IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

92
IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI TAHFIDZHUL QUR’AN MUALLIMIN MUALLIMAT DI PONDOK PESANTREN RAUDHATUL MUJAWWIDIN DESA TIRTA KENCANA KECAMATAN RIMBO BUJANG KABUPATEN TEBO SKRIPSI Oleh : NUR OKTAVIA NOVA NIM TP. 161539 PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2020

Transcript of IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

Page 1: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI TAHFIDZHUL

QUR’AN MUALLIMIN MUALLIMAT DI PONDOK PESANTREN

RAUDHATUL MUJAWWIDIN DESA TIRTA KENCANA

KECAMATAN RIMBO BUJANG

KABUPATEN TEBO

SKRIPSI

Oleh :

NUR OKTAVIA NOVA

NIM TP. 161539

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2020

Page 2: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI TAHFIDZHUL

QUR’AN MUALLIMIN MUALLIMAT DI PONDOK PESANTREN

RAUDHATUL MUJAWWIDIN DESA TIRTA KENCANA

KECAMATAN RIMBO BUJANG

KABUPATEN TEBO

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

(S.Pd)

Oleh :

NUR OKTAVIA NOVA

NIM TP. 161539

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2020

Page 3: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

I

Page 4: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

II

Page 5: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

III

Page 6: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

IV

Page 7: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

V

Page 8: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

VI

Page 9: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

VII

PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan kepada Kedua orang tua Bapak Sulaiman dan Ibu

Nurhikmah, saudara –saudariku kakak Arum Suranti Dan Adik Muhammad

Dzikri Al-khalifi dan orang-orang yang mencintai ilmu pengetahuan.

Page 10: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

VIII

MOTTO

کر و انا لہ لحفظون لنا الذ انا نحن نز

Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami

benar-benar memeliharanya. (QS. Al Hijr:9).

Page 11: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

IX

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-nya serta anugerah yang tiada terkira, shalawat dan salam

selalu tercurahkan kepada junjungan kita Rasullah SAW yang telah mengajarkan

suri tauladan, dan yang telah membawa kita dari jaman jahiliyah ke jaman modern

seperti yang kita rasakan sekarang dengan kemudahannya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul Implementasi metode Qiro’ati bagi santri

tahfidzhul Qur’an muallimin muallimat di Pondok Pesantren Raudhatul

Mujawwidin desa tirta kencana kecamatan rimbo bujang Kabupaten Tebo.

Skripsi ini disusun guna melengkapi persyaratan dalam menyelesaikan

kelulusan studi pada Program Sarjana (S1) Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Oleh karena itu, hal yang

pantas penulis ucapkan adalah kata terima kasih kepada semua pihak yang turut

membantu penyelesaian skripsi ini, terutama sekali kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari, MA., Ph.D selaku Rektor Universitas

Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

2. Ibu Dr. Hj. Fadilah, M.Pd.I sebagai Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

3. Ibu Dr. Risnita,M.Pd selaku Wakil Dekan I Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

4. Bapak Dr. Najmul Hayat, S.Ag, M.Pd.I Wakil Dekan II Fakultas Tarbiyah

dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

5. Ibu Dr. Yusria, S. Ag. M. Ag, selaku wakil Dekan III Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

6. Bapak Mukhlis, S.Ag.m.Pd.I dan Bapak Habib Muhammad, M.Ag selaku

Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah

Dan Keguruan.

7. Bapak Dr. H. Hilmi, M.Pd.I selaku dosen pembimbing I.

Page 12: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

X

8. Ibu Dr. Hj. Hindun,M.Pd.I selaku dosen pembimbing II.

9. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan.

10. Bapak dan Ibu Karyawan/Karyawati di lingkungan Fakultas Tarbiyah Dan

Keguruan Universitas Islam Negri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

11. Ketua Yayasan, Pengasuh dan Ustad pondok pesantren Raudhatul

Mujawwidin, yang telah memberikan izin bagi penulis dalam melaksanakan

penelitian.

12. Santriwan-santriwati pondok pesantren Radhatul Mujawwidin, yang telah

membantu peneliti dalam pengumpulan data-data.

13. Teman-teman satu angkatan tahun 2016, khususnya kelas PAI E yang telah

memberi semangat belajar dan motivasi.

14. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung

maupun tidak langsung.

Di samping itu, disadari juga bahwa skripsi ini masih jauh dari

Kesempurnaan. Oleh karenanya diharapkan kepada semua pihak untuk dapat

memberikan kontribusi pemikiran demi perbaikan skripsi ini. Kepada ALLAH

SWT kita mohon ampunan-Nya, dan kepada manusia kita memohon kemaafannya.

Semoga amal kebajikan kita dinilai seimbang oleh ALLAH SWT.

Jambi, April 2020

Nur Oktavia Nova

TP. 161539

Page 13: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

XI

ABSTRAK

Nama : Nur Oktavia Nova

Fakultas : Tarbiyah Dan Keguruan

Judul : Implementasi Metode Qiro’ati Bagi Santri Tahfidzhul Qur’an Mu’allimin

Mu’allimat Di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin Desa Tirta

Kencana Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo.

Kata kunci : implementasi metode Qiro’ati Bagi Santri Tahfidzhul Qur’an.

Penelitian ini merupakan upaya untuk Implementasi Metode Qiro’ati Bagi Santri

Tahfidzhul Qur’an Mu’allimin Mu’allimat Di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin

Desa Tirta Kencana Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo. Pertanyaan utama yang

ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1). Bagaimana Implementasi metode

Qiro’ati bagi santri tahfidzhul. (2). Apa kendala yang dihadapi dalam Implementasi

metode Qiro’ati bagi santri tahfidzhul Qur’an. (3). Bagaimana hasil implementasi

metode Qiro’ati bagi santri tahfidzhul Qur’an. Untuk menjawab pertanyaan tersebut

maka penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi

pengembangan (research and development). Berdasarkan kajian teori dan hasil

penelitian di lapangan, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa hasil penelitian

yaitu untuk proses pembelajaran pada program tahfizhul Qur’an dengan

menggunakan Implementasi Metode qiro’ati bagi santri tahfidzhul qur’an karena

dianggap metode ini cocok untuk mempermudah para santri dalam menghafalkan

al-Qur’an yaitu bisa diterapkan untuk semua usia, Selain itu metode ini bisa

diterapkan untuk semua orang dengan berbagai kecerdasan yang berbeda-beda.

dengan sistem setoran, muroja’ah dan tasmi’. Kendala yang dihadapi dalam

Implementasi metode Qiro’ati bagi santri tahfidzhul Qur’an yaitu Kurang sadarnya

Kedisiplinan santri, Kecerdasan yang Variatif, Rendahnya Motivasi baik dari diri

sendiri maupun orang terdekat, Lupa Hafalan karna kurang muroja’ah (mengulang

hafalan), Faktor umur, Santri Kurang mampu menyiapkan hafalan. Hasil

implementasi metode Qiro’ati bagi santri tahfidzhul Qur’an muallimin mu’allimat

di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin adalah Keberhasilan pencapaian

target hafalan dalam beberapa bulan terakhir ini sudah lumayan baik Namun masih

ada beberapa santri yang hafalannya masih jauh dari target yang sudah ditetapkan,

metode ini dianggap efektif untuk di implementasikan dalam pembelajaran

tahfizhul Qur’an.

Keyword : Metode Qiro’ati, Tahfidzhul Qur’an, Pondok Pesantren.

Page 14: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

XII

ABSTRACT

Name : Nur Oktavia Nova

Faculty : Tarbiyah and teacher

Address : The implementation of the method of Qiro'ati for the Santri

Tahfidzhul Qur'an mu'allimin mu'allimat in Pondok Pesantren Raudhatul

Mujawwidin Desa Tirta Kencana District Rimbo Bujang District Tebo.

Keyword: implementation of method of Qiro'ati for Santri Tahfidzhul Qur'an.

This research is an attempt to implement the method of Qiro'ati for the Santri

Tahfidzhul Qur'an mu'allimin mu'allimat in Pondok Pesantren Raudhatul

Mujawwidin Desa Tirta Kencana District Rimbo Bujang Tebo District. The main

question you want to answer through this study is (1). How to implement the

method Qiro'ati for students Tahfidzhul. (2). What are the obstacles encountered in

the implementation of the method of Qiro'ati for students of the Qur'an Tahfidzhul.

(3). How the implementation of the method of Qiro'ati for students in the Qur'an

Tahfidzhul. To answer the question, this study used a qualitative approach with the

design of research and development. Based on theoretical studies and research

results in the field, then researchers can conclude that the results of the study is for

the process of learning on the program Tahfizhul Qur'an using the implementation

of method Qiro'ati for students of Tahfidzhul Qur'an because it is considered this

method is suitable to facilitate the students in the memorization of the Qur'an is

applicable to all ages, besides this method can be applied to all people with different

intelligence. With the deposit system, Muroja'ah and Tasmi '. Obstacles faced in the

implementation of the method of Qiro'ati for students Tahfidzhul Qur'an is the lack

of the discipline discipline, variative intelligence, low motivation both from oneself

and people nearby, forgot memorization Karna less muroja'ah (repeat

memorization), age factor, students less able to prepare memorization. The result

of the implementation of the method of Qiro'ati for students of the Qur'an

Tahfidzhul muallimin in the Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin is a success

achievement of memorization target in recent months has been quite good but there

are still some students who memorize it is still far from the target that has been

established, this method is considered effective to be implemented in.

Kata kunci : The qiro’ati Method, Tahfidzhul Qur’an, Islamic Boarding school.

Page 15: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

XIII

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... I

NOTA DINAS ................................................................................................... II

PENGESAHAN .................................................................................................. III

LEMBAR KONSULTASI ................................................................................. IV

PERNYATAAN ORISINALITAS ..................................................................... VI

PERSEMBAHAN............................................................................................... VII

MOTTO.............................................................................................................. VIII

KATA PENGANTAR ........................................................................................ IX

ABSTRAK .......................................................................................................... XI

ABSTRACT ....................................................................................................... XII

DAFTAR ISI ...................................................................................................... XIII

DAFTAR TABEL .............................................................................................. XV

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... XVI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................... 5

C. Fokus Penelitian .............................................................................. 6

D. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian..................................................... 6

1. Tujuan Penelitian ..................................................................... 6

2. Kegunaan Penelitian ................................................................ 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritik ................................................................................ 8

1. Implementasi Pembelajaran Al-qur’an .................................... 8

2. Lembaga Pendidikan Pondok Pesantren.................................. 10

3. Metode Qiro’ati Dalam Pembelajaran Al-qur’an ..................... 14

B. Studi Relevan .................................................................................. 21

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Dan Metode Penelitian.................................................. 24

B. Setting Dan Subjek Penelitian ......................................................... 24

Page 16: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

XIV

C. Jenis dan Sumber Data .................................................................... 25

D. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 26

E. Tekhnik Analisis Data ..................................................................... 28

F. Tehnik Pemeriksaan Keabsahan Data .............................................. 29

G. Jadwal Penelitian ............................................................................. 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum ............................................................................... 31

B. Temuan Khusus ............................................................................... 47

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................................... 63

B. Saran ............................................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

LAMPIRAN

DADFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 17: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

XV

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ............................................................................... 29

Tabel 4.1 Nama Pendidik .................................................................................. 42

Tabel 4.2 Daftar Jumlah Siswa .......................................................................... 44

Tabel 4.3 Luas Tanah ........................................................................................ 45

Tabel 4.4 Jumlah Bangunan Dan Ruangan ........................................................ 46

Tabel 4.5 Jadwal Kegiatan Santri ...................................................................... 47

Page 18: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

XVI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Pengumpulan Data ..................................................... 65

Lampiran 2 Dokumentasi .............................................................................. 68

Lampiran 3 Kartu Konsultasi Skripsi ............................................................. 71

Lampiran 4 Daftar Riwayat Hidup ................................................................. 73

Page 19: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

1 Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah suatu proses untuk mendewasakan manusia atau

dengan kata lain merupakan suatu upaya untuk “memanusiakan” manusia.

Melalui pendidikan manusia dapat tumbuh dan berkembang secara wajar dan

“sempurna” sehingga manusia dapat melaksanakan tugasnya sebagai manusia

(Muchtar, 2008: 1).

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

(Mukhtar, 2009:21).

Pendidikan bisa diartikan sebagai suatu proses yang komprehensif dari

pengembangan kepribadian manusia secara keseluruhan, yang meliputi bidang

intelektual, spiritual, emosi dan fisik (Anshori, 2010: 10).

Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman

dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa menjadi tujuan pertama dalam

sistem pendidikan kita. Sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang

Sistem Pendidikan Nasional Bahwa; pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa

yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan

untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan

bertanggung jawab (Himpunan Lengkap Undang-Undang Sistem Pendidikan

Nasional, 2014: 14).

Page 20: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

2

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha meningkatkan

potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan baik formal

maupun nonformal pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu

(wikipedia, 2019). Adanya pendidikan ini menunjukkan bahwa Perkembangan

Akhlak menjadi prioritas utama yang harus ditanamkan kepada peserta didik

dalam dunia pendidikan Maka setiap warga Negara berhak merasakan dan

mendapatkan pendidikan yang layak agar mereka dapat mengembangkan

potensi yang dimiliki dan menjadi manusia seperti apa yang diharapkan oleh

sistem pendidikan itu sendiri.

Pendidikan merupakan hak dan kebutuhan mutlak bagi setiap warga negara

yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Karena tanpa pendidikan sama sekali

mustahil suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan

cita-cita untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep pandangan hidup

mereka.

Lembaga pendidikan sebagai lembaga yang menjadi lingkungan peserta

didik dalam proses transformasi ilmu dan terjadinya proses interaksi sosial,

tentunya memiliki andil yang besar dalam proses pencapaian dari tujuan

pendidkan nasional. Untuk mencapai tujuan dari apa yang diharapkan, maka

faktor-faktor pendukung seperti Sarana pra-sarana, tenaga pendidik, metode

pembelajaran serta faktor pendukung lainya.

Mengoptimalkan pelaksanaan pendidikan agama Islam menjadi solusi

yang tepat untuk mewujudkan hal itu, karena pendidikan agama islam berusaha

membina atau mengembalikan manusia kepada fitrahnya yaitu kepada

rubbubiyah Allah (meng Esa kan Allah) sehingga mewujudkan manusia yang

berjiwa tauhid, bertakwa kepada Allah SWT, rajin beribadah dan beramal

sholeh, ‘ulil albab (Orang yang berfikir), serta berakhlakul karimah (Heri,

2008: 128). Persoalannya adalah seberapa besar sekolah dan seorang pendidik

mampu untuk diberi tanggung jawab dalam hal ini.

Pondok pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam yang

berusaha untuk mengoptimalkan pelaksanaan Pendidikan Islam dalam sebuah

sistem yang terstruktur dan sistematis. Pesantren sesungguhnya merupakan

Page 21: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

3

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

lembaga pendidikan tertua di Indonesia, yang secara nyata telah melahirkan

banyak ulama'. Tidak sedikit tokoh Islam lahir dari lembaga pesantren.

Tanggung jawab seorang pendidik menjadi hal penting yang harus mampu

dilakukan oleh pendidik itu sendiri, membentuk dan menanamkan 18 karakter

kepada peserta didiknya. Untuk itu sekolah hendaknya selalu melakukan

inovasi-inovasi program dan perencanaan yang baik dalam menunjang

pencapaian yang diinginkan. Karena sekolah menjadi sebuah harapan bagi

setiap orang tua terhadap perkembangan anak-anaknya, yang diharapkan

sekolah mampu membentuk anak-anak mereka menjadi anak yang berakhlak

mulia, cerdas, bertanggung jawab serta harapan-harapan baik lainnya.

Pondok Pesantren Raudhotul Mujawwidin merupakan salah satu pondok

pesantren yang berada di desa tirta kencana, kecamatan rimbo bujang,

kabupaten tebo, provinsi Jambi. Sebagai salah satu pondok yang menggunakan

metode qiro’ati di provinsi jambi dengan jumlah santri kurang lebih 2000

orang, hal ini menunjukkan bahwa Pondok Pesantren Raudhotul Mujawwidin

menjadi harapan dan tumpuan masyarakat yang diharapkan mampu mencetak

generasi-generasi yang berilmu dan berakhlak. Untuk itu Pondok Pesantren

Raudhotul Mujawwidin harus memiliki program yang mengarah kepada apa

yang diharapkan oleh masyarakati itu sendiri.

Pondok tersebut didirikan tahun 1996 oleh kyai Ahmad Burhan Jamil MY.

Pondok tersebut sebelumnya sudah menggunakan beberapa metode

diantaranya metode baghdadiyah (Cara membaca Al-qur’an dengan cara

Mengeja huruf dan harakat), dan iqro’ (Membaca huruf Al-qur’an dengan cara

santri belajar aktif) lalu kemudian menggunakan metode qiro’ati, selama 23

tahun berdiri pondok tersebut sudah menerapkan metode qiro’ati selama 20

tahun sampai sekarang dan memiliki banyak sekali program yang sudah

dikembangkan. Selain program, hal lain yang tak kalah penting untuk

diperhatikan adalah bagaimana pelaksanaan dari Metode qiro’ati dalam proses

pembelajaran Al-qur’an, hal-hal yang mendukung pelaksaan program seperti

sarana dan prasarana, tenaga pendidik dan metode yang dilakukan dalam

proses pembelajaran.

Page 22: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

4

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

Dalam proses pembelajaran, metode yang digunakan oleh guru atau

pendidik merupakan hal yang sangat menentukan, penggunaan metode yang

tepat akan mampu menjadikan proses pembelajaran lebih aktif dan efektif.

