Khabar Maqbul (Sahabat Nabi)

8
KHABAR MAQBUL (2) A. Pengertian ‘Adalah ‘Adl, menurut pendapat kebanyakan ulama ialah suatu tenaga jiwa (malakah) yang mendorong kita tetap berlaku taqwa dan memelihara muru’ah.” 1 B. Pengertian Sahabat Menurut bahasa: Sahabat itu bentuk mashdar yang berarti as- shuhbah (bersahabat). Dari situ muncul kata as-shahabi, as-shahib, bentuk jamaknya adalah ashhab. Yang banyak digunakan adalah kata as-shahabat, yang berarti ashhab (para sahabat) 2 . Shahaby (sahabat), menurut jumhur ulama hadits ialah: orang yang bertemu dengan Nabi SAW, muslim, dan meninggal dalam keadaan Islam, meski di masa hidupnya pernah murtad 3 . C. Adalah Sahabat Para sahabat ra seluruhnya adalah adil, baik mereka terlibat dari fitnah ataupun tidak. Arti dari mereka itu adil adalah, jauhnya mereka dari berbuat dusta dalam periwayatan dan upaya menyelewengkannya, dengan terjerumus dalam perbuatan yang mengharuskan tidak diterimanya periwayatan mereka. Implikasinya adalah riwayat mereka seluruhnya diterima tanpa harus membicarakan mengenai keadilan mereka. Siapapun sahabat 1 Hasby ash-Shiddieqy, Prof. Dr. Teungku Muhammad, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits, hlm. 177 2 Thahan, DR. Mahmud, Ilmu Hadits Praktis, hlm. 257 3 Hasby ash-Shiddieqy, Prof. Dr. Teungku Muhammad, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits, hlm. 206 1

description

kisah sahabat nabi

Transcript of Khabar Maqbul (Sahabat Nabi)

Page 1: Khabar Maqbul (Sahabat Nabi)

KHABAR MAQBUL (2)

A. Pengertian ‘Adalah

‘Adl, menurut pendapat kebanyakan ulama ialah suatu tenaga jiwa (malakah) yang

mendorong kita tetap berlaku taqwa dan memelihara muru’ah.”1

B. Pengertian Sahabat

Menurut bahasa: Sahabat itu bentuk mashdar yang berarti as-shuhbah (bersahabat). Dari

situ muncul kata as-shahabi, as-shahib, bentuk jamaknya adalah ashhab. Yang banyak

digunakan adalah kata as-shahabat, yang berarti ashhab (para sahabat)2.

Shahaby (sahabat), menurut jumhur ulama hadits ialah: orang yang bertemu dengan Nabi

SAW, muslim, dan meninggal dalam keadaan Islam, meski di masa hidupnya pernah murtad3.

C. Adalah Sahabat

Para sahabat ra seluruhnya adalah adil, baik mereka terlibat dari fitnah ataupun tidak. Arti

dari mereka itu adil adalah, jauhnya mereka dari berbuat dusta dalam periwayatan dan upaya

menyelewengkannya, dengan terjerumus dalam perbuatan yang mengharuskan tidak

diterimanya periwayatan mereka. Implikasinya adalah riwayat mereka seluruhnya diterima

tanpa harus membicarakan mengenai keadilan mereka. Siapapun sahabat yang terlibat dalam

fitnah itu karena ijtihad mereka yang salah yang masih memperoleh pahala.

Keadilan sahabat merupakan sesuatu yang imperatif diakui berdasarkan firman-firman

Allah yang berhubungan dengan para sahabat, dan hadits-hadits yang inklusif menunjukan

kesucian mereka dan keberadaannya sebagai manusia-manusia pilihan. Sekiranya tidak ada

dalil dari Allah dan Rasul-Nya, maka sudah cukup dengan bukti sikap dan perilaku serta

perjuangan mereka. Misalnya adanya peristiwa hijrah, jihad dalam membela Islam dengan

mengorbankan seluruh harta, jiwa dan tenaga mereka.

Abu Al-Zar’ah berkata,”apabila kamu melihat seseorang mencela seorang sahabat dari

sahabat-sahabat Rasulullah SAW, maka ketahuilah bahwa dia itu seorang zindiq (orang kafir

yang pura-pura beriman), karena kita semua meyakini bahwa Rasulullah SAW itu haq, Al-

1 Hasby ash-Shiddieqy, Prof. Dr. Teungku Muhammad, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits, hlm. 177

2 Thahan, DR. Mahmud, Ilmu Hadits Praktis, hlm. 257

3 Hasby ash-Shiddieqy, Prof. Dr. Teungku Muhammad, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits, hlm. 206

1

Page 2: Khabar Maqbul (Sahabat Nabi)

Qur’an itu haq, dan yang di bawa oleh Rasulullah itu haq. Sedangkan mereka yang

menyampaikan semua itu kepada kita adalah sahabat.

