakan suatu fungsi, termasuk akuntansi, dapat dilihat dari level of
responsibility dan kompetensi sumber daya tersebut.
Dengan adanya kompetensi sumber daya manusia maka waktu
pembuatan laporan keuangan akan dapat dihemat. Hal ini karena sumber
15
daya manusia tersebut telah memiliki pengetahuan dan pemahaman
mengenai hal-hal yang harus dikerjakan, sehingga laporan keuangan yang
disusun dapat diselesaikan dan disajikan tepat pada waktunya. Semakin
cepat laporan keuangan disajikan maka akan semakin baik dalam hal
pengambilan keputusan
2.1.4 Sistem Akuntansi Keuangan Daerah
Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD) merupakan system
akuntansi yang terdiri dari seperangkat kebijakan, standard an prosedur
yang dapat menghasilkan laporan yang relevan, andal dan tepat waktu untuk
menghasilkan informasi dalam bentuk laporan keuangan yang akan
digunakan oleh pihak intern dan ekstern pemerintah daerah untuk
mengambil keputusan ekonomi. Sehingga dimensi dari Sistem Akuntansi
Keuangan Daerah terdiri dari :
1. Kebijakan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD)
2. Prosedur Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD)
3. Sistem Akuntansi Sumber Daya Manusia, dan
4. Sistem Teknologi Informasi.
2.1.5 Standar Akuntansi Pemerintahan
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) adalah prinsip-prinsip
akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan Laporan
Keuangan Pemerintah yang terdiri atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat
(LKPP) dan Laporan Keuangan Permerintah Daerah (LKPD). Laporan
keuangan pokok menurut Standar Akuntansi Pemerintah adalah Laporan
16
Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan Atas Laporan
Keuangan.Basis Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah :
1. SAP Berbasis Kas
Basis Akuntansi yang digunakan dengan laporan keuangan
pemerintah adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja, dan
pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan basis akrual untuk
pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dalam Neraca.
Basis kas untuk Laporan Realisasi Anggaran berarti pendapatan
diakui pada saat kas di terima di Rekening Kas Umum Negara/Daerah
atau oleh entitas pelaporan dan belanja diakui pada saat kas dikeluarkan
dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah atau entitas pelaporan (PP
No.71 tahun 2010).
2. SAP berbasis Akrual
SAP Berbasis Akrual, yaitu SAP yang mengakui pendapatan,
beban, aset, utang, dan ekuitas dalam pelaporan finansial berbasis
akrual, serta mengakui pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam
pelaporan pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang ditetapkan
dalam APBN/APBD.
Basis Akrual untuk neraca berarti aset, kewajiban, dan ekuitas dana
diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian
atau kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan pemerintah, tanpa
memerhatikan saat kas atau setara kas di terima atau di bayar (PP No.71
tahun 2010).
17
SAP berbasis akrual di terapkan dalam lingkungan pemerintah
yaitu pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan satuan organisasi di
lingkungan pemerintah pusat/daerah, jika menurut peraturan
perundang-undangan satuan organisasi dimaksud wajib menyajikan
laporan keuangan (PP No.71 Tahun 2010).
2.1.6 Sistem Pengendalian Internal Pemerintah
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 mendefenisikan Sistem
Pengendalian Intern adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan
yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai
untuk memberikan keyakinan yang memadai atas tercapainya tujuan
organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan
keuangan, peng-amanan aset negara, dan ketaatan ter-hadap per-aturan
perundang-undangan. Sedangkan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
(SPIP) adalah Sistem Pengendalian Intern yang diselenggarakan secara
menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Tujuan
dari Sistem Pengendalian Intern Pemerintah adalah:
1. Memberikan keyakinan yang memadai bagi tercapainya efektivitas dan
efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintah.
2. Keandalan pelaporan keuangan.
3. Pengamanan aset negara.
4. Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.
18
2.2 Penelitian Terdahulu
1. Inapty dan Martiningsih (2016) melakukan penelitian tentang pengaruh
peneraoan standar akuntansi pemerintah, kompetensi aparatur dan peran
audit internal terhadap kualitas informasi laporan keuangan. Hasil
penelitiaanya membuktikan penerapan standar akuntansi pemerintahan
tidak berpengaruh terhadapa kualitas LKPD, sedangkan kompetensi
aparatur dan peran audit internal berpengaruh dan tidak signifikan
terhadap kualitas informasi laporan keuangan.
2. Abdul Aziz Ramadhani (2017) meneliti tentang pengaruh kompetensi
sumber daya manusia , penerapan SAKD, pemanfaatan TI, Sistem
pengendalian internal dan kompetensi Staf terhadap kualitas laporan
keuangan pemerintah daerah di Kota Surabaya, hasil pnelitiannya
membuktikan sistem pengendalian tidak berpengaruh terhadap kualitas
LKPD, sedangkan kompetensi sumber daya manusia dan penerapan
SAKD berpengaruh terhadap kualitas LKPD.
3. Imelda Ihsanti (2017) meneliti tentang pengaruh kompetensi sumber daya
manusia dan penerapan sistem akuntansi keuangan daerah terhadap
kualitas laporan keuangan daerah (studi empiris pada SKPD Kab. Lima
Puluh Kota). Hasil penelititannya membuktikan kompetensi sumber daya
manusia berpengaruh terhadapa kualitas laporan keuangan daerah
sedangkan penerapan SAP tidak berpengaruh.
4. Mega Andani Putri (2017) meneliti tentang pengaruh kompetensi sumber
daya manusia, penerapan SAKP, penerapan SAP dan pengendalian intern
19
terhadap laporan keuangan daerah Kota Semarang. Hasil penelitiannya
membuktikan bahwa Penerapan SAP tidak berpengaruh terhadap laporan
keuangan daerah, sedangkan Kompetensi Sumber Daya Manusia,
Penerapa SAP dan pengendalian intern berpengaruh terhadap laporan
keuangan daerah.
5. Putriani Pujianira (2017) meneliti tentang Pengaruh kompetensi sumber
daya manusia, penerapan SAP dan penerapan SAKD terhadap kualitas
Laporan keuangan pemerintah daerah Provinsi DIY. Hasil penelitiannya
membuktikan kompetensi SDM, penerapa SAP dan Penerapan SAKD
berpengaruh terhadap kualitas LKPD.
6. Reno Julia Utama (2017) meneliti tentang kompetensi sumber daya
manusia, pemanfaatan TI, Penerapan SAKD dan sistem pengendalian
internal terhadap kualitas laporan keuangan daerah di Kabupaten
Indragili Hulu. Hasil penelitiannya Kompetensi sumber daya manusia,
penerapan SAKD dan sistem pengendalian intern berpengaruh terhadapa
kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
7. Ulfa Rima Nugraheta (2017) meneliti tentang pengaruh kompetensi
sumber daya manuisa, sistem pengendalian intern, dan penerapan standar
akuntansi pemerintahan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah
daerah Kota Surakarta. Hasil penelitiannya membuktikan kompetensi
sumber daya manusia tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan
keuangan pemerintah daerah. Sedangkan sistem pengendalian internal
dan penerapan SAP berpengaruh.
20
Tabel 2.1
Research Gap Penelitian Terdahulu
1. Pengaruh variabel Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadapa Kualitas Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah
No. Tahun Peneliti Arah Hubungan
1 2017 Ihsanti berpengaruh positif signifikan
2 2017 Nugraheta tidak berpengaruh signikan
3 2017 Pujanira berpengaruh positf signifikan
4 2017 Putri berpengaruh positif signikan
5 2017 Ramadhani berpengaruh positif signikan
6 2017 Utama berpengaruh positif signikan
2. Pengaruh variabel Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah terhadapa Kualitas
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
No. Tahun Peneliti Arah Hubungan
1 2017 Ihsanti tidak berpengaruh signifikan
2 2017 Nugraheta berpengaruh positif signikan
3 2017 Pujanira berpengaruh positif signikan
4 2017 Putri Tidak berpengaruh signikan
5 2017 Ramadhani berpengaruh positif signikan
6 2017 Utama berpengaruh positif signikan
3. Pengaruh variabel Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Daerah terhadapa Kualitas
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
No. Tahun Peneliti Arah Hubungan
1 2016 Inapty dan
martinigsih tidak berpengaruh signifikan
2 2017 Nugraheta berpengaruh positif signifikan
3 2017 Pujanira berpengaruh positif signifikan
4 2017 Putri berpengaruh positif signifikan
4. Pengaruh variabel Penerapan Sistem Pengendalian Internal terhadapa Kualitas Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah
No. Tahun Peneliti Arah Hubungan
1 2017 Putri berpengaruh positif signifikan
2 2017 Ramadhani tidak berpengaruh signikan
3 2017 Utama berpengaruh positif signifikan
21
2.3 Pengembangan Hipotesis
2.3.1 Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Kualitas Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah
SDM merupakan human capital di dalam organisasi.Human capital
merupakan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan seseorang yang
dapat digunakan untuk menghasilkan layanan profesional dan economic
rent. Human capital meruapakan sumber inovasi dan gagasan (Nurillah dan
Muid, 2014)
Dengan adanya kompetensi sumber daya manusia maka waktu
pembuatan laporan keuangan akan dapat dihemat. Hal ini karena sumber
daya manusia tersebut telah memiliki pengetahuan dan pemahaman
mengenai hal-hal yang harus dikerjakan, sehingga laporan keuangan yang
disusun dapat diselesaikan dan disajikan tepat pada waktunya. Semakin
cepat laporan keuangan disajikan maka akan semakin baik dalam hal
pengambilan keputusan (Wati dkk, 2014). Berdasarkan uraian diatas,
hipotesis kedua dari penelitian ini adalah :
H1 : Kompetensi sumber daya manusia berpengaruh positif terhadap
Kualitas Laporan Keuangan Daerah
2.3.2 Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah terhadap Kualitas
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD) adalah serangkaian
prosedur mulai dari proses pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran,
sampai dengan pelaporan keuangan dalam rangka pertanggungjawaban
22
APBD yang dapat dilakukan secara manual atau menggunakan aplikasi
komputer (Permendagri No.59 Tahun 2007).
Sistem akuntansi yang digunakan pada akuntansi pemerintah adalah
sistem desentralisasi. Desentralisasi sebagai perpindahan kewenangan atau
pembagian kekuasaan dalam perencanaan pemerintah, manajemen, dan
pengambilan keputusan dari tingkat daerah (Nurillah & Muid, 2014).
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan salah
satu alat untuk meningkatkan pelayanan publik dan kesejahteraan
masyarakat sesuai dengan tujuan otonomi daerah yang luas dan nyata dan
bertanggung jawab.Uraian ini menunjukkan bahwa keuangan daerah harus
dikelola dengan baik agar semua hak dan kewajiban daerah yang dapat
dinilai dengan uang dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk
kepentingan daerah. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005
pasal 4 ayat (1) menyatakan keuangan daerah dikelola secara tertib, taat
pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan
dan bertanggung jawab dengan memperhatikan asas keadilan, kepatuhan
dan manfaat untuk masyarakat (Nurillah, 2014)
H2 : Sistem akuntansi keuangan daerah berpengaruh positif terhadap
kualitas laporan keuangan daerah
2.3.3 Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah terhadap Kualitas
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah menjamin bahwa laporan
keuangan ketentuan yang berlaku.Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)
23
merupakan standar yang menjamin laporan keuangan disusun memenuhi
kualifikasi informasi keuangan yang berguna bagi para
penggunannya.Informasi yang berguna merupakan indikator bahwa laporan
keuangan memenuhi kualifikasi informasi.
H3 : Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan berpengaruh positif
terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah.
2.3.4 Pengaruh Sistem Pengendalian Internal Pemerintah terhadap Kualitas
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Masih ditemukannya penyimpangan dan kebocoran di dalam laporan
keuangan oleh BPK, menunjukkan bahwa laporan keuangan pemerintah
daerah belum memenuhi karakteristik/ nilai informasi yang disyaratkan.
Banyak laporan keuangan yang mendapatkan opini tidak wajar dan
disclaimer karena dalam penyusunannya belum sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan dan belum memenuhi kelengkapan yang telah ditentukan
serta kurangnya bukti-bukti transaksi yang telah ditemukan Badan
Pemeriksaan Keuangan Pengendalian intern terdiri atas kebijakan dan
prosedur yang digunakan dalam mencapai sasaran dan menjamin atau
menyediakan informasi keuangan yang andal, serta menjamin ditaatinya
hukum dan peraturan yang berlaku.
H4 : Sistem Pengendalian Internal berpengaruh positif terhadap Kualitas
Laporan Keuangan Daerah.
