Imogene king

12
KONSEP DASAR KEPERAWATAN Teori Konseptual Keperawatan Menurut Imogene King PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan keperawatan di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perkembangan keperawatan secara global. Dengan jelas dapat diamati bahwa secara berkelanjutan keperawatan di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat, baik dibidang pendidikan maupun di tatanan praktek keperawatan. Pada masa lalu keperawatan dilakukan lebih berdasarkan intuisi dan tradisi sehingga keperawatan dianggap hanya sebagai kiat tanpa komponen ilmiah dan landasan keilmuan yang kokoh. Salah satu komponen penting pengembangan disiplin keperawatan adalah riset keperawatan, karena riset keperawatan sangat diperlukan untuk menyelesaikan masalah keperawatan dan mengembangkan atau menvalidasi teori yang sangat dibutuhkan sebagai landasan dalam praktek keperawatan serta pengembangan tubuh ilmu pengetahuan keperawatan (Body of Knowledge). Masalah yang muncul adalah apabila peneliti kurang tepat dalam menyusun kerangka kerja teori/konsep sesuai dengan variabel yang akan diteliti, sehingga hasil penelitian akan kurang bermakna dalam perkembangan tubuh ilmu pengetahuan keperawatan (Body of Knowledge) dan akan mempengaruhi penerapannya dalam praktek keperawatan. Untuk menghindari hal tersebut, sebelum suatu teori diterapkan pada praktek keperawatan tertentu dan dipergunakan peneliti sebagai kerangka kerja teori/konsep dari suatu riset keperawatan, sangat perlu terlebih dahulu dilakukan Theory Analysis. Pada dasarnya Theory Analysis mempunyai prosedur antara lain origins, meaning, logical adequacy, usefulness, generalizability, parsimony dan testability yang bertujuan untuk mengetahui kelebihan,

Transcript of Imogene king

Page 1: Imogene king

KONSEP DASAR KEPERAWATAN Teori Konseptual Keperawatan Menurut Imogene King

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan keperawatan di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perkembangan

keperawatan secara global. Dengan jelas dapat diamati bahwa secara berkelanjutan

keperawatan di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat, baik dibidang pendidikan

maupun di tatanan praktek keperawatan. Pada masa lalu keperawatan dilakukan lebih

berdasarkan intuisi dan tradisi sehingga keperawatan dianggap hanya sebagai kiat tanpa

komponen ilmiah dan landasan keilmuan yang kokoh.

Salah satu komponen penting pengembangan disiplin keperawatan adalah riset keperawatan,

karena riset keperawatan sangat diperlukan untuk menyelesaikan masalah keperawatan dan

mengembangkan atau menvalidasi teori yang sangat dibutuhkan sebagai landasan dalam

praktek keperawatan serta pengembangan tubuh ilmu pengetahuan keperawatan (Body of

Knowledge).

Masalah yang muncul adalah apabila peneliti kurang tepat dalam menyusun kerangka kerja

teori/konsep sesuai dengan variabel yang akan diteliti, sehingga hasil penelitian akan kurang

bermakna dalam perkembangan tubuh ilmu pengetahuan keperawatan (Body of Knowledge)

dan akan mempengaruhi penerapannya dalam praktek keperawatan.

Untuk menghindari hal tersebut, sebelum suatu teori diterapkan pada praktek keperawatan

tertentu dan dipergunakan peneliti sebagai kerangka kerja teori/konsep dari suatu riset

keperawatan, sangat perlu terlebih dahulu dilakukan Theory Analysis. Pada dasarnya Theory

Analysis mempunyai prosedur antara lain origins, meaning, logical adequacy, usefulness,

generalizability, parsimony dan testability yang bertujuan untuk mengetahui kelebihan,

Page 2: Imogene king

keterbatasan dan manfaat dari teori tersebut sehingga dapat dipertimbangkan untuk tambahan

pengujian atau validasi.

