KATA PENGANTAR - kemkes.go.id · d. Kepala Seksi Pengembangan Teknologi dan Laboratorium e. Kepala...
Transcript of KATA PENGANTAR - kemkes.go.id · d. Kepala Seksi Pengembangan Teknologi dan Laboratorium e. Kepala...
-
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Kinerja T.A 2018 i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkat
Rahmat dan petunjukNya, kami dapat menyelasaikan pembuatan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) BTKLPP Kelas I Medan Tahun 2019.
LAKIP ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi BTKLPP Kelas I Medan. Laporan ini juga memuat aspek keuangan yang
secara langsung ada hubungannya dengan hasil (output) dalam rangka mendukung
kinerja manajerial BTKLPP Kelas I Medan.
Dalam rangka melaksanakan Instruksi Presiden Nomor : 7 Tahun 1999
tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Permenkes RI Nomor
2416/MENKES/PER/XII/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan
Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2019 dalam upaya mencapai
sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.
Pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pegawai
BTKLPP Kelas I Medan, Unit-unit lintas program dan lintas sektor terkait atas
dukukngan yang di berikan dalam pelaksanaan tugas BTKLPP Kelas I Medan.
Demikian LAKIP BTKLPP Medan ini disusun kiranya dapat digunakan sebagai
gambaran kinerja BTKLPP Medan di tahun 2019.
Medan, 24 Januari 2020 Kepala BTKLPP Kelas I Medan,
dr. ROSMITA GINTING,M.Kes NIP. 196501291995022001
ASUSText BoxNIP. 196406141999032002
-
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Kinerja T.A 2019 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas
diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Tahun 1945, yaitu pasal 28 bahwa setiap
orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan
kesehatan.
Pembangunan kesehatan merupakan cermin indikator utama keberhasilan
pembangunan bangsa Indonesia. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat
terwujud.
Kementerian Kesehatan sebagai salah satu bagian dari Tata Organisasi
Pemerintah memiliki kewajiban secara periodik untuk mengkomunikasikan
pencapaian tujuan dan sasaran strategis organisasi kepada stakeholders yang
dituangkan dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK). LAK dalam kerangka sistem
akuntabilitas kinerja di lingkungan Kementerian Kesehatan adalah perwujudan salah
satu kewajiban untuk menjawab apa yang sudah diamanahkan kepada setiap
pejabat di lingkungan Kementerian Kesehatan.
Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai
unsur penyelenggara pemerintahan negara untuk melaksanakan akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah sebagai wujud pertanggungjawaban instansi pemerintah
dalam melaksanakan misi dalam rangka mencapai visi/tujuan organisasi.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
2349/Menkes/Per/XI/2011 tanggal 22 Nopember 2011 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan
-
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Kinerja T.A 2019 2
Pemberantasan Penyakit Menular, dan PMK Nomor : 64 tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan.
BTKLPP Kelas I Medan merupakan Unit Pelaksana Teknis di lingkungan
Kementerian Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan
dan memiliki wilayah pelayanan yang meliputi 3 (tiga) propinsi, yaitu Propinsi
Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat.
LAKIP BTKLPP Kelas I Medan tahun 2019 ini disusun dengan mengacu pada
Permenkes Nomor 2416/Menkes/Per/XII/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan Laporan Akuntabilitas Kinerja BTKLPP Medan adalah
bentuk pertanggungjawaban kinerja BTKLPP Medan secara tertulis kepada Menteri
Kesehatan atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BTKLPP Medan pada Tahun
2019 dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan khususnya Program
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Adapun tugas BTKLPP Medan adalah melaksanakan surveilans epidemiologi,
kajian dan penapisan teknologi, laboratorium rujukan, kendali mutu dan kalibrasi,
pendidikan dan pelatihan, pengembangan model dan teknologi tepat guna,
kewaspadaan dini dan penanggulangan KLB di bidang Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, BTKLPP Kelas I Medan menyelenggarakan
fungsi :
a. pelaksanaan surveilans epidemiologi
b. pelaksanaan analisis dampak kesehatan lingkungan
c. pelaksanaan laboratorium rujukan
d. pelaksanaan pengembangan model dan teknologi tepat guna
-
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Kinerja T.A 2019 3
e. pelaksanaan uji kendali mutu dan kalibrasi
f. pelaksanaan penilaian dan respon cepat, kewaspadaan dini, dan
penanggulangan KLB/wabah dan bencana.
g. pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
h. pelaksanaan kajian dan pengembangan teknologi pemberantasan
penyakit menular dan Pencegahan, Pengendalian penyakit.
i. pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, BTKLPP Kelas I Medan
dilengkapi dengan struktur organisasi yang terdiri dari :
a. Kepala Balai
b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha
c. Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi
d. Kepala Seksi Pengembangan Teknologi dan Laboratorium
e. Kepala Seksi Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan
f. Instalasi-Instalasi:
1) Instalasi Pendidikan dan Pelatihan
2) Instalasi Pelayanan Teknik
3) Instalasi Laboratorium Biologi Lingkungan
4) Instalasi Laboratorium Kimia
5) Instalasi Laboratorium Fisika, Udara dan Radiasi
6) Instalasi Laboratorium Virologi
7) Instalasi Pemeliharaan Alat, Uji Mutu dan Kalibrasi
8) Instalasi Teknologi Tepat Guna
9) Instalasi Entomologi
10) Instalasi Pemberantasan Penyakit Tidak Menular
11) Instalasi Pengendalian Penyakit Menular
12) Instalasi Penanggulangan Bencana dan KLB
13) Intalasi Media dan Reagensia
14) Instalasi Sarana dan Prasarana
-
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Kinerja T.A 2019 4
g. Kelompok Jabatan Fungsional:
1) Kelompok Jabatan Epidemiolog
2) Kelompok Jabatan Sanitarian
3) Kelompok Jabatan Entomolog
4) Kelompok Jabatan Pranata Laboratorium
5) Kelompok Jabatan Arsiparis
D. STRUKTUR ORGANISASI
Adapun bagan Struktur organisasi BTKLPP Kelas I Medan adalah sebagai
berikut :
Ka. BTKLPP Kelas I Medan
Ka. Sub Bag. Tata Usaha
Ka. Seksi SE
Ka. Seksi PTL Ka. Seksi ADKL
INSTALASI
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
-
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Kinerja T.A 2019 5
E. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja BTKLPP Kelas I Medan
terdiri dari :
1. Kata Pengantar
2. Ringkasan Eksekutif
3. Daftar Isi
4. BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang penulisan laporan, maksud dan
tujuan penulisan, tugas pokok dan fungsi BTKLPP Kelas I Medan serta sistematika
penulisan laporan.
5. BAB II. PERENCANAAN KINERJA
Bab ini menguraikan beberapa hal penting dalam perencanaan dan
perjanjian kinerja BTKLPP Medan pada tahun 2019, meliputi :
A. Perencanaan Kinerja
Uraian singkat tentang Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015 – 2019 dan
Rencana Kinerja Tahunan (RKT) BTKLPP Kelas I Medan
B. Perjanjian Kinerja
Uraian singkat tentang Penetapan Kinerja BTKLPP Kelas I Medan Tahun 2019.
6. BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
Pada bagian ini disajikan hasil pengukuran dan analisis pencapaian kinerja
yang di dalamnya menjelaskan analisis per indikator dengan mengungkapkan
kegiatan-kegiatan yang terkait langsung dengan indikator maupun yang bersifat
pendukung, termasuk di dalamnya menguraikan secara sistematis keberhasilan dan
kegagalan, hambatan/kendala, permasalahan yang dihadapi serta usulan
pemecahan masalah yang akan dilaksanakan. Selain itu pengukuran dan analisis
pencapaian kinerja dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dengan institusi
yang sama dan dapat mengetahui perbandingan persentase realisasi anggaran
dengan capaian kinerja.
-
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Kinerja T.A 2019 6
Pada bagian ini disajikan juga beberapa sumber daya yang mendukung dalam
pencapaian kinerja, seperti Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Anggaran dan
Sumber Daya Sarana dan Prasarana.
7. BAB IV. KESIMPULAN
Mengemukakan secara umum tentang keberhasilan dan kegagalan,
permasalahan dan kendala utama yang terkait dengan pencapaian kinerja BTKLPP
Kelas I Medan serta strategi pemecahan masalahan yang akan dilaksanakan di
tahun mendatang. Dan merupakan bahan/acuan dalam penyusunan Rencana Aksi
Kegiatan (RAK) tahun 2020-2024.
8. LAMPIRAN – LAMPIRAN
Pernyataan Penetapan Kinerja
Form Penetapan Kinerja
Form Rencana Kinerja Tahunan (RKT)
Form Pengukuran Kinerja (PK)
-
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Kinerja T.A 2019 ii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKLPP)
Kelas I Medan Tahun 2019 ini merupakan laporan pertanggungjawaban kinerja
BTKLPP dalam melaksanakan Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
berbasis Lingkungan Tahun 2019 yang berorientasi kepada pencapaian tujuan
sasaran kinerja BTKLPP sebagaimana telah ditetapkan.
BTKLPP Kelas I Medan menjalankan Program Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit berbasis Lingkungan memiliki sasaran menurunkan angka kesakitan,
kematian akibat penyakit dengan melaksanakan 4 (empat) kegiatan yaitu :
1. Kegiatan Pembinaan Surveilans dan Karantina Kesehatan
2. Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor Zoonosis
3. Kegiatan Pencegahan dan Penularan Penyakit Menular Langsung
4. Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada
Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
Sebagai indikator keberhasilan sasaran pelaksanaan kegiatan, yang telah
ditetapkan 9 (sembilan) indikator kinerja sasaran program yang memiliki target
pertahun selama 5 tahun (2015 – 2019).
Untuk capaian Kinerja BTKLPP Kelas I Medan Tahun 2015 dalam
melaksanakan Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit berbasis Lingkungan
dapat dilihat dari hasil pengukuran indikator sasaran. Dari 10 (sepuluh) indikator
sasaran yang diukur, 4 (empat) indikator dapat mencapai target, dan 6 (enam)
indikator dapat melampaui target.
