KEMAMPUAN KERJA DALAM MENGELOLA ORGANISASI … · 2020. 5. 6. · mengelola organisasi pendidikan...

16
1 KEMAMPUAN KERJA DALAM MENGELOLA ORGANISASI PENDIDIKAN Ahmad Ridwan Dosen STAI al-Mau’izhah Jambi Abstract Leadership in an environment of educational organization for increasing teachers and staffs productivity to increase social services is one of factors influencing leader’s ability of work. The success of educational organization to get into top of achievement is often not followed by leader’s ability of work in managing his/ her educational organization. Such condition causes development decrease in that educational organization. The work ability of a leader can be observed from some stances, namely cognitive, emotional, physical, and intellectual ability. Keywords: Cooperation Ability, Educational Organization, Leader

Transcript of KEMAMPUAN KERJA DALAM MENGELOLA ORGANISASI … · 2020. 5. 6. · mengelola organisasi pendidikan...

Page 1: KEMAMPUAN KERJA DALAM MENGELOLA ORGANISASI … · 2020. 5. 6. · mengelola organisasi pendidikan secara produktif. Bahkan seringkali keberhasilan organisasi pendidikan tidak disertai

1

KEMAMPUAN KERJA DALAM MENGELOLA

ORGANISASI PENDIDIKAN

Ahmad Ridwan

Dosen STAI al-Mau’izhah Jambi

Abstract

Leadership in an environment of educational organization for increasing

teachers and staffs productivity to increase social services is one of factors

influencing leader’s ability of work. The success of educational organization to

get into top of achievement is often not followed by leader’s ability of work in

managing his/ her educational organization. Such condition causes development

decrease in that educational organization. The work ability of a leader can be

observed from some stances, namely cognitive, emotional, physical, and

intellectual ability.

Keywords: Cooperation Ability, Educational Organization, Leader

Page 2: KEMAMPUAN KERJA DALAM MENGELOLA ORGANISASI … · 2020. 5. 6. · mengelola organisasi pendidikan secara produktif. Bahkan seringkali keberhasilan organisasi pendidikan tidak disertai

2

Abstrak

Kepemimpinan di lingkungan organisasi pendidikan dalam meningkatkan

produktivitas kerja tenaga pengajar dan karyawan dalam meningkatkan

pelayanan kepada masyarakat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi

kemampuan kerja pimpinan. Kesuksesan suatu organisasi pendidikan dalam

mencapai puncak prestasi seringkali tidak diikuti dengan kemampuan kerja

pimpinan dalam mengelola organisasi pendidikannya. Keadaan yang demikian

itu mengakibatkan lambannya perkembangan lembaga pendidikan tersebut.

Kemampuan kerja seorang pimpinan dapat dilihat dari beberapa sisi,

diantaranya kemampuan kognitif (cognitif ability), kemampuan emosional

(emotional ability), kemampuan fisik (phisical abilities), dan kemampuan

intelektual (intelectual ability).

Kata Kunci: Kemampuan kerjasama, Organisasi pendidikan, Pimpinan

Page 3: KEMAMPUAN KERJA DALAM MENGELOLA ORGANISASI … · 2020. 5. 6. · mengelola organisasi pendidikan secara produktif. Bahkan seringkali keberhasilan organisasi pendidikan tidak disertai

3

A. PENDAHULUAN

Integritas seorang pemimpin pendidikan sangat diperlukan, sebab seorang

pemimpin akan selalu berada di tengah-tengah anggota organisasi yang dipimpinnya.

Suatu pribadi yang dapat berbaur dengan pribadi-pribadi lain dalam organisasi

merupakan kemampuan beradaptasi dari seorang pemimpin mutlak diperlukan.

Bagaimana membangun suatu organisasi menjadi besar jika seorang pemimpinnya

tidak memiliki kemampuan kerja apalagi bekerja sama dengan mitra kerja yang lain

dalam menjalankan tugasnya selaku pimpinan organisasi pendidikan tersebut.

