KELOMPOK 3

27
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Tn. MAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga Disusun Oleh : Era Yohan R.A Sheila Anwar Simforia Zita Aldeliana Jurusan : Ilmu Keperawatan Semester : 6A | Kelompok 3 STIKES BANTEN Jl. Rawa Buntu No.10, BSD CITY – Serpong 15318 Telp: 021-7587 1242 / 7587 1245 Tangerang Selatan 2014

description

jj

Transcript of KELOMPOK 3

Page 1: KELOMPOK 3

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Tn.

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga

Disusun Oleh :

Era Yohan R.A

Sheila Anwar

Simforia Zita Aldeliana

Jurusan : Ilmu Keperawatan

Semester : 6A | Kelompok 3

STIKES BANTEN

Jl. Rawa Buntu No.10, BSD CITY – Serpong 15318

Telp: 021-7587 1242 / 7587 1245

Tangerang Selatan

2014

Page 2: KELOMPOK 3

1.1 Latar Belakang

A. Pengertian Keluarga

Keluarga adalah sekumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama

melalui ikatan perkawinan dan kedekatan emosi yang masing-masing

mengidentifikasi diri sebagai bagian dari keluarga (Ekasari, 2000).

Menurut Duval, 1997 (dalam Supartini, 2004) mengemukakan bahwa

keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan,

adopsi, dan kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya

yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial

setiap anggota.

Bailon, 1978 (dalam Achjar, 2010) berpendapat bahwa keluarga sebagai dua

atau lebih individu yang berhubungan karena hubungan darah, ikatan perkawinan

atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dalam

peranannya dan menciptakan serta mempertahankan budaya.

Keluarga adalah suatu sistem sosial yang dapat menggambarkan adanya

jaringan kerja dari orang-orang yang secara regular berinteraksi satu sama lain

yang ditunjukkan oleh adanya hubungan yang saling tergantung dan

mempengaruhi dalam rangka mencapai tujuan (Leininger, 1976).

Jadi dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah sekumpulan dua orang atau

lebih yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, hubungan darah, hidup

dalam satu rumah tangga, memiliki kedekatan emosional, dan berinteraksi satu

sama lain yang saling ketergantungan untuk menciptakan atau mempertahankan

budaya, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial setiap

anggota dalam rangka mencapai tujuan bersama.

B. Tahap dan Tugas Perkembangan Keluarga

Tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga menurut Duval 1985 dan

Friedman 1998, ada 8 tahap tumbuh kembang keluarga, yaitu :

1. Tahap I : Keluarga Pemula

Page 3: KELOMPOK 3

Keluarga pemula merujuk pada pasangan menikah/tahap pernikahan.

Tugas perkembangan keluarga saat ini adalah membangun perkawinan

yang saling memuaskan, menghubungkan jaringan persaudaraan secara

harmonis, merencanakan keluarga berencana.

2. Tahap II : Keluarga sedang mengasuh anak (anak tertua bayi sampai

umur 30 bulan)

Tugas perkembangan keluarga pada tahap II, yaitu membentuk keluarga

muda sebagai sebuah unit, mempertahankan hubungan perkawinan yang

memuaskan, memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan

menambahkan peran orang tua kakek dan nenek dan mensosialisasikan

dengan lingkungan keluarga besar masing-masing pasangan.

3. Tahap III : Keluarga dengan anak usia pra sekolah (anak tertua berumur

2-6 tahun)

Tugas perkembangan keluarga pada tahap III, yaitu memenuhi kebutuhan

anggota keluarga, mensosialisasikan anak, mengintegrasikan anak yang

baru sementara tetap memenuhi kebutuhan anak yang lainnya,

mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga dan luar keluarga,

menanamkan nilai dan norma kehidupan, mulai mengenalkan kultur

keluarga, menanamkan keyakinan beragama, memenuhi kebutuhan

bermain anak.