Berdasarkan hasil observasi awal (2019: agustus), salah satu program unggulan

dari Pondok Pesantren Raudhotul Mujawwidin yaitu program Tahfidzul

Qur’an (Menghafal Al-qur’an).

Dengan adanya program Tahfidzul Qur’an yang menggunakan metode

qiro’ati di Pondok Pesantren Raudhotul Mujawwidin sepertinya cukup

memberikan daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk menyekolahkan

anaknya ke Pondok Pesantren Raudhotul Mujawwidin.(Observasi dan

wawancara, 2019: agustus).

Setiap program tentu memiliki tujuan-tujuan ataupun target yang ingin

dicapai sebagai bentuk hasil dari pelaksanaan program itu sendiri. Seperti

halnya program Tahfidzul Qur’an di Pondok Pesantren lainnya, pondok

Raudhatul Mujawwidin sendiri memiliki ketetapan khusus bagi santri

tahfidzhul qur’an untuk menyelesaikan hafalannya dalam jangka wangku satu

tahun dengan hafalan al-qur’an sebanyak 30 jus, Namun peneliti melihat bahwa

target tersebut belum mampu dicapai, hal ini mungkin disebabkan oleh

beberapa faktor di antaranya bisa disebabkan oleh pengimplementasian

program yang belum berjalan dengan baik, atau sarana prasarana yang belum

memadai, dan faktor dari tenaga pendidik yang tidak kompeten juga bisa

menjadi kendala dalam mencapai target dari suatu program.

Page 23: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

5

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

Berdasarkan uraian dan hasil temuan awal di atas, maka peneliti tertarik

untuk mengetahui lebih dalam terkait program Tahfidzul Qur’an di Pondok

Pesantren Raudhotul Mujawwidin yang menggunakan metode qiro’ati melalui

sebuah penelitian yang diberi judul “IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI

BAGI SANTRI TAHFIDZHUL QUR’AN MUALLIMIN MUALLIMAT DI

PONDOK PESANTREN RAUDHATUL MUJAWWIDIN DESA TIRTA

KENCANA KECAMATAN RIMBO BUJANG KABUPATEN TEBO”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar belakang di atas, maka pertanyaan utama dalam

penelitian ini adalah bagaimana pembelajaran Al-qur’an melalui metode

Qiro’ati bagi santri tahfidzhul Qur’an muallimin mu’allimat di Pondok

Pesantren Raudhatul Mujawwidin Desa Tirta Kencana Kecamatan Rimbo

Bujang Kabupaten Tebo.?

Diajukan Untuk memudahkan dalam menjawab pertanyaan utama tersebut,

berikut peneliti cantumkan beberapa pertanyaan rinciannya:

1. Bagaimana Implementasi metode Qiro’ati bagi santri tahfidzhul Qur’an

muallimin mu’allimat di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin Desa

Tirta Kencana Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo?

2. Apa kendala yang dihadapi dalam Implementasi metode Qiro’ati bagi santri

tahfidzhul Qur’an muallimin mu’allimat di Pondok Pesantren Raudhatul

Mujawwidin Desa Tirta Kencana Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten

Tebo?

3. Bagaimana hasil implementasi metode Qiro’ati bagi santri tahfidzhul

Qur’an muallimin mu’allimat di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin

Desa Tirta Kencana Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo?

Page 24: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

6

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

C. Fokus Penelitian

Penelitian ini difokuskan pada Implementasi metode Qiro’ati bagi santri

tahfidzhul Qur’an muallimin mu’allimat kelas XI A Pondok Pesantren

Raudhatul Mujawwidin Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Peneliti ingin mengetahui Bagaimana Implementasi metode Qiro’ati

bagi santri tahfidzhul Qur’an muallimin mu’allimat di Pondok Pesantren

Raudhatul Mujawwidin Kabupaten Tebo.

b. Peneliti ingin mengetahui apa kendala yang dihadapi dalam

Implementasi metode Qiro’ati bagi santri tahfidzhul Qur’an muallimin

mu’allimat di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin Kabupaten

Tebo.

c. Peneliti ingin mengetahui Bagaimana hasil Implementasi metode

Qiro’ati bagi santri tahfidzhul Qur’an muallimin mu’allimat di Pondok

Pesantren Raudhatul Mujawwidin Kabupaten Tebo.

2. Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini terbagi pada dua kegunaan, yaitu kegunaan

teoritis dan praktis. Kegunaan teoritis penelitian ini adalah sebagai Bagian

dari upaya untuk meningkatkan kemampuan peneliti untuk terus belajar dan

belajar, juga sebagai penambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti dan

objek yang diteliti khususnya pada lembaga yang diteliti.

Kemudian sebagai kegunaan praktis tentu penelitian ini diharapkan

menjadi kontribusi dalam hal pendapat dan saran bagi lembaga yang diteliti

guna menjaadikan lembaga yang dikelola menjadi lebih baik lagi, dengan

bedasar pada permasalahan dan mengacu pada teori-teori yang telah

dicantumkan dalam penelitian ini. Dan kegunaan lainnya antara lain, yaitu

:

Page 25: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

7

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

1. Untuk menambah wawasan tentang proses pembelajaran metode

qiro’ati yang menyangkut Implementasi dan hasil pembelajaran Al-

qur’an bagi santri tahfidzhul qur’an mu’allimin mu’allimat di Pondok

Pesantren Raudhatul Mujawwidin Kabupaten Tebo.

2. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu

(S1) di Universitas Islam Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Page 26: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

8 Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritik

Untuk memudahkan dalam penyusunan dan penyesuaian antara konsep di

lapangan dan teori yang ada serta menjadi landasan dasar untuk mendukung

data di lapangan agar tidak terjadi kesimpangsiuran dan dapat dipertanggung

jawabkan secara ilmiah, maka perlu adanya teori-teori dari beberapa ahli atau

sumber yang berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian ini.

1. Implementasi Pembelajaran Al-Qur’an

Implementasi dapat diartikan sebagai pelaksanaan atau penerapan (Usman,

2002: 70). Metode berasal dari kata methodos yang merupakan kombinasi dari

kata meta (melalui) dan hodos (jalan). Jadi metode adalah jalan untuk mencapai

tujuan (Berteens, 2008: 2). Sedangkan menurut suparta, Aly Hery Noer metode

adalah cara kerja yang bersistem untuk meemudahkan pelaksanaan suatu

kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan (Noer, 2003: 19).

Secara sederhana implementasi dapat di artikan sebagai pelaksanaan atau

penerapan. Majone dan Wildavsky mengemukakan implementasi sebagai

evaluasi, Browne da Wildavsky juga mengemukakan bahwa implementasi

adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan. Pengertian lain

dikemukakan oleh Schubert bahwa implementasi merupakan sistem rekayasa.

Pengertian-pengertian ini memperlihatkan bahwa kata implementasi bermura

pada aktivitas , adanya aksi, tindakan atau mekanisme suatu sistem.

Ungkapan mekanisme mengandung arti bahwa implementasi bukan

sekedar aktifitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara

sungguh-sungguh berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan

kegiatan. Oleh karena itu, implementasi tidak dapat berdiri sendiri, tetapi

dipengaruhi oleh suatu objek berikutnya Menurut Mulyasa dalam bukunya

mengemukakan bahwa Implementasi adalah suatu penerapan ide, konsep,

kebijakan atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan

Page 27: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

9

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

dampak baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan maupun nilai dan

sikap. (Mulyasa 2010:30)

Pembelajaran yang identik dengan kata “mengajar” berasal dari kata dasar

“ajar” yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui

(diturut) di tambah dengan awalan “pe” dan akhiran “an” menjadi

“pembelajaran” yang berarti proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan

sehingga anak didik mau belajar.Pembelajaran berasal dari kata”belajar” yang

mendapat akhiran pe- dan akhiran –an. Keduanya (pe-an) termasuk konflik

nominal yang bertalian dengan perfiks verbal “me” yang mempunyai arti

proses. Pembelajaran berasal dari kata belajar yang berarti suatu proses yang

ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil

dari proses belajar, dapat ditunjukkan dalam berbagai bentukseperti perubahan

pengetahuan, pemahaman sikap dan tingkah laku, ketrampilan kebiasaan,

kecakapan, serta perubahan aspek aspek-aspek lain yang ada pada individu yang

belajar (Sudjana, 2010:15).

Dengan kata lain, kegiatan pembelajaran adalah kegiatan yang di dalamnya

terdapat proses mengajar, membimbing, melatih, memberi contoh, dan

mengatur serta memfasilitasi berbagai hal kepada peserta didik agar bisa belajar

sehingga tercapai tujuan pendidikan. Pembelajaran adalah proses interaksi

peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan

belajar.

Pembelajaran menurut muhaimin adalah membelajarkan siswa. Jadi

pembelajaran adalah salah satu proses untuk memperoleh pengetahuan,

sedangkan pengetahuan adalah salah satu cara untuk memperoleh kebenaran

nilai, sementara kebenaran adalah pernyataan tanpa keragu-raguan yang

dimulai dengan adanya sikap keraguan terlebih dahulu (muhaimin 2011:44).

Pembelajaran merupakan bantuan yang di berikan pendidik agar dapat

terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan

tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan

kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat

belajar dengan baik.

Page 28: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

10

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

Dengan demikian, maka pembelajaran dapat disimpulkan suatu unsur sadar

yang terencana untuk membantu siswa agar mereka dapat belajar sesuai dengan

kebutuhan dan minatnya. Sehingga jika dikaitkan dengan pembelajaran Al-

Qur’an dapat diartikan adalah suatu kegiatan yang sengaja dirancang untuk

menciptakan aktivitas belajar yang bertujuan agar dapat membaca Al Qur'an

dengan baik dan benar sesuai dengan hukum-hukum bacaan yang telah

ditentukan.

2. Lembaga Pendidikan Pondok Pesantren

Mencermati berbagai perkembangan situasi dan kondisi bangsa ini, kita

tentu bisa melihat, menyaksikan bahkan ikut terjun merasakan dan mengalami

sendiri, Mulai dari kepemimpinan, konflik sosial, moralitas, pornografi,

kenakalan remaja, ketidak jujuran, dan peristiwa memilukan lainnya. Kondisi

ini seakan menggambarkan bahwa sejauh ini sistem pendidikan kita belum

mampu mencapai dari apa yang diharapkan dari pendidikan itu sendiri.

Sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan

Nasional, Bahwa; pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan

dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif mandiri dan

menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Lembaga Pendidikan memiliki andil serta tanggung jawab yang sangat

besar dalam mencetak generasi-generasi yang berilmu dan berakhlak. Generasi

yang memiliki pribadi yang taat dan patuh pada Tuhan Yang Maha Esa. Namun

untuk mewujudkan semua itu, diperlukannya suatu usaha ekstra dan kerjasama

dari berbagai pihak. Baik dari sekolah, keluarga maupun masyarakat.

Saat ini, superioritas sekolah sangat luar biasa sehingga telah mengganti

berbagai fungsi keluarga dan masyarakat. Fungsi pengasuhan anak dalam

keluarga pada masyarakat modern telah diambil alih oleh sekolah Taman

Kanak-Kanak (TK). Sedangkan fungsi permanen dalam Negara otoriter diambil

Page 29: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

11

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

alih oleh sekolah terutama Perguruan Tinggi (PT). Sekolah, disadari atau tidak

telah menjadi “agama” baru pada masyarakat modern (Ghufron 2013: 3).

Sekolah dapat menjadi institusi yang membebaskan manusia dari

lingkungan kekuasaan yang sewenag-wenang, tetapi sekolah juga menjadi alat

kekuasaan penguasa untuk mempertahankan kekuassaannya. Sekolah dapat

melahirkan ilmuwan dan cendikiawan yang bermoral tinggi yang dapat

memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan universal, tetapi sekolah juga

memproduksi manusia-manusia bejat, rakus, tidak bermoral dan anti

kemanusiaan universal. Sejarah telah mencatat, tidak sedikit ilmuwan dan

cendikiawan yang hidupnya diabadikan terus menerus untuk kesejahteraan

umat manusia, tetapi sejarah juga belum menghapus catatan hitam, bahwa tidak

sedikit sarjana yang memiliki gelar akademik yang hidupnya diabadikan untuk

kejahatan (Ghufron 2013: 3-4).

Pondok pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam yang

berusaha untuk mengoptimalkan pelaksanaan Pendidikan Islam dalam sebuah

sistem yang terstruktur dan sistematis. Pesantren sesungguhnya merupakan

lembaga pendidikan tertua di Indonesia, yang secara nyata telah melahirkan

banyak ulama'. Tidak sedikit tokoh Islam lahir dari lembaga pesantren. Bahkan

Mukti Ali pernah mengatakan bahwa tidak pernah ada ulama yang lahir dari

lembaga selain pesantren.

Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam paling awal di Indonesia.

Jenis lembaga pendidikan ini dapat dijumpai di berbagai wilayah Indonesia.

Tidak heran jika lembaga pendidikan ini memeilliki beberapa sebutan. Di

Sumatera Barat disebut “surau” sementara di Aceh disebut “dayah” atau

“meunasah”. Sebutan pesantren atau pondok pesantren pada mulanya hanya

berlaku di Jawa, meskioun sekarang ini sudah menjadi nomenklatur paling

umum. Penting diungkapkan bahwa sebagai lembaga pendidikan keislaman

tradisional, pesantren juga ditemukan di wilayah Asia Tenggara. Di Thailand

dan Malaysia lembaga pendidikan ini disebut pondok, berasal dari bahasa Arab,

funduq yang berarti ruang tidur, wisma, atau hotel sederhana.

Page 30: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

12

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

Pesantren berasal dari santri, yang berarti “terpelajar” (learned) atau

“ulama” (scholar). Istilah santri sering dikaitkan dengan istilah “sastri”

(sanskerta) dan “sattiri” (Tamil) yang berarti “guru mengaji”. Juga dikaitkan

dengan “sshastri” (Hindi) (Arif 2012: 75).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pondok artinya bangunan unuk

tempat sementara, rumah tempat menumpang, jadi dapat disimpulkan

bahwasannya pondok adalah tmpat atau rumah yang dimana para santri tinggal

bersama dan belajar di bawah bimbingan kyai.(KBBI 2012:1093). “Pondok

pesantren adalah lembaga pendidikan Islam dengan kyai sebagai tokoh

sentralnya dan masjid sebagai pusat lembaganya. Istilah pesantren disebut

dengan surau di daerah Minangkabau, penyantren di daerah Madura, pondok di

Jawa Barat, rangkang di Aceh. Pendidikan yang diberikan di Pondok Pesantren

adalah pendidikan agama dan akhlak (mental)”.(Arif 2012:78)

Menurut Abdurrahman Wahid “Pesantren adalah sebuah kompleks dengan

lokasi yang umumnya terpisah dari kehidupan sekitarnya.” Dalam kompleks itu

berdiri beberapa buah bangunan : rumah kediaman pengasuh (di daerah

berbahasa Jawa disebut kyai, di daerah berbahasa Sunda ajengan dan di daerah

berbahasa Madura nun atau bendara, disingkat ra), sebuah surau atau masjid,

tempat pengajaran diberikan (bahasa Arab madrasah, yang juga lebih sering

mengandung konotasi sekolah), dan asrama tempat tinggal para

siswapesantren” (Anshori 2010:31)

Eksistensi pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan di Indonesia

masih tetap konsisten dalam menjalankan perannya sebagai pusat pendidikan

ilmu-ilmu agama Islam dan sebagai pusat dakwah Islamiyah, tidak bisa

dipungkiri bahwa keberhasilan pesantren dalam mencetak tokoh-tokoh ulama,

pejuang kemerdekaan dan masyarakat yang Islami merupakan bukti bahwa

keberadaan pondok pesantren mampu memberikan kontribusinya dalam

membangun bangsa indonesia.

Dalam tradisi pesantren, pondok merupakan unsur penting yang harus ada

dalam pesantren. Pondok merupakan asrama dimana para santri tinggal bersama

dan belajar di bawah bimbingan kyai. Pada umum pondok ini berupa komplek

Page 31: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

13

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

yang dikelilingi oleh pagar sebagai pembatas yang memisahkan dengan

lingkungan masyarakat sekitarnya. Namun ada pula yang tidak terbatas bahkan

kadang berbaur dengan lingkunganmasyarakat.

Pondok, asrama bagi para santri, merupakan ciri khas tradisi pesantren

yang membedakannya dengan budaya santrinya tradisional di masjid-masjid

yang berkembang di kebanyakan wilayah Islam di Negara-negara lain. Budaya

santrinya yaitu mengantri saat mandi, mengantri saat mengambil makan.

Unsur pokok lain yang cukup membedakan pesantren dengan lembaga

pendidikan lainnya adalah bahwa pada pesantren diajarkan kitab-kitab Islam

klasik atau yang sekarang dikenal dengan sebutan kitab kuning, yang dikarang

oleh para ulama terdahulu, mengenai berbagai macam ilmu pengetahuan agama

Islam dan bahasa Arab. Tradisi kitab kuning, jelas bukan berasal dari Indonesia.

Semua kitab klasik yang dipelajari di Indonesia berbahasa Arab dan sebagian

besar ditulis sebelum Islam tersebar di Indonesia. Pelajaran dimulai dengan

kitab-kitab yang sederhana, kemudian dilanjutkan dengan kitab-kitab tentang

berbagai ilmu yang mendalam. Tingkatan suatu pesantren dan pengajarannya,

biasanya diketahui dari jenis kitab-kitab yangdiajarkan.

