Kehidupan Masyarakat Hidup Bercocok Tanam dan Hidup Menetap

20
KEHIDUPAN MASYARAKAT BERCOCOK TANAM DAN HIDUP MENETAP Kelompok 5: Akmal Yusufianto Endang Pelayasica Ginting Glan Vinarito Muhammad Satrya Akbar Nadila Embun Sari Primaning Pangasa Salma Nur Azizah Azzahra Tengku Ryan Fakhry

Transcript of Kehidupan Masyarakat Hidup Bercocok Tanam dan Hidup Menetap

KEHIDUPAN MASYARAKAT BERCOCOK TANAM DAN HIDUP

MENETAPKelompok 5:

Akmal YusufiantoEndang Pelayasica Ginting

Glan VinaritoMuhammad Satrya Akbar

Nadila Embun SariPrimaning Pangasa

Salma Nur Azizah AzzahraTengku Ryan Fakhry

Kehidupan manusia purba pada masa menetap dan

bercocok tanam berlangsung pada zaman Neolitikum.

Peralihan zaman Mesolitikum ke Neolitikum

menandakan adanya revolusi kebudayaan dari food

gathering menuju food producing. Manusiapendukung dari zaman ini adalah Homo sapiens.

A. Kehidupan AlamKehidupan bercocok tanam yang pertama kali

dikenal oleh manusia adalah berhuma. Berhuma

adalah teknik bercocok tanam dengan cara

membersihkan hutan dan menanamnya, setelah

tanah tidak subur mereka pindah dan mencari

bagian hutan yang lain. Dalam perkembangannya,

manusia mulai menerapkan persawahan untuk

bertani saat mulai mengenal pengairan. Berbagai

macam hewan juga mulai dijinakkan dan

diternakkan.

1. Cara Memperoleh Makanan (Tanaman)

Masyarakat pada zaman inimenghasilkan makanandengan cara bercocoktanam dan beternak.

Jenis-jenis tanaman yangmereka tanam pada mulanyayaitu umbi-umbian,sukun, pisang, durian,rambutan, duku, kelapa, sagu,dan sebagainya. Selanjutnyamereka mengenal padi-padian(jewawut).

2. Cara Memperoleh Makanan (Hewan)Hewan yang padamulanya mereka jinakkanadalah anjing, ayam,kerbau dan babi. Hewan-hewan ini mereka gunakanuntuk konsumsi, sesajian,maupun untuk membantukehidupan sehari-hari.

Sementara itu,kegiatan berburudan menangkapikan masih merekalakukan di waktu-waktusenggang.

B. Kehidupan SosialPada masa ini, masyarakatmulai mempunyai tempattinggal. Tempat tinggal manusiapada zaman ini berupa rumahsederhana kebulat-bulatandengan atap dari daun-daunan

Kehidupan sosial yangdilakukan terlihat melalui carabekerja dengan bergotongroyong. Pada masa ini, sudahterlihat peran pemimpin ataukepala suku (primus interpares) dengan gelar ratu ataudatuk.

C. Kehidupan EkonomiSekitar tahun 2000-1500 SM,

mulai terjadi perpindahan orang-orang dari Yunnan ke KepulauanIndonesia. Seiring kedatanganorang-orang Yunnan, kegiatanperdagangan mulai dikenal dansistem barter mulai berkembang.Sistem ini berkembang dengancara, masyarakat menjalinhubungan yang erat dengansesama anggota masyarakat, danmasyarakat yang berbeda diluardaerah tempat tinggalnya untukmemenuhi kebutuhan hidupnya.

D. Bahasa Yang Digunakan

Menurut H. Kern, bahasa yang digunakan oleh penduduk dikepulauan Indonesia pada zaman Neolithikum (MasaBercocok Tanam) adalah bahasa Melayu-Polinesia yangmerupakan rumpun bahasa Austronesia.

Pendapat ini diperkuat oleh Von Heine Geldern melaluipenelitian penyebaran kapak persegi.

E. Kehidupan Kepercayaan

Pada masa ini, mereka mempunyai konsep alam dankehidupan setelah kematian. Masyarakat percaya bahwaorang-orang yang meninggal rohnya pergi ke suatu tempatyang tidak jauh dari tempat tinggalnya, sehingga sewaktu-waktu dapat dipanggil untuk dimintai bantuannya dalamkasus tertentu seperti menanggulani wabah penyakit.Perwujudan kepercayaannya dituangkan dalamberbagai bentuk diantaranya karya seni, seperti bekalkubur dan tempat penguburan.