Kemampuan kerja seorang manajer pendidikan bukan hanya dilihat dari

penampilannya saja, misalkan datang dan pulang kerja tepat waktu, selalu berpakaian

dinas, mengadakan hubungan baik dengan bawahan, cepat mengambil keputusan, dan

lain sebagainya. Kemampuan kerja seorang manajer pendidikan dapat terwujud

apabila ia mampu melaksanakan pekerjaan dan perannya sebagai manajer untuk

mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Untuk itu, dalam artikel ini akan

menguraikan lebih jauh mengenai kemampuan apa saja yang mesti dimiliki seorang

pemimpin untuk mendukung kesuksesan dalam kempemimpinannya, khususnya

dalam mengelola organisai atau lembaga pendidikan.

B. PENGELOLAAN ORGANISASI PENDIDIKAN

Pengelolaan suatu organisasi atau lembaga dalam mencapai visi, misi, serta

tujuan organisasi memerlukan pemahaman manajemen dan admistrasi dalam

melaksanakan kegiatan organisasi tersebut secara berkesinambungan. Ketika suatu

organisasi pendidikan atau lembaga pendidikan sudah menentukan dan

mempersiapkan program-program kerja, tentunya harus dibarengi dengan sumber

daya manusia (SDM) yang sudah harus siap pula, bekerja secara profesional, baik

sebagai individu maupun kelompok (team) guna tercapainya tujuan organisasi.

Suatu organisasi dapat berjalan efektif apabila fungsi-fungsi manajemen

seperti perencanaan, pengorganisasian, motivasi, dan pengawasan yang ada di

dalamnya berfungsi dengan baik, serta unsur-unsur penunjangnya tersedia dan

Page 4: KEMAMPUAN KERJA DALAM MENGELOLA ORGANISASI … · 2020. 5. 6. · mengelola organisasi pendidikan secara produktif. Bahkan seringkali keberhasilan organisasi pendidikan tidak disertai

4

memenuhi persayaratan. Termasuk diantara unsur terpenting yang dapat mendukung

jalannya organisasi pendidikan adalah sumber daya manusia (tenaga pengajar dan

tenaga kependidikan). Sumber daya manusia mempunyai peran penting dalam

menentukan keberhasilan organisasi pendidikan.

Salah satu permasalahan penting yang dihadapi oleh para pimpinan

pendidikan adalah bagaimana ia dapat meningkatkan produktivitas kerja tenaga

pengajar dan tenaga kependidikannya, sehingga mereka dapat mendukung

keberhasilan pencapaian tujuan yang telah dicanangkan. Menciptakan suatu kondisi

sehingga orang secara individu ataupun kelompok dapat bekerja dan mencapai

produktivitas kerja yang tinggi. Problem peningkatan produktivitas kerja erat

kaitannya dengan bagaimana memotivasi tenaga pengajar dan karyawan agar mereka

dapat dan mau bekerja optimal sehingga dapat mendukung pencapaian tujuan

organisasi pendidikan.

Unsur kepemimpinan di lingkungan organisasi pendidikan dalam

meningkatkan produktivitas kerja tenaga pengajar dan karyawan dalam meningkatkan

pelayanan kepada masyarakat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi

kemampuan kerja pimpinan. Kadang juga ada di antara pemimpin, baik dari level

atas ataupun level bawah, yang sering terjadi mis comunication antar lini yang

mengakibatkan adanya perbedaan pelaksanaan kebijakan dalam sistem pelayanan

kepada masyarakat.

1. KEMAMPUAN KERJA DALAM ORGANISASI PENDIDIKAN

Menurut Ericson, kemampuan kerja adalah sekumpulan prilaku

(behaviours) yang secara fungsional berkaitan satu sama lain sehingga dapat

mengarahkan pencapaian ke tingkat kinerja (performance level) yang diinginkan

dalam suatu bidang tertentu.1 Pada lingkungan suatu organisasi pendidikan, setiap

1 K.A. Ericson, at.al., “How Experts Attain and Maintain Superior Performance: Implication

for The Enhancement of Skilled Performance in Older Individuals,” dalam Journal of Aging and

Physical Activity, 2000, h. 366-372.

