IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD...

98
IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD MENURUT ENAKMEN KANUN JENAYAH SYARIAH II (1993) DI NEGERI KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Syariah (SSY) Oleh : NUR SUHAIDA BINTI RAZALI NIM : 108045200021 KONSENTRASI SIYASAH SYARI’YYAH PROGRAM STUDI JINAYAH SIYASAH FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH J A K A R T A 1431H / 2010 M

Transcript of IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD...

Page 1: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD MENURUT

ENAKMEN KANUN JENAYAH SYARIAH II (1993) DI NEGERI

KELANTAN

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu

Syarat Mencapai Gelar Sarjana Syariah (SSY)

Oleh :

NUR SUHAIDA BINTI RAZALI NIM : 108045200021

KONSENTRASI SIYASAH SYARI’YYAH

PROGRAM STUDI JINAYAH SIYASAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

J A K A R T A

1431H / 2010 M

Page 2: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD MENURUT

ENAKMEN KANUN JENAYAH SYARIAH II (1993) DI

NEGERI KELANTAN

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta,

Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Syariah

Oleh :

NUR SUHAIDA BINTI RAZALI

NIM : 108045200021

Pembimbing :

Dr. Rumadi, M.Ag

NIP : 196903041997031012

K O N S E N T R A S I S I Y A S A H S Y A R I ’ Y Y A H

PROGRAM STUDI JINAYAH SIYASAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

J A K A R T A

1431 H / 2010 M

Page 3: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD MENURUT

ENAKMEN KANUN JENAYAH SYARIAH II (1993) DI NEGERI

KELANTAN telah diujikan dalam Sidang Munaqasyah Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada 2

Februari 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh

gelar Sarjana Syariah (SSY) pada Program Studi Jinayah Siyasah Konsentrasi

Ketatanegaraan Islam (Siyasah Syar’iyyah).

Jakarta, 2 Februari 2010

Mengesahkan,

Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM.

Nip: 195505051982031012

PANITIA UJIAN MUNAQASYAH

1. Ketua : Dr. Asmawi, M.Ag (..…....……………)

Nip: 197210101997031008

2. Sekretaris : Sri Hidayati, M.Ag.

(..…....……………) Nip: 197102151997032002

3. Pembimbing I : Dr. Rumadi, M.Ag.

(..…....……………) Nip: 196903041997031012

4. Penguji I : Drs. H. A. Basiq Djalil, SH, MA.

(..…...….....………) Nip: 150169102

Page 4: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

5. Penguji II : Dr. Asmawi, M.Ag

(..…....……………) Nip: 197210101997031008

Page 5: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yaang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berada di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 10 Februari 2010

Nur Suhaida

Razali.

Page 6: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

��� ا ا���� ا�����

KATA PENGANTAR

Tiada seindah kata yang dapat penulis ukirkan dan tiada semanis ungkapan

yang dapat penulis bicarakan, hanya pujian dan kesyukuran yang tidak terhingga

kepada Allah SWT di atas nikmat dan rahmat serta hidayah-Nya, memberi

peluang untuk penulis terus menyelesaikan skripsi ini. Bingkisan shalawat dan

salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad SAW, keluarga baginda, para

sahabat dan tabi’in serta para penerus perjuangan dalam menegakkan kalimah

Allah.

Tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai memenuhi syarat guna memperoleh

Gelar Sarjana Syariah (SSY), jurusan Siyasah Syari’yyah, Fakultas Syariah dan

Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Untuk memenuhi pensyaratan tersebut,

penulis telah menyusun sebuah skripsi yang berjudul : “IMPLEMENTASI

ATURAN JENAYAH MURTAD MENURUT ENAKMEN KANUN

JENAYAH SYARIAH II (1993) DI NEGERI KELANTAN”. Walaupun

pelbagai rintangan dan halangan yang dilalui terpaksa penulis menhadapinya

dengan sabar dan tabah dalam menyempurnakan penulisan skripsi ini, namun

berkat taufiq dan hidayat-Nya di samping doa dan restu keluarga tercinta,

dorongan, bantuan, bimbingan, dan suntikan semangat dari pelbagai pihak,

akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan dengan ketebatasan kemampuan yang

Page 7: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

penulis miliki. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima

kasih yang setulus-tulusnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya, terutama

kepada :

1. Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM. Dekan Fakultas Syariah

dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan kewenangan yang

dimiliki telah memberikan kepercayaan kepada penulis untuk menyusun

skripsi ini.

2. Bapak Dr. Asmawi, M. Ag. dan ibu Seri Hidayati, M. Ag. selaku PJS ketua,

dan seketaris jurusan Jinayah Siyasah yang telah banyak memberi motivasi

dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Dr. Rumadi, M. Ag. selaku dosen pembimbing yang dengan sabar

memberi tunjuk ajar, arahan, dan masukan kepada penulis hingga tuntas

skripsi ini. Hanya Allah SWT saja yang membalas jasa baik baiknya kepada

penulis.

4. Seluruh dosen-dosen Fakultas Syariah & Hukum UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, tidak lupa juga kepada staf perpustakaan, karyawan-karyawan yang

banyak membantu penulis memfasalitaskan dalam menyelesaikan penulisan

skripsi ini.

5. Terima kasih yang tak terhingga, yang dicintai Bonda serta Ayahandaku

Razali Bin Ismail dan Norasiah Binti Ariffin yang tak pernah jemu

mendoakan penulis dan sentiasa memberikan semangat, dorongan serta

Page 8: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

bantuan dari sisi penulisan maupun keuangan dalam menyelesaikan proses

penulisan ini.

6. Kakandaku yang kusayangi, Nohaslina dan suami Mohd yusoff serta cahaya

mata mereka Nurul Shahirah dan Mohd Shafiq, Nor Mala dan suami Mohd

Noor dan cahaya mata mereka Iman Faris, Mohd Firdaus, tidak lupa juga

adindaku Nur Maizatul Ain, Mohd Syahidbullah, Mohd Taufiq dan Nur

Syafiqah selaku saudara-saudara kandungku yang banyak meluangkan banyak

masa bersama penulis dalam proses menyelesaikan skripsi ini.

7. Kepada bapa saudara, emak saudara dari pihak ayah maupun ibu yang telah

banyak memberikan pertolongan dan dorongan dalam menuntut ilmu di bumi

Indonesia ini dari berbagai aspek sehingga penulis dapat menyiapkan skripsi

ini.

8. Seluruh pihak kedutaan besar Malaysia di Indonesia yang banyak membantu

penulis hingga tuntasnya skripsi ini.

9. Ribuan terima kasih juga kepada Pengarah (penerbitan) Urusetia Penerangan

Kerajaan Negeri Kelantan, Tuan Haji Rosidi Ismail yang memberikan

kerjasama yang amat memuaskan kepada penulis.

10. Seluruh perhargaan dan penghormatan kepada Dato’ Tuan Guru Haji Harun

Bin Taib, Rektor Ustaz Mahmud Sulaiman, Ustaz, dan Ustazah di KUDQI,

dan seluruh warga KUDQI yang memberikan tunjuk ajar, dorongan,

semangat, kesabaran, dan bersama dalam pahit dan manis tidak akan

kulupakan kenangan-kenangan yang dilalui semasa di KUDQI.

Page 9: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

11. Buat teman kosanku yang sangat ceria dalam mengharungi pahit manis

kehidupan dalam menuntut ilmu, Ummu Nurul Aiman Mat Jamil dan Siti

Aishah Mohd.

12. Tidak lupa juga sahabat-sahabat seperjuangan dalam menuntut ilmu, yang

dikasihi Zainab, hayati, Aisyah abdullah, Syazwani, Marina, Katijah, dan

Hafizah, teman-teman se-Malaysia dari Kolej universiti Darul Quran

Islamiyyah ( KUDQI), Kolej Islam Antarabangsa Sultan Ismail Petra (KIAS)

Nur Amirah Rasid, Aimuni Awangludin, dan Syahidah Abd. hamid dan

teman-teman dari Akedemik Pengajian Islam dan Dakwah (APID),

13. Teman-teman dekatku Wan Khadijah W. Khalid serta suami Hafizuddin Abu

Bakar, Nur Laili Rasid, Ahmad, Saedah, sa, yah dan suwie jutaan terima kasih

penulis ucapkan karena turut mendoakan kejayaan, memberi partisipasi, dan

semangat kepada penulis demi keberhasilan penulisan karya ilmiah ini. Tidak

lupa juga kepada Insan yang dicintai karena sentiasa memberi semangat dan

dukungan. Semoga doaku dan doamu dimakbulkan oleh Yang Maha Kuasa.

14. Teman-teman seangkatan 2008/2009 Program Studi Jinayah Siyasah,

Konsentrasi Siyasah Syari’yyah, terima kasih saya ucapkan. Teman-teman

dekatku dari Indonesia Wilda Azizah, Lisa Permata Sari, Ade Rohmi, Nara,

Irsyad, Mulki Sulaiman serta tidak lupa kepada semua teman-teman di seluruh

Jakarta yang tak mampu penulis sebutkan semuanya disini.

Page 10: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

15. Terakhir, kepada semua pihak yang terlibat dan yang telah membantu penulis

dalam penulisan skripsi ini sehingga selesai, dan semua sahabat serta warga

yang berada di Malaysia dan Indonesia.

Demikian sudah penyelesaiannya penulis mengarangkan ucapan terima kasih

kepada semua pihak harapan penulis semoga Allah SWT Yang membalas Segala

jasa dan budi baik kalian. Penulis berharap semoga skripsi ini memberikan

manfaat kepada pihak-pihak yang berkaitan maupun para pembaca pada

umumnya.

Jakarta, 10 Februari 2010 M, 25 Safar 1431

Penulis

Page 11: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN............................................................................1

A. Latar Belakang Masalah..............................................................1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah..........................................5

C. Tujuan dan Manfaat penelitian....................................................7

D. Metode Penelitian........................................................................8

E. Review Studi terdahulu .............................................................10

F. Sistematika Penulisan.................................................................12

BAB II MURTAD MENURUT HUKUM ISLAM...................…….........14

A. Murtad dan Istilah Lain Yang Terkait.........................................14

B. Dalil-dalil Al-Quran Dan As-Sunnah tentang murtad..................18

C. Perkara-perkara Yang Menyebabkan Murtad...............................21

D. Tindakan Sahabat Nabi (Abu Bakar As-Siddiq) dalam mengatasi

golongan Murtad ...............................................................................24

Page 12: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

E. Tindak pidana terhadap pelaku murtad Sebagai Jinayah

Hudud.................................................................................................28

BAB III LATAR BELAKANG ENAKMEN KANUN JENAYAH

SYARIAH (II) 1993 NEGERI KELANTAN..................................36

A. Demografi Negeri Kelantan..........................................................36

1. Keadaan Geografi.....................................................................36

2. Situasi Politik............................................................................38

B. Latar Belakang Enakmen Kanun Jenayah Syariah (II) 1993 di

Negeri Kelantan...........................................................................42

1. Proses Penyediaan Draf Hudud Di Kelantan...........................43

2. Jawatankuasa Hudud dan Qisas Negeri Kelantan....................44

C. Mendapatkan Persepakatan Ulama’ ............................................46

D. Isi kandungan Enakmen Kanun Jenayah Syariah (II) di Negeri

Kelantan.......................................................................................47

BAB IV IMPLEMENTASI ATURAN JINAYAH MURTAD MENURUT

ENAKMEN KANUN JINAYAH SYA RIAH II 1993 DI NEGERI

KELANTAN ....................................................................................54

A. Upaya perlaksanaan Syariat Islam di Negeri

kelantan.......................................................................................54

B. Halangan Perlaksanaan................................................................54

1. Halangan Perlembagaan dan Perundangan..............................55

Page 13: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

2. Halangan Politik.......................................................................57

C. penyelesaian Masalah untuk melaksanakan enakmen kanun

jenayah syariah II 1993 di negeri kelantan

................................64

1. Perubahan Perlembagaan.........................................................65

2. Perubahan Struktur Politik.......................................................68

3. Penerangan Kepada Rakyat Malaysia amnya dan Rakyat

kelantan khasnya.......................................................................70

BAB V PENUTUP..................................................................................................74

A. Kesimpulan...................................................................................74

B. Saran-saran....................................................................................75

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................76

Page 14: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam penelitian sejarah masuknya Islam di Malaysia1 (dahulu Melaka), para

sejarawan telah menyatakan bahwa Islam telah memasuki Semenanjung Melaka

pada abad ke-15 M. Pada abad ke-15 itu, agama Islam sudah menjadi agama yang

dianut oleh Kerajaan dan kebanyakkan rakyatnya. Penetapan ini didasarkan atas

bukti-bukti sejarah berupa pengalaman ajaran-ajaran Islam dikalangan masyarakat

Melayu dan non-Muslim yang kemudian memeluk agama Islam telah dianggap

sebagai orang Melayu. Semua ini berlangsung sejak abad ke-15 M. Tun Saleh

Abbas, sejarawan Melayu, (mantan Ketua Hakim Negara) menyebutkan bahwa

Islam telah menjadi agama orang-orang Melayu sejak 500 tahun yang lalu. 2

Menurut cacatan sejarah, agama Islam pertama sekali dibawa para pedagang

Arab ke India, dan disebarkan ke Tanah Melayu pada abad ke-15. Sejak saat itu

1 Negara ini memperoleh kemerdekaan dari Inggeris pada tanggal 30 Agustus 1957. Malaysia adalah negara federasi dari 13 negara bagian, terdiri dari Johor, Kedah, Kelantan, Negeri Sembilan, Pahang, Pulau Pinang, Perak, Perlis, Serawak, Selangor, dan Terengganu. Malaysia menggunakan sistem Demokrasi Berparlimen. Kepala Negara dijabat oleh seorang Raja dengan gelar Sultan Yang Dipertuan Agong. Kepala Pemerintahan dipegang oleh oleh Perdana Menteri sebagai pemegang Kekuasaan Eksekutif dan dibantu oleh anggota Kabinet atau para Menteri. Kekuasaan Legislatif berada di tangan parlimen, terdiri dari yang Dipertuan Agong, Dewan Negara dan Dewan Rakyat. Negara Kerajaan ini menganut banyak partai. Partai yang berhasil menempatkan wakil terbanyak di Parlimen, ketua partai otomatis menjadi Perdana Menteri. Raja Malaysia dipilih oleh para Sultan Negara bagian melalui Majelis Raja-raja. Raja yang dipilih adalah salah seorang diantara para Sultan 13 Negara bagian. Lihat Suyuti Pulungan, Fiqh Siyasah Ajaran, Sejarah, dan Pemikiran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002) cet.5, h. 189 2 Tun Salleh Abbas, Traditional Elemen of Malaysian Constitutions dalam Mohamed Suffian, H. P. Lee & Trindade (Ed), the Constitution of Malaysia, Its Development 1957-1977, (Kuala Lumpur, Oxford University Press, 1978) h. 22.

Page 15: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

telah banyak orang-orang Melayu yang memeluk agama Islam, dan berupaya

melakukan perlawanan terhadap kolonial penjajah di Tanah Melayu.

Pada tahun 1511 M, datang pelaut Portugis ke Melaka, kemudian disusul pelaut

bangsa Belanda pada 1641 M, dan pada tahun 1786 pelaut Inggeris tiba di Pulau

Pinang yang pada tahun 1874 menguasai Perak. Semenjak itu Inggeris menjajah

Malaysia sampai tahun 1957. Pada tahun itu 1957 Malaysia merdeka.

Pada tahun 1963, ketika Undang-Undang Dasar (Perlembagaan) Persekutuan

Malaya dibicarakan pada tahun 1956, menjelang kemerdekaan Malaysia, di dalam

draf rancangan undang-undang tersebut tidak dicantumkan bahwa agama Islam

adalah agama Persekutuan. Ketika itu, salah seorang anggota sidang, Hakim

Abdul Hamid dari Pakistan, mengajukan cadangan bahwa agama Islam perlu

ditetapkan menjadi agama negara. Akan tetapi, hasil akhir dari pembahasan

undang-undang tersebut tidak menyetujui usulan tersebut, tetapi juga tidak

disebutkan bahwa Persekutuan Malaya sebagai Negara Sekular.

Setelah dilakukan perubahan terhadap Undang-undang Perlembagaan Malaysia,

dalam perkara 3 (1), dinyatakan bahwa : “Agama Islam adalah agama bagi

Persekutuan, tetapi agama-agama lain boleh diamalkan dengan aman dan damai

di mana-mana bagian Persekutuan”.3

Perkara 3 (1) ini, menurut Ahmad Ibrahim, menunjukkan bahwa Agama Islam

bukan saja menyangkut persoalan formal atau identitas seseorang, tetapi juga

3 Lembaga Penyelidikan undang-undang, Perlembagaan Persekutuan (Constitution Of

Federal) , Kuala Lumpur: Internasional Law Book services, 1991) h 280

Page 16: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

meliputi seluruh amalan dan aspek kehidupan. Masyarakat Melayu harus

menunjukkan sikap keislamannya dalam berbagai aspek kehidupan. Oleh karena

itu, masyarakat melayu, yang hak-hak istimewa mereka dijamin oleh undang-

undang, berhak untuk mengatur hidup mereka sesuai dengan ajaran Islam, baik

yang berhubungan dengan masalah ibadah, dan muamalah, maupun jenayah, dan

hukum-hukum lainnya.4

Berdasarkan kenyataan ini, maka tidaklah mengherankan kalau setiap negara

bagian di Malaysia dalam menyusun undang-undang yang akan berlaku untuk

setiap negeri, dan menyesuaikan undang-undang tersebut dengan ajaran Islam.

Berdasarkan ketentuan-ketentuan dalam undang-undang Perlembagaan

Malaysia, maka dalam merealisasikan keinginan rakyat dan pemerintah di tingkat

negara bagian, secara bertahap masing-masing negara bagian, secara bertahap

telah melakukan kondifikasi hukum dalam beberapa aspek kehidupan.

Negara Bagian Kelantan Darul Naim, yang menjadi wilayah kajian skripsi ini,

telah memiliki beberapa kodifikasi hukum, yaitu Undang-undang Pengadilan

Syariah 1327 H, Undang-undang Majelis Agama Islam dan Adat Istiadat Melayu

1911, dan Undang-undang Perkawinan dan Perceraian Islam 1938. pada tahun

1938 itu juga diberlakukan Undang-undang Pelanggaran Agama dan Undang-

undang Masjid 1938.

4 Lembaga Penyelidikan undang-undang, Perlembagaan Persekutuan (Constitution Of

Federal) , Kuala Lumpur: Internasional Law Book services, 1991) h. 300

Page 17: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

Pada pra dan awal kemerdekaan Malaysia, produk undang-undang yang

berkaitan dengan hukum Islam tidak banyak perubahan. Menurut Ahmad Ibrahim,

perubahan undang-undang pada awal kemerdekaan Malaysia lebih banyak

menyangkut pengadministrasian, yurisdiksi dan kekuasaan Pengadilan Syariah. 5

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk menilai sajauh manakah Enakmen6 Kanun

Jenayah Syariah II 1993 di Negeri Kelantan yang telah diluluskan sebulat suara

oleh Dewan undangan Negeri (DUN) Kelantan7 pada 25 November 1993 itu

dapat dilaksanakan sepenuhnya di Negeri Kelantan Darul Naim khususnya dan di

Malaysia amnya. Kandungan enakmen tersebut memperuntukkan tentang

kesalahan dan sanksi pidana Islam (Hudud) sebagaimana yang disyariatkan oleh

Allah SWT dalam al-Quran dan bertetapan dengan Hadis Nabi SAW.

