Khabar Maqbul (Sahabat Nabi)
-
Upload
ahmad-ilham -
Category
Documents
-
view
34 -
download
3
description
Transcript of Khabar Maqbul (Sahabat Nabi)
KHABAR MAQBUL (2)
A. Pengertian ‘Adalah
‘Adl, menurut pendapat kebanyakan ulama ialah suatu tenaga jiwa (malakah) yang
mendorong kita tetap berlaku taqwa dan memelihara muru’ah.”1
B. Pengertian Sahabat
Menurut bahasa: Sahabat itu bentuk mashdar yang berarti as-shuhbah (bersahabat). Dari
situ muncul kata as-shahabi, as-shahib, bentuk jamaknya adalah ashhab. Yang banyak
digunakan adalah kata as-shahabat, yang berarti ashhab (para sahabat)2.
Shahaby (sahabat), menurut jumhur ulama hadits ialah: orang yang bertemu dengan Nabi
SAW, muslim, dan meninggal dalam keadaan Islam, meski di masa hidupnya pernah murtad3.
C. Adalah Sahabat
Para sahabat ra seluruhnya adalah adil, baik mereka terlibat dari fitnah ataupun tidak. Arti
dari mereka itu adil adalah, jauhnya mereka dari berbuat dusta dalam periwayatan dan upaya
menyelewengkannya, dengan terjerumus dalam perbuatan yang mengharuskan tidak
diterimanya periwayatan mereka. Implikasinya adalah riwayat mereka seluruhnya diterima
tanpa harus membicarakan mengenai keadilan mereka. Siapapun sahabat yang terlibat dalam
fitnah itu karena ijtihad mereka yang salah yang masih memperoleh pahala.
Keadilan sahabat merupakan sesuatu yang imperatif diakui berdasarkan firman-firman
Allah yang berhubungan dengan para sahabat, dan hadits-hadits yang inklusif menunjukan
kesucian mereka dan keberadaannya sebagai manusia-manusia pilihan. Sekiranya tidak ada
dalil dari Allah dan Rasul-Nya, maka sudah cukup dengan bukti sikap dan perilaku serta
perjuangan mereka. Misalnya adanya peristiwa hijrah, jihad dalam membela Islam dengan
mengorbankan seluruh harta, jiwa dan tenaga mereka.
Abu Al-Zar’ah berkata,”apabila kamu melihat seseorang mencela seorang sahabat dari
sahabat-sahabat Rasulullah SAW, maka ketahuilah bahwa dia itu seorang zindiq (orang kafir
yang pura-pura beriman), karena kita semua meyakini bahwa Rasulullah SAW itu haq, Al-
1 Hasby ash-Shiddieqy, Prof. Dr. Teungku Muhammad, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits, hlm. 177
2 Thahan, DR. Mahmud, Ilmu Hadits Praktis, hlm. 257
3 Hasby ash-Shiddieqy, Prof. Dr. Teungku Muhammad, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits, hlm. 206
1
Qur’an itu haq, dan yang di bawa oleh Rasulullah itu haq. Sedangkan mereka yang
menyampaikan semua itu kepada kita adalah sahabat.
Diantara dalil mengenai keadilan sahabat, berdasarkan Al-Qur’an, Hadits dan Ijma’.
Dalil Al Qur’an
QS. Al-Baqarah ayat 143:
“Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan
pilihan agar kamu menjadi saksi atas perbuatan manusia dan agar Rasul (Muhammad)
menjadi saksi atas perbuatan kamu”.
Dalil Hadits
HR. Bukhari dan Muslim, dari Abu Sa’id Al-Khudri, dari Nabi SAW, bahwasanya Nabi
SAW bersabda:
“Janganlah kamu sekalian mengumpat sahabat-sahabatku, demi Dzat yang jiwaku
berada dalam kekuasaan-Nya, sekiranya salah seorang dianatara kamu menginfakan
emas sebesar gunung uhud, niscaya tidak akan menyamai sedekah satu mud salah
seorang diantara mereka dan tidak pula separuhnya”.
Dalil dari Ijma’
Imam Ibnu Al-Shalah, bahwa ijma’ ulama menetapkan seluruh sahabat adalah orang-
orang yang adil, termasuk sahabat-sahabat yang terlibat peperangan antara Ali dengan
Mu’awiyah.