Page 5: KEMAMPUAN KERJA DALAM MENGELOLA ORGANISASI … · 2020. 5. 6. · mengelola organisasi pendidikan secara produktif. Bahkan seringkali keberhasilan organisasi pendidikan tidak disertai

5

tenaga pengajar dan tenaga kependidikan memiliki kemampuan kerja spesifik atau

khusus yang sesuai dengan lingkup pekerjaannya dan masing-masing mereka

bekerja sama dengan teman satu bagian atau dengan bagian lain dalam

menyelesaikan pekerjaan yang diembannya dari tempat ia bekerja.

Berdasarkan kenyataan tersebut kemampuan yang dimiliki pegawai (tenaga

pengajar dan tenaga kependidikan) akan membawa kinerja yang baik, meskipun

masih ada faktor-faktor lain yang berhubungan dengan kondisi psikologi dan fisik.

Pada kajian penelitan Gibson dan kawan-kawan menyatakan bahwa diperlukan

pelatihan kerja untuk tenaga/pegawai sangat penting terutama tenaga/pegawai baru

yang bersifat teknis dalam membantu mereka meningkatkan keterampilan.2

Pada sisi lain Robin menyatakan bahwa kemampuan adalah merujuk kepada

kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Itulah

penilaian tentang apa yang dapat dilakukan seseorang. Kemampuan keseluruhan

seseorang pada hakekatnya adalah tersusun dari dua faktor yaitu kemampuan

intelektual dan kemampuan fisik.3 Kemampuan kerja merupakan kapasitas

individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam pekerjaan tertentu. Itulah

penilaian tentang kemampuan seseorang dalam mengerjakan tugas yang

diembannya oleh organisasi atau lembaga pendidikan tempat ia bekerja.

Keberhasilan suatu organisasi pendidikan dalam mencapai puncak

prestasi, seringkali tidak diikuti dengan kemampuan kerja pimpinan dalam

mengelola organisasi pendidikan secara produktif. Bahkan seringkali keberhasilan

organisasi pendidikan tidak disertai kearifan, sehingga mengakibatkan organisasi

tersebut menjadi lupa diri dan resisten terhadap perubahan. Mempertahankan

prestasi tinggi, menurut anggapan mereka tidak perlu melakukan perubahan, tetapi

cukup dengan mengulangi rangkaian aktivitas sama yang pernah berhasil.

Sehingga keberhasilan suatu organisasi pendidikan dalam mencapai puncak

2 Jeral Gibson, at.al., Behavior in Organization, (New Jerset: Prentice-Hall, 2000), h. 45. 3 Stephen P. Robbins, Perilaku Organisasi, terj. Benyamin Molan, (Jakarta: Indeks Gramedia,

2003), h. 51-54.

Page 6: KEMAMPUAN KERJA DALAM MENGELOLA ORGANISASI … · 2020. 5. 6. · mengelola organisasi pendidikan secara produktif. Bahkan seringkali keberhasilan organisasi pendidikan tidak disertai

6

prestasi seringkali tidak diikuti kemampuan kerja untuk mempertahankan

keberhasilan tersebut. Oleh sebab itu, keberhasilan masa lalu tidak menjamin

kelangsungan hidup masa yang akan datang. Bahkan keberhasilan mencapai

puncak prestasi bagi suatu organisasi pendidikan belum dapat menjamin

kelanggengan prestasi organisasi di masa yang akan datang.

Kemampuan kerja pimpinan dalam organisasi pendidikan yang dominan,

selain memiliki nilai inti yang bersifat makro, juga memiliki sub kemampuan

kerja. Nilai inti akan membentuk kepribadian pengelola organisasi pendidikan,

juga akan dijadikan sebagai acuan utama oleh semua anggota organisasi

pendidikan dalam berperilaku.

