JOURNAL CCIT Vol.4 No.3 - Mei 2011 ALARM FIRE … · DALAM PENYEBARAN INFORMASI DI PERGURUAN TINGGI...

131
Vol.4 No.3 - Mei 2011 IMPLEMENTASI ARTIFICIAL INFORMATICS PADA SISTEM INFORMASI KALENDER AKADEMIK DALAM PENYEBARAN INFORMASI DI PERGURUAN TINGGI PENINGKATAN KINERJA DISTRIBUTED DATABASE MELALUI METHODE DMQ BASE LEVEL Untung Rahardja, Hidayati, Mia Novalia PENYUSUNAN PIRANTI LUNAK TIPOLOGI PENELITIAN SUMBER DAYA AIR Yeni Nuraeni SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT MATA PADA MANUSIA ALARM FIRE DETECTION WITH GUI Asep Saefullah, Sudaryono MENENTUKAN LINTASAN TERPENDEK (SHORTEST PATH) DENGAN 0/1 KNAPSACK PROBLEM DAN PENDEKATAN ALGORITMA DYNAMIC PROGRAMMING Iwan Fitrianto R, Djoko Soetarno DESAIN APLIKASI E-LEARNING SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN ARTIFICIAL INFORMATICS Henderi, Maimunah, Randy Andrian IMPLEMENTASI ARTIFICIAL INFORMATICS PADA SISTEM INFORMASI KALENDER AKADEMIK DALAM PENYEBARAN INFORMASI DI PERGURUAN TINGGI Muhamad Yusup, Augury El Rayeb, Sri Rahayu PENINGKATAN KINERJA DISTRIBUTED DATABASE MELALUI METHODE DMQ BASE LEVEL Untung Rahardja, Hidayati, Mia Novalia PENYUSUNAN PIRANTI LUNAK TIPOLOGI PENELITIAN SUMBER DAYA AIR Yeni Nuraeni SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT MATA PADA MANUSIA Efani Desi, Fithry Mayasari, Fitriana Harahap ALARM FIRE DETECTION WITH GUI Asep Saefullah, Sudaryono MENENTUKAN LINTASAN TERPENDEK (SHORTEST PATH) DENGAN 0/1 KNAPSACK PROBLEM DAN PENDEKATAN ALGORITMA DYNAMIC PROGRAMMING Iwan Fitrianto R, Djoko Soetarno DESAIN APLIKASI E-LEARNING SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN ARTIFICIAL INFORMATICS Henderi, Maimunah, Randy Andrian JOURNAL CCIT Vol.4 No.3 - Mei 2011 adikusuma@2011

Transcript of JOURNAL CCIT Vol.4 No.3 - Mei 2011 ALARM FIRE … · DALAM PENYEBARAN INFORMASI DI PERGURUAN TINGGI...

Vol.4 No.3 - Mei 2011

IMPLEMENTASI ARTIFICIAL INFORMATICS PADA SISTEM INFORMASI KALENDER AKADEMIK DALAM PENYEBARAN INFORMASI DI PERGURUAN TINGGI

PENINGKATAN KINERJA DISTRIBUTED DATABASEMELALUI METHODE DMQ BASE LEVELUntung Rahardja, Hidayati, Mia Novalia

PENYUSUNAN PIRANTI LUNAK TIPOLOGI PENELITIAN SUMBER DAYA AIR Yeni Nuraeni

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT MATA PADA MANUSIA

ALARM FIRE DETECTION WITH GUIAsep Saefullah, Sudaryono

MENENTUKAN LINTASAN TERPENDEK (SHORTEST PATH)DENGAN 0/1 KNAPSACK PROBLEM DAN PENDEKATANALGORITMA DYNAMIC PROGRAMMINGIwan Fitrianto R, Djoko Soetarno

DESAIN APLIKASI E-LEARNING SEBAGAI MEDIAPEMBELAJARAN ARTIFICIAL INFORMATICSHenderi, Maimunah, Randy Andrian

IMPLEMENTASI ARTIFICIAL INFORMATICS PADA SISTEM INFORMASI KALENDER AKADEMIK DALAM PENYEBARAN INFORMASI DI PERGURUAN TINGGIMuhamad Yusup, Augury El Rayeb, Sri Rahayu

PENINGKATAN KINERJA DISTRIBUTED DATABASEMELALUI METHODE DMQ BASE LEVELUntung Rahardja, Hidayati, Mia Novalia

PENYUSUNAN PIRANTI LUNAK TIPOLOGI PENELITIAN SUMBER DAYA AIR Yeni Nuraeni

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT MATA PADA MANUSIAEfani Desi, Fithry Mayasari, Fitriana Harahap

ALARM FIRE DETECTION WITH GUIAsep Saefullah, Sudaryono

MENENTUKAN LINTASAN TERPENDEK (SHORTEST PATH)DENGAN 0/1 KNAPSACK PROBLEM DAN PENDEKATANALGORITMA DYNAMIC PROGRAMMINGIwan Fitrianto R, Djoko Soetarno

DESAIN APLIKASI E-LEARNING SEBAGAI MEDIAPEMBELAJARAN ARTIFICIAL INFORMATICSHenderi, Maimunah, Randy Andrian

JO

UR

NA

L C

CIT

Vo

l.4 N

o.3

- M

ei 2

01

1

adikusuma@2011

Vol.4 No.3 - Mei 2011

P

i

Dari Redaksi

uji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan lindunganNyasehingga Jurnal CCIT untuk Volume 4 Nomor 3 Bulan Mei Tahun 2011 dapat diterbitkan tepatwaktu.

Penerbitan jurnal ini dimaksudkan sebagai media dokumentasi dan informasi ilmiahyang sekiranya dapat membantu para dosen, staf dan mahasiswa dalam menginformasikan/mempublikasikan hasil penelitian, opini, tulisan dan kajian ilmiah lainnya kepada berbagaikomunitas ilmiah.

Penerbitan Jurnal Volume 4 Nomor 3 ini berisikan 7 artikel yang mencakup bidanginformatika dan komputer, walaupun tidak seluruhnya merupakan hasil penelitian, diharapkandapat bermanfaat bagi pembacanya.

Jurnal ini diterbitkan dengan memuat artikel mengenai: Implementasi ArtificialInformatics Pada Sistem Informasi Kalender Akademik Dalam Penyebaran Informasi DiPerguruan, Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Methode Dmq Base Level,Penyusunan Piranti Lunak Tipologi Penelitian Sumber Daya Air (Studi Kasus PerencanaanPemukiman Transmigrasi), Sistem Pakar Untuk Diagnosa Penyakit Mata Pada Manusia, AlarmFire Detection With Gui, Menentukan Lintasan Terpendek (Shortest Path) Dengan 0/1 KnapsackProblem Dan Pendekatan Algoritma Dynamic Programming, Desain Aplikasi E-Learning SebagaiMedia Pembelajaran Artificial Informatics.

Tak lupa pula pada kesempatan ini kami mengundang pembaca untuk mengirimkannaskah ringkasan penelitiannya ke redaksi kami. Akhirnya tak lupa kami mengucapkan banyakterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penerbitan jurnal ini.

Tangerang, 1 Mei 2011

Henderi, M. Kom. Sekretaris Redaksi

i i

CCIT adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Raharja Enrichment Centre (REC)Perguruan Tinggi Raharja, Tangerang

CCIT terbit tiga kali dalam satu tahun, setiap bulan Januari, Mei, September

Pelindung:Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si.

Ketua Dewan Editor:Ir. Untung Rahardja, M.T.I.

Sekretaris Redaksi:Henderi, M.Kom.

Mitra Bestari:Prof. Drs. Suryo Guritno Mstats. Ph.D (Universitas Gajah Mada)

Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit, M.Sc., MBA (STIMIK PERBANAS)Dr. Zainal A. Hasibuan (Universitas Indonesia)

Drs.Tri Kuntoro Priyambodo, M.Sc. (Universitas Gajah Mada)Dr. Iping Supriyana (Institut Teknologi Bandung)

Jazi Eko Istiyanto, M.Sc., Ph.D (Universitas Gajah Mada)

Dewan Editor:Prof. Dr. Susanto Rahardja

Dr. Ir. Sunar Abdul Wahid, MS.Dr. Ir. Djoko Soetarno, DEA.

Ir. Abdul Hayat, M.T.I.Dr. Era Era Hia, SE.,MM.

Ignatius Agus Supriyono, S.Kom., M.M.Maimunah, M.Kom.

Aris Martono, S.Kom.,M.MSI.

Redaksi Pelaksana:Padeli, M. Kom.

Sugeng Santoso, S. Kom.Euis Siti Nuraisyah, S. Kom.

Asep Saefullah, S.Pd.Drs. Sugeng WidadaIr. Sudaryono, M.Pd.

M. Yusup, S.Kom.

Redaksi menerima tulisan yang belum pernah diterbitkan dari kalangan akademisi,peneliti dan praktisi. Blind review dilakukan untuk menentukan tulisan yang akan dimuat.

Pedoman penulisan tercantum pada bagian akhir jurnal ini. Tulisan yang diserahkanharus disertai softcopynya.

Alamat Redaksi:Raharja Enrichment Centre (REC)

Jl. Jenderal Sudirman Nomor 40 Cikokol - TangerangEmail: [email protected], [email protected],

[email protected], [email protected]

iii

Daftar Isi

IMPLEMENTASI ARTIFICIAL INFORMATICS PADA SISTEMINFORMASI KALENDER AKADEMIK DALAM PENYEBARANINFORMASI DI PERGURUAN...............................................221 - 236

PENINGKATAN KINERJA DISTRIBUTED DATABASE MELALUIMETHODE DMQ BASE LEVEL...............................................237- 252

PENYUSUNAN PIRANTI LUNAK TIPOLOGI PENELITIAN SUMBERDAYA AIR..................................................................................253 - 265

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT MATA PADAMANUSIA................................................................................. 266 -277

ALARM FIRE DETECTION WITH GUI..................................278 - 292

MENENTUKAN LINTASAN TERPENDEK (SHORTEST PATH)DENGAN 0/1 KNAPSACK PROBLEM DAN PENDEKATANALGORITMA DYNAMIC PROGRAMMING..........................293 - 315

DESAIN APLIKASI E-LEARNING SEBAGAI MEDIAPEMBELAJARAN ARTIFICIAL INFORMATICS....................316 -330

Pedoman Penulisan......................................................................331- 332

Formulir Persetujuan Pembuatan Artikel Jurnal.........................................333Formulir Kriteria dan Bobot Penilaian Karya Tulis Ilmiah..............334 - 335Formulir Editor Bahasa Karya Tulis Ilmiah..............................................336Formulir Editor Layout dan Artistik Karya Tulis Ilmiah...............................337Formulir Penyelesaian Artikel. ...............................................................338Formulir Kesediaan Mitra Bestari Jurnal Ilmiah.......................................339Index Judul...................................................................................340 - 341Index Penulis..............................................................................342 - 343Index Subjek...............................................................................343 - 346

1

23456

7

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011

IMPLEMENTASI ARTIFICIAL INFORMATICSPADA SISTEM INFORMASI KALENDER AKADEMIKDALAM PENYEBARAN INFORMASI DI PERGURUAN

TINGGI

Muhamad Yusup1

Augury El Rayeb2

Sri Rahayu3

e-mail : [email protected],[email protected], [email protected]

Diterima :20 Januari 2011 /Disetujui : 9 Februari 2011

ABSTRACT

Academic calendar is a master plan for the implementation of academic activities withinone year. With the academic calendar for each event held always 3T namely Planned,Measured and well realized. But there are conditions that the scheduling of many who aread hoc, there is no effective way of presenting scheduling and information presented in theacademic calendar to all elements of academic community and eventually will affect thequality of activities and dissemination of information on higher education. Application ofArtificial Informatics at the Academic Calendar Information System (SISKA) is a reminderevery activity that had been scheduled to be computerized to all elements of academiccommunity colleges. By utilizing a computer network infrastructure and email facilitiesthat already exist, it is expected that each activity is scheduled to be sent automatically toevery mailing list or email list at the universities through the concept of Auto ElectronicMailing System (AEMS). Artificial Informatics has a characteristic that is a virtual staff thathas a job description like the staff college, so that worked tirelessly and forget to alwaystake the job. Simply put, the definition of Artificial Informatics is an information system thathas the character and capabilities as human beings by using a PC in helping to completeeveryday tasks. With the application of Artificial Informatics in the academic calendarinformation system is expected to improve the quality of information dissemination andimplementation of the activities at universities.

Keywords: Artificial Informatics, Reminder, Auto Electronic Mailing System (AEMS)

1. Dosen Jurusan Teknik Informatika, AMIK Raharja InformatikaJl. jend Sudirman No. 40 Modern Cikokol-Tangerang Telp. 5529692

2. Dosen Jurusan Sistem Komputer, STMIK RaharjaJl. jend Sudirman No. 40 Modern Cikokol-Tangerang Telp. 5529692

3. Dosen Jurusan Sistem Informasi, STMIK RaharjaJl. jend Sudirman No. 40 Modern Cikokol-Tangerang Telp. 5529692

221

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011222

ABSTRAKSI

Kalender akademik merupakan rencana induk penyelenggaraan kegiatan akademik dalamkurun waktu satu tahun. Dengan kalender akademik setiap kegiatan yang diselenggarakanagar selalu 3T yaitu Terencana, Terukur dan Terealisasi dengan baik. Namun kondisi yangada bahwa penjadwalan banyak yang bersifat adhoc, belum ada cara yang efektifmenyuguhkan penjadwalan dan informasi yang disajikan dalam kalender akademik kepadaseluruh unsur civitas akademik hingga pada akhirnya akan mempengaruhi kualitaspenyelenggaraan kegiatan dan penyebaran informasi pada perguruan tinggi. PenerapanArtificial Informatics pada Sistem Informasi Kalender Akademik (SISKA) merupakan bentukreminder setiap kegiatan yang telah dijadwalkan secara komputerisasi kepada seluruhunsur civitas akademik perguruan tinggi. Dengan memanfaatkan infrastruktur jaringankomputer dan fasilitas email yang sudah ada, diharapkan setiap kegiatan yang sudahdijadwalkan akan terkirim secara otomatis kepada setiap milis atau daftar email diperguruan tinggi melalui konsep Auto Electronic Mailing System (AEMS). ArtificialInformatics memiliki ciri khas yaitu virtual staff yang memiliki job description layaknyastaf perguruan tinggi, sehingga tanpa lelah dan lupa bekerja untuk selalu memperhatikantugasnya. Secara sederhana, definisi Artificial Informatics adalah sebuah sistem informasiyang memiliki karakter dan kapabilitas seperti manusia dengan menggunakan PC dalammembantu menyelesaikan tugas sehari-hari. Dengan penerapan Artificial Informatics padasistem informasi kalender akademik diharapkan dapat meningkatkan kualitas dalampenyebaran informasi dan penyelenggaraan kegiatan pada perguruan tinggi.

Kata Kunci: Artificial Informatics, Reminder, Auto Electronic Mailing System (AEMS)

PENDAHULUAN

Kalender akademik merupakan rencana induk penyelenggaraan kegiatanakademik dalam kurun waktu satu tahun. Dengan kalender akademik setiap kegiatanyang diselenggarakan harus selalu terencana, terukur dan terealisasi dengan baik.Namun kondisi yang ada bahwa penjadwalan pada kalender akademik yang disajikanbanyak yang bersifat adhoc, belum ada cara yang efektif menyuguhkan penjadwalandan informasi yang disajikan dalam kalender akademik kepada seluruh unsur civitasakademik hingga pada akhirnya akan mempengaruhi kualitas penyelenggaraan acaraatau kegiatan pada perguruan tinggi.

Analisa awal dimana informasi pada kalender akademik belum sepenuhnyaditemukannya metode yang tepat dalam menyajikan informasi dan penjadwalan yangada di kalender akademik kepada seluruh civitas akademik perguruan tinggi yangmeliputi unsur manajemen, dosen, mahasiswa serta alumni. Terkadang informasidan penjadwalan sudah disampaikan berupa media seperti spanduk, mading, suratedaran, telepon reminder, serta sms reminder masih kurang cukup efektif sebagai

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011 223

media informasi dalam upaya meningkatkan frekwensi komunikasi. Belum adametode dalam menjaga konsistensi penjadwalan apa saja yang akan atau sedangberlangsung. Selain itu rencana dalam satu tahun yang dituangkan ke dalam kalenderakademik banyak yang terlupakan karena disibukan dengan kegiatan rutinitasperguruan tinggi. Sejalan konsep e-leadership berorientasi pada kegiatan pengarahandan pendelegasian karena e-leadership menciptakan lebih banyak ruang keterbukaandan frekwensi komunikasi antara bawahan dan manager, antara pimpinan perguruantinggi dengan mahasiswa, karena akan lebih terbuka dalam menyampaikanpendapatnya secara tidak langsung dengan pimpinannya melalui media teknologiinformasi. Seorang manajer dapat memberikan pengarahan dan pendelegasian tugaskepada bawahan dengan menggunakan berbagai media teknologi informasi misalnyaemail (Henderi, 2008).

Walaupun sudah ada media komunikasi dalam meningkatkan ruangketerbukaan dan frekwensi komunikasi namun dirasakan masih sulit untuk menjagatingkat konsistensi penjadwalan dan fungsi kontrol dan pendelagasian dalampenyebaran informasi yang ada pada kalender akademik. Dengan menerapkanArtificial Informatics pada sistem kalender akademik dalam penyebaran informasidi perguruan tinggi diharapkan dapat menjaga konsistensi penjadwalan apa sajayang akan atau sedang berlangsung. Tugas pengontrolan, pendelegasian sertapenyebaran informasi yang merupakan menyempurnaan dari konsep e-leadershipakan semakin terjaga konsistensinya dengan mengoptimalkan peran virtual staffyang mempunyai job description terhadap peran yang harus diembannya.

Penelitian yang dilakukan untuk menjawab permasalahan yang dihadapi olehsalah satu kampus yang berlokasi di Tangerang tentang sebab dan akibat daripenyebaran informasi kalender akademik kepada seluruh unsur civitas akademikperguruan tinggi.

Penerapan Artificial Informatics pada Sistem Informasi Kalender Akademik(SISKA) merupakan bentuk reminder setiap kegiatan yang telah dijadwalkan secarakomputerisasi kepada seluruh unsur civitas akademik perguruan tinggi. Denganmemanfaatkan infrastruktur jaringan komputer dan fasilitas email yang sudah ada,diharapkan setiap kegiatan yang sudah dijadwalkan akan terkirim secara otomatiskepada setiap milis atau daftar email di perguruan tinggi melalui Auto ElectronicMailing System (AEMS). Artificial Informatics memiliki ciri khas yaitu virtual staffyang mempunyai job description layaknya staff perguruan tinggi, sehingga tanpalelah dan lupa bekerja untuk selalu memperhatikan tugasnya. Secara sederhana,definisi Articial Informatics adalah sebuah sistem informasi yang memiliki karakterdan kapabilitas seperti manusia dengan menggunakan PC dalam membantumenyelesaikan tugas sehari hari. Dengan penerapan Artificial Informatics pada SISKA

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011224

diharapkan dapat meningkatkan kualitas informasi dan penyelenggaraan kegiatanpada perguruan tinggi.

Terdapat beberapa tahapan dalam mengidentifikasi masalah penelitian. Adapunlangkah awalnya adalah dengan mengumpulkan bahan-bahan yang berguna bagipenelitian ini. Sumber bahan itu antara lain dari Bagian Akademik, Bagian Humasdan Bagian Keuangan, tentang data dan informasi yang sedang berjalan yang didapatdari Raharja Enrichment Center (REC). Literatur untuk penelitian didapat daribeberapa buku teks, untuk memperkaya wawasan juga dilakukan pencarian litelaturyang terkait dengan penelitian melalui Internet.

Langkah selanjutnya melakukan analisa terhadap masalah yang teridentifikasidan menerjemahkan kedalam metodologi pemecahan masalah dengan sisteminformasi. Melakukan rancangan sistem yang sesuai dengan metodologi pemecahanyang sudah diterjemahkan pada langkah sebelumnya. Langkah terakhir membangunsuatu sistem informasi kalender akademik, membangun sistem AEMS, kemudianmelakukan testing dan implementasi Artificial Informatics dalam bentuk virtual staffterhadap SISKA tersebut.

RUMUSAN MASALAH

Akibat penyebaran informasi yang tidak merata serta belum ditemukannyacara yang efektif dalam penyebaran informasi maka ditemukan masalah yang timbulberdasarkan kajian studi pustaka yang dilakukan tertuang didalam Laporan BagianKeuangan dan pemasaran serta akademik salah satu perguruan tinggi di Tangerangseperti: teridentifikasi mahasiswa lupa dengan tanggal jatuh tempo pembayaran,mahasiswa yang tidak registrasi tepat waktu sekitar 14% yang ditargetkan 25%namun ini dirasakan masih cukup tinggi. Langkah penanganan sudah dilakukanseperti melakukan pengiriman surat pemberitahuan tunggakan SPP kepada orangtua mahasiswa ketika melewati batas jatuh tempo, melakukan peneleponan satupersatu terhadap mahasiswa jatuh tempo untuk melakukan follow up tunggakan,penerapan biaya keterlambatan, membuat pengumuman batas waktu pembayaranmelalui mading dan spanduk, mengirimkan sms reminder satu persatu terkadangjuga petugas lupa dan tidak konsisten melakukan reminder tersebut. Selain itudiberikan tembusan kalender akademik yang tercantum didalam surat edaran, namuncara ini dirasakan masih belum efektif karena ada beberapa kendala ditemukanseperti mahasiswa tidak mengetahui pengumuman walaupun informasi sudahditempatkan di mading dan spanduk, nomor HP sudah tidak aktif, alamat tidaklengkap sehingga surat yang disampaikan tidak sampai ke alamat pengiriman (Maria,2006).

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011 225

Konsep awal, stakeholder memerlukan pemahaman yang lebih baik tentangkepentingan strategis dari penyebaran informasi pada sistem informasi kalenderakademik kepada seluruh civitas akademik perguruan tinggi, dampaknya padapeningkatan frekuensi komunikasi dan menyebaran infornasi dalam menunjangaktifitas penyelenggaraan pendidikan tinggi.

Hipotesis yang akan diuji atau dugaan yang akan dibuktikan adalah denganmenerapkan Artificial Informatics dalam bentuk virtual staff terhadap SISKA dalampenyebaran informasi di perguruan tinggi diharapkan dapat menjaga konsistensipenjadwalan apa saja yang akan atau sedang berlangsung. Tugas pengontrolan,pendelegasian serta penyebaran informasi akan semakin terjaga konsistensinya denganmengoptimalkan peran virtual Staff yang mempunyai job description layaknyastaff perguruan tinggi terhadap peran yang harus diembannya.

Batasan penelitian ini terdiri atas tiga lingkup penelitian. Lingkup penelitianpertama adalah membangun SISKA terintegrasi dengan Student Information Services(SIS), dengan membuat database dalam menampilkan seluruh aktifitas kegiatankampus yang berjalan. Lingkup kedua adalah membangun Auto Electronic MailingSystem (AEMS) yang akan melakukan penyebaran email otomatis yang diambildari database SISKA kepada civitas akademik yang memiliki account email lokal(worldclient) atau account live@edu. Lingkup ketiga adalah fasilitas yang sudahada dan mendukung terhadap penerapan Artificial Informatics dengan membangunvirtual staff yang memilki karakter dan kapabilitas kerja untuk melakukan reminderinformasi atau kegiatan kampus kepada seluruh unsur civitas akademik perguruantinggi.

MANFAAT

Adapun manfaat diimplementasikan Artificial Informatics pada SISKA ini adalah :1. Membangun Sistem Informasi Kalender Akademik (SISKA) terintegrasi dengan

Student Information Services (SIS), selanjutnya membuat database dalammenampilkan seluruh aktifitas kegiatan kampus yang berjalan.

2. Membangun Auto Electronic Mailing System (AEMS) yang akan melakukanpenyebaran email otomatis yang diambil dari database SISKA kepada civitasakademik yang memiliki account email yang terkirim melalui milis intranet(worldclient) ataupun melalui account live@edu.

3. Fasilitas yang sudah ada dan mendukung terhadap penerapan Artificial Informaticsdengan membangun virtual staff yang memilki karakter dan kemampuan kerjauntuk melakukan reminder informasi atau kegiatan kampus kepada seluruh unsurcivitas akademik perguruan tinggi.

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011226

LITERATURE REVIEW1. Artificial Informatics

Secara sederhana, definisi Articial Informatics (AI) adalah sebuah sisteminformasi yang memiliki karakter dan kapabilitas seperti manusia dengan menggunakanPC dalam membantu menyelesaikan tugas sehari hari(Rahardja, 2009). KonsepArtificial Informatics ini bagaimana pada akhirnya bisa diimplementasikan atau“commercialization”. Bagaimana sebuah konsep dapat menjelma menjadi sebuahproduk? Salah satu jawabannya adalah virtual staff. Apa itu virtual staff? virtualstaff adalah suatu system informasi (SI) yang memiliki karakter, disiapkan khususuntuk menyelesaikan tugas rutin sebuah organisasi. Berarti SI ini harus memiliki wujudmanusianya, memiliki nama, hobbi, perasaan dan lain lain yang disebut karakter(Ricardson, 2002).

2. Ciri Khas dan manfaat AI dan VS

7 (tujuh) Ciri khas dari seorang virtual staff (VS) dari sebuah ArtificialInformatics (AI) adalah:

1. Sistem Informasi yang lebih “humanized”2. Sistem Informasi yang telah dipersonalisasi.3. Sistem Informasi yang memiliki karakter.4. Sistem Informasi yang lebih entertaining.5. Sistem Informasi yang memiliki kapabilitas atau kemampuan bekerja.6. Sistem Informasi yang bukan dibeli, tapi diberi upah, sesuai dengan undang

undang tenaga kerja.7. Sistem Informasi yang memiliki database dan menggunakan jaringan serta

aplikasi Web.

Gambar 1. Diagram Artificial Informatics

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011 227

Manfaatnya adalah Pencipta AI melalui Virtual Staff memiliki pendekatanunik kepada sistem informasi sehingga dapat memperlancar pendanaan ataupenawaran terhadap perusahaan yang membutuhkan Sistem Informasi. Mengenaisiklus supply and demand menggambarkan jika adanya sebuah perusahaan yangserius membutuhkan sistem informasi, akan berbondong bondong datang penawaransistem informasi dari banyak perusahaan, yang sipencipta AI sebagai salah satukandidat tender untuk dapat memenangkan kontrak.

Dari waktu ke waktu, stakeholder memang sudah terlalu bosan mendengarkanpenawaran solusi IT, dan merasa kebingungan juga, bahwa diantara sekian banyakyang menawarkan solusi IT, siapakah yang terbaik. Indikator terbaik artinya haruspaling murah dan juga paling bagus, dan kalau bisa paling menyenangkan, atau dengankata lain, paling indah atau paling praktis.

