Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

163
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.S DENGAN HIPERTENSI PADA TN.S DI RT 03 RW 01 KELURAHAN TIPAR KECAMATAN CITAMIANG KOTA SUKABUMI KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Keperawatan Oleh JOHAN HIKAYAT FOA1001021 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI 2013

Transcript of Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

Page 1: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.S DENGAN HIPERTENSI PADA TN.S DI RT 03 RW 01 KELURAHAN TIPAR KECAMATAN CITAMIANG

KOTA SUKABUMI

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Keperawatan

Oleh

JOHAN HIKAYAT FOA1001021

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI

2013

Page 2: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

LEMBAR PERSETUJUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.S DENGAN HIPERTENSI PADA TN.S DI RT 03 RW 01 KELURAHAN TIPAR KECAMATAN CITAMIANG

KOTA SUKABUMI

JOHAN HIKAYAT NIM : FOA 1001021

Telah Diajukan dan Disetujui oleh Pembimbing Karya Tulis Ilmiah Sukabumi, Juli 2013

Pembimbing

Dewi Erna Marisa M.kep NIDN : 04161281103

Mengetahui :

Ketua Program Studi D III Keperawatan Universitas Muhammadiyah Sukabumi

Sumirat Tresnayanti, S.kp NIK : 117206123

Page 3: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.S DENGAN HIPERTENSI PADA TN.S DI RT 03 RW 01 KELURAHAN TIPAR

KECAMATAN CITAMIANG KOTA SUKABUMI

Karya Tulis Ilmiah ini telah Disidangkan Pada, Juli 2013

Penguji I (satu) : Asep Rahmat S.Kep ( ) NIP : 19870724200901001 Penguji II (dua) : Hendri Hadiyanto, S.Kep.,Ners ( ) NIK : 117703053 Penguji III (tiga) : Dewi Erna Marisa M.Kep ( ) NIDN : 04161281103

Mengetahui

Ketua Program Studi DIII Keperawatan Universitas Muhammadiyah Sukabumi

Sumirat Tresnayanti, S.kp NIK: 117206123

Page 4: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021
Page 5: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

i

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

UNINIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI

2013

JOHAN HIKAYAT, FOA1001021

ABSTRAK

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.S DENGAN HIPERTENSI

PADA TN.S DI RT 03 RW 01 KELURAHAN TIPAR

KECAMATAN CITAMIANG

KOTA SUKABUMI

x + 125 halaman, 4 bab, 22 tabel, 9 lampiran.

Latar belakang penyusunan karya tulis ilmiah ini adalah adanya peningkatan

angka kesakitan akibat penyakit hipertensi di dunia, Indonesia, jawa barat, sukabumi,

hingga di daerah Tipar dari bulan januari 2012 sampai desember 2012. Maka penulis

tertarik mengangkat kasus dengan Hipertensi di Tipar Rt 03 Rw 01 Kelurahan Tipar

Kecamatan Citamiang Kota Sukabumi, serta melaksanakan asuhan keperawatan

keluarga melalui pendekatan proses keperawatan. Metode penulisan yang di gunakan

deskriptif dengan menggunakan tehnik pengumpulan data, wawancara, observasi,

pemeriksaan fisik studi dokumentasi dan studi kepustakaan.

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah

secara abnormal dan terus menerus. Setelah melakukan pengkajian pada Tn. S dengan

hipertensi ditemukan masalah Nyeri dan resiko terjatuh. Dalam perencanaan tindakan

keperawatan penulis tidak mengalami adanya hambatan karena adanya kerja sama

dengan klien, keluarga yang kooperatif serta kerja sama tim kesehatan lainnya.

Tindakan keperawatan disesuaikan dengan perencanaan yang sesuai dengan

kebutuhan klien. Hasil evaluasi menunjukan sebagian besar diagnosa keperawatan

yang ada telah teratasi. Kesimpulan pada kasus ini adanya kesenjangan antara teori

dan masalah keperawatan pada Tn.S, diagnosa yang tidak muncul : potensial

perubahan perfusi jaringan. Rekomendasi ditujukan kepada puskesmas agar dapat

melakukan penyuluhan tentang kesehatan di daerah sekitarnya agar pendidikan

kesehatan masyarakat meningkat, khususnya kesehatan klien & keluarga.

Daptar Pustaka : 9 buku (2003 – 2013)

Page 6: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya bagi Illahi Rabbi atas Dzat yang telah menciptakan semesta

alam serta rahmat hidayah-Nya kepada penulis yang telah memberikan nikmat

kesehatan, kesabaran dan karunia-Nya untuk dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah

ini yang berjudul “ Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. S Dengan Hipertensi Pada Tn.

S Di Rt 03 Rw 01 Kelurahan Tipar Kecamatan Citamiang Kota Sukabumi “. Yang

diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas dalam menempuh

Pendidikan Diploma III Program Studi D III Keperawatan Universitas

Muhammadiyah Sukabumi.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini banyak

kekurangan dan jauh dari sempurna, hal ini disebabkan karena segala keterbatasan

dan waktu yang dimiliki. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

sifatnya membangun dari berbagai pihak untuk menambah dan memperluas wawasan

dalam menerapkan asuhan keperawatan sebagai salah satu tenaga yang professional.

Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, penulis banyak mendapat bantuan dari

berbagai pihak berupa materi maupun dorongan moril dalam menyelesaikan karya

tulis ilmiah ini, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang

sebesa-besarnya kepada :

Page 7: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

iii

1. Bapak Prof. Dr. Asmawi Zaenul Selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Kota

Sukabumi.

2. Ibu Reny Sukmawani, SP., MP Selaku Wakil Rektor Bidang Akademik

3. Bapak Idang Nurodin, S,Ip., MM Selaku Wakil Rektor Bidang Keuangan

4. Bapak Drs. Sakti Alamsyah, M.Pd. Selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan

Universitas Muhammadiyah Kota Sukabumi.

5. Ibu Sumirat Tresnayanti S.Kp selaku ketua program studi D III Keperawatan

Universitas Muhammadiyah Kota Sukabumi

6. Ibu dr. Hj. Ritanenny, ESM, MP Selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota Sukabumi

7. Ibu Dewi Erna Marisa. M.kep selaku penguji dan pembimbing satu dalam

penyusunan studi kasus ini.

8. Ibu dr. Nouva Riega Selaku Kepala Puskesmas Tipar Kota Sukabumi

9. Seluruh Staf dosen, staf pengelola perpustakaan dan karyawan Universitas

Muhammadiyah Sukabumi.

10. Seluruh Staf Dinas kesehatan Kota Sukabumi, yang telah membantu penulis

dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada Tn. S

11. Seluruh Staf Pukesmas Tipar Kota Sukabumi yang telah membantu penulis dalam

melaksanakan asuhan keperawatan pada Tn. S

12. Kedua orang tuaku, mama dan papa yang selalu memberikan do’a restunya dan

dorongan baik moril maupun materil kepada penulis.

Page 8: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

iv

13. Klien Tn.S yang telah bersedia bekerja sama dengan penulis selama penulis

melaksanakan asuhan keperawatan.

Semoga apa yang telah mereka berikan mendapat balasan yang setimpal dari

Allah SWT, amin. Penulis juga berharap semoga karya tulis ini bermanfaat bagi

semua pihak yang membutuhkan khususnya bagi pengembangan ilmu kesehatan

dan ilmu pengetahuan di bidang keperawatan.

Harapan penulis semoga karya tulis ilmiah ini dapat berguna bagi pembaca

umumnya dan tenaga perawat khususnya serta dapat dijadikan tambahan ilmu

pengetahuan pada bidang perawatan.

Sukabumi, Juli 2013

Penulis

Page 9: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

v

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN ………………………………………………...

LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………………

LEMBAR PERSEMBAHAN ……………………………………………….

ABSTRAK …………………………………………………………………. i

KATA PENGANTAR ……………………………………………………… ii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. v

DAFTAR TABEL ………………………………………………………….. ix

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………. x

BAB I : PENDAHULAN…………………………………………………... 1

A. Latar Belakang……………………………………………………... 1

B. Tujuan penulisan…………………………………………………… 4

C. Metode telaahan……………………………………………………. 5

D. Sistematika penulisan………………………………………………. 8

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA …………………………………………….. 9

A. Konsep Dasar Penyakit ………………………………………………. 9

1. Konsep Dasar Keluarga……………………………………………. 9

Page 10: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

vi

a. Definisi keluarga………………………………………………… 9

b. Struktur keluaraga……………………………………………….. 9

c. Peran keluarga…………………………………………………… 10

d. Fungsi keluarga………………………………………………….. 11

e. Tahapan perkembangan keluarga………………………………. 16

f. Tahapan keluarga mandiri………………………………………. 21

g. Keluarga yang beresiko tinggi dalam kesehatan………………. . 22

h. Tugas keluarga dibidang kesehatan…………………………….. 25

2. Konsep Penyakit……………………………………………………. 29

a. Definisi………………………………………………………… 29

b. Etiologi………………………………………………………… 31

c. Anatomi fisiologi………………………………………………. 32

d. Patofisiologi……………………………………………………. 33

e. Manifestasi klinik………………………………………………. 35

f. Pemeriksaan diagnostik………………………………………… 37

g. Manajemen medik……………………………………………… 38

3. Dampak resiko tinggi pada fungsi keluarga ……………………….. 43

B. Proses Keperawatan Keluarga Dengan Hipertensi Pada Lansian …….. 45

1. Konsep Dasar Lansia ………………………………………………. 45

C. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Hipertensi ….. 50

1. Pengkajian …………………………………………………………. 50

Page 11: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

vii

2. Diagnosa Keperawatan Keluarga …………………………………. 60

3. Rencana Tindakan Keperawatan Keluarga ………………………. 65

4. Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Keluarga …………………… 76

5. Evaluasi ……………………………………………………………. 77

BAB III : TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN………………………. 78

A. Tinjauan Kasus………………………………………………………… 79

1. Pengkajian…………………………………………………………. 79

2. Diagnosa Keperawatan……………………………………............ 97

3. Rencana Tindakan Keperawatan………………………………… 98

4. Implementasi dan Evaluasi………………………………………. 102

5. Catatan Perkembangan…………………………………………… 106

B. Pembahasan………………………………………………………….. 114

1. Pengkajian ………………………………………………………. 114

2. Diagnosa…………………………………………………………. 117

3. Rencana Tindakan Keperawatan……………………………….. 117

4. Implementasi……………………………………………………. 118

5. Evaluasi…………………………………………………………. 119

BAB IV : KESIMPULAN DAN REKOMENDASI……………………...... 121

A. Kesimpulan ………………………………………………………… 121

B. Rekomendasi……………………………………………………….. 123

Page 12: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

viii

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 125

LAMPIRAN………………………………………………………………..

DAFTAR RIWAYAT HIDUP……………………………………………..

Page 13: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Katz Indeks ……………………………………………………. 46

Tabel 2.2 Barthel Indeks …………………………………………………. 46

Tabel 2.3 Test Keseimbangan ………………………………………........ 47

Tabel 2.4 Data Psikologis ………………………………………………… 47

Tabel 2.5 Data Psikologis ………………………………………………… 48

Tabel 2.6 Status Mental …………………………………………………… 48

Tabel 2.7 Status Kognitif ………………………………………………….. 48

Tabel 2.8 Skala Dalam Menentukan Prioritas Diagnosa Keperawatan ….. 62

Tabel 2.9 Perencanan Asuhan Keperawatan Keluarga Hipertensi ………. 69

Tabel 3.1 Kartu Keluarga ………………………………………………… 79

Tabel 3.2 Katz Indeks ……………………………………………………. 91

Tabel 3.3 Barthel Indeks …………………………………………………. 92

Tabel 3.4 Keseimbangan ………………………………………………… 93

Tabel 3.5 Data Psikologis ……………………………………………….. 93

Tabel 3.6 Status Mental …………………………………………………. 94

Tabel 3.7 Status Kognitif ……………………………………………….. 94

Tabel 3.8 Analisa Data ………………………………………………….. 95

Tabel 3.9 Diagnosa Keperawatan ………………………………………. 96

Tabel 3.10 Diagnosa Keperawatan ………………………………………. 97

Tabel 3.11 Perencanaan ………………………………………………….. 98

Tabel 3.12 Implementasi dan Evaluasi ………………………………….. 102

Tabel 3.13 Catatan Perkembangan ………………………………………. 106

Page 14: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Satuan Acara Penyuluhan Relaksasi Nafas Dalam

Lampiran 2 Materi Penyuluhan Relaksasi Nafas Dalam

Lampiran 3 Leaflet Relaksasi Nafas Dalam

Lampiran 4 Satuan Acara Penyuluhan Rumah Sehat

Lampiran 5 Materi Penyuluhan Rumah Sehat

Lampiran 6 Leaflet Rumah Sehat

Lampiran 7 Keterangan Kunjungan Rumah

Lampiran 8 Lembar Konsultasi

Lampiran 9 Pernyataan Tidak Melakukan Plagiarisme

Page 15: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kejadian hipertensi di dunia merupakan masalah yang besar dan serius

disamping karena prevalensinya yang tinggi dan cenderung meningkat di masa

yang akan datang, juga karena tingkat keganasannya yang tinggi berupa

kecacatan permanen dan kematian mendadak, penyakit hipertensi telah

membunuh 9,4 juta warga dunia setiap tahunnya. Badan Kesehatan Dunia (WHO)

angka memperkirakan, jumlah penderita hipertensi akan terus meningkat seiring

dengan jumlah penduduk yang membesar, hipertensi adalah suatu keadaan

dimana pada umumnya mempunyai tekanan darah sistolik lebih dari atau sama

dengan 140 mmHg dan tekanan darah lebih dari atau sama dengan 90 mmHg

Batas tekanan darah yang masih dianggap normal adalah 140/90 mmHg dan

tekanan darah sama dengan atau diatas 160/95 mmHg dinyatakan sebagai

hipertensi (WHO) Hipertensi adalah suatu peningkatan abnormal tekanan darah

dalam pembuluh darah arteri secara terus – menerus lebih dari satu periode.

Tujuan pembangunan kesehatan adalah terselenggaranya pembangunan

kesehatan oleh semua potensi bangsa, baik masyarakat, swasta maupun

pemerintah secara sinergis, berhasil dan berdaya guna sehingga tercapai derajat

kesehatan masayarakat yang setinggi – tingginya. Sejalan dengan tujuan

pembangunan yang berwawasan kesehatan dan kesejahteraan maka pemerintah

Page 16: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

2

telah menetapakan pola dasar pembangunan yaitu pembangunan mutu SDM di

berbagai sektor serta masih menitik beratkan pada program-program pra-upaya

kuratif dan rehabilitatif yang di dukung oleh informasi kesehatan secara

berkesinambungan sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang berperilaku

hidup sehat, lingkungan sehat dan memiliki kemampuan untuk menolong dirinya

sendiri serta dapat menjangkau pelayanan kesehatan yang berkualitas di tahun

2015.(http://health.kompas.com/read/2013/04/05/1404008/Penderita.Hipertensi.T

erus.Meningkat www.kompas.com dibuka pada tanggal 27 juli 2013).

Prevalensi hipertensi di Indonesia yang ditentukan berdasarkan kriteria

ambang hipertensi yaitu tekanan darah dengan rentang antara 140/90 – 160/100

mmHg, diperkirakan 4,8-18,8%. Angka ini lebih tinggi dari angka prevalensi

yang dilaporkan oleh Cheng dan kawan – kawan di Taipeh, yaitu sekitar 6,2 %.,

hipertensi atau tekanan darah tinggi di Indonesia tergolong tinggi, namun

kebanyakan dari penderitanya tidak terdeteksi, akibatnya tidak tertangani dengan

cepat, sehingga menyebabkan kesakitan bahkan kematian dini,. Hal ini

menunjukkan prevelensi hipertensi sebanyak 31,7%, hipertensi menjadi salah satu

penyebab kematian utama di perkotaan maupun perdesaan pada usia 55-64

tahun,satu dari tiga orang dewasa Indonesia menderita hipertensi, bahkan di

kalangan usia 50 tahun ke atas satu dari dua orang.

(http://www.depkes.go.id/index.php/component/search/?searchword=Hipertensi&

ordering=&searchphrase=all dibuka pada tanggal 27 juli 2013).

Page 17: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

3

Masalah penyakit hipertensi di jawa barat ini menjadi perhatian khusus

karena jumlah penderita semakin meningkat dari tahun ke tahun., berdasarkan

laporan dari dinas kesehatan provinsi jawa barat penderita hipertensi pada tahun

2012 penderita hipertensi di jawa barat mencapai 31 % , angka ini diperkirakan

akan semakin bertambah seiring perekembangan jaman yang memicu pola hidup

yang tidak sehat. ( http://diskes.jabarprov.go.id/index.php/subMenu/724 dibuka

pada tanggal 27 juli 2013 )

Data dari 15 puskesmas yang berada di kota sukabumi penderita hipertensi

pada bulan januari sampai bulan desember tahun 2012 berjumlah 36.605 jiwa dari

356.085 jiwa yang ada di kota sukabumi. Data dari 15 puskesmas di kota

sukabumi yang mendapat kunjungan pasien dengan hipertensi tertinggi salah

satunya ialah puskesmas tipar. (Dinkes Kota Sukabumi)

Di puskesmas Tipar kota sukabumi angka kunjungan penderita hipertensi dari

bulan januari samapai dengan bulan desember tahun 2012 berjumlah 2622

jiwa,angka kunjungan penderita hipertensi di puskesmas tipar termasuk salah satu

kunjugan terbanyak. (Puskesmas Tipar Kota Sukabumi).

Keluarga merupakan salah satu sasaran dalam perawatan kesehatan

masayarakat karena mempunyai peran penting dalam pemeliharaan kesehatan

anggota keluarganya, mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang

tepat, memberikan perawatan pada anggota keluaarga yang sakit,

mempertahankan suasana lingkungan rumah yang menguntungkan kesehatan dan

Page 18: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

4

pemanfaatan engan baik terhadap fasilitas kesehatan yang ada. Apabila kelima

tugas kesehatan tersebut tidk bisa dijalankan dengan baik maka akan timbul

berbagai macam masalah kesehatan.

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan studi

kasus pada keluarga Tn S melalui pendekatan asuhan keperwatan yang

dituangkan dalam karaya tulis yang berjudul “Asuhan Keperawatan Keluarga TN

S Dengan Hipertensi Pada Tn S Di Rt 03 Rw 01 Kelurahan Tipar Kecamatan

Citamiang Kota Sukabumi”.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Untuk mendapatkan pengalaman secara nyata dalam memberikan

asuhan keperawatan keluarga secara langsung pada klien dengan

hipertensi yang komprehensif meliputi aspek biologis, psikologis, sosial,

dan spiritual dengan pendekatan proses keperawatan.

2. Tujuan Khusus

Mampu mendeskripsikan hasil pengkajian keluarga dengan hipertensi,

Mampu mendeskripsikan diagnosa keperawatan keluarga dengan

hipertensi, Mampu mendeskripsikan rencana asuhan keperawatan

keluarga dengan hipertensi, Mampu mendeskripsikan tindakan

keperawatan keluarga dengan hipertensi, Mampu mendeskripsikan

evaluasi terhadap hasil asuhan keperawatan keluarga dengan hipertensi,

Page 19: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

5

Mampu membandingkan antara konsep dengan kenyataan asuhan

keperawatan keluarga dengan hipertensi.

3. Metode Telaahan

Yang dimaksud dengan metode telaahan dalam penulisan Karya Tulis

Ilmiah ini adalah pendekatan yang digunakan dalam menghimpun data /

informasi dan sebagai cara memperoleh data / informasi

(wawancara,observasi,dll ).

1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan adalah metode deskriptif, dengan type

studi kasus yang di laksanakan terhadap salah satu keluaraga dengan

kasus hipertensi.

2. Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai

berikut :

a. Wawancara

Yaitu dengan mengadakan tanya jawab pada keluarga untuk

mengumpulkan data.

b. Observasi

Yaitu mengadakan pengamatan terhadap klien, keluarga dan

lingkungan.

c. Studi Dokumentasi

Page 20: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

6

Mempelajari data klien selama klien dan keluarga kontak

dengan pelayanan kesehatan.

d. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan dilakukan untuk mendapatkan teori yang

berkaitan dengan konsep asuhan keperawatan keluarga dan

konsep asuhan keperawatan hipertensi dan konsep asuhan

keperawatan keluarga dengan penyakit hipertensi.

e. Pemeriksaan Fisik

Mengadakan pemeriksaan secara sistematis pada anggota

keluarga .

3. Sumber dan jenis data :

a. Sumber data primer dan sekunder

1) Data Primer

Data primer merupakan sumber data yang diperoleh

langsung dari sumber asli (tidak melalui media

perantara). Data primer dapat berupa opini subjek

(orang) secara individual atau kelompok, hasil

observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau

kegiatan, dan hasil pengujian. Metode yang digunakan

untuk mendapatkan data primer yaitu : (1) metode

survey dan (2) metode observasi.

Page 21: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

7

2) Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang

diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media

perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data

sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan

historis yang telah tersusun dalam arsip (data

documenter) yang dipublikasikan dan yang tidak

dipublikasikan.

b. Jenis data : Objektif dan subjektif

1) Data Objektif

Data objektif ialah data yang didapatkan secara tidak

langsung.

2) Data Subjektif

Data subjektif ialah data yang didapatkan secara langsung.

4. Pengolahan data

Pengolahan data di lakukan secara manual yaitu dengan jalan

mengklasifikasikan, lalu mengidentifikasi serta menginterprestasikan

data yang diperoleh, selanjutnya disajikan secara textular.

4. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan Karya Tulis ini, penulis membuat sistematika yang

dimulai dengan judul, lembar pengesahan, abstrak, kata pengantar, daftar

Page 22: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

8

isi, daftar lampiran, daftar tabel dan selanjutnya dibagi dalam 4 bab antara

lain :

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan yang menjelaskan latara belakang, tujuan penulisan,

metode penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka yang menjelaskan tentang konsep keluarga, konsep

perawatan kesehatan keluarga, konsep dasar Penyakit Hipertensi, dan

Konsep Keperawatan Keluarga Dengan Hipertensi.

BAB III TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

Tinjauan kasus yang merupakan pelaksanaan proses keperawatan

terhadap klien, yang mencakup pengumpulan data, analisa data,

diagnosa keperawatan, rencana tindakan keperawatan, pelaksanaan,

evaluasi, catatan perkembangan.

BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Berisikan kesimpulan dan saran dari asuhan keperawatan yang telah

dilaksanakan yang disusun pada Karya Tulis ini serta rekomendasi

yang dirujukan kepada pihak yang bersangkutan dalam upaya

peningkatan kualitas asuhan keperawatan.

Page 23: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Penyakit

1. Konsep keluarga

a. Definisi keluarga

Menurut Wall (1986) mengemukakan keluarga sebagai dua orang

atau lebih yang disatukan oleh ikatan kebersamaan dan ikatan

emosional serta mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari

keluarga (Padila, 2012 : 19).

Menurut UU No. 10 (1992) mengemukakan keluarga adalah unit

terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami, istri dan anak atau

suami istri, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya (Padila, 2012

: 19).