24
2.4 Kerangka Penelitian
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
KOMPETENSI SDM (H1)
PENERAPAN SAKD (H2)
PENERAPAN SAP (H3)
PENGENDALIAN
INTERNAL (H4)
KUALITAS LAPORAN
KEUANGAN
PEMERINTAH DAERAH
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
25
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah seluruh SKPD (Satuan Kerja Perangkat
Daerah) pemerintah Kabupaten Blora. Penelitian ini dilakukan Kabupaten
Blora. Respoenden penelitian adalah pejabat Eselon III dan IV pada Dinas
dan Badan di Kabupaten Blora dipilih sebagai responden dengan alasan
unutk melihat kinerja manajerial dalam Kualitas Laporan Keuangan Daerah.
3.2 Populasi Penelitian
Populasi penelitian ini adalah Pegawai Negeri Sipil di lingkungan
Dinas dan Badan di Kabupaten Blora yang berjumlah 25 terdiri dari 19
Dinas Daerah dan 6 Badan Daerah. Metode pengambilan sampel
menggunakan kriteria bahwa anggota populasi yang menjadi sampel adalah
pejabat Eselon III dan IV. Berikut Tabel Dinas & Badan di Kabupaten
Blora.
Tabel 3.1
Daftar Badan Daerah di Kabupaten Blora
No Nama Badan Daerah
1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
2. Badan Kepegawaian Daerah
3. Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
4. Badan Penanggulangan Bencana Daerah
5. Satuan Polisi Pamong Praja
6. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik
Sumber: www.blorakab.go.id
26
Tabel 3.2
Daftar Dinas Daerah di Kabupaten Blora
No Nama Dinas Daerah
1. Sekretariat Daerah
2. Sekretariat Dewan
3. Dinas Pendidikan
4. Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata
5. Dinas Kesehatan
6. Dinas Pekerjaan Umum dan Penata Ruang
7. Dinas Perumahan, Pemukiman dan Perhubungan
8. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
9. Dinas Peternakan dan Perikanan
10. Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja
11. Dinas Perdagangan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
12 Dinas Komunikasi dan Informatika
13. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
14. Dinas Lingkungan Hidup
15. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
16. Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa
17. Dinas Sosial,Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
18. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
19. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
Sumber: www.blorakab.go.id
Dalam penentuan jumlah sampel penulis menggunakan metode
random sampling, yaitu pengambilan sampel secara acak dan sederhana,
sebuah sampel yang diambil sedemikian rupa sehingga setiap unit penelitian
atau satuan elemen dari populasinya mempunyai kesempatan yang sama
untuk dipilih menjadi sampel. Penentuan sampel ditentukan dengan
menggunakan rumus berikut menggunakan metode slovin :
𝑛 = 𝑁
1 + 𝑁(𝑒)2
n = jumlah sampel
N = populasi
27
e = persen kelomggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan
sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan, dalam penelitian
0,1
3.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah data primer.
Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung
dari sumber asli (tidak melalui perantara). Secara khusus dikumpulkan oleh
peneliti unutk menjawab pertanyaan penelitian (Indriantoro dan Supomo,
1999:146). Data Primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
yang diperoleh atau dikumpulkan langsung dari sumber (tanpa perantara),
sedangkan sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari jawaban atas
kuesioner yang dibagikan kepada responden.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Survei kuesioner merupakan survei dengan menggunakan kuesioner
penelitian. Kuesioner adalah satu set pertanyaan yang tersusun secara
sistematis dan standar sehingga pertanyaan yang sama dapat diajukan
kepada setiap responden. kuesioner merupakan alat pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pertanyaan
tertulis kepada responden unutk dijawabanya (Wati, 2014). Kuesioner
penelitian ini diserahkan langsung kepada pegawai negeri sipil di
lingkungan SKPD Kabupaten Blora.
28
3.5 Definisi Konsep, Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah variabel independen dan
variabel dependen. Variabel independen adalah Kompetnsi Sumber Daya
Manusia (SDM), Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD),
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan Sistem Pengendalian
Intern. Sedangkan variabel dependen adalah Kualitas Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah. Untuk lebih jelas, masing-masing variabel dijelaskan
sebagai berikut:
3.5.1 Sumber Daya Manusia (SDM) (X1)
Sumber daya manusia adalah kemampuan dan karakteristik yang
dimiliki seorang pegawai Negeri Sipil berupa pengetahuan, keterampilan,
dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya,
sehingga Pegawai Negeri Sipil tersebut dapat melaksanakan tugasnya secara
profesional, efektif dan efisien (Yensi dkk, 2014). Jumlah item pertanyaan
adalah 6 item Skala Likert 1-5
3.5.2 Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD) (X2)
Penerapan sistem akuntansi keuangan daerah adalah sistem akuntansi
yang meliputi proses pencatatan, penggolongan, penafsiran, peringkatan
transaksi, atau kejadian keuangan serta pelaporan keuangannya dalam
rangka pelaksanaan APBD, dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip
akuntansi yang berterima umum (Kepmendagri Nomor 59 Tahun 2007)
dalam (Yensi dkk, 2014). Jumlah item pertanyaan adalah 6 item pertanyaan,
dengan skala likert 1-5
29
3.5.3 Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) (X3)
Berdasarakan Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010, Standar
Akuntansi Pemerintah diartikan sebagai prinsip-prinsip akuntansi dalam
penyusunan dan penyajian laporan keuangan pemerintah dalam bentuk
Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP), serta disusun dengan
mengacu kepada kerangka konseptual (dalam Yensi dkk, 2014). Jumlah
item pertanyaan adalah 4 item dengan skala likert 1-5
3.5.4 Sistem Pengendalian Intern (X4)
Penerapan pengendalian internal (internal audit) adalah proses yang
dirancang unutk memberikan keyakinan yang memadai mengenai
pencapaian tujuan pemerintah daerah yang tercermin dari keteladanan
laporan keuangan, efisiensi, dan efektivitas pelaksanaan program dan
kegiatan serta dipatuhinya perundang-undanganan (permendagri Nomor 39
Tahun 2007) . Jumlah item pertanyaan adalah 6 item dengan skala likert 1-5
Tabel 3.3 Definisi Operasional Variabel
No. Nama
Variabel Definisi Variabel Indikator Sumber
1. Dependen:
Kualitas
Laporan
keuangan
Daerah
Ukuran-ukuran
normatif yang perlu
diwujudkan dalam
laporan informasi
akuntansi sehingga
dapat memenuhi
tujuannya (PP No.71
Tahun 2010 tentang
SAP)
1. Memprediksi
masa yang akan
datang
2. Ketepatwaktuan
penyajian
3. Pengambilan
keputusan
4. Disajikan wajar
dan jujur
5. Informasi dapat
dibandingakn
6. Informasi dalam
laporan keuangan
dapat dipahami
Rahayu dkk
(2014)
30
2. Independen:
Sumber Daya
Manusia
Sumber daya manusia
adalah kemampuan
dan karakteristik yang
dimiliki seorang
Pegawai Negeri Sipil
berupa pengetahuan,
keterampilan dan
sikap perilaku yang
diperlukan dalam
pelaksanaan tugas dan
jabatannya sehingga
PNS tersebut dapat
melaksanakan
tugasnya secara
profesional, efektif
dan efisien
(Keputusan Kepala
BKN Nomor 46A
2007) dalam Yensi
dkk (2014)
1. Latar belakang
pendidilkan
2. Ketersediaan
kebijakan
pengembangan
pegawai dalam
rangka
peningkatan
keterampilan
profesionalisme
penggunaan
SAKD
3. Pengalaman
menjalankan
SAKD
4. Ketersediaan
pedoman internal
tentang sikap dan
perilaku etika
pelaksanaan
program
5. Ketepatan waktu
6. Kedisiplinan
Rahayu dkk
(2014)
3. Independen:
Sistem
Akuntansi
Keuangan
Daerah
Penerapan SAKD
adalah sistem
akuntansi yang
meliputi proses
pencatatan,
penggolongan,
penafsiran,
peringkasan transaksi,
atau pelaporan
keuangannya dalam
rangka pelaksanaan
APBD dilaksanakan
sesuai dengan prinsip-
prinsip akuntansi
secara umum
(Kepmendagri Nomor
29 Tahun 2002),
dalam Yensi dkk
(2014)
1. Sistem akuntansi
yang diterapkan
sesuai dengan
SAP
2. Setiap transaksi
keuangan
didukung oleh
bukti transaksi
3. Transaksi
keuangan
dilakukan
pencatatan secara
kronologis
4. Pelaporan laporan
keuangan
dilakukan secara
konsisten dan
periodik
5. Setiap transaksi
dilakukan
klarifikasi
6. Sistem
pengendalian
Rahayu dkk
(2014)
31
4. Independen:
Standar
Akuntansi
Pemerintahan
SAP diartikan sebagai
prinsip-prinsip dalam
penyusunan dan
penyajian laporan
keuangan pemerintah
dalam bentuk
Pernyataan Standar
Akuntansi Pemerintah
(PSAP), serta disusun
dengan mengacu
kepada kerangka
konseptual Akuntansi
Pemerintahan
(Rahayu dkk, 2014)
1. Basis Akuntansi
2. Realisasi
3. Periodisitas
Pengungkapan
lengkap
4. Penyajian laporan
keuangan
Rahayu dkk
(2014)
5. Independen:
Sistem
Pengendalian
Intern
Penerapan
pengendalian intern
(internal audit) adalah
proses yang dirancang
unutk memberikan
keyakinan yang
memadai mengenai
pencapaian tujuan
pemerintah daerah
yang tercermin dalam
keteladanan laporan
keuangan, efisiensi
dan efektivitas
pelaksanaan program
dan kegiatan serta
dipatuhinya
perundang-undangan
(Permendagri Nomor
13 Tahun 2006)
dalam Yensi dkk
(2014)
1. Lingkungan
pengendalian
2. Penilaian risiko
3. Aktivitas
pengendalian
4. Informasi
5. Komunikasi
6. Pemantauan
Yensi dkk
(2014)
3.6 Uji Kompetensi Data
3.6.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.
Suatu kuesioner dikatakan valid atau tidaknya jika pertanyaan pada
32
kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
terserbut (Ghozali, 2011)
Uji validitas digunakan untuk menguji kevalidan masing-masing item
pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini. Dasar pengambilan
keputusan yang digunakan adalah:
1. Jika r-hitung > r-tabel, maka butir pertanyaan tersebut dikatakan valid.
2. Jika r-hitung < r-tabel, maka butir pertanyaan tersebut dikatakan tidak
valid.
3.6.2 Uji Realibitas
Uji realibitas dikatakan untuk suatu kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika
jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari
waktu ke waktu (Ghozali, 2011)
Pengujian reliabilitas terhadap seluruh item pada penelitian ini
menggunakan rumus koefisien Cronbach Alpha. Nilai Cronbach Alpha
dalam penelitian ini akan digunakan nilai nunnaly (nilai yang diharapkan)
sebesar 0,7 dengan asumsi bahwa instrumen dikatakan reliabel bila nilai
Cronbach Alpha ≥ 0,7
3.7 Uji Normalitas
Menurut (Ghozali, 2011), uji normalitas bertujuan untuk mwnguji
apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak. Untuk menguji apakah ditributor
data normal atau tidak terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan yaitu
33
dengan analisis grafik da uji statistik. Dengan melihat grafik histogram dan
normal probability plot dapat dilakukan analisis grafik unutk melihat
apakah data terdistribusi secara normal. Jika distribusi data adalah normal,
maka garis yang menggambarakna data sesungguhnya akan mengikuti garis
diagonalnya
Uji statistik juga dapat dilakukan dalam mendeteksi normalitas. Salah
satunya dengan uji normal kolmogorov-sminov (K – S):
a. Jika Sig > 0,05 maka data terdistribusi secara normal
b. Jika sig < 0,05 maka data tidak terdistribusi secara normal
3.8 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui apakah model
regresi yang dibuat dapat digunakan sebagai alat prediksi yang baik.
3.8.1 Uji multikolinieritas
Menurut Ghozali (2011), Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji
apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam
model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor
(VIF). Apabila nilai VIF < 10, maka mengindikasikan bahwa model regresi
bebas dari multikolinieritas.
Sedangkan untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinieritas dari nilai
tolerance, jika nilai tolerance > 0,1 (10%) menunjukkan bahwa model regresi
bebas dari multikolinieritas.
34
3.8.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah ada model
regeresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan
kepengamatan yang lain (ghozali, 2011). Untuk mendeteksi ada atau
tidaknya heteroskedastisitas dalam regresi, dapat dilakukan uji glejser.