Dari sekian banyaknya penawaran SI yang terkesan bosan, tampil si penciptaAI mempersembahkan virtual staff sebagai solusi IT. Bahwa yang ditawarkanbukanlah sebuah sistem informasi yang harganya sekian ratus juta, tapi seorang virtualstaff yang harus digaji, yang memiliki kepribadian karakter yang sesuai denganlingkungan stakeholder, dan juga memiliki kemampuan dan kapabilitas kerja yangbermanfaat oleh organisasi stakeholder. Penawaran yang unik ini selain menghematpendanaan IT dari perusahaan itu, juga diyakinkan bahwa virtual staff ini akanmenyelesaikan tugasnya jauh lebih bermutu daripada seorang real staff.

Sebagai contoh, sang virtual staff akan dengan penuh dedikasi menyelesaikantugas dengan sopan dan ramah, tepat waktu, tak pernah lupa dan tanpa salah. Sangreal staff jika dibandingkan akan dengan sikap yang kurang menghargai atasan,tidak tepat waktu, sering lupa, dan sering salah. Mungkin dengan gaji yang lebihmurah, seorang virtual staff bisa menggantikan seorang real staff dan menyelesaikantugas dengan lebih baik. Demikian sang Pencipta AI ini menawarkan solusi IT yaituvirtual staff kepada perusahaan yang membutuhkannya. Dapat diyakini bahwa sangpencipta AI dapat lebih memiliki kesempatan untuk memenangkan tender SI ini.

Segala bidang usaha atau kegiatan tidak dapat terlepas dari entertainmentsehingga timbul istilah edutainment, sportainment, ecotainment, dan lain lain. Walaupunmenjalankan ibadah setiap hari nya merupakan kewajiban umat manusia, namunibadah yang biasanya dijalankan dengan cara membosankan itu akan dikeluhkanbanyak orang. Sebaliknya ibadah yang disiapkan penceramah yang menyenangkanakan disukai banyak orang. Tak bisa dipungkiri, khususnya dalam pembinaan anakanak kecil, pembelajaran yang menyenangkan menjadi kunci keberhasilan suatupendidikan anak. Contoh lain, aktifitas olah raga yang membosankan tidak akandiminati, dan akan dengan sendirinya gugur dan tidak lagi dilakukan orang. Hanya

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011228

aktifitas olah raga yang penuh semangat dan menyenangkan itu yang membuat banyakdilakukan dan ditonton orang.

Bagaimana dengan orang yang bekerja pada suatu perusahaan. Bila dirasakanmembosankan, pekerja itu tidak akan bertahan lama dan akan pindah. Sebagaicontoh, Google Inc berkomitmen untuk menciptakan suasana kerja yang entertaininguntuk para staffnya. Dan diyakinkan untuk yang akan datang, tempat kerja yangmenyenangkan akan semakin banyak dalam upaya sebuah perusahaan memenangipersaingan dalam mempertahankan Sumber Daya Manusianya.

Hubungannya dengan Artificial Informatics, dengan produk virtual staff nyayang sukses, akan memiliki karakter yang cocok dengan SDM yang lain padaperusahaan tersebut, sehingga membuat SDM yang ada dalam hal bekerja lebihterasa “entertaining”. Disimpulkan bahwa virtual staff merupakan suatu keharusandidalam sebuah organisasi, dalam rangka menambah kaya karakter dari perusahaantersebut, dan merupakan karyawan yang tidak bisa digantikan karena fungsi pentingyang dijalankan oleh virtual staff sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya.

METODOLOGI

Untuk menerapkan Artificial Informatics pada Sistem Informasi KalenderAkademik (SISKA) dalam penyebaran informasi di Perguruan Tinggi, metode yangdigunakan dalam penelitian meliputi variabel yang diteliti, model yang digunakan,rancangan penelitian, teknik pengumpulan data dan analisis data, cara penafsirandan penyimpulan hasil penelitian. Pada beberapa bagian penelitian yang menggunakanmetode kualitatif, dapat dijelaskan pendekatan yang digunakan, proses pengumpulandan analisis informasi, proses penafsiran dan penyimpulan hasil penelitian.

Variabel Penelitian. Variabel pertama adalah kebutuhan informasi kalenderakademik. Variabel kedua adalah spesifikasi fitur-fitur untuk merancang sisteminformasi kalender akademik. Variabel ketiga adalah penerapan Artificial Informaticspada Sistem Informasi Kalender Akademik dan Variabel keempat adalah emailotomatis menggunakan AEMS.

Model yang digunakan. dipakai model dari sistem informasi yang mempunyaiperan kompetitif. Menyediakan nilai ke customer atau constituent adalah tujuanutama setiap manajemen. Nilai-nilai itu antara lain kualitas pada biaya rendah, fitur-fitur unik dan/atau ketersediaan segera atau layanan penyebaran informasi secarakonsisten.

Rancangan penelitian. Penelitian dirancang dengan memanfaatkan semuasumber daya yang sudah tersedia di Raharja Enrichment Center, mengintegrasikan

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011 229

komponen-komponen sistem informasi yang masih terpisah, meningkatkankualitasnya.

Teknik Pengumpulan Data. Teknik pertama adalah LTK (Learn to Know),LTL (Learn to Learn), LTLT (Learn to Live Together), LTD (Learn to Do), danLTB (Learn to Behave). Teknik kedua adalah mengidentifikasi permasalahanpenyebaran informasi, manajemen database, sistem email otomatis, dan penerapanArtificial Informatics. Teknik ketiga adalah mengkalkulasi parameter optimasipenyebaran informasi pada Sistem Informasi Kalender Akademik.

Teknik Analisa Data. Teknik pertama adalah memahami masalah, formulasi,program (unified modeling language, algoritma, penulisan source code), test,dokumentasi. Teknik kedua adalah maximize the existing tool and capability oflaboratory, minimize the idle equipment and wasting time. Teknik ketiga adalahmanaging existing equipment (maximize the useful of equipment, periodicallycalibration, periodically report of the equipment condition, historical conditionof the important and costly equipment). Teknik keempat adalah managing thestaff (organizing the staff/routine meeting, job description, upgrading the skill,distribute the new information as soon as possible). Teknik kelima adalahmanaging the project (time tabling the routine job [student practice, studentproject, lecturer research], time tabling the side job [training, workshop,services, etc]). Teknik keenam adalah development (refresh the staff, updatingthe equipment, create new innovation especially for the current trends).

Cara penelitian dan penafsiran. Cara pertama adalah menganalisis penggunaansistem informasi untuk meningkatkan keputusan. Cara kedua adalah otomasikeputusan. Cara ketiga adalah menstrukturkan proses-proses keputusan. Carakeempat adalah mendukung kerja analitis. Cara kelima adalah empowering people,reorganizing work flows, automating work, dan integrating across functions.

Pada beberapa bagian penelitian yang menggunakan metode kualitatif,pendekatan yang digunakan dengan perencanaan sistem informasi, the system lifecycle, issues addressed by different development processes, prototype,application packages, end-user development, selecting system life cycles, dansupporting end users. Proses pengumpulan dan analisis informasi dengan caratailored mode sesuai particular system setting. Proses penafsiran dan penyimpulanhasil penelitian dengan cara berpikir logis, berpikir kreatif seperti melihat prosespemecahan masalah, meletakkan dasar, curah gagasan, kumpulkan pengetahuandari tempat lain, melihat situasi dari semua sisi, mengubah posisi sesering mungkin.

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kalender akademik diterbitkan melalui keputusan pimpinan perguruan tinggiselanjutnya Kalender Akademik tersebut didistribusikan kepada Civitas Akademikapada setiap awal tahun akademik. Untuk tahun 2010/2011 ini Kalender Akademikditetapkan berdasarkan SK Direktur Nomor: 612/SK-PENETAPAN/PT/VI/2010tentang Penetapan Kalender Akademik 2010/2011. Kalender Akademik adalahJadwal Kegiatan Perguruan Tinggi Raharja selama 1 (satu) tahun akademik yaitusetiap tanggal 1 September dan berakhir pada tanggal 31 Agustus, yang meliputijadwal Registrasi, Perkuliahan, Ujian, Libur Perkuliahan dan jadwal kegiatan lainnyayang dapat dipergunakan oleh seluruh civitas Perguruan Tinggi.

Adapun tujuan disusunnya kalender ini dalam rangka meningkatkan kualitaspenyelenggaraan pendidikan pada Perguruan Tinggi, serta untuk kelancaran prosesperkuliahan, maka dipandang perlu adanya penetapan Kalender Akademik ini.Kalender Akademik ini disusun dengan memperhatikan hasil rapat akademik sertadisposisi dari Pimpinan Perguruan Tinggi serta dengan memperhatikan SuratKeputusan Bersama (SKB) Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama.Pada kondisi sistem yang berjalan, Kalender akademik didistribusikan kepada dosenoleh Humas berupa lembaran kertas sebagai media penyebaran informasinya.Sehingga ditemukan beberapa permasalahan seperti yang telah digambarkansebelumnya.

Gambar 2. Kalender Akademik230

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011

Kalender akademik pada proses sistem yang berjalan dibuat dengan caramanual menggunakan program spreedsheet. Untuk membuat sistem yang diusulkan,dilakukan analisa terhadap Sistem informasi Kalender Akademik. Pada penelitianini menggunakan program Visual Paradigm for UML 4.0. yang digambarkan kedalam diagram, diantaranya Use Case Diagram dan Class Diagram. Berikut iniadalah analisa sistem menggunakan Use Case Diagram:

Gambar 3. Use Case Diagram pada SISKA

Berdasarkan Gambar 4. Use Case Diagram pada Sistem Informasi KalenderAkademik terdapat:a. Sebuah sistem yang mencakup seluruh kegiatan pada Penerapan Artificial

Informatics pada Sistem Informasi Kalender Akademik dalam PenyebaranInformasi di Perguruan Tinggi.

b. 2 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Admin dan Civitas Akademik PerguruanTinggi.

c. 10 use case yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya login,menambahkan informasi pada kalender akademik, menentukan kepada milis

231

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011

apa saja informasi kalender akademik itu disebarkan, membuat data virtual staff,menentukan Siska’s jobs sebagai fungsi reminder.

d. 3 include yang menspesifikasikan use case.

Gambar 4. Class Diagram pada SISKA

Berdasarkan gambar 4 Class Diagram terdapat:

a. 4 class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yangsama.

b. 3 multiplicity, hubungan antara objek satu dengan objek lainnya yangmempunyai nilai.

Selanjutnya merancang tampilan program dibuat dalam bentuk web basedtujuannya memudahkan admin dan Civitas Akademik mengakses sistem informasikalender akademik kapan saja dan dimana saja selain dalam bentuk reminder email.Kalender Akademik ditampilkan perbulan yang dilengkapi dengan navigasi menujubulan sebelumnya atau bulan berikutnya. Kalender Akademik juga ditampilkan dalambentuk tabel dengan kolom terdiri dari subject kalender, tanggal awal pelaksanaan,tanggal akhir pelaksanaan, semester serta tahun akademik.

232

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011

Gambar 5. Tampilan halaman program

Potensi Diimplementasikannya Artificial Informatics pada Sistem InformasiKalender Akademik (SISKA) dalam Penyebaran Informasi di Perguruan Tingggiadalah dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Direktur penggunaan email yangmenjadikan live@edu sebagai jalur komunikasi resmi di lingkungan Perguruan TinggiRaharja, dengan SK Direktur Nomor: 772/SK-IMPLEMENTASI/PT/XI/2009.a. Media pengumuman Kalender Akademik yang wajib diketahui oleh seluruh

Civitas Akademik Perguruan Tinggi Raharjab. Media informasi kegiatan manajemen Perguruan Tinggi Raharjac. Media komunikasi antar Kepala Jurusan dengan dosen binaan.d. Media komunikasi antar Kepala Jurusan dengan mahasiswa di jurusannya.e. Media koordinasi antar Bagian atau Divisi.f. Media komunikasi antar organisasi kemahasiswaan.g. Media kritik dan saran

Dengan adanya landasan hukum yang menjelaskan bahwa email sebagaisalah satu media pengumuman kalender akademik kepada seluruh civitas akademika,akan lebih optimal perannya jika menggunakan virtual staff dalam penyebaraninformasi. Tahap selanjutnya membangun AEMS (Auto Electronic Mailing System)AEMS pada proses pengiriman informasi melalui email:

233

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011

DECLARE@out_desc VARCHAR(1000),@out_mesg VARCHAR(10)DECLARE @subject NVARCHAR(255),@tgl_awal datetime,@salam_pembuka NVARCHAR(30),@isi_reminder NVARCHAR(500),@salam_penutup NVARCHAR(200),@nama_milis NVARCHAR(30),@email_milis NVARCHAR(30),@nama_vs NVARCHAR(30),@email_vs NVARCHAR(30),@foto_vs NVARCHAR(30)

DECLARE @body NVARCHAR(1000)DECLARE C1 CURSOR READ_ONLYFORSELECTsubject,tgl_awal,salam_pembuka,isi_reminder,salam_penutup,nama_milis,email_milis,nama_vs,email_vs,foto_vsFROM Reminder

OPEN C1FETCH NEXT FROM C1 INTO@subject, @tgl_awal, @salam_pembuka, @isi_reminder, @salam_penutup,@nama_milis, @email_milis, @nama_vs, @email_vs, @foto_vsWHILE @@FETCH_STATUS = 0BEGIN IF DATEPART(DAY,@tgl_awal) = DATEPART(DAY,GETDATE())

234

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011

AND DATEPART(MONTH,@tgl_awal) =DATEPART(MONTH,GETDATE()) AND DATEPART(YEAR,@tgl_awal) = DATEPART(YEAR,GETDATE()) BEGIN SET @body = @salam_pembuka + ‘<br />’ + @isi_reminder + ‘<br />’+ @salam_penutup + ‘<br /><br /> <img src=”http://localhost/siska/program/images/’+@foto_vs+’” /><br />’ + @nama_vs EXEC sp_send_mail @email_vs, @email_milis, @subject, @body, ‘htmlbody’, @output_mesg = @out_mesg output, @output_desc =@out_desc output

PRINT @out_mesg PRINT @out_desc END FETCH NEXT FROM C1 INTO @subject, @tgl_awal, @salam_pembuka, @isi_reminder, @salam_penutup,@nama_milis, @email_milis, @nama_vs, @email_vs, @foto_vsENDCLOSE C1DEALLOCATE C1

Berikut ini bentuk reminder yang dilakukan oleh virtual staff dalam mengirimkanpesan yang bersumber dari Kalender Akademik.

Gambar 6. Tampilan halaman program235

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011

KESIMPULAN

Penerapan Artificial Informatics pada Sistem Informasi Kalender Akademik(SISKA) merupakan bentuk reminder setiap kegiatan yang telah dijadwalkan secarakomputerisasi kepada kepada seluruh unsur civitas akademik perguruan tinggi.Reminder tersebut merupakan peran dari virtual staff yang memiliki kapabilitaskerja merupakan ciri khasnya dalam menjaga konsistensi penyebaran informasidengan memanfaatkan infrastruktur jaringan komputer dan fasilitas email yang sudahada, pada akhirnya penerapan ini dapat meningkatkan kualitas penyebaran informasiserta penyelenggaraan kegiatan pada perguruan tinggi.

PUSTAKA

1. Henderi, “E-Leadership: Konsep dan pengaruhnya terhadapefektivitaskepeminpinan,” CCIT Journal, Tangerang Indonesia, vol.1 no.2,pp. 165 -172, Januari 2008.

2. K. Maria, “Laporan pertanggung Jawaban Divisi Keuangan danpemasaran.” Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja, 2006.

3. R. Untung, “Artificial Informatics”. Perguruan Tinggi Raharja, IEEE Transl,May 2009 [at the 4th IEEE Conference on Industrial Electronics and ApplicationsXi’an China, 2009].

4. F. M. Richardson, N. Davey, L. Peters, D. J. Done, S. H. Anthony,“Connectionist models investigating the representations formed in thesequential generation of characters”, University of Hertfordshire, 2002.

236

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011

PENINGKATAN KINERJA DISTRIBUTED DATABASEMELALUI METHODE DMQ BASE LEVEL

Untung Rahardja1

Hidayati2

Mia Novalia3

e-mail : [email protected], [email protected],[email protected]

Diterima :8 Februari 2011 /Disetujui : 23 Februari 2011

ABSTRACT

The purpose of the application that is web-based information system to facilitate users inaccessing information wherever and whenever. But this time the user needs to informationis very diverse, so that the necessary structures and ways of working too diverse to meetthese demands. Especially for information that is Write Once Read Thousands (WORT), andrequire information systems that can provide data as fast as possible in accordance with thestandard TWT (Tolerable Wait Time), required a method using multi-layered display bufferis also called the method Quey Data Mart (DMQ) Base Level. Information systems do nothave to bear to always perform the update to the data buffer, because this method is onlysuitable to be developed for data that are relatively semi-permanent. In this article, identifiedthe problems encountered in a distributed system, especially a problem in presentinginformation that is wort, definitions, database architecture, characteristics, algorithmsand benefits of the method DMQ Base Level. In its implementation, is shown listing programwritten using ASP script. Contribution method DMQ Base Level in Distributed Database isa solution that is very helpful to user needs, particularly in terms of improving the displayspeed of the previous data is very slow and in the process, considering the standard TWT(Tolerable Wait Time).

Key words: DMQ base level, Write Once Read Thousands (WORT), TWT (Tolerable WaitTime)

1. Dosen Jurusan Sistem Informasi, STMIK RaharjaJl. jend Sudirman No. 40 Modern Cikokol-Tangerang Telp. 5529692

2. Dosen Jurusan Sistem Informasi, STMIK RaharjaJl. jend Sudirman No. 40 Modern Cikokol-Tangerang Telp. 5529692

3. Mahasiswa Jurusan Sistem Informasi, STMIK RaharjaJl. jend Sudirman No. 40 Modern Cikokol-Tangerang Telp. 5529692

237

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011238

ABSTRAKSI

Tujuan diterapkannya sistem informasi berbasis web yaitu untuk mempermudah penggunadalam mengakses informasi dimanapun dan kapanpun. Namun saat ini kebutuhan penggunaterhadap informasi sangat beragam, sehingga diperlukan struktur dan cara kerja yangberaneka pula guna memenuhi permintaan-permintaan tersebut. Khususnya bagi informasiyang sifatnya Write Once Read Thousands (WORT), serta membutuhkan sistem informasiyang dapat menyediakan data secepat mungkin sesuai dengan standar TWT (TolerableWait Time), diperlukan sebuah metode menggunakan buffer display berlapis yang disebutjuga metode Data Mart Quey (DMQ) Base Level. Sistem informasi tidak perlu dibebaniuntuk selalu melakukan update terhadap data buffer, karena metode ini hanya cocokdikembangkan bagi data yang sifatnya relatif semi permanen. Dalam artikel ini,diidentifikasikan masalah yang dihadapi dalam suatu sistem terdistribusi khususnyamasalah dalam menampilkan informasi yang bersifat WORT, definisi, arsitektur database,ciri khas, algoritma serta manfaat dari metode DMQ Base Level. Pada implementasinya,ditampilkan listing program yang ditulis menggunakan script ASP. Kontribusi metodeDMQ Base Level dalam Distributed Database merupakan suatu solusi yang sangat membantukebutuhan pengguna, khususnya dalam hal peningkatan kecepatan display data yangsebelumnya sangat lambat dan dalam prosesnya tetap memperhitungkan standar TWT(Tolerable Wait Time).

Kata kunci: DMQ base level, Write Once Read Thousands (WORT), TWT (Tolerable WaitTime)

PENDAHULUAN

Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyatayang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu. Database digunakan untukmenyimpan data agar data tersebut dapat dimanipulasi dengan mudah, terjaminkeakuratannya, efisien dalam penyimpanannya, dan tentu saja dapat dengan mudahuntuk diakses kembali [13].

Pada dasarnya database dapat dibuat dan diolah dengan menggunakan suatusoftware (perangkat lunak). Software yang digunakan untuk mengelola danmemanggil query database disebut Database Management System (DBMS).Perkembangan teknologi terus meningkat dengan cepat, mempengaruhi lajukebutuhan manusia atas informasi, terlebih disuatu organisasi atau perusahaan. Jikaperusahaan benar-benar perlu untuk meningkatkan kinerja query paralel, makaadministrator akan perlu menyesuaikan konfigurasi hardware yang sesuai dengansituasi sehingga database dapat melakukan query paralel, tunduk pada keterbatasanperangkat kerasnya.

Berkembangnya sistem informasi dari waktu ke waktu telah menghasilkanbanyak informasi yang semakin kompleks. Kompleksnya informasi tersebut

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011 239

disebabkan oleh banyaknya permintaan, jumlah data serta tingkat iterasi perintahSQL dalam suatu program. Didalam suatu sistem jaringan banyak organisasi ataupunperusahaan yang telah menerapkan database terdistribusi, namun semakinbertambahnya data sehingga menimbulkan masalah ketidaknyamanan khususnyaperihal respon time dalam melakukan display data tersebut.

Tapi saat ini bandwidth dan pengalaman pengguna telah meningkat, pedomanuntuk respon halaman web pun telah berevolusi. Menurut Schneiderman yangdidirikan pada tahun 1980, bahwa 15 detik adalah waktu menungguditoleransi. Menurut King, bahwa untuk dapat muncul sebagai Internet dan Web ditahun 1990-an, waktu tanggapan toleransi dibagi menjadi 2, yaitu 8 - 12 detik tanpaumpan balik, dan 20 - 30 detik atau lebih dengan umpan balik. Pada tahun 1996Jacob Nielsen pun menulis bahwa 10 detik adalah waktu respon maksimum sebelumpengguna kehilangan bunga. Zona Riset menerbitkan sebuah studi yang sering dikutipuntuk Akamai yang menawarkan aturan 8 detik. Pada awal 2003, King menemukanbahwa rata-rata TWT (Tolerable Wait Time) adalah 8,6 detik untuk kondisisekarang [6].

Untuk mengatasi masalah response time ini, biasanya digunakan sebuahmetode dengan nama DMQ (Data Mart Query). DMQ merupakan metode yangmenerapkan analogi “Waste Space for Speed”. DMQ terbentuk karenaadanya pemisahan antara “Engine” dan “Display”. Dengan kata lain metode DMQdapat langsung menampilkan source code pada display sedangkan proses querydikerjakan pada engine. Secara umum DMQ menghasilkan sebuah display datayang jauh lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan metode umum, karenaDMQ tidak melakukan proses lagi dalam menampilkan data. Dan akhirnya DMQmerupakan suatu solusi yang dapat membantu kebutuhan user pada proses displaydata yang sebelumnya sangat lambat dan tidak efesien [5].

Gambar 1. Perbandingan source data konvensional dan source data dengan Data MartQuery

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011240

PERMASALAHAN

Pada awalnya metode DMQ (Data Mart Query) dinyatakan sebagai sebuahsolusi yang dapat membantu meningkatkan kinerja distributed database system.Namun pada perjalanannya ternyata metode tersebut masih memerlukanpengembangan lanjutan, khususnya bagi distributed database yang sifatnya sangatkompleks. Salah satu contohnya adalah dalam proses view jadwal rencana study.Dikatakan kompleks, karena untuk menghasilkan jadwal rencana study inimemerlukan data hasil gabungan antara kesediaan ruangan, kesediaan hari, kesediaanwaktu, serta kesediaan jadwal kelas. Sehingga untuk menghasilkan informasi tersebut,diperlukan query majemuk guna menggabungkan seluruh data yang ada.

Data mengenai kesediaan ruangan, kesediaan hari, kesediaan waktu, sertakesediaan jadwal kelas tersebut dalam prakteknya telah diproses menggunakanmetode DMQ, sehingga dihasilkan banyak DMQ. Kemudian DMQ-DMQ tersebutdiproses kembali seperti halnya cara kerja query majemuk, dan dihasilkanlah jadwalrencana study. Karena itu response time menjadi lambat. Karena setiap kali prosesdisplay dieksekusi, maka terjadi proses besar-besaran diantara DMQ-DMQtersebut, dimana datanya pun bukanlah data yang sedikit. Berikut adalah alurprosesnya yang ditampilkan pada gambar 2.

Gambar 2. Cara kerja metode Data Mart Query (DMQ) Classic

Dari gambar 2 diatas, [5] kita bisa lihat bahwa untuk menghasilkan suatutampilan pada web display, perlu dilakukan query bertingkat, meskipun data-data

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011 241

sebelumnya sudah menggunakan metode DMQ. Source data dilakukan mulai dariDMQ yang satu kemudian ke DMQ yang lain lalu dari query yang satu ke queryyang lain. Bayangkan jika ada ratusan atau ribuan DMQ dan query didalam suatudatabase, kemudian database itu terdistribusi sehingga terjadi hubungan antaradatabase yang satu dengan yang lain. Berapa lama waktu yang dibutuhkan hanyauntuk memberikan satu tampilan web?

LITERATURE REVIEWBanyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai distributed

database. Dalam upaya pengembangan distributred database ini, perlu dilakukanstudi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian. Diantaranya adalahmengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang(reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan,meneruskan penelitian sebelumnya, serta mengetahui orang lain yang spesialisasidan area penelitiannya sama dibidang ini. Beberapa Literature review tersebut adalahsebagai berikut :1. Penelitian ini dilakukan oleh Jun Lin Lin dan Margaret H. Dunham dari

Southerm Methodist University dan Mario A. Nascimento berjudul “ A Surveyof Distributed Database Checkpointing”. Penelitian ini membahas mengenaicheckpointing pada database terdistribusi dan pendekatan-pendekatan yangdigunakan. Penelitian ini bermula dari adanya banyak survey yang dilakukanberkenaan dengan proses recovery database, dan banyak teknik yangdiusulkan untuk mengatasinya. Dengan distributed database checkpointing,dapat mengurangi waktu proses recovery suatu kegagalan didalam databaseterdistribusi. Checkpointing dapat digambarkan sebagai suatu aktivitas menulisinformasi ke penyimpanan yang stabil selama operasi normal dalam rangkamengurangi jumlah pekerjaan pada saat restart. Penelitian ini membantahbahwa sedikit batasan dan sedikit sumber daya menjadi masalah dalampendekatan database terdistribusi, serta Membantah bahwa checkpointinghanya dapat digunakan untuk sistem distribusi yang multidatabase. Meskipunpenelitian ini telah banyak dilakukan namun cukup rumit dalamimplementasinya. Dengan penelitian ini kita dapat mengembangkan databaseterdistribusi dengan checkpointing untuk mempercepat proses recoverydatabase[1].

2. Penelitian ini dilakukan oleh Carolyn Mitchell dari Norfolk State Universityberjudul “Components of a Distributed Database” tahun 2004. Penelitianini membahas tentang komponen-komponen didalam database. Salah satukomponen utama dalam DDBMS adalah Database Manager. “Sebuah

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011242

Database Manager adalah perangkat lunak yang bertanggung jawab untukmemproses segmen data yang didistribusikan. Komponen utama lainnya adalahQuery User Interface, yang merupakan sebuah program klien yang bertindaksebagai sebuah antarmuka untuk Transaksi Manager yang terdistribusi..”Sebuah Transaksi Manager terdistribusi adalah program yang menterjemahkanpermintaan dari pengguna dan mengkonversi mereka ke query databasemanager, yang biasanya didistribusikan. Sebuah sistem database yangterdistribusi terbuat dari kedua manajer yaitu Database Manager dan TransaksiManager Terdistribusi[2].

