Kerajaan Budha di Indonesia
description
Transcript of Kerajaan Budha di Indonesia
KERAJAAAN BUDHA DI INDONESIA
KERAJAAN SRIWIJAYA
KERAJAAN MELAYU
KERAJAAN HOLING (Kalingga)
DINASTI SYAILENDRA
TUGAS SEJARAH
KERAJAAN SRIWIJAYAOLEH: ADITYA NOVRIAN
NUGROHO WAHYU
Sriwijaya adalah kerajaan Melayu kuno di pulau Sumatra yang banyak berpengaruh di Kepulauan Melayu.
Bukti awal mengenai keberadaan kerajaan ini berasal dari abad ke-7; seorang pendeta Tiongkok, I-Tsing, menulis bahwa ia mengunjungi Sriwijaya tahun 671 selama 6 bulan.
Dalam bahasa Sansekerta, sri berarti "bercahaya" dan wijaya berarti "kemenangan".
SEJARAH KERAJAAN SRIWIJAYA
Tidak terdapat catatan lebih lanjut mengenai Sriwijaya dalam sejarah Indonesia, masa lalunya yang terlupakan dibentuk kembali oleh sarjana asing.
Sarjana Perancis George Coedes menyatakan bahwa referensi Tiongkok terhadap "Sanfoqi", sebelumnya dibaca "Sribhoja", dan prasasti dalam Melayu Kuno merujuk pada kekaisaran yang sama.
Sriwijaya menjadi simbol kebesaran Sumatra awal, dan kerajaan besar yang dapat mengimbangi Majapahit di timur.
SEJARAH
Sriwijaya disebut dengan berbagai macam nama. Orang Tionghoa menyebutnya Sanfotsi atau San Fo Qi. Dalam bahasa Sansekerta dan Pali, kerajaan Sriwijaya disebut Yavadesh dan Javadeh. Bangsa Arab menyebutnya Zabag dan Khmer menyebutnya Melayu. Banyaknya nama merupakan alasan lain mengapa Sriwijaya sangat sulit ditemukan.
Kerajaan Sriwijaya berkuasa dari abad ke-7 hingga awal abad ke-13 M, dan mencapai zaman keemasan di era pemerintahan Balaputra Dewa (833-856 M). Kemunduran kerajaan ini berkaitan dengan masuk dan berkembangnya agama Islam di Sumatera, dan munculnya kekuatan Singosari dan Majapahit di Pulau Jawa.
Periode Pemerintahan
Dalam sejarahnya, Kerajaan Sriwijaya menguasai bagian barat Nusantara. Beberapa faktor yang menyebabkan Kerajaan Sriwijaya menguasai bagian barat Nusantara yaitu,1) Runtuhnya kerajaan Fu-nan di
Indocina.2) Kekuatan armada laut Sriwijaya yang
mampu menguasai jalur lalu lintas perdagangan antara India dan Cina
Wilayah Kekuasaan
Berikut ini adalah beberapa sumber sejarah yang diketahui berkaitan dengan Sriwijaya yaitu,
1) Prasasti Berbahasa Sansekerta atau Tamil
Sumber Sejarah
• Prasasti Ligor di Thailand
• Prasasti Kanton di Kanton
• Prasasti Siwagraha
• Prasasti Nalanda di India
• Piagam Leiden di India
• Prasasti Tanior
• Piagam Grahi
• Prasasti Padang Roco
• Prasasti Srilangka
2) Sumber Berita Tiongkok• Kronik dari Dinasti Tang• Kronik Dinasti Sung• Kronik Dinasti Ming• Kronik Perjalanan I-Tsing• Kronik Chu-fan-chi oleh Chau Ju-kua• Kronik Tao Chih Lio oleh Wang Ta Yan• Kronik Ling-wai Tai-ta oleh Chou Ku Fei• Kronik Ying-yai Sheng-lan oleh Ma
Huan
3) Prasasti Berbahasa Melayu Kuno Prasasti Kedukan Bukit tanggal 16 Juni 682 Masehi di
Palembang Prasasti Talang Tuo tanggal 23 Maret 684 Masehi di
Palembang Prasasti Telaga Batu abad ke-7 Masehi di Palembang Prasasti Palas Pasemah abad ke-7 Masehi di Lampung
Selatan Prasasti Karang Brahi abad ke-7 Masehi di Jambi Prasasti Kota Kapur tanggal 28 Februari 686 Masehi di
P.Bangka
Prasasti Sojomerto abad ke-7 Masehi di Pekalongan , JawaTengah
Bukti fisik mengenai Sriwijaya tidak banyak ditemukan.