Kajian ini melibatkan satu enakmen yang telah diluluskan (tetapi belum dapat

dilaksanakan) di dalam sejarah Malaysia moden untuk melaksanakan undang-

undang yang disyariatkan oleh Allah yang selama ini hanya dipelajari secara

teoritas sahaja oleh rakyat Malaysia pada hari ini. Kejayaan di dalam pelaksanaan

enakmen ini akan memberi kesan yang besar kepada masyarakat, sistem politik

dan sistem perundangan negara Malaysia.

5 Ahmad Ibrahim, “Perkembangan Kodifikasi Hukum Islam Di Malaysia” Dalam Sudirman Tebba (Ed), Perkembangan Terakhir Hukum Islam Di Asia Tenggara: Studi Kasus Hukum Keluarga

Dan Pengkodifikasiannya, (Bandung, Mizan, 1993) H 100 6 Enakmen adalah nama bagi undang-undang yang diluluskan oleh dewan legislatif di peringkat negara bagian (DPRP). Jika di dewan legislatif tingkat nasional (parlemen) dinamakan akta 7 Dewan legeslatif tingkat negara bagian.

Page 18: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

Berdasarkan kajian dan penilaian yang dibuat, enakmen ini adalah

suatuenakmen yang amat penting untuk menjadi titik tolak kepada perlaksanaan

hukum Islam secara keseluruhannya (hudud, qisas, dan takzir) di Malaysia, yang

selama ini hanya tertumpu kepada hukum kekeluargaan, kewarisan, dan wakaf

(Ahwal Syakhsiyyah) sahaja, justeru itu semua pihak terutamanya yang beragama

Islam seharusnya memainkan peranan untuk menjayakannya.

Jika terdapat sedikit kelemahan maka ia tidak seharusnya menjadi satu alasan

untuk menolak keseluruhan hukum itu, akan tetapi usaha-usaha haruslah dicari

untuk mengatasi kelemahan itu. Perlembagaan Persekutuan Malaysia, dan akta

mahkamah Syariah (bidangkuasa Jenayah) 1965 (pindaan 1984) haruslah dinilai

semula untuk memberikan laluan kepada pelaksanaan enakmen ini di Kelantan.

Untuk itu di dalam skripsi ini, penulis akan membahaskan tentang Pelaksanaan

Kanun Jenayah Syariah II 1993 Negara Bagian Kelantan, dari sudut

perlembagaan , dan perundangan serta politik, serta akan membahaskan cadangan

penyelesaian bagi membolehkan ia dilaksanakan berdasarkan pandangan pakar

politik, dan hukum di Malaysia. Dengan demikian penulis memilih judul

“IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD MENURUT

ENAKMEN KANUN JENAYAH SYARIAH (II) 1993 DI NEGERI

KELANTAN”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah.

1. Pembatasan Masalah

Page 19: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

Terdapat pelbagai permasalahan yang di bahas dalam Enakmen Kanun Jenayah

Syariah II 1993 Di Negeri Kelantan, antaranya adalah seperti berikut:

1. Jenis-jenis kesalahan hudud, kesalahan-kesalahan hudud adalah seperti

Sariqah (mencuri), hirabah (merompak), zina (melakukan persetubuhan

haram), qazaf (membuat tuduhan bahwa seseorang itu melakukan zina yang

mana tuduhan itu tidak dapat dibuktikan dengan empat orang saksi), syurb

(meminum arak atau minuman yang memabukan) dan murtad (keluar dari

agama Islam).

2. Qisas adalah kesalahan-kesalahan yang menyebabkan kematian manusia dan

menyebabkan kecederaan badan.

Agar pembahasan skripsi ini menjadi lebih terfokus, tersusun dengan sistematis

dan terarah, maka penulis membatasi lingkup permasalahan dengan pembatasan

masalah Jenayah Murtad.

2. Rumusan Masalah

Walaupun Enakmen Kanun Jenayah Syariah (II) 1993 telah diluluskan oleh

Dewan Undangan Neger Kelantan, tetapi ianya tidak dapat dijalankan karena

telah dihalang Kerajaan Persekutuan melalui satu arahan rasmi yang dikeluarkan

oleh perdana Menteri kepada Menteri besar Negeri kelantan.

Agar tidak adanya pembahasan yang melebar sehingga menimbulkan kerancuan

serta kesalah pahaman dalam penulisan ini, maka penulis merumuskan masalah

yang menjadi pokok pembahasan dalam penulisan ini sebagai berikut:

1. Apa itu Kanun Jenayah Syariah II 1993 Negeri Kelantan?

Page 20: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

2. Apa Saja usaha-usaha yang dilakukan Kerajaan negeri Bagian Kelantan dalam

upaya pelaksanaan Syariat Islam, khususnya bagi melaksanakan Kanun

Jenayah syariah II 1993 negeri Kelantan?

3. Apa saja Halangan perlaksanaan oleh Undang-undang Perlembagaan

Malaysia, dan bagaimanakah cara penyelesaiannya?

C. Tujuan dan Manfaat penelitian

Sehubungan dengan masalah-masalah yang telah dijelaskan di atas,maka

penelitian ini mempunyai tujuan untuk menyelesaikan dan mencari jawaban atas

masalah-masalah tersebut dengan upaya sebagai berikut:

1. Untuk menjelaskan Apa itu Kanun Jenayah Syariah II 1993 Negeri Kelantan.

2. Untuk mengetahui Usaha-usaha yang dilakukan oleh Kerajaan Negara Bagian

Kelantan dalam upaya perlaksanaan Syariat Islam, khususnya bagi

melaksanakan Kanun Jenayah Syariah II 1993 Negeri Kelantan.

3. Untuk mengukur sejauhmana tantangan dan halangan perlaksanaan Syariat

Islam oleh pemerintah Malaysia khusus di Negara bagian Kelantan Darul

Naim dan apakah jalan penyelesaian untuk mengatasi kendala yang

menghalang pelaksanaan Kanun Jenayah Syariah II 1993 di Negeri Kelantan.

Seterusnya, manfaat yang dapat dikutip dari penelitian ini antara lain adalah

sebagai berikut:

Page 21: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

a. Memberikan informasi kepada umum tentang murtad yang boleh

merosakkan aqidah umat Islam khususnya di Malaysia dan di Indonesia

umumnya.

b. Sumbangan kepada masyarakat dalam memberi pemahaman implementasi

aturan Jenayah Murtad menurut Enakmen Kanun Jenayah Syariah II 1993

Di Negeri Kelantan.

c. Sebagai tambahan bagi khazanah wacana keilmuan di Malaysia

D. Metode Penelitian

Untuk memperolehi sesuatu hasil yang maksimal dari suatu karangan ilmiah,

maka penggunaan metode pengumpulan data yang diperlukan untuk penulisan

tersebut akan memegang peranan yang sangat penting. Hal ini yang sangat

mempengaruhi sampai tidaknya isi penulisan kepada tujuan yang ingin dicapai.

Metode yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah:

1. Teknik Pengumpulan Data.

Penulis menggunakan teknis pengumpulan data yaitu melalui Penelitian

Kepustakaan (Library Research), Penelitian Lapangan (field Research) dan

Wawancara.

a) Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penulis menggunakan kitab-kitab antaranya: Murtad: Punca-punca dan

cara mengatasinya menurut perspektif Islam karangan Basri bin Ibrahim

Page 22: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

Al-Hasani Al-Azhari, 2002, Murtad Implikasi Hukum dan Fenomena

karangan Riduan Mohamad Nor tahun 2006 dan lainnya.

b) Penelitian Lapangan (field Research)

Dalam penelitian lapangan, penulis langsung ke lapangan atau lokasi

penelitian yaitu Mahkamah Tinggi Syariah Negeri Kelantan dan Pejabat

Setiusaha Kerajaan Negeri Kelantan untuk memperoleh data-data seperti:

Dasar-dasar Kerajaan Negeri Kelantan DarulNaim, Jilid 1, terbitan Pusat

Kajian Strategik serta Pindaan Perlembagaan Kelantan Antara Sensasi dan

Legitimasi pengarang Anual Bahri Haji Haron dan Kamarul Zaman Haji

Yusoff tahun 2001 dan lainnya.

c) Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian

dengan cara tanya jawab. Penulis menggunakan teknik tanya jawab secara

lisan yang berpedoman pada pertanyaan terbuka untuk mencari informasi

secara detail dan terperinci. Dengan demikian diperoleh jawaban secara

langsung yang sedalam-dalamnya tentang masalah yang dibahas. Di sini

Penulis mewawancarai Rosidi Ismail, Penolong Pengarah (Penerbitan)

Urusetia Penerangan Kerajaan Negeri Kelantan pada 30 Ogos 2009 antara

soalan yang di tanyakan apakah pendekatan yang dilakukan bagi

menghalang umat Islam daripada murtad? Antara soalan lainnya bilakah

isu hudud (pidana Islam) mula timbul dan dimana?

Page 23: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

2. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini disajikan dan dianalisis apa adanya

(descriptive analysis) yaitu penulis menjabarkan data-data yang diperoleh dari hasil

pengamatan dan kajian di lapangan kemudian menggunakan teknik analis isi

(content analysis), yaitu menganalisis data menurut isinya.

Di samping itu, dalam penelitian ini juga dipergunakan analisis perbandingan

dari pakar-pakar hukum di Malaysia, yang membuat riset upaya pelaksanaan

syari’at Islam di Negara Bagian Kelantan dan kendala serta tantangan dari

Perlembagaan Persekutuan Malaysia. Analisis perbandingan ini berguna untuk

melihat secara menyeluruh apakah solusi terbaik agar syari’at Islam dapat

dipraktekkan secara formal di Malaysia.

3. Teknik Penulisan

Dalam penyusunan secara teknik penulisan sesuai berpedomen pada prinsip-

prinsip yang diatur dan dibukukan dalam Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah 2007.

E. Review Studi Terdahulu

No Nama/ Judul dan tahun Keterangan Perbedaan

1 Khairul Neza binti

Juaher/2009,

Pertukaran Agama

Penulis mengkaji

bagaimanakah status

hukum tentang

Perbedaan dengan

yang dibahas oleh

penulis amatlah

Page 24: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

Menurut Undang-

undang Keluarga Islam

di Mahkamah Tinggi

Negeri Sembilan,

Malaysia.

pembubaran

perkawinan yang

salah satu pihak

keluar dari agama

Islam mengikut

Undang-undang

keluarga Islam

Negeri Sembilan. Ia

juga meneliti konsep

dan bentuk-bentuk

hukum Islam tentang

pertukaran agama

dan implikasi hukum

apa yang

ditimbulkan apabila

berlaku pertukaran

agama.

berbeda karena

penulis membahas

mengenai

implementasi

aturan Jenayah

murtad menurut

Enakmen undang-

undang Kanun

Jenayah Syariah II

1993 bagi Negeri

Kelantan.

2 Mohd Soleh Bin Haji

Mohd Hashim/2006,

Masalah Riddah

(Murtad) dalam

Penelitian apa

sebenarnya masalah

riddah secara

pengertian luas,

Manakala perbedaan

ini adalah penulis

tidak membahas

masalah riddah

Page 25: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

Perspektif Perundang-

undangan Tahun 1957.

sempit dan

aplikasinya yang

berlaku akibat

masalah riddah dan

untuk mengetahui

apakah-apakah

perkara yang

menyebabkan riddah

dan hukuman yang

dikenakan terhadap

orang yang riddah.

Dan apakah Islam

Agama rasmi

persekutuan tanah

Melayu itu

dilaksanakan secara

menyeluruh atau

tidak dan aplikasinya

terhadap kasus-kasus

riddah yang berlaku.

secara luas dan

sempit dan

aplikasinya yang

berlaku akibat

masalah riddah

tetapi membahas

definisi murtad

dan istilah-istilah

lain yang terkait

seperti kafir, ahl

al-kitab dan

musyrik. Selain

itu, penulis

menguraikan

murtad sebagai

jenayah hudud.

Page 26: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

F. Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai materi yang menjadi

pokok penulisan dan memudahkan para pembaca dalam memahami tata aturan

penulisan skripsi ini, maka penulis menyusun sistematika penulisan seperti

berikut:

BAB I Pada permulaan bab ini penulis mengetengahkan gambaran

pendahuluan yang memuatkan latar belakang masalah, pembatasan

dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, metode

penelitian, review studi terdahulu dan sistematika penulisan.

BAB II Pada bab ini penulis menguraikan tentang Murtad dan istilah-

istilah lain yang terkait, dalil-dalil al-Quran dan as-Sunnah,

perkara-perkara yang menyebabkan murtad, tindakan sahabat nabi

(Abu Bakar As-Siddiq) dalam mengatasi golongan murtad, dan

tindak pidana pelaku murtad sebagai Jenayah hudud.

BAB III Bab seterusnya, latar belakang enakmen kanun jenayah syariah (II)

1993 Negeri Kelantan, demografi Negeri Kelantan yang berisikan

sub bahasan keadaan geografi dan situasi politik, latar belakang

enakmen kanun jenayah syariah (II) 1993 negeri Kelantan,

mendapatkan persepakatan Ulama’ dan isi kandungan Enakmen

Kanun Jenayah Syariah II Di Negeri Kelantan.

BAB IV Adapun dalam bab ini penulis menguraikan tentang implementasi

aturan Jenayah Murtad menurut Enakmen Kanun Jenayah Syariah

Page 27: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

II 1993 Negeri Kelantan, upaya perlaksanaan syariat Islam di

negeri Kelantan, Halangan perlaksanaan, dan penyelesaian

masalah untuk melaksanakan enakmen kanun jenayah syariah (II)

1993 di negeri Kelantan dalam implementasi undang-undang

murtad di Negeri Kelantan.

BAB V Adalah bab penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran.

Dalam bab ini, penulis membuat kesimpulan atas masalah yang

telah dibahas dan mengemukakan saran-saran sebagai solusi dari

permasalahan-permasalahan.

Page 28: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

BAB II

MURTAD MENURUT HUKUM ISLAM

A. Murtad dan Istilah-istilah Lain Yang Terkait.

1. Istilah Murtad

Murtad yaitu keluar dari agama Islam, baik pindah pada agama yang lain atau

menjadi tidak beragama.8

Murtad menurut bahasa arab berasal daripada perkataan riddah. Dari segi

bahasa, riddah bermakna kembali daripada sesuatu kepada yang selainnya. Oleh

itu dari sudut bahasa murtad bermakna orang yang kembali daripada sesuatu

kepada yang lainnya. 9

Dari segi istilah syara’ , murtad ditakrifkan dengan pelbagai takrifan.

Antaranya ialah:

1. Menurut Imam Al-Husni: “keluar daripada Islam dan kembali kepada kufur

serta membebaskan diri daripada Islam”10

2. Menurut Al-Shaykh ‘Abd Al-Qadir Awdah : “ Meninggalkan agama Islam dan

keluar daripada setelah menganutnya.” 11

8 Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam (Bandung : Penerbit Sinar Baru Algensindo, 2007), Cet. 40, h. 445. 9 Arieff Salleh Rosman, Murtad Menurut Perundangan Islam, (Kuala Lumpur: Pusat Pengajian Islam dan Pembangunan Sosial, universiti teknologi Malaysia, 2000), h.8 10 Ibid. h. 8 11 Ibid, h. 8

Page 29: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

3. Menurut Dr. wahbah al- Zuhayli : “ Berpaling daripada Islam dan kembali

kepada kufur, sama ada dengan niat atau perbuatan yang mengkafirkan atau

perkataan, dan sama ada diucapkan dengan gurauan atau penentangan atau

I’tiqad.”12

4. Menurut Sayyid Sabiq: “Kembali orang Islam yang berakal dan dewasa

kepada kafir dengan kehendaknya sendiri tanpa ada paksaan dari orang lain.

Baik yang kembali itu orang lelaki mahupun orang perempuan.” 13

5. Menurut Dr Abd al-karim Zaydan: “Keluar daripada Islam”

Kesimpulan daripada takrifan ini, orang murtad ialah seorang muslim mukallaf

yang keluar daripada agama Islam sama ada dengan kepercayaan, perkataan atau

perbuatan, dengan kehendaknya sendiri.14

Perkataan murtad membawa maksud keluar dari berpegang dengan agama Islam

dan kembali berpegang dengan agama bukan Islam tanpa mengira apa jenis

sekalipun agama bukan Islam itu. 15

12 Ibid, h. 9 13 Ibid, h.9 14 Ibid, h.10 15 Basri Bin Ibrahim Al-Hasani Al-Azhari, Murtad: Punca-Punca Dan Cara Mengatasinya

Menurut Perspektif Islam, (Kuala Terengganu: Kolej Ugama Sultan Zainal Abidin, 2002) H. 7.

Page 30: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

2. Istilah Kafir

Di kalangan ahli fikih, dikenal beberapa macam jenis kafir:

Kafir Dzimmi : yaitu orang-orang kafir yang masih tetap dengan agama lamanya

akan tetapi ia tunduk dan patuh pada ketentuan Agama Islam dengan tidak

memerangi umat Islam. Terhadap orang kafir Dzimmi ini sikap Islam cukup jelas,

mereka harus dilindungi.16

Kafir Mu’ahad : adalah orang kafir yang melakukan kontrak kesepakatan dengan

umat Islam untuk tidak saling menyerang satu sama lain. Mereka membuat

kesepakatan perihal genjatan senjata dalam waktu tertentu. Kafir ini tak boleh

dibunuh.17

Kafir Musta’min : yaitu orang kafir yang minta jaminan keamanan kepada orang-

orang Islam dalam waktu tertentu18.

Kafir Harbi : yaitu orang kafir yang selalu memusuhi Islam dengan berbagai cara,

mungkin dengan jalan menghasut, memfitnah, bahkan dengan peperangan fisik

berupa penumpasan. Kafir jenis keempat ini dipandang sebagai orang-orang yang

membahayakan eksistensi Islam.19

16 Abd Moqsith Ghazali, Argumen Pluralisme Agama Membangun Toleransi berbasis Al-

Qur’an, (Depok, KataKita ,2009) cetakan kedua.hal 307

17 Ibid, h. 307 18 Ibid, h. 308 19 Ibid, h. 308

Page 31: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

3. Istilah al-Kitab

Golongan ahlul Kitab adalah golongan Yahudi yang berpegang kepada Kitab

Taurat, serta golongan Nasrani yang berpegang kepada Kitab Injil.20

4. Istilah Musyrik

Musyrik secara literal berarti menyekutukan sesuatu dengan sesuatu yang lain.

