Kajian Campuran Media Tanam dalam Polybag Terhadap · PDF filemade of banana leaves with...

7
Proseding Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2015, Palembang 8-9 Oktober 2015 ISBN 979-587-580-9 1 Kajian Campuran Media Tanam dalam Polybag Terhadap Hasil Tanaman Sawi Caisim (Brassica juncea L.) di Pekarangan Study of Mixed Media Planting in Polybag Against Results Caisim Mustard Plant (Brassica juncea L.) in Yard Yuana Juwita *) , Suparwoto Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Selatan Jln. Kol. H. Barlian No. 83 Km 6 Palembang 30153 *) Email: [email protected] ABSTRACT The event was held in the group of women farmers in the village Seterio Flower Farmer, District Banyuasin 3, Banyuasin in May to July 2015. The purpose of this activity determine the effect of rice husk and sawdust to the growing media in polybag on crop yields caisim in yard. Caisim seed first planted in plastic trays with soil and manure media ratio (1: 1) that has been sifted. After the 2-3 leaf pieces were transferred to bumbunan made of banana leaves with planting medium soil and manure is placed in a nursery village (Greenhouse). Once the seedlings 2 weeks transferred to polybags sized (25 cm x 25 cm) with planting medium appropriate treatment that soil + chicken manure + husk and 2) soil + chicken manure + sawdust in the ratio (1: 1 : 0.5). Pearl NPK fertilizer provided through the soil as a fertilizer base by means reconstituted with a dose of 2 tablespoons per 5 liters of water given 1 week. Method of random sampling plants as much as 5 plants. Data collected included : plant height, number of leaves, fresh weight and heavy consumption of mustard plants per polybag. All data were tabulated and statistical dianalisissecara Test - t. The study showed that the visually that there is a difference though test results - t is not significantly different. The growth of plant height and number of leaves of mustard plants caisim the planting medium soil+chicken manure+husk better than planting medium soil + chicken manure+sawdus, as well as on the parameters wet weight and the weight of consumption, addition of rice husk showed the average heavier 15 % and 13.3 % compared to the addition of sawdust. Key words: caisim, media planting, yard ABSTRAK Kegiatan ini dilaksanakan di kelompok wanita tani Bunga Tani di Desa Seterio, Kecamatan Banyuasin 3, Kabupaten Banyuasin pada bulan Mei sampai dengan Juli 2015. Tujuan dari kegiatan ini mengetahui pengaruh penambahan arang sekam dan serbuk gergaji kayu pada media tanam dalam polybag terhadap hasil tanaman caisim di pekarangan. Benih caisim disemaikan terlebih dahulu dalam nampan plastik dengan media tanah dan pupuk kandang perbandingan (1:1) yang telah diayak. Setelah berdaun 2-3 helai dipindahkan ke bumbunan yang terbuat dari daun pisang dengan media tanam tanah dan pupuk kandang diletakkan dalam kebun bibit desa (Greenhouse). Setelah bibit berumur 2 minggu di pindahkan ke polybag yang berukuran (25 cm x 25 cm) dengan media tanam sesuai perlakuan yaitu tanah+pupuk kandang ayam+arang sekam dan 2) tanah+pupuk

Transcript of Kajian Campuran Media Tanam dalam Polybag Terhadap · PDF filemade of banana leaves with...

Page 1: Kajian Campuran Media Tanam dalam Polybag Terhadap · PDF filemade of banana leaves with planting medium soil and manure is ... sesuai perlakuan yaitu tanah+pupuk kandang ayam+arang

Proseding Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2015, Palembang 8-9 Oktober 2015 ISBN 979-587-580-9

1

Kajian Campuran Media Tanam dalam Polybag Terhadap Hasil

Tanaman Sawi Caisim (Brassica juncea L.) di Pekarangan

Study of Mixed Media Planting in Polybag Against Results

Caisim Mustard Plant (Brassica juncea L.) in Yard

Yuana Juwita

*), Suparwoto

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Selatan

Jln. Kol. H. Barlian No. 83 Km 6 Palembang 30153 *)

Email: [email protected]

ABSTRACT

The event was held in the group of women farmers in the village Seterio Flower Farmer,