Menurut Prasasti Kedukan Bukit, kekaisaran Sriwijaya didirikan oleh Dapunta Hyang Çri Yacanaca (Dapunta Hyang Sri Jayanasa). Ia memimpin 20.000 tentara (terutama tentara darat dan beberapa ratus kapal) dari Minanga Tamwan ke Palembang, Jambi, dan Bengkulu.
Pembentukan dan Pertumbuhan
Kerajaan Sriwijaya mempunyai beberapa raja yang pernah memerintah, antara lain :
Dapunta Hyang Srijayanegara (yang merupakan pendiri kerajaan Sriwijaya)
Dharmasetu Balaputradewa (raja yang mencapai puncak kejayaan pada masa
kerajaan sriwijaya, raja yang berhasil mengangkat Sriwijaya untuk diakui sebagai negara maritim, pusat perdagangan, dan pusat penyebaran agama Budha )
Cudamani Warmadewa Sanggrama Wijaya Tunggawarman
Sriwijaya telah mampu mengangkat negerinya sebagai pusat penyebaran agama Budha. Kemajuan agama Budha di Sriwijaya bermula dari pembangunan wihara di Nalanda.Dalam prasasti Nalanda diterangkan bahwa Raja Dewapaladewa dari Benggala ( India ) telah memberikan sebidang tanah kepada Sriwijaya, diatas tanah itulah Raja Balaputradewa mendirikan
Wihara bagi kepentingan pera peziarah yang datang ke Nalanda dengan maksud mempelajari agama Budha.Menurut I-tsing, agam Budha semakin berkembang ketika banyak pendeta dari negeri Cina dan India berdatangan ke Sriwijaya. Di Sriwijaya terdapat Pendeta Budha yang mahsyur dan telah menjelajah lima negeri di India untuk menambah ilmunya, yaitu SAKYAKIRTI. Dia adalah salah seorang mahaguru Buddha di Sriwijaya. Atas bantuan seorang guru besar agama Buddha dari India yaitu Dharmapala, perguruan di Sriwijaya mengalami kemajuan yang sangat pesat.Berikut merupakan sumber sejarah yang berasal dari luar negeri. Prasasti tersebut menggunakan bahasa Sanskerta atau Tamil
♠ Prasasti Ligor ditemukan di thailand ♠ Prasasti Kanton ditemukan di Kanton ♠ Prasasti Siwagraha♠ Prasasti Nalanda ditemukan di India
♠ Piagam Leiden ditemukan di India♠ Prasasti Srilangka ditemukan di srilangka♠ Prasasti Tanjore♠ Piagam Grahi SUMBER SEJARAH YANG BERASAL DARI KRONIK CHINA
YAITU : o KRONIK dari Dinasti Tang o KRONIK dari Dinasti Sungo KRONIK dari Dinasti Ming o KRONIK PERJALANAN I – tsingo KRONIK CHU-FAN-CHI oleh Chau Ju-kuao KRONIK TAO CHIN LIO oleh Wang Ta Yano KRONIK LING-WAI TAI-TA oleh Chou Ku Feio KRONIK YING-YAI SHENG-LAN oleh Ma Huan
Sebab-sebab keruntuhan kerajaan Sriwijaya :Kebesaran Kerajaan Sriwijaya mulai surut sejak abad ke-11.
Kemunduran itu bermula dari serangan besar – besaran yang dilancarkan Kerajaan Cola (India) di bawah pimpinan Raja Rajendra Coladewa pada tahun 1017 dan tahun 1025. Perisitiwa serangan Kerajaan Cola dapat diketahui dari prasasti Tanjore ( 1030 )
Pada saat tahun 990 M Kerajaan Sriwijaya diserang oleh raja Dharmawangsa dari P. Jawa
Banyak daerah atau kekuasaan Sriwijaya yang melepaskan diri Sriwijaya pernah diserang oleh raja Rajendra Coladewa dari
Colamandala India dua kali, yaitu tahun 1025 M dan 1030 M Adanya ekspedisi Pamalayu dari kerajaan Singasari pada tahun 1275 M Terjadinya serangan dari kerajaan Majapahit pada tahun 1477M
Pada sekitar pertengahan abad ke-14, nama Sriwijaya sudah tidak pernah lagi disebut – sebut dalam sumber sejarah apapun. Kerajaan Sriwijaya benar – benar runtuh akibat serangan Kerajaan Majapahit dari Jawa.