Namun kata syirk lebih sering dipahami sebagai upaya menyekutukan Allah

dengan benda-benda atau sesuatu yang lain. Orang melakukan perbuatan syirk

atau isyrak disebut musyrik.21

Secara historis, syirk menunjukkan pada perilaku orang-orang Mekah yang

menyembah obyek-obyek fisik, seperti patung atau benda-benda keramat sebagai

entitas yang sakral.22

Penerapan hukum terhadap golongan musyrikin dan golongan Ahlul Kitab

berbeda. Karena secara ketauhidan, kedua golongan ini memiliki perbedaan yang

sangat tajam. Golongan musyrikin tidak mengenal Allah SWT. Mereka

menyembah berhala, sedang ahlul kitab lebih dekat kepada fitrah tauhid. Mereka

menyembah Allah, mereka mengaku adanya Nabi. Mereka tidak mengakui

Muhammad SAW. Sebagai Rasul Allah SWT. 23

20 Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, Hukum Antar Golongan Interaksi Fiqh Islam

Dengan Syariat Agama Lain, (Semarang: Pt. Pustaka Rizki Putra, 2001) cet. 1, h. 76 21 Abd Moqsith Ghazali, Argumen Pluralisme Agama, (Depok, KataKita, 2009) cetakan kedua.hal 317 22 Ibid, h 317 23 Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, Hukum Antar Golongan Interaksi Fiqh Islam

Dengan Syariat Agama Lain, (Semarang: Pt. Pustaka Rizki Putra, 2001) cet. 1, h. 76

Page 32: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

Kesimpulan yang dapat diambil dari uraian di atas adalah bahwa antara kaum

musyrikin dan ahlul kitab terdapat perbedaan besar. Dan antara umat Islam

dengan ahlul Kitab hampir sama terkecuali dalam penerapan beberapa hukum

saja.24

B. Dalil-dalil al-Quran Dan as-Sunnah tentang murtad.

��� ��⌧��� ��� ���� ����� ��������☺��� ���� ���� �� �!�"#

$�&'()*+, �-./�☺�01� 2���☺�34��� �56�)7+, �8� ��+9�: �;�<6;7��� =>?��@A C�D;E�(��)' F(�F⌧G HI�J� �=

CKD)7+, LM=⌧N�1 FCE�O�1 )١٦ ⁄ ا���� : ١·٦(

Artinya: “Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman (Dia mendapat

kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya

tetap tenang dalam beriman (Dia tidak berdosa), akan tetapi orang yang

melapangkan dadanya untuk kekafiran, Maka kemurkaan Allah

menimpanya dan baginya azab yang besar.”

Dalam al-Quran, kufr memiliki beragam arti, diantaranya pertama, kufr berarti

sebagai lawan dari syukur. Dengan demikian, orang yang tidak mensyukuri

nikmat atau karunia Allah juga disebut sebagai kafir. Kedua, kufr sebagai lawan

dari iman. Ketiga, kafir diindentikkan dengan orang yang melakukan kezaliman.25

Allah berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan melakukan

24 Ibid, h. 80 25 Abd Moqsith Ghazali, Argumen Pluralisme Agama, (Depok, KataKita, 2009) cetakan kedua.h. 296

Page 33: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

kezaliman, Allah sekali-kali tidak akan mengampuni dosa mereka dan tidak pula

akan menunjukkan jalan kepada mereka.”26

Adapun arti murtad dalam syariah

tradisional, murtad berarti berpaling seseorang yang sudah menganut Islam

menjadi kufur karena sengaja.27

���+, �E��)PQ��� QR<6��� ��1 �������E �3K☺+E)' +S�T+, ⌦��'*��

�VXY�)7Z,"Z)' �3)0�V�� CKD�(��☺�1,# [�- �+N�\?�7�= ���5]^��=+, _ �VXY�)7Z,"#+,

0(��)�A,# ?�8�7�= _ QR�T ��DE�' H`,O��=��] )٢١٧ : ١ ⁄ ا����ة(

Artinya: “Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati

dalam kekafiran, Maka mereka Itulah yang sia-sia amalannya di dunia

dan di akhirat, dan mereka Itulah penghuni neraka, mereka kekal di

dalamnya.”

Dalil-dalil as-Sunnah tentang murtad

� ا�� ��ل ����� ����� �� ان� آ�2 1� *�0ل �,�س ا%� ذ�- *,�+ *(ح��'& %$ن�د�� ��! ا ر

&��6! ا 5�� ا ر14ل ��'� اح��'& *� &� ا ر14ل 10�ل 0�=�='& ا %;:اب �;:9%1ا 8 و4

�>��6! ا 5� &��A1 دی�! %?<ل �� و4=��*) Aرى روا�C,28)ا�

Artinya: “Dari Abu Nukman Muhammad Ibnu Fadhil telah menceritakan kepada

kami dari Hammad ibnu Zaid daripada Abu Ayub daripada Ikrimah, ia

berkata: Ali ra pernah membawa beberapa orang yang murtad (kafir

zindiq29

), lalu semuanya dibakar. Maka setelah berita itu sampai kepada

26 QS al-Nisa’ (4) : 168. Ibid, h. 300 27 Ahmad Suaedy, Dkk, Islam, Konstitusi dan Hak Asasi Manusia, (Jakarta: The Wahid Institute, 2009) Cet. I, H. 87

28 Imam Abdullah Ibnu Muhammad al Bukhari, Sohih Abi Abdullah al Bukhari, (Beirut:

Darul Fikr, t.th) Juzu’ 12, Hadis ke 6508, h.45.

Page 34: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

Ibnu Abbas, ia berkata: kalau aku tidak membakarnya, karena Rasulullah

saw. Pernah melarang: tetapi aku akan membunuhnya, karena Rasulullah

saw pernah bersabda “Barangsiapa yang menukar agamanya (dari Islam

ke agama lain) maka bunuhlah ia” (HR Bukhari).

*L(�! , �?م ��� D�� %� ا�IC<�ب رH� �� �,� أ%� D�� �� "�41�<? %� �,? ا ا��0رى ��ل

A�,��ل, �� ا��<�س *(خ >&N : خ,� ؟ ��ل �%�Q� �� �ه :!�S4إ ?;% �Hر �U��ل ��<%��: ن;&، آ A

�D� 0��!، *�0ل ��%�W* : ی=1ب !>�;� A1D,=4وا �U6Yآ� ی1م ر A1=D;Zو أ �NSN A1D=L,ح >Sه

��Q� أ��ا��! ؟ ا��'& إن\ �& أحW� و�& أرض إذا % Hا�_�*;�(وی�ا Aروا(30

Artinya: “Dan dari Muhammad bin Abdullah bin Abdullah al-qari, ia berkata: Ada

seorang laki-laki dari tawanan Abu Musa, lalu Umar bertanya kepada Abu

Musa tentang (pendapat) orang banyak ( sahabat lainnya), kemudian Abu

musa memberitahukannya: kemudian Umar bertanya lagi : apa ada berita

yang baru ? Abu Musa menjawab : ya, ada. Yaitu berita seorang laki-laki

yang kufur sesudah islam. Umar bertanya: lalu apa yang kamu perbuat

terhadap dia? Abu Musa menjawab: kutarik dia, lalu kupukul lehernya.

Umar berkata : mengapa tidak kamu tahan dia selama tiga hari dan kamu

beri makan setiap hari dengan sepotong roti, lalu kamu suruh supaya dia

supaya taubat, barangkali dia mau taubat, dan mau menarik kembali

urusan Allah itu. Demi Allah! Sungguh aku tidak akan hadir dan tidak rela,

karena (begitulah) yang telah sampai kepadaku.” ( R. Syafi’i)

Syafi’i berkata, kafir zindiq itu harus disuruh taubat sebagaimana lainnya, Ia

beralasan bahwa riwayat yang menerangkan kafir zindiq harus dibunuh tanpa

meminta taubat adalah lanjutan dari sebagian riwayat, bahwa Ali bin Abi Thalib

ra. Pernah menyuruh mereka itu supaya taubat. Begitu seperti yang disebut dalam

29 Zindiq: mereka yang melahirkan Imam, dan menyembunyikan kekufuran, menyelundup ke

dalam Islam dengan berpura-pura menganut agama Islam. Lihat Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, Koleksi Hadis-hadis Hukum, (Jakarta: Pt Pustaka Rizki Putra) Jilid 9, H. 244 30Syekh Faisal bin Abdul Aziz al-Mubarak, Terjemahan Nailul Authar, (Surabaya: Pt. Bina Ilmu, Jilid 6, 1993), h. 2694.

Page 35: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

Fath al-Bari dari riwayat Abdullah bin Syarik dari ayahnya, ia berkata: kepada

Ali bin Abi Thalib pernah dikatakan, bahwa disana ada satu kaum di pintu Masjid

yang menganggap, bahwa engkau Tuhan mereka. Lalu mereka itu dipanggil oleh

Ali, seraya berkata : Apa yang kamu katakan itu? Mereka menjawab: engkau

adalah Tuhan kami, pencipta kami, dan pemberi makan kami. Ali menjawab :

celaka kamu, aku adalah seorang hamba seperti kamu, aku makan seperti kamu

makan, dan aku minum seperti kamu minum, jika aku taat kepada Allah. Ia akan

memberiku ganjaran kalau ia mau, dan jika aku durhaka kepada-Nya aku

khawatir aku akan disiksa-Nya. Oleh itu, takutlah kamu kepada Allah dan

kembalilah ke jalan yang benar. Namun mereka menolaknya. Kemudian pada

pagi harinya, mereka datang kepada Ali dan datang pula Qunbar sambil

melaporkan, bahwa mereka itu telah menarik omongannya itu. Ali kemudian

berkata: bawalah masuk mereka itu, maka mereka pun berkata seperti itu. Maka

ketika hari ketiga, Ali berkata: kalau kamu tetap masih berkata seperti itu (yaitu

Ali adalah Tuhan), maka kamu akan kubunuh dengan sadis sekali. Namun mereka

tetap membandel, dan tetap pada pendiriannya. Akhirnya Ali menyuruh dibuatkan

beberapa lubang di antara pintu masjid dan istana dan menyuruh diambilkan kayu

bakar untuk dimasukkan ke dalam lubang-lubang itu dan kemudian dinyalakan

api. Kemudian Ali tetap berkata kepada mereka seperti itu: sesungguhnya aku

akan melaksanakan hukuman itu atau kamu mau taubat. Namun mereka masih

tetap membangkang akhirnya mereka dibakar hingga terbakar hangus.31

Page 36: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

C. Perkara-Perkara Yang Menyebabkan Murtad.

Keluar dari Islam berarti tidak mempercayai lagi Islam, ini bisa berlaku dengan

tiga cara:

1. Murtad melalui perbuatan.

Murtad menurut perbuatan adalah seperti melakukan perbuatan diharamkan

oleh Islam secara menolak pengharaman itu dengan sengaja atau dengan tujuan

menghina Islam atau mempersendakannya, atau secara degil atau takbur32. Seperti

:

a. Sujud menyembah berhala, matahari, bulan dan pada makhluk-mahkluk lain,

seperti pada manusia, haiwan, kayu dan batu.

b. Membuang al-Quran atau Hadis Nabi SAW.

c. Melakukan sesuatu perkara yang diharamkan oleh Islam dengan

menghalalkannya seperti berzina, minum arak, membunuh manusia, dan

sebagainya dengan menolak pengharamnya.33

2. Murtad dengan perkataan atau ucapan.

31 Syekh Faisal bin Abdul Aziz al-Mubarak, Terjemahan Nailul Authar, (Surabaya: Pt. Bina

Ilmu, Jilid 6, 1993),, h. 2697 32 Mohd Sukki Othman, DKK, Mengapa Perlu Kepada Undang-Undang Jinayah Islam,

(Kuala Lumpur: Pustaka Yamien Sdn. Bhd, 2008) Cetakan Pertama, h.79. 33 Abu Bakar Jabir al-Jazairi, Minhaju al-Muslim Kitab Aqaid’ wa Adab Wa Akhlak wa Ibadat

wa Muamalat, (Kaherah: Maktab al-Saqafi, t.th), h. 458.

Page 37: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

Murtad dengan perkataan adalah seperti mengeluarkan kata-kata yang dapat

menunjukkan atau membawa kepada kekufuran. Seperti:

a. Mengatakan Allah SWT bersekutu dan berbilang-bilang, syari’at Islam

diturunkan Allah bukan untuk mengatur perhubungan di antara individu

dengan masyarakat dan Negara, hukum-hukum Islam tidak wajib

dilaksanakan pada masa sekarang, karena tidak sesuai dengan kehidupan

masyarakat hari ini.34

b. Mendakwa menjadi Nabi atau membenarkan orang yang mendakwa menjadi

Nabi.35

3. Murtad dengan Iktikad.

a. Tidak mengakui bahwa Allah SWT ialah Tuhan yang berhak disembah, tidak

mengakui bahwa Nabi Muhammad SAW itu adalah utusan Allah SWT, Atau

menginkari salah seorang rasul-rasul yang telah terdahulu dari Nabi

Muhammad SAW, dan juga tidak mengakui bahwa al-Quran itu diturunkan

kepada Nabi dengan perantaraan Malaikat Jibril dan sebagainya, menginkari

hari akhirat, menginkari dan menafikan Islam atau mengistiharkan diri keluar

dari Islam.36

34 Ibid, h. 21 35 Ibid, h.21 36 Said bin Ibrahim, Jinayah Murtad Dari Segi Hukum Syara’ Dan Perundangan Islam, (Kuala Lumpur: Darul Ma’rifah, 1998) cet. 1, h. 18

Page 38: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

b. Tidak mempercayai dan meragui hukum-hukum Allah, qadha dan qadar, dan

yang berkaitan dengan hari qiamat seperti Surga, Neraka, dan lain-lainya.

c. Menghalalkan perkara-perkara yang telah diharamkan Allah dengan dalil-dalil

qat’ie seperti menghalalkan zina, minum arak, makan riba’ dan sebagainya37

Perlu diingat bahwa dengan adanya iktikad semata-mata di dalam hati seseorang

itu belum bisa dianggap sebagai murtad selagi belum ada kata-kata atau perbuatan

yang mencerminkan iktikad itu. Oleh karena itu, tidak bisa dikenakan apa-apa

hukuman, dan malah masih dianggap sebagai seorang muslim pada lahirnya dan

dalam segala urusan keduniaannya, adapun hukumannya nanti terserah kepada

Allah SWT.38

D. Tindakan Sahabat Nabi (Abu Bakar As-Siddiq Dalam mengatasi Golongan

Murtad)

1. Pembenterasan pembangkang zakat.

Pada masa Abu Bakar RA menggantikan jabatan Rasulullah SAW selepas

kewafatannnya, muncul pemberontakan di Yaman. Musailamah dari Banu

Hanifah dan Tulaihah dari Banu Asad mendakwa dirinya sebagai nabi dan

mengajak orang supaya mempercayai kenabian mereka. Ajakan Musailamah

berhasil sehingga pengikutnya mengatakan “ Nabi dari persekutuan lebih kami

37 Ibid , h. 19. 38 Ibid, h. 20

Page 39: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

sukai dari nabi kaum Quraisy Muhammad SAW sudah meninggal, sedangkan

Tulaihah masih hidup.”39

2. Tanda-tanda pembangkangan.

Kekacauan yang menimpa kawasan arab berkesudahan dengan berbaliknya

mereka dari Islam. Sementara yang lain tetap tidak mau menunaikan zakat kepada

Abu Bakar. Keengganan mereka membayar zakat disebabkan kikir atau karena

anggapan mereka pembayaran itu upeti yang sudah tidak berlaku setelah

Rasulullah SAW wafat, dan bisa dibayar kepada siapa saja yang mereka pilih.

Mereka tidak mahu membayar zakat menyatakan keengganan mereka tidak

tunduk kepada pemerintah khalifah Abu Bakar. Sementara dipihak Abu Bakar ia

mengadakan rapat dengan para sahabat lain untuk membincangkan permasalahan

yang berlaku di tanah Arab. Seorang ahli rapat menyarankan supaya tidak

memerangi mereka. Manakala Abu Bakar tetap dengan pendiriannya mengatakan

“ Demi Allah, orang yang keberatan menunaikan zakat kepada ku yang dahulunya

mereka melakukan kepada Rasulullah SAW, akan kuperangi”40

Kabilah Abs dan Zubyan serta Banu Kananah, Gatatan dan Fazarah bergabung

dan mengirim utusan kerumah Abu Bakar RA dan meminta kepercayaan kepada

beliau bahwa mereka akan menjalankan sholat tetapi tidak menunaikan zakat.

Lalu Abu Bakar RA “ Demi Allah, orang yang keberatan menunaikan zakat

39 Muhamad Husain Haekal, Abu Bakar As-Siddiq, (Jakarta: Citera Nusantara, 2005) cet.kelima, h. 88. 40 Ibid, h. 89.

Page 40: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

kepada ku yang dahulunya mereka melakukan kepada Rasulullah SAW, akan

kuperangi” 41

3. Pertempuran pertama memerangi kaum yang enggan membayar zakat.

Perkiraan Abu Bakar RA tidak melesit bahwa penyerangan Madinah dari kaum

yang enggan menunaikan zakat. Selang 3 hari dari perjumpaan utusan kepada

Abu Bakar RA. Mereka menyerang Madinah di waktu malam bertujuan

melemahkan pasukan Muslim, akan tetapi Abu Bakar RA telah bersiap sedia

dengan pasukannya sehingga ke markaz pasukan lawan dan dapat

memporakperandakan markaz lawan.42

Walaupun pada ketika itu pasukan lawan yang bergabung dari beberapa kabilah

lebih ramai dari pasukan muslim, tetapi dengan keimanan dan para sahabat yang

kental ia dapat mematahkan pasukan lawan. Ini mengingatkan kepada kaum

muslimin mengenai peperangan Badr yang jumlah musuh lebih besar dari

pasukan muslimin. Dalam kasus ini kekaguman umat Islam kepada Abu Bakar

RA memang pada tempatnya. Sejak mula memang ia bertekad tidak

meninggalkan yang dikerjakan oleh Rasulullah SAW. Tidak heran jika tawaran

yang menyalahi ketentuan dari Allah dalam al-Quran ditolaknya. Ini

mengingatkan kita kepada sabda Nabi SAW “ Demi Allah, kalaupun mereka

meletakkan Matahari ditangan kananku dan Bulan ditangan kiriku, dengan

41 Ibid, h. 90 42 Ibid, h. 91

Page 41: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

maksud supaya meninggalkan tugasan ini (menyebarkan Islam), sungguh tidak

akan ku tinggalkan, biar nanti Allah yang membuktikan kemenangan itu

ditanganku, atau aku binasa karenanya”43

4. Persiapan peperangan riddah.

Kabilah-kabilah Abs, Zubyzn, Banu Bakr dan yang bersekutu dengan mereka

telah dikeluarkan oleh Abu Bakar RA dari Abraq, mereka bergabung dengan

Tulaihah di Buzkhah. Sementara itu Abu Bakar RA kembali ke Madinah sambil

berfikir mencari jalan untuk membasmi mereka yang telah murtad sampai tuntas.

Ia tidak akan berdamai atau berkompromi dengan mereka sebelum mereka

kembali kepada Allah dan Rasulnya.44

Adakah Abu Bakar RA menggerakkan pasukannya yang telah siap sedia maju

ke medan perang? Sebelum itu ia mengutus utusan untuk perdamaian dengan

sebaik-baiknya. Surat Abu Bakar RA kepada kaum murtad dengan menyebut

Firman Allah bertujuan menyangkal fitnah dan kekecewaan yang mereka katakan

“kalau Muhammad SAW benar-benar Rasul tentu ia tidak akan mati” kemudian

setelah mengingatkan supaya orang bertaqwa kepada Allah dan Rasul-Nya ia

berkata dalam suratnya:

“ kepada saya diberitahu ada yang meninggalkan agama Islam setelah ia berikrar

dalam Islam dan menjalankan segala syariatnya berbalik dan tidak

mengindahkan Allah SWT dan perintahnya tetapi sebaliknya mengikut kehendak

setan. Saya sudah mengeluarkan perintah kepada pemimpin pasukan bersenjata

43 Muhamad Husain Haekal, Abu Bakar As-Siddiq, (Jakarta: Citera Nusantara, 2005)

cet.kelima, h. 92 44 Ibid, 95

Page 42: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

yang terdiri dari kaum Muhajirin dan Ansar, dan saya perintahkan untuk tidak

memerangi dan membunuh sesiapapun sebelum di ajak mematuhi ajaran Allah.