Sementara capaian Kinerja BTKLPP Kelas I Medan Tahun 2016 dalam
melaksanakan Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit berbasis Lingkungan
dapat dilihat dari hasil pengukuran indikator sasaran. Dari 10 (sepuluh) indikator
-
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Kinerja T.A 2019 iii
sasaran yang diukur, 3 (tiga) indikator dapat mencapai target, dan 7 (tujuh)
indikator dapat melampaui target.
Sedangkan capaian Kinerja BTKLPP Kelas I Medan untuk Tahun 2017 dalam
melaksanakan Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit berbasis Lingkungan
dapat dilihat dari hasil pengukuran indikator sasaran. Dari 10 (sepuluh) indikator
sasaran yang diukur, 2 (dua) indikator dapat mencapai target, dan 8 (delapan )
indikator dapat melampaui target.
Untuk capaian Kinerja BTKLPP Kelas I Medan untuk Tahun 2018 dalam
melaksanakan Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dapat dilihat dari
hasil pengukuran indikator sasaran. Dari 10 (sepuluh) indikator sasaran yang diukur,
3 (tiga) indikator dapat mencapai target, dan 7 (tujuh) indikator dapat melampaui
target.
Dan untuk capaian Kinerja BTKLPP Kelas I Medan untuk Tahun 2019 dalam
melaksanakan Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dapat dilihat dari
hasil pengukuran indikator sasaran. Dari 9 (sembilan) indikator sasaran yang diukur,
2 (dua) indikator dapat mencapai target, dan 7 (tujuh) indikator dapat melampaui
target.
Adapun 2 (dua) indikator yang mencapai target yaitu : (1). Persentase respon
Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan BTKL = 100 %
(2) Jumlah Teknologi Tepat Guna bidang P2P yang dihasilkan = 100,00 %, Dan
untuk 7 (tujuh) indikator yang melebihi target adalah sebagai berikut : (1) Jumlah
sertifikat hasil uji laboratorium dan kalibrasi = 211,56 %, (2) Jumlah rekomendasi
surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis
laboratorium = 150.79 %, (3) Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor
risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium pengendalian
penyakit tular vektor dan zoonotik = 115,69 % (4). Jumlah rekomendasi surveilans
atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium
pengendalian penyakit menular langsung = 128,57% (5). Jumlah dokumen
dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya = 130,00 %, (6). Jumlah
-
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Kinerja T.A 2019 iv
peningkatan kapasitas SDM bidang P2P sebesar = 233,33%, (7). Jumlah
pengadaan sarana prasarana sebesar = 112,50%.
Secara keseluruhan, hasil capaian kinerja tahun 2019 menunjukkan bahwa
BTKLPP Kelas I Medan memenuhi sasaran yang ditargetkan. Realisasi pencapaian
sasaran BTKLPP Kelas I Medan yang diukur dengan menggunakan Indikator Kinerja
yang telah ditetapkan yaitu :
1. Kabupaten/kota yang melakukan pemantauan kasus penyakit berpotensi
kejadian luar biasa (KLB) dan melakukan respon penanggulangan terhadap
sinyal KLB untuk mencegah terjadinya KLB
2. Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik
3. Menurunnya penyakit menular langsung
4. Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Perlu kami sampaikan bahwa RPJMN ke III (2015-2019) indikator yang
harus dicapai ada 10 Indikator dan merupakan awal capaian indikator 5 (lima)
tahunan (2015-2019), dan untuk tahun 2017 merupakan tahun ketiga dari RPJMN
tahap III. Untuk tahun 2018 indikator yang harus dicapai sama dengan tahun
2015, tahun 2016 dan tahun 2017, akan tetapi narasi indikator kegiatan yang
dituangkan dalam perjanjian kinerja berbeda, sehingga tidak memungkinkan untuk
dilakukan perbandingan. Sedangkan Untuk tahun 2019 indikator yang harus
dicapai tidak sama dengan tahun 2018 namun demikian narasi indikator kegiatan
yang dituangkan dalam perjanjian kinerja adalah sama, sehingga memungkinkan
untuk dilakukan perbandingan.
Tabel 1.
Perbandingan Pengukuran Kinerja BTKLPP Kelas I Medan Tahun 2015,
Tahun 2016 dengan Tahun 2017
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
(IKK)
TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017
TARGET
CAPAIAN
% CAPAIAN TARGET
CAPAIAN % CAPAIAN TARGET
CAPAIAN % CAPAIAN
1) Persentase KLB yang direspon < 24 jam
100 % 100 % 100 100% 100 % 100 100 % 100% 100
2) Jumlah pengamatan faktor risiko penyakit potensial wabah,
8 Lokasi 8 100,00 6 Lokasi 8 133,33 6 Lokasi 8 133,33
-
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Kinerja T.A 2019 v
penyakit menular/tidak menular pada kabupaten/kota yang dilakukan.
3) Jumlah jejaring kerja dan kemitraan surveilans epidemiologi di wilayah kerja
57
Kajian/Lo
kasi
63 110,53
59
Kajian/Lo
kasi
63 106,78
58
Kajian
/Lokasi
63 108,62
1) Jumlah kawasan Kajian dan Evaluasi dampak kesehatan Lingkungan serta evaluasi pengendalian penyakit dan faktor risikonya
149
Kajian/Laporan
163 109,40
90
Kajian/Laporan
90 100,00
90
Kajian /Laporan
98 108,89
2) Jumlah rancang bangun model dan tekhnologi tepat guna pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan
5 Model 5 100.00 5 Model 10 200,00 1 Model 2 200,00
1) Kemampuan Uji Laboratorium Penyakit Potensial, wabah penyakit menular/Tidak menular prioritas dan factor risikonya
11.600
sampel 13.225 114,01
12.000
Sampel 12.300 102,50
12.700
Sampel 17.967 141,47
2) Kemampuan Uji Kendali Mutu dan Kalibrasi
125 Alat 138 110.40 140 Alat 143 102,14 140 Alat 200 142,85
3) Peningkatan kemampuan pencapaian Akreditasi Laboratorium.
7 Dokumen/
Unit/
Paket
7 100,00
20 Dokumen/
Unit/Pake
t
20 100,00 21
Dokumen 21 100,00
1) Jumlah Kelengkapan Dokumen Perencanaan/Laporan/ Pengelolaan Keuangan/Kepegawaian/BMN dan ketepatan waktu pengiriman laporan
35
Dokumen/
58 orang/ 12 bulan
38 108.57 45
Dokumen 47 104,44
47 Dokumen
50 106,38
2) Jumlah Pelatihan Administrasi dan Tekhnis yang diikuti dalam mendukung Tugas Pokok dan Fungsi BTKLPP Medan
9 Orang 10 111,11 45 Orang 82 182,22 57
Orang 85 149,12
-
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Kinerja T.A 2019 vi
Sedangkan untuk perbandingan pencapaian kinerja tahun 2018 dengan
tahun 2019 dengan narasi indikator kegiatan yang dituangkan dalam perjanjian
kinerja adalah sama, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.
Perbandingan Pencapaian Perjanjian Kinerja Kegiatan BTKLPP Kelas I Medan Tahun 2018 dengan Tahun 2019
TAHUN 2018 TAHUN 2019
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA KEGIATAN (IKK) TARGET
CAPAIAN
TARGET CAPAIAN
1. Kabupaten/kota yang melakukan pemantauan kasus penyakit berpotensi kejadian luar biasa (KLB) dan melakukan respon penanggulangan terhadap sinyal KLB untuk mencegah terjadinya KLB
1) Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan BTKL
100 % 100 % 100 % 100 %
2) Jumlah sertifikat hasil uji laboratorium dan kalibrasi
14.250 sampel
23.113 14.350 sampel
30.359
3) Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium
98 Kajian/Lap.
141 63
Kajian/Lap. 95
4) Jumlah Teknologi Tepat Guna bidang P2P yang dihasilkan
2 Jenis 2 6 Jenis 6
2. Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik
1) Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik
45 Kajian/Lap
oran 67
51 Kajian/Lap.
59
3. Menurunnya penyakit menular langsung
1) Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium pengendalian penyakit menular langsung
5 Kaan/Lapo
ran 8
7 Kajian/Lap.
9
4. Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit tidak menular; Meningkatnya pencegahan dan penanggulangan penyakit
1) Jumlah laporan penilaian implementasi KTR oleh B/BTKLPP
6 Kajian/Lap
oran 6
0 Kajian/Lap
0
-
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Kinerja T.A 2019 vii
tidak menular
5. Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
1) Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya
40
Dokumen 52 40 Dokumen 52
2) Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P
4 Jenis 6 3 Jenis 7
3) Jumlah pengadaan sarana prasarana
29 Unit 42 40 Unit 45
JUMLAH ANGGARAN Rp. 18.308.916.000,- Rp. 18.101.699.467,-
Untuk mencapai target sebagaimana yang telah ditetapkan dalam perjanjian
kinerja tahun 2015, dengan Anggaran Rp. 10.709.510.000,- dan realisasi anggaran
Rp. 9.743.460.655 (90.98 %), sedangkan untuk tahun 2016 jumlah anggaran
sebesar Rp. 12.954.798.000,- dan realisasi anggaran adalah Rp.12.376.153.688.,-
atau (95,53 %, untuk tahun anggaran 2017 jumlah anggaran sebesar Rp.
