Kelainan Plasenta Dan Tali Pusat
Transcript of Kelainan Plasenta Dan Tali Pusat
-
8/18/2019 Kelainan Plasenta Dan Tali Pusat
1/36
BAB I
PENDAHULUAN
Plasenta adalah bagian dari kehamilan yang penting. Dimana plasenta memiliki peranan
berupa transport zat dari ibu ke janin, penghasil hormon yang berguna selama kehamilan, serta
sebagai barier. Melihat pentingnya peranan dari plasenta maka bila terjadi kelainan pada plasenta
akan menyebabkan kelainan pada janin ataupun mengganggu proses persalinan. Kelainan pada
plasenta dapat berupa gangguan fungsi dari plasenta ataupun gangguan implantasi dari plasenta.
Gangguan dari implantasi plasenta dapat berupa kelainan letak implantasinya ataupun kelainan
dari kedalaman implantasinya. Kelainan letak implantasinya dalam hal ini adalah keadaan yang
disebut sebagai plasenta previa. Sedangkan kelainan kedalaman dari implantasi ialah yang
disebut sebagai plasenta akreta, inkreta dan perkreta. amun sebelum membi!arakan mengenai
plasenta yang abnormal maka terlebih dahulu akan dibahas sedikit mengenai keadaan plasenta
yang normal".
#ali pusat tumbuh dengan tegangan yang dihasilkan oleh pergerakan janin. Diperlukan
panjang tali pusat "$ !m untuk men!egah traksi tali pusat selama persalinan pervaginam.
Pertumbuhan tali pusat umumnya terjadi pada trimester pertama dan kedua. Panjang tali pusat
pada bayi premature mirip pada bayi yang aterm. %ata&rata panjang tali pusat pada bayi baru
lahir aterm adalah '( !m. #idak ada korelasi antara panjang tali pusat dan paritas, usia maternal,
berat badan ibu ataupun tinggi badan ibu, adanya pre&eklampsia, gender janin, panjang, berat
badan dan persentasi janin. Kumparan )askuler umbilikalis dibentuk pada trimester pertama.
%otasi sinistrikal tampak pada kebanyakan kehamilan. *ila tidak terdapat kumparan tali pusat
normal+,
1
-
8/18/2019 Kelainan Plasenta Dan Tali Pusat
2/36
- BAB II
PLASENTA
Setelah terjadinya fertilisasi ovum oleh sperma maka sel yang dihasilkan disebut sebagai
zygote. Kemudian terjadi pembelahan pada zygote sehingga menghasilkan apa yang disebut
sebagai blastomers, kemudian morula dan blastokist. Pada tahap&tahap perkembangan ini, zona
pellu!ida masih mengelilingi. Sebelum terjadinya implantasi, zona pellu!ida menghilang
sehingga blastosit menempel pada permukaan endometrium. Dengan menempelnya blastokist
pada permukaan endometrium maka blastosit menyatu dengan epitel endometrium. Setelah
terjadi erosi pada sel epitel endometrium, trophoblast masuk lebih dalam ke dalam endometrium
dan segera blastokist terkurung di dalam endometrium. mplantasi ini terjadi pada daerah
endometrium atas terutama pada dinding posterior dari uterus. /ndometrium sendiri sebelum
terjadinya proses di atas terjadi perubahan untuk menyiapkan diri sebagai tempat implantasi dan
memberi makan kepada blastokist yang disebut sebagai desidua. Setelah terjadi implantasi
desidua akan dibedakan menjadi,++ 0
+. Desidua basalis0 desidua yang terletak antara blastokist dan miometrium
$. Desidua kapsularis0 desidua yang terletak antara blastokist dan kavum uteri
". Desidua vera0 desidua sisa yang tidak mengandung blastokist.
*ersamaan dengan hal ini pada daerah desidua basalis terjadi suatu degenerasi fibrinoid, yang
terletak diantara desidua dan trofoblast untuk menghalangi serbuan trofoblast lebih dalam lagi.
1apisan dengan degenerasi fibrinoid ini disebut sebagai lapisan Nitabuch. Pada perkembangan
selanjutnya, saat terjadi persalinan, plasenta akan terlepas dari endometrium pada lapisan
itabu!h tersebut.
2
-
8/18/2019 Kelainan Plasenta Dan Tali Pusat
3/36
P/%K/M*2G2 P12S/#2 #232P 2421
Selama bertahun&tahun, dianggap bah5a pemahaman tentang patologi plasenta hanya
membutuhkan pengetahuan terbatas tentang implantasi dan perkembangan plasenta tahap a5al,
karena gangguan pada tahap a5al plasentasi ini dianggap menyebabkan aborsi, dan bukan
mempengaruhi struktur dan fungsi plasenta. 2kan tetapi, peningkatan pengalaman dengan
teknologi reproduksi telah mengajarkan kepada kita bah5a kondisi&kondisi yang tepat selama
implantasi bisa menghambat perkembangan tahap a5al dan menghasilkan keberfungsian yang
tidak tepat dari unit fetoplasental dan gangguan hasil. Karena alasan ini, pemahaman dasar
tentang perkembangan plasenta tahap a5al menjadi semakin penting.
Tahap Prelacunar: Hari 1 sampai 8 pasca konsepsi
Tahap prelacunar didefinisikan sebagai periode dari konsepsi hingga hari 6 pas!a&
konsepsi. Setelah pembuahan, zygot berkembang menjadi blastocyst, vesikel rata yang terdiri
dari antara +(7 dan $' sel. Sel&sel dinding luar adalah trophoblast, yang mengelilingi rongga
blastocyst. Massa sel dalam adalah sekelompok ke!il sel yang lebih besar pada permukaan
dalam. #rophoblast adalah !ikal&bakal plasenta sementara massa sel dalam membentuk embrio
embroblast, tali pusat dan amnion berasal dari embrioblast. *aik mesenkim yang berasal dari
embrioblast maupun pembuluh darah yang berasal dari embrioblast sama&sama memberi
kontribusi kepada pembentukan jaringan ikat dan pembuluh darah villus khorionik. #ahap
pertama dalam implantasi blastocyst disebut apposisi dan berlangsung sekitar hari ' sampai 7
pas!a konsepsi.
Dalam sebagian besar kasus, blasto!yst terorientasi sedemikian rupa sehingga !utub
embronc melekat pada endometrium, yang dengan demikian membentuk !utub mplantas.
8ika, selama implantasi, blasto!yst berputar sedemikian rupa sehingga kutub embrio dan kutub
implantasi tidak identik, maka akan terjadi penempatan tali pusat abnormal. 9"endela
mplantas: adalah suatu fase spesifik singkat selama mana pelekatan blasto!yst terjadi.
Menentukan atau menghasilkan jendela ini merupakan prasyarat penting untuk keberhasilan
implantasi pada fertilisasi in vitro dan bentuk lainnya. Pada hari&hari berikutnya, sel&sel
trophoblast berproliferasi untuk membentuk lapisan ganda seiring dengan invasinya se!ara
3
-
8/18/2019 Kelainan Plasenta Dan Tali Pusat
4/36
progresif pada epitelium endometrial. Lapisan dalam, yang awalnya tidak berkontak dengan
jaringan-jaringan ibu, terdiri dari cytotrophoblast. Lapisan luar, yang menghadap jaringan
ibu, berubah menjadi syncytotrophoblast melalui fusi sel&sel !ytotrophoblasti! yang
berdekatan. Syn!ytiotrophoblast adalah suatu sistem kontinu, tidak disela oleh ruang&ruang antar
sel dan tidak terdiri dari sel&sel individual ataupun unit&unit syn!itial individual. Pada kutub
implantasi, massa syn!itial membentuk per!abangan, tambahan&tambahan seperti&jari yang
menginvasi se!ara dalam, dan saling mengun!i dengan endometrium. nilah !ult
trophoblastc.
Tahap Lacunar: Hari 8 sampai 13 pasca konsepsi
Pada hari 6 pas!a konsepsi, vakuola-vakuola kecil muncul dalam massa
syncytiotrophoblastic. )akuola&vakuola bertumbuh dan menjadi menyatu, yang membentuk
sistem lacunae. 1a!unae dipisahkan dari satu dengan lainnya oleh pita syn!ytiotrophoblast, yang
disebut trabeculae. Massa syn!ytiotrophoblasti! dan sistem la!unar mengalami perluasan se!ara
melingkar di atas permukaan blastgo!yst se!ara keseluruhan. Pada hari +$ pas!a konsepsi,
blasto!yst telah berimplantasi se!ara dalam dan epitelium rahim menutup ke atas tempat
implantasi. Sel&sel !ytotrophoblasti! mengalami perluasan ke dalam trabe!ulae dan, pada hari +"
pas!a konsepsi, men!apai kulit trophoblasti!, yang akhirnya menjadi berkontak dengan
endometrium. Proliferasi trophoblasti! dan fusi syn!itial dia5ali pada kutub implantasi, yang
menjadikan trophoblast lebih tebal. Daerah pertumbuhan preferensial ini belakangan berubah
menjadi lempeng plasenta. 1ingkaran trophoblasti! yang lebih tipis di bagian yang
berseberangan hanya pada a5alnya berusaha men!apai struktur yang sama. Pada akhirnya, ini
mengalami atrophy dan menjadi khorion mulus, atau daun !horon. Pada titik ini, penutupan
blasto!yst oleh trophoblast terbagi menjadi tiga lapisan0
• Lempeng !horon! prmer, yang menghadap ke rongga blasto!ysti!,
• Sstem lacunar yang men!akup trabe!ulae, dan
• #ult trophoblastc, yang menghadap ke endometrium.