2. Jenis-jenis Kemampuan Kerja dalam Organisasi Pendidikan

Kemampuan seseorang pada hakekatnya terdiri dari dua faktor, yaitu

kemampuan intelektual dan kemampuan fisik. Kemampuan intelektual yang

diukur melalui kegiatan mental yang dilihat dari kemahiran berhitung,

pemahaman verbal, kecepatan perseptual, penalaran induktif, penalaran deduktif,

visualisasi ruang dan daya ingat. Sedangkan kemampuan fisik adalah dilihat dari

ketahanan fisiknya dalam menjalankan tugas atau kewajiban. Artinya, dibutuhkan

stamina fisik yang kuat dan kecekatan serta ketrampilan seseorang dalam

menyelesaikan pekerjaannya.

Kemampuan (ability) menurut Colquitt adalah suatu kemampuan seseorang

yang diukur dari beberapa aspek seperti kognitif, emosional dan kemampuan

fisik.4 Kemampuan kognitif (cognitif ability) adalah kemampuan yang

berhubungan dengan pengetahuan seseorang dalam memecahkan masalah. Ia

berkaitan erat dengan pekerjaan, misalnya memanfaatkan informasi dalam

pengambilan keputusan sebagai salah satu solusi pemecahan masalah yang

4 Jason A. Colquitt, at.al., Organizational Behavior, (New York: McGrow-Hill, 2009), h. 336-

357.

Page 7: KEMAMPUAN KERJA DALAM MENGELOLA ORGANISASI … · 2020. 5. 6. · mengelola organisasi pendidikan secara produktif. Bahkan seringkali keberhasilan organisasi pendidikan tidak disertai

7

dihadapi. Kemampuan kognitif dapat diukur melalui tes yang diselenggarakan

berbagai organisasi untuk mengetahui kecerdasan (intelligence) seseorang.

a. KemampuanKognitif

Kemampuan kognitif mempunyai tipe atau jenis yang berbeda, seperti: (a)

Kemampuan verbal (verbal ability), yaitu kemampuan seseorang dalam

memahami dan mengekspresikan bahasa secara lisan dan tulisan (oral and

written communication), (b) Kemampuan kuantitatif (quantitatif ability), yaitu

kemampuan seseorang yang berkaitan dengan operasional matematika seperti

penambahan, pengurangan, pengalian, dan pembagian serta matematika logika

dalam pemecahan suatu masalah, (c) Kemampuan mempertimbangkan

(reasoning ability), yaitu, kemampuan seseorang yang dilihat dari beberapa

faktor seperti pemahaman, aturan, dan logika dalam memecahkan suatu

masalah ditinjau dari ketiga faktor tersebut, (d) Kemampuan spasial (spatial

ability) adalah kemampuan seseorang dalam merangkai bagian-bagian sebuah

bentuk menjadi susunan yang menyatu dari bagian-bagian itu yang disebut

dengan spatial orientation. Adapaun kemampuan seseorag dalam

memvisualisasikan sesuatu objek yang besar dalam gambaar kecil tetapi tidak

mengurangi bagian-bagian dari objek itu disebut dengan kemampuan

visualization ability, (e) Kemampuan pengamatan (perceptual ability) adalah

kemampuan mengamati, mamahami, dan menjelaskan informasi yang ia terima.

Dalam jenis kemampuan ini seseorang diukur dari kecepatan dan

fleksibilitasnya dalam menerima informasi yang kemudian menjelaskan

mengenai manfaat dari informasi tersebut.Terakhir adalah Kemampuan mental

secara keseluruhan (general mental ability), yaitu kemampuan secara

konprehensif meliputi kemampuan verbal, quantitative, menimbang, spasial

serta perseptual yang disingkat dengan faktor g (g factor).5

5 Jason A. Colquitt, at.al., Organizational Behavior, h. 343.

Page 8: KEMAMPUAN KERJA DALAM MENGELOLA ORGANISASI … · 2020. 5. 6. · mengelola organisasi pendidikan secara produktif. Bahkan seringkali keberhasilan organisasi pendidikan tidak disertai