Diantara dalil mengenai keadilan sahabat, berdasarkan Al-Qur’an, Hadits dan Ijma’.

Dalil Al Qur’an

QS. Al-Baqarah ayat 143:

“Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan

pilihan agar kamu menjadi saksi atas perbuatan manusia dan agar Rasul (Muhammad)

menjadi saksi atas perbuatan kamu”.

Dalil Hadits

HR. Bukhari dan Muslim, dari Abu Sa’id Al-Khudri, dari Nabi SAW, bahwasanya Nabi

SAW bersabda:

“Janganlah kamu sekalian mengumpat sahabat-sahabatku, demi Dzat yang jiwaku

berada dalam kekuasaan-Nya, sekiranya salah seorang dianatara kamu menginfakan

emas sebesar gunung uhud, niscaya tidak akan menyamai sedekah satu mud salah

seorang diantara mereka dan tidak pula separuhnya”.

Dalil dari Ijma’

Imam Ibnu Al-Shalah, bahwa ijma’ ulama menetapkan seluruh sahabat adalah orang-

orang yang adil, termasuk sahabat-sahabat yang terlibat peperangan antara Ali dengan

Mu’awiyah.

D. Thabaqat Sahabat

Thabaqat adalah sekelompok perawi yang hidup dalam satu masa4. Terdapat perbedaan

pendapat mengenai jumlah thabaqat para sahabat. Diantara mereka dibuat kategori

berdasarkan yang awal memeluk Islam, atau yang turut berhijrah, atau kesaksian mereka

dalam berbagai peristiwa penting, dan berbagai pertimbangan lain. Pembagian-pembagian itu

berdasarkan pendapat atau ijtihad para ulama5.

a. Ibnu Sa’ad membagi mereka dalam lima thabaqat

b. Al-Hakim membagi mereka dalam dua belas thabaqat

Thabaqat Dua belas6

4 Al-Qaththan, Syaikh manna’, Pengantar Studi Ilmu Hadits, hlm.80

5 Thahan, DR. Mahmud, Ilmu Hadits Praktis, hlm. 260

6 Hasby ash-Shiddieqy, Prof. Dr. Teungku Muhammad, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits, hlm. 211

2

Page 3: Khabar Maqbul (Sahabat Nabi)

1. Sahabat yang masuk Islam pada permulaan Islam, seperti khalifah 4 dan Bilal ibn Abi

Rabah.

2. Sahabat yang masuk Islam sebelum orang-orang Quraisy bermusyawarah di Darun

Nadwah untuk mencelakakan Nabi SAW. Pada masa itu telah ada segolongan sahabat

yang mengangkat bai’at, yaitu setelah Umar ibn Khaththab memeluk agama Islam. Beliau

membawa Rasul untuk menerima bai’at dari Said ibn Zaid dan Sa’ad ibn Abi Waqqash.

3. Para sahabat berhijrah ke Habsyah, seperti Hatib ibn Umar, Suhail ibn Baidha, Abu

Hudzaifah ibn Utbah.

4. Sahabat-sahabat yang mengadakan bai’at pada aqabah pertama, seperti Rafi ibn Malik,

Ubadah ibn Shamit, Sa’ad ibn Zurarah.

5. Sahabat-sahabat yang mengadakan bai’at pada Aqabah kedua, seperti Bara ibn Ma’mar,

Jabir ibn Abdullah, Abdullah bin Zubair, Sa’ad ibn Khaitsamah.

6. Sahabat-sahabat yang berhijrah yang diberi gelar dengan Muhajirin, sebelum Nabi SAW

memasuki kota Madinah, yakni sahabat-sahabat yang menyusuli Nabi SAW di waktu

Nabi masih di Quba, seperti ibn Salamah, Ibnu Abd al-Asad, dan Amr ibn al-Rabi’ah.

7. Sahabat-sahabat yang bertempur dalam perang Badar, yang sejumlah lebih dari 110

orang, seperti Hatib ibn Balta’ah dan Sa’ad ibn Mu’adz dan Al-Miqdad ibn al-Aswad.

8. Sahabat-sahabat yang berhijrah ke Madinah setelah perang Badar, dan sebelum

Hudaibiyah, seperti Al-Mughirah ibn Syubah.

