Ipa fisika tata surya

43
Kelompok 6 Agil Rachmeina Fiona Paramita Vani Trisna M.Fadl i

Transcript of Ipa fisika tata surya

Page 1: Ipa fisika tata surya

Kelompok 6

Agil Rachmei

na

Fiona Paramit

a

Vani Trisna

M.Fadli

Page 2: Ipa fisika tata surya

Tata surya suatu susunan di mana Matahari sebagai pusat peredaran dengan planet-planet, bulan, komet, dan meteor-meteor sebagai anggotanya. Nama Tata Surya kita adalah Bima Sakti

Tata Surya (Solar System)

Page 3: Ipa fisika tata surya

Tata SuryaTata surya dihuni oleh :

- Matahari sebagai bintang dan pusat tata surya & di kelilingi 8 planet

- 34 satelit salah satunya bulan sebagai satelit bumi

- 5000 asteroid, jutaan meteorit, +100 milyar komet.

- Bintik debu, molekul gas, atom lepas yg tidak terhitung jumlahnya.

99 % dari seluruh zat pada tata surya terkandung didalam matahari, sisanya yg sangat kecil merupakan gabungan bumi dan bulan.

Page 4: Ipa fisika tata surya

Matahari sebagai Bintang1. Kesamaan Matahari dan BintangBintang adalah benda langit yang dapat menghasilkan dan memancarkan cahaya sendiri. Matahari salah satu dari milyaran bintang. Beberapa hal tentang kesamaan matahari dan bintang antara lain:a. Matahari dan bintang sama-sama menghasilkan dan

memancarkan cahaya sendirib. energi cahaya yang dikeluarkan matahari dan bintang

sama-sama berasal dari reaksi fusi pada bagian inti.Matahari merupakan bintang yang paling dekat dengan bumi sehingga matahari kelihatan paling besar di antara bintang-bintang lainnya. Akan tetapi, sesungguhnya banyak sekali bintang yang jauh lebih besar dari matahari.

Page 5: Ipa fisika tata surya

2. Energi Pancaran Mataharia. Jarak Matahari ke BumiSetelah pengukuran para ahli memperkirakan jarak antara matahari ke bumi adalah 150.000.000 km. Jarak tersebut disebut satu satuan astronomi (1 SA). 1 SA = 1,5 x 10⁸ km. Diamater matahari dapat ditentukan dengan melakukan pengamatan menggunakan teropong bintang. Teropong bintang diarahkan ke tepi atas dan tepi bawah matahari sehingga diperoleh sudut rata-rata sebesar 0,53 derajat busur.

Page 6: Ipa fisika tata surya

b. Proses Pembentukan Energi MatahariPada bagian intinya terjadi reaksi fusi (penggabungan inti), akibatknya terjadi pengurangan massa yang berubah menjadi energi. Albert Einstein merumuskan besarnya energi tersebut:E= mc²Dengan: E = energi (joule) m = massa yang hilang (kg) c = kecepatan cahaya ( 3 x 10⁸ m/s)Energi tersebut dipancarkan kesegala arah dengan sama besar sehingga sering disebut energi pancaran matahari.

Page 7: Ipa fisika tata surya

4. Aktivitas MatahariAktivitas matahari merupakan pergerkan partikel matahari yang tidak teratur. Hal itu disebabkan oleh perbedaan suhu pada setiap lapisan matahari sehingga terjadi gangguan gangguan pada matahari. Beberapa jenis-jenis gangguan pada matahari itu adalah sebagai berikut:

Page 8: Ipa fisika tata surya

A. Bintik Matahari (Sun Spot)

• Bintik Matahari (sun spot) adalah noda daerah gelap pada fotosfer. Bintik ini timbul akibat aliran gas panas dari inti Matahari tidak sampai ke permukaan fotosfer karena adanya perubahan medan magnetik Matahari. Daerah ini tampak hitam (gelap) karena suhunya sekitar 1.500 derajat Celcius lebih rendah suhu bagian fotosfer sekitarnya

Bintik Hitam (sun spot) Matahari.

Page 9: Ipa fisika tata surya

B. Lidah Api (Prominensa)

• Lidah api merupakan gas panas yang tersembur dengan kecepatan tinggi dan sangat dahsyat dari permukaan Matahari. Gejala ini terjadi pada kromosfer bagian tepi. Lidah api dapat menjulur ke luar sejauh ribuan kilometer dari permukaan Matahari.