Dalam uji glejser, apablia variabel bebas signifikan (≤ 0,05 secara
statistik mempengaruhi variabel terikat, maka ada indikasi terjadi
heteroskedasitisitas, sebaiknya jika signifikan variabel bebas ≥ 0,05, maka
model regresi tidak mengandung adaya heteroskedastisitas.
3.8.3 Uji Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda (multiple regression) dilakukan
unutk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen (explanatory)
terhadap satu variabel dependen (Ghozali, 2011). Model regresi berganda
dalam permyataan ini dinyatakan sebagai berikut :
Y= a + β1x1 + β2x2 + β3x3 + β4x4 = e
Y = kualitas laporan keuangan daerah
a = konstanta
X1 = sumber daya manusia
X2 = sistem akuntansi keuangan daerah
X3 = sistem akuntansi pemerintahan
X4 = sistem pengendalian intern
β1 = Koefisien regresi SDM
β2 = Koefisien regresi SAKD
35
β3 = Koefisien regresi SAP
β4 = Koefisien regresi SPI
e = Variabel pengganggu
3.9 Uji Kelayakan Model
3.9.1 Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien dterminasi pada intinya mengukur seberapa besar
kemampuan variabel beabs dalam menjelaskan variabel terikatnya (Ghozali,
2011). Nilai koefisien determinasi adalah nol dan satu. Semakin tinggi nilai
koefisien determinasi (R2) berarti semakin tinggi kemampuan variabel
independent dalam menjelaskan variasi perubahan terhadap variabel
dependent.
3.9.2 Uji F
Uji pengaruh simultan digunkan unutk mengetahui apakah variabel
independen secara bersama-sam atau simultan mempengaruhi variabel
dependen (Ghozali, 2011). Untuk mengetahui aapkah secara bersama-sama
variabel kompetensi sumber daya manusia, sistem akuntansi keuangan
daerah, sistem akuntansi pemerintahan dan pengendalian intern
berpengaruh terahdap variabel dependen laporan keuangan daerah
digunakan uji f, yaitu apabila nilai signifikan ≤ 0,05 berarti variabel
independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen, apabila
nilai signifikan ≥ 0,05 maka tidak terdapat pengaruh variabel independen
secara bersama-sama terhadap variabel dependen.
36
3.10 Uji Hipotesis
Uji statistik t pada dasarnya menunujukan seberapa jauh pengaruh
satu variabel penjelas/indepneden secara individual dalam menerangkan
variasi variabel dependen (ghozali,2011), pengujian dilakukan dengan
menggunakan signifikan level 0,05 (α=5%). Suatu hipotesis dapat ditolak
atau diterima dengan melihat kriteria sebagai berikut:
1. Bila probabilitias < tingkat signifikasi (sig < 0,05), maka Ha diterima
dan Ho ditolak, variabel independen berpengaruh terhadap variabel
dependen.
2. Bila probabilitias > tingkat signifikasi (sig > 0,05), maka Ha ditolak
dan Ho diterima, variabel independen tidak berpengaruh terhadap
variabel dependen.
37
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Populasi dan Sampel
Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Blora Responden penelitian ini adalah
penjabat eselon III dan IV pada Dinas dan Badan di Kabupaten Blora.
Dalam penentuan jumlah sampel penulis menggunakan metode random
sampling, yaitu pengambilan sampel secara acak dan sederhana, sebuah sampel
yang diambil sedemikian rupa sehingga setiap unit penelitian atau satuan elemen
dari populasinya mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi
sampel. Salah satu metode yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel
adalah menggunakan rumus Slovin, sebagai berikut :
𝑛 =𝑁
1 + 𝑁 (𝑒)2
Dimana :
n : jumlah sampel
N : jumlah populasi
e : batas toleransi kesalahan (error tolerance). Dalam penelitian ini diambil
tingkat kesalahan sebesar 10%
Menurut data yang diperoleh dari Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten
Blora diketahui bahwa jumlah Pejabat Eselon III dan IV adalah sebanyak 580
orang. Kemudian jumlah tersebut dikalkulasikan dengan menggunakan rumus
38
Slovin dengan estimasi eror sebesar 10%. Sehingga dapat diketahui sebagai
berikut :
𝑛 =580
1+580 (0,1)2
=580
1+580 (0,01)
=580
6,8
n = 85,29 dibulatkan 85
Penelitian ini dilaksanakan pada Pejabat Eselon III dan IV seluruh SKPD di
Kabupaten Blora. Jumlah kuesioner yang disebar sebanyak 110 responden.
Penjelasan penyebaran kuesioner adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1
Penyebaran Kuesioner
Keterangan Jumlah
a. Kuesioner yang disebar 110 kuesioner
b. Kuesioner yang tidak kembali 13 kuesioner
c. Kuesioner yang kembali 97 kuesioner
d. Kuesioner yang tidak dapat digunakan 4 kuesioner
e. Kuesioner yang dapat digunakan 93 kuesioner
Dalam Perhitungan Slovin, maka jumlah sampel adalah 85, tetapi
kuesioner yang memenuhi kriteria adalah sebanyak 93 dari 110 kuesioner yang
disebarkan. Kemudian 93 kuesioner dijadikan sampel dan diolah lebih lanjut.
Instrumen yang digunakan terdiri dari 2 (Dua) bagian yaitu identitas responden
sesuai kriteria dan pernyataan dari 5 variabel yang digunakan dalam penelitian,
yaitu : Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Sistem Akuntansi
39
Keuangan Daeah, Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, Sistem
Pengendalian Intern dan Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.
4.2 Deskripsi Profil Responden
Karakteristik responden berdasarkan usia, jenis kelamin, pekerjaan dan
penghasilan dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut :
Tabel 4.2
Profil Responden
Frekuensi Prosentase
Jenis Kelamin
Laki-laki 52 55,91%
Perempuan 41 44,09%
Jumlah 93 100%
Usia
≤ 30 tahun 0 0%
31-40 tahun 21 22,58%
41-50 tahun 33 35,48%
≥ 51 tahun 39 41,94%
Jumlah 93 100%
Tingkat pendidikan
SMA 0 0%
D3 0 0%
S1 53 56,99%
S2 40 43,01%
S3 0 0,7%
Jumlah 93 100%
Masa kerja
1-5 tahun 0 0%
6-10 tahun 13 13,98%
11-15 tahun 24 25,81%
>15 tahun 56 60,21%
Jumlah 93 100%
Sumber: data primer yang diolah, 2018
Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden berjenis laki-
laki. Responden laki-laki lebih dominan dibanding responden perempuan, yaitu
40
sebanyak 52 orang atau 55,91% sehingga dapat disimpulkan bahwa populasi lebih
banyak laki-laki dibandingkan dengan perempuan. Kemudian usia responden paling
banyak pada rentang ≥ 51 tahun yaitu sebanyak 39 orang atau 41,94%. Kemudian
tingkat pendidikan paling banyak pada S1 sebanyak 53 atau 56,99% hal itu
dikarenakan responden utama adalah pejabat eselon III dan IV. Dan yang terakhir
masa jabatan responden paling banyak pada >15 tahun atau 60,21% hal tersebut
menunjukan responden sudah menguasai tentang pekerjaan masing masing.
4.3 Deskriptif Variabel Penelitian
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui jawaban dari responden terhadap
masing-masing variabel sistem akuntansi keuangan daerah, kompetensi sumber daya
manusia, standar akuntansi pemerintahan, sistem pengendalian intern, dan kualitas
laporan keuangan daerah. Untuk mengetahui frekuensi intensitas kondisi masing-
masing variabel dapat diketahui dengan perkalian antara skor tertinggi dalam setiap
variabel dengan jumlah item pertanyaan yang ada setiap variabel yang kemudian
dibagi dalam 5 kategori (Umar, 2002), adalah sebagai berikut :
RS = (m-n) / k RS = (5-1)/ 5 = 0,80
Dimana :
𝑅𝑆 = 𝑅𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑛 = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙
𝑚 = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑘 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖
Bersdasarkan data diatas kategori jawaban responden dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1,00 - 1,80 : Sangat rendah atau sangat tidak baik yang menunjukkan kondisi
variabel yang masih sangat rendah atau sangat kecil.
41
1,81 - 2,60 : Rendah atau tidak baik yang menunjukkan kondisi variabel yang
masih rendah atau kecil.
2,61 - 3,40 : Sedang atau cukup yang menunjukkan kondisi variabel yang
sedang atau cukup
3,41 - 4,20 : Tinggi atau baik yang menunjukkan kondisi variabel yang tinggi
atau baik.
4,21 - 5,00 : Sangat tinggi atau sangat baik yang menunjukkan kondisi variabel
yang sangat tinggi atau sangat baik
Berdasarkan pada kategori tersebut selanjutnya dapat digunakan untuk
menentukan jumlah responden yang memiliki kategori-kategori tersebut.
4.3.1 Deskripsi Variabel Kompetensi Sumber Daya Manusia (X1)
Terdapat enam pertanyaan variabel sumber daya manusia. Hasil jawaban
responden dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut:
Tabel 4.3
Jawaban Responden pada Variabel Kompetensi Sumber Daya Manusia
SKALA X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6
F FXS F FXS F FXS F FXS F FXS F FXS
SS 19 95 24 120 16 80 8 40 14 70 15 75
S 50 200 49 196 45 180 59 236 63 252 62 248
N 22 66 20 60 31 63 24 72 15 45 15 45
TS 2 4 0 0 1 2 2 4 1 2 1 2
STS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
TOTAL 93 365 93 376 93 325 93 352 93 369 93 370
Rata-
rata 3,92 4,04 3,49 3.78 3,97 3,98
Sumber: Data primer yang diolah, 2018
42
Dari tabel diatas pada indikator pertama (latar belakang pendidikan)
dengan nilai rata-rata sebesar 3,92 yang masuk dalam kategori tinggi, hal tersebut
menunjukkan latar belakang pendidikan karyawan pada SKPD (Satuan Kerja
Perangkat Daerah) pemerintah Kabupaten Blora sesuai kompetensi yang
diharapkan.
Kemudian pada indikator kedua (ketersediaan kebijakan pengembangan
pegawai dalam rangka peningkatan keterampilan profesionalisme penggunaan
SAKD) dengan nilai rata-rata sebesar 4,04 yang masuk dalam kategori tinggi, hal
tersebut menunjukkan karyawan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah)
Pemerintah Kabupaten Blora selalu bersedia menerima kebijakan pengembangan
pegawai dalam rangka peningkatan keterampilan profesionalisme penggunaan
SAKD.
Kemudian pada indikator ketiga (pengalaman menjalankan SAKD)
dengan nilai rata-rata sebesar 3,49 yang masuk dalam kategori tinggi, hal tersebut
menunjukkan karyawan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) Pemerintah
Kabupaten Blora memiliki pengalaman menjalankan SAKD.
Kemudian pada indikator keempat (ketersediaan pedoman internal tentang
sikap dan perilaku etika pelaksanaan program) dengan nilai rata-rata sebesar 3,78
yang masuk dalam kategori tinggi, hal tersebut menunjukkan karyawan SKPD
(Satuan Kerja Perangkat Daerah) Pemerintah Kabupaten Blora bersedia mengikuti
pedoman internal tentang sikap dan perilaku etika pelaksanaan program.
Kemudian pada indikator kelima (Ketepatan Waktu) dengan nilai rata-rata
sebesar 3,97 yang masuk dalam kategori tinggi, hal tersebut menunjukkan
43
karyawan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) Pemerintah Kabupaten Blora
selalu tepat waktu dalam menjalankan tugas sesuai dengan target yang ditentukan.
Kemudian pada indikator keenam (kedisiplinan) dengan nilai rata-rata
sebesar 3,98 yang masuk dalam kategori tinggi, hal tersebut menunjukkan
karyawan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) Pemerintah Kabupaten Blora
selalu disiplin baik dalam berpakaian dan tidak pernah terlambat.
4.3.2 Deskripsi Variabel Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (X2)
Terdapat enam pernyataan variabel sistem akuntansi keuangan daerah. Hasil
jawaban responden dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai berikut:
Tabel 4.4
Jawaban Responden pada Variabel Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan
Daerah
SKALA X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6
F FXS F FXS F FXS F FXS F FXS F FXS
SS 15 75 16 80 12 60 9 45 17 85 19 95
S 53 212 51 204 57 228 53 212 57 228 55 220
N 22 66 25 75 22 66 27 81 16 48 16 48
TS 3 6 1 2 2 4 4 8 3 6 3 6
STS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
TOTAL 93 359 93 361 93 358 93 346 93 367 93 369
Rata-
rata 3,86 3,88 3,85 3,72 3,95 3,97
Sumber: Data primer diolah, 2018
Dari tabel diatas pada indikator pertama (Sistem Akuntansi yang
diterapkan sesuai dengan SAP) dengan nilai rata-rata sebesar 3,86 yang masuk
dalam kategori tinggi, hal tersebut menunjukkan Sistem Akuntansi yang
44
diterapkan pada SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) pemerintah Kabupaten
Blora sesuai dengan SAP.