Dalam tulisan ini mencoba untuk menyajikan hasil analisa Theory of Goal Attainment yang

diperkenalkan oleh Imogene M. King pada tahun 1971. Teori pencapaian tujuan merupakan

teori yang bersifat terbuka dan dinamis, dengan sembilan konsep utama yang meliputi

interaksi, persepsi, komunikasi, transaksi, peran, stress, tumbuh kembang, waktu dan ruang

(Marriner, A. 1986).

Gambaran Model Konseptual Keperawatan Menurut Imogene King

King mengawali teori ini melalui studi literatur dalam keperawatan, ilmu-ilmu perilaku

terapan, diskusi dengan beberapa teman sejawat dan menghadiri beberapa konferensi serta

alasan-alasan induktif dan deduktif dari beberapa pemikiran-pemikiran kritis. Dari informasi

yang terkumpul tersebut, kemudian King memformulasikan kedalam suatu kerangka kerja

konseptual (Conceptual Framework) pada tahun 1971. King mengidentifikasi kerangka kerja

konseptual (Conceptual Framework) sebagai sebuah kerangka kerja sistem terbuka, dan teori

ini sebagai suatu pencapaian tujuan. King mempunyai asumsi dasar terhadap kerangka kerja

konseptualnya, bahwa manusia seutuhnya (Human Being) sebagai sistem terbuka yang secara

konsisten berinteraksi dengan lingkungannya. Asumsi yang lain bahwa keperawatan berfokus

pada interaksi manusia dengan lingkungannya dan tujuan keperawatan adalah untuk

membantu individu dan kelompok dalam memelihara kesehatannya. Kerangka kerja

konseptual (Conceptual Framework) terdiri dari tiga sistem interaksi yang dikenal dengan

Dynamic Interacting Systems, meliputi: Personal systems (individuals), interpersonal systems

(groups) dan social systems (keluarga, sekolah, industri, organisasi sosial, sistem pelayanan

kesehatan, dll).

Asumsi Model Konsep dan Teori Imogene M. King

King mengasumsikan model konsep dan teori keperawatan secara eksplisit maupun implisit.

1. Asumsi eksplisit

a. Fokus sentral dari keperawatan adalah interaksi dari manusia dan lingkunganya,

dengan tujuan untuk kesehatan manusia.

Page 3: Imogene king

b. Individu adalah sosial, rasional, reaksi, penerimaan, kontrol, berorientasi pada

kegiatan waktu.\

c. Proses interaksi dipengaruhi oleh persepsi, tujuan, kebutuhan, dan nilai klien serta

perawat.

d. Manusia sebagai pasien mempunyai hak untuk mendapatkan informasi, berpartisipasi

dalam membuat keputusan yang mempengaruhi kehidupannya, kesehatan, dan

pelayanan komunitas dan menerima atau menolak keperawatan.

e. Tanggung jawab dari anggota tim kesehatan adalah memberikan informasi kepada

individu tentang semua aspek kesehatan untuk membantu mereka membuat atau

mengambil keputusan.

f. Tujuan dari memberi pelayanan kesehatan dan menerima pelayanan mungkin tidak

sama.

2. Asumsi implicit

a. Pasien ingin berpartisipasi secara aktif dalam proses keperawatan.

b. Pasien sadar, aktif, dan secara kognitif mampu berpartisipasi dalam pembuatan atau

pengambilan keputusan.

c. Individu mempunyai hak untuk mengetahui tentang dirinya sendiri.

d. Individu mempunyai hak untuk menerima atau menolak pelayanan kesehatan.

Model Konsep dan Teori Imogene M. King Terdiri dari Tiga Sistem

1. Sistem Personal

Menurut King setiap individu adalah sistem personal (sistem terbuka). Untuk sistem

personal konsep yang relevan adalah persepsi (perception), diri (self), pertumbuhan dan

perkembangan (growth and development), citra diri (body image), ruang (space), dan

waktu (time).

a. Persepsi (perception)

Persepsi adalah gambaran seseorang tentang objek, orang dan kejadian-kejadian.