D. Thabaqat Sahabat
Thabaqat adalah sekelompok perawi yang hidup dalam satu masa4. Terdapat perbedaan
pendapat mengenai jumlah thabaqat para sahabat. Diantara mereka dibuat kategori
berdasarkan yang awal memeluk Islam, atau yang turut berhijrah, atau kesaksian mereka
dalam berbagai peristiwa penting, dan berbagai pertimbangan lain. Pembagian-pembagian itu
berdasarkan pendapat atau ijtihad para ulama5.
a. Ibnu Sa’ad membagi mereka dalam lima thabaqat
b. Al-Hakim membagi mereka dalam dua belas thabaqat
Thabaqat Dua belas6
4 Al-Qaththan, Syaikh manna’, Pengantar Studi Ilmu Hadits, hlm.80
5 Thahan, DR. Mahmud, Ilmu Hadits Praktis, hlm. 260
6 Hasby ash-Shiddieqy, Prof. Dr. Teungku Muhammad, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits, hlm. 211
2
1. Sahabat yang masuk Islam pada permulaan Islam, seperti khalifah 4 dan Bilal ibn Abi
Rabah.
2. Sahabat yang masuk Islam sebelum orang-orang Quraisy bermusyawarah di Darun
Nadwah untuk mencelakakan Nabi SAW. Pada masa itu telah ada segolongan sahabat
yang mengangkat bai’at, yaitu setelah Umar ibn Khaththab memeluk agama Islam. Beliau
membawa Rasul untuk menerima bai’at dari Said ibn Zaid dan Sa’ad ibn Abi Waqqash.
3. Para sahabat berhijrah ke Habsyah, seperti Hatib ibn Umar, Suhail ibn Baidha, Abu
Hudzaifah ibn Utbah.
4. Sahabat-sahabat yang mengadakan bai’at pada aqabah pertama, seperti Rafi ibn Malik,
Ubadah ibn Shamit, Sa’ad ibn Zurarah.
5. Sahabat-sahabat yang mengadakan bai’at pada Aqabah kedua, seperti Bara ibn Ma’mar,
Jabir ibn Abdullah, Abdullah bin Zubair, Sa’ad ibn Khaitsamah.
6. Sahabat-sahabat yang berhijrah yang diberi gelar dengan Muhajirin, sebelum Nabi SAW
memasuki kota Madinah, yakni sahabat-sahabat yang menyusuli Nabi SAW di waktu
Nabi masih di Quba, seperti ibn Salamah, Ibnu Abd al-Asad, dan Amr ibn al-Rabi’ah.
7. Sahabat-sahabat yang bertempur dalam perang Badar, yang sejumlah lebih dari 110
orang, seperti Hatib ibn Balta’ah dan Sa’ad ibn Mu’adz dan Al-Miqdad ibn al-Aswad.
8. Sahabat-sahabat yang berhijrah ke Madinah setelah perang Badar, dan sebelum
Hudaibiyah, seperti Al-Mughirah ibn Syubah.
9. Sahabat-sahabat yang turut mengadakan Bai’at ar-Ridwan, seperti Salamah ibn al-
Akwa’, Sinan ibn Abi Sinan dan Abdullah ibn Umar.
10. Sahabat-sahabat yang berhijrah, setelah perdamaian Hudaibiyah sebelum pengalahan
Makkah, seperti khalid bin Walid dan Amr ibn Ash.
11. Sahabat-sahabat yang masuk Islam di masa pengalahan Makkah, seperti Abu Sufyan,
Hakim ibn Hizam dan Athab ibn ‘Asd.
12. Anak-anak yang dapat melihat Nabi SAW setelah pengalahan Makkah dan haji wada’,
seperti Sa’ad ibn Yazid dan Abdullah ibn Tsa’labah.
Thabaqat Lima7
Ada yang mengelompokan sahabat dalam 5 thabaqat saja, yaitu:
7 Hasby ash-Shiddieqy, Prof. Dr. Teungku Muhammad, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits, hlm. 212
3
1. Badry, sahabat yang ikut dalam perang Badar.
2. Sahabat yang lebih dahulu masuk agama Islam, yang kebanyakan berhijrah ke Habsyah
(Ethiopia) dan menyaksikan perang Uhud dan sesudahnya.
3. Sahabat yang dapat menyaksikan perang Khandak.
4. Sahabat yang memeluk agama Islam pada masa pengalahan Makkah dan sesudahnya.
5. Anak-anak dan budak-budak.
E. Sahabat yang Banyak Meriwayatkan Hadits8
Sahabat-sahabat yang populer meriwayatkan hadits Rasulullah SAW ada tujuh orang.