“Kebanyakan kitab Arab klasik seperti kitab komentar (syarh) atau

komentar atas komentar (hasyiyah) atas teks yang lebih tua (matan). Edisi

cetakan dari karya- karya klasik ini biasanya menempatkan teks yang di-

syarah-i atau di hasyiah-i, dicetak di tepi halamannya sehingga keduanya dapat

dipelajari sekaligus”.Terkadang kitab kuning tidak menunjukkan orisinalitas,

karena semuanya pada dasarnya sama, hanya berbeda dalam rincian. Ciri khas

lain dalam kitab kuning adalah kitab tersebut tidak dilengkapi dengan

sandangan (syakal) sehingga kerapkali di kalangan pesantren disebut dengan

istilah ”kitab gundul”. Hal ini kemudian mempengaruhi pada metode

pengajarannya yang bersifat tekstual dengan metode sorogan danbandongan.

Secara umum ciri-ciri pondok pesantren hampir sama atau bahkan sama,

namun dalam realitasnya terdapat beberapa perbedaan terutama dilihat dari

proses dan substansi yang diajarkan. Secara umum pondok pesantren dapat

dikategorikan ke dalam tiga kategori. Pertama, Pesantren Salafyah atau yang

Page 32: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

14

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

lebih sering dikenal dengan nama Pesantren Tradisional. Kedua, Pesantren

Khalafiyah atau masyarakat menyebutnya Pesantren Modern. Dan ketiga,

Pesantren Kombinasi atau lebih dikenal dengan istilah Pesantren Gabungan.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh (Hasbullah 1999:144) , paling tidak

dapat digolongkan kepada tiga bentuk, yaitu:

a. Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan dan pengajaran agama

Islam, yang pada umumnya pendidikan dan pengajaran tersebut diberikan

dengan cara nonklasikal (sistem bandungan dan sorogan), dimana seorang

kyai mengajar santri-santri berdasarkan kitab-kitab yang ditulis dalam

bahasa Arab oleh ulama-ulama besar sejak abad pertengahan, sedang para

santri biasanya tinggal dalam pondok atau asrama dalam pesantrentersebut.

b. Pesantren adalah lembaga pendidikan dan pengajaran agama Islam yang

pada dasarnya sama dengan pondok pesantren tersebut di atas, tetapi para

santrinya tidak disediakan pondokan di komplek pesantren, namun tinggal

tersebar di sekitar penjuru desa sekeliling pesantren tersebut (santri kalong

dimana cara dan metode pendidikan dan pengajaran agama Islam diberikan

dengan sistem weton, yaitu para santri datang berduyun-duyun pada

waktu-waktutertentu.

c. Pondok pesantren dewasa ini merupakan lembaga gabungan antara sistem

pondok dan pesantren yang memberikan pendidikan dan pengajaran agama

Islam dengan sistem bandungan, sorogan ataupun wetonan yang dalam

istilah pondok pesantren modern memenuhi kriteria pendidikan nonformal

serta menyelenggarakan juga pendidikan formal berbentuk madrasah dan

bahkan sekolah umum dalam berbagai bentuk tingkatan dan aneka

kejuruan menurut kebutuhan masyarakat masing-masing.

3. Metode Qiro’ati Dalam Pembelajaran Al-Qur’an

Istilah metode berasal dari bahasa Yunani yaitu Methodos yang berasal

dari kata “Meta” dan “Hodos”. Kata Meta berarti melalui sedangkan

Hodos berarti jalan, sehingga metode berarti jalan yang harus di lalui, cara

melakukan sesuatu atau prosedur. Adapun dalam bahasa Arab bisa

Page 33: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

15

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

bermakna “Manhaj, al-Wasilah, Al Raifiyah, Al-Thoriqoh”. Semua kata itu

berarti jalan atau cara yang harus di tempuh. Dengan demikian dapat

dipahami bahwa metode merupakan cara atau jalan yang harus dilalui untuk

mencapai suatu tujuan (Muliawan 2005:149)

Jika berbicara mengenai metode membaca Al Qur'an, ada beberapa

metode belajar membaca Al Qur'an yang berkembang di Indonesia. Pada

awalnya ialah metode Baghdadiyah, metode ini sejak dulu digunakan oleh

para ustadz dalam mengajarkan membaca Al Qur'an, melalui metode

Baghdadiyah ini satu per satu santri membaca di bawah telinga tajam

seorang ustadz yang terkadang menuntut bacaan yang benar, tanpa anak

harus mengulang. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, metode membaca

Al Qur'an tersebut tergeser dengan munculnya beberapa metode yang lebih

relevan dan menarik. Diantaranya metode Iqro, metode Tsaqifa dan metode

Qiro'ati.

Metode Qiro’ati disusun oleh Ustadz H. Dahlan Salim Zarkasy pada

tahun 1986 bertepatan pada tanggal 1 Juli. H.M Nur Shodiq Achrom

(sebagai penyusun didalam bukunya “Sistem Qoidah Qiro’ati” Ngembul,

Kalipare), metode ini ialah membaca Alquran yang langsung memasukkan

dan mempraktekkan bacaan tartil sesuai dengan qoidah ilmu tajwid sistem

pendidikan dan pengajaran metode Qiro’ati ini melalui system pendidikan

berpusat pada murid dan kenaikan kelas/jilid tidak ditentukan oleh

bulan/tahun dan tidak secara klasikal, tapi secara individual (perseorangan).

Beliau menyusun metode tersebut karena melihat beberapa kekurangan

yang ada pada metode sebelumnya seperti santri hanya bisa menghafal

tanpa mengerti setiap hukum bacanya yang mereka baca. Teknik dalam

metode Qiro'ati adalah belajar membaca Al Qur'an dengan cara

memasukkan kaidah ilmu tajwid di dalamnya. Yang menarik dari metode

ini adalah ilmu Gharib (bacaan yang sulit dalam Al Qur'an) dan tajwid pada

setiap bacaan, juga diberikan petunjuk pengajaran pada setiap pokok

bahasan (Zakarsyi, 1996: 6).

Page 34: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

16

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

Jadi, Metode Qiro’ati adalah metode yang lebih menekankan pada

pendekatan ketrampilan proses membaca secara cepat dan tepat, baik pada

makhorijul hurufnya maupun bacaan tajwidnya, sehingga akan diperoleh

hasil pengajaran yang efektif tahan lama dan dapat dikembangkan sesuai

dengan kondisi kemampuan anak didik.

Santri/anak didik dapat naik kelas/jilid berikutnya dengan syarat Sudah

menguasai materi/paket pelajaran yang diberikan di kelas dan Lulus tes

yang telah diujikan oleh sekolah/Taman Pendidikan Al-qur’an.

Pada dasarnya pembelajaran baca tulis a-Lqur’an di Indonesia sudah

ada sejak masuknya Islam di Indonesia, hal tersebut didukung dengan

penemuan manuskrip al-Qur’an dan buku-buku keagamaan. Selain itu

keberadaan pesantren, surau dan madrasah diniyah telah menjadi pusat

pembelajaran al-Qur’an pada masa lalu hingga sekarang. Seiring dengan

berkembangnya zaman kebutuhan baca tulis al-Qur’an semakin banyak.

Tuntutan kemampuan baca tulis al-Qur’an telah menjadi salah satu

fenomena yang menyebar. Oleh karenanya berdirilah lembaga pendidikan

non- formal yang biasa disebut Taman pendidikan al-Qur’an. Taman

pendidikan al-Qur’an hampir ada disetiap daerah serta memiliki berbagai

metode pembelajaran baca tulis alqur’an yang beragam. Hal ini diperkuat

dengan PP. No 55 Tahun 2007 tentang pendidikan agama dan pendidikan

keagamaan (Srijatun, 2017:8).

Metode-metode tersebut bervariasi baik dari prinsip, karakteristik,

metode serta tahapannya. Sehingga dengan keberagaman metode tersebut

lembaga TPQ dapat menyesuaikan dengan kebutuhan dan karakter pserta

peserta didik. Keberagaman metode tersebut juga dinilai dapat saling

melengkapi kekurangan motede satu dengan lainnya. Pada prinsipnya

metode-metode tersebut memiliki konsep yang serupa dalam

pembelajarannya, yakni:

a. Pembelajaran huruf

b. Pelafalan huruf

c. Sifat huruf

Page 35: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

17

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

d. Pembelajaran kata

e. Hukum tajwid

f. Pembelajaran kalimat

g. Cara membaca bacaan Ghoroibul qur’an

Namun demikian setiap metode memiliki karakter, tahapan tersendiri,

serta modelpembelajarannya. Berdasarkan paparan di atas penulis ingin

menggambarkan model-model pembelajaran baca tulis al-Qur’an di Taman

Pendidikan Alqur’an di Indonesia.

Pembelajaran baca tulis al-Qur’an hakikatnya telah muncul bersamaan

dengan masuknya Islam di Indonesia. pembelajaran adalah Transfer of

Knowledge, maka proses pembelajaran Al-Qur’an akan terjadi secara

alamiah. Namun demikian, belum dapat dipastikan bagaimana proses

pembelajaran tersebut terjadi serta model pembelajaran apa yang

digunakan. Sebagaimana yang telah difahami bahwa lembaga pembelajaran

yang sangat berperan dalam proses pebelajaran Al-Qur’an adalah pondok

pesantren, surau serta madrasah yang telah lebih dahulu diketahui

keberadaannya.

Selain mempelajari baca tulis al-Qur’an lembaga-lembaga tersebut

mengajarkan ilmu-ilmu agama sebagai bekal dalam proses ibadah dan

bermasyarakat (Tan, 2014:22). Hingga dalam perkembangannya muncul

lembaga nonformal yang memberi perhatian khusus dalam pembelajaran

baca tulis alqur’an untuk anak usia dini yang biasa kita sebut dengan Taman

Pendidikan al-Qur’an (TPQ atau TPA).

Keberadaan TPQ telah menyebar hampir di seluruh pelosok Indonesia

dengan berbagai model pembelajarannya yang beragam. Taman Pendidikan

al-Qur’an merupakan sebuah lembaga atau sekelompok masyarakat yang

menyelenggarakan serta melaksanakan pendidikan non-formal dengan jenis

keagamaan Islam yang bertujuan untuk memberikan pengajaran membaca

al-Qur’an sejak usia dini, beserta memahami dasar-dasar agama islam pada

usia PAUD, Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah

(SD/MI) atau bahkan lebih tinggi (Srijatun, 2017)

Page 36: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

18

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

Metode Qiroati merupakan sebuah metode dalam belajar membaca al-

Qur'an yang langsung memasukkan tanpa dieja, dan mempraktekkan bacaan

tartil sesuai dengan kaidah dalam ilmu tajwid. Dalam metode Qiroati

terdapat 2 pokok dasar yang perlu diperhatikan, yaitu membaca al-Qur’an

secara langsung dan membiasakan dalam membaca al-Qur’an dengan tartil

sesuai dengan kaidah dalam ilmu tajwid.

Metode Qiroati dapat dikatakan sebuah motede membaca Al-Qur’an

khas Indonesia yang terlepas dari pengaruh arab Metode Qiroati merupakan

metode yang yang bisa dikatakan metode membaca al-Qur’an yang ada di

Indonesia. yang terlepas dan' pengaruh arab. Metode Qiroati pertama kali

disusun pada tahun 1963 yang masih bersifat susunan sederhana, diajarkan

terbatas kepada para anak di sekitar lingkungan rumah, namun dari metode

Qiroati ini akhirnya banyak muncul metode-metode membaca al-Qur’an,

seperti metode al-Barqy(membaca cepat), Iqro’(Membaca secara tartil),

Tilawati (membaca dengan sebenar-benarnya bacaan), dan lain

sebagainya.(Shodiq 1998:14)

Pada awalnya penyusunannya, metode Qiroati terdiri dari 6 Jilid,

dengan tambahan 1 jilid untuk persiapan (pra), dan 2 buku pelngkap sebagai

keberlanjutan dari pelajaran yang sudah diselesaikan, yaitu juz 27 serta

Ghorib Musykilat (kata-kata sulit). Pada pertengahan tahun 1986 Ust.H.

Dahlan Salim Zarkasy Semarang merintis model pendidikan anak dalam

belajar al-Qur’an untuk usia 4 sd 6 tahun, yang mirip seperti Taman Kanak-

Kanak atau TK, dan dikenal dengan istilah Taman Kanak-Kanak al-Qur’an

(TKQ).

Keberadaan TKQ ini tidak terlepas dari usaha yang dilakukan Ust. H.

Dahlan Salim Zarkasy dalam mencari metode belajar membaca Al-Qur'an

yang dapat membantu anak-anak dalam belajar al-Qur’an dengan baik dan

benar, telah dirintis dan diuji coba sejak tahun 1963 (Gafur, 2013).

Adapun kelebihan dari metode Qiroati diantara lain adalah sebagai

berikut:

Page 37: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

19

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

a. Tashih. Para guru/calon guru sebelum mengajar metode Qiroati,

harus melalui tashih terlebih dahulu, hal ini dikarenakan buku

Qiroati tidak diperjual belikan secara umum dan terbatas hanya

untuk kalangan sendiri bagi yang telah mendapat syahadah/sertifikat

b. Menggunakan banyak metode dalam penerapannya;

c. Terdpat prinsip bagi pendidik dan peserta didik;

d. Peserta didik akan menulis bacaan setelah membaca al-Qur’an

dengan metode Qiroati;

e. Melanjutkan belajar bacaan Ghorib setelah khatam 6 jilid

f. Metode Qiroati menggunakan ketukan dalam proses

pembelajarannya untuk menuntukan panjang dan pendek bacaan

g. Siswa walaupun belum mengenal tajwid tetapi sudah bisa membaca

Alquran secara tajwid. Karena belajar ilmu tajwid itu hukumnya

fardlu kifayah sedangkan membaca Alquran dengan tajwidnya itu

fardlu ain.

h. Pada metode ini setelah khatam meneruskan lagi bacaan ghorib.

i. Jika santri sudah lulus 6 Jilid beserta ghoribnya, maka ditest

bacaannya kemudian setelah itu santri mendapatkan syahadah jika

lulus test.

Adapun kekurangan dalam metode Qiroati adalah tidak ada ketentuan

waktu kelulusan atau mendapatkan syahadah selama peserta didik belum

khatam jilid 6 dan Ghoribnya, dan bagi yang tidak lancar lulusnya juga akan

lama karena metode ini lulusnya tidak ditentukan oleh bulan/tahun.

1. Prinsip –prinsip dasar Qiro’ati

a. prinsip-prinsip yang di pegang oleh guru / ustadz yaitu:

1) Tiwagas (teliti, waspada dan tegas)

2) Daktun (tidak boleh menuntun)

b. Prinsip-prinsip yang harus dipegang santri / anak didik:

1) CBAC : Cara belajar santri aktif

2) LCTB : Lancar cepat tepat dan benar

Page 38: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

20

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

2. Tujuan Metode Qiro'ati adalah sebagai berikut:

a. Menjaga dan memelihara keharmonisan, kesucian dan

kemurnian Al Qur'an yang benar dan cara membaca sesuai

kaidah tajwid sebagaimana bacaan Rasulullah SAW.

b. Menyebarkan ilmu bacaan Al Qur'an yang benar sesuai dengan

cara yang benar. Qiro'ati tidak bertujuan menyebarluaskan buku

Qiro'ati, namun bertujuan menyebarluaskan ilmu baca Al

Qur'an, diantaranya upaya menjaga dan meningkatkan kualitas

guru Al Qur'an.

c. Mengingatkan pada guru Al Qur'an agar hati-hati dan tidak

sembarangan.

d. Meningkatkan kualitas pendidikan pengajaran ilmu baca Al

Qur'an (Dachlan Salim Zakarsyi, 1996: 55).

e. Adapun target dari metode Qiro'ati adalah siswa dapat membaca

Al Qur'an dengan tartil sesuai kaidah tajwid sebagaimana telah

dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Target-target diatas dapat

diperjelas dengan:

f. Dapat mambaca Al Qur'an dengan tartil

g. Makhroj sebaik mungkin

h. Mampu membaca Al Qur'an dengan bacaan yang bertajwid

i. Mengenal bacaan ghorib dan muksilat

j. Hafal (faham) ilmu tajwid praktis

k. Mengerti sholat baik bacaan maupun prakteknya

l. Hafal surat-surat pendek minimal An Naas dan Ad Dhuha

m. Hafal doa-doa pendek

n. Mampu menulis arab dengan baik dan benar

o. Mengenal dan faham angka-angks arab (Imam Mujahid, 2008:

9-11).

Page 39: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

21

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

B. Studi Relevan

Studi relevan ini dimaksudkan untuk memperkuat penelitian serta

membandingkan hasil penelitian penulis dengan penelitian terdahulu, maka

dibawah ini penulis akan menyajikan beberapa studi yang relevan :

1. Penelitian yang dilakukan oleh M. Syukro Rais, mahasiswa jurusan PAI

UIN STS Jambi yang berjudul “Upaya Guru Mengatasi Kesulitan Siswa

Mengingat Lagu Tilawah Dalam Pembelajaran Tilawah Al-Qur’an di

Madrasah Tsanawiyah Negeri Kota Jambi. Penelitian ini merupakan

penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan

data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumntasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk atau penyebab

kesulitan dalam mengingat lagu tilawah adalah pertama, adanya beberapa

siswa yang ribut saat proses pembelajaran yang berdampak kepada tidak

fokusnya siswa lain dalam mendengarkan dalam proses pembelajaran.

Kedua, kurangnya sarana dan prasarana serta kurangnya alokasi waktu

pembelajaran yang diberikan, sehingga berdampak kepada hasil dari

pembelajaran yang kurang maksimal.

