KENABIAN TANPA SYARIAT

8/22/2019 KENABIAN TANPA SYARIAT

1/86

172 |K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u d a s .

surat wasiat itu Hadhrat Khalifatul Masih I r.a,

mengisyaratkan bahwa kesulitan mengenaipengangkatan Khalifatul Masih II, akan datang daripihak Muhammad Ali. Sepuluh hari kemudian terjadilahitu ketika akan dilakukan pemilihan untuk mengisijabatan Khalifatul Masih. Dengan segala jalanMuhammad Ali berusaha menggagalkan Hadhrat MirzaBasyiruddin Mahmud Ahmad r.a menjadi KhalifatulMasih II. Tetapi usaha itu seluruhnya gagal. KehendakTuhan berlaku juga. Hadhrat Mirza BasyiruddinMahmud Ahmad r.a terpilih menjadi Khalifatul MasihII, dengan suara mayoritas yang sangat besar. (Diambil

dari Majalah Sinar Islam, edisi 10, Ikha1360HS/Oktober 1981, hal.2)

1 |K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u u

BAB I

PENGERTIAN NABI DAN RASUL

1. Arti Nabi Menurut Kamus.Kata Nabi dalam bahasa Arab adalah bent

(tunggal) sedangkan bentuk jamaknya adal

(Qs.2:91) atau Nabiyyun (Qs.2:136). Arti Na

Ahmad Warson Munawwir adalah :

:

Artinya: Nabi itu bentuk jamaknya Anbiya, yai

laki-laki yang menyampaikan berita dari Alla

Al-Munawwir, Edisi 2 Pustaka Progressif-Surah. 1375)

Adapun menurut bahasa Arab, maka artiNabiit

Artinya: seorang laki-laki yang menyampaitentang perkara-perkara gaib atau perkara

datang dengan ilham dari Allah. (Kamus Al-M

2. Arti Nabi Menurut UlamaAl-Qadi Iyadh Al-Yashhabi, menulis tentang ar


2/86


Artinya: Nabi adalah orang yang kepadanya Allah SWT

memberikan ilmu ghaib dan memberitahukan kepadanya

bahwa ia adalah nabi. (Asy-Syifa, Juz.1, hal.120)1

Allamah Asy-Syibli An-Numani, menulis:

Artinya: Nabi adalah orang yang Allah SWT berkata

kepadanya: Aku sudah mengutusmu, atau sampaikanlah

kepada manusia dari-Ku atau perkataan-perkataan lain

yang serupa dengan itu. (Al-Kalam, hal.66)2

Imam Abdul Wahab Asy-Syarani, menulis arti Nabi,

sebagai berikut:

Artinya: Jika engkau bertanya apakah hakikat Nabi?

maka jawabnya ialah bahwa Allah SWT memanggil

seseorang dengan firman-Nya: Engkau Rasul-Ku dan Aku

1Muhammad Shadiq, H.A,Analisa Tentang Khaataman Nabiyyin, 1997,Hal.112Ibid

171 |K e n a b i a n T a n p a S y a r i a t H z . M a s i h M a u

Padahal orang-orang Ahmadi umumnya, teruta

orang-orang pandai, sudah mengetahui bahwaMirza Basyiruddin Mahmud Ahmad r.a adalyang akan menjadi Khalifatul Masih II menuruwahyu. Di antara orang pandai itu ialah HadhrNuruddin, Khalifatul Masih I r.a. Beliau susiapa yang akan menjadi pengganti beliau. TMaret 1914, ketika beliau sudah sakit-sakitanKhalifatul Masih I r.a, membuat sebuah suratDalam surat wasiyat itu beliau katakan anPenggantiku haruslah orang yang soleh,berpengetahuan dan berakhlak baik. Hadhrat K

Masih I r.a kemudian menyuruh Muhammembacakan isi surat wasiat itu kepada orayang hadir ketika itu, dan beliau menanyakaMuhammad Ali, apakah ada yang kurang?, tigitu beliau lakukan. Sesuai dengan itu tiga Muhammad Ali, membacakan surat wasiat

memberikan jawaban: Semuanya sudah betul.Orang yang sedikit arif mengertilah bahwdimaksud sebagai pengganti itu ialah penggajabatan khilafat, bukan jabatan lain. Dan dari beliau lakukan dengan Muhammad Ali bertalia


3/86


pengikut Nabi Muhammad saw. demikian pula Yazid-

yazid abad ke-14 H, menjadikan diri Hadhrat MirzaBasyiruddin Mahmud Ahmad r.a sebagai sasaran fitnahyang mereka lancarkan bertubi-tubi. Padahal beliau r.aadalah orang yang dijanjikan sebagai Mushlih Mauud(Pendamai yang dijanjikan) oleh Allah SWT kepadaHadhrat Masih Mauud a.s, Tuhan berfirman: Anaklaki-laki itu adalah dari bibit engkau sendiri, anak

keturunanmu sendiri. (h.137).

Dengan tidak menaruh segan sedikit pun terhadapHadhrat Masih Mauud a.s, Yazid-yazid modernmenyerang Hadhrat Mushlih Mauud r.a dengan segala

macam fitnah yang lebih kejam dari pembunuhan.Fitnah itu mulai dengan Muhammad Ali kemudiandilanjutkann oleh Yazid-yazid lain. Kebencian Yazidkepada Hadhrat Hasan dan Husain adalah karena keduaorang itu menjadi penghalang baginya untuk mendudukijabatan khilafat Islam. Demikian pula Muhammad Ali

benci kepada Hadhrat Mirza Basyiruddin MahmudAhmad r.a adalah oleh karena beliau penghalang bagiMuhammad Ali untuk mengangkat dirinya sendirimenjadi Khalifatul Masih II.


telah memilih engkau untuk urusan diri-Ku (A

wal jawahir, juz.1, hal. 164)3

3. Arti Nabi dan Rasul Menurut Ahmadiyah.Arti Nabi Menurut Hadhrat Mirza Ghulam A

adalah sebagai berikut : Perkataan Nabi it

Lughat, artinya ; Orang yang menyampaik

ghaib yang diterimanya dari Allah SWT....b

Nabi itu seharusnya Rasul juga, karena kalau

Rasul, dia tidak akan mendapat khabar ghaib y

benderang,juga tentu akan berlawanan dengan

Artinya: Allah Taala tidak akan memberitahu

ghaib-Nya kepada seseorang, kecuali kepada

diridhoi-Nya.(Qs. Al-Jin:26-27). 4

Lebih lanjut Hadhrat Masih Mauud a.s bersabd

Nabi ialah : Orang yang banyak mendapat Allah SWT. dan memberitahukan ilham yang d

3Ibid4Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s,Ek Ghalathi Ka Izalah, 1901/M

Suatu Kesalahan, 1978, hal.14.


4/86


kepada orang banyak tentang berita dan khabar-khabar

ghaib di masa yang akan datang. (Hadhrat Mirza GhulamAhmad, Casma-e-Marifat, h. 180).

Dengan jalan inilah maka Allah Taala menamakan saya

Nabi yaitu oleh karena DIA banyak sekali bercakap-

cakap dengan saya dan banyak sekali DIA mengaruniai

saya ilmu-ilmu ghaib di masa ini.(Akhbari Am, 26 Mei

1908)

Hadhrat Masih Mauud a.s bersabda:

Kenabian menurut Istilah adalah banyak ber-

Mukallamah (berkata-kata) dan ber-Mukhotobah

(bercakap-cakap) dengan Allah Taala dan pada lafadz

Mukallamah yang di dalamnya mengandung perkhabaran

ghaib. (Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, Casma Marifat,

h.325)

PENJELASAN:

Menurut penjelasan diatas Nabi dan Rasul adalah sama.

Setiap Nabi adalah Rasuldan setiap Rasulpasti seorangNabi. Oleh karena itu menurut lughat Arab arti Nabi

adalah orang yang mendapat khabar, orang yang diberi

khabar dan orang yang menyampaikan khabar ghaib dari

Allah SWTdan orang yang menyampaikan khabar ghaib


itu tidak sampai demikian saja. Yazid-yazid

betul akan dikeluarkan dari Qadian, yakni memeninggalkan kota itu. Mereka tidak bisa laglebih lama disana, karena watak mereka yabermalu, hal ini memang sudah terjadi. MulaMuhammad Ali, maka orang-orang yang tikepada Hadhrat Mirza Basyiruddin MahmudKhalifatul Masih II r.a, seorang demi meninggalkan Qadian atau Rabwah yang smenjadi pusat Jemaat Ahmadiyah sedunia. mereka pindah ke Lahore dan bergabusekurangnya mendekati Gerakan Ahmadiyahyang didirikan dan dipimpin Muhammad Ali.

Yazid adalah tokoh yang amat busuk dalamIslam. Ia adalah anak dari Muawiyah yang sistem khilafat Islam dengan mengangkat dirinmenjadi khalifah. Yazid mewarisi kekuasaanbapaknya. Dalam pemerintahannya terjadi k

yang sangat memalukan dunia Islam. Dengdisertai rasa segan sedikit juga terhadMuhammad saw. Panglima perang darmemotong kepala cucu beliau saw, Husain diNamun demikian mereka masih menama


5/86


melakukan tindakan penyelewengan terhadap ajaran

Pendiri Jemaat Ahmadiyah, Hadhrat Mirza GhulamAhmad a.s. Beberapa hari kemudian Muhammad Alimeninggalkan Qadian dan pindah ke Lahore. Disini iamemasukan dirinya ke dalam kriterium yang dimaksudoleh wahyu Hadhrat Masih Mauud a.s diatas: DiLahore ada satu yang tidak bermalu. Dalam wahyu initidak ditegaskan apa atau siapa yang dimaksud denganSatu itu. Oleh karena itu yang di maksud mungkinadalah seorang manusia atau satu golongan. MuhammadAli dan organisasi yang didirikannya kemudian diLahore dan yang menggunakan nama kota itu,mewujudkan apa yang di maksud oleh wahyu itu.

Dalam tahun 1891. Hadhrat Masih Mauud a.smenerima sebuah wahyu tentang Qadian:

"Yazid-yazid akan dikeluarkan daripadanya. (h.176)

Beliau memahamkan dari wahyu ini bahwa orang-orangberwatak Yazid akan dilahirkan disitu. Tetapi arti wahyu


dari Allah SWT itu disebutRasul. Sedangka

Istilah, Nabiadalah orang yang banyak berkatbercakap-cakap dengan Allah SWT, da

percakapannya banyak mengandung khabar gh

Mln. Muhammad Ali, Pendiri Gerakan A

Lahore, dalam bukunya Islamologi menulis b

Arab Nabi yang berasal dari kata Nab

pemberitahuan yang besar faedahnya,yang me

orang mengetahui sesuatu. Menurut seorang A

Arab menjelaskan bahwa kata Nabi artinya

antara Allah dan Makhluk yang berakal. (Al-M

Gharibil Quran, Imam Abdul Qasim al-Husain

Fadzl al-Raghib). Menurut ulama lain, arti kata

orang yang memberi informasi tentang Allah

Allamah Syeikh Nashrul Huraini) dan lebih

bahwaNabiialah orang yang diberi informasi

tentang ke-Esa-an-Nya dan dibukakan kepadan

zaman yang akan datang, dan ia diberitahu

adalah rasul-Nya (utusan-Nya). Nabi juga dis

artinya utusan. Kata Nabi dan Rasul digunabergantian dalam Al-Quran suci, tapi orang

Kadang-kadang disebut Nabi kadang-kadan

Rasul, bahkan terkadang disebutNabi danRasu

Adapun sebabnya, karena mungkin Nabi itu m

dua kesanggupan (kapasitas) yaitu ia


6/86


pemberitahuan dari Allah dan menyampaikan risalah itu

kepada manusia. 5

4. Arti Rasul.Rasul menurut bahasa artinya utusan, pesuruh atau

perantara. Rasul adalah orang yang menyampaikan

kenabian atau khabar-khabar ghaib dari Allah SWT

kepada manusia. Seorang yang menjadi Nabi karena ia

mendapat khabar-khabar dari Tuhan dan ia menjadi rasul

karena ia menyampaikan khabar-khabar ghaib itu kepada

manusia. Nabi dan Rasul adalah dua fungsi yang dipegang

oleh satu orang. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

][

Artinya: Pada suatu hari Amar bin Absah Assalami

bertanya kepada Rasulullah saw katanya: Siapakah

engkau?, kata Rasulullah: Saya nabi, katanya lagi: Apa

itu nabi? jawab Rasulullah Saw: Saya diutus oleh Allah

azza wa jalla. (Shahih Muslim, jilid 1, hal. 307).

