Kekongruenan teobil

14

Click here to load reader

Transcript of Kekongruenan teobil

Page 1: Kekongruenan teobil

B. Sistem Perkongruenan Linear

Kita akan mempelajari system perkongruenan linear dari beberapa

perkongruenan linear yang melibatkan variable yang sama dan yang

mempunyai bilangan modulo sama. Misalnya kita ingin menentukan

pasangan bilangan – bilangan bulat x dan y yang memenuhi dua

perkongruenan ini

3x + 4y ≡ 5(mod 13 )

2x + 5y ≡ 7(mod 13 )

Untuk menyelesaiakan system perkongruenan linear ini kita dapat

melakukan dengan eliminasi salah satu variable x atau y lebih dahulu.

Kita mengalikan perkongruenan pertama dengan 5 dan perkongruenan

ke 2 dengan 4, sehingga diperoleh

15x + 20y ≡ 25(mod 13 )

8x + 20y ≡ 28(mod 13 )

Jika perkongruenan pertama dikurangi dengan perkongruenan kedua,

maka diperoleh

7x ≡ -3(mod 13 )

Karena invers 7 ( mod 13 ) adalah 2, maka mengalika kedua ruas dari

perkongruenan terakhir ini dengan 2, sehingga diperoleh

Page 2: Kekongruenan teobil

2.7x ≡ 2(-3)( mod 13 )

X ≡ 7 (mod 13 )

Untuk menentukan nilai y kita mengeliminasi variable x, perkongruenan

pertama dikali 2 dan perkongruenan kedua dikali 3, sehingga diperoleh

6x + 8y ≡ 10(mod 13 )

6x + 15y ≡ 21(mod 13 )

Jika perkongruenan pertama dikurangi dengan perkongruenan kedua,

maka diperoleh

-7y ≡ -11(mod 13 )

7x ≡ 11(mod 13 )

2.7y ≡ 2.11(mod 13 )

y ≡ 9 (mod 13 )

Apakah penyelesaian system perkongruenan adalah pasangan (x,y)

dengan

X ≡ 7 (mod 13 ), y ≡ 9 (mod 13 )

Page 3: Kekongruenan teobil

Apabila nilai-nilai x dan y yang kita peroleh ini disubstitusikan pada

system perkongruenan semula maka didapatkan

3x + 4y ≡ 3.7 + 4.9 = 57 ≡ 5 ( mod 13)

2x + 5y ≡ 2.7 + 5.9 = 59 ≡ 7 ( mod 13)

Jadi penyelesaian system perkongruenan adalah semua pasangan (x,y)

dengan

X ≡ 7 (mod 13 ), y ≡ 9 (mod 13 )

Contoh ini merupakan ilustrasi dari pembuktian teorema berikut ini :

Teorema 5.15 :

Misalkan m suatu bialngan asli dan ( ∆,m ) = 1 dengan ∆ = ad – bc,

maka system perkongruenan linear

ax + by ≡ e (mod m )

cx + dy ≡ f (mod m )

Mempunyai penyelesaian ( x,y ) dengan

x ≡ ∆ -1 ( de – df ) ( mod m )

y ≡ ∆ -1 ( af – ce ) ( mod m )

Dengan ∆ -1 adalah invers dari ∆ modulo m

Page 4: Kekongruenan teobil

Bukti :

Kita mengalikan perkongruenan pertama dengan d dan perkongruenan

kedua dengan b, sehingga diperoleh

adx + bdy ≡ de(mod m )

bcx + bdy ≡ bf(mod m )

Hasil pengurangan dari perkongruenan pertama dan kedua adalah (ad –

bc ) x ≡ de – bf (mod m ).

Dan karena ∆ = ad – bc , maka ∆x ≡ de – bf (mod m )

Selanjutnya karena ( ∆,m) = 1, maka ∆ mempunyai invers modulo, yaitu

∆ -1.

Jika kedua ruas perkongruenan terakhir dikalikan dengan ∆ -1 , maka

diperoleh x≡∆ -1 (de – bf)(mod m)

Dengan cara seperti tersebut pada system perkongruenan semula dengan

a diperoleh

acx + bcy ≡ ce(mod m )

acx + ady ≡ af(mod m )

Jika perkongruenan kedua dikurangi dengan perkongruenan pertama

maka diperoleh

Page 5: Kekongruenan teobil

(ad – bc )y ≡ af – cy (mod m ) atau

∆y ≡ af – ce ( mod m )

Selanjutnya karena ( ∆,m) = 1, maka ∆ mempunyai invers modulo m,

yaitu ∆ -1 .