Menurut Depkes RI (1988) mendefinisikan keluarga adalah unit

terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa

orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah suatu atap

dalam keadaan saling ketergantungan (Padila, 2012 : 19).

b. Struktur keluarga

Strutur keluarga menurut Padila (2012 : 24) ada 5 macam yaitu :

Page 24: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

10

1) Patrilineal

Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah

dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui

jalur ayah.

2) Matrilineal

Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah

dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui

jalur ibu.

3) Matrilokal

Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga

sedarah ibu.

4) Patrilokal

Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga

sedarah ayah.

5) Keluarga Kawin

Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan

keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian

keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri.

c. Peran keluarga

Peran keluarga menurut Nasrul Effendy (1998)

1) Peran sebagai ayah. Ayah sebagai suami dari istri dan ayah

dari anak-anaknya berperan sebagai pencari nafkah, pendidik,

Page 25: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

11

pelindung, dan pemberi rasa aman. Juga sebagai kepala

keluarga, anggota kelompok sosial, serta anggota masyarakat

dan lingkungan.

2) Peran sebagai ibu. Ibu sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya

berperan untuk mengurus rumah tangga sebagai pengasuh dan

pendidik anak-anaknya, pelindung dan salah satu anggota

kelompok sosial, serta sebagai anggota masyarakat dan

lingkungan di samping dapat berperan pula sebagai pencari

nafkah tambahan keluarga.

3) Peran sebagai anak. Anak melaksanakan peran psikososial

sesuai dengan tingkat perkembangannya, baik fisik, mental,

sosial, dan spiritual. (Ferry Effendy & Makhfudli, 2009 : 187)

d. Fungsi keluarga

Berkaitan dengan peran keluarga yang bersifat ganda, yakni satu

sisi keluarga berperan sebagai matriks bagi anggotanya, disisi lain

keluarga harus memenuhi tuntutan dan harapan masyarakat, maka

selanjutnya akan dibahas tentang fungsi keluarga sebagai berikut :

Menurut Friedman (1998) yang dikutip oleh Padila (2012 : 33-36)

mengidentifikasikan lima fungsi dasar keluarga, yakni :

1) Fungsi afektif

Fungsi afektif berhubungan dengan fungsi internal keluarga yang

merupakan basis kekuatan dari keluarga. Fungsi afektif berguna

Page 26: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

12

untuk pemenuhan kebutuhan psikososial. Keberhasilan fungsi

afektif tampak melalui keluarga yang bahagia. Anggota keluarga

mengembangkan konsep diri yang positif, rasa dimiliki dan

memiliki, rasa berarti serta merupakan sumber kasih sayang.

Reinforcement dan support dipelajari dan dikembangkan melalui

interaksi dalam keluarga.

Komponen yang perlu dipenuhi oleh keluarga untuk memenuhi

fungsi afektif adalah :

a) Saling mengasuh, cinta kasih, kehangatan, saling menerima

dan mendukung. Setiap anggota keluarga yang mendapat

kasih sayang dan dukungan, maka kemampuannya untuk

memberi akan meningkat sehingga tercipta hubungan yang

hangat dan saling mendukung. Hubungan yang baik dalam

keluarga tersebut akan menjadi dasar dalam membina

hubungan dengan orang lain diluar keluarga.

b) Saling menghargai, dengan mempertahankan iklim yang

positif dimana setiap anggota keluarga baik orang tua maupun

anak diakui dan dihargai keberadaan dan haknya.

c) Ikatan dan identifikasi, ikatan ini mulai sejak pasangan

sepakat hidup baru. Kemudian dikembangkan dan disesuiakna

dengan berbagai aspek kehidupan dan keinginan yang tidak

Page 27: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

13

dapat dicapai sendiri, misalnya mempunyai anak. Hubungan

selanjutnya akan dikembangkan menjadi hubungan orang tua

anak dan antar anak melalui proses identifikasi. Proses

identifikasi merupakan inti ikatan kasih sayang, oleh karena

itu perlu diciptakan proses identifikasi yang positif dimana

anak meniru perilaku orang tua melaului hubungan interaksi

mereka.

Fungsi afektif merupakan sumber energi yang menentukan

kebahagiaan keluarga. Sering perceraian, kenakalan anak atau masalah

keluarga lainnya timbul akibat fungsi afektif keluarga yang tidak

terpenuhi.

2) Fungsi sosialisasi

Sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang

dialami individu yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar

berperan dalam lingkungan sosial (Gegas, 1979 dan Friedman, 1998),

sedangkan Soekanto mengemukakan bahwa sosialisasi adalah suatu

proses dimana anggota masyarakat yang baru mempelajari norma-

norma masyarakat dimana dia menjadi anggota.

Sosialisasi dimulai sejak individu dilahirkan dan berakhir setelah

meninggal. Keluarga merupakan tempat dimana individu melakukan

sosialisasi. Tahap perkembangan individu dan keluarga akan dicapai

Page 28: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

14

melalui interaksi atau hubungan yang diwujudkan dalam sosialisasi.

Anggota keluarga belajar disiplin, memiliki nilai/norma, budaya dan

prilaku melalui interaksi dalam keluarga sehingga individu mampu

berperan di masyarakat.

3) Fungsi reproduksi

Keluarga berfungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan

dan meningkatkan sumber daya manusia. Dengan adanya program

keluarga berencana, maka fungsi ini sedikit dapat terkontrol. Namun

disisi lain banyak kelahiran yang tidak diharapkan atau diluar ikatan

perkawinan sehingga lahirnya keluarga baru dengan satu orangtua

(single parent).

4) Fungsi ekonomi

Untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti

makanan, pakaian, dan rumah, maka keluarga memerlukan sumber

keuangan. Fungsi ini sulit dipenuhi oleh keluarga dibawah garis

kemiskinan (Gakin atau pra keluarga sejahtera ). Perawat

berkontribusi untuk mencari sumber-sumber di masyarakat yang dapat

digunakan keluarga meningkatkan status kesehatan mereka.

5) Fungsi perawatan kesehatan

Fungsi lain keluarga adalah fungsi perawatan kesehatan. Selain

keluarga menyediakan makanan, pakaian, dan rumah, keluarga juga

Page 29: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

15

berfungsi melakukan asuhan kesehatan terhadap anggotanya baik

untuk mencegah terjadinya gangguan maupun merawat anggota yang

sakit. Keluarga juga menetukan kapan anggota keluarga yang

mengalami gangguan kesehatan memerlukan bantuan atau pertolongan

tenaga profesional. Kemampuan ini sangat mempengaruhi kesehatan

individu dan keluarga.

Kesangggupan keluarga melaksanakan pemeliharaan kesehatan

terhadap anggotanya dapat dilihat dari tugas kesehatan keluarga yang

dilaksanakan. Tugas kesehatan keluarga tersebut adalah (Friedman,

1998) :

a) Mengenal masalah kesehatan

b) Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat

c) Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit

d) Mempertahankan suasana rumah yang sehat

e) Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat

Kelima tugas kesehatan tersebut saling terkait dan perlu dilakukan

oleh keluarga. Perawat perlu melakukan pengkajian untuk mengetahui

sejauh mana keluarga dapat melaksanakan kelima tugas tersebut

dengan baik, selanjutnya memberikan bantuan atau pembinaan

terhadap keluarga untuk memenuhi tugas kesehatan keluarga tersebut.

Page 30: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

16

e. Tahapan perkembangan keluarga

1) Tahap I

Tahap keluarga pemula ( beginning family)

Keluarga baru/pasangan yang belum memiliki anak.

Tugas perkembangan keluarga :

a) Membangun perkawinan yang saling memuaskan

b) Membangun jaringan persaudaraan secara harmonis

c) Keluarga berencana (keputusan tentang kedudukan

sebagai orang tua)

d) Menetapkan tujuan bersama

e) Persiapan menjadi orang tua

f) Memahami prenatal care (pengertian kehamilan,

persalinan dan menjadi orang tua).

2) Tahap II

Tahap keluarga sedang mengasuh anak (child bearing)

Keluarga dengan anak pertama berusia kurang dari 30 bulan.

Studi klasik le master (1957) dari 46 orang tua dinyatakan 17%

tidak bermasalah selebihnya bermasalah dalam hal :

a) Suami merasa diabaikan

b) Peningkatan perselisihan dan argument

c) Interupsi dalam jadwal kontinu

d) Kehidupan seksual dan social terganggu dan menurun

Page 31: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

17

Tugas perkembangan keluarga tahap ini adalah :

(1) Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang

mantap (integrasi bayi dalam keluarga)

(2) Rekomendasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan

dan kebutuhan anggota keluarga

(3) Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan

(4) Memperluas persahabatan keluarga besar dengan

menambah peran orangtua, kakek dan nenek

(5) Bimbingan orang tua tentang pertumbuhan dan

perkembangan anak

(6) Konseling KB post partum 6 minggu

(7) Menata ruang untuk anak

(8) Menyiapkan biaya child bearning

(9) Memfasilitasi role learning anggota keluarga

(10) Mengadakan kebiasaan keagamaan secara rutin.

3) Tahap III

Tahap keluarga dengan anak usia prasekolah

Keluarga dengan anak pertama berusia 30 bulan-6 tahun.

Tugas perkembangan keluarga :

a) Pemenuhan kebutuhan anggota keluarga seperti rumah,

ruang bermain, privasi dan keamanan

Page 32: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

18

b) Mensosialisakan anak

c) Mengintegrasikan anak yang baru dan memenuhi kebutuhan

anak yang lain

d) Mempertahankan hubungan yang sehat (hubungan

perkawinan dan hubungan orangtua-anak) serta hubungan

diluar keluarga (keluarga besar dan komunitas)

e) Pembagian waktu, individu, pasangan dan anak

f) Pembagian tanggung jawab

g) Merencanakan kegiatan dan waktu stimulasi tumbuh dan

kembang anak.

4) Tahap IV

Tahap keluarga dengan anak usia sekolah

Keluarga dengan anak pertama berusia 6-3 tahun.

Tugas perkembangan keluarga :

a) Mensosialisasikan anak-anak, termasuk meningkatkan

prestasi sekolah dan mengembangkan hubungan dengan

teman sebaya yang sehat

b) Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan

c) Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga

d) Mendorong anak untuk mencapai pengembangan daya

intelektual

e) Menyediakan aktivitas untuk anak

Page 33: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

19

5) Tahap V

Tahap keluarga dengan anak remaja

Keluarga dengan anak pertama berusia 13-20 tahun.

Tugas perkembangan keluarga :

a) Memberikan keseimbangan antara kebebasan dan tanggung

jawab ketika remaja menjadi dewasa dan semakin mandiri

b) Memfokuskan kembali hubungan intim perkawinan

c) Berkomunikasi secara terbuka antara orangtua dan anak-

anak

d) Mempersiapkan perubahan untuk memenuhi kebutuhan

tumbuh dan kembang anggota keluarga

6) Tahap VI

Tahap keluarga dengan anak dewasa

Keluarga dengan anak pertama meninggalkan rumah.

Tugas perkembangan keluarga :

a) Memperlua siklus keluarga dengan memasukan anggota

keluarga baru dari perkawinan anak-anaknya

b) Melanjutkan dan menyesuaikan kembali hubungan

perkawinan

c) Membantu orang tua lanjut usia dan sakit-sakitan dari

suami atau istri

Page 34: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

20

d) Membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru

masyarakat

e) Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima

kepergian anaknya

f) Menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh

bagi anak-anaknya.

7) Tahap VII

Tahap keluarga usia pertengahan (middle age family).

Tugas perkembangan keluarga :

a) Menyediakan lingkungan yang dapat meningkatkan

kesehatan.

b) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dan penuh

arti dengan para orangtua (lansia) dan anak-anak.

c) Memperkokoh hubungan perkawinan.

d) Persiapan masa tua/pension

8) Tahap VIII

Tahap keluarga lanjut usia

Tugas perkembangan keluarga :

a) Penyesuain tahap masa pension dengan cara merubah cara

hidup

b) Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan

c) Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun

Page 35: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

21

d) Mempertahankan hubungan perkawinan

e) Menyesuiakan diri terhadap kehilangan pasangan

f) Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi

g) Melakukan life review masalalu (Padila, 2012: hal 48)

f. Tahapan keluarga mandiri

Tingkat kemnadirian keluarga menurut Departemen Kesehatan RI

(2006) Kemandirian keluarga dalam program dalam perawatan

kesehatan komunitas dibagi menjadi empat tingkatan dari keluarga

mandiri tingkat satu (paling rendah) sampai keluarga mandiri tingkat

empat (paling tinggi).

1) Keluarga mandiri tingkat satu ( KM-I)

a) Menerima petugas perawatan kesehatan komunitas.

b) Menerima pelayanan keperawatan yang diberikan sesuai

dengan rencana keperawatan.

2) Keluarga mandiri tingkat dua (KM-II)

a) Menerima petugas perawatan kesehatan komunitas.

b) Menerima pelayanan keperawatan yang diberikan sesuai

dengan rencana keperawatan.

c) Tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatannya

secara benar.

d) Melakukan perawatan sederhana sesuai yang diajarkan.

3) Keluarga mandiri tingkat tiga (KM-III)

Page 36: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

22

a) Menerima petugas perawatan kesehatan komunitas.

b) Menerima pelayanan keperawatan yang diberikan sesuai

dengan rencana keperawatan.

c) Tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatannya

secara benar.

d) Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan secara aktif.

e) Melakukan perawatan sederhana sesuai yang dianjurkan.

f) Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif.

4) Keluarga mandiri tingkat empat (KM-IV)

a) Menerima petugas perawatan kesehatan komunitas.

b) Menerima pelayanan keperawatan yang diberikan sesuai

dengan rencana keperawatan.

c) Tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatannya

secara benar.

d) Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan secara aktif.

e) Melakukan perawatan sederhana sesuai yang dianjurkan.

f) Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif.

g) Melaksanakan tindakan promotif secara aktif. (Ferry

Effendy & Makhfudli, 2009 : 187)

g. Keluarga yang beresiko tinggi dalam kesehatan

Page 37: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

23

Dalam melakukan asuhan keperawatan kesehatan keluarga, yang

menjadi prioritas utama adalah keluarga-keluarga yang tergolong

risiko tinggi dalam bidang kesehatan (Effendy, 1998: 41), meliputi:

1) Keluarga dengan anggota keluarga dalam masa usia subur dengan

masalah sebagai berikut :

a) Tingkat sosial ekonomi keluarga rendah

b) Keluarga kurang atau tidak mampu mengatasi masalah

kesehatan sendiri

c) Keluarga dengan keturunan yang kurang baik/keluarga dengan

penyakit keturunan

2) Keluarga dengan ibu dengan risiko tinggi kebidanan. Waktu

hamil:

a) Umur ibu (16 tahun atau lebih dari 35 tahun)

b) Menderita kekurangan gizi/anemia

c) Menderita hipertensi

d) Primipara atau multipara

e) Riwayat persalinan dengan komplikasi

3) Keluarga dimana anak menjadi risiko tinggi, karena :

a) Lahir prematur/BBLR

b) Beratbadan sukar naik

c) Lahir dengan cacat bawaan

d) ASI ibu kurang sehingga tidak mencukupi kebutuhan bayi

Page 38: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

24

e) Ibu menderita penyakit menular yang dapat mengancam bayi

atau anaknya

4) Keluarga mempunyai masalah dalam hubungan antara anggota

keluarga, Anak yang tidak dikehendaki dan pernah dicoba untuk

digugurkan

a) Tidak ada kesesuaian pendapat antara anggota keluarga dan

sering timbul cekcok dan ketegangan

b) Ada anggota keluarga yang sering sakit

c) Salah satu orang tua (suami/istri) meninggal, cerai atau lari

meninggalkan keluarga

Sedangkan menurut Departemen Kesehatan RI (1996: 7), keluarga

yang menjadi keluarga rawan kesehatan ialah :

(1) Keluarga yang belum terjangkau pelayanan kesehatan, yaitu

keluarga dengan :

(a) Ibu hamil tertentu yang belum ANC (Ante Natal Care)

(b) Ibu nifas yang persalinan dan neonatusnya ditolong dukun

(c) Balita tertentu

(d) Penyakit kronis menular yang tidak bisa diintervensi oleh

program

(e) Penyakit endemis

(f) Penyakit kronis tidak menular

(g) Kecacatan tertentu (mental atau fisik)

Page 39: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

25

(2) Keluarga dengan risiko tinggi, yaitu keluarga dengan :

(a) Ibu hamil dengan masalah gizi

(b) Ibu hamil dengan risiko tinggi lain (perdarahan, infeksi,

hipertensi)

(c) Balita dengan BGM (Bawah Garis Merah)

(d) Neonatus dengan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah)

(e) Usia lanjut jompo

(f) Kasus percobaan bunuh diri (tentamen suicide)

(3) Keluarga dengan kasus tindak lanjut keperawatan, yaitu keluarga

dengan:

(a) Drop out tertentu, seperti ibu hamil, bayi atau anak balita,

keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan, penyakit

kronis atau endemis tertentu.

(b) Kasus pasca perawatan seperti : kasus keperawatan yang

dirujuk dari institusi pelayanan kesehatan, kasus katarak yang

dioperasi di puskesmas, persalinan dengan tindakan, kasus

psikotik, kasus yang seharusnya di rujuk tetapi tidak

melaksanakan rujukan.

h. Tugas keluarga di bidang kesehatan

Ada 5 pokok tugas keluarga yang dijabarkan oleh Friedman (1998)

yang sampai saat ini masih dipakai dalam asuhan keperawatan

Page 40: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

26

keluarga. Tugas kesehatan keluarga menurut Friedman (1998) dalam

Efendi & Makhfudli (2009) tersebut adalah :

1) Mengenal masalah kesehatan keluarga

Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh

diabaikan karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti

dan karena kesehatanlah kadang seluruh kekuatan sumber daya

dan dana akan habis. Orang tua perlu mengenal keadaan kesehatan

dan perubahan-perubahan yang dialami anggota keluarga.

Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara

tidak langsung menjadi perhatian keluarga dan orang tua. Apabila

menyadari adanya perubahan keluarga, perlu dicatat kapan

terjadinya, perubahan apa yang terjadi, dan berapa besar

perubahannya. Sejauh mana keluarga mengetahui dan mengnal.

Fakta-fakta dari masalah kesehatan yang meliputi pengertian,

tanda dan gejala, faktor penyebab dan yang memengaruhinya, serta

persepsi keluarga terhadap masalah.

2) Membuat keputusan tindakan yang tepat

Sebelum keluarga dapat membuat keputusan yang tepat mengenai

masalah kesehatan yang dialaminya, perawat harus dapat

mengkaji keadaan keluarga tersebut agar dapat memfasilitasi

Page 41: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

27

keluarga dalam membuat keputusan. Berikut ini adalah hal-hal

yang perlu dikaji oleh perawat :

a) Sejauh mana kemampuan keluarga mengerti mengenai sifat

dan luasnya masalah.

b) Apakah keluarga merasakan adanya masalah kesehatan.

c) Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang

dialami.

d) Apakah keluarga merasa takut akan akibat penyakit.

e) Apakah keluarga mempunyai sifat negatif terhadap

masalah kesehatan.

f) Apakah keluarga kurang percaya terhadap petugas

kesehatan.

g) Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap

tindakan dalam mengatasi masalah.

3) Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit

Ketika memberikan perawatan keluarganya yang sakit, keluarga

harus mengetahui hal-hal sebagai berikut :

a) Keadaan penyakitnya (sifat, penyebaran, komplikasi,

prognosis dan perawatanya).

b) Sifat dan perkembangan perawatan yang dibutuhkan.

c) Keberadaan fasilitas yang dibutuhkan untuk perawatan.

Page 42: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

28

d) Sumber-sumber yang ada dalam keluarga (anggota

keluarga yang bertanggung jawab, sumber keuangan atau

finansial, fasilitas fisik, psikososial).

e) Sikap keluarga terhadap yang sakit.

4) Mempertahankan atau mengusahakan suasana rumah yang sehat.

Ketika memodifikasi lingkungan atau menciptakan suasana rumah

yang sehat, keluarga harus mengetahui hal-hal sebagai berikut :

a) Sumber-sumber yang dimiliki oleh keluarga.

b) Keuntungan atau manfaat pemeliharaan lingkungan.

c) Pentingnya higiene sanitasi.

d) Upaya pencegahan penyakit.

e) Sikap atau pandangan keluarga terhadap higiene sanitasi.

f) Kekompakan antar-anggota keluarga.

5) Menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di

masyarakat. Ketika merujuk keluarga harus mengetahui hal-hal

berikut ini :

a) Keberadaan fasilitas keluarga.

b) Keuntungan-keuntungan yang diperoleh dari fasilitas

kesehatan.

c) Tingkat kepercayaan keluarga terhadap petugas dan

fasilitas kesehatan.

d) Pengalaman yang kurang baik terhadap petugas kesehatan.

Page 43: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

29

e) Fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oh keluarga.

Perlu digaris bawahi bahwa 5 tugas keluarga dalam bidang kesehatan

diatas, mesti selalu dijalankan. Tentu apabila salah satu atau beberapa

diantara tugas tersebut tidak dijalankan justru akan menimbulkan

maslah kesehatan dalam keluarga. (Yohanes Dion & Yasinta Betan,

2013 : 25-28)

2. Konsep Penyakit

a. Definisi Hipertensi

Hipertensi terjadi apabila tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg

(Tagor,2003). Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi

peningkatan tekanan darah secara abnormal dan terus menerus pada

beberapa kali pemeriksaan tekanan darah yang di sebabkan satu

atau beberapa factor risiko yang tidak berjalan sebagaimana

mestinya dalam memepertahankan tekanan darah secara normal.

Hipertensi berkaitan dengan kenaikan tekanan sistolik atau

tekanan keduanya. Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan

darah tinggi persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140

mmHg dan tekanan diastolic di atas 90 mmHg. Pada populasi

manula, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160

mmHg dan diastolic 90 mmHg (Brunner & Suddarth, 2005 ).

Klasifikasi hipertensi di bagi menjadi dua yaitu :

Page 44: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

30

1) Hipertensi Primer

Merupakan 90% dari kasus penderita hipertensi. Dimana sampai

saat ini belum diketahui penyebabnya secara pasti. Beberapa

factor yang berpengaruh dalam terjadinya hipertensi esensial,

sperti : faktor genetik , stress dan psikologis, serta faktor

lingkungan dan diet (peningkatan penggunaan garam dan

berkurangnya asupan kalium atau kalsium).

Peningkatan tekanan darah tidak jarang merupakan satu-satunya

tanda hipertensi primer. Umumnya gejala baru terlihat setelah

terjadi komplikasi pada organ target seperti ginjal,mata,otak dan

jantung.

2) Hipertensi sekunder

Pada hipertensi sekunder, penyebab dan patofisiologi dapat

diketahui dengan jelas sehingga lebih mudah untuk di

kendalikan dengan obat-obatan. Penyebab hipertensi sekunder

di antaranya berupa kelainan ginjal seperti tumor,

diabetes,kelainan adrenal,kelainan aorta, kelainan endokrin

lainya seperti obesitas,resistensi insulin,hipertiroidisme, dan

pemakaian obat-obatan seperti kontrasepsi oral dan

kortikosteroid. (Andra saferi wijaya & yessie mariza putri,2013

: 52).