5Mln. Muhammad Ali, Islamologi, (Jakarta: Darul Kutubil Islamiyah, 2001),hal. 229


Tetapi sesudah tahun 1914, Muhamm

menyeleweng dari ajaran Hadhrat Masih Maudan ajaran-ajaran lain. Ia kemudian mengatakHadhrat Mirza Ghulam Ahmad bukanlah seorDengan demikian Muhammad Ali mempemaksud buruknya terhadap Hadhrat Masih Mdan Jemaat beliau. Dalam tahun itu pula Muham

memisahkan diri dan tidak lagi bersama JemaatHadhrat Masih Mauud a.s. ia meninggalkan Qpindah ke Lahore.

Dengan kepindahan Muhammad Ali ke Lahoria melaksanakan maksud-maksud yang tidak

Maka menjadi sempurnalah suatu wahyu HadhMauud a.s. pada tanggal 13 Maret 1907mewahyukan kepada beliau a.s :

Di Lahore ada satu yang tidak bermalu (h

Persis tanggal 13 Maret tujuh tahun kemudianwahyu itu, Hadhrat Hakim Nuruddin, Khalifatur.a wafat. Kewafatan Khalifatul Masih Imerupakan dead line bagi Muhammad A


7/86


lagi ada bersama-sama dengan Hadhrat Masih Mauud

a.s dan sudah jauh dari beliau a.s.

Sebelum tahun tahun 1914, Muhammad Alimempercayai dan mempertahankan pengakuan dantulisan-tulisannya bahwa Hadhrat Mirza Ghulam Ahmadadalah seorang nabi. Dalam tahun 1904 terjadi suatu

perkara diantara Maulwi Karamdin dari Jhelum danHadhrat Masih Mauud a.s. dalam perkara ituMuhammad Ali bertindak sebagai saksi di pengadilan.Dalam kesaksiannya Muhammad Ali mengatakan :

1.Mengenai seorang yang mengaku nabi, jika ada

seorang yang mengingkari pengakuan itu, makadengan itu ia menjadi kadzab. Mirza Shabibmengaku bahwa ia adalah nabi.

2.Dalam banyak tulisannya, Mirza Shahibmengemukakan pengakuan yang kesimpulannyaialah bahwa ia adalah seorang nabi dari Tuhan,

sekalipun ia tidak membawa syariat baru. Kalau adaseorang yang ingkar terhadap pengakuan semacamini, maka dengan itu ia menjadi kadzdzab.(berkasperkara itu, h.362). demikianlah kesaksianMuhammad Ali yang dibuatnya dengan sumpah.


PENJELASAN:Menurut Mln. Muhammad Ali dalamIslamolog

bahwa Nabi itu adalah orang yang diberi

(khabar) oleh Allah tentang ke-Esa-an-Nya dan

padanya rahasia zaman yang akan datan

diberitahu bahwa ia adalah rasul-Nya (utusan

Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad adalah orang ykhabar ghaib oleh Allah tentang ke-Esa-an-N

wahyu-wahyu-Nya dan juga dibukakan kepadan

zaman yang akan datang, dan dalam wahyu-w

diterimanya juga diberitahukan bahwa beli

rasul-Nya (utusan-Nya).

Hal itu sesuai sekali dengan keadaan Hadh

Mauud, karena dalam wahyu-wahyu yang d

beliau banyak sekali disebut sebagai Rasul

diantaranya Allah SWT telah mewahyukan kep

a.s sebagai berikut:

Artinya: Kami telah mengutus Ahmad kepada

tetapi mereka berpaling dan berkata: Ia seoran


8/86


dan jahat. (Haqiqatul Wahyi, hal. 266-271/ Arbain, no.3,

hal. 32/Tadzkirah, hal.353)

Artinya: Dan katakanlah! (Hadhrat Mirza Ghulam

Ahmad), Wahai manusia sesungguhnya aku adalah rasul

Allah kepada kalian semua.(Al-Isytihar Miyarul Ahyar,

25 Mei 1900, hal. 3)

Artinya: Sesungguhnya Aku (Allah) yang mengutusmu

kepada kaum yang berbuat kerusakan. (Tadzkirah, hal.

279)

Artinya: Sungguh saya diutus dari Tuhannya para

hamba. (Tuhfah-e-Baghdad, hal.11)

Artinya: Musuh akan berkata: Engkau bukanlah

Rasul.(Arbain, no.3, hal. 32)


Semoga Tuhan juga mengampuni dosa saya

Dalam wahyu ini digambarkan bahwa Muhammad Ali akan berbuat dosa sehingga

ampun. Dosa itu bertalian dengan HadhraMauud a.s karena wahyu tentang itu diturunkabeliau.

Pada bulan Juni 1904, Hadhrat Masih Mamenerima wahyu pula tentang Muhammad Ali:

-

Tuan dahulu orang yang saleh dan beritikAyao, mari duduk bersama kami. (h.518).

Disini dibayangkan bahwa Maulwi Muhamtadinya orang baik dan mempunyai maksud bakemudian berubah menjadi orang tidak bmempunyai maksud buruk. Karena hal-hal itu


9/86


LAMPIRAN 3:

Muhammad Ali Dalam Sorotan

Wahyu

Seorang nabi adalah orang yang membuat nubuwatan-nubuwatan. Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad adalah nabi.Beliau Isa Al-Masih yang dijanjikan dan berpangkatnabi. Beliau juga membuat nubuwatan-nubuwatan. Adayang mengenai kejadian dunia yang akan datang, adayang mengenai Jemaat dan sahabat-sahabat beliau dan

ada pula yang mengenai keluarga beliau. Sebagian sudahmenjadi sempurna dan sebagian lain akan terwujud.Beberapa nubuwatan itu mengenai diri MaulwiMuhammad Ali, yang dalam hidup beliau adalahseorang sahabat dan murid yang dekat. Semuanubuwatan itu terdapat dalam kitab kumpulan wahyu

beliau Tadzkirah, Al-Syirkatul Islamiyah, Rabwah,1969.

Pada 20 Nopember 1898, Hadhrat Masih Mauud a.smenerima wahyu tentang Muhammad Ali:


PENJELASAN:

Jika merujuk pada apa yang disampaikan

Muhammad Ali diatas tentang artiNabi, maka

menunjukan bahwa Hadhrat Mirza Ghula

adalah seorang Nabi dan Rasul yang benarses

pendapat para ulama tentang arti Nabi dan R

buku-bukunya. Akan tetapi kerasulan dan kena

a.s hanya sebagaiNabi Ummati(nabi pengikut)

membawa syariat dan agama baru dan beliau

pula seorang nabi Mustaqil (independen prophe

-------oooOooo-------


10/86


BAB II

MACAM-MACAM KENABIAN MENURUTAL-QURAN

A.Tingkatan Derajat Para Nabi Berbeda-bedaAllah SWT berfirman:

y7=?9$#$o=st/4n?t


11/86


)

(

Artinya: Barangsiapa yang memisahkan diri dari Jamaah

walaupun hanya satu jengkal, maka ia telah melepaskan ikatan

Islam dari lehernya. (HR. Ahmad dan Abu Dawud dan

Misykatus Syarif, hadits ke 175) Dalam Hadits yang lain

Rasulullah SAW bersabda:

)(

Artinya: Maka sesungguhnya, baragsiapa yang berpisah dari Al-

Jamaah sekedar sejengkal saja, kemudian ia mati, melainkan

matinya seperti mati jahiliyah. (Hadits riwayat Bukhari dari Ibnu

Abbas r.a. Shahih Bukhari, kitabul Fitan, Bab Qaulin Nabi

Satarauna Badi Umurun, Tunkirunaha, Juz. 4, hal. 222)

Dalam Hadits Muslim, Rasulullah SAW bersabda:

)(

Artinya: Barangsiapa yang keluar dari ketaatan dan berpisah

dari Jamaah (khilafah), lalu mati, maka matinya itu laksana mati

Jahiliyah. (Hadits riwayat Muslim dari Abu Hurairah r.a. Shahih


sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain),

berikan Zabur kepada Daud.(Qs. Bani Israil: 55)

z$V=6s?yArtinya: ..... dan Allah telah berbicara kepada Muslangsung.(Qs. An-Nisa: 164)

PENJELASAN:

Maksud ayat diatas, menunjukan bahwa ada

mendapat wahyu secara langsung, diantaranya se

Musa a.s sebagaimana tertera dalam surah An-Nisa

namun demikian, tidaklah maksudnya bahwa Allah

berkata-kata secara langsung kepada nabi-nabi yang

maksudnya adalah untuk menjelaskan bahwa banya

yang diutus sebelum Nabi Musa a.s, bahwa A

menurunkan wahyu-Nya kepada mereka kebanya

bentuk mimpi-mimpi dan kasyaf-kasyaf, tidak sep

yang diturunkan kepada Nabi Musa a.s, yang k

diturunkan secara langsung dalam bentuk kat

kalimat-kalimat dengan bahasa yang jelas.


12/86


B. Macam-macam KenabianMenurut ayat Al-Quran di atas tidak berarti bahwa ada

beberapa nabi yang kepadanya Allah SWT tidak bercakap-

cakap atau bahwa ada beberapa yang kerohanian mereka tidak

di tinggikan. Kata-kata itu hanya mengandung pengertian

bahwa secara garis besarnya kenabian itu terbagi menjadi 2

(dua) macam, yaitu:

1. Kenabian TasyriiAdalah Kenabian yang membawa syariat atau agama baru.

Misal dari nabi-nabi yang membawa syariat adalah seperti:

Nabi Adam a.s, Nabi Nuh a.s, Nabi Musa a.s, Nabi Ibrahim a.s

dan Nabi Muhammad SAW. Dalam satu riwayat bahwa

Rasulullah SAW telah bersabda bahwa Adam a.s itu adalah

Nabi Mukallam. Kenabian Tasyrii atau Mukkallam ini sudah

tertutup dan tidak akan datang lagi setelah Nabi Muhammad

SAW, karena beliau SAW adalah nabi paling sempurna dan

terakhir yang membawa syariat. Hadhrat Masih Mauud a.s,memberikan istilah lain untuk nabi yang membawa syariat

(Nubuwah Tasyrii) yaitu: Nabi Haqiqi, Nabi Mukallam dan

Nabi Taammah.


dengan Jemaat Ahmadiyah yang asli (sesuai pesan d

Ahmadiyah dalam buku Al-Wasiyyat) atas dasar pendirian yang sama diantara kita, yaitu dengan meyak

1. Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s adalah Nabi

Imam Mahdi (Khalifatullah Al-Mahdi) dan Mas

serta Mujaddid Azham.

2. Oleh karena Hadhrat Masih Mauud a.s adalah seosuci, maka apa-apa yang beliau katakan dan beliau t

benar semuanya dan kita menerima semuan

keseluruhan, tidak setengah-setengah.

3. Kalau beliau a.s kemudian memperbaiki suatu ijti

yang terdahulu, kita akan menerima dan berpegang perbaikan itu.

4. Apa-apa yang dikatakan dan ditulis oleh tAhmadiyah sebelum tahun 1914 akan menjadi peg

disamping perkataan dan tulisan dari Hadhrat Mas

a.s dan juga para Khalifahnya sebagai penerusnya ydengan Qudrat kedua (kekuasaan kedua). Sesu

perintah beliau a.s dalam buku Al-Wasiyat.

