Kelainan pada pernafasan

22
MACAM-MACAM KELAINAN DAN PENYAKIT PADA SISTEM PERNAPASAN : Asbestosis Asbestosis adalah suatu penyakit saluran pernapasan yang terjadi akibat menghirup serat-serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas. Asbestosis terdiri dari serat silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap, serat asbes mengendap di dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup asbes juga dapat menyebabkan penebalan pleura (selaput yang melapisi paru-paru). Penyebab Menghirup serat asbes bisa menyebabkan terbentuknya jaringan parut (fibrosis) di dalam paru-paru. Jaringan paru-paru yang membentuk fibrosis tidak dapat mengembang dan mengempis sebagaimana mestinya. Beratnya penyakit tergantung kepada lamanya pemaparan dan jumlah serat yang terhirup. Pemaparan asbes bisa ditemukan di industri pertambangan dan penggilingan, konstruksi dan industri lainnya. Pemaparan pada keluarga pekerja asbes juga bisa terjadi dari partikel yang terbawa ke rumah di dalam pakaian pekerja. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh asbes diantaranya: Plak pleura (klasifikasi) Mesotelioma maligna Efusi pleura Gejala Gejala asbestosis muncul secara bertahap dan baru muncul hanya setelah terbentuknya jaringan parut dalam jumlah banyak dan paru-paru kehilangan elastisitasnya. Gejala pertama adalah sesak napas ringan dan berkurangnya kemampuan untuk melakukan gerak badan. Sekitar 15% penderita, akan mengalami sesak napas yang berat dan mengalami kegagalan pernapasan. Perokok berat dengan bronkitis kronis dan asbestosis, akan menderita batuk-batuk dan bengek. Menghirup serat asbes kadang-kadang dapat menyebabkan terkumpulnya cairan pada ruang antara kedua selaput yang melapisi paru-paru. Meskipun jarang, asbes juga bisa menyebabkan tumo pada pleura yang disebut mesotelioma atau pada selaput perut yang disebut mesotelioma peritoneal. Mesotelioma yang disebabkan oleh asbes bersifat ganas dan tidak dapat disembuhkan. Mesotelioma umumnya muncul setelah terpapar krokidolit, satu dari 4 jenis asbes. Amosit, jenis yang lainnya, juga menyebabkan mesotelioma.Krisotil mungkin tidak menyebabkan mesotelioma tetapi kadang tercemar oleh tremolit yang dapat menyebabkan mesotelioma. Mesotelioma biasanya terjadi setelah pemaparan selama 30-40 tahun. Kanker paru-paru akan terjadi pada penderita asbestosis yang juga merokok, terutama mereka yang merokok lebih dari satu bungkus sehari. Gejala lainnya yang mungkin ditemukan: batuk rasa sesak di dada nyeri dada kelainan kuku atau clubbing of fingers (bentuk jari-jari tangan yang menyerupai tabuh genderang). Asbetosis ditunjukkan dengan plak di atas diafragma (pencitraan dengan sinar-X)

Transcript of Kelainan pada pernafasan

Page 1: Kelainan pada pernafasan

MACAM-MACAM KELAINAN DAN PENYAKIT PADA

SISTEM PERNAPASAN :

Asbestosis Asbestosis adalah suatu penyakit saluran pernapasan yang terjadi akibat menghirup serat-serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas.

Asbestosis terdiri dari serat silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang berbeda. Jika

terhisap, serat asbes mengendap di dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup

asbes juga dapat menyebabkan penebalan pleura (selaput yang melapisi paru-paru).

Penyebab

Menghirup serat asbes bisa menyebabkan terbentuknya jaringan parut (fibrosis) di dalam paru-paru. Jaringan paru-paru yang

membentuk fibrosis tidak dapat mengembang dan mengempis sebagaimana mestinya. Beratnya penyakit tergantung kepada

lamanya pemaparan dan jumlah serat yang terhirup. Pemaparan asbes bisa ditemukan di industri pertambangan dan penggilingan,

konstruksi dan industri lainnya. Pemaparan pada keluarga pekerja asbes juga bisa terjadi dari partikel yang terbawa ke rumah di

dalam pakaian pekerja.

Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh asbes diantaranya:

Plak pleura (klasifikasi) Mesotelioma maligna

Efusi pleura

Gejala

Gejala asbestosis muncul secara bertahap dan baru muncul hanya setelah terbentuknya jaringan parut dalam jumlah banyak dan

paru-paru kehilangan elastisitasnya. Gejala pertama adalah sesak napas ringan dan berkurangnya kemampuan untuk melakukan

gerak badan. Sekitar 15% penderita, akan mengalami sesak napas yang berat dan mengalami kegagalan pernapasan. Perokok berat

dengan bronkitis kronis dan asbestosis, akan menderita batuk-batuk dan bengek. Menghirup serat asbes kadang-kadang dapat

menyebabkan terkumpulnya cairan pada ruang antara kedua selaput yang melapisi paru-paru. Meskipun jarang, asbes juga bisa menyebabkan tumo pada pleura yang disebut mesotelioma atau pada selaput perut yang disebut mesotelioma peritoneal.

Mesotelioma yang disebabkan oleh asbes bersifat ganas dan tidak dapat disembuhkan. Mesotelioma umumnya muncul setelah

terpapar krokidolit, satu dari 4 jenis asbes. Amosit, jenis yang lainnya, juga menyebabkan mesotelioma.Krisotil mungkin tidak

menyebabkan mesotelioma tetapi kadang tercemar oleh tremolit yang dapat menyebabkan mesotelioma. Mesotelioma biasanya

terjadi setelah pemaparan selama 30-40 tahun. Kanker paru-paru akan terjadi pada penderita asbestosis yang juga merokok, terutama mereka yang merokok lebih dari satu bungkus sehari. Gejala lainnya yang mungkin ditemukan:

batuk

rasa sesak di dada

nyeri dada kelainan kuku atau clubbing of fingers (bentuk jari-jari tangan yang menyerupai tabuh genderang).

Asbetosis ditunjukkan dengan plak di atas

diafragma (pencitraan dengan sinar-X)

Page 2: Kelainan pada pernafasan

Diagnosa

Pada pemeriksaan fisik dengan menggunakan stetoskop, akan terdengar suara ronki. Untuk memperkuat diagnosis, biasanya

dilakukan pemeriksaan berikut:

Rontgen dada

Tes fungsi paru-paru CT scan paru.

Penyembuhan

Pengobatan suportif untuk mengatasi gejala yang timbul adalah membuang lendir/dahak dari paru-paru melalui prosedur postural drainase, perkusi dada dan vibrasi. Diberikan obat semprot untuk mengencerkan lendir. Mungkin perlu diberikan oksigen, baik

melalui sungkup muka (masker) maupun melalui selang plastik yang dipasang di lubang hidung. Kadang dilakukan pencangkokan

paru-paru. Mesotelioma berakibat fatal, kemoterapi tidak banyak bermanfaat dan pengangkatan tumor tidak menyembuhkan kanker.

Pencegahan

Asbestosis dapat dicegah dengan mengurangi kadar serat dan debu asbes di lingkungan kerja. Karena industri yang menggunakan

asbes sudah melakukan kontrol debu, sekarang ini lebih sedikit yang menderita asbestosis, tetapi mesotelioma masih terjadi pada

orang yang pernah terpapar 40 tahun lalu. Untuk mengurangi risiko terjadinya kanker paru-paru, kepada para pekerja yang

berhubungan dengan asbes, dianjurkan untuk berhenti merokok. Sementara itu guna menghindari sumber penyakit yang akan

tersebar pada pihak keluarga, disarankan setiap pekerja untuk mencuci pakaian kerjanya di pabrik, dan menggantinya dengan

pakaian bersih untuk kembali ke rumah. Sehingga semua pakaian kerja tidak ada yang dibawa pulang, dan pekerja membersihkan

diri atau mandi sebelum kembali kerumah masing-masing.

Asma Asma adalah suatu keadaan di mana saluran nafas mengalami penyempitan karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu,

yang menyebabkan peradangan; penyempitan ini bersifat sementara.

Penyebab

Pada penderita asma, penyempitan saluran pernafasan merupakan respon terhadap rangsangan yang pada paru-paru normal tidak

akan mempengaruhi saluran pernafasan. Penyempitan ini dapat dipicu oleh berbagai rangsangan, seperti serbuk sari, debu, bulu binatang, asap, udara dingin dan olahraga. Pada suatu serangan asma, otot polos dari bronki mengalami kejang dan jaringan yang

melapisi saluran udara mengalami pembengkakan karena adanya peradangan (inflamasi) dan pelepasan lendir ke dalam saluran

udara. Hal ini akan memperkecil diameter dari saluran udara (disebut bronkokonstriksi) dan penyempitan ini menyebabkan penderita harus berusaha sekuat tenaga supaya dapat bernafas. Sel-sel tertentu di dalam saluran udara (terutama sel mast) diduga bertanggungjawab terhadap awal mula terjadinya penyempitan ini. Mastosit di sepanjang bronki melepaskan bahan seperti histamin dan leukotrien yang menyebabkan terjadinya: - kontraksi otot polos - peningkatan pembentukan lendir - perpindahan sel

darah putih tertentu ke bronki. Mastosit mengeluarkan bahan tersebut sebagai respon terhadap sesuatu yang mereka kenal

sebagai benda asing (alergen), seperti serbuk sari, debu halus yang terdapat di dalam rumah atau bulu binatang. Tetapi asma juga bisa terjadi pada beberapa orang tanpa alergi tertentu. Reaksi yang sama terjadi jika orang tersebut melakukan olah raga atau

berada dalam cuaca dingin. Stres dan kecemasan juga bisa memicu dilepaskannya histamin dan leukotrien. Sel lainnya (eosnofil) yang ditemukan di dalam saluran udara penderita asma melepaskan bahan lainnya (juga leukotrien), yang juga menyebabkan

penyempitan saluran udara.