Page 45: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

31

b. Etiologi

Corwin (2000) menjelaskan bahwa hipertensi tergantung pada

kecepatan denyut jantung, volume sekuncup dan Total Peripheral

Resistance (TPR). Peningkatan kecepatan denyut jantung dapat

terjadi akibat rangsangan abnormal saraf atau hormone pada nodus

SA.Peningkatan kecepatan denyut jantung yang berlangsung kronik

sering menyertai keadaan hipertiroidisme. Namun, peningkatan

kecepatan denyut jantung biasanya dikompensasi oleh penurunan

volume sekuncup sehingga tidak menimbulkan hipertensi.

Peningkatan volume sekuncup yang berlangsung lama dapat

terjadi apabila terdapat peningkatan volume plasma yang

berkepanjangan, akibat gangguan penanganan garam dan air oleh

ginjal atau konsumsi garam yang berlebihan. Peningkatan pelepasan

rennin atau aldosterone maupun penurunan aliran darah ke ginjal

dapat mengubah penanganan air dan garam oleh ginjal. Peningkatan

volume plasma akan menyebabkan peningkatan volume diastolic

akhir sehingga terjadi peningkatan volume sekuncup dan tekanan

darah,peningkatan preload biasanya berkaitan dengan peningkatan

tekanan sistolik.

Peningkatan TPR yang berlangsung lama dapat terjadi pada

peningkatan rangsangan saraf atau hormone pada arteriol, atau

responsivitas yang berlebihan dari arteriol terdapat rangsangan

Page 46: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

32

normal. Kedua hal tersebut akan menyebabkan penyempitan

pembuluh darah.

Pada peningkatan TPR, jantung harus memompa secara lebih

kuat dan dengan demikian menghasilkan tekanan yang lebih besar,

untuk mendorong darah melintasi pembuluh darah yang

menyempit. Hal ini disebabkan peningkatan dalam afterload

jantung dan biasanya berkaitan dengan peningkatan tekanan

diastolic. Apabila peningkatan afterload berlangsung lama, maka

ventrikl kiri mungkin mulai mengalami hipertropi (membesar).

Dengan hipertropi, kebutuhan ventrikel akan oksigen semakin

meningkat sehingga ventrikel harus mampu memompa darah

secara lebih keras lagi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Pada

hipertropi, saraf-saraf otot jantung juga mulai tegang melebihi

panjang normalnya yang pada akhirnya menyebabkan penurunan

kontraktilitas dan volume sekuncup. (Andra saferi wijaya & yessie

mariza putri,2013 : 53-54)

c. Anatomi fisiologi

System kardiovaskuler terdiri dari :

1) Jantung merupakan organ pemompa yang besar yang

memelihara peredaran melalui seluruh tubuh

2) Arteri membawa darah dari jantung

3) Vena membawa darah ke jantung

Page 47: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

33

4) Kapiler menggabungkan arteri dan vena, terentang di antaranya

dan merupakan jalan lalu lintas antara makanan dan bahan

buangan. Di sini juga terjadi pertukaran gas dalam cairan

extraseluler atau interstisiil. (Evelyn C.pearce,2008 : 121)

d. Patofisiologi

Kepastian mengenai patofisiologi hipertensi masih dipenuhi

ketidak pastian. Sejumlah kecil pasien (antara 2% dan 5 % )

memiliki penyakit dasar ginjal atau adrenal yang menyebabkan

peningkatan tekanan darah. Namun, masih belum ada penyebab

tunggal yang dapat diidentifikasi dan kondisi inilah yang disebut

sebagai “hipertensi esensial”. Sejumlah mekanisme fisiologis

terlibat dalam pengaturan tekanan darah normal, yang kemudian

dapat turut berperan dalam terjadinya hipertensi esensial.

Beberapa faktor yang saling berhubungan mungkin juga turut

serta menyebabkan peningkatan tekanan darah pada pasien

hipertensi, dan peran mereka berbeda pada setiap individu. Di

antara faktor-faktor yang telah di pelajari secara intensif adalah

asupan garam, obesitas dan resistensi insulin, system renin-

angiotensin, dan system saraf simpatis. Pada beberapa tahun

belakangan, faktor lainnya telah dievaluasi, termasuk genetik,

disfungsi endoltel (yang tampak pada perubahan endotelin dan

nitrat oksida).

Page 48: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

34

Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi

pembuluh darah terletak di pusat vasomotor, pada medulla di otak.

Dari pusat vasomotor ini bermula jaras saraf simpatis, yang

berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna

medulla spinallis ke ganglia simpatis di toraks dan abdomen.

Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls

yang bergerak ke bawah melalui saraf simpatis ke ganglia simpatis.

Pada titik ini, neuron preganglion melepaskan asetilkolin, yang

akan merangsang serabut saraf paska ganglion ke pembuluh darah,

dimana dengan dilepaskannya norepinefrin mengakibatkan

konstriksi pembuluh darah. Berbagai faktor seperti kecemasan dan

ketakutan dapat mempengaruhi respon pembuluh darah terhadap

rangsang vasokontriktor. Individu degan hipertensi sangat sensitive

terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas

mengapa hal tersebut bisa terjadi.

Pada saat bersamaan dimana system saraf simpatis merangsang

pembuluh darah sebagai respon rangsang emosi, kelenjar adrenal

juga terangsang mengakibatkan tambahan aktivitas vasokontriksi.

Medulla adrenal mengsekresi epinefrin yang menyebabkan

vasokontriksi. Korteks adrenal mengsekresi kortisol dan steroid

lainnya, yang dapat memeperkuat respon vasokontrikor pembuluh

darah. Vasokonstriksi yang mengakibatkan penurunan aliran darah

Page 49: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

35

ke ginjal, menyebabkan pelepasan renin. Renin merangsang

pembentukan angiotensin I yang kemudian diubah menjadi

angiotensin II, suatu vasokonstrikor kuat, yang pada giliranya

merangsang sekresi aldosterone oleh korteks adrenal. Hormon ini

menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal,

menyebabkan peningkatan volume intravaskuler. Semua faktor

tersebut cenderung pencetus keadaan hipertensi.

Perubahan struktural dan fungsional pada sistem pembuluh

darah perifer bertanggung jawab pada perubahan tekanan darah

yang terjadi pada lanjut usia. Perubahan tersebut meliputi

aterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan ikat, dan penurunan

dalam relaksasi otot polos pembuluh darah, yang pada gilirannya

menurunkan kemampuan distensi dan daya regang pembuluh darah.

Konsekuensinya, aorta dan arteri besar berkurang kemampuannya

dalam mengakomodasi volume darah yang di pompa oleh jantung

(volume sekuncup), mengakibatkan penurunan curah jantung dan

penigkatan tahanan perifer (Brunner & Suddarth, 2005). (Andra

saferi wijaya & yessie mariza putri,2013 : 54-55)

e. Manifesstasi klinik

Pada pemeriksaan fisik, tidak dijumpai kelainan apapun selain

tekanan darah yang tinggi, tetapi dapat pula ditemukan perubahan

pada retina, seperti perdarahan, eksudat (kumpulan cairan),

Page 50: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

36

penyempitan pembuluh darah, dan pada kasus berat, edema pupil

(edema pada diskus optikus).

Individu yang menderita hipertensi kadang tidak menampakan

gejala sampai bertahun-tahun. Gejala bila ada menunjukan adanya

kerusakan vaskuler, dengan manifestasi yang khas sesuai system

organ yang divaskularisasi oleh pembuluh darah bersangkutan.

Perubahan patologis pada ginjal dapat bermanifestasi sebagai

nokturia (peningkatan urinasi pada malam hari) dan azetoma

(peningkatan nitrogen urea darah), (BUN) dan (kreatinin).

Keterlibatan pembuluh darah otak dapat menimbulkan stroke atau

serangan iskemik transien yang bermanifestasi sebagai paralysis

sementara pada satu sisi (hemiplegia atau gangguan tajam

pengelihatan) (Brunner & Suddarth, 2005).

Crowin (2000) menyebutkan bahwa sebagian besar gejala

klinis timbul :

1) Nyeri kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai mual dan

muntah, akibat peningkatan tekanan darah intracranial.

2) Penglihatan kabur akibat kerusakan retina akibat hipertensi.

3) Ayunan langkah yang tidak mantap karena kerusakan

susunan saraf pusat.

4) Nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi

glomerulus.

Page 51: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

37

5) Edema depeden dan pembengkakan akibat peningkatan

kapiler. (Andra saferi wijaya & yessie mariza putri,2013 :

55-56)

f. Pemeriksaan diagnostic

1) Hb/Ht : untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume

cairan (viskositas) dan dapat mengindikasi faktor resiko seperti

: hipokoagulabilitas.

2) BUN / kreatinin

Memberikan informasi tentang perfusi/fungsi ginjal.

3) Glukosa

Hiperglikemi (DM adalah pencetus hipertensi) dapat

diakibatkan oleh pengeluaran kadar ketokolamin.

4) Urinalisa

Darah, protein, glukosa, mengisaratkan disfungsi ginjal dan

ada DM.

5) CT Scan

Mengkaji adanya tumor cerebral, encelopati.

6) EKG

Dapat menunjukan pola regangan, dimana luas, peninggian

gelombang P adalah salah satu tanda dini penyakit jantung,

hipertensi.

Page 52: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

38

7) IUP

Mengidentifikasi penyebab hipertensi seperti : Batu ginjal,

perbaikan ginjal.

8) Poto dada

Menunjukan destruksi klasifikasi pada area katup, pembesaran

jantung.

g. Manajemen medic

1) Penatalaksanaan Nonfarmakologi

Penatalaksanaan nonfaramakologis dengan modifikasi gaya

hidup sangat penting dalam mencegah tekanan darah tinggi dan

merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam

mengobati tekanan darah tinggi (Ridwanamiruddin,2007).

Penatalaksanaan hipertensi dengan nonfarmakologis terdiri dari

berbagai macam cara modifikasi gaya hidup untuk menurunkan

tekanan darah yaitu :

a) Mempertahankan berat badan ideal sesuai Body Mass Index

(BMI) dengan rentang 18,5 – 24,9 kg/m2 (Kaplan, 2006).

BMI dapat diketahui dengan membagi berat badan anda

dengan tinggi badan yang telah di kuadratkan dalam satuan

meter. Mengatasi obesitas (kegemukan) juga dapat

dilakukan dengan melakukan diet rendah kolesterol namun

kaya dengan serat dan protein (pfizerpeduli.com), dan jika

Page 53: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

39

berhasil menurunkan berat badan 2,5 – 5 kg maka tekanan

darah diastolic dapat diturunkan sebanyak 5 mmHg

(Radmarssy, 2007).

b) Kurangi asupan natrium (sodium)

Mengurangi asupan natrium dapat dilakukan dengan cara

diet rendah garam yaitu tidak lebih dari 100 mmoL/hari

(kira-kira 6 gr NaCl atau 2,4 gr garam / hari) (Kaplan,

2006). Jumlah yang lain dengan mengurangi asupan garam

sampai kurang dari 2300 mg (1 senok the) setiap hari.

Pengurangan konsumsi garam menjadi ½ sendok the/hari,

dapat menurunkan tekanan sistolik sebanyak 5 mmHg dan

tekanan diastolic sekitar 2,5 mmHg (Radmarssy, 2007).

c) Batasi konsumsi alcohol

Radmarssy (2007) mengatakan bahwa konsumsi alcohol

harus dibatasi karena konsumsi alcohol berlebihan dapat

meningkatkan tekanan darah. Para peminum berat

mempunyai resiko mengalami hipertensi empat kali lebih

besar dari pada mereka yang tidak minum minuman

beralkohol.

d) Makan K dan Ca yang cukup dari diet

Pertahankan asupan diet potassium (>90 mmol (3500 mg) /

hari) dengan cara konsumsi diet tinggi buah dan sayur dan

Page 54: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

40

diet rendah lemak dengan cara mengurangi asupan lemak

jenuh dan lemak total (Kaplan, 2006). Kalium dapat

menurunkan tekanan darah dengan meningkatkan jumlah

natrium yang terbuang bersama air kencing. Dengan

setidaknya mengonsumsi buah-buahan sebanyak 3-5 kali

dalam sehari, seseorang bisa mencapai asupan potassium

yang cukup (Radmarssy, 2007).

e) Menghindari merokok

Merokok memang tidak berhubungan secara langsung

dengan timbulnya hipertensi, tetapi merokok dapat

meningkatkan resiko komplikasi pada pasien hipertensi

seperti jantung dan stroke, maka perlu dihindari

mengkosumsi tembakau (rokok) karena dapat memperberat

hipertensi (Dalimartha, 2008).

f) Penurunan stress

Stress memang tidak menyebabkan hipertensi yang menetap

namun jika episode stress sering terjadi dapat menyebabkan

kenaikan sementara yang sangat tinggi (Sheps, 2005).

Menghindari stress dengan menciptakan suasana yang

menyenangkan bagi penderita hipertensi dan

memperkenalkan berbagai metode relaksasi seperti yoga

atau meditasi yang dapat mengontrol system saraf yang

Page 55: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

41

akhirnya dapat menurunkan tekanan darah

(pfizerpeduli.com).

g) Terapi masase (pijat)

Menurut Dalimartha (2008), pada prinsipnya pijat yang

dilakukan pada penderita hipertensi adalah untuk

memperlancar aliran energi dalam tubuh sehingga gangguan

hipertensi dan komplikasinya dapat diminimalisir, ketika

semua jalur energi terbuka dan aliran energi tidak lagi

terhalang oleh ketegangan otot dan hambatan lain maka

resiko hipertensi dapat ditekan.

2) Pengobatan Farmakologi :

a) Diuretik (Hidroklorotiazid)

Mengeluarkan cairan tubuh sehingga volume cairan

ditubuh berkurang yang mengakibatkan daya

pompa jantung menjadi lebih ringan.

b) Penghambat Simpatetik (Metildopa, Klonidin dan

Reserpin)

Menghambat aktivitas saraf simpatis.

c) Betabloker (Metoprolol, Propanolol dan Atenolol)

(1) Menurunkan daya pompa jantung.

Page 56: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

42

(2) Tidak dianjurkan pada penderita yang telah

diketahui mengidap gangguan pernapasan

seperti asma bronkial.

(3) Pada penderita diabetes mellitus : dapat

menutupi gejala hipoglikemia.

d) Vasodilator (Prasosin, Hidralasin)

Bekerja langsung pada pembuluh darah dengan

relaksasi otot polos pembuluh darah.

e) ACE inhibitor (Captopril)

(1) Menghambat pembentukan zat Angiotensin II.

(2) Efek samping : batuk kering, pusing, sakit

kepala dan lemas.

f) Penghambatan Reseptor Angiotensin II (Valsartan)

Menghalangi penempelan zat Angiotensin II pada

reseptor sehingga memperingan daya pompa

jantung.

g) Antagonis kalsium (Diltiasem dan Verapamil)

Menghambat kontraksi jantung (kontraktilitas).

(Andra saferi wijaya & yessie mariza putri,2013 :

56-58)

Page 57: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

43

3. Dampak resiko tinggi pada fungsi keluarga

Resiko pada fungsi keluarga ialah sebagai berikut :

a. Fungsi ekonomi

Menjelaskan bagaimana upaya keluarga dalam pemenuhan kebutuhan

sandang, pangan, dan papan serta pemanfaatan lingkungan rumah

untuk meningkatkan penghasilah keluarga dan kemampuan keluarga

dalam pemanfaatan sumber yang ada di masyarakat sekitar untuk

meningkatkan status kesehatannya.

b. Fungsi mendapatkan status sosial.

Menjelaskan tentang upaya keluarga untuk memperoleh status sosial

di masyarakat tempat tinggal keluarga.

c. Fungsi pendidikian

Menjelaskan upaya yang dilakukan keluarga dalam keluarga dalam

pendidikan selain upaya yang diperoleh dari sekolah atau masyarakat

sekitar.

d. Fungsi sosialisasi

Menjelaskan tentang hubungan anggota keluarga, sejauh mana

anggota keluarga belajar tentang disiplin, nilai, norma, budaya dan

perilaku yang berlaku di keluarga dan masyarakat.

e. Fungsi pemenuhan (perawatan/pemeliharaan)kesehatan

Berkaitan dengan tugas keluarga di bidang kesehatan, yaitu mengenai

masalah, memutuskan tindakan yang tepat, merawat anggota keluarga

Page 58: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

44

yang sakit, memelihara atau memodifikasi lingkungan yang

menunjang terhadap kesehatan dan memanfaatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang ada.

f. Fungsi religius

Menjelaskan tentang kegiatan keagamaan yang dipelajari dan

dijalankan oleh keluarga yang berhubungan dengan kesehatan.

g. Fungsi rekreasi

Menjelaskan kemampuan dan kegiatan keluarga untuk melakukan

rekreasi secara bersama baik di luar dan dalam rumah, juga tentang

kuantitas yang dilakukan.

h. Fungsi reproduksi

Menjelaskan tentang bagaimana rencana keluarga dan upaya

pengendalian jumlah anggota keluarga serta bagaimana keluarga

menjelaskan kepada anggota keluarga tentang pendidikan seks yang

dini dan benar.

i. Fungsi afeksi

Menjelaskan gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan

dimiliki dalam keluarga, dukungan anggota keluarga, hubungan

psikososial dalam keluarga dan bagaimana keluarga mengembangkan

sikap saling menghargai.

Page 59: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

45

B. Proses Keperawatan Keluarga dengan Hipertensi Pada Lansia

1. Konsep Dasar Lansia

a. Pengertian proses menua

Proses menua (Ageing process) merupakan proses yang terus

menerus (berlanjut) secara alamiah, dimulai sejak lahir dan umumnya

dialami oleh semua makhluk hidup. Menua (menjadi tua) adalah suatu

proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan

untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi

normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan

memperbaiki kerusakan yang diderita. (Suparyanto, 2010)

b. Penyakit yang sering dijumpai pada lanjut usia

Stieglitz (1945) yang dikutip oleh Suparyanto (2010)

mengemukakan ada empat penyakit yang sangat erat hubungannya

dengan proses menua, yaitu :

1) Gangguan sirkulasi darah, seperti hipertensi, kelainan pembuluh

darah, gangguan pembuluh darah di otak (koroner) dan ginjal.

2) Gangguan metabolisme hormonal seperti diabetes mellitus,

klimakterium dan ketidakseimbangan tiroid.

3) Gangguan pada persendian seperti osteoartritis, gout, artritis

ataupun penyakit kolagen lainnya.

4) Neoplasma.

Page 60: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

46

c. Pengkajian fokus pada lansia

1) Katz Indeks

Tabel 2.1 A Mandiri dalam makan, kontinensia (BAK, BAB), menggunakan

pakaian, pergi ke toilet, berpindah dan mandi

A

B Mandiri semuanya kecuali salah satu saja dari fungsi di atas B

C Mandiri, kecuali mandi dan satu lagi fungsi di atas C

D Mandiri, kecuali mandi, berpakaian dan satu fungsi yang lain D

E Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet dan satu fungsi yang

lain

E

F Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah dan satu

fungsi yang lain

F

G Ketergantungan untuk semua fungsi di atas G

2) Barthel Indeks

Tabel 2.2 No Kriteria Dengan bantuan Mandiri

1 Makan 5 10

2 Minum 5 10

3 Berpindah dari kursi roda ke tempat

tidur dan sebaliknya

5-10 15

4 Personal toilet (cuci muka, menyisir

rambut, gosok gigi)

0 5

5 Keluar masuk toilet (mencuci

pakaian, menyeka tubuh, menyiram)

5 10

6 Mandi 5 15

7 Jalan di tempat datar 0 5

8 Naik turun tangga 5 10

9 Mengenakan pakaian 5 10

10 Kontrol bowel (BAB) 5 10

11 Kontrol blader (BAK) 5 10

12 Olahraga/latihan 5 10

13 Rekreasi/pemanfaatan waktu luang 5 10

Keterangan :

130 : mandiri

65-125 : ketergantungan sebagian

60 : ketergantungan total

Page 61: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

47

3) Test keseimbangan

Tabel 2.3 A Perubahan posisi/gerakan keseimbangan 0 1

1 Bangun dari kursi

2 Duduk dari kursi

3 Menahan dorongan pada sternum

4 MataTertutup

5 Perputaran leher

6 Gerakan Menggapai sesuatu

7 Membungkuk

B Komponen Gaya Berjalan 0 1

8 Berjalan sesuai perintah

9 Kemampuan mengangkat kaki saat berjalan

10 Kontinuitas langkah kaki saat berjalan

11 Kesimetrisan Langkah

12 Penyimpangan jalur pada saat berjalan

13 Berbalik

Total

Keterangan :

0-5 : risiko jatuh

6-10 : risiko jatuh sedang

11-13 : risiko jatuh tinggi

4) Data psikologis yang mencakup :

Status emosional

Tabel 2.4

a

b

c

d

Mengalami sukar tidur

Sering merasa gelisah

Sering murung atau menangis sendiri

Sering was-was atau khawatir

Ya Tidak

Jika jawaban diatas lebih dari satu, maka lanjutkan dengan pertanyaan

berikut :

Page 62: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

48

Tabel 2.5

No Data Ya Tidak

A Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih

dari1kali dalam 1 bulan

B Ada masalah atau banyak pikiran

C Ada gangguan/masalah dengan keluarga

lain

D Menggunakan obat tidur/penenang atas

anjuran dokter

E Cenderung mengurung diri

(1) Status mental (Short Portable Mental Status Quissionaire (SPMSQ))

Tabel 2.6

No Pertanyaan Benar Salah

1 Tanggal berapa hari ini ?

2 Hari apa sekarang ini ?

3 Apa nama tempat ini ?

4 Dimana alamat anda ?

5 Berapa umur anda ?

6 Kapan anda lahir ? (minimal tahun lahir)

7 Siapa presiden Indonesia sekarang ?

8 Siapa presiden Indonesia sebelumnya ?

9 Siapa nama ibu anda ?

10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari setiap

angka baru semua secara menurun

TOTAL

Keterangan :

Salah 0-3 : fungsi intelektual utuh

Salah 4-5 : kerusakan intelektual ringan

Salah 6-8 : kerusakan intelektual sedang

Salah 9-10 : kerusakan intelektual berat

(2) Status kognitif (Mini Mental Status Examination (MMSE))

Tabel 2.7 No Aspek Kognitif Nilai

maks

Nilai klien Kriteria

1 Orientasi 5 Menyebutkan dengan benar:

Tahun

Page 63: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

49

Musim

Tanggal

Hari

Bulan

Orientasi 5 Dimana kita sekarang berada ?

Negara Indonesia

Provinsi Jawa Barat

Kota ….

PTSW

Wisma

2 Registrasi 3 Sebutkan nama 3 0bjek (oleh

pemeriksa) 1 detik untuk

mengatakan masing-masing obek.

Kemudian tanyakan kepada klien ke 3 objek tadi (untuk disebutkan)

Objek…

Objek…

Objek…

3 Perhatikan dan

kalkulasi

5 Minta klien untuk mulai dari

angka 100 kemudian dikurangi 7

sampai 5 kali / tingkat. 93, 86, 79,

72, 65

4 Mengingat 3 Minta klien untuk mengulangi ke

3 objek pada nomor 2 (registrasi).

