Kerajaan mataram islam Sejarah Indonesia kelas X

24
Kerajaan Mataram Islam Dwiky M AnugrahFirah P. PratiwiIra NurkhofifahResa Ramadhanti J X SCIENCE 4

Transcript of Kerajaan mataram islam Sejarah Indonesia kelas X

Page 1: Kerajaan mataram islam Sejarah Indonesia kelas X

Kerajaan Mataram Islam

Dwiky M Anugrah│ Firah P. Pratiwi│ Ira Nurkhofifah│ Resa Ramadhanti J

X SCIENCE 4

Page 2: Kerajaan mataram islam Sejarah Indonesia kelas X

Luas Wilayah Kerajaan Mataram Islam

Page 3: Kerajaan mataram islam Sejarah Indonesia kelas X

Awal Mula Kerajaan Mataram IslamLahirnya Mataram Islam berkaitan dengan perkembangan kerajaan

Pajang. Sebelum menjadi raja Pajang dengan gelar Sutan Hadiwijaya (1546-1586), Joko Tingkir atau Mas Karebet harus berperang melawan AdipatiJipang yang bernama Arya Penangsang. Joko Tingkir dapat mengalahkanArya Penangsang berkat bantuan Danang Sataujaya. Namun, kemenanganitu terjadi karena strategi bagus yang diberikan oleh ayah Danang Sataujaya(yaitu Ki Ageng Pemanahan) dan tokoh lainnya yang bernama Penjawi. Olehkarena itu, Sutan Hadiwijaya memberi hadiah tanah Mentaok (sekitar Kota Gede Yogyakarta) kepada Ki Ageng Pemanahan. Kemudian, Ki AgengPemanahan membangun Mentaok menjadi sebuah Kadipaten yang beradadi bawah kekuasaan Pajang.

Danang Sataujaya (putra Ki Ageng Pemanahan) menjadikan Kadipatenyang dibangun ayahnya itu menjadi sebuah kerajaan baru yang bernamaMataram Islam. Saat itu, setelah Sutan Hadiwijaya wafat, Pajang merosot. Danang menjadi raja pertama Mataram dengan gelar Panembahan Senopati(1584-1601). Selama masa kepemimpinanya, semua daerah di Jawa bagiantengah dan timur (kecuali Blambangan) berhasil ia taklukkan.

Page 4: Kerajaan mataram islam Sejarah Indonesia kelas X

Raja-Raja yang Berkuasa di Kerajaan MataramIslam

1. Ki Ageng Pamanahan ( Ki Gede Pamanahan )

2. Sutawijaya ( Danang sutawijaya )

3. Raden Mas Jolang ( Panembahan Hanyakrawati / Sri SusuhunanAdi Prabu Hanyakrawati Senapati-ing-Ngalaga Mataram )

4. Raden Mas Rangsang (Sultan Agung Adi PrabuHanyakrakusuma )( Raden Mas Jatmika )

5. Amangkurat I (Sri Susuhunan Amangkurat Agung)

6. Amangkurat II (Raden Mas Rahmat )

7. Amangkurat III (Raden Mas Sutikna )

Page 5: Kerajaan mataram islam Sejarah Indonesia kelas X

Sejarah Kerajaan Mataram

1. Mitos Wahyu Keprabon

Dinasti Mataram Islam sesungguhnya berawal dari keluarga petani, begitulah yangtertulis pada Babad Tanah Jawi. Kisahnya berlangsung di pinggiran Kali Opak, diYogyakarta sekarang. Suatu hari, adalah seorang petani bernama Ki Ageng Giring.Sementara ia mencangkul di ladang, tiba-tiba ada kelapa muda jatuh lalu terdengarsuara; “barangsiapa minum air kelapa muda ini, ia dan keturunannya bakal berkuasa diTanah Jawa”. Konon “wahyu keprabon” yang ada dalam kelapa muda itu adalah sabdawali terkenal di Jawa, Sunan Kalijaga. Ki Ageng Giring lalu membawa pulang cengkir(kelapa muda) yang masih hijau segar itu. Namun ia tak bisa segera meminumnya,karena pada saat itu ia sedang tirakat berpuasa, hingga kemudian ia pergimembersihkan diri di sungai. Tak lama kemudian datang sahabatnya, Ki GedePemanahan bertamu. Melihat kelapa muda tergeletak, tamu yang haus itupun segerameminumnya. Pada tetes terakhir Ki Ageng Giring muncul. Ia melihat air kelapa mudaitu telah terminum oleh orang lain. Ia sangat menyesal dan kecewa. Tapi apa daya, iahanya bisa meminta, agar sewaktu-waktu kelak, sesudah keturunan Gede Pemanahanyang ketujuh, keturunannya lah yang akan menggantikan menguasai Jawa”.