8

Gambar 1. The G-Factor6

b. Kemampuan Emosional

Kemampuan emosional (emotional ability) adalah jenis kemampuan yang

kedua yang disebutkan oleh Colquitt dalam bukunya Organization Behavior,

dalam kemampuan emosional ini ia membedakan menjadi beberapa jenis

seperti: (a) Kesadaran diri (self awareness), yaitu kemampuan dalam

mengenali, mengelola, dan mengendalikan emosi diri sendiri, (b) Kesadaran

pada orang lain (other awareness), yaitu kemampuan memahami perasaan

orang lain dan menjalin hubungan baik dengan orang lain sehingga membentuk

jalinan komunikasi yang baik antar anggota organisasi, (c) Ketetapan emosi

(emotion regulation), yaitu kemampuan mengendalikan emosi dalam situasi

dan kondisi apapun, tidak terpancing oleh amarah dan tetap dapat

mengontrolnya secara baik, (d) Mempergunakan emosi (use of emotion), yaitu

dengan mengontrol emosi sebaik mungkin dalam menyelesaikan pekerjaan

yang dibebankan oleh organisasi sehingga pekerjaan dapat diselesaikan tepat

waktu, (e) Kenggunakan kecerdasan emosi (apply emotional Intelligence), yaitu

6 Disarikan dari Jason A. Colquitt, at.al., Organizational Behavior, h. 343.

Page 9: KEMAMPUAN KERJA DALAM MENGELOLA ORGANISASI … · 2020. 5. 6. · mengelola organisasi pendidikan secara produktif. Bahkan seringkali keberhasilan organisasi pendidikan tidak disertai

9

mempraktekkan kecerdasan emosi dalam organisasi sehingga tingkat efektifitas

dalam organisasi tercapai, (f) Menilai kecerdasan emosi (assessing emotional

intelligence), yaitu memberikan penilaian terhadap kecerdasan emosi

seseorang, misalnya melalui raut muka atau ekspresinya dalam situasi dan

kondisi tertentu.7

c. KemampuanFisik

Kemampaun fisik (phisical abilities) adalah kemampuan seseorang dilihat

dari kondisi fisik seperti: (a) Kekuatan (strength), yaitu melihat kekuatan fisik

seseorang seperti tangan, kaki, tubuh, dan organ tubuh yang lainnya dalam

melakukan aktivitas sehari-hari, (b) Stamina (stamina), yaitu kemampuan

sistem sirkulasi udara pada paru-paru seseorang dalam meningkatkan efisiensi

kerja pada waktu menjalankan aktivitas sehari-hari, (c) Koordinasi dan

keleluasaan (flexibility and coordination), yaitu kemampuan fisik seseorang

dalam mengkoordinasikan dan melenturkan tubuhnya, seperti olahragawan

senam ballet atau senam alat, (d) Kemampuan psikomotor (psycomotor

abilities), yaitu kemampuan memegang dan mempergunakan alat sesuai dengan

fungsinya (pemahaman fungsi alat atau benda), (g) Kemampuan sensor

(sensory abilities), yaitu kemampuan yang berkaitan dengan membaca visi dan

mendengarkan secara detail. Misalnya, seorang konduktor orkestra musik dapat

mendengarkan setiap instrumen musik yang dibunyikan oleh para pemain

orkestra secara detail satu persatu dengan benar.8

7 Jason A. Colquitt, at.al., Organizational Behavior, h. 344. 8 Jason A. Colquitt, at.al., Organizational Behavior, h.353.

Page 10: KEMAMPUAN KERJA DALAM MENGELOLA ORGANISASI … · 2020. 5. 6. · mengelola organisasi pendidikan secara produktif. Bahkan seringkali keberhasilan organisasi pendidikan tidak disertai

10

Tabel 1. Physical Ability9

TYPE MORE SPECIFIC FACET JOB WHERE

RELEVANT

Strength Static: Lifting, pushing, pulling

heavy object

Esplosive: Exerting short burst of

mus cular force to move oneself

or objects

Dynamic: Exerting muscular

force repeatedly or continuously.