District Banyuasin 3, Banyuasin in May to July 2015. The purpose of this activity

determine the effect of rice husk and sawdust to the growing media in polybag on crop

yields caisim in yard. Caisim seed first planted in plastic trays with soil and manure media

ratio (1: 1) that has been sifted. After the 2-3 leaf pieces were transferred to bumbunan

made of banana leaves with planting medium soil and manure is placed in a nursery village

(Greenhouse). Once the seedlings 2 weeks transferred to polybags sized (25 cm x 25 cm)

with planting medium appropriate treatment that soil + chicken manure + husk and 2) soil

+ chicken manure + sawdust in the ratio (1: 1 : 0.5). Pearl NPK fertilizer provided through

the soil as a fertilizer base by means reconstituted with a dose of 2 tablespoons per 5 liters

of water given 1 week. Method of random sampling plants as much as 5 plants. Data

collected included : plant height, number of leaves, fresh weight and heavy consumption of

mustard plants per polybag. All data were tabulated and statistical dianalisissecara Test - t.

The study showed that the visually that there is a difference though test results - t is not

significantly different. The growth of plant height and number of leaves of mustard plants

caisim the planting medium soil+chicken manure+husk better than planting medium soil +

chicken manure+sawdus, as well as on the parameters wet weight and the weight of

consumption, addition of rice husk showed the average heavier 15 % and 13.3 % compared

to the addition of sawdust.

Key words: caisim, media planting, yard

ABSTRAK

Kegiatan ini dilaksanakan di kelompok wanita tani Bunga Tani di Desa Seterio,

Kecamatan Banyuasin 3, Kabupaten Banyuasin pada bulan Mei sampai dengan Juli 2015.

Tujuan dari kegiatan ini mengetahui pengaruh penambahan arang sekam dan serbuk

gergaji kayu pada media tanam dalam polybag terhadap hasil tanaman caisim di

pekarangan. Benih caisim disemaikan terlebih dahulu dalam nampan plastik dengan media

tanah dan pupuk kandang perbandingan (1:1) yang telah diayak. Setelah berdaun 2-3 helai

dipindahkan ke bumbunan yang terbuat dari daun pisang dengan media tanam tanah dan

pupuk kandang diletakkan dalam kebun bibit desa (Greenhouse). Setelah bibit berumur 2

minggu di pindahkan ke polybag yang berukuran (25 cm x 25 cm) dengan media tanam

sesuai perlakuan yaitu tanah+pupuk kandang ayam+arang sekam dan 2) tanah+pupuk

Page 2: Kajian Campuran Media Tanam dalam Polybag Terhadap · PDF filemade of banana leaves with planting medium soil and manure is ... sesuai perlakuan yaitu tanah+pupuk kandang ayam+arang

Proseding Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2015, Palembang 8-9 Oktober 2015 ISBN 979-587-580-9

2

kandang ayam+serbuk gergaji kayu dengan perbandingan (1:1:0,5). Pupuk NPK mutiara

diberikan melalui tanah sebagai pupuk dasar dengan cara dilarutkan dengan takaran 2

sendok makan per 5 liter air diberikan 1 minggu sekali. Metode pengamatan secara

observasi lapang. Setiap perlakuan 20 polybag dimana pada satu polybag ditanam hanya

satu tanaman. Pengamatan dilakukan pada umur 2 minggu dan 4 minggu setelah tanam.

Metode pengambilan contoh tanaman secara acak sebanyak 5 tanaman. Data yang

dikumpulkan meliputi: tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah dan berat konsumsi

tanaman sawi per polybag. Semua data ditabulasi dan dianalisis secara statistik dengan

Uji-t. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa secara visual terdapat perbedaan meskipun

hasil Uji-t tidak berbeda nyata. Pertumbuhan tinggi tanaman dan jumlah daun sawi caisim

pada media tanam tanah+pupuk kandang ayam+arang sekam lebih baik dibandingkan

media tanam tanah+pupuk kandang ayam+serbuk gergaji kayu, begitu juga pada parameter

berat basah dan berat konsumsi, penambahan arang sekam menunjukkan rata-rata lebih

berat 15% dan 13,3% dibandingkan penambahan serbuk gergaji kayu.