Kemudian pada indikator kedua (Setiap Transaksi Keuangan Didukung
oleh Bukti Transaksi) dengan nilai rata-rata sebesar 3,88 yang masuk dalam
kategori tinggi, hal tersebut menunjukkan Setiap Transaksi Keuangan SKPD
(Satuan Kerja Perangkat Daerah) Pemerintah Kabupaten Blora selalu didukung
oleh Bukti Transaksi.
Kemudian pada indikator ketiga (Transaksi Keuangan Dilakukan
Pencatatan Secara Kronologis) dengan nilai rata-rata sebesar 3,85 yang masuk
dalam kategori tinggi, hal tersebut menunjukkan Setiap Transaksi Keuangan
SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) Pemerintah Kabupaten Blora selalu
dilakukan Pencatatan Secara Kronologis.
Kemudian pada indikator keempat (Pelaporan Laporan Keuangan
Dilakukan Secara Konsisten dan Periodik) dengan nilai rata-rata sebesar 3,72
yang masuk dalam kategori tinggi, hal tersebut menunjukkan Pelaporan Laporan
Keuangan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) Pemerintah Kabupaten Blora
Dilakukan Secara Konsisten dan Periodik.
Kemudian pada indikator kelima (Setiap transaksi dilakukan klarifikasi)
dengan nilai rata-rata sebesar 3,95 yang masuk dalam kategori tinggi, hal tersebut
menunjukkan Setiap Transaksi Keuangan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah)
Pemerintah Kabupaten Blora selalu dilakukan klarifikasi.
Kemudian pada indikator keenam (Sistem pengendalian) dengan nilai rata-
rata sebesar 3,97 yang masuk dalam kategori tinggi, hal tersebut menunjukkan
45
Sistem pengendalian Keuangan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah)
Pemerintah Kabupaten Blora selalu dilakukan baik.
4.3.3 Deskripsi Variabel Standar Akuntansi Pemerintahan (X3)
Terdapat empat pertanyaan variabel standar akuntansi pemerintahan. Hasil
jawaban responden dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut:
Tabel 4.5
Jawaban Responden pada Variabel Standar Akuntansi Pemerintahan
SKALA X3.1 X3.2 X3.3 X3.4
F FXS F FXS F FXS F FXS
SS 40 200 40 200 29 145 20 100
S 48 192 40 160 50 200 59 236
CS 4 12 12 36 12 36 13 39
TS 1 2 1 2 2 4 1 2
STS 0 0 0 0 0 0 0 0
TOTAL 93 406 93 398 93 385 93 377
Rata-rata 4,36 4,27 4,13 4,05
Sumber: Data primer diolah, 2018
Dari tabel diatas pada indikator pertama (basis akuntansi) dengan nilai
rata-rata sebesar 4,36 yang masuk dalam kategori sangat tinggi, hal tersebut
menunjukkan laporan keuangan pada SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah)
pemerintah Kota Semarang sudah sesuai dengan basis akuntansi.
Kemudian pada indikator kedua (realisasi) dengan nilai rata-rata sebesar
4,27 yang masuk dalam kategori sangat tinggi, hal tersebut menunjukan realisasi
laporan keuangan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) Pemerintah Kabupaten
Blora sudah sesuai dengan standar akuntansi pemerintah.
46
Kemudian pada indikator ketiga (Periodisitas Pengungkapan lengkap)
dengan nilai rata-rata sebesar 4,13 yang masuk dalam kategori tinggi, hal tersebut
menunjukkan pengungkapan laporan keuangan lengkap SKPD (Satuan Kerja
Perangkat Daerah) Pemerintah Kabupaten Blora memeiliki pengalaman
menjalankan SAKD dilakukan secara periodik.
Kemudian pada indikator keempat (Penyajian laporan keuangan) dengan
nilai rata-rata sebesar 4,05 yang masuk dalam kategori tinggi, hal tersebut
menunjukkan penyajian laporan keuangan SKPD (Satuan Kerja Perangkat
Daerah) Pemerintah Kabupaten Blora sudah sesuai dengan standar yang berlaku.
4.3.4 Deskripsi Variabel Sistem Pengendalian Internal (X4)
Terdapat enam pernyataan variabel Sistem Pengendalian Intern. Hasil
jawaban responden dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut:
Tabel 4.6
Jawaban Responden pada Variabel Sistem Pengendalian Internal
SKALA X4.1 X4.2 X4,3 X4.4 X4.5 X4.6
F FXS F FXS F FXS F FXS F FXS F FXS
SD 31 155 27 135 26 130 24 120 28 140 23 115
SBD 44 176 50 200 41 164 52 216 49 196 55 220
KKD 17 51 15 45 26 78 16 48 15 45 15 45
SKD 1 2 1 2 0 0 1 2 1 2 0 0
TD 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
TOTAL 93 384 93 382 93 372 93 386 93 383 93 380
Rata-rata 4,12 4,10 4,00 4,15 4,11 4,08
Sumber: Data primer diolah, 2018
Dari tabel diatas pada indikator pertama (lingkungan pengendalian)
dengan nilai rata-rata sebesar 4,12 yang masuk dalam kategori tinggi, hal tersebut
47
menunjukkan lingkungan pada SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah)
pemerintah Kabupaten Blora dalam pengendalian yang baik.
Kemudian pada indikator kedua (penilaian risiko) dengan nilai rata-rata
sebesar 4,10 yang masuk dalam kategori tinggi, hal tersebut menunjukkan
penilaian risiko SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) Pemerintah Kabupaten
Blora sangat kecil.
Kemudian pada indikator ketiga (aktivitas pengendalian) dengan nilai rata-
rata sebesar 4,00 yang masuk dalam kategori tinggi, hal tersebut menunjukkan
aktivitas pengendalian pada SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) Pemerintah
Kabupaten Blora sudah baik.
Kemudian pada indikator keempat (informasi) dengan nilai rata-rata
sebesar 4,15 yang masuk dalam kategori tinggi, hal tersebut menunjukkan
laporan keuangan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) Pemerintah Kabupaten
Blora mampu meberikan informasi yang akurat.
Kemudian pada indikator kelima (komunikasi) dengan nilai rata-rata
sebesar 4,11 yang masuk dalam kategori tinggi, hal tersebut menunjukkan
komunikasi karyawan audit pada SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah)
Pemerintah Kabupaten Blora terjalin dengan baik.
Kemudian pada indikator keenam (pemantauan) dengan nilai rata-rata
sebesar 4,08 yang masuk dalam kategori tinggi, hal tersebut menunjukkan
pemantauan penyusunan laporan keuangan SKPD (Satuan Kerja Perangkat
Daerah) Pemerintah Kabupaten Blora sudah baik.
48
4.3.5 Deskripsi Variabel Kualitas Laporan Keuangan Daerah (Y)
Terdapat enam pertanyaan variabel Kualitas Laporan Keuangan Daerah.
Hasil jawaban responden dapat dilihat pada tabel 4.7sebagai berikut:
Tabel 4.7
Jawaban Responden pada Variabel Kualitas Laporan Keuangan Daerah
SKALA Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6
F FXS F FXS F FXS F FXS F FXS F FXS
SS 22 110 32 160 39 195 15 75 28 140 26 130
S 51 204 47 188 38 152 45 180 57 228 59 236
CS 15 45 11 33 12 36 29 87 7 21 5 15
TS 5 10 3 6 4 8 4 8 1 2 3 6
STS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
TOTAL 93 369 93 387 93 391 93 350 93 391 93 387
Rata-
rata 3,96 4,16 4,20 3,76 4,20 4,16
Sumber: Data primer diolah, 2018
Dari tabel diatas pada indikator pertama (Memprediksi masa yang akan
datang) dengan nilai rata-rata sebesar 3,96 yang masuk dalam kategori tinggi, hal
tersebut menunjukkan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) pemerintah
Kabupaten Blora mampu memprediksi masa yang akan datang.
Kemudian pada indikator kedua (ketepatwaktuan penyajian) dengan nilai
rata-rata sebesar 4,16 yang masuk dalam kategori tinggi, hal tersebut
menunjukkan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) Pemerintah Kabupaten
Blora ketepat waktu dalam penyajian.
Kemudian pada indikator ketiga (pengambilan keputusan) dengan nilai
rata-rata sebesar 4,20 yang masuk dalam kategori tinggi, hal tersebut
menunjukkan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) Pemerintah Kabupaten
Blora mampu mengambilan keputusan yang tepat.
49
Kemudian pada indikator keempat (disajikan wajar dan jujur) dengan nilai
rata-rata sebesar 3,76 yang masuk dalam kategori tinggi, hal tersebut
menunjukkan laporan keuangan pada SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah)
Pemerintah Kabupaten Blora disajikan secara wajar dan jujur apa adanya.
Kemudian pada indikator kelima (informasi dapat dibandingkan) dengan
nilai rata-rata sebesar 4,20 yang masuk dalam kategori tinggi, hal tersebut
menunjukkan laporan keuangan pada SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah)
Pemerintah Kabupaten Blora mampu memberikan informasi dan dapat
dibandingkan.
Kemudian pada indikator keenam (informasi dalam laporan keuangan dapat
dipahami) dengan nilai rata-rata sebesar 4,16 yang masuk dalam kategori tinggi,
hal tersebut menunjukkan pemantauan penyusunan laporan keuangan SKPD
(Satuan Kerja Perangkat Daerah) Pemerintah Kabupaten Blora mampu
memberikan informasi dalam laporan keuangan dapat dipahami.
4.4 Uji Kompetensi Data
4.4.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk menguji kevalidan masing-masing item
pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini. Dasar pengambilan keputusan
yang digunakan adalah:
1. Jika r-hitung ≥ r-tabel, maka butir pertanyaan tersebut dikatakan valid.
2. Jika r-hitung < r-tabel, maka butir pertanyaan tersebut dikatakan tidak valid.
Nilai r-hitung diperoleh dari hasil pengolahan menggunakan komputer
program SPSS versi 19.0. Sedangkan nilai r-tabel diperoleh dengan melihat tabel
50
pembanding dengan taraf signifikansi 5% dan df = 93 (r-tabel = 0,204). Hasil uji
validitas selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut:
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas
Variabel Indikator r-hitung r –tabel Keterangan
Sumber Daya
Manusia (X1)
1 0,523 0,204 Valid
2 0,628 0,204 Valid
3 0,610 0,204 Valid
4 0,283 0,204 Valid
5 0,585 0,204 Valid
6 0,554 0,204 Valid
Penerapan SAKD
(X2)
1 0,543 0,204 Valid
2 0,671 0,204 Valid
3 0,628 0,204 Valid
4 0,319 0,204 Valid
5 0,720 0,204 Valid
6 0,685 0,204 Valid
Standar Akuntansi
Pemerintahan
(X3)
1 0,650 0,204 Valid
2 0,673 0,204 Valid
3 0,589 0,204 Valid
4 0,508 0,204 Valid
Sistem
Pengendalian
Intern (X4)
1 0,632 0,204 Valid
2 0,568 0,204 Valid
3 0,607 0,204 Valid
4 0,704 0,204 Valid
5 0,568 0,204 Valid
6 0,530 0,204 Valid
Kualitas Laporan
Keuangan
Daerah (Y)
1 0,678 0,204 Valid
2 0,740 0,204 Valid
3 0,701 0,204 Valid
4 0,523 0,204 Valid
5 0,570 0,204 Valid
6 0,667 0,204 Valid
Sumber : Data primer diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.8 di atas dapat diketahui bahwa besarnya koefisien
memiliki r-hitung yang lebih besar dari r-tabel (r-tabel = 0,204). Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa seluruh butir pernyataan dinyatakan valid, sehingga
51
seluruh butir pernyataan yang terdapat pada kuesioner dapat dinyatakan layak
sebagai instrumen untuk mengukur data penelitian.