Bila benar 1 poin untuk masing-

masing objek.

5 Bahasa 9 a. Menyebutkan nama benda

yang ditunjuk minimal 2 b. Kemampuan mengulang

kata

Tak ada jika, tetapi, atau

c. Kemampuan melakukan

perintah

Mengambil

Melakukan sesuatu

terhadap benda yang

diambil

Menaruh

d. Kemampuan menutup mata e. Kemampuan menulis 1

kalimat

f. Kemampuan menyalin

gambar

TOTAL

Page 64: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

50

Keterangan :

> 23 : aspek kognitif dari fungsi intelektual baik

18-22 : kerusakan aspek fungsi mental ringan

< 17 : terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat

C. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Hipertensi

Proses keperawatan keluarga merupakan suatu proses yang kompleks

dan bersifat dinamis, menggunakan pendekatan yang sistematis pada

keluaraga dan anggota keluarga dengan menggunakan metode ilmiah. Proses

keperawatan keluarga mengikuti pola keperawatan secara umum yang terdiri

dari pengkajian, perencanaan, intervensi, implementasi dan evaluasi.

(Yohanes Dion & Yasinta Betan, 2013 : 63)

Tahap-tahap dalam proses keperawatan saling tergantung satu sama

lainnya yang menggambarkan perkembangan dari tahap yang satu ke tahap

yang lain, dengan tahap-tahap sebagai berikut :

1. Pengkajian

Pengkajian adalah suatu tahapan ketika seorang perawat mengumpulkan

informasi secara terus menerus tentang keluarga yang dibinanya.

(Suprajitno, 2004 : 29) Tahap ini mencakup pengumpulan data,

analisis/interpretasi data tentang kondisi bio, psiko, sosio, kultural, dan

spritual klien. Pengkajian merupakan langkah awal pelaksanaan asuhan

Page 65: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

51

keperawatan keluarga. Pada kegiatan pengkajian ada beberapa tahap yang

perlu dilakukan, yaitu :

a. Membina hubungan yang baik

Hubungan yang baik antara perawat dan klien (keluarga) merupakan

modal utama pelaksanaa asuhan keperawatan, hubungan yang baik ini

dapat dibentuk dengan menerapkan komunikasi terapetik yang

merupakan strategi perawat untuk memberikan bantuan pada klien

untuk memenuhi kebutuhan kesehatannya, ada beberapa hal yang

perlu dilakukan yaitu :

1) Diawali dengan perawat memperkenalkan diri dengan sopan dan

ramah

2) Menjelaskan tujuan kunjungan

3) meyakinkan keluarga bahwa kehadiran perawat adalah untuk

membantu keluarga menyelesaikan maslah kesehatan yang ada di

keluarga

4) Menjelaskan luas kesanggupan bantuan perawat yang dapat

dilakukan

5) Menjelaskan kepada keluarga siapa tim kesehatan lain yang

menjadi jaringan perawat

b. Pengkajian awal, pengkajian ini terfokus sesuai data yang diperoleh

dari unit pelayanan kesehatan.

Page 66: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

52

c. Pengkajian lanjutan (tahap kedua), adalah tahap pengkajian untuk

memperoleh data yang lebih lengkap sesuai masalah kesehatan

keluarga yang berorientasi pada pengkajian awal. Pada pengkajian

lanjutan ini perawat perlu mengungkap keadaan keluarga hingga

penyebab dari masalah kesehatan yang paling mendasar. Data yang

harus diperoleh pada pengkajian yang meliputi :

1) Data umum

Data ini mencakup kepala keluarga (KK), alamat lengkap dan

telpon, pekerjaan KK, komposisi keluarga dan genoram keluarga.

Data lain yang perlu dikaji yang termasuk ke dalam data umum

adalah tipe keluarga, suku bangsa, agama, status sosial ekonomi

keluarga serta aktitas rekreasi keluarga.

2) Riwayat dan tahap perkembangan keluarga, yaitu meliputi :

a) Tahap perkembangan keluarga saat ini, yaitu tahap

perkembangan tertinggi yang dicapai keluarga saat ini yang

ditentukan oleh anak tertua dari keluarga tersebut.

b) Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi, yaitu

menjelaskan tentang tugas keluarga yang belum terpenuhi dan

kendala yang dihadapi oleh keluarga. Juga dilakukan

pengidentifikasian mengapa tugas keluarga belum terpenuhi

dan upaya yang telah dilakukannya.

Page 67: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

53

c) Riwayat kesehatan keluarga inti, menjelaskan riwayat

kesehatan keluarga inti, riwayat kesehatan masing-masing

anggota keluarga, perhatian terhadap upaya pencegahan

penyakit, upaya dan pengalaman keluarga terhadap pelayanan

kesehatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan kesehatan.

d) Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya (generasi di atsnya).

Dalam hal ini menjelaskan riwayat kesehatan generasi diatas

orang tentang riwayat penyakit keturunan, upaya generasi

tersebut tentang upaya penanggulangan penyakit, upaya

kesehatan yang dipertahankan sampai saat ini.

3) Data lingkungan, meliputi :

a) Karakteristik rumah

Menjelaskan tentang hasil identifikasi rumah yang dihuni

keluarga meliputi luas rumah, tipe rumah, jumlah ruangan,

pemanfaatan ruangan jumlah ventilasi, peletakan perabot

rumah tangga, sarana pembuangan air limabah dan kebutuhan

mck (mandi, cuci, kakus), sarana air bersih dan minum yang

digunakan.

b) Karakteristik tetangga dan komunitasnya

Menjelaskan tentang karakteristik dari tetangga dan komunitas

setempat, yaitu tempat keluarga bertempat tinggal meliputi

kebiasaan seperti lingkungan fisik, nilai atau norma serta

Page 68: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

54

aturan/kesepakatan penduduk setempat dan budaya setempat

yang mempengaruhi kesehatan.

c) Mobilitas geografis keluarga

Menggambarkan mobilitas keluarga dan anggota keluarga dan

ada keluarga yang sering berpindah tempat atau ada anggota

keluarga yang tinggal jauh dan sering berkunjung pada

keluarga yang dibina.

d) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk

berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada dan sejauh

mana keluarga berinteraksi dengan masyarakat sekitarnya.

e) Sistem pendukung keluarga

Menjelaskan anggota keluarga yang sehat dan fasilitas keluarga

yang menunjang kesehatan (askes, jamsostek, kartu sehat,

asuransi, dll). Fasilitas fisik yang dimiliki anggota keluarga

(peralatan kesehatan), dukungan psikologis anggota keluarga

dan fasilitas sosial yang ada di sekitar keluarga yang dapat

digunakan untuk meningkatkan upaya kesehatan.

Page 69: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

55

4) Struktur keluarga

a) Struktur peran

Menjelaskan tentang peran masing-masing anggota keluarga

secara formal maupun informal baik di keluarga atau

masyarakat.

b) Nilai atau norma keluarga

Menjelaskan nilai atau norma yang dipelajarii dan dianut oleh

keluarga yang berhubungan dengan kesehatan.

c) Pola komunikasi keluarga

Menjelaskan bagaimana cara keluarga berkomunikasi, siapa

pengambil keputusan utama dan bagaimana peran anggota

keluarga dalam menciptakan komunikasi serta hal apa yang

mempengaruhi komunikasi keluarga.

d) Struktur kekuatan keluarga

Menjelaskan tentang kemampuan keluarga untuk

mempengaruhi dan mengendalikan anggota keluarga untuk

mengubah perilaku yang berhubungan dengan kesehatan.

5) Fungsi Keluarga

a) Fungsi ekonomi

Menjelaskan bagaimana upaya keluarga dalam pemenuhan

kebutuhan sandang, pangan, dan papan serta pemanfaatan

Page 70: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

56

lingkungan rumah untuk meningkatkan penghasilah keluarga

dan kemampuan keluarga dalam pemanfaatan sumber yang ada

di masyarakat sekitar untuk meningkatkan status kesehatannya.

b) Fungsi mendapatkan status sosial.

Menjelaskan tentang upaya keluarga untuk memperoleh status

sosial di masyarakat tempat tinggal keluarga.

c) Fungsi pendidikian

Menjelaskan upaya yang dilakukan keluarga dalam keluarga

dalam pendidikan selain upaya yang diperoleh dari sekolah

atau masyarakat sekitar.

d) Fungsi sosialisasi

Menjelaskan tentang hubungan anggota keluarga, sejauh mana

anggota keluarga belajar tentang disiplin, nilai, norma, budaya

dan perilaku yang berlaku di keluarga dan masyarakat.

e) Fungsi pemenuhan (perawatan/pemeliharaan)kesehatan

Berkaitan dengan tugas keluarga di bidang kesehatan, yaitu

mengenai masalah, memutuskan tindakan yang tepat, merawat

anggota keluarga yang sakit, memelihara atau memodifikasi

lingkungan yang menunjang terhadap kesehatan dan

memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada.

Page 71: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

57

f) Fungsi religius

Menjelaskan tentang kegiatan keagamaan yang dipelajari dan

dijalankan oleh keluarga yang berhubungan dengan kesehatan.

g) Fungsi rekreasi

Menjelaskan kemampuan dan kegiatan keluarga untuk

melakukan rekreasi secara bersama baik di luar dan dalam

rumah, juga tentang kuantitas yang dilakukan.

h) Fungsi reproduksi

Menjelaskan tentang bagaimana rencana keluarga dan upaya

pengendalian jumlah anggota keluarga serta bagaimana

keluarga menjelaskan kepada anggota keluarga tentang

pendidikan seks yang dini dan benar.

i) Fungsi afeksi

Menjelaskan gambaran diri anggota keluarga, perasaan

memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan anggota

keluarga, hubungan psikososial dalam keluarga dan bagaimana

keluarga mengembangkan sikap saling menghargai.

6) Stress dan koping keluarga

a) Stressor jangka pendek dan jangka keluarga

Menjelaskan kemampuan keluarga dalam berespons terhadap

stressor dan strategi koping yang digunakan untuk

menyelesaikan stressor baik itu stressor jangka pendek

Page 72: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

58

(memerlukan waktu penyelesaian kurang lebih 6 bulan)

maupun stressor jangka panjang (memerlukan waktu lebih dari

6 bulan)

b) Pemeriksaan kesehatan

Pemeriksaan kesehatan pada setiap anggota keluarga

menggunakan sistem pemeriksaan fisik secara head to toe.

Pemeriksaan fisik dilakukan secara head to toe, meliputi :

(1) Keadaan umum

Kesadaran : compos mentis

Tanda-tanda vital :TD: sistolik 160 mmHg

diastolik 90mmHg.

RR : 20 x / menit

N : 96 x/menit

S : 36 o C

(2) Kepala : Bentuk simetris tidak ada lesi atau hematoma

tidak ada eedema, tidak ada benjolan warna rambut,

distribusi.

(3) Mata : Bentuk simetris , reflek positif pupil terhadap

rangsangan cahaya, fungsi pengelihatan biasanya menurun,

konjungtiva unanemis visus 3 : 6, reflek mengedip, hygiene

bersih, scelera terilhat kekuningan.

Page 73: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

59

(4) Hidung : Bentuk simetris, fungsi penciuman baik, tidak

ada nyeri tekan, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak

ada sinus, hygiene.

(5) Telinga : Bentuk simetris, tidak ada nyeri tekan, fungsi

pendengaran biasanya menurun, hygiene.

(6) Mulut : Hygiene, jumlah gigi , ovula berada di tengah-

tengah, tidak ada pendarahan gusi.

(7) Leher : Tidak ada pembesaran KGB, tidak ada nyeri tekan,

tidak ada pembesaran JVP, tidak ada nyeri menelan.

(8) Dada : Bentuk simetris, terdapat retraksi dada, pergerakan

dada simetris, suara paru vaskuler, bunyi paru sonor, bunyi

jantung s1 dan s2 tidak ada bunyi tambahan.

(9) Abdomen : Bentuk datar dan Simetris, umbilicus bersih,

tidak ada pembesaran hati, tidak ada nyeri tekan pada

epigastrium, bising usus 8 x/ mnt, tidak terdapat distensi

abdomen.

(10) Genetalia : hygiene, bentuk, nyeri tekan.

(11) Ektremitas :

a) Atas : bentuk simetris reflek bisef, dan trisef positif,

jumlah jari lengkap, akral hangat, di tumbuhi rambut,

tidak ada edema, tonus otot kanan 5 kiri 5.

Page 74: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

60

b) Bawah : bentuk simetris, reflek patella positif, jumlah

jari lengkap, di tumbuhi rambut, tidak ada kontraktur

sendi tingkat gradasi, tonus otot kanan 5 kiri 5.

7) Harapan Keluarga

Menjelaskan bagaimana harapan keluarga terhadap perawat

(petugas kesehatan) untuk membantu menyelesaikan masalah

kesehatan yang terjadi.

2. Diagnosa keperawatan keluarga

Diagnosa keperawatan merupakan pernyataan yang dirumuskan

berdasarkan data yang dirumuskan tentang respon klien terhadap masalah

kesehatan serta faktor penyebab (etiologi) yang berkontribusi terhadap

timbulnya masalah yang perlu diatasi dengan tindakan/intervensi

keperawatan. (Suprajitno, 2004 : 24)

Menurut Suprajitno (2004 : 42), perumusan diagnosa keperawatan

keluarga menggunakan aturan yang telah disepakati yang teridir dari :

a. Masalah (problem, P) adalah suatu pernyataan yang tidak terpenuhinya

kebutuhan dasar manusia yang dialami oleh keluarga atau anggota

(individu) keluarga.

b. Penyebab (etiologi, E), adalah suatu pernyataan yang dapat

menyebabkan masalah dengan mengacu kepada lima tugas keluarga

yaitu mengenal masalah, mengambil keputusan yang tepat, merawat

Page 75: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

61

anggota keluarga, memelihara lingkungan atau memanfaatkan fasilitas

pelayanan kesehatan.

c. Tanda (sign, S), adalah sekumpulan data subjektif dan data objektif

yang diperoleh perawat dari keluarga secara langsung atau tidak yang

mendukung masalah dan penyebab.

Tipologi diagnosa keperawatan keluarga dibedakan menjadi tiga

kelompok, yaitu :

a. Diagnosa aktual

Adalah masalah keperawatan yang sedang dialami oleh keluarga dan

memerlukan bantuan dari perawat dengan cepat.

b. Diagnosa risiko/risiko tinggi

Adalah masalah keperawatan yang belum terjadi, tetapi tanda untuk

menjadi masalah aktual dapat terjadi dengan cepat apabila tidak segera

mendapat bantuan perawat.

c. Diagnosa potensial

Adalah suatu keadaan sejahtera dari keluarga ketika keluarga telah

mampu memenuhi kebutuhan kesehatannya dan mempunyai sumber

penunjang kesehatan yang memungkinkan dapat terjadi.

Masalah keperawatan keluarga yang mungkin muncul pada klien

dengan hipertensi (Andra Saferi Wijaya & Yessie Mariza putri, 2013 :

60) adalah :

Page 76: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

62

1). Nyeri (sakit kepala)

2). Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung

3). Potensial perubahan perfusi jaringan

Untuk menentukan diagnosa pada keperawatan keluarga maka etiologi

dihubungkan pada lima tugas keluarga menurut Suprajitno (2004, 17-18)

yaitu:

a) Mengenal masalah kesehatan keluarga.

b) Memutuskan tindakan yang tepat bagi keluarga.

c) Merawat anggota keluarga yang sakit.

d) Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan

keluarga.

e) Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan.

Apabila diagnosa keperawatan yang dirimuskan lebih dari satu,

maka harus dilakukan skoring (penilaian) diagnosa keperawatan.

Proses skoring menggunakan skala yang telah dirumuskan oleh

Bailon dan Maglaya (1978) dalam Suprajitno (2004 : 45-46)

Skala dalam Menentukan Prioritas Diagnosa Keperawatan

Menurut Bailon dan Maglaya (1978)

Tabel 2.8

No Kriteria Skor Bobot

1 Sifat masalah

Skala : Tidak/kurang sehat

Ancaman kesehatan

3

2

1

Page 77: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

63

Keadaan sejahtera 1

2 Kemungkinan masalah dapat diubah

Skala : Mudah

Sebagian

Tidak dapat

2

1

0

2

3 Potensial masalah untuk dicegah

Skala : Tinggi

Cukup

Rendah

3

2

1

1

4 Menonjolnya masalah

Skala : Masalah berat, harus segera ditangani

Ada masalah tetapi tidak perlu ditangani

Masalah tidak dirasakan

2

1

0

1

(Sumber : Asuhan Keperawatan Keluarga; Aplikasi dalam Praktik.

Suprajitno, 2004: 46)

Proses skoring ini dilakukan untuk setiap diagnosa keperawatan yang

telah diidentifikasi. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses

skoring adalah :

(1) Tentukan skornya sesuai dengan kriteria yang dibuat perawat

(2) Skor dibagi dengan skor tertinggi dan dikalikan dengan bobot

Skor yang diperoleh x bobot

Skor tertinggi

Page 78: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

64

(3) Jumlahkan skor untuk semua kriteria (skor maksimum sama

dengan jumlah bobot yaitu 5)

Setelah dilakukan proses skoring, langkah selanjutnya adalah

penyusunan prioritas masalah. Prioritas didasarkan pada diagnosa

keperawatan yang mempunyai skor tertinggi dan disusun berurutan

sampai skor yang terendah. Namun, dalam hal ini perawat harus

mempertimbangkan juga persepsi keluarga terhadap masalah

keperawatan mana yang perlu diatasi segera.

Penentuan prioritas sesuai dengan kriteria skala :

1) Untuk kriteria pertama, prioritas utama diberikan pada tidak atau

kurang sehat karena perlu tindakan segera dan biasanya disadari

oleh keluarga.

2) Untuk kriteria kedua, perlu diperhatikan :

a) Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan

untuk menangani masalah

b) Sumber daya keluarga : fisik, keuangan dan tenaga

c) Sumber daya perawat : pengetahuan, keterampilan dan waktu

d) Sumber daya lingkungan : fasilitas, organisasi dan dukungan

3) Untuk kriteria ketiga perlu diperhatikan :

a) Kepelikan dari masalah yang berhubungan dengan penyakit

atau masalah

b) Lamanya masalah yang berhubungan dengan jangka waktu

Page 79: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

65

c) Tindakan yang sedang dijalankan atau yang tepat untuk

memperbaiki masalah

d) Adanya kelompok yang berisiko untuk dicegah agar tidak

aktual dan menjadi parah

4) Untuk kriteria keempat, perawat perlu menilai persepsi atau

bagaimana keluarga menilai masalah keperawatan tersebut.

3. Perencanaan

Perencanaan asuhan keperawatan (nursing care plan) adalah acuan

tertulis yang terdiri dari berbagai intervensi keperawatan yang

direncanakan dapat mengatasi diagnosa keperawatan sehingga klien dapat

terpenuhi kebutuhan dasarnya. (Suprajitno, 2004: 24)

Ciri-ciri rencana perawatan keluarga menurut Effendy (1998 : 54) :

1) Berpusat pada tindakan-tindakan yang dapat memecahkan atau

meringankan masalah yang sedang dihadapi

2) Merupakan hasil dari suatu proses yang sistematis dan telah

dipelajari dan pikiran yang logis

3) Rencana perawatan keluarga berhubungan dengan masa yang akan

datang

4) Berkaitan dengan masalah kesehatan dan masalah keperawatan

yang diidentifikasi

5) Rencana perawatan merupakan cara untuk mencapai tujuan

6) Merupakan suatu proses yang berlangsung secara terus menerus

Page 80: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

66

Perencanaan keperawatan keluarga (family care plan) mencakup tujuan

umum dan khusus yang didasarkan pada masalah yang dilengkapi dengan

kriteria dan standar yang mengacu pada penyebab. (Suprajitno, 2004: 49)

Rencana tindakan keperawatan terhadap keluarga, meliputi kegiatan yang

bertujuan :

1) Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai

masalah dan kebutuhan kesehatan dengan cara :

a) Memberikan informasi yang tepat

b) Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan keluarga tentang

kesehatan

c) Mendorong sikap emosi yang mendukung upaya kesehatan

2) Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang

tepat dengan cara :

a) Mengidentifikasi konsekuensinya bila tidak melakukan

tindakan

b) Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki dan ada di

sekitar keluarga

c) Mendiskusikan tentang konsekuensi tipe tindakan

3) Memberikan kepercayaan diri selama merawat anggota keluarga

yang sakit dengan cara :

a) Mendemonstrasikan cara perawatan

b) Menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah

Page 81: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

67

c) Mengawasi keluarga melakukan perawatan

4) Membantu keluarga untuk memelihara (memodifikasi) lingkungan

yang dapat meningkatkan kesehatan keluarga dengan cara :

a) Menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga

b) Melakukan perubahan lingkungan bersama keluarga

seoptimal mungkin

5) Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang

ada di sekitarnya dengan cara :

a) Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di sekitar

lingkungan keluarga

b) Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang

ada

dalam penyusunan rencana asuhan keperawatan terdapat

beberapa hal penting yang harus diperhatikan yaitu :

(1) Tujuan hendaknya logis, sesuai masalah dan mempunyai

jangka waktu yang sesuai dengan kondisi klien.

(2) Kriteria hasil hendaknya dapat diukur dengan alat ukur

dan diobservasi dengan pancaindera perawat yang

objektif.

(3) Rencana tindakan disesuaikan dengan sumber daya dan

dana yang dimiliki oleh keluarga dan mengarah ke

Page 82: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

68

kemandirian klien sehingga tingkat ketergantungan dapat

diminimalisasi.

Calgary (1994) dalam Suprajitno (2004: 52) menyatakan bahwa

rencana tindakan diarahkan untuk mengubah pengetahuan, sikap dan

tindakan keluarga sehingga pada akhirnya keluarga mampu memenuhi

kebutuhan kesehatan anggota keluarganya dengan bantuan minimal

dari perawat.

Dalam menyusun intervensi, sebaiknya perawat melibatkan

keluarga secara aktif karena keluarga mempunyai tanggung jawab

akhir dalam mengatur hidup mereka sendiri dan merupakan cara untuk

menghormati dan menghargai keluarga (Carey, 1989 dalam

Suprajitno, 2004: 52).

Page 83: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

69

Tabel 2.9 Perencanaan Asuhan Keperawatan Keluarga Hipertensi

No Diagnosa

keperawatan

Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi

Umum Khusus Kriteria Standar

1 Nyeri (sakit kepala)

berhubungan dengan

Ketidakmampuan/

ketidaktahuan/

ketidakmauan

keluarga dalam : 1. Mengenal

kesehatan yang

dialami

keluarganya

2. Mengambil

keputusan yang

tepat bagi

keluarganya

3. Merawat

anggota

keluarga

dengan masalah nyeri

4. Memodifikasi

lingkungan

keluarga untuk

menjamin

kesehatan

keluarga.