Adapaun upaya yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan siswa dalam

mengingat lagu Tilawah adalah dengan cara meningkatkan kefokusan siswa

dalam proses pembelajaran, serta memberikan motivasi berupa

penghargaan bagi siswa yang dapat masih kesulitan dalam mengingat lagu

tilawah yang diajarkan.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Solihan, mahasiswa jurusan PAI UIN STS

Jambi yang berjudul “Penerapan Seni Baca Al-Qur’an Dalam

Meningkatkan Kemampuan Tilawah Al-Qur’an di TPA/TPSA Ikatan

Persaudaraan Qori’/Qori’ah, Hafidz/Hafidzah (IPQAH) di Provinsi Jambi.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan tujuan untuk

mengetahui penerapan seni baca Al-Qur;an dalam meningkatkan

kemampuan tilawah Al-Qur’an Ikatan Persaudaraan Qori’/Qori’ah,

Page 40: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

22

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

Hafidz/Hafidzaha (IPQAH) di Provinsi Jambi. Teknik pengumpulan data

yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi.

Hasil dari penelitian ini adalah bahwa pelaksanaan dalam proses

pembelajaraan tilawah Al-Qur’an Ikatan Persaudaraan Qori’/Qori’ah,

Hafidz/Hafidzaha (IPQAH) di Provinsi Jambi belum optimal, hal ini

disebabkan oleh adanya santri yang masih terlambat hadir dalam

pembelajaran, santri yang tidak hadir, adapun upaya yang dilakukan untuk

meningkatkan kemampuan tilawah Al-Qur’an Ikatan Persaudaraan

Qori’/Qori’ah, Hafidz/Hafidzaha (IPQAH) di Provinsi Jambi ialah

meningkatkan kedisiplinan terhadap santri, memberikan tugas rumah

berupa materi lagu tilawah yang diaplikasikan ke surah-surah yang lain,

memberikan motivasi dan memberikan saran dan masukan-masukan kepada

santri.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Syargawi, mahasiswa jurusan PAI UIN STS

Jambi yang berjudul “Upaya Lembaga Pendidikan Jambi Qur’an School

Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Santri di

Kelurahan Simpang III Sipin Kecamatan Kota Baru Kota Jambi. Penelitian

ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa

observasi, wawancara dan dokumentasi.

Tujuan dari penelitian ini ialah pertama, untuk mengetahui bagaimana

aktifitas dan metode pengajaran di Lembaga Pendidikan Jambi Qur’an

School dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an santri.

Kedua, untuk mengetahui kendala apa yang dihadapi guru Lembaga

Pendidikan Jambi Qur’an School dalam meningkatkan kemampuan

membaca Al-Qur’an santri. Ketiga, untuk mengetahui upaya yang

dilakukan untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an santri di

Lembaga Pendidikan Jambi Qur’an School.

Hasil dari penelitian adalah bahwa upaya yang dilakukan oleh Lembaga

Pendidikan Jambi Qur’an School dalam meningkatkan kemampuan

membaca Al-Qur’an santri yaitu dengan cara meningkatkan kedisiplinan

Page 41: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

23

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

tenaga pendidik, memberikan motivasi dan reward/hadiah kepada santri dan

meningkatkan kerjasama dengan orang tua santri.

Dari beberapa penelitian di atas memiliki kesamaan dengan penelitian

yang peniliti lakukan, yaitu bagaimana Proses dalam pembelajaran Al-

qur’an untuk meningkatkan kemampuan santri dalam membaca Al-Qur’an

baik dalam bentuk tilawah maupun hafalan. Namun dalam penelitian ini,

peneliti berfokus pada implementasi suatu metode pembelajaran Al-Qur’an

yaitu menggunakan metode Qiro’ati dengan lokasi penelitian yang berbeda

dari studi-studi penelitian di atas. Dalam penelitian ini peneliti melakukan

penelitian di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin Desa Tirta Kencana

Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo.

Page 42: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

24 Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif deskriptif. Pendekatan kualitatif merupakan suatu paradigma penelitian

untuk mendiskripsikan peristiwa, prilaku orang atau suatu keadaan pada tempat

tertentu secara rinci dan mendalam dalam bentuk narasi. (Komariah, 2011: 219).

Menurut Nasution seperti yang dikutip oleh Sugiyono, penelitian kualitatif

pada hakekatnya ialah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya,

berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka

tentang dunia sekitarnya (Sugiyono, 2014: 205).

Pendekatan kualitatif digunakan karena permasalahan dalam penelitian ini

belum jelas, holistik, kompleks, dinamis dan penuh makna. Selain itu, penelitian

ini bermaksud untuk memahami situasi sosial secara mendalam, menemukan

pola, dan teori (Sugiyono, 2006: 399). Pendekatan kualitatif bermanfaat untuk

dapat lebih memahami setiap fenomena yang sampai sekarang belum banyak

diketahui (Lexy, 2008: 7).

Permasalahan, peristiwa, dan fenomena yang akan dideskripsikan secara

mendalam dalam penelitian ini adalah Bagaimana Implementasi pembelajaran

Al-qur’an melalui metode Qiro’ati bagi santri tahfidzhul Qur’an muallimin

mu’allimat di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin Kabupaten Tebo.

Selain mengamati, peneliti juga akan berinteraksi langsung serta berusaha

memahami objek penelitian secara rinci dan mendalam.

Melalui pendekatan kualitatif ini, maka data yang didapat akan lebih

lengkap, mendalam, kredibel dan bermakna, sehingga tujuan penelitian dapat

dicapai.

B. Setting dan Subjek Penelitian

1. Setting

Lokasi yang dipilih pada penelitian ini ialah di Pondok Pesantren

Raudhatul Mujawwidin Kabupaten Tebo. Alasan peneliti memilih penelitian

Page 43: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

25

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin Kabupaten Tebo ini karena

pertama, peneliti ingin memberikan sebuah terobosan atau ide-ide serta solusi

yang dapat membuat pesantren ini kedepannya lebih baik lagi khususnya

dalam bidang pembelajaran. Kedua peneliti melihat bahwa tingginya minat

atau motivasi dari masyarakat untuk menjadikan anaknya seorang yang

paham tentang agama khususnya dalam menghafal Al-quran. Untuk itu

lembaga atau pesantren tentu memerlukan dukungan dari berbagai pihak serta

kerjasama yang baik dari semua kalangan masayarakat khususnya agar apa

yang diharapkan dapat diwujudkan bersama.

2. Subjek Penelitian

Subjek utama dalam penelitian ini adalah tenaga pendidik dan peserte

didik. Teknik pengambilan subjek dalam penelitian ini menggunakan teknik

Snow Ball Sampling, yaitu pengambilan subjek sesuai dengan kebutuhan data

yang ingin diperoleh oleh peneliti. Jadi subjek dalam penelitian ini semakin

lama akan semakin banyak.sesuai dengan kebutuhan. Sedangkan yang

menjadi key informan (informan kunci) adalah Guru Tahfidz yang mengajar

dikelas XIA dan santri atau peserta didik.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

a. Data Primer

Data primer adaalah data yang diambl langsung dari peneliti kepada

sumbernya tanpa adanya perantara (Mukhtar, 2009: 86). Teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam data primer adalah teknik

observasi, wawancara dan dokumentasi

Melalui data primer ini data yang ingin peneliti peroleh adalah sebagai

berikut:

1. Implementasi metode Qiro’ati bagi santri tahfidzhul Qur’an

muallimin mu’allimat di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin

Desa Tirta Kencana Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo?

Page 44: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

26

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

2. kendala yang dihadapai dalam pembelajaran Al-qur’an melalui

metode Qiro’ati bagi santri tahfidzhul Qur’an muallimin mu’allimat

di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin Desa Tirta Kencana

Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo?

3. hasil Implementasi metode Qiro’ati bagi santri tahfidzhul Qur’an

muallimin mu’allimat di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin

Desa Tirta Kencana Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo?

b. Data Sekunder

Data sekunder ialah data yang bukan diusahakan sendiri

pengumpulannya oleh peneliti misalnya dari biro statistic, majalah,

Koran, keterangan-keterangan atau publikasi lainnya. Jadi data sekunder

berasal dari tangan kedua, ketiga dan seterusnya, artinya melewati satu

atau lebih pihak yang bukan peneliti sendiri. (Mukhtar, 2009: 90).

Melalui data sekunder ini data yang dapat peroleh adalah sebagai

berikut:

1. Historis dan Geografis Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin

Desa Tirta Kencana Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo

2. Struktur Organisasi Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin Desa

Tirta Kencana Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo.

3. Gambaran umum atau profil Pondok Pesantren Raudhatul

Mujawwidin Desa Tirta Kencana Kecamatan Rimbo Bujang

Kabupaten Tebo.

2. Sumber Data

Sumber data dari penelitian ini adalah peserta didik serta tenaga pendidik.

Kemudian sumber data akan terus dicari dari berbagai pihak sesuai dengan

data yang diperlukan dalam penelitian ini.

D. Teknik pengumpulan data

Dalam upaya pengumpulan data-data yang berkaitan dalam penelitian ini,

maka Tekhnik yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Page 45: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

27

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

1. Observasi

Observasi ialah pengamatan dan pencatatan langsung yang sistematis

terhadap gejala-gejala yang diteliti (Akbar, 2011: 52).

Metode observasi yang peneliti gunakan ialah observasi nonpartisipan,

dimana “observer (pengamat) tidak ikut dalam kehidupan orang yang

diobservasi dan secara terpisah berkedudukan selaku pengamat” (Zuriah,

2009: 176). Metode ini peneliti gunakan untuk melakukan pengamatan

terhadap orang-orang yang ada hubungannya dalam penelitian ini dan

mencatat segala apa yang berhubungan dengan data yang ingin diperoleh.

Metode observasi ini peneliti gunakan untuk mengamati hal-hal yang

berkaitan terhadap implementasi pembelajaran al-quran dengan metode

qiro’ati dan aktifitas-aktifitas santri dan program yang dilaksanakan di lokassi

penelitian.

2. Wawancara

Teknik wawancara ialah teknik memperoleh informasi secara langsung

melalui permintaan keterangan-keterangan kepada pihak pertama yang

dipandang dapat memberikan keterangan atau jawaban yang diajukan

(Zuriah, 2009: 89).

Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini ialah wawancara

tidak terstruktur, yaitu “wawancaranya lebih bersifat nonformal. Pertanyaan

tentang pandangan hidup, sikap, keyakinan subjek, atau tentang keterangan

lainnya dapat diajukan bebas kepada subjek” (Zuriah, 2009: 80). ini peneliti

gunakan untuk memperoleh data yang terkait terhadap penelitian.

Wawancara peneeliti gunakan kepada semua pihak yang terkait, yaitu

peserta didik, tenga pendidik dan pihak sekolah lainnya. Data yang ingin

diperoleh dalam teknik wawancara ini ialah: apa kendala yang dihadapi dalam

proses pembelajaran dan lain-lain.

Page 46: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

28

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

3. Dokumentasi

Dokumen adalah catatan tertulis tentang berbagai kegiatan atau

peristiwa pada waktu yang lain (W. Gulo 2010:123) Dokumentasi adalah

yaitu pengumpulan data dengan melihat atau mencatat suatu laporan yang

sudah tersedia.

Teknik dokumentasi peneliti gunakan dalam memperoleh data berupa

catatan-catatan seperti geografis, historis, struktur, jumlah siswa, tenaga

pendidik, dan data pendukung lainnya yang diperlukan dalam data penelitian.

E. Teknik Analisis Data

Analisa data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah analisis data

kualitatif, yang dilakukan dengan analisis sebagai berikut

1. Analisis Domain

Analisis domain yaitu dengan menampilkan keseluruhan jenis temuan

yang diperoleh dalam penelitian (Mukhtar, 209: 116). Dalam penelitian ini

data yang ingin diperoleh ialah gambaran umum atau profil Pondok Pesantren

Raudhatul Mujawwidin Desa Tirta Kencana Kecamatan Rimbo Bujang

Kabupaten Tebo.

2. Analisis Taksonomi

Analisis ini sebenarnya merupakan lanjutan dari analisis domain, Pada

analisis ini, yang menjadi objek analisis adalah pelaksanaan program yang

telah diupayakan oleh pihak sekolah, kuhususnya dalam implementasi metode

qiro’ati dalam proses pembelajaran al-quran.

3. Analisis Kompenesial

Menurut Sanapiah Faisal pada analisis komponensial yang

diorganisasikan bukanlah “kesamaan elemen” dalam domain, melainkan

kontras antarelemen dalam domain yang diperoleh melalui observassi dan

wawancara terseleksi. (Zuriah, 2009: 221). Pada analisis ini peneliti akan

menganalisis kontras antara program dengan pelaksanaan dari program

tersebut dan peneliti akan menyesuaikan hasil data-data yang didapat dari data

observasi dan wawancara.

Page 47: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

29

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Dalam penelitian ini, teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan

ialah teknik triangulasi. Teknik triangulasi data yaitu memeriksa kebenaran data

yang diperoleh melalui pihak lain. (Akbar, 2011: 99). Kegiatan triangulasi

dilaksanakan dengan cara sebagai berikut:

a. Membandingkan data hasil observasi dengan wawancara

b. Membandingkan data hasil wawancara dengan hasil observasi

c. Membandingkan data dokumentasi dengan hasil observasi dengan

wawancara

d. Melakukan diskusi dengan teman sejawat

e. Membandingkan dengan hasil temuan dengan hasil yang ada

f. Memperpanjang waktu penelitian.

G. Jadwal Penelitian

Tabel 3.1. Jadwal Penelitian

No Kegiatan

Bulan Ke, Tahun 2019 dan 2020

Juli Oktober Novembe

r Desember

Januari 2020

Maret 2020

April 2020

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan penelitian

x

2

Menyusun atau menulis konsep proposal

x

3

Mengajukan judul ke Fakultas untuk persetujuan judul

x

4

Konsultasi dengan dosen pembimbing

X x

5 Seminar proposal x

Page 48: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

30

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

6 Izin atau perintah riset x

7 Pelaksanaan riset x x x x x

8 Penulisan konsep skripsi x x x

9

Konsultasi kepada dosen pembimbing

x x x

10 Penggandaan skripsi x

11 Munaqasah dan perbaikan x

12

Penggandaan skripsi dan penyampaian skripsi kepada tim Penguji dan Fakultas

x

Page 49: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

31 Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

BAB VI

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum

1. Sejarah singkat Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin

KH. M. Burhan Jamil MY. Berasal Dari Desa Penganten Kec. Klambu Kab.

Purwodadi Grobogan Jawa Tengah lahir pada tanggal 9 juni 1967 pernah

mengenyam pendidikan SD di pagi hari dan Madrasah Diniyah di waktu sore pada

tahun yang sama di Madrasah Diniyah NU Kudus. Begitu juga pada menengah

lanjutan pertama di SMP beliau melaluinya di pagi hari dan sore hari tetap di

Diniyah kemudian menengah atas di Madrasah Aliyah Hasyim Asy,ari Kudus di

waktu sore dan di Madrasah Diniyah NU Kudus di watu pagi sejak 1984-1994.

Madrasah Diniyah NU Kudus adalah sebuah lembaga pendidikan khusus agama

yang masuk pagi. Sekolah Madrasah ini di pimpin oleh kyai yang sangat karismatik.

Beliau adalah KH. Ahmad Sya’roni. Berangkatlah Burhan muda dari Madrasah

diniyah NU Kudus ke Provinsi Jambi

Ada kisah yang sangat menarik ketika Burhan menyampaikan maksud dan

tujuannya pada guru besarnya, kisah tersebut ialah pada saat Burhan matur

“kyai……! Saya mau pergi ke jambi (sumatera) mohon do’anya mudah-mudahan

saya kerasan di sana” lalu apa jawab kyai besar yang karismatik ini “ saya tak mau”

kata pak kyai. Betapa kagetnya Burhan mendengar jawaban kyai ini, lalu belum

hilang kagetnya” Burhan” Pak Kyai pun melanjutkan “kalau kerasan saya tak mau

tapi kalau mendo’akan barokah aku mau, sebab kalau hanya kerasan berbahaya,

apalah artinya kerasan kalau kamu jadi orang nakal, tapi kalu barokah kamu tetap

dalam keberkahan allah” . Penjelasan kyai Sya’roni inilajh yang akhirnya membuat

semangat Burhan muda untuk meninggalkan kampong halamna demi sebuah

harapan semakin kukuh. Terbayang di benak Burhan bagaimana Jambi daerah yang

di tujunya, sulit dikatakan ternyata daerah tranmigrasi tahun 1977 tersebut sudah

maju, maka semakin yakin dan mantap Burhan melalui langkah-langkah dakwah

yang di rencanakannya.

Page 50: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

32

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

Akhirnya atas dorongan kyai dan orang tuanya berdirilah lembaga kecil TPQ

Raudhatul Mujawwidin, tepatnya tanggal 23 Oktober 1944. Lembaga tersebut

mulai berdiri semual pengajian ba’da magrib 5 orang, namun akhirnya lembaga

tersebut semakin hari semakin banyak, kemudian waktu di rubah, hal ini

berlangsung selama 2 tahun. Setelah khataman yang pertama, pada harlah yang

kedua tampak jelaslah bahwa cikal bakalnya pondok pesantren ini di mulai. Dan

Alhamdulillah saat ini TPQ tersebut melahirkan lembaga yang banyak sekali yang

berada di tiga lokasi yaitu; Romu 1 di Jl. Meranti timur Rt 20 Dsn. Sari Mulyo,

Romu 2 di Jl. Meranti timur Rt 18 Dsn. Sari Mulyo, Romu 3 di Jl. Tulang Bawang

(22) Ds. Rimbo Mulyo Kec. Rimbo Bujang.

2. Sejarah Singkat Madrasah Muallimin Muallimat Raudhatul Mujawwidin

Dunia pendidikan adalah suatu keniscayaan, karena dunia ini dibangun dengan

sumber daya yang hebat, dan termasuk didalamnya adalah sumber daya manusia.

