Interpretasi Data Logging Geofisika Di Daerah Tambang Batubara _ Shantamaria

8

Transcript of Interpretasi Data Logging Geofisika Di Daerah Tambang Batubara _ Shantamaria

Page 1: Interpretasi Data Logging Geofisika Di Daerah Tambang Batubara _ Shantamaria

7/21/2019 Interpretasi Data Logging Geofisika Di Daerah Tambang Batubara _ Shantamaria

http://slidepdf.com/reader/full/interpretasi-data-logging-geofisika-di-daerah-tambang-batubara-shantamaria 1/7

Page 2: Interpretasi Data Logging Geofisika Di Daerah Tambang Batubara _ Shantamaria

7/21/2019 Interpretasi Data Logging Geofisika Di Daerah Tambang Batubara _ Shantamaria

http://slidepdf.com/reader/full/interpretasi-data-logging-geofisika-di-daerah-tambang-batubara-shantamaria 2/7

seperti kedalaman, ketebalan dan kualitas lapisn batubara, dan sifat geomekanik

batuan yang menyertai penambahan batubara. Dan juga mengkompensasi berbagai

masalah yang tidak terhindar apabila hanya dilakukan pengeboran, yaitu

pengecekan kedalaman sesungguhnya dari lapisan penting, terutama lapisan

batubara atau sequence rinci dari lapisan batubara termasuk parting dan lain-lain.

 2.1 Log Sinar Gamma

Log Sinar Gamma adalah log yang digunakan untuk mengukur tingkat

radioaktivitas suatu batuan. Radioaktivitas tersebut disebabkan karena adanya

unsur Uraniun, Thorium, Kalium pada batuan. Ketiga elemen ini secara terus

menerus memancarkan gamma ray yang memiliki energi radiasi yang tinggi.

Kekuatan radiasi sinar gamma yang paling kuat dipancarkan oleh mudstone dan

 yang paling lemah dipancarkan batubara. Terutama yang dari mudstone laut

menunjukan nilai yang ekstra tinggi, sedangkan radiasi dari lapisan sandstone lebih

tinggi disbanding batubara. Log sinar gamma dikombinasikan dengan log utama,

seperti log densitas, netron dan gelombang bunyi, digunakan untuk memastikan

batas antara lapisan penting, seperti antara lapisan batubara dengan langit-langit

atau lantai.

Skala log gamma ray dalam satuan API unit (APIU). Log gamma ray biasanya

ditampilkan pada kolom pertama, bersama – sama dengan kurva SP dan Kaliper.

Skala log gamma ray dari kiri ke kanan biasanya 0 – 100 atau 0 – 150 API.Walaupun terdapat juga suatu kasus dengan nilai gamma ray sampai 200 API

untuk jenis organic rich shale.

Log gamma ray sangat efektif dalam menentukan zona permeable, dengan dasar

bahwa elemen radioaktif banyak terkonsentrasi pada shale yang impermeable, dan

hanya sedikit pada batuan yang permeable. Pada formasi yang impermeable kurva

gamma ray akan menyimpang ke kanan, dan pada formasi yang permeable kurva

gamma ray akan menyimpang ke kiri. Log gamma ray memiliki jangkauan

pengukuran 6 – 12 in. Dengan ketebalan pengukuran sekitar 3 ft.

Pengukuran dilakukan dengan jalan memasukkan alat detektor ke dalam lubang

bor. Oleh karena sinar gamma dapat menembus logam dan semen, maka logging

gamma ray dapat dilakukan pada lubang bor yang telah dipasang casing ataupun

telah dilakukan cementing. Walaupun terjadi atenuasi sinar gamma karena casing

dan semen, akan tetapi energinya masih cukup kuat untuk mengukur sifat radiasi

gamma pada formasi batuan disampingnya. Formasi yang mengandung

unsur-unsur radioaktif akan memancarkan radiasi radioaktif dimana intensitasnya

akan di terima oleh detektor dan di catat di permukaan.

Untuk memisahkan jenis-jenis bahan radioaktif yang berpengaruh pada bacaan

gamma ray dilakukan gamma ray spectroscopy. Karena pada hakikatnya besarnya

energy dan intensitas setiap material radioaktif tersebut berbeda-beda.

Spectroscopy ini penting dilakukan ketika kita berhadapan dengan batuan

non-shale yang memungkinkan untuk memiliki unsur radioaktif, seperti mineralisasi

uranium pada sandstone, potassium feldsfar atau uranium yang mungkin terdapatpada coal dan dolomite.