5. Menggunakan

fasilitas

pelayanan

kesehatan

Setelah

dilakukan

kunjungan

rumah

selama 4

hari, nyeri teratasi

Setelah dilakukan 4 kali

kunjungan rumah selama

30 menit setiap pertemuan

di harapkan keluarga dapat

:

TUK 1 : mengenal masalah yang di hadapi

oleh keluarganya

TUK 2 :

Keluarga dapat mengambil

keputusan yang tepat

untuk membuat keputusan

untuk mengatasi masalah

TUK 3 :

Melakukan tindakan

perawatan yang tepat bagi

klien hipertensi

diantaranya

mendemonstrasikan relaksasi napas dalam dan

distraksi

Respon verbal

Respon

afektik

Respon

psikomotor

Keluaraga dapat

menyebutkan pengertian

nyeri, penyebab nyeri,

tanda dan gejala nyeri,

dan manajemen nyeri

Keluarga merasa nyaman

karena mengetahui cara

mengatasi nyeri yaitu

dengan cara tehnik

relaksasi napas dalam yaitu :

Tarik napas melalui

hidung

Tahan 2-3 detik

Lalu keluarkan melalui

mulut secara perlahan

Dapat dilakukan beberapa kali

Keluarga merawat anggota

keluarga dengan hipertensi

dengan cara

1. Kaji ulang pengetahuan keluarga

tentang penyebab nyeri dan

manajemen nyeri

2. Diskusikan dengan keluarga tentang

penyebab dan manajemen nyeri

3. Evaluasi pemahaman keluarga tentang penjelasan yang diberikan

4. Berikan reinforcement yang positif

jika jawaban sesuai standar

1. Kaji ulang pengetahuan keluarga

manfaat tehnik relaksasi napas dalam

2. Diskusikan dengan keluarga manfaat

tehnik relaksasi napas dalam

3. Evaluasi pemahaman keluarga

tentang tentang penjelasan yang telah

di berikan 4. Berikan reinforcement positif jika

jawaban sesuai standar

1. Kaji ulang pengetahuan keluarga

tentang tehnik relaksasi napas dalam

2. Berikan penjelasan tentang cara tehnik

relaksasi nafas dalam

3. Diskusikan dengan keluarga terhadap

penjelasan yang telah diberikan

4. Berikan reinforcement positif jika

jawaban sesuai standar.

Page 84: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

70

mendemonstrasikan tehnik

relaksasi napas dalam.

2

Resiko tinggi

terhadap penurunan

curah jantung

berhubungan dengan

Ketidakmampuan/

ketidaktahuan/

ketidakmauan

keluarga dalam :

1. Mengenal

kesehatan yang

dialami keluarganya

2. Mengambil

keputusan yang

tepat bagi

keluarganya

3. Merawat

anggota

keluarga

dengan

masalah nyeri

4. Memodifikasi

lingkungan keluarga untuk

menjamin

kesehatan

keluarga.

Setelah

dilakukan 4

kali

kunjungan

rumah

selama 30

menit setiap

pertemuan

resiko tinggi

penurunan

jantung tidak terjadi

Setelah dilakukan 4 kali

kunjungan rumah selama

30 menit setiap pertemuan

keluarga dapat :

TUK 1 :

Mengenal masalah

hipertensi diantaranya

dengan cara :

Keluarga dapat

menyebutkan pengertian

penyebab, tanda gejala, faktor resiko, cara

pencegahan dan

komlpikasi.

Respon verbal

Keluarga dapat

menyebutkan pengertian

penyakit hipertensi adalah

:

a. Pengertian hipertensi

Hipertensi adalah

peningkatan tekanan

darah secara menetap

diatas 160/90

mmHg

b. Tanda gejala hipertensi adalah:

Nyeri tengkuk

penglihatan kabur

sakit kepala

telinga berdengung

Pusing atau kepala

berputar

c. penyebab atau

faktor risiko

hipertensi :

Usia lanjut (45

tahun ke atas) Obesitas

Ada riwayat

hipertensi di

keluarga

1. Kaji ulang pengetahuan keluarga

tentang pengertian hipertensi tanda

gejala, penyebab faktor resiko,

cara pencegahan dan komplikasi.

2. Diskusikan dengan keluarga

tentang pengertian hipertensi,

tanda gejala, penyebab faktor

resiko, cara pencegahan dan

komplikasi hipertensi.

3. Evaluasi pemahaman keluarga

tentang penjelasan yang telah diberikan

4. Berikan reinforcement positif jika

jawaban sesuai standar.

Page 85: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

71

5. Menggunakan

fasilitas

pelayanan

kesehatan

Menderita dibetes

melitus

Memiliki kadar

kolesterol tinggi

Perokok,

alkoholik, minum

kopi Stres

Menyukai

makanan asin

d. Komplikasi

Stroke

Gagal jantung

Gagal ginjal

Kerusakan

penglihatan

e. Cara pencegahan

Mengurangi makanan asin dan

berlemak

Meningkatkan

asupan serat dan

kalsium

Menghentikan

kebiasaan buruk

seperti merokok,

mengurangi kopi

dan alkohol

Olah raga secara

teratur

Page 86: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

72

TUK 2 :

Keluarga dapat mengambil

keputusan untuk merawat

anggota keluarga dengan

masalah resiko tinggi

penurunan curah jantung

dengan cara :

Keluarga dapat

menyebutkan akibat

lanjut dari resiko

penurunan curah

jantung

Keluarga dapat

memutuskan untuk

merawat anggota

keluarga dengan

masalah resiko

penurunan curah jantung

TUK 3:

Melakukan tindakan

kesehatan yang tepat bagi

klien hipertensi diantaranya dengan cara:

Keluarga dapat

menyebutkan cara

perawatan anggota

keluarga dengan masalah

resiko penurunan curah

Respon verbal

Respon verbal

Respon verbal

Akibat lnjut dari resiko

penurunan curah jantung

adalah vasokontriksi dan

hipertropi ventricular

Keluarga dapat memutuskan untuk

merawat anggota keluarga

dengan masalah resiko

penurunan curah jangtung

Cara perawatan:

- Berikan lingkungan

tenang dan nyaman

- Pertahankan

pembatasan aktifitas

seperti istirahat di

tempat tidu/kursi - Bantu melakukan

aktifitas

- Lakukan tindakan yang

nyaman sepert pijat

punggung dan leher

Klien dapat

mendemonstrasikan cara

pijat punggung dan leher

Dengan caranya :

Berikan lingkungan yang tenang dan nyaman

Duduk di kursi / posisi

tidur

Atur pola napas

Berikan pijatan pada

1. Kaji ulang pengetahuan keluarga

mengenai akibat resiko penurunan

curah jantung

2. Berikan penjelasan tentang akibat

lanjut dari resiko penurunan curah

jantung

3. Berikan kesempatan keluarga untuk bertanya

4. Evaluasi terhadap penjelasan yang

telah diberikan

5. Berikan reinforcement positif atas

kebersediaan keluarga

1. Motivasi keluarga untuk merawat

anggota keluarga dengan masalah

resiko penurunan curah jantung

2. Berikan reinforcement positif atas keputusan keluarga

1. Kaji ulang pengetahuan keluarga

mengenai cara perawatan dengan

masalah resiko penurunan curah

jantung.

2. Berikan penjelasan tentang cra perawatan anggota keluarga dengan

resiko penurunan curah jantung.

3. Berikan kesempatan keluarga untuk

bertanya mengenai masalah yang

diberikan.

Page 87: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

73

jantung

Klien dapat melakukan pijat punggung dan leher

TUK 4:

Keluarga dapat memodifikasi

lingkungan yang

menunjang kesehatan

Respon psikomotor

Respon verbal

punggung atau leher

Dengan tenaga yang

secukupnya

Sesudah melakukan

pijatan lalu istirahatkan.

Keluarga menyediakan

lingkungan yang tenang dan nyaman

Manfaat kunjungan ke

fasilitas kesehatan :

Mendapatkan pelayanan

kesehatan dan

pengobatan hipertensi

Mendapatkan pendidikan

kesehatan tentang

hipertensi

Keluarga dapat

menyebutkan lingkungan

yang sehat:

Lingkungan yang sehat

adalah lingkungan yang

memenuhi syarat syarat

4. Evaluasi terhadap materi yang telah

diberikan

5. Berikan reinforcement atas setiap

jawaban yang benar

1. Ajarkan pada klien dan keluarga cara

pijat punggung atau leher

2. Demonstrasikan pada klien dan

keluarga cara pijat punggung atau

leher

3. Berikan kesempatan pada klien dan

keluarga untuk mencoba melakukan

pijat punggung atau leher

4. Berikan reinforcement positif atas

usaha yang dilakukan keluarga

5. Pastikan keluarga akan melakukan tindakan yang diajarkan

1. Kaji ulang pengetahuan keluarga mengenai sumber yang dimiliki oleh

keluarga di sekitar lingkungan rumah

2. Dorong keluarga untuk

memanfaatkan sumber yang ada di

sekitar rumah

Page 88: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

74

Keluarga dapat

menyebutkan ciri – ciri

lingkungan yang sehat

TUK 5:

Keluarga dapat

menggunakan fasilitas

kesehatan untuk

mengatasi masalah

resiko penurunan curah

jantung

Keluarga dapat

menyebutkan

keuntungan dari fasilitas

kesehatan

Klien memeriksa tekanan

darah ke puskesmas

Setelah dilakukan 4 kali

kunjungan rumah selama

30 menit tiap pertemuan

keluarga dapat :

Respon verbal

Respon

psikomotor

Respon verbal

kesehatan seperti

:penataan ruangan yang

rapi, penerangan yang

cukup,lantai tidak licin,

terdapat ventilasi.

Untuk mengatasi masalah

kesehatan yang dapat

digunakan adalah

puskesmas

Tiga keuntungan

pelayanan kesehatan :

Dapat dengan mudah

memeriksa kesehatan

Biaya terjangkau

Tempat mudah

terjangkau

Klien memeriksa tekanan

darahnya selama

pengobatan hipertensi, 1

hari 1 kali.

Potensial perubahan

perfusi jaringan adalah

keadaan dimana individu

mengalami atau beresiko

1. Kaji ulang pengetahuan keluarga

mengenai keberadaan fasilitas

pelayanan kesehatan yang dapat di

jangkau keluarga

2. Kaji pengetahuan keluarga mengenai

manfaat kunjungan ke fasilitas

kesehatan

3. Keuntungan yang diperoleh dari

fasilitas kesehatan 4. Evaluasi terhadap materi yang di

berikan

5. Berikan reinforcement positif atas

keberhasilan.

1. Motivasi klien dan keluarga untuk

pemeriksaan tekanan darah rutin

2. Beri reinforcement positif atas

keberhasilan.

1. Kaji pengetahuan keluarga

mengenai pengertian ,penyebab ,

tanda gejala potensial perubahan

perfusi jaringan.

Page 89: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

75

3 Potensial perubahan

perfusi jaringan

berhubungan dengan

ketidakmampuan/keti

daktahuan/

ketidakmauan

keluarga dalam : 1. Mengenal

kesehatan yang

dialami

keluarganya

2. Mengambil

keputusan yang

tepat bagi

keluarganya

3. Merawat

anggota

keluarga dengan

masalah nyeri

4. Memodifikasi

lingkungan

keluarga untuk

menjamin

kesehatan

keluarga.

5. Menggunakan

fasilitas

pelayanan

Setelah

dilakukan 4

kali

kunjungan

rumah

selama 30 menit setiap

pertemuan

potensial

perubahan

perfusi

jaringan

tidak terjadi

TUK 1 : mengenal

masalah potensial

perubahan perfusi jaringan

TUK 2 : membuat

keputusan yang tepat

untuk mengatasi masalah hipertensi

TUK 3: melakukan

tindakan perawatan

kesehatan dengan keluarga

hipertensi

Respon afektif

Respon

psikomotor

tinggi mengalami

penurunan nutrisi dan

pernafasan tingkat perifer

dalam suplai darah kapiler.

Tanda dan Gejala :

Lemas, jalan tidak tegap

cemas TD meningkat.

Keluarga dapat mengambil

keputusan yang tepat untuk

mengatasi masalah dengan potensi perubahan perfusi

jaringan

Keluarga dapat merawat

anggota keluarga dengan

potensial perubahan

jaringan serebral.

2. Berikan penjelasan mengenai

pengertian, penyebab, tanda gejala

potensial perubahan perfusi

jaringan.

3. Berikan kesempatan keluarga untuk

bertanya tentang materi yang

diberikan. 4. Evaluasi terhadap materi yang telah

diberikan.

5. Berika reinforcement positif atas

jawaban yang benar

1. Motivasi keluarga untuk dapat

membuat keputusan yang tepat

untuk mengatasi masalah dengan

potensial perubahan perfusi jaringan

2. Berikan reinforcement positif atas usaha keluarga

1. Motivasi keluarga untuk merawat

anggota keluarga dengan potensial

perubahan perfusi jaringan

2. Berikan reinforcement positif atas

keputusan keluarga.

Page 90: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

76

Page 91: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

76

4. Pelaksanaan

Implementasi keperawatan merupakan bagian katif dalam asuhan

keperawatan, yaitu perawat melakukan tindakan sesuai rencana yang telah

disusun sebelumnya. Tindakan ini bersifat intelektual, teknis, dan

interpersonal berupa berbagai upaya memenuhi kebutuhan dasar klien.

(Suprajitno, 2004 : 24)

Pada tahap ini implementasi ini, perawat perlu melakukan kontrak

terlebih dahulu untuk pelaksanaan yang meliputi kapan dilaksanakan,

berapa lama waktu yang dibutuhkan, materi/topik yang didiskusikan, siapa

yang melaksanakan, anggota keluarga yang perlu mendapat informasi dan

peralatan yang perlu disiapkan keluarga jika ada. Kegiatan ini bertujuan

agar keluarga dan perawat mempunyai kesiapan secara fisik dan psikis

pada saat implementasi. (Suprajitno, 2004 : 53)

Pada saat melakukan implementasi, perawat yang mengasuh keluarga

sebaiknya tidak bekerja sendiri, tetapi perlu melibatkan secara integrasu

semua profesi kesehatan yang menjadi tim perawatan kesehatan di rumah.

Peran perawat yang dilaksanakan adalah sebagai koordinator. Namun,

perawat juga dapat berperan sebagai pelaksana asuhan keperawatan.

Hasil implementasi yang efektif dan efisien dan efisien akan diperoleh

secara maksimal jika perawat membuat suatu rencana kegiatan yang

terstruktur. Dalam tahap ini, perawat perlu merencanakan secara sistematis

Page 92: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

77

dan berurutan dan bertingkat berdasarkan rencana tindakan yang telah

disusun.

Implementasi ini dapat dilakukan oleh klien sendiri (anggota

keluarga/keluarga), perawat, anggota tim perawatan (kesehatan), keluarga

lain (extended) dan orang lain yang masuk dalam jaringan kerja

keperawatan keluarga.

5. Evaluasi

Evaluasi merupakan tahap akhir dari rangkaian proses keperawatan

yang berguna apakah tujuan dari tindakan keperawatan yang telah

dilakukan tercapai atau perlu pendekatan lain dan merupakan kegiatan

yang membandingkan antara hasil implementasi dengan kriteria dan

standar yang telah ditetapkan untuk melihat keberhasilannya. (Suprajitno,

2004 : 24 &57).

Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP yang operasional

dengan pengertian :

a. S : adalah ungkapan perasaan dan keluhan yang dirasakan secara

subjektif oleh keluarga setelah diberikan implementasi

keperawatan.

b. O : adalah keadaan objektif yang dapat diidentifikasi oleh perawat

menggunakan pengamatan atau pengamatan objektif setelah

implementasi keperawatan.

Page 93: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

78

c. A : merupakan analisis perawat setelah mengetahui respons

subjektif dan objektif keluarga yang dibandingkan dengan kriteria

dan standar yang telah ditentukan mengacu pada tujuan pada

rencana keperawatan keluarga.

d. P : adalah perencanaan selanjutnya setelah perawat melakukan

analisis.

Page 94: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

79

BAB III

TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.S DENGAN HIPERTENSI

PADA TN.S DI RT 03 RW 01 KELURAHAN TIPAR

KECAMATAN CITAMIANG

KOTA SUKABUMI

A. PENGKAJIAN

1. Data Umum

a. Nama kepala keluarga : Tn.S

b. Umur : 75 Tahun

c. Alamat : Jl.Tipar Gang.Prikesit RT 03

RW 01 Kelurahan Tipar

Kecamatan Citamiang

d. Pekerjaan kepala keluarga : Pengurus Masjid (IMAM)

e. Pendidika kepala keluarga : SMA

f. Komposisi keluarga : 1 Orang

Tabel 3.1

No Nama L/P Hub

dgn

KK

Um

ur

Pen

didi

dka

n

Peke

rjaan Status Imunisasi

Ket BC

G

Polio DPT Hepatitis Campak

1 2 3 4 1 2 3 1 2 3

1 Tn.S L KK 75 SM

A

Ima

m

- - - - - - - - - - - -

Page 95: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

80

g. Genogram

KETERANGAN

: Laki-laki meninggal : Perempuan

: Perempuan meninggal : Klien

: Laki-laki

: Tinggal Serumah : Menikah

h. Tipe keluarga

Tipe keluarga termasuk keluarga dengan type single family, karena

Tn.S tinggal sendiri sejak istri tercintanya meninggal 10 tahun yang

lalu.

i. Suku

Suku Tn. S adalah Suku Sunda hal ini dibuktikan dengan bahasa yang

digunakan turun temurun oleh Tn. S ialah Bahasa Sunda.

Page 96: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

81

j. Bangsa

Bangsa Tn. S adalah bangsa Indonesia hal ini di buktikan dengan Tn.

S lahir di Indonesia, tinggal di Indonesia dan terdaptar dalam

kependudukan warga Indonesia.

k. Agama

Agama yang dianut oleh Tn. S ialah islam hal ini di buktikan dengan

klien melaksanakan sholat 5 waktu, klien berpuasa di bulan ramadhan.

l. Status social ekomoni keluaraga

Penghasilan keluarga tidak menentu dikarnakan pekerjaan klien tidak

menentu.

m. Aktifitas rekreasi keluarga

Aktifitas rekreasi keluarga yang di lakukan Tn. S ialah berkumpul di

masjid dan istirahat di rumah sambil menonton tv.

2. Riwayat tahap perkembangan keluarga

a. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Keluarga Tn.S tidak mempunyai anak,dan sekarang Tn.S berumur 75

tahun hal ini berarti keluarga Tn.S berada dalam tahap perkembangan

keluarga lanjut usia.

Page 97: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

82

b. Tahap perkembangan keluarga sekarang

Keluarga Tn.S dapat memenuhi kebutuhan fisiologisnya seperti

makan, minum, dan tempat tinggal secara minimal,sedangkan tugas

yang belum terpenuhi ialah kebutuhan social dan ekonomi.

c. Riwayat keluarga inti

Dalam keluarga yang mengalami penyakit hipertensi adalah Tn.S

sendiri.

d. Riwayat keluarga sebelumnya

Dalam keluarga Tn.S mengalami penyakit hipertensi dan masih

mengikuti atau sedang dalam masa pengobatan.

3. Lingkungan

a. Karakteristik rumah

Tempat tinggal klien berukuran 1 x 1,5 m2, dengan kamar 2

kamar dan terdapat jendela yang bisa dibuka sebanyak 2 jendela, 1

ruang keluarga dan ruang tamu, dapur dan kamar mandi. Bentuk

rumah Tn.S adalah rumah panggung atau semipermanen, lantai terbuat

dari kayu, jenis rumah setengah tembok dan setengah bambu

anyaman, terdapat ventilasi, cahaya matahari yang masuk tercukupi,

penataan ruangan kurang rapih, memiliki WC sendiri, pembuangan

limbah rumah tangga langsung ke sungai, jarak antara rumah Tn. S

Page 98: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

83

dengan tetangga berdekatan, dan yang tinggal di rumah tersebut hanya

1 orang.

Denah Rumah

E D C

F A B

G

KETERANGAN :

A : Kamar Tidur

B: Kamar Tidur

C : Ruang Tamu

D : Ruang Keluarga

E : Dapur

F : Kamar Mandi

G : Teras

b. Karakteristik tetangga dan komunitasnya

Rumah – rumah disekitar rumah klien sudah bagus (permanent) baik

rumah maupun kebersihannya terjaga. Keluarga klien menggunakan

Page 99: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

84

air minum dengan cara membeli dari depot air mineral terdekat, dan

untuk mandi, mencuci pakaian, mencuci piring klien menggunakan air

sumur yang ada di rumahnya

c. Mobilitas geografi keluarga

Klien menetap di rumah tersebut dari tahun 1938 sampai sekarang

tahun 2013, klien berpergian hanya ke masjid, warung dan tetangga-

tetangganya.

d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Keluarga biasanya berkumpul di masjid sebelum dan sesudah

melakukan ibadah.

e. Sistem pendukung keluarga

Fasilitas kesehatan yang mendukung dan sering digunakan oleh

keluarga ialah puskesmas, keluarga klien yang masih ada bertempat

jauh dengan rumah klien, sehingga kurang mendukung bagi kesehatan

klien.

4. Struktur keluarga

a. Struktur peran

Sebagai kepala keluarga Tn.S harus bertanggung jawab terhadap

kehidupan keluarganya.

Page 100: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

85

b. Nilai dan norma keluarga

Nilai dan norma yang yang berlaku dikeluarga menyesuaikan dengan

nilai agama yang dianut oleh Tn.S dan yang berlaku di lingkungannya.

Melihat kondisi penyakit yang dialami Tn.S, Tn.S selaku kepala

keluarga dan anggota keluarga tunggal yang mengalami penyakit

hipertensi percaya penyakitnya bisa diobati tanpa harus di bawa/di

rawat di Rumah Sakit.

c. Pola komunikasi keluarga

Keluarga mengatakan untuk mengambil atau menyelasaikan masalah

keluarga mengambil keputusan secara mandiri atau sendiri.

d. Struktur kekuatan keluarga

Dalam hal ini keyakinan beragama menjadi sumber kekuatan yang

terus ditanamkan pada anggota keluarga.

5. Fungsi keluarga

a. Fungsi ekonomi

Untuk fungsi ekonomi, keluarga dapat memenuhi kebutuhan dasarnya

secara minimal (sandang, pangan, dan papan) kepala keluarga hanya

bekerja sebagai pengurus masjid jadi sehingga pekerjaannya tidak

menentu, materi yang didapatkan klien untuk memepertahankan

hidupnya didapat dari pemberian – pemberian warga di lingkungan

klien.

Page 101: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

86

b. Fungsi mendapatkan status social

Dalam fungsi mendapatkan status social Tn.S selalu meluangkan

waktunya untukn selalu berkumpul atau membantu tetangga dan

warga sekitar tempat tinggalnya.

c. Fungsi pendidikan

Dalam fungsi pendidikan keluarga, khususnya Tn.S melakukan

pendidikan hingga SMA.

d. Fungsi sosialisasi

Dalam bidang sosialisasi dalam keluarga,keluarga pun selalu

membiasakan diri untuk bangun pagi untuk melaksanakan sholat

subuh, dalam bersosialisasi dengan lingkungan masyarakat yang ada

di sekitarnya, keluarga bersosialisasi dengan baik, dan selalu berusaha

mengikuti kegiatan yang ada di masyarakat.

e. Fungsi pemenuhan (perawatan/pemeliharaan) kesehatan

Keluarga, khususnya Tn.S kurang mengenal masalah kesehatan yang

dialami oleh nya. Untuk menghadapi atau mengatasi masalah yang di

hadapinya keluarga menggunakan fasilitas kesehatan dan keluarga

percaya kepada tenaga kesehatan untuk mengatasi masalah yang

sedang di hadapinya, keluarga khususnya Tn.S tidak banyak

mengetahui cara mengatasi keluhan – keluhan yang di timbulkan dari

penyakit hipertensi. Tn.S hanya membawa dirinya berobat ke

Page 102: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

87

Puskesmas setempat dan rajin melakukan terapi – terapi yang di

anjurkan oleh puskesmas.