Mereka adalah orang-orang yang memiliki kontribusi sangat besar dan berperan penting
dalam riwayat meriwayatkan hadits Nabi SAW. Mereka telah meriwayatkan lebih dari seribu
hadits.
Para ulama telah menyusun biografi atau dunia pribadi mereka secara lengkap. Orang
yang telah meriwayatkan lebih dari seribu hadits disebut “Muktsir” (orang yang banyak
meriwayatkan hadits), dan ketujuh orang sahabat tersebut di atas disebut “Al Muktsiruun”
(orang-orang yang banyak meriwayatkan hadits). Mereka ialah:
1. Abu Hurairah, yang meriwayatkan 5374 hadits. Dari beliau lebih dari tiga ratus orang
meriwayatkannya.
2. Abdullah bin Umar, yang meriwayatkan 2630 hadits.
3. Anas bin Malik, yang meriwayatkan 2286 hadits.
4. ‘Aisyah, yang meriwayatkan 2210 hadits.
5. Abdullah bin Abbas, yang meriwayatkan 1660 hadits.
6. Jabir bin Abdullah, yang meriwayatkan 1540 hadits.
7. Abu Sa’id Al-Khudri.
F. Buku-buku Tentang Sahabat9
8 Alawi Al-Maliki, Prof. Dr. Muhammad, Ilmu Ushul Hadis, hlm. 187-230
9 Al-Qaththan, Syaikh manna’, Pengantar Studi Ilmu Hadits, hlm. 79-80
4
a. Kitab “Ma’rifat Man Nazala min Ash-Ahahabah Sa’ira Al-Buldan”, karya Imam Ali bin
Abdillah Al-Madini (wafat tahun 234 H). Kitab ini tidak sampai kepada kita.
b. Kitab “Tarikh Ash-Shahabah”, karya Muhammad bin Ismail Al-Bukhari (wafat tahun
256 H). Kitab ini juga tidak sampai kepada kita.
c. “Al-Isti’ab fi Ma’rifati Al-ashhab”, karya Abu Umar bin Yusuf bin Abdillah yang
masyhur dengan Ibnu Abdil Barr Al-Qurthubi (wafat tahun 463 H). Dan telah dicetak
berulang kali, di dalamnya terdapat 4225 biografi sahabat pria maupun wanita.
d. “Usudul Ghabah fi Ma’rifat Ash-Shahabah”, karya ‘Izzudin Abu Al-Hasan Ali bin
Muhammad bin Al-Atsir Al-Jazari (wafat tahun 630 H), dicetak, di dalamnya terdapat
7554 biografi.
e. “Tajrid Asma’ Ash-Shahabah”, karya Al-Hafidz Syamsuddin Abi Abdillah Muhammad
bin Ahmad Adz-Dzahabi (wafat tahun748 H), telah dicetak di India.
f. “Al-Ishabah fi Tamyizi Ash-Shahabah”, karya Syaikhul Islam Al-Imam Al-Hafidz
Syihabuddin Ahmad bin Ali Al-Kinani, yang masyhur dengan Ibnu Hajar Al-Asqalani
(wafat tahun 852 H). Dan dia adalah orang yang paling banyak melakukan pengumpulan
dan penulisan. Jumlah kupulan biografi yang terdapat dalam Al-Ishabah adalah 122798,
trmasuk dengan pengulangan, karena ada perbedaan pada nama sahabat atau
ketenarannya dengan nama kuniyahnya, gelar atau semacam itu, dan termasuk juga
mereka yang termasuk sahabat, namun ternyata bukan.
DAFTAR PUSTAKA
Thahan, DR. Mahmud, Ilmu Hadits Praktis, Pustaka Thariqul Izzah, Cetakan Kedua, Jumadil
Akhir 1427 H/Juni 2006 M.5
Hasby ash-Shiddieqy, Prof. Dr. Teungku Muhammad, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits,
PT. Pustaka Rizki Putra, Cetakan Pertama, Januari 2009.
Alawi Al-Maliki, Prof. Dr. Muhammad, Ilmu Ushul Hadis, Pustaka Pelajar, Cetakan Pertama,
September 2006.
Al-Qaththan, Syaikh manna’, Pengantar Studi Ilmu Hadits, Pustaka Al Kautsar, Cetakan
Keempat, Oktober 2009.
6