Iman

download Iman

of 6

description

religion

Transcript of Iman

IMAN, ILMU DANAMALILMUSetiap muslim wajib menuntut ilmu. Rasulullah saw bersabda: Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim laki-laki dan perempuan. Allah memberikan keutamaan dan kemuliaan bagi orang-orang yang berilmu dalam firman-Nya dalam Al-Qur`an surat Al-Mujaadilah ayat 11 : Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Orang-orang yang berilmu akan pula dimudahkan jalannya ke syurga oleh Allah dan senantiasa didoakan oleh para malaikat.Sebenarnya ilmu hanyalah merupakan suatu alat untuk mendektkan diri kita kepada Allah. Adapun fungsi ilmu itu antara lain adalah :1. Sebagai petunjuk keimanan (QS. 22:54, 3:7, 35:28)2. Sebagai petunjuk beramal Seorang alim (berilmu)dengan ilmunya dan amal perbuatannya akan berada di dalam syurga, maka apabila seseorang yang berilmu tidak mengamalkan ilmunya maka ilmu dan amalnya akan berada di dalam syurga, sedangkan dirinya akan berada dalam neraka (HR. Daiylami)(Ingat pula kisah Sayyidina Ali r.a. ketika disuruh memilih antara harta dan ilmu)Keutamaan manusia dari makhluk Allah lainnya terletak pada ilmunya. Allah bahkan menyuruh para malaikat agar sujud kepada Nabi Adam as karena kelebihan ilmu yang dimilikinya. Cara kita bersyukur atas keutamaan yang Allah berikan kepada kita adalah dengan menggunakan segala potensi yang ada pada diri kita untuk Allah atau di jalan Allah.