Page 6: Kerajaan mataram islam Sejarah Indonesia kelas X

2. Hadiah Sultan Hadiwijaya dari Kerajaan Pajang

Setelah Demak mengalami kemunduran, ibu kotanya dipindahkan ke Pajang dan mulailah pemerintahan Pajang sebagai kerajaan. Kerajaan ini terus mengadakan ekspansi ke Jawa Timur dan juga terlibat konflik keluarga dengan Arya Penangsang dari Kadipaten Jipang Panolan. Setelah berhasil menaklukkan Aryo Penangsang, Sultan Hadiwijaya (1550-1582), raja Pajang memberikan hadiah kepada 2 orang yang dianggap berjasa dalam penaklukan itu, yaitu Ki Ageng Pemanahan dan Ki Penjawi. Ki Ageng Pemanahan memperoleh tanah di Hutan Mentaok dan Ki Penjawi memperoleh tanah di Pati.Pemanahan berhasil membangun hutan Mentaok itu menjadi desa yang makmur, bahkan lama-kelamaan menjadi kerajaan kecil yang siap bersaing dengan Pajang sebagai atasannya. Setelah Pemanahan meninggal pada tahun 1575 ia digantikan putranya, Danang Sutawijaya, yang juga sering disebut Pangeran Ngabehi Loring Pasar. Sutawijaya kemudian berhasil memberontak pada Pajang. Setelah Sultan Hadiwijaya wafat (1582) Sutawijaya mengangkat diri sebagai raja Mataram dengan gelar Panembahan Senapati. Pajang kemudian dijadikan salah satu wilayah bagian daari Mataram yang beribukota di Kotagede.Selama pemerintahannya boleh dikatakan terus-menerus berperang menundukkan bupati-bupati daerah. Kasultanan Demak menyerah, Panaraga, Pasuruan, Kediri, Surabaya, berturut-turut direbut. Cirebon pun berada di bawah pengaruhnya. Panembahan Senapati dalam babad dipuji sebagai pembangun Mataram.

Page 7: Kerajaan mataram islam Sejarah Indonesia kelas X

Silsilah Kerajaan Mataram

Page 8: Kerajaan mataram islam Sejarah Indonesia kelas X

Masa Kejayaan Kerajaan Mataram Islam

Mataram Islam mencapai puncak kejayaannya pada jamanSultan Agung Hanyokrokusumo (1613-1646). Daerah kekuasaannya mencakup Pulau Jawa (kecuali Banten danBatavia), Pulau Madura, dan daerah Sukadana di Kalimantan Barat. Pada waktu itu, Batavia dikuasai VOC (Vereenigde OostIndische Compagnie ) Belanda.Kekuatan militer Mataram sangatbesar. Sultan Agung yang sangat anti kolonialisme itu menyerangVOC di Batavia sebanyak dua kali (1628 dan 1629). MenurutMoejanto sepertiyang dikutip oleh Purwadi (2007), Sultan Agungmemakai konsep politik keagungbinataran yang berarti bahwakerajaan Mataram harus berupa ketunggalan, utuh, bulat, tidaktersaingi,dan tidak terbagi-bagi.