Tentu saja melalui kajian-kajian ilmiah yang diwadahi oleh sebuah lembaga atau

non lembaga. Seperti yang kita ketahui, lembaga pendidikan didunia ini atau

bahkan di indonesia khususnya sudah banyak sekali macam ragamnya. Ada yang

sudah sangat tua seperti pondok-pondok pesantren, kemudian disusul dengan

madrasah-madrasah diniyyah, dan sekolah-sekolah yang berbasis pengetahuan

umum.

Dari sekian banyak lembaga pendidikan tentu memiliki kelebihan dan

kekurangannya masing-masing. lembaga yang hanya mempelajari kajian-kajian

ilmu agama (pondok salaf) mencetak alumni-alumni yang mumpuni dibidang

agama. Begitu juga lembaga yg hanya mendalami kajian-kajian ilmu umum akan

mencetak lulusan yang hanya mumpuni dibidangnya.

Dari sinilah kemudian para pemangku kebijakan yang ada di yayasan

Raudhatul Mujawwidin bermusyawaroh dan bermufakat tentang pentingnya

membangun sebuah lembaga pendidikan yang anak didiknya bukan hanya mampu

menyerap ilmu-ilmu yang berbasis agama dengan baik tapi juga ilmu-ilmu umum

lainnya.

Page 51: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

33

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

Maka pada tahun 2014 M terbentuklah sebuah lembaga dengan nama

Madrasah Muallimin Muallimat, atau yang lebih familiar dengan sebutan M3,

dibawah naungan yayasan Raudhatul Mujawwidin, yang diresmikan langsung oleh

bupati kabupaten tebo dan ketua yayasan yakni K.H. M. Burhan Jamil MY.

Madrasah Muallimin Muallimat adalah lembaga yang kegiatannya saling

berkesinambungan antara satu dengan lainnya dengan satu penanggung

jawab/kepala sekolah. Para santri akan diawasi, dipantau dan dilaporkan setiap

kegiatannya mulai bangun tidur sampai dengan tidur kembali, dalam hal ini yang

bertanggung jawab adalah walikamar.

Madrasah Muallimin Muallimat juga menerapkan target-target pelajaran yang

harus diselesaikan oleh para santri, baik ngajinya maupun pelajaran umumnya.

Tentu saja dengan harapan ketika kelak sudah lulus dari Madrasah Muallimin

Muallimat bisa melanjutkan kependidikan yang lebih tinggi, baik untuk ruang

lingkup nasional maupun internasioanal. Atau setidaknya bagi para santri yang

tidak melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi sudah cukup mampu untuk bekalnya

dimasyarakat.

Untuk cita-cita madrasah yang tinggi tentu saja kurikulumnya juga harus dibuat

dan direncanakan sebaik mungkin, sehingga Madrasah Muallimin Muallimat

membuat standar pendidikan yang sejajar dengan lembaga-lembaga maju lainnya.

Dengan kurikulum pelajaran umum yang dipercepat (akselerasi) dan kitab-kitab

kuning yang sudah standar menengah di pondok-pondok pesantren jawa, seperti

halnya kitab bulughul marom, fathul qorib, fathul muin, tausyekh, falak, dan

disiplin ilmu lainnya.

Yang mencolok di Madrasah Muallimin Muallimat adalah pengawasan santri

yang 24 jam, bimbingan dan pendampingan yang terus dilakukan dan masa

pendidikan yang harus diselesaikan selama 6 tahun, sehingga kedepannya menjadi

santri-santri yang tangguh menghadapi perkembangan zaman. Menjadi santri-santri

yang ikut membangun peradaban dunia.

Page 52: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

34

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

Sebagai lembaga unggulan Madrasah Muallimin Muallimat Raudhatul

Mujawwidin saat ini mempunyai visi dan misi serta tujuan yang mulia.

3. Visi Dan Misi Dan Tujuan Sekolah

Dengan cita-cita Madrasah Muallimin Muallimat yang tinggi maka harus ada

visi yang menjadi tujuan berdirinya sebuah lembaga dan misi yang bisa

menghantarkan kepada visi itu sendiri, Yaitu :

a. Visi

“Mencetak generasi yang sholih dan sholihah”

b. Misi

1. Hafal al-qur’an 30 juz

2. Hafal kitab bulughul marom 1610 hadits

3. Lancar membaca kitab kuning

4. Lancar berbahasa arab

5. Lancar berbahasa inggris

6. Ujian nasional nilai 100

c. Tujuan Madrasah Muallimin Muallimat Raudhatul Mujawwidin

1. Mencerdaskan generasi bangsa melalui sistem penyelenggraan pendidikan

yang berkualitas

2. Menumbuhkan kecerdasn intelektuan (Aqliyyah), Spiritual (Bathiniyah)

serta sosial (Ijtima’i) peserta didik yang utuh yakni aspek kognitif, afektif

dan psikomotorik

3. Mengakomodir dan menumbuhkembangkan berbagai potensi peserta

didik sesuai dengan bidang minat dan bakatnya masing-masing

4. Mengahantarkan santri kejenjang pendidikan yang lebih tinggi (Perguruan

tinggi dan pesantren yang lebih favorit).

Page 53: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

35

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

4. Identitas Sekolah

Nama Madrasah : MADRASAH ALIYAH

RAUDHATUL MUJAWWIDIN

NSM : 131215090121

NPSN : 10508009

Nomor Satker : 131006204010

Tahun Berdiri : 2004

Status Akreditasi/

Nomor :

A NOMOR 1011/BAN-

SM/SK/2019 Tanggal 18

November 2019

NPWP : 15.567.418.7.332.000

Nama Bank : MANDIRI KCP Rimbo Bujang

11008

Nomor Rekening : 110-00-0072004-2

Nama Rekening : MADRASAH ALIYAH

RAUDHATUL MUJAWWIDIN

Alamat Bank : Pasar Sarinah Rimbo Bujang

Penandatangan

Rekening : Kepala Madrasah Dan Bendahara

Nama Kepala : H. SUYATNO, S.Pd

Nama Bendahara : SITI MUSLIMAH,S.E

Alamat Madrasah

Jalan : Meranti Timur

Desa/Kel : Tirta Kencana

Kecamatan : Rimbo Bujang

Kabupaten/ Kota : Tebo

Nomor Telepon : 0811 - 7443 - 692

Alamat Web : aliyahromu.sch.id

Alamat Email : [email protected]

Instagram : aliyahmujawwidin

Facebook : MA Raudhatul Mujawwidin

Youtube : MA Raudhatul Mujawwidin

Kode Pos : 37253

5. Kurikulum Madrasah muallimin muallimat

Masa pendidikan di Madrasah Muallimin Muallimat ditempuh selama 6 tahun,

artinya para santri harus menyelesaikannya mulai dari kelas 1 sampai kelas 6.

Dengan masa pendidikan yang lebih lama dibandingkan dengan lembaga formal

lainnya, maka Madrasah Muallimin Muallimat harus menata kurikulum sedemikian

rupa yakni denga kurikulum pelajaran agama yang distandarkan dengan pondok-

pondok yang sudah maju dan pelajaran umum dengan program akselerasinya

Page 54: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

36

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

(percepatan). Dengan harapan para santri lebih dengan cepat merampungkan target

pembelajaran dengan hasil yang maksimal. Berikut kurikulum pelajaran agama di

Madrasah Muallimin Muallimat;

1) KELAS 1

a. Amtsilati

b. Mabadiul fiqhiyyah

c. Khulashoh

d. Qoi’dati

e. Kaifiyatul ma’ani

f. Pegon

g. Shorfiyyah

h. Hidayatul muta’alim

2) KELAS 2

Fan Hadits

a. Arbain nawawi

b. Tatimmah

c. Amtsilatuttasrifiyyah

d. Qowaidul i’lal

e. Bulughul marom

f. Mustholah hadits

Fan Nahwu

a. Tatimmah

b. Amtsilatuttasrifiyyah

c. Qowai’dul i’lal

d. Syarh amrithi

e. Al-i’rob

Fan Fiqh

a. Tatimmah

b. Fathul qorib

c. Amtsilatuttasrifiyyah

d. Qowaidul i’lal

Page 55: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

37

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

3) KELAS 3

a. Fathul qorib

b. Aqidatul awam

c. Qowa’idul asasiyyah

d. Faroidul bahiyyah

4) KELAS 4

a. Tausyekh

b. Fathul qorib

c. Qowa’idul asasiyyah

d. Faroidul bahiyyah

e. Al’i’rob

5) KELAS 5

a. Bulughul marom

b. Mustholah hadits

c. Fathul mu’in

d. Balaghoh

e. Falak

f. Faroid

g. Ushul fiqh

h. Qowaidul fiqh

6) KELAS 6

a. Bulughul marom

b. Mustholah hadits

c. Fathul mu’in

d. Balaghoh

e. Falak

f. Faroid

g. Ushul fiqh

h. Qowaidul fiqh

Page 56: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

38

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

Dan program studi yang ada di madrasah muallimin muallimat Raudhatul

Mujawwidin adalah sebagai berikut :

HAFAL AL-QUR’AN 30 JUZ

Sebagai lembaga yang pondasinya al-qur’an maka hafal al-qur’an adalah

program khusus yang bisa ditempuh oleh para santri M3. Bagi para santri yang

berminat hafal al-qur’an 30 juz maka dipersilahkan untuk memilihnya ketika sudah

duduk dibangku kelas 5 M3. Tentu saja dengan tetap membagi waktunya untuk

pelajaran yang lain (pelajaran umum). Diharapkan dengan selesainya hafalan al-

qur’an para santri dapat dengan mudah mendapatkan beasiswa diperguruan tinggi.

Dan tentunya bisa memberikan manfaatnya kepada orang banyak.

HAFAL HADITS BULUGHUL MAROM

Bulughul Marom karya Ibnu Hajar Al Asqolany adalah kitab salaf atau yang

lebih familiar dengan sebutan kitab kuning yang sudah banyak dikaji dikalangan

para santri pondok pesantren, dan sudah menjadi kurikulum dilembaga-lembaga

yang berbasis agama lainnya. Kitab yang cukup tebal dengan jumlah 1610 hadits

dengan berbagai kajian, meliputi fiqh, adab, tashowuf dan aqidah memberikan

wawasan yang cukup untuk para santri. Apalagi didalamnya terdapat hadits lintas

madzhab diharapkan menjadi dasar yang kuat bagi para santri kedepannya.

Sebelum mengkaji kitab ini tentu saja mengkaji kitab-kitab hadits lain yang lebih

ringkas. Dan juga diajarkan kitab pendukungnya seperti mustholah hadits, ushul

fiqh dan lainnya.

FIQIH

Terlalu banyaknya pelajaran dan kegiatan yang harus ditempuh oleh para

santri membuat kemampuan menjadi tidak terfokus, maka perlu adanya pemetaan

dalam kurikulum. Fiqh adalah salah satu fan pilihan para santri Madrasah

Muallimin Muallimat ketika masuk dikelas dua, mulai dari kitab terkecil yakni

mabadi’ul fiqhiyyah, yang menengah seperti fathul qorib sampai yang tinggi seperti

fathul mu’in. Para santri juga diajarkan disiplin ilmu lainnya seperti adab, qowaidul

Page 57: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

39

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

fiqh, ushul fiqh, faroid, falak, balaghoh, mantik dan lainnya, Dengan harapan para

santri benar-benar mampu memahami fiqh dengan seutuhnya.

NAHWU-SHOROF

Kedua ilmu tersebut adalah alat untuk bisa memahami disiplin ilmu yang lain,

sehingga menjadi sangat penting peranannya. Di Madrasah Muallimin Muallimat

para santri juga dipersilahkah memilih fan nahwu dan shorof ketika dikelas dua.

Dengan harapan para santri bisa fokus menyelesaikan sampai ke tahap yang lebih

tinggi. Dimulai dari yang terkecil yakni amtsilati, amrithi, sampai kepada yang

lebih besar seperti alfiah ibnu malik. Para santri Madrasah Muallimin Muallimat

juga diajarkan kitab lainnya seperti i’lal, i’rob, balaghoh dan lainnya sebagai

pelengkap kajian.

Sedangkan untuk pelajaran umum Madrasah Muallimin Muallimat hanya

mempelari yang diujian nasionalkan, untuk kelas 1, 2, 3 yakni IPA, Bahasa Inggris,

matematika dan Bahasa Indonesia, supaya para santri benar-benar mendapatkan

hasil yang maksimal. Dan untuk kelas 4, 5, 6 mengambil jurusan IPA yakni fisika,

biologi, kimia, Bahasa Inggris matematika dan Bahasa Indonesia, dengan harapan

para santri selepas lulus mudah melanjutkan keperguruan tinggi manapun.

Mengenai ijazah Madrasah Muallimin Muallimat mengeluarkan 3 ijazah dan 2

raport, yakni ijazah yang sudah mendapatkan legalitas atau diakui oleh negara

berupa ijazah madrasah tsanawiyah dan ijazah aliyah. Dan ijazah yang dikeluarkan

oleh Madrasah Muallimin Muallimat. untuk ada raport yang berisi laporan semua

kegiatan santri mulai bangun tidur sampai tidur kembali, dan nilai ujian bulanan,

baik ngajinya maupun pelajaran umum yang akan diberikan kepada walisantri

setiap tiga bulan sekali. Sedangkan raport satunya lagi adalah raport yang akan

diserahkan ke negara.

Page 58: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

40

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

6. Struktur Organisasi Madrasah

Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin Kabupaten Tebo merupakan

lembaga pendidikan yang memiliki berbagai kegiatan dalam rangka pencapaian

tujuan pendidikan. Untuk mengatur dan menyusun dan menjalankan kegiatan agar

dapat berjalan dengan lancar dan terorganisir maka diperlukan suatu organisasi

untuk pembagian tugas secara merata dan profesional yang sesuai dengan jabatan

dan uraian tugas masing-masing.

(Dokumentasi Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin)

Page 59: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

41

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

7. Keadaan Tenaga Pendidik Dan Kependidikan

a. Pengasuh

Pengasuh adalah orang yang diserahi oleh orang tua/wali santri, maka dengan

kata lain pengasuh adalah yang menjadi orang tua santri di Pondok Pesantren ini .

Jangan sungkan jika ada sesuatu yang ingin disampaikan kepada pengasuh akan

membantu dengan sepenuh hati untuk mewujudkan harapan wali santri. Ingat putra-

putri bapak ibu akan hidup di pondok dalam waktu yang cukup lama maka jalinlah

hubungan yang baik.

Para santri akan terbiasa memanggil pengasuh dengan “Abi” untuk bapak

pengasuh, dan “Ummi” untuk ibu pengasuh. Abi berarti Bapakku, dan Ummi

berarti Ibuku. Karena memang kami adalah pengganti Orang tua/wali santri. Jika

orang tua/wali santri ingin menyampaikan sesuatu sampaikanlah dengan bahasa

sebisanya yang bisa dipahami, bisa bahasa jawa ngoko atau kromo inggil, bahasa

Indonesia atau mungkin bahasa dusun, yang penting bisa dipahami. Pendek kata

pengasuh adalah orang yang paling bertanggung jawab di pondok ini.

b. Dewan Asatidz

Dewan asatidz yang kami maksudkan di sini adalah guru-guru pondok

pesantren yang akan mengasuh langsung putra-putri bapak/ibu selama 24 jam.

Antara Pengasuh dan dewan asatidz hampir saja tiada perbedaan, karena merekalah

yang akan membimbing kalian secara langsung. Jadi, sudah sepantasnya jika

mereka harus dihormati karena di tangan merekalah anda semua akan betah dan

kerasan di pesantren ini. Para Ustadz akan membantu putra-putri bapak/ibu agar

betah dan kerasan di pondok pesantren. Setiap asatidz/ guru secara khusus akan

membimbing lima belas sampai dua puluh anak sehingga santri tidak canggung di

rumah barunya yang sederhana ini.