LEMPEN$ #H%&I%NI# P&IME&
1empeng khorionik primer terdiri dari !ytotrophoblast yang ditutupi oleh
syn!ytiotrophoblast pada sisi 9ibu:. Pada hari +; pas!a konsepsi, mesenkhim embryonik
4
-
8/18/2019 Kelainan Plasenta Dan Tali Pusat
5/36
menyebar di sekitar permukaan dalam dari rongga blasto!yst dan lapisan !ytotrophoblast. ni
membentuk lempeng khorionik tiga-lapis yang terdiri dari mesenkim, cytotrophoblast dan
syncytiotrophoblast . Dalam 5aktu yang bersamaan, per!abangan villus pertama terbentuk dari
trabe!ulae. #rabe!ulae untuk selanjutnya disebut batang villus, yang belakangan menjadi villus
batang. Sistem la!unar berubah menjadi ruang antarvillus. 1empeng khorionik membentuk
9kelopak: ke atas ruang antarvillus dan berfungsi sebagai dasar dari mana pohon&pohon villus
menggantung.
SISTEM LA'UNA&
Di ba5ah lempeng khorionik primer adalah sistem la!unar. Sekitar hari +$ pas!a
konsepsi trabe!ulae di invasi oleh sel&sel !ytotrophoblastik dari lempeng khorionik primer. Pada
permukaan ibu, trabeculae bergabung untuk membentuk kulit trophoblast. Syn!ytiotrophoblast
ada pada permukaan 9luminal: la!unae< di ba5ahnya ada zona !ytotrophoblast. Di ba5ah zona
!ytotrophoblast, dan menghadap ke jaringan ikat endometrial, adalah lapisan diskontinu
tambahan dari elemen&elemen syn!ytiotrophoblastik. Selama tahap&tahap a5al implantasi, erosi
jaringan ibu terjadi di ba5ah pengaruh lyti! trophoblast syn!ytial. Selanjutnya, terjadi proliferasi
dan migrasi trophoblast, yang menghasilkan invasi dalam dari endometrium dan myometrium
superfi!ial. ni di5ujudkan oleh elemen-elemen trophoblast yang mengalami multinukleasi dan
mononukleasi yang terpisah jauh dari kulit trophoblastic = trophoblast ekstravillus. #rophoblast
ekstravillus terlibat erat dalam perkembangan tempat implantasi termasuk invasi dan pemodelan&
ulang pembuluh&pembuluh de!idual. Dalam hal itu, sel&sel stroma endometrial berubah menjadi
sel&sel de!idual. Pada hari +$ pas!a konsepsi, trophoblast penginvasi menyebabkan disintegrasi
dinding pembuluh darah endometrial dan trophoblast ekstravillus yang mengalami ekspansi
menggantikan kulit trophoblasti!.
Sekitar hari +$ pas!a konsepsi, begitu !ytotrophoblast berekspansi ke dalam trabe!ulae,
ujung distal dari trabeculae bergabung dan membentuk lapisan paling luar dari trophoblast ,
kulit trophoblast. Pada a5alnya, ini adalah struktur syn!ytiotrophoblasti!, tetapi ketika
!ytotrophoblast men!apai kulit pada kira&kira hari + pas!a konsepsi, kulit menjadi lebih
heterogen. Syn!ytiotrophoblasti! menghadap ke la!unae, yang diikuti dengan !ytotrophoblast
dan kemudian lapisan diskontinu dari elemen&elemen syn!ytiotrophoblastik yang menghadap ke
jaringan ikat endometrial. Mulai dari hari $$ pas!a konsepsi ke atas, istilah kulit trophoblast
5
-
8/18/2019 Kelainan Plasenta Dan Tali Pusat
6/36
biasanya diganti dengan lempeng basal, suatu istilah yang men!akup dasar ruang antarvillus
bersama&sama dengan semua jaringan plasental dan maternal yang melekat padanya setelah
kelahiran.
Tahap Villus Awal: Hari 13 sampai 28 pasca konsepsi
Pada tahap villus a5al, !ytotrophoblast menginvasi trabe!ulae, dan ke!ambah
trophoblasti! tumbuh ke dalam la!unae untuk membentuk villus primer. Villus primer hanya
terdiri dari lapisan luar dari syncytiotrophoblast dan inti cytotrophoblast . Keberadaannya
menandai a5al dari tahap villus dari pla!entasi. Proliferasi lebih lanjut dan per!abangan
selanjutnya menginisiasi perkembangan pohon&pohon villus primitif, di mana batangnya berasal
dari bekas trabe!ulae. )illus yang menjaga hubungannya tetap ada dengan kulit trophoblastik
disebut villus penjangkaran. Selanjutnya, sel&sel yang berasal dari lapisan mesenkim lempeng
khorionik primer menginvasi villus, yang mengubahnya menjadi villus sekunder. Villus sekunder
terdiri dari lapisan luar syncytiotrophoblast, lapisan dalam cytotrophoblast dan inti jaringan
ikat .
Dalam beberapa hari, mesenkim berekspansi se!ara periferal ke ujung&ujung villus.
Mesenkhim villus yang sedang berekspansi tidak se!ara total men!apai kulit trophoblast.
Kumpulan&kumpulan !ytotrophoblast yang dikelilingi oleh lapisan tidak lengkap
syn!ytiotrophoblast tetap bertahan sebagai tiang&tiang sel. #iang&tiang sel tersebut merupakan
tempat pertumbuhan membujur dari villus penjangkaran dan juga sumber trophoblast di luar
villus. Se!ara fokal, ujung&ujung villus dari villus&villus yang mengapung&bebas bisa tidak
diinvasi oleh mesenkhim villus, dan ini menjadi pulau&pulau sel trophoblastik. Kapiler&kapiler
janin pertama mun!ul di dalam villus pada hari +6 sampai hari $( pas!a konsepsi. Kapiler&
kapiler tersebut berasal dari sel&sel pendahulu hemangioblastik, yang se!ara lokal berbeda dari
mesenkim. Kemunculan kapiler-kapiler di dalam stroma villus menandai perkembangan villus
tertier pertama. *ila segmen&segmen kapiler yang !ukup berfusi dengan satu sama lainnya untuk
membentuk dasar kapiler, ter!apailah sirkulasi fetoplasental lengkap. ni terjadi di a5al minggu
ke&lima. Pohon&pohon villus a5al berekspansi dengan !ara berikut0 Di permukaan villus yang
lebih besar, sel&sel !ytotrophoblast berproliferasi dan fusi syn!itial selanjutnya menghasilkan
ke!ambah syn!itial >trophoblasti!?.
6
-
8/18/2019 Kelainan Plasenta Dan Tali Pusat
7/36
Kecambah ini sebanding dengan villus primer awal karena hanya terdiri dari
!ytotrophoblast dan syn!ytiotrophoblast. Sebagian besar mengalami degenerasi, tetapi sedikit
diinvasi oleh mesenkhim villus dan berubah menjadi ke!ambah villus, yang sebanding dengan
villus sekunder . Kemudian pembuluh&pembuluh darah janin terbentuk di dalam stroma, serupa
dengan perkembangan villus tertier . Darah janin dan ibu berkontak erat dengan satu sama
lainnya segera setelah sirkulasi fetoplasental terbentuk. Kedua aliran darah selalu dipisahkan
oleh penghalang plasental, yang terdiri dari syn!ytiotrophoblast, !ytotrophoblast, lamina basal,
jaringan ikat dan endotelium janin. Pada trimester terakhir, !ytotrophoblast berhenti dan
endotelium janin dikelilingi oleh lamina basal endotel.
Bulan Kedua dan Seerusn!a
Dia5ali pada bulan kedua Pas!a Konsepsi, lapisan jaringan ikat dari lempeng khorionik
menjadi jaringan fibrotik yang semakin padat dan berserabut yang memanjang ke dalam batang&
batang villus. Selanjutnya, villus tertier mengalami proses diferensiasi yang kompleks yang
menghasilkan berbagai tipe villus yang berbeda dari satu dengan lainnya dalam struktur dan
fungsi. Dengan maturasi, syncytiotrophoblast berkurang ketebalannya dan cytotrophoblast
menjadi jarang . Diameter villus rata-rata meningkat, dan kapiler-kapiler janin semakin banyak
dan semakin dekat dengan permukaan villus. Perubahan ini menyebabkan penurunan yang
berarti dalam ketebalan penghalang plasenta dan dengan demikian menyebabkan penurunan
jarak difusi maternofetal rata&rata.
