Kerajaan Tarumanegara
-
Upload
citra-puspawardhani -
Category
Education
-
view
54 -
download
3
Transcript of Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara
Kelompok 3
Adella Rachma J
Berlianti NP
Citra Puspawardhani
Gandhi Liady P
Maulina Ayu S
Keberadaan Kerajaan
Tarumanegara
Pendiri kerajaan ini adalah raja Jayasinghawarman.
Kerajaan ini berdiri kira-kira pada abad ke-4 hingga
abad ke-7 M, dan beribu kota di Jayasinghapura.
Raja Jayasinghawarman mendirikan kerajaan baru
ini di tepi Sungai Citarum, di Kabupaten Lebak,
Banten dan diberi nama Tarumanegara. Adapun
wilayah kekuasaan kerajaan Tarumanegara meliputi
daerah Banten, Jakarta, sampai perbatasan
Cirebon.
Sumber Kerajaan Tarumanegara
Dalam Negeri• Prasasti Kebon Kopi, dibuat sekitar 400 M (H Kern 1917), ditemukan di
perkebunan kopi milik Jonathan Rig,Ciampea, Bogor
• Prasasti Tugu, ditemukan di Kampung Batutumbu, Desa Tugu, Kecamatan
Tarumajaya, Kabupaten Bekasi. isinya menerangkan penggalian Sungai
Candrabaga oleh Rajadirajaguru dan penggalian Sungai Gomati sepanjang
6112 tombak atau 12km oleh Purnawarman pada tahun ke-22 masa
pemerintahannya.
• Prasasti Cidanghiyang atau Prasasti Munjul, ditemukan di aliran Sungai
Cidanghiyang yang mengalir di DesaLebak, Kecamatan Munjul,
KabupatenPandeglang, Banten, berisi pujian kepada Raja Purnawarman.
• Prasasti Ciaruteun, Ciampea, Bogor
• Prasasti Muara Cianten, Ciampea, Bogor
• Prasasti Jambu, Nanggung, Bogor
• Prasasti Pasir Awi, Citeureup, Bogor
Sumber Kerajaan Tarumanegara
Luar NegeriSumber lain yang menerangkan tentang Kerajaan
Tarumanegara dapat dilihat dari berita Cina berupa catatan
perjalanan seorang penjelajah Cina bernama Fa-Hien pada awal
abad ke-5 M. Dalam bukunya Fa-Kuo-Chi, ia membuat catatan
bahwa di Ye-Po-Ti banyak dijumpai orang-orang Brahmana dan
mereka yang beragama kotor atau buruk dan sedikit sekali dijumpai
orang yang beragama Buddha. Menurut para ahli yang dimaksud
Ye-Po-Ti adalah Jawadwipa atau Pulau Jawa atau Tarumanegara.
Berita Cina lainnya berasal dari catatan Dinasti Sui, yang
menerangkan bahwa telah datang utusan dari To-lo-mo (Taruma)
untuk menghadap Kaisar di negeri Cina pada tahun 528, 535, 630,
dan 669. Sesudah itu, nama To-lo-mo tidak terdengar lagi.
Kehidupan Politik
Adapun raja-raja yang pernah memerintah di kerajaan
Tarumanegara ini adalah sebagai berikut :
1. Jayasinghawarman (358-382)
2. Dharmayawarman (382-395)
3. Purnawarman (395-434)
4. Wisnuwarman (434-455)
5. Indrawarman (455-515)
6. Candrawarman (515-535)
7. Suryawarman (535-561)
8. Kertawarman (561-628)
9. Sudhawarman (628-639)
10. Hariwangsawarman (639-640)
11. Nagajayawarman (640-666)
12. Linggawarman (666-669)
Kehidupan Politik
Kerajaan ini mengalami masa kejayaan pada masa pemerintahan Raja
Purnawarman. Raja Purnawarman yang bergelar Sri Maharaja ini diwisuda
menjadi raja menggantikan ayahandanya, 2 tahun sebelum beliau wafat.
Ayahandanya Rajaresi Darmayawarman mengundurkan diri dari tahta
kerajaan dan memilih hidup di pertapaan menempuh
manurajasunya. Purnawarman diwisuda menjadi raja pada tahun 395 M.
Tindakan yang pertama diambil Purnawarman ialah memindahkan
ibukota kerajaan ke sebelah utara ibukota lama Jayasingapura. Ibukota yang
baru itu diberi nama Sundapura = Kota Sunda, kata sunda atau sudha atau
sundha, yang berarti bersih, jernih, murni.
Kerajaan Tarumanegara mengalami keruntuhan pada masa
pemerintahan Raja Linggawarman. Kerajaan ini diperkirakan runtuh pada
sekitar abad ke-7 Masehi. Para ahli berpendapat bahwa runtuhnya Kerajaan
Tarumanegara kemungkinan besar disebabkan karena adanya tekanan dari
Kerajaan Sriwijaya (prasasti karang berahi) yang terus melakukan ekspansi
wilayah.
Kehidupan Ekonomi
Berdasarkan prasasti Tugu dapat diketahui matapencaharian penduduknya, yaitu pertanian danperdagangan. Begitu pula berdasarkan berita dariFa-Hien awal abad ke 5, diketahui bahwa matapencaharian penduduk Tarumanegara adalahpertanian, peternakan, perburuan binatang, danperdagangan cula badak, kulit penyu dan perak. Prasasti Tugu, ditemukan di daerah Tugu(Jakarta) merupakan prasasti terpanjang darisemua prasasti peninggalan Raja Purnawarman.