Page 60: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

42

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

Tabel 4.1

Tabel Nama pendidik di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin

Kabupaten Tebo Tahun Ajaran 2020

No Nama Jabatan Lulusan

1 Kh. M. Burhan jamil, my Pengasuh Madrasah diniyah nu kudus

2 H. Suyatno, s.pd Kepala madrasah Unja “tadris fisika”

3 Ari ernawati, s.pd Waka. Kurikulum Unja “fikp pend. Kimia”

4 Sugiarti, s.pd Waka. Kesiswaan Unbari “pbsi”

5 Siti muslimah, s.e Bendahara Stie kalpataru bogor

“manajemen”

6 Ismail faza, s.pd.i Kadiv. Madin Stit yapima muara bungo “pai”

7 Shoim aly arrosyid Kadiv. Mak Pp. Kwagean kediri

8 Ahmad rizal, s.pd.i Waka. Sarpras Pt. Ma’had aly al hikmah “

dirosah islamiyah”

9 Hariyanto, s.pd Kepala tata usaha Stit yapima muara bungo “pai”

10 Muhammad yunas Staf tata usaha Pp fathul huda

11 Dani purnomo Staf tata usaha Ma raudhatul mujawwidin

12 Agus wahyu priutomo,

a.md Kadiv. Perpustakaan

Univ. Diponegoro semarang “d3

perpustakaan dan informasi”

13 Ahmad karimudin Guru pengajar Pp lirboyo kediri

14 Ahmad fadhoil Guru pengajar Pp al hikmah 2 brebes

15 Ali nurchamid Guru pengajar Pp. Fadhlul wahid grobogan

16 Anang abidin s.pd Guru pengajar Univ. Ekasakti padang "pend.

Matematika"

17 Ari vitria wati, s.pd Guru pengajar Unja “fikp bahasa dan sastra

indonesia”

18 Atik utami mardiah, s.s Guru pengajar Unipdu “ bahasa dan sastra

ingrris”

19 Dwi indah lestari, s.pd.i Guru pengajar Stit yapima muara bungo “pai”

Page 61: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

43

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

Eko aprieliyossa efendi,

s.pd Guru pengajar

Univ. Muhammadiyah surakarta

“pend. Tekhnik informatika”

21 Ernawati, s.pd Guru pengajar Ums “fikp biologi”

22 Faisal nur wahidin, s.pd.i Guru pengajar Iai yasni muara bungo "pgsd"

23 Fatimah Guru pengajar Pp. Al hikmah 2 brebes

24 Hidayaturrohim Guru pengajar Pp fadhlul wahid grobogan

25 Juwahir, s.pd.i Guru pengajar Stit yapima muara bungo “pai”

26 Lathiful asror Guru pengajar Pp. Fadhlul wahid grobogan

27 M. Afiffuddin, s.pd.i Guru pengajar Stai al muhammad cepu "pai"

28 M. Mubasyir Guru pengajar Pp. Al fadlu kaliwungu kendal

29 M. Qomaruddin Guru pengajar Pp. Hidayatul mubtaidi'ien

lirboyo

30 M. Toyyib mufti Guru pengajar Pp. Hidayatul mubtaidi'ien

lirboyo

31 M. Nur salim Guru pengajar Pp. Al anwar sarang rembang

32 Mabruri, s.pd.i Guru pengajar Staid “manajemen pend. Islam”

33 Nur salam Guru pengajar Pp. Al anwar sarang rembang

34 Nuriyah sholihah Guru pengajar -

35 Prasetya bayu pamungkas Guru pengajar Pp. Syaikhona kholil bangkalan

madura

36 Robi hainoen ikhsan Guru pengajar Pp. Syaikhona kholil bangkalan

madura

37 Siti nur aminah, s.pd Guru pengajar Uin imam bonjol padang "tadris

ips"

38 Thoyyibun Guru pengajar Pp. Al anwar sarang rembang

39 Yolan nur rohmah, s.ag Guru pengajar Uin sunan kalijaga yogyakarta

"ilmu al qur`an dan tafsir"

40 Zainal mustofa Guru pengajar Pp. Al fadlu kaliwungu kendal

(Dokumentasi Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin)

Page 62: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

44

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

8. Keadaan Santri Ponpes Raudhatul Mujawwidin

Santri adalah orang yang menjadi peserta didik dan menjadi sasaran

pendidikan.

Tabel 4.2

Daftar Jumlah Siswa

Madrasah Muallimin Muallimat Raudhatul Mujawwidin

Tahun 2012 / 2020

TAHUN

PELAJARAN

KELAS 1 KELAS 2 KELAS 3 JUMLAH

(Kelas 1+2+3)

Jml

Siswa

Jml

Rombel

Jml

Siswa

Jml

Rombel

Jml

Siswa

Jml

Rombel Jml

Siswa

Jml

Rombel

2012/2013 50 2 45 2 36 2 131 6

2013/2014 52 2 50 2 45 2 147 6

2014/2015 80 4 52 2 50 2 182 8

2015/2016 116 4 80 4 54 2 250 10

2016/2017 145 6 93 4 79 4 318 14

2017/2018 108 4 135 5 89 4 332 14

2018/2019 143 4 101 5 131 4 375 14

2019/2020 185 6 133 5 109 4 427 15

(Dokumentasi Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin)

Page 63: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

45

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

9. Sarana Dan Prasarana

Sebagai lembaga yang berbasis pondok pesantren tentu saja sarana dan

prasarana yang dimiliki oleh Madrasah Muallimin Muallimat berbeda dengan

lembaga pendidikan yang non pesantren. Berikut sarana dan prasarana yang

dimiliki Madrasah Muallimin Muallimat;

Tabel 4.3

a. Luas Tanah

No. Data Tanah Luas ( M2 ) Ket

1 Luas Tanah Seluruhnya 20000

2 Luas Bangunan 5000

3 Luas Pekarangan 1000

4 Luas Lapangan Upacara 1400

5 Luas Lapangan Olahraga 5500

6 Luas Tanah Kosong/

Kebun 6600

(Dokumentasi Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin)

Page 64: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

46

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

Tabel 4.4

b. Bangunan/Ruangan

No. Bangunan / Ruangan Luas (

M2 ) Jumlah

Keadaan

Baik Rusak

1 Ruang Kepala Sekolah 12 1 1

2 Ruang Wakasek 0 0

3 Ruang Majelis Guru 45 1 1

4 Ruang Tata Usaha 12 1 1

5 Ruang BK/ BP 0 0

6 Ruang UKS 32 1 1

7 Ruang OSIS 0 0

8 Ruang Kelas Belajar (

RKB ) 72 6 6

9 Laboratorium IPA 0 0

Laboratorium Komputer 0 0

10 Ruang Perpustakaan 45 1 1

11 Ruang Keterampilan 0 0

12 WC Kepala Sekolah

3 1 1

13 WC Guru Laki-laki

14 WC Guru Perempuan

15 WC Siswa Laki-laki 3 12 12

16 WC Siswa Perempuan 3 25 25

17 Mushola 225 3 3

18 Lapangan Olahraga 2500 1 1

19 Asrama Siswa 63 9 9

(Dokumentasi Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin)

10. Jadwal Kegiatan Madrasah

Madrasah Muallimin Muallimat adalah lembaga yang menyatukan antara

jadwal pelajaran umum dan ngaji, begitu pula kegiatan sehari-harinya dalam satu

pengawasan, dan kesemuanya di pantau lansung oleh walikamar, mulai dari bangun

tidur, mandi, sholat malam, sarapan dan seterusnya sampai para santri mengakhiri

kegiatannya. Dari semua kegiatan tersebut akan diabsen langsung oleh walikamar,

dan akan dilaporkan kepada walisantri setiap triwulan dalam bentuk raport. Berikut

jadwal kegiatan santri madrasah muallimin muallimat :

Page 65: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

47

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

Tabel 4.5

No. Jam Kegiatan

1 03.00-03.30 Bangun tidur, mandi, cuci baju dll.

2 03.30-04.00 Sholat tahajud, sholat hajat, sholat witir, istighosah

3 04.00-04.15 Bersih-bersih kamar, halaman

4 04.15-04.45 Menambah vocab dan mengulang pelajaran

5 04.45-05.00 Senam pagi

6 05.00-05.30 Sholat shubuh berjama’ah dan pembacaan surat al-waqi’ah

7 05.30-06.45 Ngaji qiro’ati, murottal, taghoni, dan b. Inggris

8 06.45-07.30 Sarapan pagi, sholat dluha dan persiapan sekolah

9 07.30-11.00 Masuk kelas

10 11.00-12.00 Tidur qoilullah

11 12.00-12.30 Mandi dan persiapan sholat dzuhur

12 12.30-13,00 Sholat dzuhur berjama’ah

13 13.00-13.30 Makan siang dan persiapan masuk kelas

14 13.30-15.30 Masuk kelas

15 15.30-16.00 Sholat asar berjama’ah

16 16.00-17.20 Masuk kelas

17 17.20-18.30 Mandi, makan sore, persiapan jama’ah sholat magrib

18 18.30-19.00 Sholat magrib berjama’ah dan pembacaan yasin

19 19.00-20.00 Nagji qir’ati, murottal, pengembangan b. Inggris

20 20.00-20.30 Sholat isya’ berjama’ah

21 20,30-21.00 Pengajian kitab washoya sentral

22 21.00-23.30 Masuk kelas

23 23.30-03.00 Istirahat (tidur)

(Dokumentasi Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin)

B. Temuan Khusus

1. Implementasi metode Qiro’ati bagi santri tahfidzhul Qur’an muallimin

mu’allimat di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin Desa Tirta Kencana

Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo.

Untuk dapat mengetahui bagaimana proses pembelajaran al-Qur’an dengan

menggunakan metode Qiroati di Madrasah Muallimin Muallimat Raudhatul

Mujawwidin maka peneliti melakukan observasi dan wawancara secara langsung

dengan koordinator Qiroati pada saat pembelajaran belangsung untuk memperoleh

data yang dibutuhkan.

Page 66: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

48

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

Berdasarkan hasil wawancara kepada ketua pembina program tahfidzul Qur’an

menyatakan bahwa tujuan diadakannya program tahfidzul Qur’an merupakan

wujud kesadaran pondok dalam melestarikan dan memelihara kemurnian Al-

Qur’an, membimbing para santri untuk menyukai dan mencintai Al-Qur’an serta

membekali para santri dengan jiwa Qur’ani sehingga diharapkan perilakunya sesuai

dengan tuntunan Al-Qur’an.

“Dalam rangka untuk memahami, mengamalkan, menjaga dan melestarikan

Al-Qur’an. Kemudian untuk membimbing, memudahkan dan membekali para

santri untuk menghafal al- quran, mencintai Al-Quran dan mengerti isi kandungan

Al- Qur’an. ditambah mencetak generasi qurani”. (wawancara dengan Ustad

badawi 20 januari 2020)

Sehingga data yang diperoleh, sebagai berikut: Kegiatan pembelajaran al-

Qur’an di Madrasah Muallimin Muallimat Raudhatul Mujawwidin bersifat wajib

seperti hal-nya mata pelajaran umum lainnya. Sekolah ini menggunakan buku

pegangan khusus dari pihak pusat Qiroati di Semarang yang terdiri dari 4 jilid buku

Qiroati, al-Qur’an, dan buku prestasi santri untuk memantau kualitas hafalan dan

bacaan al-Quran santri. Seperti yang dikatakan Ustad Badawi saat peneliti menggali

informasi:

“Kami memakai pegangan yang dipakai dari pihak Qiroati untuk anak terdiri dari 4

jilid, buku Ghorib, buku Tajwid, dan buku prestasi untuk memantau perkembangan

santri” (wawancara dengan Ustad Badawi selaku koordinator Qiroati yang

merangkap menjadi guru Qiroati, tanggal 20 Januari 2020).

Di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin merupakan Pondok Pesantren

yang modern, Sehingga metode mengajinya pun menggunakan metode yang dapat

diterima oleh khalayak ramai seperti metode qir’ati. Seperti yang dituturkan oleh

ustadz Galih sebagai berikut:

“Pondok disini masih menerapkan metode Qiro’ati karena metode qiro’ati

merupkan metode yang diajarkan oleh guru kepada santri sejak berdirinya Pondok

Pesantren ini. Dalam Implementasi metode Qiro’ati bagi santri tahfidzhul qur’an,

Page 67: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

49

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

murid membaca ayat al-Qur’an yang telah ia hafal, sementara guru mendengarkan

sambil membetulkan bacaan santri yang salah” (Wawancara selasa, 21 januari

2020).

Ahmad Nurkholis selaku pengurus putra Pondok Raudhatul Mujawwidin

mengatakan bahwa:

“Metode yang diterapkan di Pondok sini yaitu metode Qiro’ati untuk Mengaji dan

menghafal al Qur’an. Lalu yang kitab ya seperti Madrasah Diniyah yang lain

sebagainya dan KBM seperti sekolah formal lainnya”. (Wawancara selasa, 21

januari 2020).

Inoch selaku pengurus putri Pondok Raudhatul Mujawwidin mengatakan

bahwa:

“Metode yang digunakkan di Pondok sini yaitu untuk al Qur’an menggunakan

metode Qiroati jadi face to face langsung kepada gurunya, dan untuk diniyah (ngaji

kitab) kami menggunkan metode dengan di bagi perkelas mulai kelas 1 sampai atas,

dan kelas yang paling atas yaitu kelas umum. dan menggunakan metode yang

berbeda juga yaitu metode bisima‟i, bisyarhi (penjelasan dari gurunya langsung),

mendengakan” (Wawancara selasa, 21 januari 2020).

Implementasi atau pelaksanaan metode Qiro’ati dalam pembelajaran

Tahfidzul Qur’an (menghafal al Qur‟an) diajarkan oleh Ustadz Bachruddin, seperti

yang beliau tuturkan:

“Qiro’ati dalam menghafal al Qur’an atau menyetorkan hafalan santri yang

mengajar saya sendiri untuk yang khusus bil ghoib (Membaca Al-qur’an tanpa

melihat mushaf) sedangkan yang juz amma dan suratan pilihan yang mengajar

pengurus-pengurus atau santri-santri yang besar sudah selesai dalam hafalannya”

(selasa, 21 januari 2020).

Dari hasil observasi pada tanggal 22 januari 2020 proses pembelajaran

Qiro’ati dalam menghafal al Qur‟an di Pondok Pesantren sini dimulai dari habis

Ashar pukul 05:30 sampai selesai. Sebagaimana yang peneliti lihat, setelah bel

Page 68: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

50

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

dibunyikan para santri segera menuju ke aula Pondok untuk mempersiapkan diri

dengan kitab-kitab dan hafalan yang akan di setorkan kepada guru atau kyai.

Santri Muallimin Muallimat di pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin

dalam menghafal al-qur’an menggunakan tiga macam fase yakni, Tahsin, tahfidz

dan takrir. Ketiga-tiganya selalu diterapkan setiap hari oleh santri yang menghafal

al-Qur’an. Yang dimaksud Tahsin yaitu membaguskan bacaan al-Qur’an yang

dibaca terlebih dahulu dan diulang sampai 15/23 kali, dalam tahap ini para santri

membaca al-Qur’an dengan melihat mushaf (bin nadhor) secara tartil dan dilakukan

secara berulang-ulang.

Kemudian setalah santri mampu membaca dengan lancar dan fasih sesuai

dengan tajwidnya maka santri tersebut boleh melangkah ke tingkat Tahfidz bil

ghoib (Membaca Al-qur’an tanpa melihat mushaf) yaitu dimana para santri dituntut

menghafal materi baru yang belum pernah dihafalkanya. Sedangkan takrir adalah

mengulangi materi yang sudah dihafalnya, metode takrir ini berfungsi untuk

menjaga hafalan para santri supaya tidak lupa.

Dengan metode Qiro’ati guru bisa mengecek dari setiap hafalannya yang

salah kemudian Qiro’ati itu tidak hanya yang mau disetorkan hafalkan, tetapi

kemarin-kemarin yang sudah dihafalkan harus disetorkan. Jadi sebelum

menyetorkan yang akan dihafalkan itu menyetorkan yang sebelumnya atau hafalan

kemarin.

Dalam metode Qiro’ati pembelajaran Tahfidzul Qur’an terdapat evaluasi

kepada santri agar guru dapat megetahui sejauh mana hafalan al Qur’an santri, di

Pondok pesantren Raudhatul Mujawwidin dalam menghafal al Qur’an yang

dilakukan santri yaitu dengan menyetorkan hafalan serta membawa mushaf al

Qur’an yang disodorkan kepada abah yai.

Dalam proses kegiatan belajar mengajar dengan metode Qiroati untuk

memudahkan, melancarkan, dan memfokuskan siswa saat kegiatan belajar

mengajar, maka dibuat pembagian tingkatan. Menurut hasil wawancara dengan

guru Qiroati yakni setiap santri ketika masuk di sini itu ada placement test (Tahap

Page 69: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

51

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

awal untuk mumulai atau menentukan kelas), hal ini bertujuan untuk mengetahui

sampai mana kemampuan siswa dalam membaca al Qur’an. Kemudian juga dari

pihak pondok sudah membuat target-target yang harus dicapai disetiap kelasnya.

Adapun saat kegiatan belajar mengajar berlangsung santri berkumpul bersama

kelompok sesuai dengan tingkatan hafalannya.

Kegiatan pembelajaran al-Qur’an dilaksanakan setiap hari kecuali hari jum’at.

Alasan mengapa kegiatan pembelajaran al-Qur’an diadakan setiap hari adalah

untuk mengimplementasikan salah satu tujuan dari sekolah yaitu tiada hari tanpa

al-Qur’an. Setiap pertemuan berdurasi waktu selama 60 menit. Waktu yang sangat

memadai, sehingga dapat menunjang siswa dalam mencapai tujuan (observasi

pembelajaran membaca al-Qur’an dengan metode Qiroati tanggal 21 januari 2020).

Setelah dirasa cukup makasantri akan melakukan ujian atau Evaluasi, tes ini

bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hafalan santri dalam menghafal al-

Qur’an. Penelitian ini difokuskan pada kelas XI, adapun alasan peneliti mengambil

kelas XI adalah karena menurut target yang telah ditentukan dari pihak sekolah

kelas XI sudah masuk al-Qur’an, Gharib(Hukum bacaan yang tidak biasa didalam

Al-qur’an), Tajwid ( Hukum bacaan Al-qur’an) dan Musykilat (bacaan yang antara

tulisan dengan cara bacanya berbeda) dan selesksi santri tahfidzul Qur’an. santri

yang telah belajar dan paham Ilmu Tajwid, Gharib dan Musykilat maka dalam

membaca al-Qur’an seharusnya sudah bisa membaca al-Qur’an dan menghafal Al-

qur’an secara tartil dan benar.

Dari keterangan diatas maka akan terlihat hasilnya ketika penelitian dilakukan

dikelas XI, apakah Santri tahfidzhul qur’an muallimin muallimat sudah bisa

membaca dan menghafal al-Qur’an dengan baik dan sesuai dengan kaidah Ilmu

Tajwid. Model pembelajaran metode Qiroati ada 2 model yaitu Klasikal Individual

dan Klasikal Baca Simak. Akan tetapi model yang sering di gunakan oleh guru

adalah klasikal terlebih dahulu selama 10-15 menit, dengan klasikal ini santri

menirukan bacaan guru. Setelah itu baru klasikal individual/sorogan secara

bergantian, siswa yang sudah selesai membaca langsung menghafal dan kemudian

Page 70: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

52

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

disetorkan kepada guru (observasi pembelajaran membaca al-Qur’an dengan

metode Qiroati tanggal 20 januari 2020).

