Infeksi Odontogenik Jar Lunak

download Infeksi Odontogenik Jar Lunak

of 73

description

Materi kuliah dokter gigi oromaksilofasial

Transcript of Infeksi Odontogenik Jar Lunak

Slide 1

INFEKSI ODONTOGENIK JARINGAN LUNAK OROMAKSILOFASIALOleh:Drg. Netty N. Kawulusan M.Kes.Infeksi adalah masuk dan berkembang biak mikroorganisme didalam tubuh, yang menyebabkan kerusakan pada sel-sel dan jaringan tubuh. Infeksi adalah masuknya kuman patogen atau toksinnya kedalam tubuh manusia serta menimbulkan gejala penyakitPenyakit itu sendiri timbul setelah mengalami beberapa proses fisiologi yang telah dirubah oleh kuman yang masuk, sehingga tubuh mengadakan reaksi atauperlawanan yang disebut peradangan/inflamasiPeradangan adalah reaksi vaskular yang hasilnya merupakanpengiriman cairan, zat-zat terlarut dan sel-sel darah dari darah yangbersirkulasi kedalam jaringan interstitial pada daerah yang cedera atau yangmengalami nekrotik. Peradangan akut adalah reaksi segera dari tubuh terhadapcedera atau kematian sel. Tanda tanda pokok peradangan adalah dolor (rasasakit), rubor (merah), kalor (panas), tumor (pembengkakan) dan fungsio laesa (perubahan fungsi).Infeksi oromaksilofasial:mencakup semua infeksi (non spesifik) yang berasal dari gigi, atau jaringan sekitar gigi/ yang berdekatan dengan gigi, yang berpotensi menyebar. Non spesifik:karena kuman-kuman yang non spesifik a.l staphylococcus sebagai salah satu mikro organisme yang berada di daerah (lokal) atau sistemik (bila telah berlanjut). Infeksi adalah masuk dan berkembang biak mikroorganisme didalamtubuh yang menyebabkan kerusakan pada sel-sel dan jaringan tubuh.

Etiologi :Penyebabnya adalah bakteri yang merupakan flora normal dalam mulut, yaitu bakteri dalam plak, sulkus ginggiva, mukosa mulut.

Akibat berbagai faktor: bakteri, virus dan jamur. (Campuran mikroorganisme)Kuman gram positif, negatif, aerob dan anaerob tergantung perubahan kondisi jaringan lokal:banyaknya oksigen, perubahan PH, adanya mikroorganisme pendatang, aktivitas sistemik dan pengaruh antibiotik.Yang ditemukan terutama bakteri kokus aerob gram positif, kokus anaerob gram positif dan batang anaerob gram negative.

Bakteri-bakteri tersebut dapat menyebabkan karies, gingivitis, dan periodontitis.

Jika mencapai jaringan yang lebih dalam melalui nekrosis pulpa dan pocket periodontal dalam, maka akan terjadi infeksi odontogen. Infeksi odontogen: dapat menyebar secara perkontinuitatum, hematogen dan limfogen, yang disebabkan antara lain oleh periodontitis apikalis yang berasal dari gigi nekrosis, dan periodontitis marginalis. PENYEBARAN INFEKSI PADA RONGGA MULUT- P. INFEKSI DALAM GIGI-GIGI:Diberikan R/ Antibiotik, analgesik, anti inflamasiKunjungan brktnya prwtan Endo atau dicabut P. INFEKSI JARINGAN LUNAK- P. INFEKSI DALAM TULANG

Infeksi odontogen Dapat terjadi melalui berbagai jalan: - lewat penghantaran yang pathogen yang berasal dari luar mulut; melalui suatu keseimbangan flora yang endogenus; - melalui masuknya bakteri ke dalam pulpa gigi yang vital dan steril secara normal.Penyebab tbesar infeksi odontogen: 2.1 Periapikal - akibat gigi nekrosis yang terus menjalar ke jaringan periapikal dapat akut atau kronis dikenal sebagai DAA=Dento Alveolar Abses. (awalnya karies dentis)2.2 Periodontal - akibat pocket inoklusi kuman dan menyebar ke periapikal serta potensi penyebaran ke berbagai arah tergantung resistensi lokal dan ketahan umum.2.3 Perikoronal - Jaringan sekitar molar 3 bawah yang sulit tumbuh/miringMikroorganisme dapat masuk melalui banyak space kemudian berkembang biak. Tidak sedikit kegagalan-kegagalan yang terjadi akibat penanganan dan perawatan yang kurang efektif.