Marilah kita renungkan sabda Rasulullah SAW dan sab

Masih Mauud a.s dibawah ini:


13/86


BAB XI

SERUAN UNTUK ANGGOTA GERAKAN AHMADIYAHLAHORE INDONESIA (GAI)

Untuk saudara kami dari Gerakam Ahmadiyah Indonsia (GAI)

untuk mengakhiri perselisihan dan perbedaan ini, marilah kita

menghayati firman Allah SWT dalam Al-Quranul Karim, sebagai

berikut:

%r't=tG39$#(#s9$ys?4n


14/86


menerangi), yang dengan Kitab itu nabi-nabi yang tunduk

(kepada syareat nabi sebelumnya) memutuskan perkara bagiorang-orang Yahudi ... (Qs. Al-Maidah: 44). Dalam ayat

lain Allah SWT berfirman:

Syeikh Muhammad Abduh menafsirkan ayat di atas (Qs.

Al-Maidah: 44) sebagai berikut:

Artinya: Yakni yang dimaksud dengan nabi-nabi dalam

ayat tersebut itu (Qs. 5:44) adalah orang-orang (nabi-nabi)

yang dibangkitkan sesudah Musa a.s karena Allah SWT telah

membangkitkan ribuan nabi-nabi dari bani Israel yang tidak

mempunyai kitab sendiri, mereka hanya diperintah untuk

meneguhkan dan menegakan Taurat dengan hukum-

hukumnya. (Tafsir Al-Quranul Hakim)

Beliau juga menulis bahwa: Risalah dan kerasulan Nabi

Musa a.s itu sebagai pangkalnya dan Nabi Harun a.s sebagai

pengikutnya supaya dia menjadi Wazir (Pembantu) bukan

menjadi kepala. Dan Musa a.s diberi syariat Taurat dan

Harun menjadi pembantunya dalam menyampaikan syariat

tersebut kepada Bani Israil.


Syaikhul Ulama, Muhyiddin Ibnu Arabi, berkata:

Artinya: Kenabian akan berjalan pada manusia samp

sedangkan kenabian syariat sudah terputus, karen

adalah satu dari bagian-bagian kenabian. (Futuhatu

jld.II, hal.100, bab. 73)

Pendapat para ulama besar tersebut juga sesuai dengan

Hadhrat Masih Mauud a.s (Mirza Ghulam Ahmad

bersabda:

Artinya: Dan sesungguhnya Nabi kita (Muhammad SA

Khaataman-Nabiyyin, tidak ada nabi sesudah beliau k

yang disinari cahayanya sehingga keha-diranny

bayangan (zhil) dari kehadiran beliau (Nabi Muhamm

(Al-Istifta, bab. 2, hal. 30)

-------oooOooo-------


15/86


Pendapat Syeikh Muhyidin ibnu Arabi di atas itu juga diperkuat

oleh Seorang ulama besar yaitu Imam Abdul Wahab Syarani,beliaumengatakan bahwa:

((:

Artinya: Dan sabda dari Nabi Muhammad saw yang mengtakan

bahwa: Tidak ada nabi dan rasul sesudah aku, adalahmaksudnya: Tidak ada nabi yang membawa syariat baru

sesudahku. (Al-Yawaqit wal Jawahir, jld.II, hal.22).

Bahkan seorang imam besar dari Madzhab Hanafi yang terkenal

yaitu Syaikh Mula Ali Al-Qori juga mengatakan bahwa maksud

dari Hadits: Laa Nabiya Badiy itu maknanya adalah Tidak ada

nabi setelah Nabi Muhammad SAW yang membawa syariat

dan yang akan membatalkan syariatnya. Sebagaimana

penjelasannya:

Artinya: Makna Laa Nabiya Badiy menurut para ulamabahwa sesudah beliau saw tidak akan ada seorang nabi dengan

membawa syareat yang akan memansukhan (membatalkan)

syariat beliau saw. (Al-Isyaah fi asyrathis saah, h.226)


Menurut Hadhrat Masih Mauud a.s Kenabi

Tasyrii ini dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu:

2.1. Ghair Tasyrii wa Mustaqil.Adalah Kenabian yang tidak membawa sy

berdiri sendiri atau tidak terikat dengan sysebelumnya. Maksudnya Kenabian Mustaqil

karena hasil dari mengikuti dan men

sebelumnya yang membawa syariat (kenabia

diperoleh bukan melalui jalan Fana fir r

langsung diangkat oleh Allah SWT). Seperti:

a.s, Nabi Hud a.s, Nabi Shaleh a.s, Nabi Sulae

Harun a.s dan seluruh nabi-nabi dari Nab

sampai dengan Nabi Isa a.s kecuali para

membawa syareat seperti: Nabi Adam a.s,

a.s, Nabi Musa a.s, Nabi Ibrahim a.s

Muhammad SAW.

Dalam buku Haqiqatul Wahyi, Hadhrat MirzAhmad a.s menulis: Sekalipun banyak

datang di kaum Bani Israel, akan tetapi kenab

itu bukanlah karena mengikuti nabi Musa a.s

kenabian mereka itu adalah kenabian


16/86


(kenabian yang berdiri sendiri) tidak karena mengikuti

nabi yang lain sebagai satu karunia dari Allah SWT.Kenabian mereka itu sedikitpun tidak menyinggung

kepada Nabi Musa a.s. maka karena itulah kenabian

mereka (nabi-nabi dari Bani Israel) itu bukanlah seperti

kenabian saya, karena dengan jelas sekali gelar nabi

diberikan kepada saya, akan tetapi dari satu sisi saya

adalah nabi dan dari sisi lain saya adalah ummati(pengikut). Tetapi nabi-nabi yang datang pada kaum

Bani Israel itu adalah nabi-nabi yang Mustaqil dan

berpangkat nabi bukan karena perantaraan nabi yang

lain. (Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad,Haqiqatul Wahyi,

hal.100/Ruhani Khazain, vol.22, Ziaul Islam Press,

2008).

2.2.Ghair Tasyrii wa Ghoir Mustaqil.Yaitu Kenabian yang tidak membawa syariat dan tidak

berdiri sendiri. Kenabian jenis ini diperoleh hanya

dengan melalui pintu Fana fir rasulMuhammad SAW.Misalnya seperti kenabian Hadhrat Mirza Ghulam

Ahmad a.s (Imam Mahdi dan Masih Mauud). Derajat

kenabian beliau diperoleh karena beliau benar-benar

mentaati dan mengikuti dengan benar dan sempurna


kenabian) kepada siapapun. Untuk memperkuat pe

itu, GAI mengutip hadits Nabi Muhammad SAW yang

)(

Artinya: Sesungguhnya risalah dan nubuwah telah

maka tidak ada rasul dan nabi setelahku. (HR.

(Aqidah Gerakan Ahmadiyah Lahore Indonesia, PB GA

hal.17)

JAWAB:

Tentang Hadits Rasulullah SAW tersebut,Syeikh Muh

Arabi menjelaskan makna dan maksud dari hadits SAW yang telah dikutip oleh GAI tersebut, adal

berikut:

:

Artinya: Maksud dari Hadits ini sesungguhnya Ker

kenabian sudah terputus maka tidak akan ada lagi rasusesudahku maksudnya adalah tidak akan ada lagi

nabi yang membawa syariat sesudah Nabi Muhamm

(Futuhat Makiyah, jld. 2, h. 3)


17/86


Artinya: Dan Dia (Allah SWT) telah menjadikan Al-Masih Al-

Mauud sebagai Mazhar nama Ahmad dengan dengan kondisiRahimiyah dan Jamaliyah (Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad,

Ijazul Masih, hal.118 danRuhani Khazain, vol.18)


Imam Mahdi itu akan menjadi Pewaris beliau SAW (Nabi

Muhammad SAW) seperti seorang anak akan menjadi warisbapaknya, juga akan mewarisi yang mulia Rasulullah SAW dalam

halNama, Ilmu danKeruhanian. Jelasnya dalam segala hal dan

aspek akan memperlihatkan gambar kemuliaan dan kepribadian

beliau SAW. hal ini bukan datang dari pihaknya sendiri, akan

tetapi semua itu diambilnya dari yang mulia Rasulullah SAW

dikarenakan kepatuhannya. Dia (Imam Mahdi) benar-benar mem-

perlihatkan wajah yang mulia Rasulullah SAW keseluruh dunia.

Dengan jalan Zhilli dia akan mewarisi dan menunjukanNama,

Akhlak, Ilmu pengetahuan dan juga gelar kenabian Nabi kita

Muhammad SAW. (Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, Ek Ghalati

Ka Izalah, 1901/Memperbaiki Suatu Kesalahan, 1978, hal. 26)

Pernyataan ke-13:

Di dalam buku Aqidah Gerakan Ahmadiyah Lahore Indonsia, ada

tertulis: Kami percaya bahwa sesudah Nabi Muhammad saw,

Malaikat Jibril tidak akan membawa wahyu nubuwat (wahyu


terhadap Nabi Muhammad SAW dan kenab

terikat dengan syariat Nabi Muhammad SAkedatangan beliau a.s hanya untuk m

menjalankan dan menguatkan syariat Nabi M

SAW saja, bukan untuk merubah atau mengga

beliau SAW. Hadhrat Masih Mauud a.s m

nama untuk kenabian jenis ini dengan is

Ummati, Nabi Zhilli, Nabi Majazi dan NaMenurut beliau a.s kenabian jenis inilah

terbuka di dalam umat Nabi Muhammad SAW

ini yang memperoleh kedudukan kenabian

adalah Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s seb

Mahdi dan Masih Mauud). (Lihat Lampiran

1)


18/86


Diagram 1:

MACAM-MACAM KENABIAN MENURUT

AHMADIYAH

Tasyrii

MustaqilNABI

GHOIR

TASYRII

Ghoir

Mustaqil

Nabi HaqiqiNabiMukallamNabi TaammahNabi Tasyrii

Nabi UmmatiNabi ZhilliNabi BuruziNabi MajaziNabi Tabii

Nabi Adam a.sNabi Nuh a.sNabi Ibrahim a.sNabi Musa a.sNabi Muhammad

SAW

MustaqilTERTUTUP

TERBUKA

Qs. 2:87s. 5:44

Qs. 2:253Qs. 17:55

Hz. Mz. Ghulam Ahmad a.s

(Imam Mahdi / Masih Mahud)

Kenabian yang berdiri sendiri, kenabianya

di peroleh bukan karena mentaati nabi

sebelumnya yang membawa syariat,

seperti nabi-nabi bani Israel

TERTUTUP


beliau a.s terwujud kedatangan kedua atau diutusnya y

kali Rasulullah SAW. Ayat ketiga Surah Al-Jumuah demengisyaratkan kepada kedatangan kedua kali

SAW... (Lihat Al-Quran dengan Terjemah dan Tafs

Editor: Malik Ghulam Farid, Edisi kedua, 1987, note: 3

Hal ini diperkuat oleh pernyataan Hadhrat Masih M

sendiri dalam bukunya Ijazul Masih, mengatakan ba

Ahmad yang terdapat dalam surah Ash-Shaf ayat diwariskan oleh Allah SWT kepada Al-Masih

(Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad). Sebagaimana

bersabda:

Artinya: Demikian juga Dia (Allah SWT) mewariskan

Masih Al-Mauud namaAhmadyang menjadi Mazha

Rahimiyah (kasih sayang) dan Jamaliyah (keindahan)

Mirza Ghulam Ahmad, Ijazul Masih, hal.114 d

Khazain, vol.18)


19/86


20/86


4t

u

9

$#

M

=

y

.

r&

3

s9

3

o

M

o

C

r&

u

3

n=

t

L

y

M

u

u

3

s9

zn=M}$#$Y4Artinya: Pada hari Ini Telah Kusempurnakan untuk kamu

agamamu, dan Telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan

Telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu...(Qs. Al-

Maidah: 3)

Hadhrat Masih Mauud a.s, bersabda : Tidak ada kitab

kami selain Al - Quran Syarif dan tidak ada Rasul kami

kecualiMuhammad Musthafa shallallaahu alaihi wasallam.