Page 9: Kerajaan mataram islam Sejarah Indonesia kelas X

Kehidupan Politik

1.Sutawijaya ( Danang sutawijaya )Sutowijoyo mengangkat dirinya sebagai raja Mataram dengan gelar Panembahan Senopati (1586-1601) dengan ibukota kerajaan di Kota Gede. Tindakan-tindakan penting yang dilakukan adalah meletakkan dasar-dasar Kerajaan Mataram dan berhasil memperluas wilayah kekuasaan ke timur, Surabaya, Madiun dan Ponorogo, dan ke barat menundukkan Cirebon dan Galuh.

2. Raden Mas JolangPengganti Panembahan Senopati adalah Mas Jolang. Ia gugur di daerah Krapyak dalam upaya memperluas wilayah, sehingga disebut Panembahan Seda Krapyak.

Page 10: Kerajaan mataram islam Sejarah Indonesia kelas X

3. Raden Mas Rangsang (Sultan Agung Adi Prabu Hanyakrakusuma)Raja terbesar Kerajaan Mataram ialah Mas Rangsang dengan gelar Sultan AgungHanyokrokusumo (1613-1645). Sultan bercita-cita: (1) mempersatukanseluruh Jawa di bawah kekuasan Mataram dan (2) mengusir kompeni (VOC)dari Batavia. Masa pemerintahan Sultan Agung selama 32 tahun dibedakan atasdua periode, yaitu masa penyatuan negara dan masa pembangunan. Masapenyatuan negara (1613-1629) merupakan masa peperangan untukmewujudkan cita-cita menyatukan seluruh Jawa. Sultan Agung menundukkanGresik, Surabaya, Kediri, Pasuruan dan Tuban, selanjutnya Lasem, Pamekasan,dan Sumenep. Dengan demikian seluruh Jawa telah tunduk di bawah Mataram,dan luar Jawa kekuasaan meluas sampai Palembang, Sukadana (Kalimantan),dan Goa

Page 11: Kerajaan mataram islam Sejarah Indonesia kelas X

Setelah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Cirebon berhasil dikuasai, Sultan Agungmerencanakan untuk menyerang Batavia. Serangan pertama dilancarkan pada bulanAgustus 1628 di bawah pimpinan Bupati Baurekso dari Kendal dan Dipati Ukur dariSumedang. Batavia dikepung dari darat dan laut selama 2 bulan, namun tidak maumenyerah bahkan sebaliknya akhirnya tentara Mataram terpukul mundur. Dipersiapkanserangan yang kedua dan dipersiapkan lebih matang dengan membuat pusat-pusatperbekalan makanan di Tegal, Cirebon dan Krawang serta dipersiapkan angkatan laut.Serangan kedua dilancarkan bulan September 1629 di bawah pimpinan Sura Agul-Agul,Mandurarejo, dan Uposonto. Namun nampaknya VOC telah mengetahui lebih dahulurencana tersebut, sehingga VOC membakar dan memusnahkan gudang-gudangperbekalan. Serangan ke Batavia mengalami kegagalan, karena kurangnya perbekalanmakanan, kalah persenjataan, jarak Mataram–Jakarta sangat jauh, dan tentara Mataramterjangkit wabah penyakit

Setelah Sultan Agung meninggal, penetrasi politik VOC di Mataram makin kuat. Akibatcampur tangan VOC dan adanya perang saudara dalam memperebutkan takhtapemerintahan menjadikan kerajaan Mataram lemah dan akhirnya terpecah-pecahmenjadi kerajaan kecil.

Page 12: Kerajaan mataram islam Sejarah Indonesia kelas X

Perseturuan antara Paku Buwono II yang dibantu Kompeni dengan Pangeran Mangkubumi dapat diakhiri dengan Perjanjian Giyanti tanggal 13 Februari 1755 yang isinya Mataram dipecah menjadi dua, yakni:1.Mataram Barat yakni KesultananYogakarta, diberikan kepada Mangkubumi dengan gelar Sultan Hamengku Buwono I.2.Mataram Timur yakni Kasunanan Surakarta diberikan kepada Paku Buwono III.