Model klasikal baca simak adalah sebuah metode pembelajaran al-Qur’an

dimana santri membaca secara individual yang sudah ditentukan oleh guru, setelah

dianggap sudah tuntas selanjutnya guru menyuruh santri membaca dan santri yang

lain disuruh menyimak apa yang dibaca oleh santri tersebut. Menurut peneliti

dengan menggunakan model ini bisa mengurangi santri untuk bersenda gurau.

Program tahfidzul qur’an di pondok pesantren Raudhatul Mujawwidin ini

merupakan salah satu program pilihan yang melibatkan sebagian santri melalui

proses seleksi. Seleksi dilakukan langsung oleh Dewan asatidz pendamping

program tahfidzul qur’an untuk melihat kemampuan santri dalam mengaji dengan

benar dan tepat. Jika santri belum lolos seleksi maka diwajibkan mengikuti program

non tahfidz dan dapat mengikuti seleksi kembali pada program Berikutnya.

Kegiatan dalam program tahfidzul Qur’an di Pondok Pesantren Raudhatul

Mujawwidin tergambar pada beberapa program yang diterapkan. Berdasarkan

wawancara dari pengasuh menyatakan bahwa ada dua program dalam tahfidzul

Qur’an diantaranya program Tahfidz Militer dan program tahfidzul Qur’an biasa.

“Di pondok tahfidzul Qur’an ini ada dua program unggulan yakni program Tahfidz

militer dan Program Tahfidzul Qur’an biasa”.(Wawancara pada 20 januari 2020)

Program Tahfidz militer adalah program menghafal Al-qur’an beserta maknanya

atau terjemahannya, beserta nomor, nama surat, halaman dan asbabun nuzulnya.

Bedannya dengan santri tahfidzhul qur’an biasa adalah santri tahfidzhul qur’an

biasa hanya diwwajibkan menghafal ayat saja tanpa harus menghafal terjemahan

nomor dan nama surat.

Selanjutnya program wajib santri tahfidz yang meliputi, setoran, muroja’ah

serta sima’an. Bagi santri yang berhalangan seperti haid tidak diwajibkan ke

pembina melainkan mengganti dengan muroja’ah. Bagi santri yang tidak mau

setoran akan ditindak lanjut oleh pembina dan apabila tidak mengatasi akan

Page 71: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

53

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

ditindak lanjut secara langsung oleh pengasuh dan apabila tidak bisa ditolerin maka

oleh pengasuh bisa dipulangkan ke orang tua kembali karena dari pembina berfikir

bahwa santri tahfidz yang memiliki sikap tidak baik dan tidak mentaati peraturan

akan bisa mempengaruhi santri yang lain yang sangat aktif dan rajin.

“Ada juga santri yang bandel dan tidak mentaati peraturan langsung saya tegasi

saat itu juga, tetapi jika nasehat saya kepadanya tidak didengarkan maka saya

limpahkan dan saya pasrahkan kepada pengasuh, bisa jadi jika tetap tidak bisa

ditolerin lagi maka dari pengasuh mengambil kebijakan untuk memulangkan dia

kepada wali santri karena pembina dan pengasuh belum bisa mendidik dengan

baik”. (wawancara 21 januari 2020)

Selanjutnya, menurut santri ada beberapa kegiatan di program tahfidz yang juga

diikuti oleh santri biasa. Berikut hasil wawancara tentang kegiatan yang dilakukan

oleh santri non tahfidz dan santri tahfidz.

“Salah satu kegiatan dari kelas tahfidz yang bisa diikuti oleh santri biasa yakni

kegiatan dhiba'iah dan sholat berjma’ah bersama”(wawancara peneliti dengan

novi 21 januari 2020)

Berdasarkan wawancara diketahui bahwa selain kegiatan yang diikuti santri tahfidz

dan santri biasa yaitu kegiatan diba’iyah. Sedangkan santri lain menjelaskan bahwa

kegiatan lain yang dapat diikuti oleh santri biasa dan tahfidz yaitu,

“Ada beberapa, Dhiba’iah, sholat jama’ah dan khataman tiap tanggal 27”

(wawancara peneliti dengan novi 21 januari 2020)

Pelaksanaan program tahfidzul Qur’an dilakukan sesuai dengan pembagian

jadwal setoran, muroja’ah dan sima’an Al-Qur’an pada waktu yang ditentukan

dengan penanggung jawab masing-masing Berikut disajikan hasil wawancara

dengan pembina program tahfidzul Qur’an.

“Kegiatan dalam program tahfidzul Qur’an dengan adanya pembagian jadwal

setoran, muroja’ah dan sima’an Al-Qur’an pada waktu yang ditentukan dengan

penanggung jawab masing-masing”. (wawancara dengan silvi 21 januari 2020)

Page 72: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

54

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

Jadwal setoran kepada pembina diadakan tiga kali dalam seminggu yaitu pada hari

Senin, Rabu, sabtu. Berdasarkan hasil observasi terhadap kegiatan setoran di

Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin, dapat diketahui bahwa para santri

membaca ayat-ayat dalam Al-Qur’an secara berulang-ulang selama beberapa kali

sebelum akhirnya dibacakan di depan pembina program tahfidz (metode qiro’ati)

Setiap santri, dalam kegiatan setoran harus membacakan minimal 1 halaman

dalam sekali setoran. Namun, saat mencapai setiap kelipatan 5 halaman (2,5

lembar) yang dihitung mulai dari permulaan Juz, maka santri harus membacakan 5

halaman yang telah dihafalkan. Kegiatan setoran seperti ini dimaksudkan untuk

menguji kemampuan santri setiap menghafal ¼ Juz degan tujuan sebagai pedoman

agar santri lebih mudah menghafal.

Di sisi lain, santri hanya diperbolehkan melakukan tiga kali kesalahan

(panjang pendek, kata atau harokat) yang dicatat dalam buku prestasi santri. Santri

yang dinyatakan lulus maka di jadwal setoran berikutnya boleh menambah hafalan.

Namun saat santri mengalami lebih dari tiga kali kesalahan dan dinyatakan tidak

lulus, maka santri harus mengulang 5 halaman yang disetorkan. Kemudian

pelaksanaan kegiatan muroja’ah dilaksanakan tiga kali seminggu meliputi hari

selasa, kamis, minggu yang dilakukan kepada pembina ataupun sesama santri

tahfidz. Kegiatan muroja’ah ini dilakukan dengan cara santri minimal membaca 5

halaman dalam sekali kegiatan muroja’ah. Terakhir, kegiatan sima’an Al-Qur’an

dilaksanakan setiap seminggu sekali pada hari jum’at.

Dalam kegiatan sima’an tidak ada batasan maksimal dan minimal bacaan

santri. Santri akan membaca secara bergantian ayat-ayat dalam Al-Qur’an dan

saling menyimak satu sama lain untuk memperhatikan kesesuaian bacaan santri

dengan Al-Qur’an. Berikut disajikan jadwal kegiatan program tahfidz.

Pengontrolan program tahfidzul Qur’an di pondok pesantren Raudhatul

Mujawwidin dilakukan melalui beberapa cara yaitu melalui penjadwalan kegiatan

setoran, muroja’ah, dan sima’an secara rutin. Kemudian juga disertai dengan

absensi kehadiran, diadakannya ta’zir (hukuman bagi santri yang tidak taat) setiap

Page 73: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

55

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

akhir bulan dan laporan berkala. Berikut hasil wawancara dengan ketua pengurus

pondok pesantren.

“Diadakan penjadwalan kegiatan setoran, murajaah, sima’an dan pengajian

kitab, absensi kehadiran, diadakan takzir atau hukuman setiap akhir bulan, laporan

berkala”.(wawancara 22 januari 2020).

Sedangkan untuk mengontrol keaktifan santri dalam mengikuti kegiatan di

program tahfidzul Qur’an dilakukan melalui buku laporan prestasi para santri

tahfidz. Buku laporan prestasi merupakan buku pengontrolan keaktifan santri dalam

mengikuti kegiatan di program tahfidz. Buku laporan prestasi digunakan untuk

melihat seberapa sering santri mengikuti setoran dan muroja’ah.

“Salah satu pengontrolan hafalan yaitu melalui buku kontrol sekaligus buku

prestasi santri tahfidz untuk mengontrol keaktifan dan mengetahui sejauh mana

perolehan hafalan yang dicapai”.(wawancara 22 januari 2020)

Selain itu, untuk memantau kemampuan santri dalam pencapaian di program

tahfidzul Qur’an juga dilakukan dengan menggunakan ujian terbuka dan ujian

tertutup hafalan yang dilakukan di depan masyarakat umum.

Berdasarkan Hasil Wawancara dan Observasi peneliti diketahui bahwa

Ustdzah yang membina program tahfidzhul qur’an harus mengajar sesuai dengan

metode qiro’ati, agar tercapainnya hasil belajar sesuai dengan yang diinginkan

(observasi peneliti, 22 januari 2020).

2. kendala yang dihadapi dalam Implementasi metode Qiro’ati bagi santri

tahfidzhul Qur’an muallimin mu’allimat di Pondok Pesantren Raudhatul

Mujawwidin Desa Tirta Kencana Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo.

Dalam pelaksanaan pembelajaran tahfizhul Qur‟an dengan menerapkan

metode Qiro’ati bagi santri Madrasah muallimin muallimmat pondok pesantren

Raudhatul Mujawwidin tentu tidak lepas dari kendala atau hambatan. Kendala yang

dihadapi dalam implementasi metode qiro’ati dalam pembelajaran tahfizhul Qur’an

Page 74: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

56

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

bagi santri Madrasah muallimin muallimmat pondok pesantren Raudhatul

Mujawwidin, diantaranya:

a. Kedisiplinan yang kurang Kedisiplinan sangat mempengaruhi berjalannya

suatu program yang ada. Dalam pembelajaran tahfizhul Qur‟an ini

kedisiplinan yang ada sampai saat ini sangat kurang, baik dari ustad ataupun

santri. Karena terkadang ustad ada keperluan yang mendadak dan tidak bisa

ditingglkan ketika jadwal tahfid, dan terkadang santri yang bermalas-

malasan jadi ketika ada jadwal setoran santri tidak setoran. Hal ini

diungkapkan oleh melati, selaku ustad tahfizh dalam wawancara.

“Kedisiplinan disini sangat kurang, baik dari ustad ataupun santri.

Terkadang memang dari ustad ada kegiatan mendadak dan tidak bisa

ditinggalkan, terkadang juga dari santri yang pas jadwalnya setoran tapi

tidak ada yang setoran.” .”(Kamis, 23 Januari 2020)

b. Tingkat kecerdasan yang variatif Pencapaian target hafalan setiap santri

berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan yang variatif

karena ini sangat mempengaruhi kemampuan berfikir seseorang dalam

menghafal al-Qur’an. Untuk solusinya yang diberikan dari pihak yayasan

yaitu memberikan pengawasan dan bimbingan khusus, bagi santri-santri

terutama yang daya ingatnya kurang dari pada santri yang lainnya. Pendapat

ini disampaikan oleh Arina dalam wawancara.

“Tingkat kecerdasan yang variatif juga dapat mempengaruhi

kemampuan berfikir para santri dalam menghafal al-Qur’an, untuk

solusinya yaitu memberikan pengawasan dan bimbingan khusus, bagi

santri-santri terutama yang daya ingatnya kurang dari pada santri yang

lainnya.”(Kamis, 23 Januari 2020)

c. Kurang motivasi dan Rendahnya motivasi yang berasal dari dalam diri

sendiri atupun motivasi dari orang-orang terdekat dapat menyebabkan

kurang bersemangat untuk mengikuti segala kegiatan yang ada, sehingga

malas dan tidak bersungguh-sungguh dalam menghafalkan Al-Qur’an.

Page 75: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

57

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

Akibatnya keberhasilan untuk menghafalkan Al-Qur’an menjadi terhambat

bahkan proses hafalan yang dijalaninya tidak akan selesai dan akan

memakan waktu yang relatif lama. Seperti yang disampaikan oleh Novi

dalam wawancara.

“Motivasi dari dirisendiri dan orang tua itu sangat penting sekali

pasalnya disini masih ada yang tidak didukung orang tuanya dalam

menghafal al’qura’an, sampai ada yang disuruh pulang untuk menikah

sedangkan hafalannya masih belum khatam atau selesai”.(kamis, 23 januari

2020)

d. Banyak dosa dan maksiat Hal ini karena dosa dan maksiat membuat seorang

hamba lupa pada Al-Qur’an dan melupakan dirinya pula, serta membutakan

hatinya dari ingat kepada Allah swt serta dari membaca dan menghafal Al-

Qur’an. Hal ini dikarenakan kunci utama dalam menghafal Al-Qur’an

adalah suci hatinya Seperti yang disampaikan oleh Novi dalam wawancara.

“Faktor lain yang membuat lamanya hafalan itu adalah lupa, karna

orang yang mudah lupa karna banyaknya maksiat dan tidak murojja’ah atau

tidak mengulang hafalan”.(kamis, 23 januari 2020)

e. Usia yang lebih tua menyebabkan daya ingat seseorang menjadi menurun

dalam menghafalkan Al-Qur’an diperlukan ingatan yang kuat, karena

ingatan yang lemah akibat dari usia yang sudah lanjut menghambat

keberhasilannya dalam menghafalkannya. Seperti yang disampaikan oleh

Melati dalam wawancara.

“faktor umur sangat mempengaruhi karena kegiatan tahfidzhul qur’an

disini dimulai saat kelas XI atau kelas 2 aliyah yang dimana umur 16-17

tahun itu kurang produktif untuk menghafal jika dibandingkan dengan anak-

anak Madrasah ibtidaiyah yang juga hafalan al-qur’an disini, santri aliyah

nya justru banyak yang tertinggal”.(kamis, 23 januari 2020).

f. Kurang mampu menyiapkan hafalan seperti halnya dituturkan oleh jalal.

Page 76: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

58

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

“Kekurangannya Qiro’ati kalau di Pondok Pesantren ini mungkin tidak

semua mampu menyiapkan hafalannya ketika menghadap guru. Sehingga

mereka dituntut mandiri untuk menyiapkan hafalan sebelum dia

menghadapkan guru ketika sorogan ngaji atau menghafalkan al

Qur’an”(sabtu, 25 januari 2020)

Kekurangan Implementasi metode Qiro’ati dalam pembelajaran Tahfidzul

Qur’an dari hasil observasi peneliti pada tanggal 23 januari 2020 terangkum,

sebagai berikut:

a. Kurang Disiplin

b. Kecerdasan yang Variatif

c. Rendahnya Motivasi baik dari diri sendiri maupun orang terdekat

d. Lupa Hafalan karna kurang muroja’ah (mengulang hafalan)

e. Faktor umur

f. Santri Kurang mampu menyiapkan hafalan

3. Hasil implementasi metode Qiro’ati bagi santri tahfidzhul Qur’an muallimin

mu’allimat di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin Desa Tirta Kencana

Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo.

Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidn merupakan pondok Modern pada

umumnya namun sejak tahun 2014 setelah terbentuknya Madrasah muallimin

muallimat yang berkonsentrasi atau dikhususkan pada program tahfizhul Qur’an

saja. Program tahfidzul Qur’an dengan metode Qiro’ati dengan target minimal

santri menghafalkan 2 juz dalam 1 bulan dan ditargetkan bisa khatam hafaln al-

quran dalam kurun waktu 2 tahun 30 juz beserta tirakatnya sebagaimana yang

dijelaskan Ustadz Badawi selaku pembina Tahfidzhul Qur’an.

“Sampai saat ini program tahfizhul Qur‟an yang kami bina sudah berjalan

kurang lebih 5 tahun.Sejak tahun 2014, kami selaku yayasan telah menetapkan

bahwa Madrasah Muallimin Muallimat di pondok pesantren Raudhatul

Mujawwidin lebih konsentrasi pada program tahfizhul Qur’an, jadi program

tahfizhul Qur’an ini termasuk program baru di pondok kami. Saya selaku pembina

Page 77: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

59

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

Tahfidzul Qur’an Madrasah Muallimin Muallimat pondok pesantren Raudhatul

Mujawwidin ini berharap nantinya para santri mempunyai bekal ketika sudah

pulang kerumah masing-masing. Program tahfizhul Qur’an disini menggunakan

metode Qiro’ati dengan sistem setoran, jadi disini para santri menghafal sendiri-

sendiri dulu dengan metode Qiro’ati kemudian baru setoran dengan ustadz tahfizhul

Qur’an.” (sabtu, 25 Januari 2020).

Dalam pembelajaran tahfizhul Qur’an dengan metode Qiro’ati, para santri

tidak terbatasi dengan satu cara saja, karena di dalam metode qiro’ati terdapat

beberapa cara untuk menghafal al-Qur’an, mulai dari untuk santri yang susah

menghafal sampai cara untuk santri yang sudah lancar dalam menghafal

sebagaimana yang dijelaskan Ustadz Badawi selaku pembina Tahfidzhul Qur’an.

“Tujuan menggunakan metode Qiro’ati yaitu kami menganggap metode ini

sangat cocok bagi santri kami untuk dijadikan cara dalam mereka menghafal al-

Qur‟an agar para santri dapat menghafal dengan mudah dan bisa mencapai target

minimal dan dalam metode Qiro’ati ini ada beberapa cara untuk menghafal al-

Qur’an dari mulai untuk santri yang sangat malas/susah menghafal sampai cara

menghafal cepat, karena dari kemampuan para santri di Pondok ini berbeda-beda,

ada yang mampu menghafal banyak, sedang dan bahkan ada yang sulit menghafal.

