Indonesia-Malaysia

32
S S OFT POWER APPROACH OFT POWER APPROACH INDONESIA-MALAYSIA INDONESIA-MALAYSIA Oleh Oleh Dr. Dr. Musni Umar Musni Umar Anggota Eminent Persons Group Indonesia-Malaysia/ Direktur Pusat Anggota Eminent Persons Group Indonesia-Malaysia/ Direktur Pusat Studi Indonesia-Malaysia Studi Indonesia-Malaysia FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jakarta, Jakarta, 28 Februari 2011 28 Februari 2011

description

Hubungan Indonesia-Malaysia selalu mengalami pasang surut. Dinamika hubungan itu, tidak boleh menjadi alasan untuk saling menyalahkan, tetapi sebaiknya mencari titik temu untuk kebaikan bersama

Transcript of Indonesia-Malaysia

Page 1: Indonesia-Malaysia

SSOFT POWER APPROACHOFT POWER APPROACH

INDONESIA-MALAYSIAINDONESIA-MALAYSIA

Oleh Oleh Dr.Dr. Musni UmarMusni UmarAnggota Eminent Persons Group Indonesia-Malaysia/ Anggota Eminent Persons Group Indonesia-Malaysia/

Direktur Pusat Studi Indonesia-MalaysiaDirektur Pusat Studi Indonesia-Malaysia

FISIP UIN Syarif Hidayatullah JakartaFISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Jakarta,Jakarta, 28 Februari 201128 Februari 2011

Page 2: Indonesia-Malaysia

Dalam beberapa tahun terakhir ini, masyarakat Dalam beberapa tahun terakhir ini, masyarakat Indonesia sangat sering berselisih dengan Malaysia. Indonesia sangat sering berselisih dengan Malaysia. Pemicu perselisihan bermacam-macam dan silih Pemicu perselisihan bermacam-macam dan silih berganti. Setidak-tidaknya yang masih berganti. Setidak-tidaknya yang masih didiingat, setelah ingat, setelah konfrontasi Indonesia-Malaysia tahun 1963-1965, ialah konfrontasi Indonesia-Malaysia tahun 1963-1965, ialah masalah pulau Sipadan dan Ligitan. Masalah tersebut masalah pulau Sipadan dan Ligitan. Masalah tersebut banyak menyita perhatian masyarakat di kedua banyak menyita perhatian masyarakat di kedua negara, karena kasus ini dibawa ke Mahkamah negara, karena kasus ini dibawa ke Mahkamah Internasional di Den Haag Belanda, dan dimenangkan Internasional di Den Haag Belanda, dan dimenangkan oleh Malaysia. Sampai sekarang, sebagian masyarakat oleh Malaysia. Sampai sekarang, sebagian masyarakat Indonesia masih menganggap kedua pulau itu adalah Indonesia masih menganggap kedua pulau itu adalah milik Indonesia yang dirampas oleh Malaysia melalui milik Indonesia yang dirampas oleh Malaysia melalui konspirasi internasional. konspirasi internasional. Masalah lain yang memicu terjadinya perselisihan yang Masalah lain yang memicu terjadinya perselisihan yang tidak ada habis-habisnya ialah penyiksaan terhadap tidak ada habis-habisnya ialah penyiksaan terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI), insiden perairan Ambalat, tenaga kerja Indonesia (TKI), insiden perairan Ambalat, klaim budaya, dan masalah paling terakhir ialah klaim budaya, dan masalah paling terakhir ialah insiden Tanjung Berikat.insiden Tanjung Berikat.

Page 3: Indonesia-Malaysia
Page 4: Indonesia-Malaysia

Setiap muncul persoalan antara Indonesia-Malaysia, Setiap muncul persoalan antara Indonesia-Malaysia, media memberitakannya media memberitakannya secara secara berulang-ulang dan berulang-ulang dan cenderung provokatif karena menayangkan kembali cenderung provokatif karena menayangkan kembali peristiwa lama yang penuh heroik seperti konfrontasi peristiwa lama yang penuh heroik seperti konfrontasi Indonesia-Malaysia tahun 1963-1965, penyiksaan para Indonesia-Malaysia tahun 1963-1965, penyiksaan para TKI yang terus berulang yang amat menyangkitkan hati TKI yang terus berulang yang amat menyangkitkan hati bangsa Indonesia, masalah pulau Sipadan dan Ligitan bangsa Indonesia, masalah pulau Sipadan dan Ligitan seperti dikemukakan diatas, masalah klaim budaya dan seperti dikemukakan diatas, masalah klaim budaya dan lain sebagainya. Dampaknya amat negatif, karena lain sebagainya. Dampaknya amat negatif, karena perasaan benci (tidak suka) terhadap Malaysia, perasaan benci (tidak suka) terhadap Malaysia, semakin tertanam dalam memori kolektif sebagian semakin tertanam dalam memori kolektif sebagian besar masyarakat Indonesia yang menganggap besar masyarakat Indonesia yang menganggap Malaysia sebagai saudara serumpun yang Malaysia sebagai saudara serumpun yang memandang enteng, remeh, dan sombong terhadap memandang enteng, remeh, dan sombong terhadap Indonesia. Ini persepsi masyarakat yang harus diteliti, Indonesia. Ini persepsi masyarakat yang harus diteliti, dikaji, dan dipelajari kebenarannya, kemudian dikaji, dan dipelajari kebenarannya, kemudian diberikan solusi apa yang harus dilakukan untuk diberikan solusi apa yang harus dilakukan untuk menghilangkan persepsi negatif dan prasangka buruk menghilangkan persepsi negatif dan prasangka buruk tersebut. tersebut.