Page 3: Kelainan pada pernafasan

Gejala

Frekuensi dan beratnya serangan asma bervariasi. Beberapa penderita lebih sering terbebas dari gejala dan hanya mengalami

serangan serangan sesak nafas yang singkat dan ringan, yang terjadi sewaktu-waktu. Penderita lainnya hampir selalu mengalami

batuk dan mengi (bengek) serta mengalami serangan hebat setelah menderita suatu infeksi virus, olah raga atau setelah terpapar oleh alergen maupun iritan. Menangis atau tertawa keras juga bisa menyebabkan timbulnya gejala. Suatu serangan asma dapat

terjadi secara tiba-tiba ditandai dengan nafas yang berbunyi (mengi, bengek), batuk dan sesak nafas. Bunyi mengi terutama terdengar ketika penderita menghembuskan nafasnya. Di lain waktu, suatu serangan asma terjadi secara perlahan dengan gejala

yang secara bertahap semakin memburuk. Pada kedua keadaan tersebut, yang pertama kali dirasakan oleh seorang penderita

asma adalah sesak nafas, batuk atau rasa sesak di dada. Serangan bisa berlangsung dalam beberapa menit atau bisa berlangsung

sampai beberapa jam, bahkan selama beberapa hari. Gejala awal pada anak-anak bisa berupa rasa gatal di dada atau di leher.

Batuk kering di malam hari atau ketika melakukan olah raga juga bisa merupakan satu-satunya gejala. Selama serangan asma,

sesak nafas bisa menjadi semakin berat, sehingga timbul rasa cemas. Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita juga akan mengeluarkan banyak keringat. Pada serangan yang sangat berat, penderita menjadi sulit untuk berbicara karena sesaknya sangat

hebat. Kebingungan, letargi (keadaan kesadaran yang menurun, dimana penderita seperti tidur lelap, tetapi dapat dibangunkan

sebentar kemudian segera tertidur kembali) dan sianosis (kulit tampak kebiruan) merupakan pertanda bahwa persediaan oksigen

penderita sangat terbatas dan perlu segera dilakukan pengobatan. Meskipun telah mengalami serangan yang berat, biasanya

penderita akan sembuh sempurna, Kadang beberapa alveoli (kantong udara di paru-paru) bisa pecah dan menyebabkan udara terkumpul di dalam rongga pleura atau menyebabkan udara terkumpul di sekitar organ dada. Hal ini akan memperburuk sesak yang

dirasakan oleh penderita.

Diagnosa

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejalanya yang khas. Untuk memperkuat diagnosis bisa dilakukan pemeriksaan spirometri berulang. Spirometri juga digunakan untuk menilai beratnya penyumbatan saluran udara dan untuk memantau pengobatan.

Menentukan faktor pemicu asma seringkali tidak mudah. Tes kulit alergi bisa membantu menentukan alergen yang memicu

timbulnya gejala asma. Jika diagnosisnya masih meragukan atau jika dirasa sangat penting untuk mengetahui faktor pemicu

terjadinya asma, maka bisa dilakukan bronchial challenge test.

Pengobatan

Pengobatan Untuk Serangan Jantung

Suatu serangan asma harus mendapatkan pengobatan sesegera mungkin untuk membuka saluran pernafasan. Obat yang digunakan

untuk mencegah juga digunakan untuk mengobati asma, tetapi dalam dosis yang lebih tinggi atau dalam bentuk yang berbeda.

Agonis reseptor beta-adrenergik digunakan dalam bentuk inhaler (obat hirup) atau sebagai nebulizer (untuk sesak nafas yang

sangat berat). Nebulizer mengarahkan udara atau oksigen dibawah tekanan melalui suatu larutan obat, sehingga menghasilkan

kabut untuk dihirup oleh penderita. Pengobatan asma juga bisa dilakukan dengan memberikan suntikan epinephrine atau terbutaline

di bawah kulit dan aminophylline (sejenis theophylline) melalui infus intravena. Penderita yang mengalami serangan hebat dan tidak menunjukkan perbaikan terhadap pengobatan lainnya, bisa mendapatkan suntikan corticosteroid, biasanya secara intravena (melalui pembuluh darah). Pada serangan asma yang berat biasanya kadar oksigen darahnya rendah, sehingga diberikan tambahan

oksigen. Jika terjadi dehidrasi, mungkin perlu diberikan cairan intravena. Jika diduga terjadi infeksi, diberikan antibiotik. Selama suatu serangan asma yang berat, dilakukan:

pemeriksaan kadar oksigen dan karbondioksida dalam darah

pemeriksaan fungsi paru-paru (biasanya dengan spirometer atau peak flow meter)

pemeriksaan rontgen dada.

Pengobatan Jangka Panjang

Salah satu pengobatan asma yang paling efektif adalah inhaler yang mengandung agonis reseptor beta-adrenergik. Penggunaan

inhaler yang berlebihan bisa menyebabkan terjadinya gangguan irama jantung. Jika pemakaian inhaler bronkodilator sebanyak 2-4 kali/hari selama 1 bulan tidak mampu mengurangi gejala, bisa ditambahkan inhaler corticosteroid, cromolin atau pengubah

leukotrien. Jika gejalanya menetap, terutama pada malam hari, juga bisa ditambahkan theophylline per-oral.

Page 4: Kelainan pada pernafasan

Pencegahan

Serangan asma dapat dicegah jika faktor pemicunya diketahui dan bisa dihindari. Serangan yang dipicu oleh olah raga bisa

dihindari dengan meminum obat sebelum melakukan olah raga.

Batuk Rejan Penyakit Batuk rejan atau juga dikenali sebagai "pertusis" atau dalam bahasa Inggris Whooping Cough adalah satu penyakit

menular. Di dunia terjadi sekitar 30 sampai 50 juta kasus per tahun, dan menyebabkan kematian pada 300.000 kasus (data dari

WHO). Penyakit ini biasanya terjadi pada anak berusia di bawah 1 tahun. 90 persen kasus ini terjadi di negara berkembang, penyakit

ini biasanya diakibatkan oleh bacterium Bordetella namun tidak jarang diakibatkan oleh B. parapertussis

Masa Inkubasi

Waktu terekspos sampai nampak tanda penyakit 3 sampai 12 hari.

Gejala

Biasanya dimulai dengan gejala ISPA ringan seperti batuk, bersin dan cairan hidung keluar terus menerus (pada stadium catarrhal) kemudian sesudah 1 minggu sampai 2 minggu dilanjutkan dengan batuk yg terus menerus namun diikuti masa dimana ada jeda batuk

(stadium paroxysmal). Batuk ini mungkin dapat diikuti dengan adanya muntah, hal ini disebabkan rasa mual yg diderita, dan pada

anak kecil dimana reflek fisiologis yg belum terbentuk secara sempurna maka akan menimbulkan muntah, hal ini tidak jarang

membawa ke arah malnutrisi. Batuk ini dapat di picu oleh menguap, tertawa atau berteriak, dan akan berkurang sesudah 1 sampai 2

bulan. Komplikasi yg dapat mengikuti keadaan ini adalah pneumonia, encephalitis, hipertensi pada paru, dan infeksi bakterial yg

mengikuti.

Penularan

Pertusis menular melalui droplet batuk dari pasien yg terkena penyakit ini dan kemudian terhirup oleh orang sehat yg tidak

mempunyai kekebalan tubuh, antibiotik dapat diberikan untuk mengurangi terjadinya infeksi bakterial yg mengikuti dan mengurangi

kemungkinan memberatnya penyakit ini (sampai pada stadium catarrhal) sesudah stadium catarrhal antibiotik tetap diberikan

untuk mengurangi penyebaran penyakit ini, antibiotik juga diberikan pada orang yg kontak dengan penderita, diharapkan dengan

pemberian seperti ini akan mengurangi terjadinya penularan pada orang sehat tersebut.

Pengobatan

Jika penyakitnya berat, penderita biasanya dirawat di rumah sakit. Mereka ditempatkan di dalam kamar yang tenang dan tidak terlalu terang. Keributan bisa merangsang serangan batuk. Bisa dilakukan pengisapan lendir dari tenggorokan. Pada kasus yang

berat, oksigen diberikan langsung ke paru-paru melalui selang yang dimasukkan ke trakea. Untuk menggantikan cairan yang hilang

karena muntah dan karena bayi biasanya tidak dapat makan akibat batuk, maka diberikan cairan melalui infus. Gizi yang baik sangat

penting, dan sebaiknya makanan diberikan dalam porsi kecil tetapi sering. Untuk membasmi bakteri, biasanya diberikan antibiotik

eritromycin.

Prognosis

Sebagian besar penderita mengalami pemulihan total, meskipun berlangsung lambat. Sekitar 1-2% anak yang berusia dibawah 1

tahun meninggal. Kematian terjadi karena berkurangnya oksigen ke otak (ensefalopati anoksia) dan bronkopneumonia.

Page 5: Kelainan pada pernafasan

Pencegahan

Imunisasi pada usia 2, 4, 6, dan 18 bulan dan 4-6 tahun. Diharapkan kemugkinan terkenanya pertusis akan makin rendah dengan

diberikan nya imunisasi, dan gejala penyakit pun tidak akan seberat kalau tanpa diberikannya imunisasi.

Bronkientasis Bronkientasis adalah suatu perusakan dan pelebaran (dilatasi) abnormal dari saluran pernapasan yang besar. Bronkiektasis

bukan merupakan penyakit tunggal, dapat terjadi melalui berbagai cara dan merupakan akibat dari beberapa keadaan yang mengenai dinding bronkial, baik secara langsung maupun tidak, yang mengganggu sistem pertahanannya. Keadaan ini mungkin

menyebar luas, atau mungkin muncul di satu atau dua tempat. Secara khusus, bronkiektasis menyebabkan pembesaran pada

bronkus yang berukuran sedang, tetapi bronkus berukuran kecil yang berada dibawahnya sering membentuk jaringan parut dan menyempit. Kadang-kadang bronkiektasis terjadi pada bronkus yang lebih besar, seperti yang terjadi pada aspergilosis

bronkopulmoner alergika (suatu keadaan yang disebabkan oleh adanya respon imunologis terhadap jamur Aspergillus). Dalam keadaan normal, dinding bronkus terbuat dari beberapa lapisan yang ketebalan dan komposisinya bervariasi pada setiap bagian

dari saluran pernapasan. Lapisan dalam (mukosa) dan daerah dibawahnya (submukosa) mengandung sel-sel yang melindungi saluran pernapasan dan paru-paru dari zat-zat yang berbahaya. Sel-sel ini terdiri dari:

sel penghasil lendir

sel bersilia, yang memiliki rambut getar untuk membantu menyapu partikel-partikel dan lendir ke bagian atas atau keluar dari

saluran pernapasan

sel-sel lainnya yang berperan dalam kekebalan dan sistem pertahanan tubuh, melawan organisme dan zat-zat yang berbahaya

lainnya.