Barangsiapa yang memenuhi ajakan itu, mengakui dan meninggalkan

kemusyrikan, lalu mengerjakan pekerjaan yang baik harus diterima dan dibantu.

Tetapi jika ada yang membangkang harus diperangi dan jangan ada yang

ditinggalkan. Mereka harus dihujani dengan anak panah dan dibakar dengan api,

dibunuh, perempuan dan anak-anak ditawan, dan tiada sesiapapun yang diterima

kecuali di dalam Islam” 45

Setelah mengadakan persiapan menghadapi kaum murtad, kini Abu Bakar RA

melancarkan perang riddah yang sangat menentukan dalam sejarah Islam. Jika

perang ini tidak dimenangkan oleh pasukan muslimin pasti merupakan ancaman

kembalinya orang-orang Arab ke dalam kehidupan jahiliah. Tetapi Allah SWT

menghendaki agama-Nya mengalahkan semua agama. Pasukan muslim

memenangkan dalam peperangan riddah dan dari situlah awal tersebarnya Islam

di timur dan Barat.46

E. Tindak Pidana Terhadap Pelaku Murtad Sebagai Jenayah Hudud.

Murtad merupakan bagian dari perbuatan dosa yang sangat besar. Perbuatan itu

dapat menggugurkan semua nilai kebaikan yang pernah dimilikinya sebelum

keluar dari Islam. Dia juga layak untuk mendapatkan siksa yang pedih di akhirat.

���+, �E��)PQ��� QR<6��� ��1 �������E �3K☺+E)' +S�T+, ⌦��'*��

�VXY�)7Z,"Z)' �3)0�V�� CKD�(��☺�1,# [�- �+N�\?�7�=

45 Muhamad Husain Haekal, Abu Bakar As-Siddiq, (Jakarta: Citera Nusantara, 2005)

cet.kelima, h. 104. 46 Ibid, h. 105

Page 43: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

���5]^��=+, _ �VXY�)7Z,"#+, 0(��)�A,# ?�8�7�= _ QR�T ��DE�'

H`,O��=��] )٢١٧: ٢ ⁄ ا�,�0ة (

Artinya: “Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati

dalam kekafiran, Maka mereka Itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan

di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya”.

Ayat di atas menjelaskan bahwa seorang muslim mana pun yang keluar dari

agama Islam dan dia tetap berada pada kekafirannya sampai meninggal dunia,

maka seluruh kebaikan yang pernah dilakukannya akan sia-sia dan buah

kebaikannya juga tidak dapat dirasakan dunia. Karena itu, dia tidak lagi memiliki

hak seperti yang dimiliki oleh kaum Muslimin lainnya. Selain itu, dia juga tidak

berhak mendapatkan kenikmatan akhirat yang seharusnya dapar diraih oleh

seorang Muslim. Dia akan terus mendapatkan siksa yang pedih. Allah SWT. Juga

telah menetapkan hukuman bagi orang-orang yang murtad yang harus

disegerakan selama di dunia sementara siksa di akhirat sudah menanti, yaitu

hukuman mati.47

Sanksi terhadap orang yang murtad adalah hukuman mati. Hal dimaksud,

disepakati oleh pakar hukum Islam klasik bagi kaum pria; sedangkan sanksi

terhadap perempuan yang murtad ada perbedaan pendapat. Menurut Abu Hanifah

sanksinya yaitu penjara, sedangkan jumhur fuhaqa (mayoritas ahli fiqh ), menolak

47 Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah, ( Jakarta, Cp Cakramala Publishing,2009) Cet. Pertama, H. 308.

Page 44: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

pendapat Abu Hanifah dan sepakat bahwa hukum mati terahadap orang murtad

baik laki-laki maupun wanita.48

Perbuatan murtad (riddah) tergolong salah satu tindak pidana yang

menghanguskan segala perbuatan baik (amal saleh) yang pernah dilakukan

sebelumnya49.

Jenayah Murtad merupakan satu fenomena yang amat berbahaya, maka terdapat

peruntukkan dalam sistem perundangan untuk mengatasi masalah ini. Oleh karena

masalah ini melibatkan semua pihak sama ada individu, keluarga, masyarakat dan

pihak berkuasa, sudah tentu timbul desakan untuk mencari penyelesaian secara

tuntas bagi mengatasi masalah ini. 50

Mengikut jumhur ulama, kesalahan murtad boleh dikategorikan dalam sistem

perundangan Islam sebagai kesalahan yang dikenakan hukuman hudud.51

Seseorang yang melakukan Jenayah Murtad akan dijatuhkan hukuman hudud.

Bagaimanapun hukuman itu masih lagi tertakluk kepada tiga hukuman utama.

Wujudnya kepelbagaian hukuman-hukuman itu adalah tertakluk kepada

48 Zainuddin Ali, M.A. Hukum Islam Pengantar Ilmu Hukum Islam Di Indonesia, (Sinar Grafika) h. 123. 49 Amin Suma, M.A, Sh, Dkk, Pidana Islam Di Indonesia Peluang, Prospek, Dan Tantangan,

(Jakarta:Pustaka Firdaus, 2001) cet. 1, h. 66 50 Ibid, h. 67 51 kata “hudud” adalah jamak bahasa Arab “had” yang berarti pencegah, pengekangan atau larangan dan karenanya ia merupakan suatu peraturan yang bersifat membatasi atau mencegah atau undang-undang dari Allah berkenaan dengan hal-hal boleh (halal) dan terlarang (haram). Hudud Allah ini terbagi pada dua kategori. Pertama peraturan yang menjelaskan kepada manusia berhubung dengan makanan, minuman, perkawinan, penceraian, dan lain-lain yang diperbolehkan dan yang dilarang. Kedua hukuman-hukuman yang ditetapkan atau diputuskan agar dikenakan kepada seseorang yang melakukan hal yang terlarang untuk dikerjakan. Lihat I. doi Abdur Rahman, Tindak Pidana dalam

Syariat Islam, (Jakarta: Pt Rineka Cipta, 1992) cet. 1, h. 6

Page 45: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

keputusan hakim dengan melihat sebab-sebab dan latar belakang kasus murtad

tersebut.52

1. Sanksi Utama

Para ulama sepakat bahwa pelaku murtad (riddah) wajib dikenakan hukum

bunuh (al-qatl), sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:

�6! ا 5�� ا��,\ ��ل � &��A1 دی�! %?ل �� :و4=��*) . Aرى روا�C,53)ا�

Artinya: Rasulullah SAW bersabda: barangsiapa yang berganti agama (murtad),

maka bunuhlah dia. (HR. Bukhari)

Juga Hadis Mu’adz bin Jabal berikut:

�e ح=<� ی0=� H1<د 8 أ'� >&N &��W�ء ا ور�14! , �� �;�ذ %� H,� ر�� ا ��! *\ رH� أ4

h6�5(54 ا�,�Cري(*(�� *0=�

Artinya: Dari Mu’adz ibn Jabal RA (ia menceritakan) tentang adanya seorang laki-

laki yang telah masuk Islam, kemudian dia kembali ke agama yahudi ,(Mu’adz

ibn jabal berkata):aku tidak akan duduk sampai dia (orang murtad tersebut)

dihukum bunuh, itulah ketetapan Allah dan rasulNya. Lalu orang tersebut

diperintahkan untuk dihukum bunuh. (HR. Buhkari Muslim) Dan juga Hadis Ibnu Abbas sebagai berikut:

�� ا%� �,�س ر�� ا ��'�D أن< أ�D� آ�ن2 �! أم< و�? �_=& ا��,�< 5�� ا ��6! و4�& و0�

�'�� S* 6! *6�'�ه�* , �'�=0* !6��! *\ %I�'� وا��( �;j* 1ل;Dأخ: ا� ����D آ�ن ذات �6* , +�,*

55أ8 اش'? *lن د�'� ه?ر: ��6! و4�& ذ�- ا��,� 5�� ا

52 I. doi Abdur Rahman, Tindak Pidana dalam Syariat Islam, (Jakarta: Pt Rineka Cipta, 1992) cet. 1, h. 7 53 Riwayat Bukhari 54 Shohih Bukhari 55 Riwayat Abu Daud.

Page 46: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

Artinya: Dari Ibnu Abbas Ra. Ia menceritakan tentang seorang buta. Ibu kandungnya

adalah seorang wanita hamba sahaya yang melakukan penghinaan terhadap

Rasulullah SAW. Meskipun telah dilarang, wanita tersebut tidak menghentikan

perbuatannya. Dan pada suatu malam, anaknya yang buta itu mengambil

semacam benda pegangan lalu diletakkannya pada perut wanita itu, dan sambil

bertelekan pada benda itu bunuh wanita tersebut. Sementara itu, Rasulullah

datang (menyaksikannya) lalu beliau bersabda: lihatlah wanita itu halal

darahnya. ( HR. Abu Dawud). Sementara itu, para ulama berbeda pendapat apabila pelaku Murtad itu seorang

wanita. Abu Hanifah berpendapat, tidak dikenakan hukum bunuh apabila pelaku

murtad seorang wanita, dia hanya wajib dikurung dan disuruh bertaubat sampai

dia kembali beragama Islam, karena Rasulullah SAW melarang membunuh

wanita.56

Dalam salah satu Hadis disebutkan:

Artinya: Dan terdapat keterangan dari Rasulullah SAW, tentang larangan membunuh

wanita, tatkala beliau melihat seorang wanita yang terbunuh, beliau bersabda:

kenapa wanita ini dibunuh?

Di samping itu, Abu Hanifah beralasan bahwa diwajibkan hukum bunuh

terhadap pelaku murtad bukan disebabkan kekufurannya, melainkan untuk

menghindarkan kejahatan atau perlawanannya terhadap kaum muslimin.57

Sementara itu, jumhur ulama berpendapat bahwa Hadis di atas merupakan

larangan membunuh wanita kafir asli, dan juga dalam kondisi peperangan,

dikarenakan wanita bersifat lemah dan tidak memilik kekuatan untuk berperang.

56 Muhammad Amin Suma, DKK, Pidana Islam di Indonesia Peluang, Prospek, dan

Tantangan, ( Jakarta: Pustaka Firdaus, 2001), cet. 1, h. 67. 57 Ibid, h. 67

Page 47: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

Oleh karena itu, jumhur ulama berpendapat bahwa pelaku murtad wanita juga

wajib dihukum bunuh. Alasannya, dampak madlarat riddah dari seorang wanita

sama dengan dampak madlarat riddah dari seorang pria.58

a) Anjuran bertaubat sebelum dihukum bunuh.

Ulama Hanafiyah berpendapat, pelaku murtad dianjurkan untuk diberi

kesempatan bertaubat sebelum dilakukan hukuman bunuh. Sementara jumhur

ulama menyatakan, wajib hukumnya memberi kesempatan bertaubat kepada

pelaku murtad.59

Mengenai tenggang waktunya, sebagian ulama memberi tempoh selama tiga

hari. Sementara sebagian ulama lainnya tidak membatasinya, hanya secara

berulang-ulang menyuruh pelaku murtad untuk bertaubat sampai ada dugaan kuat

bahwa pelaku tetap teguh dalam kemurtadannya, dan pada saat itulah hukum

bunuh dilaksanakan.60

2. Hukuman ganti.

Hukuman ganti berlaku apabila hukuman asal (bunuh) ke atas orang yang

melakukan Jinayah murtad tidak boleh dijalankan. Hukuman ganti boleh

dilaksanakan mengikut sebab-sebab tertentu seperti berikut:

a. Sanksi utama (bunuh) digugurkan dari orang yang murtad disebabkan dia

telah bertaubat dan kembali semula kepada Islam. Dalam kasus ini, hakim

58 Ibid, h. 67. 59 Wahbah al-Zuhaili, Al-Fiqh al-Islami wa Adillatuh, Juz VII, h. 187 60 Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah, Juz II, h. 458

Page 48: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

boleh menggantikan hukum asal itu dengan hukum takzir yang berpatutan

sebagai pengajaran kepadanya agar tidak mengulangi perbuatan itu lagi.

Hukuman takzir itu sama ada memenjarakan ataupun menyebat si pelaku

dengan kadar yang tertentu.61

b. Sanksi utama yaitu bunuh digugurkan karena didapati ada kesamaran. Hal

seperti itu pernah dijalankan oleh Imam Abu Hanifah apabila beliau

menggugurkan hukuman bunuh ke atas perempuan dan kanak-kanak yang

telah murtad. Sebagai ganti kepada hukuman asal, maka perempuan dan

kanak-kanak itu dijatuhkan hukuman penjara selama masa yang tidak

dihadkan sehingga masa yang tidak dihadkan sehingga mereka bertaubat

dan kembali menganut agama Islam. 62

3. Sanksi tambahan.

Adapun sanksi tambahan terhadap pelaku murtad (riddah) adalah hilangnya

kepemilikan terhadap hartanya.63

Para ulama telah bersepakat bahwa apabila pelaku murtad kembali memeluk

Islam, status kepemilikan hartanya berlaku seperti semula (ketika dia muslim).

Demikian pula, para ulama juga bersepakat bahwa apabila pelaku murtad

61 Ann Wang Seng, Murtad Jangan Pandang Sebelah Mata, ( Kuala Lumpur: Mustread Sdn.Bhd, 2009) Cet. 1, H. 70. 62Ann Wang Seng, Murtad Jangan Pandang Sebelah Mata, ( Kuala Lumpur: Mustread Sdn.Bhd, 2009) Cet. 1, H. 70.

63Muhammad Amin Suma, DKK, Pidana Islam di Indonesia Peluang, Prospek, dan

Tantangan, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2001) cet. 1, h. 71

Page 49: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

meninggal dunia, atau telah dihukum bunuh, atau bergabung dengan pihak musuh

(orang-orang Kafir), hilanglah hak kepemilikan atas hartanya.64

Namun demikian, para ulama berbeda pendapat tentang apakah hilangnya hak

kepemilikan harta tersebut terhitung sejak yang bersangkutan murtad ( melakukan

dah riddah). Atau terhitung sejak pelaku meninggal dunia, dihukum bunuh, atau

bergabung dengan pihak musuh.65

Abu Hanifah, Malik, dan al-Syafi’I berpendapat bahwa hilangnya kepemilikan

terhadap hartanya terhitung sejak pelaku berbuat riddah. oleh karena itu, begitu ia

murtad, hartanya wajib ditahan (yuhjaru’ alaih). Tetapi apabila ia kembali masuk

Islam, kepemilikan terhadap hartanya kembali seperti semula, dan apabila ia

meninggal dunia atau dihukum bunuh atau bergabung dengan musuh, hilanglah

kepemilikan terhadap hartanya semata-mata dikarenakan riddahnya, dan

karenanya menjadi hilang pula keterpeliharaan (ishmah) akan hartanya.66

Dalam pada itu, Malik dan al-Syafi’i berpendapat, hilangnya kepemilikan

pelaku murtad terhadap hartanya berlaku terhadap seluruh hartanya (baik yang

diperoleh sebelum murtad maupun sesudahnya). Sementara pendapat Abu

Hanifah Hanifah adalah bahwa hilangnya kepemilikan harta tersebut hanya

64 Ibid, h. 71 65 Ibid, h. 71 66 Ibid, h. 72

Page 50: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

berlaku terhadap harta yang diperolehnya setelah dia murtad. Adapun harta yang

diperoleh sebelum dia murtad merupakan hak ahli warisnya.67

Berdasarkan pada penjelasan tersebut, jelas menunjukkan bahwa murtad

merupakan suatu kesalahan yang amat besar di sisi Islam. Ini dibuktikan dengan

hukuman berat yaitu sanksi utama ialah hukuman bunuh yang dijatuhkan kepada

orang yang murtad. Kejadian murtad merupakan satu fenomena yang telah

berlaku sepanjang zaman dan hukuman yang berat diperlukan untuk

membendungnya terus menjadi berleluasa pada masa kini dan akan datang.68

67Ibid, h. 71

68 Ann Wang Seng, Murtad Jangan Pandang Sebelah Mata, ( Kuala Lumpur: Mustread Sdn.Bhd, 2009) Cet. 1, H. 70.

Page 51: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

BAB III

LATAR BELAKANG ENAKMEN KANUN JENAYAH SYARIAH (II) 1993 DI

NEGERI KELANTAN

A. Demografi Negeri Kelantan

1. Keadaan Geografi

Negara Malaysia terbagi menjadi 15 negeri bagian, yaitu: Putrajaya, Wilayah

Persekutuan, Melaka, Negeri Sembilan, Selangor, Terengganu, Pahang, Johor,

Kelantan, Kedah, Perak, Perlis, Pulau Pinang, Sabah dan Sarawak. Negeri

Kelantan ini merupakan salah satu dari negeri bagian yang ada di Malaysia.

Adapun mengenai batas-batas negeri kelantan adalah:

a. Sebelah utara berbatasan dengan Negara Thailand.

b. Sebelah selatan berbatasan dengan negeri Pahang.

c. Sebelah barat berbatasan dengan negeri Perak.

d. Sebelah timur berbatasan dengan laut China Selatan. 69

Kelantan mempunyai keluasan 5,750 km. Persegi, dengan 118 km. Jarak dari

Utara ke Selantan, dan 88 km. Jarak dari Timur ke Barat. Negeri Kelantan berada

di garis 4˚ 32’ dan 60˚ 15’ dari Utara dan 101˚ 19’ dan 102˚ 37’ di Timur.

Mengikut bancian terbaru penduduk negeri Kelantan sebanyak 1,181,699 orang.70

69 Jabatan Penerangan dan Ukur, Negeri Kelantan, Tahun 1999.

Page 52: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

Negeri Kelantan di bagi menjadi 10 jajahan (Kabupaten) dan tiap-tiap

kabupaten dibagi pula menjadi beberapa daerah. Kabupaten yang terdapat di

negeri Kelantan yaitu: Kota Bharu, Pasir Mas, Tanah Merah, Kuala Krai, Pasir

Putih, Machang, Bachok, Tumpat, Gua Musang, dan Jeli.71

Pada Kabupaten inilah letaknya daerah-daerah atau kampung-kampung sebagai

unit terkecil dari sebuah provinsi atau negeri.

Kota Bahru merupakan ibukota kepada Negeri Kelantan sekaligus ia adalah

kota terbesar dengan kepadatan penduduk seramai 376,900 orang. Kota ini juga

menjadi pusat pentadbiran (pemerintahan), perdagangan, kebudayaan Negri

Kelantan.72

Jumlah penduduk negeri Kelantan menurut penganut agama secara keseluruhan

dapat terlihat pada tabel di bawah ini.