4. Tahap IV : Keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua usia 6-13

tahun)

Tugas perkembangan keluarga tahap IV, yaitu mensosialisasikan anak

termasuk meningkatkan prestasi sekolah dan mengembangkan hubungan

dengan teman sebaya, mempertahankan hubungan perkawinan yang

memuaskan, memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga,

membiasakan belajar teratur, memperhatikan anak saat menyelesaikan

tugas sekolah.

5. Tahap V: Keluarga dengan anak remaja (anak tertua umur 13-20 tahun)

Page 4: KELOMPOK 3

Tugas perkembangan keluarga pada tahap V, yaitu menyeimbangkan

kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja menjadi dewasa dan

mandiri, memfokuskan kembali hubungan perkawinan, berkomunikasi

secara terbuka antara orang tua dan anak-anak, memberikan perhatian,

memberikan kebebasan dalam batasan tanggung jawab, mempertahankan

komunikasi terbuka dua arah.

6. Tahap VI : Keluarga yang melepas anak usia dewasa muda (mencakup

anak pertama sampai anak terakhir yang meninggalkan rumah)

Tahap ini adalah tahap keluarga melepas anak dewasa muda dengan tugas

perkembangan keluarga antara lain : memperluas siklus keluarga dengan

memasukkan anggota keluarga baru yang didapat dari hasil pernikahan

anak-anaknya, melanjutkan untuk memperbaharui dan menyelesaikan

kembali hubungan perkawinan, membantu orang tua lanjut usia dan sakit-

sakitan dari suami dan istri.

7. Tahap VII : Orang tua usia pertengahan (tanpa jabatan atau pensiunan)

Tahap keluarga pertengahan dimulai ketika anak terakhir meninggalkan

rumah dan berakhir atau kematian salah satu pasangan. Tahap ini juga

dimulai ketika orang tua memasuki usia 45-55 tahun dan berakhir pada

saat pasangan pensiun. Tugas perkembangannya adalah menyediakan

lingkungan yang sehat, mempertahankan hubungan yang memuaskan dan

penuh arah dengan lansia dan anak-anak, memperoleh hubungna

perkawinan yang kokoh.

8. Tahap VIII : Keluarga dalam tahap pensiunan dan lansia

Dimulai dengan salah satu atau kedua pasangan memasuki masa pensiun

terutama berlangsung hingga salah satu pasangan meninggal dan berakhir

dengan pasangan lain meninggal. Tugas perkembangan keluarga adalah

mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan, menyesuaikan

terhadap pendapatan yang menurun, mempertahankan hubungan

perkawinan, menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan dan

mempertahankan ikatan keluarga antara generasi.

Page 5: KELOMPOK 3

C. Tipe Keluarga

1. Menurut Maclin, 1988 (dalam Achjar, 2010) pembagian tipe keluarga, yaitu :

a. Keluarga Tradisional

1) Keluarga inti adalah keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak-

anak yang hidup dalam rumah tangga yang sama.

2) Keluarga dengan orang tua tunggal yaitu keluarga yang hanya dengan

satu orang yang mengepalai akibat dari perceraian, pisah, atau

ditinggalkan.

3) Pasangan inti hanya terdiri dari suami dan istri saja, tanpa anak atau

tidak ada anak yang tinggal bersama mereka.

4) Bujang dewasa yang tinggal sendiri

5) Pasangan usia pertengahan atau lansia, suami sebagai pencari nafkah,

istri tinggal di rumah dengan anak sudah kawin atau bekerja.

6) Jaringan keluarga besar, terdiri dari dua keluarga inti atau lebih atau

anggota yang tidak menikah hidup berdekatan dalam daerah geografis.

b. Keluarga non tradisional

1) Keluarga dengan orang tua yang mempunyai anak tetapi tidak

menikah (biasanya terdiri dari ibu dan anaknya).