Gambar 3. Arsitektur Distributed Database dan Komponennya

3. Penelitian yang dilakukan oleh Hamidah Ibrahim, “Deriving Global IntegritasDan Local Rules For Distributed Database”. Fakultas Ilmu Komputerdan Teknologi Informasi Universitas Putra Malaysia, 43400 UPM Serdang.Ibrahim mengatakan bahwa tujuan terpenting didalam database sistem adalahmenjamin konsistensi data, yang berarti bahwa data yang terdapat dalamdatabase harus baik dan akurat. Didalam pelaksanaannya untuk menjagakonsistensi perubahan data sangat sulit, khususnya untuk didistribusikan dalamdatabase. Dalam tulisan ini, menjelaskan sebuah algoritma penegakan aturanberdasarkan mekanisme untuk didistribusikan database yang bertujuanmeminimalisir jumlah data yang harus ditransfer atau diakses diseluruh jaringanyang menjaga konsistensi dari database di satu situs, yaitu di situs manapembaruan perlu dilakukan. Teknik ini disebut sebagai tes integritas generasi,yang berasal dari lokal dan global integritas, dan aturan yang telah efektifdapat mengurangi biaya kendala dalam memeriksa suatu data yang telah

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011 243

didistribusikan dalam lingkungan. Didalam penelitian ini telah berhasilmenghasilkan sebuah sistem sentralistik yang besar dengan tingkat kehandalanyang tinggi untuk integritas data[3].

4. Penelitian yang dilakukan oleh Steven P. Coy dari University of Marylandberjudul “Security Implication of the Choice of Distributed DatabaseManagement System Model: Relational Vs Object Oriented”. Penelitianini menjelaskan bahwa keamanan data harus dibenahi ketika mengembangkandatabase dan diantaranya memilih antara relational dan object orientedmodel. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan, terutama dari segiefektifitas dan efisiensi, juga apakah sekuritas dan integritas ini memakansumber daya yang terlalu besar tidak semata mata fitur keamanan. Keduapilihan ini akan mempengaruhi kekuatan dan kelemahan dari databasetersebut. Untuk centralized database kedua model ini bisa dikatakan samabaiknya. Namun untuk distributed database, relational model lebih ungguldibidang sekuritas. Ini lebih banyak disebabkan karena object oriented modeldatabase masih kurang maturitasnya. Sehingga didalam lingkunganheterogenous, proses integritasnya masih menimbulkan banyak masalah.OODBMS tetap saja masih perlu perkembangan teknologi lebih lanjut, namundi lingkungan homogenous, OODBMS dapat menjadi pilihan yang baik[4].

5. Penelitian ini dilakukan oleh Untung Rahardja dan Shakinah Badar dariPerguruan Tinggi Raharja Indonesia yang berjudul “Penerapan metode DataMart Query (DMQ) dalam Distributed Database System”tahun 2009.Penelitian ini menjelaskan Distributed database memiliki banyak keunggulanterlebih untuk struktur organisasi saat ini. Namun, karena banyaknya databaseyang tersebar dan jumlah data yang banyak dan terus meningkat didalamsuatu organisasi maupun perusahaan. Jika suatu database memiliki sejumlahdata yang tersimpan dengan banyak query dan tabel, suatu permintaanmengakibatkan proses pencarian data atau source data menjadi lambat. Selainitu banyaknya user yang dapat mengakses suatu tampilan Web display suatusistem informasi juga menjadi lambat. Dengan adanya Data Mart Query(DMQ) merupakan metode yang tepat untuk mempercepat waktu prosespada suatu sistem informasi dengan database yang terdistribusi. DMQ inidigunakan untuk menghindari penggunaan Query majemuk. Dengan demikianDMQ akan mengorbankan besarnya kapasitas penyimpanan data (space harddisk) untuk meningkatkan kecepatan (increase speed) dalam pengaksesan.Hal ini pun telah dibuktikan baik secara logik, secara grafik dengan perhitunganregresi linear dan korelasi linear dan juga melalui implementasi [5].

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011244

6. Penelitian yang dilakukan oleh Lubomir Stanchev dari University of Waterlootahun 2001 berjudul “Semantic Data Control In Distributed DatabaseEnvironment”. Penelitian ini menyatakan bahwa ada tiga tujuan utama dalamsemantic data control yaitu: view managemen, data security dan semanticintegrity control. Dalam sebuah relasi, fungsi-fungsi ini dapat mencapaikeseragaman dengan menegakkan aturan-aturan manipulasi kontrol data.Solusinya adalah dengan sentralisasi ataupun terdistribusi. Dua hal utama yangefisien untuk melakukan kontrol adalah definisi data dan penyimpanan aturan(situs pilihan) dan penegakan desain algoritma yang meminimalkan biayakomunikasi. Masalahnya adalah sulit, karena peningkatan fungsi (dan umum)cenderung meningkatkan komunikasi situs. Solusi untuk semantik data kontrolterdistribusi adalah eksistensi dari sentralisasi solusi. Masalahnya adalahsederhana jika aturan kontrol sepenuhnya direplikasi di semua situs dan sulitjika situs otonomi dipatenkan. Selain itu, khusus optimasi dapat dilakukanuntuk meminimalkan biaya kontrol data tetapi dengan tambahan overheadseperti pengelolaan data snapshot. Dengan demikian, spesifikasi kontrol dataterdistribusi harus disertakan pada desain database sehingga biaya kontrolupdate untuk program-program ini juga dipertimbangkan[7].

Gambar 4. Data Visualization dengan materialized and auxiliary views

7. Penelitian ini dilakukan oleh Nadezhda Filipova dan Filcho Filipov 2008 dariUniversity of Economics. Varna, Bul. Kniaz BorisI berjudul “Developmentof database for distributed information measurement and control system”.Penelitian ini menjelaskan mengenai pengembangan database dari pengukuraninformasi yang didistribusikan dan sistem kontrol yang menerapkan metodeoptik untuk plasma spectroscopy fisika dan penelitian atom collisions dan

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011 245

menyediakan akses untuk mendapat informasi dan sumber daya perangkatkeras di jaringan Intranet/Internet, berdasarkan database pada sistemmanajemen database Oracle9i. Perangkat lunak klien yang diwujudkan adalahdalam Java Language. Perangkat lunak ini dikembangkan denganmenggunakan model arsitektur, yang memisahkan aplikasi data dari komponengrafis presentasi dan masukan pengolahan logika. Berikut grafis presentasitelah dilaksanakan, pengukuran radiasi dari Spectra beam plasma dan benda,perangsangan fungsi non-elastis collisions dari berat partikel dan analisisdata yang diperoleh dalam percobaan sebelumnya. Berikut grafis klien yangmemiliki fungsi interaksi dengan database browsing informasi tentangpercobaan dari jenis tertentu, pencarian data dengan berbagai kriteria, danmemasukkan informasi tentang validasi percobaan sebelumnya[8].

8. Penelitian ini dilakukan oleh Allison L. Powell James C.dkk, PerancisDepartemen Ilmu Komputer Universitas Virginia, berjudul “The Impact ofDatabase Selection on Distributed Searching”. Penelitian ini menjelaskanbahwa distributed searching terdiri dari 3 bagian yaitu database selection,query processing, dan results merging. Cukup beberapa database yangdijadikan database seleksi (tidak semuanya) dan performa akan meningkatcukup signifikan. Bila seleksi database dilakukan dengan baik, pencariansecara distributed akan berkinerja lebih baik dibandingkan pencarian secarasentralisasi. Pencarian database juga ditambahkan proses seleksi dan rankingsehingga secara potensial meningkatkan efektifitas pencarian data[9].

9. Penelitian ini dilakukan oleh Ashwini Nangia School of Chemistry, Universityof Hyderabad. India berjudul “Database research in crystal engineering”.Penelitian ini menjelaskan bahwa Database Cambridge Struktural merupakangudang lebih dari 250 000 molekul kecil struktur kristal organik danorganometalik. Analisis statistik data struktural memberikan pemahaman yanglebih baik dari sifat ikatan hidrogen dan interaksi antarmolekul dan memfasilitasidalam identifikasi sering terjadi pola interaksi dan synthons supramolekul.Dengan pengetahuan yang disempurnakan synthons ikatan hidrogen dalamkristal, strategi novel mungkin dirancang untuk perakitan-diri arsitektursupramolekul dari molekul multifungsi. Fenomena kembar polimorfisme danpseudopolymorphism telah dipelajari oleh penggalian informasi mengenaikonformasi molekul dan inklusi pelarut dari database. Geometri pendekatandonor ikatan hidrogen untuk berbagai kelompok fungsional yang berasal daristruktur kristal molekul kecil yang digunakan sebagai model dalam desainobat berbasis struktur dan pemetaan pharmacophore. Dengan demikian,implikasi dari rekayasa kristal hari ini jauh melampaui desain kristal organik

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011246

dan logam-organik menjadi bahan supramolekul, nanoteknologi, ligan-prediksistruktur protein mengikat dan kristal. Sorot ini survei pentingnya penelitiandatabase dalam beberapa daerah [10].

10. Penelitian ini dilakukan oleh Guoray Cai, School of Information Sciences andTechnology Penn State University, University Park. BerjudulContextualization of Geospatial Database Semantics for MediatingHuman-GIS Dialogues. Penelitian ini menjelaskan bahwa database ini meluassemantik data spasial untuk memasukkan tidak hanya isi dan skema, tetapijuga konteks penggunaannya. Kita tentukan seperti model semantik dalamtiga komponen terkait: konteks pengetahuan, basis ontologi konteks, daninterpretasi konteks-sensitif. Seperti kontekstualisasi data spasial semantikmemungkinkan data yang mendasari sama untuk mengambil formulir beberapasemantik, dan disambiguate spasial konsep yang didasarkan pada kontekslokal. Kami menunjukkan bagaimana seperti model semantik mendukungdikontekstualisasikan interpretasi konsep ruang samar-samar selama interaksimanusia-GIS. Kami menggunakan dialog percakapan sebagai mekanismeuntuk melakukan diagnosis kolaboratif konteks dan untuk mengkoordinasikanberbagi makna di seluruh agen dan konteks [12].

Dari sepuluh literature review yang ada, telah banyak penelitian mengenaicheckpointing, Components of a Distributed Database, pembahasan componentdatabase system, juga mengenai Data Mart Query. Namun belum adanya penelitianmengenai kekurangan dari metode DMQ, sehingga perlu dilakukan penelitian lanjutanperihal DMQ Base Level ini.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Pemecahan Masalah

Untuk mengatasi masalah seperti yang telah dijelaskan diatas, dapat dilakukanmelalui penerapan metode DMQ base level. Berikut merupakan 4 ciri khas darimetode DMQ base level yang diterapkan pada proses view jadwal rencana study(JRS) :1. Informasi yang dibutuhkan bersifat WORT (Write Once Read Thousand).2. Sesuai dengan standar TWT (Tolerable Wait Time).3. Adanya pemisahan antara “Engine” dan “Display”.4. Mengorbankan space hardisk untuk meningkatkan kecepatan.

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011 247

Metode DMQ base level yang diterapkan pada proses view jadwal rencanastudy (JRS) ini cara kerjanya yaitu digambarkan seperti pada bagan dibawah ini :

Gambar 5. Cara kerja metode Data Mart Query (DMQ) Base Level

Pada gambar diatas, terdapat proses pembentukan DMQ bertingkat dariquery majemuk yang dapat menyebabkan borosnya penggunaan space hardiskdatabase server. Hal ini sesuai dengan ciri khas metode DMQ base level point 4.Karena itu, metode ini tidak cocok untuk menghasilkan informasi yang selalu updatedalam hitungan detik, namun lebih cocok untuk informasi yang bersifat relatif semipermanen, yang perubahannya sangat jarang sekali, bahkan mungkin perubahannyahanya terjadi satu semester sekali. Informasi seperti ini bisa disebut juga denganistilah WORT (Write Once Read Thousand). Hal ini sesuai dengan ciri khas DMQbase level point 1.

DMQ base level adalah metode lanjutan dari DMQ, dimana DMQ merupakansalah satu metode yang terbentuk dengan adanya pemisahan antara “Engine” dan“Display”. Dengan kata lain metode ini dapat langsung menampilkan source codepada display dan proses query yang dikerjakan pada engine. Secara umum DMQmenghasilkan sebuah display data yang jauh lebih cepat dibandingkan denganmenggunakan metode pada umumnya, karena DMQ tidak melakukan proses lagidalam menampilkan data. Dan akhirnya DMQ merupakan suatu solusi yang dapatmembantu kebutuhan user pada proses display data yang sebelumnya sangat lambatdan tidak efesien, menjadi sangat cepat serta sesuai dengan standar TWT. Hal inisesuai dengan ciri khas DMQ base level point 2 dan 3.

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011248

2. Implementasi

Peningkatan kinerja distributed database melalui metode DMQ base levelsudah diimplementasikan pada Perguruan Tinggi Raharja, yakni pada sistem informasiSIS O-OJRS (Otomatisasi Online Jadwal Rencana Studi). Students InformationServices atau yang biasa disingkat SIS, merupakan sistem yang dikembangkan olehPerguruan Tinggi Raharja dengan tujuan sebagai sistem pelayanan informasi kepadamahasiswa secara optimal. Pengembangan SIS juga merupakan akses publikasibagi Perguruan Tinggi Raharja di bidang ilmu komputer dan dunia IT khususnya.

SIS sudah dikembangkan ke dalam beberapa versi, dimana masing-masingmerupakan kelanjutan dari SIS versi sebelumnya. SIS O-OJRS (Otomatisasi OnlineJadwal Rencana Studi) merupakan SIS versi 4.2. Sesuai namanya, SIS O-OJRSdibuat untuk kebutuhan batal tambah KST mahasiswa secara online.

Hasil akhir yang ingin dicapai dari SIS O-OJRS ini yaitu dihasilkanlah sebuahsistem yang secara flexibel melayani segala proses batal tambah KST mahasiswasecara online dan dapat dilakukan secara mandiri. Prosesnya terdiri dari view jrs,view kst dan kstf, tambah kelas, pindah kelas, serta hapus kelas. Karena itulah,untuk dapat meningkatkan pelayanan terhadap mahasiswa, diterapkanlah metodeDMQ base level ini.

Gambar 6. Biodata Mahasiswa pada SIS

Gambar 6 diatas merupakan tampilan biodata mahasiswa. Dari halamantersebut dapat diketahui segala informasi mengenai seorang mahasiwa, baik mengenaidata pribadinya maupun mengenai data akademiknya. Untuk melihat jadwal rencanastudy, silahkan masuk pada menu O-OJRS. Akan ditampilkan tombol-tombolberbeda sesuai dengan status mahasiswa tersebut. Jika seorang mahasiswa dinyatakanbelum membayar registrasi perkuliahan, maka pada menu O-OJRS hanya akanditampilkan 1 tombol yaitu RBR (Rincian Biaya Registrasi). Namun jika seorangmahasiswa dinyatakan sudah registrasi, maka akan ada 3 tombol berbeda yangdiklasifikasikan kembali berdasarkan status KST nya. Jika KST nya dinyatakanbelum final, akan ditampilkan tombol JRS Aktif, tombol KST Aktif, dan tombol O-

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011 249

OJRS. Sementara jika mahasiswa tersebut dinyatakan bahwa status KST nya sudahfinal, maka akan ditampilkan 3 tombol yang berbeda pula meliputi tombol JRS Aktif,tombol KSTF, dan tombol RBK. Untuk melihat jadwal rencana study, dapatdilakukan dengan mengklik tombol JRS Aktif. Berikut adalah tampilannya:

Gambar 7. Jadwal Rencana Study (JRS) pada SIS

Pada gambar 7 diatas, metode DMQ base level diterapkan pada prosesview jadwal rencana study. Proses view jadwal rencana study ini hanya memerlukanwaktu display ± 6 detik, karena hanya membaca dari 1 DMQ untuk display data,tanpa adanya proses pembacaan lagi dari tabel-tabel ataupun query-query lainnya.a. Flowchart

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011250

Gambar 8. Flowchart view Jadwal Rencana Study (JRS) pada SIS

b. Source Code<!—#include file=”database.asp”—><%Sql=”select * from BT_Hari where urut<4 order by Urut”set rs=conn.execute(Sql)Sql3=”select * from BT_Akademik”set rs3=conn.execute(Sql3)While not rs.eof

Sql2=”select * from cT_Jam2 order by No”set rs2=conn.execute(Sql2)While not rs2.eof

Sql7a=”select * from DMQ_JRS_AKTIF_OOJRS whereMulai=’”&rs2(“Masuk”)&”’ and Hari=’”&trim(rs(“Nama_Hari”))&”’”

set rs7a=conn.execute(Sql7a)rs2.movenext

rs.movenextwend %>

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011 251

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian diatas, disimpulkan bahwa Data Mart Query (DMQ)base level sangat tepat digunakan untuk mempercepat waktu proses view databagi informasi yang sifatnya WORT (Write One Read Thousand). Metode inidigunakan untuk menghindari penggunaan Query majemuk karena banyaknya datayang tersebar dalam suatu sistem database yang terdistribusi, sehingga terjadinyaquery besar-besaran pada saat setiap kali membutuhkan data. Dengan menggunakanDMQ base level ini, memungkinkan sebuah display data dapat ditampilkan dengansangat cepat. Sehingga telah dibuktikan bahwa metode ini sesuai dengan standarTWT (Tolerable Wait Time), yang dapat memenuhi kenyamanan pengguna darisegi response time.

PUSTAKA1. Petr Homola (2008), Proceedings of the ACL-08. A Distributed Database

for Mobile NLP Applications. USA : Institute of Formal and AppliedLinguistics Charles University.

2. Filipova Nadezhda dan Filipov Filcho (2008). Development Of DatabaseFor Distributed Information Measurement And Control System. Universityof Economics. Varna, Bul. Kniaz Boris I.

3. Hamidah Ibrahim (2001). Deriving Global And Local Integrity Rules ForA Distributed Database. Departement of Computer Science Faculty ofComputer Science and Information Technology, University Putra Malaysia43400 UPM Serdang..

4. Steven P Coy (2008). Security Implications of the Choice of DistributedDatabase Management System Model: Relational Vs Object Oriented.University of Maryland.

5. Rahardja, Untung and Badar, Shakinah (2009). Penerapan metode DataMart Query (DMQ) dalam Distributed Database System. CCIT Journal.Perguruan Tinggi Raharja of Indonesian

6. Rahardja Untung, Hidayati and Ardyanti, Reny (2010). Write Validation. CCITJournal. Perguruan Tinggi Raharja of Indonesian

7. Stanchev Lubomir (2001). Semantic Data Control In Distributed DatabaseEnvironment. University of Waterloo.

8. Desmet Lieven, Jacobs Bart, Piessens Frank, and Joosen Wouter (2004).A Generic Architecture for Web Applications to Support Threat Analysisof Infrastructural Components. Eighth IFIP TC-6 TC-11 Conference onCommunications and Multimedia Security (CMS)..Mitchell Carolyn.

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011252

Component of a distributed database. Department of Computerscience, Norfolk state University.

9. Anonim (2010). Database : Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebasberbahasa Indonesia (2010). dari :http://id.wikipedia.org/

10. Huang, Y, Huang, S, Lin, T, and Tsai, C (2003), Proceedings of the 12thinternational conference on World Wide Web pp. 148–159. Web applicationsecurity assessment by fault injection and behavior monitoring. NewYork, NY, USA, ACM Press.

11. Nangia, Ashwini (2002). Database research in crystal engineering. India :School of Chemistry, University of Hyderabad.

12. Cai, Guoray (2005), Journal of Database Management. Contextualizationof Geospatial Database Semantics for Mediating Human-GIS Dialogues.Dari : School of Information Sciences and Technology Penn State University,University Park.Robi’in, Bambang (2005). Manajemen dan AdministrasiDatabaser menggunakan SQL Server 2000. Yogyakarta : Andi

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011

PENYUSUNAN PIRANTI LUNAKTIPOLOGI PENELITIAN SUMBER DAYA AIR

Yeni Nuraeni1

e-mail : [email protected]

Diterima :17 Februari 2011 /Disetujui : 3 Maret 2011

ABSTRACT

Currently in Indonesia, the problem of water resources is no longer a problem easy to solve.Determination kebutuhanpun not easy because perubahannyapun very dynamic, as well aschanges in land status is also changing rapidly. But in general there are two types of areasthat lack water and in areas of excess water. Therefore it is necessary to change thinkingpatterns that had been considered the water is a substance that is easy to get into a substancethat is rare and as a commodity that is necessary for the construction and development ofthe nation Indonesia.Permasalahan that arise in the handling of clean water in thetransmigration settlement during this adoption of uniform policy for all packages of naturalconditions, is the number of clean water facilities are not functioning. This is because waterresources research methodologies that are used less attention to its natural condition.Given the need for water resources are increasingly demanding a more rapid identificationprocess by considering the multi-parameter hydrology. Speed of identification is dependenton the available information and analysis sharpness information. Meanwhile, computerizedand decision-making process is an effective tool in order to accelerate the assessment ofpotential water resources to the preparation of software typology air.Perapan Softwareresources, is one form that can be used in the context of computerized decision-making inorder to realize the identification of the source the water quickly and thoroughlyg Giventhe Software using the rules of research ideally, it would require the input and output fieldobservations and an accurate literature review

Keywords: Typology of Water Resources Research

1. Dosen Program Studi Teknik Informatika Universitas Paramadina - JakartaJl. jend Gatot Subroto Kav.96-97, Jakarta Selatan 12700, Jakarta

253

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011254

ABSTRAKSI

Saat ini di Indonesia, masalah sumber daya air tidak lagi menjadi masalah yang mudahuntuk dipecahkan. Penentuan kebutuhanpun tidak mudah karena perubahannyapun sangatdinamik, demikian pula perubahan status lahan juga berubah dengan pesat. Namun secaraumum ada dua jenis kawasan-kawasan yang kekurangan air dan kawasan yang kelebihanair. Oleh karena itu perlu mengubah pola berpikir yang tadinya menganggap air merupakansuatu zat yang mudah didapat menjadi suatu zat yang langka dan sebagai salah satukomoditi yang sangat diperlukan bagi pembangunan dan pengembangan bangsaIndonesia.Permasalahan yang timbul dalam penanganan air bersih di pemukimantransmigrasi selama ini dengan diterapkannya kebijakan penyeragaman paket-paket untuksemua kondisi alam, adalah banyaknya fasilitas air bersih yang tidak berfungsi. Hal inikarena metodelogi riset sumber daya air yang digunakan kurang memperhatikan kondisialamnya. Mengingat kebutuhan akan sumber daya air yang semakin meningkat menuntutproses identifikasi yang lebih cepat dengan mempertimbangkan multi parameter hidrologi.Kecepatan identifikasi ini tergantung kepada informasi yang tersedia dan ketajaman analisainformasi tersebut. Sementara itu, komputerisasi dan proses pengambilan keputusanmerupakan alat yang efektif dalam rangka mempercepat penilaian potensi sumber dayaair dengan penyusunan piranti lunak tipologi sumber daya air.Perapan Piranti Lunak ini,adalah salah satu bentuk yang dapat dipergunakan dalam rangka komputerisasipengambilan keputusan guna terwujudnya identifikasi sumber daya air secara cepat danteliti. -Mengingat Piranti Lunak menggunakan kaidah-kaidah penelitian secara ideal,maka diperlukan masukan dan hasil observasi lapangan dan kajian pustaka yang akurat

Kata Kunci: Tipologi Penelitian Sumber Daya Air

PENDAHULUAN

Setelah dilakukannya berbagai kebijakan pembangunan fisik dan telah puladiketahui berbagai kendala akan masalah sumber daya air, maka perlu pemikiranuntuk melakukan penyesuaian kebijakan-kebijakan sesuai dengan tuntutanpembangunan.

Suatu kegiatan pengembangan wilayah dalam arti yang luas, di dalamperencanaannya terdapat tiga komponen utama : manusia, alam, dan aktivitas manusia.Manusia sangat memerlukan air untuk hidup dan mengembangkan aktvitasnya.Sementara itu, sudah terbukti bahwa ketersediaan sumber daya air potensial tidakberagam keberadaannya. Oleh karena itu, sudah menjadi keharusan menempatkanair sebagai parameter kontrol/kendala pada saat melakukan peniaian kelayakansuatu lahan transmigrasi, demikian pula pada saat menentukan rincian peruntukansuatu lahan.

Lima pertanyaan dasar dalam mengevaluasi potensial sumber daya air suatuwilayah:

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011 255

a. Adakah sumber daya air potensialb. Dimana dan bagaimana terdapatnya potensi tersebutc. Bagaimana perilaku ketersediaan (kuantitas dan kualitas) potensi tersebut

sebagai fungsi dari waktud. Teknik konservasi yang bagaimana yang perlu dilakukane. Bagaimana cara mengambilnya, menentukan kombinasi pemanfaatan potensi

air (apabila terdapat lebih dari satu jenis sumber air) dalam kaitannya denganpenataan ruang.

Melihat tidak mudahnya menjawab kelima pertanyaan tersebut, maka sangatmudah dipahami bahwa untuk penanganan masalah ini perlu penanganan secaraterpadu, artinya perlu investasi awal yang besar untuk mengkaji berbagai data yangtelah ada saat ini yang tersebar diberbagai sumber data/institusi di Indonesia.

Masalah investasi yang dimaksud tidak hanya menyangkut pendanaan, tetapilebih dari itu, yaitu perlunya keterbukaan lintas sektoral dan meningkatkan salingpengertian akan keahlian para peneliti agar suatu laporan penelitian menjadi lebihtajam penalarannya.

Hal ini perlu dilakukan untuk membantu agar para pengambil kebijakan dalammasalah air di Indonesia menjadi lebih cepat dan lebih berorientasi kepada hal-halyang lebih realistis.

KONSEP-KONSEP UTAMA

1. Proses Pengambilan Keputusan Dalam Permasalahan Sumber Daya Air

Setelah mencoba mempelajari situasi saat ini di Indonesia baik melalui kajiankepustakaan maupun dari hasil-hasil seminar, maka ada beberapa kelompokpekerjaan besar yang masih belum tertangani dalam kaitannya dengan masalah sumberdaya air di Indonesia:1. Merumuskan dan menstrukturkan berbagai macam data hidrologi (air meteorik,

air permukaan, dan airtanah) yang berada (tersebar) di berbagai institusi(Pemerintah dan Swasta);

2. Merumuskan kriteria kebutuhan air (domestik/non domestik);3. Melanjutkan penelitian-penelitian potensi sumber daya air yang diikuti dengan

melakukan karakterisasi perilaku sumber daya air yang ada dan mengarahkepada penelitian sumber daya air potensial

4. Melakukan evaluasi daya dukung sumber daya air potensial (kuantitas dankualitas) sebagai parameter kontrol sekaligus sebagai parameter kendali untuk

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011256

penentuan strategi pengembangan wilayah, baik dalam kaitannya denganRencana Umum Tata Ruang Daerah (RUTRD), Propinsi bahkan Tata RuangNasional.