No Bangsa Jumlah Persentasi

1 2 3 4 5 6

Islam Kristen Hindu Buddha Compius Agama suku Kaum/ folk

1.240.798 1.626 1.626 59.086 1.131 6.565

94.5% 0.2% 0.2% 4.5% 0.1% 0.5%

Jumlah 1.313.014 100.00%

Sumber data: Jabatan Perangkaan Negeri Kelantan, tahun 2000

70 Mohd Sayuti Omar, Tuanku Ismail Petra Idealisme dan Keprihatinan Kepada Agama

Bangsa dan Negara ( Kelantan: Perbadanan Muzium Negeri Kelantan, 1995) cet. 1, h. 5 71 Ibid, h. 5 72 Ibid, h. 6

Page 53: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa perbandingan Penganut Agama

Negeri Kelantan yang terbanyak adalah penganut agama Islam yakni sebanyak

1.240.789 (94,5%), penganut agama lain (Kristen, Hindu, Buddha) hanya

sebanyak 4,9% dan Kompius dan agama Suku Kaum/Folk sebanyak 0,6%.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penduduk yang beragama Islam

adalah golongan mayoritas di Negeri kelantan, dan umumnya mereka adalah

orang-orang Melayu.

2. Situasi Politik

Masyarakat Kelantan menilai perkembangan politik negeri mereka dari satu

masa ke satu masa. Mereka sungguh komited dengan politik. Bagi mereka politik

seperti permainan tradisional seperti rebana, kertuk, dikir barat dan lain-lain. Bagi

ahli piskologis mengaitkan sikap ini sebagai matang dan menunjukkan jiwa

masyarakat Kelantan tidak boleh dibekukan dan pemikirannya tidak boleh

dijajah.73

Realitas ini sangat nyata dimana dalam masa setengah abad ini umum

menyaksikan rakyat Kelantan telah menukarkan pemerintahnya sebanyak lapan

kali. Meskipun yang mengambil alih pemerintahan itu terdiri dari dua partai

73 Mohd Sayuti Omar, Tuanku Ismail Petra Idealisme dan Keprihatinan Kepada Agama

Bangsa dan Negara ( Kelantan: Perbadanan Muzium Negeri Kelantan, 1995) cet. 1, h. 10

Page 54: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

Melayu (UMNO74 dan PAS75), namun hakikatnya rakyat Kelantan tidak kolot

menerima dogma pemerintahan sesuatu partai politik saja.

Perubahan pertama dilakukan pada tahun 1959, dalam pilihan raya (pemilu)

umum pertama selepas Merdeka, dimana kerajaan UMNO yang memerintah

sebelum itu dikalahkan oleh PAS. Perubahan kedua dilakukan pada tahun 1978,

dimana UMNO diberi kepercayaan pula untuk memerintah Kelantan. Dan

perubahan terbaru (ketiga) berlaku pada tahun 1990 lalu apabila UMNO

dikalahkan dan kuasa memerintah Kelantan diberikan kepada PAS. Perubahan ini

tidak mustahil akan berlaku dan terus berlaku pada masa-masa akan datang.76

Pilihanraya (pemilu) pertama, Pada tahun 1955, sebelum merdeka, UMNO

memenangi pilihanraya di seluruh negara dan sekaligus menguasai Kelantan.

Politik Kelantan berubah selepas Malaysia mencapai kemerdekaan. Dalam

pemilu kedua (pertama selepas merdeka) 1959, Kelantan berjaya dikuasai oleh

Partai PAS. Partai PAS memenangi 28 kerusi dari 30 kerusi yang

dipertandingkan. UMNO hanya menang dua kerusi sahaja.77

Almarhum Ishak Lotfi Omar telah dilantik menjadi Menteri Besar (Gubernur)

Kelantan dari PAS yang pertama. Dengan kemenangan itu PAS berjaya

memerintah Kelantan selama 18 tahun. Pada tahun 1978, berlaku problema

74 United Malaya Nasional Organization.(Partai Nasionalis) 75 Partai Islam Semalaysia (Partai Oposisi). 76 Mohd Sayuti Omar, Tuanku Ismail Petra Idealisme dan Keprihatinan Kepada Agama

Bangsa dan Negara ( Kelantan: Perbadanan Muzium Negeri Kelantan, 1995) cet. 1, h. 10 77 Ibid, h. 11

Page 55: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

dalaman dalam partai sehingga tertubuhnya Partai lebihan dari PAS, BERJASA

dipimpin oleh Datuk Haji Muhammad bin Nasir, akhirnya partai PAS berjaya

dikalahkan.78

Kekalahan PAS pada tahun 1978 sama nasib yang menimpa UMNO pada

pemilu 1959, PAS hanya memenangi dua kerusi sahaja dari 36 kerusi yang

dipertandingkan. Selebihnya dimenangi oleh Partai UMNO. Dua kerusi yang

dimenangi oleh PAS itu ialah Manik Urai dan Sering.79

Bermula pada 11 Mac 1978, UMNO mula mengambil alih dan memerintah

Kelantan untuk kali kedua. Tan Seri Muhammad Yaacob, telah dilantik menjadi

Menteri Besar.80

Rakyat melayu Kelantan tidak seperti rakyat negeri lain yang hanya

mempercayai kepada sesuatu dogma Partai politik saja. Apabila didapati ada

berlaku problema merugikan negeri dan rakyat, mereka akan bertindak menukar

kerajaan, tanpa memperdulikan tawaran wang, tekanan dan sebagainya.

Hakikat ini terbukti apabila pada tahun 1990 sekali lagi rakyat Kelantan

menukar pemerintahannya. Penukaran pemerintahan bukan bermakna rakyat

Kelantan menidakkan pembangunan material yang dibawa UMNO, tetapi rakyat

Kelantan tidak suka melihat problema sesama sendiri yang akhirnya merugikan

rakyat Kelantan.81

78

Ibid, h. 11 79 Ibid, h. 13 80 Ibid, h.14 81 Ibid, h. 14

Page 56: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

Problema dalaman UMNO adalah karena perebutan jawatan Presiden UMNO

antara Dr. Mahathir Mohamad82 dan Tengku Razaleigh Hamzah tahun 1987,

menjadi punca kepada perpecahan UMNO di Kelantan yang akhirnya menjadi

sebab UMNO kalah di Kelantan. Tengku Razaleigh terpaksa keluar dari UMNO,

apabila pemimpin UMNO yang baru, Dr. Mahathir Mohamad bertindak tidak

membenarkan Tengku Razaleigh menyertai partai itu. Setelah itu Tengku

Razaleigh bersama pemimpin UMNO yang menyokongnya, menubuhkan Partai

semangat 46 sebagai landasan untuk meneruskan perjuangan.83

Penubuhan Semangat 46, dan kesediaan berkerjasama dengan PAS menjelang

Pemilu 1990 itulah menjadi punca kekalahan UMNO di Kelantan. Dari 52 kerusi

Dewan Undangan Negeri (DPRP) dan Parlemen (DPR) yang dipertandingkan,

UMNO tidak memenangi satu pun kerusi.84

Negeri Kelantan merupakan satu-satunya negeri yang tidak dikuasai oleh partai

pemerintah Barisan Nasional. Partai PAS memenangkan pemilu DUN pada 1990

di negara bagian ini, dan berhasil bertahan hingga kini. Sultan Kelantan sejak

1979 ialah Sultan Ismail Petra manakala Menteri Besarnya ialah Mursyidul Am

PAS, Dato' Haji Nik Abdul Aziz Bin Nik Mat.85

82

Mahathir bin Haji Mohamad (juga Mahathir bin Mohammad; lahir di Alor Star, Kedah, Malaysia, 20 Desember 1925; umur 83 tahun) adalah seorang politikus Malaysia. Ia adalah Perdana Menteri Malaysia keempat, menjabat dari dari 16 Juli 1981 hingga 31 Oktober 2003. Di bawah kepemimpinannya Malaysia mengalami modernisasi yang pesat dan menikmati kemakmuran di segala lapisan masyarakat. Lihat http://id.wikipedia.org/wiki/Mahathir_Mohammad pada 19/11/2009 pada jam 13.28 WIB.

83 Mohd Sayuti Omar, Tuanku Ismail Petra Idealisme dan Keprihatinan Kepada Agama

Bangsa dan Negara ( Kelantan: Perbadanan Muzium Negeri Kelantan, 1995) cet. 1, h. 16 84 Ibid, h. 16

Page 57: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

B. Latar Belakang Enakmen Kanun Jenayah Syariah (II) 1993 di Negeri

Kelantan.

Dalam keputusan pilihanraya umum (Pemilu) pada tahun 1990, tampuk

pemerintahan Kerajaan Negeri Kelantan Darul Naim yang lebih terkenal dengan

Serambi Mekah telah berjaya diperintah oleh Angkatan Perpaduan Ummah

(APU)86 yang dipimpin partai Islam se-Malaysia (PAS)87 dengan mengalahkan

Barisan Nasional (BN)88 yang dipimpin oleh United Malay Nation Organization

(UMNO).

Dengan ini terbentuklah Kerajaan Angkatan Perpaduan Ummah (APU) yang

dipimpin Partai Islam se-Malaysia (PAS) yang berkoalisi bersama Partai Melayu

Semangat 46 (S46), dan partai barisan jemaah islamiah (BERJASA). Kesemua

kawasan dan kerusi dalam pemilu 1990 di Dewan Undangan Negeri Kelantan

85 'Nik Abdul Aziz Nik Mat, PAS Mursyidul Am (Penasehat Spiritual)YAB Tuan Guru Dato'

Haji Nik Abdul Aziz Bin Nik Mat adalah seorang tokoh agama dan tokoh politik oposisi di Malaysia. Saat ini ia menjabat sebagai Menteri Besar negara bagian Kelantan. (Jabatan ini dapat dibandingkan dengan Gubernur provinsi di Indonesia.) Selain itu, ia juga merupakan penasihat spiritual PAS, salah satu partai oposisi di Malaysia. Lihat http:// id.wikipedia.org/wiki/Nik Abdul

Aziz Bin Nik Mat diakses pada 19/ 11 /2009 pada jam 13.17WIB. 86 Gabungan tahalluf Siayasi (Koalisi) antara Partai Islam Semalaysia (PAS), Partai Melayu Semangat 46 (S46) dan Partai Barisan Jemaah Islamiah (BERJASA). 87 Ejaan Arab-Melayu (di Malasysia dikenali sebagai tulisan Jawi) yaitu gabungan huruf-huruf hijaiyyah: Faa (ف ) :\ر��* , Alif (ا): مS4إ dan S(II)n (س) :�6L6�D4 menjadi (س�* ) : �6L6�D4 مS4ر�\ إ�* 88 Koalisi utama partai pemerintah Malaysia antara UMNO, MCA, & MIC.

Page 58: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

Darul Naim.89 Dan semua kerusi parlemen 100% dikuasai oleh Angkatan

Perpaduan Ummah (APU).

Setelah Kerajaan dibentuk di Kelantan, Partai PAS mempunyai kerusi

mayoritas di DUN, dan Ketua Dewan Ulama’ PAS, Tuan Guru Datuk Haji Nik

Abdul Aziz Bin Nik Mat telah terpilih menjabat jabatan Menteri Besar.90 Dasar,

dan matlamat perjuangan partai PAS yang memerintah Negeri Kelantan ialah

meletakkan Islam sebagai asas perjuangan, maka kerajaan yang dipimpin oleh

Partai PAS menuju ke arah memartabatkan Islam.91

Perlembagaan PAS di dalam fasal 3 dengan jelas meletakkan dasar partai itu

ialah memperjuangkan Islam. Tujuan utama PAS ialah memperjuangkan

wujudnya di dalam negara Malaysia sebuah masyarakat, dan pemerintahan yang

terlaksana di dalamnya nilai-nilai hidup Islam, dan hukum-hukamnya untuk

mengapai keredhaan Allah. Rujukan tertinggi dalam partai PAS ialah al-Quran,

Hadis, Ijma’ Ulama’, dan Qias yang terang, dan nyata. Malahan di dalam

Manifesto PEMILU Partai PAS di Negeri Kelantan dengan jelas menggariskan

hasrat untuk melaksanakan sistem perundangan, dan kehakiman Islam yang

berteraskan Al-Quran, Hadis, Ijma’ Ulama’, dan Qias sebagai sumbernya.92 Oleh

89 Badan legislatif Negeri Kelantan. 90 Jabatan Eksekutif di Negeri Kelantan. 91 Tim. Penyelidik, Program PAS Negeri Kelantan 1990, (Kota Bahru: Badan Perhubungan PAS Negeri Kelantan, 2000) h. 7 92 Ibid, h. 8

Page 59: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

karena PAS mendominasi kerajaan negeri Kelantan, dan sememangnya hasrat

kesemua partai gabungan Angkatan Perpaduan Ummah (APU) adalah ingin

menegakkan Islam di dalam pemerintahan, maka usaha-usaha untuk

melaksanakan undang-undang Islam pun dilakukan. 93

1. Proses Penyediaan Draf Hudud Di Kelantan.

Pada 26 April 1992, di dalam satu mesyuarat Jawatankuasa Kajian Undang-

undang Mahkamah Syariah, dan Hal Ehwal Perkawinan Islam (undang-undang

1/66) yang dipengerusikan oleh Yang Berhormat, H. Abdul Halim Abdul

Rahman, Wakil Menteri Besar I, Kerajaan Negeri Kelantan, maka satu cadangan

telah dibuat untuk menubuhkan Jawatankuasa Hudud & Qisas yang bertujuan

untuk melakukan usaha mewujudkan undang-undang Islam di Kelantan.94

Cadangan ini telah dipersetujui dengan melantik senarai jawatankuasa seperti

berikut:

2. Jawatankuasa Hudud & Qisas Negeri Kelantan95

Ketua : YB. Hj. Abd Halim Abd. Rahman

(Wakil Menteri Besar I)

Sekretaris : Ustaz Abu Bakar Abdullah Kutty

93 Ibid, h. 10 94 Tim. Penyelidik, Program PAS Negeri Kelantan 1990, (Kota Bahru: Badan Perhubungan PAS Negeri Kelantan, 2000), h 9 95 Tim. Penyelidik, Program PAS Negeri Kelantan 1990, (Kota Bahru: Badan Perhubungan PAS Negeri Kelantan, 2000), h 12

Page 60: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

(Pegawai Pendakwa Jabatan Agama Islam Kelantan)

Anggota : YB. Tuan Guru Hj. Abdul Hadi Awang (Wakil Pres. PAS)

Tun Salleh Abbas (mantan Ketua Hakim Negara)

Wan Mutalib Embong (Penasihat UU PAS)

Jawatankuasa ini terdiri dari beberapa orang yang terdiri dari anggota bagi

jawatankuasa UU 1/66, dan beberapa lagi anggota yang dilantik. Asas-asas

penggubalan dan cara-cara yang harus dilakukan untuk menyiapkan undang-

undang Islam ke bahasa perundang-undangan kontemporer ialah:

1. Hukum Hudud secara keseluruhan

2. Qisas secara keseluruhan

3. Hukuman-hukuman lain seperti Diyat & Ta’zir.96

Jawatankuasa UU 1/66 telah menggariskan sebab-sebab kenapa undang-undang

Islam yang dilaksanakan di Kelantan ketika itu harus digubal semula. Di antara

sebabnya ialah, undang-undang jenayah yang dilaksanakan di Malaysia

umumnya, dan Kelantan khasnya adalah undang-undang ciptaan manusia (Ahkam

al-Wad’iyyah), dan merupakan warisan penjajah, sedangkan sebelum dijajah,

Tanah Melayu diperintah, dan terlaksana di dalamnya Undang-undang Islam

secara keseluruhan. Usaha itu harus dilakukan untuk mengembalikan semula

undang-undang Islam undang-undang Islam agar dapat dilaksanakan di Kelantan

yang mendapat jolokan Serambi Mekah. Pihak jawatankuasa UU 1/66

96 Ibid, h. 12

Page 61: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

berpendapat bahwa terdapat dua perkara penting di dalam pelaksanaan undang-

undang Islam yaitu:

a. Untuk melaksanakan perintah Allah secar total di dalam kehidupan manusia

bermula dari aspek ibadah khusus sehinggalah melaksanakan hukuman

kepada pesalah97

b. Untuk mendapat rahmat, dan perlindungan dari Allah SWT terhadap negeri

Kelantan yang melaksanakan undang-undang Islam sepenuhnya.98

C. Mendapatkan Persepakatan Ulama’

Jawatankuasa Hudud & Qisas menyiapkan rangka (draf) pertama undang-

undang Islam ini setelah dihalusi dan dikaji oleh jawatankuasa UU 1/66 untuk

menentukan keabsahan berdasarkan al-Quran, Hadis, dan Ijma’ Ulama’. Setelah

dipastikan keabsahannya, beberapa salinan telah dibuat untuk dihantar kepada

beberapa pihak yang terdiri dari ahli-ahli akademik, dan tokoh-tokoh agama untuk

dikenalpasti jika terdapat sebarang kesilapan, dan kesalahan dalam draf undang-

undang tersebut. Setelah menerima teguran, beberapa pindaan telah dibuat untuk

memastikan undang-undang tersebut sempurna dan mengikut kehendak hukum

syara’ sepenuhnya, dan pandangan ulama’ fiqih yang muktabar. Draf undang-

undang yang telah dipinda itu telah dihantar sekali lagi kepada pakar untuk

disahkan, dan dipersetujui.99

97 Ibid, h. 12 98 Ibid, h. 13

Page 62: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

Setelah dipersetujui oleh jawatankuasa Hudud & Qisas dan disiapkan

sepenuhnya pada akhir tahun 1992, ia telah dihantar kepada Mufti Kerajaan

Negeri Kelantan untuk disemak oleh Jemaah Ulama’, Majelis Agama Islam &

Adat Istiadat Melayu Negeri Kelantan. Setelah disemak, Mufti Kerajaan negeri

Kelantan telah membuat pengesahan dalam salah satu surat perakuan pada

tanggal 17 januari 1993 kepada Jawatankuasa Hudud & Qisas bahwa peruntukkan

di dalamnya adalah selaras, dan tidak bercanggah dengan hukum Syara’.100

Setelah perbincangan terakhir di peringkat Jawatankuasa UU 1/66 dipersetujui,

draf undang-undang ini telah dipersetujui untuk dimajukan ke peringkat Ahli

Majlis Mesyuarat Negeri (EXCO) Kerajaan Negeri Kelantan untuk

mengajukannya ke Dewan Undangan Negeri Kelantan bagi tujuan untuk dibahas,

dan diluluskan.101

Draf undang-undang yang disiapkan ini telah dinamakan Enakmen Kanun

Jenayah Syariah (II) 1993. Ia adalah amandeman dari Enakmen Kanun Jenayah

Syariah (I) 1985 yang hanya mengandung perkara yang berkaitan Ahwal

Syakhsiah seperti nikah, cerai, rujuk, hukum kewarisan, dan perwakafan sahaja.102

99 Anual Bakri Haron, Dkk, Pindaan Perlembagaan Kelantan Antara Sensasi dan Legitimasi,

(Kelantan: Pustaka Qamar, 2001) Cet. 1, H, 55 100 Ibid, h. 55 101 Ibid , h. 61

102

Ibid, h. 63

Page 63: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

D. Isi Kandungan Enakmen Kanun Jenayah Syariah (II)103

Di Negeri Kelantan.

Undang-undang adalah suatu bentuk peraturan dan kawalan yang dilaksanakan

dalam kehidupan manusia untuk menjamin kebaikan dan kesejahteraan bersama.

Ianya sama ada undang-undang yang dicipta oleh manusia dan undang-undang

yang diturunkan untuk manusia. Undang-undang syariah adalah undang-undang

yang diturunkan oleh Allah SWT. kepada manusia, dan menjadi kewajiban pada

semua umat manusia yang beragama Islam untuk mendaulatkanya.