2) Pasangan suami istri yang tidak menikah dan telah mempunyai anak

3) Keluarga gay/ lesbian adalah pasangan yang berjenis kelamin sama

hidup bersama sebagai pasangan yang menikah

4) Keluarga kemuni adalah rumah tangga yang terdiri dari lebih satu

pasangan monogamy dengan anak-anak, secara bersama menggunakan

fasilitas, sumber dan mempunyai pengalaman yang sama.

2. Menurut Allender dan Spradley (2001)

a. Keluarga tradisional

1) Keluarga Inti (Nuclear Family) yaitu keluarga yang terdiri dari suami,

istri, dan anak kandung atau anak angkat

Page 6: KELOMPOK 3

2) Keluarga besar (extended family) yaitu keluarga inti ditambah dengan

keluarga lain yang mempunyai hubungan darah, misalnya kakek,

nenek, paman, dan bibi

3) Keluarga dyad yaitu rumah tangga yang terdiri dari suami istri tanpa

anak

4) Single parent yaitu rumah tangga yang terdiri dari satu orang tua

dengan anak kandung atau anak angkat, yang disebabkan karena

perceraian atau kematian.

5) Single adult yaitu rumah tangga yang hanya terdiri dariseorang dewasa

saja

6) Keluarga usia lanjut yaitu rumah tangga yang terdiri dari suami istri

yang berusia lanjut.

b. Keluarga non tradisional

1) Commune family yaitu lebih dari satu keluarga tanpa pertalian darah

hidup serumah

2) Orang tua (ayah/ ibu) yang tidak ada ikatan perkawinan dan anak

hidup bersama dalam satu rumah

3) Homoseksual yaitu dua individu yang sejenis kelamin hidup bersama

dalam satu rumah tangga

4) Menurut Carter dan Mc Goldrick (1988) dalam Setiawan dan

Darmawan (2005)

a. Keluarga berantai (sereal family) yaitu keluarga yang terdiri dari

wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan

satu keluarga inti.

b. Keluarga berkomposisi yaitu keluarga yang perkawinannya

berpoligami dan hidup secara bersama-sama.

c. Keluarga kabitas yaitu keluarga yang terbentuk tanpa pernikahan

Page 7: KELOMPOK 3

D. Fungsi Keluarga

Fungsi keluarga merupakan hasil atau konsekuensi dari struktur

keluarga atau sesuatu tentang apa yang dilakukan oleh keluarganya :

Fungsi keluarga menurut Friedman (1998) dalam Setiawati dan Darmawan

(2005), yaitu:

1. Fungsi afektif

Fungsi afektif merupakan fungsi keluarga dalam memenuhi kebutuhan

pemeliharaan kepribadian anggota keluarga.

2. Fungsi sosialisasi

Fungsi sosialisasi bercermin dalam melakukan pembinaan sosialisasi

pada anak, membentuk nilai dan norma yang diyakini anak, memberikan

batasan perilaku yang boleh dan tidak boleh pada anak, meneruskan nilai-

nilai budaya anak.

3. Fungsi perawatan kesehatan

Fungsi perawatan kesehatan keluarga merupakan fungsi keluarga dalam

melindungi keamanan dan kesehatan seluruh anggota keluarga serta

menjamin pemenuhan kebutuhan perkembangan fisik, mental, dan

spiritual, dengan cara memelihara dan merawat anggota keluarga serta

mengenali kondisi sakit tiap anggota keluarga.

4. Fungsi ekonomi

Fungsi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan keluarga seperti sandang,

pangan, dan papan, dan kebutuhan lainnya melalui keefektifan sumber

daya keluarga.

5. Fungsi biologis

Fungsi biologis bukan hanya ditujukan untuk meneruskn keturunan tetapi

untuk memelihara dan membesarkan anak untuk kelanjutan generasi

selanjutnya.

6. Fungsi psikologis

Fungsi psikologis terlihat bagaimana keluarga memberikan kasih saying

dan rasa aman/ memberikan perhatian diantara anggota keluarga,

Page 8: KELOMPOK 3

membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga dan memberikan

identitas keluarga.