15.580.490.000,- dan realisasi anggaran adalah Rp.14.084.929.927,- atau (90,40
%), untuk tahun anggaran 2018 jumlah anggaran sebesar Rp. 18.308.916.000,-
dan realisasi anggaran adalah Rp.15.827.763.886,- atau (86,45 %) dan untuk
tahun anggaran 2019 jumlah anggaran sebesar Rp. 18.101.699.000,- realisasi
anggaran adalah Rp.17.276.688.967,- atau (95,44 %)
Jika dibandingkan dengan tahun 2015, dapat diinformasikan bahwa hasil
capaian kinerja BTKLPP Kelas I Medan selama tahun 2016 meningkat dari tahun
2015, dan untuk tahun 2017 persentase realisasi anggaran menurun dari tahun
sebelumnya, tetapi dari jumlah nominal realisasi anggaran meningkat. Dan untuk
tahun 2018 bahwa persentase realisasi anggaran menurun dari tahun 2017, tetapi
dari jumlah nominal realisasi anggaran meningkat. Sedangkan untuk tahun 2019
bahwa persentase realisasi anggaran meningkat dari tahun 2018, dan dari jumlah
nominal realisasi anggaran juga meningkat. Hal ini disebabkan adanya komitmen
Aparatusr Sipil Negara pada BTKLPP Kelas I Medan untuk bekerja lebih sungguh-
sungguh dalam upaya mencapai target yang telah ditetapkan, dan berorientasi pada
realisasi anggaran berbasis kinerja.
Komitmen dan konsekuensi yang kuat dari pimpinan dan seluruh pegawai
BTKLPP Kelas I Medan untuk memfokuskan pemanfaatan sumber-sumber daya dan
-
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Kinerja T.A 2019 viii
anggaran kegiatan menjadi salah satu kunci utama penentu pencapaian target yang
telah ditetapkan.
Sesuai dengan analisis atas capaian kinerja tahun 2018, dapat dirumuskan
beberapa langkah penting strategi pemecahan masalah yang akan dijadikan
masukan atau sebagai bahan pertimbangan untuk merumuskan rencana kinerja
tahun 2019, yaitu sebagai berikut:
1. Meningkatkan koordinasi yang lebih intensif baik dengan pihak di luar
Kementerian Kesehatan maupun dengan unit teknis lain di Kementerian
Kesehatan serta diantara bagian dan seksi di lingkungan BTKLPP Kelas I Medan
khususnya dalam hal perencanaan program dan Anggaran serta pelaksanaan
kegiatan.
2. Melaksanakan peningkatan kualitas SDM dengan berbagai pendidikan dan
pelatihan teknis yang diperlukan.
3. Meningkatkan pemberdayaan sumber-sumber daya yang ada dengan
Optimal,efisien dan efektif baik Anggaran, SDM, Sarana/Prasarana dan
Perbekalan Kesehatan.
4. Perencanaan dan Penganggaran program/kegiatan supaya lebih mapan, akurat
dan dapat dilaksanakan tepat waktu.
5. Mengoptimalkan Perencanaan, penganggaran kesehatan terpadu dan berbasis
kinerja.
6. Ketulusan, keikhlasan dan integritas yang tinggi, dan didukung komitmen yang
kuat dalam melaksanakan tugas, pokok dan fungsi setiap ASN.
7. Adanya kesepakatan dalam melaksanakan pengendalian intern baik perencanaan
program maupun dalam pelaksanaan program tersebut.
8. Meningkatkan upaya efisiensi, efektif, ekonomis, etika dan empati dalam
merealisasikan anggaran yang ada.
-
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Kinerja T.A 2019 ix
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ...................................................................................... i
RINGKASAN EKSEKUTIF ............................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ ix
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xi
DAFTAR GRAFIK ........................................................................................ xii
BAB I : PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ...................................................................... 1
B. MAKSUD DAN TUJUAN ................................................................ 2
C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ....................................................... 2
D. STRUKTUR ORGANISASI ............................................................. 4
E. SISTEMATIKA PENULISAN ........................................................... 5
BAB II : PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. PERENCANAAN KINERJA ............................................................. 7
B. PERJANJIAN KINERJA .................................................................. 15
BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA
A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA ORGANISASI ............................ 18
B. ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA ................................................... 19
1. Indikator Pertama .................................................................. 19
2. Indikator Kedua ..................................................................... 22
3. Indikator Ketiga .................................................................... 25
4. Indikator Keempat ................................................................ 43
5. Indikator Kelima ..................................................................... 46
6. Indikator Keenam ................................................................. 57
7. Indikator Ketujuh .................................................................. 60
8. Indikator Kedelapan ................................................................ 63
9. Indikator Kesembilan ............................................................ 66
C. SUMBER DAYA ............................................................................ 68
1. Sumber Daya Manusia ............................................................. 68
2. Sumber Daya Anggaran ........................................................... 69
3. Sumber Daya Sarana dan Prasarana ........................................ 74
-
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Kinerja T.A 2019 x
D. PERBANDINGAN KINERJA ............................................................. 74
BAB IV : KESIMPULAN ............................................................................... 95
LAMPIRAN
Form Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2019
Form Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2019
-
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Kinerja T.A 2019 xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 : Perbandingan Pengukuran Kinerja Tahun 2015,2016 dan 2017 .... .. iv
Tabel 2 : Perbandingan Pengukuran Kinerja Tahun 20185 dan 2019 ............ vi
Tabel 3 : Rekapitulasi Rencana Kinerja Tahunan 2019 ................................. 19
Tabel 4 : Penetapan Kinerja Tahun 2019 ................................................. 16
Tabel 5 : Pengukiran Kinerja Tahun 2019 .................................................. 18
Tabel 6 : Jenis Model/Tekhnologi TTG ....................................................... 44
Tabel 7 : Capaian Target dan Realisasi Anggaran Tahun 2019 ..................... 70
Tabel 8 : Pencapaian Perjanjian Kinerja Tahun 2019 ................................... 71
Tabel 9 : Barang Milik Negara Tahun 2019 ................................................. 74
Tabel 10 : Perbandingan Pengukuran Kinerja Tahun 2015, 2016 dan 2017..... 75
Tabel 11 : Perbandingan Pengukuran Kinerja Tahun 2018 dan 2019............... 82
Tabel 12 : Perbandingan Capaian Kinerja BTKLPP Medan dengan .................
BTKLPP Palembang ................................................................... 87
Tabel 13 : Perbandingan Realisasi Keuangan Tahun 2010 s.d 2019............... 93
-
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Kinerja T.A 2019 xii
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 1 : Persentase Perjanjian Kinerja dengan Realisasi Anggaran Kegiatan Persentase respon sinyal SKD, KLB yang direspon < 24 jam ......... 20 Grafik 2 : Persentase Perjanjian Kinerja dengan Realisasi Anggaran Kegiatan Jumlah Sertifikat hasil uji Laboratorium dan Kalibrasi ................... 23 Grafik 3 : Persentase Perjanjian Kinerja dengan Realisasi Anggaran Kegiatan Jumlah Kajian FR penyakit dan Peny.Ling. berbasis Lab. .............. 27 Grafik 4 : Persentase Perjanjian Kinerja dengan Realisasi Anggaran Kegiatan Jumlah TTG yang dihasilkan Tahun 2019 ................................... 45 Grafik 5 : Persentase Perjanjian Kinerja dengan Realisasi Anggaran kegiatan Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik BTKLPP Kelas I Medan Tahun 2019 ............................................ 47 Grafik 6 : Persentase Perjanjian Kinerja dengan Realisasi Anggaran kegiatan Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium pengendalian penyakit menular langsung BTKLPP Kelas I Medan Tahun 2019 ............................................ 58 Grafik 7 : Persentase Perjanjian Kinerja dengan Realisasi Anggaran kegiatan Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya BTKLPP Kelas I Medan Tahun 2019 ....................... 61 Grafik 8 : Persentase Perjanjian Kinerja dengan Realisasi Anggaran kegiatan Peningkatan Kapasitas SDM bidang P2P BTKLPP Kelas I Medan Tahun 2019 ........................................................ 64 Grafik 9 : Persentase Perjanjian Kinerja dengan Realisasi Anggaran kegiatan pengadaan Sarana Prasarana BTKLPP Kelas I Medan Tahun 2019 ........................................................ 67 Grafik 10 : Pencapaian Target BTKLPP Kelas I Medan Tahun 2019 ................. 70 Grafik 11 : Realisasi Anggaran tahun 2019 ................................................... 71 Grafik 12 : Persentase Capaian Perjanjian Kinerja Tahun 2019 ...................... 73 Grafik 13 : Persentase Realisasi Angga Perjanjian Kinerja Tahun 2019 ........... 73 Grafik 14 : Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Persentase KLB yang direspon < 24 jam Tahun 2015, Tahun 2016 dan Tahun 2017 ...... 76 Grafik 15 : Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Jumlah pengamatan faktor risiko penyakit potensial wabah, penyakit menular/tidak menular pada kabupaten/kota Tahun 2015, Tahun 2016 dan Tahun 2017 . 77 Grafik 16 : Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Jumlah jejaring kerja dan kemitraan surveilans epidemiologi di wilayah kerja Tahun 2015, Tahun 2016 dan Tahun 2017 ................................. 77 Grafik 17 : Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Jumlah kawasan Kajian dan Evaluasi dampak kesehatan Lingkungan serta evaluasi pengendalian penyakit dan faktor risikonya Tahun 2015, Tahun 2016 dan Tahun 2017 ................................. 78 Grafik 18 : Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Jumlah rancang bangun model dan tekhnologi tepat guna pengendalian penyakit
-
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Kinerja T.A 2019 xiii
dan penyehatan lingkungan Tahun 2015, Tahun 2016 dan Tahun 2017 ............................................................................. 78 Grafik 19 : Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Kemampuan Uji Laboratorium Penyakit Potensial, wabah penyakit menular/Tidak menular prioritas dan factor risikonya Tahun 2015, Tahun 2016 dan Tahun 2018 .................................. 79 Grafik 20 : Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Kemampuan Uji Kendali Mutu dan Kalibrasi Tahun 2015, Tahun 2016 dan Tahun 2017 .... 79 Grafik 21 : Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Peningkatan kemampuan pencapaian Akreditasi Laboratorium Tahun 2015, Tahun 2016 dan Tahun 2017 .................................................... 80 Grafik 22 : Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Jumlah Kelengkapan Dokumen Perencanaan / Laporan / Pengelolaan Keuangan /Kepegawaian / BMN Tahun 2015, Tahun 2016 dan Tahun 2017 .. 80 Grafik 23 : Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Jumlah Pelatihan Administrasi dan Tekhnis Tahun 2015, Tahun 2016 dan Tahun 2017 ....................................................................... 81 Grafik 24 : Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Persentase respon sinyal kewaspadaan dini (SKD), KLB dan bencana Tahun 2018 dan Tahun 2019 .............................................................................. 83 Grafik 25 : Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Jumlah Sertifikat Hasil Uji Laboratorium Tahun 2018 dan Tahun 2019 ................................. 83 Grafik 26 : Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian FR penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium Tahun 2018 dan Tahun 2019 .................................. 84 Grafik 27 : Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Jumlah TTG yang dihasilkan Tahun 2018 dan Tahun 2019 ..................................................... 84 Grafik 28 : Perbandingan Capaian Indikator Kinerja rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik Tahun 2018 dan Tahun 2019 ................................................................ 85 Grafik 29 : Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium pengendalian penyakit menular langsung Tahun 2018 dan Tahun 2019 ........................................................................ 85 Grafik 30 : Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya Tahun 2018 dan Tahun 2019 86 Grafik 31 : Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Jumlah Peningkatan Kapasitas SDM Tahun 2018 dan Tahun 2019 .............................................. 86 Grafik 32 : Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Jumlah Pengadaan Sarana/Prasarana Tahun 2018 dan Tahun 2019 ........................... 86 Grafik 33 : Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan Bencana BTKLPP Medan dengan BTKLPP Palembang Tahun 2019 .............................................................................. 89 Grafik 34 : Jumlah sertifikat hasil uji laboratorium dan kalibrasi BTKLPP Medan dengan BTKLPP Palembang Tahun 2019 .......................... 89
-
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Kinerja T.A 2019 xiv
Grafik 35 : Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium BTKLPP Medan dengan BTKLPP Palembang Tahun 2019 .............. 90 Grafik 36 : Jumlah Teknologi Tepat Guna bidang P2P yang dihasilkan BTKLPP Medan dengan BTKLPP Palembang Tahun 2019 .............. 90 Grafik 37 : Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik BTKLPP Medan dengan BTKLPP Palembang Tahun 2019 .................................... 91 Grafik 38 : Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium pengendalian penyakit menular langsung BTKLPP Medan dengan BTKLPP Palembang Tahun 2019 .................................... 91 Grafik 39 : Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya BTKLPP Medan dengan BTKLPP Palembang Tahun 2019 ............. 92 Grafik 40 : Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P BTKLPP Medan dengan BTKLPP Palembang Tahun 2018 .................................... 92 Grafik 41 : Jumlah pengadaan sarana prasarana BTKLPP Medan dengan BTKLPP Palembang Tahun 2018 .................................... 93
-
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Kinerja TA. 2019
7
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA
A. PERENCANAAN KINERJA
Perencanaan Kinerja merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil
yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun secara
sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan peluang dan kendala
yang ada atau yang mungkin timbul. Dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP), perencanaan kinerja instansi pemerintah terdiri atas 3 (tiga)
yaitu : Rencana Aksi Kegiatan (RAK), Rencana Kinerja Tahunan (RKT) atau Rencana
Kerja Program (RKP) dan Penetapan Kinerja (PK).
1. Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Tahun 2015 – 2019
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) BTKLPP Kelas I Medan merupakan bagian
integral dari Rencana Aksi Program (RAP) Direktorat Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit secara nasional yang secara teknis menjadi tanggung jawab Direktorat
Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dengan tujuan menurunkan angka
kesakitan, kecacatan dan kematian akibat penyakit.
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Kesehatan sebagai salah
satu pelaku pembangunan nasional telah menyusun Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan Tahun 2015 – 2019 yang merupakan dokumen perencanaan yang
bersifat indikatif memuat program-program pembangunan kesehatan yang akan
dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan.
Setelah tersusunnya Renstra tersebut, untuk melaksanakan program dan
kegiatan pembangunan kesehatan unit utama (Eselon I) menyusun Rencana Aksi
Program (RAP) dan pada masing-masing Eselon II atau Satuan Kerja (Satker)
menyusun Rencana Aksi Kegiatan (RAK) dengan periode waktu yang sama sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
2349/Menkes/Per/XI/2011 tanggal 22 Nopember 2011 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan
-
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Kinerja T.A 2019 8
Pemberantasan Penyakit Menular, dan PMK Nomor : 64 tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan.
Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas I
Medan merupakan unit pelaksana teknis Kementerian Kesehatan yang berada dan
bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
2349/Menkes/Per/XI/2011 tanggal 22 Nopember 2011 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan
Pemberantasan Penyakit Menular, dan PMK Nomor : 64 tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan.
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) BTKLPP Kelas I Medan merupakan dokumen
perencanaan yang bersifat indikatif yang menguraikan kegiatan-kegiatan yang akan
dilaksanakan oleh BTKLPP Kelas I Medan untuk kurun waktu tahun 2015 – 2019
yang memuat Visi, Misi, Nilai Nilai, Tujuan, Dan Sasaran Strategis sesuai visi misi
Pemerintah Republik Indonesia sebagai berikut :
a. Visi
“Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong royong”
b. Misi
Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 misi pembangunan, yaitu:
1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,
menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim
dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis
berlandaskan negara hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri
sebagai negara maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan
sejahtera.
-
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Kinerja T.A 2019 9
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan
berbasiskan kepentingan nasional, serta
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
Pemerintah memiliki agenda dalam penyelenggaraan pemerintahan
yaitu menerapkan TRISAKTI dan NAWA CITA. Dalam implementasi
penyelenggaraan Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit NAWACITA
Pemerintah Indonesia dijabarkan sebagai berikut :
TRISAKTI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
1. Berdaulat dalam
politik
2. Berdikari dalam
ekonomi
3. Berkepribadian
dalam budaya
1) Penyakit (agen penyakit) dapat menjadi kekayaan dan
memiliki posisi tawar dalam hubungan internasional
2) Setiap penyakit endemik harus mampu dicegah,
dikendalikan, diberantas, dan ditanggulangi dengan
kekuatan dan sumberdaya sendiri
3) Watak dan perilaku seluruh warga negara menjadi aset
budaya bangsa guna mencegah, mengendalikan,
memberantas, dan mananggulangi penyakit dan faktor
risikonya.
NAWACITA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
1. Menghadirkan kembali
negara untuk
melindungi segenap
bangsa dan
memberikan rasa
aman pada seluruh
warga negara.
1) Melakukan rekondisi sumber daya nasional dan kearifan
lokal dalam melindungi seluruh warga bangsa agar
terhindar dari ancaman penyakit dan faktor risikonya.
2) Upaya perlindungan diwujudkan dalam Program
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit berbasis
Lingkungan dengan manajemen yang bersih, transparan,
akuntabel, serta efektif dan efisien.
-
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Kinerja T.A 2019 10
2. Membuat pemerintah
tidak absen dengan
membangun tata
kelola pemerintahan
yang bersih, efektif,
demokratis, dan
terpercaya.
3. Membangun Indonesia
dari pinggiran dengan
memperkuat daerah-
daerah dan desa
dalam kerangka
negara kesatuan.
4. Menolak negara lemah
dengan melakukan
reformasi sistem dan
penegakan hukum
yang bebas korupsi,
bermartabat, dan
terpercaya.
5. Meningkatkan kualitas
hidup manusia
Indonesia.
6. Meningkatkan
produktivitas rakyat
dan daya saing di
pasar internasional.
7. Mewujudkan
kemandirian ekonomi
dengan menggerakkan
sektor-sektor strategis
ekonomi domestik.
3) Meningkatkan kinerja Program Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit berbasis masyarakat dan
penguatan peran daerah dalam bingkai program nasional
yang terpadu dan terintegrasi.
4) Menyiapkan regulasi sebagai dasar tindak Program
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dalam rangka
reduksi, eliminasi, dan eradikasi, baik skala lokal,
nasional, regional maupun global.
5) Mengurangi dan/atau mencegah potensi risiko
penyebaran penyakit dan meminimalisasi dampak buruk
akibat penyakit dan buruknya kualitas kesehatan
lingkungan.
6) Meningkatkan kemampuan dalam mencegah,
mengendalikan, memberantas dan menanggulangi
kejadian penyakit serta faktor risikonya di seluruh wilayah
NKRI termasuk di lingkungan pintu masuk negara agar
tercipta suasana kesehatan lingkungan yang sehat
sebagai prasyarat utama dalam meningkatkan
produktivitas dan daya saing sumberdaya manusia
Indonesia.
7) Menjalin komunikasi, informasi, dan edukasi dengan mitra
strategis dan warga masyarakat agar timbul dan
berkembang pemahaman terhadap upaya pencegahan,
pengendalian, dan penanggulangan penyakit serta faktor
risikonya dengan teknologi tepat guna yang digali dari
bumi sendiri.
8) Melakukan perubahan mendasar terhadap kebijakan dan
strategi guna mendukung pencapaian tujuan dan sasaran
Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
berbasis masyarakat dan penguatan daerah.
9) Menggali dan mengembangkan sumber daya dan
kearifan lokal untuk melakukan penguatan kembali upaya
pencegahan, pengendalian, pemberantasan dan
penanggulangan penyakit serta faktor risikonya
-
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Kinerja T.A 2019 11
c. Nilai-nilai
Guna mewujudkan visi dan misi rencana strategis pembangunan kesehatan,
Kementerian Kesehatan menganut dan menjunjung tinggi nilai-nilai yaitu :
1. Pro Rakyat
Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, Kementerian Kesehatan
selalu mendahulukan kepentingan rakyat dan haruslah menghasilkan yang
terbaik untuk rakyat. Diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya
bagi setiap orang adalah salah satu hak asasi manusia tanpa membedakan
suku, golongan, agama, dan status sosial ekonomi.
2. Inklusif
Semua program pembangunan kesehatan harus melibatkan semua pihak,
karena pembangunan kesehatan tidak mungkin hanya dilaksanakan oleh
Kementerian Kesehatan saja. Dengan demikian, seluruh komponen
masyarakat harus berpartisipasi aktif, yang meliputi lintas sektor, organisasi
profesi, organisasi masyarakat pengusaha, masyarakat madani dan
masyarakat akar rumput.
