Implementasi Aplikasi E-learning Management System Studi...

13
1. Pendahuluan Perkembangan teknologi informasi (TI) telah mendorong penggunaan teknologi hingga ke setiap bidang kehidupan. Seiring dengan perkembangannya, fungsi TI yang sebelumnya berada pada level operasional, kini digunakan sebagai strategi dalam meningkatkan pencapaian nilai dari organisasi melalui peningkatan produktifitas bisnisnya. Salah satu bentuk penerapan TI dalam hal peningkatan produktifitas pada lembaga pendidikan adalah implementasi e-Learning Management System (LMS). E- learning mengacu pada penggunaan aplikasi elektronik untuk proses belajar [1], dan LMS salah satu bentuk penerapan aplikasi elektronik tersebut. LMS sendiri merupakan generasi keempat dari teknologi e-learning, di mana aplikasi e-learning dikemas dalam bentuk Content Management System (CMS). Penelitian sebelumnya menyimpulkan bahwa dalam membangun aplikasi LMS terdapat beberapa kualifikasi yang harus dipenuhi antara lain haruslah dapat dipercaya dan bermanfaat informasinya, menyediakan informasi mata kuliah dengan lengkap, memudahkan diskusi mengenai suatu masalah atau pertanyaan antara mahasiswa dengan mahasiswa, maupun antara dosen dengan mahasiswa, memudahkan mengakses informasi, dan berbagi pengetahuan ke dalam komunitas, di samping fungsi-fungsi pendukung lain [2]. Tujuan dari penelitian ini adalah membangun aplikasi LMS di FTI UKSW guna meningkatkan kualitas layanan, khususnya dalam bidang pembelajaran. Diharapkan penelitian ini dapat diimplementasikannya suatu layanan LMS yang menjawab kebutuhan akan peningkatan kualitas layanan pembelajaran, dan meningkatkan daya serap mahasiswa terhadap materi yang disampaikan. 2. Tinjauan Pustaka E-learning mengacu pada penggunaan aplikasi elektronik dan proses untuk belajar. E-learning meliputi aplikasi dan proses pembelajaran berbasis web, pembelajaran berbasis komputer, ruang kelas virtual dan kolaborasi digital. Konten dikirim melalui internet, intranet/extranet, audio atau video tape, TV satelit, dan CD- ROM [1]. Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa e-learning adalah suatu pemanfaatan teknologi informasi yang tidak terbatas pada media apa pun untuk proses pembelajaran. Jadi, pemanfaatan e-learning tidak terbatas hanya pada aplikasi berbasis internet untuk pembelajaran. Tingginya kemampuan komputer dalam memproses berbagai media bahan ajar seperti gambar, teks, video, dan suara membuat e-learning begitu identik dengan penggunaan komputer, padahal komputer hanya satu diantara banyaknya media elektronik lain yang digunakan sebagai media e-learning. E-learning berbasis komputer sendiri telah mengalami perjalanan begitu panjang hingga mencapai teknologi seperti yang sekarang ini. Dikutip dari The DNA of E-learning [3] perkembangan e-learning dimulai dari Computer Based Instruction (CBI) di mana tahapan belajar dipandu oleh komputer secara instruksional dengan komputer yang dirancang khusus pada media mainframe berbahasa mesin. Dari situ muncullah 2 sistem baru yaitu sitem Intelligent Tutoring System (ITS) dan CBI berbasis template pada tahun 1960-an. Kedua sistem tersebut dikembangkan dengan cita-cita “memanusiakan” sistem

Transcript of Implementasi Aplikasi E-learning Management System Studi...

Page 1: Implementasi Aplikasi E-learning Management System Studi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2436/2/T1_682007064_Full... · modul konektor yang disebut Joomdle. Integrasi aplikasi

1. Pendahuluan

Perkembangan teknologi informasi (TI) telah mendorong penggunaan teknologi

hingga ke setiap bidang kehidupan. Seiring dengan perkembangannya, fungsi TI yang

sebelumnya berada pada level operasional, kini digunakan sebagai strategi dalam

meningkatkan pencapaian nilai dari organisasi melalui peningkatan produktifitas

bisnisnya. Salah satu bentuk penerapan TI dalam hal peningkatan produktifitas pada

lembaga pendidikan adalah implementasi e-Learning Management System (LMS). E-

learning mengacu pada penggunaan aplikasi elektronik untuk proses belajar [1], dan