Selanjutnya, untuk memberikan nilai tambah dalam arti perencanaanpengembangan suatu wilayah secara umum maka perlu mempertimbangkan hal-haldibawah ini:1. Bank Data sumber daya air2. Peta Keperluan dan Peta Sumber Daya Air Potensial3. Peta Zoning Potensi Bencana Air dan Strategi Mitigasinya4. Evaluasi lokal terhadap Rencana Umum Tata Ruang, khusus permasalahan sumber daya air5. Menyusun kriteria dan standar Teknologi konservasi air dan tanah6. Aspek hukum dan sosial untuk kelestarian pemanfataan sumber daya air.

Air, yang merupakan salah satu parameter dalam penyusunan danpengembangan wilayah perlu dijadikan parameter kendali dalam penyusunan tataruang dan suatu rencana kawasan Transmigrasi. .

2. Konsep Aplikasi Komputer Dalam Tipologi Sumber Daya Air

Pada dasarnya sumber daya air terdiri dan tiga bagian utama yaitu; Air Hujan,Air tanah, Air Permukaan. Suatu perencanaan wilayah sebaiknya mempertimbangkanpotensi dari masing-masing sumber daya air di atas. Potensi sumber daya air inidapat ditentukan dengan memanfaatkan parameter-parameter pendukung, seperti ;Curah hujan, kelembaban udara, dsb.

Dalam perencanaan pemanfaatan sumber air untuk menentukan jenis saranaair berrsih yang sesuai dan akan diterapkan di suatu lokasi transmigrasi diperlukanbeberapa kriteria sebagai acuan. Kriteria yang paling mendasar adalah menyangkutpersyaratan baku jumlah dan baku mutu air bersih yang harus dipenuhi bagi suatusistem penyediaan air berrsih. Dengan demikian diharapkan agar air dapat tersediadalam jumlah yang cukup dengan mutu yang memenuhi syarat-syarat mutu air dandapat dimanfaatkan oleh para transmigran dengan aman, baik untuk keperluan airminum maupun keperluan lainnya dalam jumlah yang memadai.

Sehubungan dengan banyaknya parameter dan data pendukung, maka prosespenentuan potensi sumber daya air secara manual dirasakan kurang efektif. Hal inidisebabkan oleh karena proses manual akan menyebabkan lambatnya pengambilankeputusan.

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011 257

Untuk itu peranan komputer sebagai alat pengambilan keputusan mulaidiperlukan. Dengan bantuan komputer, maka proses pengambilan keputusan dapatdipercepat. Pada pelaksanaanya, hal di atas memerlukan beberapa persyaratan:- Kejelasan data informasi yang diperlukan- Kejelasan mekanisme pengambilan keputusan- Kejelasan jenis-jenis keputusan yang diinginkan.

Dengan kombinasi antara berbagai macam data/informasi dan mekanismepengolahan data, maka dapat diperoleh berbagai macam keputusan. Berdasarkanpemikiran di atas, maka diperlukan adanya matriks keputusan yang menggambarkanpilihan-pilihan yang dapat diambil sebagal dasar penentuan lokasi pemukiman. Dalamhal ini, faktor data base dari sumber daya air merupakan bagian yang tidak dapatdiabaikan. Sesuai dengan tipologinya, maka data base disini dapat digolongkanatas data base air hujan, airtanah dan air permukaan. Masing-masing jenis database tersebut kemudian diolah berdasarkan mekanisme maupun rumus-rumus yangada.

Keputusan diambil sebagai hasil pertimbangan dan potensi-potensi sumberdaya air yang telah dihitung dengan memakai mekanisme yang berkaitan. Dengandemikian data hasil penelitian lapangan secara cepat dapat diolah untuk dapatmengetahui apakah daerah tersebut memiliki sumber daya air yang berpotensi tinggi.

METODOLOGI

Perancangan pemenuhan kèbutuhan air disuatu wilayah transmigrasi yang akandibuat hendaknya betujuan untuk efisiensi pemanfaatan air dan pemahaman masalahkonservasi air tanah, yang dituangkan dengan standar-standar pengembangan.Departemen Tenaga Kerja dan Transmtgrasi dalam upaya penanganan air bersihselama ini telah menerapkan paket penanganan yang seragam untuk seluruh kawasantransmigrasi. Paket-paket tersebut umumnya :a. Untuk pemafaatan air hujan yang jatuh di atap penduduk maka dibuat Bak

Penampungan Air Hujan (BPAH)b. Untuk pamanfaatan air yang mengalir di sungai-sungai kecil/alur maka dibuat

Tandon/Bendali

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011258

c. Untuk pemanfaatan air tanah maka dibuat sumur dangkal (< l0 m) ataupemboran alr tanah dalam (sumur dalam)

Dari data yang dikumpulkan oleh Pusat Pengolahan Data,Departemen TenagaKerja dan Transmigrasi mengenai keadaan fasilkas air bersih di berbagai lokasitransmigrasi kebijakan penyeragaman paket-paket tersebut diatas perlu segeradievaluasi mengingat banyak fasilitas-fasilitas di atas yang tidak bertungsi sebagaimanamestinya. Permasalahan yang timbul antara lain tañdon air yang tidak berfungsi,sumur gali yang kering,banjir,dan lain-lain. Hal-hal di atas membawa kata kepadasuatu pemikiran perlunya dirumuskan upaya-upaya penanganannya.

Untuk penanganan masalah ini perlu diambil langkah-langkah secaraterpadu,antara lain dengan mengangkat masalah sumber daya air menjadi kendalaatau parameter kendala dalam penilaian kelayakan suatu lahan untuk penerapanmodel-model transmigrasi dimana konsukuensinya diperlukan penyempumaanmetodologi dan sistem penanganan masalah air secara terpadu dan lebih terstruklurdengan mengacu kepada kebutuhan air dimasa yang akan datang.

Berangkat dari kebutuhan ini, Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasiperlu merumuskan metodologi dan sistem penanganan masalah air melalui penyusunandokumen Tipologi Paket Penelitian Sumber Daya Air Menunjang PerencanaanPemukiman Transmigrasi.

Dokumen Tipologi ini akan memberikan arahan dan tuntunan kepada konsultanuntuk melakukan penetitian terhadap sumber daya air yang ada di dalam atau di luarwilayah yang akan dikembangkan.

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011 259

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011260

HASIL DAN PEMBAHASAN

Untuk mempercepat proses penyaringan (mengingat banyaknya parametertipologi) dan efektifitas penerapannya maka dirasa perlu agar paket Tipologi SumberDaya Air ini dikembangkan melalui pembuatan Sistem Pakar (Expert System) yangdiawali dengan pembuatan Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Air (SIMSDA) dan Sistem Pengambilan Keputusan Sumber Daya Air (SPK SDA) atauDecision Support System (DSS).

Penerapan Piranti Lunak menggunakan kaidah-kaidah penelitian secara ideal,maka diperlukan masukan dari hasil observasi lapangan dan kajian pustaka yangakurat. Peran konsultan akan sangat dominan pada tahapan observasi danpengumpulan data (lapangan dan pustaka). Peran konsultan dituntut sangat akuratdalam kemahiran menalar/ menganalisa kondisi lapangan pada kasus dárurat yaituapabila tahapan phase II tidak dilakukan.

Tujuan Piranti Lunak yang perlu dibuat:1.Merumuskan Tipologi Manual kedalam rancangan Sistem Tipologi yang siap

dituangkan dalam bentuk Piranti Lunak.2.Menciptakan suatu Sistem Pengkajian dan Péngolahan Informasi Sumber Daya

Air dengan bantuan komputer,khususnya dengan mengaplikasikan Piranti Lunakdengan GIS.

Dengan bantuan Piranti Lunak SDA, ketajaman analisis Sumber Daya Airdiharapkan dapat lebih terjamin. Dengan demikian, diharapkan dapat memberikan

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011 261

hasil analisis secara cepat dan mendekati kesempurnaaan sehingga penataan ruangakan lebih tepat.Piranti lunak Tipologi Sumber Daya Air (TIPSDA) terbagi atas dua subsistem:- Subsistem GIS (Geographic Infomation Sistem) dalam hal ini digunakan piranti

lunak GIS “ARC/INFO”.- Subsistem DSS (Decision Suppod Sistem) yang dibangun dengan

menggunakan bahasa Pascal dengan teknik perancangan “Orientasi Object”.

Paduan dua subsistem ini menjadikan sistem Informasi geografis lebih supeldan informative, Basis data yang diolah melalui subsistem DSS setiap saat dapatdibaca melalui GIS. Dengan menu pop-up serta aplikasi multi-jendela pada DSS,lnformasi yang diperlukan dapat ditampilkan secara simultan dengan cukupmenggerakan MOUSE. Tampilan keterangan bantu pada layar bagian bawah akanmenuntun pemakai lebih interaktif dengan program.

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011262

Peranti lunak Sistem Pengambil Keputusan (SPK) Tipologi SDA dibuatberdasarkan masukan ARC/INFO dan MIS. Piranti Lunak ini menggunakan danjuga menghasilkan data base dalam format DBF. Teknik pemrograman MIS TipologiSDA berorientasi objek.

Perlu ditekankan pada bagian ini, bahwa komputerisasi sistem pendukungpengambilan keputusan Sumber Daya Air ini bukan satu-satunya konsep dalamperencanaan tata ruang. Lebih dari itu, Piranti Lunak Sumber Daya Air ini perludidukung oleh sistem pengambilan keputusan yang didasarkan pada aspek-aspeklainnya, seperti: masalah bentang alam, tanah, tumbuhan penutup, konsep-konseptentang bencana alam dan sebagainya. Untuk itu, keterpaduan informasi air denganaspek-aspek tersebut di atas akan menjadi dasar yang kokoh dalam sistem pendukungpengambilan keputusan ( DSS ) perencanaan tata ruang pemukiman. Dengan

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011 263

demikian, sebagai pengembangan selanjutnya, sistem pendukung keputusan iniseharusnya dilengkapi dengan ; DSS Bentang AIam, DSS Tanah, DSS TumbuhanPenutup, DSS Bencana Alam, DSS Informasi Bisnis dll. .

Berdasarkan pemikiran di atas, maka sistem perencanaan transmigrasi bisadikembangkan lebih jauh kearah komputerisasi dan aspek-aspek yang disebut terakhirtadi. Pada dasarnya, pengembangan setiap DSS ini dapat ditangani seluruhnya olehDepartemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan atau oleh institusi lain. Satu halyang sangat diperlukan adalah DSS yang dikembangkan di suatu instansi harusmemiliki sistem interaksi dengan DSS lainnya yang mungkin berada di instansi lainlagi. Sebagai salah satu alternatif dari keterpaduan antar DSS ini adalah pengembangansistem pakar perencanaan transmigrasi yang di dasarkan pada system multi-kriteria.

Penyusunan Peranti Lunak Tipologi Sumber Daya Air mempunyai tujuan akhiradalah penyusunan Sistem Pakar untuk perencanaan pemukiman transmigrasi secarautuh dengan memperhatikan berbagai parameter lain. Untuk merealisasikan SistemPakar di atas masih diperlukan berbagai upaya dalam menyusun DSS lainnya : DSSBentang Alam, DSS Tanah, DSS Vegetasi, DSS Bencana Alam dan lain-lain yangmampu memberi masukan yang berarti bagi perencana pemukiman.Sistem pakar dibangun melalui beberapa tahapan yaitu :1. Tahap pembangunan Sistem Informasi Manajemen (Management Information

System Development)

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011264

Pembangunan SIM ini merupakan proses komputerisasi informasi untukkepentingan manajemen masing-masing departemen.

2. Tahap pembangunan Sistem Pendukung keputusan (Desicion Support SystemDevelopment)Pembangunan DSS ini merupakan aplikasi SIM terpadu yang didukung olehmetoda dan prosedur, sehingga keputusan akurat dan alternatif dapat diperolehdengan cepat. DSS dapat dilakukan intra departemen atau antar departemen

3. Tahap pembangunan Sistem Pakar (Expert System Development)Informasi dari DSS antar departemen dipadukan menjadi satu kesatuan dalammewujudkan kepentingan bersama (nasional) melalui satu proses pengolahantersebar-terpadu (integrated distributed processing)

KESIMPULAN

Dalam rangka komputerisasi masalah SDA diperlukan adanya kejelasan dandefinisi kebutuhan akan air. Wawasan dan informasi dari para pakar masalah airmerupakan faktor yang dominan dalam pembuatan piranti lunak SDA.

Pengolahan Bata Base air dalam scope nasional memertukan adanya: Standardan struktur data informasi. Sistem pangkalan data SDA adalah salah satualternatif dalam rangka integrasi informasi tentang air.

Hubungan lintas sektoral merupakan dukungan yang besar dalam perencanaantata ruang transmigrasi (dalam hal ini kriteria perencanaan tata ruang dapat ditinjaudari banyak aspek, seperti air, bentang alam, bencana alam, tanaman penutup, tanah,informasi, bisnis, dan lain-lain). Diperlukan adanya integrasi (komunikasi) antarinstansi terkait dalam hal ini, integrasi lewat piranti lunak adalah salah satu solusinya

Kedudukan piranti lunak sumber daya air merupakan dasar dari prinsip systempendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan transmigrasi. Sebagai langkahpengembangan, maka peranan system pakar menjadi cukup penting dalam rangkaketerpaduan criteria perencanaan pemukiman.

PUSTAKA

1. Anonymous, 2000, Understanding G.I.S. The ACRC/Info Method.2. Burrough P.A., 2004. Principles of Geographical Information Systems for

Land Resources Assessment.3. Rosadi D., Sukrisno and Wagner W., 2000, Groundwater resources and

Groundwater Protection in the Bandung Basin Proyect Report No. 15,Directorate of Environmental Geology Bandung.

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011 265

4. Turban,E., Dicision Support and Expert Sysstem : Management SupportSystem, New York

5. Jayaraman, V. and Srivastava, R. (1996), “Expert systems in production andoperations management”, International Journal of Operation & ProductionManagement, Vol 16 no. 12, pp. 27-44

6. LAPI-ITB, Departemen Transmigrasi, Penyusunan Tipologi Penelitian SumberDaya air Menunjang Perencanaan Pemukiman Transmigrasi, 1994

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT MATAPADA MANUSIA

Efani Desi1Fithry Mayasari2

Fitriana Harahap3

e-mail : [email protected], [email protected],[email protected]

Diterima : 8 Maret 2011 /Disetujui : 22 Maret 2011

ABSTRACT

Eyes are very important senses in human life to see. If eyes disorders or diseases of the eye,it will have fatal consequences for human life. So it should be eye is a member of the bodythat needs to be maintained in daily health. Expert system is a method of science artificialintelligence to be an application program diagnosis of eye diseases in humans arecomputerized as well as seek to replace and mimic the reasoning process of an expert orexperts in solving the problem specification that can be said to be a duplicate of an expertbecause the knowledge of science is stored in a database system. Expert System For Diagnosisof Eye Disease In Humans use forward chaining method aims to trace the symptoms displayedin the form of questions to diagnose the type of illness with a software-based desktopmanagement system. Expert system software can recognize the type of eye disease after theconsultation by answering a few questions that displayed by the application of expertsystems and can infer some kind of eye disease in the suffering by the patient. Data diseasesthat are recognized to adjust the rules (rules) are made to match the symptoms of eyediseases and give a percentage value to determine the value type approach a patient’sdisease.

Keywords: Expert System, Forward Chaining, Diagnosis, Eye, Man.

1. Dosen Jurusan Teknik Informatika, STMIK Potensi UtamaJl. K.L. Yos Sudarso Km. 6,5 No. 3 A Tj. Mulia, Medan, Telp (061) 6640525

2. Dosen Jurusan Teknik Informatika, STMIK Potensi UtamaJl. K.L. Yos Sudarso Km. 6,5 No. 3 A Tj. Mulia, Medan, Telp (061) 6640525

3. Dosen Jurusan Teknik Informatika, STMIK Potensi UtamaJl. K.L. Yos Sudarso Km. 6,5 No. 3 A Tj. Mulia, Medan, Telp (061) 6640525

266

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011 267

ABSTRAKSI

Mata merupakan suatu panca indra yang sangat penting dalam kehidupan manusiauntuk melihat. Jika mata mengalami gangguan atau penyakit mata, maka akan berakibatsangat fatal bagi kehidupan manusia. Jadi sudah mestinya mata merupakan anggota tubuhyang perlu dijaga dalam kesehatan sehari-hari. Sistem pakar merupakan suatu bagianmetode ilmu-ilmu artificial intelligence untuk dibuat suatu program aplikasi diagnosapenyakit mata pada manusia yang terkomputerisasi serta berusaha menggantikan danmenirukan proses penalaran dari seorang ahlinya atau pakar dalam memecahkan masalahspesifikasi yang dapat dikatakan duplikat dari seorang pakar karena pengetahuanilmu tersebut tersimpan di dalam suatu sistem database. Sistem Pakar Untuk DiagnosaPenyakit Mata Pada Manusia menggunakan metode forward chaining bertujuan menelusurigejala yang ditampilkan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan agar dapat mendiagnosajenis penyakit dengan perangkat lunak berbasis dekstop management system. Perangkatlunak sistem pakar dapat mengenali jenis penyakit mata setelah melakukan konsultasidengan menjawab beberapa pertanyaan-pertanyaan yang ditampilkan oleh aplikasisistem pakar serta dapat menyimpulkan beberapa jenis penyakit mata yang di derita olehpasien. Data penyakit yang dikenali menyesuaikan rules (aturan) yang dibuat untukdapat mencocokkan gejala-gejala penyakit mata dan memberi nilai persentase agarmengetahui nilai pendekatan jenis penyakit pasien.

Kata Kunci : Sistem Pakar, Forward Chaining, Diagnosa, Mata, Manusia.

PENDAHULUAN

Seperti yang diketahui mata adalah suatu panca indra yang sangat pentingdalam kehidupan manusia untuk melihat. Dengan mata melihat, menusia dapatmenikmati keindahan alam dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar denganbaik. Jika mata mengalami gangguan atau penyakit mata, maka akan berakibatsangat fatal bagi kehidupan manusia. Jadi sudah mestinya mata merupakananggota tubuh yang perlu dijaga dalam kesehatan sehari-hari. Seiring perkembanganteknologi yang sangat pesat, pada bidang kedokteran saat ini juga telahmenfaatkan teknologi untuk membantu peningkatan pelayanan yang lebih baikkepada masyarakat luas. Pekerjaan yang sangat sibuk dari seorang doktermengakibatkan bidang sistem pakar mulai dimanfaatkan untuk membantu seorangpakar/ahli dalam mendiagnosa berbagai macam penyakit, seperti jantung, ginjal,stroke, kanker, gigi, kulit hingga ke mata.

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011268

Sistem pakar merupakan suatu program aplikasi komputerisasi yangberusaha menirukan proses penalaran dari seorang ahlinya dalam memecahkanmasalah spesifikasi atau bisa dikatakan merupakan duplikat dari seorang pakarkarena pengetahuannya disimpan didalam basis pengetahuan untuk diprosespemecahan masalah. Data yang tersimpan dalam database akan menginformasikansuatu keluhan pasien dengan akurat dan dapat menyimpulkan jenis penyakit matayang diderita oleh pasien.

PERMASALAHAN

Beradasarakan uraian diatas, maka perumusan masalah pada penelitiandapat adalah bagaimana suatu sistem pakar dapat mendiagnosa jenis penyakitmata manusia menggunakan metode forward chaining.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Membuat suatu perangkat lunak untuk dapat diagnosa penyakit matapada manusia menggunakan rekayasa sistem pakar (expert system). Agar setiappenderita penyakit mata dapat dengan mudah dan cepat mengetahui jenis penyakitmata tanpa harus ke dokter terlebih dahulu. Sistem nantinya untuk menggantikanahlinya untuk mengenai jenis penyakit dan mencari solusi dalampengobatannya. Sementara itu, manfaat pembuatan perangkat lunak diagnosapenyakit mata pada manusia menggunakan sistempakar ini memberikan manfaat untuk :a. Untuk menghasilkan suatu prototype sistem pakar untuk diagnosa penyakit

matadan penerapannya dalam ilmu kedokteran mata.b. Membantu dokter mengambil keputusan dalam mendiagnosa penyakit

mata, sehingga dapat digunakan oleh pengguna yang minimal mempunyaidasar tentang anatomi mata, seperti perawat dan dokter spesialis mata.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Desain Data

Dari hasil analisis sistem yang dilakukan pada pembuatan perangkatlunak ini, data-data tersebut dikelompokkan sesuai dengan class tertentu untukmemudahkan dalam pembuatan program. Selain itu ada beberapa data yangdisimpan pada tabel.a. Untuk menyimpan data tertentu pada pembuatan perangkat lunak ini

dibutuhkan

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011 269

empat tabel yaitu :1. Tabel DbLogin untuk menempatkan data login user setelah melakukan

proses registrasi/pendaftaran pasien.2. Tabel DbPasien untuk menempatkan data-data pasien yang menderita penyakit

mata.

b. Pada pembuatan perangkat lunak sistem pakar, dibuat suatu sistem yangdapat menggantikan seorang pakar yang mana sistem menjadi suatu perangkatlunak yang dapat meemberikan kesimpulan konsultasi dari pasien.

2. Desain Proses

Pada desain proses akan dijelaskan menggunakan decision tree yangberhubungan dengan tabel dan sering digunakan dalam analisis sistem (sistemnon AI). Sebuah decision tree dapat dianggap sebagai suatu semantic networkhirarki yang diikat oleh serangkaian aturan (rule). Tree ini mirip dengan pohonkeputusan yang digunakan pada teori keputusan. Tree dibentuk oleh simpul(mode) yang mempresentasikan tujuan (goal) dan hubungan (link) yang dapatmempresentasikan keputusan (decision). Akar (root) dari pohon berada disebelahkiri dan daun (leaves) berada di sebalah kanan. Keuntungan utama daridecision tree yaitu tree dapat menyederhanakan proses akuisi pengetahuan.

Tree yang digunakan pada penelitian ini merupakan suatu forwardchaining tree. Hal tersebut berkaitan dengan masalah diagnosis yang dibahasdalam penelitian sistem pakar pada diagnosa penyakit mata. Pada forwardchaining tree penelusuran informasi dilakukan secara forward (kedepan) sepertiyang umumnya digunakan pada masalah-masalah diagnosis lainnya. Dari pernyakitmata yang diketahui, kemudian mencoba melakukan penelusuran ke depanuntuk mencari fakta-fakta yang cocok berupa gejala-gejala penyebab penyakitmata yang bersangkutan. Pada tree tersebut dapat dilihat bagaimana suatugejala penyakit atau kesimpulan gejala penyakit merujuk kepada suatu jenispenyakit tertentu, dan bagaimana beberapa gejala yang sama dapat merujukkepada beberapa penyakit yang berbeda. Pada penelusuran dengan metodeforward chaining dapat dilihat bahwa penelusuran kedepan untuk mengenalipenyebab dan jenis penyakit yang dialami oleh pasien. Perhatikan gambar 1

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011270

Gambar 1. Decision tree dengan metode Forward Chaining

3. Design Antarmuka

Menu utama terdiri dari menu yaitu File Pakar (Login, PendaftaranPasien, Ubah data, Logout), Konsultasi, Bantuan Program dan Keluar. Yang manalogin, pendaftaran, ubah data logout dan expert system dan kontak adminmerupakan sub menu dari masing-masing isi menu yang tampilkan pada menu utama.Menu utama bagian dari indek pada setiap halaman desain antarmuka aplikasiyang akan dikembangkan, perhatikan pada gambar 2.

Gambar 2. Desain Antarmuka Menu Utama

4. Design Diagram Arus Data

Data flow diagram (DFD) atau diagram arus data merupakan suatugambaran grafis dari suatu sistem yang menggunakan sejumlah bentuk-bentuksimbol untuk menggambarkan bagaimana data mengalir melalui suatu proses

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011 271

yang saling berkaitan. Walaupun nama diagram ini menekankan pada data, situasinyajustru sebaliknya: penekanannya ada pada proses.

a. Diagram Konteks

Diagram konteks bertujuan untuk melihat informasi sistem pakar diagnosapenyakit mata pada proses sistem secara keseluruhan. Dari analisis yang dilakukan,diperoleh diagram konteks seperti gambar 3.

Gambar 3. Diagram konteks

Pada diagram kontek ini terdapat 3 sistem yang mempengaruhi pemprosesanuntuk mendiagnosa penyakit mata pada manusia, diantaranya adalah:

1. Pakarnya (dokter/admin sistem) dapat berfungsi sebagai administratoruntuk memasukkan data-data baru mengenai gejala dan jenis penyakit.

2. User (pemakai sistem pakar) adalah pasien yang berkonsultasi dengansistem pakar lunak diagnosa penyakit mata.

3. System Engineer (mesin sistem pakar) untuk mengelolah danmempresentasikan jenis penyakit dan mengelolah rules (aturan-aturan)gejala menjadi jenis penyakit.

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011272

b. DFD (Data Flow Diagram) Level 1

DFD level 1 merupakan definisi dari diagram kontek untuk melihat lebihjelas proses sistem yang terjadi pada sistem pakar diagnosa penyakit mata,adapun gambar DFD level 1 dapatdilihat pada gambar 4.

Gambar 4. DFD Level 1

Dapat dilihat bahwa DFD level 1 (satu) memiliki beberapa proses untukdiagnosa mata diantaranya adalah proses pemasukkan data gejala dilakukanoleh admin sistem, kemudian proses konsultasi masuk pada proses penelusuranpenyakit dan di diagnosa oleh system engineer, agar menghasilkan suatukesimpulan maka proses diagnosa mengirim hasil tersebut ke pasien.

5. Implementasi SistemImplementasi rules dalam sistem pakar pada sub bab ini untuk mengetahui

rule-rule atau aturan pada penelusuran sistem pakar untuk mengenali jenis penyakitmata pada manusia. Adapun rules yang dibutuhkan adalah sesuai dengan tabeldan hirarki forward chaining yang telah dibahas pada bab sebelumnya. Rules(aturan-aturan) dalam sistem pakar untuk diagnosa penyakit mata:

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011 273

Gambar 5. Impementasi Sistem

6. Implementasi Antarmuka

Implementasi antarmuka sesuai dengan desain antarmuka yang telahdibuat pada bab sebelumnya. Perancangan antar muka dapat dilakukan pengujiandengan mencoba menjalankan aplikasi program yang telah dirancang. Seorangpasien dapat saja langsung mencoba melakukan pengujian dengan diawalimendaftar sebagai pasien, kemudian mendapatkan ID (nama penggunaan sistem)dan password. Selanjutnya pasien langsung dapat berkonsultasi dengan perangkatlunak sistem pakar tersebut. Setelah konsultasi, maka sistem akan menghasilkansuatu kesimpulan penyakit pasien.

7. Menu Utama Aplikasi Sistem Pakar

Menu utama aplikasi terdiri dari empat menu yaitu, menu File Pakar,Konsultasi, Bantuan Program dan Keluar. Pada menu File Pakar dan BantuanProgram terdapat beberapa sub menu, sub menu yang terdapat pada menu Gambardan Proses adalah sebagai berikut :

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011274

• Menu File Pakar terdiri dari dua sub menu yaitu jendela Login, PendaftaranPasien, Ubah Data, dan Logout.