Kerajaan Sriwijaya juga mempunyai peninggalan sejarah antara lain :
Prasasti Kedukan Bukit Prasasti Talang Tuo Prasasti Telaga Batu Candi Biaro Bahal
Prasasti Karang Berahi Prasasti Kota Kapur Prasasti Palas Pasemah, dan Candi Muara Takus
Berikut merupakan gambar Candi Muara Takus yang merupakan peninggalan sejarah dari Sriwijaya
Dan berikut merupakan daerah yang pernah dikuasai oleh Kerajaan Sriwijaya
KERAJAAN MELAYU
OLEH : MEITA RAHIMA P NYIMAS AZIZIAH SELLY JAYANTI T
Berita pertama kali yang menerangkan keberadaan Kerajaan Melayu di Sumatra, yaitu dari Dinasti Tang. Menurut catatan Dinasti Tang, utusan Negri Mo – Lo – Yeu ( Melayu ) pernah datang ke Cina pada tahun 644 dan 645 M.Seorang pendeta Cina yang bernama I-tsing mangabarkan bahwa sejak tahun 692 Kerajaan Melayu telah ditaklukkan Kerajaan Sriwijaya. Setelah itu sampai permulaan abad ke-12 tidak ada keterangan sedikitpun mengenai Negeri Melayu. Kerajaan Melayu baru muncul kembali semenjak adanya Ekspedisi Pamalayu pada tahun 1275. Melalui Ekspedisi tersebut Kerajaan Singhasari menjalin persahabatan dan mengakui kedaulatan melayu. Untuk membuktikannya, Raja Kertanegara mengirimkan Arca Amoghapasa.
Pada alas arca tersebut dituliskan bahwa Kertanegara menghadiahkan arca bagi Srimat Tribhuwanaraja
Mauliwarmadewa. Arca amoghapasa kemudian diletakkan di tempat suci Dharmasraya. Saat ini, prasasti pada arca Amoghapasa berada di Padangroco ( Sumatra ) yang bertarikh 1286 M.
Selanjutnya, Kerajaan melayu mampu memainkan peran kembali di Sumatra pada pertengahan abad ke-14. Pada saat itu Melayu diperintah oleh Raja Adityawarman.
Nama Adityawarman disebutkan pada arca Manjusri di Candi Jago, Jawa Timur. Di dalam prasasti tersebut diterangkan bahwa Adityawarman bersama – sama Gajah Mada telah berhasil menaklukkan Pulau Bali.
Kerajaan Melayu atau bisa disebut Malayu, Kerajaan Dharmasraya, atau Kerajaan Jambi berdiri antara abad ke 4 dan ke 13
Kerajaan Melayu terletak di Pulau Sumatera di tepi Selat Malaka yang merupakan jalan perdagangan India – Cina dan tepatnya di daerah Jambi
Sumber berita berdirinya Kerajaan Melayu antara lain :
Berasal dari kronik Dinasti Tang, Berasal dari kronik I-Tsing Dan berasal dari beberapa prasasti
Raja-raja yang pernah memimpin Melayu, antara lain:
Srimat Tribhuwanaraja Mauliwarmadewa Adityawarman Anangwarman
Sejarah singkat Adityawarman
Adityawarman merupakan salah seorang putra Majapahit keturunan Melayu yaitu putra dari Raden Wijaya dan Dara Jingga (asli Melayu). Sebelum menjadi raja Melayu ia pernah menjadi menteri di Majapahit. Setelah menjadi raja Melayu, dia berhasil mengembangkan kekuasaannya dengan menguasai daerah Pagaruyung (Minangkabau). Adityawarman merupakan penganut agama Budha Tantrayana dan menganggap dirinya sebagai jelmaan dari Lokeswara. Pemerintahan Adityawarman berakhir pada tahun 1375 M, dan setelah meninggal dunia diwujudkan dalam patung Bhairawa.
KRONOLOGI 400 M : Pengaruh Hinduisme mulai berlangsung di Indonesia berdasarkan penemuan 7 buah yupa peninggalan Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur. Dalam waktu yang bersamaan di Jawa Barat juga muncul Kerajaan Tarumanegara. 600 M : Kerajaan Tarumanegara diperkirakan
runtuh. 664 M : Seorang pendeta Budha bernama Hwi-Ning datang dan tinggal di kerajaan Holing ( Kaling ) selama 3 tahun 674 M : Kerajaan Holing diperintah oleh seorang ratu yang bernama Sima. Abad 7 (1017) : Kerajaan Sriwijaya berdiri dan berkembang amat pesat sebagai negara maritim. 1025 M : Kerajaan Cola ( india ) melancarkan serangan besar – besaran ke kerajaan Sriwijaya.