LMS salah satu bentuk penerapan aplikasi elektronik tersebut. LMS sendiri merupakan

generasi keempat dari teknologi e-learning, di mana aplikasi e-learning dikemas dalam

bentuk Content Management System (CMS). Penelitian sebelumnya menyimpulkan

bahwa dalam membangun aplikasi LMS terdapat beberapa kualifikasi yang harus

dipenuhi antara lain haruslah dapat dipercaya dan bermanfaat informasinya,

menyediakan informasi mata kuliah dengan lengkap, memudahkan diskusi mengenai

suatu masalah atau pertanyaan antara mahasiswa dengan mahasiswa, maupun antara

dosen dengan mahasiswa, memudahkan mengakses informasi, dan berbagi

pengetahuan ke dalam komunitas, di samping fungsi-fungsi pendukung lain [2]. Tujuan

dari penelitian ini adalah membangun aplikasi LMS di FTI UKSW guna meningkatkan

kualitas layanan, khususnya dalam bidang pembelajaran. Diharapkan penelitian ini

dapat diimplementasikannya suatu layanan LMS yang menjawab kebutuhan akan

peningkatan kualitas layanan pembelajaran, dan meningkatkan daya serap mahasiswa

terhadap materi yang disampaikan.

2. Tinjauan Pustaka

E-learning mengacu pada penggunaan aplikasi elektronik dan proses untuk

belajar. E-learning meliputi aplikasi dan proses pembelajaran berbasis web,

pembelajaran berbasis komputer, ruang kelas virtual dan kolaborasi digital. Konten

dikirim melalui internet, intranet/extranet, audio atau video tape, TV satelit, dan CD-

ROM [1]. Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa e-learning adalah suatu

pemanfaatan teknologi informasi yang tidak terbatas pada media apa pun untuk proses

pembelajaran. Jadi, pemanfaatan e-learning tidak terbatas hanya pada aplikasi berbasis

internet untuk pembelajaran. Tingginya kemampuan komputer dalam memproses

berbagai media bahan ajar seperti gambar, teks, video, dan suara membuat e-learning

begitu identik dengan penggunaan komputer, padahal komputer hanya satu diantara

banyaknya media elektronik lain yang digunakan sebagai media e-learning. E-learning

berbasis komputer sendiri telah mengalami perjalanan begitu panjang hingga mencapai

teknologi seperti yang sekarang ini. Dikutip dari The DNA of E-learning [3]

perkembangan e-learning dimulai dari Computer Based Instruction (CBI) di mana

tahapan belajar dipandu oleh komputer secara instruksional dengan komputer yang

dirancang khusus pada media mainframe berbahasa mesin. Dari situ muncullah 2 sistem

baru yaitu sitem Intelligent Tutoring System (ITS) dan CBI berbasis template pada tahun

1960-an. Kedua sistem tersebut dikembangkan dengan cita-cita “memanusiakan” sistem

Page 2: Implementasi Aplikasi E-learning Management System Studi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2436/2/T1_682007064_Full... · modul konektor yang disebut Joomdle. Integrasi aplikasi

e-learning untuk memaksimalkan transfer ilmu pengetahuan. Sistem ITS adalah

pendekatan di mana pengembangan sistem e-learning berorientasi pada struktur

informasi untuk merepresentasikan cara belajar manusia, namun sayang sistem ini gagal

dikembangakan mengingat teknologi komputasi pada saat itu masih belum mampu

melakukannya. Sedangkan sistem CBI berbasis template masih sama seperti CBI yang

sebelumnya namun template disediakan untuk mempermudah pengajar yang awam

terhadap komputasi.

Bersamaan dengan revolusi teknologi komputasi pada tahun 1990-an, muncullah

suatu sistem e-learning baru berbasis multimedia yang dikemas dalam format .AVI atau

.MOV yang dipasarkan pada media CD-ROM. Sistem yang akrab disebut sebagai

Computer Based Training (CBT) tersebut dianggap sebagai pembelajaran elektronik

pertama yang berbasis komputer stand alone. Berbagai tools seperti Authorware dari

Macromedia (sebelum diakusisi oleh Adobe) dan Toolbox dari Asymetrix (atau yang

sekarang dikenal sebagai Click2Learn) muncul di pasaran. Seiring dengan diterimanya

paket-paket CBT di masyarakat, maka pada tahun 1994 muncul banyak sekali paket-

paket CBT yang dikemas secara menarik dan diproduksi secara massal.