Perkem"an#an $em"ran %anin
Dengan kemun!ulan villus pertama, trophoblast pada kutub implantasi menjadi !horion
frondosum, !ikal&bakal plasenta. @horion frondosum kapsuler, yang merupakan kebalikan dari
kutub implantasi, a5alnya mengalami perkembangan yang bersesuaian, 5alaupun terlambat.
2kan tetapi, bera5al di akhir minggu ketiga Pas!a Konsepsi, penyusutan villus yang baru
terbentuk dan penghapusan ruang antarvillus sekitarnya mulai terjadi dan menyebar se!ara
lateral pada permukaan blasto!yt. Pada akhirnya, chorion, ruang antarvillus yang terhapus, sisa-
sisa villus dan kulit trophoblastik menyatu, yang membentuk !horion mulus atau daun !horion.
Proses ini menyebar se!ara perlahan&lahan sekitar 7(A permukaan kantong khorionik, yang
terus berlanjut hingga kira&kira bulan ke&empat. Dengan tergantung pada hubungan ruangnya
7
-
8/18/2019 Kelainan Plasenta Dan Tali Pusat
8/36
dengan kantong khorionik yang berimplantasi, de!idua terbagi menjadi beberapa segmen.
De!idua di tempat implantasi, di ba5ah blasto!yst dan kemudian plasenta, adalah de!idua basal
atau de!idua basalis. Ketika embrio menjadi terbenam se!ara total di dalam dinding endometrial,
de!idua menutup ke atas blasto!yst.
Pertumbuhan embrio dan plasenta menyebabkan de!idua menjorok ke dalam rongga
rahim. *agian menjorok dari de!idua inilah de!idua kapsuler atau de!idua !apsularis. De!idua
lainnya, yang tidak berkontak dengan blasto!yst >yaitu, pada dinding rahim yang berseberangan?,
adalah de!idua parietal atau de!idua vera. Dengan pertumbuhan kantong khorionik, de!idua
kapsuler mengalami degenerasi se!ara fokal, dan akhirnya menyentuh de!idua parietal. 2ntara
minggu ke&+ dan ke&$( pas!a konsepsi, chorion mulus, bersama-sama dengan decidua
kapsuler residual melekatnya, berfusi secara lokal dengan decidua parietal, yang dengan
demikian menghapus sebagian besar rongga rahim. Dari tanggal ini ke atas, !horion mulus
berkontak dengan permukaan de!idual dinding rahim atas hampir seluruh permukaannya. 2kan
tetapi, tidak ada fusi yang sesungguhnya antara de!idua !apsularis dan de!idua vera. Sel&sel ke!il
yang melapisi permukaan dalam dari trophoblast, sel-sel amniogenik , adalah !ikal&bakal dari
epitelium amnioni!. @elah yang memisahkan sel&sel ini dari embryoblast, yang pada akhirnya
menjadi rongga amniotik. Sebelum minggu ke&+$ pas!a konsepsi, rongga amniotik dipisahkan
dari khorion oleh !airan khorionik, magma retikular.
Mesenkhim ekstraembryoni! mengalami perluasan untu menutupi permukaan epitelium
amnionik dan menjadi mesoderma amnionik. Selama minggu ke&' hingga ke&7 pas!a konsepsi,
mesoderm amnioni! berfusi dengan mesoderma khorionik, yang dia5ali di tempat penyelipan
tali pusat pada lempeng khorionik. Proses ini selesai pada minggu ke&+$ pas!a konsepsi. 2kan
tetapi, fusi amnion dan chorion tidak pernah total, dan dengan demikian kedua membran selalu
mudah disorongkan pada satu dengan lainnya. ni berbeda dari situasi dalam tali pusat di mana
amnio yang sedang berekspansi menjadi melekat erat pada permukaan tali pusat dan berfusi
ketat dengannya.
8
-
8/18/2019 Kelainan Plasenta Dan Tali Pusat
9/36
PLASENTA ABN%&MAL
PLASENTA P&E(IA
)* De+ens
Plasenta previa ialah plasenta yang letaknya abnormal, yaitu pada segmen ba5ah
rahim sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh permukaan jalan lahir. *eberapa
defenisi lain mengatakan plasenta previa adalah plasenta yang berlokasi dekat dengan
ostium uteri internum.
,* #las+!as
Keadaan ini dibagi menjadi empat bagian yaitu 0
+. Plasenta previa totalis0 dimana ostium uteri internum tertutup seluruhnya oleh plasenta.
$. Plasenta previa parsialis0 dimana ostium uteri internum sebagian ditutupi oleh plasenta.
". Plasenta previa marginalis0 dimana bagian tepi dari plasenta berada di pinggir dari
ostium uteri internum.
;. Plasenta letak rendah0 dimana plasenta berimplantasi pada segmen ba5ah rahim, tetapi
tepi dari plasenta tidak men!apai ostium uteri internum, namun berada didekatnya.
*eberapa literatur membagi plasenta previa dengan menggunakan pembagian grade
sampai grade ), namun pada dasarnya pembagian tersebut tidaklah berbeda jauh.
2da juga yang membagi menjadi hanya tiga bagian yaitu plasenta letak rendah,
plasenta previa parsialis, dan plasenta previa totalis. #ingkatan dari plasenta previa ini
tergantung dari besarnya ukuran dilatasi serviks pada saat pemeriksaan.
9
-
8/18/2019 Kelainan Plasenta Dan Tali Pusat
10/36
Gambar USG Transvaginal Plasenta letak rendah rendah The plasenta tepi adalah 18 mm ! """ !# dari $s serviks internal"
n!ompleteB partial pla!enta previaCSG Doppler dan 5arna gambar menunjukkan margin yang lebih rendah dari plasenta sebagian menutupi
os internal menunjukkan plasenta previa parsial.
1%
-
8/18/2019 Kelainan Plasenta Dan Tali Pusat
11/36
@omplete pla!enta previa
Gambar CSG ini menunjukkan plasenta sepenuhnya menutupi os interna ># S?, sehingga
diagnostik lengkap plasenta previa.
Sebagai !ontoh plasenta letak rendah pada pembukaan $ !m dapat menjadi plasenta
previa parsialis pada pembukaan serviks 6 !m karena dilatasi serviks telah men!apai
plasenta.Kebalikannya, plasenta previa yang tampaknya menutupi seluruh ostium uteri
internum pada saat belum terjadi dilatasi, akan menjadi plasenta previa parsialis pada
pembukaan ; !m karena dilatasi serviks melebihi tepi dari plasenta. Pada keadaan ini, baik
plasenta previa totalis ataupun plasenta previa parsialis akan terjadi pelepasan sebagian
plasenta yang tak dapat dihindari, sebagai akibat dari pembentukan segmen ba5ah rahim dan
dilatasi serviks. Pelepasan ini akan menyebabkan terjadinya perdarahan yang akan kita temui
sebagai perdarahan ante partum. 2ngka kejadian dari plasenta previa adalah (,A atau +
diantara $(( persalinan. Di %umah Sakit Dr. @ipto Mangunkusumo terjadi "7 kasus plasenta
previa di antara ;76+ persalinan yang terdaftar, atau kira&kira + di antara +$ persalinan+",+.
11
-
8/18/2019 Kelainan Plasenta Dan Tali Pusat
12/36
". Etolog Plasenta Pre-a
/tiologi tentang mengapa plasenta tumbuh pada segmen ba5ah rahim tidak dapat
diterangkan dengan jelas. Eaktor resiko terjadinya plasenta previa adalah multi paritas dan
pertambahan usia ibu. Persalinan sebelumnya dengan seksio sesar atau abortus juga
meningkatkan kemungkinan terjadinya plasenta previa. Singh dkk., melaporkan adanya
plasenta previa pada ",FA 5anita hamil dengan ri5ayat persalinan dengan seksio sesarea
pada kehamilan sebelumnya. 2danya gangguan pada vaskularisasi desidua, akibat dari adanya
atropi dan inflamasi, berperan pada terjadinya plasenta previa+.
4illiam dkk., juga menemukan bah5a dengan merokok resiko terjadinya plasenta previa
meningkat dua kali lipat. #eori yang diberikan ialah bah5a hipoksemia menyebabkan
terjadinya kompensasi dari plasenta sehingga terjadi hipertropi. Se!ara ultrasonografi dapat
kita lihat letak dari plasenta. Pada usia kehamilan muda sering didapatkan adanya plasenta
letak rendah. 3al ini disebabkan pada kehamilan muda segmen ba5ah rahim belum terbentuk.
#etapi dengan meningkatnya usia gestasi, perlahan&lahan didapatkan perubahan letak
plasenta. Perubahan posisi dari plasenta ini tampaknya disebabkan karena pembesaran
segmen atas rahim dan pembentukan segmen ba5ah rahim. Disarankan bagi 5anita hamil
dengan diagnosis plasenta letak rendah pada saat kehamilan muda untuk melakukan
pemeriksaan ultrasonografi pada usia kehamilan "$&"; minggu untuk melihat apakah terjadi
perubahan letak plasenta atau tidak ",+.
