Infeksi Nifas
-
Upload
ignatia-nindy -
Category
Documents
-
view
37 -
download
6
description
Transcript of Infeksi Nifas
Infeksi nifas (puerperal infections)
Nindya Listyani11.2013.297
Dr. Afra Sp.OG
Masa nifas atau masa puerperium adalah masa pulih kembali, mulai setelah partus selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra-hamil. dan berakhir sesudah kira-kira 6 minggu.
Masa nifas
Uterus After-pain Bekas implantasi plasenta Luka pada jalan lahir Lochia Serviks ligamen
Involusi alat-alat kandungan
Uterus
◦ Lochia rubra (cruenta)
◦ Lochia sanguinolenta
◦ Lochia serosa
◦ Lochia alba
◦ Lochia purulenta
◦ Lochiostasis
Lochia
Infeksi nifas (infeksi puerperium, puerperal
infection) adalah istilah umum yang
digunakan untuk menjelaskan setiap infeksi
bakteri di traktus genitalia setelah
pelahiran.
Definisi
Suhu sampai 38 0C atau lebih pada 2
diantara 10 hari pertama postpartum,
kecuali pada 24 jam pertama, dan diperoleh
melalui pengukuran di mulut dengan teknik
standar paling tidak 4 kali sehari
Demam nifas
Status sosioekonomi◦ KPD
Proses persalinan◦ Partus lama, korioamnionitis, monitoring janin
intrauterine Tindakan persalinan
◦ Ekstraksi forseps, episiotomi, laserasi jalan lahir◦ Pelepasan plasenta manual
Faktor risiko
Aerob Anaerob Lain-lain
Streptokokus grup A,B dan D
Enterokokus
Bakteri gram negative-
eskerisia koli, Klebsiella dan
Proteus sp
Stafilokokus aureus
Stafilokokus epidermidis
Gardnerella vaginalis
Peptokokus sp
Peptostreptokokus sp
Bakteroideus fragilis grup
Prevotella sp
Klostridium sp
Fusobakterium sp
Mobilunkus sp
Mikoplasma sp
Klamidia trakomatis
Neisseria gonorrea
Bakteriologi
Tangan pemeriksa atau penolong dengan sarung
tangan membawa masuk bakteri dari vagina ke
dalam uterus atau sarung tangan yang tidak
steril
Droplet infection
Infeksi dari pasien-pasien lain dirumah sakit
Koitus pada akhir kehamilan
Infeksi intrapartum pada partus lama
Cara terjadinya infeksi
Infeksi uterus pada saat pascapersalinan
dikenal sebagai
◦ endometritis, endomiometritis, dan
endoparametritis.
metritis disertai selulitis pelvis.
METRITIS
Persalinan pervaginam
Persalinan seksio sesaria
Bakteriologi
Faktor predisposisi
Kontaminasi bakteri
Inokulasi dan kolonisasi bakteri pada segmen bawah rahim, insisi dan laserasi
Kondisi optimal untuk pertumbuhan bakteri anaerob-trauma operasi, benda asing, kerusakan jaringan, penumpukan darah dan serum
Proliferasi polimikroba disertai invasi ke jaringan
Metritis
Patogenesis
1. Demam dengan suhu 38-39: biasa timbul hari ke 3 den-
gan nadi cepat
2. Menggigil sebagai tanda bakteremia
3. Nyeri abdomen
4. Lokhia yang berbau menyengat
5. Lokhia tidak berbau selalu terkait dengan bakteti
penyebab grup A B hemotik streptokokus
Gejala klinik
antibiotika oral: metritis ringan pascapersalinan normal
antibiotik spektrum luas iv : metritis sedang sampai be-
rat termasuk penderita pacsaseksio sesarea biasanya membaik dalam waktu 48-72 jam.