Seiring dengan perkembangan teknologi internet, dan semakin banyaknya

komputer yang telah terhubung dengan jaringan internet, maka munculah suatu sistem

LMS yang menjawab kebutuhan informasi secara cepat tanpa terbatas ruang dan waktu

pada tahun 1997 melalui pengemasan CBT dalam bentuk CMS. Banyak aplikasi

dikembangkan baik berbayar maupun open source, antara lain Blackboard, MOODLE,

A-LMS, Anemalab dan masih banyak lagi.

Keberhasilan implementasi LMS sangat ditentukan oleh sikap positif tenaga didik

dan peserta didik [4], sehingga aplikasi LMS hanya memfasilitasi setiap kebutuhan

bisnis dari e-learning.

3. Metodologi Penelitian

Metodologi perancangan yang digunakan adalah metode prototype. Metode

prototype adalah metode dengan tahapan mengidentifikasi kebutuhan pemakai, analis

sistem akan melakukan studi kelayakan dan studi terhadap kebutuhan pemakai, meliputi

model interface, teknik prosedural dan teknologi yang akan digunakan [6]. Metode ini

dipilih mengingat aplikasi LMS dibangun dengan menggunakan CMS yang disesuaikan

dengan kebutuhan.

1. Tahapan penelitian dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan yang harus terdapat

dalam suatu aplikasi LMS.

2. Kemudian, dilakukan perancangan.dan pengembangan aplikasi LMS.

3. Kemudian, setiap umpan balik yang diterima dikelola sebagai dasar perbaikan

aplikasi LMS untuk peningkatan kualiatas layanan. Detail dari tahapan penelitian

ini digambarkan pada Gambar 1.

Page 3: Implementasi Aplikasi E-learning Management System Studi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2436/2/T1_682007064_Full... · modul konektor yang disebut Joomdle. Integrasi aplikasi

Gambar 1. Tahapan Penelitian

4. Analisa dan Pembahasan

Perancangan Tata Kelola LMS dimulai dari proses penerjemahan kebutuhan

bisnis ke dalam desain aplikasi dengan mempertimbangkan arahan teknologi dan

arsitektur informasi [2]. Kebutuhan bisnis yang harus diakomodasi oleh aplikasi e-

learning disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1 Kebutuhan Bisnis yang Harus Diakomodasi oleh Aplikasi E-learning

Perspektif Kebutuhan bisnis Desain Aplikasi

Konten

Informasi yang ada pada LMS harus dapat

dipercaya.

Otorisasi terhadap setiap informasi

yang terdapat dalam LMS.

LMS selalu memperbaharui informasi

matakuliah. Penyesuaian lama setiap course dan

interval topic.

Informasi yang tersedia bermanfaat. Hak akses mengunggah materi

hanya diberikan pada role Dosen.

Informasi setiap mata kuliah tersedia

secara lengkap.

Disediakan repositori materi bahan

ajar untuk setiap mata kuliah.

Organisasi

Tampilan LMS bagus. Penyesuaian tampilan.

LMS menyediakan akses secara individu. Setiap pengguna diberikan satu

account.

LMS mudah digunakan. Penggunaan CMS MOODLE

sebagai prototype dari aplikasi.

Teks yang ditampilkan mudah dibaca Penyesuaian tampilan dengan

monitor yang umum dipakai.

Dapat dicakses dengan cepat. Ditempatkan menu yang terlihat

dengan jelas.

Teknologi

Jarang terjadi masalah secara teknis. Backup secara berkala untuk

mempermudah perbaikan.

Menggunakan teknologi mutakhir.

Menggunakan versi terakhir dengan

fitur quiz secara online dan penilaian

otomatis.

Perancangan dan

pengembangan Aplikasi LMS

Pengelolaan umpan balik

Identifikasi kebutuhan

LMS

Page 4: Implementasi Aplikasi E-learning Management System Studi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2436/2/T1_682007064_Full... · modul konektor yang disebut Joomdle. Integrasi aplikasi

Komunitas

belajar

Memudahkan diskusi suatu masalah /

pertanyaan dengan mahasiswa lain.