Lidah Api (Prominensa)

Page 10: Ipa fisika tata surya

D. Flares

• Flares adalah peristiwa kilatan cahaya yang berlangsung sangat cepat di sekitar permukaan Matahari. Flares yang disertai dengan pancaran sinar X dapat menimbulkan gangguan pada lapisan ionosfer Bumi sehingga dapat mengganggu komunikasi radio. Semburan partikel dari flare juga dapat menembus permukaan atmosfer Bumi (aurora)

Flares

Page 11: Ipa fisika tata surya

Zona radiasi

Zona Konveksi

Fotosfer

Inti

1. LAPISAN INTIInti merupakan bagian paling dalam pada Matahari. Inti Matahari memiliki suhu sekitar 15 juta derajatCelcius (27 juta derajat Fahrenheit). Berdasarkan perbandingan radius/diameter, inti Matahari ukurannya seperempat jarak dari pusat ke permukaan dan volumenya dari total volume matahari dengan kepadatan sekitar 150 g/cm3.

Page 12: Ipa fisika tata surya

2. Lapisan Fotosfer

• Fotosferlapisan Matahari yang dapat kita lihat. Lapisan ini sering disebut juga lapisan cahaya atau cakram Matahari. Tebal lapisan ini hampir 130.000 km. Suhu fotosfer bagian dalam sekitar 6.000 derajat Celcius

Zona radiasi

Zona Konveksi

Fotosfer

Inti

Fotosfer

Page 13: Ipa fisika tata surya

3. Lapisan Kromosfer

• Merupakan lapisan yang berada di atas fotosfer dan merupakan atmosfer Matahari. Lapisan ini menjulang setinggi 12.000 km di atas fotosfer dan memiliki ketebalan sekitar 2.500 km. Sebagian besar tersusun atas gas hidrogen. Suhu bagian atas kromosfer lebih dari 10.000 derajat Celcius

Page 14: Ipa fisika tata surya

Klik4. Lapisan Korona

• Korona merupakan lapisan Matahari yang terluar. Korona mudah dilihat pada saat terjadi gerhana Matahari total. Hal ini karena cahaya Matahari yang sangat menyilaukan tertutup bulan dan korona tampak sebagai cahaya putih keabu-abuan berbentuk seperti mahkota yang melingkari Matahari.Korona jauh lebih panas daripada kromosfer, suhunya bisa mencapai 2.000.000 derajat Celcius

Page 15: Ipa fisika tata surya

Merkurius

Venus

BumiMars

Asteroid

Yupiter

Saturnus

Neptunus

Uranus

Komet

Planet benda langit yang tidak dapat memancarkan cahaya sendiri. Planet juga disebut dengan bintang beredar.

Page 16: Ipa fisika tata surya

Planet inferiorplanet yang orbitnya berada di dalam orbit bumi.-planet inserior antara lain Merkurius dan Venus

Pengelompokan Planet

Planet superiorplanet yang orbitnya berada diluar orbit bumi. -planet superior adalah Mars, Jupiter , Saturnus, Uranus dan Neptunus

Planet inferior

Planet superior

Bumi

Page 17: Ipa fisika tata surya

Planet dalam

Planet luar

Asteroid

• Planet dalam planet yang orbitnya di dalam peredaran Asteroid

• planet dalam antara lain Merkurius, Venus, Bumi dan Mars.

• Planet luar planet yang garis edarnya berada diluar garis edar Asteroid,

• planet luar antara lain Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus.

Page 18: Ipa fisika tata surya

Planet Terestrial

Planet Jovian

• Planet Terrestrial planet yang memiliki ukuran dan koposisi yang hampir sama dengan bumi,

• planet Terrestrial antara lain Merkurius, Venus, Bumi dan Mars.

• Planet Jovian planet yang memiliki ukuran sangat besar dan komposisi penyusunnya hampir sama dengan planet Jupiter.

• planet Jovian antara lain Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus.

Page 19: Ipa fisika tata surya

Planet terdekat dari matahari

Sering terlihat di saat fajar dan senja hari

Bergerak mengelilingi matahari sekali putaran dalam waktu 88 hari & berotasi dengan periode 59 hari

Tidak memiliki satelit

MERKURIUS

Planet terkecil

Page 20: Ipa fisika tata surya

Venus

Permukaannya diselimuti awan tebal karbondioksida

Tidak memiliki satelit

Suhu permukaannya tinggi, > 500 derajat celsius

Arah rotasinya berlawanan dengan planet-planet lain

Page 21: Ipa fisika tata surya

Bumi adalah planet satu-satunya yang dihuni oleh makhluk hidup.