Persepsi berbeda dari satu orang ke orang lain dan hal ini tergantung dengan

pengalaman masa lalu, latar belakang, pengetauhan dan status emosi. Karakteristik

Page 4: Imogene king

persepsi adalah universal atau dialami oleh semua, selektif untuk semua

orang, dansubjektif atau personal.

b. Diri (self)

Diri adalah bagian dalam diri seseorang yang berisi benda-benda dan orang lain. Diri

adalah individu atau bila seseorang berkata “AKU”. Karakteristik diri adalah

individu yang dinamis, sistem terbuka dan orientasi pada tujuan.

c. Pertumbuhan dan perkembangan (growth and development)

Tumbuh kembang meliputi perubahan sel, molekul dan perilaku manusia.

Perubahanini biasanya terjadi dengan cara yang tertib, dan dapat diprediksiakan

walaupun individu itu bervariasi, dan sumbangan fungsi genetik, pengalaman yang

berarti dan memuaskan. Tumbuh kembang dapat didefinisikan sebagai proses

diseluruh kehidupan seseorang dimana dia bergerak dari potensial untuk mencapai

aktualisasi diri.

d. Citra diri (body image)

King mendefinisikan citra diri sebagai cara bagaimana orang merasakan tubuhnya

dan reaksi-reaksi lain untuk penampilanya.

e. Ruang (space)

Ruang adalah universal sebab semua orang punya konsep ruang, personal atau

subjektif, individual, situasional, dan tergantung dengan hubunganya dengan situasi,

jarak dan waktu, transaksional, atau berdasarkan pada persepsi individu terhadap

situasi. Definisi secara operasioanal, ruang meliputi ruang yang ada untuk semua

arah, didefinisikan sebagai area fisik yang disebut territory dan perilaku orang yang

menempatinya.

f. Waktu (time)

King mendefisikan waktu sebagai lama antara satu kejadian dengan kejadian yang

lain, merupakan pengalaman unik setiap orang

2. Sistem Interpersonal

King mengemukakan sistem interpersonal terbentuk oleh interaksi antar manusia.

Interaksi antar dua orang disebut DYAD, tiga orang disebut TRIAD, dan empat orang

Page 5: Imogene king

disebut GROUP. Konsep yang relevan dengan sistem interpersonal adalah interaksi,

komunikasi, transaksi, peran dan stress.

a. Interaksi

Interaksi didefinisikan sebagai tingkah laku yang dapat diobservasi oleh dua orang

atau lebih didalam hubungan timbal balik.

b. Komunikasi

King mendefinisikan komunikasi sebagai proses dimana informasi yang diberikan

dari satu orang ke orang lain baik langsung maupun tidak langsung, misalnya

melalui telepon, televisi atau tulisan. Ciri-ciri komunikasi adalah verbal, non

verbal, situasional, perceptual, transaksional, tidak dapat diubah, bergerak maju

dalam waktu, personal, dan dinamis. Komunikasi dapat dilakukan secara lisan

maupun tertulis dalam menyampaikan ide-ide satu orang ke orang lain. Aspek

perilaku nonverbal yang sangat penting adalah sentuhan. Aspek lain dari perilaku

adalah jarak, postur, ekspresi wajah, penampilan fisik dan gerakan tubuh.

c. Transaksi

Ciri-ciri transaksi adalah unik, karena setiap individu mempunyai realitas personal

berdasarkan persepsi mereka. Dimensi temporal-spatial, mereka mempunyai

pengalaman atau rangkaian-rangkaian kejadian dalam waktu.