Tidak ada agama kami kecuali Islam dan kami mengimani

bahwa Nabi kita, Muhammad shallallaahu alaihi wasallam

adalah Khaatamul Anbiya, dan Al-Quran Syarif adalah

Khaatamul Kutub. (Maktubaat-e-Ahmadiyyah, jld.5, No. 4)

Jadi secara jenisnya Kenabian itu dapat diklasifikasikanmenjadi 3 (tiga) jenis yaitu: (1). Kenabian Tasyrii, (2).Kenabian Tasyrii wa Mustaqil dan (3). Kenabian GhairTasyrii wa Ghair Mustaqil. (untuk lebih jelasnya lihatlampiran 2)

-------oooOooo-------


Allah SWT mengetahui bahwa saya ini benar cinta de

dan saya mengorbankan jiwaku sebagai pelayan NaMusthofa saw. (kitab Ainah Kamalati Islam, hal.393)

Allah swt telah menamakan Masih yang kedua den

Ghulam-i-Ahmad (artinya: pelayan Ahmad). (kit

Bala, hal. 13)

Komentarnya:

Dalam buku tersebut dijelaskan: Disini Hadhrat Mir

Ahmad, menyatakan dirinya sebagai pelayannya Na

Musthofa SAW, padahal Nabi Ahmad SAW disini a

Nabi Muhammad SAW, dengan demikian jelaslah na

yang tercantum dalam surat Ash-Shof ayat 6 itu s

untuk diri Nabi Muhammad saw, bukan untuk diri Had

Ghulam Ahmad. (Aqidah Gerakan Ahmadiyah Lahor

Yogyakarta: PB GAI, 1988, hal. 24)

JAWAB:

Kesimpulan yang keliru serta tuduhan yang tidak be

buku Aqidah Gerakan Ahmadiyah Lahore Indonesia terhadap Putra Pendiri Ahmadiyah yang dijanjikan yak

Muslih Mauud r.a ini (Mirza Basyiruddin Mahmu

Mungkin disebabkan karena kebencian yang mend

disebarkan oleh Mlv. Muhammad Ali, Pendiri


21/86


kebenarannya, maka sekarang bagaimana pula aku dapat

mengingkari pangkat kenabian dan kerasulanku itu? dan bilaAllah SWT sendirilah yang telah memberikan nama ini (nabi dan

rasul) kepadaku, maka bagaimana pula aku akan dapat

menolaknya? Atau apakah perlu aku takut kepada orang lain

selain daripada Dia (Allah)?.32

Lalu beliau a.s bersabda lagi:

Jika ada orang yang marah, karena wahyu yang turun kepadaku

ada yang menerangkan bahwa aku ini Nabi dan Rasul maka

hal ini menunjukan kebodohannya sendiri, sebab kenabian dan

kerasulan ini tidak akan merusak khaatam (cap) Allah Taala. 33

Pernyataan ke-12:

Orang-orang dari Gerakan Ahmadiyah Lahore Indonesia (GAI),

meragukan bahwa nama Ahmaddalam surah Ash-Shof ayat 6,

kata mereka tidak ada kaitanya dengan nama Hadhrat Mirza

Ghulam Ahmad, Al-Masih Al-Mauud a.s, sebagaimana

pernyataan mereka yang ditulis dalam bukuAqidah Gerakan

Ahmadiyah Lahore Indonsia, dengan mengutip pernyataan dari

Hadhrat Masih Mauud a.s, sebagai berikut:

32Ibid, h. 18.33Ibid, h. 21.


Diagram 2:

KLASIFIKASI JENIS-JENIS KENAMENURUT AHMADIYAH

N A B I

Tasyrii

(Mustaqil)

GhairTasyrii

Wa Mustaqil

Ghair Tasyriiwa

Ghair Mustaqil

Kenabian yang tidakmembawa syareat danberdiri sendiri. Seperti

Nabi-nabi dari bani Irael.

Kenabian yangmembwasyareat.

Kenabian yang tidamembawa syareat datidak berdiri sendiri.

Al-Masih Al-MauuAl-Mahdi aAl-Mah

a.sNabi Isa Ibnu Marya.s. yang ke dua

(Hz. Mirza GhulaAhmad )

(1835 1908 M)

1.Nabi Idris a.s2.Nabi Hud a.s3.Nabi Ishaq a.s4.Nabi Sholeh a.s

5.Nabi Luth a.s6.Nabi Zulkifli a.s7.Nabi Ilyas a.s8.Nabi Ilyasa a.s9.Nabi Ismail a.s10. Nabi Yakub a.s11. Nabi Yusuf a.s12. Nabi Ayyub a.s13. Nabi Syuaib a.s14. Nabi Dawud a.s15. Nabi Sulaiman a.s16. Nabi Zakariya a.s17. Nabi Yahya a.s18. Nabi Harun a.s19. Nabi Yunus a.s20. Nabi Isa a.s

1.Nabi Adam a.s2. Nabi Nuh a.s

3. Nabi Ibrahim a.s4. Nabi Musa a.s5.Nabi MuhammadSAW.

(NABI TERAKHIR)

TERTUTUP

TERTUTUP

TERBUKA


22/86


PENJELASAN:

Ada beberapa orang yang menyangka bahwa maksud dari ayatdi bawah ini, mengandung pengertian bahwa setiap nabi itu

membawa kitab suci:

y7s9'&t%!$#os?#u|=tG39$#u/3t:$# un79$# u4*s3t$p5Iy

s)s$u=.u$p5$Ys%(#9$p5s3/Artinya:Mereka itulah orang-orang yang telah Kami

anugerahkan kepada mereka Kitab dan kekuasaan, dan

kenabian. Tetapi, jika mereka mengingkarinya maka

sesungguhnya Kami telah menyerahkannya kepada satu kaum

yang tidak akan menolaknya. (Qs. Al-Anam : 89)

Ayat diatas tidak bisa diartikan bahwa setiap nabi membawa

kitab dan syariat sendiri-sendiri, sebab hal itu akan

bertentangan dengan (Qs. Al-Baqarah: 253) dan (Qs. Bani

Israil: 55), kalau setiap nabi sama-sama membawa kitab dan

hukum sendiri-sendiri kenapa dua ayat itu menyebutkan,

Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang

lain) . Bahkan lebih jelas lagi dalam (Qs. Al-Maidah: 44)

bahwa nabi-nabi setelah Nabi Musa as. tunduk kepada hukum

Taurat.


Kata Nubuwat (kenabian) di dalam ilham-ilh

mengandung dua syarat. Pertama, di dalamnya (da

tersebut) tidak mengandung syariat. Kedua, Hal

diterima melalui perantaraan Rasulullah SAW. (Malf

5, hal. 363)

Sedangkan pendapat Hadhrat Masih Mauud a.s teMuhaddats, Beliau a.s menjelaskan:

Perkataan Tahdits (Muhaddats) di dalam lughat man

ada yang berarti menzahirkan khabar ghaib,

nubuwwat (kenabian) artinya menzahirkan khabar gadalah suatu perkataan yang sama maknanya dalam ba

dan Ibrani. Dalam bahasa Ibrani kata nabi itu diamb

naabaa yang berarti Menyampaikan khabar g

diterimanya dari Allah SWT.

Dan nabi tidak harus membawa syariat baru,

hanyalah satu anugerah, dengan perantaraan mana hamasih ghaib akan terbuka.

Alhasil bila sampai waktu ini telah menerima kha

ghaib sejumlah kurang lebih 150 buah dan dengan m

sendiri sudah menyaksikan kesempurnaannya da


23/86


24/86


nabi, shiddiq-shiddiq, syahid-syahid, dan orang-orang saleh.

Dan, mereka itulah sahabat yang sejati . (Qs. An-Nisa :70)Kata Rasul ini , dalam kalimat ( ) adalah isim

marifat yang di maksud adalah Nabi Muhammad SAW,

artinya tanpa adanya ketaatan yang benar dan sempurna

terhadap Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW, maka tidak

seorangpun dapat meraih derajat kenabian.

-------oooOooo-------


dalam syariat ini.(Syahadat al-Quran,1893, hal

Ahmadi,Kemenangan Islam, hal.57)

JAWAB:

Pernyataan pada no. 10 dan 11 diatas itu merupakan

lama (Qaul Qadim) Hadhrat Masih Mauud a.s sebelum

mendapatkan ilmu dan pelajaran baru melalui ilham yang diterimanya dari Allah SWT berkenaan masala

dan pendapat-pendapatnya. Dan memang sebelum se

diangkat menjadi nabi atau mendapat wahyu kenab

SWT biasa menurunkan khabar-khabar-Nya secara

biasanya diawali dengan Wahyu Muhaddats, Wahy

(Kewalian) dan juga mendapat Wahyu Mubasyirat(mbenar) sebagaimana yang pernah dialami oleh

Muhammad SAW sebelum mendapat wahyu kenabi

pula yang dialami oleh Hadhrat Mirza Ghulam Ahma

mendapat wahyu kenabian, yang pertama-tama beliau

Allah SWT adalah Mukallamah dan Mukhathaba

Muhaddats), Mimpi-mimpi benar (wahyu MubasyiWahyu Walayat (kewaliyan) dan wahyu-wahyu

merupakan suatu tahapan dari kenabian.

Ibnul-Qayyim berkata:


25/86


Masih banyak lagi kata-kataNabi dan Rasulyang berhubungan

dengan hamba ini (Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad). Akan tetapibanyak orang salah paham dan mereka mengira bahwa hamba

ini mendakwahkan Kenabian Haqiqi (Haqiqi Nubuwah) dan

Risalah (pembawa kitab suci baru) yang lazim disebutShohib-i-

Syariatatau Pembawa Syariat (nabi tasyrii). Akan tetapi kata

Nabi dan Rasul disini hanya demikian artinya yakni pembawa

kabar ghaib dan orang yang menyampaikan berita tentang

rahasia pengetahuan-pengetahuan yang didapat dari ilmu Allah

SWT. (Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad,Al-Hakam, jld.3, hal. 29)

Pernyataan ke-10

Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s, bersabda :Tidak ada

pendakwaan (pengakuan) sebagai nabi. Sebaliknya pengakuannyaadalah kepada Muhaddatsiyat yang telah diperintahkan oleh

Tuhan.(Izalah Auham, 1891, hal. 421-422/Ruhani Khzain, jilid.3,

hal. 320/ F. Ahmadi, Kemenangan Islam, hal. 57)

Pernyataan ke-11

Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s, bersabda:

Karena pimpinan kita dan utusan (Nabi Suci Muhammad SAW)

adalah Khaatam al-Anbiya dan tidak ada nabi yang datang setelah

beliau, maka untuk alasan iniMuhaddatsdijadikan pengganti nabi


BAB III

TUJUAN DIUTUSNYA SEORANG NABI DAN

Diantara tujuan Allah SWT mengutus seorang nabikepada manusia adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengenalkan Allah SWT kepada manusiAllah SWT berfirman :

=6s%@)rs9)r&Its9)H)O$tr&

Artinya: dan Kami tidak mengutus seorang

sebelum kamu melainkan Kami wahyukan k"Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) mela

Maka sembahlah olehmu sekalian akan aku"Anbiya: 25)

2. Mengajarkan Rahasia Firman Allah SWTAllah SWT berfirman :

6Zu6i(#=Gt3n=t$oGt#u6j.tu|=tG3sy6t:$#u3k=yu$s9(#3s?tn=s?


26/86


Artinya: sebagaimana (kami telah menyempurnakan

nikmat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamuRasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami

kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan

kepadamu Al kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan

kepada kamu apa yang belum kamu ketahui. (Qs. Al-Baqarah: 151).