OLEH : GALANG IHSAN SMA NEGERI 01 BATU
Kerajaan Holing (Kalingga)
KERAJAAN HOLING OLEH KELOMPOK 2
Letak Geografis Kerajaan holing (Kalingga)
Menurut Berita Cina : Berita Cina yang berasal dari Dinasti T`ang menyebutkan bahwa letak kerajaan kalingga berbatasan dengan laut sebelah selatan,Kamboja di sebelah utara,Bali disebelah timur, dan To-Po-Teng di sebelah barat.Nama lain Kalingga ialah Cho-Po (Jawa),Sehingga dari berita tersebut disimpulkan bahwa letak kerajaan Kalingga ialah di Jawa, khususnya Jawa Tengah
Menurut J.L. Moens :Menurutnya Kerajaan Kalingga selayaknya terletak di tepi selat Malaka,yaitu Semenanjung Malaka. Alasannya, selat malaka merupakan selat yang sangat ramai dalam aktivitas pelayaran perdagangan. Pendapat J.L. Moens ini di perkuat dengan di pertemukannya sebuah daerah di Semenanjung Malaya yang bernama Keling.
KERAJAAN HOLING OLEH KELOMPOK 2
PETA LETAK KERAJAAN HOLING
KERAJAAN HOLING OLEH KELOMPOK 2
Awal Mula lahirnya kerAjaan holing (kalinGga)
Nama Ho-ling sebenarnya muncul ketika terjadi perubahan dengan mulai meluasnya kekuasaan Wangsa Sailendra. Sebelum perluasan ini, berita Cina dari Dinasti Sung Awal (420-470 M) menyebut Jawa dengan sebutan She-p’o, akan tetapi kemudian berita-berita Cina dari Dinasti T’ang (618-906 M) menyebut Jawa dengan sebutan Ho-ling sampai tahun 818. Namun penyebutan Jawa dengan She-p’o kembali muncul pada 820-856 M.
Raja yang memerintah kerajaan holing (kalingga)
Raja yang terkenal ialah Ratu Shima yang memerintah pada tahun 674 M. Terkenal karena adil dan Bijaksana sehingga musuhpun segan kepadanya. . Konon ratu ini memerintah dengan sangat kerasnya, namun bijaksana sehingga Holing menjadi negara yang aman. Pemerintahan Ratu Shima ditandai oleh terlaksananya pemerintahan dengan segala disiplin tinggi. Peraturan ditegakkan dengan sebenar-benarnya.
Kebijakan dari Ratu Shima yang paling terkenal ialah siapa yang ketahuan mencuri akan di potong
Masa kejayaan kerajaan holing (kalingga)
Masa kejayaan kerajaan kalingga berlangsung Pada tahun 674 Masehi,saat itu kerajaan kalingga/holing diperintah oleh seorang raja putri yang bernama Ratu Sima. Ratu sima merupakan raja yang terkenal di pemerintahan kerajaan holing. Dibawah kekuasaan Ratu sima ini, kerajaan kalingga/holing mengalami masa kejayaan. Pada saat itu, semua rakyat hidup dengan tenteram dan makmur. Mereka tunduk dan patuh terhadap segala perintah ratu sima bahkan tidak ada seorang pun rakyat atau pejabat kerajaan yang berani melanggarnya.
Aspek kehidupan pemerintahan kerajaan holing (kaingga)
1.Bidang Politik
Berdasarkan berita cina di sebutkan bahwa kerajaan kalingga / holing di perintah oleh seorang raja putri yang bernama Ratu Sima. Pemerintahan Ratu Sima sangat keras namun adil dan bijaksana. Kepada setiap pelanggar, Ratu Sima selalu memberikan sanksi yang tegas. Rakyat tunduk dan patuh terhadap segala perintah Ratu Sima bahkan tidak seorang pun rakyat maupun pejabat kerajaan yang melanggar segala perintahnya.
2.Bidang Ekonomi
Kehidupan perekonomian masyarakat kerajaan kalingga / holing berkembang pesat. Masyarakat kerajaan kalingga telah mengenal hubungan perdagangan. rakyat Holing juga memperhatikan pendidikan. Hal itu terbukti dengan adanya rakyat Holing telah mengenal tulisan dan ilmu perbintangan.