Page 5: Indonesia-Malaysia
Page 6: Indonesia-Malaysia

Manifestasi dari persepsi negatif dan prasangka buruk Manifestasi dari persepsi negatif dan prasangka buruk terhadap Malaysia, dapat dilihat dari reaksi masyarakat terhadap Malaysia, dapat dilihat dari reaksi masyarakat Indonesia ketika merespon setiap persoalan yang Indonesia ketika merespon setiap persoalan yang terjadi dalam hubungan Indonesia-Malaysia, yang terjadi dalam hubungan Indonesia-Malaysia, yang tercermin dalam berbagai demonstrasi di Kedutaan tercermin dalam berbagai demonstrasi di Kedutaan Malaysia di Jakarta, yang mengusung jargon Malaysia di Jakarta, yang mengusung jargon “Ganyang Malaysia”, sehingga menyegarkan kembali “Ganyang Malaysia”, sehingga menyegarkan kembali ingatan masa lalu dan membakar semangat seluruh ingatan masa lalu dan membakar semangat seluruh bangsa Indonesia seperti ketika berkonfrontasi bangsa Indonesia seperti ketika berkonfrontasi melawan Malaysia tahun 19963-1965. melawan Malaysia tahun 19963-1965. TV Indonesia berperan besar dalam membakar TV Indonesia berperan besar dalam membakar semangat dan patriotisme heroik bangsa Indonesia, semangat dan patriotisme heroik bangsa Indonesia, karena menampilkan kembali gambar-gambar Bung karena menampilkan kembali gambar-gambar Bung Karno ketika berpidato berapi-api yang menyerukan Karno ketika berpidato berapi-api yang menyerukan kepada seluruh bangsa Indonesia untuk bersatu kepada seluruh bangsa Indonesia untuk bersatu mengganyang Malaysia sebagai antek neo mengganyang Malaysia sebagai antek neo kolonialisme dan neo imperialisme. kolonialisme dan neo imperialisme.

Page 7: Indonesia-Malaysia
Page 8: Indonesia-Malaysia

Bara konfrontasi Bara konfrontasi Mohammad Natsir pernah berkata: Biar membara di Mohammad Natsir pernah berkata: Biar membara di hati, tetap dingin di kepala. Hubungan Indonesia dan hati, tetap dingin di kepala. Hubungan Indonesia dan Malaysia, yang sering membara harus dikelola dengan Malaysia, yang sering membara harus dikelola dengan hati-hati dan kepala dingin. Oleh karena, masyarakat hati-hati dan kepala dingin. Oleh karena, masyarakat Indonesia dalam menghadapi Malaysia sudah tak Indonesia dalam menghadapi Malaysia sudah tak obahnya rumput ilalang yang kering, jika disulut sedikit obahnya rumput ilalang yang kering, jika disulut sedikit dengan korek api akan segera membakar. dengan korek api akan segera membakar. Begitulah perasaan masyarakat Indonesia, yang Begitulah perasaan masyarakat Indonesia, yang mungkin kurang dipahami Malaysia, sehingga setiap mungkin kurang dipahami Malaysia, sehingga setiap kejadian negatif dalam hubungan kedua negara, segera kejadian negatif dalam hubungan kedua negara, segera mendapat publikasi dari media dan respon keras dari mendapat publikasi dari media dan respon keras dari publik Indonesia. Ini disebabkan karena persepsi publik Indonesia. Ini disebabkan karena persepsi negatif masyarakat Indonesia terhadap Malaysia negatif masyarakat Indonesia terhadap Malaysia dibiarkan terus tertanam dalam memori kolektif dibiarkan terus tertanam dalam memori kolektif masyarakat, sehingga sesuatu yang belum tentu benar masyarakat, sehingga sesuatu yang belum tentu benar tetapi dibiarkan terus tanpa ada usaha untuk tetapi dibiarkan terus tanpa ada usaha untuk menjelaskan duduk persoalan yang sebenarnya, menjelaskan duduk persoalan yang sebenarnya, masyarakat akhirnya menganggap benar. masyarakat akhirnya menganggap benar.

Page 9: Indonesia-Malaysia
Page 10: Indonesia-Malaysia

Pidato Presiden SBY 02 September 2010 di Pidato Presiden SBY 02 September 2010 di Markas Besar TNI Republik Indonesia di Markas Besar TNI Republik Indonesia di Cilangkap Jakarta, yang mengemukakan tiga Cilangkap Jakarta, yang mengemukakan tiga pilar dalam hubungan bilateral dengan pilar dalam hubungan bilateral dengan Malaysia, dapat sedikit memberi gambaran Malaysia, dapat sedikit memberi gambaran tentang sikap masyarakat Indonesia terhadap tentang sikap masyarakat Indonesia terhadap Malaysia. Malaysia. Adapun pilar-pilar hubungan Indonesia-Malaysia Adapun pilar-pilar hubungan Indonesia-Malaysia yang pernah dikemukakan Presiden SBY yaitu: yang pernah dikemukakan Presiden SBY yaitu: PertamaPertama, Indonesia dan Malaysia memiliki , Indonesia dan Malaysia memiliki hubungan sejarah, budaya, dan kekerabatan hubungan sejarah, budaya, dan kekerabatan yang sangat erat dan mungkin yang paling erat yang sangat erat dan mungkin yang paling erat dibanding negara-negara lain dan sudah terjalin dibanding negara-negara lain dan sudah terjalin selama ratusan tahun. “Kita mempunyai selama ratusan tahun. “Kita mempunyai tanggung jawab sejarah untuk memelihara dan tanggung jawab sejarah untuk memelihara dan melanjutkan tali persaudaraan ini.” melanjutkan tali persaudaraan ini.”

Page 11: Indonesia-Malaysia
Page 12: Indonesia-Malaysia

KeduaKedua, hubungan Indonesia dan Malaysia , hubungan Indonesia dan Malaysia adalah pilar penting dalam keluarga besar adalah pilar penting dalam keluarga besar ASEAN. “ASEAN bisa tumbuh pesat selama ASEAN. “ASEAN bisa tumbuh pesat selama empat dekade terakhir ini, antara lain karena empat dekade terakhir ini, antara lain karena kokohnya fondasi hubungan bilateral Indonesia kokohnya fondasi hubungan bilateral Indonesia dan Malaysia.” dan Malaysia.”

