Kerjasama Tim Dalam Organisasi

download Kerjasama Tim Dalam Organisasi

of 21

Transcript of Kerjasama Tim Dalam Organisasi

  • 8/11/2019 Kerjasama Tim Dalam Organisasi

    1/21

    Kerjasama Tim Dalam Organisasi

    PAPER

    Oleh

    Dewi Kurniawati Sumargo 115020301111003

    Nurroida Bana Maulida Ningtyas 115020301111027

    Yohana Nathania 115020301111031

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

    UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    Desember, 2011

  • 8/11/2019 Kerjasama Tim Dalam Organisasi

    2/21

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

    melimpahkan rahmat-Nya kepada kami. Atas berkat dan rahmat-Nya kami dapat

    menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Makalah ini kami susun untuk

    memenuhi tugas Pengantar Manjemen yang diberikan oleh Bpk. Misbahuddin

    Azzuhri.

    Dalam kesempatan ini pula kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak

    yang telah membantu penulis dalam penyelesaian makalah ini baik dukungan

    materiil maupun spiritual. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberika balasan

    yang setimpal.

    Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak

    kekurangan dan memerlukan banyak perbaikan. Oleh karena itu, kami

    mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk penyempurnaan

    makalah ini. Selain itu, kami selaku penyusun juga berharap agar makalah ini

    dapat berguna dan bermanfaat bagi para pembaca. Amin.

    Malang, 20 Desember 2011

    Penulis

  • 8/11/2019 Kerjasama Tim Dalam Organisasi

    3/21

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

    DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii

    BAB I PENDAHULUAN

    1.

    Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

    2. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2

    3.

    Tujuan Pembahasan ................................................................................... 2

    BAB II PEMBAHASAN

    1.

    Bekerja dalam tim...................................................................................... 3

    2. Membuat Tim menjadi Efektif .................................................................. 5

    3. Jenis-Jenis Tim .......................................................................................... 6

    4. Pengarahan Tim yang Inovatif ................................................................. 7

    5. Karakteristik Tim....................................................................................... 7

    6. Proses Tim ................................................................................................. 9

    7.

    Mengelola Konflik Tim ........................................................................... 11

    8. Tim Kerja yang Efektif ............................................................................ 15

    9. Penerapan Kerjasama Tim dalam Dunia Nyata ....................................... 15

    BAB III PENUTUP

    1. Kesimpulan .............................................................................................. 17

    DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 18

  • 8/11/2019 Kerjasama Tim Dalam Organisasi

    4/21

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1Latar Belakang Masalah

    Dalam dunia kerja, mau tidak mau setiap orang pasti akan melakukan

    kerjasama. Kerjasama dapat dilakukan di dalam suatu perusahaan (internal)

    maupun dengan perusahaan lain(eksternal). Team work mungkin merupakan salah

    satu istilah yang sering kita dengar terutama di kantor. Team work merupakan

    istilah keren untuk kerjasamapada masa ini.

    Membentuk tim adalah salah satu yang solusi yang umum untuk

    menyelesaikan sebuah tugas yang tidak mungkin dapat diselesaikan seorang diri.

    Anggota tim yang melebihi 20 orang adalah umum sekarang. Meskipun tim

    beranggotakan banyak orang dan terdiri dari para ahli sekalipun, hal tersebut

    bukanlah jaminan untuk menjawab tantangan proyek pada masa ini. Dengan

    banyaknya anggota tim resiko kegagalan tim juga dapat menjadi tinggi karenasetiap orang memiliki pandangannya masing-masing. Pada umumnya anggota tim

    yang kompleks cenderung kurang memiliki keinginan untuk berkolaborasi dan

    enggan untuk bekerja bersama-sama.

    Dahulu, jumlah anggota tim umumnya kurang dari 20 orang, tetapi sekarang

    ini, beberapa tugas yang kompleks dikerjakan oleh sebuah tim dengan lebih dari

    100 orang. Saat jumlah anggota tim begitu besar, kecenderungan untuk bekerja

    sama menjadi menurun. Tim yang besar dapat memiliki kerjasama tim yang tinggi

    tetapi diperlukan adanya suatu alat untuk membantu meningkatkan kerjasama

    antar anggota tim. Kerjasama tim juga dapat menurun bila anggota tim jarang

    bertatap muka atau saling berinteraksi satu sama lain.