3. Kehidupan Budayanya
Mayoritas masyarakatnya memeluk agama budha begitu juga dengankebudayaanya banyak di pengaruhi oleh budaya india. Selain agamanya budhakebudayaanya yang lekat dan kental banyak tercampur dan terpengaruh dengan datdan kebudyaan orng indi hal ini juga berpengaruh pada ratu sima . ratu sima jugamenerima dengan baik kebudayaan india masuk di kerajaan holing
4.Kehidupan Sosial
Karena ratu sima yang sangat keras ia langsung sekaligus membangun lembaga masyarakat yang sudah jelas fungsi dan tugasnya. ratu sima mendirikan lembaga masyarakat ini untuk membantu dirinnya dalam mengatasi rakyatnya. selain Lembagayang sudah terbentuk ratu sima yang sudah memberlakukan sistem perundang-undangan . beliau telah membuat dan menysun perundang-undang yang sempurnadengn di bantu lembaga masyarakat hadirnya sistem perundang-undangnya tersebut berjalan dengan baik .
5.Bidang Agama
Kerajaan kalingga merupakan kerajaan yang sangat terpengaruh oleh ajaran Budha. Oleh karena itu, Holing menjadi pusat pendidikan agama Budha. Holing memiliki seorang pendeta yang bernama Jnanabhadra. Hal itu menyebabkan masyarakat Holing mayoritas beragama Budha.
HUBUNGAN KERAJAAN HOLING DENGAN NEGERI LUAR
Pada masa Chen-kuang, raja holing bersama raja To-ho-lo To-p’o-teng menyerahkan upeti ke Cina. Upeti tersebut disambut baik oleh kaisar Chen-kuang. Oleh karena itu, kaisar cina mengirimkan balasan yang dibubuhi cap kerajaan kepada mereka. Selain itu, kaisar cina juga memberikan kuda-kuda terbaik kepada raja To-Ho-Lo
Pada tahun 813 Masehi, raja holing mengirim upeti lagi ke cina. Utusan tersebut mempersembahkan empat budak sheng-chih, burung kakatua, dan burung p’in- chiat serta benda-benda lainnya. Kaisar amat berkenan hatinya.
Peninggalan kerajaan holing (kalinGga)
2.Prasasti Sojomerto
1.Prasasti Tukmas
3.Candi Angin
4.Candi Bubrah, Jepara
Runtuhnya kerajaan holing (KALINGGA)
Sebenarnya kerajaan ini tidaklah hancur/runtuh tetapi Setelah Maharani Shima meninggal di tahun 732 M, Sanjaya menggantikan buyutnya dan menjadi raja Kerajaan Kalingga Utara yang kemudian disebut Bumi Mataram. Pada tahun 752, Kerajaan Ho-ling menjadi wilayah taklukan Sriwijaya dikarenakan kerajaan ini menjadi bagian jaringan perdagangan Hindu.
DINASTI SYAILENDRA
OLEH : ADINDA QURATUAINI
Sejarah dan lokasi
1.Syailendra adalah wangsa atau dinasti Kerajaan Mataram Kuno yang beragama
Budha.
2. Wangsa Syailendra di Medang, daerah Jawa Tengah bagian selatan.
3. Wangsa ini berkuasa sejak tahun 752
M dan hidup berdampingan dengan Wangsa Sanjaya.
ASAL USUL DINASTI SYAILENDRA
Nama Syailendra pertama kali dijumpai dalam Prasasti Kalasan yang berangka tahun 778 M.
Ada beberapa sumber yang menyebutkan asal-usul keluarga Syailendra, Yaitu :
Teori IndiaTeori Funan
Teori Nusantara
Selain dari teori tersebut di atas dapat dilihat dari beberapa Prasasti yang
ditemukan, Yaitu :
Prasasti SojomertoPrasasti KalasanPrasasti Klurak
Prasasti Ratu Boko
Kehidupan Politik, Sosial, Ekonomi dan Budaya
Adapun Raja-raja yang pernah berkuasa, yaitu :
1. Bhanu (752 – 775 M)
2. Wisnu (775 – 782 M)
3. Indra (782 – 812 M)
4. Samaratungga ( 812 – 833 M)
5. Pramodhawardhani (883 – 856 M)
6. Balaputera Dewa (883 – 850 M)
Runtuhnya Wangsa Syailendra
CANDI-CANDI PENINGGALAN DINASTI SAILENDRA
1. Candi Borobudur 2. Candi ngawen3. Candi Mendut4. Candi Pawon
5. Candi Kalasan
TERIMA KASIH SEMOGA BERMANFAAT