Selanjutnya untuk memadamkan perlawanan Raden Mas Said diadakan Perjanjian Salatiga, tanggal 17 Maret 1757, yang isinya Surakarta dibagi menjadi dua, yakni:1.Surakarta Utara diberikan kepada Mas Said dengan gelar Mangkunegoro I, kerajaannya dinamakan Mangkunegaran.2Surakarta Selatan diberikan kepada Paku Buwono III kerajaannya dinamakan Kasunanan Surakarta.

Pada tahun 1813 sebagian daerah Kesultanan Yogyakarta diberikan kepada Paku Alam selaku Adipati. Dengan demikian kerajaan Mataram yang satu, kuat dan kokoh pada masa pemerintahan Sultan Agung akhirnya terpecah-pecah menjadi kerajaan-kerajaan kecil, yakni:Kerajaan YogyakartaKasunanan SurakartaPakualamanMangkunegaran

Page 13: Kerajaan mataram islam Sejarah Indonesia kelas X

Kehidupan Ekonomi

Letak geografisnya yang berada di pedalaman didukung tanahyang subur, menjadikan kerajaan Mataram sebagai daerahpertanian (agraris) yang cukup berkembang, bahkan menjadidaerah pengekspor beras terbesar pada masa itu. Rakyat Mataramjuga banyak melakukan aktivitas perdagangan laut. Hal ini dapatterlihat dari dikuasainya daerah-daerah pelabuhan di sepanjangpantai Utara Jawa. Perpaduan dua unsur ekonomi, yaitu agrarisdan maritim mampu menjadikan kerajaan Mataram kuat dalampercaturan politik di nusantara.

Page 14: Kerajaan mataram islam Sejarah Indonesia kelas X

Kehidupan Sosial-Budaya

Pada masa kebesaran Mataram, kebudayaan juga berkembang antara lain seni tari, seni pahat, seni sastra dan sebagainya. Di samping itu muncul Kebudayaan Kejawen yang merupakan akulturasi antara kebudayan asli, Hindu, Buddha dengan Islam. Upacara Grebeg yang bersumber pada pemujaan roh nenek moyang berupa kenduri gunungan yang merupakan tradisi sejak zaman Majapahit dijatuhkan pada waktu perayaan hari besar Islam, sehingga muncul Grebeg Syawal pada hari raya idul Fitri.; Grebeg Maulud pada bulan Rabiulawal. Hitungan tahun yang sebelumnya merupakan tarikh Hindu yang didasarkan pada peredaran matahari (tarikh Samsiah) dan sejak tahun 1633 diubah menjadi tarikh Islam yang berdasarkan pada peredaran bulan (tarikh Kamariah). Tahun Hindu 1555 diteruskan dengan perhitungan baru dan dikenal dengan Tahun Jawa.

Adanya suasana yang aman, damai dan tenteram, maka berkembang juga Kesusastraan Jawa. Sultan Agung sendiri mengarang Kitab Sastra Gending yang berupa kitab filsafat. Demikian juga muncul kitab Nitisruti, Nitisastra, dan Astabrata yang berisi ajaran tabiat baik yang bersumber pada kitab Ramayana.

Page 15: Kerajaan mataram islam Sejarah Indonesia kelas X

Keruntuhan Mataram

Keruntuhan kerajaan Mataram di sebabkan beberapa faktor:

1. Setelah Sultan Agung meninggal tidak ada pengganti yang lebih cakap2. Adanya permusuhan antara permusuhan Putra Mahkota (Amangkurat II) terhadap ayahnya3. Adanya serangan dari VOC