IMAN

Wahai orang-orang yang beriman! Tetapkanlah iman kamu kepada Allah dan Rasul-Nya(Ayat 136 : Surah an-Nisaa)Sabda rasulullah :Allah tidak menerima iman tanpa amal perbuatan dan tidak pula menerima amal perbuatan tanpa iman.[HR. Ath-Thabrani]Ayat di atas ditujukan kepada orang yang sudah beriman. Mereka sudah pun beriman tetapi masih digesa supaya beriman. Iman pada tahap permulaan berdasarkan dalil-dalil dan pembuktian. Kemudian mereka diajak pula kepada iman dengan penyaksian mata hati, menyaksikan Rububiyah yang tidak pernah berpisah daripada ubudiyah. Tanpa penyaksian terhadap Rububiyah segala amal tidak berguna kerana orang yang beramal menisbahkan amal itu kepada dirinya sendiri, sedangkan tiada yang melakukan sesuatu melainkan dengan izin Allah s.w.t, dengan Kudrat dan Iradat-Nya, dengan Haula dan Kuwwata-Nya. Himpunan amal sebesar gunung tidak dapat menandingi iman yang sebesar zarah. Orang yang beriman dan menyaksikan Rububiyah pada segala perkara dan semua amal itulah orang yang memperolehi nikmat yang sempurna lahir dan batin, kerana hubungannya dengan Allah s.w.t tidak pernah putus. Orang inilah yang berasa puas dengan berbuat taat kepada Allah s.w.t dan berasa cukup dengan-Nya, kerana tiada Tuhan melainkan Allah s.w.t dan tidak berlaku sesuatu perkara melainkan menurut ketentuan-Nya. Apa lagi yang patut dibuat oleh seorang hamba melainkan taat kepada-Nya dan menerima keputusan-Nya.Kesimpulannya iman merupakan penentu sah sesuatu amalan seorang hamb a yang mengaku iman kepadaNYAAMALAmal merupakan satu aplikasi yang hasil dari gabungan ilmu dan iman kerana kebenaran iman dapat di lihat amal soleh seseorng .Allah bersumpah demi sesungguhnya manusia itu rugi andai beriman tanpa amal.Allah SWT berfirman,Demi masa. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.(Surah Al-Asr : 1-3).Allah tidak menerima iman tanpa amal perbuatan dan tidak pula menerima amal perbuatan tanpa iman.[HR. Ath-Thabrani]Berdasarkan bukti dan dalil di atas tidak sempurna iman dan ilmu seseorng itu melainkan dengan disulami dengan amal yang terhasil kefahaman dari ilmu ,dan penyatuan yang hadir hasil penyaksian bahawa ianya benar dan hasilnya , anggota badan itu yang bergerak demi merealisasikan ilmu dan iman dengan amal nya .HUBUNGAN ILMU ,IMAN dan AMAL .Tentang hubungan antara iman dan amal, demikian sabdanya,Allah tidak menerima iman tanpa amal perbuatan dan tidak pula menerima amal perbuatan tanpa iman.[HR. Ath-Thabrani]kemudian dijelaskannya pula bahwa,Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim.[HR. Ibnu Majah dari Anas, HR. Al Baihaqi]Selanjutnya, suatu ketika seorang sahabatnya, Imran, berkata bahwasanya ia pernah bertanya,Wahai Rasulullah, amalan-amalan apakah yang seharusnya dilakukan orang-orang?. Beliau Saw. menjawab: Masing-masing dimudahkan kepada suatu yang diciptakan untuknya.[HR. Bukhari]Barangsiapa mengamalkan apa yang diketahuinya, niscaya Allah mewariskan kepadanya ilmu yang belum diketahuinya..[HR. Abu Naim]Ilmu itu ada dua, yaitu ilmu lisan, itulah hujjah Allah Taala atas makhlukNya, dan ilmu yang di dalam qalb, itulah ilmu yang bermanfaat..[HR. At Tirmidzi]Seseorang itu tidak menjadi alim (ber-ilmu) sehingga ia mengamalkan ilmunya..[HR. Ibnu Hibban]Sekali peristiwa datanglah seorang sahabat kepada Nabi Saw. dengan mengajukan pertanyaan:Wahai Rasulullah, apakah amalan yang lebih utama ? Jawab Rasulullah Saw.: Ilmu Pengetahuan tentang Allah ! Sahabat itu bertanya pula Ilmu apa yang Nabi maksudkan ?. Jawab Nabi Saw.: Ilmu Pengetahuan tentang Allah Subhanaahu wa Taala ! Sahabat itu rupanya menyangka Rasulullah Saw salah tangkap, ditegaskan lagi Wahai Rasulullah, kami bertanya tentang amalan, sedang Engkau menjawab tentang Ilmu ! Jawab Nabi Saw. pula Sesungguhnya sedikit amalan akan berfaedah bila disertai dengan ilmu tentang Allah, dan banyak amalan tidak akan bermanfaat bila disertai kejahilan tentang Allah[HR. Ibnu Abdil Birr dari Anas]Kejahilan adalah kebodohan yang terjadi karena ketiadaan ilmu pengetahuan. Dengan demikian, kualiti amal setiap orang menjadi sangat berkaitan dengan keimanan dan ilmu pengetahuan karena,Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, mereka diberi petunjuk oleh Rabb mereka kerana keimanannya.(QS.