7. Fungsi pendidikan

Fungsi pendidikan diberikan keluarga dalam rangka memberikan

pengetahuan, keterampilan membentuk perilaku anak, mempersiapkan

anak untuk kehidupan dewasa mendidik anak sesuai dengan tingkatan

perkembangannya.

E. Tugas Keluarga

Tugas keluarga merupakan pengumpulan data yang berkaitan dengan

ketidakmampuan keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan. Asuhan

keperawatan keluarga mencantumkan lima tugas keluarga sebagai paparan

etiologi/ penyebab masalah dan biasanya dikaji pada saat penjajagan tahap II

bila ditemui data malaadapti pada keluarga. Lima tugas keluarga yang diaksud

adalah:

1. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah, termasuk bagaimana

persepsi keluarga terhadap tingkat keparahan penyakit, pengertian, tanda

dan gejala, factor penyebab dan persepsi keluarga terhadap masalah

yang dialami keluarga.

2. Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan, termasuk sejauh

mana keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya masalah, bagaimana

masalah dirasakan keluarga, bagaimana keluarga menanggapi masalah

yang dihadapi, adakah rasa takut terhadap akibat atau adakah sifat

negative dari keluarga terhadap masalah kesehatan, bagaimana system

pengambilan keputusan yag dilakukan keluarga terhadap anggota

keluarga yang sakit.

3. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit, seperti

bagaimana keluarga mengetahui keadaan sakitnya, sifat, dan

perkembangan perawatan yang diperlukan, sumber-sumber yang ada

Page 9: KELOMPOK 3

dalam keluarga serta sikap keluarga terhadap anggota keluarga yang

sakit.

4. Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan seperti pentingnya

hygiene sanitasi bagi keluarga, upaya pencegahan penyakit yang

dilakukan keluarga. Upaya pemeliharaan lingkungan yang dilakukan

keluarga, kekompakan anggota keluarga dalam menata lingkungan

dalam dan lingkungan luar rumah yang berdampak terhadap kesehatan

keluarga.

5. Ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan,

seperti kepercayaan keluarga terhadap petugas kesehatan dan fasilitas

pelayanan kesehatan, keberadaan fasilitas kesehatan yang ada,

keuntungan keluarga terhadap penggunaan fasilitas kesehatan, apakah

pelayanan kesehatan terjangkau oleh keluarga, adakah pengalaman yang

kurang baik yang dipersepsikan keluarga.

F. Macam-Macam Keluarga

1. Patrilineal

Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam

beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.

2. Matrilineal

Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam

beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.

3. Matrilokal

Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri

4. Patrilokal

Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami

5. Keluarga Kawinan

Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga,

dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya

hubungan dengan suami istri ( Nasrul Effendy, 1998 )

Page 10: KELOMPOK 3

G. Struktur Keluarga

1. Struktur egalisasi: masing-masing keluarga mempunyai ha yang sama

dalam menyampaikan pendapat (demokrasi) Struktur yang hangat,

menerima dan toleransi

2. Struktur yang terbuka, dan anggota yang terbuka: mendorong kejujuran

dan kebenaran (honesty dan authenticity)

3. Struktur yang kaku: suka melawan dan tergantung pada peraturan

4. Struktur yang bebas: tidak adanya aturan yang memaksakan

(permisivenes)

5. Struktur yang kasar: abuse (menyiksa, kejam dan kasar)

6. Suasana emosi yang dingin (isolasi, sukar berteman)

7. Disorganisasi keluarga (disfungi idividu, stress emosional)

Menurut Friedman (1988) struktur keluarga terdiri atas:

1. Pola dan proses komunikasi

2. Struktur peran

3. Struktur kekuatan

4. Nilai-nilai keluarga

H. Struktur Kekuatan

1. Legitimate power/authority (hak untuk mengontrol) seperti orang tua

terhadap anak

2. Referent power (seseorang yang ditiru)

3. Resource or expert power (pendapat, ahli dlll)

4. Reward power (pengaruh kekuatan karena adanya harapan yang akan

diterima)