Structural iron and steel

workers; tractor trailer

and heavy truck driver;

farm worker; firefighters

Stamina Exerting oneself over a period of

time without circulatory system

giving out

Atlethes; dancer;

comercial diver;

firefighters

Flexibility Extent flexibility: degree of

bending, stretching, twisting of

body, arms, legs machinery

Dynamic flexibility; speed of

bending stretching, twisting of

body, arm, legs Gross body

coordination; coordinating

movement of body, arm, and legs

in activities that involve all three

together

Gross body equilibrium: ablity

to regain balance in contexs

Athletes; dancers,

riggers; industrial

mechanics,

choreographer

commercial divers;

strucural iron and steel

workers

9 Disarikan dari E.A. Fleismen, D.P. at.al., Ability in An Occuptional Information System for

the 21 Century, American Psychological Assocation, (ttp.: tp., 1999), h. 42-57.

Page 11: KEMAMPUAN KERJA DALAM MENGELOLA ORGANISASI … · 2020. 5. 6. · mengelola organisasi pendidikan secara produktif. Bahkan seringkali keberhasilan organisasi pendidikan tidak disertai

11

where balance is upset

Psycomotor Fine Manipulative abilities:

keeping hand and arm steady

while grasping, manipulating,

and assembling small objects

Control movement ability:

making quick, precise adjusments

to a machine whileoperating it

Respon orientation: quickly

choosing among appropriate

alternative movements

Reaction time: quickly res

ponding to sig nal with body

movement

Fabric menders; potters;

timing device

assemblers; jewelers;

construction drillers;

agricultural equipment

operator;

photografers; higway

patrol pilots; athletes

Sensory Near and far vision: seeing

detail of an object up close or at

adistance

Visiualcolor discrimination:

detecting difference in color and

shades

Depth perceptions: judging

relative distance

Hearing Sensitivity: hearing

difference insound in the

presence of other source

Speech recognation: identifing

and understanding speech of

others

Electronic testers and

inspec tors; highway

patrol pilots; trac tor

trailer, truck, and bus

driver; airline pilots;

photografers; musicians

and composers;

industrial machine

mechanics; speech

phatologists

Page 12: KEMAMPUAN KERJA DALAM MENGELOLA ORGANISASI … · 2020. 5. 6. · mengelola organisasi pendidikan secara produktif. Bahkan seringkali keberhasilan organisasi pendidikan tidak disertai

12

Penjelasan di atas dapat dipahami bahwa kemampuan (ability) menurut

Colquitt terbagi menjadi tiga, yaitu kemampuan kognitif (cognitif ability),

kemampuan emosional, dan kemampuan fisik sebagaimana yang tergambar

dalam gambar di bawah ini:

Gambar 2. Ability10

Overal Ability

Cognitive Ability Emotional Ability Physical Ability

Verbal Self-Awareness Strength

Quantitative Other Awareness Stamina

Reasoning Emotion Regulation Flexibility&

Spatial Use Emotion Coordination

Perceptual Psycomotor

Sensory

Menurut Salavey dan Mayer, ada lima aspek dalam kecerdasan

emosional,11 yaitu: (a) Mengenali emosi diri, merupakan inti dan dasar dari

kecerdasan emosional, yaitu kemampuan untuk memantau perasaan dari waktu

ke waktu bagi pemahaman diri dan kemampuan mengenali perasaan sewaktu

perasaan itu terjadi, (b) Mengenali emosi diri, yaitu kemampuan untuk

menguasai perasaan sendiri agar perasaan tersebut dapat diungkap dengan tepat.