1. Matlamat enakmen kanun jenayah syariah (II).

Adalah menjadi matlamat tertinggi kerajaan Negeri Kelantan dengan slogan

membangun bersama Islam untuk memerintah negeri dengan menggunakan

undang-undang syariah sepenuhnya.104

2. Strategi enakmen kanun jenayah syariah (II).

Bagi mencapai matlamat tersebut satu enakmen undang-undang kanun

jenayah syariah (II) 1993 (hukum hudud) bagi Negeri Kelantan telah dibentang

dan diluluskan oleh Dewan Undangan Negeri Kelantan.105

103 Kanun Jenayah syariah (II) yang telah diluluskan oleh Dewan Undangan Negeri (DUN) Kelantan pada 25 november 1993. Dinamakan Kanun Jenayah syariah (II) adalah karena di Negeri Kelantan sudah ada kanun Jenayah syariah 1985 yang boleh dianggap sebagai Jenayah syariah I yang mengenakan hukuman takzir saja. Adapun kanun Jenayah syariah (II) mengandungi hukuman hudud. Lihat Johari bin Mat, DKK, Jurnal Kias(Kolej Islam Angtarabangsa Sultan Ismail Petra), (Kelantan: Kolej Islam Antarabangsa Sultan Ismail Petra, 2004) bil.1, h. 65. 104 Dasar-Dasar Kerajaan Negeri Kelantan Darul Naim, (Kelantan: Pusat Kajian Strategik) Jilid 1, H.19.

105Ibid, h. 19

Page 64: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

Antara usaha yang telah diambil oleh kerajaan Negeri Kelantan kearah

merealisasikan matlamat tersebut adalah:

i) Meneruskan sistem perundangan dan kehakiman yang bersumberkan al-

Quran , al- Sunnah, Ijmak Ulama’ dan Qias.106

ii) Sentiasa berusaha kearah melaksanakan sistem perundangan dan

kehakiman berteraskan Islam.107

iii)Terus menkaji, meneliti dan membuat pindaan serta menyesuaikan

enakmen yang sedang dipakai disamping mengkaji, meneliti dan

membuat pindaan serta menyesuaikan secara menyeluruh fasal-fasal

dalam perlembagaan Negeri Kelantan supaya tidak bercanggah dengan

kehendak Islam.108

iv) Terus berusaha kearah memastikan setiap pindaan terhadap perlembagaan

Negeri Kelantan adalah benar-benar memenuhi prinsip keadilan,

keharmonian dan saling hormat menghormati pihak-pihak berkenaan.109

Kerajaan negeri juga melalui Dewan Undangan Negeri (DUN) telah

membentang dan meluluskan Enakmen Undaang-Undang Kanun Jenayah Syariah

(II) (hukum hudud) pada tahun 1993, sebagai usaha dan komitmen kearah

menjalankan hukum Allah di bumi kelantan ini.110

106 Ibid, h. 19 107 Ibid, h. 19 108 Ibid, h. 19 109 Ibid, h. 19 110 Ibid, h. 19

Page 65: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

3. Masalah tidak melaksanakan enakmen kanun jenayah syariah (II).

Walaupun enakmen tersebut telah diluluskan oleh Dewan Undangan Negeri

Kelantan, tetapi ianya tidak dapat dijalankan kerana telah karena telah dihalang

Kerajaan persekutuan111 melalui satu arahan rasmi yang dikeluarkan oleh Perdana

Menteri kepada YAB. Menteri Besar.

Enakmen Kanun Jenayah Syariah (II) 1993 ini mempunyai 72 pasal, 5 Jadwal,

dan dibagi kepada 6 Bagian dengan susunan seperti berikut112:

1. Permulaan : (seksyen 1-3)

2. Bagian I : Kesalahan-kesalahan Hudud

(seksyen 4-23)

3. Bagian II : Qisas (seksyen 24 -38)

4. Bagian III : Keterangan (Seksyen 39 – 47)

5. Bagian IV : Hukum Dilaksanakan (Seksyen 48 – 55)

6. Bagian V : Peruntukkan Umum (seksyen 56 – 62)

7. Bagian VI : Mahkamah (seksyen 63- 72)

8. Jadual : (Jadwal I – V)

111 Berdasarkan 74 dan 80 berserta Jadual Kesembilan dalam Perlembagaan Persekutuan. Perkara 74 (1) menyatakan bahwa Parlimen, badan perundangan kerajaan persekutuan, hanya boleh menggubal undang-undang tentang apa-apa perkara. Perkara 74 (2) badan perundangan sesebuah negeri, yang dikenali sebagai Dewan Undangan Negeri, hanya boleh membuat undang-undang tentang apa-apa perkara. Saterusnya perkara 80 mengatakan bahwa kerajaan persekutuan adalah badan kekuasaan Eksekutif. Lihat Mahamad Arifin, Pentadbiran Undang-undang Islam di Malaysia, (Kuala Lumpur, Dewan Bahasa dan Pustaka, 2007), cet. 1, h. 18. 112 Enakmen Kanun Jenayah Syariah II 1993 di Negeri Kelantan dalam warta Kerajaan Kelantan 1993

Page 66: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

4. Lampiran Enakmen Undang-undang Kanun Jenayah syariah (II) 1993 (hukum

hudud).113

4.1 Enakmen undang-undang kanun jenayah syariah (II) 1993 (hukum hudud) Negeri

Kelantan.

4.2 Rancangan undang-undang kanun jenayah syariah (II) 1993.

4.3 Susunan fasal-fasal

4.3.1 Fasal

Fasal

1. tajuk ringkas dan mula berkuatkuasa

2. tafsiran

3. jenis-jenis kesalahan

BAHAGIAN I

Kesalahan- kesalahan hudud.

4. Jenis-jenis kesalahan hudud.

5. Sariqah.

6. Hukuman karena melakukan sariqah.

7. Bilakah hukuman Hudud tidak boleh dikenakan.

8. hirabah

9. Hukuman hirabah.

113 Dasar-Dasar Kerajaan Negeri Kelantan Darul Naim, (Kelantan: Pusat Kajian Strategik) Jilid 1, H. 20

Page 67: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

10. Zina.

Fasal

11. Hukuman zina.

12. Qazaf.

13. Hukuman qazaf.

14. Al-li’an.

15. Akibat Li’an

16. Liwat.

17. hukuman liwat.

18. Membuktikan liwat.

19. Musahaqah.

20. Ittiyan almaitah.

21. Ittiyan albahimah.

22. Syurb.

23. Irtidad atau murtad.

23. (1) Irtidad ialah apa-apa perbuatan yang dilakukan atau perkataan yang

disebutkan oleh seorang Islam yang mukallaf yang mana perbuatan atau

perkataan itu mengikut hukum syarak adalah menjejaskan atau berlawanan

dengan aqidah Islam:

Dengan syarat bahwa perbuatan yang dilakukan atau perkataan itu disebutkan dengan

niat dengan sukarela dengan pengetahuan dan tanpa apa-apa paksaan oleh sesiapa

atau oleh keadaan.

Page 68: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

(2) Perbuatan-perbuatan atau perkataan-perkataan yang menjejaskan aqidah

itu adalah perbuatan-perbuatan atau perkataan-perkataan mengenai atau bersabit

dengan perkara-perkara asas yang dianggap mesti diketahui dan dipercayai oleh

tiap-tiap orang-orang islam seperti perkara-perkara mengenai rukun Islam, rukun

iman dan perkara-perkara halal dan haram

(3) Sesiapa yang disabitkan irtidad, hendaklah sebelum dijatuhkan hukuman

keatasnya dikehendaki oleh mahkamah supaya bertaubat dalam tempoh yang

tidak kurang dari tiga hari setelah dia didapati bersalah.

(4) Sekiranya dia enggan bertaubat dan masih berterusan dengan pendiriannya

terhadap perbuatan yang dilakukan atau perkataan yang disebutkan itu, maka

mahkamah adalah mengisytiharkan hukuman bunuh ke atasnya dan

memerintahkan supaya hartanya samada diperolehi sebelum atau selepas dia

melakukan kesalahan itu dirampas untuk dipegang bagi baitul mal:

Dengan syarat bahwa sekiranya dia bertaubat samada sebelum dijatuhkan

hukuman bunuh ke atasnya atau selepas dijatuhkan hukuman itu, maka hendaklah

dia terlepas dari hukuman bunuh dan hartanya yang dihukum rampas hendaklah

dipulangkan kepadanya, dan dia hendaklah dikenakan sanksi penjara selama

tempoh yang tidak melebihi lima tahun. 114

Perlaksanaan Enakmen Kanun Jenayah Syariah (II) 1993 ini hanyalah

melibatkan masyarakat muslim sahaja. Masyarakat non-Muslim akan diberikan

114 Dasar-Dasar Kerajaan Negeri Kelantan Darul Naim, (Kelantan: Pusat Kajian Strategik) Jilid 1, H.19.

Page 69: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

pilihan untuk memilih Enakmen Kanun Jenayah Syariah (II) 1993 ini ataupun

undang-undang sivil yang sedia ada.

Bagi kasus yang melibatkan non-muslim melakukan kekerasan dan

penganiayaan kepada masyarakat muslim seperti ini akan diserahkan kepada

pihak mangsa untuk memilih undang-undang mana yang akan dipakai kepada

mangsa bagi dikenakan sanksi pidana kepada pelaku. Ini karena dengan

terlaksananya Enakmen Kanun Jenayah Syariah (II) 1993 ini, maka konsep

dualisme undang-undang akan berlaku di negeri Kelantan.115

115 Abdul Hadi Awang, Islam Yang Memerintah Berbeza Dengan Islam Yang Diperintah

Majalah I, bil 15, (Januari 2004) h. 26

Page 70: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

BAB IV

IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD MENURUT ENAKMEN

KANUN JENAYAH SYARIAH (II) 1993 NEGERI KELANTAN

A Upaya Perlaksanaan Syariat Islam Di Negeri Kelantan.

Upaya perlaksanaan syariat Islam di Kelantan bermula sejak awal pemerintahan

partai PAS yang memenangi mayoritas kerusi pemilihan legislatif di Dewan

Undangan Negeri Kelantan. Kemuncak dari usaha PAS untuk memartabatkan

syariat Islam ialah dengan terhasilnya Enakmen Kanun Jenayah Syariah (II) 1993

yang telah diluluskan sebulat suara oleh Dewan Undangan Negeri Kelantan pada

25 November 1993, setelah itu telah diperkenankan oleh Duli Yang Maha Mulia

Sultan Kelantan Darul Naim. Sehingga kini, undang-undang ini masih belum

dapat dilaksanakan dalam pentadbiran negeri Kelantan disebabkan

pelaksanaannya bertentangan dengan Perlembagaan Persekutuan (Constitution of

Federal).116

B. Halangan Perlaksanaan.

Undang-undang Enakmen Jenayah Syariah (II) Kelantan (Hudud & Qisas)

telah diluluskan oleh DUN Kelantan berbelas tahun yang lalu tetapi ironisnya

116 Anual Bakri Haron, Dkk, Pindaan Perlembagaan Kelantan Antara sensasi dan Legitimasi, (kelantan: Pustaka Qamar, 2001) cet. 1, h. 91.

Page 71: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

pemerintah pusat tidak meluluskan perlaksanaan undang-undang ini karena

terdapat beberapa masalah yang terkait di dalam proses perlaksanaannya.117

Secara singkatnya akan dibicarakan beberapa masalah-masalah yang

menghalang Kerajaan Negeri untuk melaksanakan undang-undang Enakmen

Kanun Jenayah Syariah II 1993 di Negeri Kelantan karena masalah-masalah

tersebut:

1. Halangan Perlembagaan dan Perundangan.

Dalam struktur perundang-undangan di Malaysia, Perlembagaan Persekutuan

yang menjadi konstitusi nasional adalah merupakan undang-undang dasar yang

menjadi rujukan tertinggi. Enakmen Kanun Jenayah Syariah (II) 1993, yang

dibentuk dengan menggunakan wewenang pemerintah negara bagian, ternyata

bertentangan dengan perkara 4 (1) Perlembagaan Persekutuan yang jelas

meletakkan Perlembagaan Persekutuan adalah undang-undang tertinggi negara,

dan apa-apa yang bertentangan dengannya adalah terbatal setakat mana ia

bertentangan itu. Perkara 75 Perlembagaan pula memperuntukkan bahwa undang-

undang negara bagian yang bertentangan dengan undang-undang persekutuan

adalah terbatal setakat mana bertentangan, dan undang-undang persekutuan

terpakai di atas pertentangan itu.118

117 Ibid, h. 7 118Lembaga Penyelidikan Undang-undang, Perlembagaan Persekutuan (Constitution of

Federal), (Kuala Lumpur: Internasional Law Book Services, 1991) h. 313

Page 72: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

Pertentangan dan percanggahan undang-undang negara bagian, dan persekutuan

berhubung dengan Enakmen Kanun Jenayah Syariah (II) 1993 ini ialah:

a. Seksyen 56 (2), enakmen memperuntukkan bahwa orang bukan Islam boleh

membuat pilihan untuk dibicarakan kesalahan mereka dengan memperuntukkan

di dalam enakmen ini di mana Mahkamah Bicara Khas dan Mahkamah Rayuan

Syariah Khas akan mempunyai wewenang keatasnya apabila mereka memilih

untuk berbuat demikian. 119 Peruntukkan ini bertentangan dengan undang-undang

persekutuan karena Dewan Undangan Negeri hanya mempunyai wewenang untuk

mengadakan undang-undang syara’ tertentu yang sebatas hanya boleh

dikuatkuasakan ke atas orang-orang Islam sahaja. 120

b. Hukuman yang boleh dijalankan oleh Mahkamah Syariah di bawah Enakmen

Kanun Jenayah Syariah (II) 1993 juga bertentangan dengan undang-undang sivil

nasional. Hukuman rejam (cambuk) sampai mati untuk kesalahan zina, hukuman

mati untuk pesalah murtad,121hukuman potong tangan untuk pesalah mencuri,

hukuman potong tangan, dan kaki untuk kesalahan hirabah, hukuman sebat dari

empat puluh kali hingga seratus kali untuk kesalahan minum khamar, zina dan

119 Lembaga Penyelidikan Undang-undang, Perlembagaan Persekutuan (Constitution of

Federal), (Kuala Lumpur: Internasional Law Book Services, 1991) h. 315 120 Senarai 2, Senarai Negeri, jadual Kesembilan, Perlembagaan Persekutuan. Seksyen 2, Akta Mahkamah Syariah (Bidangkuasa Jenayah) 1965 (Pindaan 1984) juga menyatakan Mahkamah Syariah hanya mempunyai bidangkuasa ke atas orang-orang Islam sahaja. 121 Enakmen hanya menyatakan hukuman bunuh bagi kesalahan murtad.

Page 73: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

qazaf zinaan, rampasan harta untuk pesalah murtad adalah bertentangan sama

sekali dengan wewenang yang ada pada Mahkamah Syariah menurut Akta

Mahkamah Syariah (Bidangkuasa Jenayah) 1965 (Pindaan 1984). Bidangkuasa

Mahkamah Syariah (Bidangkuasa Jenayah) 1965 (Pindaan 1984). Menurut

seksyen 2, Akta Mahkamah Syariah (Bidangkuasa Jenayah) 1965 (Pindaan 1984),

wewenang Mahkamah Syariah menurut undang-undang negara hanya boleh

mengenakan hukuman tidak melebihi 3 tahun penjara atau denda tidak melebihi

RM 5,000 atau sebatan tidak melebihi 6 kali mana-mana campuran di antaranya.

122

2. Halangan Politik.

Sebagaimana telah dinyatakan, Enakmen Kanun Jenayah Syariah (II) 1993

Negeri kelantan yang pemerintahnya diterajui oleh Partai Islam se-Malaysia

(PAS) sedangkan pemerintah Malaysia diterajui oleh kelompok gabungan

Barisan Nasional (BN) yang diketuai UMNO. 123

Perbezaan ideologi, dan pertentangan pendapat serta sejarah persaingan di

dalam pemilihan umum sejak sekian lama menyebabkan perlaksanaan Enakmen

Kanun Jenayah Syariah (II) 1993 ini dikaitkan dengan politik.124

122Lembaga penyelidikan undang-undang¸ akta mahkamah syariah, (Kuala Lumpur: Internasional Law Book Services, 1991) h. 89 123 Wan Nik Wan Yusuf, Kelantan Dalam Pelbagai Isu Hudud, (Kota Bahru: Urusetia Penerangan Kerajaan Negeri Kelantan (UPKNK), 1995), h. 33 124 Ibid, h. 34

Page 74: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

Sejak merdeka partai utama yang memerintah Malaysia adalah UMNO (United

Malays Nation Organization). Gabungan UMNO, MCA, dan MIC dari

pembentukkan Perikatan kepada Barisan Nasional telah menerajui pemerintah

Malaysia sejak 1957 hingga sekarang.125

Penulis menfokuskan di dalam kajian ini kepada partai UMNO sahaja karena

ia merupakan sebuah partai yang dianggotai oleh bumiputera dan pemimpinnya

dari dahulul hingga kini adalah orang Islam.126

Setiap dasar, dan keputusan yang dibuat oleh UMNO akan memberi kesan

kepada pemerintah Kerajaan Malaysia dalam segala perkara termasuk dalam hal

perlaksanaan undang-undang Islam. Dalam kajian penulis, kenyataan pemimpin

utama UMNO di dalam perkara yang berkaitan dengan undang-undang Islam

sering berdolak dalik.127

Pendirian Perdana Menteri Malaysia yang juga Presiden UMNO ketika itu

(1993) jelas telah menolak Enakmen ini sebagai satu undang-undang Islam

sebagaimana yang dikehendaki Syara’ dan mengklaim enakmen ini sebagai

“Hudud PAS”. Di antara alasan penolakan ini ialah berprinsipkan siasah

Syari’yyah, persoalan HAM, dan keadilan ditimbulkan karena hukuman

125 Ibid, h. 35 126 Ibid, h. 36 127 Ibid, h. 36

Page 75: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

dibezakan di antara orang Muslim dan non muslim, menzalimi wanita di dalam

kasus rogol, dan sebagainya128

Undang-undang itu bukan undang-undang hudud tetapi undang-undang hudud

PAS. Maka tidak mengiktiraf itu sebagai undang-undang hudud dan tidak terima

ia sebagai undang-undang Islam.129

UMNO menerima hukum hudud dalam Islam, tetapi tidak menerima hukum

(hudud) PAS di Kelantan. Karena berpendapat bahwa undang-undang PAS

cenderung kepada ketidakadilan,130karena hukum hudud dalam Islam bertujuan

untuk memberi keadilan kepada semua pihak, dan bukan bertujuan untuk

melakukan kezaliman dan ketidakadilan. Undang-undang PAS jelas menunjukkan

ketidakadilan dan kezaliman ketara akan berlaku. Justeru itu undang-undang yang

disediakan PAS bukanlah undang-undang yang menepati ajaran Islam. Ia

hanyalah undang-undang ciptaan PAS yang bertentangan dengan penekanan oleh

agama yang menuntut supaya menghukum secara adil dan menolak kezaliman.

