Kesultanan Deli-Revolusi Sumatera Timur

13
K E S U L T A N A N D E L I BY: Joscha Tampubolon

Transcript of Kesultanan Deli-Revolusi Sumatera Timur

Page 1: Kesultanan Deli-Revolusi Sumatera Timur

KESULTANAN

DELI

BY:Joscha Tampubolon

Page 2: Kesultanan Deli-Revolusi Sumatera Timur

Awal Mula

Page 3: Kesultanan Deli-Revolusi Sumatera Timur

Kesultanan DeliMenurut Hikayat Deli, seorang pemuka Aceh bernama Muhammad Dalik berhasil menjadi laksamana dalam Kesultanan Aceh. Muhammad Dalik, yang kemudian juga dikenal sebagai Gocah Pahlawan dan bergelar Laksamana Khuja Bintan (ada pula sumber yang mengeja Laksamana Kuda Bintan), adalah keturunan dari Amir Muhammad Badar ud-din Khan, seorang bangsawan dari Delhi, India yang menikahi Putri Chandra Dewi, putri Sultan Samudera Pasai. Dia dipercaya Sultan Aceh untuk menjadi wakil bekas wilayah Kerajaan Haru yang berpusat di daerah Sungai Lalang-Percut.

Dalik mendirikan Kesultanan Deli yang masih di bawah Kesultanan Aceh pada tahun 1632. Setelah Dalik meninggal pada tahun 1653, putranya Tuanku Panglima Perunggit mengambil alih kekuasaan dan pada tahun 1669 mengumumkan memisahkan kerajaannya dari Aceh. Ibu kotanya berada di Labuhan, kira-kira 20 km dari Medan.

Bendera Kesultanan Deli

Page 4: Kesultanan Deli-Revolusi Sumatera Timur

Nama-Nama Sultan

Sultan Mahmud Al Rasyid 1858-1873

Sultan Ma'moen Al Rasyid Sultan Ma'moen Al Rasyid 1873-1924

Sultan Amaluddin Al Sani Perkasa Alamsyah Sultan Amaluddin Al Sani Perkasa Alamsyah 1924-1945

Sultan Otteman II Perkasa Alam Shah 1945-1967

Sultan Azmi Perkasa Alam Shah1967-1998

Sultan Otteman Mahmud Perkasa Alam Sultan Otteman Mahmud Perkasa Alam 5 Mei 1998–21 Juli 2005

Sultan Mahmud Lamanjiji Perkasa Alam Sultan Mahmud Lamanjiji Perkasa Alam 22 Juli 2005–saat ini

• Tuanku Panglima Gocah Pahlawan 1632-1669• Tuanku Panglima Parunggit 1669-1698• Tuanku Panglima Padrap 1698-1728• Tuanku Panglima Pasutan 1728-1761• Tuanku Panglima Gandar Wahid 1761-1805• Sultan Amaluddin Mangendar 1805-1850• Sultan Osman Perkasa Alam Shah 1850-1858

Page 5: Kesultanan Deli-Revolusi Sumatera Timur

Sistem Pemerintahan

Page 6: Kesultanan Deli-Revolusi Sumatera Timur

Wilayah Administratif Kesultanan Deli sebelum Revolusi Sumatera Timur.

Page 7: Kesultanan Deli-Revolusi Sumatera Timur

Sistem PemerintahanMenurut laporan Jhon Anderson, Sultan Deli dalam memerintah dibantu oleh 8 orang menteri dimana Sultan berkonsultasi soal perang, mengatur pemerintahan sehari-hari, mengadili perkara pidana, dan lain-lain.Mereka itu ialah :• Nahkoda Ngah bergelar Timbal-Timbalu• Wak-Wak• Salim• Tok Manis• Dolah• Wakil• Penghulu Kampong

Page 8: Kesultanan Deli-Revolusi Sumatera Timur

Di samping itu, masih ada lagi • Syah Bandar (Hamad) yang mengurus hubungan perdagangan dan biasanya dibantu

seorang mata-mata (seorang wanita yang pandai bernama Encek Laut) yang bertugas memungut cukai.

• pamong praja, penghulu, para panglima, dan mata-mata yang melaksanakan tugas bila di kehendaki Sultan, serta

• kurir istana yang mengantar surat ke berbagai kerajaan. Jika Sultan mangkat, apabila penggantinya masih belia, maka Tuan Haji Cut atau Kadi (ulama tertinggi) bertindak dan melaksanakan semua fungsi pemerintahan kerajaan. Di bidang agama Islam Tuan Haji Cut juga bertindak sebagai mufti kerajaan, kemudian di bawahnya ada bilal, imam, khalif, dan penghulu masjid. Merekalah yang menangani masalah yang berhubungan dengan keagamaan. Kehidupan mereka diperoleh dari sumbangan masyarakat.

Page 9: Kesultanan Deli-Revolusi Sumatera Timur

Peninggalan Sejarah

Page 10: Kesultanan Deli-Revolusi Sumatera Timur

sebuah taman di kota Medan. Letaknya di Jalan Masjid Raya, di kawasan bersejarah di mana juga terdapat Istana Maimun dan Masjid Raya Al-Mansoen.

Taman Sri Deli dibangun sebagai tempat bersantai Sultan Deli dan keluarganya di masa Hindia Belanda. Saat itu namanya "Derikanpark".

TAMAN SRI DELI

Page 11: Kesultanan Deli-Revolusi Sumatera Timur

ISTANA MAIMUN

Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan, Sumatera Utara, terletak di kelurahan Sukaraja, kecamatan Medan Maimun.

Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli, Makmun Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888, Istana Maimun memiliki luas sebesar 2.772 m2 dan 30 ruangan.

Istana Maimun menjadi tujuan wisata bukan hanya karena usianya yang tua, namun juga desain interiornya yang unik, memadukan unsur-unsur warisan kebudayaan Melayu, dengan gaya Islam, Spanyol, India dan Italia.

Page 12: Kesultanan Deli-Revolusi Sumatera Timur

MESJID RAYA MEDAN

Masjid Raya Medan atau Masjid Raya Al Mashun merupakan sebuah masjid yang terletak di Medan, Indonesia. Masjid ini dibangun pada tahun 1906 dan selesai pada tahun 1909. Pada awal pendiriannya, masjid ini menyatu dengan kompleks istana. Gaya arsitekturnya khas Timur Tengah, India dan Spanyol. Masjid ini berbentuk segi delapan dan memiliki sayap di bagian selatan, timur, utara dan barat.

Page 13: Kesultanan Deli-Revolusi Sumatera Timur

Kemunduran Kesultanan Deli

Sama seperti kesultanan lainnya, kesultanan Deli mengalami kemunduran karna Revolusi Sumatera Timur.

Meskipun demikian, kesultanan Deli masih berdiri sampai sekarang, walau tidak memiliki kekuasaan secara administratif.