Kata kunci : caisim, media tanam, pekarangan

PENDAHULUAN

Pekarangan adalah sebidang tanah yang berada langsung di sekitar rumah yang

diusahakan secara sambilan (Sajogyo, 1994). Upaya optimalisasi pemanfaaatan

pekarangan bertujuan untuk dapat meningkatkan konsumsi pangan dan gizi keluarga,

kegiatan ini dilakukan dengan melibatkan Kelompok Wanita Tani (KWT) melalui

pemanfaatan beragam jenis tanaman, ternak dan ikan. Luasan pekarangan tidak membatasi

pemilik untuk ikut mengoptimalisasikan lahan pekarangannya, lahan yang luas sampai

sempit dapat dioptimalkan. Pada lahan sempit contohnya, dapat dilakukan budidaya

tanaman dalam polybag dengan sistem vertikultur. Salah satu tanaman yang biasanya

dibudidayakan oleh KWT dalam polybag yaitu sawi caisim. Saiwi caisim adalah salah

satu jenis sawi yang layak untuk dikembangkan atau diusahakan, menurut Rahman (2008)

kelayakan pengembangan budidaya sawi ditunjukkan adanya kondisi wilayah tropis

Indonesia yang sangat cocok untuk komoditas sawi, umur panen sawi yang relatif pendek

yakni 40-50 hari setelah tanam serta hasil yang diberikan memberikan keuntungan yang

memadai. Selain itu prospek pemasaran jenis sayuran ini cukup menjanjikan karena sawi

caisim tidak dapat dilepaskan dari berbagai hidangan kuliner, hampir semuanya

menggunakan sawi caisim sebagai bahan bakunya seperti salad, mi jawa, mi ayam dan

lainnya (Rakhawati, et al, 2011). Sawi ini sering ditemukan pada makanan bakso, sehingga

dikenal juga dengan nama sawi bakso (Usman dan Maripul, 2010).

Pemilihan media tanam yang tepat akan memberikan pengaruh yang baik terhadap

pertumbuhan tanaman. Kondisi kesuburan media tanam perlu dikelola agar dapat mampu

optimal menyokong pertumbuhan tanaman sampai panen. Salah satu media tanam yang

sampai saat ini mudah diperoleh yaitu tanah. Peningkatan kesuburan tanah sebagai media

dapat dilakukan dengan menambahkan bahan organik lainnya sebagai campuran baik saat

penyiapan media sebelum penanaman maupun saat berlangsungnya pertumbuhan tanaman.

Penambahan bahan organik dapat dilakukan dengan memanfaatkan limbah organik yang

tersedia, misalnya arang sekam dan serbuk gergaji. Penambahan arang sekam pada tanah

dapat memberikan hasil produksi yang lebih tinggi dibandingkan tanpa arang sekam

(Gustia, 2013). Penggunaan serbuk gergaji sebagai campuran media tanam diharapkan

Page 3: Kajian Campuran Media Tanam dalam Polybag Terhadap · PDF filemade of banana leaves with planting medium soil and manure is ... sesuai perlakuan yaitu tanah+pupuk kandang ayam+arang

Proseding Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2015, Palembang 8-9 Oktober 2015 ISBN 979-587-580-9

3

sebagai salah satu upaya agar dapat mengoptimalkan pemanfaatannya. Menurut Lakitan

(1995) serbuk gergaji adalah bahan organik yang sedikit mengandung N, P, K, dan Mg,

dengan kapasitas pengikat air baik sampai sangat baik. Penambahan arang sekam dan

serbuk gergaji kayu selain dapat menambahkan unsur hara juga dapat menjadi pembenah

tanah tetapi tidak sebagai sumber hara utama (Soemeinaboedhy dan Sri, 2007) karena

itulah dalam kajian ini tetap menambahkan sumber hara utama berupa pupuk kandang

ayam pada campuran media tanam.

Kegiatan ini merupakan salah satu sarana pembelajaran melalui demo teknologi

kepada kelompok wanita tani untuk meningkatkan pengetahuan akan manfaat bahan

organik dalam campuran media tanam. Tujuan kajian ini yaitu mengetahui pengaruh

penambahan arang sekam dan serbuk gergaji kayu pada media tanam dalam polybag

terhadap hasil tanaman sawi caisim di pekarangan.