Kelompok diskusi pada setiap

course.

Memudahkan akses kepada informasi. Kelompok diskusi pada setiap

course.

Memudahkan diskusi suatu masalah /

pertanyaan dengan dosen.

Kelompok diskusi pada setiap

course.

Memudahkan mahasiswa berbagi

pengetahuan kepada komunitas.

Kelompok diskusi pada setiap

course.

Kebutuhan tersebut kemudian diterjemahkan ke dalam desain aplikasi dengan

mengakomodasi fitur-fitur MOODLE. Fitur-fitur tersebut terkait dengan modul yang

digunakan dalam MOODLE.

Setiap informasi yang diinputkan harus melalui otorisasi. MOODLE

mengharuskan setiap user melakukan login untuk dapat melihat atau melakukan

aktivitas di dalam LMS untuk menjamin informasi yang ada pada LMS harus dapat

dipercaya. Otorisasi juga diharuskan pada setiap file yang diunggah. Gambar 2

menunjukan diagram sequence untuk mengunggah materi.

Gambar 2 Diagram Sequence Otorisasi Saat Mengunggah File

Otorisasi tersebut maka dapat memastikan setiap informasi dapat dipercaya.

Selain itu integritas sebuah informasi juga dapat dipertanggungjawabkan karena dapat

dilacak siapa “pembuat” informasi tersebut. Gambar 3 menunjukkan tampilan proses

mengunggah file.

: Dosen : Course UI : Standard course

formats module

: File picker UI

send request

send request

send request

request done

request done

Page 5: Implementasi Aplikasi E-learning Management System Studi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2436/2/T1_682007064_Full... · modul konektor yang disebut Joomdle. Integrasi aplikasi

Gambar 3 Otorisasi Saat Mengunggah File

Perlu disesuaikan jumlah pertemuan sesuai dengan silabus yang telah ditetapkan,

untuk menjamin LMS selalu memperbaharui informasi mata kuliah. Seluruh mata

kuliah yang diadakan di FTI UKSW mengadakan pertemuan tatap muka satu kali setiap

minggunya, kecuali pada kondisi tertentu, suatu mata kuliah mengadakan pertemuan

tatap muka lebih dari satu kali. Oleh karena itu tampilan course MOODLE harus

disesuaikan agar menjamin informasi yang adalah informasi yang terus diperbarui setiap

minggunya sesuai dengan silabus yang telah ditetapkan. MOODLE dengan penyesuaian

interval pada course digambarkan seperti pada Gambar 4.

Gambar 4 MOODLE dengan Penyesuaian Interval pada Course

Tampilan LMS bagus tentu akan menarik perhatian Mahasiswa untuk secara aktif

menggunakan aplikasi LMS. Dengan diitegrasikannya LMS pada web FTI UKSW,

maka akses menuju LMS akan menjadi lebih mudah. Integrasi LMS yang dibangun

dengan MOODLE dan web FTI UKSW yang dibangun dengan Joomla, membutuhkan

modul konektor yang disebut Joomdle. Integrasi aplikasi sendiri dapat digambarkan

dalam diagram deployment dalam Gambar 5.

Gambar 5 Diagram Deployment untuk Integrasi LMS dengan Web FTI

Administrator

Manajer

Dosen

Mahasiswa

FTI web server

Moodle web

serverDatabase

server

Page 6: Implementasi Aplikasi E-learning Management System Studi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2436/2/T1_682007064_Full... · modul konektor yang disebut Joomdle. Integrasi aplikasi

Bentuk LMS setelah diintegrasikan dengan web FTI UKSW ditampilkan seperti

Gambar 6.

Gambar 6 Tampilan LMS pada Joomla

Dapat dipastikan bahwa informasi yang tersedia adalah informasi selalu

diperbarui setiap minggunya sesuai dengan silabus melalui penyesuaian interval

tersebut.

Perlu dilakukan penyesuaian pada MOODLE sehingga hanya Dosen saja yang

memiliki kapabilitas untuk mengunggah materi di course tempatnya mengajar untuk

memastikan bahwa informasi yang tersedia pada LMS bermanfaat, dengan asumsi

bahwa Dosen hanya mengunggah materi yang bermanfaaat dalam perkuliahan tersebut.