    Keragaman dalam tim juga mendorong munculnya pandangan dan inovasi

    baru. Tetapi keragaman turut membawa resiko pada kerjasama tim. Hal tersebut

    dikarenakan anggota tim umumnya lebih dapat bekerja sama apabila mereka

  • 8/11/2019 Kerjasama Tim Dalam Organisasi

    5/21

    merasa memiliki sebuah kesamaan misalnya saja pendidikan, budaya, latar

    belakang maupun SARA. Semakin besar gap yang ada dalam suatu tim, semakin

    kecil pula kemungkinan anggota tim untuk mau saling berbagi pengetahuan atau

    bekerja sama.

    Jadi pada saat ini umumnya tim yang dibentuk dalam dunia kerja merupakan

    tim yang besar dan kompleks. Dalam tim yang besar dan kompleks, peluang

    terjadinya keretakan-keretakan dalam tim sangatlah besar. Sekarang manajer

    harus berpikir bagaimana caranya untuk memafaatkan setiap peluang yang ada

    untuk menghilangkan gap yang ada di antara bawahannya. Oleh karena itu,

    kerjasama tim merupakan topic kompleks yang perlu dibahas secara lebihmendalam.

    1.2Rumusan Masalah

    Masalah yang akan dibahas adalah :

    1.

    Bagaimana membuat tim menjadi efektif ?

    2.

    Bagaimana penerapan kerjasama tim dalam dunia nyata ?

    1.3Tujuan Pembahasan

    Tujuan pembahasan ini adalah :

    1.

    Mengetahui cara agar tim menjadi efektif.

    2.

    Mengetahui penerapan kerjasama tim dalam dunia nyata.

  • 8/11/2019 Kerjasama Tim Dalam Organisasi

    6/21

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1Bekerja Dalam Tim

    2.1.1 Pengertian Tim

    Pada era saat ini, setiap individu dituntut untuk megerjakan pekerjaannya

    masing-masing dengan baik. Tapi di sisi lain, tidak semua pekerjaan dapat

    dikerjakan seorang diri. Ada saat-saat dimana seseorang harus membentuk

    atau bergabung dalam tim untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Dalam

    sebuah tim, individu-indvidu tersebut harus saling berinteraksi dan

    berkomunikasi guna mewujudkan tujuan-tujuan mereka.

    Sebelum membahas lebih lanjut mengenai tim, ada hal-hal lain yang perlu

    diketahui seperti apa itu tim dan organisasi? Berikut adalah beberapa pendapat

    dari para ahli mengenai pengertian organisasi dan tim.

    Organisasi pada hakikatnya terdiri atas individu-individu dan

    kelompok-kelompok yang harus bekerja bersama dan

    mengkoordinasikan aktivitas mereka guna mewujudkan tujuan- tujuan.

    (Richard L. Daft, 2010)

    Tim adalah kelompok dengan keterampilan yang saling melengkapi

    dan berkomitmen untuk mencapai tujuan bersama secara efektif dan

    efisien (Aamprogresif, 2011)

    Tim adalah unit dari dua atau lebih orang yang berinteraksi dan

    mengkoordinasikan kerja mereka untuk mencapai tujuan tertentu.

    (Richard L. Daft, 2010)

    Berdasarkan definisi dari Richard L. Daft, ada tiga komponen utama dalam

    tim. Pertama, diperlukan dua orang atau lebih. Kedua, orang-orang dalam

    sebuah tim akan melakukan interaksi secara rutin. Ketiga, orang-orang dalam

    tim memiliki tujuan kerja.

  • 8/11/2019 Kerjasama Tim Dalam Organisasi

    7/21

    2.1.2 Dilema Tim

    Meskipun tim adalah sekelompok orang tetapi kedua istilah tersebut tidak

    memiliki maka yang sama. Berikut adalah perbedaan antara kelompok dan

    tim.