Keluarga mampu memelihara lingkungan rumah yang sehat, hal ini

dapat dilihat dari kondisi rumah dengan ventilasi yang cukup sanitasi

yang memadai dan kebersihan rumah yang terjaga meskipun rumah

berebentuk semipermanent.

f. Fungsi religious

Keluarga memeluk agama islam dan selalu melaksanakan sholat 5

waktu, anggota keluarga yaitu Tn.S sering mengikuti pengajian rutin

di masjid setempat.

g. Fungsi rekreasi

Klien menjalankan fungsi rekreasinya dengan mengikuti pengajian –

pengajian di lingkungannya, menonton televise di rumah.

h. Fungsi reproduksi

Klien berusia 75 tahun, perkembangan alat-alat reproduksinya sudah

maksimal.

i. Fungsi afeksi

Menurut pengakuan keluarga (Tn.S), semenjak Tn.S menderita

penyakit hipertensi, sebagian penghasilan keluarga digunakan untuk

pengobatan Tn.S, klien kurang mendapat perhatian dan kasih sayang

Page 103: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

88

dari keluarga besarnya sehingga materi yang di gunakan untuk

mengobati hipertensinya klien menggunakan pengahsilan sendiri.

6. Stress dan koping keluarga

a. Stressor jangka pendek, Stressor yang dialami keluarga ialah kondisi

dari Tn.S yang mengalami sakitnya selama 4 tahun.

b. Stressor jangka panjang ialah kondisi ekonomi keluarga yang tidak

menentu. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor hanya

bersikap pasrah dan melakukan pengobatan ke puskesmas. Keluarga

(Tn.S) menunjukan prilaku emosional : sedih.

c. Pola makan

Pola makan yang di lakukan sehari – hari oleh Tn.S setelah mengalami

penyakit hipertensi berubah, dengan mengurangi asupan garam di

setiap makanan.

d. Pola hidup

Pola hidup yang di lakukan sehari – hari oleh Tn.S sebelum dan

setelah mengalami penyakit hipertensi pola hidup Tn.S baik semua itu

dapat di buktikan dengan klien tidak mengkonsumsi alkohol, tidak

merokok dan olah raga teratur.

e. Pemeriksaan keluarga

Pemeriksaan kesehatan keluarga dilakukan secara head to toe

Page 104: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

89

a. Keadaan umum

Kesadaran : Compos methis

TD : 190/100 mmHg

Nadi : 88 x/ menit

RR : 20 x/ menit

S : 36 o C

b. Kepala : Bentuk simetris, tidak ada lesi di kulit kepala,

pertumbuhan dan distribusi rambut merata, rambut

bersih tidak ada ketombe, di tumbuhi uban.

c. Wajah : Bentuk wajah simetris, tidak ada lesi atau edema,

tidak pucat.

d. Mata : Mata simetris, alis dan bulu mata pertumbuhannya

merata, konjungtiva berwarna merah muda, reflek

pupil kontriksi terhadap rangsangan cahaya, pupil

isokor, tidak menggunakan alat bantu, dapat membaca

dengan jarak 25 cm.

e. Hidung : Bentuk hidung simetris tidak ada pernafasan cuping

hidung, tidak ada sianosis, dapat membedakan bau-

bauan seperti bau farfume dan kayu putih, tidak ada

sekret.

Page 105: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

90

f. Telinga : Bentuk simetris antara kanan dan kiri, tidak ada

sekret, dapat mendengar dengan jelas.

g. Mulut : Bentuk mulut simetris, warna merah kehitaman, mulut

bersih, jumlah gigi tidak lengkap, terdapat bau mulut

(sedang puasa), gusi dan lidah bersih dan dapat

membedakan rasa manis,asin dan pahit.

h. Leher : Leher bersih, tidak ada pembesaran KGB dan tiroid,

tidak ada pembesaran JVP, dan tidak ada nyeri

menelan.

i. Dada : Bentuk simetris, terdapat retraksi dada, pergerakan

dada simetris, suara paru vaskuler, bunyi paru sonor,

bunyi jantung s1 dan s2 tidak ada bunyi tambahan.

j. Abdomen : Bentuk datar dan Simetris, umbilicus bersih, tidak

ada pembesaran hati, tidak ada nyeri tekan pada

epigastrium, bising usus 8 x/ mnt, tidak terdapat

distensi abdomen.

k. Genetalia : Tidak dilakukan pengkajian karna klien merasa

malu.

l. Ekstremitas : Atas : bentuk simetris reflek bisef, dan trisef

positif, jumlah jari lengkap, akral hangat, di tumbuhi

rambut, tidak ada edema, tonus otot kanan 5 kiri 5.

Page 106: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

91

Bawah : bentuk simetris, reflek patella positif,

jumlah jari lengkap, di tumbuhi rambut, tidak ada

kontraktur sendi tingkat gradasi, tonus otot kanan 5

kiri 5.

f. Harapan keluarga

Keluarga (Tn.S) berharap sekali penyakit hipertensinya bisa

disembuhkan, serta keluarga juga mempunyai harapan untuk

mempunyai kehidupan yang lebih baik dari sekarang.

g. Pengkajian fokus pada lansia

1) Katz Indeks

Tabel 3.2

a.

Mandiri Dalam Makan, Kontinensia (Bak, Bab), menggunakan pakaian, pergi ke

toilet, berpindah dan mandi

A

b. Mandiri semuanya kecuali salah satu saja dari fungsi diatas B

c. Mandiri, kecuali mandi dan satu lagi fungsi yang lain C

d. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian dan satu fungsi yang lain D

e. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet dan satu fungsi yang lain E

f.

g.

Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah dan satu fungsi yang lain

Ketergantungan untuk semua fungsi di atas.

F

G

Tn. S termasuk ke dalam kategori A, karena Tn. S dapat mandiri dalam semua

fungsi diatas.

Page 107: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

92

2) Barthel Indeks

Tabel 3.3

No

Kriteria Dengan

Bantuan

Mandiri

1 Makan - 10

2 Minum - 10

3

Berpindah dari kursi roda ke tempat tidur

dan sebaliknya

-

15

4

Personal toilet ( cuci muka, menyisir

rambut, gosok gigi )

-

5

5

Keluar masuk toilet (mencuci pakaian,

menyeka tubuh, menyiram )

3

-

6 Mandi - 15

7 Jalan ditempat datar - 5

8 Naik turun tangga - 10

9 Mengenakan pakaian - 10

10 Kontrol Bowel (BAB) - 10

11 Kontrol Bladder ( BAK ) - 10

12 Olah raga / Latihan - 10

13 Rekreasi / pemanfaatan waktu luang - 10

Jumlah Nilai 120

Kriteria Ketergantungan

sebagian

Page 108: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

93

3) Test keseimbangan

Tabel 3.4

No

a. Perubahan posisi / gerakan keseimbangan O 1

1

2

3

4

5

6

7

Bangun dari kursi

Duduk ke kursi

Menahan dorongan pada sternum

Mata tertutup

Perputaran Leher

Gerakan menggapan sesuatu

Membungkuk

b. Komponen Gaya Berjalan O 1

8

9

10

11

12

13

Berjalan sesuai perintah

Kemampuan mengangkat kain saat berjalan

Kontinuitas Langkah kaki saat berjalan

Kesimetrisan langkah

Penyimpangan jalur pada saat berjalan

Berbalik

Total 2

Kriteria Risiko Jatuh

4) Data Psikologis

Tabel 3.5

Ya Tidak

a. Mengalami sukar tidur

b. Sering merasa gelisah

c. Sering murung atau menangis sendiri

d. Sering was-was / khawatir

Page 109: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

94

5) Status Mental/Short Portable Mental Status Quisionaire (SPM SQ)

Tabel 3.6

No

Pertanyaan Benar Salah

1 Tanggal berapa hari ini ?

2 Hari apa sekarang ini ?

3 Apa nama tempat ini ?

4 Dimana alamat anda ?

5 Berapa umur anda ?

6 Kapan anda lahir ?

7 Siapa presiden Indonesia sekarang ?

8 Siapa presiden Indonesia sebelumnya ?

9 Siapa nama ibu anda ?

10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari setiap

angka baru semua secara umum

Total 3

Kriteria

Fungsi

intelektual

utuh

6) Status Kognitif ( MMSE )

Table 3.7

No Aspek Kognitif Nilai Maks Nilai Klien Kriteria

1 Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar

- tahun - hari

- musim - bulan

- tanggal

Orientasi 5 5 Dimana kita sekarang berada ?

- Negara Indonesia

- Propinsi Jawa Barat

- Kota Sukabumi

- kelurahan Lembur Situ Rt 03

Rw 08

2 Registrasi 3 3 Sebutkan nama 3 obyek ( oleh pemerintah) detik untuk mengatakan

masing – masing objek kemudian

tanyakan kepada klien ke-3 obyek tadi

Page 110: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

95

- Objek : gelas

- Objek : piring

- Objek : meja

3 Perhatian dan

Kalkulasi

5 2 Minta klien untuk memulai dari angka

100 kemudian dikurangi 7 sampai 5 kali /

tingkat 93. 86, 79, 72, 65

4 Mengingat 3 3 Minta klien untuk mengulangi ke 3 obyek

pada nomor 2 (registrasi) bila benar 1 poin

untuk masing-masing objek

5 Bahasa 9 5 a. Menyebutkan nama benda yang ditunjuk minimal 2

b. Kemampuan mengulang kata

tidak ada, jika

tidak ada, tetapi

tidak ada, atau

c. kemampuan melakukan perintah

mengambil

melakukan sesuatu

tehadap benda yang

diambil

menaruh

d. kemampuan menutup mata

e. kemampuan menulis 1 kalimat,

kemampuan menyalin gambar.

Total 23

Kriteria Aspek Kognitif dari fungsi intelektual

Baik

7. Analisa data

Tabel 3.8

NO DATA PENYEBAB MASALAH

1 DS : Tn.S mengatakan sakit/nyeri

kepala.

DO :

TD : 190/100 mmHg

Nadi : 88 x/menit

Respirasi :20 x/menit

Tn.S terlihat memegang

kepalanya

Tn.S terlihat tampak tidak

nyaman

Tn. S terlihat kesakitan

- Ketidak

mampuan

keluarga dalam

merawat

anggota

keluarga

Gangguan rasa

nyaman Nyeri

(sakit kepala)

Page 111: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

96

2 DS :

Tn.S mengatakan pusing

Tn.S mengatakan

mempunyai penyakit darah

tinggi

Tn. S mengatakan pandangannya kadang-

kadang kabur

Tn.S mengatakan tidak

tahu resiko, penyebab dan

tanda gejala hipertensi

Tn.S mengatakan Pernah

jatuh dan sangat lemas

sekitar 1 tahun yang lalu.

DO :

TD : 190/100 mmHg

R: 20 x/ menit

Nadi: 88 x/menit

Tn. S menggunakan

Kaca Mata

Kondisi rumah Tn.S

terdapat tangga dari

ubin yang licin

Penataan ruangan

kurang rapih

Penerangan rumah

yang kurang

mencukupi.

- Ketidak

mampuan

keluarga

untuk

memodifikasi

lingkungan

Resiko terjatuh

8. Prioritas masalah

a. Diagnosa keperawatan : Gangguan rasa nyaman Nyeri (Akut)

Tabel 3.9

NO KRITERIA SKOR BOBOT

1 Sifat masalah : Kurang sehat

3:3 = 1X 1= 1 1

2 Kemungkinan Masalah

Yang dapat di ubah : Sebagian

1: 2 = 0,5 X 2 =

1

2

3 Potensi masalah untuk

dicegah :

Cukup

2:3 = 0,6 X 1 =

0,6

1

Page 112: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

97

4 Menonjolnya masalah :

Masalah berat harus

segera di tangani

2:2=1X1= 1 1

JUMLAH 4,6

b. Diagnosa Keperawatan : Resiko terjatuh

Tabel 3.10

NO KRITERIA SKOR BOBOT

1 Sifat masalah :

Ancaman Kesehatan

2:3= 0,6X1= 0,6 1

2 Kemungkinan Masalah

Yang dapat di ubah : Sebagian

1:2 = 0,5 X2= 1 2

3 Potensi masalah untuk

dicegah :

Cukup

2:3 = 0,6 X 1= 0,6 1

4 Menonjolnya masalah :

Ada masalah, tetapi tidak

perlu segera ditangani.

1:2 = 0,5 X 1 = 1

JUMLAH 2,7

9. Diagnosa keperawatan

a. Gangguan rasa nyaman nyeri akut (sakit kepala) berhubungan dengan:

- Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga

b. Resiko terjatuh berhubungan dengan :

- Ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan

Page 113: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

98

Tabel 3.11 Perencanaan Asuhan Keperawatan Keluarga Hipertensi Pada Tn. S

No Diagnosa

keperawatan

Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi

Umum Khusus Kriteria Standar

1 Gangguan rasa nyaman Nyeri (akut)

sakit kepala pada

Tn.S berhubungan

dengan:

Ketidakmampua

n keluarga dalam

merawat anggota

keluarga

Ditandai dengan:

DS :

Tn. S

mengatakan

nyeri kepala

Tn. S

mengatakan

tidak tahu

penyebab dari

nyeri

Tn. S

mengatakan

tidak tahu tanda dan gejala dari

nyeri

Tn. S

mengatakan

tidak tahu cara

penangan dari

nyeri

Setelah dilakukan

kunjungan

rumah

selama 5

hari, nyeri

pada Tn.S

teratasi

1. Setelah diberikan 5x pendidikan kesehatan

selama 30 menit

diharapkan keluarga

(Tn.S) dapat merawat

anggota keluarga

dengan cara:

Menyebutkan

penanganan dari

nyeri

Menyebutkan apa

yang harus dilakukan anggota

keluarga jika

mengalami nyeri

Respon verbal

a. Perubahan nyeri adalah suatu keadaan

yang tidak

menyenangkan yang

dialami oleh

seseorang.

b. Penyebab dari nyeri

adalah tekanan darah

tinggi dan

penyempitan pada

pembuluh darah

c. Tanda dan gejala dari

nyeri adalah Meringis

Adanya

peningkatan Tanda-

Tanda Vital,seperti

tekanan darah,

respirsi, dan nadi

Gelisah

Perasaan tidak

nyaman

Pundak berat

Leher kaku d. Cara penanganan dari

nyeri adalah

Gunakan tekhnik

relaksasi nafas

dalam

Pijat daerah yang

nyeri

1. Anjurkan keluarga untuk mencoba cara penanganan

dari nyeri yang sudah

diajarkan

2. Anjurkan keluarga untuk

memilih cara penanganan

dari nyeri yang sudah

diajarkan

3. Berikan pujian kepada

keluarga atas perilaku yang

telah dilakukan oleh

keluarga

Page 114: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

99

Tn. S mengatakan

belum pernah

mendapatkan

informasi

mengenai

masalah yang

dialaminya

Keluarga

mengatakan

tidak tahu cara

menangani nyeri

DO :

Tekanan darah:

190/100 mmHg

Nadi : 88

Respirasi : 20

Tn. S tampak

selalu memegang

kepala

Tn. S tampak

meringis

Tn. S tampak tidak nyaman

Distraksi dengan cara mengalihkan

misalnya nonton tv,

mengaji,

mendengarkan

musik dan lain-lain.

Page 115: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

100

2 Resiko terjatuh pada Tn.S keluarga Tn.S

berhubungan dengan

:

Ketidak mampuan

keluarga dalam

memodifikasi

lingkungan

ditandai dengan :

DS :

Tn. S mengatakan

merasa pusing

Tn. S

mengatakan

dirinya menderita

darah tinggi

Tn. S mengatakan

penglihatannya

kadang – kadang

kabur

Tn. S mengatakan kadang-kadang

tengkuknya terasa

berat, kaku dan

nyeri

Tn. S mengatakan

bahwa darah

tinggi adalah

naiknya tekanan

darah

Setelah dilakukan

kunjungan

rumah

selama 5

hari risiko

terjatuh pada

Tn.S tidak

terulang

kembali

1. Setelah diberikan 5x pendidikan

kesehatan selama 30

menit diharapkan

keluarga dapat

memodifikasi

lingkungan dengan

cara :

Membersihkan

lantai khususnya

lantai tangga

yang akan masuk

ke rumah

Memberikan

penerangan yang

cukup

Menyediakan

sarana seperti

sandal karet

untuk Tn. S

Respon psikomorotr

Keluarga dapat menyebutkan lingkungan

yang sehat:

Lingkungan yang sehat

adalah lingkungan yang

memenuhi syarat syarat

kesehatan seperti :penataan

ruangan yang rapi,

penerangan yang

cukup,lantai tidak licin,

terdapat ventilasi.

1. Anjurkan keluarga untuk membersihkan/memodifikasi

lantai khususnya tangga

sebelum masuk rumah agar

tidak licin

2. Anjurkan keluarga untuk

memberikan penerangan yang

cukup

3. Anjurkan pada keluarga untuk

menyediakan sandal karet

4. Berikan pujian pada keluarga

terhadap perilaku yang telah

dilakukan oleh keluarga

Page 116: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

101

Tn. S mengatakan takut kalau nanti

Tn S terjatuh

DO :

TD : 190 / 100

mmHg

Klien

menggunakan

kaca mata

Penerangan

kurang mencukupi

Penataan

ruangan kurang

rapi

Terdapat tangga

dari keramik

menuju pintu

rumah yang licin.

Page 117: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

102

Tabel 3.12 Implementasi dan Evaluasi Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. S

No Diagnosa Keperawatan Tanggal Implementasi Evaluasi paraf

1 Nyeri (akut) sakit kepala pada

Tn. S berhubungan dengan:

Ketidakmampuan keluarga

dalam merawat anggota

keluarga

Ditandai dengan:

DS :

Tn. S mengatakan nyeri

adalah suatu keadaan yang

tidak menyenangkan

Tn. S mengatakan tidak

tahu penyebab dari nyeri

Tn. S mengatakan tidak

tahu tanda dan gejala dari

nyeri

Tn. S mengatakan tidak

tahu cara penangan dari

nyeri

Tn. S mengatakan belum

Jum’at 19

Juli 2013

Pukul 14.20 WIB

1. Menganjurkan keluarga untuk

mencoba cara penanganan dari

nyeri

2. Menganjurkan keluarga untuk

memilih cara-cara dari

penanganan dari nyeri

3. Memberikan pujian kepada

keluarga atas perilaku yang telah

dilakukan oleh keluarga

Pukul 14.40 WIB

S :

Tn.S mengatakan akan mencoba

cara penanganan dari nyeri

Tn.S mengatakan akan bisa

memilih cara penanganan dari

nyeri

O :

Tn.S berusaha untuk mencoba

cara penanganan nyeri yang sudah

diajarkan

Tn.S dapat memilih cara

penanganan dari nyeri

A :

Etiologi TUK 2 teratasi sebagian

P :

Anjurkan kembali pada keluarga

untuk cara yang sudah diajarkan

Johan

Page 118: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

103

pernah mendapatkan

informasi mengenai

masalah yang dialami Tn.

S

Tn. S mengatakan tidak

tahu cara menangani nyeri

DO :

Tekanan darah : 190/100

mmHg

Nadi : 88

Respirasi : 20

Tn. S terlihat selalu

nmemegang kepala

Tn. S tampak meringis

Tn. S tampak tidak

nyaman

Page 119: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

104

2 Risiko terjatuh pada Tn. S

keluarga Tn. S berhubungan

dengan :

Ketidakmampuan

keluarga dalam

memodifikasi lingkungan

ditandai dengan :

DS :

Tn. S mengatakan merasa

pusing

Tn. S mengatakan dirinya

menderita darah tinggi

Tn. S mengatakan

penglihatannya kadang-

kadang kabur

Tn. S mengatakan kadang-

kadang tengkuknya terasa

berat, kaku dan nyeri

Tn. S mengatakan bahwa

darah tinggi adalah naiknya

tekanan darah

Tn. S mengatakan takut

kalau nanti Tn. S terjatuh

kembali

Sabtu 20

Juli 2013

Pukul 10.00 WIB

1. Menganjurkan keluarga untuk

membersihkan lantai khususnya

lantai tangga menuju rumah agar

tidak licin

2. Menganjurkan keluarga untuk

memberikan penerangan yang

cukup

3. Menganjurkan pada keluarga

untuk menyediakan sandal karet

4. Memberikan pujian pada keluarga

terhadap perilaku yang telah

dilakukan oleh keluarga

Tanggal 20 Juli 2013 Pukul 10.30

WIB

S :

Tn. S mengatakan akan

memodifikasi lantai tangganya.

Tn. S mengatakan akan

memberikan penerangan yang

cukup

Tn. S mengatakan akan

menyediakan sandal karet untuk

dirinya.

O :

Tn. S bersedia untuk memodifikasi

tangga yang mudah licin.

Tn. S mengatakan bersedia

memberikan penerangan yang

cukup

Tn. S bersedia untuk menyediakan

sandal karet untuk dirinya sendiri.

A :

Etiologi TUK 3 teratasi untuk

sementara.

Johan

Page 120: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

105

DO :

TD : 190 / 100 mmHg

RR : 20 X/ menit

Nadi : 88 X / menit

Klien menggunakan kaca

mata

Penerangan yang tidak

mencukupi

Penataan ruangan kurang

rapi

Terdapat tangga dari

keramik menuju pintu

rumah yang licin

P :

Kaji ulang perilaku keluarga pada

kunjungan rumah berikutnya.