Jika undang-undang PAS yang jelas mengandungi unsur-unsur ketidakadilan

dilaksanakan di negara ini, dan mengatakan itu adalah hukum hudud Islam maka

128 ibid, h. 36

129 kenyataan Mahathir Mohammad di Kuala Lumpur, Berita Harian, 17 Mei 1994, Kerajaan

tolak Kanun Jenayah Syariah II. 130 Kenyataan Mahathir Mohammad di Jitra. Berita Harian, 10 september 1994, Kerajaan

bertindak jika hudud PAS zalim. Lihat Annual Bakhri Haron, Umno Tolak Hudud (Kelantan: Pustaka Qamar, 2002) Cet. 1, h. 7

Page 76: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

umat Islam dan juga anggota masyarakat bukan Islam akan hilang kepercayaan

bahwa Islam membawa keadilan untuk penganutnya.131

Kerajaan pusat tidak mahu bersubahat dengan PAS bagi melaksanakan

ketidakadilan semata-mata untuk kepentingan politik. Kerajaan Malaysia akan

terus mempertahankan ajaran, nilai-nilai Islam dan tidak membenarkan Kerajaan

PAS melaksanakan suatu perkara yang bertentangan dengan prinsip keadilan.

Kerajaan pusat akan mengenakan sanksi terhadap PAS jika mencoba untuk

melaksanakan undang-undang yang bertentangan dengan prinsip keadilan dalam

Islam. 132

Pihak Kerajaan negeri sentiasa menjalankan sistem pemerintahan secara Islam

mengikut prinsip tindakan pemerintah adalah sentiasa bergantung kepada

kepentingan umum (maslahat umum) selagi ia tidak bertentangan dengan hukum

Allah SWT yang diterapkan di dalam al-Quran, Hadis, Ijma’ Ulama, dan qias.

Hukum hudud merupakan satu undang-undang yang boleh memberi keadilan

yang sebenarnya. Dengan terlaksananya hukuman hudud akan terhasillah

kepentingan umum karena Islam memandang maslahat umum lebih utama

(dijaga) dari maslahat khusus (individu) 133

131 Annual Bakhri Haron, Umno Tolak Hudud (Kelantan: Pustaka Qamar, 2002) Cet. 1, h. 7 132 Surat Daripada Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad Kepada Menteri Besar (Gubernur) Kelantan, Nik Abdul Aziz NIk Mat pada 15 Julai 1994. Lihat Wan Nik Wan Yussof, Keadilan asas Pelaksanaan Kanun Jenayah Syariah II 1993 Negeri Kelantan, (Kelantan: Pustaka Aman Press Sdn. Bhd, 1995) h. 7 133 Wan Nik Wan Yussof, Keadilan asas Pelaksanaan Kanun Jenayah Syariah II 1993 Negeri

Kelantan, (Kelantan: Pustaka Aman Press Sdn. Bhd, 1995) h. 7

Page 77: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

Oleh karena itu, maka terhindarlah kerosakan dan terciptalah kemuliaan.

Menjaga kepentingan yaitu menjaga agama, keturunan, harta dan nyawa.134

Keabsahan Enakmen Kanun Jenayah Syariah II 1993 Negeri Kelantan dari segi

hukum Syara’ adalah nyata seperti berikut:

1. Kanun Jenayah Syariah II 1993 Negeri Kelantan adalah berlandaskan

Hukum Allah, yaitu al-Quran dan Hadis. Oleh itu undang-undang

tersebut tidak boleh ditafsirkan dan didakwa suatu undang-undang

yang tidak adil dan menzalimi orang-orang Islam Kelantan dan

bercanggah dengan ajaran Islam. 135

2. Jika mereka mengatakan dan mendakwa bahwa Kanun Jenayah

Syariah II 1993 Negeri Kelantan suatu undang-undang yang tidak adil,

zalim dan bercanggah dengan ajaran Islam adalah bermakna Allah

Ta’ala juga tidak adil dan zalim, karena undang-undang tersebut

adalah berlandaskan hukum Allah SWT, yaitu al-Quran dan Hadis

yang tidak boleh dipertikaikan keadilannya.136

3. Diwujudkan Kanun Jenayah Syariah II 1993 Negeri Kelantan adalah

untuk melaksanakan undang-undang Allah SWT137, bukan untuk

134 Jawaban daripada Gubernur Kelantan NIk abdul Aziz Nik Mat kepada Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad, Tanggal 17 November 1994. Lihat Ibid, h. 11 135 Annual Bakhri Haron, Umno Tolak Hudud (Kelantan: Pustaka Qamar, 2002) Cet. 1, h. 10 136 Ibid, h. 10

Page 78: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

membuat undang-undang baru, karena undang-undang Allah SWT itu

telah tersedia ada di dalam al-Quran dan Hadis yang tidak boleh

diubah dan tidak boleh dipinda mengikut keadaan masa dan tempat.

Dengan sebab itulah kezaliman tidak timbul dalam undang-undang

Allah, tidak seperti undang-undang yang dicipta oleh manusia yang

boleh diubah dan dipinda mengikut keperluan dan kepentingan sesuatu

pihak yang tertentu.138

4. Kanun Jenayah Syariah II 1993 Negeri Kelantan adalah selaras dengan

kehendak syarak, yaitu menjaga agama, nyawa, akal, keturunan dan

harta benda. Ini telah ditegaskan oleh Imam Ghazali, maksudnya:

“sesungguhnya tujuan syarak (mensyariatkan agama Islam) kepada

umat manusia adalah mengandungi lima tujuan, yaitu menjaga agama,

nyawa, akal keturunan dan harta benda.” ( minhaj Salihin : 607)

5. Kanun Jenayah Syariah II 1993 Negeri Kelantan tidak boleh

ditafsirkan dan didakwa suatu undang-undang yang bertentangan

dengan ajaran Islam karena undang-undang tersebut adalah

berdasarkan al-Quran dan Hadis, di mana al-Quran dan Hadis itu

adalah juga menjadi dasar ajaran Islam.139

137 Undang-undang yang telah tersedia ada di dalam al-Quran dan Hadis, yang tidak boleh diubah dan tidak boleh dipinda mengikut keadaan masa dan tempat. 138 Ibid, h. 10 139 Ibid, h. 11

Page 79: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

6. Jika undang-undang tersebut ditafsirkan dan didakwa oleh mereka

suatu undang-undang yang bercanggah dengan ajaran Islam adalah

bermakna ajaran Islam itu juga bercanggah dengan al-Quran dan

Hadis, karena ajaran Islam itu berdasarkan al-Quran dan Hadis juga.140

7. Dengan sebab itulah tidak boleh ditafsirkan dan didakwa Kanun

Jenayah Syariah II 1993 Negeri Kelantan bercanggah dengan ajaran

Islam karena undang-undang tersebut dan ajaran agama Islam

keduanya berdasarkan sumber yang sama, yaitu al-Quran dan Hadis.

141Oleh itu tidak timbul pertentangan di antara undang-undang tersebut

dengan ajaran Islam.142

Jawatankuasa Undang-undang syariah dan hudud majlis peguam telah

mengesahkan undang-undang hudud yang diluluskan oleh kerajaan kelantan

pimpinan PAS pada November. Ketua, Sulaiman Abdullah, menyatakan hari ini

jawatankuasa yang mengkaji Enakmen Kanun Jenayah Syariah (II) 1993

merumuskan bahawa ia adalah selaras dengan undang-undang Islam.”143

140 Ibid, h. 11 141 Ibid, h. 12 142 Kenyataan Menteri Besar (Gubernur) Kelantan kepada Perdana Menteri Malaysia pada 17 november 1994, berjudul “ Penguatkuasaan Kanun Jenayah Syariah II 1993 Di Negeri Kelantan Darul Naim”. Lihat Anuar Bakhri Haron, Umno Tolak Hudud, (kelantan: pustaka Qamar, 2002) cet. 1, h. 10.

143 kenyataan Sulaiman Abdullah di Kuala Lumpur, The New Sunday Times, 2 Oktober 1994,

Undang- undang hudud versi PAS dapat persetujuan.

Page 80: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

Isu hudud mula timbul sekitar Oktober 1992, saat berlangsung kempen

pilihanraya kecil DUN Bukit Payung, Terengganu. Kenyataan Perdana Menteri

Malaysia, Dato’ Seri Dr. Mahathir seolah-olah membenarkan Kerajaan Negeri

Kelantan melaksanakan Hudud (Pidana Islam). Bertitik tolak dari kenyataan

Perdana Menteri itu, pemerintah Kelantan bersungguh-sungguh untuk

melaksanakannya, dan menyiapkan draf, dan disahkan oleh dewan Undangan

Negeri kelantan. Hasil kesungguhan pemerintah Kelantan, maka perdana menteri

selaku presiden UMNO telah menghantar surat amaran kepada pemerintah

kelantan supaya tidak melaksanakan undang-undang Islam di Kelantan, yaitu

enakmen Kanun Jenayah syariah (II) 1993 di Negeri Kelantan, dengan dakwaan

sebagai Hudud PAS. 144

Inilah kendala yang menjadi faktor besar sebab, dan kenapa perlaksanaan Islam

di Malaysia khususnya di negeri Kelantan masih tidak dilaksanakan. Halangan di

atas merupakan tantangan yang perlu dielakkan jika mahu Islam dilaksanakan

sebagai Undang-undang yang terlaksana secara formal di negara Malaysia.

C. Penyelesaian Masalah untuk melaksanakan enakmen kanun syariah II 1993

di negeri kelantan .

144 Rosidi Ismail, Penolong Pengarah (Penerbitan) Urusetia Penerangan Kerajaan Negeri

Kelantan, Wawancara Peribadi, 30 Ogos 2009.

Page 81: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

Berdasarkan hasil penilitian di atas, masalah yang menjadi kendala

perlaksanaan Enakmen Kanun Jenayah Syariah (II) 1993, maka penulis

memberikan saranan penyelesaian bagi mengatasi masalah yang berlaku

1. Perubahan Perlembagaan

Jika dilihat kepada peruntukkan Perkara 4, Perkara 75, dan jadwal kesembilan

maka nyatalah bahwa Enakmen Kanun Jenayah Syariah (II) 1993 Negeri

Kelantan ini adalah bertentangan dengan Perlembagaan Persekutuan, dan tidak

sah untuk dilaksanakan akibat pertentangan ini. Inilah yang menyebabkan

penguatkuasaan Enakmen Kanun Jenayah Syariah (II) 1993 ini ditangguhkan

sehingga ke hari ini. Bagi menjamin perlaksanaannya, maka pindaan kepada

Perlembagaan Malaysia, dan Akta Mahkamah Syariah (Bidangkuasa Syariah)

1965 (Pindaan 1984) perlu dibuat.145

Perkara 11, perkara 13, senarai 2, jadual kesembilan, Perlembagaan

Persekutuan, dan seksyen 2, akta Mahkamah Syariah (Bidangkuasa syariah) 1965

(pindaan 1984) perlu dipinda agar selaras dengan Enakmen Kanun Jenayah

Syariah (II) 1993. Perkara 4, dan perkara 75 Perlembagaan adalah tidak perlu

dipinda jika peruntukkan di atas telahpun dipinda.146

145 Pelaksanaan Hukum Hudud Di Kelantan, (Petikan Enakmen Kanun Jenayah Syariah II 1993), (Kelantan: Telda Corporation Sdn. Bhd, 1994) cet. 1, h. 15 146 Ibid, h. 16

Page 82: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

Jika Perlembagaan Persekutuan tidak mahu pinda, Enakmen Kanun Jenayah

Syariah (II) 1993 tetap boleh dilaksanakan dengan peruntukkan perkara 76 atau

76A, Perlembagaan Persekutuan. 147

Perkara 76 (1) (C) membenarkan Parlemen Malaysia membuat apa-apa perkara

yang dinyatakan di dalam Senarai Negeri dengan permintaan mana-mana Dewan

Undangan Negeri. Perkara 76A pula memperuntukkan bahwa parlemen boleh

memberi wewenang kepada Dewan Undangan Negeri untuk membuat undang-

undang yang biasanya hanya boleh dibuat oleh parlemen tetapi setakat mana yang

dihadkan oleh parlemen (khas untuk enakmen hudud). Undang-undang yang

diperbuat melalui kuasa yang diberi oleh perkara 76A ini tidak akan terjejas

walaupun ia bertentangan dengan undang-undang negara Malaysia. Undang-

undang negeri itu akan terpakai walaupun ia bertentangan dengan undang-undang

negara Malaysia. Undang-undang negeri itu akan terpakai walaupun ia

bertentangan dengan undang-undang negara. Untuk itu peruntukkan di dalam

perkara 75, Perlembagaan Persekutuan adalah tidak berlaku, begitu juga

pertentangan dengan seksyen 2, akta Mahkamah syariah (Bidangkuasa jenayah)

1965 (pindaan 1984) adalah tidak memberi kesan.148

Justeru itu peruntukkan di dalam Perkara 76A adalah jalan yang terbaik jika

dibandingkan dengan peruntukkan di dalam Perkara 76 Perlembagaan

Persekutuan. Jika peruntukkan di dalam perkara 76A digunakan, ia masih sukar

dilaksanakan karena ia memerlukan kepada penafsiran semula senarai 2, jadwal

147 Ibid, h. 20 148 Ibid, h. 22

Page 83: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

kesembilan, dan pindaan kepada perkara 11, dan perkara 13, Perlembagaan

Persekutuan serta Akta Mahkamah Syariah (Bidangkuasa jenayah) 1965 (pindaan

1984). Perkataan ‘termasuklah’ di dalam ayat “...........termasuklah hukum Syarak

berhubung mewarisi harta......”149

di dalam senarai 2, Jadual Kesembilan,

Perlembagaan Persekutuan perlulah dibezakan dengan perkataan ‘hendaklah

artinya. 150 Perkataan ‘termasuk’ adalah ungkapan yang meluaskan, sedangkan

perkataan ‘hendaklah artinya’ adalah ungkapan yang menyempitkan makna

sesuatu perkataan. Perkara 74 (4) menjelaskan lagi persoalan ini dengan

mengatakan, jika perbahasan awal itu adalah dengan tujuan meluaskan (umum)

maka penyempitan makna terkemudian itu tidak akan membatalkan perluasan

makna asal itu. Justeru itu, jika definisi ini diterima pakai, maka peruntukkan di

Senarai 2, Jadual Kesembilam yang menspesifikasikan Hukum Syarak boleh

dibuat oleh Dewan Undangan Negeri adalah tidak menyempitkan perkataan

‘termasuklah’ tersebut. Oleh itu, enakmen adalah menepati kehendak Jadual

Kesembilan. Namun begitu peruntukkan di perkara 11, 13, dan Akta Mahkamah

Syariah (Bidangkuasa Jenayah) 1965 (Pindaan 1984) tetap perlu dipinda karena

masih bertentangan dengan Perlembagaan Persekutuan. 151

149 Lembaga Penyelidikan Undang-undang, Akta Mahkamah Syariah, Loc. Cit.

150 Ahmad Ibrahim, Perlaksanaan Undang-Undang Islam Di Malaysia Dalam Bengkel Eksklusif Penjelasan Kanun Jenayah Syariah, Kuala Lumpur, 25 Januari 1994

151 Ahmad Ibrahim, Perlaksanaan Undang-Undang Islam Di Malaysia Dalam Bengkel

Eksklusif Penjelasan Kanun Jenayah Syariah, Kuala Lumpur, 25 Januari 1994

Page 84: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

Perkara 76A, Perlembagaan Persekutuan memperuntukkan ruang terbaik untuk

menguatkuasakan enakmen ini. Justeru itu, kelulusan, dan sokongan majoriti 2/3

dari jumlah anggota parlemen diperlukan untuk membenarkan Dewan Undangan

Negeri Kelantan mempunyai kuasa yang akan ditetapkan oleh parlemen, yang

mana kuasa tersebut hanya dimiliki oleh parlemen Malaysia. Setelah itu, enakmen

itu hendaklah diluluskan semula oleh Dewan Undangan Negeri dengan kuasa

yang telah diberikan itu untuk dilaksanakan.

2. Perubahan Struktur Politik

Partai yang memerintah negara Malaysia sekarang adalah partai UMNO. Dasar

UMNO adalah Kebangsaan Melayu (Nasionalisme). Perkara ini dirujuk pada

Pasal 3 Perlembagaan Umno: “UMNO adalah partai proresif yang berjuang

menurut lunas-lunas demokrasi dengan tujuan menghasilkan cita-cita

kebangsaan.” 152

Menurut penganalisis politik Malaysia, John Funston : “boleh dikatakan UMNO

hanya mempunyai satu ideologi yang jelas mengenai satu isu sahaja yaitu

mengenai semangat kebangsaan Melayu.”153

Perjuangan UMNO adalah bermatlamatkan bangsa dan jelas menunjukkan

bahwa hasrat ke arah menegakkan syariat Islam tidak ada di dalam perlembagaan

UMNO. Walaupun ada dakwaan daripada Ketua Biro Agama UMNO yaitu Dato’

152 Marwan Hakim, Ideologi Politik di Malaysia,(Kuala Lumpur: Antara Press, 1996), h. 18

153

Ibid, h. 21

Page 85: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

Hamid Osman, bahwa UMNO bercita-cita menegakkan Islam dengan

melaksanakan syiar Islam seperti Masjid, Bank Islam, Tabung Haji, dan lain-lain.

Dakwaan seumpama ini hanya sabagai gimik polititk semata-mata karena selagi

perubahan dasar tidak di buat di dalam perlembagaan UMNO selagi itulah syariat

Islam tidak dapat ditegakkan oleh UMNO. UMNO mengakui bahwa proses

Islamisasi merupakan perlaksanaan yang besar telah dilakukan sepanjang

pemerintah UMNO. Penulis merujuk kepada pandangan para-para fuqaha’

khususnya maksud menegakkan Islam di dalam masyarakat umat Islam sebagai

sebuah Negara ialah dengan terlaksananya syariat Islam secara menyeluruh.154

Satu-satunya cara dapat melaksanakan syariat Islam di Malaysia ialah apabila

berlakunya perubahan struktur politik di malaysia, yaitu:

a. PAS harus memenangi pemilihan umum dan menumbangkan pemerintah yang

ada sekarang dari Barisan Nasional (BN) yang didominasi oleh UMNO. PAS

akan memenangi pemilihan umum apabila syariat Islam amnya, dan hukum

hudud, qisas, takzir khasnya dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan

sekolah dasar, menengah, dan perguruan tinggi pada semua lembaga pendidikan

dan menjadi program materi penataran yang diadakan untuk para khatib,

mubaligh, guru, dosen, da’i, politisi, wartawan media tulis, media cetak, dan

sebagainya.155

154 Ibid, h. 23

Page 86: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

b. PAS perlu melakukan koalisi (at-tahalluf as-Siyasi) dengan BN untuk

membentuk pemerintah campuran BN-PAS, tetapi haruslah koalisi tersebut

didasari penerimaan BN untuk melaksanakan Syariat Islam (Enakmen Kanun

Jenayah Syariah) dengan melakukan amandeman terhadap Perlembagaan

Persekutuan di bawah Perkara 76A.156

c. Pemerintah Negeri Kelantan memohon untuk mendapatkan otonomi Daerah

daripada pemerintah Malaysia di tingkat nasional. Dengan ini, pemerintah

Kelantan bisa melaksanakan syariat Islam tanpa kendala dan tantangan dari

pihak lain. 157

3. Penerangan Kepada Rakyat Malaysia umumnya dan rakyat Kelantan

khasnya.