KetigaKetiga, ada sekitar dua juta orang Indonesia , ada sekitar dua juta orang Indonesia yang bekerja di Malaysia baik di perusahaan, di yang bekerja di Malaysia baik di perusahaan, di bidang pertanian, maupun di berbagai bidang pertanian, maupun di berbagai lapangan pekerjaan. Ini adalah jumlah tenaga lapangan pekerjaan. Ini adalah jumlah tenaga kerja Indonesia yang terbesar di luar negeri. kerja Indonesia yang terbesar di luar negeri. “Tentu saja keberadaan tenaga kerja Indonesia “Tentu saja keberadaan tenaga kerja Indonesia di Malaysia membawa keuntungan bersama di Malaysia membawa keuntungan bersama bagi Indonesia maupun bagi Malaysia.” bagi Indonesia maupun bagi Malaysia.”

Page 13: Indonesia-Malaysia

Presiden SBY juga mengemukakan, ada sekitar 13.000 Presiden SBY juga mengemukakan, ada sekitar 13.000 pelajar dan mahasiswa asal Indonesia yang belajar di pelajar dan mahasiswa asal Indonesia yang belajar di Malaysia dan sekitar 6.000 mahasiswa Malaysia di Malaysia dan sekitar 6.000 mahasiswa Malaysia di Indonesia. “Ini merupakan aset bangsa yang harus Indonesia. “Ini merupakan aset bangsa yang harus dibina bersama dan menjadi modal kemitraan.” dibina bersama dan menjadi modal kemitraan.” Disamping itu, kerjasama ekonomi antara Indonesia Disamping itu, kerjasama ekonomi antara Indonesia dan Malaysia menjadi alasan penting hubungan kedua dan Malaysia menjadi alasan penting hubungan kedua negara harus dipertahankan. Wisatawan Malaysia yang negara harus dipertahankan. Wisatawan Malaysia yang berkunjung ke Indonesia merupakan ketiga tebesar berkunjung ke Indonesia merupakan ketiga tebesar dengan 1,18 juta orang dari total 6,3 juta wisatawan dengan 1,18 juta orang dari total 6,3 juta wisatawan macanegara. Investasi Malaysia di Indonesia dalam macanegara. Investasi Malaysia di Indonesia dalam lima tahun terakhir pada 2005-2009 berupa 285 proyek lima tahun terakhir pada 2005-2009 berupa 285 proyek dengan nilai investasi berjumlah 1,2 miliar dollar AS. dengan nilai investasi berjumlah 1,2 miliar dollar AS. Sementara investasi Indonesia di Malaysia mencapai Sementara investasi Indonesia di Malaysia mencapai 534 juta dollar AS. Jumlah perdagangan kedua negara 534 juta dollar AS. Jumlah perdagangan kedua negara selama tahun 2009 mencapai 11,4 miliar dollar AS.selama tahun 2009 mencapai 11,4 miliar dollar AS.

Page 14: Indonesia-Malaysia

PPidato Presiden SBY itu sidato Presiden SBY itu sangat angat komprehensif. Akan komprehensif. Akan tetapi, banyak menuai kritik dan tanggapan miring dari tetapi, banyak menuai kritik dan tanggapan miring dari masyarakat Indonesia. Media memberitakan berbagai masyarakat Indonesia. Media memberitakan berbagai tanggapan masyarakat tanggapan masyarakat misalnya misalnya Abdul Rais AbinAbdul Rais Abin, , Direktur C-Prodies Forum mengemukakan kekecewaan, Direktur C-Prodies Forum mengemukakan kekecewaan, karena pidato Presiden SBY dianggap terlalu “lunak” karena pidato Presiden SBY dianggap terlalu “lunak” khusunya pada kasus tertangkapnya 3 pegawai kelautan khusunya pada kasus tertangkapnya 3 pegawai kelautan dan perikanan oleh Polis Marin Diraja Malaysia di wilayah dan perikanan oleh Polis Marin Diraja Malaysia di wilayah perairan Indoensia. Pidato tersebut dinilai terlalu lemah perairan Indoensia. Pidato tersebut dinilai terlalu lemah dan banyak menunjukkan pertimbangan-pertimbangan dan banyak menunjukkan pertimbangan-pertimbangan pragmatis ketimbang kepentingan nasional dalam pragmatis ketimbang kepentingan nasional dalam kaitannya dengan harkat dan martabat sebagai sebuah kaitannya dengan harkat dan martabat sebagai sebuah bangsa besar yang Merdeka (05/9/2010). bangsa besar yang Merdeka (05/9/2010). Dra Awani Irawati, MADra Awani Irawati, MA., Kepala Bidang Perkembangan ., Kepala Bidang Perkembangan Politik Internasional LIPI, mengemukakan Malaysia, Politik Internasional LIPI, mengemukakan Malaysia, menurutnya, membutuhkan terapi kejut ketegasan menurutnya, membutuhkan terapi kejut ketegasan Indonesia atas pelanggaran yang dilakukannya. Kalau Indonesia atas pelanggaran yang dilakukannya. Kalau perlu mempersona non grata-kan (mengusir) dan perlu mempersona non grata-kan (mengusir) dan menarik Duta Besar Indonesia di Kuala Lumpur.menarik Duta Besar Indonesia di Kuala Lumpur. Oleh karena, Indonesia pernah menarik Dubesnya di Oleh karena, Indonesia pernah menarik Dubesnya di Australia. Menurut Irawati, Malaysia perlu diberi Australia. Menurut Irawati, Malaysia perlu diberi therapy therapy shockshock. Kita selama ini kesannya dipermainkan oleh . Kita selama ini kesannya dipermainkan oleh Malaysia. Malaysia.