d. Peran

Peran melibatkan sesuatu yang timbal balik dimana seseorang pada suatu saat

sebagai pemberi dan disaat yang lain sebagai penerima. Ada 3 elemen utama

peran yaitu, peran berisi perilaku yang di harapkan pada orang yang menduduki

posisi di sistem sosial, prosedur atau aturan yang ditentukan oleh hak dan

kewajiban yang berhubungan dengan prosedur atau organisasi, dan hubungan

antara 2 orang atau lebih berinteraksi untuk tujuan pada situasi khusus.

e. Stress

Definisi stress menurut King adalah suatu keadaan yang dinamis dimanapun

manusia berinteraksi dengan lingkungannya untuk memelihara keseimbangan

pertumbuhan, perkembangan dan perbuatan yang melibatkan pertukaran energi

Page 6: Imogene king

dan informsi antara seseorang dengan lingkungannya untuk mengatur stressor.

Stress adalah suatu yang dinamis sehubungan dengan sistem terbuka yang terus-

menerus terjadi pertukaran dengan lingkunagn, intensitasnya bervariasi, ada

dimensi yang temporal-spatial yang dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu,

individual, personal, dan subjektif.

3. Sistem Sosial

King mendefinisikan sistem sosial sebagai sistem pembatas peran organisasi sosisal,

perilaku, dan praktik yang dikembangkan untuk memelihara nilai-nilai dan

mekanisme pengaturan antara praktik-praktik dan aturan (George, 1995). Konsep

yang relevan dengan sistem sosial adalah organisasi, otoritas, kekuasaan, status dan

pengambilan keputusan.

a. Organisasi

Organisasi bercirikan struktur posisi yang berurutan dan aktifitas yang

berhubungan dengan pengaturan formal dan informal seseorang dan kelompok

untuk mencapai tujuan personal atau organisasi.

b. Otoritas

King mendefinisikan otoritas atau wewenang, bahwa wewenang itu aktif, proses

transaksi yang timbal balik dimana latar belakang, persepsi, nilai-nilai dari

pemegang mempengaruhi definisi, validasi dan penerimaan posisi di dalam

organisasi sertaberhubungan dengan wewenang.

c. Kekuasaan

Kekuasaan adalah universal, situasional, atau bukan sumbangan personal, esensial

dalam organisasi, dibatasi oleh sumber-sumber dalam suatu situasi, dinamis dan

orientasi pada tujuan.

d. Pembuatan keputusan

Pembuatan atau pengambilan keputusan bercirikan untuk mengatur setiap

kehidupan dan pekerjaan, orang, universal, individual, personal, subjektif,

situasional, proses yang terus menerus, dan berorientasi pada tujuan.

e. Status

Page 7: Imogene king

Status bercirikan situasional, posisi ketergantungan, dan dapat diubah. King

mendefinisikan status sebagai posisi seseorang didalam kelompok atau kelompok

dalam hubungannya dengan kelompok lain di dalam organisasi dan mengenali

bahwa status berhubungan dengan hak-hak istimewa, tugas-tugas, dan kewajiban.

Ketiga sistem tersebut membentuk hubungan personal antara perawat dan

pasien/klien. Hubungan perawat dan pasien/klien merupakan sarana dalam pemberian

asuhan keperawatan, di mana proses interpersonal dinamis yang ditampilkan oleh

perawat dan pasien/klien dipengaruhi oleh perilaku satu dengan yang lain, demikian

juga oleh sistem asuhan kesehatan yang berlaku. Tujuan perawat adalah

memanfaatkan komunikasi untuk membantu pasien/klien dalam menciptakan dan

mempertahankan adaptasi positif terhadap lingkungan.

C. Konsep Utama Paradigma Keperawatan Menurut Imogene M. King

1. Konsep Manusia

King memandang manusia sebagai suatu sistem terbuka yang berinteraksi dengan

lingkungan, sehingga memungkinkan benda, energi, dan informasi dengan leluasa

mempengaruhinya. Dalam kerangka konsepnya meliputi tiga sistem interaksi yang

dinamis sebagai individu disebut sebagai sistem personal, ketika hndividu ini bersatu

dalam kelompok disebut sistem interpersonal. Sistem sosial tercipta ketika kelompok

mempunyai ketertarikan dan tujuan yang sama dalam satu komunitas atau

masyarakat.

