Keteladanan rasululah-saw-periode-mekkah

3
KETELADANAN RASULULAH SAW PERIODE MEKKAH A. Ajaran Islam Periode Mekkah Ajaran Islam yang disampaikan Rasulullah SAW ketika melakukan dakwah di awal kenabiannya adalah sebagai berikut: a. Ke-Esaan Allah SWT Islam mengajarkan bahwa penciptaan dan pemeliharaan alam semesta adalah Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Allah SWT tempat bergantung segala apa saja dari makhluk-Nya, tidak beranak dan tidak diperanakan, serta tidak ada selain Allah SWT, yang menyamai-Nya. Umat manusia harus beribadah atau menghambakan diri hanya kepada Allah SWT. Beribadah atau menyembah kepada selain Allah SWT, termasuk ke dalam perilaku syirik, yang hukumnya haram, dan merupakan dosa yang paling besar. b. Hari kiamat sebagai hari pembalasan Islam mengajarkan bahwa mati yang dialami oleh setiap manusia, bukanlah akhir kehidupan, tetapi merupakan awal dari kehidupan yang panjang, yakni kehidupan di alam kubur dan di alam akhirat. Manusia yang di dunianya taat beribadah, giat beramal saleh, dan senantiasa berbudi pekerti yang terpuji, tentu akan memperoleh balasan yang menyenangkan. Di alam kubur akan memperoleh berbagai kenikmatan dan di alam akhirat akan ditempatkan di surga yang penuh dengan hal-hal yang memuaskan. Tetapi manusia yan ketika di dunianya durhaka kepada Allah SWT dan banyak berbuat jahat, tentu setelah matinya akan mendapat siksa kubur dan dicampakkan ke dalam neraka yang penuh dengan berbagai macam siksaan.

Transcript of Keteladanan rasululah-saw-periode-mekkah

Page 1: Keteladanan rasululah-saw-periode-mekkah

KETELADANAN RASULULAH SAW PERIODE MEKKAH

A. Ajaran Islam Periode Mekkah

Ajaran Islam yang disampaikan Rasulullah SAW ketika

melakukan dakwah di awal kenabiannya adalah sebagai berikut:

a. Ke-Esaan Allah SWT

Islam mengajarkan bahwa penciptaan dan pemeliharaan alam

semesta adalah Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Allah SWT

tempat bergantung segala apa saja dari makhluk-Nya, tidak beranak

dan tidak diperanakan, serta tidak ada selain Allah SWT, yang

menyamai-Nya.

Umat manusia harus beribadah atau menghambakan diri hanya

kepada Allah SWT. Beribadah atau menyembah kepada selain Allah

SWT, termasuk ke dalam perilaku syirik, yang hukumnya haram, dan

merupakan dosa yang paling besar.

b. Hari kiamat sebagai hari pembalasan

Islam mengajarkan bahwa mati yang dialami oleh setiap manusia,

bukanlah akhir kehidupan, tetapi merupakan awal dari kehidupan yang

panjang, yakni kehidupan di alam kubur dan di alam akhirat.

Manusia yang di dunianya taat beribadah, giat beramal saleh, dan

senantiasa berbudi pekerti yang terpuji, tentu akan memperoleh

balasan yang menyenangkan. Di alam kubur akan memperoleh

berbagai kenikmatan dan di alam akhirat akan ditempatkan di surga

yang penuh dengan hal-hal yang memuaskan. Tetapi manusia yan

ketika di dunianya durhaka kepada Allah SWT dan banyak berbuat

jahat, tentu setelah matinya akan mendapat siksa kubur dan

dicampakkan ke dalam neraka yang penuh dengan berbagai macam

siksaan.

Page 2: Keteladanan rasululah-saw-periode-mekkah

c. Kesucian jiwa

Islam menyerukan umat manusia agar senantiasa berusaha

menyucikan jiwanya dan melarang keras mengotorinya. Seorang

dianggap suci jiwanya apabila selama hayat di kandung badan

senantiasa beriman dan bertakwa atau meninggalkan segala perbuatan

dosa, dan dianggap mengotori jiwanya apabila durhaka pada Allah

SWT dan banyak berbuat dosa.

d. Persaudaraan dan persatuan

Persaudaraan mempunyai hubungan yang erat dengan persatuan,

bahkan persaudaraan landasan bagi terwujudnya persatuan.

Islam mengajarkan bahwa sesama orang beriman adalah bersaudara.

Mereka dituntut untuk saling mencintai dan sayang- menyayangi,

dibawah naungan Ridho Illahi.

Selain itu, sesama umat islam, hendaknya saling tolong menolong

dalam kebaikan dan ketakwaan, jangan sekali-kali tolong menolong

dalam dosa serta permusuhan, jangan saling menganiaya, dan jangan

pula membiarkan saudaranya yang teraniaya tanpa diberikan

pertolongan.

B. Dampak Dakwah Rasulullah terhadap Ummat Manusia

Kaum kafir Quraisy menolak dakwah Rasululah SAW, setelah

berdakwah itu dilakukan secara terang- terangan,yakni semenjak tahun ke-

4 kenabian. Sebab-sebab kaum kafir Quraisy menentang dakwah

Rasulullah SAW, yakni:

a. Rasulullah SAW mengajarkan tentang adanya persamaan hak dan

kedudukan antara semua orang.

Kaum kafir Quraisy, terutama para bangsawannya sangat keberatan

dengan ajaran persamaan hak ini. Mereka mempertahankan tradisi

hidup berkasta-kasta dalam masyarakat.

b. Islam mengajarkan adanay kehidupan sesudah mati yakni hidup di

alam kubur dan alam akhirat.

Page 3: Keteladanan rasululah-saw-periode-mekkah

Kaum kafir Quraisy menolak dengan keras ajaran Islam tesebut,

karena mereka merasa ngeri dengan siksa kubur dan azab neraka.

c. Kaum kafir Quraisy menolak ajaran Islam karena mereka merasa berat

meninggalkan agama dan tradisi hidup bermasyarakat warisan leluhur

mereka.

d. Islam melarang menyembah berhala, memperjualbelikan berhala-

berhala, dan melarang penduduk Mekah dan luar Mekah berziarah

memuja berhala.

Usaha-usaha kaum kafir Quraisy untuk menolak dan menghentikan

dakwah Rasulullah SAW bermacam-macam, antara lain:

a) Setiap keluarga dari kaum kafir Quraisy diharuskan menyiksa

anggota keluarganya yang telah masuk Islam.

b) Nabi Muhammad SAW sendiri dilempari kotoran oleh UMMu

Jamil (istir Abu Lahab) dan di lempari isi perut kambing oleh

Abu Jahal.

c) Kaum kafir Quraisy meminta abu Thalib, paman dan

pelindung Rasulullah SAW, agar Rasulullah menghentaika

dakwahnya.

d) Kaum kafir Quraisy megusulkan pada Rasululah SAW agar

permusuhan diantara mereka dihentikan.

Menghadapi tantangan dan kekerasan kaum kafir Quraisy terhadap

orang-orang Islam, selain Nabi SAW bersabar, bertawakal dan berdoa,

beliau menyuruh 16 orang sahabatnya, termasuk ke dalamnya Utsman

bin Affan dan 4 orang wanita untuk berhijrah ke Habasyah (Ethiopia),

karena Raja Negus di negeri itu suka memberikan jaminan keamanan

kepada orang-orang yang meminta perlindungan kepadanya. Peristiw

hijrah yang pertama ke Habasyah terjadi pada tahun 615 H.