• Menu Bantuan Program terdiri dari dua sub menu yaitu jendela ExpertSystem dan Kontak Admin.

a. Jendela Aplikasi Login UserJendela aplikasi ini digunakan untuk masuk ke dalam sistem pakar

sebelum melakukan konsultasi dengan perangkat lunak yang telah dibuat. Pasien(pemakai sistem) dapat menggunakan sistem aplikasi mengisi jendela login userdengan mengisi user id dan password.

b. Jendela Aplikasi Pendataran PasienSebelum dilakukan login user untuk dapat berkonsultasi, pasien diharapkan

mengisi form pendaftaran (registrasi) pasien terlebih dahulu. Agar setiap pasienyang melakukan proses konsultasi terdaftar didalam suatu informasi database.Pasien yang telah terdaftar sebelumnya dapat langsung melakukan pengecekanjenis penyakit dengan sistem pakar pada menu konsultasi.

Pasien yang tidak melakukan proses login user terlebih dahulu tidak dapatmelakukan proses konsultasi, kecuali menghubungi secara langsung administrasisistem pakar untuk didaftarkan sebagai pasien. Adapun penggunaan tombol diatassebagai berikut:

• Tombol Simpan, dipergunakan untuk menyimpan data yang diisi dankemudian akan disimpan ke dalam database pada tabelPasien.Pada tombolini user dapat mengisi data baru setelah mendaftarkan pasien sebelumnya.

• Tombol Batal, dipergunakan untuk membatalkan pengisian pada kolomyang telah diisi.

• Tombol Keluar, dipergunakan untuk keluar atau menutup jendelapendaftaran pada aplikasi sistem pakar dan kembali ke menu utama.

c. Jendela Aplikasi Konsultasi

Tampilan jendela aplikasi untuk melakukan proses konsultasi, pasien (user)dapat langsung menjawab option Ya atau Tidak dari pertanyaan-pertanyaanyang ditampilkan pada kolom tersebut. Selanjutnya sistem akan dapatmenyimpulkan jenis penyakit yang di derita oleh pasien pada kolom KesimpulanPenyakit Mata. Tombol OK untuk memproses pertanyaan untuk dijawab. TombolOK, tidak dapat diklik apabila suatu pertanyaan belum dijawab oleh pasien.Sedangkan tombol Keluar adalah untuk keluar atau menutup jendela aplikasi

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011 275

konsultasi. Hasil proses diagnosa sistem pakar untuk mengenali jenis penyakitmata yang di derita oleh pasien melalui jendela aplikasi konsultasi yang disebutperangkatlunak yang dapat menggantikan ahlinya (dokter mata) sebagai pendiagnosapenyakit mata. Adapun hasil penelusuran diagnosa dapat dilihat pada kolomKesimpulan Penyakit Mata, pada kolom tersebut, menunjukkan bahwa pasienmengalami jenis penyakit mata Edema Palpepbra Inflamatoir memiliki 100%kemungkinan menunjukkan penyakit tersebut, tetapi dengan hal sama, pasienjuga dimungkinkan mengalami penyakit mata lain berjenis Blefaritis, dengan bobotpersentase 30%.

8. Evaluasi sistem

Untuk mendapatkan data yang akurat, maka dapat dilakukan beberapa ujicoba sistem atas jalannya sistem pakar tersebut. Sistem ini diujikan kepada 5pasien yang menderita penyakit Edema Palpepbra (sesuai dengan hasil diagnosadokter mata). Dari kelima pasien tersebut menyimpulkan bahwa penyakit yang diderita pasien menunjukkan antara lain, dapat dilihat pada tabel hasil diagnoasapenyakit mata, perhatikan tabel 1.

Tabel 1. Hasil Diagnosa Sistem Terhadap5 Pasien Penyakit Mata

KESIMPULAN

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011276

Dari hasil uji coba dan evaluasi yang telah dilakukan, maka dapat diambilbeberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Metode Sistem Pakar (expert system) yang dibuat dengan prosespenelusuran fordward chaining untuk mengenali jenis penyakit mata padamanusia.

2. Cara pemilihan urutan data dengan mengelompokkan jenis penyakit sesuaidengan hasil quisioner dengan beberapa dokter mata.

3. Beberapa gejala penyakit mata dapat menyimpulkan jenis penyakit matasesuai persentase tertinggi. Semakin tinggi nilai persentase dari hasilpenelusuran, maka menunjukkan jenis penyakit mata yang di derita olehpasien penyakit mata.

4. Pasien dapat langsung berkonsultasi dengan sistem perangkat lunak tanpaharus berkonsultasi dengan seorang pakarnya (dokter mata) dengan syaratharus mendaftarakan diri sebagai pasien dan mendapatkan account login.

5. Hasil diagnosa dapat menampilkan beberapa kemungkinan jenis penyakitmata pada manusia.

6. Sistem hanya dapat mengenali dan mendiagnosa jenis penyakit matayang ada dalam tabel kebenaran penyakit.

7. Sistem hanya dapat mendiagnosa satu pasien dalam melakukan konsultasi,dan dapat mengulangi kembali konsultasi dengan login sistem.

PUSTAKA

1. Astuti, Luh Gede., Sistem Pakar Pendiagnosis Kehamilan Entropik, TesisIlmu Komputer UGM, Yogyakarta. 2006.

2. Abu-Hakima, S., Halasz, M. & Phan S., An apporach to hypermedia indiagnostic system, In Intellegent Multi-Media Interfaces, AAAI Press/MITPress, 1993.

3. Feigenbaum, E.A, & Buchanan B.G., DENDRAL and Meta-DENDRAL: rootsof knowledge systems and expert systems applications. Artificial Intellegence.1993.

4. Giarratano, C.J. & Riley D.G., Expert Systems : Principles and programming,fourth edition, THOMSON Course Technology, Canada. 2005.

5. Huge., Medical expert system http://www.privateweb.at/judith/name_3.htmINTERNET tanggal 23 Mei 2007

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011 277

6. Jackson, P., Introduction to Expert Systems, third edition, Addison-Wesley,England, UK. 1999.

7. Lalu., Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Kulit dan Kelamin, Tesis Ilmu KomputerUGM, Yogyakarta. 2007.

8. McLeod, Raymond.Jr., Management Information System, 6th Ed, Prentice HallInternational.Inc, New Jersey. 1995.

9. Neapolitan, R.E., Probabilistic Reasoning in Expert Systems : Theory andAlgorithms, Wiley, New York. 1990.

10.Online medical diagnostic expert system. http://easydiagnosis.com/ INTERNETtanggal 14 Mei 2007

11. Paper, Software, and companies. Expert system applications http://www.pcai.com/web/ai_info/expert_system.html INTERNET tanggal 9 Juli2007

12.Turban., E;Jay E.A, Decision Support System and Intellegent System, six edition,Prentice Hall International, Inc. New Jersey. 2001.

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011

ALARM FIRE DETECTION WITH GUI

Asep Saefullah1

Sudaryono2

e-mail : [email protected], [email protected]

Diterima : 10 Maret 2011 /Disetujui : 24 Maret 2011

ABSTRACT

Lately frequent catastrophic fires with a variety of reasons, and that an obstacle is delay inthe arrival of firefighters that can cause big losses. This delay is caused by a lack ofinformation quickly to local fire until the fire department and is not known exactly wherethe fire occurred. To solve these problems then designed a system that can display informationon fire location on the PC (Personal Computer) so that the information obtained in realtime. AT89S52 microcontroller is an IC (Integrated Circuit) used as an interface betweenthe receiver and transmitter that is connected to the computer. In this design, receiver andtransmitter that used the IC SM6135 and SM6136. For data communication between a PCwith the interface then created a program using Visual Basic 6.0. The result of this design isa prototype that can simulate fires that occur in real time and displays it through a GUI(Graphical User Interface).

Keywords: Fire Alarm Detector, AT89S52 Microcontroller, GUI

ABSTRAKSI

Akhir-akhir ini sering terjadi bencana kebakaran dengan berbagai sebab, dan yang menjadikendala adalah terlambatnya kedatangan petugas pemadam kebakaran sehingga dapatmenimbulkan kerugian yang besar. Keterlambatan ini disebabkan oleh kurang cepatnyainformasi kebakaran sampai kepada instansi pemadam kebakaran dan tidak diketahuidengan tepat di mana lokasi kebakaran tersebut terjadi. Untuk memecahkan permasalahantersebut maka dirancang suatu sistem yang dapat menampilkan informasi letak lokasikebakaran pada PC (Personal Computer) sehingga informasi diperoleh secara real time.

1. Dosen Jurusan Sistem Komputer, STMIK RaharjaJl. jend Sudirman No. 40 Modern Cikokol-Tangerang Telp. 5529692

2. Dosen Jurusan Sistem Komputer, STMIK RaharjaJl. jend Sudirman No. 40 Modern Cikokol-Tangerang Telp. 5529692

278

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011 279

Mikrokontroler AT89S52 merupakan suatu IC (Integrated Circuit) yang digunakan sebagaiinterface antara receiver dan transmitter yang dihubungkan pada komputer. Padarancangan ini receiver dan transmitter yang digunakan menggunakan IC SM6135 danSM6136. Untuk komunikasi data antara PC dengan Interface maka dibuat suatu programmenggunakan Visual Basic 6.0. Hasil dari rancangan ini adalah suatu prototype yangdapat mensimulasikan kebakaran yang terjadi secara real time dan menampilkannya melaluiGUI (Graphical User Interface).

Kata kunci : Alarm Pendeteksi Kebakaran, Mikrokontroller AT89S52, GUI

PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi yang sangat pesat yang diiringi oleh kemajuanteknologi digital di era globalisasi dan modernisasi sekarang, segala bidang relatifbisa dipandang sangat relevan berhubungan dengan komputer. Tidak menutup matabetapa sangat berpengaruhnya komputer terhadap kemajuan zaman, baik dari segikuantitas dan kualitas bagi kepentingan manusia. Teknologi komputer merupakansolusi yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi biaya, serta menjadi model yangfleksibel. Pesatnya perkembangan dunia komputer akhir-akhir ini, memicuberkembangnya teknologi baru yang memanfaatkan teknologi komputer sebagaimedia untuk mewujudkan impian dan mempermudah pekerjaan manusia.

Komputer merupakan serangkaian ataupun sekelompok mesin elektronik yangterdiri dari ribuan bahkan jutaan komponen yang dapat saling bekerja sama, sertamembentuk sebuah sistem kerja yang rapi dan teliti, yang akan sangat membantumanusia dalam menyelesaikan pekerjaanya secara efektif dan efisien.

Dalam kehidupan sehari-hari, sering dijumpai bencana-bencana yang terjadipada kehidupan di masyarakat. Salah satu yang menjadi ketakutan pada masyarakat,pemilik perusahaan dan pada instansi-instansi pemerintahan yaitu bencana kebakaran,yang merupakan salah satu bencana yang sangat merugikan.

Dengan melihat bencana kebakaran yang sering terjadi dikehidupanmasyarakat, instansi-instansi maupun para pemilik perusahaan, maka dicari suatupemecahan dari masalah tersebut. Dalam penelitian ini mencoba membahas aspekpendukung dalam upaya mengetahui tempat berlangsungnya kejadian kebakaranyang tentunya dapat membantu dan meringankan beban manusia dalam mengurangi

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011280

korban jiwa dan kerugian secara materil jika terjadi kebakaran pada suatu tempat(rumah/gedung).

Dugaan sementara untuk dapat memecahkan masalah tersebut maka dibuatkansebuah sistem yang dapat mendeteksi kebakaran secara dini, dengan tujuan dapatmemberikan informasi berupa penampil lokasi kebakaran serta nama ruangan yangdapat dimonitoring langsung oleh petugas yang bersangkutan. Penggunaan alat inisemakin dibutuhkan, dengan semakin kompleksnya pekerjaan manusia dan tingginyafaktor terjadinya kebakaran.

PERMASALAHAN

Berdasarkan latar belakang dan pengamatan yang dilakukan, maka dapatdiuraikan beberapa permasalahan yang dihadapi, antara lain:

1. Bagaimanakah cara untuk petugas pemadam kebakaran dapat mengetahuilokasi / ruangan bila terjadi kebakaran di suatu tempat?

2. Bagaimana merancang suatu alat pendeteksi kebakaran serta dapatmemberikan informasi dan tampilan lokasi / ruangan kepada petugas pemadamkebakaran yang di paralel ke pusat monitoring sistem.

3. Bagaimanakah membuat program monitoring “Alarm Detection With GUI”,yang dapat menampilkan simulasi pada layar monitor.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada perancangan ini terdiri dari dua perangkat, yaitu perangkat keras(Hardware) dan perangkat lunak (Software). Perangkat keras merupakan rangkaianelektronika yang terdiri dari rangkaian catu daya, mikrokontroller, dan rangkaiansensor, perangkat lunaknya merupakan program assembly. Pada bagian pembahasanini, kedua perangkat tersebut akan dibahas secara terpisah.

Perangkat Keras (Hardware)Personal Computer (PC) Rangkaian Mikrokontroler AT89S52 DekoderRangkaian Penerima Sensor Enkoder Rangkaian Pengirim Agar mempermudah dalammelakukan pembahasan dan memahami kinerja rancangan alat, maka dapat dilihatpada diagram blok rangkaian berikut :

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011 281

Gambar 1. Diagram Blok Rangkaian Alarm Detection With GUI

Rancangan tampilan dengan menggunakan mikrokontroler AT89S52 padaintinya menggunakan tiga bagian utama yaitu: indikator, mikrokontroler AT89S52dan tampilan sebagai media penunjuk. Rancangan ini berfungsi sebagai alat tambahanpenunjukan ruangan yang lebih spesifik, apabila terjadi kebakaran disalah satu gedungtampilan yang terdapat pada monitor akan menunjukkan ruangan dan nama ruanganyang terbakar.

Rangkaian SensorRangkaian ini terdiri dari empat buah LED sebagai pemberi sinyal pada LDR

serta sebagai indikator dan empat buah LDR (Light Emited Diode) yang merupakansimulasi dari smoke detector yang berada ditiap-tiap ruangan / gedung dan satubuah potensio meter 20 K&! yang berfungsi sebagai pengatur sensitifitas smokedetector.

Rangakaian ini berfungsi sebagai potensio logika untuk masukan rangkaianke mikrokontroler AT89S52. Dengan cara apabila potensio meter ini di putar kekanan searah jarum jam, maka potensio ini akan menghasilkan tegangan yang apabilategangan tersebut melebihi tegangan yang sudah diatur sensitifitasnya oleh potensiometer, karena tegangan yang dihasilkan oleh sensor sangat kecil maka digunakanIC LM 324 yang berfungsi sebagai comparator tegangan yang dihasilkan dari sensortersebut.

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011282

IC LM 324 sebagai comparator mendapatkan masukan berupa tegangandari smoke detector dan tegangan ini dijadikan sebagai tegangan reverensi, tetapitegangan ini dapat diatur dengan menggunakan trimpot sebesar 20 K&!. Apabilainput Op-Amp mendapat tegangan lebih besar dari tegangan reverensi makaoutputnya menjadi tegangan 0 Volt atau logika 0. Ini disebabkan karena inputanterhubung ke kaki inverting Op-Amp sehingga outputnya kebalikan dari inputnya.Pada saat Op-Amp tidak dapat inputan maka nilai tegangan pada kaki non invertinglebih besar dari pada nilai tegangan pada kaki inverting, sehingga output dari Op-Amp menghasilkan nilai tegangan +5 Volt atau logika 1.

Gambar 2. Rangkaian Sensor (Indikator)

Indikator ini akan terhubung ke Port 0 mikrokontroler yaitu:· Port 0.0 menunjukan nama ruangan/lokasi Ruang 1· Port 0.1 menunjukan nama ruangan/lokasi Ruang 2· Port 0.2 menunjukan nama ruangan/lokasi Ruang 3· Port 0.3 menunjukan nama ruangan/lokasi Ruang 4

Pin 0 sampai pin 3 yang dijadikan sebagai masukan berlogika satu (High), dan pin4 sampai pin 8 tidak digunakan maka port ini dihubungkan ke ground.

Rangkaian KontrolSistem kontrol pada rangkaian ini menggunakan mikrokontroler AT89S52

yang merupakan tempat pengolahan data dan pengoperasian alat. Dalam rancanganini mikrokontroler ini berfungsi sebagai pusat dari seluruh sistem. Mikrokontroler inimempunyai delapan buah port, tetapi disini hanya digunakan empat buah port yang

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011 283

dipakai sebagai simulasi. Empat buah port ini digunakan untuk menampung masukanatau keluaran data.Tabel 1. Data Inputan Mikrokontroler

· Pin XTAL1 dan XTAL2, sumber detak mikrokontroler ini digunakan sumberdetak internal yang menggunakan kristal 11,0592 MHz dan dua buah kapasitor33pF (C1 dan C2) yang diparalel dengan kristal. Kristal dan kapasitor dipasangpada kaki XTAL1 sebagai masukan dan XTAL2 keluaran dan berfungsi untukmenstabilkan frekuensi.

· Mikrokontroler menyediakan sarana reset yang terletak pada pin 9. kapasitor10mF dan resistor 680&! akan mereset rangkaian mikrokontroler. Reset dapatdilakukan dengan cara manual maupun otomatis saat power diaktifkan (PowerOn Reset). Saat terjadi reset isi dari register akan berubah. Reset akan terjadidengan adanya logika 1 selama minimal 2 cycle pada kaki RST. Setelah kondisipin RST kembali low, mikrokontroler akan mulai menjalankan program dari

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011284

alamat 0000H. Kondisi pada internal RAM tidak terjadi perubahan selamareset.

· Untuk mengaktifkan memori internal pada mikrokontroler AT89S52 makakaki EA (External Acces Enable) harus dihubungkan ke VCC.

Gambar 3. Rangkaian Mikrokontroller

Rangkaian penerima pada perancangan ini menggunakan IC SM6136. IC inidigunakan untuk dapat menerima sinyal yang kemudian akan diberikan kemikrokontroler, sinyal ini dikirim menggunakan media nirkabel.

Tampilan

Pada tampilan ini digunakan bahasa pemograman Visual Basic 6.0 sebagaipenampil lokasi kebakaran yang dikirim oleh sensor. Bagian ini berfungsi untukmenampilkan status sensor, apakah sensor dalam kondisi normal atau dalam kondisialarm. Tampilan yang dirancang terlihat seperti gambar berikut :

Gambar 4. Tampilan Pada Monitor

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011 285

Perangkat Lunak (Software)Perangkat lunak pada mikrokontroler dibutuhkan untuk memberikan instruksi-

instruksi pada mikrokontroler, sehingga mikrokontroler dapat bekerja sesuai denganyang diinginkan. Dalam membuat suatu perangkat lunak / program padamikrokontroler harus mengikuti prosedur-prosedur sesuai dengan ketentuan yangberlaku. Jadi agar mikrokontroler tersebut dapat bekerja untuk mendukung sistemperalatan seperti yang diinginkan, maka harus terlebih dahulu diisikan programassembly yang benar, baik dari segi bahasa program maupun cara pengisiannya.

Pengisian program pada IC mikrokontroler AT89S52Sebelum mikrokontroler digunakan dalam sistem elektronika, harus terlebih

dahulu diisikan program. Hal ini bertujuan agar IC tersebut dapat bekerja sesuaidengan yang diinginkan. Sedangkan hardwarenya menggunakan rangkaianpenerjemah data, yang sebelumnya telah ditambahkan hubungan dengan konektorDB-25 sebagai penghubung dengan port PC.

Gambar 5. Rangkaian Programmer ISP 89SXXX Konektor Male DB-25

Gambar 6. Rangkaian Hardware Downloader Mikrokontroler

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011286

Untuk memasukan program assembly dapat menggunakan software diatasdengan cara sebagai berikut:

a). Menuliskan daftar program pada text editor, semisal notepad dan microsoftword.

Gambar 7. Penulisan Daftar Program Pada Notepad

Setelah penulisan pada text editor selesai, kemudian text tersebut disimpankedalam file dengan nama FPS.asm. Hal ini harus dilakukan karena softwarehanya bekerja pada file dengan nama .asm. Bila file telah tersimpan makaakan tampak teks instruksi berwarna-warni seperti ditunjukan pada gambardiatas.

b).Mengubah (compile) bentuk file FPS.ASM menjadi FPS.HEX. Karena FileHEX dapat di loadkan ke mikrokontroler.

Gambar 8. Mengubah File FPS.asm Menjadi Fire Alarm HEX

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011 287

Setelah menuliskan file.asm yang akan dicompile pada software seperti padagambar diatas, lalu diteruskan dengan memilih menu to compile file. Softwaremampu memberikan peringatan jika terjadi kesalahan pada proses ini, yangbiasanya disebabkan karena kesalahan pada penulisan daftar program. Apabilatidak ada kesalahan pada penilisan daftar program, maka dibawah tampilanakan ada petunjuk no eror sebagai hasil dari perubahan tersebut. Sepertiterlihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 9. File FPS.HEX Tidak Ada Yang Salah.

c). Memasukan file FPS.HEX kedalam IC mikrokontroler AT89S52. Padalangkah ketiga ini, IC mikrokontroler yang awalnya kosong mulai diisi denganprogram. Sedangkan untuk IC yang sebelumnya telah terisi program lain,maka program tersebut dihapus dahulu sebelum diisi dengan program yangbaru. Kedua program tersebut dilakukan secara otomatis oleh software yangada. Untuk memulainya, buka terlebih dahulu program ATMELmicrocontroller ISP software. Kemudian pilih menu options, select deviceseperti terlihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 10. ATMEL Microcontroller ISP Software

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011288

Selanjutnya setelah memilih menu select device untuk memilih mikrokontroler tipeyang akan diisi program. Selanjutnya memilih mikrokontroler AT89S52 seperti terlihatpada gambar dibawah ini.

Gambar 11. Pilihan Mikrokontroler Yang Akan Diisi Program.

Selanjutnya pilih page mode untuk pembacaan dan penulisan dari device in pagemode (read/write a page at a time). Masukan nilai external clock frekuensi(MHz) penulis menggunakan frekuensi 12 MHz. Kemudian klik OK.Setelah selesai maka dapat dilihat tampilan code buffer. Code buffer ini cocok dengansistem program flash memori.

Gambar 12. Pembacaan Data Pada IC Mikrokontroler

Setelah ditentukan programnya, kemudian dapat langsung load program dengancara pilih load buffer pada file menu. Pilih file HEX program yang akan di masukanpada IC mikrokontroler.

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011 289

Gambar 13. Open File HEX Dialog.

File.HEX yang telah dimasukan dikenali oleh software tersebut kemudian codebuffer akan berubah seperti pada gambar 10.

Perangkat Lunak Tampilan MonitorLangkah – langkah dalam membuat program aplikasi Alarm Detection With

GUI adalah :· Menempatkan komponen yang dibutuhkan pada jendela form menggunakan

tools yang ada pada jendela toolbox, atur tata letak komponen.

· Mengatur properti komponen melalui jendela properties

· Menuliskan kode program pada jendela kode, sesuai dengan event suatukejadian yang akan dirasakan oleh komponen. Misalnya klik dan sebagainya.

Dalam mendesain form tentu tidak lepas dari penggunaan kontrol-kontrolyang ada pada toolbox. Kontrol-kontrol pada visual basic 6.0 tidak hanya adapada toolbox saja tetapi masih ada kontrol yang tersimpan sebagai tambahan.

1) Form Monitor Alarm Detection With GUIPada form ini akan ditampilkan monitoring Alarm Detection With GUI diantaranyayaitu: denah ruang, indikator alarm pada saat keadaan normal dan pada saat keadaanalarm (kebakaran). Sehingga petugas kebakaran dapat memantau dengan mudahmelalui monitor apabila terjadi kebakaran. Untuk membuat tampilan ini, dibutuhkanbeberapa kontrol seperti: textbox, label, command button, frame, timer,MSComm, dan lain-lain. Pengaturan dari tiap-tiap kontrol dapat dilihat pada gambarberikut ini:

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011

Gambar 14. Form Penempatan Kontrol Untuk Tampilan Alarm Detection With GUI

Pada saat program dijalankan, maka pengguna dapat melihat kondisi pada saatnormal, yang ditunjukan dengan warna hijau. Frame yang ada disamping framesensor asap merupakan denah ruangan. Adapun tampilan dari diagram alir tampilanmonitoring pada layar adalah sebagai berikut :

Gambar 15. Diagram alir Pemrograman Tampilan Monitoring290

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011

2) Form MenuForm menu merupakan program yang digunakan oleh pengguna (user) untuk

mengatur program / data yang dikirim dari mikrokontroler dan keluar dari tampilanvisual basic. Form menu terdiri dari 4 bagian, yaitu :

· Menu File Menu file ini digunakan untuk kelur dari tampilan Alarm DetectionWith GUI.

· Menu Setting Menu setting ini digunakan oleh pengguna (user) untuk mengaturport, bits per second, data bits, parity, stop bits, dan flow control.

· Menu Status Menu status ini digunakan oleh pengguna (user) untuk mengaturkoneksi dari rangkaian mikrokontroler ke PC.

· Menu About Menu about ini hanya digunakan untuk menampilkan identitaspembuat.

3) Form Indikator Sensor AsapForm indikator sensor asap merupakan program untuk membantu pengguna

(user) untuk memantau kondisi sensor asap (Smoke Detector). Pada saat sensorkondisi normal indikator menunjukan tidak ada kebakaran dan ditandai dengan warnahijau, kemudian saat sensor kondisi alarm indikator menunjukan terjadi kebakarandisuatu ruangan dan ditandai dengan warna merah. Langkah-langkah mendesainform indikator sensor asap:

· Tambahkan form ke dalam proyek· Tambahkan komponen ke dalam form· Form option terdiri dari 5 frame, 8 label, 8 shape, 1 command.· Atur propertis komponen melalui jendela properties agar didapat tampilan

seperti gambar

Gambar 16. Indikator Sensor Asap

291

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011

KESIMPULAN

Rancangan tampilan Alarm Detection With GUI menggunakan bahasapemograman Microsoft Visual Basic 6.0 sebagai simulasi dan bahasa pemogramanassembly sebagai program kendali. Rancangan ini mempunyai komponen utamaberupa mikrokontroler AT89S52 beserta program sebagai simulasi dari sistempengiriman informasi berupa tampilan jarak jauh menggunakan media nirkabel.Secara keseluruhan dari hasil pengamatan, percobaan dan pengujian dapat diambilkesimpulan sebagai berikut :

1. Rancangan ini dapat memberikan informasi letak/lokasi tempat terjadinyakebakaran secara real time.

2. Media tampilan ini dapat menampilkan lokasi dan nama ruangan yang terjadipada saat kebakaran. Yaitu dengan mengisi inisialisasi program padamikrokontroler dan mengkoneksikan ke bahasa pemograman Visual Basic6.0.