4.4.2 Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas terhadap seluruh item pada penelitian ini
menggunakan rumus koefisien Cronbach Alpha. Nilai Cronbach Alpha dalam
penelitian ini akan digunakan nilai nunnaly (nilai yang diharapkan) sebesar 0,7
dengan asumsi bahwa instrumen dikatakan reliabel bila nilai Cronbach Alpha ≥
0,7. Adapun hasil uji reliabilitas selengkapnya adalah:
Tabel 4.9
Hasil Uji Reliabilitas
No Variabel/ Indikator Alpha Keterangan
1 Kualitas Sumber Daya
Manusia
0,780 Reliabel
2 Penerapan SAKD 0,823 Reliabel
3 Standar Akuntansi
Pemerintahan
0,793 Reliabel
4 Sistem Pengendalian
Intern
0,830 Reliabel
5 Kualitas Laporan
Keuangan Daerah
0,856 Reliabel
Sumber: Data primer diolah, 2018
Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas (ditunjukkan dalam tabel 4.9)
terlihat bahwa semua variabel memiliki nilai Cronbach Alpha lebih besar dari
0,70 yang berarti bahwa seluruh variabel dapat dinyatakan reliabel.
4.5 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi antara
variabel bebas dengan variabel terikat mempunyai distribusi normal atau tidak.
52
Uji normalitas multivariat dilakukan terhadap residu data penelitian dengan
menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Berikut hasil uji normalitas:
Tabel 4.10
Sumber: Data primer diolah, 2018
Dari hasil uji normalitas di atas diketahui bahwa besarnya nilai Kolmogorov-
Smirnov adalah 0,959 dengan tingkat signifikansi 0,317 lebih besar dari 0,05 (p
> 0,05). Hal ini berarti bahwa data residual berdistribusi normal.
4.6 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi yang
dibuat dapat digunakan sebagai alat prediksi yang baik. Uji asumsi klasik yang
akan dilakukan adalah uji normalitas, multikolonieritas dan heterokedastisitas.
4.6.1 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Pengujian multikolinieritas
dilakukan dengan melihat angka tolerance dan variance inflation faktor (VIF).
Dengan pengambilan keputusan jika ada variabel independen yang memiliki nilai
53
tolerance > 0,10 atau VIF < 10, dapat disimpulkan bahwa tidak ada
multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi. Berikut hasil
pengujian multikolinieritas:
Tabel 4.11
Uji Multikolinearitas
Sumber: Data primer yang diolah, 2018
Hasil pengujian multikolinieritas menunjukkan bahwa semua variabel yang
digunakan sebagai prediktor model regresi menunjukkan nilai VIF yang cukup
kecil, dimana semuanya berada di bawah 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,1. Hal
ini berarti bahwa variabel-variabel bebas yang digunakan dalam penelitian tidak
menunjukkan adanya gejala multikolinieritas, yang berarti bahwa semua variabel
tersebut dapat digunakan sebagai variabel yang saling independen.
4.6.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap,
maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
Untuk menganalisis terjadinya masalah heteroskedastisitas, dilakukan dengan
menggunakan uji Glesjer, jika nilai probalitas signifikasinya di atas tingkat
54
kepercayaan 5% atau 0,05 jadi dapat disimpulkan model regresi tidak
mengandung adanya heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas sebagai
berikut:
Tabel 4.12
Uji Glejser
Sumber : Data primer diolah, 2018
Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas, nilai sig. keseluruhan variabel
independen > 0,05. Hasil ini menunjukan jika bebas dari heterokedastisitas.
4.7 Analisis Regresi Berganda
Dalam menganalisa pengaruh antara Kompetensi Sumber Daya Manusia,
Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Standar Akuntansi Pemerintahan, Sistem
Pengendalian Intern dan Kualitas Laporan Keuangan dilakukan dengan
menggunakan analisis regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis regresi
linier berganda dengan menggunakan program SPSS diperoleh hasil sebagai
berikut:
55
Tabel 4.13
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Sumber : Data primer diolah, 2018
Dari hasil analisis regresi yang didapat maka dapat dibuat persamaan
regresi sebagai berikut:
Y = a + 0,206X1 - 0,190X2 + 0,506X3 + 0,189X4 + e
Persamaan regresi tersebut mempunyai arti sebagai berikut:
1) Koefisien regresi Kompetensi SDM bernilai positif sebesar 0,206, hal ini
menunjukkan semakin meningkatnya nilai Kompetensi SDM maka semakin
meningkat juga nilai Kualitas Laporan Keuangan Daerah.
2) Koefisien regresi Penerapan SAKD bernilai negatif sebesar 0,190, hal ini
menunjukkan semakin meningkat nilai Penerapan SAKD maka semakin
menurun nilai Kualitas Laporan Keuangan Daerah.
3) Koefisien regresi Penerapan SAP bernilai positif sebesar 0,506, hal ini
menunjukkan semakin meningkatnya nilai Penerapan SAP maka semakin
meningkat juga nilai Kualitas Laporan Keuangan Daerah.
4) Koefisien regresi Sistem Pengendalian Intern bernilai positif sebesar 0,1890,
hal ini menunjukkan semakin meningkatnya nilai Sistem Pengendalian Intern
maka semakin meningkat juga nilai Kualitas Laporan Keuangan Daerah.
56
4.8 Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi digunakan untuk melihat kemampuan variabel
independen dalam menerangkan variabel dependen. Hasil koefisien determinasi
antara Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Kompetensi Sumber Daya Manusia,
Standar Akuntansi Pemerintahan, Sistem Pengendalian Intern dan Kualitas
Laporan Keuangan Daerah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah dapat
dilihat hasilnya pada tabel berikut:
Tabel 4.14
Hasil Koefisien Determinasi
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
Nilai Adjusted R Square sebesar 0,460, dapat diartikan Sistem Akuntansi
Keuangan Daerah, Kompetensi Sumber Daya Manusia, Standar Akuntansi
Pemerintahan, Sistem Pengendalian mampu mempengaruhi Kualitas Laporan
Keuangan Daerah sebesar 46%. Sisanya sebesar 54%, variabel Kualitas Laporan
Keuangan Daerah dipengaruhi variabel-variabel lain diluar model penelitian
4.9 Uji statistik F
Uji pengaruh simultan digunakan untuk mengetahui apakah variabel
independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen
(Ghozali, 2011). Untuk mengetahui apakah secara bersama-sama variabel
57
Kompetensi Sumber Daya Manusia, Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Sistem
Akuntansi Pemerintahan dan Pengendalian Intern berpengaruh terhadap variabel
dependen kualitas laporan keuangan daerah digunakan uji F, yaitu apabila nilai
signifikan ≤ 0,05 berarti variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi
variabel dependen. Apabila nilai signifikan ≥ 0,05, maka tidak terdapat pengaruh
variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen.
Tabel 4.15
Uji f
Sumber data primer yang diolah 2018
Dari hasil pengujian diatas, nilai signifikansi sebesar 0.000 kurang dari 0,05
sehingga secara bersama-sama variabel Kompetensi Sumber Daya Manusia,
Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Sistem Akuntansi Pemerintahan dan
Pengendalian Intern berpengaruh terhadap variabel dependen kualitas laporan
keuangan daerah.
4.10 Uji Hipotesis (Uji t) dan Analisa Pembahasan
Pembuktian hipotesis yang diajukan dilakukan dengan menggunakan uji t.
Uji t digunakan untuk membuktikan pengaruh yang signifikan antara variabel
independen terhadap variabel dependen, dimana apabila nilai t-hitung lebih besar
58
dari t-tabel menunjukkan diterimanya hipotesis. Nilai t-hitung dapat dilihat pada
hasil regresi dan nilai t-tabel dapat diketahui dari nilai α = 0,05 dengan df = 93 (t-
tabel = 1,987).
Pengujian dilakukan dengan melihat taraf signifikansi (p-value) hasil
hitung. Jika taraf signifikansi yang dihasilkan dari perhitungan dibawah 0,05
maka hipotesis diterima, sedangkan jika taraf signifikansi hasil hitung lebih besar
dari 0,05 maka hipotesis ditolak.
Tabel 4.16
Uji t
Sumber : Data primer diolah, 2018
Berdasarkan tabel pengujian hipotesis di atas dapat dilihat bahwa dari ke lima
variabel bebas Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Sistem Akuntansi
Keuangan Daerah , Penerapan SAP dan Sistem Pengendalian Intern berpengaruh
terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah.
a. Pengaruh Komptensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Laporan
Keuangan Daerah
Berdasarkan hasil analisis regresi dan hasil uji-t diketahui Koefisien
regresi Kompetensi SDM bernilai positif sebesar 0,206 dan nilai t-hitung Kualitas
sumber daya manusia sebesar 2,624 > 1,987 , dengan nilai signifikansi sebesar
0,026 lebih kecil dari 0,050, maka hipotesis pertama (H1) yang menyatakan
59
bahwa Kompetensi Sumber Daya Manusia berpengaruh terhadap Kualitas
Laporan Keuangan Daerah diterima, yang artinya bahwa secara parsial variabel
Kompetensi Sumber Daya Manusia berpengaruh positif signifikan terhadap
Kualitas Laporan Keuangan Daerah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa SKPD di Kabupaten Blora
memiliki kompetensi sumber daya yang memadai dari segi kuantitas dan kualitas
dalam pembuatan laporan keuangan yang berkualitas. Rata-rata pegawai bagian
akuntansi atau keuangan SKPD di Kabupaten Blora berlatar belakang pendidikan
akuntansi sehingga dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan ilmu
akuntansi. Karena kompetensi yang dimiliki oleh pegawai pengelola keuangan
akan mempengaruhi tingkat kualitas laporan keuangan yang akan dihasilkan.
Jika kompetensi sumber daya manusia dilaksanakan dengan baik, maka
kualitas laporan keuangan daerah akan meningkat, sehingga laporan keuangan
yang baik dapat memenuhi karakteristik kualitatif laporan keuangan. Dengan
demikian kompetensi sumber daya manusia ditunjukkan agar penyelenggaraan
tugas dan fungsi organisasi dalam rangka menghasilkan laporan keuangan daerah
yang berkualitas dapat diterapkan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Nugraheta (2017), Putri
(2017) dan Pujianira (2017) yang mendapatkan hasil Kompetensi SDM
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.
b. Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap
Kualitas Laporan Keuangan Daerah
60
Berdasarkan hasil analisis regresi dan hasil ujit-t diketahui Koefisien regresi
Penerapan SAKD bernilai negatif sebesar 0,190 dan nilai t-hitung Penerapan
Sistem Akuntansi Keuangan Daerah sebesar -2,376 < -1,987, dengan nilai
signifikansi sebesar 0,020 lebih kecil dari 0,050, maka hipotesis kedua (H2) yang
menyatakan bahwa Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah berpengaruh
terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah ditolak yang artinya bahwa secara
parsial variabel Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah.
Hasil penelitian ini menunjukan belum sepenuhnya SKPD di Kabupaten
Blora menerapkan sistem akuntansi keuangan daerah. Berdasarkan hail jawaban
pada tabel 4.4 masih banyaknya koresponden yang menjawab netral
mengindikasikan penerapan sistem akuntansi keuangan daerah di Kabupaten
Blora belum maksimal, sehingga dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan
pemerintah daerah yang dihasilkan. apabila penerapan sistem akuntansi keuangan
daerah tidak sesuai dengan aturannya maka laporan keuangan yang dihasilkan
kurang berkualitas. Pemahaman terhadap sistem akuntansi daerah sangat
diperlukan dalam menyusun laporan keuangan agar laporan keuangan yang
dihasilkan sesuai dengan karakteristik kualitatif laporan keuangan dan tidak
mengandung salah saji material.
Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian Ramadhani (2017)
dan Utama (2017) yang mendapatkan hasil Penerapan Sistem Akuntansi
Keuangan Daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan
keuangan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Ihsanti (2017) dan Putri
61
(2017) yang menyatakan Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah tidak
berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemeritah daerah.
c. Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Terhadap
Kualitas Laporan Keuangan Daerah
Berdasarkan hasil analisis regresi dan ujit-t diketahui Koefisien regresi
Penerapan SAP bernilai positif sebesar 0,506 dan nilai t-hitung Standar Akuntansi
Pemerintahan sebesar 6,413 > 1,987 , dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih
kecil dari 0,05, maka hipotesis ketiga (H3) yang menyatakan bahwa Penerapan
Standar Akuntansi Pemerintahan berpengaruh terhadap Kualitas Laporan
Keuangan Daerah diterima yang artinya bahwa secara parsial variabel Penerapan
Standar Akuntansi Pemerintahan berpengaruh positif signifikan terhadap Kualitas
Laporan Keuangan Daerah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa SKPD di Kabupaten Blora telah
menerapkan standar akuntansi pemerihtahan yang memadai dalam pembuatan
laporan keuangan yang berkualitas Artinya semakin baik penerapan Standar
Akuntansi Pemerintahan maka Kualitas Laporan Keuangan Daerah akan semakin
baik. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Nugraheta (2017), Pujianira
(2017) dan Putri (2017) yang mendapatkan hasil Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintahan berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah menjamin bahwa laporan
keuangan ketentuan yang berlaku. Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)
merupakan standar yang menjamin laporan keuangan disusun memenuhi
kualifikasi informasi keuangan yang berguna bagi para penggunannya. Informasi
62
yang berguna merupakan indikator bahwa laporan keuangan memenuhi
kualifikasi informasi
d. Pengaruh Sistem Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan
Keuangan Daerah
Berdasarkan hasil analisis regresi dan ujit-t diketahui Koefisien regresi
Sistem Pengendalian Intern bernilai positif sebesar 0,1890 dan nilai t-hitung
Sistem Pengendalian Intern sebesar 2,079 > 1,987, dengan nilai signifikansi
sebesar 0,040 lebih kecil dari 0,05, maka hipotesis keempat (H4) yang
menyatakan bahwa Sistem Pengendalian Internal berpengaruh terhadap Kualitas
Laporan Keuangan Daerah diterima yang artinya bahwa secara parsial variabel
Sistem Pengendalian Internal berpengaruh positif signifikan terhadap Kualitas
Laporan Keuangan Daerah.
Hasil ini menunjukan bahwa Sistem Pengendalian Internal pemerintah pada
SKPD di Kabupaten Blora telah diterapkan dengan baik, karena dengan adanya
pengendalin internal yang baik, maka dapat memberikan keyakinan yang
memadai mengenai pencapaian tujuan pemerintah daerah yang tercermin dalam
keteladanan laporan keuangan, efisiensi dan efektivitas pelaksanaan program
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Putri (2017) yang mendapatkan
hasil Sistem pengendalian intern berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kualitas laporan keuangan. Penelitian tersebut juga didukung oleh penelitian
Utama (2017) yang mendapatkan hasil sistem pengendalian internal berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.
63
BAB V
SIMPULAN, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan oleh penulis maka kesimpulan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Kompetensi sumber daya manusia berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kualitas laporan keuangan daerah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
SKPD di Kabupaten Blora memiliki kompetensi sumber daya yang memadai
dari segi kuantitas dan kualitas dalam pembuatan laporan keuangan yang
berkualitas
2. Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap kualitas laporan keuangan daerah. Hasil ini menunjukan
belum sepenuhnya SKPD di Kabupaten Blora menerapkan sistem akuntansi
keuangan daerah
3. Penerapan standar akuntansi pemerintahan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kualitas laporan keuangan daerah. Hasil ini menunjukan SKPD di
Kabupaten Blora telah menerapakan SAP, semakin baik penerapan SAP maka
Kualitas Laporan Keuangan Daerah akan semakin baik
4. Sistem pengendalian internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kualitas laporan keuangan daerah. Hasil ini menunjukan bahwa Sistem
Pengendalian Internal pemerintah pada SKPD di Kabupaten Blora telah
diterapkan dengan baik,
64
5.2. Keterbatasan Penelitian
1. Pada penelitian ini data diambil secara cross sectional (hanya sesaat pada
waktu tertentu saja), sehingga fenomena yang diteliti hanya merupakan
potret sesaat dan diduga responden dalam pengisian kuesioner dipengaruhi
oleh persepsi saat itu saja, sehingga hasil penelitian tidak dapat
digeneralisasikan.
2. Responden yang dituju atau dipilih harus lebih spesifik lagi, jika variabel
yang digunakan meharuskan responden mempunyai kompetensi dibidang
akuntansi maupun keuangan, sebaiknya data yang digunakan jawaban dari
pejabat yang paham akuntansi yaitu perbendahaaran ataupun sub akuntansi
yang berhubungan langsung dengan keuangan, jadi hasil yang akan
dihasilkan bisa lebih spesifik dan maksimal.
5.3. Implikasi Penelitian
1. Aspek Praktis
Hasil penelitian ini digunakan untuk memberikan sumbangan pemikiran
bagi manajemen untuk lebih memperhatikan faktor-faktor yang
mempengaruhi kualitas laporan keuangan daerah agar semakin baik dan
tidak mengalami penurunan dari Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah.
2. Aspek Teoritis (Keilmuan)
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan bagi
pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dibidang ekonomi yang
berhubungan dengan ilmu Akuntansi.
65
5.4. Rekomendasi Penelitian yang akan Datang
Berdasarkan analisis yang telah di lakukan, maka untuk penelitian yang
akan datang sebaiknya membuat kuisioner yang baru dan disesuaikan dengan
kondisi daerah yang diteliti sehingga dapat menggambarkan permasalahan
yang sebenarnya, menambahkan variabel lain seperti sarana dan prasarana,
komitmen pegawai dan teknologi informasi.
66
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Halim. 2008. Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta. Penerbit Salemba.
Badan, Dinas, Kantor dan Lembaga Teknis. http://www.blorakab.go.id/
BPK RI, Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester I Tahun 2017,
http://www.bpk.go.id.
Drama, Harken. 2014. Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah
Terhadap Kualitas Informasi Laporan Keuangan Dengan Sitem
Pengendalian Intern Sebagai Variabel Intervenig. (Studi Empiris Pada
SKPD Kotas Solok). Artikel. Universitas Negeri Padang. Padang
Ghozali, Imam, 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS 19.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Harefa, Tulus. 2014. Pengaruh Sistem Akuntansi Keuangan Daerah dan Standar
Akuntansi Pemerintah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Survey
Pada Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan Keuangan Kabupaten
Bandung). Universitas Komputer Indonesia.
Ihsanti, Imelda. 2017. Pengaruh kompetensi sumber daya manusia dan penerapan
sistem akuntansi keuangan daerah terhadap kualitas laporan keuangan
daerah (studi empiris pada SKPD Kab. Lima Puluh Kota). Universitas
Negeri Padang.
Inapty, M. Ali Fikri Biana dan Sri Pancawati Martiningsih. 2016. Penerapan
standar akuntansi pemerintah, kompetensi aparatur dan peran audit
internal terhadap kualitas informasi laporan keuangan. Universitas
Mataram NTB.
Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Nugraheta, Ulfa Rima. 2017. Pengaruh kompetensi sumber daya manuisa, sistem
pengendalian intern, dan penerapan standar akuntansi pemerintahan
terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah Kota Surakarta.
Universitas Muhamadiyah Surakarta.
Nurillah, Asy’ Syifa. 2014. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia,
Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD), Pemanfaatan
Teknologi Informasi, dan Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kualitas
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris Pada SKPD Kota
Depok). Journal Of Accounting. Vol.3,No.2.
67
Peraturan Pemerintah No 71 Tahun 2010 tentang Sistem Akuntansi Pemerintahan.
Permendagri No 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah.
Pujianira, Putriani .2017. Pengaruh kompetensi sumber daya manusia, penerapan
SAP dan penerapan SAKD terhadap kualitas Laporan keuangan pemerintah
daerah Provinsi DIY. Universitas Negeri Yogyakarta.
Saputri, Mega Andani. 2017. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia,
Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Penerapan Standar
Akuntansi Pemerintahan , Dan Pengendalian Intern Terhadap Kualitas
Laporan Keuangan Daerah Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota
Semarang. Universitas Stikubank Semarang. Semarang.
Rahayu, Liza dkk.. 2014. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM),
Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, dan Penerapan Standar
Akuntansi Pemerintah (SAP) Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah
Pada Provinsi Riau (Studi Empiris pada SKPD Provinsi Riau). Jurnal
Ekonomi Akuntansi. Vol.1 No.2. Oktober 2014.
Ramadhani, Abdul Aziz. 2017. Pengaruh kompetensi sumber daya manusia ,
penerapan SAKD, pemanfaatan TI, Sistem pengendalian internal dan
kompetensi Staf terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah di
Kota Surabaya. Universitas Muhamadiyah Surakarta.
Republik Indonesia. Undang-Undang RI No. 17 Tahun 2003. Tentang Keuangan
Negara.
Republik Indonesia. Undang-Undang RI No. 32 Tahun 2004. Tentang Pemerintah
Daerah.
Republik Indonesia. Undang-Undang RI No.13 Tahun 2006. Tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah.
Republik Indonesis. Undang-Undang RI No. 60 Tahun 2008 tentang Peraturan
Pemerintah.
Sugiyono, 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R & D). Bandung: Alpabeta.
Surastiani, Dyah Puri. 2015. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Kualitas Informasi Laporan Keuangan Pemerintah Kota Salatiga. Skripsi.
Universitas Negeri Semarang. Semarang.
68
Sukmaningrum, Tantriani. 2012. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Kualitas Informasi Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Semarang
dan Kota Semarang). Skripsi. Universitas Dipenogoro Semarang.
Semarang.
Syarifudin, Akhmad. 2014. Pengaruh Kompetensi SDM dan Peran Audit Intern
Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dengan
Variabel Intervening Sistem Pengendalian Internal (Studi Empiris Pada
Pemkab Kebumen). Vol 14, No. 02. Jurnal Fokus Bisnis.
Utama, Reno Julia. 2017. Kompetensi sumber daya manusia, pemanfaatan TI,
Penerapan SAKD dan sistem pengendalian internal terhadap kualitas
laporan keuangan daerah di Kabupaten Indragili Hulu. Universitas Riau
.Pekanbaru.
Wikipedia 2010, Pengendalian Intern.Id.Wikipedia.Org.
Wikipedia 2013, Pengertian Laporan Keuangan.Id.Wikipedia.Org.
Wikipedia 2014, Kualitas Informasi Laporan Keuangan.Id.Wikipedia.Org.
Yensi, Desy Sefri dkk. 2014. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia,
Penerapan Sistme Akuntansi Keuangan Daerah, dan Sistem Pengendalian
Intern (Internal Audit) Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah. (Studi Empiris pada SKPD Kabupaten Kuantan Singingi). JOM
FEKON.Vol.1,No.1. Oktober 2014.
69
LAMPIRAN
70
Lampiran 1. Surat Permohonan Pengisian Kuesioner
Blora, 17 April 2018
Perihal : Permohonan Pengisian Kuesioner
Lampiran : Satu Berkas
Kepada Yth.
Bapak/Ibu Pejabat Eselon III / IV
Di OPD Se-Kabupaten Blora
Dengan Hormat,
Dalam rangka menyelesaikan skripsi pada program Sarjana Akuntansi
Universitas Stikubank (Unisbank) Semarang, maka Peneliti mempunyai kewajiban untuk
melakukan penelitian. Sehubungan dengan penelitian yang sedang di lakukan dalam
rangka penulisan skripsi, maka peneliti memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi
responden penelitian dengan mengisi kuesioner dan memilih jawaban pada kolom yang
telah disediakan. Respoenden penelitian adalah pejabat Eselon III dan IV pada Dinas dan
Badan di Kabupaten Blora dipilih sebagai responden dengan alasan untuk melihat
kinerja manajerial dalam Kualitas Laporan Keuangan Daerah.
Jawaban dari kuesioner ini akan peneliti gunakan sebagai keperluan untuk
menyusun skripsi yang berjudul “Pengaruh Sumber Daya Manusia (SDM), Penerapan
Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD), Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah
dan Pengendalian Intern terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah”, maka untuk itu
pengisian kuesioner ini mohon diisi se-objektif mungkin.
Sebagaimana penelitian ilmiah, kerahasiaan identitas Bapak/Ibu dalam
memberikan penilaian dijamin tidak akan membawa konsekuensi yang merugikan.
Sebelum mengembalikan kesioner ini, Bapak/Ibu dimohon dapat memeriksa kembali
semua jawaban dalam tiap bagian, peneliti berharap tidak ada butir/pertanyaan yang
terlewat atau tidak dijawab.
Atas kesediaannya dalam mengisi kuesioner ini, diucapkan banyak terima kasih.
Hormat Saya
Irfan Ali Mustofa
71
KUESIONER
A. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama Instansi : .............................................
