KERAJINAN MELAYU RIAU

14
KERAJINAN MELAYU RIAU DIAJENG ANJARSARI RAHMADANI HERDIN YANTO SHAFIRA LAILA SASQIA

description

semoga bermanfaat

Transcript of KERAJINAN MELAYU RIAU

PowerPoint Presentation

KERAJINAN MELAYU RIAUDIAJENG ANJARSARI RAHMADANIHERDIN YANTO SHAFIRA LAILA SASQIAKERAJINAN ANYAMAN RIAU

Sejarah Kerajinan Anyaman RiauKerajinan anyaman sesungguhnya sudah merupakan adat tradisi bagi orang Melayu Riau dan sudah dikenal sejak berabad yang lalu, terwariskan secara turun temurun samapai saat ini. Di Provinsi Riau dikenal beberapa kerajinan anyaman, yaitu anyaman pandan, anyaman bambu, dan anyaman rotan. Kerajinan anyaman ini bermula untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, serta kelengkapan upacara-upacara adat di lingkungan masyarakat. Barang-barang anyaman ini adalah untuk dipergunakan sendiri dan tidak untuk diperjual belikan.

Namun, sebagai akibat dari pengaruh pembaharuan dan perkembangan zaman, sedikit demi sedikit seni kerajinan ini mulai dikembangkan dan di produksi untuk dijual dalam rangka menunjang perekonomian keluarga, meskipun akhirnya pada saat ini tergeser dan digantikan oleh peralatan modern yang serba sintesis. Kerajinan anyaman pandan,bambu, dan rotan terdapat di Pelalawan, Kampar, Rokan Hulu, dan Kuantan Singigi serta beberapa daerah di pesisir timur seperti Bengkalis, Siak, dan Bagan Siapiapi.

KERAJINAN TEKAT RIAU

PENGERTIANKerajinan tekat adalah : kerajinan berupa sulaman tangan yang melekatkan benang emas pada bidang kertas/kain yang telah di pola/di motif dengan cara di jahitkan melalui media pemidangan.

Dalam perkembangan corak nya, pengertian "TEKAT" bukan lagi terbatas pada melekatkan benang emaspada bidang kertas berpola, tetapi teknik penyulaman berkembang pada ragam bahan yang ditekatkan.

SEJARAHPada dasar nya ,kapan pasti nya kerajinan tekat ini mulai berkembang di melayu riau sulit untuk di pastikan,tetapi peradapan seni telah mulai di kenal pada abad ke - 7, dan semankin pesat berkembang pada abad ke 15,namun terbatas hanya di peruntukan pada ketrampilan putri putri di lingkungan istana kerajaan saja.

Sejarah Kerajinan Tenun Songket Melayu Riau

Orang pertama yang memperkenalkan tenun Siak adalah seorang perajin yang didatangkan dari Kerajaan Terangganu Malaysia pada masa ketika Kerajaan Siak diperintahkan oleh Sultan sayid ali. Dari terangganu Wan Sitti Binti Wan Karim dibawa ke Siak Sri Indrapura. Beliau adalh seorang wanita yang cakap dan terampil dalam bertenun. Beliau mengajarkan bagaimana cara menenun kain songket.

Pada awalmya tenun yang diajarkan adalah tenun tumpu, kemudian bertukar ganti dengan menggunakan alat yang dinamakan denganKik. Kain yang dihasilkan disebut dengan kain tenun siak. Pada awalnya kain tenun Siak ini dibuat terbatas bagi kalangan bangsawan saja, terutama sultan dan para keluarga serta para pembesar kerjaan dikalangan Istana Siak. Kik adalah alat tenun yang sederhana, terbuat dari bahan kayu berukuran sekitar 1 x 2 meter. Sesuai dengan ukuran alatnya, maka kain yang dihasilkan tidaklah lebar, sehingga tidak cukup untuk satu kain sarung, sehingga harus disambung dua yang disebut dengan kain berkampuh.

Selain tenun Siak yang saat ini telah dikenal dengan tenun songket Riau, dikenal pula kain tenun songket Indragiri yang telah ada sejak puluha tahun yang lalu di Kerajaan Indragiri. Asal mula kain tenun Indragiri dibawa oleh orang-orang perehu atau disebut dengan orang dagang yang menetap di Indragiri yang berpusat di Kota Rengat. Masyarakat pendatang ini oleh kerajaan Indragiri melalui Tenun Muda Indragiri, dibri suatu daerah untuk bermukiman sampai saat ini. Daerah tersebut dikenal dengan nama Kampung Dagang. Dari tempat iilah awal mula berkembangnya tenun Indragiri, dengan bahan baku berasal dari benang sutera.