KARYA TULIS ILMIAH - repositori.unud.ac.id filedipergunakan dalam rangkaian sperti Resistor, IC...

24
1 KARYA TULIS ILMIAH MENGETAHUI DAN MENGANALISA KELUARAN PENGUAT INTEGRATOR (INTEGRATOR AMPLIFIER) Ir. Ida Bagus Sujana Manuaba, M.Sc Nyoman Wendri, S.Si., M.Si JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA 2015 i

Transcript of KARYA TULIS ILMIAH - repositori.unud.ac.id filedipergunakan dalam rangkaian sperti Resistor, IC...

1

KARYA TULIS ILMIAH

MENGETAHUI DAN MENGANALISA KELUARAN PENGUAT INTEGRATOR(INTEGRATOR AMPLIFIER)

Ir. Ida Bagus Sujana Manuaba, M.ScNyoman Wendri, S.Si., M.Si

JURUSAN FISIKAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS UDAYANA2015

i

HALAMAN PENGESAHANKARYA TULIS ILMIAH

ii

ABSTRAK

Mempelajari dan Menganalisa Keluaran Penguat Integrator (Integrator Amplifier)ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu : komponen-komponen elektronika yangdipergunakan dalam rangkaian sperti Resistor, IC OP-Amp, IC Op-Amp yang di gunakanadalah IC LM741. Sebelum melakukan pengambilan data maka IC Op-Amp harus dibuatkeluarannya harus nol (0) sebelum diberikan input dengan cara mengeset opset nol dari ICOp-Amp. Setelah opset nol di dapat maka baru dilakukan pengambilan data. Hasil percobaandan pengolahan data yang telah dilakukan maka didapatkan hasil Pada percobaan 1 denganpenguatan 3 kali, diberikan tegangan input sebesar 2.05 Volt, dengan persentase kebenaranpraktikum mencapai 99,69%, Pada percobaan 2 dengan penguatan 2 kali, diberikan teganganinput sebesar 3 Volt, dengan persentase kebenaran praktikum mencapai 99,64%, Padapercobaan 3 dengan penguatan 15 kali, diberikan tegangan input sebesar 0.53 Volt, denganpersentase kebenaran praktikum mencapai 99,72 %, Pada percobaan 4 dengan penguatan 4kali, diberikan tegangan input sebesar 0.62 Volt, dengan persentase kebenaran praktikummencapai 99,43%, Pada percobaan 5 dengan penguatan 5 kali, diberikan tegangan inputsebesar 0.88 Volt, dengan persentase kebenaran praktikum mencapai 99,63%.

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat-Nyalah

penyusun makalah karya tulis dengan judul : Mempelajari dan Menganalisa Keluaran

Penguat Integrator (Integrator Amplifier).

Terwujudnya Karya tulis ini tidak dapat terlepas dari bantuan berbagai pihak,

sehingga pada kesempatan yang baik ini dengan segala ketulusan hati penulis menghanturkan

terima kasih sedalam-dalamnya kepada yang terhormat :

Bapak Ir. S Poniman,M.Si selaku Ketua Jurusan Fisika pada Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana Bukit Jimbaran.

Bapak Drs. Ida Baugus Made Suaskara, M.Si, selaku Dekan Fakultas MIPA

Universitas Udayana

Bapak-Bapak serta Ibu-Ibu dosen Jurusan Fisika di lingkungan Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana yang telah

memberikan bekal ilmu pengetahuan sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Akhirnya mengingat keterbatasan pengetahuan yang dimiliki, maka penulis

menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karenanya, pada kesempatan ini

penulis juga senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun

yang dapat membawa kebaikan bagi semua pihak.

Bukit Jimbaran, Desember 2015

Penulis

iv

DAFTAR ISI

HalamanLEMBAR JUDUL ……………………………………………………………..LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………………...ABSTRAK ……………………………………………………………………..KATA PENGANTAR …………………………………………………………DAFTAR ISI …………………………………………………………………...DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………..DAFTAR TABEL ……………………………………………………………..

iii

iiiivv

vivii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………..1.1. Latar Belakang ………………………………………………...1.2. Tujuan ………………………………………………………….

111

BAB II TINJAUAN TEORI ………………………………………………..2.1. Penguat Operasional …………………………………………..2.2. Penguat Integrator …. ………………………………………...