;* Dagnosa
Klinis
2danya perdarahan antepartum. Pemeriksaan abdomen dan biasanya menemukan rahim non&
lembut, lembut dan santai. Manuver 1eopold mungkin menemukan janin dalam posisi
sungsang atau miring atau berbaring melintang sebagai akibat dari posisi abnormal plasenta.Malpresentation ditemukan pada sekitar "A kasus. )agina eaminaton dihindari dalam kasus
yang diketahui dari plasenta previa.
Konfirmasi Diagnostik
12
-
8/18/2019 Kelainan Plasenta Dan Tali Pusat
13/36
Previa dapat dikonfirmasikan dengan ultrasound. #ransvaginal CSG memiliki akurasi yang
unggul dibandingkan dengan transabdominal satu, sehingga memungkinkan pengukuran jarak
antara plasenta dan os serviks.
Positif palsu mungkin karena alasan berikut0
H Kandung kemih terlalu penuh mengompresi segmen ba5ah rahim
H Kontraksi miometrium simulasi jaringan plasenta di lokasi yang abnormal rendah
H 25al kehamilan posisi rendah, yang pada trimester ketiga mungkin sepenuhnya normal
karena pertumbuhan diferensial rahim. Dalam kasus tersebut, ulangi pemindaian dilakukan
setelah selang 5aktu +&"( menit.
.* Penatala!sanaan Plasenta Pre-a
Penderita dengan plasenta previa datang dengan keluhan adanya perdarahan
pervaginam pada kehamilan trimester kedua dan trimester ketiga. Penatalaksanaan plasenta
previa tergantung dari usia gestasi penderita dimana akan dilakukan penatalaksanaan aktif
yaitu mengakhiri kehamilan >terminasi?, ataupun ekspektatif yaitu mempertahankan
kehamilan selama mungkinF,++.
PLASENTA A#&ETA/ IN#&ETA DAN PE&ETA
*iasanya, plasenta akan lepas se!ara spontan dari implantasinya di uterus beberapa menit
pertama setelah kelahiran bayi. Penyebab tersering terjadinya kelambatan pelepasan plasenta
ialah adanya kontraksi uterus yang tidak adekuat.. 1ebih jarang lagi ialah plasenta menempel erat
pada tempat implantasinya. Disebabkan karena lapisan desidua yang tipis atau tidak ada
sehingga lapisan yang seharusnya akan menghalangi makin dalamnya trofoblast masuk ke dalam
endometrium juga tidak ada. Plasenta akreta adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan implantasi plasenta yang sangat kuat menempel pada dinding uterus, akibat dari
tidak adanya desidua basalis dan ketidak sempurnaan pembentukan lapisan fibrinoid atau
lapisan nitabu!h. Seperti telah disebutkan sebelumnya lapisan ini menghalangi masuknya
trofoblas lebih dalam lagi. Pembagian dari keadaan ini ialah7,++0
13
-
8/18/2019 Kelainan Plasenta Dan Tali Pusat
14/36
+. Plasenta akreta0 dimana implantasi jonjot korion plasenta hingga men!apai lapisan
miometrium.$. Plasenta inkreta0 dimana implantasi jonjot korion plasenta hingga memasuki lapisan
miometrium.
". Plasenta per!reta0 dimana implantasi jonjot korion plasenta yang menembus lapisan
otot hingga men!apai lapisan serosa dinding uterus.
Perlekatan abnormal dari jonjot korion ini juga dapat melibatkan seluruh kotiledon >total?,
beberapa kotiledon >parsial? atau hanya satu kotiledon >fokal?. 2ngka kejadian sebenarnya dari
plasenta akreta, inkreta, dan perkreta se!ara pasti tidak diketahui. *reen dkk melaporkan data
yang didapatkan dari laporan yang dilaporkan dari tahun +6F+, bah5a insiden nya bervariasi dari
+ dalam ;( persalinan hingga + dalam 7(.((( persalinan",7,+".
+. /tiologi plasenta akreta, inkreta, dan perkreta Seperti telah disebutkan sebelumnya bah5a
etiologinya ialah kelainan pada desidua basalis dan tidak terbentuknya lapisan fibrinoid
>lapisan itabu!h?, sehingga jonjot korion dapat terus masuk untuk berimplantasi.
Keadaan yang mempengaruhi hal ini ialah implantasi pada segmen ba5ah rahim, jaringan
parut pada bekas seksiosesar sebelumnya atau bekas insisi pada uterus, ataupun bekas
kuretase.
$. Eo dkk.,melaporkan dari '$$ kasus plasenta akreta yang didapatkan pada tahun +F;
sampai +F'F, ditemukan karakteristik sebagai berikut+" 0
+. Plasenta previa ditemukan pada sepertiga kasus.
$. Seperempat kasus ternyata adalah 5anita dengan ri5ayat bekas seksio sesaria pada
persalinan sebelumnya.
". 3ampir seperempat kasus sebelumnya mendapatkan kuretase
;. Seperempatnya merupakan kehamilan keenam atau lebih.
Cntuk membuat diagnosis plasenta akreta sebelum melahirkan adalah bah5a hal itumemungkinkan untuk peren!anaan multidisiplin dalam upaya untuk meminimalkan
morbiditas ibu atau neonatal potensial dan kematian. Diagnosis biasanya ditegakkan dengan
ultrasonografi dan kadang&kadang dilengkapi dengan magneti! resonan!e imaging >M%?.
$ambar usg Plasenta A!reta
14
-
8/18/2019 Kelainan Plasenta Dan Tali Pusat
15/36
Sonogram demonstratingabsen!e >arro5s? of the
intervening myometrium
bet5een the pla!enta anduterine serosa
@olor Doppler imagedemonstrating absen!e of
intervening myometrium >short
arro5? and abnormal bladder&uterine 5all vas!ularization
>long arro5?
Sonogram demonstratingnumerous vas!ular la!unae
>asterisks? 5ithin the pla!enta
in a patient 5ith pla!entaa!!reta
1aporan serupa dilaporkan pada kasus yang didapatkan pada penelitian tahun +F7(an,
tetapi dengan angka kejadian yang telah menurun. 8uga dilaporkan bah5a ditemukan hampir
separuh plasenta pada 5anita dengan bekas seksio sesarea terdapat serat miometrium yang
terdeteksi se!ara mikroskopis. Diagnosis pasti dari plasenta akreta, inkreta dan perkreta hanya
didapatkan dari hasil pemeriksaan histopatologi, dengan demikian dapat terlihat sedalam apa
invasi ultrasonografi
#ransvaginal dan transabdominal ultrasonografi adalah teknik diagnostik saling
melengkapi dan harus digunakan sebagai diperlukan. CSG transvaginal adalah aman untuk
pasien dengan plasenta previa dan memungkinkan pemeriksaan yang lebih lengkap dari segmen
ba5ah rahim. Sebuah situs lampiran plasenta normal ditandai dengan batas hypoe!hoi! antara
plasenta dan kandung kemih. Eitur&fitur ultrasonografi sugestif dari plasenta akreta meliputi
la!unae berbentuk tidak teratur plasenta >ruang&ruang vaskular? dalam plasenta, penipisan
miometrium yang melapisi plasenta, hilangnya retropla!ental Iruang yang jelas,I penonjolan dari
plasenta ke dalam kandung kemih, peningkatan vas!ular dari pembuluh uterus antarmuka serosa&
kandung kemih, dan aliran darah turbulen melalui la!unae pada Doppler ultrasonografi. 2danya
15
-
8/18/2019 Kelainan Plasenta Dan Tali Pusat
16/36
kehadiran dan meningkatnya jumlah la!unae dalam plasenta pada +&$( minggu kehamilan telah
terbukti untuk menjadi tanda&tanda ultrasonografi paling prediktif dari plasenta akreta, dengan
sensitivitas dari 7FA dan nilai prediksi positif dari F$A . 1a!unae ni dapat mengakibatkan
dalam plasenta memiliki Ingengat&dimakanI atau Ikeju S5issI penampilan++,+.
Se!ara keseluruhan, grays!ale ultrasonografi adalah !ukup untuk mendiagnosis plasenta
akreta, dengan sensitivitas dari 77&67A, spesifisitas dari F'&F6A, nilai prediksi positif dari '&
F"A, dan nilai prediktif negatif dari F6 >+", +;?. #he penggunaan kekuasaan Doppler, 5arna
Doppler, atau pen!itraan tiga&dimensi tidak se!ara signifikan meningkatkan sensitivitas
diagnostik dibandingkan dengan yang di!apai oleh grays!ale ultrasonografi saja'
PLASENTA 0ENEST&ATA
Pada anomali yang jarang ini, bagian tengah dari plasenta dis!oid menghilang. Pada
beberapa kasus, ada lubang yang sebenarnya di dalam plasenta tetapi defeknya lebih sering
mengenai jaringan villus saja, dan lempeng korionik tetap utuh. Se!ara klinis, kondisi ini
menganjurkan pen!arian lobulus plasenta yang tertinggal.