    KELOMPOK TIM

    Memiliki orang yang ditugasi sebagai

    pemimpin

    Berbagi / menggilirkan peran

    pemimpin

    Menempatkan tanggung jawab di

    tangan individu

    Menempatkan tanggung jawab

    bersama pada tim

    Memiliki tujuan yang serupa untuk

    kelompok dan organisasi

    menentukan visi/tujuan spesifik

    untuk tim

    Memiliki hasil kerja individu Memiliki hasil kerja kolektif

    Menjalankan rapat yang efisien

    Menjalankan rapat yang

    menciptakan diskusi terbuka dan

    penyelesaian masalah

    Mengukur keefektifan secara tidak

    langsung dengan hal-hal yang

    mempengaruhi bisnis

    Mengukur keefektifan secara

    langsung dengan menilai kerja

    kolektif

    Mendiskusikan, memutuskan dan

    mendelegasikan tugas pada individu

    Mendiskusikan, memutuskan dan

    membagi pekerjaan

    Dalam dunia ini, ada yang menyukai ide kerja tim, ada pula yang tidak suka

    dengan adanya kerja tim. Ada tiga alasan utama mangapa kerja tim meberikan

    dilema pada sebagian besar orang. Pertama karena seseorang harus

    mengsampingkan kemandiriannya. Kedua, kita harus berhadapan dengan anggota

    tim yang hanya ingin mendapatkan keuntungan. Ketiga, tim terkadang mengalami

    disfungsi. Ada lima disfungsi yang biasanya terjadi dalam sebuah tim.

  • 8/11/2019 Kerjasama Tim Dalam Organisasi

    8/21

    Disfungsi Karakteristik tim yang baik

    Kurangnya kepercayaan Kepercayaan

    Ketakutan akan konflik Konflik yang sehat

    Kurangnya komitmen Komitmen

    Penghindaran akuntabilitas Akuntabilitas

    Kurangnya perhatian pada hasil Orientasi pada hasil

    2.2 Membuat Tim Menjadi Efektif

    Dalam sebuah organisasi, sebuah tim dibagun oleh manajer. Manajer harus

    melakukan hal-hal tertentu agar anggota tim dapat bekerja dengan baik. Ada

    beberapa faktor yang berkaitan dengan kinerja tim yang efektif. Keefektifan

    sebuah tim didasarkan pada tiga hasil. Tiga hasil tersebut adalah keluaran

    produktif, kemampuan untuk beradaptasi dan belajar serta kepuasan diri.

    2.2.1 Model Tim yang Efektif

    Karakteristik penting dari sebuah tim adalah jenis timnya, struktur tim, dan

    komposisi timnya. Manajer harus memutuskan kapan ia menciptakan tim

    permanent dalam struktur formal dan kapan menciptakan sebuah tim yang

    akan mengerjakan tugas sementara. Karakteristik-karakteristik tim ini

    memengarui proses-proses yang ada di dalam tim, yang pada akhirnya, akan

    memengaruhi keluaran, kepuasan, dan kontribusi tim pada adaptabilitas

    organisasi.

    2.2.2 Kepemimpinan Tim yang Efektif

    Terdapat tiga cara spesifik yang dapat digunakan pemimpin untuk

    berkontribusi pada kesuksesan tim :

    1. Mengerahkan anggota-anggota untuk mencapai suatu tujuan. Sudah

    menjadi tanggung jawab seorang pemimpin untuk menyampaikan tujuan

  • 8/11/2019 Kerjasama Tim Dalam Organisasi

    9/21

    dan arahan yang jelas serta bersifat, yang merupakan salah satu unsure

    kunci dari sebuah tim yang baik.

    2.

    Berbagi kekuasaan. Pemimpin harus memiliki keyakinan bahwa anggota-

    anggotanya tim yang lain akan membuat keputusan yang baik, bahkan jika

    keputusan-keputusan yang dibuat anggota tidak perna terpikirkan

    sebelumnya oleh sang pemimpin untuk dipilih.

    3.

    Mengakui ketidaktahuan. Pemimpin yang baik tidak takut mengakui

    ketidaktahuannya dan meminta pertolongan.

    2.3 Jenis-jenis Tim

    Selain itu dalam kenyataannya terdapat berbagai jenis tim. Tiap-tiap tim biasanya

    memiliki berbagai karakteristik yang berbeda-beda. Berikut ini adalah jenis-jenis

    tim:

    2.3.1

    Tim Formal

    Tim formal adalah tim yang dibentuk secara sengaja oleh manajer yang

    diberi tanggung jawab melakukan tugas tertentu untuk membantu

    organisasi untuk mencapai sasarannya. Tim Formal dibagi menjadi 2,

    yaitu:

    1) Tim Vertikal: Tim yang terdiri atas manajer dan bawahan dalam

    suatu perusahaan.

    2)

    Tim Horizontal: tim yang terdiri dari beberapa pekerja dengan

    hierarki sama, dan berasal dari departemen yang berbeda.

    Tim horizontal terbagi lagi menjadi 3:

    a) Tim komando adalah sebuah tim yang terdiri dari seorang manajer

    dan karyawan yang melapor kepada manajer tersebut.

    b)

    Komite adalah sebuah tim organisasi formal, biasanya relative

    berumur panjang, diciptakan untuk organisasi khusus.

    c) Gugus tugas (team proyek) adalah tim yang dibentuk untuk

    menangani masalah spesifik. (James A.F Stoner ,1996).