Struktur saluran pernapasan dibentuk oleh serat elastis, otot dan lapisan kartilago (tulang rawan), yang memungkinkan

bervariasinya diameter saluran pernapasan sesuai kebutuhan. Pembuluh darah dan jaringan limfoid berfungsi sebagai pemberi zat

makanan dan sistem pertahanan untuk dinding bronkus. Pada bronkiektasis, daerah dinding bronkus rusak dan mengalami peradangan kronis, dimana sel bersilia rusak dan pembentukan lendir meningkat. Ketegangan dinding bronkus yang normal juga

hilang. Area yang terkena menjadi lebar dan lemas dan membentuk kantung yang menyerupai balon kecil. Penambahan lendir

menyebabkan kuman berkembang biak, yang sering menyumbat bronkus dan memicu penumpukan sekresi yang terinfeksi dan

kemudian merusak dinding bronkus. Peradangan dapat meluas ke kantong udara kecil (alveoli) dan menyebabkan bronkopneumonia,

jaringan parut dan hilangnya fungsi jaringan paru-paru. Pada kasus yang berat, jaringan parut dan hilangnya pembuluh darah paru-

paru dapat melukai jantung. Peradangan dan peningkatan pembuluh darah pada dinding bronkus juga dapat menyebabkan batuk

darah. Penyumbatan pada saluran pernapasan yang rusak dapat menyebabkan rendahnya kadar oksigen dalam darah.

Penyebab

Batuk menahun bisa disebabkan oleh:

1. Infeksi pernapasan

o Campak

o Pertusis o Infeksi adenovirus

o Infeksi bakteri contohnya Klebsiella, Staphylococcus atau Pseudomonas br>- Influenza

o Tuberkulosa o Infeksi jamur

o Infeksi mikoplasma 2. Penyumbatan bronkus

o Benda asing yang terisap o Pembesaran kelenjar getah bening

Page 6: Kelainan pada pernafasan

o Tumor paru o Sumbatan oleh lendir

3. Cedera penghirupan

o Cedera karena asap, gas atau partikel beracun o Menghirup getah lambung dan partikel makanan

4. Keadaan genetik o Fibrosis kistik

o Diskinesia silia, termasuk sindroma Kartagener o Kekurangan alfa-1-antitripsin

5. Kelainan imunologik

o Sindroma kekurangan imunoglobulin o Disfungsi sel darah putih

o Kekurangan koplemen o Kelainan autoimun atau hiperimun tertentu seperti rematoid artritis, kolitis ulserativa

6. Keadaan lain

o Penyalahgunaan obat (misalnya heroin) o Infeksi HIV

o Sindroma Young (azoospermia obstruktif) o Sindroma Marfan.

Gejala

Gejalanya bisa berupa: - batuk menahun dengan banyak dahak yang berbau busuk - batuk darah - batuk semakin memburuk jika

penderita berbaring miring - sesak napas yang semakin memburuk jika penderita melakukan aktivitas - penurunan berat badan -

lelah - clubbing fingers (jari-jari tangan menyerupai tabuh genderang) - wheezing (bunyi napas mengi/bengek) - warna kulit

kebiruan - pucat - bau mulut.

Diagnosa

Pada pemeriksaan fisik dengan menggunakan stetoskop, biasanya di paru-paru bagian bawah akan terdengar suara ronki.

Pemeriksaan yang biasa dilakukan:

1. Rontgen dada

2. CT scan dada 3. Biakan dahak

4. Hitung jenis darah

5. Pemeriksaan keringat atau pemeriksaan fibrosis kistik lainnya 6. Analisa serum immunoglobulin

7. Serum presipitin (pemeriksaan untuk antibodi jamur, aspergillus)

8. Tes PPD untuk infeksi TBC.

Pengobatan

Tujuan dari pengobatan adalah mengendalikan infeksi dan pembentukan dahak,membebaskan penyumbatan saluran pernapasan serta mencegah komplikasi. Drainase postural yang dilakukan secara teratur setiap hari, merupakan bagian dari pengobatan untuk membuang dahak. Seorang terapis pernapasan bisa mengajarkan cara melakukan drainase postural dan batuk yang efektif. Untuk

mengatasi infeksi seringkali diberikan antibiotik, bronkodilator dan ekspektoran. Pengangkatan paru melalui pembedahan dilakukan pada penderita yang tidak memberikan respon terhadap pemberian obat atau pada penderita yang mengalami perdarahan hebat.

Pencegahan

Imunisasi campak dan pertusis pada masa kanak-kanak membantu menurunkan angka kejadian bronkiektasis. Vaksin influenza berkala membantu mencegah kerusakan bronkus oleh virus flu. Vaksin pneumokok membantu mencegah komplikasi berat dari

Page 7: Kelainan pada pernafasan

pneumonnia pneumokok. Minum antibiotik dini saat infeksi juga mencegah bronkiektasis atau memburuknya penyakit. Pengobatan dengan imunoglobulin pada sindroma kekurangan imunoglobulin mencegah infeksi berulang yang telah mengalami komplikasi. Penggunaan anti peradangan yang tepat (seperti kortikosteroid), terutama pada penderita bronkopneumonia alergika aspergilosis,

bisa mencegah kerusakan bronkus yang akan menyebabkan terjadinya bronkiektasis. Menghindari udara beracun, asap (termasuk asap rokok) dan serbuk yang berbahaya (seperti bedak atau silika) juga mencegah bronkiektasis atau mengurangi beratnya

penyakit. Masuknya benda asing ke saluran pernapasan dapat dicegah dengan: - memperhatikan apa yang dimasukkan anak ke dalam mulutnya - menghindari kelebihan dosis obat dan alkohol - mencari pengobatan medis untuk gejala neurologis (seperti

penurunan kesadaran) atau gejala saluran pencernaan (seperti regurgitasi atau batuk setelah makan). Tetes minyak atau tetes mineral untuk mulut atau hidung jangan digunakan menjelang tidur karena dapat masuk ke dalam paru. Bronkoskopi dapat digunakn untuk menemukan dan mengobati penyumbatan bronkus sebelum timbulnya kerusakan yang berat.

Bronkitis Bronkitis adalah suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru). Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada

akhirnya akan sembuh sempurna. Tetapi pada penderita yang memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit

paru-paru) dan pada usia lanjut, bronkitis bisa bersifat serius.

Penyebab

Bronkitis infeksiosa disebabkan oleh virus, bakteri dan organisme yang menyerupai bakteri (Mycoplasma pneumoniae dan

Chlamydia). Serangan bronkitis berulang bisa terjadi pada perokok dan penderita penyakit paru-paru dan saluran pernafasan

menahun. Infeksi berulang bisa merupakan akibat dari:

Sinusitis kronis

Bronkiektasis

Alergi

Pembesaran amandel dan adenoid pada anak-anak.

Bronkitis iritatif bisa disebabkan oleh:

Berbagai jenis debu

Asap dari asam kuat, amonia, beberapa pelarut organik, klorin, hidrogen sulfida, sulfur dioksida dan bromin

Polusi udara yang menyebabkan iritasi ozon dan nitrogen dioksida

Tembakau dan rokok lainnya.

Gejala

Gejalanya berupa:

batuk berdahak (dahaknya bisa berwarna kemerahan)

sesak nafas ketika melakukan olah raga atau aktivitas ringan sering menderita infeksi pernafasan (misalnya flu)

bengek

lelah pembengkakan pergelangan kaki, kaki dan tungkai kiri dan kanan

wajah, telapak tangan atau selaput lendir yang berwarna kemerahan pipi tampak kemerahan

sakit kepala gangguan penglihatan.

Page 8: Kelainan pada pernafasan

Bronkitis infeksiosa seringkali dimulai dengan gejala seperti pilek, yaitu hidung meler, lelah, menggigil, sakit punggung, sakit otot, demam ringan dan nyeri tenggorokan. Batuk biasanya merupakan tanda dimulainya bronkitis. Pada awalnya batuk tidak berdahak, tetapi 1-2 hari kemudian akan mengeluarkan dahak berwarna putih atau kuning. Selanjutnya dahak akan bertambah banyak,

berwarna kuning atau hijau. Pada bronkitis berat, setelah sebagian besar gejala lainnya membaik, kadang terjadi demam tinggi selama 3-5 hari dan batuk bisa menetap selama beberapa minggu. Sesak nafas terjadi jika saluran udara tersumbat. Sering

ditemukan bunyi nafas mengi, terutama setelah batuk. Bisa terjadi pneumonia.

Diagnosa

Diagnosis biasanya ditegakkan berdasarkan gejala, terutama dari adanya lendir. Pada pemeriksaan dengan menggunakan stetoskop

akan terdengar bunyi ronki atau bunyi pernafasan yang abnormal. Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan:

Tes fungsi paru-paru Gas darah arteri

Rontgen dada.

Pengobatan

Untuk mengurangi demam dan rasa tidak enak badan, kepada penderita dewasa bisa diberikan aspirin atau acetaminophen; kepada anak-anak sebaiknya hanya diberikan acetaminophen. Dianjurkan untuk beristirahat dan minum banyak cairan.

Difteri Difteri adalah penyakit akibat terjangkit bakteri yang bersumber dari Corynebacterium diphtheriae (C. diphtheriae). Penyakit ini

menyerang bagian atas mukosa saluran pernapasan dan kulit yang terluka. Tanda-tanda yang dapat dirasakan ialah sakit tekak dan

demam secara tiba-tiba disertai tumbuhnya membran kelabu yang menutupi tonsil serta bagian saluran pernapasan. Pembawa

kuman ini adalah manusia sendiri dan amat sensitif pada faktor-faktor alam sekitar seperti kekeringan, kepanasan dan sinar

matahari. Difteri disebarkan dari kulit, saluran pernapasan dan sentuhan dengan penderita difteri itu sendiri. Tingkat kematian akibat difteri paling tinggi di kalangan bayi dan orang tua dan kematian biasanya terjadi dalam masa tiga hingga empat hari.

Perawatan bagi penyakit ini termasuk antitoksin difteri, yang melemahkan toksin dan antibiotik. Eritromisin dan penisilin membantu menghilangkan kuman dan menghentikan pengeluaran toksin. Umumnya difteri dapat dicegah melalui vaksinasi. Bayi, kanak-kanak,

remaja, dan orang dewasa yang tidak mempunyai cukup pelalian memerlukan suntikan booster setiap 10 tahun.