3 . Responsif
Program kesehatan haruslah sesuai dengan kebutuhan dan keinginan rakyat,
serta tanggap dalam mengatasi permasalahan didaerah, situasi kondisi
setempat, sosial budaya dan kondisi geografis. Faktor-faktor ini menjadi dasar
dalam mengatasi permasalahan kesehatan yang berbeda-beda, sehingga
diperlukan penanganan yang berbeda pula.
8. Melakukan revolusi
karakter bangsa.
9. Memperteguh
kebhinekaan dan
memperkuat restorasi
sosial Indonesia.
berdasarkan permasalahan yang dihadapi.
-
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Kinerja T.A 2019 12
4. Efektif
Program kesehatan harus mencapai hasil yang signifikan sesuai target yang
telah ditetapkan dan bersifat efisien.
5. Bersih
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus bebas dari korupsi, kolusi
dan nepotisme (KKN), transparan, dan akuntabel.
d. Tujuan
Terdapat dua tujuan Kementerian Kesehatan pada tahun 2015-2019, yaitu:
1) meningkatnya status kesehatan masyarakat dan; 2) meningkatnya daya tanggap
(responsiveness) dan perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial
di bidang kesehatan.
Peningkatan status kesehatan masyarakat dilakukan pada semua kontinum
siklus kehidupan (life cycle), yaitu bayi, balita, anak usia sekolah, remaja, kelompok
usia kerja,maternal, dan kelompok lansia.
Tujuan indikator Kementerian Kesehatan bersifat dampak (impact atau
outcome). Dalam peningkatan status kesehatan masyarakat, indikator yang akan
dicapai adalah:
1. Menurunnya angka kematian ibu dari 359 per 100.00 kelahiran hidup (SP
2010), 346 menjadi 306 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI 2012).
2. Menurunnya angka kematian bayi dari 32 menjadi 24 per 1.000 kelahiran
hidup.
3. Menurunnya persentase BBLR dari 10,2% menjadi 8%.
4. Meningkatnya upaya peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat, serta pembiayaan kegiatan promotif dan preventif.
5. Meningkatnya upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat.
Sedangkan dalam rangka meningkatkan daya tanggap (responsiveness) dan
perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di bidang kesehatan,
maka ukuran yang akan dicapai adalah:
1. Menurunnya beban rumah tangga untuk membiayai pelayanan kesehatan
setelah memiliki jaminan kesehatan, dari 37% menjadi 10%
-
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Kinerja T.A 2019 13
2. Meningkatnya indeks responsiveness terhadap pelayanan kesehatan dari 6,80
menjadi 8,00.
Dukungan Ditjen P2P terhadap Kementerian Kesehatan dalam meningkatkan
upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, serta pembiayaan
kegiatan promotif dan preventif diwujudkan dalam bentuk pelaksanaan pencapaian
tujuan Ditjen P2P yaitu terselenggaranya pencegahan dan pengendalian penyakit
secara berhasil-guna dan berdaya-guna dalam mendukung pencapaian derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya melalui :
1) Pelaksanaan Surveilans Karantina Kesehatan
2) Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor Zoonotik
3) Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung
4) Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada Program P2P
Dukungan BTKLPP Kelas I Medan terhadap Ditjen P2P dan Kementerian
Kesehatan dalam meningkatkan upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat, serta pembiayaan kegiatan promotif dan preventif diwujudkan dalam
bentuk pelaksanaan pencapaian tujuan BTKLPP Kelas I Medan yaitu
terselenggaranya pencegahan dan pengendalian penyakit secara berhasil-guna dan
berdaya-guna dalam mendukung pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya melalui :
1) Pelaksanaan kegiatan Surveilans Epidemiologi
2) Pelaksanaan kegiatan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan
3) Pelaksanaan kegiatan Pengembangan Tekhnologi Laboratorium
4) pelaksanaan pengembangan model dan teknologi tepat guna
5) pelaksanaan uji kendali mutu dan kalibrasi
6) Dukungan Manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada Program
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
-
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Kinerja T.A 2019 14
e. Sasaran Strategis
Sasaran Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dalam Rencana Aksi
Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 2015-2019 sebagaimana
tercantum dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015-2019 adalah
sebagai berikut :
1) Persentase Cakupan Keberhasilan pengobatan pasien TB/ Succes Rate (SR)
90%.
2) Prevalensi HIV sebesar< 0,5%
3) Jumlah kabupaten/kota mencapai eliminasi malaria sebesar 300 kab/kota
4) Jumlah provinsi dengan eliminasi kusta sebesar 34 provinsi
5) Jumlah kabupaten/kota dengan eliminasi filariasis sebesar 35 Kabupaten/Kota
6) Penurunan kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
tertentu sebesar 40%.
7) Kab/Kota yang mampu melaksanakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan
kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah sebesar 100%.
8) Persentase kab/kota yang melaksanakan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok
(KTR) minimal 50 persen sekolah sebesar 50%
9) Jumlah kabupaten/kota yang memiliki Puskesmas yang menyelenggarakan
upaya kesehatan jiwa sebanyak 280 kab/kota.
10) Meningkatnya Surveilans Penyakit Menular dan Tidak Menular berbasis
laboratorium sebesar 50 %
11) Persentase pelabuhan/bandara/PLBD yang melaksanakan kesiapsiagaan
dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi
wabah sebesar 100%.
2. Rencana Kinerja Tahunan (RKT)
Rencana Kinerja Tahunan merupakan proses penetapan tahunan indikator
kinerja berdasarkan program, kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam
rencana aksi kegiatan.
Rencana Kinerja Tahunan BTKLPP Kelas I Medan Tahun 2019 adalah sebagai
berikut :
-
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Kinerja T.A 2019 15
Tabel 3
Rekapitulasi Rencana Kinerja Tahunan BTKLPP Kelas I Medan Tahun 2019
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA KEGIATAN (IKK) TARGET
1. Kabupaten/kota yang melakukan pemantauan kasus penyakit berpotensi kejadian luar biasa (KLB) dan melakukan respon penanggulangan terhadap sinyal KLB untuk mencegah terjadinya KLB
1) Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan BTKL
100 %
2) Jumlah sertifikat hasil uji laboratorium dan kalibrasi
14.350 sampel
3) Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium
63 Kajian/Laporan
4) Jumlah Teknologi Tepat Guna bidang P2P yang dihasilkan
6 Jenis
2. Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik
1) Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik
51 Kajian/Laporan
3. Menurunnya penyakit menular langsung
1) Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium pengendalian penyakit menular langsung
7 Kajian/Laporan
4. Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
1) Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya
40 Dokumen
2) Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P 3 Jenis
3) Jumlah pengadaan sarana prasarana 40 Unit
B. PERJANJIAN KINERJA
Penetapan Kinerja (PK) merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja
kesepakatan/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan
target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh
instansi. Penetapan Kinerja (PK) dimaksud adalah bagian dari Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang merupakan serangkaian
dokumen perencanaan yang mempunyai keterkaitan yang sangat erat antara
Rencana Aksi Kegiatan (RAK), Rencana Kinerja Tahunan (RKT)/Rencana Kerja
Program (RKP) dan Penetapan Kinerja (PK) yang dijadikan dasar dalam
penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
-
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Kinerja T.A 2019 16
Target-target kinerja sasaran program yang ingin dicapai BTKLPP Kelas
I Medan dalam dokumen Penetapan Kinerja BTKLPP Kelas I Medan Tahun
2019, adalah sebagai berikut :
Tabel 4
Penetapan Kinerja BTKLPP Kelas I Medan Tahun 2019
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA KEGIATAN (IKK) TARGET
JUMLAH ANGGARAN (Rp)
1. Kabupaten/kota yang melakukan pemantauan kasus penyakit berpotensi kejadian luar biasa (KLB) dan melakukan respon penanggulangan terhadap sinyal KLB untuk mencegah terjadinya KLB
1) Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan BTKL
100 % Rp. 135.590.000,-
2) Jumlah sertifikat hasil uji laboratorium dan kalibrasi
14.350 sampel Rp. 769.514.000,-
3) Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium
63 Kajian/Laporan
Rp.799.321.000,-
4) Jumlah Teknologi Tepat Guna bidang P2P yang dihasilkan
6 Jenis Rp. 49.630.000,-
2. Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik
1) Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik
51 Kajian/Laporan
Rp. 3.488.380.000,-
3. Menurunnya penyakit menular langsung
1) Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium pengendalian penyakit menular langsung
7 Kajian/Laporan
Rp. 100.000.000,-
4. Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
1) Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya
40 Dokumen Rp. 11.143.690.000,-
2) Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P
3 Jenis Rp. 234.328.000,-
3) Jumlah pengadaan sarana prasarana 40 Unit Rp. 1.381.246.000,-
-
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Kinerja T.A 2019 17
Jumlah Anggaran Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit
(BTKLPP) Kelas I Medan Tahun 2019 berdasarkan revisi ke empat atau revisi
terakhir DIPA BTKLPP Kelas I Medan adalah sebesar Rp. 18.101.699.000,-
-
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Kinerja T.A 2019 18
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Akuntabilitas Kinerja Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit
(BTKLPP) Kelas I Medan TA. 2019 disusun berdasarkan data pengukuran pencapaian
indikator kinerja sasaran selama satu tahun anggaran.
Pengukuran Kinerja diperoleh melalui perhitungan persentase dari angka
realisasi terhadap angka target. Berdasarkan pengukuran kinerja tersebut diperoleh
pencapaian masing-masing indikator.