Apabila perkembangbiakan telah terjadi maka, pada jaringan akan mengalami berbagai macam infeksi, mulai dari yang ringan sampai yang sangat berat bahkan dapat berakibat fatal seperti: Abses, Selulitis juga Phlegmon atau Ludwigs Angina.Abses merupakan suatu penyakit infeksi yang ditandai oleh adanya lobang yang berisi nanah (pus) dalam jaringan yang sakit. Dental abses artinya Abses yang terbentuk didalam jaringan periapikal atau periodontalkarena infeksi gigi atau perluasan dari ganggren pulpa. Abses yang terbentuk merusak jaringan periapikal, tulang alveolus, tulang rahang terus menembus kulit pipi dan membentuk fistelAbses merupakan salah satu gejala inflamasi atau keradangan yang terjadi karena penumpukan eksudat berupa toksin, protein, plasma dan sel radang dari pembuluh darah ke tempat jejas2. ABSES:- Merupakan suatu tahap infeksi dlm jaring dimana sel2 mengalami inflamasi disertai leukosit PMN.- Kalau sudah terjadi fluktuasi dapat dilakukan insis.

Abses dapat akut atau kronik, bergantung dari jumlah dan agresivitas bakteri penginfeksi dan sistem imun pasien. Bila respon imun pasien cukup kuat untuk menahan infeksi bakteri, maka abses tidak timbul dalam fase akut, namun bertahan dalam kondisi kronik. Meski demikian, sewaktu-waktu kondisi ini dapat berubah menjadi akut kembali, dan gigi kembali sakit parah.

Patofisiologi :Nekrosis pulpa karena karies dalam yang tidak terawat dan pocket periodontal dalam merupakan jalan bakteri untuk mencapai jaringan periapikal. Karena jumlah bakteri yang banyak, maka infeksi yang terjadi akan menyebar ke tulang spongiosa sampai tulang kortikal. Jika tulang ini tipis, maka infeksi akan menembus masuk jaringan lunak.

Penyebaran infeksi ini tergantung:daya tahan jaringan dan tubuh. Infeksi odontogen dapat menyebar melalui jaringan ikat (per kontinuitatum), pembuluh darah (hematogen), dan pembuluh limfe (limfogen).

Yang paling sering terjadi adalah penjalaran secara per kontinuitatum karena adanya celah/ruang di antara jaringan yang berpotensi sbg tempat berkumpulnya pus. Penjalaran infeksi pada rahang atas dapat membentuk abses palatal, abses submukosa, abses gingival, thrombosis sinus kavernosus, abses labial, dan abses fasial. Penjalaran infeksi pada rahang bawah dapat membentuk abses sublingual, abses submental, abses submandibula, abses submaseter, dan angina ludwig.