PUSTAKA

1. Atmel, 2007, AT89S52, http://www.atmel.com/dyn resources/doc.0313.pdf(didownload 14 Juli 2009)

2. Arief Ramadhan, (2004), 36 Jam Belajar Komputer Visual Basic 6.0, PT.Elex Media Komputindo

3. Asep Saefullah (2009), Smart Wheeled Robotic yang Mampu MenghindariRintangan Secara Otomatis, Journal CCIT, Vol.2 No.3

4. Budiharto Widodo (2005), Perancangan Sistem dan Aplikasi Mikrokontroller,Penerbit Erlangga, Jakarta

5. Eko Putra Agfianto (2004), Belajar Mikrokontroller AT89S52 Teori danAplikasi, Penerbit ANDI, Yogyakarta

6. Widodo Budiharto, (2005), Perancangan Sistem Dan AplikasiMikrokontroller, PT Elek Media Kumputindo, Jakarta.

7. Untung Rahardja, Asep Saefullah, (2009), Simulasi Kendali Kecepatan MobilSecara Otomatis, Journal CCIT Vol2. No.2

292

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011

MENENTUKAN LINTASAN TERPENDEK (SHORTEST PATH)DENGAN 0/1 KNAPSACK PROBLEM DAN PENDEKATAN

ALGORITMA DYNAMIC PROGRAMMING

Iwan Fitrianto R1

Djoko Soetarno2

e-mail : [email protected], [email protected].

Diterima : 29 Maret 2011 / Disetujui : 12 April 2011

ABSTRACT

Knapsack is one of the classic problems that are found in everyday life. Knapsack can beinterpreted as a sack or bag. Sacks used to load anything and certainly not all objects canbe accommodated inside the sack. Sacks can only store a few objects with total size lessthan or equal to the size of the sack capacity. In principle, the Knapsack problem is theoptimization problem so that the algorithm must find an optimal solution as the answer.This paper will discuss how to solve the 0 / 1 Knapsack Problem using Dynamic Programmingalgorithm approach

Keywords: Knapsack, Dynamic Programming Algorithms.

ABSTRAKSI

Knapsack merupakan salah satu permasalahan klasik yang banyak ditemukan di kehidupansehari-hari. Knapsack dapat diartikan sebagai karung atau kantung. Karung digunakanuntuk memuat sesuatu dan tentunya tidak semua objek dapat ditampung di dalam karung.Karung tersebut hanya dapat menyimpan beberapa objek dengan total ukurannya lebihkecil atau sama dengan ukuran kapasitas karung. Pada prinsipnya masalah Knapsack iniadalah masalah optimalisasi sehingga algoritma harus mencari sebuah solusi palingoptimal sebagai jawabannya. Tulisan ini akan membahas bagaimana menyelesaikan 0/1Knapsack Problem dengan menggunakan pendekatan Algortima Dynamic Programming.

Kata Kunci : Knapsack, Algoritma Dynamic Programming.

1. Dosen Jurusan Teknik Informatika, STMIK Potensi UtamaJl. K.L. Yos Sudarso Km. 6,5 No. 3 A Tj. Mulia, Medan, Telp (061) 6640525

2. Dosen Jurusan Sistem Komputer, STMIK RaharjaJl. jend Sudirman No. 40 Modern Cikokol-Tangerang Telp. 5529692

293

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011294

PENDAHULUAN

Knapsack merupakan salah satu permasalahan klasik yang banyak ditemukan dikehidupan sehari-hari. Knapsack dapat diartikan sebagai karung atau kantung.Karung digunakan untuk memuat sesuatu dan tentunya tidak semua objek dapatditampung di dalam karung. Karung tersebut hanya dapat menyimpan beberapaobjek dengan total ukurannya lebih kecil atau sama dengan ukuran kapasitas karung.

Contoh permasalahan ini seperti penjualan beberapa jenis peralatan rumahtangga oleh pedagang keliling dengan menggunakan gerobak ataupun alat pengangkutlainnya. Keperluan rumah tangga yang akan dijual hanya berjumlah satu untuk tiapjenisnya dan tiap jenis barang memiliki berat dan keuntungan. Tidak semua jeniskeperluan rumah tangga yang akan dijual oleh pedagang keliling tersebut dapatdimasukkan ke dalam alat pengangkut. Tentu saja dikarenakan alat pengangkutnyamemiliki kapasitas maksimum sehingga si pedagang tidak bisa memasukkan seluruhdagangannya. Pedagang tersebut harus memilih barang-barang mana saja yang harusia angkut dengan pertimbangan berat dari barang yang dibawanya tidak melebihikapasitas maksimum gerobak dan memaksimalkan keuntungan dari barang-barangyang ia bawa.

Terdapat beberapa variasi Knapsack Problem:1. Fractional Knapsack Problem Barang boleh dibawa sebagian saja (unit dalam

pecahan).2. 0/1 Knapsack Problem Setiap barang hanya tersedia satu unit, diambil atau

tinggalkan.3. Bounded Knapsack Problem Setiap barang tersedia sebanyak N unit (jumlah

barang terbatas).4. Unbounded Knapsack Problem Setiap barang tersedia lebih dari satu unit,

jumlahnya tidak terbatas [7].

Pada prinsipnya masalah Knapsack ini adalah masalah optimalisasi sehinggaalgoritma harus mencari sebuah solusi paling optimal sebagai jawabannya.

Permasalahan Combinatorial Optimizationn dikenal sebagai NP Hard Problem.Masalah Knapsack tidak dapat diselesaikan dalam waktu singkat hanya dapatdiselesaikan dengan waktu yang lama disebabkan karena banyak data yang digunakansebagai data input. Semakin besar data yang digunakan, maka waktu yang dibutuhkansuatu algoritma untuk menyelesaikan juga semakin lama.

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011 295

Banyak algoritma yang dapat digunakan untuk menyelesaikan KnapsackProblem ini, misalnya Algoritma Brute Force, Branch and Bound, Greedy, Genetikadan lain-lain. Dalam tulisan ini, membahas Knapsack Problem dengan menggunakanAlgoritma Dynamic proramming.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Konsep Dasar GraphSebelum sampai pada penDefinisian masalah lintasan terpendek, terlebih dahulupada bagian ini akan diuraikan mengenai konsep-konsep dasar dari model graphdan representasinya dalam memodelkan masalah lintasan terpendek.Definisi: Sebuah graph G terdiri dari himpunan V= V(G) yang memiliki elemen-elemen yang disebut verteks, dan kumpulan E= E(G) yang merupakan pasangantak berurut dari verteks yang berbeda yang disebut edge.

Secara umum graph dapat digambarkan dengan suatu diagram dimana verteksditunjukkan sebagai titik yang dinotasikan dengan vi, i = 1, 2, …, P dan edgedigambarkan dengan sebuah garis lurus atau garis lengkung yang menghubungkandua verteks (vi, vj) dan dinotasikan dengan ek. sebagai ilustrasi dapat dilihat gambar2.1. yaitu suatu graph yang mempunyai lima verteks dan enam edge.

Gambar 2.1. Graph 5 Verteks dan 6 EdgeDefinisi : suatu digraph G terdiri dari himpunan verteks-verteks V(G): {v1, v2,…}, himpinan edge-edge E(G): {e1, e2, …}, dan suatu fungsi Ψ yang mngawankansetiap edge dalam E(G) ke suatu pasangan berurutan verteks (vi, vj).Jika ek = (vi , vj) adalah suatu edge dalam G, maka vi disebut verteks awal ek dan vjdisebut verteks akhir ek. Arah edge adalah dari vi ke vj.Perhatikan digraph G pada gambar 2.2. dibawah ini.

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011296

Gambar 2.2. Digraph G

Jika G adalah graph (berarah atau tidak) dengan verteks V dan edge E, makadapat ditulis G = (V,E).Graph BerlabelHubungan antar verteks-verteks dalam graph perlu diperjelas. Hubungan tidak cukuphanya menunjukkan verteks-verteks mana yang berhubungan langsung, tetapi jugaseberapa kuat hubungan itu. Verteks- verteks graph menyatakan kota-kota yangada di daerah tersebut. Edge-edge dalam graph menyatakan jalan yangmenghubungkan kota-kota tersebut.

Informasi tentang peta daerah perlu diperjelas dengan mencantumkan jarakantara 2 kota yang berhubungan. Informasi tentang jarak dibutuhkan karena dalamgraph, letak verteks dan panjang edgenya tidak menyatakan jarak 2 kota yangsebenarnya. Jadi setiap garis dalam graph berhubungan dengan suatu label yangmenyatakan bobot garis tersebut.Definisi: Graph Berlabel (weighted graph) adalah suatu graph tanpa edge paraleldimana setiap edgenya berhubungan dengan suatu bilangan riil tak negatif yangmenyatakan nilai edge (w(e)) tersebut. Jumlah nilai semua edge disebut Total Nilai.

Matriks yang bersesuaian dengan graph berlabel G adalah adjacency matriksA = (aij) dengan aij = nilai edge yang menghubungkan verteks vi maka aij = ∞ , danaij = 0 jika I = j.Contoh. Dalam suatu propinsi, ada 8 kota (v1, v2, ..., v8) yang akan dihubungkandengan jaringan listrik. Biaya pemasangan jaringan listrik yang mungkin dibuat antar2 kota sebagai berikut :

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011 297

a. Graph berlabel untuk menyatakan jaringan listrik di 8 kota dapat digambarkanpada gambar 2.3. dibawah ini. Angka dalam kurung menyatakan nilai edgeyang bersangkutan. Nilai tersebut menyatakan biaya pengadaan jaringan listrik.

Gambar 2.3. Graph Jaringan Listrik 8 Kota

b. Adjacency Matriks untuk menyatakan graph berlabel pada gambar 2.3. adalahmatriks A = (aij) dengan aij =Jarak verteks vi dengan vj jika ada edge yang menghubungkan verteks

v dengan vj

∞ jika tidak ada edge yang menghubungkanverteks vi dengan vj

0 jika i = j

Misalkan G adalah sebuah graph berarah. Sebuah edge berarah e = [u,v]dikatakan mulai pada verteks awal u dan berakhir di verteks akhir v, u dan v dikatakanadjacent.

Definisi : Derajat luar dari v, (outdeg (v)) adalah jumlah edge yang berawal pada v,dan derajat v (indeg (v)) adalah jumlah edge yang berakhir di v.

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011298

Karena setiap edge mulai dan berakhir pada suatu verteks maka jumlah derajat-dalam dan jumlah derajat-luar harus sama dengan n, yaitu jumlah edge pada G.Definisi : Sebuah verteks v di G disebut sumber (source) jika ia mempunyai derajat-luar positif tetapi derajat-dalam nol. Sedangkan, v disebut tujuan (sink) jika vmempunyai derajat-dalam positif tetapi derajat-luar nol.Perhatikan gambar 2.4, dibawah ini.

Gambar 2.4. Graph G dengan 7 verteks

Gambar 2.4. diatas terdiri dari :Verteks A B C D E F GDerajat-dalam (indegree) 0 2 2 4 1 1 2Derajat-luar (outdegree) 4 1 0 0 3 3 1Jumlah derajat dalam dan jumlah derajat luar dengan 12 yaitu jumlah busur.

Pada gambar 2.4. verteks A adalah sumber (source) karena edgenya berawalpada A tetapi tidak berakhir di A. Sedangkan C dan D adalah verteks tujuan (sink)karena edgenya berakhir di C dan D tetapi tidak berawal di verteks itu.

Path MinimumSalah satu aplikasi graph berarah berlabel yang sering dipakai adalah mencari pathterpendek diantara 2 verteks. Apabila masalahnya adalah mencari jalur terpendektetap dapat digunakan dengan cara mengganti nilai edge.Definisi : misalkan G adalah suatu graph, dimana v dan w adalah verteks dalam G.suatu Walk dari v ke w adalah barisan verteks – verteks berhubungan dan edgesecara berselang-seling, diawali dari verteks v dan diakhiri pada verteks w. walkdengan panjang n dari v ke w ditulis : v0 e1 v1 e2 v2 … vn-2 en vn dengn v0 = v: vn = w;vi-1 dan vi adalah verteks-verteks ujung edge ei.Path dengan panjang n dari v ke w adalah walk dari v ke w yang semua edgenyaberbeda. Path dari v ke w dituliskan sebagai v = v0 e1 v1 e2 v2 … vn-1 en vn = wdengan ei≠ ej untuk i ≠ j.

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011 299

Definisi : Lintasan adalah suatu barisan edge ( )kiii eee ,.......,,

21 sedemikian rupa

sehingga verteks terminal jie berimpit dengan verteks awal

)1( +jie untuk

11 −≤≤ kj .Contoh 2.2.

Gambar 2.5. Graph dengan 6 verteks dan 10 edge

Pada gambar 2.5. diatas terdapat :a. Pada titik 453433211 vevevevev semua edge berbeda ( ,,, 431 eee dan 5e

masing-masing muncul sekali). Ada verteks yang berulang ( 3v muncul 2 kali

). Verteks awal dan verteks akhir tidak sama verteks awal = 1v dan verteks

akhir = 4v , Barisan ini merupakan Path dari 1v ke 4v dengan panjang 4.

b. Pada titik 56354533211 vevevevevev ada edge yang muncul lebih dari sekali,

yaitu 5e (muncul 2 kali) berarti barisan tersebut merupakan walk dari 1v ke

5v dengan panjang 5.

Shortest PathSetiap path dalam digraph mempuanyai nilai yang dihubungkan dengan nilai pathtersebut, yang nilainya adalah jumlah dari nilai edge path tersebut.dari ukuran dasarini dapat dirumuskan masalah seperti “mencari lintasan terpendek antara dua verteksdan meminimumkan biaya.

Banyak bidang penerapan mensyaratkan untuk menentukan lintasan terpendekberarah dari asal ke tujuan di dalam suatu distribusi aliran berarah. Algoritma yangdiberikan dapat dimodifikasi dengan mudah untuk mrnghadapi lintasan berarah padasetiap iterasinya.

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011300

Suatu versi yang lebih umum dari masalah lintasan terpendek adalahmenentukan lintasan terpendek dari sembarang verteks menuju ke setiap vertekslainnya. Pilihan lainnya adalah membuang kendala tak negatif bagi “jarak”. Suatukendala lain dapat juga diberlakukan dalam suatu masalah lintasan terpendek.Definisi : lintasan terpendek antara dua verteks dari s ke t dalam jaringan adalahlintasan graph berarah sederhana dari s ke t dengan sifat dimana tidak ada lintasanlain yang memiliki nilai terendah.Contoh 2.3.

Gambar 2.6. Shortest path (garis tebal)

Pada gambar 2.6 dapat dilihat bahwa setiap edge terletak pada path-pathdari titik 1 ke titik 5. Edge merepresentasikan saluran dengan kapasitas tertentu(contohnya, air) dapat dialirkan melalui saluran. Sedangkan verteksmerepresentasikan persimpangan saluran. Air mengalir melalui verteks pada verteksyang dillalui Lintasan terpendek dari verteks pada graph diatas adalah P = {1 – 4, 4– 5} dengan kapasitas 4.

Linear ProgrammingProgram (linier) bilangan cacah adalah suatu bentuk dari program matematika. Iniadalah suatu kasus khusus dari program linier dimana semua (atau beberapa) variabeldibatasi sebagai bilangan cacah tak negatif. Kalau semua variabel dibatasi sebagaibilangan cacah, persoalannya disebut persoalan program bilangan cacah murni, dankalau beberapa variabel tertentu dibatasi sebagai bilangan cacah campuran. Suatubentuk khusus dari program bilangan cacah ialah suatu kasus dimana variabel dibatasiharus berharga nol atau satu. Kalau variabel dibatasi seperti ini, maka persoalannyadisebut persoalan program nol-satu (0-1).

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011 301

Perumusan program linear dapat membantu prosedur penyelesaian lebihefisien. Berikut ini adalah bentuk umum program linear.Minimumkan nn xcxcxc +++ ...2211 (1)Dengan kendala

11212111 ... bxaxaxa nn =+++ (2)

22222112 ... bxaxaxa nn =+++

mnmnmm bxaxaxa =+++ ...2211 (3)

0,...,, 21 ≥nxxx

Pada program linear ini, nxxx ,....,, 21 mewakili keputusan variabel yang tidak

diketahui; nccc ,....,, 21 adalah biaya koefisien; nbbb ,....,, 21 adalah nilai disamping

kanan; dan ija , 1=i sampai m dan j=1 sampai n, dinamakan koefisien teknologi.Pernyataan (1) dinamakan fungsi objektif; (2) dinamakan kendala; dan (3)

adalah kendala tidak negatif. Beberapa penyelesaian memenuhi semua kendala,dinamakan feasible solution.

Pada perumusan ini, kendala ditulis dalam bentuk persamaan. Umumnya,kendala program linear mempunyai relasi atau tetapi selalu dapat diubah dalampersamaan dengan penjumlahan slack variabel. Fungsi objektif (1) juga dapatdiekpresikan sebagai maksimum sebagai pengganti minimum.Penulisan matematika diatas, dapat dirumuskan menjadi :

Minimumkan

Dengan kendala

Integer ProgrammingSalah satu asumsi tehnik Program Linear adalah divisibility atau fractionality.Dengan kata lain, setiap variabel model dapat terjadi pada semua nilai nonnegatif,

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011302

suatu nilai solusi yang kontinu. Dalam situasi keputusan tertentu, asumsi ini tidakrealistik dan tidak dapat diterima. Misalnya, suatu solusi memerlukan 2,29 kapalselam dalam suatu sistem pertahanan adalah tidak mempunyai makna praktis. Dalamkasus ini, 2 atau 3 kapal selam harus disediakan (bukan 2,29). Masih banyak masalahlain dalam bidang industri dan bisnis yang memerlukan nilai bulat untuk variabelmodelnya.Definisi : Program Integer adalah suatu program linear dengan tambahan persyaratanbahwa semua atau beberapa variabel bernilai bulat tidak negatif, tetapi tidak perlubahwa parameter model juga bernilai bulat.

Ada banyak kasus dalam masalah Program Integer yang membatasi variabelmodel bernilai nol atau satu. Dalam kasus demikian, persoalan lintasan hanya memilikidua pilihan yaitu masuk atau keluar dari jaringan. Jika variabel ini bernilai satu,persoalan masuk, dan jika variabel bernilai nol, persoalan keluar.

Dalam masalah program integer, jika persoalan mengharapkan semua variabelbasis bernilai integer (bulat positif atau nol), dinamakan pure(all) integerprogramming. Jika persoalan hanya mengharapkan variabel-variabel tertentu bernilaiinteger, dinamakan mixed integer programming. Dan jika persoalan hanyamengharapkan nilai nol atau satu untuk variabelnya, dinamakan zero one integerprogramming.

Walaupun persoalan umum 0-1 linear programming dapat diselesaikan denganalgoritma cutting plane atau branch-and-bound, balas mengembangkan suatualgoritma enumerative yang efisien dan menarik untuk meyelesaikan persoalan ini.Sangat singkat sebagai dasar program integer nonlinear. Fungsi digunakan untukmenyamaratakan kesalahan metode untuk menyelesaikan persoalan all integer danmixed-integer nonlinear programming.

Penyelesaian program integer seperti program linear, dengan rumus sepertidibawah ini :

Minimumkan ∑∑==

m

jijij

m

i

xc11

Kendala ∑ ∑= = ⎪

⎪⎨

⎧=−

m

j

m

kkiij xx

1 1 101

jikajikajika

m

ii

=≠=

111

atau m

0≥ijx mji ,...,2,1, =

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011 303

KnapsackAlgoritma 0 – 1 Programming merupakan salah satu tipe masalah Knapsack dimanakeadaan tertentu terjadi, masing-masing keadaan mempunyai sebuah nilai yangdihubungkan dengan besarannya. Secara nyata bahwa solusi optimal dari masalahknapsack akan menunjukkan kemungkinan yang terbaik.Pada masalah ini akan terdorong untuk menyelesaikan suatu persoalan dalammenentukan lintasan terpendek pada suatu distribusi aliran. Pendekatan yangsederhana dapat dimasukkan ke dalam program komputer untuk memriksa semuaharga 0 – 1 yang mungkin, dipilih yang terbaik yang memenuhi kendala.Contoh : Persoalan Knapsack

Seorang pendaki gunung ingin membawa semua peralatan yang ia perlukandalam satu kantong (sack) saja, Misalkan ada sejumlah n peralatan yang diperlukan,tetapi ia tidak ingin berat seluruhnya melebihi b kg. Misalkan jenis peralatan ialah

jx dan,

Berdasarkan keterangan diatas, persoalan dapat dirumuskan sebagai berikut :Max nn XcXcXcf +++= .....2211

Dengan kendalabXaXaXa nn ≤+++ ....2211

0....,.........21 =nXXX atau 1Persoalan ini merupakan persoalan Knapsack sebagai persoalan nol satu (0-1).Definisi : 0 – 1 atau biner, persoalan Knapsack yaitu masukkan dari n item dansuatu knapsack, dengan

jP = keuntungan dari item j,

jw = bobot dari item j,c = kapasitas dari knapsack.

Pilih subset dari item sebagai

Maksimumkan z =

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011304

Dengan kendala ∑=

≤n

jjj cxw

1

,

jx 0 atau 1, },......,1{ nNjε

Dimana

(Martello. S. et al, 1990)Dynamic ProgrammingDynamic Programming adalah teknik manajemen sain yang diaplikasikan kepadapersoalan yang melibatkan keputusan berurutan yang slaing berkaitan. Program inidikembangkan oleh Richard Bellman dan G. B Dantzing pada tahun 1940 – 1950.Sebagai sebuah konsep, Dynamic Programming lebih luwes dibanding programoptimasi lainnya. Aplikasi Dynamic Programming lebih luwes dibanding program– program optimasi lainnya. Aplikasi Dynamic Programming sudah terbukti baikpada pengelolaan persediaan, jaringan, penjadwalan kerja utnuk karyawan,pengendalian produksi, perencanaan penjualan dan bidang lainnya.

Dynamic Programming adalah metode pemecahan masalah dengan caramenguraikan solusi menjadi sekumpulan langkah (step) atau tahapan (stage)sedemikian sehingga solusi dari persoalan dapat dipandang dari serangkaiankeputusan yang saling berkaitan.

Pada penyelesaian persoalan dengan metode Dynamic Programming initerdapat sejumlah berhingga pilihan yang mungkin, solusi pada setiap tahap dibangundari hasil solusi tahap sebelumnya, kita menggunakan optimasi dan kendala untukmembatasi sejumlah pilihan yang harus dipertimbangkan pada suatu tahap.Konsep Dasar Dalam Dynamic Programming

a. DekomposisiPersoalan Dynamic Programming dapat dipecah – pecah menjadi sub-persoalan atau tahapan yang lebih kecil dan berurutan. Setiap tahap jugasebagai titik keputusan. Setiap keputusan yang dibuat pada suatu tahap akanmempengaruhi keputusan-keputusan pada tahap berikutnya.

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011 305

b. StatusStatus adalah kondisi awal (Sn) dan kondisi akhir (Sn-1) pada setiap tahaptersebut keputusan dibuat (Dn). Status akhir pada setiap tahap tergantungkepada status awal dan keputusan yang dibuat pada tahap yang bersangkutan.Status akhir pada suatu tahap merupakan input bagi tahap berikutnya.

c. Variabel Keputusan dan HasilKeputusan yang dibuat pada setiap tahap (Dn) merupakan keputusan yangberorientasi kepada return yang diakibatkannya (Rn/ n∆ , tingkat maksimalatau minimal.

d. Fungsi TransisiFungsi transisi menjelaskan secara pasti bagaimana tahap-tahap salingberhubungan. Fungsi ini berbentuk fungsi hubungan antar status pada setiaptahap yang berurutan. Fungsi transisi secara umum berbentuk: Sn-1 = Sn –Dn, dimana Sn-1 = status pada tahap n-1 atau status akhir pada tahap-n. Snadalah status awal pada tahap-nKomponen pada setiap tahap dapa digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.7 Tahapan Fungsi Transisie. Optimasi Tahap

Optimasi tahap dalam Dynamic Programming adalah menemukan keputusanoptimal pada setiap tahap dari berbagai kemungkinan nilai status inputnya.Fungsi umum dari keputusan optimal adalah:Fn(Sn, Dn) = return pada tahap-n dari nilai status input Sn, dan keputusanDn.Fn*(Sn) = return optimal pada tahap-n dari nilai input status Sn.

f. Fungsi RekursifFungsi rekursif biasanya digunakan berbagai program komputer, dimana nilaisebuah variabel pada fungsi itu merupakan nilai kumulatif dari nilai variaeltersebut pada tahap sebelumnya. Pada Dynamic Programming, fungsi umudituliskan sebaai: fn(Sn, Dn) = Rn + fn-1*(S-1, Dn-1)Prosedur optimasi diawali dari tahap akhir menuju tahap awal (backward).

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011306

Karakteristik program dinamis adalah:a. Persoalan dapat dipisahkan menjadi beberapa tahap (stages), dimanasetiap

tahap membutuhkan keputusan kebijakan yang standard dan salingberhubungan.

Gambar 2.8 Tahapan (stage) Standardb. Setiap tahap memiliki sejumlah status (state). Secara umum, sekumpulan status

ini merupakan berbagai kemungkinan yang timbul dari sistim persoalannya.Status ini memberikan informasi uang dibutuhkan setiap keputusan dandampaknya pada tahap berikutnya. Jumlah status pada setiap tahap bisa definitatau infinit.

c. Setiap keputusan kebijakan yang dibuat pada suatu tahap, status pada tahaptersebut ditransformasi ke dalam status yang berkaitan pada tahap berikutnya.Hubungan antar status pada tahap yang berurutan bisa bersifat deterministicatau probabilistik.

Pada persoalan dengan n-tahap, ada dua input, yaitu : (1) state pada tahap-n(Sn) dan decision variabel (Xn). Sedang outputnya adalah : (1) return atauakibat dari setiap Xn yang dipilih, fn(s,Xn) dan (2) status baru yang menjadiinput pada tahap berikutnya (Sn-1). Hubungan antara Xn dan fn(s,Xn)ditemukan oleh return function. Sedang hubungan antar status pada tahaptertentu ditentukan oleh transition function

Gambar 2.9. Return dan Transition Function

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011 307

d. Solusi pada Dynamic Programming berprinsip kepada optimalitas yangdikembangkan oleh Bellman.

e. Keputusan pada tahap berikutnya bersifat independen terhadap keputusansebelumnya. Untuk menyelesaikan persoalan Dynamic Programming,dimulai dari solusi awal pada suatu tahap dan secara berurutan menuju tahapberikutnya dengan proses yang terbalik (backward induction process).

f. Solusi optimal yang dihasilakn padasetiap tahap berprinsip kepada hubungandalam bentuk fungsi rekursif (recursion relationship). Secara umum bentukfungsi rekursif adalah:Fn*(Sn) = max/min {fn(Sn, Xn)}Dimana fn*(Sn) = hasil optimal dari keputusan pada tahap-n.

Analisa Algoritma Dynamic ProgrammingDynamic Programming adalah metode pemecahan masalah dengan caramenguraikan solusi menjadi sekumpulan langkah (step) atau tahapan (stage)sedemikian sehingga solusi dari persoalan dapat dipandang dari serangkaiankeputusan yang saling berkaitan.

Pada penyelesaian persoalan dengan Dynamic Programming terdapatsejumlah berhingga pilihan yang mungkin, solusi pada setiap tahap dibangun darihasil solusi tahap sebelumnya, kita menggunakan persyaratan optimasi dan kendalauntuk membatasi sejumlah pilihan yang harus dipertimbangkan pada suatu tahap.