Faringitis Faringitis (dalam bahasa Latin; pharyngitis), adalah suatu penyakit

peradangan yang menyerang tenggorok atau faring. Kadang juga disebut sebagai radang tenggorok. Radang ini bisa disebabkan oleh virus atau kuman,

disebabkan daya tahan yang lemah. Pengobatan dengan antibiotika hanya

efektif apabila karena terkena kuman. Kadangkala makan makanan yang sehat dengan buah-buahan yang banyak, disertai dengan vitamin bisa menolong.

Gejala radang tenggorokan seringkali merupakan pratanda penyakit flu atau pilek. Faringitis ada yang akut dan kronis,

Faringitis akut, radang tenggorok yang masih baru, dengan gejala nyeri

tenggorok dan kadang disertai demam dan batuk.

Page 9: Kelainan pada pernafasan

Faringitis kronis, radang tenggorok yang sudah berlangsung dalam waktu yang lama, biasanya tidak disertai nyeri menelan, cuma terasa ada sesuatu yang mengganjal di tenggorok.

Infeksi Saluran Napas Atas Infeksi saluran napas atas dalam bahasa Indonesia juga di kenal sebagai ISPA (Infeksi Saluran naPas Atas) atau URI dalam

bahasa Inggris adalah penyakit infeksi akut yang melibatkan organ saluran pernapasan, hidung, sinus, faring, atau laring.

Tanda dan Gejala

Yang termasuk gejala dari ISPA adalah badan pegal pegal (myalgia), beringus (rhinorrhea), batuk, sakit kepala, sakit pada tengorokan. Penyebab terjadinya ISPA adalah virus, bakteri dan jamur. Kebanyakan adalah virus. Diagnosis yang termasuk dalam

keadaan ini adalah, rhinitis, sinusitis, faringitis, tosilitis dan laryngitis.

Terapi

Terapi yg diberikan pada penyakit ini biasanya pemberian antibiotik walaupun kebanyakan ISPA disebabkan oleh virus yang dapat

sembuh dengan sendirinya tanpa pemberian obat obatan terapeutik, pemberian antibiotik dapat mempercepat penyembuhan

penyakit ini dibandingkan hanya pemberian obat obatan symptomatic, selain itu dengan pemberian antibiotik dapat mencegah

terjadinya infeksi lanjutan dari bakterial, pemberian, pemilihan antibiotik pada penyakit ini harus diperhatikan dengan baik agar

tidak terjadi resistensi kuman/baterial di kemudian hari. Namun pada penyakit ISPA yg sudah berlanjut dengan gejala dahak dan

ingus yg sudah menjadi hijau, pemberian antibiotik merupakan keharusan karena dengan gejala tersebut membuktikan sudah ada

bakteri yg terlibat.

Influensa Influensa, biasanya dikenali sebagai flu di masyarakat, adalah penyakit menular burung dan mamalia yang disebabkan oleh virus

RNA dari famili Orthomyxoviridae (virus influensa). Penyakit ini ditularkan dengan medium udara melalui bersin dari si penderita.

Pada manusia, gejala umum yang terjadi adalah demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, hidung tersumbat dan mengeluarkan cairan, batuk, lesu serta rasa tidak enak badan. Dalam kasus yang lebih buruk, influensa juga dapat menyebabkan terjadinya

pneumonia, yang dapat mengakibatkan kematian terutama pada anak-anak dan orang berusia lanjut. Penderita dianjurkan agar

mengasingkan diri atau dikarantina agar tidak menularkan penyakit hingga mereka merasa lebih sehat.

Masa Inkubasi

Masa penularan hingga terserang penyakit ini biasanya adalah 1 sampai 3 hari sejak kontak dengan hewan atau orang yang influensa.

Pencegahan

1. Sebagian besar virus influensa disebarkan melalui kontak langsung. Seseorang yang menutup bersin dengan tangan akan

menyebarkan virus ke orang lain. Virus ini dapat hidup selama berjam-jam dan oleh karena itu cucilah tangan sesering mungkin dengan sabun

2. Minumlah yang banyak karena air berfungsi untuk membersihkan racun

3. Hiruplah udara segar secara teratur terutama ketika dalam cuaca sejuk

Page 10: Kelainan pada pernafasan

4. Cobalah bersantai agar anda dapat mengaktifkan sistem kekebalan tubuh karena dengan bersantai dapat membantu sistem kekebalan tubuh merespon terhadap virus influensa

5. Kaum lanjut usia atau mereka yang mengidap penyakit kronis dianjurkan diimunisasi. Namun perlu adanya alternatif lain dalam

mengembangkan imunitas dalam tubuh sendiri, melalui makanan yang bergizi dan menjahui potensi-potensi yang menyebabkan influensa

6. Sejumlah penelitian membuktikan bahwa dengan mengkonsumi 200 ml yoghurt rendah lemak per hari mampu mencegah 25% peluang terkena influensa dikarenakan yoghurt mengandung banyak laktobasilus

Mutasi Virus Influensa

Virus influensa cepat sekali bermutasi, sehingga setiap kali para ahli virus harus berusaha menemukan penangkal yang baru. Wabah flu terbesar pertama adalah pandemi flu spanyol (1918). Beberapa tahun yang lalu kita mengenal flu Hong Kong dan pada

tahun 2005 merebak flu burung. Semua ini menunjukkan betapa sulitnya usaha penangkalan terhadap penyakit ini.

Paru-Paru Hitam Paru-paru hitam adalah suatu penyakit paru-paru yang disebabkan karena menghirup debu batubara dalam jangka panjang.

Penyakit ini dikenal juga dengan sebutan pneumokoniosis pekerja batubara, dapat terjadi dalam 2 bentuk, yaitu simplek dan

komplikata. Tipe simplek biasanya bersifat ringan, sedangkan tipe komplikata bisa berakibat fatal.

Simplek, pada paru-paru hitam simplek, serbuk batubara berkumpul di sekeliling bronkiolus. Walaupun relatif lembam dan tidak

menimbulkan banyak reaksi, serbuk batubara akan menyebar ke seluruh paru-paru dan terlihat sebagai bercak-bercak hitam

kecil pada foto sinar-X bagian dada.

Kompleks, walaupun serbuk batubara tidak akan menyumbat saluran nafas. Tetapi setiap tahunnya, antara 1 sampai 2%

penderita paru-paru hitam simplek, akan berkembang menjadi bentuk penyakit yang lebih serius yang disebut sebagai fibrosis

masif progresif, yang ditandai dengan terbentuknya jaringan parut yang luas di paru-paru, dengan diameter di atas 1

sentimeter.

Meskipun sudah tidak lagi terjadi pemaparan debu batubara, tetapi fibrosis masif progresif akan semakin memburuk. Jaringan

parut bisa menimbulkan kerusakan pada jaringan dan pembuluh darah paru-paru.

Bentuk Lain

Sindroma caplan merupakan kelainan yang jarang terjadi tetapi dapat menyerang penambang batubara yang menderita artritis

rematik. Nodul jaringan parut yang bulat dan besar akan berkembang dengan cepat di paru-paru. Nodul seperti ini mungkin juga

terbentuk pada orang-orang yang terpapar debu batubara, walaupun mereka tidak menderita paru-paru hitam.

Penyebab

Paru-paru hitam merupakan akibat dari terhirupnya serbuk batubara dalam jangka waktu yang lama. Merokok tidak menyebabkan

meningkatnya angka kejadian paru-paru hitam, tetapi bisa memberikan efek tambahan yang berbahaya bagi paru-paru. Resiko

menderita paru-paru hitam berhubungan dengan lamanya dan luasnya pemaparan terhadap debu batubara. Kebanyakan pekerja

yang terkena berusia lebih dari 50 tahun. Penyakit ini ditemukan pada 6 dari 100.000 orang.

Gejala-Gejala

Paru-paru hitam simplek biasanya tidak menimbulkan gejala. Tetapi banyak penderita yang mengalami batuk menahun dan mudah sesak nafas karena mereka juga menderita emfisema (karena merokok) atau bronkitis (karena merokok atau terpapar polutan

industri toksik lainnya). Fibrosis masif progresif yang berat juga menyebabkan batuk dan sesak nafas.

Page 11: Kelainan pada pernafasan

Diagnosis

Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan rontgen dada dan tes fungsi paru-paru.

Pengobatan

Tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit ini, selain untuk mengobati komplikasinya (gagal jantung kanan atau tuberkulosis paru). Jika terjadi gangguan pernafasan, maka diberikan bronkodilator dan ekspektoran. Tetapi adalah penting untuk menghindari

pemaparan lebih lanjut.

Pencegahan

Paru-paru hitam dapat dicegah dengan menghindari debu batubara pada lingkungan kerja. Pekerja tambang batubara harus

menjalani pemeriksaan foto dada tiap 4-5 tahun sehingga penyakit ini dapat ditemukan pada stadium awal. Jika ditemukan penyakit,

maka pekerja tersebut harus dipindahkan ke daerah dimana kadar debu batubaranya rendah, untuk menghindari terjadinya fibrosis

masif progresif.

Pneumonoultramicroscopicsilicovolcanoconiosis Pneumonoultramicroscopicsilicovolcanoconiosis didefinisikan sebagai "sebuah penyakit paru-paru yang disebabkan karena

terhisapnya debu yang sangat halus, yang kebanyakan ditemukan di daerah gunung berapi". Kata ini pertama kali dicetuskan oleh

Everett M. Smith, untuk menjadi kata terpanjang dalam bahasa Inggris, tetapi kemudian digunakan dalam berbagai sumber untuk

mengacu kepada definisi awalnya. Kata ini merupakan kata terpanjang yang pernah muncul di kamus bahasa Inggris. Kata ini terdiri dari 45 buah huruf dan pertama kali muncul di Kamus bahasa Inggris Oxford pada 1936, kemudian muncul juga di Webster's Third New International Dictionary, Random House Dictionary of the English Language, Unabridged, dan Merriam-Webster's Collegiate Dictionary, juga Merriam Webster Medical Dictionary. Beberapa kritik bermunculan sehubungan dengan kata tersebut yang aslinya

merupakan istilah teknis sehingga tidak bisa dipertimbangkan sebagai kata terpanjang dalam penggunaan secara umum.

Kanker Paru-Paru Kanker paru-paru adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali dalam jaringan

paru yang dapat disebabkan oleh sejumlah karsinogen lingkungan, terutama asap rokok.