224

BAB III METODOLOGI ……………………………………………………3.1. Alat dan Bahan ………………………………………………...3.2. Prosedure Percobaan …………………………………………

555

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN …………………………………….4.1. Hasil …………………………………………………………….4.2. Perhitungan Hasil Percobaan …………………………………4.3. Perhitungan Ralat ……………………………………………..4.4. Pembahasan ……………………………………………………

6679

13

BAB V KESIMPULAN …………………………………………………….. 16

DAFTAR PUSTAKA

v

DAFTAR GAMBAR

HalamanGambar 2.1. Simbol Penguat Operasional Pada Gambar Sirkuit Listrik ……...Gambar 2.2. Op-Amp dalam Bentuk IC ………………………………………Gambar 2.3. Rangkaian Op-Amp ………... …. ……………………………….Gambar 2.4. Rangkaian Integrator ………….. ……………………………….

2234

vi

DAFTAR TABEL

HalamanTabel 4.1. Tabel Percobaan 1 dan Percobaan 2 ………………………………..Tabel 4.2. Tabel Percobaan 3 dan Percobaan 4 ………………………………...Tabel 4.3. Tabel Percobaan 5 ………………………………………………….

667

vii

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Elektronika meupakan ilmu yang mempelajari dasar dasar fisika, peralatan dan

pemakaian komponen-komponen yang berdasarkan sifat mengalirnya elektron didalamnya.

Rangkaian elektronika adalah gabungan komponen-komponen listrik dan komponen

elektronika yang membentuk rangkaian tertentu. Misalnya rangkaian diode dapat

dipergunakan sebagai rangkaian penyearah, rangkaian transistor dapat dipergunakan sebagai

rangkaian penguat arus, rangkaian penguat terpadu (rangkaian penguat operasional),

Rangkaian Terpadu Penguat Operasional (Op-Amp) memberikan sifat-sifat penguatan

yang ideal. Penggunaan dari rangkaian Op-Amp meliputi : penguat pembalim (Invertin),

penguat tak membali (Non-Inverting), rangkaian integrator, rangkaian differensiator,

rangkaian penjumlahan, rangkaian penguat instrumentasi.

Penggunaan dari Op-Amp disesuaikan dengan kebutuhan keluaran yang dipelukan.

Jika input sangat kecil (mikro volt) serta memerlukan keluaran yang besar, maka rangkaian

yang diperlukan adalah rangkaian Op-Amp Intrumentasi. Rangkaian penguat instrumentasi

menggunakan tiga Op-Amp.

Buku-buku perkuliahan elektronika telah banyak memberikan teori tentang cara

menghitung keluaran dari suatu Op-Amp, tapi tinjuannya adalah suatu Op-Amp yang sangat

ideal, tetapi dalam prakteknya membuat sebuah rangkaian dibutuhkan ketelitian dan

kecermatan dalam memilih komponen-kompone elektronikanya. Semakin banyak komponen

elektronika yang dipergunakan maka diperlukan kecermatan dan ketelitian dalam pemilihan

komponen-komponen elketronikanya. Melihat hal tersebut maka dalam makalah ini penulis

mengangkat judul “Mempelajari dan Menganalisa Keluaran Penguat Instrumentasi

(Instrumentation Amplifier)”

1.2. Tujuan

1. Mengetahui dan menganalisa fungsi komponen-komponen yang digunakan dalam

penguat integrator (integrator amplifier).

2. Menganalisa tegangan keluaran dari rangkaian penguat integrator (integrator

amplifier).

1

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1. Penguat Operasional

Penguat operasional (operational amplifier) atau yang biasa disebut op-amp

merupakan suatu jenis penguat elektronika dengan sambatan (coupling) arus searah yang

memiliki bati (faktor penguatan atau gain) sangat besar dengan dua masukan dan satu

keluaran.

Simbol penguat operasional pada rangkaian seperti pada, (Gambar 2.1) di mana:

Gambar 2.1 Simbol penguat operasional pada gambar sirkuit listrik.

: masukan non-pembalik

: masukan pembalik

: keluaran

: catu daya positif

: catu daya negatif

Op-amp biasanya dikemas di dalam suatu IC (Integrated Circuit). Satu IC bisa

berisi satu atau empat op-amp biasanya (Gambar 2.2).

Gambar 2.2 Op-Amp dalam bentuk IC.

2

Penguat operasional adalah perangkat yang sangat efisien dan serba guna. Contoh

penggunaan penguat operasional adalah untuk operasi matematika sederhana seperti

penjumlahan dan pengurangan terhadap tegangan listrik hingga dikembangkan kepada

penggunaan aplikatif seperti komparator dan osilator dengan distorsi rendah.