Pengaturan kapabilitas peran dilakukan oleh Administrator. Gambar 7 menunjukkan

diagram sequence dari pengaturan kapabilitas peran tersebut.

Gambar 7 Diagram Sequence Proses Pengaturan Kapabilitas

Digambarkan dalam Gambar 8, hanya Dosen saja yang memiliki kapabilitas untuk

mengunggah materi dalam sebuah course.

: Administrator : Permission UI : Role Management UI : Capability Module

send request

send request

Show Role List

send request

request done

request done

Page 7: Implementasi Aplikasi E-learning Management System Studi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2436/2/T1_682007064_Full... · modul konektor yang disebut Joomdle. Integrasi aplikasi

Gambar 8 Kapabilitas Dosen untuk Mengunggah

Perlu untuk sebuah LMS meyakinkan bahwa informasi setiap mata kuliah tersedia

secara lengkap, namun MOODLE sendiri tidak bisa menjamin informasi tersedia secara

lengkap. Sehingga perlu dilakukan perubahan kultur dalam pengajaran, sehingga setiap

materi perkuliahan dari Dosen hanya dikomunikasi melalui fasilitas LMS. Dalam

prakteknya MOODLE bisa memfasilitasi pengadaan server yang memadai untuk

memudahkan penyimpanan dan memperlancarnya arus informasi melalui repositori.

Bentuk repositori materi kuliah pada MOODLE digambarkan pada Gambar 9.

Gambar 9 Repositori Materi Kuliah pada MOODLE

Bentuk tampilan course juga disesuaikan agar memudahkan akses kepada fungsi

lain web FTI UKSW, tanpa mengurangi kenyamanan dalam melakukan aktivitas

pembelajaran di dalam course. Bentuk tampilan course yang telah disesuaikan

digambarkan seperti pada Gambar 10.

Gambar 10 Tampilan Course pada Joomla

Page 8: Implementasi Aplikasi E-learning Management System Studi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2436/2/T1_682007064_Full... · modul konektor yang disebut Joomdle. Integrasi aplikasi

Bentuk tampilan grade juga disesuaikan, sehingga Mahasiswa dapat dengan

mudah mengetahui nilainya. Akses yang mudah untuk melihat nilai akan menarik

Mahasiswa di samping pemanfaatan fitur-fitur lain dari MOODLE. Bentuk tampilan

grade digambarkan seperti pada Gambar 11.

Gambar 11 Tampilan Grade pada Joomla

MOODLE yang digunakan dalam membangun LMS FTI UKSW nantinya juga

perlu disesuaikan pengaturan hak akses untuk setiap kelompok user untuk

menyediakan akses secara individu. Sehingga dimungkinkan hak akses setiap individu

berbeda sesuai dengan perannya dalam sistem tersebut. Akses tersebut melekat pada

user secara individu dan dalam prakteknya Manajer dan Administrator berperan dalam

mengelola hak akses tersebut. Pada Gambar 12 digambarkan diagram use case sebagai

acuan pengaturan hak akses yang dilakukan oleh Administrator.

Gambar 12 Diagram Use Case Aktivitas pada LMS

Pembangunan LMS dengan menggunakan MOODLE sendiri dilakukan semata-

mata karena mudah digunakan dan pernah diimplementasikan di lingkungan UKSW.

Gambar 13, menunjukkan bahwa terdapat aktivitas pembelajaran salah satu mata kuliah

FTI UKSW yang berlangsung pada Flexible Learning UKSW yang diambil dari

http://www.flearn.uksw.edu/course category.php_id=42 pada 2 Mei 2012.

mengerjakan kuis

mengumpulkan tugas

membuat soal

mengadakan kuis

menulis artikel teks

mengupload materi

mengatur hak akses

mengatur tampilan moodle

berganti peran

membuat user

MahasiswaDosen

Administrator

mengupload user mengenroll user

mengirim mail

mengakses layanan

membuat courseManajer

extend

Page 9: Implementasi Aplikasi E-learning Management System Studi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2436/2/T1_682007064_Full... · modul konektor yang disebut Joomdle. Integrasi aplikasi

Gambar 13 Aktivitas Pembelajaran Salah Satu Matakuliah FTI UKSW yang Berlangsung pada Flexible

Learning UKSW

Teks yang ditampilkan pada halaman Course harus mudah dibaca, untuk itu perlu

dilakukan penyesuaian ukuran MOODLE yang terintegrasi dengan web FTI UKSW.