Penatalaksanaan
Antibiotik Dosis Keterangan
Ampisilin Dosis awal 2g/ I.V dan 1g se-
tiap 6 jam(oral) atau
500mg(parenteral) setiap 6
jam
Antibiotika spectrum luas dan relative tidak mahal
Sulbenisilin 1g dosis tunggal Antibiotika spectrum luas untuk kuman aerob dan anaerob
Kloramfenikol 1g IV setiap 6 jam Dapat diandalkan dan harganya murah untuk sepsis, tetap harus
dipantau reaksi depresif pada sumsum tulang
Gentamisin 1,5mg/kg BB/dosis IV atau
IM diberikan setiap 8 jam
Cukup efektif terhadap bakteri garam (-) dan flora saluran cerna
Doksisiklin 100mg setiap 12 jam(jangan
diberikan bersama dengan
susu atau antasida)
Adekuat untuk gram (+), gram (-) termasuk klamidia: dapat
menggantikan bersamaan dengan ampisilin; juga meningkatkan
spectrum cakupan bila dikombinasi dengan metronidazol
Metronidazol 1g IV atau per rectal setiap 12
jam atau 500mg(oral) setiap 6
jam
Baik untuk bakteri gram (-) dan anaerob dapat digunakan dalam
kombinasi dengan amoipisilin dan doksisiklin; dan sebagai alter-
native untuk klindamisin; relative terjangkau dan muda diperoleh;
pemberian per oral mendekati kadar serum pemberian secara IV
Infeksi luka operasi ◦ Faktor risiko: obesitas, diabetes, pengobatan
kortikosteroid, imunosupresi, anemia dan hemostasis yang jelek
Necrotizing fasciitis Peritonitis Sellulitis pelvika Selulitis parametrium
Komplikasi
Infeksi berat mungkin terjadi pada ibu yang
mengalami robekan perineum tingkat IV.
Meskipun syok septik berat jarang terjadi,
masih didapatkan syok septik yang
disebabkan oleh infeksi luka episiotomy
INFEKSI PERINEUM, VAGINA DAN SERVIKS
Vulvitis
Vaginitis
Servisitis
nyeri pada daerah terinfeksi dan disuria dengan atau tanpa retensi urin, fluor yang purulen dan demam
Laserasi vagina :Seluruh mukosa vagina menjadi merah, bengkak dan bisa mengalami nekrosis dan terkelupas.
Laserasi serviks : menyebar ke ligamentum latum dan menyebabkan limfangitis, parametritis, bakteremia.
Gejala klinik
Tingkat I : Ruptur hanya pada selaput lendir vagina
dengan atau tanpa mengenai kulit perineum.
Tingkat II : Ruptur mengenai selaput lendir vagina
dan otot perinea transversalis, tetapi tidak men-
genai springter ani.
Tingkat III : Ruptur mengenai seluruh perineum
dan otot springter ani.
Tingkat IV : Ruptur sampai mukosa rektum.
Ruptur perineum
Prinsip penatalaksanaannya adalah drainase dengan antibiotika yang adekuat
Penatalaksanaan
Suatu infeksi dan peradangan parenkim
kelenjar payudara.
◦ unilateral
◦ 3 bulan pertama meneteki tetapi jarang selama
ibu meneteki.
◦ Mastitis bernanah dapat terjadi setelah minggu
pertama pascapersalinan, tetapi biasanya tidak
sampai melewati minggu ketiga atau keempat
MASTITIS
Gejala awal;
o Demam disertai menggigil
o Mialgia
o Nyeri
o Takikardi Pemeriksaan payudara : membengkak, mengeras, lebih
hangat, kemerahan dengan berbatas tegas dan disertai rasa hangat nyer
Primipara
Stres
Teknik meneteki yang salah sehingga pengosongan payu-
dara tidak baik
Pemakaian kutang yang terlalu ketat
Pengisapan bayi yang kurang kuat
Luka pada puting payudara
Predisposisi:
Tujuan penatalaksanaan adalah untuk mencegah komplikasi yaitu abses
dan sepsis. Sepanjang terapi diberikan laktasi tetap dianjurkan untuk
pengosongan payudara
Terapi suportif
Bed-rest
Kompres hangat
Pemberian cairan yang cukup
Antinyeri
Antiinflamasi
Antibiotik; penisillin, sefalosporin, eritromisin, sulfa
Penatalaksanaan
Selama kehamilan
Memperbaiki status
Koitus pada hamil tua sebaiknya
Pencegahan
Selama persalinan
membatasi sebanyak mungkin masuknya kuman-kuman dalam jalan
lahir, menjaga
mencegah terjadinya perrdarahan banyak.
petugas dalam kamar bersalin harus menutup hidung dan mulut
dengan masker,
. Pemeriksaan dalam hanya boleh dilakukan jika perlu atas indikasi.
Transfusi darah diberikan menurut keperluan.
Selama nifas
dijaga agar luka-luka ini tidak dimasuki kuman-kuman dari
luar.
alat dan kain yang berhubungan dengan alat genital harus
suci hama
Tiap penderita dengan tanda-tanda infeksi nifas jangan
dirawat bersama dengan wanita yang dalam nifas yang sehat.