Penguat operasional dalam bentuk rangkaian terpadu memiliki karakteristik yang

mendekati karakteristik penguat operasional ideal tanpa perlu memperhatikan apa yang

terdapat di dalamnya. Karakteristik penguat operasional ideal adalah (Gambar 2.3) :

1. Bati tegangan (gain) (dalam gambar ditunjukkan dengan a) tidak terbatas.

2. Impedansi masukan tidak terbatas.

3. Impedansi keluaran nol.

4. Lebar pita tidak terbatas.

5. Tegangan offset null (keluaran akan nol jika masukan nol).

Gambar 2.3 Rangkaian op-amp.

Karakteristik ini memudahkan perancangan misalnya kita dapat membuat penguat

dengan gain open loop yang tinggi dan stabil antara 1 sampai 1000 atau lebih. Sedangkan

keuntungan dari tahanan input yang sangat tinggi adalah Op-Amp menyita arus yang

sangat kecil sehingga tidak membebani rangkaian yang dihubungkan ke input Op-Amp.

Sedangkan tahanan output yang besar berarti Op-Amp dapat menggerakan beban tanpa

terbebani. Tapi Op-amp adalah penguat sinyal bukan penguat daya sehingga tidak dapat

langsung dihubungkan ke beban dengan arus yang besar seperti loudspeaker atau motor

secara langsung.

3

2.2 Penguat Integrator (Integrator Amplifier)

Sebuah integrator adalah rangkaian yang menyelenggarakan operasi integrasi

secara matematik karena dapat menghasilkan tegangan keluaran yang sebanding dengan

integral masukan. Pemakaian yang umum ialah mengguanakan tegangan masukan yang

tetap untuk mengahasilkan tegangan keluaran berbentuk lereng (ramp). Sebuah lereng

adalah tegangan yang mendaki atau menurun secara linier.

Gambar 2.4 Rangkaian integrator.

Penguat ini mengintegrasikan tegangan masukan terhadap waktu, dengan persamaan:

(2.1)

Dimana: waktu (detik)

tegangan keluaran pada

Sebuah integrator dapat juga dipandang sebagai tapis pelewat-tinggi dan dapat

digunakan untuk rangkaian tapis aktif.

4

BAB III

METODOLOGI

3.1. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah IC LM741, Resistor

1Kohm, Potensio 10 Kohm, Kapasitor 0.00001 F, 0.000033 F, 47 F, 0.0001 F,

0.00001 F, Project board, Kabel, Catu daya keluaran +15V,-15V,+5V,-5V , Multimeter,

Stopwatch dan Jepit buaya

3.2. Prosedur Percobaan

1. Rangkaian offset null dirangkai dan dipastikan menghasilkan tegangan keluaran yang

bernilai nol pada IC LM741.

2. Rangkaian penguat integrator dirangkai seperti pada Gambar 2.4.

3. Rangkaian pembagi tegangan dirangkai untuk digunakan sebagai input rangakian

penguat.

4. Kapasitor harus dipastikan pada keadaan kosong/tanpa muatan ketika digunakan.

5. Tegangan harus keluaran benilai nol ketika input belum dihubungkan.

6. Tegangan input yang akan dicatat terlebih dulu.

7. Input dihubungkan bersamaan pada rangkaian penguat dengan waktu

dimulai/stopwatch dijalankan.

8. Pada saat waktu tertentu, tegangan keluaranyang ditunjukkan pada multimeter

dicatat sebagai data pengamatan.

9. Percobaan dilakukan sebanyak 50 kali, dimana terdapat 5 nilai penguatan yang

berbeda dan setiap penguatan memiliki 10 tegangan input yang bervariasi.

10. Variasi penguatan diperoleh dengan mengganti kapasitor.

5

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Hasil pengamatan seperti terlihat pada Tabel 4.1, Tabel 4.2 dan Tabel 4.3.