  • 8/11/2019 Kerjasama Tim Dalam Organisasi

    10/21

    2.3.2 Tim Informal

    Tim informal(tim yang diarahkan sendiri) adalah tim yang terdiri atas 5

    hingga 20 orang dengan bermacam keterampilan dan melakukan

    penggiliran kerja dalam memproduksi produk atau layanan servis dan

    disupervisi oleh anggota terpilih.

    1. Tim penyelesaian masalah adalah tim yang berasal dari departemn

    yang sama dan mendiskusikan cara memperbaiki kualitas efisiensi

    dan lingkungan kerja.

    2. Tim rujukan adalah tim yang dijadikan identitas oleh individu dan

    untuk membandingkan diri mereka sendiri.

    2.4 Pengerahan Tim yang Inovatif

    Beberapa pendekatan baru yang menarik mengenai kerja tim telah

    dihasilkan dari kemajuan teknologi informasi, pengharapan pegawai yang

    berubah, dan globalisasi bisnis. Dua jenis tim yang makin sering digunakan

    adalah tim virtual dan tim global.

    2.4.1 Tim virtual

    Adalah tim yang berisi anggota yang terpisah secara geografi dan organisasi dan

    menjalankan pekerjaan mereka dengan menggunakan teknologi informasi yang

    maju.

    2.4.2 Tim globalAdalah tim kerja yang terdiri atas anggota dari berbagai bangsa aktivitasnya

    mencakup lebih dari satu negara.

    2.5 Karakteristik Tim

    Berikut adalah uraian mengenai karakteristik tim.

  • 8/11/2019 Kerjasama Tim Dalam Organisasi

    11/21

    2.5.1 Ukuran

    Ukuran tim tidak boleh terlalu besar juga tidak baik apabila tim berukuran

    cukup sedikit. Setidaknya sebuah tim terkomposisi oleh tiga sampai enam

    anggota tim. Tim berukuran besar berkemampuan baik menampung beragam

    keterampilan untuk menyelesaikan tugas, memungkinkan anggotanya

    mengungkapkan perasaan yang baik dan buruk serta menyelesaikan

    permasalahan secara agresif. Namun, seiring bertambah besarnya ukuran

    sebuah tim akan mempersulit anggota untuk berinteraksi dan mempengaruhi

    anggota lain. Sebuah tim yang berukuran kecil berkemampuan memberi kesan

    keakraban pada para anggota serta memberi kemudahan berkomunikasi.

    2.5.2 Keberagaman

    Sebuah tim membutuhkan beragam keterampilan pengetahuan dan

    pengalaman. Kemungkinan besar tim yang bersifat heterogen lebih efektif

    daripada tim yang bersifat homogen. Tim yang beragam menghasilkan solusi

    yang lebih inovatif dalam menyelesaikan masalah. Keberagaman dapat

    berkontribusi pada tingkat pertentangan yang sehat sehingga dapat

    menghasilkan pengambilan keputusan yang lebih baik.

    2.5.3

    Peran anggota

    Ada dua jenis peran dalam tim:

    1. Peran spesialis tugas, dimana seseorang menggunakan waktu dan

    energinya untuk membantu tim menyelesaikan tugas. Adapunperilaku yang ditunjukkan biasanya seperti:

    Menciptakan ide

    Mencari informasi

    Meringkas

    Menyemangati

  • 8/11/2019 Kerjasama Tim Dalam Organisasi

    12/21

    2. Peran sosio emosional, dimana seseorang memberikan dukungan

    untuk kebutuhan emosi setiap anggota dan kesatuan social. Mereka

    menunjukkan perilaku dibawah ini:

    i.

    Mendorong

    ii. Menyelaraskan

    iii. Mengurangi ketegangan

    iv.

    Melakukan kompromi

    Tim yang baik beranggotakan orang-orang yang berperan sebagai spesialis tugas

    serta sosio emosional. Tim yang seimbang akan bekerja dengan baik dalam jangka

    waktu lama karena akan dapat memberikan kepuasan pada siri setiap anggotaserta memungkinkan dikerjakannya tugas demi mencapai tujuan. (R.L Daft, 2010)

    Tim yang baik beranggotakan orang-orang yang berperan sebagai spesialis tugas

    serta sosio emosional. Tim yang seimbang akan bekerja dengan baik dalam jangka

    waktu lama karena akan dapat memberikan kepuasan pada siri setiap anggota

    serta memungkinkan dikerjakannya tugas demi mencapai tujuan. (R.L Daft,

    2010).