Page 15: Indonesia-Malaysia

Para aktivis NGO mengemukakan bahwa "pidato SBY Para aktivis NGO mengemukakan bahwa "pidato SBY jauh panggang dari Api," kata Rieke Diah Pitaloka jauh panggang dari Api," kata Rieke Diah Pitaloka dalam keterangan tertulis bersama sejumlah aktivis dalam keterangan tertulis bersama sejumlah aktivis buruh migran. Menurut Rieke, SBY tidak menyinggung buruh migran. Menurut Rieke, SBY tidak menyinggung substansi dasar hubungan kerjasama Indonesia-substansi dasar hubungan kerjasama Indonesia-Malaysia, yaitu penghargaan terhadap Hak Asasi Malaysia, yaitu penghargaan terhadap Hak Asasi Manusia. Pidato Presiden juga dinilai tidak secara tegas Manusia. Pidato Presiden juga dinilai tidak secara tegas memperlihatkan keberpihakan terhadap nasib memperlihatkan keberpihakan terhadap nasib rakyatnya, terutama para TKI yang sedang menghadapi rakyatnya, terutama para TKI yang sedang menghadapi persoalan hukum.persoalan hukum.Berdasarkan respon publik terhadap pidato Presiden Berdasarkan respon publik terhadap pidato Presiden SBY dapat ditarik kesimpulan bahwa politik pemerintah SBY dapat ditarik kesimpulan bahwa politik pemerintah yang ingin terus memelihara hubungan baik dengan yang ingin terus memelihara hubungan baik dengan Malaysia, tidak sepenuhnya mendapat dukungan yang Malaysia, tidak sepenuhnya mendapat dukungan yang luas dari masyarakat. Ini bisa menimbulkan masalah di luas dari masyarakat. Ini bisa menimbulkan masalah di masa depan, jika terus dibiarkan dan tidak ada usaha masa depan, jika terus dibiarkan dan tidak ada usaha nyata untuk mengurangi dan menghilangkan ketidak-nyata untuk mengurangi dan menghilangkan ketidak-sukaan masyarakat Indonesia terhadap Malaysia. sukaan masyarakat Indonesia terhadap Malaysia.

Page 16: Indonesia-Malaysia

DikDikemukakan masalah tersebut karena Indonesia emukakan masalah tersebut karena Indonesia adalah negara demokrasi, di mana pemimpin dipilih adalah negara demokrasi, di mana pemimpin dipilih dan mengikuti maunya rakyat sebagai pemegang dan mengikuti maunya rakyat sebagai pemegang kedaulatan. Dalam demokrasi, sangat mungkin lahir kedaulatan. Dalam demokrasi, sangat mungkin lahir pemimpin Indonesia di masa depan seperti Bung Karno. pemimpin Indonesia di masa depan seperti Bung Karno. Kalau ini terjadi, maka hubungan Indonesia-Malaysia Kalau ini terjadi, maka hubungan Indonesia-Malaysia tidak tertutup kemungkinan berkembang seperti Korea tidak tertutup kemungkinan berkembang seperti Korea Selatan dan Korea Utara dan negara-negara lain yang Selatan dan Korea Utara dan negara-negara lain yang penduduknya serumpun dan bertetangga tetapi tidak penduduknya serumpun dan bertetangga tetapi tidak pernah hidup rukun dan damai. pernah hidup rukun dan damai. Oleh karena itu, Oleh karena itu, saya mengemukakan pandangan saya mengemukakan pandangan selaku anggota dan juru bicara Eminent Person Group selaku anggota dan juru bicara Eminent Person Group Indonesia-Malaysia sebagaimana diberitakan Indonesia-Malaysia sebagaimana diberitakan Antara Antara NewsNews 28 Agustus 2010, bahwa hubungan Indonesia- 28 Agustus 2010, bahwa hubungan Indonesia-Malaysia di masa depan dapat meletus menjadi Malaysia di masa depan dapat meletus menjadi konfrontasi jilid II apabila tidak dikelola dengan hati-konfrontasi jilid II apabila tidak dikelola dengan hati-hati. Saya mengemukakan hal itu, karena media hati. Saya mengemukakan hal itu, karena media sebagai salah satu pilar demokrasi di Indonesia, sangat sebagai salah satu pilar demokrasi di Indonesia, sangat mempengaruhi masyarakat dalam pemberitaan mempengaruhi masyarakat dalam pemberitaan masalah Malaysia pada khususnya, karena maunya masalah Malaysia pada khususnya, karena maunya mereka hanya dua yaitu pemutusan hubungan mereka hanya dua yaitu pemutusan hubungan diplomatik dan diplomatik dan konfrontasi.konfrontasi.

Page 17: Indonesia-Malaysia
Page 18: Indonesia-Malaysia

Pentingnya Pentingnya Soft Power ApproachSoft Power Approach

Keputusan politik Presiden Susilo Bambang Keputusan politik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terhadap Malaysia, sebaiknya diberi Yudhoyono terhadap Malaysia, sebaiknya diberi apreasi dan dukungan positif dengan apreasi dan dukungan positif dengan mendorong hubungan Indonesia-Malaysia mendorong hubungan Indonesia-Malaysia dibangun berdasarkan kemitraan sejati, yang dibangun berdasarkan kemitraan sejati, yang diimplementasikan dengan duduk sama rendah diimplementasikan dengan duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi. Sebagai cendekiawan dan berdiri sama tinggi. Sebagai cendekiawan yang pernah bermukim lama di Malaysia untuk yang pernah bermukim lama di Malaysia untuk belajar, saya merasa Malaysia adalah kampung belajar, saya merasa Malaysia adalah kampung saya yang kedua. Maka saya mempunyai saya yang kedua. Maka saya mempunyai tanggung jawab untuk ikut mengupayakan tanggung jawab untuk ikut mengupayakan supaya kedua negara bertetangga ini, selalu supaya kedua negara bertetangga ini, selalu hidup rukun dan damai, silih asuh, silih asah hidup rukun dan damai, silih asuh, silih asah dan silih asih. dan silih asih.