Menurut World Health Organization (WHO), kanker paru merupakan penyebab kematian

utama dalam kelompok kanker baik pada pria maupun wanita. Sebagian besar kanker

paru-paru berasal dari sel-sel di dalam paru-paru; tetapi kanker paru-paru bisa juga

berasal dari kanker di bagian tubuh lainnya yang menyebar ke paru-paru.

Jenis Kanker Paru-Paru

Lebih dari 90% kanker paru-paru berawal dari bronki (saluran udara besar yang masuk

ke paru-paru), kanker ini disebut karsinoma bronkogenik, yang terdiri dari:

1. Karsinoma sel skuamosa

2. Karsinoma sel kecil atau karsinoma sel gandum Potongan dari paru-paru manusia (warna putih

menandakan bagian yang terkena kanker dan

warna hitam menandakan pemilik paru-paru-

tersebut perokok.

Page 12: Kelainan pada pernafasan

3. Karsinoma sel besar 4. Adenokarsinoma

Karsinoma sel alveolar berasal dari alveoli di dalam paru-paru. Kanker ini bisa merupakan pertumbuhan tunggal, tetapi seringkali

menyerang lebih dari satu daerah di paru-paru. Tumor paru-paru yang lebih jarang terjadi adalah:

1. Adenoma (bisa ganas atau jinak) 2. Hamartoma kondromatous (jinak)

3. Sarkoma (ganas)

Limfoma merupakan kanker dari sistem getah bening, yang bisa berasal dari paru-paru atau merupakan penyebaran dari organ lain. Banyak kanker yang berasal dari tempat lain menyebar ke paru-paru. Biasanya kanker ini berasal dari payudara, usus besar, prostat, ginjal, tiroid, lambung, leher rahim, rektum, buah zakar, tulang dan kulit.

Penyebab Utama

Merokok merupakan penyebab utama dari sekitar 90% kasus kanker paru-paru pada pria dan sekitar 70% pada wanita. Semakin banyak rokok yang dihisap, semakin besar risiko untuk menderita kanker paru-paru. Hanya sebagian kecil kanker paru-paru

(sekitar 10%-15% pada pria dan 5% pada wanita) yang disebabkan oleh zat yang ditemui atau terhirup di tempat bekerja. Bekerja

dengan asbes, radiasi, arsen, kromat, nikel, klorometil eter, gas mustard dan pancaran oven arang bisa menyebabkan kanker paru-

paru, meskipun biasanya hanya terjadi pada pekerja yang juga merokok. Peranan polusi udara sebagai penyebab kanker paru-paru

masih belum jelas. Beberapa kasus terjadi karena adanya pemaparan oleh gas radon di rumah tangga. Kadang kanker paru

(terutama adenokarsinoma dan karsinoma sel alveolar) terjadi pada orang yang paru-parunya telah memiliki jaringan parut karena

penyakit paru-paru lainnya, seperti tuberkulosis dan fibrosis.

Gejala

Gejala paling umum yang ditemui pada penderita kanker paru adalah:

1. Batuk yang terus menerus atau menjadi hebat.

2. Dahak berdarah, berubah warna dan makin banyak.

3. Napas sesak dan pendek-pendek.

4. Sakit kepala, nyeri atau retak tulang dengan sebab yang tidak jelas.

5. Kelelahan kronis 6. Kehilangan selara makan atau turunnya berat badan tanpa sebab yang jelas.

7. Suara serak/parau.

8. Pembengkakan di wajah atau leher.

Gejala pada kanker paru umumnya tidak terlalu kentara, sehingga kebanyakan penderita kanker paru yang mencari bantuan medis telah berada dalam stadium lanjut. Kasusk-kasus stadium dini/ awal sering ditemukan tanpa sengaja ketika seseorang melakukan

pemeriksaan kesehatan rutin.

Diagnosis dan Pengobatan

Beberapa prosedur yang dapat memudahkan diagnosa kanker paru antara lain adalah foto X-Ray, CT Scan Toraks, Biopsi Jarum

Halus, Bronkoskopi, dan USG Abdomen. Pengobatan kanker paru dapat dilakukan dengan cara-cara seperti:

1. Pembedahan dengan membuang satu bagain dari paru - kadang melebihi dari tempat ditemukannya tumor dan membuang

semua kelenjar getah bening yang terkena kanker.

Radioterapi atau radiasi dengan sinar-X berintensitas tinggi untuk membunuh sel kanker. Kemoterapi

Meminum obat oral dengan efek samping tertentu yang bertujuan untuk memperpanjang harapan hidup penderita.

Page 13: Kelainan pada pernafasan

Radang Paru-Paru Radang paru-paru (bahasa Inggris: pneumonia) adalah sebuah penyakit pada paru-paru di mana pulmonary alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab menyerap oksigen

dari atmosfer meradang dan terisi oleh cairan. Radang paru-paru dapat disebabkan oleh beberapa penyebab, termasuk infeksi oleh bakteria, virus, jamur, atau pasilan

(parasite). Radang paru-paru dapat juga disebabkan oleh kepedihan zat-zat kimia atau cedera jasmani pada paru-paru atau sebagai akibat dari penyakit lainnya, seperti

kanker paru-paru atau berlebihan minum alkohol. Gejala yang berhubungan dengan

radang paru-paru termasuk batuk, sakit dada, demam, dan kesulitan bernapas.

Alat diagnosa termasuk Sinar-X dan pemeriksaan dahak. Perawatan tergantung dari penyebab radang paru-paru; radang paru-

paru disebabkan bakteri dirawat dengan antibiotika. Radang paru-paru adalah penyakit umum, yang terjadi di seluruh kelompok

umur, dan merupakan penyebab kematian peringkat atas di antara orang tua dan orang yang sakit menahun. Vaksin untuk

mencegah beberapa jenis radang paru-paru bisa diperoleh. Prognosis perseorangan tergantung dari jenis radang paru-paru,

perawatan yang cocok, komplikasi lainnya, dan kesehatan orang tersebut. Salah satu kasus radang paru-paru yang mempunyai

tingkat kematian tinggi pada saat ini adalah kasus radang paru-paru yang disebabkan oleh Flu burung.

Emfisema Emfisema Paru adalah penyakit Paru Obstruktif Kronik. Emfisema adalah penyakit yang gejala utamanya adalah penyempitan

(obstruksi) saluran napas, karena kantung udara di paru menggelembung secara berlebihan dan mengalami kerusakan yang luas.

Gejala

• Pada awal gejalanya serupa dengan bronkhitis Kronis

• Napas terengah-engah disertai dengan suara seperti peluit

• Dada berbentuk seperti tong, otot leher tampak menonjol, penderita sampai membungkuk

• Bibir tampak kebiruan • Berat badan menurun akibat nafsu makan menurun

• Batuk menahun

Penyebab

• Bronkhitis Kronis yang berkaitan dengan merokok

• Mengisap asap rokok/debu

• Pengaruh usia

Komplikasi

• Sering mengalami infeksi ulang pada saluran pernapasan

• Daya tahan tubuh kurang sempurna

• Proses peradangan yang kronis di saluran napas

Foto sinar-X yang menampilkan paru-paru

pengidap radang paru-paru

Page 14: Kelainan pada pernafasan

• Tingkat kerusakan paru makin parah

Pencegahan

Menghindari asap rokok dan berhenti merokok Patuhi perturan keamanan di tempat kerja seperti memakai masker

Tuberkulosis (TBC) Tuberkulosis atau TB (singkatan yang sekarang ditinggalkan adalah TBC) adalah

suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi kompleks Mycobacterium tuberculosis.

Penyakit ini adalah s alah satu penyakit tertua yang diketahui menyerang manusia.

Penyakit ini biasanya menyerang paru-paru (disebut sebagai TB Paru), Walaupun pada

sepertiga kasus, organ-organ lain ikut terlibat. Jika diterapi dengan benar tuberkulosis

yang disebabkan oleh kompleks Mycobacterium tuberculosis, yang peka terhadap obat,

praktis dapat disembuhkan. Tanpa terapi tuberkulosa akan mengakibatkan kematian

dalam lima tahun pertama pada lebih dari setengah kasus. Indonesia berada dalam

peringkat ketiga terburuk di dunia untuk jumlah penderita TB. Setiap tahun muncul 500

ribu kasus baru dan lebih dari 140 ribu lainnya meninggal. Tanggal 24 Maret diperingati

dunia sebagai "Hari TBC" oleh sebab pada 24 Maret 1882 di Berlin, Jerman, Robert

Koch mempresentasikan hasil studi mengenai penyebab tuberkulosis yang

ditemukannya.

Etiologi

Penyebab penyakit ini adalah bakteri kompleks Mycobacterium tuberculosis. Mycobacteria termasuk dalam famili

Mycobacteriaceae dan termasuk dalam ordo Actinomycetales. kompleks Mycobacterium tuberculosis meliputi M. tuberculosis, M. bovis, M. africanum, M. microti, dan M. canettii. Dari beberapa kompleks tersebut, M. tuberculosis merupakan jenis yang terpenting

dan paling sering dijumpai. M.tuberculosis berbentuk batang, berukuran panjang 5µ dan lebar 3µ, tidak membentuk spora, dan termasuk bakteri aerob. Mycobacteria dapat diberi pewarnaan seperti bakteri lainnya, misalnya dengan Pewarnaan Gram. Namun,

sekali mycobacteria diberi warna oleh pewarnaan gram, maka warna tersebut tidak dapat dihilangkan dengan asam. Oleh karena

itu, maka mycobacteria disebut sebagai Basil Tahan Asam atau BTA. Beberapa mikroorganisme lain yang juga memiliki sifat tahan

asam, yaitu spesies Nocardia, Rhodococcus, Legionella micdadei, dan protozoa Isospora dan Cryptosporidium. Pada dinding sel

mycobacteria, lemak berhubungan dengan arabinogalaktan dan peptidoglikan di bawahnya. Struktur ini menurunkan permeabilitas dinding sel, sehingga mengurangi efektivitas dari antibiotik. Lipoarabinomannan, suatu molekul lain dalam dinding sel mycobacteria, berperan dalam interaksi antara inang dan patogen, menjadikan M. tuberculosis dapat bertahan hidup di dalam makrofaga. Penyakit

ini dapat menular melalui percikan ludah saat penderita batuk.

Gejala

Batuk berdahak lebih dari tiga minggu. Dapat juga disertai batuk yang mengeluarkan darah. Penderita akan mengalami demam

khususnya pada siang atau sore, berkeringat pada malam hari. Nafsu makan menurun sehingga mengakibatkan badan menjadi kurus.