BAHAN DAN METODE

Kegiatan ini dilaksanakan di kelompok wanita tani Bunga Tani di Desa Seterio,

Kecamatan Banyuasin 3, Kabupaten Banyuasin pada bulan Mei sampai dengan Juli 2015.

Benih caisim disemaikan terlebih dahulu dalam nampan plastik dengan media tanah dan

pupuk kandang perbandingan (1:1) yang telah diayak. Setelah berdaun 2-3 helai

dipindahkan ke bumbunan yang terbuat dari daun pisang dengan media tanam tanah dan

pupuk kandang diletakkan dalam kebun bibit desa (Greenhouse). Setelah bibit berumur 2

minggu di pindahkan ke polybag yang berukuran (25 cm x 25 cm) dengan media tanam

sesuai perlakuan yaitu 1) tanah+ pupuk kandang ayam + arang sekam dan 2) tanah+ pupuk

kandang ayam+ serbuk gergaji kayu dengan perbandingan (1:1: 0,5). Pupuk NPK mutiara

diberikan melalui tanah sebagai pupuk dasar dengan cara dilarutkan dengan takaran 2

sendok makan per 5 liter air diberikan 1 minggu sekali. Metode pengamatan secara

observasi lapang. Setiap perlakuan 20 polybag dimana pada satu polybag ditanam hanya

satu tanaman. Pengamatan dilakukan pada umur 2 minggu dan 4 minggu setelah tanam.

Metode pengambilan contoh tanaman secara acak sebanyak 5 tanaman. Data yang

dikumpulkan meliputi: tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah dan berat konsumsi

tanaman sawi per polybag. Semua data dibuat dalam tabulasi dan dianalisis secara statistik

dengan Uji-t.

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL

Berdasarkan hasil analisis statistik bahwa perlakuan media tanam menunjukkan

perbedaan yang tidak nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah dan berat

konsumsi tanaman sawi caisim pada pengamatan umur 2 minggu (Tabel 1) dan 4 minggu

setelah tanam (Tabel 2).

Page 4: Kajian Campuran Media Tanam dalam Polybag Terhadap · PDF filemade of banana leaves with planting medium soil and manure is ... sesuai perlakuan yaitu tanah+pupuk kandang ayam+arang

Proseding Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2015, Palembang 8-9 Oktober 2015 ISBN 979-587-580-9

4

Tabel 1. Rata-rata tinggi tanaman dan jumlah daun tanaman sawi caisim pada polybag

pada umur 2 minggu setelah tanam.

No Media tanam Tinggi

tanaman (cm)

Nilai beda Jumlah daun

(helai)

Nilai beda

M1 M2

1 Tanah+pupuk

kandang ayam

ayam+arang sekam

(M1)

13,4 - 7,0 -

2 Tanah+pupuk

kandang ayam ayam+

serbuk gergaji kayu

(M2)

12,6 0,8 tn 6,4 0,6 tn

Keterangan: tn = tidak nyata

Pada Tabel 1, memperlihatkan bahwa perlakuan media tanam tanah+pupuk

kandang ayam+ arang sekam (M1) dan media tanam tanah+pupuk kandang ayam+serbuk

gergaji kayu (M2) memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan tinggi dan jumlah daun

tanaman sawi caisim, walaupun secara visual. Pertumbuhan tinggi tanaman dan jumlah

daun tanaman sawi caisim lebih baik dengan media tanam tanah+pupuk kandang

ayam+arang sekam dibandingkan media tanam tanah+pupuk kandang ayam+serbuk

gergaji kayu, dimana tinggi tanaman mencapai rata-rata 13,4 cm dan jumlah daun rata-rata

7 helai pada umur tanaman 2 minggu setelah tanam. Pada umur 4 minggu setelah tanam

terjadi penambahan tinggi dan jumlah daun tanaman sawi caisim. Pertumbuhan tanaman

yang terbaik juga pada media tanam tanah+pupuk kandang ayam+arang sekam dengan

tinggi tanaman rata-rata 24 cm dan jumlah daun rata-rata 7,6 helai (Tabel 2).