[10]:9).Ilmu pengetahuan tentang Allah Subhanaahu wa Taala adalah penyambung antara keimanannya dengan amalan-amalan manusia di muka bumi ini. Sebagaimana kaedah pengaliran iman yang diajarkan oleh Rasulullah Saw. bahwasanya iman adalah sebuah tashdiq bi-l-qalbi yang di ikrarkan bi-l-lisan dan di amalkan bil arkan Dengan itu di simpulkan bahawa kita jangan memisah ketiga komponen yang telah kita perhatikan tadi , kerana pemisahan setiap komponen menjadikan islam itu janggal dan susah dan sukar.Sumber :http://panglimakahfi.blogspot.com/2008/12/ilmu-iman-amal.htmlAntara Iman, Ilmu, danAmalKH. Muhammad Idris JauhariPimpinan dan Pengasuh PP. Al-Amien Prenduan SumenepKita harus yakin dan menguasai hal-hal yang berkenaan dengan Islam, pada saat yang sama, kewajiban kita adalah mengamalkan apa yang menjadi ajaran Islam itu. Proses pengamalan inilah yang dinilai oleh Allah swt.Allah menilai amal seseorang sesuai dengan petunjuk-petunjuk-Nya. Bagi Allah, amal yang memiliki nilai tinggi di hadapan-Nya adalah amal yang dilakukan dengan iklas. Ikhlas artinya bersumber dari satu keyakinan dan berdasarkan ilmu yang benar, sehingga lahirlah perbuatan yang terbaik.Jadi, amal yang ikhlas itu merupakan amal perbuatan yang berangkat dari keyakinan semata-mata karena Allah, bukan karena niat-niat lain yang ada di balik itu. Ciri dari sebuah perbuatan atau amal yang ikhlas adalah apabila ia dilakukan dengan cara yang terbaik (the best). Manusia yang berangkat dari niat yang benar, ikhlas kepada Allah kemudian dia mengetahui ilmu yang berhubungan dengan perbuatannya itu, pasti dia akan melakukan yang terbaik di dalam hidupnya.Orang yang beramal atau bekerja seenaknya, berbuat ala kadarnya, melakukan sesuatu karena ingin dipuji orang bukan karena Allah, biasanya selalu melakukan perbuatannya itu tanpa dilandasi keyakinan dan kepercayaan yang utuh.Demikian juga, ketika seseorang beramal atau berbuat sesuatu tanpa atas dasar ilmu yang benar, tidak didasarkan kepada teori-teori atau syariat-syariat yang telah ditetapkan, tanpa memenuhi syarat dan rukun dari pekerjaan itu. Pasti pekerjaannya itu tidak menghasilkan sesuatu yang terbaik. Mana mungkin seseorang bisa berbuat atau beramal baik, kalau dia tidak tahu ilmunya, pasti perbuatannya itu akan penuh dengan kesalahan-kesalahan.Karena itu dalam melakukan apa saja, terutama yang berhubungan dengan agama Islam, baik dalam hubungan kita dengan Allah atau dengan sesama manusia serta alam ini. Maka kita harus berangkat dari sebuah keyakinan terlebih dahulu, keikhlasan dan ketulusan semata-mata karena Allah, tetapi pada saat yang sama kita melakukannya atas dasar ilmu yang telah kita miliki itu. Inilah makna dari amal yang ikhlas, maka ketika Allah menegaskan bahwa kita ini diberi hidup dan mati untuk menguji kita siapa di antara kita yang paling baik amal perbuatannya, amal ibadahnya.Allah berfirman, Liyabluwakum ayyukum ahsanu amala. Kita harus artikan bahwa perbuatan yang paling baik itu adalah perbuatan yang berangkat dari niat yang ikhlas dan berdasarkan ilmu yang benar. Niat yang ikhlas saja tanpa ilmu pasti menimbulkan kesalahan-kesalahan, ilmu saja tanpa niat yang ikhlas pasti akan menyimpang dari nilai-nilai kebenaran. Karenanya, mengamalkan apa saja yang menjadi ajaran Islam yang kita yakini itu, harus berangkat dari kepercayaan dan keikhlasan yang ada di dalam hati kita, kemudian dilaksanakan berdasarkan ilmu pengetahuan yang ada di otak kita.Ada tiga unsur utama yang harus ada di dalam sikap kita terhadap agama, yaitu iman, ilmu, dan amal. Maka, akan tidak ada artinya keyakinan kalau tidak ada amal perbuatan, tidak ada artinya ilmu yang kita punya kalau tidak melahirkan amal-amal sholeh dalam kehidupan kita, bahkan naudzubillah ilmu yang tidak bermanfaat. Justru akan menjadi bumerang yang menghancurkan diri kita dan orang-orang lain di sekitar kita.Lalu, bagaimana kita menggabungkan tiga hal tersebut? Apakah kita harus percaya dulu, kemudian belajar lalu beramal? Bukanlah itu cara yang harus kita tempuh, melainkan antara keyakinan, ilmu pengetahuan dan amal perbuatan haruslah diupayakan secara bersamaan, karena ketiganya merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan.Ketiga prinsip dasar itu harus senantiasa kita asah, kita perbaiki setiap saat, agar kita dalam melakukan sesuatu, benar-benar berangkat dari keyakinan dan berdasarkan ilmu pengetahuan. Dari keyakinan kita melahirkan dorongan untuk selalu belajar-belajar dan berbuat sesuatu dengan ilmu yang kita punya itu.Inilah tiga hal yang harus senantiasa dijadikan prinsip dalam hidup kita, yaitu antara iman, ilmu dan amal, antara keikhlasan dalam hati, kecerdasan dalam otak dan ketulusan di dalam beramal.Sumber :http://dinrip.wordpress.com/antara-iman-ilmu-dan-amal/Wallahu alam bish-shawabiSemoga bermanfaatSilahkanSHAREke rekan anda jika menurut anda note ini bermanfaatLampirkan sumbernya ya Syukron (http://meyheriadi.blogspot.com)