2. Nama Responden : .............................................. (Jika tidak keberatan)
3. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
4. Usia : ≤ 30 tahun
31-40 tahun
41-50 tahun
≥ 51 tahun
5. Tingkat Pendidikan : S1 S2 S3
D3 SMA/Lain-lain
6. Jabatan : ...............................................(Jika tidak keberatan)
7. Masa Kerja : 1-5 tahun
6-10 tahun
11-15 tahun
Lebih dari 15 tahun
B. PETUNJUK PENGISIAN
Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan jawaban yang sesuai atas pernyataan-
pernyataan berikut dengan skor yang tersedia dengan tanda check list (√). Jika menurut
Bapak/Ibu tidak ada jawaban yang tepat maka jawaban dapat diberikan pada pilihan
yang paling mendekati. Skor jawaban adalah sebagai berikut:
STS (Sangat Tidak Setuju) : 1 TD (Tidak Diterapkan) : 1
TS (Tidak Setuju) : 2 SKD (Sebagian Kecil Diterapkan) : 2
N (Netral) : 3 KKD (Kadang-kadang Diterapkan) : 3
S (Setuju) : 4 SBD (Sebagian Besar Diterapkan) : 4
SS (Sangat Setuju) : 5 SD (Seluruhnya Diterapkan) : 5
72
C. DAFTAR PERNYATAAN
1. Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM)
Berilah tanda check list (√) pada kolom jawaban yang telah disediakan sesuai dengan
pendapat atau yang mewakili perasaan Bapak/Ibu.
Keterangan:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
N = Netral
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
No. Pernyataan SS S N TS STS
1. Apakah dinas ini mengikut sertakan pegawai pada
pendidikan dan pelatihan (diklat) pegawai?
2. Apakah jika ada peraturan baru pada bagian
keuangan/akuntansi mendapat sosialisasi dan atau
diklat?
3. Apakah jika ada peraturan baru tentang akuntansi
pemerintahan, pegawai pada bagian
keuangan/akuntansi mendapat sosialisasi dan atau
diklat?
4. Apakah dalam pelaksanaan tugas diselesaikan secara
tepat waktu dan efektif?
5 Apakah bapak/ibu memahami struktur organisasi
pada instansi/dinas tempat bapak/ibu bekerja?
6 Apakah bapak/ibu mematuhi kewajiban sebagai
pegawai negeri sipil?
2. Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD)
Berilah tanda check list (√) pada kolom jawaban yang telah disediakan sesuai dengan
pendapat atau yang mewakili perasaan Bapak/Ibu.
73
No. Pernyataan SS S N TS STS
1. Apakah sistem akuntansi yang diterapkan pada dinas
ini sesuai standar akuntansi pemerintahan (SAP)?
2. Apakah setiap transaksi keuangan pada dinas ini
didukung oleh bukti transaksi?
3. Apakah pada dinas ini dilakukan pengklasifikasi an
terhadap transaksi yang terjadi?
4. Apakah dinas ini dilakukan klasifikasi atas transaksi
sesuai dengan pos-pos yang semestinya?
5. Apakah pada dinas ini dilakukan sistem pengendalian
dalam mengukur dan melaporkan pencatatan?
6 Apakah pelaporan laporan keuangan dilakukan
secara konsisten dan periodik?
3. Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)
Berilah tanda check list (√) pada kolom jawaban yang telah disediakan sesuai dengan
pendapat atau yang mewakili perasaan Bapak/Ibu.
No. Pernyataan SS S N TS STS
1. Apakah Penyajian laporan keuangan untuk
pengambilan keputusan dan menunjukkan
akuntabilitas?
2. Apakah Catatan atas laporan keuangan bagi
dinas/badan memudahkan dalam memahami
laporan keuangan
3. Apakah Akuntansi aset tetap memberikan manfaat
ekonomi di masa yang akan datang
4. Apakah Koreksi kesalahan perubahan kebijakan
akuntansi,perubahan estimasi akuntansi, dan operasi
yang tidak dilanjutkan dapat memberikan dampak
yang signifikan
74
4. Sistem Pengendalian Intern
Berilah tanda check list (√) pada kolom jawaban yang telah disediakan sesuai dengan
pendapat atau yang mewakili perasaan Bapak/Ibu.
Keterangan:
SD = Seluruhnya Diterapkan
SBD = Sebagian Besar Diterapkan
KKD = Kadang-kadang Diterapkan
SKD = Sebagian Kecil Diterapkan
TD = Tidak Diterapkan
No Pernyataan SD SBD KKD SKD TD
1. Aturan perilaku diterapkan kepada seluruh
tingkatan pimpinan dan pegawai
2. Pemimpin mengantisipasi timbulnya risiko
akibat perubahan ekonomi, peraturan,
kegiatan atau kondisi lainnya dapat
mempengaruhi pencapaian sasaran
3. Kegiatan pengendalian secara berkala
dievaluasi untuk memastikan kegiatan
tersebut sesuai dan berfungsi
sebagaimana mestinya
4. Informasi disediakan tepat waktu,
memungkinkan untuk dilakukan tindakan
korektif secara tepat
5. Pemantauan oleh SKPD mencakup
identifikasi kegiatan dan sistem pendukung
pencapaian misi
6. Pimpinan menetapkan tindakan yang
memadai untuk menindak lanjuti
75
rekomentasi temuan dengan tepat
5. Kualitas Laporan Keuangan (Y)
Berilah tanda check list (√) pada kolom jawaban yang telah disediakan sesuai dengan
pendapat atau yang mewakili perasaan Bapak/Ibu.
No. Pernyataan SS S N TS STS
1. Apakah laporan keuangan menyediakan
informasi yang mampu memprediksi masa
yang akan datang?
2. Apakah laporan keuangan menghasilkan
informasi yang lengkap mencakup semua
informasi yang dibutuhkan guna
pengambilan keputusan?
3. Apakah laporan keuangan menghasilkan
informasi yang wajar dan jujur sesuai
transaksi dan peristiwa keuangan lainnya
yang seharusnya disajikan?
4. Apakah informasi laporan keuangan
apabila diuji oleh puhak yang berbeda akan
menunjukkan simpulan yang berbeda?
5. Apakah laporann keuangan menghasilkan
informasi yang dapat dibandingkan dengan
laporan keuangan periode sebelumnya?
6. Apakah informasi laporan keuangan yang
dihasilkan dapat dipahami dengan jelas?
76
Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Riset Tugas Akhir / Skripsi
77
Lampiran 3. Surat Ijin Riset / Survey BAPPEDA
78
Lampiran 4. Surat Keterangan membagikan quesioner di Bappeda
79
Lampiran 5. Surat Keterangan membagikan quesioner di DISDALDUK-KB
80
Lampiran 6. Surat Keterangan membagikan quesioner di Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blora
81
Lampiran 7. Surat Keterangan membagikan quesioner di Dinas
Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Blora
82
Lampiran 8. Surat Keterangan Lembar Disposisi
83
Lampiran 9. Surat Keterangan membagikan quesioner di Kantor Satuan
Polisi Pamong Praja Kabupaten Blora
84
Lampiran 10. Surat Keterangan membagikan quesioner di Badan
Kepegawaian Daerah Kabupaten Blora
85
Lampiran 11. Surat Keterangan membagikan quesioner di Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Blora
86
Lampiran 12. Tabulasi Responden
No. SUMBER DAYA MANUSIA (X1)
X1 I II III IV V VI
1 4 4 4 4 4 4 24
2 5 4 3 3 4 4 23
3 4 5 4 5 3 3 24
4 3 3 3 3 4 4 20
5 5 4 4 4 4 4 25
6 4 3 4 4 4 4 23
7 3 4 4 4 4 4 23
8 4 4 3 4 4 4 23
9 4 3 3 4 4 4 22
10 4 5 4 4 4 4 25
11 3 4 3 3 4 4 21
12 5 5 5 4 3 3 25
13 3 4 3 4 4 4 22
14 4 4 4 4 4 4 24
15 5 4 3 3 4 4 23
16 4 5 4 5 3 3 24
17 4 4 4 4 5 5 26
18 5 4 4 4 4 4 25
19 4 3 4 4 4 4 23
20 3 4 4 4 4 4 23
21 4 4 3 4 4 4 23
22 4 3 3 4 4 4 22
23 4 5 4 4 4 4 25
24 3 4 3 3 4 4 21
25 5 5 5 4 3 3 25
26 3 4 3 4 4 4 22
27 4 4 3 4 4 4 23
28 4 3 3 4 4 4 22
29 4 5 4 4 4 4 25
30 3 4 3 3 4 4 21
31 5 5 5 4 3 3 25
32 3 4 3 4 4 4 22
33 4 4 3 4 4 4 23
34 4 3 3 4 4 4 22
35 4 5 4 4 4 4 25
36 3 4 3 3 4 4 21
87
37 5 5 5 4 3 3 25
38 3 4 3 4 4 4 22
39 4 4 4 4 4 4 24
40 4 3 4 4 4 5 24
41 3 4 4 4 4 4 23
42 4 4 3 4 4 4 23
43 2 3 3 3 4 4 19
44 3 3 3 2 3 3 17
45 3 3 4 3 2 2 17
46 4 4 4 4 3 3 22
47 4 4 4 4 4 4 24
48 4 4 4 5 4 4 25
49 4 4 4 4 5 5 26
50 3 3 2 3 4 4 19
51 3 4 4 4 3 3 21
52 4 3 4 4 4 4 23
53 4 4 4 4 4 4 24
54 4 5 5 5 5 4 28
55 4 4 4 3 4 4 23
56 4 4 4 4 4 4 24
57 4 5 4 4 4 5 26
58 4 4 4 3 4 4 23
59 5 4 4 3 4 4 24
60 5 5 5 3 5 5 28
61 5 4 4 4 4 4 25
62 5 5 5 3 5 5 28