PLASENTA E#ST&A#%&IAL
Ketika lempeng korionik, yang terletak disisi plasenta janin, lebih ke!il dari pada lempeng
basal plasenta, yang terletak disisi ibu, bagian perifernya terbuka dan digunakan istilah plasenta
ekstrakorial. 8ika permukaan plasenta janin seperti itu menampakan depresi sentral yang
dikelilingi oleh !in!in putih abu&abu dan menebal, maka disebut plasenta sirkumvalata dengan
desidua yang berdegenerasi dan fibrin diantaranya. Didalam !in!in, permukaan janin
menunjukkan gambaran sepeti biasa, ke!uali pembuluh darah yang besar tiba&tiba terhenti di
pinggir !in!in. 8ika !in!in tidak memiliki depresi sentral, plasentanya disebut sirkummarginata.
16
-
8/18/2019 Kelainan Plasenta Dan Tali Pusat
17/36
Pada plasenta sirkumvalata, ada peningkatan risiko perdarahan ante partum, dari solusio
plasenta maupun perdarahan janin serta resiko pelahiran kurang bulan, kematian perinatal, dan
malformasi kongenital.
PLASENTA MEMB&ANASEASeluruh atau sebagian besar membrane janin jarang diliputi oleh villi fungsional. Plasenta
membranasea kadang dapat meningkatkan kejadian perdarahan serius akibat plasenta previa atau
akreta".
PLASENTA BE&BENTU# 'IN'IN
Pada kurang dari + dalam '.((( pelahiran , plasenta berbentuk anular, dan kadang&kadang
ditemukan jaringan plasenta berbentuk !in!in yang lengkap. Perkembangan ini mungkin
merupakan varian dari plasenta membranasea. Karena atrofi jaringan di bagian !in!in, bentuk
tapal kuda lebih sering ditemukan. Kelainan ini tampaknya berkaitan dengan kemungkinan
perdarahan ante partum dan pas!a partum yang lebih besar dan hambatan pertumbuhan janin,++.
PLASENTA MULTIPEL DEN$AN "ANIN TUN$$AL
Plasenta tidak biasanya membentuk !akram yang terpisah dan berukuran hampir sama. #ali
pusat menyisip diantara kedua lobus plasenta ke dalam jembatan penghubung korionik atau ke
dalam membrane yang menyelangi. Kondisi ini disebut plasenta bilobata, tetapi juga dikenal
sebagai plasenta bipartite atau plasenta dupleks. Eo dan Sebire >$((7? melaporkan insidennya
sekitar + dalam "( pelahiran. Sebuah plasenta yang terdiri dari tiga lobus atau lebih jarang
ditemukan dan disebut multilobata6,+;.
L%BUS SU#SENTU&IATA
Plasenta ini adalah versi plasenta bilobata yang lebih ke!il. Satu lobus aksesorius atau
lebih yang ke!il berkembang dalam membrane pada jarak tertentu dari plasenta utama, dan
lobus&lobus itu biasanya memiliki jaringan vaskuler yang berasal dari janin. Meski insidennya
telah disebutkan oleh *enirs!hke dkk.,>$(('? setinggi persen, yang kami temui lebih jarang.
Suzuki dkk.,>$((F? men!atat insiden lobus suksenturiata yang lebih tinggi dua kali lipat pada
plasenta kembar. 1obus aksesori kadang&kadang dapat tertinggal di dalam uterus setelah
pelahiran dan dapat mengakibatkan perdarahan yang serius. Dalam beberapa kasus, adanya vasa
previa dapat menyebabkan perdarahan janin yang berbahaya saat pelahiran.
$AN$$UAN SIULASI PLASENTA
17
-
8/18/2019 Kelainan Plasenta Dan Tali Pusat
18/36
Se!ara konseptual, kelainan perfusi plasenta dapat dikelompokkan menjadi 0 >+? Gangguan
aliran darah ibu menuju atau didalam plasenta dan >$? Gangguan aliran darah janin melalui villi.
Sebagian besar lesi ini sering dijumpai dan ditemukan pada plasenta matur yang normal. Meski
kelainan ini membatasi aliran darah maksimal dari plasenta, !adangan fungsional plasenta sangat
besar. *eberapa ahli memperkirakan bah5a plasenta dapat kehilangan villinya hingga "( persen
tanpa menimbulkan efek yang buruk pada janin;.
$AN$$UAN ALI&AN DA&AH IBU
Sejumlah lesi dapat menghambat atau mengurangi aliran darah intervillus.
A* In+ar! Bagan Dasar Pada Ibu
stilah infark tidaklah tepat karena kondisi ini mengendapkan lapisan fibrinoid padat pada
lempeng basal plasenta. Permukaan bergelombang, tebal, putih, dan keras ini bertindak
sebagai blokade terhadap aliran darah ibu yang normal. nfark ini menyebabkan hambatan
pertumbuhan janin, abortus, pelahiran kurang bulan, dan lahir mati. Kondisi ini kadang
berulang pada kehamilan berikutnya. /tiopatogenesisnya belum jelas diketahui, meskipun
mungki berhubungan dengan trombofilia pada ibu.
)illi korionik mendapatkan oksigen hanya dari sirkulasi maternal hanya dari pembuluh
darah uteroplasental, yang meman!arkan darah keruang intervillus. Penyakit uteroplasental
yang mengurangi atau menghalangi hubungan ini dapat mengakibatkan infark villus. Meski
infark ini adalah lesi yang biasa terjadi pada plasenta matur, jika jumlahnya banyak,
insufisiensi plasenta dapat terjadi. 8ika infark tebal, terletak ditengah, dan terdistribusi se!ara
a!ak, kondisi ini dapat menyebabkan preeklampsia atau lupus anti koagulan,+$,+'.
B* Endapan 0brnod Per-llus
18
-
8/18/2019 Kelainan Plasenta Dan Tali Pusat
19/36
odul&nodul ke!il ber5arna kuning&putih didalam plasenta ini dianggap sebagai bagian
penuaan plasenta yang normal. odul ini terbentuk ketika arus aliran darah ibu yang normal
disekitar villus diperlambat, yang menyebabkan stasis darah dan endapan fibrin. 1apisan
fibrin ini mengurangi oksigenase ke villus sehingga mengakibatkan nekrosis sinsitiotrofoblas.
2pabila terjadi se!ara ekstrem, lesi ini dapat menyebabkan hambatan pertumbuhan janin atau
kematian janin",7.
$AN$$UAN ALI&AN DA&AH "ANIN
2da beberapa lesi yang dapat menghambat aliran darah fetoplasental.
A* 0etal Thrombotc (asculopathy
Darah janin mengalir dari dua arteri umbilikalis ke dalam plasenta. 2rteri ini membelah
dan !abang&!abangnya mele5ati permukaan plasenta. 2khirnya, pembuluh darah ini
mendarahi villi batang individual, yang dapat membentuk thrombus dan menghambat aliran
darah janin. Pada bagian distal dari titik obstruksi, bagian&bagian villus yang terkena menjadi
tidak berfungsi. #rombis biasanya dite mukan pada plasenta matur namun dapat menjadi
bermakna se!ara klinis jika sebagian besar villi hilang.
B* Hematoma
Sebagaimana ditunjukkan, hematoma subamnionik terletak diantara plasenta dan
amnion. 3ematoma ini paling sering terjadi se!ara akut selama persalinan kala tiga saat traksi
tali pusat menyebabkan pe!ahnya pembuluh darah didekat insersi tali pusat. Pada lesi yang
kronis, perdarahan fetomaternal atau hambatan pertumbuhan janin telah dilaporkan >Deans
dan jauniau,+FF6?. Selain itu, kondisi ini dapat sulit dibedakan dengan massa plasenta
berbahaya lainnya seperti korioangioma.
19
-
8/18/2019 Kelainan Plasenta Dan Tali Pusat
20/36
'* #als+!as Plasenta
Garam kalsium dapat mengendap diseluruh plasenta, tetapi paling sering ditemukan
pada permukaan ibu di !akram basal. Kalsifikasi dikaitkan dengan nullipara, status
sosioekonomi yang lebih tinggi, dan kadang kalsium serum ibu yang tinggi. Kalsifikasi dapat
dilihat dengan sonografi, namun kriteria untuk menilai derajatnya belum ditemukan berguna
untuk memprediksi prognosis neonatus",.
CSG Gambar di atas menunjukkan !al!if!ations makro padat dalam plasenta dalam ";
kehamilan minggu tua. Sekali lagi, meskipun ini tingkat kalsifikasi tidak biasa >baik kepadatan
dan jumlah kalsifikasi fokus?, memiliki sedikit signifikansi klinis. amun, tindak lanjut
sonografi mungkin disarankan untuk menyingkirkan morbiditas janin mungkin. 4arna Doppler
gambar plasenta menunjukkan aliran normal dalam jaringan.
2%
-
8/18/2019 Kelainan Plasenta Dan Tali Pusat
21/36
$rade 1 0
• 2khir trimester +&a5al trimester $
• e!hogeni!ity moderat Seragam
• plat !horioni! halus tanpa lekukan
$rade )
• Mild $nd trimester&a5al trimester ke&" >J +6&$F 5ks?
21
-
8/18/2019 Kelainan Plasenta Dan Tali Pusat
22/36
• lekukan 3alus plat !horioni!