Tabel 4.1. Tabel percobaan 1 dan percobaan 2

Percobaan 1 Percobaan 2

Ri = 271000 Ri = 271000

C = 0.00001 F C = 0.000033 FVin = 2.05 Volt Vin = 3.00 Volt

No t (sekon) Vo Vo/Vi No t (sekon) Vo Vo/Vi1 10.12 -7.64 -3.7268 1 15.55 -5.21 -1.73672 10.04 -7.59 -3.7024 2 15.21 -5.10 -1.70003 10.32 -7.79 -3.8000 3 15.16 -5.07 -1.69004 10.20 -7.73 -3.7707 4 15.25 -5.12 -1.70675 10.35 -7.81 -3.8098 5 15.32 -5.11 -1.70336 10.33 -7.77 -3.7902 6 15.14 -5.06 -1.68677 10.12 -7.61 -3.7122 7 15.02 -5.01 -1.67008 10.27 -7.76 -3.7854 8 15.05 -5.03 -1.67679 10.23 -7.71 -3.7610 9 15.42 -5.15 -1.716710 10.42 -7.84 -3.8244 10 15.13 -5.09 -1.6967

Tabel 4.2. Tabel percobaan 3 dan percobaan 4

Percobaan 3 Percobaan 4Ri = 271000 Ri = 22000

C = 47 F C = 0.0001 FVin = 0.53 Volt Vin = 0.62 Volt

No t (sekon) Vo Vo/Vi No t (sekon) Vo Vo/Vi1 20.02 -8.33 -15.7170 1 10.03 -2.86 -4.61292 20.21 -8.38 -15.8113 2 10.52 -2.96 -4.77423 20.36 -8.43 -15.9057 3 10.12 -2.84 -4.58064 20.41 -8.48 -16.0000 4 10.42 -2.94 -4.74195 20.53 -8.53 -16.0943 5 10.33 -2.89 -4.66136 20.42 -8.51 -16.0566 6 10.14 -2.85 -4.59687 20.14 -8.37 -15.7925 7 10.46 -2.94 -4.74198 20.20 -8.40 -15.8491 8 10.02 -2.84 -4.58069 20.08 -8.35 -15.7547 9 10.05 -2.80 -4.516110 20.51 -8.52 -16.0755 10 10.26 -2.88 -4.6452

6

Tabel 4.3. Tabel percobaan 5

Percobaan 5Ri = 271000

C = 0.00001 FVin = 0.88 Volt

No t (sekon) Vo Vo/Vi1 15.02 -4.86 -5.52272 15.12 -4.92 -5.59093 15.00 -4.85 -5.51144 15.18 -4.92 -5.59095 15.29 -4.94 -5.61366 15.32 -4.97 -5.64777 15.42 -5.02 -5.70458 15.09 -4.89 -5.55689 15.49 -5.01 -5.6932

10 15.12 -4.90 -5.5682

4.2. Perhitungan Hasil Percobaan

Penentuan untuk data yang pertama pada percobaan 1:

Diketahui: = 271000 , = 0.00001 F, = 2.05 Volt, = 10.12 detik

Penyelesaian:

Dengan cara yang sama, maka diperoleh perbandingan antara hasil perhitungan

dengan hasil pengamatan sebagai berikut:

7

Percobaan 1 Percobaan 2

Percobaan 1 Percobaan 2

Percobaan 5

No perhitungan pengamatan Selisih1 -4.8773 -4.86 -0.01732 -4.9098 -4.92 0.01023 -4.8708 -4.85 -0.02084 -4.9293 -4.92 -0.00935 -4.9650 -4.94 -0.02506 -4.9748 -4.97 -0.00487 -5.0072 -5.02 0.01288 -4.9001 -4.89 -0.01019 -5.0300 -5.01 -0.020010 -4.9098 -4.90 -0.0098

No perhitungan pengamatan Selisih1 -7.6554 -7.64 -0.01542 -7.5948 -7.59 -0.00483 -7.8066 -7.79 -0.01664 -7.7159 -7.73 0.01415 -7.8293 -7.81 -0.01936 -7.8142 -7.77 -0.04427 -7.6554 -7.61 -0.04548 -7.7688 -7.76 -0.00889 -7.7386 -7.71 -0.028610 -7.8823 -7.84 -0.0423

No perhitungan pengamatan Selisih1 -5.2164 -5.21 -0.00642 -5.1023 -5.10 -0.00233 -5.0855 -5.07 -0.01554 -5.1157 -5.12 0.00435 -5.1392 -5.11 -0.02926 -5.0788 -5.06 -0.01887 -5.0386 -5.01 -0.02868 -5.0486 -5.03 -0.01869 -5.1728 -5.15 -0.022810 -5.0755 -5.09 0.0145