Pengobatan

Pengobatan untuk TBC bila sudah diketahui sejak dini sebenarnya tidak terlalu mahal dan mudah untuk disembuhkan karena sudah

ada obat yang disediakan pemerintah. Bila diperlukan, penderita TBC dapat juga dikarantina di tempat khusus agar tidak

Paru-paru penderita TBC melalui sinar-X

Page 15: Kelainan pada pernafasan

menularkan penyakitnya. Penyakit ini juga sebenarnya merupakan salah satu penyakit yang sudah ditaklukan, tetapi belakangan kembali menyerang. Salah satunya adalah karena penderita tuberkulosis ini tidak menghabiskan obat mereka. Obat harus diminum secara teratur selama 6 sampai 9 bulan untuk menyembuhkan penyakit ini. Tidak menghabiskan obat dapat menyebabkan penderita

tidak dapat sembuh dan menyebabkan obat tidak mampu lagi melawan kuman karena kuman menjadi kebal.

Jenis-Jenis

Tuberkulosis paru terkonfirmasi secara bakteriologis dan histologis

Tuberkulosis paru tidak terkonfirmasi secara bakteriologis dan histologis Tuberkulosis pada sistem saraf

Tuberkulosis pada organ-organ lainnya

Tuberkulosis millier

Pencegahan dan Solusi

Bila ada teman, tetangga atau anggota keluarga yang mengalami gejala tersebut, ada baiknya Anda menyarankan untuk

memeriksakan ke dokter untuk mengetahui apakah batuknya merupakan penyakit TBC atau tidak. Karena kadangkala penyakit batuk sering dianggap sepele, padahal penyakit ini dapat membunuh seseorang bila tidak segera ditangani dan dapat menular kepada

orang lain.

Rhinitis Rhinitis (diucapkan / raɪnaɪtɪs / ), umumnya dikenal sebagai hidung tersumbat, adalah istilah medis yang menggambarkan

iritasi dan peradangan pada beberapa daerah internal hidung. Gejala utama rinitis adalah hidung menetes. Hal ini disebabkan oleh

kronis atau akut peradangan dari selaput lendir dari hidung karena virus, bakteri atau iritasi. Hasil peradangan dalam

menghasilkan jumlah berlebihan lendir , umumnya menghasilkan pilek tersebut, serta hidung tersumbat dan -nasal drip post .

Menurut studi terbaru selesai di Amerika Serikat , lebih dari 50 juta orang Amerika penderita saat ini. Rinitis juga telah ditemukan

untuk mempengaruhi lebih dari sekedar hidung, tenggorokan, dan mata. It has Ini telah dikaitkan dengan masalah tidur, kondisi telinga, dan masalah belajar bahkan. [1] Rinitis disebabkan oleh peningkatan histamin . Peningkatan ini paling sering disebabkan oleh

udara alergen . Alergen tersebut dapat mempengaruhi hidung individu, tenggorokan, atau mata dan menyebabkan peningkatan produksi cairan di dalam area ini.

Infeksi

Rhinitis umumnya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, termasuk flu biasa, yang disebabkan oleh Rhinoviruses dan

Coronaviruses , atau bakteri sinusitis . Gejala flu biasa termasuk Rhinorrhea , sakit tenggorokan ( faringitis ), batuk , kemacetan ,

dan sedikit sakit kepala.

Jenis

Rhinitis dikategorikan menjadi tiga jenis: (i) rinitis infektif termasuk bakteri infeksi kronis dan akut; (ii) nonallergic (vasomotor)

rhinitis termasuk otonom, hormonal, obat-induced, atrofi, dan rhinitis gustatory, serta medicamentosa rinitis ; (iii ) alergi rhinitis, reaksi mic dipicu oleh serbuk sari, jamur, hewan bulu , debu dan alergen inhalasi serupa

Vasomotor rhinitis, Rinitis non-alergi mengacu pada pilek yang tidak disebabkan oleh alergi. Rinitis non-alergi dapat

diklasifikasikan sebagai rinitis non-inflamasi atau peradangan. Salah satu jenis yang sangat umum non-inflamasi, rinitis non-alergi yang kadang bingung dengan alergi disebut rhinitis vasomotor, di mana tertentu non-alergi pemicu seperti bau, asap,

asap, debu, dan perubahan suhu, menyebabkan rhinitis . Masih banyak yang harus dipelajari tentang entitas ini, namun diperkirakan bahwa non-memicu alergi menyebabkan pelebaran pembuluh darah pada lapisan hidung, yang menyebabkan

Page 16: Kelainan pada pernafasan

pembengkakan, dan drainase. Vasomotor rhinitis dapat hidup berdampingan dengan rhinitis alergi, dan hal ini disebut "rinitis campuran." (Edisi ketujuh Middleton's Alergi Prinsip dan Praktek.) Patologi rhinitis vasomotor muncul untuk melibatkan inflamasi neurogenik PMID 18651116 dan belum tidak terlalu dipahami dengan baik. Penelitian lebih lanjut diperlukan. Vasomotor

rhinitis muncul secara signifikan lebih umum pada perempuan dibandingkan laki-laki, mengakibatkan beberapa peneliti percaya bahwa hormon berperan. Pada umumnya, usia onset terjadi setelah 20 tahun, berbeda dengan rhinitis alergi yang dapat

dikembangkan pada usia berapa pun. Individu yang menderita rinitis vasomotor biasanya mengalami gejala-sepanjang tahun, meskipun gejala dapat memperburuk pada musim semi dan musim gugur ketika perubahan cuaca cepat yang lebih umum.

Sebuah juta 17 Amerika Serikat warga memiliki rhinitis vasomotor. The antihistamin azelastine telah terbukti efektif untuk, campuran, dan vasomotor rhinitis alergi.

Rinitis medicamentosa, ini adalah kondisi rebound hidung tersumbat disebabkan oleh penggunaan yang berkepanjangan dari

dekongestan topikal (misalnya, oxymetazoline , fenilefrin , xylometazoline , dan naphazoline semprot hidung ) yang bekerja

dengan konstriksi pembuluh darah pada lapisan hidung.

Rhinitis atrofi, rhinitis kronis berupa atrofi dari selaput lendir dan kelenjar.

Rinitis sicca, kronis berupa kekeringan pada selaput lendir

Hypertrophic rhinitis, rhinitis kronis dengan penebalan permanen dari selaput lendir.

Polypous rhinitis, rhinitis kronis yang berhubungan dengan polip di rongga hidung.Rhinitis mempunyai banyak sebab-sebab

yang mungkin. Rhinitis dapat menjadi akut atau kronis.

Allergic rhinitis, adalah penyebab yang sangat umum dari rhinitis. Ia disebabkan oleh alergi-alergi dan dikarakteristikan oleh

hidung yang gatal/ingusan, bersin, dan hidung yang buntu/mampet. Gejala-gejala alergi lain termasuk:

Telinga-telinga dan tenggorokan yang gatal

Persoalan-persoalan tabung Eustachian (tabung yang menghubungi telinga bagian dalam ke belakang tenggorokan),

Mata-mata yang merah/berair

Batuk

Kelelahan/kehilangan konsentrasi/kehilangan energi dari kekurangan tidur Sakit-sakit kepala atau kepekaan muka

Orang-orang dengan allergic rhinitis juga mempunyai kejadian yang lebih tinggi dari asma dan eczema, yang adalah juga sebagian

besar alergi aslinya.

Seasonal allergic rhinitis, Serbuk sari butir dari berbagai jenis tanaman yang umum dapat menyebabkan demam. Alergi rhinitis atau hay fever adalah ketika suatu alergen seperti serbuk sari atau debu yang dihirup oleh seorang individu dengan

sistem kekebalan tubuh yang peka, hal tersebut memicu antibodi produksi. Antibodi ini umumnya berikatan dengan mast sel ,

yang mengandung histamin . Bila sel mast dirangsang oleh serbuk sari dan debu, histamin (dan bahan kimia lainnya) yang dirilis.

Hal ini menyebabkan gatal, bengkak, dan lendir produksi. Symptoms vary in severity between individuals. Gejala bervariasi

dalam tingkat keparahan antara individu. Sangat individu yang sensitif dapat mengalami gatal-gatal atau ruam . Materi

partikulat di udara terpolusi dan bahan kimia seperti klorin dan detergen, yang biasanya bisa ditolerir, sangat dapat memperburuk kondisi. Temuan fisik Karakteristik individu yang memiliki alergi rhinitis termasuk pembengkakan dan eritema konjungtiva, kelopak mata bengkak, kelopak mata bawah vena stasis, lipatan lateral pada hidung, turbinat hidung bengkak, dan

efusi telinga tengah.

Perennial allergic rhinitis, tipe dari rhinitis kronis adalah persoalan sepanjang tahun, dan seringkali disebabkan oleh

allergens dalam rumah (partikel-partikel yang menyebabkan alergi-alergi), seperti debu dan animal dander sebagai tambahan pada serbuk-serbuk sari yang mungkin hadir pada saat itu. Gejala-gejala cenderung terjadi tidak perduli waktu dari tahun.

Gustatory rhinitis, mungkin menyajikan sebagian besar sebagai hidung yang beringus (rhinorrhea) yang dihubungkan pada

konsumsi makanan yang panas dan pedas.

Non-allergic rhinitis with nasal eosinophilia syndrome (NARES), dikarakteristikan oleh kotoran hidung yang bening.

Kotoran hidung ditemukan mempunyai eosinophils (tipe sel alergi), meskipun pasien mungkin tidak mempunyai bukti lain apa

saja dari alergi dengan pengujian kulit atau sejarah atau gejala-gejala.

Occupational rhinitis, mungkin timbul dari paparan pada irritants di tempat kerja seseorang dengan perbaikan dari gejala-

gejala setelah orang itu meninggalkan tempat kerjanya.

Page 17: Kelainan pada pernafasan

Penyebab

Sebab-sebab lain dari rhinitis mungkin dihubungkan pada:

Kehamilan

Obat-obat tertentu (kontraseptik-kontraseptik oral,

Beberapa obat-obat tekanan darah, Beberapa obat-obat ketakutan,

Beberapa obat-obat disfungsi ereks, Beberapa obat-obat anti-peradangan)

Beberapa kelainan-kelainan struktural hidung (septum yang menyimpang, septum yang berlubang, tumor-tumor, polip-polip

hidung, atau benda-benda asing).