INFEKSI PADA JARINGAN LUNAK

Infeksi pada jaringan lunak dapat bersifat odontogenik dan non odontogenikPenyebab utama infeksi jar.lunak odontogen, pada pulpa, lanjut ke foramen apikal dan ligamentum periodontal Gambaran KlinisAkibat perubahan jaringan (yang disebabkan karena aktivitas bakteri dan pertahanan lokal dari hospes serta mekanisme serupa yang bekerja secara sistemik), menimbulkan gambaran klinik infeksi. Gambaran akut terlihat rasa sakit tekan, kemerahan (eritema) dan pembengkakan (edema), berdenyut,rasa panas, adanya supurasi atau pembentukan pus. Bila terjadi pembengkakan yang lebih besar akibat oedem biasanya menjalar kedalam jaringan dan terlihat adanya fluktuasi. Suatu kelanjutan kronis dari infeksi ditandai dengan saat munculnya berjangka waktu lama dan progresinya sedikit, jarangnya timbul rasa sakit yang serius dan pembengkakan yang luas. Gejala utama abses gigi adalah nyeri pada gigi yang terinfeksi, yangdapat berdenyut dan keras. Pada umumnya nyeri dengan tiba-tiba, dan secaraberangsur-angsur bertambah buruk dalam beberapa jam dan beberapa hari. Dapatjuga ditemukan nyeri menjalar sampai ketelinga, turun ke rahang dan leher padasisi gigi yang sakit.Pembentukanabses ini melalui beberapa stadium dengan masing-masing stadium mempunyaigejala-gejala tersendiri, yaitu:1.Stadiumsubperiostal dan periostalPembengkakan belum terlihat jelasWarna mukosa masih normalPerkusi gigi terasa sakit yang sangatPalpasi sakit dengan konsistensi keras2.StadiumserosaAbses sudah menembus periosteum dan masuk kedalam tinika serosa dari tulang dan pembengkakan sudah adaMukosa mengalami hiperemi dan merahRasa sakit yang mendalamPalpasi sakit dan konsistensi keras, belum ada fluktuasi3.Stadiumsub mukousPembengkakan jelas tampakRasa sakit mulai berkurangMukosa merah dan kadang-kadang terlihat terlihat pucatPerkusi pada gigi yang terlibat terasa sakitPalpasi sedikit sakit dan konsistensi lunak, sudah ada fluktuasi4.StadiumsubkutanPembengkakan sudah sampai kebawah kulitWarna kulit ditepi pembengkakan merah, tengahnya pucatKonsistensi sangat lunak seperti bisul yang mau pecahTurgor kencang, berkilat dan berfluktuasi tidak nyataDiferential Diagnostik: - Periostitis - Osteomielitis- Tumor- Kista - ImpaksiPenyebaran infeksi pada oromaksilofasialOtot, fascia dan tulang-tulang berfungsi sebagai penahan-penahan anatomis terhadap infeksi. Otot mempunyai suatu kapsul yang rapat dan erat dan tervaskularisasi dengan sempurna dan baik, sehingga otot-otot sangat kecil kemungkinannya u/ terserang kuman dibandingkan dengan jaringan lainnya. Fascia merupakan juga penahanyang kuat terhadap infeksi.

Hubungan perlekatan otot maupun fascia terhadap apeks gigi sangat bervariasi tergantung dari letak apeks gigi tersebut. Bila nanah menjalar ke bawah perlekatan gigi maka penjalarannya lebih ke superior yang dibatasi o/ otot dan fascia itu sendiri. Begitu suatu infeksi menyebar melewati tulang alveolar, maka infeksi tersebut memasuki jaringan lunak perialveolar. Jika lokasi pada bagian tulang yang perforasi adalah terletak pada sisi mulut dari otot-otot yang melekat padatulang alveolar maka melalui daerah yang perforasi tersebut, kuman dapat mengalir ke dalam rongga mulut. Jika infeksi tersebut tidak masuk ke mukosa mulut, maka infeksi akan memasuki salah satu diantara space-space pada muka dan leher. Selama beberapa jam atau beberapa hari setelah masuk, bakteri akan berkembang biak. Bakteri yang telah berinoculasi pada jaringan lunak akan memperbanyak diri dan memperluas toksinnya serta menghasilkan produk-produk yang berbahaya melalui metabolismenya, sehingga terjadi suatu respon peradangan yang kuat. Abses Merupakan suatu tahap infeksi dalam jaringan dimana sel-sel mengalami inflamasi disertai leukosit.Abses merupakan salah satu gejala inflamasi atau keradangan yang terjadi karena penumpukan eksudat berupa toksin, protein, plasma dan sel radang dari pembuluh darah ke tempat jejas2. PENYEBARAN INFEKSI DLM RUANG SEKITAR RONGGA MULUT:1. RUANG BUKAL2. INFRA ORBITAL3. SUBMANDIBULARIS4. SUBMENTALIS5. SUBLINGUALIS6. PTERYGOMANDIBULAR7. SUBMESENTERIKA8. TROMBOSIS SINUS CAVERNOSUS9. PARAPHARYNGEAL