Kehidupan Ekonomi
“Kuat buat mengalirkannya ke laut, setelah sampai di istana yang termasyhur, didalam tahun keduapuluh duanya dari takhta raja Purnawarman yang berkilau-kilau karena kepandaian dankebijaksanaannya serta menjadi panji segala raja. Sekarang beliaumenitahkan menggali sungai yang permai dan jernih, gomatinamanya, setelah melewati kediaman sang pendeta nenkda, pekerjaan ini dimulai pada tanggal 9 paro petang bulan, pulagunadan disudahi tanggal 13 paro terang bulan citra, jadi hanya 21 saja, sedangkan galian panjangnya 6.122 tumbak. Selamatan baginyaoleh para Brahmana disertai 1000 ekor sapi yang dihadiahkan”.
Dari prasasti tersebut dapat disimpulkan bahwa Raja sangatmemperhatikan kondisi perekonomian masyarakatnya. Penggaliansungai Chandrabhaga sepanjang 12 km yang berlangsung selama21 hari itu dimaksudkan untuk kepentingan pengairan pertanian, pencegah banjir, dan sebagai sarana transportasi dari pesisir pantaike pedalaman.
Kehidupan Sosial
Berdasarkan sumber yang ada, diperkirakan masyarakat Tarumanegaraterdiri atas golongan istana dan masyarakat biasa. Termasuk ke dalamgolongan istana, yaitu para Brahmana, raja dan keluarganya, para ksatria(prajurit), dan para pegawai kerajaan. Adapun yang termasuk ke dalamgolongan rakyat biasa, yaitu para pedagang, petani, dan peternak. Hubungan antara raja dan rakyat sangat harmonis. Hal ini tampak padaperhatian raja terhadap ekonomi masyarakatnya.
Sebagai kerajaan Hindu yang beraliran Wisnu, Tarumanegara juga menjalankan upacara sedekah dengan menyembelih 1.000 ekor sapi yang diserahkan kepada kaum brahmana. Upacara tersebut dilaksanakan pada tahun 417 M setelah penggalian Sungai Gomati dan Candrabhaga selesai dilaksanakan. Saluran air tersebut memiliki panjang 6.112 tombak atau sekitar 11 km. Menurut prasasti Tugu, saluran tersebut dibuat untuk menghadapi bencana banjir dan meindungi petani. Proyek ini dikerjakan secara gotong royong dan melibatkan seluruh rakyat dalam waktu 21 hari.
Kehidupan Budaya
Masuknya pengaruh agama dan
kebudayaan Hindu, memengaruhi kehidupan
budaya kerajaan Tarumanegara. Pengaruh itu
berupa sistem dewa-dewi, bahasa dan sastra,
mitologi, dan upacara. Mitologi Hindu yang
banyak ditemukan dalam prasasti-prasasti
Tarumanegara misalnya prasasti kebon kopi
yang memuat dua kaki gajah Airwata, gajah
tunggangan Batara Indra itu dijadikan nama
gajah perang milik Purnawarman. Bahkan,
bendera kerajaan Tarumanegara berlukiskan
rangkaian bunga teratai di atas kepala gajah.
Peninggalan-peninggalan
Adapun peninggalan-peninggan kerajaan Tarumanegara yang baru
ditemukan adalah 7 prasasti Tarumanehara, yakni :
a. Prasasti Ciaruteun menyebutkan nama Tarumanegara, Raja
Purnawarman, dan lukisan sepasang kaki yang dianggap sama
dengan telapak kaki Dewa Wisnu. Prasasti Ciaruteun yang
terletak di Ciampea, Bogor dikenal juga dengan Prasasti
Ciampea.
b. Prasasti Tugu menyatakan bahwa Raja Purnawarman
memerintahkan menggali saluran air bernama Gomati sepanjang
6.112 tombak. Pekerjaan itu dilakukan pada masa pemerintahan
Raja Purnawarman yang ke-22 dan selesai dalam 21 hari.
Prasasti Tugu ditemukan di Cilincing, Jakarta.
c. Prasasti Kebon Kopi ditemukan di Kampung Muara Hilir,
Kecamatan Cibungbulang. Pada prasasti itu tergambar bekas
dua tapak kaki gajah yang diidentikkan dengan gajah Airawata,
gajah milik penguasa Tarumanegara yang agung.
Peninggalan-peninggalan
d. Prasasti Jambu ditemukan dibukit Koleangkak,
perkebunan Jambu, sebelah barat Bogor. Prasasti ini
berisi sanjungan kebesaran, kegagahan, dan
keberanian Raja Purnawarman.
e. Prasasti Lebak atau Prasasti Cidanghiyang ditemukan di
Kampung Lebak, tepi Sungai Cidanghiyang,
Pandeglang, Banten. Prasasti ini berisi pujian atas
kebesaran dan keagungan Raja Purnawarman.
f. Prasasti Pasir Awi ditemukan didaerah Leuwiliang.
Prasasti ini tertulis dalam aksara ikal yang belum dapat
dibaca.
g. Prasasti Muara Cianten ditemukan di Bogor. Prasasti ini
tertulis dalam aksara ikal yang juga belum dapat
dibaca.
Galeri Foto
Raja
Purnawarman
Prasasti Muara CiantenPrasasti
Pasir Awi
Prasasti
Ciaruteun
Prasasti Jambu Prasasti Cidanhiyang
Galeri Foto
Prasasti
Kebon Kopi
Prasasti Tugu
Sekian
Ada Pertanyaan?