Page 3: Interpretasi Data Logging Geofisika Di Daerah Tambang Batubara _ Shantamaria

7/21/2019 Interpretasi Data Logging Geofisika Di Daerah Tambang Batubara _ Shantamaria

http://slidepdf.com/reader/full/interpretasi-data-logging-geofisika-di-daerah-tambang-batubara-shantamaria 3/7

Beberapa jenis batuan dapat dikenal dari variasi kandungan fraksi lempungnya,

misalnya batu lempung hamper seluruh terdiri dari mineral lempung, batu pasir

kwarsa sangat sedikit mengandung mineral lempung, batu lanau cukup banyak

mengandung mineral lempung dan sebagainya. Oleh karena itu respo gamma dapat

digunakan untuk menafsirkan jenis litologinya. Beberapa contoh batuan sesuai sifat

radioaktifnya adalah sebagai berikut:

Radioaktifnya sangat rendah

Anhidrid, garam, batubara dan nodule silica. Silica yang berlapis mengandung

radioaktif lebih tinggi dari berbentuk nodule.

Radioaktif rendah

Batu gamping murni, dolomite dan batu pasir. Batu gamping dan dolomite yang

berwarna gelap lebih tinggi radioaktifnya daripada yang berwarna terang.

Radioaktif menengah

Arkosa, pelapukan granit, batu lanau, batu gamping lempunagn dan napal. Batu

 yang berwarna gelap lebih tinggi radioaktifnya daripada yang berwarna terang.

Radioaktif sangat tinggi

Serpih, batu lempung dan abu gunung api.

Tabel 3.1. Karakteristik Respon Sinar Gamma

Radioaktif 

sangat rendah

(0 – 32,5 API)

Radioaktif rendah

(32,5 – 60 API)

Radioaktif 

menengah

(60 – 100 API)

Radioaktif 

sangat tinggi

(>100 API)

AnhidritSalt

Batubara

BatupasirBatugamping

Dolomit

ArkoseBatuan

granit

Lempungan

Pasiran

gamping

Batuan

serpihAbu

vulkanik

bentonit

Cara membaca repon gamma untuk mendapatkan batas litologi adalah dengan

cara mengambil sepertiga antara respon maksimal dan respon minimal. Cara ini

merupakan aturan yang ditara-ratakan untuk mendapat ketelitian batas litologi.

Biasanya aturan demikian cukup teliti untuk lapisan batubara yang tidak banyak

mengandung lapisan pemisah ( parting) di dalamnya.

Suatu hal yang perlu diperhatikan untuk dapat mengkorelasi respon gamma dari

beberapa lubang bor adalah panjang probe selama pengukuran harus tetap dan

Page 4: Interpretasi Data Logging Geofisika Di Daerah Tambang Batubara _ Shantamaria

7/21/2019 Interpretasi Data Logging Geofisika Di Daerah Tambang Batubara _ Shantamaria

http://slidepdf.com/reader/full/interpretasi-data-logging-geofisika-di-daerah-tambang-batubara-shantamaria 4/7

kecepatan penaikan probe ari dalam lubang harus tetap. Selain itu perlu pula

ditinjau pengarh chasing walaupun kecil akan tetap ada.

Sebelum bekerja dengan alat pngukur radiasi gamma harus diadakan kalibrasi alat

tersebut terhadap sumber radiasi sinar gamma yang telah diketahui dan

pembacaannya disesuaikan dengan selang waktu ynag sesuai. Apabila selang

waktu tersebut terlalu cepat respon cenderung menjadi rata dan kurang peka

terhadap perubahan litologi yang kecil. Sebaliknya apabila selang waktu tersebut

terlalu lambat perbedaan yang kecil terekam pada respon sehingga perbedaan

besar sukar terlihat.

 2.2 Log Densitas

Awalnya penggunaan log ini dipakai dalam industri explorasi minyak sebagai alat

bantu interpretasi porositas. Kemudian dalam explorasi batubara malahdikembangkan menjadi unsur utama dalam identifikasi ketebalan bahkan qualitas

seam batubara. Dimana rapat masa batubara sangat khas yang hampir hanya

setengah kali rapat masa batuan lain pada umumnya. Lebih extrem lagi dalam

aplikasinya pada idustri batubara karena sifat fisik ini (rapat masa) hampir linier

dengan kandungan abu sehingga pemakaian log ini akan memberikan gambaran

khas bagi tiap daerah dengan karakteristik lingkungan pengendapannya.

Dalam operasinya logging rapat masa dilakukan dengan mengukur sinar g yang

ditembakan dari sumber melewati dan dipantulkan formasi batuan kemudian

direkam kembali oleh dua detector yang ditempatkan dalam satu ‘ probe’ dengan

 jarak satu sama lain diatur sedemikan rupa. Kedua detector ’short ’ dan ‘long space’

diamankan dari pengaruh sinar g yang datang langsung dari sumber radiasi.

Sehingga yang terekam oleh kedua detector hanya sinar yang telah melewati

formasi saja. Dalam hal ini efek pemendaran sinar radiasi seperti ditentukan dalam

efek pemendaran Compton.