Bumi memiliki atmosfer yang terdiri dari nitrogen, oksigen, karbon dioksida, dan uap air. Atmosfer

melindungi kita dari sinar ultraviolet yang dapat mematikan kehidupan dan juga benda-benda langit yang

mendekati ke bumi. Selain itu, atmosfer menjaga suhu bumi tetap sesuai dengan kebutuhan makhluk

hidup.

Bumi

Page 22: Ipa fisika tata surya

Dikenal dengan planet merah

Terdapat kawah-kawah & gunung-gunung yang sangat tinggi & besar

Mars

Lapisan Atmosfer terdiri dari gas karbondioksida & nitrogen

Memiliki 2 satelit: Phobos dan Deimos

Permukaannya berupa padang pasir yang tertutup oleh debu & batuan

padat yang berwarna merah-oranye.

Page 23: Ipa fisika tata surya

Yupiter merupakan planet terbesar dalam tata surya. Planet Yupiter berputar dengan cepat pada porosnya

dibandingkan perputaran planet-planet lain. Kecepatan rotasi tersebut menyebabkan Yupiter lebih lebar pada

bagian ekuator. Atmosfer Yupiter sebagian besar terdiri atas hidrogen dan sisanya helium. Atmosfer di planet, itu

sangat tebal sehingga Yupiter itu tampak seperti bola bola gas raksasa. Planet Yupiter memiliki 16, satelit dengan

empat satelit terbesar secara berturut-turut adalah Ganymede, Callisto, Europa, dan Io.

Jupiter

Page 24: Ipa fisika tata surya

Saturnus merupakan benda langit yang sangat mempesona karena cincin. Cincin Saturnus kelihatan lebih lebar dibandingkan cincin planet lain. Cincin kecil tersusun dari gas beku dan butiran-butiran debu. Saturnus berjarak 1.428 juta kilometer dari matahari, jarak ini hampir 10 kali jarak bumi-matahari. Saturnus berdiameter sekitar 120.000 kilometer. Periode revolusinya 29,5 tahun; sedangkan periode rotasinya sangat cepat yaitu 10,6 jam. Saturnus memiliki 21 satelit, yang terbesar yaitu Titan.

Saturnus

Page 25: Ipa fisika tata surya

Atmosfer planet ini tersusun dari hidrogen, helium, dan

metana. Memiliki 27 satelit

Berputar sangat cepat pada porosnya. Akibatnya, bagian ekuator Uranus lebih

tebal dari bagian-bagian lain

Memiliki cincin pada atmosfernya

Uranus

Page 26: Ipa fisika tata surya

Neptunus

Planet Neptunus tampak berwarna kebiruan. Neptunus juga dikelilingi oleh cincin debu. Selain itu, Neptunus memiliki bintik hitam. Bintik itu diperkirakan adalah badai raksasa. Seperti halnya Yupiter, Saturnus, dan Uranus, planet itu berupa bola gas raksasa dengan

lapisan atmosfer yang tebal. Atmosfer itu tersusun dari gas hidrogen dan helium. Planet Neptunus memiliki 4

cincin dan 11 satelit atau bulan. Satelit yang paling besar adalah Triton.

Page 27: Ipa fisika tata surya

Hukum keppler merupakan hukum – hukum yang menjelaskan tentang gerak planet.

1. Hukum I KepplerOrbit planet berbentuk elips dimana matahari terletak pada salah satu titik fokusnya.

Aphelium

Jarak terjauh planet dari matahari

Perihelium

Jarak terdekat planet dari matahari

Hukum Keppler

Garis edar planet ( orbit ) lintasan yang dilalui planet saat mengitari matahari

Orbit Planet

Page 28: Ipa fisika tata surya

• Jika waktu planet untuk berevolusi dari AB sama dengan waktu planet untuk berevolusi dari CD sama dengan waktu planet untuk berevolusi dari EF

• Maka luas AMB = luas CMD = luas EMF

• Sehingga kecepatan revolusi planet dari AB lebih besar kecepatan revolusi planet dari CD dan kecepatan revolusi planet dari CD lebih besar kecepatan revolusi planet dari EF.

• Semakin dekat matahari kecepatan revolusi planet semakin besar• Semakin jauh dari matahari kecepatan revolusi planet semakin

lambat.