• Ke!il, kalsifikasi difus >hypere!hoi!? se!ara a!ak tersebar di plasenta
$rade ,
• 2khir trimester ke&" >J "( 5ks pengiriman?
• lekukan yang lebih besar di sepanjang lempeng korionik
• kalsifikasi yang lebih besar dalam Idot&dashI konfigurasi sepanjang
piringan basilar
$rade 2
• "F 5ks & tanggal posting
• lekukan lengkap plat !horioni! melalui pelat basilar men!iptakan
IkotiledonI >bagian dari plasenta dipisahkan oleh lekukan?
• kalsifikasi tidak teratur 1agi dengan membayangi signifikan
• *isa menandakan dysmaturity plasenta yang dapat menyebabkan P8#
22
-
8/18/2019 Kelainan Plasenta Dan Tali Pusat
23/36
• #erkait dengan merokok, hipertensi kronis, S1/, diabetes
TUM%& PLASENTA
A* #oroangoma
Karena kemiripan komponen&komponennya seperti pembuluh darah dan stroma villus
korionik, istilah korioangioma atau korangioma dianggap yang paling sesuai. ni adalah satu&
satunya tumor jinak pada plasenta dan memiliki insiden sekitar + persen. Kadar alfa&
fetoprotein serum ibu >maternal serum alpha&fetoprotein >MS2EP?? dapat meningkat pada
keadaan ini dan mungkin memerlukan evaluasi sonografi. Karakteristik yang umum
ditemukan adalah lesi berbatas tegas, bulat, sebagian besar hypoekhoik dekat permukaan
korionik dan menonjol kedalam rongga amnion. Memeriksa peningkatan aliran darah dengan
Doppler ber5arna dapat membantu dalam membedakan lesi ini dari massa plasenta lain.
Massa yang ke!il biasanya asimptomatik ,F.
amun, tumor besar, terutama yang berukuran lebih dari !m, dapat berhubungan
dengan anastomosis arteriovenosa yang signifikan didalam plasenta, yang menyebabkan
anemia pada janin dan hidrops fetalis. Perdarahan antepartum, pelahiran kurang bulan,
kelainan !airan ketuban, dan hambatan pertumbuhan janin dapat menyulitkan tumor besar.
Karena sekuele janin yang berat dengan tumor besar, pengobatannya dapat meliputi upaya
untuk mengurangi aliran darah ke tumor dengan !ara oklusi atau ablasi pembuluh darah$,.
23
-
8/18/2019 Kelainan Plasenta Dan Tali Pusat
24/36
B* Metastase Tumor !e Plasenta
#umor ganas jarang bermetastasis ke plasenta. *eberapa tumor ganas yang paling sering
bermetastasis ke plasenta yaitu melanoma, leukemia, limfoma, dan kanker payudara. Sel
tumor biasanya terbatas didalam ruang intervillus. leh karena itu, metastasis ke janin jarang
terjadi, tetapi paling sering terjadi pada melanoma.
24
-
8/18/2019 Kelainan Plasenta Dan Tali Pusat
25/36
*2*
TALI PUSAT
P&'K&$BA()A( TAL* P+SAT
Perkembangan tali pusat terkait erat dengan perkembangan selaput ketuban. Di akhir
minggu kedua Pas!a Konsepsi, embrioblast di dalam rongga blasto!ysti! dikelilingi oleh jaring
longgar dari sel&sel mesodermal. @akera embrionik berlapis&dobel berada di antara vesikel
amnionik dan kantong telur primer. Dalam keadaan basal terhadap vesikel amnionik, sel&sel
mesodermal memadat dan membentuk batang hubung , yang merupakan cikal-bakal awal dari
tali pusat . Selama periode yang sama, perluasan serupa&duktus dari kantong telur, yang berasal
dari daerah kaudal masa mendatang dari embrio, tumbuh menjadi batang penghubung. Struktur
inilah allantois sementara, kandung kemih ekstra embrionik primitif . Sisa&sisa dari elemen&
elemen allantoik bisa ditemukan pada bagian&bagian tali pusat pada aterm. Minggu&minggu
selanjutnya di!irikan oleh tiga proses perkembangan.
Pertama, embrio berputar sedemikian rupa sehingga kantung telur berputar ke arah kutub
implantasi dan bukan menjauhinya. Kedua, rongga amnioti! membesar dan mengalami perluasan
di sekitar embrio. #erakhir, !akera embrionik yang pada a5alnya rata menjadi bengkok ke arahanteroposterior dan lateral dan dengan demikian mengalami 93erniasi: ke dalam rongga
amniotik. *egitu embrio melengkung, ia membagi kantong telur menjadi duktus intra&embrionik
>usus? dan bagian ekstraembrionik >duktus omphalomesenterik?, yang membesar se!ara periferal
untuk membentuk vesikel kantong telur ekstraembrionik. *aik allantois maupun kantong telur
ekstraembrionik mengalami perluasan ke dalam mesenkim batang penghubung. 2ntara hari $6
dan ;( Pas!a Konsepsi, rongga amniotik yang sedang mengalami ekspansi mengelilingi embrio
dan batang penghubung, allantois dan kantong telur menjadi terkompresi ke tali pipih yang
ditutupi oleh epitelium amniotik , tali pusat.
#ali pusat memanjang begitu embrio 9Prolaps: ke arah belakang ke dalam kantong
amniotik. Selama proses ekspansi yang sama, mesenkim amniotik menyetuh se!ara lokal dan
akhirnya berfusi dengan mesoderm khorionik, yang dengan demikian menghapuskan rongga
eksokoelomi!. Ease ini selesai pada +$ minggu. Selama minggu ketiga Pas!a Konsepsi, kantong
25
-
8/18/2019 Kelainan Plasenta Dan Tali Pusat
26/36
telur ekstraembrionik atau duktus omphalomesenterik, yang terhubung dengan usus embrio, dan
allantosis menjadi dipasok dengan pembuluh&pembuluh darah janin. Dua arteri allantoi! berasal
dari arteri iliak internal, dan satu vena allantoik memasuki vena hati. Pembuluh&pembuluh darah
allantoik ini menginvasi plasenta dan menjadi terhubung dengan pembuluh&pembuluh villus.
Partisipasi allantoik dalam vaskularisasi plasenta merupakan alasan bah5a plasenta manusia
adalah plasenta 9khorioallantoik:.
Di bandingkan dengan janin normal, kelompok tanpa kumparan mempunyai insidensi
kematian intrauterine, persalinan preterm, deselerasi bunyi jantung anak berulang, operasi akibat
ga5at janin, mekonium staining, dan abnormalitas kariotipe anatomis. 3ipoplasia uteri
umbilikalis didefenisikan sebagai diameter diantara kedua umbilikalis $ mm. 2rteri umbilikalis
mempunyai diskordansi gelombang aliran darah pada absennya patologi plasenta. Pada sebuah
kasus, dua dari enam janin dengan kondisi ini menunjukkan out!ome perinatal yang
menyimpang. Malformasi vaskuler tali pusat, seperti varises vena umbilikalis dan aneurisma
arteri umbilikalis jarang ditemukan. 2neurisma arteri umbilikalis berpotensi mematikan janin
intra utero, karena kompresi vena umbilikalis. Dilatasi kistik vena umbilikalis dihubungkan
dengan peningkatan insidensi kematian intrauterine7,++,+.
Pengu!uran Tal Pusat
)* Pan3ang
Sebagian besar tali pusat memliki panjang (&'( !m, dan sangat sedikit yang tidak
normal, pendek atau panjang. #ali pusat yang pendek dapat menyebabkan kondisi perinatal
yang tidak baik seperti hambatan pertumbuhan janin, malformasi kongenital, distress
intrapartum, dan resiko kematian meningkat dua kali lipat > *erg dan %ayburn, +FF<
Krako5iak dkk., $((; ?. #ali pusat yang terlalu panjang lebih sering mengakibatkan Prolapsus
tali pusat atau belitan, anomaly, distres dan kematian janin.
Panjang tali pusat dipengaruhi se!ara positif oleh volume !airan amnion dan mobilitas
janin. Miller dkk., >+F6+? mengidentifikasi frek5ensi tali pusat memendek yang lebih tinggi
26
-
8/18/2019 Kelainan Plasenta Dan Tali Pusat
27/36
jika terdapat ketidak leluasaan janin yang kronis akibat oligohidramnion atau gerakan janin
menurun, seperti yang terlihat pada sindrom Do5n atau disfungsi ekstremitas",7,+;.
, . Dameter
Pengukuran panjang tali pusat pada masa antenatal memiliki keterbatasan teknis. Karena
alasan ini, para peneliti telah mengevaluasi diameter tali pusat sebagai penanda janin yang
prediktif. Meski tali pusat yang ke!il menyebabkan pertumbuhan janin yang jelek dan tali
pusat berdiameter besar dengan makrosomia, manfaat para meter ini se!ara klinis masih tidak
jelas.