Page 19: Indonesia-Malaysia

Untuk mewujudkan hal itu, maka hubungan Untuk mewujudkan hal itu, maka hubungan kedua negara harus dibangun dan kedua negara harus dibangun dan dikembangkan berdasarkan dikembangkan berdasarkan soft power soft power approachapproach, yaitu suatu pendekatan dengan cara-, yaitu suatu pendekatan dengan cara-cara yang lembut, damai, halus dan tidak cara yang lembut, damai, halus dan tidak menyinggung perasaan apalagi menyakiti hati, menyinggung perasaan apalagi menyakiti hati, karena kita satu serumpun, satu saudara dan karena kita satu serumpun, satu saudara dan satu agama (mayoritas penduduk kedua negara satu agama (mayoritas penduduk kedua negara Muslim). Sudah tentu, pendekatan semacam Muslim). Sudah tentu, pendekatan semacam itu harus bersifat timbal balik. Indonesia dan itu harus bersifat timbal balik. Indonesia dan Malaysia harus sama-sama melakukan Malaysia harus sama-sama melakukan soft soft power approachpower approach yang dimulai dari kepala yang dimulai dari kepala pemerintahan, yang diikuti para menteri pemerintahan, yang diikuti para menteri terutama kementerian luar negeri, dan duta terutama kementerian luar negeri, dan duta besar sebagai ujung tombak, para diplomat, besar sebagai ujung tombak, para diplomat, berbagai kekuatan sosial politik di parlemen berbagai kekuatan sosial politik di parlemen Indonesia dan Malaysia, akademisi, media, Indonesia dan Malaysia, akademisi, media, NGO, masyarakat dan lain sebagainya. NGO, masyarakat dan lain sebagainya.

Page 20: Indonesia-Malaysia
Page 21: Indonesia-Malaysia

Pentingnya pendekatan Pentingnya pendekatan soft powersoft power, sekurang-, sekurang-kurangnya dilandasi oleh lima alasan. kurangnya dilandasi oleh lima alasan. PertamaPertama, cara-, cara-cara kekerasan (hard power) tidak akan menyelesaikan cara kekerasan (hard power) tidak akan menyelesaikan masalah, bahkan bisa menambah masalah. Presiden masalah, bahkan bisa menambah masalah. Presiden SBY mengatakan bahwa “kekerasan sering memicu SBY mengatakan bahwa “kekerasan sering memicu terjadinya kekerasan lain.” terjadinya kekerasan lain.” KeduaKedua, pendekatan , pendekatan soft powersoft power untuk menyelesaikan untuk menyelesaikan berbagai masalah Indonesia-Malaysia, lebih mudah berbagai masalah Indonesia-Malaysia, lebih mudah dilakukan karena tidak ada yang tersinggung, tidak ada dilakukan karena tidak ada yang tersinggung, tidak ada yang disakiti dan merasa dikalahkan. yang disakiti dan merasa dikalahkan. KetigaKetiga, pendekatan , pendekatan soft powersoft power, akan melahirkan , akan melahirkan persaudaraan sejati, yang sama-sama menenggang persaudaraan sejati, yang sama-sama menenggang perasaan, dan tidak saling menyakiti antara satu perasaan, dan tidak saling menyakiti antara satu dengan yang lain. Dampak positifnya, Indonesia-dengan yang lain. Dampak positifnya, Indonesia-Malaysia untuk jangka panjang akan menjadi “tak Malaysia untuk jangka panjang akan menjadi “tak obahnya satu tubuh, jika salah satu bagian ada yang obahnya satu tubuh, jika salah satu bagian ada yang sakit, maka seluruh tubuh akan merasa sakit.” Kalau sakit, maka seluruh tubuh akan merasa sakit.” Kalau hal semacam ini terbangun, maka persatuan dan hal semacam ini terbangun, maka persatuan dan kesatuan kedua negara akan menjadi pilar untuk kesatuan kedua negara akan menjadi pilar untuk menopang kebangkitan rumpun Melayu di Asia menopang kebangkitan rumpun Melayu di Asia Tenggara, dan pasti diperhitungan dalam percaturan Tenggara, dan pasti diperhitungan dalam percaturan politik internasional.politik internasional.

Page 22: Indonesia-Malaysia

KeempatKeempat, pendekatan , pendekatan soft powersoft power pasti pasti memberi manfaat yang lebih besar daripada memberi manfaat yang lebih besar daripada pendekatan pendekatan hard powerhard power. Oleh karena, akan . Oleh karena, akan terwujud kerjasama dalam segala bidang, dan terwujud kerjasama dalam segala bidang, dan tolong-menolong akan lebih mudah diwujudkan tolong-menolong akan lebih mudah diwujudkan antara masyarakat dan kedua bangsa antara masyarakat dan kedua bangsa serumpun. serumpun.

KelimaKelima, pendekatan , pendekatan hard powerhard power sebagai lawan sebagai lawan daripada daripada soft powersoft power apalagi pendekatan apalagi pendekatan konfrontasi yang diinginkan sebagian konfrontasi yang diinginkan sebagian masyarakat untuk memberi pelajaran kepada masyarakat untuk memberi pelajaran kepada Malaysia, tidak ada yang untung sebab yang Malaysia, tidak ada yang untung sebab yang menang menjadi arang dan yang kalah menjadi menang menjadi arang dan yang kalah menjadi abu. Kedua pihak yang berseteru sama-sama abu. Kedua pihak yang berseteru sama-sama rugi dan tidak ada yang untung. rugi dan tidak ada yang untung.