10 Jason A. Colquitt, at.al., Jason A. Colquitt, at.al., Organizational Behavior , h. 354. 11 http//www.docu-trac.com

Page 13: KEMAMPUAN KERJA DALAM MENGELOLA ORGANISASI … · 2020. 5. 6. · mengelola organisasi pendidikan secara produktif. Bahkan seringkali keberhasilan organisasi pendidikan tidak disertai

13

Orang yang tidak mampu mengelola emosinya akan terus menyesali

kegagalannya, sedangkan mereka yang mampu mengelola emosinya akan

segera bangkit dari kegagalan yang menimpanya, (c) Memotivasi diri sendiri,

yaitu kemampuan untuk mengendalikan dan menahan diri dari kepuasan sesaat

untuk tujuan yang lebih besar, lebih mulya, dan lebih menguntungkan, (d)

Mengenali emosi orang lain, yaitu kemampuan menangkap signal-signal sosial

yang tersembunyi, yang mengisyaratkan sesuatu yang dibutuhkan atau

dikehendaki oleh orang lain, (e) Membina hubungan dengan orang lain, yaitu

kemampuan seseorang untuk membentuk hubungan, membina kedekatan,

meyakinkan, mempengaruhi, dan membuat orang lain nyaman, serta dapat

menjadi pendengar yang baik.

Setiap orang yang dikategorikan oleh lingkungannya sebagai Pakar atau

Ahli dengan kemampuan yang tinggi dalam lingkup batasannya, dapat

memberikan jalan keluar, menolong, dan melihat peluang yang ada sehingga

bisa mendatangkan keuntungan, maka ia dapat dianggap sebagai profesional

dalam bidangnya.12 Di lingkungan organisasi pendidikan, setiap pegawai

(tenaga pendidikan dan tenaga kependidikan) memiliki kemampuan kerja yang

spesifik yang sesuai dengan lingkup pekerjaannya dan masing-masing pegawai

bekerja sama dengan teman satu bagian atau dengan bagian lain dalam

menyelesaikan pekerjaan yang diembannya dari tempat ia bekerja. Berdasarkan

kenyataan tersebut kemampuan yang dimiliki tenaga pengajar dan tenaga

kependidikan akan membawa kinerja yang baik, meskipun masih ada faktor-

faktor lain yang berhubungan dengan kondisi psikologi dan fisik.

Dalam kajian penelitan Gibson dan kawan-kawan menyatakan bahwa

pelatihan kerja untuk pegawai sangat penting terutama bagi tenaga pengajar dan

12 Michael R Carrel. at. al., Human Resource Management, (USA: Prentice-Hall, 2007), h. 64.

Page 14: KEMAMPUAN KERJA DALAM MENGELOLA ORGANISASI … · 2020. 5. 6. · mengelola organisasi pendidikan secara produktif. Bahkan seringkali keberhasilan organisasi pendidikan tidak disertai

14

tenaga kependidikan baru yang bersifat teknis dalam membantu mereka dalam

meningkatkan keterampilan.13

d. Kemampuan Intelektual

Kemampuan intelektual adalah kemampuan yang dibutuhkan untuk

menjalankan kegiatan mental. Sebab, pekerjaan membutuhkan tuntutan-

tuntuan yang berbeda kepada pelaku yang mengerjakan pekerjaan tersebut.

Singkatnya, semakin banyak tuntutan pemrosesan informasi dalam pekerjaan

tertentu, semakin tinggi pula kecerdasan dan kemampuan verbal umum yang

dibutuhkan untuk dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik.

Kajian seksama terhadap bukti mengungkapkan bahwa tes-tes yang

menilai kemampuan verbal, numerik, ruang, dan perseptual merupakan

indikator perkiraan yang sahih atas kemampuan pekerjaan pada semua tingkat

pekerjaan. Oleh karena itu, tes-tes yang mengukur kemampuan dimensi-

dimensi khusus kecerdasan merupakan indikator perkiraan yang kuat untuk

kinerja yang akan datang.

Disepanjang dasawarsa terakhir ini, para peneliti telah memulai

memperluas makna dari intelektual melebihi kemampuan-kemampuan mental.

Bukti-bukti terbaru mengungkap bahwa intelektual dapat dipahami secara lebih

baik dengan menguraikan empat sub-bagian, yaitu: kognitif, sosial, emosi, dan

budaya.14 Sedangkan kemampuan fisik adalah kemampuan menjalankan tugas

yang menuntut stamina, ketrampilan, kekuatan, dan karakterisktik serupa.