Dalam dokumen Penetapan Kinerja BTKLPP Kelas I Medan Tahun 2019 telah
ditetapkan sasaran Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
adalah menurunnya angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit
dengan 9 (sembilan) indikator kinerja sasaran Program Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit. Di bawah ini akan disampaikan hasil pengukuran kinerja dari
masing-masing indikator kinerja sebagai berikut :
Tabel 5
Pengukuran Kinerja BTKLPP Kelas I Medan Tahun 2019
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA KEGIATAN (IKK)
TAHUN 2019
TARGET
CAPAIAN
JUMLAH ANGGARAN REALISASI
1. Kabupaten/kota yang melakukan pemantauan kasus penyakit berpotensi kejadian luar biasa (KLB) dan melakukan respon penanggulangan terhadap sinyal KLB untuk mencegah terjadinya KLB
1) Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan BTKL
100 % 100 % Rp. 135.590.000,- Rp.118.100.200,-
2) Jumlah sertifikat hasil uji laboratorium dan kalibrasi
14.350 sampel
30.359 Rp. 769.514.000,- Rp. 700.620.000,-
3) Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium
63 Kajian/Lap.
95 Rp799.321.000,- Rp.743.250.427,-
-
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Kinerja T.A 2019 19
4) Jumlah Teknologi Tepat Guna bidang P2P yang dihasilkan
6 Jenis 6 Rp. 49.630.000,- Rp.33.845.200,-
2. Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik
1) Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik
51 Kajian/Lap.
59 Rp. 3.488.380.000,- Rp.2.957.135.447,-
3. Menurunnya penyakit menular langsung
1) Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium pengendalian penyakit menular langsung
7 Kajian/Lap.
9 Rp. 100.000.000,- Rp.99.095.400,-
4. Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
1) Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya
40
Dokumen 52 Rp. 11.143.690.000,- Rp.11.050.980.701
2) Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P
3 Jenis 7 Rp. 234.328.000,- Rp. 227.291.992,-
3) Jumlah pengadaan sarana prasarana
40 Unit 45 Rp. 1.381.246.000,- Rp.1.346.369.600,-
B. ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA
1. INDIKATOR PERTAMA
a. Pengertian
Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah
layanan BTKL merupakan SKD KLB dan bencana yang direspon kurang dari 24 oleh
BTKLPP Kelas I Medan.
b. Definisi Operasional
Definisi Operasional adalah : Jumlah keseluruhan laporan tentang KLB/ SKD yang
diterima oleh BTKLPP Kelas I Medan melalui
Koordinasi, W1, informasi Media Massa dan media
elektronik ke BTKLPP Kelas I Medan.
Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana
di wilayah layanan BTKL
-
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Kinerja T.A 2019 20
c. Cara Perhitungan
Realisasi SKD, KLB dan Bencana yang direspon < 24 Jam oleh BTKLPP Medan Indikator 1 = ---------------------------------------------------------------------------------- x 100%
Jumlah keseluruhan laporan SKD, KLB dan Bencana yang diterima BTKLPP Medan
= 3 Laporan KLB/SKD yang direspon BTKLPP Medan x 100%
3 Laporan KLB/Peningkatan Kasus yang diterima BTKLPP Medan
= 3/3 x 100 = 100,00 %
d. Capaian Indikator
Capaian indikator pertama pada tahun 2019 adalah 100,00%. Selama tahun
2019, dari 3 laporan SKD/KLB yang diterima oleh BTKLPP Kelas I Medan sebanyak 3
kejadian KLB berhasil direspon cepat < 24 jam, dengan realisasi anggaran Rp.
118.100.200,- dari jumlah anggaran sebesar Rp. 135.590.000,- atau 87,10 %.
Untuk perbandingan persentase realisasi anggaran dengan capaian kinerja
kegiatan Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di
wilayah layanan BTKL BTKLPP Kelas I Medan Tahun 2019.
Grafik 1.
Persentase Perjanjian Kinerja dengan Realisasi Anggaran kegiatan Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan
BTKLPP Kelas I Medan Tahun 2019
Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Pada tahun 2019
Capaian kinerja sebesar 100,00% sedangkan realisasi anggaran sebesar
87,10 %, pada indikator capaian ini terdapat efisiensi sebesar 12,90 %. Pagu
CAPAIAN KINERJA REALISASI ANGGARAN
100,00
87,10
-
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Kinerja T.A 2019 21
anggaran untuk pencapaian indikator ini adalah Rp 135.590.000,- dengan realisasi
Rp 118.100.200,-
e. Analisa Penyebab Keberhasilan
Indikator Persentase SKD/KLB yang direspon < 24 Jam merupakan persentase
KLB yang dapat ditanggulangi < 24 jam oleh BTKLPP Kelas I Medan dapat terlaksana
dengan baik, hal ini disebabkan koordinasi dan jejaring program yang dilaksanakan
berjalan sesuai harapan, artinya bahwa setiap ada kejadian/KLB langsung
ditanggulangi berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan di wilayah kerja baik melalui
W1 atau Telephone, WA atau SMS.
f. Upaya yang dilaksanakan untuk mencapai target indikator
Dalam hal upaya untuk mencapai target indikator pertama, upaya-upaya yang
telah dilakukan antara lain:
1) Rumor KLB DBD di Kabupaten Tapanuli Utara tanggal 12- 15 Februari 2019
Kegiatan yang dilaksanakan:
- Survey entomologi faktor risiko DBD
- Pengamatan Sanitasi Lingkungan
- Pengambilan jentik nyamuk DBD
- Pemeriksaan identifikasi species nyamuk.
2) KLB Hepatitis A di Kecamatan labuhan Deli Kabupaten Deli Serdang tanggal 17
dan 19 Juli 2019
Kegiatan yang dilaksanakan :
- Penyelidikan epidemiologi di wilayah Kecamatan Medan Labuhan
- Pengumpulan data primer dan data sekunder
- Koordinasi dengan Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara, Dinas
Kesehatan Kabupaten Deli Serdang dan Puskesmas
3) KLB Suspek Difteri di Kota Medan, tanggal 24-26 September, tanggal 01- 02
Oktober, tanggal 04 Oktober dan 08 Oktober 2019
Kegiatan yang dilaksanakan :
- Koordinasi dengan Dinas kesehatan Propinsi Sumatera Utara, DKK Medan,
Rumah Sakit HAM Medan, Rumah Sakit Pendidikan USU
-
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Kinerja T.A 2019 22
- Penyelidikan Epidemiologi dan pengumpulan data close contact terhadap
kasus
- Pengambilan swab tenggorok pada kontak erat
- Pengiriman sampel swab tenggorok ke Litbangkes dan BBTKL Jakarta
g. Kendala/masalah yang dihadapi
Dalam upaya mencapai target indikator pertama, ditemukan beberapa masalah
yang dihadapi antara lain:
1) Kurangnya partisipasi masyarakat dalam memberikan informasi kepada
petugas kesehatan pada saat survey entomologi dilakukan dilapangan.
2) Masih kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap KLB hepatitis dan difteri
3) Terlambatnya informasi dan formulir W1 diterima oleh BTKLPP Medan
h. Usul Pemecahan Masalah
Untuk meningkatkan capaian target indikator pertama terhadap masalah yang
dihadapi diperlukan upaya seperti:
1) Peningkatan kualitas SDM dengan mengikutsertakan dalam beberapa
pelatihan tanggap bencana dan respon cepat < 24 jam, baik yang diadakan
oleh unit Pembina Utama maupun lintas sektor.
2) Mensosialisasikan untuk segera mengirimkan form W1 sesegera mungkin bila
terjadi kasus KLB, minimal mengambil terlebih dahulu penyebab yang diduga
sebagai sumber utama terjadinya KLB.
2. INDIKATOR KEDUA
a. Pengertian
Kemampuan laboratorium dalam melakukan pengujian laboratorium baik dari
segi kemampuan teknis SDM dan peralatan.
b. Definisi Operasional
Jumlah hasil pemeriksaan uji laboratorium dan kalibrasi dalam rangka
pengendalian faktor risiko lingkungan dan faktor risiko penyakit berpotensi wabah,
penyakit menular, tidak menular dalam kurun waktu 1 tahun.
Jumlah Sertifikat Hasil Uji Laboratorium dan Kalibrasi
-
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Kinerja T.A 2019 23
c. Cara Perhitungan
Jumlah hasil pemeriksaan uji laboratorium dan kalibrasi dalam rangka
pengendalian faktor risiko lingkungan dan faktor risiko penyakit berpotensi wabah,
penyakit menular, tidak menular dalam kurun waktu 1 tahun.
Jumlah contoh uji laboratorium kimia + biologi + FUR + Virologi + Entomologi
+ Kalibrasi.
Capaian (%) = Realisasi x 100 %
Target
= 30.359 x 100 %
14.350
= 211,56 %
d. Capaian Indikator :
Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa capaian indikator untuk tahun anggaran
2019 adalah sebesar 211,56 %, dengan realisasi anggaran Rp. 700.620.000,- dari
jumlah anggaran Rp.769.514.000,- atau 91,05%.
Sedangkan untuk perbandingan persentase realisasi anggaran dengan capaian
kinerja kegiatan Jumlah sertifikat hasil uji laboratorium dan kalibrasi BTKL BTKLPP
Kelas I Medan Tahun 2019.
Grafik 2. Persentase Perjanjian Kinerja dengan Realisasi Anggaran
kegiatan Jumlah sertifikat hasil uji laboratorium dan kalibrasi BTKL BTKLPP Kelas I Medan Tahun 2019
CAPAIAN KINERJA REALISASI ANGGARAN
211,56
91,05
-
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Kinerja T.A 2019 24
Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Pada tahun 2019
Capaian kinerja sebesar 211,56 % sedangkan realisasi anggaran sebesar
91,05 %, pada indikator capaian ini terdapat efisiensi sebesar 120,51 %. Pagu
anggaran untuk pencapaian indikator ini adalah Rp 769.514.000,- dengan realisasi
Rp 700.620.000,-
e. Analisa Penyebab Keberhasilan
Telah dilakukan peningkatan SDM Laboratorium melalui pelatihan
Telah dilakukannya jejaring kerja ke laboratorium yang telah terakreditasi
Telah dilakukannya sosialisasi laboratorium dengan stakeholder baik swasta
maupun pemerintah.
f. Upaya yg dilaksanakan untuk mencapai target indikator
Mempertahankan sertifikat akreditasi laboratorium sesuai SNI ISO/IEC
17025:2008 sebagai jaminan mutu hasil pengujian dan penyelenggaraan
laboratorium.
Ikut serta dalam kegiatan uji profisiensi dan uji banding eksternal.