Menurut Imogene M. King, manusia memiliki tiga kebutuhan pokok :

a. kebutuhan informasi kesehatan yang tidak mampu pada saat diperlukan dan

dapat digunakan.

b. Kebutuhan untuk perawatan yang bertujuan untuk mencegah penyakit.

c. Kebutuhan untuk perawatan ketika manusia tidak dapat membantu/merawat diri

mereka sendiri.

2. Konsep Sehat

King mendefinisikan sehat sebagai pengalaman hidup manusia yang dinamis, yang

secara berkelanjutan melakukan penyesuaian terhadap stressor internal dan eksternal

Page 8: Imogene king

melewati rentang sehat sakit, dengan menggunakan sumber,sumber yang dimiliki oleh

seseorang atau individu untuk mencapai kehidupan sehari-hari yang maksimal.

3. Konsep Lingkungan

Menurut King lingkungan adalah sistem sosial yang ada dalam masyarakat yang

saling berinteraksi dengan sistem lainnya secara terbuka. Merupakan kekuatan

dinamis yang mempengaruhi perilaku sosial, interaksi, persepsi, dan

kesehatan. Lingkungan merupakan suatu sistem terbuka yang menunjukkan

penukaran masalah, energi, informasi dengan keberadaan manusia. Manusia tersebut

akan berinteraksi dengan lingkungan internal dengan penukaran energi yang diatur

secara terus menerus terhadap perubahan lingkungan eksternal.

Lingkungan adalah latar belakang untuk interaksi manusia, dan melibatkan :

a. Lingkungan internal: mengubah energi untuk memungkinkan orang untuk

menyesuaikan diri dengan terus menerus perubahan lingkungan eksternal.

b. Lingkungan eksternal: melibatkan organisasi formal dan informal. Perawat adalah

bagian dari lingkungan pasien

4. Konsep Keperawatan

5. Keperawatan didefinisikan sebagai suatu proses tindakan, reaksi dan interaksi perawat

dan klien dalam berbagi informasi tentang persepsi mereka dalam situasi

keperawatan. King menyampaikan pola intervensi keperawatanya adalah proses

interaksi klien dan perawat meliputi komunikasi dan persepsi yang menimbulkan aksi,

reaksi, dan jika ada gangguan, menetapkan tujuan dengan maksud tercapainya suatu

persetujuan dan membuat transaksi.

Transaksi:

a. Jika persepsi tepat dan akurat maka transaksi akan terjadi.

b. Jika perawat dan pasien/klien membuat transaksi yang harmonis maka tujuan

tercapai.

c. Jika tujuan tercapai maka efisiensi dan keefisienan keperawatan tercapai.

d. Jika interaksi perawat dan pasien/klien berjalan baik maka tumbuh kembang

dapat ditingkatkan .

Page 9: Imogene king

e. Jika peran,harapan, dan pembuatan keputusan dirasakan sama maka transaksi

terjadi.

f. Jika ada konflik peran maka terjadi stressor.

g. Jika perawat mempunyai komunikasi yang tepat maka pencapaian tujuan terjadi.

Selain itu King juga membahas tujuan, domain, dan fungsi perawat professional

1. Tujuan perawat

Untuk membantu individu untuk menjaga kesehatan mereka, sehingga mereka dapat

berfungsi dalam peran mereka.

2. Domain perawat

Termasuk mempromosikan, memelihara, dan memulihkan kesehatan, dan merawat

orang sakit, terluka dan sekarat.