Kemampuan fisik sangat berguna bagi keberhasilan menjalankan pekerjaan-

pekerjaan yang kurang menuntut ketrampilan khusus yang lebih standar.

Kemampuan intelektual dan kemampuan fisik diperlukan untuk mencapai

kinerja yang memadai pada pekerjaan tertentu, bergantung pada persyaratan

13 Jeral Gibson.at.al., Organizational Behavior, h. 45. 14 Elliot, at.al., “On The Motivation of Cognitive Dissonance: Dissonance as Psychology

Discomport,” dalam Journal of Personality and Social Psychology, September 1994, h. 382-394.

Page 15: KEMAMPUAN KERJA DALAM MENGELOLA ORGANISASI … · 2020. 5. 6. · mengelola organisasi pendidikan secara produktif. Bahkan seringkali keberhasilan organisasi pendidikan tidak disertai

15

yang diminta pada pekerjaan tersebut. Misalnya, seorang pilot pesawat terbang

memerlukan kemampuan visualisasi ruang yang kuat, penjaga pantai (bay

wach) memerlukan visualisasi dan koordinasi tubuh, pegawai kontruksi

bangunan tinggi memerluakan keseimbangan, dan seorang jurnalis memerlukan

penalaran yang tinggi dalam mencari dan mengolah data atau fakta menjadi

berita di surat kabar atau media lainnya.

Perkiraan-perkiraan yang dapat dibuat adalah ketika kesesuaian yang ada

ternyata buruk, maka kemungkinan besar akan gagal dalam mencapai tingkat

kinerja yang baik. Misalnya, jika anda dipekerjakan sebagai juru ketik maka

anda harus memenuhi persyaratan menguasai dasar-dasar mengetik, kinerja

anda buruk meskipun anda mempunyai motivasi kerja yang tinggi. Juga

sebaliknya, jika kemampuan karyawan melampaui batas yang dibutuhkan maka

yang terjadi adalah ketidakefektifan organisasi karena karyawan merasa tidak

puas dengan pekerjaannya yang tidak menantang. Jadi, pada dasarnya jika

kemampuan karyawan melebihi batas yang dipersyaratkan maka biasanya

perusahaan akan membayar lebih dari pembayaran biasa atau karyawan akan

frustasi jika tidak dibayar sesuai kemampuannya.

C. KESIMPULAN

Kemampuan adalah penguasaan atas sesuatu yang dapat ditinjau dari

berbagai aspek, yakni aspek kognitif, emosional, maupun fisik. Ketiga aspek

tersebut jika diperjelas lagi meliputi keahlian, kecakapan, keterampilan, dan

pengalaman seseorang. Kemampuan dan kecakapan akademis maupun operasional

teknis dibutuhkan untuk melaksanakan tugas dalam mengelola lembaga

pendidikan.

Page 16: KEMAMPUAN KERJA DALAM MENGELOLA ORGANISASI … · 2020. 5. 6. · mengelola organisasi pendidikan secara produktif. Bahkan seringkali keberhasilan organisasi pendidikan tidak disertai

16

DAFTAR PUSTAKA

Carrel, Michael R., at. al., Human Resource Management, USA: Prentice-Hall, 2007.

Colquitt, Jason A., at.al., Organizational Behavior, New York: McGrow-Hill, 2009.

Elliot, “On The Motivation of Cognitive Dissonance: Dissonance as Psychology

Discomfort,” dalam Journal of Personality and Social Psychology,

September 2003.

Ericson, K.A., at.al., “How Experts Attain and Maintain Superior Performance:

Implication for The Enhancemenet of Skilled Performance in Older

Individuals,” dalam Journal of Aging and Physical Activity, 2000.

Gibson, Jeral, at.al., Behavior in Organization, New Jerset: Prentice-Hall, 2000.

Robbins, Stephen P., Prilaku Organisasi, terj. Benyamin Molan, Jakarta: Indeks

Gramedia, 2003.