Masyarakat Malaysia amnya, dan Kelantan khasnya adalah masyarakat

majemuk yang terdiri dari pelbagai kaum, dan bangsa yang menganut agama yang

berbagai-bagai. Menyedari hakikat ini, maka perlaksanaan undang-undang Islam

bukanlah suatu pemaksaan ke atas penganut agama lain untuk menganut agama

Islam. Bahkan kebebasan untuk menganut agama selain tetap terjamin. Siri

penerangan perlu dilakukan bagi menjelaskan kepada rakyat, bahwa perlaksanaan

undang-undang Islam adalah satu alternatif untuk menjamin keamanan dan

ketenteraman masyarakat dalam negara.

155 Nik Abdul Aziz Nik Mat, Kelantan Universiti Politik Terbuka, (Kelantan: Maahad Ad-Dakwah Wal- Imamah, 1995) h. 57 156 Ibid, h. 57 157 Ibid, h. 58

Page 87: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

Selain itu, juga bertujuan menjelaskan kepada masyarakat bahwa tidak cara

lain untuk menyelesaikan masalah jenayah, kehancuran akhlak, penyelewengan

dan sebagainya kecuali dengan hanya dengan kembali kepada cara Islam yang

syumul. 158

Walau apa sekalipun penerimaan kita terhadap isu murtad ini, sewajarnya

diwujudkan satu peruntukkan yang boleh memberikan peringatan dan pengajaran

kepada mereka yang berniat untuk melakukan perbuatan keluar daripada Islam.

Negeri Pahang adalah satu-satunya negeri yang menyatakan bahwa keluar

daripada Islam adalah satu kesalahan Jenayah. Undang- undang tersebut

menyatakan: “ Mana-mana orang Islam yang menyatakan bahwa ia sudah keluar

daripada agama Islam, sama ada secara lisan, bertulis atau apa-apa jua cara lain,

dengan apa-apa jua boleh dikenakan hukuman denda tidak lebih daripada lima

ribu ringgit atau penjara tidak lebih dari tiga tahun atau kedua-duanya dan sebat

tidak lebih daripada enam kali sebatan.”159

Walaupun peruntukkan ini diletakkan di bawah Enakmen Pentadbiran Agama

Islam dan Adat Istiadat Melayu Pahang, tetapi maksud dan roh Seksyen 185 ini

memberikan definisi perbuatan keluar Islam adalah salah satu perbuatan Jenayah

syariah. Istimewanya peruntukkan ini ialah memperuntukkan sebatan sebagai

hukuman jika sabit kesalahan. Hukuman tersebut walaupun masih belum

158 Rosidi Ismail, Penolong Pengarah (Penerbitan) Urusetia Penerangan Kerajaan Negeri Kelantan, Wawancara Peribadi, 30 Ogos 2009. 159 Ann Wan Seng, Murtad Jangan Pandang Sebelah Mata, ( Kuala Lumpur: Mustread Sdn Bhd, 2009,) Cet.Pertama, h. 118.

Page 88: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

menepati kehendak Syarak, tetapi sekurang-kurangnya ia dapat menggambarkan

pendirian pihak penggubal dalam meletakkan kategori pelaku murtad sama ada

dalam kes mal atau Jenayah Syariah. Adalah wajar diperuntukkan undang-undang

sepertinya atau yang lebih baik daripada itu sebagai langkah peringatan dan

pengajaran kepada orang Islam mahupun orang yang berpotensi memeluk

Islam.160

Jika diibaratkan Islam sebagai manusia, maka murtad boleh dianggap sebagai

toksik dalam tubuh badan. Toksik yang berkumpul di dalam badan sekiranya

dibiarkan akan menjadi sel kanker yang berkembang biak seterusnya menjadi

barah dan akhirnya akan menjadi penyebab manusia. Demikianlah murtad yang

bermula daripada kasus-kasus terpencil yang dibiarkan umat islam hari ini, tidak

mustahil pada masa akan datang ia akan mengancam umat Islam di Malaysia

keseluruhannya. Oleh itu, sebagai rakyat yang masih menganggap murtad sebagai

perkara kecil, maka satu anjakan paradigma wajar dimulakan daripada

sekarang.161

Oleh yang demikian, satu pendekatan yang sistematik dan bersepadu yang perlu

diambil bagi menghalang umat Islam daripada murtad. 162

160 Ibid, h. 121

161 Ann Wan Seng, Murtad Jangan Pandang Sebelah Mata, ( Kuala Lumpur: Mustread Sdn

Bhd, 2009,) Cet.Pertama, h. 118. 162 Ibid h.124

Page 89: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

Umat Islam perlu memainkan peranan dengan meningkatkan daya ketahanan

dalam masyarakat bagi membendung kejadian murtad daripada terus merebak

sehingga ke peringkat akar umbi. Umat Islam juga perlu meningkatkan amalan

dan ilmu Islam supaya dapat dijadikan sebagai benteng untuk menghadapi

ancaman murtad dan apa sahaja bentuk gerakan untuk merosakkan akidah orang

Islam. Program-program dahwah perlu digiatkan dan pada masa yang sama

usaha- usaha untuk menimbulkan kesedaran tentang bahaya murtad ini perlu

dilaksanakan secara menyeluruh. 163

Keberhasilan pentadbiran yang baik dari perlaksanaan undang-undang Islam

telah dibuktikan semasa periode pemerintahan Rasulullah SAW di Madinah

sehingga masyarakat telah berada di dalam keadaan aman, dan tenteram walaupun

penduduk Madinah ketika itu tidak semuanya beragama Islam, Bahkan terdiri dari

agama Yahudi, Nasrani, (Kristen), Majusi, dan lain kepercayaan animisme.

Enakmen Kanun Jenayah Syariah (II) 1993 di Negeri Kelantan adalah substansi

dari kandungan syariat Islam yang digali dari sumber al-Quran, Hadis serta

interpretasi ulama dan fuqaha’ muktabar yang mempunyai otoritas berijtihad.

Setelah itu kandungan hukum-hukum fiqih tersebut khusunya yang berkaitan

hukum pidana (ahkam jinayat) yang terdiri dari hukum hudud, qisas, dan takzir

163 Ibid, h. 132

Page 90: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

disusun semula dalam bentuk konstitusionalisme modern untuk dilaksanakan

sebagai hukum publik.164

Oleh itu penerangan yang agresif tentang kandungan syariat Islam perlu

dilakukan dengan memanfaatkan sarana mimbar juma’at, majlis ta’alim, majalah,

koran dan televisi serta dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah dasa, menengah,

dan perguruan tinggi pada semua lembaga pendidikan, agar masyarakat dapat

memahami urgensi perlaksanaan syaria Islam. Penjelasan tentang keadilan, dan

jaminan hak asasi manusia perlu diberikan kepada masyarakat non-muslim

sementara masyarakat muslim perlu diingatkan tentang kewajiban perlaksanaan

syariat Islam dalam negara lewat penataran, khatib, mubaligh, da’i, guru,

wartawan, dan lain-lainnya.

164 Ibid, h. 140

Page 91: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Hukum hudud di dalam Enakmen Kanun Jenayah Syariah II 1993 Di Negeri

Kelantan, telah dibuat dengan penuh teliti. Pihak panitia pembuat undang-

undang ini telah membuat kajian dan penelitian kepada semua mazhab, dan

adakalanya pendapat mazhab tertentu diketepikan demi untuk

menyesuaikannya dengan suasana persekitaran masyarakat Malaysia. Namun

enakmen ini haruslah dilaksanakan, dan dikuatkuasakan demi tertegaknya

syariat Allah di muka bumi ini.

2. Pemerintah negeri Kelantan telah berusaha semaksimal mungkin untuk

melaksanakan, dan mempraktekkan Enakmen Kanun Jenayah Syariah II 1993

di Negeri Kelantan. Antara usaha yang dilakukan ialah melaksanakan proses

sosialisasi kepada rakyat di negeri Kelantan sejak sebelum draf itu diluluskan.

3. Parlimen seharusnya tidak menghalang hasrat perlaksanaan ini, jika ia

dipohon melalui peruntukkan Perkara 76A, Perlembagaan Persekutuan.

Perlembagaan Persekutuan yang menjadi konstitusi nasional perlu

diamendeman secepatnya jika kita ingin melihat Enakmen Kanun Jenayah

Page 92: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

Syariah II 1993 di Negeri Kelantan dapat dilaksanakan di negeri Kelantan

sebelum terlaksana menyeluruh di seluruh Malaysia.

B. Saran-saran

1. Kajian syariat Islam amnya, dan hukum hudud, qisas, takzir khususnya

dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan sekolah dasar, menengah

dan perguruan tinggi pada semua lembaga pendidikan

2. Kajian syariat Islam amnya, dan hukum hudud, qisas, takzir khususnya

dijadikan program materi penataran yang diadakan untuk para khatib,

mubaligh, guru, dosen, da’i, politisi, wartawan media tulis, media cetak

dan sebagainya.

3. Setiap golongan ulama’ dan pemerintah harus peduli akan kewajiban

untuk memastikan syariat Islam secara syumul dapat dilaksanakan di

wilayah formal dalam negara Malaysia. Hanya ini satu-satunya cara

penyelesaian kepada permasalahan kebejatan akhlak dan kriminal yang

semakin berleluasa meningkat dalam kehidupan masyarakat, dan negara

Muslim.

Page 93: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

DAFTAR PUSTAKA

Al-Quran al-Karim Abas, Mohd Salleh, Traditional Elemen Of Malaysian dalam Mohamed Suffian, H.P.

Lee & Trindade (Ed), The Constitution of Malaysia, Its Development 1957-

1977, Kuala Lumpur, Oxford University Press, 1978. Abd Rahman, Mad Saad, Undang-Undang Jinayah Islam Jinayah Hudud, Kelantan,

Hizbi Shah Alam, 1993. Abdul Aziz al-Mubarak, Syekh Faisal, Terjemahan Nailul Authar, Surabaya, Pt. Bina

Ilmu, Jilid 6 Abdullah, Haji Abu Bakar, Undang-Undang Islam Dan Malaysia Suatu Kajian

Perbandingan, Negeri Terengganu, Urusetia Penerangan Kerajaan Negeri Terengganu,

Ali, Zainuddin, Hukum Islam Pengantar Ilmu Hukum Islam di Indonesia,Jakarta,

Sinar Grafika, 2006, Cet. I Al-Zuhaili, Wahbah, al-Fiqh al-Islami wa Adillatuh, Juz VII Ahmad Suaedy, Dkk, Islam, Konstitusi dan Hak Asasi Manusia, Jakarta, The Wahid

Institute, 2009, Cet. I Ariffin, Mahamad, Pentadbiran Undang-undang Islam di Malaysia, Kuala Lumpur,

Dewan Bahasa dan Pustaka, 2007, Cet. I -------------, Prinsip Perlembagaan dan Pemerintahan di Malaysia, Kuala Lumpur,

Dewan Pustaka dan Bahasa Kuala Lumpur, 2006 Ash Shiddieqy, Teungku Muhammad Hasbi, Hukum Antar Golongan Interaksi Fiqh

Islam Dengan Syariat Agama Lain, Semarang, Pt. Pustaka Rizki Putra, 2001, Cet. I

------------------, Koleksi Hadis-hadis Hukum, Jakarta, Pt. Pustaka Rizki Putra, Jilid 9.

Awang, Abdul Hadi, Islam Yang Memerintah Berbeza Dengan Islam Yang

Diperintah Majalah I, 2004, Bil. 15

Dasar-dasar Utama Kerajaan Negeri Kelantan Darul Naim, Kelantan, Pusat Kajian Strategik, Jilid I

Page 94: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

Ghazali, Abd Moqsith, Argumen Pluralisme Agama Membangun Tolenransi Berbasis

al-Quran, Depok, Kata Kita, 2009, Cet. II Haekal, Muhammad Husain, Abu Bakar as-Siddiq, Jakarta, Citera Nusantara, 2005,

Cet. V Hakim, Marwan, Ideologi Politik di Malaysia, Kuala Lumpur, Antara Press, 1996 Haron, Anuar Bakhri, Umno Tolak Hudud, Kelantan, Pustaka Qamar, 2002, Cet. I --------------, Pindaan Perlembagaan Kelantan Antara sensasi & legitimasi, Kelantan,

Pustaka Qamar, 2001, Cet. I hasan, Mohamed fadzli, DKK, Kelantan Menerajui Perubahan, Kota Bahru, Puncak

Barisan Sdn. Bhd, 2008 Cet. ketiga I. Doi, Abdur Rahman, Tindak Pidana dalam Syariat Islam, Jakarta, Pt Rineka Cipta,

1992, Cet. Pertama. Ibrahim Al-Hasani Al-Azhari, Basri, Murtad, Punca-punca dan Cara Mengatasinya

Menurut Perspektif Islam, Kuala Terengganu, Kolej Ugama sultan Zainal Abidin, 2002.

Ibrahim, Ahmad, Perlaksanaan Undang-undang Islam di Malaysia, Kuala Lumpur,

1994. Ibrahim, Said, Jinayah Murtad Dari Segi Hukum Syara’ dan Perundangan Islam,

Kuala Lumpur, Darul Ma’rifah, 1998, Cet. I Jabatan Penerangan dan Ukur, Negeri Kelantan, 1999. Jabir al-Jazairi, Abu Bakar, Minhaju al-Muslim Kitab Aqaid wa Adab wa Akhlak wa

Ibadat wa Muamalat, Kaherah, Maktab al-Saqafi. Lembaga Penyelidikan Undang-undang, Perlembagaan Persekutuan (Constitution Of

Federal), Kuala Lumpur, Internasional Law Book Services, 1991. ------------------------, Akta Mahkamah Syariah, Kuala Lumpur, Internasional Law

Book Services, 1991. Mat, Johari, Dkk, Jurnal Kias (Kolej Islam Antarabangsa Sultan Ismail Petra),

Kelantan, Kolej Islam Sultan Ismail Petra, 2004, Bil. I

Page 95: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

Muhammad al-Bukhari, Abdullah, Sohih Abi Abdullah al Bukhari, Beirut, Darul Fikr, Juzu’ 12.

Mohammad Nor, Riduan, Murtad Implikasi Hukum Dan Fenomena, Selangor, MHI

Publication, 2006, Cet. I Omar, Mohd Suyuti, Tuanku Ismail Petra Idealisme dan Keprihatinan Kepada

Agama Bangsa dan Negara, Kelantan, Perbadanan Muzium Negeri Kelantan, 1995, Cet. I

Othman, Mohd Sukki, Dkk, Mengapa Perlu Kepada Undang-undang Jinayah Islam,

Kuala Lumpur, Pustaka Yamien Sdn. Bhd, 2008, Cet. I Pulungan, Suyuti, Fiqh Siyasah Ajaran, Sejarah, dan Pemikiran, Jakarta, Pt. Raja

Grafindo Persada, 2002, Cet. V Rasjid, Sulaiman, Fiqh Islam, Bandung, Penerbit Sinar Baru algensindo, 2007, Cet 40 Rosman, Arieff Salleh, Murtad Menurut Perundangan Islam, Kuala Lumpur, Pusat

Pengajian Islam dan Pembangunan Sosial, Universiti Teknologi Malaysia, 2000, Cet. 8

Ruzian, Markom, Apa Itu Undang-undang Islam? Pahang , PTS Publication &

Distributor Sdn. Bhd., 2003, Cet. 1 Sabiq, Sayyid, Fikih Sunnah, Jakarta, Cp Cakrawala Publishing, 2009, Cet. I --------------, Fikih Sunnah, Juz II Salleh, Mohd Zain, Keluarga Diraja Kelantan Darul Naim

Suma, Muhammad Amin, dkk, Pidana Islam di Indonesia Peluang, Prospek dan

Tantangan, Pustaka Firdaus, 2001, Cet. I Tim. Penyelidik, Program PAS Negeri Kelantan 1990, Kota Bharu, Badan

Perhubungan PAS Negeri Kelantan, 2000. Wan Yussof, Wan Nik, Keadilan Asas Pelaksanaan Kanun Jenayah Syariah (II)1993

Negeri Kelantan, Negeri Kelantan, Pustaka Aman Press Sdn. Bhd, 1995, Cet. I

----------------, Kelantan Dalam Pelbagai Isu Hudud, Kota Bahru, Urusetia

Penerangan Kerajaan Negeri Kelantan, 1995.

Page 96: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

Wang Seng, Ann, Murtad Jangan Pandang Sebelah Mata, Kuala Lumpur, Mustread Sdn. Bhd, 2009, Cet I.

Hadis,

. 4,� ا�SLم ا���151D إ8 %�1غ ا��Dام, h6�5 ا�,�Cري

-------- ,��Lم %��=�ب وا��p=�8ا .

Website,

Http,// id. Wikipedia. Org/wiki/Mahathir_Mohammad Http,// id. Wikipedia. Org/wiki/Nik Abdul Aziz bin Nik Mat.

Page 97: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

Wawancara penulis dengan Pengarah (Penerbitan) Urusetia Penerangan

Kerajaan Negeri Kelantan, Tuan Haji Rosidi Ismail, secara lisan yang

dilaksanakan pada 30 Ogos 2009, jam 11.00 pagi bertempat di Pejabat

Setiusaha Kelantan.

Nama : Nur Suhaida Binti Razali.

NIM : 108045200021

Konsentrasi : Jinayah Siyasah Syari’yyah

Fakultas : Syariah dan Hukum

Universitas : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta

Assalamualaikum. Warahmatullahi wabarakatuh

Soalan:

1. Bilakah isu Hudud (pidana Islam) mula timbul dan dimana?

Jawapan :

Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh

Isu Hudud mula timbul sekitar Oktober 1992, saat berlangsung kempen

pilihanraya kecil DUN (DPRD) Bukit Payung, Terengganu. Kenyataan

Perdana Menteri Malaysia, Dato’ Seri Dr. Mahathir seolah-olah membenarkan

Kerajaan Negeri Kelantan melaksanakan Hudud (pidana Islam). Bertitik tolak

Page 98: IMPLEMENTASI ATURAN JENAYAH MURTAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4609/1/NUR... · KELANTAN SKRIPSI Diajukan Kepada ... keluarga baginda, para ... undang-undang

dari kenyataan Perdana Menteri itu, Pemerintah Kelantan bersungguh-

sungguh untuk melaksanakannya, dan menyiapkan draf, dan disahkan oleh

Dewan Undangan Negeri Kelantan. Hasil kesungguhan pemerintah Kelantan,

maka Perdana Menteri selaku Presiden UMNO telah menghantar surat amaran

kepada pemerintah Kelantan supaya tidak melaksanakan undang-undang Islan

di Kelantan, yaitu enakmen Kanun Jenayah Syariah (II) 1993 di Negeri

Kelantan, dengan dakwaan Hudud PAS.

2. Salah satu pendekatan yang dilakukan bagi menghalang umat Islam daripada

murtad?

Siri penerangan perlu dilakukan bagi menjelaskan kepada rakyat, bahwa

perlaksanaan undang-undang Islam adalah satu alternatif untuk menjamin

keamanan dan ketenteraman masyarakat dalam Negara. Selain itu,

menjelaskan kepada masyarakat bahwa tidak ada cara untuk menyelesaikan

masalah jenayah, kehancuran akhlak, penyelewengan dan sebagainya kecuali

dengan hanya kembali kepada cara Islam yang syumul.