Infeksi-infeksi, kebanyakan virus, adalah sebab yang umum dari rhinitis. Viral rhinitis biasanya tidak kronis dan mungkin

menghilang dengan sendirinya.

Adakalanya rhinitis mungkin dihubungkan pada kondisi-kondisi medis umum lainnya seperti:

acid reflux disease (GERD),

Wegener's granulomatosis,

sarcoidosis,

cystic fibrosis, dan

kondisi-kondisi lain yang kurang umum.

Laringitis Defisiensi

Laringitis adalah peradangan pada laring (pangkal tenggorok). Laring terletak di puncah saluran udara yang menuju ke paru-paru

(trakea) dan mengandung pita suara.

Penyebab

Penyebab yang paling sering adalah infeksi virus pada saluran pernafasan bagian atas (misalnya common cold).

Laringitis juga bisa menyertai bronkitis, pneumonia, influenza, pertusis, campak dan difteri. Penyebab Laringitis yang lain:

Penggunaan suara yang berlebihan Reaksi alergi Menghirup iritan (misalnya asap rokok).

GEJALA Gejala biasanya berupa perubahan suara berupa serak sampai hilangnya suara. tenggorokan terasa gatal dan tidak nyaman. Gejala

lainnya yang juga bisa ditemukan:

demam tidak enak badan

kesulitan menelan

Page 18: Kelainan pada pernafasan

sakit tenggorokan.

Pembengkakan laring menyebabkan terjadinya gangguan pernafasan.

Diagnosa

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Dengan cermin kecil bersudut seperti yang digunakan dokter

gigi, dokter bisa melihat kemerahan dan pembengkakan pada laring.

Pengobatan

Pengobatan pada infeksi oleh virus tergantung kepada gejalanya. Penderita sebaiknya mengistirahatkan pita suaranya dengan tidak

bicara atau bicara dengan berbisik. Menghirup uap bisa meringankan gejala dan membantu penyembuhan daerah yang meradang.

Jika penyebabnya bakteri, diberikan antibiotik.

Sinustis Sinusitis berasal dari akar bahasa Latinnya, akhiran umum dalam kedokteran itis berarti peradangan karena itu sinusitis adalah

suatu peradangan sinus paranasal. Di sekitar rongga hidung terdapat empat sinus yaitu sinus maksilaris ( terletak di pipi) , sinus etmoidalis ( kedua mata) , sinus frontalis (terletak di dahi) dan sinus sfenoidalis ( terletak di belakang dahi).

Sinusitis adalah peradangan yang terjadi pada rongga sinus. Sinus atau sering pula disebut dengan sinus paranasalis adalah

rongga udara yang terdapat pada bagian padat dari tulang tenggkorak di sekitar wajah, yang berfungsi untuk memperingan tulang

tenggkorak. Rongga ini berjumlah empat pasang kiri dan kanan. Sinus frontalis terletak di bagian dahi, sedangkan sinus maksilaris

terletak di belakang pipi. Sementara itu, sinus sphenoid dan sinus ethmoid terletak agak

lebih dalam di belakang rongga mata dan di belakang sinus maksilaris. Dinding sinus

terutama dibentuk oleh sel sel penghasil cairan mukus. Udara masuk ke dalam sinus

melalui sebuah lubang kecil yang menghubungkan antara rongga sinus dengan rongga

hidung yang disebut dengan ostia. Jika oleh karena suatu sebab lubang ini buntu maka

udara tidak akan bisa keluar masuk dan cairan mukus yang diproduksi di dalam sinus

tidak akan bisa dikeluarkan. Sinusitis banyak ditemukan pada penderita hay fever yang

mana pada penderita ini terjadi pilek menahun akibat dari alergi terhadap debu dan sari

bunga. Sinusitis juga dapat disebabkan oleh bahan bahan iritan seperti bahan kimia

yang terdapat pada semprotan hidung serta bahan bahan kimia lainnya yang masuk

melalui hidung. Jangan dilupakan kalau sinusitis juga bisa disebabkan oleh infeksi virus

atau bakteri. Tulisan kali ini lebih menitikberatkan pembahasan pada sinusitis yang

disebabkan oleh infeksi.

Penyebab

Sinusitis dapat terjadi bila terdapat gangguan pengaliran udara dari dan ke rongga sinus serta adanya gangguan pengeluaran

cairan mukus. Adanya demam, flu, alergi dan bahan bahan iritan dapat menyebabkan terjadinya pembengkakan pada ostia sehingga

lubang drainase ini menjadi buntu dan mengganggu aliran udara sinus serta pengeluaran cairan mukus. Penyebab lain dari

buntunya ostia adalah tumor dan trauma. Drainase cairan mukus keluar dari rongga sinus juga bisa terhambat oleh pengentalan

cairan mukus itu sendiri. Pengentalan ini terjadi akibat pemberiaan obat antihistamin, penyakit fibro kistik dan lain lain. Sel penghasil mukus memiliki rambut halus (silia) yang selalu bergerak untuk mendorong cairan mukus keluar dari rongga s inus. Asap rokok merupakan biang kerok dari rusaknya rambut halus ini sehingga pengeluaran cairan mukus menjadi terganggu. Cairan mukus

yang terakumulasi di rongga sinus dalam jangka waktu yang lama merupakan tempat yang nyaman bagi hidupnya bakteri, virus dan jamur.

Left - sided maxillar sinusitis (No air

transparency can be the sign of the pus

(luquid) presence)

Page 19: Kelainan pada pernafasan

Jenis

Sinusitis dapat dibagi menjadi tiga tipe besar yaitu berdasarkan lamanya penyakit (akut, subakut, khronis), berdasarkan jenis

peradangan yang terjadi (infeksi dan non infeksi), dan berdasarkan penyebabnya (Rhinogenik dan Dentogenik/Odontogenik). Disebut

sinusitis akut bila lamanya penyakit kurang dari 30 hari. Sinusitis subakut bila lamanya penyakit antara 1 bulan sampai 3 bulan, sedangkan sinusitis khronis bila penyakit diderita lebih dari 3 bulan. Sinusitis infeksi biasanya disebabkan oleh virus walau pada

beberapa kasus ada pula yang disebabkan oleh bakteri. Sedangkan sinusitis non infeksi sebagian besar disebabkan oleh karena alergi dan iritasi bahan bahan kimia. Sinusitis subakut dan khronis sering merupakan lanjutan dari sinusitis akut yang tidak

mendapatkan pengobatan adekuat. Rhinogenik (penyebab kelainan atau masalah di hidung), segala sesuatu yang menyebabkan sumbatan pada hidung dapat menyebabkan sinusitis. Dentogenik/Odontogenik (penyebabnya kelainan gigi), yang sering

menyebabkan sinusitis infeksi pada gigi geraham atas (pre molar dan molar).

Gejala

Gejala sinusitis yang paling umum adalah sakit kepala, nyeri pada daerah wajah, serta demam. Hampir 25% dari pasien sinusitis akan mengalami demam yang berhubungan dengan sinusitis yang diderita. Gejala lainnya berupa wajah pucat, perubahan warna

pada ingus, hidung tersumbat, nyeri menelan, dan batuk. Beberapa pasien akan merasakan sakit kepala bertambah hebat bila kepala ditundukan ke depan. Pada sinusitis karena alergi maka penderita juga akan mengalami gejala lain yang berhubungan dengan

alerginya seperti gatal pada mata, dan bersin bersin.

Diagnosa

Sinusitis sebagian besar sudah dapat didiagnosa hanya berdasarkan pada riwayat keluhan pasien serta pemeriksaan fisik yang dilakukan dokter. Hal ini juga disebabkan karena pemeriksaan menggunakan CT Scan dan MRI yang walaupun memberikan hasil lebih

akurat namun biaya yang dikeluarkan cukup mahal. Pada pemeriksaan fisik akan ditemukan adanya kemerahan dan pembengkakan

pada rongga hidung, ingus yang mirip nanah, serta pembengkakan disekitar mata dan dahi. Pemeriksaan menggunakan CT Scan dan

MRI baru diperlukan bila sinusitis gagal disembuhkan dengan pengobatan awal. Rhinoskopi, sebuah cara untuk melihat langsung ke

rongga hidung, diperlukan guna melihat lokasi sumbatan ostia. Terkadang diperlukan penyedotan cairan sinus dengan menggunakan

jarum suntik untuk dilakukan pemeriksaan kuman. Pemeriksaan ini berguna untuk menentukan jenis infeksi yang terjadi.

Pengobatan

Untuk sinusitis yang disebabkan oleh karena virus maka tidak diperlukan pemberian antibiotika. Obat yang biasa diberikan untuk

sinusitis virus adalah penghilang rasa nyeri seperti parasetamol dan dekongestan. Curiga telah terjadi sinusitis infeksi oleh bakteri bila terdapat gejala nyeri pada wajah, ingus yang bernanah, dan gejala yang timbul lebih dari seminggu. Sinusitis infeksi bakteri

umumnya diobati dengan menggunakan antibiotika. Pemilihan antibiotika berdasarkan jenis bakteri yang paling sering menyerang sinus karena untuk mendapatkan antibiotika yang benar benar pas harus menunggu hasil dari biakan kuman yang memakan waktu

lama. Lima jenis bakteri yang paling sering menginfeksi sinus adalah Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae, Moraxella catarrhalis, Staphylococcus aureus, dan Streptococcus pyogenes. Antibiotika yang dipilih harus dapat membunuh kelima jenis kuman ini. Beberapa pilihan antiobiotika antara lain amoxicillin, cefaclor, azithromycin, dan cotrimoxazole. Jika tidak terdapat

perbaikan dalam lima hari maka perlu dipertimbangkan untuk memberikan amoxicillin plus asam klavulanat. Pemberian antibiotika

dianjurkan minimal 10 sampai 14 hari. Pemberian dekongestan dan mukolitik dapat membantu untuk melancarkan drainase cairan

mukus. Pada kasus kasus yang khronis, dapat dipertimbangkan melakukan drainase cairan mukus dengan cara pembedahan.

Sinusitis jika diobati secara dini dengan pengobatan yang tepat akan mampu sembuh dengan baik. Segeralah ke dokter jika anda

menjumpai gejala gejala sinusitis.

Komplikasi

Komplikasi yang serius jarang terjadi, namun kemungkinan yang paling gawat adalah penyebaran infeksi ke otak yang dapat

membahayakan kehidupan.