Cellulitis berasal dari bahasa latin Cellula yang berarti ruang kecil. Cellulitis merupakan infeksi yang menyebar pada jaringan, dan ditandai dengan inflamasi eksudat dan edema. Bila fase sellular pada proses peradangan mengalami perkembangan, maka sel-sel yang mengalami peradangan sebagian besar mengandung leukosit polimorfonucleat termasuk leukotoksin. Fagosit-fagosit ini akan menelan bakteri dan menghancurkannya.Seringkali bakteri tersebut akan mati dengan sendirinya dalam proses ini. Limpokinin-limpokinin lainnya akan menyebabkan nekrosis pada sel-sel jaringan host yang mengelilinginya.Kantong-kantong kecil pada jaringan yang mengalami nekrosis ini membentuk coalesce di dalam Cellulitis dan membesar serta menekan jaringan penghubung berserat yang menyelubungi pada ruang jaringan dalam, sehingga terbentuklah suatu abses yang merupakan suatu kumpulan nanah yang dikelilingi oleh suatu dinding jaringan berserat yang tertekan . Ludwigs Angina (Nama lain dari rasa tercekik dan susah bernapas) atau Phlegmon merupakan Celulitis bilateral yang berkembang cepat pada ruang sublingual dan submaksilla. Gejala obstruksi pada pasien dengan pembengkakan yang keras seperti papan (Board Like) terlihat jelas pada leher dalam, gejala lain yaitu trismus, odontalgia disfagi, demam, disfoni. Pembengkakan pada sublingual menyebabkan lidah terangkat, menempati semua rongga mulut dan tertekan ke belakang sehingga menekan epiglotis dan menyebabkan obstruksi jalan napas.

LUDWIGS ANGINAMERUPAKAN SELULITIS BILATERAL YANG BERKEMBANG CEPAT PADA RUANG SUBLINGUAL, SUBMENTAL, DAN SUBMAKSILARY YANG BISA MEMBAHAYAKAN SALURAN PERNAFASAN.DITANDAI DENGANPEMBENGKAKAN YANG KERAS SEPERTI PAPAN ( BOARD-LIKE) DENGAN EDEMA PADA LIDAH, KELUARNYA AIR LIUR DENGAN BERLEBIHAN DAN OBSTRUKSI JALAN NAFAS.TERAPI INFEKSI ODONTOGENPRINSIP UTAMA : - MELAKUKAN DRAINASE DENGAN CARA PEMBEDAHAN DAN MENGHILANGKAN PENYEBAB INFEKSI

- PERAWATAN DAPAT JUGA DILAKUKAN DENGAN PEMBEDAHAN YANG SIMPEL SEPERTI PENCABUTAN GIGI DAN MENGELUARKAN PULPA NEKROTIK (PERAWATAN ENDODONTIK )MAKSUD DAN TUJUANMELAKUKAN DRAINASE DARI AKUMULASI PUS DAN DEBRIS NAKROTIKMENGHILANGKAN PENYEBAB INFEKSI YANG SEBAGIAN BESAR DISEBABKAN OLEH PULPA NEKROTIK ATAU POKET PERIODONTAL YANG DALAM.INCISI PADA ABSES INCISI PADA ABSES MEMUNGKINKAN DRAINASE AKUMULASI PUS DAN BAKTERI DARI JARINGAN DIBAWAHNYADRAINASE PUS AKAN MENYEBABKANM BERKURANGNYA TEKANAN JARINGAN, SEHINGGA MEMPERBAIKI ALIRAN DARAH LOKAL DAN MENINGKATKAN PERTAHANAN TUBUH PADA AREA SETEMPAT.PADA PROSEDUR INCISI DAN DRAINASE DILAKUKAN PEMASANGAN DRAIN YANG BIASANYA TERBUAT DARI KARET UNTUK MENCEGAH PENUTUPAN MUKOSA BEKAS INCISI, YANG AKAN MENGHASILKAN PEMBENTUKAN KEMBALI DARI RONGGA ABSES.TAHAP-TAHAP PERAWATAN ABSESANESTESILOKAL