Jika kedua ruas perkongruenan terakhir dikalikan dengan ∆ -1 maka

diperoleh

y ≡ ∆ -1 (af – ce )( mod m ). Sampai disini kita telah menunjukkan bahwa

jika ( x,y ) adalah penyelesainan dari system perkongruenan maka x ≡ ∆ -1 (de- bf )(mod m ), y ≡ ∆ -1 (af – ce )( mod m )

Definisi 5.4:

Misalkan A = ( aij ) dan B = ( bij ) masing masing matriks berukuran nxk

yang elemen – elemennya bilangan bulat. Matriks A kongruen dengan

Matriks B modulo m, dinotasikan

A ≡ B ( mod m ) untuk setiap pasangan ( I,j )dengan 1 ≤ i ≤ n dan 1 ≤ j

≤ k.

Contoh :

13

34

128

315 (mod 11 ), sebAb 15 ≡ 4 ( mod 11 )

8 ≡ -3 ( mod 11 ) ; 12 ≡ 1 (mod 11 )

Page 6: Kekongruenan teobil

Teorema 5 .16 :

Jika A = ( aij ) dan B = ( bij )adalah matriks – matriks berukuran n x k

dengan A ≡ B ( mod m ), C = (cij ) ialah matriks berukuran k xp dan D =

( dij ) ialah matriks berukuran t x n maka AC ≡ BC ( mod m ) dan DA ≡

DB ( mod m ).

Bukti :

Misalkan AC = E = (eij) ialah matriks berukuran n x p dengan e ij =

∑=

k

rrjirca

1dan BC = G =(gij)adalah matriks berukuran n x p dengan gij =

∑=

k

rrjircb

1

Karena A ≡ B (mod m ), maka aij ≡ bij ( mod m ) untuk setiap I dan j

sehingga air crj ≡ bir crj (mod m ) untuk setiap 1≤ r ≤ k .

Akibatnya ∑=

k

rrjir ca

1≡ ∑

=

k

rrjir cb

1( mod m ), yaitu eij ≡ gij (mod m )

Hal ini berarti AC ≡ BC (mod m ).

Bukti untuk DA ≡ DB (mod m ) mirip dengan bukti tersebut.

Perhatikan system n perkongruenan linear dengan n variable berikut ini

Page 7: Kekongruenan teobil

A11x1 + a12x2 + … + a1nxn ≡ b1(mod m )

A21x1 + a22x2 + … + a2nxn ≡b2 (mod m )

. . .

. . .

. . .

An1x1 + an2x2 + … + annxn ≡ bn (mod m )

Dengan menggunakan notasi matriks system perkongruenan linear ini

dapat dinyatakan sebagai perkongruenan matriks AX ≡ B (mod m )

dengan :

=

=

=

nnnmnn

n

n

b

b

b

danB

x

x

x

X

aaa

aaa

aaa

A......

,

...

............

...

...

2

1

2

1

21

22221

11211

Contoh :

Sistem perkongruenan linera berikut ini

3x + 4y ≡ 5 (mod 13 )

2x + 5y ≡ 7 (mod 13 )

Dapat ditulis sebagai )13(mod7

5

52

43

=

y

x

Page 8: Kekongruenan teobil

Selanjutnya kita akan mengembangkan metode penyelesain

perkongruenan dalam bentuk matriks AX≡B(mod m ).

Metode ini menggunakan matriks A -1, ayaitu invers matriks A terhadap

perkalian, sedemikian hingga

A -1.A≡ I (mod m ), dengan I ialah matriks identitas terhadap perkalian.

Definisi 5.5 :

Jika A dan A -1 adalah matriks – mastriks berukuran n x n yang elemen –

elemen nya bilangan bulat sedemikian hingga A.A -1≡ A -1A ≡ I ( mod

m ), dengan I ialah matriks identitas berukuran n, maka A -1 disebut

invers dari A modulo m.

Jika A -1 adalah invers dari A dan B ≡ A -1 (mod m ), maka B juga

invers dari A. Hal ini mengikuti teorema 5.16, karena BA ≡ A -1.A ≡ I

(mod m ). Sebaliknya jika B1 dan B2 masing – masing invers dari A,

maka B1 ≡ B2 (mod m ). Untuk menunjukkan hal ini, kita gunakan

teorema 5.16, dari kekongruenan B1A ≡ B2A ≡ I (mod m ), kita

mempunyai B1AB1 ≡ B2AB1 ( mod m ). Karena AB1 ≡ I(mod m ), kita

dapat menyimpulkan B1≡B2 (mod m ).