2* $ulungan Tal Pusat 4 'ord 'olng 5
Pada sebagian besar kasus, pembuluh darah umbilikal melingkar melalui tali pusat, dan
perkiraan jumlah gulungan per satuan panjang dapat ditentukan. Cmbili!al @oiling nde
> C@ ? ini didefenisikan sebagai jumlah gulungan yang lengkap dibagi dengan panjang tali
pusat dalam sentimeter > Strong dkk., +FF; ?. Pada masa antenatal, gulungan dapat ditentukan
dengan sonografi, meski dengan sensitivitas yang lebih rendah daripada pengukuran paska
partum > Predani! dkk.,$(( ?. Se!ara klinis, hipo!oiling telah dikaitkan dengan kematian
janin, sedangkan hiper!oiling berkaitan dengan hambatan pertumbuhan janin dan asidosis
serta asfiksia janin intra partum. Keduanya telah dikaitkan dengan trisomi dan arteri
umbilikalis tunggal > de 1aat dkk., $((, $((', $((7< Predani! dkk., $((! ?,6,+"
"umlah Pembuluh Darah
)* Arter Umbl!als Tunggal
Dalam tinjauan hampir "(.((( pelahiran, 3eifetz >+F6;? menemukan bah5a insiden
arteri umbilikalis tunggal adalah (,'" persen pada kelahiran hidup, +,F$ pada kematian
perinatal, dan " persen pada kembar. nsidennya meningkat pada 5anita dengan diabetes,
epilepsy, preeklampsi, perdarahan antepartum, oligohidramnion atau hidramnion, dan
kelainan kromosom. Meskipun pada beberapa teori, atrofi sekunder pada arteri umbilikalis
yang normal sebelumnya paling umum diterima sebagai etiologinya.
27
-
8/18/2019 Kelainan Plasenta Dan Tali Pusat
28/36
Pada banyak kasus, arteri umbilikalis tunggal terdeteksi oleh penapisan sonografi rutin.
3ill dkk., >$((+? melaporkan bah5a jumlah pembuluh darah tali pusat dapat dihitung dengan
pemeriksaan sonografi pada hampir F6 persen kasus yang diteliti antara usia kehamilan +7
dan "' minggu.
Pada sebagian besar janin, tali pusat dengan dua pembuluh darah merupakan temuan
tersendiri dan tidak berhubungan dengan anomaly lain. #etapi sampai sepertiga dari semua
bayi dengan satu arteri umbilikalis saja telah dikaitkan dengan anomali;,6,++.
,* Tal Pusat Empat Pembuluh Darah
nspeksi se!ara hati&hati dapat menyingkap suatu vena sisa. 3al ini jarang terjadi, dan
hubungannya dengan peningkatan risikokelainan !ongenital tidak jelas.
2* Penyatuan Arter Umbl!als
Selama perkembangan embriologi, arteri umbilikalis jarang gagal membelah, dan
akibatnya, men!iptakan dua lumen yang menyatu. 3al ini dapat terjadi sepanjang tali pusat,
tetapi bila sebagian, biasanya ditemukan menjelang insersi tali pusat ke plasenta > Lamada
dkk., $(( ?. Eujikura > $((" ? men!atat angka insersi tali pusat marginal atau velamentosa
yang lebih tinggi, namun tidak ditemukan kelainan janin ba5aan.
INSE&SI TALI PUSAT
Insers Margnal
#ali pusat biasanya berinsersi pada atau dekat bagian tengah permukaan plasenta janin.
nsersi tali pusat di tepi plasenta kadang&kadang disebut sebagai plasenta *attledore. Keadaan ini
ditemukan pada sekitar 7 persen plasenta aterm. Dengan penge!ualian bah5a tali pusatnya
terlepas selama pelahiran plasenta, kondisi ini tidak banyak bermakna se!ara klinis.
Insers Bercabang
28
-
8/18/2019 Kelainan Plasenta Dan Tali Pusat
29/36
Pada anomali yang jarang ini, lokasi insersi normal, tetapi pembuluh darah umbilikal
kehilangan 4harton jelly perlindungannya sesaat sebelum insersi. 2kibatnya, pembuluh darah
umbilikalis hanya ditutupi oleh amnion dan rentan terhadap kompresi, putaran dan thrombosis.
Insers (elamentosa
8enis insersi ini memiliki makna klinis yang !ukup penting. Pembuluh darah umbilikalis
menyebar di dalam selaput membrane pada jarak tertentu dari tepi plasenta, yang sekitarnya
hanya di kelilingi oleh lipatan amnion. 2kibatnya, pembuluh darah rentan terhadap kompresi,
yang dapat menyebabkan anoksia pada janin. Meskipun insidennya sekitar + persen, insersi
velamentosa lebih sering bersamaan dengan plasenta previa dan kehamilan multifetal.
(asa Pre-a
Dalam beberap kasus insersi velamentosa, pembuluh darah plasenta membentang diatas
serviks, terletak antara serviks dan bagian terendah janin, dan hanya ditopang oleh selaput
membrane. 2kibatnya, pembuluh darah tidak hanya rentan terhadap kompresi yang dapat
menyebabkan anoksia pada janin, tetapi juga rentan terhadap laserasi, yang dapat mengakibatkan
eksanguinasi pada janin. Cntungnya vasa previa jarang terjadi,1ee dkk., >$(((?
mengidentifikasinya pada + dari .$(( kehamilan. Eaktor resiko meliputi plasenta bilobataatau
suksenturiata dan plasenta previa pada trimester kedua, dengan atau tanpa migrasi. 3al ini juga
meningkat pada kehamilan yang dihasilkan dari fertilisasi in vitro >in vitro fertilization >)E??,
29
-
8/18/2019 Kelainan Plasenta Dan Tali Pusat
30/36
dan kondisi ini diyakini berasal dari tingkat insersi tali pusat abnormal yang lebih besar dengan
kehamilan yang sangat dipahami.
#elanan Tal Pusat 6ang Mampu Menghambat Alran Darah
Smpul
Simpul semu mun!ul sebagai tonjolan&tonjolan yang menonjol dari permukaan tali pusat
dan merupakan fokal suatu pembuluh darah atau 4harton jelly, tanpa makna klinis. Pada simpul
sejati, gerakan aktif janin men!iptakan simpul tali pusat. nsiden simpul sejati adalah sekitar +
persen, dan ini lebih sering terjadi pada kembar mono amnion. %esiko bayi lahir mati meningkat
lima sampai sepuluh kali lipat pada kehamilan dengan simpul sejati. Pada janin yang hidup,
5alaupun kelainan denyut jantung meningkat selama persalinan pada komplikasi ini, nilai asam
basa darah tali pusat biasanya normal.
Leng!ungan
#ali pusat sering melingkar disekitar bagian&bagian janin, dan hal ini lebih mungkin terjadi
pada tali pusat yang lebih panjang. #ali pusat yang melingkari leher disebut sebagai Nuchal
ord , dan beberapa penelitian besar telah melaporkan satu lengkungan u!hal @ord pada $(
sampai "; persen pelahiran< dua lengkungan pada $, sampai persen< dan tiga lengkungan pada
(,$ sampai (, persen. Seiring majunya persalinan, kontraksi dapat menekan pembuluh darah tali
pusat dan menyebabkan deselerasi denyut jantung janin yang menetap sampai kontraksi berhenti.
Pada persalinan, $( persen janin dengan u!hal @ord memiliki deselerasi denyut jantung
bervariasi yang sedang atau berat, dan juga lebih !enderung memiliki P3 arteri umbilikalis yang
lebih rendah.
Presentas 0un!ul
8arang terjadi, tali pusat dapat menjadi bagian terendah dalam persalinan dan paling sering
dikaitkan dengan malpersentasi janin. Prolapsus tali pusat atau kelainan denyut jantung janin
merupakan temuan persalinan yang didapatkan, meskipun presentasi funikuli dapat di
3%
-
8/18/2019 Kelainan Plasenta Dan Tali Pusat
31/36
identifikasi pada masa antenatal dengan sonografi dan dengan !olor flo5 Doppler. 8ika
ditemukan selama persalianan, kondisi ini merupakan indikasi dilakukan pelahiran @aesar.
Str!tur Tal Pusat
ni adalah penyempitan diameter tali pusat setempat yang biasanya terjadi pada daerah
insersi umbilikalis janin. #idak adanya 4harton 8elly dan stenosis atau obliterasi pembuluh
darah tali pusat pada segmen yang sempit merupakan !iri&!iri karakteristik patologis. Sebagian
besar janin lahir mati.
Hematoma
Kumpulan darah ini disebabkan oleh tali pusat yang pendek, trauma, dan lilitan. Kondisi
ini mungkin akibat dari rupture variks, biasanya dari vena umbilikalis, dengan efusi darah
kedalam tali pusat. 3ematoma juga dapat disebabkan oleh fungsi vena umbilikalis.
#sta
Kista tali pusat kadang dapat ditemukan di sepanjang jalur tali pusat dan dibedakan
menjadi kista sejati atau pseudo kista, menurut asal mereka. Kista sejati adalah sisa&sisa allantois
epitel berlapis dan dapat timbul bersamaan dengan urakus paten persisten.Sebaliknya,
pseudokista yang lebih sering ditemukan terbentuk dari degenerasi lokal 4harton jelly.