INCISI : DENGAN SCALPEL NO 11, SCALPEL DILETAKKAN PADA BAGIAN YANG PALING RENDAH DARI ABSES

- BAGIAN SCALPEL YANG TAJAM MENGHADAP KEATAS DAN DENGAN SEDIKIT TEKANAN KEATAS PUS AKAN KELUAR- INCISI YANG DILAKUKAN HARUS PENDEK, PANJANGNYA TIDAK LEBIH DARI 1 CM. - SETELAH INCISI MASUKKAN HEMOSTAT SETELAH INCISI MASUKKAN HEMOSTATHEMOSTAT DIGUNAKAN DENGAN MAKSUD MENGONTROL PERDARAHAN BILA ADA PEMBULUH DARAH BESAR YANG TERPUTUS, SETELAH ITU HEMOSTAT DAPAT DILEPASKAN. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN PADA WAKTU INCISITIDAK MEMOTONG PEMBULUH DARAHTIDAK MEMOTONG SARAFTIDAK MEMOTONG SALURAN KELENJAR LIMFEARAH INCISI SEJALAN DENGAN SERABUT-SERABUT OTOT.3. DRAINASESETELAH INCISI LUBANG BEKAS INCISI DIBIARKAN TETAP TERBUKA SEHINGGA NANAH DAPAT KELUAR TELRUS SAMPAI HABIS.DRAIN DAPAT TERBUAT IODOFORM TAMPON , DRAIN TUBE, BACTIGREP DAN RUBBER (GUNTINGAN-GUNTINGAN SARUNG TANGAN)

SETELAH BEKAS INCISI DIJAHIT DENGAN BENANG NON RESORBABLE DIBERSIHKAN DENGAN BETADINE SOLUTION.JAHITAN DITEMPATKAN PADA JARINGAN YANG VITAL KARENA PADA JARINGAN NON VITAL LEBIH MUDAH ROBEK.DRAIN BISA TETAP DISIMPAN DITEMPAT TERSEBUT SAMPAI SELURUH DRAINASE DARI PUS TERHENTI BIASANYA 2 5 HARI.DRAIN BISA TETAP DISIMPAN DITEMPAT TERSEBUTSAMPAI SELURUH DRAINASE DARI PUS TERHENTI BIASANYA 2 5 HARI.PELEPASAN DRAIN DILAKUKAN DENGAN BUKA JAHITAN DAN MELEPASKAN DRAIN DARI LUKA4. PEMBERIAN OBAT-OBATANPEMBERIAN ANTIBIOTIKA, ANALGESIK, ANTIINFLAMASI.PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGIKOMPLIKASI- Gigi tercabut. Infeksi kejaringan lunak (selulitis fasial, angina Ludwig). Infeksi kejaringan tulang (osteomielitis mandibula atau maksila). - Infeksi ke bagian tubuh lain menyebabkan abses serebral, endokarditis, pneumonia dll.Dapat terjadi sepsis

PROGNOSISPrognosis dento-alveolar abses a/- baik terutama apabila diterapi dengan segera menggunakan antibiotika yang sesuai. Apabila menjadi bentuk kronik, akanlebih sukar diterapi dan menimbulkan komplikasi yang lebih buruk dankemungkinan amputasi lebih besar.