Tabel 2. Rata-rata tinggi tanaman dan jumlah daun tanaman sawi caisim pada polybag

pada umur 4 minggu setelah tanam.

No Media tanam Tinggi

tanaman (cm)

Nilai beda Jumlah daun

(helai)

Nilai beda

M1 M2

1 Tanah+pupuk

kandang ayam

ayam+arang sekam

(M1)

24,0 - 7,6 -

2 Tanah+pupuk

kandang ayam ayam+

serbuk gergaji kayu

(M2)

20,9 3,1 tn 7,4 0,2 tn

Keterangan: tn = tidak nyata

Pada umur 4 minggu setelah tanam dilakukan pengamatan berat segar tanaman

dengan mencabut tanaman beserta akarnya lalu ditimbang, ternyata beratnya per tanaman

rata-rata 230 gr pada media tanam tanah+pupuk kandang ayam+arang sekam lebih berat

Page 5: Kajian Campuran Media Tanam dalam Polybag Terhadap · PDF filemade of banana leaves with planting medium soil and manure is ... sesuai perlakuan yaitu tanah+pupuk kandang ayam+arang

Proseding Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2015, Palembang 8-9 Oktober 2015 ISBN 979-587-580-9

5

dari media tanam tanah+pupuk kandang ayam+serbuk gergaji kayu (200 gr). Demikian

juga untuk berat konsumsinya rata-rata 170 gr per tanaman lebih berat dibandingkan media

tanam tanah+pupuk kandang ayam+serbuk gergaji kayu (150 gr) (Tabel 3).

Tabel 3. Rata-rata berat basah dan berat konsumsi tanaman sawi caisim pada polybag pada

umur 4 minggu setelah tanam.

No Media tanam Berat basah

tanaman

(gr/tanaman)

Nilai beda Berat

konsumsi

(gr/tanaman)

Nilai beda

M1 M2

1 Tanah+pupuk

kandang ayam

ayam+arang sekam

(M1)

230 - 170 -

2 Tanah+pupuk

kandang ayam ayam+

serbuk gergaji kayu

(M2)

200 30 tn 150 20 tn

Keterangan: tn = tidak nyata

PEMBAHASAN

Hasil kajian menunjukkan bahwa penggunaan arang sekam dan serbuk gergaji

memberikan pengaruh terhadap hasil tanaman caisim pada berbagai parameter

pengamatan. Tanaman sawi menginginkan tanah yang gembur, banyak mengandung

humus (subur), drainasenya baik, dan dengan derajat keasaman berkisar 6-7 untuk

pertumbuhannya (Sunardjono,2011), sementara berdasarkan hasil analisa dengan

penggunaan Perangkat Uji Tanah Kering (PUTK) status hara tanah di lokasi kegiatan

sebagai berikut; P tinggi, K tinggi, pH agak masam (5-6), dan C-Organik rendah. Dari hasil

analisa terlihat bahwa yang menjadi pembatas pada tanah yang digunakan yaitu pH yang

masam dan kandungan C-Organik yang rendah. Penambahan pupuk kandang sebagai

sumber utama bahan organik dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

Menurut Nurshanti (2009), pemberian pupuk kandang memberikan pengaruh yang nyata

terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi.

Ketersediaan unsur hara dalam tanah sangat dipengaruhi oleh Kapasitas Tukar

Kation (KTK) dan setiap jenis tanah memiliki nilai KTK yang berbeda. Pada tanah yang

memiliki nilai KTK rendah dapat ditingkatkan dengan penambahan bahan organik dan

menurut Soemeinaboedhy (2007) arang sekam padi adalah jenis arang yang memiliki nilai

KTK yang besar. Secara kimia arang sekam padi memiliki kandungan seperti kadar air

7,4%, C-Organik 7,51%, N Total 0,49%, P2O5 0,07%, K2O 0,08%, KTK 88,08 cmol/g dan

pH H2O 6,73 (Nurbaity, et all. 2011). Ketersediaan unsur hara P sangat dipengaruhi oleh

pH, pada pH netral unsur P akan tersedia optimum sedangkan di atas atau di bawah nilai

pH netral unsur hara fosfor akan terikat dan menjadi tidak tersedia bagi tanaman. Arang

sekam padi mampu melepaskan unsur hara fosfor paling tinggi pada kondisi berbagai pH,

mulai dari pH 4 sampai 9 (Soemeinaboedhy dan Sri, 2007). Selain itu penambahan arang