Penyesuaian tersebut dilakukan dengan berdasar survey ukuran layar yang digunakan

oleh kebanyakan user, sehingga hasil integrasi akan nyaman dibaca oleh user tanpa

mengurangi fungsionalitasnya. Gambar 14 menggambarkan fitur pengaturan ukuran

halaman MOODLE yang ditampilkan dalam web FTI UKSW melalui konektor

Joomdle.

Gambar 14 Pengaturan Ukuran Halaman MOODLE yang Ditampilkan dalam Web FTI UKSW

Perlu disediakan menu untuk akses menuju fasilitas LMS yang ditampilkan pada

halaman muka dan halaman Pengumuman FTI UKSW. Hal ini dilakukan agar dapat

mempermudah dan mempercepat akses menuju fasilitas LMS. Peletakan menu pada

halaman Pengumuman juga akan mempermudah akses. Gambar 15 menggambarkan

rancangan peletakan menu untuk akses menuju LMS.

Gambar 15 Peletakan Menu untuk Akses Menuju LMS

Perlu dilakukan perancangan terstruktur terkait analisis resiko yang mungkin

terjadi pada layanan LMS di FTI UKSW untuk mengurangi masalah secara teknis.

Analisis tersebut harus memuat mengenai prosedur backup dan restore secara berkala

Page 10: Implementasi Aplikasi E-learning Management System Studi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2436/2/T1_682007064_Full... · modul konektor yang disebut Joomdle. Integrasi aplikasi

serta manajemen update dan tindakan rollback bila terjadi kesalahan. Dalam prakteknya

MOODLE telah dilengkapi dengan fitur untuk melakukan backup dan restore course.

Dengan adanya fitur tersebut, Administrator dapat melakukan backup dan restore sesuai

dengan prosedur yang sudah ditetapkan dan prosesnya harus didokumentasikan.

Gambar 16 menunjukkan tampilan fitur backup dan restore.

Gambar 16 Tampilan Fitur Backup dan Restore MOODLE

Backup dan restore tersebut perlu didokumentasikan dan disimpan sesuai dengan

prosedur yang ditetapkan, agar mempermudah proses rollback ketika sistem gagal

berjalan karena kesalahan atau kegagalan update.

MOODLE dan Joomla dibangun dengan menggunakan teknologi mutakhir. Salah

satu teknologi mutakhir yang terdapat pada MOODLE adalah fitur quiz secara online

yang memungkinkan Mahasiswa mengerjakan soal yang sudah diacak urutan dan

opsinya kapan pun dan di mana pun dengan memanfaatkan koneksi internet, dan akan

dikoreksi secara otomatis oleh sistem LMS untuk dapat dilihat hasilnya kemudian.

Gambar 17 menunjukkan diagram sequence dari proses yang terjadi dalam quiz.

Gambar 17 Diagram Sequence Proses yang Terjadi dalam Quiz

Gambar 18 menunjukkan tampilan quiz yang dilakukan secara online.

Gambar 18 Tampilan Quiz

Dosen

(f rom Use Case View)

Mahasiswa

(f rom Use Case View)

Course UIStandard activities

module

Quiz UI Question bank module

Submissions allocation

methods module

Grade UIGrading evaluation

methods module

Standard reports moduleGrade Table

Page 11: Implementasi Aplikasi E-learning Management System Studi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2436/2/T1_682007064_Full... · modul konektor yang disebut Joomdle. Integrasi aplikasi

Perlu diperhatikan kontrol keamanan terkait lokasi pengamanan, dalam hal ini

masalah seperti di mana data nilai disimpan, di mana bank soal disimpan, berikut hak

aksesnya. Secara default seluruh data baik bank soal maupun data lain terkait course

disimpan pada directory moodle data. Diagram sequence untuk aktivitas pada bank soal

digambarkan pada Gambar 19.

Gambar 19 Diagram Sequence Bank Soal

Gambar 20 menunjukkan tampilan bank soal.