Page 23: Indonesia-Malaysia

Penyelesaian Kasus Lama Penyelesaian Kasus Lama Tidak mudah mewujudkan Tidak mudah mewujudkan soft power approachsoft power approach dalam dalam hubungan Indonesia-Malaysia, karena berbagai hubungan Indonesia-Malaysia, karena berbagai permasalahan lama yang dikemukakan, dibiarkan permasalahan lama yang dikemukakan, dibiarkan menumpuk dan tidak ada upaya penyelesaian satu-menumpuk dan tidak ada upaya penyelesaian satu-persatu.persatu.PertamaPertama, Kasus Sipadan dan Ligitan, yang sudah , Kasus Sipadan dan Ligitan, yang sudah dimenangkan oleh Malaysia di Mahkamah Internasional, dimenangkan oleh Malaysia di Mahkamah Internasional, walaupun secara hukum sudah selesai dan kedua pulau walaupun secara hukum sudah selesai dan kedua pulau itu telah dimiliki oleh Malaysia. Namun, perlu ada itu telah dimiliki oleh Malaysia. Namun, perlu ada kampanye di media televisi Indonesia untuk menjelaskan kampanye di media televisi Indonesia untuk menjelaskan bahwa kedua pulau itu sebelum dipersengketakan oleh bahwa kedua pulau itu sebelum dipersengketakan oleh kedua negara, tidak ada yang memiliki (pulau tidak kedua negara, tidak ada yang memiliki (pulau tidak bertuan), baik Indonesia maupun Malaysia. Prof. Dr. bertuan), baik Indonesia maupun Malaysia. Prof. Dr. Hasyim Djalal (2010), pakar hukum kelautan Hasyim Djalal (2010), pakar hukum kelautan internasional, dalam internasional, dalam Roundtable DiscussionRoundtable Discussion di Jakarta, di Jakarta, menegaskan bahwa “Pulau Sipadan dan Ligitan” bukan menegaskan bahwa “Pulau Sipadan dan Ligitan” bukan milik Indonesia maupun Malaysia. Oleh karena, tidak ada milik Indonesia maupun Malaysia. Oleh karena, tidak ada dalam peta Indonesia dan Malaysia sebelum kedua pulau dalam peta Indonesia dan Malaysia sebelum kedua pulau itu dipersengketakan. Menurut dia, masyarakat itu dipersengketakan. Menurut dia, masyarakat Indonesia tidak perlu marah dengan keputusan Indonesia tidak perlu marah dengan keputusan “Mahkamah Internasional“ yang memenangkan Malaysia “Mahkamah Internasional“ yang memenangkan Malaysia dalam sengketa pulau Sipadan dan Ligitan karena kedua dalam sengketa pulau Sipadan dan Ligitan karena kedua pulau itu bukan milik Indonesia. pulau itu bukan milik Indonesia.

Page 24: Indonesia-Malaysia
Page 25: Indonesia-Malaysia

CCara menyelesaikan ialah menampilkan pakar hukum ara menyelesaikan ialah menampilkan pakar hukum laut internasional dan tokoh masyarakat yang laut internasional dan tokoh masyarakat yang berintegritas tinggi dan berpengaruh untuk menjelaskan berintegritas tinggi dan berpengaruh untuk menjelaskan kepada masyarakat bahwa kedua pulau itu bukan milik kepada masyarakat bahwa kedua pulau itu bukan milik Indonesia berdasarkan fakta sejarah. Indonesia berdasarkan fakta sejarah. KeduaKedua, masalah sengketa budaya seperti “Reog , masalah sengketa budaya seperti “Reog Ponorogo” yang disebut di Malaysia “Tari Barongan,” Ponorogo” yang disebut di Malaysia “Tari Barongan,” merupakah salah satu persoalan yang mengguncang merupakah salah satu persoalan yang mengguncang hubungan Indonesia-Malaysia. Sengketa budaya ini, hubungan Indonesia-Malaysia. Sengketa budaya ini, sangat serius karena telah menyebabkan sebagian sangat serius karena telah menyebabkan sebagian masyarakat Indonesia masyarakat Indonesia menyebmenyebut Malaysia sebagai ut Malaysia sebagai “Malingsia” sebagaimana dimuat dalam media online. “Malingsia” sebagaimana dimuat dalam media online. Seharusnya setelah demonstrasi reda dan suasana Seharusnya setelah demonstrasi reda dan suasana kondusif terciptakondusif tercipta seperti sekarang seperti sekarang, diadakan kampanye , diadakan kampanye untuk mencerahkan masyarakat yang salah paham dan untuk mencerahkan masyarakat yang salah paham dan terprovokasi oleh pemberitaan media, bahwa Malaysia terprovokasi oleh pemberitaan media, bahwa Malaysia tidak mencuri budaya Indonesia, karena nenek moyang tidak mencuri budaya Indonesia, karena nenek moyang mereka pada umumnya berasal dari Nusantara samada mereka pada umumnya berasal dari Nusantara samada dari Jawa, Bugis, Padang, Mandailing, Aceh, Sunda dan dari Jawa, Bugis, Padang, Mandailing, Aceh, Sunda dan lain sebagainya. Oleh karena itu, tidak tepat kalau lain sebagainya. Oleh karena itu, tidak tepat kalau Malaysia dikatakan mengklaim budaya indonesia Malaysia dikatakan mengklaim budaya indonesia apalagi menuduh mencuri budaya Indonesia, sebab apalagi menuduh mencuri budaya Indonesia, sebab budaya Indonesia pada umumnya adalah budaya budaya Indonesia pada umumnya adalah budaya mereka juga.mereka juga.