Page 121: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

106

Tabel 3.13 Catatan Perkembangan pada asuhan keperawatan keluarga pada Tn. S dengan hipertensi

No

DX

Diagnosa Keperawatan Tanggal Catatan Perkembangan Paraf

1

Nyeri (akut) sakit kepala pada Tn. S

keluarga Tn. S berhubungan dengan :

Ketidakmampuan keluarga dalam

merawat anggota keluarga

Ditandai dengan :

DS :

Tn. S mengatakan nyeri adalah

suatu keadaan yang tidak

menyenangkan

Tn. S mengatakan tidak tahu

penyebab dari nyeri

Tn. S mengatakan tidak tahu tanda

dan gejala dari nyeri

Tn. S dan keluarga mengatakan

tidak tahu cara penanganan dari

nyeri

Tn. S mengatakan belum pernah

mendapatkan informasi mengenai

Sabtu 20 Juli

2013

TUK 1

merawat anggota keluarga

Pukul 11.00 WIB

S :

Tn. S mengatakan sudah mencoba cara penanganan dari nyeri

Tn. S mengatakan bisa memilih cara penanganan dari nyeri

Tn. S mengatakan belum bisa cara melakukan mengalihkan nyeri

dengan relaksasi

O :

Tn. S telah mencoba cara penanganan dari nyeri

Tn. S dapat memilih cara penanganan dari nyeri

Tn. S belum bisa melakukan mengalihkan nyeri dengan relaksasi

A :

Etiologi TUK 1 teratasi sebagian

P :

Berikan penjelasan pada Tn. S tentang cara mengalihkan rasa nyeri

Johan

Page 122: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

107

1

masalah yang dialaminya

Tn. S mengatakan tidak tahu cara

menangani nyeri

DO :

Tekanan darah : 190/100 mmHg

Nadi : 88

Respirasi : 20

Tn. S tampak selalu memegang

kepala

Tn. S tampak selalu memegang

tengkuk

Tn. S tampak meringis

Tn. S tampak tidak nyaman

Nyeri (akut) sakit kepala pada Tn. S

keluarga Tn. S berhubungan dengan :

Ketidakmampuan keluarga dalam

merawat anggota keluarga

Ditandai dengan :

DS :

Tn. S mengatakan nyeri adalah

suatu keadaan yang tidak

menyenangkan

Minggu 21

Juli 2013

TUK 1 merawat anggota keluarga

Pukul 13.00 WIB

S :

Tn. S mengatakan sudah mencoba cara penanganan dari nyeri

Tn. S mengatakan bisa memilih cara penanganan dari nyeri

Tn. S mengatakan belum bisa cara melakukan mengalihkan nyeri

dengan relaksasi ( lupa langkah-langkahnya)

O :

Tn. S telah mencoba cara penanganan dari nyeri

Johan

Page 123: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

108

Tn. S mengatakan tidak tahu

penyebab dari nyeri

Tn. S mengatakan tidak tahu tanda

dan gejala dari nyeri

Tn. S dan keluarga mengatakan

tidak tahu cara penanganan dari

nyeri

Tn. S mengatakan belum pernah

mendapatkan informasi mengenai

masalah yang dialaminya

Tn. S mengatakan tidak tahu cara

menangani nyeri

DO :

Tekanan darah : 190/100 mmHg

Nadi : 88

Respirasi : 20

Tn. S tampak selalu memegang

kepala

Tn. S tampak selalu memegang

tengkuk

Tn. S tampak meringis

Tn. S tampak tidak nyaman

Tn. S dapat memilih cara penanganan dari nyeri

Tn. S belum bisa melakukan mengalihkan nyeri dengan relaksasi

A :

Etiologi TUK 1 teratasi sebagian

P :

Berikan penjelasan pada Tn. S tentang cara mengalihkan rasa nyeri

Page 124: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

109

2

Resiko terjatuh pada Tn. S keluarga Tn.

S berhubungan dengan :

Ketidakmampuan

keluarga dalam memodifikasi

lingkungan

ditandai dengan :

DS :

Tn. S mengatakan merasa pusing

Tn. S mengatakan dirinya menderita

darah tinggi

Tn. S mengatakan penglihatannya

kadang-kadang kabur

Tn. S mengatakan kadang-kadang

tengkuknya terasa berat, kaku dan

nyeri

Tn. S mengatakan bahwa darah

tinggi adalah naiknya tekanan darah

Tn. S mengatakan takut kalau nanti

Tn. S terjatuh kembali

DO :

TD : 190 / 100 mmHg

Klien menggunakan kaca mata

Penataan ruangan kurang rapih

Minggu 21

Juli 2013

TUK 1 memodifikasi lingkungan

Pukul 13.30 WIB

S :

Tn. S mengatakan telah membeli sandal karet untuk dirinya

Tn.S mengatakan belum mengganti lampu dengan yang lebih

terang dari sebelumnya

Tn.S mengatakan belum mempunyai materi lebih untuk

memodifikasi tangga menuju pintu rumahnya

O :

Tn. S belum bisa memodifikasi tangga menuju pintu rumahnya

Penerangan di rumah Tn.S belum tercukupi

Tn. S dapat menyediakan sandal karet untuknya

A :

Etiologi TUK 1 teratasi sebagian

P :

Intervensi dilanjutkan

Johan

Page 125: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

110

1

Terdapat tangga dari keramik

menuju pintu rumah yang licin

Penerangan yang tidak mencukupi

Nyeri (akut) sakit kepala pada Tn. S

keluarga Tn. S berhubungan dengan :

Ketidakmampuan keluarga dalam

merawat anggota keluarga

Ditandai dengan :

DS :

Tn. S mengatakan nyeri adalah

suatu keadaan yang tidak

menyenangkan

Tn. S mengatakan tidak tahu

penyebab dari nyeri

Tn. S mengatakan tidak tahu tanda

dan gejala dari nyeri

Tn. S dan keluarga mengatakan

tidak tahu cara penanganan dari

nyeri

Tn. S mengatakan belum pernah

mendapatkan informasi mengenai

masalah yang dialaminya

Senin 22 Juli

2013

TUK 1 merawat anggota keluarga

Pukul 11.00 WIB

S :

Tn. S mengatakan sudah mencoba cara penanganan dari nyeri

Tn. S mengatakan bisa memilih cara penanganan dari nyeri

Tn. S mengatakan sudah bisa cara melakukan mengalihkan nyeri

dengan relaksasi

O :

Tn. S telah mencoba cara penanganan dari nyeri

Tn. S dapat memilih cara penanganan dari nyeri

Tn. S bisa melakukan mengalihkan nyeri dengan relaksasi

A :

Etiologi TUK 1 teratasi

P :

Intervensi dihentikan

Johan

Page 126: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

111

2

Tn. S mengatakan tidak tahu cara

menangani nyeri

DO :

Tekanan darah : 190/100 mmHg

Nadi : 88

Respirasi : 20

Tn. S tampak selalu memegang

kepala

Tn. S tampak selalu memegang

tengkuk

Tn. S tampak meringis

Tn. S tampak tidak nyaman

Resiko terjatuh pada Tn. S keluarga Tn.

S berhubungan dengan :

Ketidakmampuan

keluarga dalam memodifikasi

lingkungan

ditandai dengan :

DS :

Tn. S mengatakan merasa pusing

Tn. S mengatakan dirinya menderita

darah tinggi

Senin 22 Juli

2013

TUK 1 memodifikasi lingkungan

Pukul 11.30 WIB

S :

Tn. S mengatakan telah membeli sandal karet untuk dirinya

Tn.S mengatakan belum mengganti lampu dengan yang lebih

terang dari sebelumnya

Tn.S mengatakan belum mempunyai materi lebih untuk

memodifikasi tangga menuju pintu rumahnya

O :

Tn. S belum bisa memodifikasi tangga menuju pintu rumahnya

Johan

Page 127: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

112

Tn. S mengatakan penglihatannya

kadang-kadang kabur

Tn. S mengatakan kadang-kadang

tengkuknya terasa berat, kaku dan

nyeri

Tn. S mengatakan bahwa darah

tinggi adalah naiknya tekanan darah

Tn. S mengatakan takut kalau nanti

Tn. S terjatuh kembali

DO :

TD : 190 / 100 mmHg

Klien menggunakan kaca mata

Terdapat tangga dari keramik

menuju pintu rumah yang licin

Penerangan yang tidak mencukupi

Penerangan di rumah Tn.S belum tercukupi

Tn. S dapat menyediakan sandal karet untuknya

A :

Etiologi TUK 1 teratasi sebagian

P :

Intervensi dilanjutkan

2 Resiko terjatuh pada Tn. S keluarga

Tn. S berhubungan dengan :

Ketidakmampuan

keluarga dalam memodifikasi

Selasa 23

juli 2013

TUK 1 memodifikasi lingkungan

Pukul 11.00 WIB

S :

Tn. S mengatakan telah membeli sandal karet untuk dirinya

Johan

Page 128: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

113

lingkungan

ditandai dengan :

DS :

Tn. S mengatakan merasa pusing

Tn. S mengatakan dirinya menderita

darah tinggi

Tn. S mengatakan penglihatannya

kadang-kadang kabur

Tn. S mengatakan kadang-kadang

tengkuknya terasa berat, kaku dan

nyeri

Tn. S mengatakan bahwa darah

tinggi adalah naiknya tekanan darah

Tn. S mengatakan takut kalau nanti

Tn. S terjatuh kembali

DO :

TD : 190 / 100 mmHg

Klien menggunakan kaca mata

Penerangan yang tidak mencukupi

Terdapat tangga dari keramik

menuju pintu rumah yang licin

Penerangan yang tidak mencukupi.

Tn.S mengatakan sudah mengganti lampu dengan yang lebih

terang dari sebelumnya

Tn.S mengatakan memakai alas lantai untuk lantai tangga menuju

pintu rumahnya

O :

Tn. S sudah bisa memodifikasi tangga menuju pintu rumahnya

Penerangan di rumah Tn.S sudah tercukupi

Tn. S dapat menyediakan sandal karet untuknya

A :

Etiologi TUK 1 teratasi

P :

Intervensi dihentikan

Page 129: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

114

10. Pembahasan

Pada bagian ini penulis akan membahas mengenai kesenjangan antara teori dan

praktek selama melaksanakan asuhan keperawatan pada Tn. S dengan hipertensi

pada keluarga Tn. S. Tipar RT 03 RW 01 kelurahan Tipar Kecamatan Citamiang dari

tanggal 19 Juli sampai dengan 23 juli 2013. Adapun pada saat melaksanakan asuhan

keperawatan Tn. S dengan hipertensi pada keluarga Tn. S disesuaikan dengan proses

keperawatan, meliputi pengkajian, perumusan diagnose keperawatan, perencanaan,

implementasi dan evaluasi.

1. Pengkajian

Pada saat melakukan pengkajian, penulis tidak banyak menemui kesulitan

ataupun hambatan dalam hal pengumpulan data, perumusan masalah, prioritas

masalah dan mendiagnosa keperawatan. Karena keluarga Tn. S bersikap

terbuka dan cukup kooperatif terhadap penulis. Pengkajian ini penulis

dilakukan secara komprehensuf melalui tehnik wawancara, pemeriksaan fisik,

studi dokumentasi dan studi kepustakaan untuk mendapatkan data yang

normal dan seakurat mungkin.

Masalah kesehatan yang penulis temukan pada keluarga Tn. S yaitu

hipertensi yang di derita oleh Tn. S sendiri menurut teori hipertensi adalah

tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg (Tagor,2003). Hipertensi adalah suatu

keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah secara abnormal dan terus

menerus pada beberapa kali pemeriksaan tekanan darah yang di sebabkan satu

Page 130: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

115

atau beberapa factor risiko yang tidak berjalan sebagaimana mestinya dalam

memepertahankan tekanan darah secara normal. Dan hasil pemeriksaaan yang

petugas lakukan pada Tn. S tekanan darah Tn. S 190/100 mmHg, hal ini

membuktikan adanya kesamaan antara teori dan kenyataan bahwa dikatakan

hipertensi bila tekanan darah lebih dari 140/100 mmHg. Selanjutnya, tanda

gejala pada penderita anemia menurut teori nyeri kepala, terkadang disertai

mual dan muntah, pengelihatan kabur, ayunan langkah tidak mantap,

peningkatan tekanan darah. Pada saat dikaji Tn. S merasakan sakit kepala,

hal ini membuktikan adanya kesenjangan antara teori dan praktek, yaitu Tn. S

dengan hipertensi hanya menunjukan sebagian dari tanda dan gejala yang

muncul pada penderita hipertensi menurut teori, hal ini dikarenakan kondisi

setiap individu berbeda-beda.

Hasil pengkajian keluarga, didapatkan data sebagai berikut : tipe keluarga

Tn. S adalah tipe keluarga single family, tahap perkembangan keluarga lanjut

usia, tahap perkembangan keluaraga Tn. S sampai saat ini belum terpenuhi

sepenuhnya, keluarga ini termasuk anggota yang aktif dalam mengikuti

kegiatan di masyarakat, keluarga Tn. S dengan keluarga lain di lingkungan

dapat berinteraksi dengan baik, tipe bangunan rumah Tn. S adalah semi

permanent, keadaan rumah bersih, ventilasi tercukupi, cahaya matahari yang

masuk tercukupi, penataan ruangan kurang rapih, memiliki WC sendiri,

pembuangan limbah di buang ke sungai, jarak antara rumah Tn.S dan tetangga

berdekatan, hubungan dengan tetangga sekitar cukup baik, rasa kekeluargaan

Page 131: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

116

di daerah tempat tinggal klien masih terjalin erat, keluarga Tn.S merupakan

keluarga asli dilingkungan tempat tinggalnya.

Dari konsep dasar keluarga Friedman mengemukakan bahwa keluarga

mempunyai tugas perawatan kesehatan yang meliputi : mengenal masalah

kesehatan anggota keluarga, mengambil keputusan tindakan merawat anggota

keluarga yang mempunyai masalah kesehatan, memodifikasi lingkungan yang

menunjang kesehatan dan memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan . Pada

kasus Tn.S tugas-tugas keluarga dibidang kesehatan tersebut tidak dilakukan

sepenuhnya terhadap keluarga Tn.S karena saat dikaji, keluarga Tn.S tidak

tahu tentang cara peawatan atau pengobatan hipertensi, hal ini membuktikan

bahwa keluarga Tn.S tidak mampu merawat anggota keluarga dengan

hipertensi, kemudian keluarga tidak dapat memodifikasi lingkungan untuk

menghadapi masalah kesehatan di keluarganya khususnya Tn.S sendiri

dengan penyakit hipertensi di rumah. Melihat data tersebut maka kesenjangan

teori dan praktek dilapangan yang dilakukan pada keluarga Tn. S yaitu

keluarga belum mampu melaksanakan lima tugas keluarga sepenuhnya karena

pengetahuan dan kemampuan setiap keluarga berbeda-beda. Akan tetapi, ada

beberapa tugas yang sudah terpenuhi oleh keluarga Tn.S yaitu :

a. Mengenal masalah kesehatan

b. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat

c. Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat.

Page 132: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

117

2. Diagnosa keperawatan

Dalam menetapkan diagnosa keperawatan menurut teori dari (Andra

Saferi Wijaya & Yessie Mariza putri, 2013), masalah keperawatan yang

mungkin muncul pada klien dengan hipertensi adalah :

a. Nyeri (sakit kepala)

b. Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung

c. Potensial perubahan perfusi jaringan

Sedangkan pada kasus Tn.S dengan hipertensi, diagnosa keperawatan

yang muncul berkaitan erat dengan hipertensi dihubungkan dengan etiologi

dari lima tugas keluarga di bidang kesehatan ialah : Nyeri (sakit kepala),

Reisko terjatuh. Melihat dari data diatas maka kesenjangan antara teori dan

praktek keperawatan yang dilakukan pada keluarga Tn.S tidak ditemukan

semua diagnosa menurut teori, karena hasil pengkajian pada keluarga hanya

mendapat data-data yang menunjang pada diagnosa yang diangkat, dan

diagnosa yang tidak diangkat dikarenakan penulis tidak mendapatkan data

yang menunjang untuk mengangkat diagnosa tersebut.

3. Perencanaan

Pada proses perencanaan, penulis memelihara keluarga dalam

merencanakan tindakan keperawatan sesuai kebutuhan keluarga. Rencana

tindakan yang disusun dan yang akan dilaksanakan dengan diagnosa yang

muncul yaitu :

Page 133: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

118

Nyeri (sakit kepala) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam

merawat anggota keluarga dengan hipertensi, resiko terjatuh berhubungan

dengan ketidakmampuan keluarga untuk memodifikasi lingkungan dengan

hipertensi.

Penulis menetapkan rencana tindakan terutama ditekankan pada upaya

promosi kesehatan dengan kegiatan pendidikan kesehatan tentang konsep

hipertensi, cara mengatasi nyeri, cara mengatasi resiko terjatuh, penulis

menganjurkan pada keluarga untuk tetap mempertahankan semua

pengetahuan yang telah dicapai oleh keluarga yang berpengaruh terhadap

kesehatan dengan tujuan agar keluarga dapat mengenal masalah kesehatan

khususnya masalah hipertensi, keluarga mau merawat keluarga dengan

hipertensi, dan keluarga mau memodifikasi lingkungan dengan resiko tinggi

terhadap penurunan curah jantung.

4. Implementasi

Pada proses implementasi atau pelaksanaan tindakan asuhan keperawatan

keluarga, tindakan yang dilakukan penulis sesuai dengan perencanaan. Media

yang digunakan ialah leaflet dan alat demonstrasi. Dalam melaksanakan

tindakan penulis tidak mendapatkan kesulitan dikarenakan keluarga Tn.S

bersikap kooperatif, hal ini terbukti selama dilakukan pendidikan kesehatan

keluarga cukup berespon dengan bertanya dan mendemonstrasikan hal – hal

yang telah disampaikan. Dari lima fungsi keluarga menurut teori yaitu

mengenal mengenal masalah, mau mengambil keputusan yang tepat, mampu

Page 134: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

119

merawat, mampu memodifikasi lingkungan dan mampu menggunakan

fasilitas kesehatan kemudian penulis terapkan lima tugas keluarga dibidang

kesehatan tersebut dalam asuhan keperawatan pada keluarga Tn.S dan

hasilnya tercapai semua, hal ini dibuktikan dengan keluarga Tn.S mengenal

masalah anggota keluarga dengan hipertensi, mau mengambil keputusan yang

tepat untuk mengatasi masalah anggota keluarga dengan hipertensi, mampu

merawat anggota keluarga dengan anemia, mampu memodifikasi lingkungan

yang menunjang kesehatan, dan mampu menggunakan fasilitas kesehatan

yang tersedia.

5. Evaluasi

Setelah melaksanakan asuhan keperawatan pada Tn.S dengan hipertensi

pada keluarga Tn.S di tipar kelurahan tipar kecamatan citamiang kota

sukabumi dari tanggal 19 Juli 2013 sampai dengan 23 Juli 2013, pada

evaluasi hari pertama tidak dapat tercapai sekaligus, hal ini dikarenakan

materi yang diberikan terlalu banyak sehingga materi sulit untuk dipahami

semuanya secara sekaligus oleh karena Tn.S untuk itu penulis mengadakan

tindakan ulang sesuai dengan hal yang belum dipahami oleh keluarga dan

pada akhirnya semua masalah dapat teratasi sesuai yang diharapkan yaitu

mengenal kesehatan keluarga, mau mengambil keputusan tindakan yang tepat,

keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mempunyai masalah

kesehatan, keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang menunjang

kesehatan dan keluarga mampu menggunakan fasilitas kesehatan yang ada.

Page 135: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

120

Kemudian penulis menyarankan agar keluarga dapat mempertahankan semua

pengetahuan dan kemampuan yang telah dicapai dalam merawat keluarga.

Page 136: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

121

BAB IV

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pelaksanaan asuhan keperawatan Tn.S dengan

hipertensi pada keluarga Tn.S di Tipar Rt 03 Rw 01 kelurahan tipar

kecamatan citamiang kota sukabumi yang dilaksanakan pada tanggal 19 juli

2013 sampai dengan 23 juli 2013, seperti yang telah diuraikan oleh penulis

pada tinjauan kasus dan pembahasan, maka kesimpulannya sebagai berikut :

1. Pada tahap pengkajian, penulis melakukan pengumpulan data dengan

menggunakan teknik wawancara, mengobservasi, pemeriksaan fisik secara

holistik dan studi dokumentasi. Dari hasil pengumpulan data, diperoleh

data yaitu data subjektif klien mengeluh nyeri (sakit kepala), sedangkan

data objektif Tekanan Darah 190/100 mmHg Nadi 88x/menit, klien tampak

memegangi kepalanya, klien tampak meringis kesakitan, bisa dikatakan

masalah keperawatan dari data tersebut adalah Gangguan Rasa Nyaman

Nyeri (sakit kepala). Selanjutnya data subjektif klien merasa pusing,

tengkuk leher terkadang meras berat, pandangan kadang-kadang kabur,

sedangkan data objektifnya Tekanan Darah 190/100 mmHg, klien

menggunakan kacamata, bisa disimpulkan masalah keperawatannya resiko

terjatuh sesuai dengan teori yang ada.

Page 137: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

122

2. Tahap mendiagnosa keperawtan Tn.S dengan hipertensi pada keluarga

Tn.S adalah :

a. Nyeri (sakit kepala) berhubungan dengan ketidak mampuan

keluarga keperawatandalam merawat anggota keluarga

b. Resiko terjatuh berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga dalam memodifikasi lingkungan

3. Pada tahap perencanaan, penulis membuat perencanaan asuhan

keperawatan keluarga dengan melibatkan keluarga dalam menentukan

waktu dan rencana tindakan keperawatan keluarga dengan hipertensi.

Diagnosa pertama lebih ditekankan pada penyuluhan kesehatan tentang

cara mengatasinya. Sedangkan pada diagnosa kedua, penulis

menentukan rencana tindakan keperawatan berupa penjelasan pada

keluarga tentang resiko terjatuh yang dapat dialami oleh klien dengan

cara memberikan pendidikan kesehatan mengenai lingkungan yang

menunjang kesehatan.

4. Pada tahap pelaksanaan, diagnosa pertama penulis memberikan

penyuluhan kesehatan kepada keluarga tentang materi cara penanganan

hipertensi dirumah. Pada diagnosa kedua penulis memberikan

penyuluhan kesehatan tentang lingkungan yang menunjang kesehatan.

5. Pada tahap evaluasi yang digunakan adalah evaluasi formatif dan

evaluasi sumatif. Evaluasi formatif dilaksanakan setiap selesai

Page 138: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

123

dilakukan tindakan keperawatan atau kunjungan, dan hasil evaluasinya

dapat langsung diketahui, sedangkan evaluasi sumatif untuk

menentukan keberhasilan dari dilaksanakannya semua tindakan untuk

kedua diagnosa secara keseluruhan, maka dari evaluasi tersebut

hasilnya yaitu masalah sebagian besar telah teratasi.

B. Rekomendasi

1. Rekomendasi

a. Untuk Puskesmas

Diharapkan agar lebih banyak melakukan penyuluhan

kesehatan kepada klien dengan penyakit hipertensi khususnya

pada lansia yang banyak terjadi di daerah puskesmas.

2. Saran

a. Untuk Klien (Tn.S)

Diharapkan kepada klien agar lebih menjaga pola hidup sehat

serta menambah pengetahuannya tentang penyakit dan cara

mengatasinya secara mandiri sesuai dengan pengetahuan yang

dimilikinya.

b. Untuk Rekan – Rekan Mahasiswa Keperawatan

Agar dalam pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga

hendaknya dibuat dengan menggunakan pendekatan proses

keperawatan sesuai teori yaitu, pengkajian, perencanaan,

Page 139: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

124

pelaksanaan, dan evaluasi serta tidak lupa harus melibatkan

keluarga dalam pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga,

agar dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan

keluarga.

Page 140: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

125

DAFTAR PUSTAKA

Dion, Yohanes; Betan Yasinta (2013). Asuhan Keperawatan Keluarga Konsep dan

Praktik. Yogyakarta. Nuha Medika.

Padila (2013) Buku Ajar Keperawatan Keluarga, Yogyakarta : Nuha Medika.

Suprajitno (2004) Asuhan Keperawatan Keluarga, Jakarta : EGC.

Carpenito, Lynda Juall. (2003). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta. EGC.