Jadi, bagaimanapun keadaan santri harus wajib hafalan.” (sabtu, 25 Januari 2020).

Pencapaian hafalan para santri Madrasah Muallimin Muallimat di pondok

pesantren Raudhatul Mujawwidin ini berbeda-beda antara santri satu dengan yang

lainnya. Yang terpenting intinya harus memenuhi batas minimal yang ditentukan

yaitu santri wajib menghafal dua juz setiap bulannya sebagaimana yang dijelaskan

Ustadz Badawi selaku pembina Tahfidzhul Qur’an

“Dengan target minimal yang telah kami buat yaitu santri wajib menghafal

dua juz selama satu bulanr. Kalaupun ada yang ingin menambah target hafalnnya

kami sangat menganjurkan. Tetapi untuk capaian target tergantung dari

kemampuan dan kemauan santri, dalam waktu 1 bulan ini ada yang sudah mencapai

Page 78: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

60

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

3 juz, ada yang baru 1 juz, dan bahkan ada yang baru mencapai beberapa

ayat.”(sabtu, 25 Januari 2020).

Pembelajaran tahfizhul Qur’an di pondok pesantren Raudhatul Mujawwidin

dilaksanakan dengan metode Qiro’ati lalu setoran. Gambaran Hasil pelaksanaan

Implementasi metode qiro’ati bagi santri tahfidzhul qur’an dapat disimpulkan dari

petikan catatan lapangan berikut ini.

“Sebelum setoran kepada ustadz tahfizhul Qur’an, para santri menghafal

sendiri-sendiri terlebih dahulu mereka biasanya mereka menghafal di berbagai

sudut ruang masjid, serambi masjid, dan ada juga yang menghafal di kamar masing-

masing. Mereka menghafal mulai juz 30 lalu dilanjut ke juz 1. Dari mereka ada

yang sudah hafal 26 juz, 22 juz dan ada juga yang baru menghafal 1 juz bahkan

baru menghafal 4 surat. Mereka menghafal sesuai dengan hafalan mereka masing-

masing. Setelah mereka selesai menghafal sendiri lalu di setorkan kepada ustadz

tahfidzul Qur’an dengan membawa kartu tahfizh yang telah di berikan dari pihak

pondok untuk ditandatangani oleh ustadz.”(Minggu, 26 januari 2020)

Cara membuat hafalan baru yang dilakukan para santri berbeda-beda, tetapi

kebanyakan dari mereka menggunakan metode menghafal perayat sebagaimana

yang dijelaskan para santri Madrasah Muallimin Muallimat di pondok pesantren

Raudhatul Mujawwidin ini.

a. Arini (17 tahun) “Saya membuat hafalan baru dengan cara satu ayat

dibaca 10 kali terlebih dahulu, kemudian mencoba sendiri dengan

menutup al- Qur’an, ketika lupa buka al-Qur‟an dan membacanya lagi

sampai benar-benar hafal. Setelah itu lanjut ke ayat kedua dengan cara

yang sama dan begitu seterusnya. Karna saya tergolong santri baru atau

santri yang baru masuk kelas tahfidzhul qur’an jadi saya termotivasi

untuk mengejar teman teman saya yang sudah jauh hafalannya diatas

saya, Biasanya saya setoran minimal 1 jus sehari. Dan alhamdulillah

dalam kurun waktu 1 bulan saat ini saya sudah mendapat hafalan 10

jus”.(Arini, 26-01-2020).

Page 79: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

61

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

b. Melati (16 tahun) “Saya membuat hafalan baru dengan per kata dan per

ayat dengan diulang-ulang sampai hafal. Dibaca sekali lalu diulang

sampai 15 kali Dalam sehari minimal saya setoran 6 baris terkadang

sampai satu halaman. Alhamdulillah saat ini sudah masuk juz 27”

(Melati, 26-01-2020).

c. silvi (16 tahun) “Saya membuat hafalan baru dengan cara per ayat atau

satu ayat dengan dibaca berulang-ulang, setelah ayat satu hafal dilanjut

ke ayat kedua dan melakukan hal yang sama dengan ayat pertama tadi

dan di lanjut ke ayat berikutnya lagi sampai minimal 5 baris. Dan cara

menghafalkannya dengan lagu, tartil agar tidak lupa. Biasanya saya

setoran minimal 5 baris. Alhamdulillah saat ini sudah masuk juz 28”

(Silvi, 26-01-2010).

d. Novi (17 tahun) “Saya membuat hafalan baru dengan menghafal tiap 5

ayat dengan dibaca tiga kali, kemudian 5 ayat tadi dihafal tanpa melihat

al- Qur‟an dan kira saya merasa sudah hafal saya minta untuk

disimakkan oleh teman saya dan saya pastikan sampai hafal dan baru

setoran, saya setoran tiap setengah lembar dan alhamdulillah sekarang

saya sudah hafal 19 juz dalam jangka waktu 2 tahun” (Novi, 27-01-

2020).

e. Jalal (16 tahun) “Saya membuat hafalan baru dengan per ayat dibaca

minimal 8 kali dan diulang-ulang sampai hafal. Biasanya saya dalam

sehari menghafal sampai 1 halaman kemudian di setorkan. Biasanya

saya hafalan habis subuh di tempat yang sepi, insya allah saya sekarang

sudah hafal 26 juz” (Jalal, 27-01-2020).

f. Nafa (15 tahun) “Saya membuat hafalan baru dengan perayat yang

dibaca 5 kali terlebih dahulu, kemudian menghafalnya sampai benar-

benar hafal. Saya setoran minimal 5 ayat, dan saat ini sudah hafal 4 juz

dalam jangka waktu 5 bulan” (Nafa, 27-01-2020).

g. Sofi (15 tahun) “Saya membuat hafalan baru dengan per ayat yaitu satu

ayat di baca 10 kali terlebih dahulu, kemudian menghafal tanpa melihat

mushaf sekiranya masih lupa, membuka mushaf lagi dan membacanya

Page 80: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

62

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

lagi, sampai benar-benar hafal kemudian dilanjut ke ayat-ayat

berikutnya dengan cara yang sama. Sampai minimal 10 ayat untuk di

setorkan. Saat ini saya baru hafal 1 juz” (Sofi, 27-01-2020).

h. Endi (16 tahun) “Saya membuat hafalan baru dengan per baris dan

perkata yang dibaca berulang-ulang sampai hafal. Biasanya setiap

setoran minimal lima baris, saya sekarang sudah hafal 22 juz” (Endi, 27-

01-2020).

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Hasil Implementasi Metode

qiro’ati bagi santri Madrasah Muallimin Muallimat di pondok pesantren Raudhatul

Mujawwidin yang dalam pelaksanaannya menggunakan metode Qiro’ati yaitu

dengan sistem (setoran), dimana para santri harus menghafal sendiri-sendiri dengan

metode yang telah ditentukan terlebih dahulu lalu disetorkan kepada ustad yang

mengajar tahfizh dengan membawa buku tahfizh, mengulang-ulang hafalan

(muroja’ah) dan menghafal sendiri dan didengarkan oleh santri-santri lainnya dan

apabila ada kesalahan langsung dibenarkan (tasmi’). Cara membuat hafalan baru

para santri dengan metode menghafal per ayat. Karena kebanyakan dari para santri

menggunakan cara ini, berarti cara ini dianggap cara yang sesuai dengan

kemampuan para santri karena mereka merasa mudah dalam menghafal al-Qur’an.

Bagi para santri yang belum lancar akan dibimbing oleh ustad, yaitu dengan

cara menirukan dan mengulang-ulang. Karena dari semua santri Pondok Pesantren

Raudhatul Mujawwidin ada beberapa santri yang hafalannya belum lancar dan tidak

memenuhi target pondok. Kebanyakan santri yang tidak memenuhi target pondok

akan dievaluasi dan dibimbing lebih khusus dan serius lagi karena santri yang tidak

memenuhi target bukan kesalahan dari pihak pondok ataupun metode yang

digunakan namun santri yang tidak memenuhi target adalah santri yang tidak

mengatur waktu hafalan dan kegiatannya dengan baik, santri yang malas,

kecerdasannya kurang, memori mengahafalnya sedikit sehingga mudah lupa, dan

tidak adanya motivasi diri sendiri dan dukungan orang tua.

Page 81: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

63 Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan kajian teori dan hasil penelitian di lapangan, maka peneliti

dapat menyimpulkan bahwa hasil penelitian tentang Implementasi Metode

Qiro’ati Bagi Santri Tahfidzhul Qur’an Muallimin Muallimat Di Pondok Pesantren

Raudhatul Mujawwidin Desa Tirta Kencana Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten

Tebo adalah sebagai berikut:

1. Implementasi Metode qiro’ati bagi santri tahfidzhul qur’an menggunakan

metode Qiro’ati yaitu Penerapan metode qiro’atinya saat proses

pembelajaran Al-qur’an sudah diterapkan dengan baik dan sesuai dengan

qaidah qiro’ati yaitu bisima’i, tahsin, takrirbisyarhi, dan muroja’ah.

2. Kendala yang dihadapi dalam Implementasi metode Qiro’ati bagi santri

tahfidzhul Qur’an muallimin mu’allimat di Pondok Pesantren Raudhatul

Mujawwidin terangkum, sebagai berikut: Kurang disiplin, Kecerdasan yang

Variatif, Rendahnya Motivasi baik dari diri sendiri maupun orang terdekat,

Lupa Hafalan karna kurang muroja’ah (mengulang hafalan), Faktor umur,

Santri Kurang mampu menyiapkan hafalan.

3. Hasil implementasi metode Qiro’ati bagi santri tahfidzhul Qur’an muallimin

mu’allimat di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin adalah

Keberhasilan pencapaian target hafalan dalam beberapa bulan terakhir ini

sudah baik Namun masih ada beberapa santri yang hafalannya masih jauh

dari target, dari 100 orang santri tahfidz masih ada 33 orang yang belum

memenuhi target yang sudah ditetapkan, metode ini dianggap efektif untuk

di implementasikan dalam pembelajaran tahfizhul Qur’an.

Page 82: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

64

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

B. Saran

Saran yang terkait tentang implementasi metode Qiro’ati bagi santri

Tahfidzul Qur’an, antara lain:

1. Untuk Pondok Pesantren

Kiranya agar lebih Meningkatkan Sarana dan prasana agar terciptanya

suasana belajar yang lebih nyaman dan menunjang proses belajar mengajar.

2. Untuk ustad

Mampu memberikan motivasi agar para santri bersemangat dalam

menghafal al-Qur’an. Perhatian khusus dan lebih, dibutuhkan santri yang

belum lancar dalam membaca al-Qur’an agar mereka lebih mudah dalam

menghafal al-Qur’an.

3. Untuk Santri Tahfidzhul Qur’an

Untuk lebih giat dalam mempelajari dan Menghafal Al-qur’an serta ikuti

dan taati peraturan yang ada agar lebih baik lagi kedepannya.

Page 83: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

DAFTAR PUSTAKA

Anshori. Transformasi Pendidikan Islam. (Jakarta; Gaung Persada Press. 2010).

Calim Zarkasyi..Metoode Praktis Belajar Membaca Al-Qur’an. (Semarang :

direktori pesantren. 2008)

___Himpunan Lengkap Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional.

(Joogjakarta; Saufa, 2014).

Jasa Ungguh Muliawan, Pendidikan Islam Integratif. (Yogyakarta;Pustaka

Pelajar.2005)

Lembaga Qiro’ati Pusat Semarang, Sejarah Dibentuknya Qiro’ati,

http://www.qiroatipusat.or.id/p/sejarah-dibentuknya-qiroati.html, diakses

pada tanggal 18 Februari 2018 pukul 12.15 WIB.

Lembaga Qiro’ati Pusat Semarang, Visi dan Misi Qiro’ati,

http://www.qiroatipusat.or.id/p/sejarah-dibentuknya-qiroati.html, diakses

pada tanggal 18 Februari 2018 pukul 12.20 WIB.

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT.

RemajaRosdakarya, Cet. XXV, 2008).

Nana Sudjana.Dasar-Dasar Proses Belajar. (Bandung, Sinar Baru Bandung,2010).

Majid, Abdul Khon. 2013. Praktikum Qira’at Keanehan Bacaan Al-Qur’an Qira’at

Ashim dari Hafash. Jakarta:Amzah.

Muchtar Heri Jauhari. Fikih Pendidikan. (Bandung; PT. Remaja Rosdakarya.

2008).

Mukhtar, bimbingan skripsi,tesis dan artikel ilmah, (Jakarta: Gaung Persada Press,

2009)

Satori Djam’an dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung:

CV. Alfabeta, 2011).

Srijatun, S. (2017). Implementasi Pembelajaran Baca Tulis al-Qur’an dengan

Metode Iqra pada Anak Usia Dini di RA Perwanida Slawi Kabupaten Tegal.

Nadwa.

Subhan Arif, Lembaga Pendidikan Islam Indonesia Abad Ke-20 Pergumulan

Antara Modernisasi dan Identitas, (Jakarta; Kencana, 2012).

Page 84: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: CV. Alfabeta, Cet. 9, 2014)

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: PendekatanKuantitatif, Kualitatif dan R

& D (Bandung: CV. Alfabeta, 2006).

Usman Husaini dan Akbar Purnomo Setiady, Metodologi Penelitian Sosial,

(Jakarta: Bumi Aksara,

W. Gulo, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT Gramedia, 2010)

Zuriah Nurul, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi,

(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009),

Page 85: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

1. Observasi

Observasi dilakukan untuk memperoleh sebuah data sebagai berikut :

a. Situasi dan kondisi di Madrsah Muallimin Muallimat Pondok pesantren

Raudhatul Mujawwidin

b. Proses kegiatan pembelajaran tahfidzhul qur’an mengunakan metode

qiro’ati

c. Faktor yang menyebabkan santri lama mengahafal

d. Hasil dari implementasi metode qiro’ati bagi santri tahfidzhul qur’an

2. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi terkait dengan

implementasi metode qiro’ati bagi santri tahfidzhul qur’an muallimin muallimat

di pondok pesantren raudhatul mujawwdin kabupaten tebo.

a. Kepala sekolah/Guru

1. Apakah santri sangat antusias dalam program tahfidzhul qur’an?

2. Metode apakah yang digunakan?

3. Apakah tenaga pendidik merasa kesulitan menggunakan metode qiro’ati

saat pembelajaran tahfidzhul qur’an?

4. Bagaimana upaya yang dilakukan saat ada santri yang susah menghafal?

5. Apakah metode yang digunakan sudah berhasil diterapkan dengan

maksimal atau belum?

b. Santri

1. Apakah guru sudah mengajar menggunakan metode qiro’ati?

2. Apa kendala yang dihadapi saat menghafal al-qur’an

3. Sudah sejauh mana hafalnnya?

4. Bagaimana hasil dari penerapan metode qiro’ati yang dilakukan guru

selama proses pembeljaran?

Page 86: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

3. Dokumentasi

Pengambilan data menggunakan dokumentasi agar dapat memperoleh

sesuatu yang berhubungan dengan :

a. Histori dan geografis Madrasah Muallimin Muallimat Pondok Pesantren

Raudhatul Mujawwidin Kab. Tebo

b. Struktur organisasi Madrasah Muallimin Muallimat Pondok Pesantren

Raudhatul Mujawwidin Kab. Tebo

c. Visi, misi dan tujuan Madrasah Muallimin Muallimat Pondok Pesantren

Raudhatul Mujawwidin Kab. Tebo

d. Keadaan tenaga pendidik Madrasah Muallimin Muallimat Pondok

Pesantren Raudhatul Mujawwidin Kab. Tebo

e. Keadaan sarana dan prasarana Madrasah Muallimin Muallimat Pondok

Pesantren Raudhatul Mujawwidin Kab. Tebo

f. Proses kegiatan tahfidzhul qur’an di Madrasah Muallimin Muallimat

Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin Kab. Tebo

Page 87: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

Lampiran Dokumentasi

Gambar 1. Foto bersama kepsek MA Raudhatul mujjawidin

Gambar 2. Wawancara dengan santri

Page 88: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

Gambar 3. Wawancara dengan guru tahfidz

Gambar 4. Santri sebelum sholat jamaa’ah diwajibkan muroja’ah

pribadi

Page 89: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

Gambar 5. Proses pembelaran tahfidzhul qur’an (setoran

hafalan)

Gambar 6. Tata Usaha Ponpes Raudhatul mujawwidin

Gambar 7. Gerbang pondok pesantren Raudhatul Mujawwidin

Page 90: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

Page 91: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

DAFTAR RIWAYAT

(CURRUCULUM VITAE)

Nama Lengkap : Nur Oktavia Nova

Tempat/Tanggal/Lahir : Rimbo Bujang, 27 Oktober 1998

Email/Surel : [email protected]

No. Telepon/Hp : 0822-8329-3251

Agama : Islam

Alamat Asal : Jl. Meranti, Desa Tirta Kencana, Kec. Rimbo

Bujang, Kab. Tebo, Prov. Jambi. 37553

Pendidikan Formal

a. TK. Islam Alif Plus Rimbo Bujang Tahun 2003-2004

b. SDN 77/VIII Rimbo Bujang Tahun 2004-2010

c. MTsS As-Salam Rimbo Bujang Tahun 2010-2013

d. MAS As-Salam Rimbo Bujang Tahun 2013-2016

e. UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Tahun 2016-2020

Moto hidup:

Man Jadda-Wajada

Jambi, April 2020

Nur Oktavia Nova

TP. 161539

Page 92: IMPLEMENTASI METODE QIRO’ATI BAGI SANTRI …

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan