Keluarga sakinah dalam

11
K K E E L L U U A A R R G G A A S S A A K K I I N N A A H H D D A A L L A A M M P P E E R R S S P P E E K K T T I I F F H H A A D D I I S S T T Disusun Oleh : K K K e e e l l l o o o m m m p p p o o o k k k I I I I I I LA ODE SAUMUDDIN LA ODE FADILI LINDA WATI JUMASNA LIA SAMROTUL JANNAH SEMESTER VII SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) S S S Y Y Y A A A R R R I I I F F F M M M U U U H H H A A A M M M M M M A A A D D D R R R A A A H H H A A A KABUPATEN MUNA 2014-2015

Transcript of Keluarga sakinah dalam

Page 1: Keluarga sakinah dalam

KKKEEELLLUUUAAARRRGGGAAA SSSAAAKKKIIINNNAAAHHH DDDAAALLLAAAMMM

PPPEEERRRSSSPPPEEEKKKTTTIIIFFF HHHAAADDDIIISSSTTT

Disusun

Oleh :

KKKeeelll ooommmpppoookkk III III

LA ODE SAUMUDDIN LA ODE FADILI LINDA WATI

JUMASNA LIA SAMROTUL JANNAH

SEMESTER VII

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)

SSS YYY AAA RRR III FFF MMM UUU HHH AAA MMM MMM AAA DDD RRR AAA HHH AAA KABUPATEN MUNA 2014-2015

Page 2: Keluarga sakinah dalam

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberi

kekuatan kepada kita untuk selalu taat beribadah kepada-Nya.

Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada Pemimpin

ummat seluruh dunia, Rasulullah SAW. Semoga syafa’atnya sampai kepada kita semua

selaku ummat akhir zaman.

Dalam kesempatan ini Alhamdulillah kami dapat menyelesaikan makalah yang

berjudul “KELUARGA SAKINAH DALAM PERSPEKTIF HADIST”sebagai tugas

mata kuliah. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah

membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih ditemui banyak

kesalahan. Akhir kata, semoga apa yang ada dalam isi makalah ini bisa bermanfaat

khususnya bagi penulis umumnya bagi semua para pembaca.

Raha, Oktober 2014

Tim Penulis

Page 3: Keluarga sakinah dalam

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang............................................................……….. 1

B. Rumusan Masalah…………………………………………… 1

C. Tujuan Penulisan ………………………………………….… 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Arti Pernikahan Dalam Islam...............................……………. 2

B. Fungsi Keluarga Dalam Islam.............................…………… 2

C. Keluarga sakinah .................................……………………. 4

D. Faktor-Faktor Pembentuk Keluarga Sakinah....................….. 5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan......................................................................... 6

B. Saran.............................................................. ...................... 6

DAFTAR PUSTAKA 7

Page 4: Keluarga sakinah dalam

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keluarga adalah jiwa dan tulang punggung suatu negara, kesejahteraan lahir

batin yang dialaminya adalah cerminan dari situasi keluarga yang hidup ditengah-tengah

masyarakat negara itu sendiri[1]. Keluarga sebagai basis inti masyarakat, adalah wahana

yang paling tepat untuk memberdayakan manusia dan ‘mencekal’ berbagai bentuk

frustasi sosial, ini adalah hal yang aksiomatis dan universal. Masyarakat Eropa

misalnya, saat ini para sosiolog mereka merasa gelisah karena prediksi kepunahan

bangsa. Betapa tidak, tatanan, sakralitas dan antusiasme terhadap keluarga sudah tipis

sekali di kalangan muda mereka. Ini tentu saja berdampak buruk terhadap angka

pertumbuhan penduduk. Hingga iming-iming berbagai hadiah dan fasilitas dari

pemerintah bagi ibu yang melahirkan dan keluarganya, tidak membuat mereka

bergeming. Berbagai penyakit sosial pun muncul. Mulai dari angka bunuh diri yang

tinggi hingga anomali kemanusiaan yang lain.

Ini adalah saat yang tepat untuk memberi perhatian yang lebih besar terhadap

keluarga, khususnya dalam skala nasional. Berbagai pelajaran di atas menyuarakan hal

ini. Dan ini adalah tugas kita bersama.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah Arti Pernikahan Dalam Islam ?

2. Apakah Fungsi Keluarga Dalam Islam ?

3. Apakah Arti Keluarga Sakinah ?

4. Apakah Faktor-Faktor Pembentukan Keluarga Sakinah ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui Arti Pernikahan Dalam Islam

2. Untuk mengetahui Fungsi Keluarga Dalam Islam

3. Untuk mengetahui Arti Keluarga Sakinah

4. Untuk mengetahui Faktor-Faktor Pembentukan Keluarga Sakinah

[1] Qurais Syihab dalam “Membumikan Al-Qur’an”.

Page 5: Keluarga sakinah dalam

BAB II

PEMBAHASAN

A. ARTI PERNIKAHAN DALAM ISLAM

Dalam menganjurkan ummatnya untuk melakukan pernikahan, Islam tidak

semata-mata beranggapan bahwa pernikahan merupakan sarana yang sah dalam

pembentukan keluarga, bahwa pernikahan bukanlah semata sarana terhormat untuk

mendapatkan anak yang sholeh, bukan semata cara untuk mengekang penglihatan,

memelihara fajar atau hendak menyalurkan biologis, atau semata menyalurkan naluri

saja. Sekali lagi bukan alasan tersebut di atas.

Akan tetapi lebih dari itu Islam memandang bahwa pernikahan sebagai salah

satu jalan untuk merealisasikan tujuan yang lebih besar yang meliputi berbagai aspek

kemayarakatan berdasarkan Islam yang akan mempunyai pengaruh mendasar terhadap

kaum muslimin dan eksistensi ummat Islam.

B. FUNGSI KELUARGA DALAM ISLAM

Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat, perlu diberdayakan

fungsinya agar dapat mensejahterakan ummat secara keseluruhan. Dalam Islam fungsi

keluarga meliputi[2] :

1. Penerus Misi Ummat Islam

Dalam sejarah dapat kita lihat, bagaimana Islam sanggup berdiri tegap dan tegar

dalam menghadapi berbagai ancaman dan bahaya, bahkan Islam dapat menyapu bersih

kekuatan musryik dan sesat yang ada, terlebih kekuatan Romawi dan Persia yang pada

waktu itu merupakan Negara adikuasa di dunia. Menurut riwayat Abu Zar’ah Arrozi

bahwa jumlah kaum muslimin ketika Rasulullah SAW wafat sebanyak 120.000 orang

pria dan wanita. Para sahabat sebanyak itu kemudian berguguran dalam berbagai

peperangan, ada yang syahid dalam perang jamal atau perang Shiffin. Namun sebagian

besar dari para syuhada itu telah meninggalkan keturunan yang berkah sehingga

muncullah berpuluh “singa” yang semuanya serupa dengan sang ayah dalam hal

kepahlawanan dan keimanan. Kaum muslimin yang jujur tersebut telah menyambut

pengarahan Nabi-nya: “Nikah-lah kalian, sesungguhnya aku bangga dengan jumlah

kalian dari ummat lainnya, dan janganlah kalian berfaham seperti rahib nashrani” .

[2] Ahmad Humaedi “Implikasi Pernikahan Dalam Pembentukan Keluarga Sakinah Yang Berakhlakul Karimah”.

Page 6: Keluarga sakinah dalam

Demikianlah, berlomba-lomba untuk mendapatkan keturunan yang bermutu

merupakan faktor penting yang telah memelihara keberadaan ummat Islam yang sedikit.

Pada waktu itu menjadi pendukung Islam dalam mempertahankan kehidupannya.

2. Perlindungan Terhadap Akhlaq

Islam memandang pembentukan keluarga sebagai sarana efektif memelihara

pemuda dari kerusakan dan melidungi masyarakat dari kekacauan. Karena itulah bagi

pemuda yang mampu dianjurkan untuk menyambut seruan Rosul.

“Wahai pemuda! Siapa di antara kalian berkemampuan maka menikahlah. Karena

nikah lebih melindungi mata dan farji, dan barang siapa yang tidak mampu maka

hendaklah shoum, karena shoum itu baginya adalah penenang” ( HR.AL-Khosah dari

Abdullah bin Mas’ud ).

3. Wahana Pembentukan Generasi Islam

Pembentukan generasi yang handal, utamanya dilakukan oleh keluarga, karena

keluargalah sekolah kepribadian pertama dan utama bagi seorang anak. Penyair

kondang Hafidz Ibrohim mengatakan: “Ibu adalah sekolah bagi anak-anaknya. Bila

engaku mendidiknya berarti engkau telah menyiapkan bangsa yang baik perangainya“.

Ibu sangat berperan dalam pendidikan keluarga, sementara ayah mempunyai tugas yang

penting yaitu menyediakan sarana bagi berlangsungnya pendidikan tersebut. Keluarga-

lah yang menerapkan sunnah Rosul sejak bangun tidur, sampai akan tidur lagi, sehingga

bimbingan keluarga dalam melahirkan generasi Islam yang berkualitas sangat dominan.

4. Memelihara Status Sosial dan Ekonomi

Dalam pembentukan keluarga, Islam mempunyai tujuan untuk mewujudkan

ikatan dan persatuan. Dengan adanya ikatan keturunan maka diharapkan akan

mempererat tali persaudaraan anggota masyarakat dan antar bangsa.Islam

memperbolehkan pernikahan antar bangsa Arab dan Ajam (non Arab), antara kulit hitam

dan kulit putih, antara orang Timur dan orang Barat. Berdasarkan fakta ini menunjukkan

bahwa Islam sudah mendahului semua “sistem Demokrasi ” dalam mewujudkan

persatuan Ummat manusia. Bernard Shaw mengatakan:

Selain fungsi sosial, fungsi ekonomi dalam berkeluarga juga akan nampak. Mari

kita simak hadist Rosul “Nikahilah wanita, karena ia akan mendatangkan Maal”(HR.

Abu Dawud, dari Urwah RA). Maksud dari hadist tersebut adalah bahwa perkawinan

merupakan sarana untuk mendapatkan keberkahan, karena apabila kita bandingkan

Page 7: Keluarga sakinah dalam

antara kehidupan bujangan dengan yang telah berkeluarga, maka akan kita dapatkan

bahwa yang telah berkeluarga lebih hemat dan ekonomis dibandingkan dengan yang

bujangan. Selain itu orang yang telah berkeluarga lebih giat dalam mencari nafkah

karena perasaan bertanggung jawab pada keluarga daripada para bujangan.

5. Menjaga Kesehatan

Ditinjau dari segi kesehatan, pernikahan berguna untuk memelihara para pemuda

dari kebiasaan onani yang banyak menguras tenaga, dan juga dapat mencegah

timbulnya penyakit kelamin.

6. Memantapkan Spiritual (Ruhiyyah)

Pernikahan berfungsi sebagai pelengkap, karena ia setengah dari keimanan dan

pelapang jalan menuju sabilillah, hati menjadi bersih dari berbagai kecendrungan dan

jiwa menjadi terlindung dari berbagai waswas.

C. Keluarga Sakinah

Selain fungsi keluarga tersebut di atas, fungsi kesakinahan merupakan

kebutuhan setiap manusia. Karena keluarga sakinah yang berarti: keluarga yang

terbentuk dari pasangan suami istri yang diawali dengan memilih pasangan yang baik,

kemudian menerapkan nilai-nilai Islam dalam melakukan hak dan kewajiban rumah

tangga serta mendidik anak dalam suasana mawaddah warahmah. Sebagaimana

dianjurkan Allah dalam surat Ar-Rum ayat 21 yang artinya[3]:

Artinya :“Dan diantara tanda-tanda kebesaran-Nya ia ciptakan untukmu pasangan-pasangan dari jenismu sendiri agar kamu merasa tenang kepadanya dan

dijadikannya diantaramu rasa cinta dan kasih saying. Sesungguhnya dalam hal ini terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang memikirkan”. (QS. Ar-Ruum:21)

Sebagai kepala rumah tangga mempunyai tanggung jawab baik di dunia lebih-lebih

dihadapan Allah diakherat kelak. Allah SWT berfirman dalam surat At-Tahrim ayat 6[4]:

[3] http://www.alquran-indonesia.com. [4] http://akuzamir.blogspot.com/2012/08/menjaga-diri-sendiri-dan-keluarga.html.

Page 8: Keluarga sakinah dalam

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api

neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah

terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”

Ketika turun ayat ini Umar bin Khotab bertanya kepada baginda Rasulallah SAW:

نقى انفسنا وكيف باهلنا

“Ya Rasulallah, kami talah menjaga diri kami masing-masing tapi bagaimankah

menjaga ahli kami ?” Rasulullah menjawab :

تنهونهم عما نها كم هللا وتأمرونهم بما امر هللا

“Kamu larang mereka terhadap hal-hal yang dilarang allah kepadamu, dan suruh mereka terhadap hal-hal yang diperintahkan Allah kepadamu, dan kamu suruh mereka terhadap hal-hal yang diperintahkan allah kepadamu“.

Atas dasar jawaban rasul tersebut maka munculah kewajiban suami isteri . apa

kewajiban suami hak istri? Pertama, عمها ان ط عمت اذا ت .kewajiban memberi pangan اط

Kedua, سوها ك بت اذا وت س memberi pakaian atau sandang. Ketiga, memberiك

perlindungan sekaligus menjunjung harga diri sang istri. Sebagaimana sabda Nabi :

وال تضرب الوجه وال تقبح وال تهجر إال فى البيت

“( Kalau marah ) Jangan memukul muka, jangan menghina isteri dan kalau kesal jangan berpisah kecuali tetap dalam satu rumah.“ ( Al-Hadist ).

Kemudian apa kewajiban isteri hak suami? tergambar dalam sebuah hadist:

امرتها اطاعتك واذا غبت عنها حافظتك من مالك خير النساء امرأة اذا نظرت عليها سرتك واذا ونفسها

“sebaik-baik wanita adalah seorang istri apabila kau memandanginya, ia

mengembirakan, apabila kau perintah dia taat dan apabila kau tidak ada dirumah ia pandai menjaga diri dan harta suaminya.”

D. Faktor-Faktor Pembentukan Keluarga Sakinah

1. Faktor Utama:

Untuk membentuk keluarga sakinah, dimulai dari pranikah, pernikahan, dan

berkeluarga. Dalam berkeluarga ada beberapa hal yang perlu difahami, antara lain :

a. Memahami hak suami terhadap istri dan kewajiban istri terhadap suami

Page 9: Keluarga sakinah dalam

1) Menjadikannya sebagai Qowwam (yang bertanggung jawab)

2) Menjaga kehormatan diri

3) Berkhidmat kepada suami

b. Memahami hak istri terhadap suami dan kewajiban suami terhadap istri

1) Istri berhak mendapat mahar

2) Mendapat perlakuan baik, lembut dan penuh kasih sayang

2. Faktor Penunjang

a. Realistis dalam kehidupan berkeluarga

b. Realistis dalam pendidikan anak

c. Mengenal kondisi nafsiyyah suami istri

d. Menjaga kebersihan dan kerapihan rumah

e. Membina hubungan baik dengan orang-orang terdekat

f. Memiliki ketrampilan rumah tangga

g. Memiliki kesadaran kesehatan keluarga

3. Faktor Pemeliharaan

a. Meningkatkan kebersamaan dalam berbagai aktifitas

b. Menghidupkan suasana komunikatif dan dialogis

c. Menghidupkan hal-hal yang dapat merusak kemesraan keluarga baik dalam

sikap,

Menurut hadits Nabi, pilar keluarga sakinah itu ada empat :

a. Memiliki kecendrungan kepada agama.

b. Yang muda menghormati yang tua dan yang tua menyayangi yang muda.

c. Sederhana dalam belanja.

d. Santun dalam bergaul dan selalu melakukan introspeksi.

Rasulullah juga bersabda tentang empat faktor yang menjadi sumber kebahagiaan

keluarga.

a. Suami dan istri yang setia.

b. Shalih dan shalihah.

c. Anak-anak yang berbakti pada orangtuanya.

d. Lingkungan sosial yang sehat dan rezeki yang dekat.

Hari demi hari tak boleh berlalu begitu saja. Anak sebagai buah cinta kita,

tumbuh dan berkembang. Langkah kita hari ini menentukan masa depannya. Semoga

mereka bisa menjadi pewaris yang kita dambakan. Selama kita setia pada lima hal di

atas, insya Allah pertolongan Allah akan selalu menaungi kelurga kita. Amin.

Page 10: Keluarga sakinah dalam

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian di atas, maka jelaslah pernikahan merupakan sebuah ritul ibadah

yang mempunyai banyak fungsi dan manfaat bagi ummat manusia, baik secara pribadi

maupun masyarakat.

Keluarga sakinah merupakan pilar terbangunnya sebuah masyarakat yang baik

dan berakhlakul karimah, karena keluarga merupakan elemen terkecil dari masyarakat.

Jika keluarga nya baik, maka semua masyarakat akan baik, begitupun sebaliknya.

B. Saran

Untuk menuju keluarga sakinah, perlu perjuangan yang cukup berat. Dan yang

paling berat adalah menjaga konsistensinya supaya keutuhan sebuah keluarga tidak

tergoyahkan. Oleh karena itu, dimulai dari sejak dini, perlu ditanamkan pada anak-anak

bahwa penting sekali menjaga stabilitas keluarga dengan cara memberika tauladan yang

baik kepada generasi penerus kita, sebab mereka (anak-anak/remaja) adalah calon

pemimpin masa depan yang akan menentukan ke arah mana mereka akan membawa

masyarakatnya.

Page 11: Keluarga sakinah dalam

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Konsep Keluarga Sakinah, Mawaddah Wa Rahmah Dalam Al Qur’an. Sumber : http://alfithroh46.wordpress.com/2011/06/28/konsep-keluarga-sakinah-mawaddah-wa-rahmah-dalam-al-quran/.

Ahmad Humaedi. 2011. Makalah Implikasi Pernikahan Dalam Pembentukan Keluarga Sakinah Yang Berakhlakul Karimah. Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI PUI).

Majalengka. Sumber : http://ahmad-humaedi.blogspot.com/2011/06/makalah-keluarga-sakinah.html.

Syamsul Bahri. 2009. Konsep Keluarga Sakinah Menurut M. Quraish Shihab. Skripsi

Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah Fakultas Syari’ah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Yogyakarta.

Tafsiran Surat Ar-Rum ayat 21 Tentang Keluarga Sakinah. Sumber : http://marlansarjanamuda.wordpress.com/about/tafsiran-surat-ar-rum-ayat-21-tentang-keluarga-sakinah/.