3. Menyelamatkan Manusia dari PerselisihanAllah SWT berfirman:

!$t u$u9tr&y7n=t|=tG39$#)tit7F9m;%!$#(#n=tGz$#YuZuquu5s)j9

Artinya: dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al-Kitab(Al Quran) ini, melainkan agar kamu dapat menjelaskan

kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan

menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.(Qs. An-Nahl: 64)

4. Untuk Menegakan Agama, Firman-Nya!!$)!$u9tr&y7s9)|=tG39$#d,ys9$$/z3stG9tt/$9$#!$o3y71u r&!$#4

u3s?t!$y=j9$VyzArtinya: Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitabkepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu


Pernyataan ke-9


Suatu kebodohan yang lainnya adalah menghasut o

yang bodoh, mereka menyatakan bahwa saya mendakw

sebagai Nabi. (Haqiqatul Wahyi, 1906, hal. 390/F

Kemenangan Islam, 2002, hal. 57)

JAWAB:

Maksud dari pernyataan Hadhrat Masih Mauud a.s di a

(pernyataan no. 6, 7, 8 dan 9) seperti dalam kal

Terakhir, Tidak akan datang Nabi dan Nabi yang di

adalah Kedatangan nabi yang membawa syariat

agama baru atau kitab suci baru. Kedatangan

tersebut sudah tertutup setelah Nabi Muhamm

Sebagaimana beliau a.s sendiri menjelaskan:

Sesudah Nabi Muhammad SAW sebagai Khaatma

Allah SWT tidak sekali-kali akan mengutus Seorang R

membawa Syariat (agama) dengan perantaraan

Jibril. Karena ini akan menghilangkan tanda

kehormatan Nabi Muhammad SAW dan bertentang

Islam. (Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad,Izalah Auham


27/86


penutup para nabi dan yang paling utama dari sekian

nabi.(Hakikatul Wahyi,1906, hal. 141/ Aqidah GerakanAhmadiyyah Lahore Indonesia, 1988, hal.15)

Pernyataan ke-7


Karena itu semua kenabian berakhir pada diri Nabi Muhammad

SAW, dan perlu diketahui, segala sesuatu itu ada awal dan adaakhirnya.(Al-Wasiyat, 1905, hal.10/ Aqidah Gerakan

Ahmadiyyah Lahore Indonesia, 1988, hal. 16)

Pernyataan ke-8


Setiap orang yang sehat akalnya, bisa memahami bahwa Tuhan

senantiasa menjaga firman-Nya, yakni tersebut dalam Quran suci

bahwa Nabi Muhammad SAW itu adalah Nabi penutup dan juga

telah jelas tersebut dalam Hadits sahih bahwa setelah wafatnya

Nabi Muhammad SAW, maka malaikat Jibril tidak diperkenankan

untuk menyampaikan Risalah atau wahyu Nubuwat untuk masa-

masa sesudahnya. Karena fakta-fakta ini sungguh benar, maka

tiada seorangpun akan datang (menjadi nabi) sesudah Nabi

Muhammad SAW.(Izalah Auham, 1891, hal.577/ Aqidah

Gerakan Ahmadiyyah Lahore Indonesia, 1988, hal.15)


mengadili antara manusia dengan apa yang

wahyukan kepadamu, dan janganlah kampenantang (orang yang tidak bersalah), karena

orang-orang yang khianat. (Qs. An-Nisa: 105)

5. Untuk Memberikan Kabar Gembira KepadOrang Beriman

Allah SWT berfirman:

ttuy9t3t$=9n?t!$#8fmyt/!$##t$V3ym

Artinya: (mereka Kami utus) selaku Rpembawa berita gembira dan pemberi pering

supaya tidak ada alasan bagi manusia membasesudah diutusnya Rasul-rasul itu. dan adalah A

Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Qs. An-Nisa: 1

6. Untuk Memberikan Uswah Hasanah KepadTentang Akhlak, Prilaku yang lurus, Ib

Istiqomah


3u!$#u&u|ymyj9t%x.(#_t!$#ttx.su!$##ZVx.


28/86


Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullahitu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang

mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat

dan Dia banyak menyebut Allah. (Qs. Al-Ahzab: 21)

7. Untuk Mengajarkan Al-Quran, dan Hikmah sertaMensucikan Jiwa Manusia


s)s9t!$#n?tt9$#)y]yt/Zuir&(#=Gtn=tGt# ue2t uk=yu|=tG39$#

sy6t:$# u)u(#%x.6s%s99n=|A7Artinya: Sungguh Allah telah memberi karunia kepadaorang-orang yang beriman ketika Allah mengutus

diantara mereka seorang Rasul dari golongan mereka

sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat

Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkankepada mereka Al kitab dan Al hikmah. dan Sesungguhnya

sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-

benar dalam kesesatan yang nyata. (Qs. Ali-Imran: 164)


Telah terputus hukum kenabian syariat sesudahny

Muhammad SAW itu adalah Khaataman-NabiyInsanul Kamil, fasal.36)

5. Dalam Kitab Fususul Hikam, tertulis:Adapun kenabian syariat telah terputus sampai M

SAW, maka tidak akan ada nabi lagi yang membaw

melainkan Allah memilih hamba-hambanya

menjatuhkan kenabian yang umum yang tidak asyariat di dalamnya. (Syeikh ibnu Arabi)

6. Sayyid Abu al-Hasanat Abdul Hayyi al-LiFaranghi Mahalli, mengatakan:

Ulama Ahlus Sunnah selalu menerangkan bahwa

zaman Rasulullah SAW ada nabi dengan syariat bkenabian beliau SAW adalah kenabian umum. Maka

ada di zaman beliau SAW adalah Nabi yang

syariat Nabi MuhammadSAW. (Majmuatul Fat

hal.17)

Pernyataan ke-6


Setelah Nabi Adam a.s diciptakan, Rasul-rasul diutus

semuanya, Nabi Muhammad SAW diciptakan yang me


29/86


tidak memenuhi syarat-syarat ini (fana fir rasul dan pengikutan

yang sempurna) maka teranglah dia menjadi kafir.

31

Pendapat beliau a.s ini sesuai dengan pendapat para ulamadiantaranya:

1. Imam Syaroni berkata:Sabda Rasulullah SAW: Tidak ada nabi dan rasul

setelahku maksudnya adalah Tidak ada nabi dan rasul yang

membawa syariat setelahku. (Al-Yawakit wal Jawahir, Juz.

2, h. 42)

2. Imam Zarqum (ulama Tasawuf) berkata bahwa:Nabi yang membawa syariat baru itu tidak akan datang lagi,

tetapi yang bisa datang lagi itu adalah nabi yang menguatkan

syariat Islam.

3. Muhammad Thahir berkata:Hadits: Tidak ada nabi sesudahku, maksudnya adalah tidak

ada nabi yang akan mengganti syariat Rasulullah SAW.(Takmila Majmaul Bihar)

4. Sayyid Ibrahim Jailani berkata:31Ibid, hal. 15


8. Untuk Menjadi Rahmat Bagi Manusia, Firman-N

!n=y=j9tqy)ZArtinya: Dan Tiadalah Kami mengutus kamu,untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam

Anbiya: 107)

9.Untuk Mengajarkan Tujuan Tuhan MenciptManusia


$y3o)n=yz$ZWt7t3r&u$us9)ty_?

7=y,ys9$#(Its9))u> uy9$#x69$#Artinya: Maka Apakah kamu mengirSesungguhnya Kami menciptakan kamu secara

(saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalik

kami? Maka Maha Tinggi Allah, raja yang s

tidak ada Tuhan selain Dia, Tuhan (yang m

'Arsy yang mulia. (Qs. Al-Muminun: 115-116

10. Untuk Menyampaikan Amanat TuhanAllah SWT, berfirman :


30/86


$pr't9$#k=t/!$tt&s9)y7i/()u9ys?$ys|M=t/tGs9$y4!$#utz$9$#3)!$#uts)9$#ts39$#

Artinya: Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan

kepadamu dari Tuhanmu. dan jika tidak kamu kerjakan

(apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak

menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari

(gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi

petunjuk kepada orang-orang yang kafir.(Al-Maidah

:67).

11. Untuk Memisahkan Golongan yang Buruk Dari yangBaik

Allah SWT berfirman :

$t%x.!$#u xu9t9$#4n?t!$tFr&n=t4Lymuty]7s:$#z=h9$#3$tut%x.!$#3y=9n?t=t9$#3s9u!$#


31/86


Khaataman Nabiyyin. Tetapi dengan mempercayai akan

turunnya Isa a.s yang dahulu, maka kedatangannya itu akanbertentangan dengan makna Khaataman Nabiyyin. 30

2. Nabi BaruYang dimaksud dengan Nabi Baru menurut Hadhrat Masih

Mauud a.s ialah Nabi yang membawa agama baru, kitab suci

baru, kalimah syahadat baru dan terpisah dari Islam serta Nabi

Muhammad SAW. jika ia datang maka kedatangannya juga akan

merusak Segel Khataman-Nabiyyin Nabi Muhammad SAW.(Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, Ek Ghalati Ka Izalah, hal. 30)

Kedatangan kedua macam nabi ini (nabi lama atau nabi baru)

sepeninggal Rasulullah SAW, menurut Pendiri Jamaah

Ahmadiyah akan bertentangan dengan makna Khaatman

Nabiyyin, karena Islam dan Al-Quran adalah Agama dan Kitab

suci terakhir. Sebagaimana Allah SWT berfirman:

4tu9$#M=y.r&3s93oMoC r&u3n=tLyMuu3s9 zn=M}$#$Y30Ibid, hal. 14


antara rasul-rasul-Nya karena itu berimanl

Allah dan rasul-rasul-Nya; dan jika kamu be

bertakwa, Maka bagimu pahala yang besar.(Q

12. Sebagai Duta Perdamaian antara Allah DenHamba-Nya

Imam Ar-Raghib berkata :

Artinya: Kenabian itu adalah du

memperdamaikan antara Allah dengan o

yang berakal di antara hamba-hamba-N

memudahkan kesulitan mereka dalam urusan

urusan kehidupan mereka. (Kitab Mufrodat RAbdul Qasim al-Husain bin Abdul Fadzl al-Raghib, di

Atsir, jld.4, hal.143/499)

PENJELASAN:

Kalau kita melihat tujuan diutusnya seorangrasul sebagaimana yang telah dijelaskan

Hadits dan Ulama diatas, maka begitu p

perlunya bagi umat manusia akan kedatang

nabi dan rasul, tetapi sayang sekali kebanyak


32/86


menolaknya setiap kali Allah SWT mengutus seorang

nabi kepada manusia. Oleh karena itu kalau tidak ada

lagi kenabian setelah Nabi Muhammad SAW untuk

selama-lamanya, itu artinya kita menghendaki hubungan

manusia dengan Allah SWT dalam keadaan tegang dan

tidak bersahabat untuk selama-lamanya. Padahal tujuan

diutusnya seorang nabi merupakan bentuk kasih sayang

Allah SWT kepada manusia dan juga sebagai bentuk

adanya hubungan baik dan harmonis antara hamba

dengan Tuhannya.

-------oooOooo-------


Islam pada umumnya dan umat Kristen, maka ked

menurut Pendiri Ahmadiyah, bukan saja akan mendus

Walaakin Rasulallahi wa Khaataman Nabiyyin, tetap

merusak Cap atau Segel Khataman itu. keperca

bukan-bukan itu sedikitpun tidak berasal dari Al-Qu

karena hal ini jelas menyalahi ayat: Walaakin Rasu

Khaataman Nabiyyin (Nabi Muhammad SA

memecahkan Cap atau Segel Khaatam itu seperti di

atas.29. Karena menurut beliau, Nabi Isa ibnu Maryam

hanya untuk Bani Israel saja. Sebagaimana A

berfirman:

|=sy6t:$# us1uG9$# ugM}$#u uu4n


33/86



Saya bersumpah dihadapan orang-orang yang menyaksikan,bahwa Nabi kita Muhammad SAW adalah sebagai penutup

sekalian nabi, dan sesudah beliau tidak akan datang lagi nabi, baik

Nabi lama maupun Nabi baru. (Anjami Atham, 1896, hal. 47/

Aqidah Gerakan Ahmadiyyah Lahore Indonesia, 1988, hal.14)

JAWAB:

Pernyataan Hadhrat Masih Mauud a.s yang telah dikutip oleh

GAI dipahaminya secara tidak benar sehingga terjadi kesalahan

dalam memahami maksud dari perkataan beliau a.s. hal tersebut

dikarenakan tidak mau membaca dan meneliti pernyataan-

pernyataanHadhrat Masih Mauud a.s yang ditulis dalam buku

yang lain. Adapun maksud dari perkataan beliau a.s tentangNabiLama danNabi Baru adalah sebagai berikut:

1. Nabi LamaYang dimaksud Nabi Lama menurut Hadhrat Masih Mauud a.s

(Pendiri Jamaah Ahmadiyah) sebagaimana pernyataan beliau di

atas (pernyataan no.5) adalah: Nabi Isa ibnu Maryam a.s dari

bani Israel, seperti yang diyakini oleh umat Kristiani dan

mayoritas umat Islam, yang diyakini akan turun dari langit

dengan tubuh kasarnya dari langit pada akhir zaman nanti. Jika

yang dimaksudkan Nabi Isa ibnu Maryam a.s dari Bani Israel,

yang akan datang dari langit seperti yang diyakini oleh umat


BAB IV

KEDUDUKAN IMAM MAHDI DAN MASMAUUD A.S.

1. Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad adalah Imadan Nabiyullah Isa ibnu Maryam a.s yang D

Rasulullah SAW.


y r&&s!u3 y;$$/ud,pt:$#t9n?ts9uox.t.9$#

Artinya: Dialah yang mengutus rasul-Nya (Mdengan membawa petunjuk dan agama yang benamemenangkannya di atas segala agama-agama

orang musyrik membenci.(Qs. Ashaf: 9)

Allama Allusi, dalam Tafsir Ruhul Maani, juzbahwa : Banyak mufassirin berkata bahwa :

yakni kemenangan atas sekalian agama ini a

bila Al-Masih Mauud telah datang, waktu itu


34/86


35/86


Nabi Muhammad SAW. setelah Al-Quran Majid tidak ada kitab

yang mengajarkan hukum-hukum baru atau menghapuskan

(memansukh) hukum Quran Syarif atau memberhentikan

pengamalannya. Sebaliknya penga-malannya berlangsung hingga

Kiyamat.26

Yang kami maksudkan dengan Khaataman Nubuwwah adalah

Khaatamnya (tertutupnya) kesempurnaan kenabian pada Nabi

kita (Muhammad SAW). yakni beliau SAW adalah seutama-utamanya para Rasul Allah dan para Nabi-Nya. Dan kami

berkeyakinan bahwasannya tidak ada Nabi sesudahnya, kecuali

Nabi yang berasal dari umat beliau SAW (umat Islam) dan

karena mengikuti beliau SAW dengan sempurna. 27

Sesudah Nabi Muhammad SAW sebagai Khaatamul Anbiya,

Allah SWT sekali-kali tidak akan mengutus seorangRasul yang

membawa Syariat (agama) dengan perantara Malaikat Jibril,

karena akan menghilangkan tanda keagungan dan kemuliaan

Nabi Muhammad SAW dan bertentangan dengan Islam. (Izalah

Auham, hal.557)

26Al-Washiyyat, Penerjemah: Yatimin AS, Pedoman Besar GerakanAhmadiyah Indonesia (PB GAI), Yogyakarta, 10 Nopember 1994M, hal. 23,dalam CATATAN

27Mawahibur Rahman dalam Ruhani Khazain, jilid. 19, Additional NaazhirIsyaat London, 1984, hal. 285


dari Hasan dari Anas bin Malik bahwasanya Rasulu

bersabda: Tidaklah bertambah urusan melainka

sulit, dunia semakin rusak. manusia semakin b

tidaklah datang kiamat melainkan atas manusia y

buruk. dan tidak ada Al-Mahdi kecuali Isa bin

(Sunan Ibnu Majah / Juz II/Kitab Al-fitan /Bab S

zaman/No.4039/Darul Fikr/Beirut-Libanon/200


Artinya: Dari Anas ibnu Malik dari Nabi SAW ba

beliau bersabda : Tidak ada Mahdi kecuali Baihaqi dan Hakim)

)::(

Artinya: Hampir orang yang hidup diantara ka

dia akan bertemu dengan Isa ibnu Maryam yan

Imam Mahdidan Hakim yang adil, m


36/86


salib,membunuh babi, menghilangkan jizyah dan peperangan.

(Musnad Ahmad bin Hanbal, juz. 2, h. 411, No. 9343, Daarul

Kutubil Alamiyah, Bairut, Libanon, 1993)

:,

)(

Artinya: Dari Abu Hurairah r.a berkata : bersabda RasulullahSaw : Bagaimana sikapmu apabila turun Isa ibnu Maryam di

dalam kalian dan yang jadi imam kalian dari antara kalian

(Shahih Bukhari, jld.2, juz.4, h. 141. Cet. Istambul )

Artinya: Bagaimana umat ini akan hancur, kalau

permulaannya ada aku dan di akhir zamannya ada Isa ibnu

Maryam (Hadits Kanzul Umal/Hujajul Kiromah, hal. 423)

Artinya:Dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah SAW

bersabda:Ingatlah, sesungguhnya Isa Ibnu Maryam itu


nubuwat setelah ditutup.(Aina Kamalati Isla

hal.337/Aqidah Gerakan Ahmadiyyah Lahore Indon

hal.15)

Pernyaatan ke- 4

Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s bersabda:

Nabi Muhammad SAW bersabda berulang-ulan

sesudahku tidak akan datang lagi nabi. Dan hadits LBadii begitu masyhur dan kebenarannya tidak dira

Dan beliau membenarkan ayat Walaakin rasul

khaataman nabiyin (33:40), bahwa sesungguhn

nubuwat telah ditutup pada diri Nabi Muhammad SAW

Bariyah, 1898, hal. 184/Aqidah Gerakan Ahmadiyy

Indonesia, 1988, hal.14)

JAWAB:

Maksud perkataan Hadhrat Masih Mauud a.s (pern

1, 2, 3 dan 4) di atas yakni: Kenabian telahTe

berakhir adalah maksudnya: Kenabian yang memba

dan syariat baru sertaKenabian Mustaqil yakni kenberdiri sendiri dan terpisah dari syariat Nabi M

SAW. Sebagaimana beliau a.s sendiri jelaskan:

Hendaklah diingat benar-benar bahwa pintu

Bersyariat (Nubuwat Tasyrii) benar-benar tertutu


37/86


Kita tidak membutuhkan lagi nabi setelah Nabi kita Muhammad

SAW. (Hamamatul Busyro, 1894, hal. 69, / Aqidah Gerakan

Ahmadiyyah Lahore Indonesia, 1988, hal. 14)

Pernyataan ke-2


Apakah mereka tidak tau bahwa sesungguhnya Allah telah

menetapkan Nabi Muhammad SAW sebagai Khaatamul Anbiya

tanpa perkecualian (istisna). Dan Nabi Muhammad SAW sendiri

telah menafsiri ayat itu bahwa sesudahku tidak akan datang lagi

nabi. Maka jelaslah keterangan ini bagi orang-orang yang

mencari kebenaran. Bahwa apabila kita menerima Nabi baru

sesudah Nabi Muhammad SAW kita seakan-akan membuka

pintu wahyu nubuwat. Padahal wahyu nubuwat telah ditutup.Bagaimana mungkin akan datang Nabi lagi sesudah Nabi kita

Muhammad SAW padahal setelah beliau wafat wahyu nubuwat

telah ditutup? Dan Allah SWT telah menetapkan beliau sebagai

nabi penutup. (Hamamatul Busyro, 1894, hal. 27/Aqidah Gerakan

Ahmadiyyah Lahore Indonesia, 1988, hal.15)

Pernyataan ke-3


Allah tidak rela mengutus nabi setelah ayat Khaatamun

Nabiyyin dan Allah SWT tidak rela pula memulai lagi silsilah


(seorang nabi yang akan datang setelah Nabi M

Peny.) antara aku (Muhammad SAW) da

kedatangannya (Al-Masih yang dijanjikan), tidak a

nabi dan juga rasul. Ingatlah, dia adalah

(penggantiku di akhir zaman) dalam umatku (Isla

aku wafat. Ingatlah, sesungguhnya dia akan membu

menghancurkan Salib dan meniadakan Jizyah (u

meniadakan perang (menghilangkan jihad denga

Ingatlah, siapa saja diantara kalian yang menjumpa

sampaikanlah salam saya kepadanya. (HR. Haits

majmauz Zawaid 8/205, dengan komentar sebag

dalam sanadnya terdapat Muhammad bin Uqbah

seorang tsiqah (terpercaya) bagi Ibnu Hiban) 6

Artinya: Demi Allah yang mengutusku sebagai

membawa kebenaran, sesungguhnya Isa ibnu Mary

Masih Al-Mauud) dari umatku (Islam) akan me

pengganti (para khalifah) dari para pengikutnya (

6Imam Jalaluddin Abdur-rahman Asy-Suyuthi, Turunnya Isa Ibnu

Akhir Zaman, hal. 108


38/86


beriman). (Riwayat Tirmidzi dalam Nawadir al-Usul, h. 156,Addurul Mantsur, h. 2 dan 245).7

PENJELASAN:

Dari penjelasan hadits-hadits diatas menunjukan bahwa Al-

Mahdi dan Al-Masih yang dijanjikan Rasulullah SAW akan

datang di akhir zaman itu satu orangnya. Orang yang akan

datang dengan memakai nama Imam Mahdi dan Masih Mauud

(Nabiyullah Isa ibnu Maryam) ini berasal dari umat Rasulullah

SAW bukan dari Bani Israel atau umat lain. Karena dalam

Hadits diatas Rasulullah SAW bersabda bahwa Nabiyullah Isa

ibnu Maryam atau Imam Mahdi ini, akan diutus di antara umat

Islam (Fiikum), dan yang akan menjadi pemimpin adalah

orang-orang dari antara umat Islam yang telah beriman kepada

Imam Mahdi atau Nabiyullah Isa a.s (wa imamukum minkum).Dan Imam Mahdi dan Nabiyullah Isa ibnu Maryam yang

dijanjikan itu adalah Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s. dan

dalam hadits diatas juga diisyaratkan bahwa setelah Imam

Mahdi wafat maka dari antara pengikutnya yang beriman akan

menggantikannya sebagai Khalifah. Hadits tersebut juga sesuai

dengan petunjuk Hadhrat Masih Mauud (Mirza GhulamAhmad a.s) yang tertulis dalam buku Al-Washiyat. Beliau a.s

bersabda:

7Ibid, hal. 105


BAB X

MENJAWAB BUKU PEDOMAN BES

GERAKAN AHMADIYAH LAHORE INDO

(PB GAI)

Di dalam buku yang ditulis oleh tokoh maupun anggoAhmadiyah Indonesia (GAI), mereka banyak men

menulis pernyataan-pernyataan dari Hadhrat Masih M

lalu ditafsirkan sendiri sehingga banyak yang kontradi

pernyataan Masih Mauud a.s dalam buku-buku belia

lainnya. Kesalahfahaman ini diakibatkan karena mer

hanya membaca pernyataan Hadhrat Masih Mauud

ditulis sebelum tahun 1901, tanpa mau membaca dan

kembali pernyataan beliau a.s yang ditulis setelah tahun

ada juga yang tidak lengkap dalam mengutipnya.

mereka salah menyimpulkan dan memahami ma

pernyataan-pernyataan Hadhrat Masih Mauud a.s

pernyataan dan tulisan Hadhrat Masih Mauud a.s

disalah fahami oleh anggota dan tokoh Gerakan ALahore (GAI) adalah sebagai berikut:

Pernyataan ke-1



39/86


berdirinya Khilafat sepeninggal beliau a.s. Sebagaimana

sabdanya:

Maka demikian itulah, bahwa Allah telah berjanji, akan

selalu menjadikan Khalifah, supaya mereka (Khalifah-

khalifah) melayani dunia dengan bayangan Nur Nubuwwat

(Kenabian) yang mereka dapati. Dan menunjukan kepada

umat keindahan serta kemurnian Al-Quran. Dan masalah ini

hendaklah direnungkan!. (Syahadatul Quran, hal. 44).