Contoh :

=

1610

106

21

43

42

31≡

10

01(mod 5 ) dan

Page 9: Kekongruenan teobil

=

115

2511

42

31

21

43≡

10

01(mod 5 )

Tampak disini bahwa matriks

21

43adalah invers dari

42

31(mod 5 )

Teorema 5.17:

Misalkan A =

dc

baadalah matriks yang elemennya bilangan – bilangan

bulat, sedemikian hingga det.A = ∆ = ad – bc prima relative terhadap

bilangan bulat positif. Maka A -1 =∆ -1

−ac

bd

Adalah invers dari A modulo m .

Untuk membuktikan teorema ini kita cukup memeriksa kebenaran dari

A.A -1 ≡ A -1.A ≡ I (mod m )

Contoh :

Diketahui A = ,52

43

maka det A = 3.5 – 4.2 =7.

Invers dari 7 ( mod 13 ) adalah 2, sehingga A -1 ≡ 2

−32

45≡

−64

810≡

69

510(mod 13 )

Page 10: Kekongruenan teobil

Untuk mencari rumus invers dari matriks persegi berukuran lebih dari

dua, kita memerlukan beberpa konsep dalam aljabar linerar, khususnya

pengertian adjoint suatu matriks yang didefinisikan sebagai berikut.

Definisi 5.6 :

Misalkan A suatu matriks persegi berukuran n. adjoint dari A diberi

symbol Adj.(A) adalah suatu matriks persegi berukuran n yang elemen

pada baris ke I kolom ke j ialah d ij, dengan d ij = (-1) i+j dan determinan

matriks yang diperoleh dari A dengan menghapus semua elemen pada

baris ke i kolom ke j.

Teorema 5.18:

Jika A suatu matriks persegi dengan ∆ = det.A ≠ 0, maka A adj.(A) =

(det A ) I .

Denngan menggunakan teorema ini kita segera akan mendapatkan

rumus invers suatu matriks persegi, seperti yang dinyatakan dalam

teorema ini.

Teorema 5 . 19:

Jika A suatu matriks persegi yang elemen – elemennya bilangan bulat

dan n suatu bilangan positif sedemikian hingga ( ∆,m ) = 1, maka invers

dari A modulo m adalah A -1 = ∆ -1 Adj.(A).

Bukti :

Page 11: Kekongruenan teobil

Karena( ∆,m ) = 1, maka ∆ -1 ada. Dan karena ∆ ≠ 0 maka A.Adj.(A) =

∆.I sehingga

A ∆ -1.Adj.(A) ≡ ∆.∆ -1.I ≡ I(mod m )

∆ -1.Adj.(A).A≡ ∆.∆ -1.I ≡ I(mod m )

Ini menunjukkan bahwa A -1 = ∆ -1.Adj.(A) adalah invers dari A

modulo m

Contoh :

Carilah invers dari A =

321

102

652

(mod 7 )

Jawab :

Det.A = ∆ = -5 ≡ 2 (mod 7 ), maka ∆ -1 = 4. Sehingga A -1 = ∆ -1.Adj.(A)

= 4

−−

−−

1014

1005

532

=

−−

−−

40416

40020

20128

242

501

626

(mod 7 )

Selanjutnya kita dapat menggunakan invers dari A modulo m untuk

menyelesaikan perkongruenan

AX ≡ B (mod m ), dengan syarat ( Det.A,m )= 1, yaitu mengalikan

kedua ruas dari pengkongruenan tersebut dengan A -1, sehingga

diperoleh X ≡ A -1B ( mod m ). Cara ini memberikan cara lain untuk

Page 12: Kekongruenan teobil

menyelesaikan system dua pengkongruenan linear dengan dua variable

yang dinyatakan dalam teorema 5 .15.

Contoh :

Carilah penyelesaian dari system perkongruenan berikut ini:

2x + 5y + 6z ≡ 3 (mod 7 )

2x + z ≡ 4 (mod 7 )

X + 2y + 3z ≡ 1 (mod 7)

Jawab :

System perkongruenan ini dapat dinyatakan dalam bentuk

perkongruenan matriks

1

4

3

321

102

652

z

y

x

(mod 7 )

Pada contoh di atas invers dari

321

102

652

(mod 7 ) adalah

242

501

626

,

sehingga diperoleh

=

=

3

1

4

24

8

32

1

4

3

.

242

501

626

z

y

x

(mod 7 )

Page 13: Kekongruenan teobil
Page 14: Kekongruenan teobil