Macam-macam Kepercayaan Pada

Masa Bercocok Tanam dan Menetap

1. Animisme

Animisme adalah kepercayaan terhadap roh nenek

moyang. Manusia purba percaya bahwa roh nenek

moyang masih berpengaruh terhadap kehidupan di

dunia. Mereka juga memercayai adanya roh di luar roh

manusia yang dapat berbuat jahat dan berbuat baik.

Roh-roh itu mendiami benda, misalnya pohon, batu,

gunung, dsb. Agar mereka tidak diganggu roh jahat,

mereka memberikan sesaji kepada roh-roh tersebut.

2. Dinamisme

Dinamisme adalah kepercayaan bahwa pada benda-

benda tertentu baik benda hidup atau mati bahkan juga

benda-benda ciptaan (seperti tombak dan keris)

mempunyai kekuatan gaib dan dianggap bersifat suci.

Benda suci itu mempunyai sifat yang luar biasa karena

kebaikan atau keburukannya sehingga dapat

memancarkan pengaruh baik atau buruk kepada

manusia dan dunia sekitarnya.

3. Totemisme

Totemisme adalah kepercayaan bahwa hewan tertentu

dianggap suci dan dipuja karena memiliki kekuatan

supranatural. Kepercayaan totemisme biasanya diikuti

dengan beberapa aturan terkait totem yang mereka

percayai, misalnya, komunitas tidak boleh menyakiti,

membunuh atau memakan binatang yang dianggap

suci. Hewan yang dianggap suci antara lain sapi, ular,

beruang dan harimau.

F. Kehidupan Budaya

Perkembangan kebudayaan pada masa bercocok

tanam semakin bertambah pesat, karena manusia

mulai dapat mengembangkan dirinya untuk

menciptakan kebudayaan yang lebih baik.

Peninggalan-peninggalan kebudayaan manusia pada

masa kehidupan bercocok tanam semakin banyak dan

beragam, baik yang terbuat dari tanah liat, batu,

maupun tulang. Pada masa ini, masyarakat telah

mengenal seni.

Alat-alat Budaya Pada Masa

Bercocok Tanam dan Menetap

Beliung Persegi

Benda kebudayaan ini diduga

benda upacara. Carapembuatannya adalah seluruhpermukaannya diasah haluskecuali di bagian pangkal untuktempat mengikat tangkainya.Daerah-daerah tempatpenemuannya antara lainSumatera, Jawa, Kalimantan,Sulawesi, dan Nusa Tenggara.

Kapak Lonjong

Kapak ini ada yang berukuran

besar dan kecil. Pada umumnya

kapak lonjong terbuat dari batu

kali yang berwarna kehitam-

hitaman, cara pembuatannya

adalah dengan diumpan sampai

halus. Kapak lonjong ini

ditemukan oleh para ahli

sejarah di daerah Maluku,

Papua, dan sebagaian daerah

Sulawesi Utara

Gerabah

Gerabah terbuat dari tanah liat di

bakar dengan menggunakan

tangan. Alat-alat itu digunakan

sebagai tempat untuk

menyimpan benda-benda

perhiasan. Gerabah dihias

dengan beraneka ragam hiasan.

Gerabah banyak ditemukan di

daerah Kalapadua, Kalumpang

dan Kedenglebu.

Mata Panah

Mata panah merupakan salah

satu dari perlengkapan berburu

maupun menangkap ikan.

Mata panah terbuat dari batu

atau tulang yang telah diasah

halus. Sisa-sisa mata panah

dari zaman kehidupan

masyarakat bercocok tanam

berhasil ditemukan didalam

goa-goa yang ada di pinggir

sungai.

Perhiasan

Pada masa kehidupan masyarakat bercocok tanam telahdikenal berbagai bentuk perhiasan. Bahan-bahan yangdigunakan untuk membuat perhiasan seperti tanah liat, batukalsedon, yaspur dan agat. Dari bahan-bahan itu, masyarakatmembuat berbagai bentuk perhiasan yang diinginkannya sepertikalung, gelang, dan lain-lain. Perhiasan pada masa bercocoktanam berfungsi sebagai penanda status sosial bagi yangmemakainya.

Corak Kehidupan Manusia Purba

Terima Kasih