No perhitungan pengamatan Selisih1 -8.3305 -8.33 -0.00052 -8.4096 -8.38 -0.02963 -8.4720 -8.43 -0.04204 -8.4928 -8.48 -0.01285 -8.5427 -8.53 -0.01276 -8.4970 -8.51 0.01307 -8.3805 -8.37 -0.01058 -8.4054 -8.40 -0.00549 -8.3555 -8.35 -0.005510 -8.5344 -8.52 -0.0144

No perhitungan pengamatan Selisih1 -2.8266 -2.86 0.03342 -2.9647 -2.96 -0.00473 -2.8520 -2.84 -0.01204 -2.9365 -2.94 0.00355 -2.9112 -2.89 -0.02126 -2.8576 -2.85 -0.00767 -2.9478 -2.94 -0.00788 -2.8238 -2.84 0.01629 -2.8323 -2.80 -0.032310 -2.8915 -2.88 -0.0115

8

4.3. Perhitungan Ralat

1. Ralat keraguan untuk penguatan pada percobaan I

No.

1 -3.7268 0.0415 0.001722

2 -3.7024 0.0659 0.004343

3 -3.8000 -0.0317 0.001005

4 -3.7707 -0.0024 0.000006

5 -3.8098 -0.0415 0.001722

6 -3.7902 -0.0219 0.000480

7 -3.7122 0.0561 0.003147

8 -3.7854 -0.0171 0.000292

9 -3.7610 0.0073 0.000053

10 -3.8244 -0.0561 0.003147

-3.7683 0.012770

Ralat nisbi =

Ralat praktikum =

9

2. Ralat keraguan untuk penguatan pada percobaan II

No.

1 -1.7367 -0.0383 0.001467

2 -1.7000 -0.0016 0.000003

3 -1.6900 0.0084 0.000071

4 -1.7067 -0.0083 0.000069

5 -1.7033 -0.0049 0.000024

6 -1.6867 0.0117 0.000137

7 -1.6700 0.0284 0.000807

8 -1.6767 0.0217 0.000471

9 -1.7167 -0.0183 0.000335

10 -1.6967 0.0017 0.000003

-1.6984 0.003385

Ralat nisbi =

Ralat praktikum =

10

3. Ralat keraguan untuk penguatan pada percobaan III

No.

1 -15.7170 0.1887 0.035608

2 -15.8113 0.0944 0.008911

3 -15.9057 0.0000 0.000000

4 -16.0000 -0.0943 0.008892

5 -16.0943 -0.1886 0.035570

6 -16.0566 -0.1509 0.022771

7 -15.7925 0.1132 0.012814

8 -15.8491 0.0566 0.003204

9 -15.7547 0.1510 0.022801

10 -16.0755 -0.1698 0.028832

-15.9057 0.179403

Ralat nisbi =

Ralat praktikum =

11

4. Ralat keraguan untuk penguatan pada percobaan IV

No.

1 -4.6129 0.0323 0.001043

2 -4.7742 -0.1291 0.016667

3 -4.5806 0.0646 0.004173

4 -4.7419 -0.0968 0.009370

5 -4.6613 -0.0161 0.000259

6 -4.5968 0.0484 0.002343

7 -4.7419 -0.0968 0.009370

8 -4.5806 0.0646 0.004173

9 -4.5161 0.1291 0.016667

10 -4.6452 0.0000 0.000000

-4.6452 0.064065

Ralat nisbi =

Ralat praktikum =

12

5. Ralat keraguan untuk penguatan pada percobaan V

No.

1 -5.5227 0.0773 0.005975

2 -5.5909 0.0091 0.000083

3 -5.5114 0.0886 0.007850

4 -5.5909 0.0091 0.000083

5 -5.6136 -0.0136 0.000185

6 -5.6477 -0.0477 0.002275

7 -5.7045 -0.1045 0.010920

8 -5.5568 0.0432 0.001866

9 -5.6932 -0.0932 0.008686

10 -5.5682 0.0318 0.001011

-5.6000 0.038935

Ralat nisbi =

Ralat praktikum =

4.4. Pembahasan

Pada praktikum ini terdapat beberapa tujuan, yaitu untuk menghitung penguatan yang

dihasilkan dari rangkaian penguat integrator dan menganalisa hasil penguatan tersebut.

Rangkaian integrator merupakan rangkaian yang memiliki nilai output yang

dihasilkan dari integrasi nilai input terhadap waktu. Rangkaian integrator sama dengan

rangkaian penguat membalik (inverting amplifier), tetapi hanya dengan menggantikan

feedback resistor dengan sebuah kapasitor.