    Dalam mengatasi kendala apabila suatu tim sedang berada dalam tempat yang

    berbeda (Tim global), maka cara yang mungkin dapat diterapkan, antara lain:

    a) Membuat pertemuan tim untuk membicarakan berbagai kendala

    yang dihadapi untuk menemukan solusi, memperbaharui strategi

    untuk memajukan perusahaan.

    b) Mendiskusikan masing-masing tugas dalam tim, menyamakan

    pandangan agar dapat menciptakan goal congruence, mempererat

    tali persaudaraan dan kekompakan antar tim

    2.6 Proses Tim

    Untuk membentuk sebuah tim tentunya terdapat berbagai proses yang harus

    dilewati. Proses-proses yang terjadi dalam sebuah tim tersebut adalah

  • 8/11/2019 Kerjasama Tim Dalam Organisasi

    13/21

    2.6.1 Tahap-Tahap Perkembangan Tim

    1.Pembentukan (forming)

    Kelompok pembentuk dan belajar tingkah laku apa yang dapat diterima

    dalam kelompok. Tahap ini merupakan periode orientasi dan aklimatisasi.

    2.Konflik (storming)

    Setelah anggota kelompok menjadi lebih nyaman dalam pergaulan, sering

    kali terjadi pertengkaran mengenai peraturan dasar yang telah ditetapkan

    3.Pemantapan norma (norming)

    Konflik sudah ditangani dan diharapkan sudah selesai. Anggota mulai

    menyuarakan pendapat pribadi dan mengembangkan hubungan yang erat.

    4.Berprestasi (performing)

    Anggota sekarang dapat mengubah arah usaha mereka dari

    pengembangan kelompok menjadi struktur kelompk untuk menyelesaikan

    tugas yang dihadapi.

    5.Pembubaran (adjourning)

    Inilah waktunya kelompok mengakhiri aktivitasnya. Focus kelompok

    bergeser dari menangani tugas yang sulit menjadi penutupan.(James A.F

    Stoner,1996)

    2.6.2

    Kepaduan Tim

    Adalah sejauh mana para anggota tertarik pada timnya dan termotivasi untuk

    tetap berada dalam tim tersebut. Faktor yang menentukan kepaduan tim

    berdasarkan karakteristik:

  • 8/11/2019 Kerjasama Tim Dalam Organisasi

    14/21

    a. interaksi tim

    b. konsep tujuan bersama

    c.

    ketertarikan pribadi pada tim

    Adapun faktor yang ada dalam konteks antara lain:

    a. adanya kompetisi

    b. kesuksesan tim

    Ketika sebuah tim mencapai kesuksesan dalam tugas dan orang lain dalam

    organisasi mengakuinya, anggota tim akan merasa senang, dan komitmen

    mereka pada timnya akan tinggi.

    2.6.3 Norma Tim

    Adalah standar perilaku informal yang dianut oleh semua anggota tim dan

    dijadikan acuan berperilaku. Pemimpin tim memainkan peran penting

    dalam membentuk norma yang akn membantu tim untuk menjadi efektif.

    Norma-norma yang dibentuk akan mempengaruhi kepaduan tim. Apabila

    norma yang diberlakukan sesuai dengan keinginan dan harapan anggota

    tim, maka para anggota akan dengan senang hati dan berkontribusi tinggi

    dalam melaksanakan tugasnya. Dengan demikian kepaduan tim akan

    terpupuk dengan baik. (R.L Daft,2010)

    2.7 Mengelola Konflik Tim

    Dalam sebuah tim, tidak semua yang kita inginkan dapat berjalan dengan

    mulus. Ada kalanya kita menemui masalah-masalah yang tidak terduga. Oleh

    karena itu, seorang manager harus mampu untuk mengatasi konflik-konflik yang

    muncul dalam tim. Sebelum mengatasi konflik tersebut, kita sebaiknya

    memahami terlebih dahulu pengertian tentang konflik. Konflik adalah interaksi

    yang bersifat bermusuhan dimana satu pihak berupaya untuk menghalangi niat

    atau tujuan pihak lain. Sedangkan kompetisi, yang merupakan bentuk persaingan

    antara individu atau tim, dapat memberikan dampak yang sehat karena kompetisi

    dapat memicu orang untuk berkinerja lebih tinggi

  • 8/11/2019 Kerjasama Tim Dalam Organisasi

    15/21

    2..7.1 Menyeimbangkan Konflik dan Kerjasama

    Konflik halus sebenarnya dapat memberikan keuntungan bagi tim. Tingkat

    konflik yang sehat akan membantu mencegah terciptanya groupthink, dimana

    orang-orang terlalu berkomitmen terhadap kepaduan tim sehingga mereka

    menjadi malas untuk mengungkapkan opini-opini yang berlawanan. Konflik yang

    terlalu besar, dan tidak dikelola secara baik dapat merusak moril dan produktivitas