3. Fungsi perawat professional

Untuk menginterpretasikan informasi dalam proses keperawatan untuk

merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi asuhan keperawatan. King berkata

dalam teori nya, seorang perawat profesional, dengan pengetahuan khusus dan

keterampilan, dan klien yang membutuhkan perawatan, dengan pengetahuan tentang

diri dan persepsi masalah pribadi, bertemu sebagai orang asing di lingkungan

alam. Mereka saling berinteraksi, mengidentifikasi masalah, menetapkan dan

mencapai tujuan.

D. Teori Imogene M. King dalam Proses Keperawatan

1. Pengkajian

a. Terjadi selama interaksi antara perawat dan pasien/klien. Perawat membawa

pengetahuan khusus dan ketrampilan sedangkan klien membawa pengetahuan

tentang diri dan persepsi masalah yang menjadi perhatian, untuk interaksi ini.

b. Selama pengkajian perawat mengumpulkan data tentang klien, diantaranya

adalah :

Tingkat tumbuh kembang.

Pandangan tentang diri sendiri.

Page 10: Imogene king

Persepsi yang merupakan dasar pengumpulan dan interpretasi data terhadap

status kesehatan.

Pola komunikasi diperlukan untuk memferivikasi keakuratan persepsi,

untuk interaksi dan transaksi.

Sosialisasi

3. Diagnosa Keperawatan

a. Dibuat setelah melakukan pengkajian.

b. Dibuat sebagai hasil interaksi antara perawat dengan pasien/klien.

c. Stress merupakan konsep yang penting dalam hubungannya dengan diagnosa

keperawatan.

4. Perencanaan

a. Dibuat berdasarkan dengan keperawatan.

b. Setelah diagnosis, perencanaan intervensi untuk memecahkan masalah tersebut

dilakukan.

c. Dalam perencanaan pencapaian tujuan diawali dengan menetapkan tujuan dan

membuat keputusan.

d. Merupakan bagian dari transaksi dan partisipasi pasien/klien yang dianjurkan ikut

serta dalam pengambilan keputusan tapi tidak harus bertanggung jawab.

4. Implementasi

a. Dalam keperawatan melibatkan proses implementasi kegiatan aktual untuk

mencapai tujuan.

b. Dalam pencapaian tujuan itu adalah kelanjutan dari transaksi.

5. Evaluasi

a. Merupakan gambaran bagaimana mengenal hasil tujuan yang dicapai.

b. Dalam evaluasi membahas tentang pencapaian tujuan dan keefektifan proses

keperawatan tersebut.

Page 11: Imogene king

PENUTUP

Keperawatan adalah suatu profesi yang memberikan bantuan pada individu dan kelompok

untuk mencapai, memelihara dan mempertahankan derajat kesehatan dengan memperhatikan,

memikirkan, menghubungkan, menentukan dan melakukan tindakan perawatan sehingga

individu atau kelompok berprilaku yang sesuai dengan kondisi keperawatan. Keperawatan

berhubungan langsung dengan lingkungan, tempat atau ruang dan waktu untuk membentuk

suatu hubungan menanggulangi status kesehatan dalam proses interpersonal reaksi interaksi

dan transaksi dimana perawat dank lien berbagi informasi mengenai persepsinya dalam

keperawatan

Page 12: Imogene king

Daftar Pustaka

Murwani, Arnita, S.Kep. 2008. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, Penerbit Fitramaya:

Yogyakarta.

Hidayat, Aziz Alimul. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, Penerbit Salemba

Medika: Jakarta.

Perry, Potter. 2005. Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, & Praktik: Edisi 4,Penerbit

Buku Kedokteran EGC: Jakarta.

Taylor, Carol, dkk. 1993. Fundamentals of Nursing The Art and Science of Nursing Care:

2nd Edition, J.B. Lippincott Co: Philadelphia.

Perry, Potter. 1992. Fundamentals of Nursing –Concepts Process & Practice: 3rd Edition,

Mosby Year Book: London.

By : Venny Dwi Putri, SMK Kesehatan Surabaya