5. Coercive power (pengaruh yang dipaksakan sesuai keinginannya)

6. Informational power (pengaruh yang dilalui melalui persuasi)

7. Affective power (pengaruh yang diberikan melalui manipulasi dengan

cinta kasih misalnya hubungan sexual)

Page 11: KELOMPOK 3

I. Nilai – Nilai Keluarga

1. Nilai merupakan suatu system, sikap dan kepercayaan yang secara sadar

atau tidak, mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai

keluarga juga merupakan suatu pedoman perilaku dan pedoman bagi

perkembangan norma dan peraturan.

2. Norma adalah pola perilaku yang baik, menurut masyarakat berdasarkan

system nilai dalam keluarga.

3. Budaya adalah kumpulan dari pola perilaku yang dapat dipelajari, dibagi

dan ditularkan dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah.

4. Nilai merupakan suatu system, sikap dan kepercayaan yang secara sadar

atau tidak, mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai

keluarga juga merupakan suatu pedoman perilaku dan pedoman bagi

perkembangan norma dan peraturan.

5. Norma adalah pola perilaku yang baik, menurut masyarakat berdasarkan

system nilai dalam keluarga.

6. Budaya adalah kumpulan dari pola perilaku yang dapat dipelajari, dibagi

dan ditularkan dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah

J. Dimensi Dasar Struktur Keluarga

1. Pola dan proses Komunikasi

2. Struktur peran

3. Struktur kekuatan

4. Nilai – Nilai Keluarga

K. Pola Dan Proses Komunikasi

1. Bersifat terbuka dan jujur

2. Selalu menyelesaikan konflik keluarga

3. Berfikir positif

4. Tidak mengulang–ulang isu dan pendapat sendiri

Page 12: KELOMPOK 3

L. Struktur Peran

1. Peran merupakan serangkaian prilaku yang diharapkan sesuai dengan

posisi sosial yang diberikan

2. Status/posisi: individu dalam masyarakat al : atatus sebagai istri / suami

atau anak

M. Nilai – Nilai Keluarga

1. Nilai : suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang secara sadar atau tidak

sadar

2. Norma : pola prilaku ayng baik , berdasarkan sistem nilai dlm klg

3. Budaya : kumpulan dari pola prilaku yang dapat di pelajari

N. Tahapan Keluarga Sejahtera

1. Keluarga Prasejahtera

Keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara

minimal, yaitu kebutuhan akan pengajaran agama, pangan, sandang,

papan, dan kesehatan. Keluarga yang belum dapat memenuhi salah satu

atau indikator keluarga sejahtera tahap I.

2. Keluarga Sejahtera Tahap I

Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal

tetapi belum dapat memenuhi sosial psikologisnya, yaitu kebutuhan

pendidikan, KB, interaksi dalam keluarga, interaksi dengan lingkungan

tempat tinggal, dan transportasi.

Keluarga Sejahtera I, Kebutuhan dasar 1-5 Telah Terpenuhi, Yaitu

a. Melaksanakan ibadah menurut agamanya oleh masing – masing

anggota keluarga

b. Pada umumnya anggota keluarga makan dua kali atau lebih

c. Seluruh anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk

aktifitas di rumah, bekerja, sekolah, dan berpergian

Page 13: KELOMPOK 3

d. Lantai rumah terluas bukan lantai rumah

e. Bila anak sakit atau PUS ingin ber KB dibawa kesarana kesehatan

3. Keluarga Sejahtera Tahap II

Keluarga telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal,

telah dapat memenuhi kebutuhan sosial psikologisnya, tetapi belum dapat

memenuhi kebutuhan pengembangannya misal kebutuhan akan

menabung dan memperoleh informasi.

Pada Keluarga Sejahtera II, Kebutuhan Fisik dan Sosial Psikologis Telah

terpenuhi dengan indikator :

a. Anggota keluarga melaksanakan ibadah secara teratur

b. Makan dua kali sehari atau lebih

c. Pakaian berbeda untuk setiap keperluan

d. Lantai rumah bukan dari tanah

e. Anak sakit dan PUS ingin ber KB dibawa ke sarana kesehtan

f. Paling kurang sekali seminggu keluarga menyediakan

daging/ikan/telur

g. Seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel

pakaian baru petahun

h. Luas lantai rumah paling kurang 8 m² untuk tiap penghuni rumah

i. Seluruh anggota keluarga dlm 3 bulan terakhir dalam keadaan sehat

shg dpt melaksanakan fungsinya masing-masing

j. Paling kurang satu anggota klg 15 thn keatas berpenghasilan tetap

k. Seluruh anggota keluarga yang berumur 10 – 60 tahun bisa baca tulis

huruf latin

l. Anak usia sekolah 7 – 15 tahun bersekolah pada saat ini

m. Bila anak hidup 2 atau lebih, keluarga yang masih PUS memakai

kontrasepsi (kecuali sedang hamil)

Indikator Keluarga Sejahtera Tahap II ditambah :

a) Mempunyai upaya untuk meningkatkan pengetahuan agama

Page 14: KELOMPOK 3

b) Sebagian penghasilan bisa disisihkan unt tabungan keluarga

c) Biasanya makan bersama minimal 1 kali sehari dan dimanfaatkan

unt berkomunikasi

d) Ikut serta dlm kegiatan kemasyarakatan di lingkungan tempat

tinggalnya

e) Mengadakan rekreasi bersama minimal 1 kali dalam 6 bulan

f) Dapat memperoleh berita dari surat kabar/radio/TV/majalah

g) Anggota keluargamampu menggunakan sarana transportasi sesuai

kondisi daerah

4. Keluarga Sejahtera Tahap III

Keluarga dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar, sosial, psikologis dan

pengembangan keluarganya tetapi belum dapat memberikan sumbangan

yang maksimal thd masyarakat secara teratur dalam bentuk material dan

keuangan unt sosial kemasyarakatan dan juga berperan aktif dalam

kegiatan kemasyarakatan.

5. Keluarga Sejahtera Tahap III Plus

Keluarga yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar, sosial,

psikologis, dan pengembangannya telah terpenuhi serta memiliki

kepedulian sosial yang tinggi pada masyarakat.

1.2 Teori Asuhan Keperawatan Keluarga

1. Pengkajian

Pengkajian adalah sekumpulan tindakan yang digunakan oleh perawat

untuk mengukur keadaan klien (keluarga) dengan menangani norma-norma

kesehatan keluarga maupun sosial, yang merupakan system terintegrasi dan

kesanggupan keluarga untuk mengatasinya. (Effendy, 1998)

Pengumpulan data dalam pengkajian dilakukan dengan wawancara,

observasi, dan pemeriksaan fisik dan studi dokumentasi. Pengkajian asuhan

Page 15: KELOMPOK 3

keperawatan keluarga menurut teori/model Family Centre Nursing Friedman

(1988), meliputi 7 komponen pengkajian yaitu :

a. Data Umum

1)      Identitas kepala keluarga

2)      Komposisi anggota keluarga

3)      Genogram

4)      Tipe keluarga

5)      Suku bangsa

6)      Agama

7)      Status sosial ekonomi keluarga

b. Aktifitas rekreasi keluarga

1) Riwayat dan tahap perkembangan keluarga

2) Tahap perkembangan keluarga saat ini

3) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

4) Riwayat keluarga inti

5) Riwayat keluarga sebelumnya

c. Lingkungan

1)      Karakteristik rumah

2)      Karakteristik tetangga dan komunitas tempat tinggal

3)      Mobilitas geografis keluarga

4)      Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

5)      System pendukung keluarga

d. Struktur keluarga

1) Pola komunikasi keluarga

2) Struktur kekuatan keluarga

3) Struktur peran (formal dan informal)