Page 6: Kajian Campuran Media Tanam dalam Polybag Terhadap · PDF filemade of banana leaves with planting medium soil and manure is ... sesuai perlakuan yaitu tanah+pupuk kandang ayam+arang

Proseding Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2015, Palembang 8-9 Oktober 2015 ISBN 979-587-580-9

6

pada media tanam dapat meningkatkan efisiensi pemupukan, menurut Pohan (2002)

dengan luas permukaan yang besar dan kurang lebih sama dengan koloid tanah arang

memiliki potensi sebagai penyerap dan pelepas unsur hara (pupuk). Hal ini

memungkinkan pada tanah yang dicampur dengan arang sekam ketersediaan dan

penyerapan unsur hara semakin optimal sehingga pertumbuhan tanaman pada komposisi

media tanam tanah+pupuk kandang ayam+arang sekam memberikan hasil pertumbuhan

yang lebih baik pada tinggi tanaman, dan jumlah daun tanaman sawi per polybag

dibandingkan dengan tanah+pupuk kandang ayam+serbuk gergaji kayu meski tidak

berbeda nyata.

Penambahan serbuk gergaji pada media dapat mengurangi kepadatan tanah

sehingga aliran drainase dan perakaran mendapat kondisi yang lebih baik, akan tetapi

bahan organik dari serbuk gergaji sulit terdekomposisi. Serbuk gergaji mengandung

selulosa dan lignin yang lebih besar dari komponen kimia lainnya (Martawijaya dan

Baharudin, 2005 dalam Hapsari, 2014) dua komponen kimia ini sulit terdekomposisi

sehingga unsur hara yang terkandung di dalamnya lambat tersedia bagi tanaman.

Penambahan bahan organik dengan serbuk gergaji akan lebih baik apabila dibuat arang

terlebih dahulu karena nilai KTK arang serbuk gergaji dapat lebih tinggi daripada arang

sekam (Soemeinaboedhy dan Sri, 2007). Dengan kandungan C yang tinggi dibandingkan

N (Rasio C/N tinggi) selain berdampak pada ketersediaan unsur hara lambat juga

menyebabkan terjadinya immobilisasi hara, menurut Hanafiah (2007) saat terjadi

immobilisasi tanaman sulit menyerap hara karena selain jumlah unsur tersedia bagi

tanaman lebih sedikit, terjadi pula persaingan penyerapan unsur hara dengan dekomposer.

Dengan demikian unsur tersedia yang dibutuhkan oleh tanaman tidak terpenuhi dan

akhirnya menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi lambat.

Berat basah yang ditimbang adalah berat tanaman saat masih hidup dan ditimbang

langsung sebelum tanaman menjadi layu, sedangkan berat konsumsi adalah berat basah

bagian tanaman yang dikonsumsi dikurangi akar tanaman. Adanya perbedaan pada berat

basah juga dipengaruhi oleh kemampuan tanaman dalam menyerap air, kondisi akar yang

baik akan mendukung penyerapan air secara optimal (Wahid, 2015). Pada perlakuan

tanah+pupuk kandang ayam+arang sekam perbaikan sifat tanah terjadi lebih optimal

dibandingkan dengan penambahan serbuk gergaji, hal ini menyebabkan perkembangan

akar menjadi lebih baik. Tidak hanya air, akar yang berkembang dengan baik akan

meningkatkan penyerapan unsur hara yang tersedia dari pupuk kandang. Peningkatan

pertumbuhan (tinggi) tanaman dan banyaknya daun pada akhirnya juga akan meningkatkan

hasil tanaman karena kadar protein dalam tubuh tanaman turut meningkat sebagai hasil

dari proses fotosintesis lewat daun. .