Page 26: Indonesia-Malaysia
Page 27: Indonesia-Malaysia

KetigaKetiga, masalah penyiksaan TKI, masalah penyiksaan TKI... Akan tetapi, harus . Akan tetapi, harus dikemukakan dan dipublikasikan bahwa sangat banyak TKI yang dikemukakan dan dipublikasikan bahwa sangat banyak TKI yang sukses di Malaysia, dan berjaya merubah nasib keluarga yang sukses di Malaysia, dan berjaya merubah nasib keluarga yang sebelumnya tidak punya apa-apa karena miskin dan kurang sebelumnya tidak punya apa-apa karena miskin dan kurang pendidikan.pendidikan.KeempatKeempat, masalah perbatasan dua negara, masalah perbatasan dua negara. . Ada ungkapan, kita Ada ungkapan, kita bisa memilih teman sesuai kemauan, tetapi tidak bisa memilih bisa memilih teman sesuai kemauan, tetapi tidak bisa memilih kita kita berbatasan dengan negara mana. berbatasan dengan negara mana. KKita mengakui banyak masalah ita mengakui banyak masalah dalam hidup bertetangga, dari masalah pelintas batas tanpa dalam hidup bertetangga, dari masalah pelintas batas tanpa dokumen imigrasi, penyelundupan, perdagangan manusia, dokumen imigrasi, penyelundupan, perdagangan manusia, illegal illegal lodginglodging, pencurian ikan dan hasil kekayaan laut, pencurian hasil , pencurian ikan dan hasil kekayaan laut, pencurian hasil hutan, pelanggaran batas wilayah dan lain sebagainya.hutan, pelanggaran batas wilayah dan lain sebagainya.Walaupun banyak masalah yang dihadapi dalam hidup Walaupun banyak masalah yang dihadapi dalam hidup bertetangga, tetapi kita tidak mempunyai pilihan kecuali bertetangga, tetapi kita tidak mempunyai pilihan kecuali menyelesaikan satu-persatu dari berbagai persoalan yang ada menyelesaikan satu-persatu dari berbagai persoalan yang ada dengan dengan soft power approachsoft power approach. Kekurangan kita selama ini bahwa . Kekurangan kita selama ini bahwa persoalan-persoalan yang muncul terus dibiarkan, sampai muncul persoalan-persoalan yang muncul terus dibiarkan, sampai muncul persoalan baru dan menutup persoalan lama. Oleh karena setiap persoalan baru dan menutup persoalan lama. Oleh karena setiap persoalan tidak pernah diselesaikan, maka ketika muncul kembali, persoalan tidak pernah diselesaikan, maka ketika muncul kembali, masyarakat semakin marah karena terkesan masyarakat semakin marah karena terkesan ada pembiaranada pembiaran, , tidak peduli dan bahkan terselip perasaan angkuh. Pada hal dalam tidak peduli dan bahkan terselip perasaan angkuh. Pada hal dalam kenyataan tidak seperti itu. kenyataan tidak seperti itu.

Page 28: Indonesia-Malaysia
Page 29: Indonesia-Malaysia

Aplikasi Soft Power ApproahAplikasi Soft Power Approah

Sebagaimana dikemukakan bahwa tidak mudah Sebagaimana dikemukakan bahwa tidak mudah mengamalkan mengamalkan soft power approachsoft power approach. Walaupun . Walaupun begitu, bukan berarti tidak bisa diamalkan. begitu, bukan berarti tidak bisa diamalkan. PertamaPertama, , harus dimulai dengan niat atau harus dimulai dengan niat atau nawaitunawaitu. Ini sangat . Ini sangat penting, karena dengan nawaitu yang benar, akan penting, karena dengan nawaitu yang benar, akan melahirkan ketulusan dan kerendahan hati. Menurut melahirkan ketulusan dan kerendahan hati. Menurut saya, kedua pemimpin pemerintahan Indonesia-saya, kedua pemimpin pemerintahan Indonesia-Malaysia telah menunjukkan Malaysia telah menunjukkan nawaitunawaitu, ketulusan dan , ketulusan dan kerendahan hati untuk mempertahankan persahabatan kerendahan hati untuk mempertahankan persahabatan abadi kedua negara, yang diwujudkan dengan saling abadi kedua negara, yang diwujudkan dengan saling menghormati, saling menghargai dan saling mencintai. menghormati, saling menghargai dan saling mencintai.

KeduaKedua, melakukan pencerahan. Untuk mewujudkan , melakukan pencerahan. Untuk mewujudkan soft power approachsoft power approach mutlak dilakukan pencerahan mutlak dilakukan pencerahan (enlightenment) kepada masyarakat untuk menjelaskan (enlightenment) kepada masyarakat untuk menjelaskan maslahatmaslahat dan dan mudaratmudaratnyanya membangun hubungan yang membangun hubungan yang damai kedua negara serumpun.damai kedua negara serumpun.

Page 30: Indonesia-Malaysia

KetigaKetiga, memilih diplomat dan duta besar yang tepat , memilih diplomat dan duta besar yang tepat dan berkemampuan sebagai ujung tombak untuk dan berkemampuan sebagai ujung tombak untuk menjabarkan dan melaksanakan konsep menjabarkan dan melaksanakan konsep soft power soft power approachapproach. Ini penting karena dalam pelaksanaan . Ini penting karena dalam pelaksanaan soft soft power approachpower approach lebih mengutamakan lebih mengutamakan silaturrahim silaturrahim diplomacydiplomacy, , lobbylobby, pendekatan dialogis, diskusi dan , pendekatan dialogis, diskusi dan komunikasi.komunikasi.KeempatKeempat, menyelesaikan setiap permasalahan secara , menyelesaikan setiap permasalahan secara damai melalui jalan diplomasi. Tidak mungkin damai melalui jalan diplomasi. Tidak mungkin hubungan dekat dua negara ini tidak terjadi masalah, hubungan dekat dua negara ini tidak terjadi masalah, karena dalam kehidupan rumah tangga saja, seringkali karena dalam kehidupan rumah tangga saja, seringkali terjadi cekcok dan salah paham. Akan tetapi, setiap terjadi cekcok dan salah paham. Akan tetapi, setiap muncul masalah, harus dikedepankan penyelesaian muncul masalah, harus dikedepankan penyelesaian secara damai. Presiden SBY pernah mengungkapkan secara damai. Presiden SBY pernah mengungkapkan bahwa semakin dekat dan erat hubungan dua negara, bahwa semakin dekat dan erat hubungan dua negara, semakin banyak masalah yang dihadapi.” semakin banyak masalah yang dihadapi.” KelimaKelima, sabar dan konsisten memelihara, menjaga dan , sabar dan konsisten memelihara, menjaga dan merawat hubungan kedua negara. Setiap muncul merawat hubungan kedua negara. Setiap muncul masalah, hendaknya diselesaikan dengan “masalah, hendaknya diselesaikan dengan “soft power soft power approachapproach.” Jangan membiarkan karena nila setitik .” Jangan membiarkan karena nila setitik dapat merusak susu sebelanga. dapat merusak susu sebelanga.