    tim. Sedangkan konflik yang terlalu sedikit akan mengurangi kinerja tim karena

    tim tidak mendapatkan keuntungan dari paduan ide dan opini yang mungkin

    mengarah pada solusi yang lebih baik atau mencega tim melakukan kesalahan.

    2.7.2 Sebab-sebab Konflik

    Beberapa faktor dapat mengarah pada terciptanya konflik. Salah satu faktor

    utama yang menyebabkan konflik adalah adanya persaingan untuk mendapatkan

    sumber daya, seperti uang, informasi, atau pasokan. Ketika individu atau tim

    harus bersaing untuk mendapatkan sumber daya yang langka atau sedikit,

    biasanya konflik tidak akan terhindarkan. Selain itu, konflik sering kali terjadi

    hanya karena orang orang mengejar tujuan yang berbeda.Konflik juga dapat

    terjadi dari gangguan komunikasi. Komunikasi yang buruk dapat terjadi di tim

    manapun.

    2.7.3 Gaya Penanganan Konflik

    Untuk mengatasi konflik yang terjadi dalam sebuah tim, terdapat beberapa

    gaya penanganan konflik, yaitu:

    1. Gaya bersaing mencerminkan ketegasan seseorang untuk memenangkan

    keinginannya dan dapatdigunakan ketika tindakan cepat dan tegas menjadi

    persoalan penting atau tindakan yang tidak biasa, seperti saat pemotongan

    mendesak atau darurat.

    2. Gaya menghindar tidak mencerminkan ketegasan ataupun kerjasama. Gaya ini

    cocok ketika persoalannya bersifat trivia, ketika tidak akan ada kesempatan

  • 8/11/2019 Kerjasama Tim Dalam Organisasi

    16/21

    untuk menang, ketika dibutuhkan waktu untuk lebih banyak mengumpulkan

    informasi, atau ketika gagasan akan memakan biaya besar.

    3.

    Gaya berkompromi mencerminkan jumlah yang cukup dari ketegasan dan

    kerja sama. Gaya ini cocok ketika tujuan-tujuan kedua belah pihak sama-sama

    penting, ketika lawan memiliki kekuatan yang setara, atau ketika orang-orang

    harus membuat solusi sementara dan bijaksana di bawah tekanan waktu.

    4.

    Gaya mengakomodasi mencerminkan derajat kerja sama yang tinggi, yang

    akan sangat cocok ketika orang-orang menyadari bahwa diri mereka salah,

    ketika suatu persoalan lebih berarti bagi orang lain daripada bagi diri sendiri,

    ketika sedang membangun citra social untuk dijadikan modal dalam diskusi

    mendatang, dan ketika menjaga keselarasan yang penting.

    5. Gaya berkolaborasi mencerminkan tingkat ketegasan dan kerjasama tinggi.

    Gaya kolaborasi memungkinkan kedua pihak untuk menang, meskipun harus

    dilakukantawar-menawar dan negosiasi. Gaya berkolaborasi adalah gaya yang

    penting ketika kedua kepentingan tersebut terlalu penting untuk

    dikompromikan, ketika pengetahuan dari orang-orang berbeda harus

    digabungkan dan menjadi solusi bersama, dan ketika komitmen kedua pihak

    dibutuhkan untuk melawan consensus

    Penelitian menyatakan bahwa penggunaan tujuan-tujuan superordinat,

    mediasi, dan negosiasi untuk menyelesaikan konflik diantara orang-orang atau

    depertemen :

    1.

    Tujuan-tujuan superordinat : tujuan superordinat serupa dengan konsep visi.Visi yang kuat seringkali dapat memaksa orang-orang untuk mengatasi

    konflik dan bekerjasama demi kepentingan orang banyak.

    2. Mediasi : menggunakan pihak ketiga untuk menyelesaikan sebuah sengketa.

    Pihak yang dapat dijadikan mediator adalah supervisor, manajer tingkat

    tinggi, konsultan luar, atau orang dari departemen sumberdaya manusia.