Page 16: Kerajaan mataram islam Sejarah Indonesia kelas X

Peninggalan Kerajaan Mataram Islam

Page 17: Kerajaan mataram islam Sejarah Indonesia kelas X

Sumber- Sumber Berita:

a. Babad Tanah Djawi

b. Babad Meinsma

c. Serat Kandha

d. Serat Centini

e. Serat Cabolek

Serat Cabolek juga merupakan karya dari Kyai Yasadipura I dan ditulis sejaman denga Serat Centini. Dengan mengambil latar belakang Kerajaan Mataram Kartasura masa pemerintahan Sunan Amangkurat IV (1719-1726) dan putranya Sunan Paku Buwana II (1729-1749), Serat Cabolek bercerita tentang kisah Haji Ahmad Mutamakin dari Desa Cabolek, Tuban (ada yang menyebut berasal dari Pati) yang diadili oleh Ulama Mataram karena sikap keagamaannya. Dalam serat cabolek ini digambarkan tentang sikap keagamaan masyarakat Keraton Surakarta yang lebih menekankan pada ajaran syariah.

f. Serat Dharma Wirayat yang sangat populer sebagai karya Sri Paku Alam III.

g. Serat Nitipraja

h. Babad Sangkala

i. Babad Sankalaniang Momana

j. Sadjarah Dalem

Page 18: Kerajaan mataram islam Sejarah Indonesia kelas X

II. Seni dan Tradisi:a. Sastra Ghending karya Sultan Agung

b. Tahun SakaPada tahun 1633, Sultan Agung mengganti perhitungan tahun Hindu yang berdasarkan perhitungan matahari dengan tahun Islam yang berdasarkan perhitungan bulanc. Kerajinan PerakPerak Kotagede sangat terkenal hingga ke mancanegara, kerajinan ini warisan dari orang-orang Kalang.

d. Kalang ObongUpacara tradisional kematian orang Kalang, upacara ini seperti Ngaben di Bali, tetapi upacara Kalang Obong ini bukan mayatnya yg dibakar melainkan pakaian dan barang-barang peninggalannya

Page 19: Kerajaan mataram islam Sejarah Indonesia kelas X

e. KUE KIPO

Makanan tradisional ini sangat khas dan hanya ada di Kotagede, terbuat dari kelapa, tepung, dan

gula merah.

f. Pertapaan Kembang Lampir

Kembang Lampir merupakan petilasan Ki Ageng Pemanahan yang terletak di Desa Girisekar,

Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunung Kidul. Tempat ini merupakan pertapaan Ki Ageng

Pemanahan ketika mencari wahyu karaton Mataram.

Page 20: Kerajaan mataram islam Sejarah Indonesia kelas X

III. Bangunan- Bangunan, Benda Pusaka, dan Lainnya:

1. Segara Wana dan Syuh Brata

Adalah meriam- meriam yang sangat indah yang diberikan oleh J.P. Coen (pihakBelanda) atas perjanjiannya dengan Sultan Agung. Sekarang meriam itu diletakkan didepan keraton Surakarta dan merupakan meriam yang paling indah di nusantara.

Page 21: Kerajaan mataram islam Sejarah Indonesia kelas X

2. Puing - puing / candi- candi Siwa dan Budha di daerah aliran Sungai Opak dan Progo

yang bermuara di Laut Selatan.

3. Batu Datar di Lipura yang tidak jauh di barat daya Yogyakarta

4. Baju “keramat” Kiai Gundil atau Kiai Antakusuma

5. Masjid Agung Negara

Masjid Agung dibangun oleh PB III tahun 1763 dan selesai pada tahun 1768.

Page 22: Kerajaan mataram islam Sejarah Indonesia kelas X

6. Masjid Jami Pakuncen

Masjid Jami Pekuncen yang berdiri di Tegal Arum, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah,

merupakan salah bangunan peninggalan Islam yang dibuat Sunan Amangkurat I sebagai

salah satu tempat penting untuk penyebaran Islam kala itu.

7. Gerbang Makam Kota Gede

Gerbang ini adalah perpaduan unsur bangunan Hindu dan Islam.

Page 23: Kerajaan mataram islam Sejarah Indonesia kelas X

h. Masjid Makam Kota Gede

Sebagai kerajaan Islam, Mataram memiliki banyak peninggalan masjid kuno, inilah masjid di

komplek makam Kotagede yang bangunannya bercorak Jawa.

i. Bangsal Duda

j. Rumah Kalang

Page 24: Kerajaan mataram islam Sejarah Indonesia kelas X

Thank you