Sinar gamma dari sumber radioaktif dipancar oleh tumbukan dengan elektron di

dalam lapisan tanah dan energi sinar gamma akan hilang kepada elektron untuk

setiap tumbukan (efek compton). Densitas elektron di dalam material sebanding

dengan densitas curahan atau massa (bulk or mass density ) material.

Logging densitas dilakukan untuk mengukur densitas batuan disepanjang lubang

bor. Densitas yang diukur adalah densitas keseluruhan dari matriks batuan dan

fluida yang terdapat pada pori. Prinsip kerja alatnya adalah dengan emisi sumber

radioaktif. Semakin padat batuan semakin sulit sinar radioaktif tersebut ter-emisidan semakin sedikit emisi radioaktif yang terhitung oleh penerima (counter).

Density Log menunjukkan besarnya densitas lapisan yang ditembus oleh lubang

bor sehingga berhubungan dengan porositas batuan. Besar kecilnya density juga

dipengaruhi oleh kekompakan batuan dengan derajat kekompakan yang variatif,

dimana semakin kompak batuan maka porositas batuan tersebut akan semakin

kecil. Pada batuan yang sangat kompak, harga porositasnya mendekati harga nol

sehingga densitasnya mendekati densitas matrik. Log density adalah kurva yang

menunjukkan besarnya densitas “bulk density  (rb)” dari batuan yang ditembus oleh

lubang bor. Log densitas digunakan untuk mengukur densitas semu formasi

Page 5: Interpretasi Data Logging Geofisika Di Daerah Tambang Batubara _ Shantamaria

7/21/2019 Interpretasi Data Logging Geofisika Di Daerah Tambang Batubara _ Shantamaria

http://slidepdf.com/reader/full/interpretasi-data-logging-geofisika-di-daerah-tambang-batubara-shantamaria 5/7

menggunakan sumber radioaktif yang ditembakkan ke formasi dengan sinar

 gamma yang tinggi dan mengukur jumlah sinar gamma rendah yang kembali ke

detektor.

Karakteristik masing-masing batuan pada log densitas adalah sebagai berikut:

Batubara mempunyai densitas yang rendah (1,20 – 1,80 gr/cc)

Konglomerat mempunyai densitas menegah (2,25 gr/cc)

Mudstone, batupasir, batugamping mempunyai densitas menengah sampai

tinggi (2,65 – 2,71 gr/cc)

Batuan vulkanik basa dan batuan vulkanik non basa mempunyai densitas

tinggi (2,7 – 2,85 gr/cc)

Tabel 3.2. Nilai Rapat Massa Batuan

Jenis batuan Rapat massa sebenarnya

(gr/cc)

Rapat massa saat

logging (gr/cc)

Sandstone 2,650 2,684

Limestone 2,710 2,710

Dolomites 2,870 2,876

Anhidrid 2,960 2,977

Antrasite coal 1,400-1,800 1,355-1,796

Bituminous coal 1,200-1,500 1,173-1,514

3 Perekaman Data Logging

Perekaman data logging menggunakan software WellCad . Data logging yang telah

diperoleh kemudian dicetak dalam lembaran data logging dimana terdapat nama

perusahaan, nomor lubang bor, lokasi pengeboran, jenis log, kedalaman

pengeboran, kedalaman alat logging, batas atas logging mulai dieksekusi, batas

bawah logging selesai dieksekusi, nama perekam log, nama geologist penanggung

 jawab serta kedalaman penggunaan chasing. Selain itu lembar data logging juga

memuat informasi mengenai grafik hasil pembacaan log gamma dan log densitas

 yag kemudian dilakukan interpretasi jenis lapisan batuan beserta kedalaman dan

ketebalannya.

4 Interpretasi Data Logging

Interpretasi didefenisikan sebagai suatu kegiatan untuk menjelaskan arti dari

sesuatu. Sedangkan interpretasi log merupakan suatu kegiatan untuk menjelaskan

hasi perekaman mengenai berat jenis elektron. Interpretasi log dapat menyediakan jawaban mengenai ketebalan lapisan batubara, kedalamannya, korelasi lapisan

batubara, jenis batuan roof  (20 cm di atas lapisan batubara), jenis floor (20 cm di

Page 6: Interpretasi Data Logging Geofisika Di Daerah Tambang Batubara _ Shantamaria

7/21/2019 Interpretasi Data Logging Geofisika Di Daerah Tambang Batubara _ Shantamaria

http://slidepdf.com/reader/full/interpretasi-data-logging-geofisika-di-daerah-tambang-batubara-shantamaria 6/7

Page 7: Interpretasi Data Logging Geofisika Di Daerah Tambang Batubara _ Shantamaria

7/21/2019 Interpretasi Data Logging Geofisika Di Daerah Tambang Batubara _ Shantamaria

http://slidepdf.com/reader/full/interpretasi-data-logging-geofisika-di-daerah-tambang-batubara-shantamaria 7/7