  • 8/11/2019 Kerjasama Tim Dalam Organisasi

    17/21

    2.7.4 Negosiasi

    Orang-orang terlibat dalam diskusi serah terima dan mempertimbangkan

    beragam alternative untuk mencapai keputusan bersama yang dapat diterima

    kedua belah pihak jenis2 negosiasi :

    1. Negosiasi integrative : didasarkan pada asumsi yang memenangkan

    kedua belah pihak, di mana kedua belah pihak ingin menciptakan

    solusi yang kreatif yang dapat menguntungkan kedua belah pihak.

    2. Negosiasi distributive : menganggap bahwa ukuran kebaikan sudah

    ditetapkan dan setiap pihak berupaya untuk mendapatkan sebanyak

    mungkin dari kebaikan tersebut.

    2.7.5 Aturan untuk mencapai solusi yang memenangkan kedua belah pihak :

    1. Memisahkan orang-orang dari permasalahan. Agar negosiasi

    integrative dapat berjalan sukses, orang-orang harus tetap focus pada

    permasalahan dan sumber konflik daripada menyerang atau mencoba

    untuk menjatuhkan satu sama lain

    2. Berfokus pada kepentingan bukan tuntutan.Tuntutan adalah apa yang

    diinginkan masing-masing pihak dari negosiasi, sedangkan kepentingan

    adalah mengapa mereka menginginkannya.

    3. Menghasilkan banyak alternative untuk keuntungan dua belah pihak.

    Kedua pihak dalam negosiasi integrative menghasilkan beragam pilihan

    untuk menyelesaikan persoalan dan terlibat dalam diskusi serah terima

    tentang alternative mana yang dapat memberikan kedua pihak yang

    mereka inginkan

    4. Bersikeras bahwa hasil didasarkan pada standar objektif.Setiap pihak

    dalam negosiasi integrative memiliki kepentingan dan secara alami akan

    senang memaksimalkan hasilnya. Negosiasi yang sukses mengharuskan

    adanya focus terhadap criteria objektif dan penjagaan standar keadilan

  • 8/11/2019 Kerjasama Tim Dalam Organisasi

    18/21

    daripada menggunakan penilaian subyektif dalam mementukan solusi

    terbaik.

    2.8

    Tim Kerja yang Efektif

    Di bagian ini kita akan melihat hasil positif dari tim yang baik, dengan menilai

    tim berkenaan dengan keluaran produktif, kepuasan pribadi, dan kapasitas untuk

    beradaptasi dan belajar, manajer dapat mengidentifikasi secara lebih baik

    tindakan-tindakan yang akan mengikatkan keefektifan tim kerja.

    2.8.1 Keluaran Produktif

    Satu aspek dari keefektifan berhubungan dengan apakah keluaran yang

    dihasilkan oleh tim seperti keputusan, barang, atau jasa. Tim yang baik dapat

    menyalurkan banyak energi dan kreatifitas dari para pegawai.

    2.8.2 Kepuasan Anggota

    Tim yang baik akan memberikan banyak peluang bagi para anggotanya untuk

    memuaskan kebutuhan pribadi mereka dan kesempatan untuk berkembang

    baik secara pribadi maupun professional.

    2.8.3 Kapasitas untuk Beradaptasi dan Belajar

    Dalam tim kerja yang baik, anggota-anggotanya dapat saling mengantisipasi

    tindakan rekan-rekannya dan memberi respon yang pas. Mereka belajar dari

    pengalaman serta menggunakan pembelajaran ini untuk memperkuat dan

    menciptakan kembali tim tersebut, dengan secara mulus beradaptasi pada

    tuntutan organisasi dan persaingan yang berubah-ubah.

    2.9 Penerapan Kerjasama Tim dalam Dunia Nyata

    Dalam dunia nyata, kerjasama tim sangat dibutuhkan. Tetapi dalam kenyataannya,

    tidak jarang pula terjadi konfik dalam penerapan kerjasama tim. Konflik tersebut

    mungkin terjadi dikarenakan banyaknya perbedaan kepentinga. Di sini kami

    memberikan contoh kasus antara pengusaha dan buruh PT Megariamas.

    http://generasikertasmaya.blogspot.com/2009/11/konflik-buruh-dengan-pt-megariamas.htmlhttp://generasikertasmaya.blogspot.com/2009/11/konflik-buruh-dengan-pt-megariamas.html
  • 8/11/2019 Kerjasama Tim Dalam Organisasi

    19/21

    Sekitar 500 buruh yang tergabung dalam Serikat Buruh Garmen Tekstil dan

    Sepatu-Gabungan Serikat Buruh Independen (SBGTS-GSBI) PT Megariamas

    Sentosa, Selasa (23/9) siang menyerbu Kantor Sudin Tenaga Kerja dan

    Transmigrasi (Nakertrans) Jakarta Utara di Jl Plumpang Raya, Kelurahan Semper

    Timur, Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Mereka menuntut pemerintah mengambil

    tindakan tegas terhadap perusahaan yang mempekerjakan mereka karena mangkir

    memberikan tunjangan hari raya (THR).