Page 20: Kelainan pada pernafasan

Asfiksi Asfiksi atau lengkapnya asfiksia adalah keadaan kurang oksigen gejalanya pernapasan makin cepat untuk memenuhi kekurangan

oksigen, kulit makin pucat atau tampak biru karena jaringan kekurangan oksigen dan kesadaran menurun karena otak kekurangan

oksigen.

Radang amandel Tonsilitis adalah suatu peradangan pada amandel paling sering disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Tonsil adalah kelompok

jaringan limfoid yang terdapat di rongga mulut. Walaupun tidak ada perawatan telah ditemukan untuk mempersingkat durasi

tonsilitis virus, menyebabkan bakteri dapat diobati dengan antibiotik. Jika terjadi infeksi melalui mulut atau saluran pernapasan,

tonsil akan membengkak (radang). Pembengkakan tonsil dapat menyebabkan penyempitan saluran pernapasan. Jika peradanagan

tonsil sangat mengganggu, tonsil dapat dihilangkan melalui operasi.

Gejala

Gejala umum tonsilitis meliputi:

tonsils merah dan / atau bengkak amandel

putih atau kuning patch pada amandel

kaku, dan / atau leher bengkak

buruk napas

sakit tenggorokan

menyakitkan atau sulit menelan

batuk sakit kepala sakit mata

tubuh sakit demam

panas dingin

hidung kemacetan

Tonsilitis akut disebabkan oleh bakteri dan virus dan akan disertai dengan gejala sakit telinga saat menelan, bau mulut, dan air liur

bersama dengan radang tenggorokan dan demam. Dalam hal ini, permukaan tonsil mungkin merah cerah atau memiliki lapisan putih

keabu-abuan, sedangkan kelenjar getah bening di leher akan membengkak.

Penyebab

Yang umum menyebabkan sebagian besar tonsilitis adalah pilek virus ( adenovirus , rhinovirus , influenza , coronavirus , RSV ). Hal ini juga dapat disebabkan oleh virus Epstein-Barr, herpes simpleks virus, cytomegalovirus, atau HIV. Yang paling umum menyebabkan kedua adalah bakteri. Para bakteri penyebab umum paling adalah Group A-hemolitik streptokokus β ( GABHS ), yang

menyebabkan radang tenggorokan. Kurang bakteri penyebab umum termasuk: Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae, Mycoplasma pneumoniae, Chlamydia pneumoniae, pertusis, Fusobacterium, difteri, sifilis, dan gonore. Dalam keadaan normal, seperti virus dan bakteri masuk ke dalam tubuh melalui hidung dan mulut, mereka disaring di amandel . Dalam amandel, sel-sel

darah putih dari sistem kekebalan tubuh me-mount sebuah serangan yang membantu menghancurkan virus atau bakteri, dan juga

Page 21: Kelainan pada pernafasan

menyebabkan peradangan dan demam. Infeksi juga mungkin ada di tenggorokan dan sekitarnya, menyebabkan peradangan pada faring. Ini adalah area di bagian belakang tenggorokan yang terletak di antara dalam kotak suara dan tonsil. Tonsilitis dapat disebabkan oleh bakteri streptokokus Grup A, mengakibatkan radang tenggorokan. Viral tonsillitis mungkin disebabkan oleh

berbagai virus seperti virus Epstein-Barr (penyebab infeksi mononucleosis ) atau adenovirus.

Kadang-kadang, tonsilitis disebabkan oleh infeksi dari spirochaeta dan Treponema , dalam hal ini disebut 's angina Vincent atau-

Vincent angina Plaut

Pengobatan

Perawatan untuk mengurangi ketidaknyamanan dari gejala tonsillitis meliputi:

rasa sakit, anti-inflamasi, demam mengurangi obat (acetaminophen, ibuprofen, aspirin)

sakit tenggorokan lega (obat kumur air garam, belah ketupat, cairan hangat)

hidrasi istirahat

Jika tonsilitis disebabkan oleh bakteri, maka antibiotik yang diresepkan, dengan penisilin yang paling umum digunakan. Eritromisin

dan Klaritromisin digunakan untuk pasien yang alergi terhadap penisilin. Bila tonsilitis disebabkan oleh virus, panjang penyakit tergantung pada virus mana yang terlibat. Biasanya, pemulihan lengkap dibuat dalam satu minggu;, beberapa langka mungkin

infeksi terakhir selama dua minggu. Namun kronis kasus dapat diobati dengan tonsilektomi operasi pengangkatan amandel) sebagai

untuk pilihan pengobatan.

Komplikasi

Komplikasi jarang mungkin termasuk dehidrasi dan gagal ginjal karena kesulitan menelan, saluran udara diblokir karena

peradangan, dan faringitis karena penyebaran infeksi. Suatu abses dapat mengembangkan lateral tonsil selama infeksi, biasanya

beberapa hari setelah terjadinya tonsilitis. Hal ini disebut sebagai abses peritonsillar (atau quinsy ). Jarang, infeksi bisa menyebar

di luar tonsil mengakibatkan peradangan dan infeksi pada vena jugular internal yang memunculkan suatu menyebarkan septicemia

infeksi ( 's sindrom Lemierre ). Dalam kronis / kasus berulang (umum didefinisikan sebagai tujuh episode tonsilitis pada tahun

sebelumnya, lima episode di masing-masing dari tahun sebelumnya dua atau tiga episode di masing-masing tahun sebelumnya tiga)

atau di kasus akut tonsil palatina dimana menjadi begitu bengkak yang menelan terganggu, sebuah tonsilektomi dapat dilakukan

untuk menghilangkan amandel. Pasien yang amandel telah dihapus masih dilindungi dari infeksi oleh sisa dari sistem kekebalan tubuh mereka. Dalam kasus yang sangat jarang radang tenggorokan, penyakit seperti demam rematik atau glomerulonefritis dapat

terjadi. Komplikasi ini sangat jarang terjadi di negara-negara maju, namun tetap menjadi masalah yang signifikan di negara-negara

miskin. Tonsilitis berhubungan dengan radang tenggorokan, jika tidak diobati, juga dapat menyebabkan gangguan neuropsikiatrik pediatrik autoimun terkait dengan infeksi streptokokus ( panda ).

Hipoksia

Hipoksia yaitu kondisi simtoma kekurangan oksigen pada jaringan tubuh yang terjadi akibat pengaruh perbedaan ketinggian. Pada

kasus yang fatal dapat berakibat koma, bahkan sampai dengan kematian. Namun, bila sudah beberapa waktu, tubuh akan segera dan berangsur-angsur kondisi tubuh normal kembali. Bila cukup berat, hipoksia dapat menyebabkan kematian sel-sel. Pada tingkat

yang kurang berat akan meningkatkan:

a. Penekanan aktivitas mental, kadang-kadang memuncak sampai koma

b. Menurunkan kapasitas kerja otot

Penyebab

Di dalam tubuh manusia terdapat suatu sistem kesetimbangan yang berperan dalam menjaga fungsi fisiologis tubuh untuk

beradaptasi dengan lingkungannya. Salah satu proses adaptasi yang dilakukan oleh tubuh manusia adalah beradaptasi terhadap perubahan ketinggian yang tiba-tiba. Jika seseorang yang bertempat tinggal di Jakarta dengan ketinggian 0 km dari permukaan

Page 22: Kelainan pada pernafasan

laut (dpl) pergi dengan pesawat terbang ke Mexico City dengan ketinggian 2,3 km dpl, maka setelah tiba di Mexico City akan merasa pusing, mual, atau rasa tidak nyaman lainnya. Oleh karena itu, kasus Hypoxia ini tidak terjadi pada penduduk setempat yang sudah terbiasa hidup di daerah dataran tinggi tersebut dan bagi pendaki gunung diperlukan pos-pos pemberhentian agar tubuh selalu

dapat beradaptasi secara baik terus-menerus.

Kesetimbangan Pengikatan Oksigen oleh Hemoglobin

Keadaan tersebut dapat dijelaskan berdasarkan sistem reaksi kesetimbangan pengikatan oksigen oleh hemoglobin: Hb(aq) + O2(aq) ↔ HbO2(aq)

HbO2 merupakan oksihaemoglobin yang berperan dalam membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh termasuk otak. Tetapan kesetimbangan dari reaksi tersebut adalah:

Kc = [HbO2] / [Hb][O2] Pada ketinggian 3 km, tekanan parsial gas oksigen sekitar 0,14 atm, sedangkan pada permukaan laut tekanan parsial gas oksigen

sebesar 0,2 atm.

Kesetimbangan akan bergeser ke kiri

Berdasarkan azas Le-Chatelier, dengan berkurangnya gas oksigen berati kesetimbangan akan bergeser ke kiri, dan berakibat kadar

HbO2 di dalam darah menurun. Akibat yang ditimbulkan dari keadaan tersebut, suplai oksigen ke seluruh jaringan akan berkurang.

Hal inilah yang mengakibatkan terjadinya rasa mual dan pusing, serta perasaan tidak nyaman pada tubuh. Kondisi tersebut akan

mengakibatkan tubuh berusaha beradaptasi dengan memproduksi hemoglobin sebanyak-banyaknya. Dengan meningkatnya konsentrasi hemoglobin akan menggeser kembali kesetimbangan ke kanan dan HbO2 akan meningkat kembali seperti semula.

Penyesuaian ini berlangsung kurang lebih 2-3 minggu. Dari penelitian, diketahui bahwa kadar hemoglobin rata-rata penduduk yang bertempat tinggal di dataran tinggi akan memiliki hemoglobin lebih tinggi daripada penduduk yang bertempat tinggal di dataran

rendah. Satu-satunya bahaya terbesar dalam penerbangan ketika ketinggian telah mencapai 8.000 meter adalah ketika otak

kekurangan oksigen. Pada permukaan laut, fungsi tubuh kita biasanya menyesuaikan diri dengan kondisi medis/aspek lingkungan.

Tapi dalam kabin (badan pesawat) keadaan berubah. ketinggian normal 8.000 meter memungkinkan otak kita untuk bekerja seperti

biasa, tapi lebih dari itu otak kita mulai kekurangan oksigen atau yang disebut hipoksia. Dampak dari hipoksia adalah :

Kesulitan dalam koordinasi, berbicara, dan konsentrasi

Kesulitan bernapas, mengantuk, kelelahan dan sianosis

Penurunan penglihatan, pendengaran dan fungsi sensorik lainnya

Keringat dingin

Bila berlanjut dapat mengakibatkan ketidaksadaran dan akhirnya meninggal. hal ini tergantung pada ketinggian dan kondisi

pasien.