Peningkatan kompetensi SDM laboratorium melalui pelatihan di bidang
pengujian dan jejaring kerja ke laboratorium yang telah terakreditasi.
Melakukan sosialisasi laboratorium dengan stakeholder baik dari pihak swasta
dan pemerintah di kota Medan dan wilayah kerja BTKLPP Medan.
Melakukan kerjasama lintas sektort terkait di bidang pendidikan dan
pengembangan teknologi dan laboratorium.
g. Kendala /masalah yang dihadapi
Ketersediaan alat laboratorium yang sangat kurang terutama untuk
pemeriksaan logam sebagai penunjang utama hasil pemeriksaan
Keterbatasan kuantitas dan kualitas SDM dengan wilayah kerja BTKLPP
yang cukup luas.
h. Usul pemecahan masalah
Pengadaan alat laboratorium yang sesuai dengan kebutuhan
Penambahan personil laboratorium dan peningkatan kompetensi SDM melalui
pendidikan dan pelatihan keterampilan.
-
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Kinerja T.A 2019 25
3. INDIKATOR KETIGA
a. Pengertian
Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan
lingkungan berbasis laboratorium yang dilakukan berkaitan dengan kegiatan
surveilans atau kajian faktor risiko penyakit di wilayah kerja BTKLPP Kelas I Medan.
b. Definisi Operasional
Defenisi Operasional dari jumlah kawasan kajian dan evaluasi dampak kesehatan
lingkungan adalah jumlah keseluruhan kajian yang dibuat berdasarkan kawasan
lokasi kegiatan yang dilakukan.
1) Penanggulangan Wabah Bencana adalah kegiatan penanggulangan bencana
melalui analisa dampak kesehatan lingkungan akibat bencana.
2) Pengambilan dan Pemeriksaan spesimen terkait penyakit berpotensi KLB (SFR
Bersumber RS) adalah kegiatan pengambilan sampel air limbah dan Inspeksi
Sanitasi Kesling di RS.
3) Pengambilan dan Pemeriksaan spesimen terkait penyakit berpotensi KLB di
Depot AMIU adalah kegiatan Pengambilan sampel dan inspeksi sanitasi sarana
depot air isi ulang.
4) Pengambilan dan Pemeriksaan spesimen terkait penyakit berpotensi KLB di
PDAM adalah Kegiatan inspeksi sanitasi di sumber, reservoir, dan sambungan
rumah (SR) serta pengambilan sampel air bersih dan air minum untuk di uji
kualitasnya sesuai dengan Kepmenkes RI No : 492/Menkes/PER/IV/2010
tentang Persyaratan Kualitas Air Minum dan Kepmenkes RI No :
736/Menkes/PER/VI/2010 tentang Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air
Minum serta Permenkes RI No. 32 Tahun 2017 Tentang Standar Baku mutu
Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air.
5) Pengambilan dan Pemeriksaan spesimen terkait penyakit berpotensi KLB (SFR
Bersumber Udara Ambient) adalah kegiatan pengambilan sampel udara
ambient di kawasan perkantoran dan tenpat-tempat umum.
Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan
penyehatan lingkungan berbasis laboratorium
-
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Kinerja T.A 2019 26
6) Pengamatan Faktor-faktor lingkungan bersumber Vektor di Sanitasi Hotel
adalah kegiatan inspeksi sanitasi hotel dan pengambilan sampel air bersih, air
minum, serta pengukuran kualitas udara ruangan (indoor) berdasarkan
Permenkes No. 80 Tahun 1980.
7) Surveilans Faktor Resiko Penyakit Berpotensi KLB Gangguan pencernaan Pada
Tempat Pengolahan Makanan (TPM) adalah kegiatan pengambilan sampel air
bersih, air minum, Inspeksi sanitasi dan pengujian kualitas makanan dan
minuman berdasarkan Kepmenkes RI No. 1098/Menkes/SK/VII/2003,
Tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran.
8) Pemeriksaan Faktor Resiko Pada Tempat-Tempat Umum Dalam Rangka
Lebaran dan Nataru adalah pemantauan Tempat Pengolahan Makanan (TPM)
pada situasi khusus hari besar lebaran dan natal tahun baru.
9) Pengendalian faktor resiko penyakit menular Vektor di sanitasi sekolah
(inspeksi sanitasi sekolah) adalah pengambilan air minum, air bersih, makanan
dan minuman serta insfeksi sanitasi sekolah pada SD, SMP, SMA.
10) Embarkasi dan debarkasi Haji adalah Kegiatan Pemantauan kualitas
lingkungan di Asrama Haji dan Catering Makanan Jemaah Haji sewaktu
embarkasi dan debarkasi.
11) Pelaksanaan Pembuatan Model dan Teknologi Tepat Guna dalam rangka
Kewaspadaan Dini dan Respon KLB
12) Pengambilan dan pengiriman sampel surveilans lingkungan dalam mendukung
ERAPO.
13) Surveilans Faktor Resiko penularan penyakit Leptospirosis adalah kegiatan
pemeriksaan identifikasi tikus.
c. Cara Perhitungan
Indikator 3 = Jumlah rekomendasi hasil kegiatan surveilans atau kajian faktor
risiko kesehatan yang berbasis laboratorium baik analisis dampak kesehatan
lingkungan, surveilans epidemiologi, kajian pengembangan pengujian dan kendali
mutu laboratorium dalam 1 tahun.
= Target 63 kajian/laporan tercapai 95 kajian/laporan = 150,79 %
-
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Kinerja T.A 2019 27
d. Capaian Indikator
Capaian indikator ketiga pada tahun 2019 sebesar 150,79 %. Dari target 63
kajian/laporan kegiatan surveilans atau kajian faktor risiko kesehatan yang berbasis
laboratorium baik analisis dampak kesehatan lingkungan, surveilans epidemiologi,
kajian pengembangan pengujian dan kendali mutu laboratorium pada tahun 2019,
tercapai sebanyak 95 kajian/laporan kegiatan di wilayah kerja BTKLPP Medan,
dengan realisasi anggaran Rp. 743.250.427,- dari jumlah anggaran Rp.799.321.000,-
atau 92,99%.
Dan untuk perbandingan persentase realisasi anggaran dengan capaian kinerja
kegiatan Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan
penyehatan lingkungan berbasis laboratorium BTKLPP Kelas I Medan Tahun 2019.
Grafik 3. Persentase Perjanjian Kinerja dengan Realisasi Anggaran kegiatan Jumlah
rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium BTKLPP Kelas I Medan Tahun 2019
Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Pada tahun 2019
Capaian kinerja sebesar 150,79 % sedangkan realisasi anggaran sebesar 92,99
%, pada indikator capaian ini terdapat efisiensi sebesar 57,80 %. Pagu anggaran
untuk pencapaian indikator ini adalah Rp 799.321.000,- dengan realisasi Rp
743.250.427,-
e. Analisa Penyebab Keberhasilan
Dari 63 jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan
penyehatan lingkungan berbasis laboratorium yang ditargetkan, selama tahun 2019
tercapai 95 karena didukung oleh dana/anggaran yang tersedia serta pegawai yang
CAPAIAN KINERJA REALISASI ANGGARAN
150,79
92,99
-
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Kinerja T.A 2019 28
berkompetensi baik serta tersedianya tenaga fungsional yang mendukung di BTKLPP
Kelas I Medan.
f. Upaya yang dilaksanakan untuk mencapai target indikator
Untuk mencapai target indikator dilakukan pelatihan bagi setiap tenaga
fungsional/pegawai BTKLPP Kelas I Medan setiap tahun dan tersedianya anggaran,
laboratorium penguji serta reagensia / ATK.
1. Penanggulangan Wabah Bencana
Sasaran Kegiatan:
Sasaran penyelenggaraan Penanggulangan Wabah Bencana di wilayah kerja
BTKL&PP Kelas I Medan di Propinsi Sumatera Utara, Propinsi Aceh dan Propinsi
Sumatera Barat.
Kondisi yang dicapai :
Dalam kegiatan Penanggulangan Wabah Bencana tidak ditargetkan jumlah kasus
Kab/Kota, namun Realisasi kegiatan terlaksana 3 (tiga) kasus di Kab/Kota (3/3x 100%
= 100%), dengan rincian sebagai berikut :
Provinsi Sumatera Utara : 1 Kasus di Kab. Madina
2 Kasus Kota Medan
Kegiatan yang dilaksanakan :
1) Pemeriksaan Mercuri terkait KLB/bencana bayi cacat dengan usus di luar di
sekitar daerah PETI di Kab. Madina
2) Pengambilan sampel air badan air terkait pencemaran sungai akibat bangkai
babi di sungai baderah kota medan
3) Pemantauan kualitas udara ambient terkait kabut asap bersumber karhutla di
propinsi sumatera utara
4) Pemeriksaan kualitas air bersih dan air badan air secara kimia dan biologi di
lapangan dan laboratorium BTKLPP Kelas I Medan
5) Membuat analisa dan laporan.
2. Pengambilan dan Pemeriksaan spesimen terkait penyakit berpotensi
KLB (SFR Bersumber Limbah Rumah Sakit)
Kegiatan Pengambilan dan pemeriksaan spesimen terkait penyakit berpotensi
KLB yang bersumber dari limbah Rumah Sakit adalah kegiatan yang telah di revisi
dari kegiatan sebelumnya Pengambilan dan pemeriksaan spesimen terkait penyakit
-
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Kinerja T.A 2019 29
berpotensi KLB yang bersumber Air Badan Air dikarenakan alat untuk pemeriksaan
parameter logam berupa ICP dalam keadaan rusak sehingga dilakukan revisi
kegiatan karena pada tahun 2019 tidak ada anggaran untuk melakukan pemeliharaan
atau pun pembelian alat yang baru untuk pemeriksaan parameter logam. Adapun
target awal untuk kegiatan air badan air adalah 8 (delapan), yang kemudian berubah
menjadi 16 (enam belas) pada kegiatan SFR bersumber limbah rumah sakit.