    Ratusan buruh PT Megariamas Sentosa yang berlokasi di Jl Jembatan III Ruko 36

    Q, Pluit, Penjaringan, Jakut, datang sekitar pukuk 12.00 WIB. Sebelum ditemui

    Kasudin Nakertrans Jakut, mereka menggelar orasi yang diwarnai aneka macam

    poster yang mengecam usaha perusahaan menahan THR mereka. Padahal THR

    merupakan kewajiban perusahaan sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam

    Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 4/1994 tentang THR.

    Kasus di atas adalah salah satu contoh kasus suatu konflik yang terjadi dalam

    suatu organisasi bisa ditekankan disini suatu perusahan,dimana seorang pemimpin

    yang tidak bertanggung jawab dan tidak adil dalam memimpin suatu

    perusahan.Mereka senantiasa mempermainkan rakyat kecil dan bertindak sangat

    tidak bijaksana sebagai seorang yang memiliki kekuasaan,mereka dengan mudah

    dapat mengeluarkan seorang karyawan yang dianggap terlalu vokal dan

    maengancam para karyawanya dengan tidak memberikan THR.Menurut saya ini

    jelas sangat berpengaruh dalam terjadinya sebuah konflik ini adalah penyebab

    utama terjadinya konflik dalam kasus ini menurut saya bila dalam kasus ini

    banyak cara untuk menyelesaikanya mungkin dengan cara mediator atau jikadengan cara mediator tidak berhasil juga perlu adanya proses hukum karena disini

    telah melanggar hak seseorang dan telah melanggar hukum yang berlaku tentang

    pemberian THR kepada tenaga kerja. Solusi yang mungkin bisa menyelesaikan

    konflik dalam perusahaan ini,ada baiknya berikanlah apa yang menjadi haknya

    setelah iya mengerjakan kewajibanya.

  • 8/11/2019 Kerjasama Tim Dalam Organisasi

    20/21

    BAB III

    PENUTUP

    4.1 Kesimpulan

    Sebuah Tim merupakan aspek inti dalam sebuah organisasi saat ini.

    Kesuksesan dalam mengelola tim merupakan suatu kerja keras dari manajer dan

    organisasi. Tim di dalam organisasi bekerja sama mengkoordinasikan tugas

    mereka untuk mewujudkan tujuan-tujuan. Banyak tugas dalam organisasi yang

    bersifat saling bergantung, sehingga membutuhkan suatu kerja sama untuk

    menyelesaikannya.

    Kerja yang efektif dan efisien merupakan sasaran sebuah organisasi.

    Begitu pula, tim dalam sebuah organisasi harus mampu bekerja secara efektif

    serta efisien. Tim yang kuat adalah Tim yang mampu membuat organisasi tersebut

    dapat sampai kepada tujuan terakhirnya. Banyak tim yang bekerja dengan baik,

    serta mampu mencapai sebuah kesuksesan. Namun tak sedikit pula tim yang

    mengalami kegagalan dalam membina hubungan ataupun kinerjanya. Banyak

    sekali faktor-faktor yang membuat tim mengalami keterpurukan, antara lain

    disebabkan konflik, kurangnya in-group feeling dalam tim dan lain sebagainya.

  • 8/11/2019 Kerjasama Tim Dalam Organisasi

    21/21

    DAFTAR PUSTAKA

    Daft, Richard L, 2010. Era Baru Manajemen Edisi 9. Jakarta : Salemba Empat

    Stoner, James A.F, 1996. Manajemen. Jakarta : PT. Indeks Gramedia Grup

    Aamprogersif, 2011. Pengertian Kerja Tim (online), http://id.shvoong.com/

    (diakses tanggal 8 Oktober 2011)

    Ridho Akbar, 2009. Hi World? (online),http://generasikertasmaya.blogspot.com/

    ( diakses tanggal 17 Oktober 2011)

    http://id.shvoong.com/http://id.shvoong.com/http://id.shvoong.com/