63 4 5 4 5 5 5 28
64 5 5 5 3 5 5 28
65 3 4 5 5 4 4 25
66 5 5 4 4 5 5 28
67 4 4 4 4 4 4 24
68 4 4 4 4 4 4 24
69 4 5 4 4 4 4 25
70 4 5 5 3 4 4 25
71 5 5 5 5 5 5 30
72 4 5 5 3 5 5 27
73 5 4 4 3 4 4 24
74 4 4 4 4 4 4 24
75 4 5 5 4 5 5 28
76 4 3 4 2 4 4 21
77 5 5 5 4 5 5 29
78 4 4 4 4 4 4 24
88
79 4 4 5 5 5 5 28
80 4 4 4 4 4 4 24
81 5 5 5 4 5 5 29
82 3 3 3 3 3 3 18
83 3 3 3 3 3 3 18
84 3 4 3 4 3 3 20
85 4 4 4 4 4 4 24
86 3 4 4 4 4 4 23
87 4 4 3 4 4 4 23
88 4 4 3 4 4 4 23
89 5 4 4 3 4 4 24
90 3 3 3 3 3 3 18
91 2 3 3 3 3 3 17
92 4 3 3 4 3 3 20
93 4 3 3 4 4 4 22
89
No. PENERAPAN SAKD (X2)
X1 I II III IV V VI
1 4 3 3 4 3 3 20
2 4 3 3 4 4 4 22
3 4 4 4 4 4 4 24
4 5 4 3 3 4 4 23
5 4 5 4 5 3 3 24
6 4 4 4 4 5 5 26
7 5 4 4 4 4 4 25
8 4 3 4 4 4 4 23
9 3 4 4 4 4 4 23
10 2 3 3 3 4 4 19
11 3 3 3 2 3 3 17
12 3 3 4 3 2 2 17
13 4 4 4 4 3 3 22
14 4 4 4 4 4 4 24
15 4 4 4 5 4 4 25
16 4 4 4 4 5 5 26
17 3 3 2 3 4 4 19
18 4 4 4 4 5 5 26
19 5 4 4 4 4 4 25
20 4 3 4 4 4 4 23
21 3 4 4 4 4 4 23
22 4 4 3 4 4 4 23
23 4 3 3 4 4 4 22
24 4 5 4 4 4 4 25
25 4 3 4 4 4 5 24
26 3 4 4 4 4 4 23
27 4 4 3 4 4 4 23
28 2 3 3 3 4 4 19
29 3 3 3 2 3 3 17
30 3 3 4 3 2 2 17
31 4 4 4 4 3 3 22
32 4 4 4 4 4 4 24
33 4 4 4 5 4 4 25
34 4 4 4 4 5 5 26
35 3 3 2 3 4 4 19
36 4 3 4 4 4 5 24
37 3 4 4 4 4 4 23
90
38 4 4 4 4 4 4 24
39 4 5 5 5 5 4 28
40 4 4 4 3 4 4 23
41 4 4 4 4 4 4 24
42 4 5 4 4 4 5 26
43 4 4 4 3 4 4 23
44 5 4 4 3 4 4 24
45 5 5 5 3 5 5 28
46 5 4 4 4 4 4 25
47 5 5 5 3 5 5 28
48 4 5 4 5 5 5 28
49 5 5 5 3 5 5 28
50 3 4 5 5 4 4 25
51 5 5 4 4 5 5 28
52 4 4 4 4 4 4 24
53 4 4 4 4 4 4 24
54 4 5 4 4 4 4 25
55 4 5 5 3 4 4 25
56 5 5 5 5 5 5 30
57 4 5 5 3 5 5 27
58 5 4 4 3 4 4 24
59 4 4 4 4 4 4 24
60 4 5 5 4 5 5 28
61 4 3 4 2 4 4 21
62 5 5 5 4 5 5 29
63 4 4 4 4 4 4 24
64 4 4 5 5 5 5 28
65 4 4 4 4 4 4 24
66 5 5 5 4 5 5 29
67 4 4 4 4 4 4 24
68 3 3 3 4 4 4 21
69 4 4 4 4 4 4 24
70 4 4 4 3 4 4 23
71 5 4 4 4 3 3 23
72 3 3 4 5 4 4 23
73 4 3 3 3 5 5 23
74 4 4 4 4 3 3 22
75 3 4 4 2 4 4 21
76 3 4 3 4 2 2 18
77 4 4 4 3 4 4 23
78 3 4 4 4 3 3 21
79 4 4 4 4 4 4 24
91
80 3 3 4 4 4 4 22
81 4 3 3 3 4 4 21
82 3 2 3 3 3 3 17
83 4 4 3 3 3 3 20
84 4 3 4 3 3 3 20
85 3 3 3 3 3 3 18
86 3 4 3 4 3 3 20
87 4 4 4 4 4 4 24
88 3 4 4 4 4 4 23
89 4 4 3 4 4 4 23
90 4 4 3 4 4 4 23
91 5 4 4 3 4 4 24
92 3 3 3 3 3 3 18
93 2 3 3 3 3 3 17
92
No. PENERAPAN SAP (X3)
X3 I II III IV
1 4 3 4 3 14
2 3 3 4 4 14
3 4 4 4 3 15
4 4 4 4 3 15
5 5 4 4 3 16
6 5 5 5 3 18
7 5 5 3 4 17
8 5 5 5 5 20
9 4 4 4 4 16
10 4 5 4 4 17
11 4 5 5 4 18
12 4 4 4 4 16
13 4 3 3 3 13
14 4 4 5 4 17
15 4 4 4 5 17
16 4 4 4 4 16
17 4 5 5 4 18
18 5 5 4 4 18
19 5 5 5 4 19
20 5 5 5 4 19
21 5 4 4 4 17
22 5 5 4 4 18
23 5 5 5 4 19
24 4 4 4 4 16
25 5 5 4 4 18
26 4 4 4 4 16
27 5 5 5 5 20
28 5 4 4 4 17
29 4 4 3 4 15
30 5 5 4 4 18
31 4 4 4 4 16
32 5 4 4 4 17
33 5 5 5 5 20
34 5 5 5 5 20
35 5 5 5 5 20
36 4 4 4 4 16
37 4 4 4 4 16
93
38 5 5 5 4 19
39 5 3 5 4 17
40 4 5 4 4 17
41 5 5 5 5 20
42 5 5 4 5 19
43 5 4 4 4 17
44 5 5 4 4 18
45 4 5 3 3 15
46 4 4 4 4 16
47 5 5 5 5 20
48 5 5 5 4 19
49 4 4 4 4 16
50 4 4 5 4 17
51 4 3 3 3 13
52 4 3 4 4 15
53 5 5 5 5 20
54 2 3 3 3 11
55 5 3 2 5 15
56 4 3 3 4 14
57 4 2 2 4 12
58 3 4 4 2 13
59 5 3 3 5 16
60 4 5 4 4 17
61 4 4 4 4 16
62 5 5 5 5 20
63 5 5 5 5 20
64 5 4 4 4 17
65 4 4 3 3 14
66 4 4 4 4 16
67 4 4 4 4 16
68 4 4 4 4 16
69 4 5 4 4 17
70 4 5 4 4 17
71 5 5 5 5 20
72 4 4 4 4 16
73 5 5 5 5 20
74 4 4 4 4 16
75 5 5 5 5 20
76 5 5 4 4 18
77 5 5 5 4 19
78 4 4 4 4 16
79 4 4 4 4 16
94
80 4 4 3 5 16
81 4 4 4 4 16
82 4 4 4 4 16
83 4 4 4 4 16
84 4 4 5 4 17
85 5 5 4 5 19
86 5 5 5 4 19
87 4 4 4 4 16
88 4 5 4 4 17
89 5 5 5 5 20
90 3 3 3 3 12
91 4 4 5 3 16
92 3 3 3 3 12
93 4 4 4 4 16
95
No. SP INTERN (X4)
X4 I II III IV V VI
1 4 4 4 4 4 4 24
2 5 4 3 3 4 4 23
3 4 5 4 5 3 3 24
4 3 3 3 3 4 4 20
5 5 4 4 4 4 4 25
6 4 3 4 4 4 4 23
7 3 4 4 4 4 4 23
8 4 4 3 4 4 4 23
9 4 3 3 4 4 4 22
10 4 5 4 4 4 4 25
11 3 4 3 3 4 4 21
12 5 5 5 4 3 3 25
13 3 4 3 4 4 4 22
14 4 4 4 4 4 4 24
15 5 4 3 3 4 4 23
16 4 5 4 5 3 3 24
17 4 4 4 4 5 5 26
18 5 4 4 4 4 4 25
19 4 3 4 4 4 4 23
20 3 4 4 4 4 4 23
21 4 4 3 4 4 4 23
22 4 3 3 4 4 4 22
23 4 5 4 4 4 4 25
24 3 4 3 3 4 4 21
25 5 5 5 4 3 3 25
26 3 4 3 4 4 4 22
27 4 4 3 4 4 4 23
28 4 3 3 4 4 4 22
29 4 5 4 4 4 4 25
30 3 4 3 3 4 4 21
31 5 5 5 4 3 3 25
32 3 4 3 4 4 4 22
33 4 4 3 4 4 4 23
34 4 3 3 4 4 4 22
35 4 5 4 4 4 4 25
36 3 4 3 3 4 4 21
37 5 5 5 4 3 3 25
96
38 3 4 3 4 4 4 22
39 4 4 4 4 4 4 24
40 4 3 4 4 4 5 24
41 3 4 4 4 4 4 23
42 4 4 3 4 4 4 23
43 2 3 3 3 4 4 19
44 3 3 3 2 3 3 17
45 4 3 4 3 3 3 20
46 4 4 4 4 3 4 23
47 5 5 5 5 5 5 30
48 5 4 4 5 5 4 27
49 4 4 4 4 4 5 25
50 3 4 5 4 3 3 22
51 4 4 5 5 5 3 26
52 4 4 4 4 3 4 23
53 4 5 5 5 5 5 29
54 4 5 4 4 5 4 26
55 4 2 4 5 2 3 20
56 3 3 4 3 4 4 21
57 4 4 5 3 3 3 22
58 4 4 4 4 4 4 24
59 4 4 5 3 3 3 22
60 5 4 4 4 5 4 26
61 4 4 3 4 5 5 25
62 5 5 5 5 5 5 30
63 5 5 5 5 5 5 30
64 4 4 4 4 5 5 26
65 5 3 5 5 5 5 28
66 4 4 3 3 3 4 21
67 4 3 3 3 4 4 21
68 5 4 5 5 5 4 28
69 5 4 4 4 5 4 26
70 5 4 4 4 5 4 26
71 5 5 5 5 5 5 30
72 5 5 5 5 5 5 30
73 5 5 5 5 5 5 30
74 5 5 5 5 5 5 30
75 4 4 4 4 4 4 24
76 5 4 4 4 4 4 25
77 5 5 5 5 5 5 30
78 5 5 5 5 5 5 30
79 5 5 5 5 5 5 30
97
80 5 5 5 4 5 5 29
81 4 4 4 4 4 4 24
82 5 5 5 5 5 5 30
83 5 5 5 5 5 5 30
84 3 4 4 3 4 3 21
85 4 4 5 5 4 5 27
86 4 4 4 5 4 4 25
87 4 4 4 4 5 4 25
88 5 4 4 4 5 4 26
89 5 5 5 5 5 5 30
90 3 3 3 3 3 3 18
91 4 4 4 4 4 5 25
92 4 4 4 4 4 4 24
93 5 5 4 5 4 4 27
98
No. KUALITAS LKPD (Y)
Y I II III IV V VI
1 3 4 4 4 4 4 23
2 3 3 3 3 3 3 18
3 2 3 3 3 4 4 19
4 3 3 3 2 3 3 17
5 3 4 3 3 3 4 20
6 4 4 4 3 4 4 23
7 5 4 4 3 4 4 24
8 5 5 5 3 5 5 28
9 5 4 4 4 4 4 25
10 5 5 5 3 5 5 28
11 4 5 4 5 5 5 28
12 5 5 5 3 5 5 28
13 3 4 5 5 4 4 25
14 5 5 4 4 5 5 28
15 4 4 4 4 4 4 24
16 4 4 4 4 4 4 24
17 4 5 4 4 4 4 25
18 4 5 5 3 4 4 25
19 5 5 5 5 5 5 30
20 4 5 5 3 5 5 27
21 5 4 4 3 4 4 24
22 4 4 4 4 4 4 24
23 4 5 5 4 5 5 28
24 4 3 4 2 4 4 21
25 5 5 5 4 5 5 29
26 4 4 4 4 4 4 24
27 4 4 5 5 5 5 28
28 4 4 4 4 4 4 24
29 5 5 5 4 5 5 29
30 4 4 4 4 4 4 24
31 4 5 5 3 4 4 25
32 4 4 5 4 4 4 25
33 3 4 5 3 5 4 24
34 4 4 5 4 4 5 26
35 3 4 3 3 4 4 21
36 4 4 5 4 4 4 25
37 3 3 4 2 4 4 20
99
38 4 5 4 4 4 5 26
39 3 2 4 3 3 4 19
40 4 4 5 4 4 4 25
41 4 4 5 4 3 4 24
42 4 4 4 4 4 4 24
43 4 4 5 3 4 4 24
44 4 2 3 3 4 4 20
45 3 3 3 3 4 4 20
46 4 4 4 4 4 4 24
47 5 5 5 5 5 5 30
48 4 4 4 3 4 4 23
49 4 4 4 4 4 4 24
50 4 5 3 3 4 4 23
51 3 3 3 3 4 3 19
52 3 3 4 4 4 4 22
53 5 5 5 4 4 5 28
54 3 4 3 4 4 5 23
55 2 4 2 4 5 2 19
56 4 3 4 3 4 3 21
57 2 4 2 4 5 2 19
58 4 4 4 3 4 4 23
59 2 4 2 4 5 2 19
60 4 5 5 4 5 4 27
61 4 4 5 4 4 4 25
62 5 5 5 5 5 5 30
63 5 5 5 5 5 5 30
64 4 5 5 4 4 4 26
65 2 2 2 2 2 4 14
66 4 4 4 4 4 4 24
67 4 4 4 3 3 4 22
68 4 4 3 3 4 4 22
69 4 5 5 5 4 4 27
70 4 5 5 4 5 4 27
71 5 5 5 5 5 5 30
72 4 4 4 4 4 4 24
73 4 5 5 5 5 5 29
74 4 4 4 4 4 4 24
75 4 4 4 4 5 5 26
76 4 4 4 4 4 4 24
77 5 5 5 5 5 5 30
78 4 4 5 5 5 5 28
79 5 4 4 4 4 4 25
100
80 4 4 5 3 4 4 24
81 5 5 4 5 4 5 28
82 4 4 4 3 4 4 23
83 4 4 4 4 4 4 24
84 4 4 4 3 4 4 23
85 5 5 5 4 4 5 28
86 4 5 5 4 5 4 27
87 5 5 5 4 4 4 27
88 4 5 5 4 5 4 27
89 5 5 5 5 5 5 30
90 3 3 3 3 3 3 18
91 3 3 5 5 4 4 24
92 4 4 4 4 4 4 24
93 5 4 4 4 4 4 25
101
Lampiran 13. Hasil Output SPSS
Uji Validitas
X1
X2
X3
102
X4
Y
Uji Reliabilitas
X1
103
X2
X3
X4
Y
104
Uji Normalitas
Uji Heteroskedastisitas
Uji Glejser
Uji Multikolinearitas (Nlai Tolerance dan VIF)
105
Uji Regressi dan Uji t
Uji Koefisien determinasi
Uji f
106
Lampiran 14. Lembar Bimbingan Skripsi
107