Hukum II Keppler• Garis yang menghubungkan planet ke matahari dalam waktu

yang sama menempuh luasan yang sama

Page 29: Ipa fisika tata surya

Hukum III Keppler Kuadrat kala revolusi planet sebanding dengan pangkat tiga

jarak rata – rata planet ke matahari

3

2

3

1

2

2

2

1

d

d

T

T

d1d2

T1 = Periode revolusi planet 1T2 = Periode revolusi planet 2d1 = jarak rata – rata planet 1 ke mataharid2 = jarak rata – rata planet 2 ke matahari

Page 30: Ipa fisika tata surya

Gerak Planet • Gerak planet dan semua nggota

tata surya mengikuti hukum grafitasi universal

• Hukum Grafitasi Universal.• Planet bumi dan planet yang

lainnya bergerak mengitari matahari karena pengaruh gaya grafitasi matahari.

• Gerak satelit mengelilingi planet disebabkan ada gaya grafitasi planet pada satelit.

• Planet bergerak mengelilingi matahari karena matahari memiliki massa lebih besar dari planet.

• Satelit mengelilingi planet karena planet memiliki massa lebih besar dari satelit.

Mp = massa planetMm = massa matahariR = jarak antara massaF = gaya tarik matahari

pada planet

F

R

Page 31: Ipa fisika tata surya

• F = gaya tarik ( N ) • M1 = massa matahari (kg) • M2 = massa planet (kg)• R = jarak rata- rata matahari dengan planet ( m ) • G = konstanta grafitasi umum ( 6,67 . 10 – 11 N m2/kg2)

F = G 2

21.

R

MM F

R

Besar gaya tarik matahari pada planet adalah sebanding dengan besar massa masing-masing dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara pusat massa masing – masing.

Page 32: Ipa fisika tata surya

METEOR• Batuan meteorid yang masuk ke atmosfir

bumi dan menghasilkan jejak cahaya.

Page 33: Ipa fisika tata surya

SATELIT

• Satelit merupakan benda langit yang mengorbit planet dan mengiring planet di dalam mengorbit matahari

Planet

Satelit

Matahari

Satelit alam juga dinamakan Bulan

Satelit buatan yang digunakan untuk komunikasi

Page 34: Ipa fisika tata surya

ASTEROID

• Asteroid Planet – planet kecil yang berada diantara orbit Mars dan orbit Jupiter

Page 35: Ipa fisika tata surya

KOMET

• Benda langit yang mengorbit matahari dengan lintasan yang sangat lonjong

Page 36: Ipa fisika tata surya

• Komet juga dikenal dengan nama Bintang berekor

• Ekor komet selalu menjauhi matahari

•Bagian dari komet Inti,Coma,Awan Hidrogen dan Ekor

Page 37: Ipa fisika tata surya

Gerak Semu Tahunan Matahari

U: semi U: panas

U: gugurU: dingin

Page 38: Ipa fisika tata surya

Akibat Rotasi Bumi 1. Pergantian siang dan malam2. Perbedaan waktu dibumi yang garis bujurnya berbeda3. Gerak semu harian matahari4. Bentuk bumi menggelembung pada katulisiwa dan pepat pada kutubnya.5. perubahan arah angin di katulistiwa

Periode rotasi waktu yang diperlukan planet berputar pada sumbunya satu kali putaran

Siang Malam

Matahari

Page 39: Ipa fisika tata surya

Periode Rotasi Bulan Bulan melakukan tiga gerakan putaran sekaligus

1. Bulan berputara mengitari Bumi ( Revolusi )

2. Bulan berputar pada porosnya ( Rotasi )

3. Bulan bersama Bumi mengitari matahari.(Liberasi)

Bulan didalam berevolusi bidang orbit bulanmembentuk sudut 5o terhadap bidang edar bumi ( ekliptika )

Periode Sideris

5o

Bidang edar bulan dan bidang edar bumi yang membentuk sudut 5o menyebabkan terjadinya gerhana bulan maupun gerhana matahari.

BL

Page 40: Ipa fisika tata surya

PERUBAHAN PENAMPAKAN BENTUK BULAN (FASE BULAN)

Purnama

Sabit Tua

Sabit Muda

Kwartir Pertama

Kwartir Ketiga

Bulan Susut

Bulan Besar

sinar matahari

Bumi

Hilal

Periode fase bulan = 29,53055 hari

Bulan Baru(Ijtima’)

Page 41: Ipa fisika tata surya

Matahari

BL

Matahari

BumiBulan

Penumbra

Umbra

Penumbra

Terjadi gerhana bulan

Gerhana Bulan

Bumi

Penumbra

Umbra

Penumbra

Page 42: Ipa fisika tata surya

Matahari

Gerhana Matahari

Bumi

Penumbra

Umbra

Penumbra

Tempat terjadi

Gerhana Matahari Total

Gerhana matahari terjadi ketika posisi matahari , bulan dan bumi segaris dan sebidang

Page 43: Ipa fisika tata surya

TERIMA KASIH