Lokasi pelaksanaan kegiatan Pengambilan dan pemeriksaan spesimen terkait
penyakit berpotensi KLB yang bersumber dari limbah Rumah Sakit di Kab/Kota
wilayah kerja BTKLPP Kelas 1 Medan berada pada Provinsi Sumatera Utara dan
Provinsi Aceh.
Sasaran Kegiatan
Terlaksananya kegiatan Pengambilan dan Pemeriksaan spesimen terkait
penyakit berpotensi KLB (SFR Bersumber Limbah RS) di Kab/Kota di wilayah kerja
BTKLPP Kelas I Medan di Propinsi Sumatera Utara dan Aceh.
Kondisi yang dicapai :
Dalam kegiatan Pengambilan dan Pemeriksaan spesimen terkait penyakit
berpotensi KLB (SFR Bersumber Limbah RS) di targetkan 16 (enam belas) Kab/Kota
Realisasi kegiatan terlaksana 18 (delapan belas) di Kab/Kota (18/16 x 100 % = 112,50
%), dengan rincian sebagai berikut :
a. Provinsi Sumatera Utara :
1) Kab. Labuhanbatu Utara
2) Kab. Labuhanbatu Selatan
3) Kota Padangsidimpuan
4) Kab. Karo
5) Kab. Taput
6) Kab. Asahan
7) Kota Pematangsiantar
8) Kab. Labuhanbatu
9) Kota Tanjung Balai
10) Kota Binjai
11) Kab. Serdang Bedagai
12) Kab. Deli Serdang
13) Kota Tebing Tinggi
-
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Kinerja T.A 2019 30
14) Kab. Langkat
15) Kota Medan
b. Provinsi Aceh :
1) Kab. Aceh Tamiang
2) Kota Langsa
3) Kota Lhokseumawe
Kegiatan yang dilaksanakan :
1) Koordinasi dengan dinas kesehatan kab/kota
2) Koordinasi dengan pihak RS.
3) Wawancara dengan dengan petugas RS untuk kegiatan penangganan
limbah RS.
4) Wawancara dengan masyarakat di sekitar RS
5) Pengambilan sampel air limbah RS.
6) Membuat laporan/kajian pemantauan limbah rumah sakit
3. Pengambilan dan Pemeriksaan spesimen terkait penyakit berpotensi
KLB di Depot AMIU
Sasaran Kegiatan :
Sasaran penyelenggaraan Pengambilan dan Pemeriksaan spesimen terkait
penyakit berpotensi KLB di Depot AMIU di wilayah kerja BTKLPP Kelas I Medan di
Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Sumatera Barat dan Propinsi Aceh.
Kondisi yang dicapai :
Dalam kegiatan Pengambilan dan Pemeriksaan spesimen terkait penyakit
berpotensi KLB di Depot AMIU di targetkan 5 (lima) Kab/Kota Realisasi kegiatan
terlaksana 12 (dua belas) di Kab/Kota (12/5 x 100% = 240%), dengan rincian sebagai
berikut :
Provinsi Sumatera Utara :
1) Kab. Samosir
2) Kota Tebing Tinggi
3) Kab. Humbang Hasundutan
4) Kab. Serdang Bedagai
5) Kab. Deli Serdang
6) Kab. Batubara
-
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Kinerja T.A 2019 31
7) Kab. Tapanuli Utara
8) Kota Binjai
9) Kab. Dairi
10) Kab. Karo
11) Kab. Simalungun
12) Kab. Langkat
Kegiatan yang dilaksanakan :
1) Koordinasi dengan dinas kesehatan kab/kota
2) Melakukan Pengambilan sampel air minum depot AMIU
3) Melakukan inspeksi sanitasi depot AMIU
4) Melakukan pemeriksaan air minum depot AMIU di laboratorium BTKLPP
Kelas I Medan.
5) Membuat laporan/kajian
4. Pengambilan dan Pemeriksaan spesimen terkait penyakit berpotensi
KLB di Air PDAM
Sasaran Kegiatan:
Terpantaunya kualitas air PDAM dan Tingkat Risiko Pencemaran (TRP)
PDAM Kab/Kota di wilayah kerja BTKLPP Kelas I Medan Kab/Kota di Propinsi
Sumatera Utara.
Kondisi yang dicapai:
Dalam kegiatan Pengambilan dan Pemeriksaan spesimen terkait penyakit
berpotensi KLB di Air PDAM ditargetkan sebanyak 5 (lima) lokasi di wilayah kerja
BTKLPP Kelas I Medan yang mempunyai PDAM. Realisasi kegiatan terlaksana di 12
(dua belas) Kab/Kota (12/5 x100% = 240 %), dengan rincian sebagai berikut :
Provinsi Sumatera Utara :
1) Kab. Dairi
2) Kab. Karo
3) Kab. Tapanuli Utara
4) Kab. Simalungun
5) Kab. Langkat
6) Kota Tebing Tinggi
7) Kab. Humbang Hasundutan
-
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Kinerja T.A 2019 32
8) Kab. Toba Samosir
9) Kab. Samosir
10) Kab. Deli Serdang
11) Kota Binjai
12) Kab. Serdang Bedagai
Kegiatan yang telah dilaksanakan :
1) Melakukan inspeksi sanitasi terhadap sarana reservoir
2) Melakukan inspeksi sanitasi terhadap sarana sambungan rumah (SR)
3) Melakukan inspeksi sanitasi terhadap sarana kran umum
4) Pengambilan sampel air pada sumber air bersih yang digunakan PDAM
sebagai air baku.
5) Pengambilan sampel air minum (setelah melalui/tanpa pengolahan) di titik :
Reservoar, Sambungan rumah.
6) Melakukan pemeriksaan air bersih dan air minum PDAM di laboratorium
BTKLPP Kelas I Medan.
7) Melakukan analisa hasil laboratorium beserta laporan/kajiannya.
5. Pengambilan dan Pemeriksaan spesimen terkait penyakit berpotensi
KLB (SFR Bersumber Udara Ambient)
Kegiatan “Pengambilan dan pemeriksaan spesimen terkait penyakit berpotensi
KLB yang bersumber dari Udara Ambient” adalah kegiatan yang telah di revisi dari
kegiatan sebelumnya “Pengambilan dan pemeriksaan spesimen terkait penyakit
berpotensi KLB yang bersumber Air Bersih” dikarenakan alat untuk pemeriksaan
parameter logam berupa ICP dalam keadaan rusak sehingga dilakukan revisi
kegiatan karena pada tahun 2019 tidak ada anggaran untuk melakukan pemeliharaan
atau pun pembelian alat yang baru untuk pemeriksaan parameter logam. Adapun
target awal untuk kegiatan air bersih adalah 5 (lima), yang kemudian berubah menjadi
16 (enam belas) pada kegiatan SFR bersumber limbah rumah sakit.
Lokasi pelaksanaan kegiatan Pengambilan dan pemeriksaan spesimen terkait
penyakit berpotensi KLB yang bersumber dari limbah Rumah Sakit di Kab/Kota
wilayah kerja BTKLPP Kelas 1 Medan berada pada Provinsi Sumatera Utara dan
Provinsi Aceh.
-
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Kinerja T.A 2019 33
Sasaran Kegiatan
Terlaksananya kegiatan Pengambilan dan Pemeriksaan spesimen terkait
penyakit berpotensi KLB (SFR Bersumber Udara Ambient) di Kab/Kota di wilayah kerja
BTKLPP Kelas I Medan di Propinsi Sumatera Utara dan Aceh.
Kondisi yang dicapai :
Dalam kegiatan Pengambilan dan Pemeriksaan spesimen terkait penyakit
berpotensi KLB (SFR Bersumber Udara Ambient) di targetkan 16 (enam belas)
Kab/Kota Realisasi kegiatan terlaksana 18 (delapan belas) di Kab/Kota (18/16 x 100
% = 112,50 %), dengan rincian sebagai berikut :
a. Provinsi Sumatera Utara
1) Kab. Labuhanbatu Utara
2) Kab. Labuhanbatu Selatan
3) Kota Padangsidimpuan
4) Kab. Karo
5) Kab. Taput
6) Kab. Asahan
7) Kota Pematangsiantar
8) Kab. Labuhanbatu
9) Kota Tanjung Balai
10) Kota Binjai
11) Kab. Serdang Bedagai
12) Kab. Deli Serdang
13) Kota Tebing Tinggi
14) Kab. Langkat
15) Kota Medan
b. Provinsi Aceh
1) Kab. Aceh Tamiang
2) Kota Langsa
3) Kota Lhokseumawe
Kegiatan yang dilaksanakan :
1) Koordinasi dengan dinas kesehatan kab/kota
-
BTKLPP Kelas I Medan
Laporan Kinerja T.A 2019 34
2) Wawancara dengan masyarakat di sekitar terminal dan pegawai di kawasan
perkantoran.
3) Pengambilan sampel udara ambient di kawasan perkantoran dan terminal.
4) Membuat laporan/kajian
6. Pengambilan dan Pemeriksaan spesimen terkait penyakit berpotensi
KLB di Hotel
Sasaran Kegiatan :
Terlaksananya kegiatan Pengambilan dan Pemeriksaan spesimen terkait penyakit
berpotensi KLB di Hotel di 7 (Tujuh) Kab/Kota di wilayah kerja BTKLPP Kelas I Medan
di Propinsi Sumatera Utara
Kondisi yang dicapai :
Dalam kegiatan Pengambilan dan Pemeriksaan spesimen terkait penyakit
berpotensi KLB di Hotel di targetkan 7 (tujuh) Kab/Kota. Realisasi kegiatan terlaksana
8 (delapan) di Kab/Kota (8/7 x 100 %= 114,28 %), dengan rincian sebagai berikut :
Provinsi Sumatera Utara :
1) Kab. Dairi
2) Kab. Simalungun
3) Kota Padangsidimpuan
4) Kota Sibolga
5) Kab. Karo
6) Kab. Samosir
7) Kab. Taput+Humbahas
8) Kab. Tapanuli Tengah
Kegiatan yang dilaksanakan :
1) Koordinasi dengan Dinas Kesehatan