KESIMPULAN

Hasil kajian menunjukkan bahwa penggunaan arang sekam dan serbuk gergaji

memberikan pengaruh terhadap hasil tanaman caisim pada berbagai parameter

pengamatan. Secara umum terlihat bahwa pada komposisi media tanam tanah+pupuk

kandang ayam+arang sekam memberikan hasil pertumbuhan yang lebih baik pada tinggi

tanaman, jumlah daun, berat basah dan berat konsumsi tanaman sawi per polybag

dibandingkan dengan tanah+pupuk kandang ayam+serbuk gergaji kayu meski tidak

berbeda nyata. Pada parameter berat basah dan berat konsumsi, penambahan arang sekam

Page 7: Kajian Campuran Media Tanam dalam Polybag Terhadap · PDF filemade of banana leaves with planting medium soil and manure is ... sesuai perlakuan yaitu tanah+pupuk kandang ayam+arang

Proseding Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2015, Palembang 8-9 Oktober 2015 ISBN 979-587-580-9

7

menunjukkan rata-rata lebih berat 15% dan 13,3% dibandingkan penambahan serbuk

gergaji kayu.

DAFTAR PUSTAKA

Goldsworthy and N.M. Fisher. 1992. Fisiologi Tanaman Budidaya Tropika. Gadjah mada

Universitas Press. Yogyakarta. 874 hlm (edisi terjemahan)

Gustia H. 2013. Pengaruh Penambahan Arang Sekam Pada Media Tanam Terhadap

Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sawi (Brassica Juncea L.). E-Journal Widya

Kesehatan dan Lingkungan 2 (1):12-17.

Hanafiah, K. A. 2007. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Buku. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 358

p.

Hapsari, E.W. 2014. Pertumbuhan dan produktifitas Jamur Tiram Putih (Pleurotus

ostretus) Pada Media Serbuk Gergaji Kayu Jati (Tectona grandis L.) dengan

Penambahan Sekam Padi (Oryza sativa). Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Surakarta.

Lakitan B. 1995. Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman. Jakarta:Raja

Grafindo Persada.

Nurshanti F.D. 2009. Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan dan

Hasil Tanaman Sawi Caisim. E-Journal Agronobis 1 (1).

https://agronobisunbara.files.wordpress.com/2012/11/12-hal-89-98-dora.pdf.

[Diakses 17 September 2017].

Nurbaity A, Ade S, Oviyanti M. 2011. Efektivitas Arang Sekam Sebagai Bahan Pembawa

Pupuk Hayati Mikoriza Arbuskula Pada Produksi Sorgum. Agrinimal 1 (1): 1-6.

Pohan. 2002. Pengaruh Suhu dan Konsentrasi Natrium Kidroksida pada Pembuatan

Karbon Aktif dan Sekam Padi. Balai Pengembangan Khemurgi dan Aneka Industri.

Balai Besar Penelitian dan Pengambangan Industri Hasil Pertanian. Departemen

Perindustrian dan Perdagangan. Jakarta.

Rahman. 2008. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22182/5/chapteri.pdf.

[Diakses 8 September 2015].

Rakhawati, P.K, Endah H, Efriyani S. 2011. Analisis Efisiensi Usaha Tani Sawi Caisim

(Brassica juncea L.) Studi Kasus di kelompok Tani Agribisnis “Aspakusa

Makmur” Teras Kabupaten Boyolali. Agromedia. Vol 29 No. 2 September 2011.

Wahid, S.T, Andi Ilham Latunra, Baharuddin, Andi Masniawati. 2015. Optimalisasi

Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sawi Hijau Brassica juncea L Secara

Hidroponik dengan Pemberian Bahan Organik Cair.

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/6051/ArtikelBiologi.pdf.

[Diakses 17 September 2015].

Sajogyo.1994. Menuju Gizi yang Merata di Pedesaan dan di Kota. Yogyakarta: Gajah

Mada Press.

Soemeinaboedhy N, R Sri T. 2007. Pemanfaatan Berbagai Macam Arang Sebagai Sumber

Hara P dan K Serta Sebagai Pembenah Tanah. Agroteksos 17 (2).

Sunardjono H. 2011. Bertanam 30 Jenis Sayur. Jakarta: Penebar Swadaya.Pe

Usman dan Maripul. 2010. Budidaya Tanaman Sawi. Balai Pengkajian Teknologi

Pertanian Riau. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Kementrian

Pertanian. Liptan. i Pertanian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Ria