Pada Dynamic Programming, rangkaian keputusan yang optimal dibuatdengan menggunakan Prinsip Optimalitas. Prinsip Optimalitas: jika solusi total optimal,maka bagian solusi sampai tahap ke-k juga optimal. Prinsip optimalitas berarti bahwajika kita bekerja dari tahap k ke tahap k + 1, kita dapat menggunakan hasil optimaldari tahap k tanpa harus kembali ke tahap awal, ongkos pada tahap k+1 = (ongkosyang dihasilakn pada tahap k) + (ongkos dari tahap k ke tahap k +1). Denganprinsip optimalitas ini di jamin bahwa pengembalian keputusan pada suatu tahapadalah keputusan yang benar untuk tahap-tahap selanjutnya.

Dua Pendekatan Algoritma Dynamic ProgrammingDua pendekatan yang digunakan dalam Dynamic Programming yaitu: maju(forward atau up-down) dan mundur (backward atau bottom up). Misalakan x1,x2, x3, …, xn meyatakan peubah (variable) keputusan yang harus dibuat masing-masing untuk tahap 1, 2, …, n. Maka:

1. Dynamic Programming maju. Dynamic programming bergerak mulai daritahap 1, terus maju ke tahap 2, 3, dan seterusnya sampai tahap n. runtunanpeubah keputusan adalah x1, x2, x3, …, xn.

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011308

2. Dynamic Programming mundur. Dynamic Programming bergerak mulai daritahap n, terus mundur ke tahap n-1, n-2, dan seterusnya sampai tahap 1.runtunan peubah keputusan adalah xn, xn-1, xn-2, …, x1.

Langkah-langkah Pengembangan Algoritma Dynamic Programming1. Karakteristik struktur solusi optimal.2. Definisikan secara rekursif nilai solusi optimal.3. Hituang nilai solusi optimal secara maju atau mundur.4. konstruksi solusi optimal.

Algoritma Dynamic ProgrammingAlgoritma Dynamic Programming adalah sebagai berikut :Langkah 0 (inisialisasi) :Inisialisasi 0=is dan aii md = untuk ni ,.....,2,1=Langkah 1 :

1. Isi as dengan 1 (karena simpul a adalah simpul asal lintasan terpendek,jadi sudah pasti terpilih).

2. Isi ad dengan ∞ (tidak ada lintasan terpendek dari simpul a ke a)Langkah 2, 3, … , n-1 :

1. Cari j sedemikian sehingga 0=js dan { }nj dddd ,.....,,min 21=

2. Isi js dengan 1

3. Perbarui id , untuk ni ,....,3,2,1= dengan :

{ }jijii mdlamadbarud += ),(min)(

Shortest PathAndaikan diberikan sebuah graph G dalam tiap edge ( )yx, dihubungkan dengan

verteks ( )yxa , mewakili panjang dari edge. Dalam beberapa hal, panjangsebenarnya mewakili biaya atau beberapa nilai lainnya. Panjang dari lintasan adalahmenentukan panjang jumlah dari masing-masing edge yang terdiri dari lintasan. Untuk2 verteks s dan t dalam G, ada beberapa lintasan dari s dan t. Masalah lintasanterpendek meliputi pencarian lintasan dari s ke t yang mempunyai lintasan terpendekdan biaya termurah.

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011

Pada persoalan ini akan terdorong untuk menyelesaikan suatu persoalan untukmenentukan lintasan terpendek dan biaya termurah dalam suatu jaringan denganmengimplementasikannya ke dalam persoalan knapsack yang merupakan salah satupersoalan 0-1 programming.

Analisis KnapsackMasalah knapsack ini dapat dirumuskan secara matematika dengan memberi nilaipada objek dari 1 sampai n dan memperkenalkan suatu vektor dari variabel biner

( )njx j ,....,1= yang memiliki arti sebagai berikut :

Jika merupakan ukuran dari kelayakan yang diberikan oleh objek adalahbesarannya dan adalah besaran dari knapsack, masalahnya akan terpilih, diantarasemua vektor biner yang akan memenuhi kendala

∑=

≤n

jjj cxw

1

,

0=jx atau 1 { }nNj ,.....,1ε

Dimana salah satu fungsi objektif di maksimalkan

∑=

n

jjj xp

1

Contoh 3.1 Persoalan lintasan terpendek diimplementasikan ke dalam knapsack.Suatu aliran adalah sebuah perjalanan objek dari suatu tempat ke tempat lain

dalam suatu jaringan kerja, seperti penyaluran air bersih pada saluran pipa. Banyakmasalah penting yang perlu diperhatikan pada aliran dalam jaringan kerja, sepertimenimimumkan jumlah materi yang akan disalurkan dari suatu pipa ke pipa lain, danmenentukan biaya penyaluran yang paling minimum untuk mengirimkan sejumlahobjek dari sumber persediaan ke tujuan, atau mencari jalan terpendek padapengiriman objek dalam suatu sistem. Berikut ini adalah representasi graph padapenyaluran air bersih.

309

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011

Ada bermacam – macam pendekatan yang dapat digunakan untuk menyelesaikanpersoalan ini. Beberapa diantaranya adalah :

1. Cara EnumerasiPersoalan ini adalah persoalan program integer, yang dapat dimasukkan ke dalampersoalan knapsack.

Karena persoalan knapsack untuk mencari persoalan 0 dan 1, dan kendala diatasatau 1, maka persoalan ini dinamakan persoalan knapsack.Maka :

310

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011

Dengan kendala :

Dengan kendala

Setelah disubsitusikan maka :

311

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011

Dengan kendala :

Lalu masukkan biaya masing-masing

Dengan kendala :

Model ini dapat diselesaikan dengan metode Branch and Bound dengan caramenambahkan delapan kendala berikut untuk mengantikan kendala

Kedelapan kendala ini adalah :

Cara lain untuk menyelesaikan masalah ini secara efisien adalah dengancomplete enumeration. Dengan cara ini solusi yang tak memenuhi diabaikan dansolusi yang memenuhi dievaluasi untuk dipilih yang terbaik.

Analisis Dynamic Programming

Dynamic Programming merupakan metode pemecahan masalah dengancara menguraikan solusi menjadi sekumpulan langkah (step) atau tahapan (stage)sedemikian sehingga solusi dari persoalan dapat dipandang dari serangkaiankeputusan yang saling berkaitan.

Pada dynamic programming, rangkaian keputusan yang optimal dibuat denganmenggunakan Prinsip Optimalisasi. Prinsip Optimalisasi: jika solusi optimal, makabagian solusi pada tahap ke-k juga optimal. Prinsip Optimalisasi berarti bahwa jika

312

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011

kita bekerja dari tahap k ke tahap k+1, kita dapat menggunakan hasil optimal daritahap k tanpa harus kembali ke tahap awal. Ongkos pada tahap k+1 = (ongkosyang dihasilkan pada tahap k) + (ongkos dari tahap k ke tahap k+1). Dengan prinsipoptimalisasi ini dijamin bahwa pengambilan keputusan yang benar untuk tahap-tahapselanjutnya.Algoritma Dynamic Programming adalah sebagai berikut :Langkah 0 (inisialisasi) :

Inisialisasi 0=is dan aii md = untukLangkah 1:

1. isi as dengan 1 (Karena simpul a adalah simpul asal jalur terpendek,jadi sudah pasti terpilih).

2. isi ad dengan 0 (tidak ada lintasan terpendek dari simpul a ke a).Langkah 2,3, …, n-1:

1. Cari j sedemikian sehingga 2. Isi dengan 13. perbaharui id untuk

Algoritma dynamic programming bekerja dengan cara menyimpan setiapsimpul v, dengan d[v] menyatakan lintasan terpendek yang telah ditemukan antara sdan v. Pada awalnya, nilai ini adalah 0 untuk sumber simpul s (d[s]=0), danketidakterbatasan untuk semua simpul lain, yang menyatakan fakta bahwa kita tidakmengetahui lintasan manapun yang mengacu ke arah simpul itu (d[v]= untuk tiap-tiap v didalam V, kecuali s). Ketika algoritma berhenti, d[v] akan menyatakan nilailintasan yang paling pendek dari s sampai v atau bernilai tak berhingga, jika lintasantersebut tidak ada.

Operasi dasar dari algoritma dynamic programming adalah relasi sisi jika adasuatu sisi dari u ke v, kemudian diketahui lintasan yang paling pendek dari s ke u(d[u]) dapat diperluas menjadi lintasan dari s ke v dengan menambahkan sisi (u,v)pada bagian akhir. Lintasan akan mempunyai panjang d[u]+w(u, v). jika nilai iniadalah kurang dari d[v] yang sekarang, kita dapat menggantikan nila d[v] yangsekarang dengan nilai yang baru itu. Relaksasi sisi diterapkan sampai semua nilai-nilai d[v] mengembalikan nilai lintasan yang paling pendek dari s ke v. Algoritma ini

313

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011

diorganisir sedemikian sehingga masing-masing sisi (u,v) direlaksasi hanya sekali,ketika d[u] telah mencapai nilai akhirnya.

Ide relaksasi ini datang dari suatu analogi antara perkiraan lintasan yang palingpendek dan panjang suatu pegas seperti bentuk sekerup yang bukan dirancanguntuk tekanan. Pada awalnya, nilai lintasan yang paling pendek adalah suatu optimisasiyang dianalogikan dengan pegas. Ketika lintasan lebih pendek ditemukan, nilai yangtelah diperkirakan diturunkan, dan pegas diperlonggar.

Algoritma memelihara dua himpunan simpul S dan Q, himpunan S berisi semuasimpul yang telah kita ketahui bahwa nilai d[v] adalah sudah merupakan nilaiterpendek dan himpunan Q berisi semua simpul lainnya. Pada awalnya himpunankosong, dan pada setiap langkah satu simpul dipindahkan dari Q ke S. Simpul inidipilih sebagai simpul dengan nilai d[u] paling rendah. Ketika suatu simpul udipindahkan ke S, algoritma ini merelaksasi setiap sisi (u,v).

Contoh : Sebuah rute dari St. Louis ke San Francisco melalui beberapa kotaantara seperti yang terlihat pada gambar jaringan berikut :

Angka pada setiap garis penghubung merupakan jarak. Dari gambar rutetersebut, maka persoalan ini dapat dibagi menjadi empat tahap (nomor tahap dimulaidari kota tujuan berurutan ke kota asal).

Tahap-1 :

Tahap-2 :

314

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011

Tahap-3 :

Tahap-4 :

Pembacaan tabel-tabel ini untuk menentukan tingkat optimal adalah dari tahap-4tahap-3 tahap-2 tahap-1.Rute optimal dengan jarak minimal adalah :1 3 5 8 10, dengan total jarak = 5+2+3+6 = 16, atau1 4 5 8 10, dengan total jarak = 2+5+3+6 = 16.

KESIMPULANDalam menyelesaikan suatu persoalan shortest path dengan Knapsack untukmenentukan lintasan tependek dan biaya termurah dari sumber s sampai ke tujuan tpada suatu lintasan, dapat diselesaikan dengan metode mundur yang merupakansalah satu persoalan dari masalah knapsack. Persoalan ini juga merupakan persoalan0-1 dynamic programming dimana solusi optimal akan menunjukkan kemungkinanpilihan yag terbaik.

PUSTAKA1. Navneet Bhushan, “ Strategic Decision Making : Applying The Analytic

Hierarchy Process “, Springer2. Peter Kall, “ Stochastic Programming “, John Wiley & Son3. Richard Bellman, “ Dynamic Programming “, Princeton University Press.4. Rush D Robinett III, “ Applied Dynamic Programming for Optimization of

Dynamical Systems “, Siam

315

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011

DESAIN APLIKASI E-LEARNING SEBAGAI MEDIAPEMBELAJARAN ARTIFICIAL INFORMATICS

Henderi1

Maimunah2

Randy Andrian3

e-mail : [email protected], [email protected],[email protected].

Diterima : 14 April 2011 /Disetujui : 28 April 2011

ABSTRACT

Internet is one of the fastest growing technology, internet presence provides convenience inreceiving and accessing information in various formats from all over the world. One elementin the Internet is a web site, currently the website can not only serve as a medium of informationbut a variety of learning systems can be done on the internet, as well as learning ArtificialInformatics. Artificial informaticsintended as a measurement or evaluation of a person’sability to understand science in IT, Informatics Artificial itself a branch of ArtificialIntelligence. We have available a variety of media that can be used in studying InformaticsArtificial introduction or language but explanations are still using the English languageso that it becomes more difficult to learn, especially for people who are still clouds in theEnglish language. Utilization of Internet technology advances in developing artificialmedia Informatics web-based learning can provide another alternative in the study ofArtificial Informatics. In this journal, authors build a web site that provides informationand learning materials related to Artificial Informatics.

Keywords: Artificial Informatics, Artificial Intelligence, Internet

ABSTRAKSI

Internet merupakan salah satu teknologi yang berkembang sangat pesat, kehadiran internetmemberikan kemudahan dalam menerima dan mengakses informasi dalam berbagai format dariseluruh penjuru dunia. Salah satu elemen di dalam internet adalah situs web, saat ini situs

1. Dosen Jurusan Teknik Informatika, STMIK RaharjaJl. jend Sudirman No. 40 Modern Cikokol-Tangerang Telp. 5529692

2. Dosen Jurusan Teknik Informatika, AMIK RaharjaJl. jend Sudirman No. 40 Modern Cikokol-Tangerang Telp. 5529692

3. Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika, STMIK RaharjaJl. jend Sudirman No. 40 Modern Cikokol-Tangerang Telp. 5529692

316

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011 317

web tidak hanya dapat dijadikan sebagai media informasi tetapi berbagai sistem pembelajaranpun dapat dilakukan di internet, seperti halnya pembelajaran artificial Informatics. Artificialinformaticsdimaksudkan sebagai alat ukur atau evaluasi atas kemampuan seseorang dalammemahami ilmu IT, artificial informatics sendiri merupakan cabang dari artificial Intelligence.Saat ini tersedia berbagai media yang dapat digunakan dalam mempelajari artificialinformaticstetapi penjelasan atau bahasa pengantarnya masih menggunakan bahasa Inggrissehingga menjadi lebih sulit untuk dipelajari, terutama bagi orang yang masih awan denganbahasa Inggris. Pemanfaatan kemajuan teknologi internet dalam mengembangkan mediapembelajaran artificial informatics berbasis web dapat memberikan altenatif lain dalammempelajari artificial Informatics. Dalam jurnal ini membangun suatu situs web yangmenyajikan informasi serta materi-materi pembelajaran yang berhubungan dengan artificialInformatics.

Kata Kunci: Artificial Informatics, Artificial Intelligence, Internet.

PENDAHULUAN

Teknologi saat ini berkembang sangat cepat. Kemajuan teknologi yang sangat pesatini berdampak pada semua aspek kehidupan yang berhubungan dengan duniainformasi dan teknologi. Salah satu bentuk perkembangan teknologi adalah internet.Dengan Internet kita dapat menerima dan mengakses informasi dalam berbagai formatdari seluruh penjuru dunia.Kehadiran Internet juga dapat memberikan kemudahan dalam dunia pendidikan halini terlihat dengan begitu banyaknya situs web yang menyediakan media pembelajaranyang semakin interaktif serta mudah untuk dipelajari, internet seperti halnyaperpustakaan dunia dan situs web sebagai bukunya. Situs web tidak hanya dapatdijadikan sebagai media informasi tetapi berbagai sistem pembelajaran pun dapatdilakukan di internet, seperti halnya pembelajaran artificial informatics.Bisnis unit sekarang dan yang akan datang, apapun jenis atau bidangnya, kalautidak ada dukungan teknologi informasi (TI) didalamnya. Bidang kedokteran,pertanian, arsitektur, kesenian, pendidikan, perbankan, perdagangan, dan sebagainya,dari hulu ke hilir, semua bidang ilmu pengetahuan memerlukan dan harus adadukungan TI didalamnya, seolah-olah TI sudah merasuk ke seluruh sendi kehidupanmanusia dan tidak bisa dipisah-pisahkan lagi. Bidang pendidikan misalnya, perluadanya dukungan TI untuk melaksanakan kegiatan perkuliahan sehari hari, perhitungandan transaksi keuangan, penyimpanan semua arsip lama, merekrut mahasiswa baru,melakukan penelitian, metode pembelajaran, dan yang telah disebut hanya merupakansebagaian dari kebutuhan TI sebuah bidang usaha. Dapat disimpulkan bahwa tanpadukungan TI, apapun bidang usahanya akan tertinggal jauh dengan pesaing usahayang lain, dan dapat dipastikan tidak dapat bertahan lama.

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011318

Tantangan dunia TI sekarang adalah, bagaimana sesuatu istilah “machinized”dapat di transformasi menjadi istilah “humanized”. Seolah olah yang memangkenyataannya mesin, atau benda mati, mengerti perasaan manusia, dapat dengansopan mengingatkan suatu hal yang terlupakan, dapat menginformasikan sesuatuyang belum diketahui, memiliki karakter yang cocok dan dapat bersosialisasi ditengahkehidupan manusia dalam skala global atau organisasi dalam skala yang lebih kecil.Memang dunia TI yang saat saat ini sukses dapat ditelaah kesungguhanpengembangnya telah mengarah ke “humanized” atau istilah sekarangnya adalahpersonalisasi.

Suatu permasalahan tidak akan terjadi dengan sendirinya, tetapi pasti adapenyebabnya, sistem e-learning Artificial informaticsberbasis web ini di buatberdasarkan permasalahan yang ada, yaitu adanya kesulitan dalam mempelajariartificial informaticsdari media buku ataupun media lainnya. Pada computer basede-learning artificial informaticstidak semua memiliki fasilitas untuk update datasoal ataupun tutorial, sehingga soal ataupun tutorial sudah tidak relevan lagi. Situsweb e-learning yang menyediakan materi tentang artificial informatics masihterbatas. Menyediakan alternatif lain dalam mempelajari artificial informatics.Pertanyaannya adalah, apa lagi yang harus dilakukan. Jawabannya ada dalam uraiandibawah ini yaitu artificial informatics dalam sistem e-learning.

KONSEP UTAMA

1. Konsep Articial Informatics (AI)

Secara sederhana, definisi articial informatics adalah sebuah sistem informasiyang memiliki karakter dan kapabilitas seperti manusia dengan menggunakan PCdalam membantu menyelesaikan tugas sehari-hari.

Apa yang disebut karakter, dan kenapa karakter dibutuhkan? Sebut dulu,bahwa manusia yang nilainya tinggi bukanlah manusia yang memiliki kepandaianyang tinggi, melainkan seseorang yang memiliki karakter yang tinggi. Sebut juga,bahwa sebuah organisasi besar maupun kecil, memerlukan sosok pimpinan yangmemiliki karakter yang tinggi. Sebut juga, bahwa anak kecil memerlukan sosokkarakter yang dia bisa berpegangan, sebelum anak tersebut bisa tumbuh dewasamenjadi karakter yang unik tersendiri.

Karakter yang disebut diatas, mencerminkan bahwa sama sama manusiamemiliki karakter yang berbeda-beda, dan nilai dari seseorang itu adalah cerminandari karakternya. Namun pernahkah disadari, bahwa sesuatu yang bukan benda

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011 319

hidup, bisa saja memiliki karakter. Memang diketahui, bahwa benda mati tidak akanada karakter kalau bukan diisi oleh manusia, atau diartikan oleh manusia. Sebagaicontoh, sebuah tamagoci yang sering dijadikan mainan oleh anak anak, kita sebutmemiliki karakter karena anjing yang ada pada mainan tersebut memiliki nama,perasaan, kebutuhan dan sebagainya. Kalau anjing yang diberi nama Novi itu matikarena sebab tertentu, anak yang memilikinya akan merasa sedih dan kehilangan.Ini sebagai bukti bahwa mainan tersebut mempunyai karakter.

Sebagai contoh juga, sesuatu benda mati yang memiliki karakter, yaitu tokoh-tokoh kartun, seperti cinderella, snow white, micky mouse dan sebagainya yangdisukai oleh anak-anak. Tokoh kartun ini sangat popular dan penting, karena memilikikarakter yang dapat dijadikan media atau alat untuk membangun karakter anak itukelak.

Dari sini ditekankan bahwa, seperti contoh-contoh yang disebut diatas, bahwasebuah benda akan memiliki nilai yang tinggi bila memiliki karakter, artinya sebuahsistem informasi yang notabene juga sebuah benda mati, akan tinggi nilainya kalaumemiliki karakter yang bagus dan unik. Artificial informaticsmenekankan bahwasistem informasi harus “humanized” yaitu memiliki karakter yang sesuai dengandimana sistem informasi itu berada.

2. Definisi E-Learning

Pengertian para ahli mengenai e-learning ini sangatlah banyak diantaranya adalah :

A. Menurut Soekartawi (2003)E-learning is a generic term for all technologically supported learningusing an array of teaching and learning tools as phone bridging, audioand videotapes, teleconferencing, satellite transmissions, and the morerecognized web-based training or computer aided instruction alsocommonly referred to as online courses.

B. Menurut Jaya Kumar. Koran (2002)E-learning sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yangmenggunakan rangkaian elektronika (LAN, WAN , atau Internet) untukmenyampaikan isi pembelajaran, interaksi atau bimbingan.

C. Menurut Dong (dalam Kamaraga, 2002)E-learning sebagai kegiatan belajar asynchronous melalui perangkatelektronik komputer yang memperoleh bahan belajar yang sesuai dengankebutuhannya.

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011320

3. Perkembangan E-learning dari masa ke masaUraian singkat tentang perkembangan e-learning dari masa sebagai berikut (cross,2002) :

1990 : CBT (Computer Based Training)

Era dimana mulai bermunculan aplikasi e-learning yang berjalan dalam PCstandalone ataupun berbentuk kemasan CD-ROM. Isi berupa materi dalambentuk tulisan maupun multimedia (visual dan audio) dalam format MOV,MPEG-1 atau AVI. Perusahaan perangkat lunak Macromedia mengeluarkantool pengembangan bernama authorware, sedangkan asymetrix (sekarangbernama click2learn) juga mengembangkan perangkat lunak bernamatoolbook.

1994 : Paket- paket CBT

Seiring dengan mulai diterimanya CBT oleh masyarakat, sejak tahun 1994muncul CBT dalam bentuk paket – paket yang lebih menarik dan diproduksisecara missal.

1997 : LMS (Learning Management System)

Seiring dengan perkembangan teknologi internet di dunia, masyarakat duniamulai terkoneksi dengan internet. Kebutuhan akan informasi yang cepatdiperoleh menjadi mutlak dan jarak serta lokasi bukanlah halangan lagi. Disinilah muncul sebutan learning management system atau biasa disingkatdengan LMS. Perkembangan LMS yang semakin pesat membuat pemikiranbaru untuk mengatasi masalah interoperability antara LMS yang ada dengansuatu standar. Standar yang muncul misalnya adalah standar yang dikeluarkanoleh AICC (Airline Industry CBT Committee), IMS, IEEE LOM, ARIADNE,dan lain sebagainya.

1999 : Aplikasi E-Learning berbasis Web

Perkembangan LMS menuju ke aplikasi e-learning berbasis web secara total,baik untuk pembelajar (learner) maupun administrasi belajar mengajarnya.LMS mulai digabungkan dengan situs-situs portal pada saat ini boleh dikatakanmenjadi barometer situs-situs informasi, majalah, dan surat kabar dunia. Isi

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011 321

juga semakin kaya dengan perpaduan multimedia, video streaming sertapenampilan interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standar,berukuran kecil dan stabil.

4. Keuntungan E-Learninga. Menghemat waktu proses belajar mengajarb. Mengurangi biaya perjalananc. Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (insfrastruktur, peralatan,

buku)d. Menjangkau wilayah geografis yang lebih luase. Melatih pelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan

5. Strategi Pengembangan E-Learning

Gambar 1.Tahapan Pengembangan E-Learning

Pada gambar 1 diatas dapat dijelaskan tahapan pengembangan sebuah system E-learning yang dibuat yaitu melalui requirement analysis – design – coding – testing– maintenance. Strategi pengembangan e-learning menurut Onno W. Purbo (2005)memiliki kesamaan dengan strategi pengembangan perangkat lunak dikarenakan e-learning merupakan perangkat lunak juga.

a. Requirement Analysis and specificationAnalisa kebutuhan ini maksudnya adalah kebutuhan apa saja yang diperlukanoleh pemakai sistem ini, sebagai contoh kebutuhan untuk men-downloadmateri, kebutuhan untuk tanya jawab dengan peserta didik lainnya baik itumelalui live chat, video conference, maupun melalui VOIP (Voice Over InternetProtocol) dan lain sebagainya.

b. DesignTahapan desain ini mungkin bisa dijadikan menjadi 2 tahap yakni tahap pertamadesain secara global dan yang kedua desain secara detail hingga modul, tipedata, fungsi dan prosedur.

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011322

c. CodingTahap ini merupakan implementasi hasil desain ke dalam baris-baris program.

d. TestingPengujian ini pertama-tama dilakukan di tingkat modul yang kemudiandilanjutkan ditingkat logika internal dan diakhiri pada pemeriksaan hasil, apakahsudah memenuhi kebutuhan yang diinginkan.

e. MaintenanceTahap ini merupakan tahapan terakhir pada pengembangan e-learning dantahapan ini memiliki peranan yang sangatlah penting, karena jika terdapatkendala pada sistem maka tugas pengelola sistem inilah yang akan me-maintenance sistem yang sedang berjalan saat ini.

PEMBAHASAN

1. Analisis SistemTahap analisis sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh ke

dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan danmengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatankesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapatdibuat rancangan sistem yang baru yang sesui dengan kebutuhan.

2. Analisis KebutuhanDesain sistem yang akan dibuat memerlukan beberapa kebutuhan data

masukan, kebutuhan data keluaran dan kebutuhan antar muka. Tujuan analisiskebutuhan adalah untuk menentukan spesifikasi fungsi, kemampuan serta fasilitasdari program. Analisis kebutuhan juga bermanfaat sebagai dasar evaluasi setelahprogram selesai disusun.

a) Kebutuhan Data MasukanPembuatan Media e-Learning artificial informaticsBerbasis web inimembutuhkan beberapa masukan data diantaranya adalah data Soal artificialinformatics, data Tutorial yang berkaitan dengan artificial informatics, dataPengguna (anggota dan administrator), data kritik dan saran atau komentardari anggota.

b) Kebutuhan Data KeluaranData keluaran adalah data yang dihasilkan dari data masukan yang telah diolah.Adapun output yang dihasilkan yaitu : tutorial artificial informatics, soalartificial informatics, nilai artificial informatics, review test.

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011 323

c) Kebutuhan AntarmukaBerdasarkan hasil pengamatan, antar muka yang diinginkan harus dengantampilan sebaik mungkin, sehingga ramah bagi pengguna artinya penggunadapat menggunakan perangkat lunak yang dibuat dengan senyaman mungkindan mengurangi kesalahan dalam memasukkan data, proses maupunkeluarannya.

3. Perancangan SistemDalam perancangan media pembelajaran e-learning artificial informatics

berbasis web ini melalui dua tahap yang terdiri dari : Pembuatan desain global yangterdiri dari : unified modeling language (UML) use case diagram, dan classdiagram.