13

Pada percobaan ini, dilakukan pengambilan data sebanyak lima puluh kali, dengan

lima penguatan yang berbeda-beda pada setiap sepuluh data. Dalam hal ini digunakan variasi

pada kapasitor , dan resistor input .

Cara kerja dari rangkaian integrator ini adalah sebagai berikut. Yang pertama,

dipastikan kapasitor yang digunakan pada rangkaian tersebut tidak bermuatan atau kosong.

Karena dalam hal ini diinginkan pengambilan data dimulai dari pada saat , maka

agar mendapatkan hasik data yang terbaik. Kemudian input diberikan pada rangkaian, dan

pada saat waktu tertentu, outputnya dicatat. Itulah merupakan hasil integrasi dari nilai input

yang diberikan.

Pada rangkaian integrator ini memerlukan input DC yang lebih stabil untuk dapat

mengaplikasikannya. Tidak sama halnya dengan rangkaian penguatan lainnya, dimana

perubahan sedikit pada masukan akan diperkuat oleh penguat lingkar terbuka.

Pada pengoperasian secara normal, perku mereset rangkaian pengintegral secara

regular pada suatu selang tertentu, misalnya dengan menghubungsingkatkan kapasitor,

setelah itu dapat dilakukan lagi proses integrasi.

Berikut adalah data yang diperoleh dari percobaan yang telah dilakukan:

1. Pada percobaan 1 dengan penguatan 3 kali, diberikan tegangan input sebesar

2.05 Volt, sehingga diperoleh nilai penguatan sebesar

Dan dengan persentase kebenaran

praktikum mencapai .

2. Pada percobaan 2 dengan penguatan 2 kali, diberikan tegangan input sebesar 3

Volt, sehingga diperoleh nilai penguatan sebesar

Dan dengan persentase kebenaran

praktikum mencapai .

3. Pada percobaan 3 dengan penguatan 15 kali, diberikan tegangan input sebesar

0.53 Volt,sehingga diperoleh nilai penguatan sebesar

. Dan dengan persentase kebenaran

praktikum mencapai .

4. Pada percobaan 4 dengan penguatan 4 kali, diberikan tegangan input sebesar

0.62 Volt, sehingga diperoleh nilai penguatan sebesar

. Dan dengan persentase kebenaran

praktikum mencapai .

5. Pada percobaan 5 dengan penguatan 5 kali, diberikan tegangan input sebesar

0.88 Volt, sehingga diperoleh nilai penguatan sebesar

. Dan dengan persentase kebenaran

praktikum mencapai .

Berdasarkan atas perhitungan, hasil yang diperoleh telah sesuai dengan teori penguat

integrator. Tetapi hasilnya tidak sempurna. karena dalam hal ini, keluaran yang tidak sesuai

dengan yang seharusnya terjadi karena ketidakakuratan dalam perangkaian komponen, dan

pengambilan data.

15

BAB V

KESIMPULAN

Dari hasil percobaan dan pengolahan data yang telah dilakukan maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Tegangan output bernilai negatif karena rangkaian ini termasuk ke dalam

rangkaian membalik ( diberikan pada inverting input).

2. Output yang dihasilkan adalah integrasi dari nilai input terhadap waktu.

3. Sebuah integrator dapat juga dipandang sebagai tapis pelewat-tinggi dan dapat

digunakan untuk rangkaian tapis aktif.

4. Pada pengambilan data pada , maka harus .

16

DAFTAR PUSTAKA

Robert F. Coughlin, Fredick F. Driscoll, 1993, Operational Amplifiers & LinearIntegrated Circuits, International Edition, Prentice-Hall International, Inc

Sutanto, 1997, Rangkaian Elektronika Analog dan Terpadu, UI-Press

Sutrisno, 1987, Elektronika Teori dan Penerapannya, Jilid 2, ITB

___________________________________. 2012. Penguat Operasional. Wikipedia.

http://id.wikipedia.org/wiki/Penguat_operasional. Diakses pada tanggal 3-11-

2012.

___________________________________. 2012. Penguat Operasional. Elektronika

Dasar. http://kambing.ui.ac.id/onnopurbo/orari-

diklat/teknik/elektronika/elektronika-dasar-II-univ-negeri-jember/bab16-

penguat-operasional.pdf. Diakses pada tanggal 14-12-2012.

__________________. 2012. Rangkaian penguat. www.elektroarea.blogspot.com.

http://elektroarea.blogspot.com/2009/07/rangkain-penguat.html. Diakses pada

tanggal 14-12-2012.