Dalam Khuthbah Ilhamiyah, beliau a.s, bersabda:

Perhatikanlah oleh kalian, akan karunia Allah yaitu Dia

akan menzahirkan suatu kesaksian untukku dari langit dan

satu kesaksian dari bumi dan satu kesaksian dari antara

keduanya. Dan aku melihat perkara ini seperti terangnyacahaya Dhuha. Adakah kalian melihat persamaan dalam

perkara ke-Khalifahan yang telah datang dan ke-

Khalifahan yang telah berlalu..?. Di dalam hal ini ada suatu

tanda bagi orang yang sadar ingatan dan cerdas akalnya.

(Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad,Khutbah Ilhamiyah, hal.15)

--------ooOOoo--------


Hendaknya sesepuh Jemaat yang mempunyai

mengambil Baiat atas namaku dari orang-orang s

Allah Taala menghendaki, seluruh ruh yang a

penduduk di berbagai belahan bumi, baik di Eropa

Asia, semuanya yang memiliki fitrat baik tertar

Tauhid dan semua hamba-Nya berhimpun dalam s

(Islam). Inilah maksud dan kehendak Allah, untuk

dikirim ke dunia ini. Maka ikutilah maksud i

hendaknya lebih mengutamakan dengan kehalus

(luhur) dan doa-doa. Selama belum ada orang ya

dengan menerima Ruhul Qudus, semuanya hendakn

bersama-sama sesudahku. (Hadhrat Mirza Ghula

a.s,Al-Washiyyat, Penerjemah: Yatimin AS, Pedo

Gerakan Ahmadiyah Indonesia (PB GAI), Yogy

Nopember 1994M, hal. 6)


Maka demikian itulah, bahwa Allah telah berj

selalu menjadikan Khalifah, supaya mereka

khalifah) melayani dunia dengan bayangan Nur

(Kenabian) yang mereka dapati. Dan menunjukumat keindahan serta kemurnian Al-Quran. Dan m

hendaklah direnungkan!. (Syahadatul Quran, hal. 4


40/86


2. Wahyu-wahyu Yang Menunjukan bahwa Hadhrat MirzaGhulam Ahmad adalah Nabiyullah Isa ibnu Maryam yang

dijanjikan.

Allah SWT telah banyak mewahyukan kepada Hadhrat Mirza

Ghulam Ahmad bahwa beliaulah Nabiyullah Isa ibnu Maryam

yang dijanjikan akan datang diakhir zaman itu.Diantara wahyu-

wahyu-Nya itu adalah:

Artinya :Sesungguhnya Al-Masihil Al-Mauud dan Al Mahdi

Al Masuud yang ditunggu-tunggu dan dinanti-nantikan

kedatangan-nya; dia itu engkaulah orangnya. Kami melakukanapa yang Kami kehendaki. Maka janganlah engkau menjadi (

peragu ) di antara orangorang yang ragu.(Atmamul Hujjah,

Hal 3 Urdu Tahun 1896)

Artinya: Kami telah menjadikan engkau Al-Masih ibnu

Maryam.(Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad,Izalah Auham, h. 633)

Artinya: Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan


membangkitkan seorang dari keturunanm

Jemaatmu. Dan aku akan mengistimewakanny

kedekatan-Ku dan wahyu-Ku. Dan dengan la

kebenaran akan meningkat. Dan banyak or

menerima kebenaran. Oleh karenannya nantika

hari itu. ingatlah ada waktunya tersendiri untuk

setiap sesuatu. Mungkin sebelumnya dia kelihat

orang biasa. Atau mungkin oleh pikiran-pikira

orang yang hendak menipu, ia dianggap

Sebagaimana seorang yang akan jadi manusia

pun, sebelumnya ketika di dalam perut ibu hanya

setitik nutfah atau segumpal darah. (CATAWashiyyat, Penerjemah: Yatimin AS, Pedoman Besa

Ahmadiyah Indonesia (Yogyakarta: PB GAI, 10

1994M), hal. 22/ Catatan kaki, Al-Wasiat, terj. JAI, 200Berdasarkan pesan dari Masih Mauud a.s (Had

Ghulam Ahmad a.s) yang tertulis dalam buku Al

tersebut. Diharuskan kepada para pengikutnya yan

jiwa yang suci dan bersih, sesudah beliau

hendaknya mengambil Baiat atas nama beliau

orang yang diangkat sebagai Khalifah atau pengg

a.s. Dan bekerja bersama-sama dalam memajuk

Ahmadiyah untuk memenangkan kebenaran agam

atas agama lain. Inilah janji Allah Taala kep

Mauud a.s (Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s) te


41/86


akhlak (luhur) dan doa-doa. Selama belum ada orang yang

bangkit dengan menerima Ruhul Qudus, semuanya

hendaknya bekerja bersama-sama sesu-dahku. (HadhratMirza Ghulam Ahmad a.s,Al-Washiyyat, Penerjemah: Yatimin AS,

Pedoman Besar Gerakan Ahmadiyah Indonesia, Yogyakarta: PB

GAI, 10 Nopember 1994M, hal. 6).

PENJELASAN:

Dalam Al-Washiyyat Hadhrat Masih Mauud a.s (HadhratMirza Ghulam) mengabarkan tentang keturunan beliau a.s

yang dijanjikan yang akan memajukan Jemaat dan melaluinya

banyak orang yang akan menerima kebenaran Jemaat

ini.Yang dimaksud dengan keturunan beliau a.s itu adalah

Hadhrat Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad r.a (Mushlih

Mauud). Dan pada zaman kepemimpinan beliau r.a terbuktiJemaat mengalami kemajuan yang pesat. Sebagaimana

Hadhrat Masih Mauud a.s sabdanya:

Pemilihan orang-orang itu (sesepuh Jemaat Ahmadiyah

yang pantas untuk mengambil Baiat. pent) berdasarkan

kesepakatan para Mukmin. Karena itu jika 40 (empat puluh)

Mukmin menyepakati orang yang dipandang layakmengambil Baiat atas namaku dari orang-orang, dia

berwenang mengambil Baiat. Dan hendaknya dia

menjadikan dirinya sendiri sebagai teladan bagi orang lain.

Allah telah memberi khabar kepadaku: Aku akan


sebagai Al-Masih ibnu Maryam (Tazkirah, Hal

1969,Urdu)

Artinya: Al-Masih ibnu Maryam Rasul Allah telah

engkau datang dalam jiwanya sesuai

janjinya.(Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad,Izalah Auha

Artinya: Aku Jadikan engkau Isa ibnu Maryam

Maha Kuasa atas segala sesuatu (Hadhrat Mir

Ahmad,Aina Kamalati Islam)

Artinya: aku adalah cahaya kebenaran itu, dan

Mujaddid yang diperintah oleh Tuhan dan ha

ditolong dan akulah Al-Mahdi Al-Mahud danMauud yang dijanjikan (Hadhrat Mirza Ghula

Khutbah Ilhamiyah, bab awwal, hal. 5-6)


42/86


Artinya: Ketahuilah oleh kalian, sesunguhnya aku adalah Al-

Masih Al-Mauud dan Al-Mahdi yang dijanjikan, yang datang

dari Allah Sang Pemilik Segala Rahasia.(Hadhrat Mirza

Ghulam Ahmad,Khutbah Ilhamiyah, Bab 2, hal. 16)

Untuk meyakinkan bahwa beliaulah Al-Masih yang dijanjikanRasulullah SAW akan turun diakhir zaman itu (Masih

Mauud). Hadhrat Mirza Ghulam Ahmada.s bersabda:

Saya bersumpah dengan nama Allah, yang jiwa saya di dalam

Tangan-Nya, bahwa Dialah yang mengutus saya dan Dialah

yang menamakan saya nabi. Dengan jalan inilah, maka Allah

Taala menamakan saya nabi, yakni oleh karena Dia banyak

sekali bercakap-cakap dan banyak sekali Dia mengaruniai

saya ilmu-ilmu ghaib di masa kini. (Akhbari Am, 26 Mei

1908)

3. Sabda Nabi Muhammad SAWTentang Kedudukan Al-Masih dan Al-Mahdi Yang Dijanjikan.

Dalam hadits Nawas bin Saman yang menceritakan denganpanjang lebar tentang kedatangan Nabiyullah Isa yang dijanjikan di akhir zaman terdapat 4 kali perkataan nabi, kutipansebagian hadits tersebut sebagai berikut :


kamu dengan aku. Agar sesudah itu datang hari ya

Hari Perjanjian Abadi. (Hadhrat Mirza Ghulam Al-Washiyyat, Penerjemah: Yatimin AS, Pedoman Bes

Ahmadiyah Indonesia (PB GAI), Yogyakarta, 10

1994M, hal. 5-6 / Al-Wasiat, terj. A. Wahid, H.A, JA

14-15).

B. Perintah Baiat Kepada Khalifah (QudraMasih Mauud a.s

Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s (Masih Mauud

kepada pengikutnya bahwa jika Qudrat Kedua (

Kedua) yang disebut dengan Khilafat ini telah da

hendaklah para sesepuh Jemaat yang memiliki

mengambil Baiat atas nama beliau a.s (Masih M

Sebagaimana pesan beliau a.s yang terdapat dalamWashiyyat tersebut, yaitu:

Hendaknya sesepuh Jemaat yang mempunyai

mengambil Baiat atas namaku dari or

sesudahku. Allah Taala menghendaki, seluruh ru

dalam penduduk di berbagai belahan bumi, baik

maupun di Asia, semuanya yang memiliki fitrat b

ke arah Tauhid dan semua hamba-Nya berhimpun

agama (Islam). Inilah maksud dan kehendak A

itulah aku dikirim ke dunia ini. Maka ikutilah m

Tetapi hendaknya lebih mengutamakan dengan


43/86


44/86


45/86


(khilafah) dari antara pengikutnya (yang beriman dan

setia). (HR. Tirmidzi dalam Nawadir al-Ushul, hal. 156). 25

Imam Jalaluddin Abdur-Rahman As-Suyuthi berpendapat

bahwa Al-Masih yang dijanjikan akan datang itu adalah

seorang Nabi dan Rasul yang sebenarnya. Sebagaimana

beliau berkata:

),:(

Artinya: Maka meskipun dia (Masih Mauud) adalah

Khalifah (penerus) di kalangan umat Nabi Muhammad SAW

namun dia adalah seorang Nabi dan Rasul yang mulia

seperti keadaannya. (Hujajul Kiromah, h. 426)

PENJELASAN:

Dalam buku Al-Washiyyat Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad

a.s (Masih Mauud) mengemukakan bahwa tugas kedatangan

beliau sebagai Nabi Ummati (nabi pengikut yang tidak

membawa syareat baru) ini adalah hanya sebagai Penanam

Benih dalam kedudukan tersebut beliau a.s (Hz. Masih

25Jalaluddin As-Suyuthi, Turunnya Isa ibnu Maryam pada Akhir Zaman, hal.105


ibnu Maryam yang di janjikan akan turun di akhir z

berkedudukan sebagai Nabiyullah dan Khalifatullah

Nawab Shidiq Hasan Khan dalam BukunyaHujajmenulis sebagai berikut :

(

Artinya : Meskipun Al-Masih itu khalifah dalaMuhammad SAW, dia tetap juga rasul dan nabi y

seperti keadaanya. (Hujajul Kiramah, h.426) 8

PENJELASAN :

Ada yang berpendapat mengenai Nabiyullah da

Muslim di atas sebagai kiasan (majaz) alasannya Ibnu Maryam yang datang juga dalam bentuk kia

orang yang dalam beberapa hal memiliki banyak

dengan Isa Ibnu Maryam dahulu, pendapat itu terny

dukung oleh Ilmu tata bahasa Arab ( Balaghoh ).

Di dalam Ilmu Balaghah tidak pernah kita dapati c

Nabi bagi seorang hamba dijadikan sebagaiKiasatau diartikan lain selain arti nabi yang sebena

8Mln. Muhammad Shadiq HA, Menyingkap Keraguan Tentang A

Al-Mahdi, (Parung: JAI,1993), h 70.