Gambar 2.Use case diagram sistem e-learning

Dari gambar 2 diatas dapat dijelaskan use case diagram sistem e-learning initerdapat 1 sistem yang mencakup seluruh proses pendistribusian, 2 aktor yaitu dosendan mahasiswa serta mempunyai 9 use case yaitu home, daftar, login, pilih uploadtugas dan pilih upload materi, topic, forum diskusi dosen dan forum diskusimahasiswa, kritik dan saran.

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011324

Gambar 3. Class diagram website e-learning

Dari gambar 3 diatas dapat dijelaskan Class diagram terdiri dari 4 (empat) classdiagram yaitu user, tabel e-learning, e-learning dan login, dimana masing-masingsaling berhubungan antar class diagram.

4. Dukungan TeknologiMedia e-learning artificial informatics berbasis web ini di implementasi

dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, yaitu sebuah bahasa pemrogramanyang perintah-perintahnya dijalankan di web server kemudian hasilnya dikirimkanke browser dalam bentuk HTML biasa. Tahapan implementasi sistem merupakantahap meletakkan sistem supaya siap untuk di operasikan, termasuk kegiatan penulisankode program yang digunakan dan diharapkan sistem yang telah dirancang siapuntuk dioperasikan pada keadaan yang sebenarnya sehingga dapat diketahui apakahsistem sudah sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

5. Ciri khas dan manfaat Web E-Learning Artificial Informatics4 (empat) Ciri khas dari web e-learning dari sebuah artificial informatics

adalah:1. Sistem Informasi yang lebih “humanized”2. Sistem Informasi yang lebih entertaining.3. Sistem Informasi yang memiliki kapabilitas atau kemampuan bekerja.4. Sistem Informasi yang memiliki database dan menggunakan jaringan serta

aplikasi Web.

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011 325

Gambar 4.Diagram artificial informatics

Petunjuk pada gambar 4 diatas dapat dijelaskan Diagram Artificial informaticsyangberupa karakter, kapabilita, output, aplikasi, database dan jaringan

6. Pembahasan ProgramMedia e-learning artificial informatics berbasis web dapat diakses pada jaringanlokal melalui alamat http://localhost/elearning1/ Pada jaringan lokal pastikan file-filemedia e-learning artificial informatics berbasis web sudah berada pada folderyang benar, bila kita menggunakan xampp for windows letakkan file-file media e-learning artificial informatics berbasis web pada folder C:\xampp\htdocs\elearning1

Gambar 5.Tampilan home website e-learning artificial informatics

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011326

Petunjuk pada gambar 5 diatas yang merupakan tampilan system e-learning Artificialinformaticsyang dimulai dari Dosen dan mahasiswa membuka home website e-learning, kemudian daftar sebagai pengguna, setelah mendaftar kemudian login,dan pilih menu uploud, disini jika dosen atau mahasiswa bisa meng-uploud tugasdan materi, kemudian membuat topik baru, apa yang ingin di buat pada form topik,lalu diskusikan dalam form diskusi, jika berkenan dosen dan mahasiswa dapat menuliskritik dan saran.

7. Analisa Proses Manajemen ContentProses manajemen content berfungsi untuk mengupdate content dari situs webseperti berita, tutorial, content download, polling, serta soal-soal ArtificialInformatics. Sama seperti manajemen user untuk mengakses halaman ini userdiharuskan login terlebih dahulu, setelah login klik link manajemen content ataumasuk ke alamat l :h t t p : / / l o c a l h o s / a r t i f i c i a l - i n f o r m a t i c s / a d m i n i s t r a t o r /cpanel.php?pageid=Manajemen_Content, proses-proses yang terdapat dalammanajemen content adalah sebagai berikut:Update Data Tutorial Pada halaman ini administrator bisa menambah, merubah,menghapus atau melihat detail dari tutorial, file-file yang digunakan dalam prosesupdate data tutorial bisa dilihat pada gambar 6 dibawah ini:

Gambar 6.Tampilan upload website e-learning artificial informatics

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011

Petunjuk pada gambar 6 yang merupakan tampilan upload Media upload websitee-learning artificial informatics Berbasis Web dapat diakses pada jaringan lokalmelalui alamat http://localhost/elearning1/material.php Pada jaringan lokal pastikanfile-file media e-learning artificial informatics berbasis web sudah berada padafolder yang benar, bila kita menggunakan xampp for windows letakkan file-filemedia e-learning artificial informatics berbasis web pada folder C:\xampp\htdocs\elearning1\material.php. dihalaman ini mahasiswa dapat mendownload bahan ajaryang telah di upload oleh dosen pengampuhnya dan juga yang telah di upload olehmahasiswanya.

Gambar 7.Tampilan upload website e-learning artificial informatics

Petunjuk pada gambar diatas yaitu gambar 7 media e-Learning artificial informaticstampilan upload website e-learning artificial informatics berbasis web dapatdiakses pada jaringan lokal melalui alamat http://localhost/elearning1/dbs_utama.phpPada jaringan lokal pastikan file-file media e-learning artificial informatics Berbasisweb sudah berada pada folder yang benar, bila kita menggunakan xampp for windowsletakkan file-file media e-learning artificial informatics Berbasis web pada folderC:\xampp\htdocs\ elearning1\dbs_utama.php. dihalaman ini disediakan form untukmen-download bahan ajar atau pun tugas, dimana dosen bisa meng-upload materidan mahasiswanya dapat meng-upload materi beserta tugas yang diberikan kepadadosen pengampuhnya.

327

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011

Gambar 8.Tampilan topic website e-learning artificial informatics

Petunjuk pada gambar diatas yaitu gambar 7 media e-learning artificial informaticstampilan topic website e-learning artificial informatics berbasis web dapat diaksespada jaringan lokal melalui alamat http://localhost/elearning1/create_topic.php Padajaringan lokal pastikan file-file media e-learning artificial informatics berbasisweb sudah berada pada folder yang benar, bila kita menggunakan xampp for windowsletakkan file-file media e-learning artificial informatics berbasis web pada folderC:\xampp\htdocs\ elearning1\create_topic.php. dihalaman ini disediakan form untukmembuat topic baru, dimana disini jika ada bahan ajar yang telah di upload olehdosen atau mahasiswanya di form inilah dapat didiskusikan mengenai materi yangtelah di upload di website e-learning ini.

Gambar 9.Tampilan forum website e-learning artificial informatics

328

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011

Petunjuk pada gambar diatas yaitu gambar 8 media e-learning artificial informaticstampilan forum website e-learning artificial informatics berbasis web dapat diaksespada jaringan lokal melalui alamat http://localhost/elearning1/main_forum.php Padajaringan lokal pastikan file-file media e-learning artificial informatics berbasisweb sudah berada pada folder yang benar, bila kita menggunakan xampp for windowsletakkan file-file media e-learning artificial informatics berbasis web pada folderC:\xampp\htdocs\ elearning1\main_forum.php. dihalaman ini disediakan untukberdiskusi tentang materi yang telah di upload.

KESIMPULAN

Berdasarkan analisa pada hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan, yaitusebagai berikut:

1. Penggunaan buku ataupun program aplikasi artificial informatics berbasiskomputer masih kurang efektif karena materi artificial informatics setiaptahun terus berkembang sehingga buku ataupun program aplikasi artificialinformatics berbasis komputer kurang efektif. Sedangkan situs web yangmenyediakan materi-materi seputar artificial informatics secara gratis masihsedikit.

2. Situs web media e-learning artificial informatics yang telah dibangun dapatmemberikan alternatif lain dalam mempelajari artificial informatics, karenamemiliki fasilitas untuk memperbarui data sehingga data yang ditampilkan selalumengikuti perkembangan artificial informatics

3. Situs web media e-learning artificial informatics yang dibangun memberikankemudahan dalam mempelajari artificial informatics dengan tampilan yanginteraktif.

DAFTAR PUSTAKA

1. Bernard Renaldy, Suryo Guritno. Creative Communication and InnovativeTechnology. Ontology Implementation Within E-Learning PersonalizationSystem for Distance Learning in Indonesia. 2010; 3(3): 322-344

2. Hendra. Creative Communication and Innovative Technology. PerancanganAplikasi Forum Diskusi Pada Media E-Learning berbasis Web. 2010; 3(2):153-173.

3. Herman, Asep. Pengenalan E-Learning. Jurnal Universitas Gajah Mada.2005

329

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011

4. M Yusuf, Augury El Rayeb, Sri Rahayu. Computer Science Research and ItsDevelopment Journal. Implementasi Artificial informaticsPada Sistem InformasiAkademik Dalam Penyebaran Informasi di Perguruan Tinggi. 2011; 3(1):10-25

5. Sri Kusumadewi. Artificial Intelligence Teknik dan Aplikasinya. Yogyakarta:Graha Ilmu. 2003

6. Tafiardi. Meningkatkan Mutu Pendidikan Melalui E-Learning. JurnalPendidikan Penabur.2005

7. Untung Rahardja. Laporan Penelitian Pengembangan Konsentrasi.Tangerang.2008

8. Untung Rahardja. Artificial Informatics. 4th IEEE Conference on IndustrialElectronics and Applications (ICIEA). 2009

330

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011

Lingkup Jurnal. Tulisan yang dapat dimuatadalah yang mengkaji masalah yangberhubungan dengan bidang ilmukomputer dan teknologi informasi, baikilmudasar maupun aplikasinya.

Jenis tulisan. Tulisan dapat berupalaporan/hasil penelitian atau makalahilmiah bukan penelitian seperti laporanstudi kasus atau kajian pustakakomprehensif. Tulisan ilmiah/penelitiandapat merupakan hasil a) Pengembangan,b) Penemuan, dan c) Pembuktian

A. Laporan penelitian minimal harusmemuat bagian abstrak, pendahuluan(latar belakang, t ujuan, hipotesis,konsep2 utama), metodologi, hasildan pembahasan, kesimpulan danpustaka.

B. Makalah ilmiah bukan penelitianminimal harus memuat bagianabstrak, pendahuluan, pembahasan,kesimpulan dan pustaka.

Nama Penulis. Ditulis tanpa gelar danjabatan, disebutkan nama Lembaga danalamatnya serta alamat e-mail.

Bahasa. Ditulis dalam bahasa Indonesiaatau bahasa Inggris denganmemperhatikan kaidah-kaidah bahasaragam ilmiah. Khusus untuk yangmenggunakan bahasa Indonesia, hindaripenggunaan kata ganti orang.

PEDOMAN PENULISAN

Panjang Tulisan. Panjang tulisan 10-15halaman A4 spasi single termasuk tabeldan gambar serta lampiran, dengan jenishuruf Times New Roman, font 11.

Abstrak. Panjang abstrak maksimum 250kata, dalam satu paragraf, dilengkapidengan kata-kata kunci pada bagian akhirabstrak. Abstrak memuat latarbelakang,metodologi, hasil dan kesimpulan. Abstraktidak bersifat matematis, tidak berisi sarandan harapan, tidak ada kutipan. Kata kunci(keywords) adalah kata-kata penting yangdigunakan untuk mengidentifikasikan isidokumen, dapat berupa metode/alat yangdipakai, variabel yang diteliti atausubstansi penelitian. Abstrak ditulis dalambahasa Indonesia dan Inggris.

Tabel dan gambar. Tabel dan gambarharus diberi nomer dan judul lengkapserta harus diacu dalam tulisan. Gambardan tabel dalam format hitam putih.

Persamaan. Persamaan matematik harusdiberi nomer urut dalam kurung biasa,(x), dengan penulisan rata kanan.

Setiap makalah diwajibkan untukmengutip sumber pustaka yang berasaldari jurnal ilmiah nasional maupuninternasional.

Kutipan. Setiap kutipan harusmenyertakan sumbernya yang ditulis pada

331

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011332

kutipan, yaitu dengan menuliskan namabelakang pengarang pertama (jikapengarang lebih dari satu: dituliskannama pengarang pertama et al), dantahun terbit. Contoh : ........menurut Angel(2003), atau ...................(Angel, 2003),atau .......... Chen et al(2007)

Pustaka. Pustaka disusun terurutberdasarkan nama belakang pengarangdan hanya memuat pustaka yang dikutipdalam tulisan. Nama pengarang ditulistanpa gelar, jika ada nama tengah danbelakang, disingkat. Contoh :Buku.1. Angel (2003). Interactive Computer

Graphics: A Top-Down ApproachUsing OpenGL. Third Edition. London:Pearson Education.

2. Irianto (2004). Embedding PesanRahasia Dalam Gambar. Bandung:Institut Teknologi Bandung.

Tulisan/artikel dalam buku.1. Bolton, MA: Anker Publisher Inc, 144-

158. Yudhana, A (2007). DesainRouting Trafik JaringanTelekomunikasi dengan algoritmaGenetik, dalam Wibowo, T.A (Ed),Berbagai Makalah Sisitem Informasi,

2. Olanivan, B.A (2004). Computer-mediated Communication as aninstruction learning tool: courseevaluation with communicationstudents, in Comeaux, P(Eds),Assessing Online Teching&Learning,

3. Prosiding Konferensi Nasional SistemInformasi 2007, Bandung :Departemen Teknik Informatika,Sekolah Tinggi Teknologi Telkom,233-238.

Jurnal.1. Goyal, D.P (2007). Information

Systems Planning Practices in IndianPublic Enterprises. InformationManagement & Computer Security,15(3), 201-213

Sumber online.1. Chen, CC., Wu, J., Yang, SC. (2007).

The Efficacy of online cooperative learning systems. The perspective oftask-technology fit. Diakses pada 20Mei 2007 dari : http: // wwwemeraldinsight.com/1065-0741.htm.

2. Marques, O., Baillargeon, P (2007).Design of multimedia traffic classifierfor snort. Diakses pada 2 Juni 2007dari : http: // www.emeraldinsightcom/0968-5527.htm.

Sekretaris Redaksi

Henderi, M. Kom.

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011 333

FORMULIR PERSETUJUANPEMBUATAN ARTIKEL JURNAL

PENANGGUNG JAWAB MENYETUJUI

KETUA STMIK RAHARJA

DIREKTUR AMIK RAHARJAINFORMATIKA

TENTANG/PERIHAL/JUDUL

Judul terlampir :

Abstraksi terlampir :

BAGIAN PENULIS MEMOHON

Nama Penulis Naskah/Pengarang 1

Nama Penulis Naskah/Pengarang 2

Nama Penulis Naskah/Pengarang 3

Nama Editor/Penyunting

Nama Penyunting/Picture Layout & Artistik

KETUA EDITOR

Reviewer 1

MEREKOMENDASIKAN

Reviewer 2

Tanggal Revisi : 12 Desember 2007Tanggal Berlaku : 13 Desember 2007Kode Dokumen : FM-RHJ-016-003

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011334

NOKRITERIA

(NILAIMAKSIMAL)

INDIKATOR PENILAIAN HASIL PENILAIANNARATIF DAN SARAN

NILAISETIAP

KRITERIA

1. JUDUL(5)

A. Maksimal 14 (empat belas) kata dalam Bahasa Indonesia atau 10 (sepuluh) kata dalam Bahasa Inggris (1)B. Relevan dengan isi sangat jelas (2)C. Relevansinya dengan permasalahan sangat jelas (2)

2. ABSTRAK(5)

A. Dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris yang baik (5) jika hanya dalam Bahasa Indonesia yang baik atau Bahasa Inggris yang baik (2.5)B. Format sesuai dengan pedoman (1)C. Isi : Latar belakang metode, hasil, dan kesimpulan tertuang dengan kalimat yang jelas (4)

FORMULIRKRITERIA DAN BOBOT PENILAIANKARYA TULIS ILMIAH

Tanggal Revisi : 12 Desember 2007Tanggal Berlaku : 13 Desember 2007Kode Dokumen : FM-RHJ-016-001

Kode Judul :Judul Karya Tulis Ilmiah :

Reviewer : Mitra Bestari Dewan RedaksiNama Reviewer :

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011 335

3. SISTEMATIKA(15)

A. Sesuai dengan Pedoman (5)B. Ada Instrumen pendukung (gambar, grafik) dan sangat relevan (5)C. Daftar pustaka : dominan terbitan 10 (sepuluh) tahun terakhir dan pustaka primer (5)

4. SUBSTANSI(70

A. Data/informasi telah diolah dengan sangat baik (10)B. Relevansi latar belakang dan pembahasan sangat jelas (15)C. Analisis dan sintesis atau pembahasan sangat baik (25)D. Kesimpulan : sangat jelas relevansinya dengan latar belakang dan pembahasan, dirumuskan dengan singkat (20)

TOTAL NILAI MAKSIMAL

Keterangan:* Hasil penilaian: nilai total > 75, makalah diterima

Catatan untuk redaksi pelaksana:1. Tulisan yang dikirim kepada pemeriksa, nama penulisnya ditutup, dan diganti nomer kode.2. Setiap tulisan diperiksa oleh dua orang, satu orang dari dewan redaksi dan satu orang dari mitra bestari.

Hasil Penilaian:*

Diterima Diterima dengan baik Ditolak

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011336

FORMULIREDITOR BAHASA KARYA TULIS ILMIAH

Tanggal Revisi : 12 Desember 2007Tanggal Berlaku : 13 Desember 2007Kode Dokumen : FM-RHJ-016-004

Kode Judul :Judul Karya Tulis Ilmiah :

Editor : Editor BahasaNama Editor :

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan semua tulisan/kalimat sesuaidengan kaedah EYD, atau sesuai dengan kaedah-kaedah tata bahasa.

Catatan:

Rekomendasi: *

Diterima Diterima dengan perbaikan Ditolak

Tangerang,

Editor

Keterangan:* Rekomendasi diisi berdasarkan hasil pemeriksaan editor

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011 337

FORMULIREDITOR LAYOUT DAN ARTISTIKKARYA TULIS ILMIAH

Kode Judul :Judul Karya Tulis Ilmiah :

Editor : Editor Layout dan ArtistikNama Editor :

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa desain untuk layout danartistik sudah format jurnal CCIT yang ditentukan.

Catatan:

Rekomendasi: *

Diterima Diterima dengan perbaikan Ditolak

Keterangan:* Rekomendasi diisi berdasarkan hasil pemeriksaan editor

Editor

Tangerang,

Tanggal Revisi : 12 Desember 2007Tanggal Berlaku : 13 Desember 2007Kode Dokumen : FM-RHJ-016-005

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011338

MENYETUJUI

FORMULIR PENYELESAIANARTIKEL

TENTANG/PERIHAL/JUDUL ARTIKEL:

SEKRETARIS REDAKSI

(..............................................)

KETUA DEWAN EDITOR

(..............................................)

Tanggal Revisi : 12 Desember 2007Tanggal Berlaku : 13 Desember 2007Kode Dokumen : FM-RHJ-016-006

Formulir ini menyatakan bahwa artikel ini telah dinyatakan layak untuk diterbitkan padaJournal CCIT. Penerbitan adalah sepenuhnya wewenang redaksi mengingat banyaknyaartikel yang masuk.

BAGIAN KETERANGAN

Nama Penulis Naskah/Pengarang 2

Nama Penulis Naskah/Pengarang 1

Nama Penulis Naskah/Pengarang 3

Nama Editor/Penyunting

NamaPenyunting Picture/Layout & Artistik

Nama Peninjau (Reviewer) 1

Nama Peninjau (Reviewer) 2

Nama Percetakan

Lengkap

Lengkap

Lengkap

Lengkap

Lengkap

Lengkap

Lengkap

Lengkap

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011 339

FORMULIRKESEDIAAN MITRA BESTARIJURNAL ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Lengkap :

Jenjang Pendidikan :

Bidang Keahlian :

Jabatan Fungsional :

Pengalaman ReviewerJurnal : Ya / Tidak *), jika Ya sebutkan dimana, kapannama jurnal yang di review:

Bersedia menjadi reviewer ahli / Mitra Bestari Jurnal Ilmiah yang berada di bawahnaungan Perguruan Tinggi Raharja.

Demikian formulir ini saya tanda tangani untuk dapat dipergnakan sebagai manamestinya.

Tangerang,

Mengetahui,

(............................................)

Mitra Bestari,

(............................................)

*) Coret yang tidak perlu

Tanggal Revisi : 12 Desember 2007Tanggal Berlaku : 13 Desember 2007Kode Dokumen : FM-RHJ-016-002

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011340

Index JudulAAlarm Fire Detection With Gui.......................................................................................................278AAnalisis Tingkat Kepuasan Karyawan Terhadap Software Clipper Pada Pt. Primajasa...........................................................................................................................................................119DDesain Aplikasi E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics...................316DDesign Computer-Based Application For Recruitment And Selection Employee At Pt. IndonusaTelemedia..........................................................................................................................................185DDiagnostic System Of Dermatitis Based On Fuzzy Logic Using Matlab 7.0..............................89EEdge Detection Using Cellular Neural Network And Template Optimization.........................101IImpelementasi Sistem Pemantauan Objek Bergerak Dengan Memanfaatkan Frekuensi RadioMenggunakan Gps (Global Positioning Sistem)...........................................................................43IImplementasi Artificial Informatics Pada Sistem Informasi Kalender Akademik DalamPenyebaran Informasi Di Perguruan Tinggi.................................................................................221IIt Governance: A Strategic Alignment For Information Technology/Business...........................57KKeamanan Batasan Data Menggunakan Metode Write Validation Dalam Distributed Data-base System......................................................................................................................................12MMenentukan Lintasan Terpendek (Shortest Path) Dengan 0/1 Knapsack Problem DanPendekatan Algoritma Dynamic Programming............................................................................293PPenerapan Metode Simplify Retur Dalam Sistem Informasi Keuangan Berbasis Web.........142PPengelolahan Jurnal Elektronik Dengan Online Jurnal System.................................................157PPeningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Methode Dmq Base Level.....................237PPenyusunan Piranti Lunak Tipologi Penelitian Sumber Daya Air (Studi Kasus PerencanaanPemukiman Transmigrasi ).............................................................................................................253

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011 341

PPerancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2me.............................197RRobot Ip Network (Robin) Yang Dikendalikan Melalui Website.................................................70SSistem Data Warehouse Dan Data Mining Sebagai Pengukur Kinerja Enterprise.................172SSistem Informasi Akuntansi Dalam Penyajian Audit Financial Report Dengan MenggunakanComputer Assisted Audit Techniques.............................................................................................1SSistem Pakar Untuk Diagnosa Penyakit Mata Pada Manusia..................................................266SSistem Pemodelan Simulasi Permohonan Kredit Menggunakan Algoritma Banker...............127

Index PenulisAAbdul Jabbar Lubis..........................................................................................................................43AAgus Sunarya...................................................................................................................................89AAsep Saefullah...............................................................................................................................70, 278AAugury El Rayeb....................................................................................................................157, 221CCristian BMS.....................................................................................................................................70DDjoko Purwanto...............................................................................................................................101DDjoko Soetarno................................................................................................................................293EEfani Desi.........................................................................................................................................266EEneng Tita Tosida.............................................................................................................................89FFerry Sudarto......................................................................................................................................1FFithry Mayasari...............................................................................................................................266

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011

FFitriana Harahap ..............................................................................................................................266HHenderi .............................................................................................................................57, 172, 316HHeriyanto.........................................................................................................................................157HHidayati.....................................................................................................................................12, 237IIwan Fitrianto R...............................................................................................................................293JJunaidi................................................................................................................................................57LLinda Wahyuni.................................................................................................................................127MMaimunah........................................................................................................................................316MMauridhi Hery Purnomo................................................................................................................101MMia Novalia.....................................................................................................................................237MMuhammad Yusup..................................................................................................................172, 221NNawang Kalbuana..........................................................................................................................197NNur Azizah...........................................................................................................................................1RRahmad Hidayat.................................................................................................................................57RRandy Andrian................................................................................................................................316RReny Ardyanti...................................................................................................................................12SSity Aisyah......................................................................................................................................197SSri Rahayu.......................................................................................................................................221SSri Setyaningsih................................................................................................................................89

342

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011

SSudaryono....................................................................................................................................70, 278SSuryanto...........................................................................................................................................119TTri Pujadi..........................................................................................................................................185TTri Purwaningsih.............................................................................................................................142UUntung Rahardja..................................................................................................12, 142, 157, 172, 237UUtawi Handika Sari.........................................................................................................................127WWidodo Budiharto..........................................................................................................................101YYanti..................................................................................................................................................142YYeni Nuraeni.................................................................................................................................57, 253

Index SubjekAAlgoritma ........................................................................................................................................127AAlgoritma Dynamic Programming.................................................................................................293AAnalisis............................................................................................................................................119AApplication......................................................................................................................................185AApplication Mobile........................................................................................................................197AArtificial Informatics...................................................................................................................221, 316AArtificial Intelligence......................................................................................................................316AAT89S52 Microcontroller...............................................................................................................278AAudit Financial Report.......................................................................................................................1

343

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011

AAuto Electronic Mailing System (AEMS)....................................................................................221BBusiness process............................................................................................................................172CCATTs..................................................................................................................................................1CCNN..................................................................................................................................................101CCritical asset......................................................................................................................................58DData mining.......................................................................................................................................172DData warehousing...........................................................................................................................172DDeadlock..........................................................................................................................................127DDermatitis...........................................................................................................................................89DDiagnosis.........................................................................................................................................266DDMQ (Data mart Query)...................................................................................................................13DDMQ base level..............................................................................................................................237DDomain...............................................................................................................................................89EEdge detection................................................................................................................................101EEmployee Recruitment...................................................................................................................185EEnterprise performance measurement..........................................................................................172EExpert System..................................................................................................................................266EEye....................................................................................................................................................266FFire Alarm Detector........................................................................................................................278

344

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011 345

FForward Chaining...........................................................................................................................266FFuzzy logic.........................................................................................................................................89FFuzzy rule base..................................................................................................................................89GGPRS.................................................................................................................................................197GGPS.....................................................................................................................................................43GGUI....................................................................................................................................................278IInternet.............................................................................................................................................316IIT governance...................................................................................................................................58JJ2ME.................................................................................................................................................197KKnapsack.........................................................................................................................................293MMan...................................................................................................................................................266MMembership function.......................................................................................................................89MMicrocontroller..................................................................................................................................43MMonitoring........................................................................................................................................43OOLTP.................................................................................................................................................172OOnline jurnal system.......................................................................................................................158RReminder..........................................................................................................................................221RRetur.................................................................................................................................................142RRF........................................................................................................................................................43

ISSN: 1978 - 8282

Vol.4 No.3 - Mei 2011346

RROBIN................................................................................................................................................70RRobot IP.............................................................................................................................................70RRobot network..................................................................................................................................70SSelection...........................................................................................................................................185SSimplify Retur..................................................................................................................................142SSimulasi............................................................................................................................................127SSistem...............................................................................................................................................127SSistem Informasi..............................................................................................................................142SStrategic alignment IT business.....................................................................................................58TTemplate optimization....................................................................................................................101TTEMPO............................................................................................................................................101TTingkat Kepuasan Karyawan........................................................................................................119TTWT (Tolerable Wait Time)....................................................................................................13, 237TTypology of Water Resources Research......................................................................................253WWrite Once Read Thousands (WORT)........................................................................................237WWrite validation.................................................................................................................................13