Andre saferi, wijaya, Yessie mariza Putrie,(2013). Keperawatan medikal bedah.

Jakarta.nudmes.

C.Pearce, Evelyn. (2008). Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta : PT.

Gramedia Pustaka Utama.

Widiyani Rosmah. (2013). Penderita Hipertensi Terus Meningkat.

http://health.kompas.com/read/2013/04/05/1404008/Penderita.Hipertensi.Terus.

Meningkat. Dibuka pada tanggal 27 Juli 2013.

Depkes RI. 2004. Pedoman Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut Nugroho Bagi

Petugas Puskesmas.

Price, Anderson. Sylvia. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit

Edisi IV. EGC, Jakarta.

Vitahealth. 2004. Hipertensi. PT.GRAMEDIA, Jakarta.

Departemen Kesehatan. (2012). Hipertensi.

http://www.depkes.go.id/index.php/component/search/?searchword=Hipertensi

&ordering=&searchphrase=all. Dibuka pada tanggal 2013.

Suprajitno. 2004. Asuhan Keperawatan Keluarga : Aplikasi Dalam Praktik. EGC,

Jakarta.

Dinas Kesehatan. (2012). Hipertensi di Jawa Barat. http://diskes.jabarprov.go.id/index.php/subMenu/724. Dibuka pada tanggal 27

juli 2013.

Page 141: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

Lampiran 1

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Masalah : Ketidakmampuan menangani nyeri

Pokok Bahasan : Relaksasi Nafas Dalam

Sub PB : Perawatan keluarga dengan Relaksasi Nafas Dalam

Sasaran : Tn.S

Waktu : ±30 menit

Penyuluh : Johan Hikayat

I. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM

Setelah diberikan penyuluhan selama ± 30 menit keluarga Tn. S dapat mengerti dan

memahami tentang Relaksasi Nafas Dalam

II. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah diberikan penyuluhan keluarga dapat:

a. Menyebutkan tujuan dari Relaksasi Nafas Dalam.

b. Menyebutkan kembali Langkah-Langkah Nafas Dalam

c. Menyebutkan Manfaat Relaksasi nafas Dalam

III. MATERI

a. Tujuan Relaksasi Nafas Dalam

b. Langkah-Langkah Relaksasi Nafas Dalam

c. Relaksasi Nafas Dalam

Page 142: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

Lampiran 1

IV. METODA, MEDIA DAN SUMBER

1.Metoda : ceramah Tanya jawab

2.Media : leaflet

3. Sumber :

http://artoflivingid.wordpress.com/2013/06/13/teknik-relaksasi-nafas-

dalam/Dibuka tanggal 27 Juli 2013

V. KEGIATAN PENYULUHAN

No Waktu Tahapan

Jenis Kegitan

Penyuluhan Kegiatan

1 5 Menit Pembukaan Perkenalan

Memberikan

salam dan

memperkenalkan diri

Membalas salam

2 15 Menit Kegiatan inti Penyuluh

memberikan

materi tentang

relaksasi nafas

dalam

Keluarga menyimak

tentang materi

relaksasi nafas dalam

3 10 Menit Evaluasi dan

penutup Penyuluh

memfasilitasi

keluarga untuk

bertanya

Mengevaluasi

pendidikan

kesehatan tentang RND

Memberikan

kesimpulan dan

menutup

Keluarga menjawab

dan menyimak

Page 143: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

Lampiran 1

VI. EVALUASI

1. Prosedur : Post test

2. Bentuk : Lisan

3. Jenis : Tanya jawab

Page 144: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

Lampiran 2

I. MATERI

RELAKSASI NAFAS DALAM

A. PENGERTIAN

Pengertian Teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu bentuk

asuhan keperawatan, yang dalam hal ini perawat mengajarkan kepada klien

bagaimana cara melakukan napas dalam, napas lambat (menahan inspirasi

secara maksimal) dan bagaimana menghembuskan napas secara perlahan.

Selain dapat menurunkan intensitas nyeri, teknik relaksasi napas

dalam juga dapat meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan oksigenasi

darah (Smeltzer & Bare, 2002).

B. TUJUAN RELAKSASI NAFAS DALAM

Tujuan Smeltzer & Bare (2002) menyatakan bahwa tujuan teknik

relaksasi napas dalam adalah untuk meningkatkan ventilasi alveoli,

memelihara pertukaran gas, mencegah atelektasi paru, meningkatkan efesiensi

batuk, mengurangi stress baik stress fisik maupun emosional yaitu

menurunkan intensitas nyeri dan menurunkan kecemasan.

C. LANGKAH – LANGKAH NAFAS DALAM

Prosedur teknik relaksasi napas dalam menurut Priharjo (2003).

Bentuk pernapasan yang digunakan pada prosedur ini adalah pernapasan

diafragma yang mengacu pada pendataran kubah diagfragma selama inspirasi

Page 145: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

Lampiran 2

yang mengakibatkan pembesaran abdomen bagian atas sejalan dengan

desakan udara masuk selama inspirasi.

Adapun langkah-langkah teknik relaksasi napas dalam adalah sebagai berikut:

1. Ciptakan lingkungan yang tenang

2. Usahakan tetap rileks dan tenang

3. Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara

melalui hitungan 1,2,3.

4. Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan

ekstrimitas atas dan bawah rileks

5. Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali

6. Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut

secara perlahan-lahan

7. Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks

8. Usahakan agar tetap konsentrasi atau mata sambil terpejam.

9. Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah yang nyeri.

10. Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang.

11. Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali.

12. Bila nyeri menjadi hebat, seseorang dapat bernafas secara dangkal dan

cepat.

Page 146: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

Lampiran 2

C. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Teknik relaksasi napas dalam terhadap penurunan nyeri

Teknik relaksasi napas dalam dipercaya dapat menurunkan intensitas nyeri

melalui mekanisme yaitu :

1. Dengan merelaksasikan otot-otot skelet yang mengalami spasme yang

disebabkan oleh peningkatan prostaglandin sehingga terjadi vasodilatasi

pembuluh darah dan akan meningkatkan aliran darah ke daerah yang

mengalami spasme dan iskemic.

2. Teknik relaksasi napas dalam dipercayai mampu merangsang tubuh untuk

melepaskan opoiod endogen yaitu endorphin dan enkefalin (Smeltzer &

Bare, 2002)

3. Mudah dilakukan dan tidak memerlukan alat relaksasi melibatkan sistem

otot dan respirasi dan tidak membutuhkan alat lain sehingga mudah

dilakukan kapan saja atau sewaktu-waktu.

D. MANFAAT TEHNIK RELAKSASI NAFAS DALAM

1. Ketentraman hati

2. Berkurangnya rasa cemas, khawatir dan gelisah

3. Tekanan dan ketegangan jiwa menjadi rendah

4. Detak jantung lebih rendah

5. Mengurangi tekanan darah

6. Ketahanan yang lebih besar terhadap penyakit

7. Tidur lelap

Page 147: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

Lampiran 2

8. Kesehatan mental menjadi lebih baik

9. Daya ingat lebih baik

10. Meningkatkan daya berpikir logis

11. Meningkatkan kreativitas

12. Meningkatkan keyakinan

13. Meningkatkan daya kemauan

14. Intuisi

15. Meningkatkan kemampuan berhubungan dengan orang lain

Page 148: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

Lampiran 3

A. PENGERTIAN

Teknik Relaksasi Nafas Dalam merupakan

suatu bentuk asuhan keperawatan, yang

dalam hal ini perawat mengajarkan kepada

klien bagaimana cara melakukan napas

dalam, napas lambat (menahan inspirasi

secara maksimal) dan bagaimana

menghembuskan napas secara perlahan.

B. Manfaat Relaksasi nafas dalam 1. ketentraman hati

2. berkurangnya rasa cemas,

khawatir dan gelisah

3. tekanan dan ketegangan

jiwa menjadi rendah;

4. detak jantung lebih rendah;

5. mengurangi tekanan darah;

6. ketahanan yang lebih besar

terhadap penyakit;

7. tidur lelap;

8. kesehatan mental menjadi

lebih baik;

9. daya ingat lebih baik;

10. meningkatkan daya berpikir

logis;

11. meningkatkan kreativitas;

12. meningkatkan keyakinan;

13. meningkatkan daya

kemauan;

14. intuisi;

15. meningkatkan kemampuan

berhubungan dengan orang

lain

c.TuJUaN

1. mengurangi stress

2. menurunkan rasa nyeri dan

3. menurunkan kecemasan.

D.Persiapan melakukan tehnik

relaksasi nafas dalam…

1. Pastikan anda dalam keadaan

tenang dan santai (rileks).

2. Pilih waktu dan tempat yang

sesuai. (duduk di kursi jika anda

di kerjaan atau di rumah).

3. Anda boleh melakukan teknik

relaksasi ini sambil membaca doa,

berzikir atau sholawat.

E. Langkah – langkah tehnik

relaksasi nafas dalam

1. Ciptakan lingkungan yang

tenan

2. Usahakan tetap rileks

dan tenang

3. Menarik nafas dalam dari

hidung dan mengisi paru-

paru dengan udara melalui

hitungan 1,2,3

4. Perlahan-lahan udara

dihembuskan melalui mulut

sambil merasakan

Page 149: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

Lampiran 3

ekstrimitas atas dan bawah

rileks

5. Anjurkan bernafas dengan

irama normal 3 kali

6. Menarik nafas lagi

melalui hidung dan

menghembuskan melalui mulut

secara perlahan-lahan

7. Membiarkan telapak

tangan dan kaki rilek

8. Usahakan agar tetap

konsentrasi / mata sambil

terpejam

9. Pada saat konsentrasi

pusatkan pada daerah yang

nyeri

10. Anjurkan untuk

mengulangi prosedur hingga

nyeri terasa berkurang

11. Ulangi sampai 15 kali,

dengan selingi istirahat

singkat setiap 5 kali.

12. Bila nyeri menjadi

hebat, seseorang dapat

bernafas secara dangkal dan

cepat.

RELAKSASI NAFAS DALAM

JOhAn hIKaYaT

FOA1001021

UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH

KOTASUKABUMI

2013

Page 150: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

Lampiran 4

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Masalah : Ketidakmampuan Menciptakan Lingkungan Rumah

Yang Sehat

Pokok Bahasan : Rumah Sehat

Sub PB : Perawatan keluarga dengan Rumah Sehat

Sasaran : Tn.S

Waktu : ±30 menit

Penyuluh : Johan Hikayat

I. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM

Setelah diberikan penyuluhan selama ± 30 menit keluarga Tn. S dapat mengerti

dan memahami tentang Rumah Yang Sehat

II. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah diberikan penyuluhan keluarga dapat:

a. Menyebutkan Kembali Apa itu Rumah Sehat.

b. Menyebutkan kembali Syarat-syarat Rumah Sehat

c. Menyebutkan Manfaat Rumah Sehat

III. MATERI

a. Pengertian rumah sehat

b. Pemeliharaan Rumah sehat

Page 151: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

Lampiran 4

c. Syarat-syarat Rumah Sehat

d. Manfaat Rumah Sehat

IV. METODA, MEDIA DAN SUMBER

1. Metoda : Ceramah Tanya jawab

2. Media : Leaflet

3. Sumber :

http://artoflivingid.wordpress.com/2013/06/13/teknikrelaksas

i-nafas-dalam/Dibuka tanggal 27 Juli 2013

V. KEGIATAN PENYULUHAN

No Waktu Tahapan

Jenis Kegitan

Penyuluhan Kegiatan

1 5 Menit Pembukaan Perkenalan

Memberikan

salam dan

memperkenalkan

diri

Membalas salam

2 15 Menit Kegiatan inti Penyuluh

memberikan

materi tentang

relaksasi nafas

dalam

Keluarga menyimak

tentang materi

relaksasi nafas dalam

3 10 Menit Evaluasi dan

penutup Penyuluh

memfasilitasi

keluarga untuk bertanya

Mengevaluasi

pendidikan

kesehatan tentang

RND

Memberikan

kesimpulan dan

menutup

Keluarga menjawab

dan menyimak

Page 152: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

Lampiran 4

VI. EVALUASI

1. Prosedur : Post test

2. Bentuk : Lisan

3. Jenis : Tanya jawab

Page 153: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

Lampiran 5

MATERI

A. PENGERTIAN

Rumah sehat adalah suatu tempat untuk berlindung terhadap gangguan

dari luar antara lain untuk melindungi dari panas, hujan, angin dan gangguan

lainnya sehingga dapat tinggal dari rasa aman dan tenteram serta rumah

tersebut memenuhi syarat-syarat kesehatan.

Rumah adalah salah satu persyaratan pokok bagi kehidupan

manusia.Rumah atau tempat tinggal, dari zaman ke zaman mengalami

perkembangan. Pada zaman purba manusia bertempat tinggal di gua-gua,

kemudian berkembang dengan mendirikan mmah di hutan-hutan dan di

bawah pohon. Sampai pada abad modern ini manusia sudah membangun

ramah bertingkat dan diperlengkapi dengan peralatan yang serba modern.

B. SYARAT-SYARAT RUMAH SEHAT

1. Bahan bangunan

Lantai dari ubin atau semen, Binding tembok, Atap genting, Kayu atau

bambu untuk tiang.

2. Ventilasi

Mempunyai fungsi untuk menjaga agar aliran udara di dalam rumah

tetap segar. Hal ini berarti keseimbangan oksigen (O2) ruang diperlukan

oleh penghuni rumah tetap terjaga. Kurangnya ventilasi akan menyebabkan

kurangnya O2 di dalam rumah yang berarti kadar CO2 (Carbondioksida)

yang bersifat racun menjadi tneningkat. Kurangnya ventilasi juga

menyebabkan kelembaban udara di dalam ruangan akan tinggi dan

merupakan media yang baik untuk bakteri-bakteri bibit penyakit)

berkembang biak. Ventilasi ada 2 macam yaitu ventilasi alamiah dimana

aliran udara didalam ruangan terjadi secara alamiah melalui jendela, pintu,

lubang angin sedangkan ventilasi buatan dimana aliran udara dalam

Page 154: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

Lampiran 5

ruangan didapat dengan menggunakan kipas angin dan mesin penghisap

udara(Exhouser).

3. Cahaya

Rumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup, terutama cahaya

matahari langsung pada pagi hari antara pukul 06.00 s/d pukul 08.00 baik

untuk kesehatan. Cahaya dibedakan menjadi 2 yaitu cahaya alamiah yakni

sinar matahari yang sangat penting karena dapat membunuh bibit penyakit

misal penyakit TBC, disamping melalui pintu dan jendela sinar matahari

dapat juga melewati genteng kaca. Sedangkan cahaya buatan yaitu

menggunakan lampu listrik, api dan lampu minyak tanah.

4. Luas Bangunan Rumah

Luas lantai bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni

didalamnya, artinya luas lantai bangunan tersebut harus disesuaikan dengan

jumlah penghuninya luas bangunan yang sudah sebanding dengan jumlah

tidak sehat, sebab disamping kurangnya konsumsi 62 Juga bila salah satu

anggota keluarga terkena penyakit infeksi akan mudah menular kepada

anggota keluarga yang lain. Luas bangunan yang optimum adalah 2,5 -

3m2 untuk tiap orang.

5. Fasilitas-fasilitas didalam rumah sehat yaitu :

a. Penyediaan air bersih

b. Pembuangan tinja / WC

c. Pembuangan air limbah

d. Pembuangan sampah

e. Fasilitas dapur

Bagian pengolah makanan rumah tangga atau dapur harus memenuhi

persyaratan kebersihan. Di tempat inilah makanan diolah. Bila dapur

kotor, maka makanan yang dimasak kotor pula dan hal ini berbahaya

untuk kesehatan anggota keluarga penghuni rumah tersebut.

Page 155: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

Lampiran 5

f. Ruang berkumpul keluarga

g. Apabila ada kandang ternak, sebaiknya diluar / belakang rumah.

6. Memenuhi kebutuhan fisiologis,

yaitu suatu ruangan tidak banyak berubah antara 18-20ºC. Suhu ruangan

tergantung pada perencanaan ruangan atau pengaturan ruangan sesuai

fungsi dan kegunaannya cukup baik agar komunikasi dan hubungan antar

ruangan mudah dan lancar serta dapat menjamin kegiatan.

7. Menghindari terjadinya kecelakaan.

Kontruksi bangunan harus kuat dan benar, atap tidak bocor apabila hujan,

dibuat langit-langit untuk mengurangi panas dan menahan kotoran.

8. Bagian luar rumah agar memiliki luas

pekarangan yang cukup. Sehingga dapat ditanami tanaman penghijauan,

buah-buahan, sayur-mayur dan bunga. Lingkungan sekitar rumah tidak

boleh tercemar polusi. Tersedia fasilitas air, listrik dan sambungan telepon.

Memiliki jalan yang dapat dilalui kenderaan untuk menuju sarana-sarana

pelayanan umum seperti pasar, rumah sakit, sekolah dan tempat ibadah.

9. Bagian dalam rumah harus cukup tersedia kamar.

Untuk orang tua, anak dan tamu. Untuk daerah tropis, sebaiknya loteng

agak tinggi, sehingga volume udara dalam ruangan cukup. Ventilasi udara

harus baik, demikian juga penerangan ruangan harus cukup.

10. Menghindari terjadinya penyakit

Hal ini semua dapat menimbulkan gangguan atau kelainan fungsi fisik,

psikologik maupun sosial, yang selanjutnya dapat menyebabkan suatu

keadaan ketergantungan kepada orang lain. Dalam kehidupan lansia agar

dapat tetap menjaga kondisi fisik yang sehat, maka perlu menyelaraskan

kebutuhan-kebutuhan fisik dengan kondisi psikologik maupun sosial,

sehingga mau tidak mau harus ada usaha untuk mengurangi kegiatan yang

bersifat memforsir fisiknya. Seorang lansia harus mampu mengatur cara

Page 156: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

Lampiran 5

hidupnya dengan baik, misalnya makan, tidur, istirahat dan bekerja secara

seimbang.

C. MANFAAT RUMAH SEHAT

Anggota keluarga yang tinggal merasa nyaman dan tenteram di rumah.

Lingkungan rumah baik didalam rumah maupun di luar menjadi

bersih.

Terhindar dari segala jenis penyakit.

Tercipta lingkungan yang asri.

D. PEMELIHARAAN RUMAH SEHAT

Dibersihkan secara rutin

Membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan

Bak mandi dikuras secara rutin minimal 2 kali dalam seminggu.

Pekarangan rumah dibersihkan tiap hari.

Menjaga fasilitas-fasilitas yang ada.

Page 157: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

A. PENGERTIAN

Rumah sehat adalah suatu tempat

untuk berlindung terhadap gangguan dari

luar antara lain untuk melindungi dari

panas, hujan, angin dan gangguan lainnya

sehingga dapat tinggal dari rasa aman

dan tenteram serta rumah tersebut

memenuhi syarat-syarat kesehatan.

Rumah adalah salah satu

persyaratan pokok bagi kehidupan

manusia.Rumah atau tempat tinggal,

dari zaman ke zaman mengalami

perkembangan. Pada zaman purba

manusia bertempat tinggal di gua-

gua, kemudian berkembang dengan

mendirikan mmah di hutan-hutan dan

di bawah pohon. Sampai pada abad

modern ini manusia sudah

membangun ramah bertingkat dan

diperlengkapi dengan peralatan yang

serba modern.

B. SYARAT-SYARAT,LINGKUNGAN

RUMAH SEHAT

C. Manfaat lingkungan rumah sehat

Page 158: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

D. Pemeliharaan rumah sehat

Dibersihkan secara rutin Membuang sampah pada

tempat yang sudah disediakan

Bak mandi dikuras secara rutin minimal 2 kali dalam seminggu.

Pekarangan rumah dibersihkan tiap hari.

Menjaga fasilitas-fasilitas yang ada.

CIPTAKAN RUMAH YANG

SEHAT..!!

JAUH DARI PENYAKIT

BAHAGIA SELAMANYA.

RUMAH SEHAT

JOHAN HIKAYAT

FOA1001021

Lam

pira

n 6

Page 159: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

KETERANGAN KUNJUNGAN RUMAH

(Home Visite)

Dibawah ini saya :

Nama : JOHAN HIKAYAT

NIM : FOA1001021

Telah mengadakan kunjungan rumah (Home Visite)

Nama Kepala Keluarga : Tn.S. Hamami

Alamat : Tipar Gg.Prikesit Rt 03 Rw 01 Kelurahan Tipar Kecamatan

Citamiang Kota Sukabumi

Tanggal Kunjungan : 19 – 23 Juli 2013

Sukabumi, 19 Juli 2013

Visitor

Johan Hikayat

FOA1001021

Mengetahui

Kepala Keluarga Kepala Puskesmas Tipar Ketua RT 03/01

Tn. H. S. Hamami dr. Nouva Riega Diah Sa’diah NIP : 196604302006042003

Page 160: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

Program Studi DIII Keperawatan Lampiran 8

Universitas Muhammadiyah Kota Sukabumi

LEMBAR KONSULTASI

Nama Mahasiswa : Johan Hikayat (FOA1001021)

Nama Pembimbing : Ibu Dewi Erna Marisa, M,Kep

No Tanggal Uraian Konsultasi Paraf

1

2

3

4

5

16 Juli 2013

17 Juli 2013

23 Juli 2013

25 Juli 2013

27 Juli 2013

- Konsul Bab 1

- Revisi latar belakang, tujuan, dll

- Konsul Bab 1 dan II

- Revisi tinjauan teori

- Konsul Bab II dan III

- Revisi Askep dan Pembahasan

- Lengkapi Lampiran , dll

- Acc sidang

Page 161: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021
Page 162: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

Lampiran 9

PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIARISME

Saya sebagai penulis menyatakan bahwa seluruh tulisan dari karya tulis ilmiah

ini tidak mengandung unsur plagiarisme. Pengutipan terhadap bentuk – bentuk tulisan

lainnya dilakukan sesuai dengan kaidah referensi kepustakaan yang diperkenankan

dengan menjunjung tinggi hak Karya Intelektual dan sesuai dengan etika akademik

yang berlaku di Universitas Muhammadiyah Sukabumi.

Segala hal yang bertentangan saya diatas menjadi tanggung jawab saya

sepenuhnya. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Tanggal : 31 Juli 2013

Nama : Johan Hikayat

NIM : FOA1001021

Tanda Tangan :

Page 163: Karya Tulis Ilmiah Johan Hikayat FOA1001021

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas

Nama : Johan Hikayat

Tempat dan Tanggal Lahir : Sukabumi, 6 Agustus 1992

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Jl.Siliwangi Gg, Jayaniti II No 05 Rt 02 Rw 05 Kelurahan

Cikole Kecamatan Cikole Kota Sukabumi

Email : [email protected]

No telpon : +62856-5985-9926

Riwayat Pendidikan

1. TK Aisyiyah II Kota Sukabumi ( 1996 – 1998 )

2. SD Negeri Cimanggah 1 Kota Sukabumi( 1998 – 2004 )

3. SMP Negeri 9 Kota Sukabumi ( 2004 – 2007 )

4. SMA Negeri 4 Kota Sukabumi ( 2007 – 2010 )

5. Program Studi DIII Keperawatan Universitas Muhammadiyah Sukabumi ( 2010 – 2013 )