Gambar 20 Tampilan Bank Soal

MOODLE menyediakan fasilitas diskusi dalam sebuah kelas secara

asynchronous. Fitur tersebut jelas memudahkan diskusi suatu masalah / pertanyaan

dengan mahasiswa lain maupun dengan Dosen. Fasilitas diskusi tersebut berada di

dalam course dan dimoderasi oleh Dosen yang mengajar pada course tersebut, sehingga

: Standard activities

module

: Dosen : Course UI : Quiz UI : Question bank module : Grading evaluation

methods module

send request

send request

send request

send request

request done

request done

request done

show quiz

send request

request done

request done

Page 12: Implementasi Aplikasi E-learning Management System Studi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2436/2/T1_682007064_Full... · modul konektor yang disebut Joomdle. Integrasi aplikasi

diskusi dalam tersebut dapat lebih terarah. Gambar 21 menunjukkan penggunaan

fasilitas diskusi.

Gambar 21 Fasilitas Diskusi

Penggunaan MOODLE dan Joomla secara terintegrasi akan memudahkan akses

kepada informasi. Kelemahan MOODLE di mana beberapa informasi seperti agenda

kegiatan kelas, pengumuman, dan nilai agak sulit diakses bagi pemula akan ditutup oleh

integrasinya dengan Joomla yang memberikan kemudahan dalam penyampaian

pengumuman terkait agenda dalam kelas dan pengumuman di luar agenda dalam kelas,

serta fitur konektor Joomdle yang menyajikan nilai secara sederhana untuk tiap course

tempat user didaftarkan. Gambar 22 menunjukkan penggunaan Joomla dalam

penyampaian agenda kegiatan kelas.

Gambar 22 Agenda Kelas

Diberikan suatu fitur pengelolaan umpan balik sehingga dapat diukur apakah

LMS FTI UKSW sudah memenuhi kebutuhan bisnis yang telah ditetapkan sebelumnya.

Gambar 23 menunjukkan tampilan kuisioner atas uji kepuasan mahasiswa.

Gambar 23 Kuisioner atas Uji Kepuasan Mahasiswa

Page 13: Implementasi Aplikasi E-learning Management System Studi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2436/2/T1_682007064_Full... · modul konektor yang disebut Joomdle. Integrasi aplikasi

5. Simpulan

Berdasarkan pembahasan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa kebutuhan

bisnis dari suatu aplikasi LMS berupa informasi yang dapat dipercaya, selalu

diperbaharui informasi matakuliahnya, informasi yang tersedia bermanfaat dan

tersedia secara lengkap, tampilan LMS bagus, mudah digunakan, dan dapat diakses

dengan cepet dengan tersedianya akses secara individu serta teks yang ditampilkan

mudah dibaca, jarang terjadi masalah secara teknis, menggunakan teknologi mutakhir,

memudahkan diskusi suatu masalah / pertanyaan baik dengan dosen maupun dengan

mahasiswa lain, dan memudahkan mahasiswa berbagi pengetahuan kepada komunitas

dapat dipenuhi melalui aplikasi LMS FTI UKSW yang dibangun menggunakan CMS

MOODLE. Perlu dilakukan pengelolaan umpan balik untuk mengukur tingkat

tercapainya tujuan dari aplikasi tersebut dengan menggunakan tools yang sudah

disediakan secara terintegrasi dengan aplikasi.

6. Daftar Pustaka

[1] ISP. 2004, Getting started with e-learning.

http://www.isp.webopedia.com/TERM/E/e_learning.html. Diakses pada 24 April

2012.

[2] Rahajeng, Elsy. 2008. Pengembangan Model Penerimaan SCELE (Student

Centered E-Learning Environment): Studi Kasus Magister Teknologi Informasi

Universitas Indonesia. Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia.

[3] Cross, Jay, and Ian Hamilton. 2002. The DNA of eLearning. Beyond e-learning,

Diunduh dari http://www.internettime.com/beyond.

[4] Fachri, Muhammad. 2006. E-learning sebagai Alternatif Pembelajaran Modern,

Jurnal Pendidikan Inovatif (volume 2, 2006). Balikpapan : Yayasan Sekolah

Nasional – Kontraktor Production Sharing.

[5] Proboyekti, Umi. 2006. Software Process Model I. Yogyakarta: Universitas

Kristen Duta Wacana.