Keduanya memiliki tampilan yang serupa.
Kista tali pusat tunggal yang ditemukan pada trimester pertama !enderung untuk beresolusi
sepenuhnya, sedangkan kista multiple dapat menandakan keguguran atau aneuploidi. Selain itu,
pseudokista yang menetap diluar ini dapat menyebabkan defek anomali struktural dan
kromosom, terutama trisomi +6 dan +".
Tromboss
#rombosis pembuluh darah tali pusat intra uteri adalah peristi5a yang jarang terjadi.
Sekitar 7( persen adalah vena, $( persen adalah vena dan arteri dan +( persen adalah trombosis
arteri. #rombosis vena memiliki tingkat morbiditas dan mortalitas perinatal yang lebih rendah
31
-
8/18/2019 Kelainan Plasenta Dan Tali Pusat
32/36
dari pada trombosis arteri. Lang terakhir ini menyebabkan hambatan pertumbuhan janin dan
kematian janin.
Dlatas Pembuluh Darah
)ariks vena umbilikalis adalah dilatasi fokal nyata yang dapat berkembang didalam bagian
intra amnionik vena umbilikalis atau di dalam bagian intra abdominal janin. Dilatasi pembuluh
darah yang ditemukan di intra abdominal telah meningkatkan angka kematian janin, anomali
stru!tural, dan aneoploidi. Komplikasi yang paling umum adalah rupture variks, trombosis
variks, kompresi arteri umbilikalis, dan gagal jantung janin akibat peningkatan preload.
2neurisma arteri umbilikalis adalah penipisan dinding pembuluh darah ba5aan yang
langka dengan hilangnya penyokong dari 4harton jelli. Memang, sebagian besar kelainan ini
terbentuk di atau dekat insersi tali pusat ke dalam plasenta, yang tidak memiliki penyokong ini.
#erdapat hubungan dengan arteri umbilikalis tunggal, trisomi +6, hambatan pertumbuhan janin,
dan bayi lahir mati. #elah dikatakan bah5a aneurisma ini menyebabkan hipoksia dan kematian
janin akibat kompresi vena umbilikalis.
32
-
8/18/2019 Kelainan Plasenta Dan Tali Pusat
33/36
BAB I(
#ESIMPULAN
Kelainan&kelainan plasenta dan tali pusat merupakan kelainan di dalam perjalanan
persalinan pada ibu hamil. Ma!am&ma!am kelainan pada plasenta meliputi Plasenta previa ialah
suatu keadaan dimana plasenta menutupi atau berada sangat dekat dengan ostium uteri internum
Keadaan ini dibagi menjadi empat bagian yaitu 0
+. Plasenta previa totalis0 dimana ostium uteri internum tertutup seluruhnya oleh plasenta.
$. Plasenta previa parsialis0 dimana ostium uteri internum sebagian ditutupi oleh plasenta.
". Plasenta previa marginalis0 dimana bagian tepi dari plasenta berada di pinggir dari
ostium uteri internum.
;. Plasenta letak rendah0 dimana plasenta berimplantasi pada segmen ba5ah rahim, tetapi
tepi dari plasenta tidak men!apai ostium uteri internum, namun berada didekatnya.
Plasenta akreta adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan implantasi plasenta
yang sangat kuat menempel pada dinding uterus, akibat dari tidak adanya desidua basalis dan
ketidak sempurnaan pembentukan lapisan fibrinoid atau lapisan nitabu!h. Seperti telah
disebutkan sebelumnya lapisan ini menghalangi masuknya trofoblas lebih dalam lagi. Pembagian
dari keadaan ini ialah0
+. Plasenta akreta0 dimana implantasi jonjot korion plasenta hingga men!apai lapisanmiometrium.
$. Plasenta inkreta0 dimana implantasi jonjot korion plasenta hingga memasuki lapisanmiometrium.
". Plasenta per!reta0 dimana implantasi jonjot korion plasenta yang menembus lapisan
otot hingga men!apai lapisan serosa dinding uterus.
33
-
8/18/2019 Kelainan Plasenta Dan Tali Pusat
34/36
Perlekatan abnormal dari jonjot korion ini juga dapat melibatkan seluruh kotiledon >total?,
beberapa kotiledon >parsial? atau hanya satu kotiledon >fokal?. 2ngka kejadian sebenarnya dari
plasenta akreta, inkreta, dan perkreta se!ara pasti tidak diketahui. *reen dkk melaporkan data
yang didapatkan dari laporan yang dilaporkan dari tahun +6F+, bah5a insiden nya bervariasi dari
+ dalam ;( persalinan hingga + dalam 7(.((( persalinan. Plasenta Eenestrata, Plasenta
ekstrakorial, Plasenta Membranasea, Plasenta *erbentuk @in!in, Plasenta Multipel dengan janin
tunggal, 1obus suksenturiata.
Gangguan sirkulasi dapat dikelompokkan menjadi 0 >+? Gangguan aliran darah ibu menuju
atau didalam plasenta dan >$? Gangguan aliran darah janin melalui villi.nfark bagian dasar pada
ibu, nfark ini menyebabkan hambatan pertumbuhan janin, abortus, pelahiran kurang bulan, dan
lahir mati. Kondisi ini kadang berulang pada kehamilan berikutnya. 3ematoma ini paling sering
terjadi se!ara akut selama persalinan kala tiga saat traksi tali pusat menyebabkan pe!ahnya
pembuluh darah didekat insersi tali pusat.
Pada kalsifikasi plasenta dapat dikaitkan dengan nullipara, status sosioekonomi yang lebih
tinggi, dan kadang kalsium serum ibu yang tinggi. Kalsifikasi dapat dilihat dengan sonografi,
namun kriteria untuk menilai derajatnya belum ditemukan berguna untuk memprediksi prognosis
neonatus.#umor plasenta meliputi korioangioma merupakan satu&satunya tumor jinak pada
plasenta dan memiliki insiden sekitar + persen. Kadar alfa&fetoprotein serum ibu >maternal serum
alpha&fetoprotein >MS2EP?? dapat meningkat pada keadaan ini dan mungkin memerlukan
evaluasi sonografi. Karakteristik yang umum ditemukan adalah lesi berbatas tegas, bulat,
sebagian besar hypoekhoik dekat permukaan korionik dan menonjol kedalam rongga amnion.
Kelainan plasenta meliputi pengukuran tali pusat, gulungan tali pusat > @ord @oiling ?,
8umlah pembuluh darah meliputi arteri umbilikalis tunggal yang mana nsidennya meningkat
pada 5anita dengan diabetes, epilepsy, preeklampsi, perdarahan antepartum, oligohidramnion
atau hidramnion, dan kelainan kromosom. arteri umbilikalis tunggal terdeteksi oleh penapisan
sonografi rutin, pemeriksaan sonografi pada hampir F6 persen kasus yang diteliti antara usia
kehamilan +7 dan "' minggu.
nsersi tali pusat meliputi insersi marginalis dimana keadaan ini ditemukan pada sekitar 7
persen plasenta aterm. Dengan penge!ualian bah5a tali pusatnya terlepas selama pelahiran
plasenta, kondisi ini tidak banyak bermakna se!ara klinis. Kelainan tali pusat yang mampu
34
-
8/18/2019 Kelainan Plasenta Dan Tali Pusat
35/36
menghambat aliran darah yang meliputi simpul, 1engkungan, presentasi funikuli, stritur tali
pusat, hematoma, kista, thrombosis, dilatasi pembuluh darah.
DA0TA& PUSTA#A
+. Klarits!h P, 3aeusler M, Karpf /, et al 0 Spontaneus intrauterine umbili!al artery
thrombosisleading to severe fetal gro5th restri!tion. Pla!enta $F0"7;, $((6$. 2l&2dnani M, Sebire 8 0 #he role of perinatal pathologi!al eamination in
sub!lini!al infe!tion in obstetri!. *est Pra!t %es @lin bstet Gynae!ol $+
-
8/18/2019 Kelainan Plasenta Dan Tali Pusat
36/36
+". Klapholz 30 Pla!enta previa. n0 Eriedman /2, *orten M, @hapin DS0 bstetri!a
de!isio making. $nd ed. Singapore0 Manlygraphi! Publishers Pte 1td, +F66< 66&6F
+;. Kaplan @G0 Postpartum eamination of the pla!enta. n0 @lin obstet gyne!ol "F<+FF'< "&;6
+. 2ltshuler G, 3yde S%0 @lini!opathologi! impli!ation of pla!ental pathology. n0
@lin obstet gyne!ol "F< +FF'< ;F&7(
+'. %ubin 340 Pla!enta a!!reta. n0 Eriedman /2, *orten M, @hapin DS0 bstetri!al
de!ision making. $nd ed. Singapore0 Manlygraphi! Publishers Pte 1td, +F66< F(&F+
+7. @anterino 8@, Modestin&Sorrentino M, Muen!h M), et al 0 )asa Previa0 Prenata
diagnosis and evaluation 5ith "& dimensional sonography and po5er angiography.8
Cltrasound Med $;07$+, $((