4) Nilai dan norma keluarga

e. Fungsi keluarga

1) Fungsi afektif

2) Fungsi sosialisasi

Page 16: KELOMPOK 3

3) Fungsi perawatan kesehatan

f.       Stress dan koping keluarga

1) Stressor jangka panjang dan stressor jangka pendek serta kekuatan

keluarga

2) Respon keluarga terhadap stress

3) Strategi koping yang digunakan

4) Strategi adaptasi yang disfungsional

g.      Pemeriksaan fisik

1) Tanggal pemeriksaan fisik dilakukan

2) Pemeriksaan kesehatan dilakukan pada seluruh anggota keluarga

3) Aspek pemeriksaan fisik mulai dari vital sign, rambut, kepala,

mata, mulut, THT, leher, thoraks, abdomen, ekstremitas atas dan

bawah, system genetalia

4) Kesimpulan dari hasil pemeriksaan fisik

h.      Harapan keluarga

1) Terhadap masalah kesehatan keluarga

2) Terhadap petugas kesehatan yang ada

Ada beberapa tahap yang perlu dilakukan saat pengkajian menurut Supraji

(2004) yaitu:

a. Membina hubungan baik

Dalam membina hubungan yang baik, hal yang perlu dilakukan antara

lain, perawat memperkenalkan diri dengan sopan dan ramah tamah,

menjelaskan tujuan kunjungan, meyakinkan keluarga bahwa kehadiran

perawat adalah menyelesaikan masalah kesehatan yang ada di keluarga,

menjelaskan luas kesanggupan bantuan perawat yang dapat dilakukan,

menjelaskan kepada keluarga siapa tim kesehatan lain yang ada di

keluarga.

b. Pengkajian awal

Pengkajian ini terfokus sesuai data yang diperoleh dari unit pelayanan

kesehatan yang dilakukan.

Page 17: KELOMPOK 3

c. Pengkajian lanjutan (tahap kedua)

Pengkajian lanjutan adalah tahap pengkajian untuk memperoleh data

y6ang lebih lengkap sesuai masalah kesehatan keluarga yang berorientasi

pada pengkajian awal. Disini perawat perlu mengungkapkan keadaan

keluarga hingga penyebab dari masalah kesehatan yang penting dan

paling dasar.

2.  Rencana Keperawatan

A. Diagnosa Keperawatan

B. Tujuan Umum :

Dalam waktu 120 menit terkumpul data yang dapat menunjang timbulnya

masalah kesehatan pada keluarga

C. Tujuan Khusus :

1) Terkumpul data umum, lingkungan, fungsi keluarga, pemeriksaan

fisik (khususnya anggota keluarga yang beresiko)

2) Terindifikasi masalah kesehatan

3. Rencana Kegiatan

1) Topik : Pengkajian umum, lingkungan, fungsi keluarga, pemeriksaan

fisik, dan harapan keluarga

2) Metoda : Wawancara, observasi, inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi

3) Media : Format pengkajian, alat tulis, alat pemeriksaan fisik

4) Waktu : Hari Sabtu, tgl 17 – 05 – 2014 pukul 14.00 – 16.00 WIB

5) Tempat : Kp. Dongkal RT 03/005 Ds. Pd. Jagung Timur No.36 Serpong

Utara Tangerang Selatan

6) Strategi Pelaksanaan

a. Orientasi :

1. Mengucap salam

2. Memperkenalkan diri

3. Menjelaskan tujuan kunjungan

Page 18: KELOMPOK 3

4. Memvalidasi keadaan keluarga

b. Kerja :

1. Melakukan pengkajian

2. Melakukan Pemeriksaan Fisik

3. Mengidentifikasi masalah kesehatan

4. Memberikan reinforcement pada hal-hal positif yg dilakukan

keluarga

c. Terminasi :

1. Membuat kontrak unt pertemuan berikutnya

2. Mengucapkan salam