Page 31: Indonesia-Malaysia

PenutupPenutupHubungan Indonesia-Malaysia sebenarnya Hubungan Indonesia-Malaysia sebenarnya adalah hubungan yang sangat istimewa. adalah hubungan yang sangat istimewa. Dilihat dari aspek sejarah, sosial budaya, Dilihat dari aspek sejarah, sosial budaya, ekonomi, kewilayahan dan agama, kedua ekonomi, kewilayahan dan agama, kedua negara merupakan satu kesatuan yang tidak negara merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Traktat London tahun 1824 antara terpisahkan. Traktat London tahun 1824 antara Inggris dan Belanda, telah memecah wilayah Inggris dan Belanda, telah memecah wilayah “Nusantara” yang disebut di Malaysia “Alam “Nusantara” yang disebut di Malaysia “Alam Melayau.” Melayau.” Untuk menjaga, merawat, memelihara, Untuk menjaga, merawat, memelihara, mempertahankan dan terus meningkatkan mempertahankan dan terus meningkatkan hubungan istiemwa itu sehingga menjadi hubungan istiemwa itu sehingga menjadi energi positif yang melahirkan kerjasama yang energi positif yang melahirkan kerjasama yang semakin produkif dan membawa kemajuan dan semakin produkif dan membawa kemajuan dan kejayaan kedua bangsa serumpun, sesaudara kejayaan kedua bangsa serumpun, sesaudara dan seagama, maka dan seagama, maka soft power approachsoft power approach merupakan pilihan satu-satunya dalam merupakan pilihan satu-satunya dalam menjalin hubungan kedua negara.menjalin hubungan kedua negara.

Page 32: Indonesia-Malaysia

Soft power approachSoft power approach, harus diimplementasikan ke dalam tataran , harus diimplementasikan ke dalam tataran operasioanl, dengan melakukan diplomasi yang bersifat “operasioanl, dengan melakukan diplomasi yang bersifat “multi channel multi channel dan multi purposedan multi purpose” di pemerintahan (government) pusat dan daerah, ” di pemerintahan (government) pusat dan daerah, masyarakat (NGO), parlemen, media, dunia usaha, universitas, dan lain-masyarakat (NGO), parlemen, media, dunia usaha, universitas, dan lain-lain. Selain itu, sebaiknya juga bisa lain. Selain itu, sebaiknya juga bisa memberikan pencerahanmemberikan pencerahan yang yang terus-menerus kepada masyarakat tentang pentingnya membangun terus-menerus kepada masyarakat tentang pentingnya membangun hubungan Indonesia-Malaysia. Ini bisa dilakukan, jika ada kerendahan hubungan Indonesia-Malaysia. Ini bisa dilakukan, jika ada kerendahan hati, ketulusan, kemauan, dan lain sebagainya. hati, ketulusan, kemauan, dan lain sebagainya. Dalam hubungan itu, maka pada masa mendatang sebaiknya dalam Dalam hubungan itu, maka pada masa mendatang sebaiknya dalam rangka rangka soft power approachsoft power approach ditindak-lanjuti dengan melantik duta besar ditindak-lanjuti dengan melantik duta besar yang mempunyai latar belakang (back ground) dari kalangan akademik yang mempunyai latar belakang (back ground) dari kalangan akademik (universitas), yang memahami kondisi sosial budaya masyarakat di kedua (universitas), yang memahami kondisi sosial budaya masyarakat di kedua negara, mampu melakukan negara, mampu melakukan silaturrahim diplomacy silaturrahim diplomacy yang “yang “multi channel multi channel multi purposemulti purpose”, bisa melakukan lobby, dialog, diskusi dengan berbagai ”, bisa melakukan lobby, dialog, diskusi dengan berbagai kalangan, serta mempunyai jaringan luas di pemerintahan, dan kalangan, serta mempunyai jaringan luas di pemerintahan, dan masyarakat di masyarakat di kedua kedua negara.negara.

Terima kasih.Terima kasih. Jakarta, 28 Februari 2011Jakarta, 28 Februari 2011 ++ ++ Dr. Musni Umar Dr. Musni Umar adalah Direktur Pusat Studi Indonesia-Malaysia, adalah Direktur Pusat Studi Indonesia-Malaysia,

Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik (FISIP) Univ. Islam Negeri Syarif Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik (FISIP) Univ. Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, serta Anggota Eminent Persons Group Indonesia-Hidayatullah, Jakarta, serta Anggota Eminent Persons Group Indonesia-Malaysia.Malaysia.

+ Kertas kerja ini disampaikan dalam Seminar Antarabangsa yang bertajuk + Kertas kerja ini disampaikan dalam Seminar Antarabangsa yang bertajuk ““Membangun Trace Baru Dalam hubungan Indonesia-Membangun Trace Baru Dalam hubungan Indonesia-MalaysiaMalaysia,”dan peluncuran buku “,”dan peluncuran buku “Membangkitkan Memori Kolektif Membangkitkan Memori Kolektif Kesejarahan Indonesia-MalaysiaKesejarahan Indonesia-Malaysia,” yang dilaksanakan pada 28 ,” yang dilaksanakan pada 28 Februari 2011 di Ruang GBHN Gedung MPR/DPR RI, Jakarta.Februari 2011 di Ruang GBHN Gedung MPR/DPR RI, Jakarta.