46/86


umumnya yang biasa diartikan sebagai Majaz atau Kiasan

dan Istiarah hanya pada gelar Nama atau Julukan (laqob)

dari seseorang, bukan pada Kedudukan, Derajat atau

Jabatan seseorang. Misalnya: Orang yang mempunyai ilmu

Nahwu yang sempurna dan yang luas itu dinamakan

Sibawaih (Miratusy-Syuruh, hal. 91). Mengapa orang yang

ahli dalam ilmu Nahwu, dijuluki Sibawaih? Karena Sibawaih

adalah seorang Alim besar yang ahli dalam ilmu Nahwu.

Jadi Nabi Isa ibnu Maryam a.s yang disabdakan oleh NabiMuhammad SAW akan turun di akhir zaman itu maksudnya

adalah bukan Nabi Isa ibnu Maryam a.s dari bani Israel yang

sudah wafat itu, tetapi yang akan datang itu adalah Matsildari

Nabi Isa ibnu Maryam a.s atau orang yang mempunyai

persamaan dengan Nabi Isa ibnu Maryam a.s. dan keduanya

(Isa ibnu Maryam a.s dan Matsil-nya) merupakan dua orangNabi dan Rasul yang benar, dalam istilah Tashawwuf

kedatangan seorang nabi dengan spirit nabi sebelumnya yang

sudah wafat disebut Buruzun Nabi, atau Zhillun Nabi. (Lihat

penjelasan tentang Nabi Buruzi)

-------oooOooo-------


a.s ini sebagai perwujudan diutusnya Rasulullah

ke-2 kalinya di akhir zaman ini dalam bent

(bayangan) beliau SAW sebagaimana yang ters

ayat:

]$s9(#)ys=t54uuy9$#3pt:$#Artinya: Dan (juga) kepada kaum yang lain d

yang belum berhubungan dengan mereka. dan DiMaha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(Qs. Al-Jumu

Di dalam kitab Misykaatul Mashaabiih di dekat

Kemudian akan ada khilafah yang mengikuti jeja

lalu beliau terdiam terdapat tulisan: Hadits ter

terwujud pada zaman Imam Mahdi dan Isa

Misykaatul Mashaabiih, hal. 461).


)(

Demi Allah yang telah mengutusku sebagai Nab

kebenaran, sesungguhnya Isa ibnu Maryam (Mas

dari umatku (Islam) dan ia akan mendapatkan


47/86


48/86


gunung Thur.. (Sahih Muslim/kitab Al-fitan wa asyrath al-

saah/bab dzikr al-dajjal /no.2937/Dar al-fikr/Beirut-

Libanon/2005 M).

Hadhrat Imam Jalaluddin As-Sayuthi telah menulis dalam

kitabnya: Al-Ilam sebagai berikut:

Artinya: Dan sungguh sesudah turunnya Isa, wahyu hakikiakan diwahyukan oleh Allah kepadanya dengan perantaraan

Jibril.

Hadhrat Imam Abdul Wahhab Syarani, berkata bahwa:

Artinya: Bahwasannya, pada akhir zaman akan diwahyukankepada Sayyid Isa a.s menurut syariat Muhammad SAW

dengan perantaraan Jibril. (Al-Mizan, Juz I, hal. 46/SolusiHukum Islam Nahdlatul Ulama, 2007, hal. 49).

Jadi menurut hadits diatas menerangkan bahwa turunnyawahyu kepada Nabi Isa alaihis salam adalah shahih dan

dibenarkan oleh para imam Ahlus-Sunnah Wal-Jamaah, akan

tetapi para Imam itu telah menjelaskan bahwa wahyu yang

akan turun kepadanya nanti tidak akan mengandung syariat


BAB IX

WASHIYAT PENTING HADHRAT MASIH MAU

A. Khilafah Sebagai Qudrat KeduaNubuwatan Nabi Muhammad SAW, empat belas

lalu tentang kedatangan Nabiyullah Isa ibnu Ma

kedua kalinya (Masih Mauud), telah sempurn

dengan diutusnya Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad

Imam Mahdi dan Al-Masih yang dijanjikan.

Rasulullah SAW menubuatkan akan adanya khilaf

kedua) dari antara para pengikutnya yang setia

meneruskan perjuangan Masih Mauud (Hadh

Ghulam Ahmad a.s) setelah kewafatannya. Hal

ketika Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s wafat, mSWT melalui tangan-tangan-Nya yang tersemb

mengangkat Mln. Al-Haj Hakim Nuruddin r

Khalifah yang pertama dalam silsilah Jamaah A

dan sekarang dalam Jamaah Ahmadiyah sudah ad

yang ke-5, yang juga merupakan keturunan ke

Hadhrat Masih Mauud (Mirza Ghulam Ahmad bernama Hadhrat Mirza Masroor Ahmad atba. Se

yang telah dinubuwatkan oleh Rasulullah SAW, ya


49/86


karunia kenabian dengan perantaraan Nabi Muhammad

SAW, hanya muslim yang benar dan pengikut Nabi

Muhammad SAW saja yang bisa mendapat pangkat nabi

itu. (Mln. Muhammad Ali, Ahmad The Promised

Messiah)

Semua pernyataan yang dikemukakan oleh Hadhrat Mirza

Ghulam Ahmad a.s sebelum tahun 1901 bukanlah

maksudnya bahwa beliau a.s itu bukan seorang Nabi yangbenar, tetapi hanya menjelaskan tentang ijtihad dan

pendapat beliau mengenai arti Kenabian sebelum tahun

1901 dan perubahan tentang pemahaman beliau a.s

sebelumnya terhadap arti kenabian. Tetapi sesudah tahun

1901, beliau a.s mendapatkan ilmu dan pengetahuan baru

tentang arti kenabian melalui wahyu-wahyu dari Allah

SWT. Buku Ek Ghalati Ka Izalah adalah kunci untuk

memahami pendirian dan pendapat beliau a.s mengenai

arti kenabian yang sebenarnya.

--------ooOOoo--------


baru. Artinya dengan kata lain bahwa nanti Allah T

menurunkan wahyu kepada Al-Masih Al-Mauud (

Isa) yaitu Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s pendAhmadiyah melalui Malaikat Jibril. Adapun bu

Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s (Masih Mau

menerima wahyu kenabian adalah berdasarkan wa

SWT yang diterimanya, karena dalam wahyu-w

beliau sering kali disebut nabi dan rasul. Dianta

wahyu yang diterimanya adalah sebagai berikut :

1.1.Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s Sebagai Benar

Beliau as. bersabda:

Artinya: Demi Allah, Sesungguhnya aku

seorang yang benar dan aku bukanlah

golongan orang-orang yang membuat ke

(Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad dalam Tuhfah

hal. 15)

1.2.Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s Dipadan Rasul dalam Wahyu-wahyu-Nya


50/86


Artinya: Sesungguhnya Allah telah menamakan Nabi

kepada saya melalui wahyu-Nya, demikian juga Allah

telah menamakan aku nabi sebelum (datangnya wahyu)

ini melalui sabda Rasul kita Al-Mushthafa (Muhammad

SAW) (Al-Istifta, BabAwwal, hal. 21)

Artinya: Pahlawan Allah dalam pakaian nabi-nabi.

(Barahin Ahmadiyah, h.504/ Ek Ghalathi Ka Izalah,

1901/Memperbaiki Suatu Kesalahan, 1978, hal. 11)

Artinya: Di dunia telah datang seorang Nadzir

(nabi).(Barahin Ahmadiyah, hal.557/ Ek Ghalathi Ka

Izalah, 1901/Memperbaiki Suatu Kesalahan, 1978, hal. 11)

Artinya: Di dunia ini telah datang seorang nabi.

(Barahin Ahmadiyah, hal.557/ Ek Ghalathi Ka Izalah, hal.

11)


nabi yang muqaddas. Begitu juga dalam surat

bernama Badhar tanggal 9 Januari 1913

bahwa: Ahmad nabiyullah dan murid-muri

menang di seluruh dunia.(Al-Hakam, 1905)

7)Dr. Yaqub Beg telah menulis dalam surat Hakam tanggal 13 Januari 1906 bahwa di

Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s la

Rasul(seorang rasul). (Al-Hakam, 1906)8)Di zaman Mushlih Mauud r.a (Al-Haj Had

Basyiruddin Mahmud Ahmad) masih hid

Muhammad Ali menulis brochure dalam bah

yang bernama Ahmad The Promised Mess

halaman 25 dia menulis sebagai berikut:

This Movement helds that the holy prophet is

prophets and no other prophet can appear after

one who is spiritually his disciple who receives

prophet through him. It is onlya true moslem w

the footsteps of the holy prophet that can

prophet.

Jamaat ini mengakui bahwa Nabi Muham

adalah cap untuk semua nabi-nabi, dan tidak a

seorang nabipun sesudahnya, melainkan o

menjadi muridnya dalam ruhani. Dia akan


51/86


4)Dalam surat kabar Pegham Sullah tanggal 16 Oktober1913, ia menulis bahwa tiap-tiap orang yang berhubungan

dengan surat kabar tersebut berpendirian seperti tersebutdibawah ini:

Kami (Muhammad Ali dan lain-lainya) di muka Tuhan

yang mengetahui rahasia-rahasia hati berkata dengan

jelas bahwa Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad itu adalah

seorang Nabi dan Rasul untuk zaman ini dan kamipercaya, bahwa dari beliau kami bisa mendapat najat

(keselamatan) dan terhadap apa-apa yang Hadhrat Mirza

Ghulam Ahmad a.s terangkan tentang pangkatnya dan

kalau ada orang yang menambah atau mengurangi, maka

imannya akan rusak.

5)Dalam surat kabar Pegham Sullah tanggal 7 September1913, Mln. Muhammad Ali berkata dengan sumpah

bahwa:

Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s adalah Masih Mauud

dan Mahdi Mauud serta rasul yang benar dari Allah SWT

yang diturunkan pada zaman ini untuk memberi

petunjuk.

6) Khawaja Kamaluddin dalam Al-Hakam tanggal 30September 1905 telah menulis bahwa Hadhrat Mirza

Ghulam Ahmad a.s itu adalah seorang nabi Allah dan


Allah SWT memberikan Wahyu:

y&s!u3y;$$/ud,pt:$#t9n?ts9uox.t.9$#

Artinya: Dia-lah yang mengutus rasul-Ny

membawa petunjuk dan agama yang benar (Idia memenangkannya di atas segala aga

meskipun orang musyrik membenci. (Haqiqa

hal.71 / Ek Ghalathi Ka Izalah, hal. 10)

1.3.Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s. DiangSebagai Rasul melalui Wahyu-Wahyu-Nya.

Allah SWT memberi wahyu kepada beliau a.s:

Artinya: Kami telah mengutus Ahmad kepad

tetapi mereka berpaling dan berkata: I

pendusta dan jahat. (Haqiqatul Wahyi, ha

Arbain, no.3, hal. 32/ Tadzkirah, hal. 353)


52/86


Artinya: Dan katakanlah! (Hadhrat Mirza Ghulam

Ahmad), Wahai manusia sesungguhnya aku adalah Rasul

Allah kepada kalian semua.(Al-Isytihar Miyarul Ahyar,25 Mei 1900, hal. 3).

Artinya: Sesungguhnya Aku (Allah) yang mengutusmu

kepada kaum yang berbuat kerusakan. (Tadzkirah, hal.

279)

Artinya: Sungguh saya diutus dari Tuhannya para

hamba. (Tuhfah-e-Baghdad, hal.11)

Artinya: Hai Ahmad, Engkau telah dijadikan sebagai

rasul. (Tadzkirah, hal. 493)

Artinya: Musuh akan berkata: Engkau bukanlah

Rasul.(Arbain, no.3, hal.32)

2. Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad bukan Nabi Haqiqi


Kita adalah para pembantu yang paling dahu

Masih yang dijanjikan. Kita beriman bahwa y

adalah seorang rasul Allah yang sebenarnya

haq dan diutus untuk mengarahkan dan membe

kepada manusia di zaman ini. Sebagaimana

beriman bahw

KENABIAN TANPA SYARIAT

Documents

Transcript of KENABIAN TANPA SYARIAT