9. Sahabat-sahabat yang turut mengadakan Bai’at ar-Ridwan, seperti Salamah ibn al-

Akwa’, Sinan ibn Abi Sinan dan Abdullah ibn Umar.

10. Sahabat-sahabat yang berhijrah, setelah perdamaian Hudaibiyah sebelum pengalahan

Makkah, seperti khalid bin Walid dan Amr ibn Ash.

11. Sahabat-sahabat yang masuk Islam di masa pengalahan Makkah, seperti Abu Sufyan,

Hakim ibn Hizam dan Athab ibn ‘Asd.

12. Anak-anak yang dapat melihat Nabi SAW setelah pengalahan Makkah dan haji wada’,

seperti Sa’ad ibn Yazid dan Abdullah ibn Tsa’labah.

Thabaqat Lima7

Ada yang mengelompokan sahabat dalam 5 thabaqat saja, yaitu:

7 Hasby ash-Shiddieqy, Prof. Dr. Teungku Muhammad, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits, hlm. 212

3

Page 4: Khabar Maqbul (Sahabat Nabi)

1. Badry, sahabat yang ikut dalam perang Badar.

2. Sahabat yang lebih dahulu masuk agama Islam, yang kebanyakan berhijrah ke Habsyah

(Ethiopia) dan menyaksikan perang Uhud dan sesudahnya.

3. Sahabat yang dapat menyaksikan perang Khandak.

4. Sahabat yang memeluk agama Islam pada masa pengalahan Makkah dan sesudahnya.

5. Anak-anak dan budak-budak.

E. Sahabat yang Banyak Meriwayatkan Hadits8

Sahabat-sahabat yang populer meriwayatkan hadits Rasulullah SAW ada tujuh orang.

Mereka adalah orang-orang yang memiliki kontribusi sangat besar dan berperan penting

dalam riwayat meriwayatkan hadits Nabi SAW. Mereka telah meriwayatkan lebih dari seribu

hadits.

Para ulama telah menyusun biografi atau dunia pribadi mereka secara lengkap. Orang

yang telah meriwayatkan lebih dari seribu hadits disebut “Muktsir” (orang yang banyak

meriwayatkan hadits), dan ketujuh orang sahabat tersebut di atas disebut “Al Muktsiruun”

(orang-orang yang banyak meriwayatkan hadits). Mereka ialah:

1. Abu Hurairah, yang meriwayatkan 5374 hadits. Dari beliau lebih dari tiga ratus orang

meriwayatkannya.

2. Abdullah bin Umar, yang meriwayatkan 2630 hadits.

3. Anas bin Malik, yang meriwayatkan 2286 hadits.

4. ‘Aisyah, yang meriwayatkan 2210 hadits.

5. Abdullah bin Abbas, yang meriwayatkan 1660 hadits.

6. Jabir bin Abdullah, yang meriwayatkan 1540 hadits.

7. Abu Sa’id Al-Khudri.

F. Buku-buku Tentang Sahabat9

8 Alawi Al-Maliki, Prof. Dr. Muhammad, Ilmu Ushul Hadis, hlm. 187-230

9 Al-Qaththan, Syaikh manna’, Pengantar Studi Ilmu Hadits, hlm. 79-80

4

Page 5: Khabar Maqbul (Sahabat Nabi)

a. Kitab “Ma’rifat Man Nazala min Ash-Ahahabah Sa’ira Al-Buldan”, karya Imam Ali bin

Abdillah Al-Madini (wafat tahun 234 H). Kitab ini tidak sampai kepada kita.

b. Kitab “Tarikh Ash-Shahabah”, karya Muhammad bin Ismail Al-Bukhari (wafat tahun

256 H). Kitab ini juga tidak sampai kepada kita.

c. “Al-Isti’ab fi Ma’rifati Al-ashhab”, karya Abu Umar bin Yusuf bin Abdillah yang

masyhur dengan Ibnu Abdil Barr Al-Qurthubi (wafat tahun 463 H). Dan telah dicetak

berulang kali, di dalamnya terdapat 4225 biografi sahabat pria maupun wanita.

d. “Usudul Ghabah fi Ma’rifat Ash-Shahabah”, karya ‘Izzudin Abu Al-Hasan Ali bin

Muhammad bin Al-Atsir Al-Jazari (wafat tahun 630 H), dicetak, di dalamnya terdapat

7554 biografi.

e. “Tajrid Asma’ Ash-Shahabah”, karya Al-Hafidz Syamsuddin Abi Abdillah Muhammad

bin Ahmad Adz-Dzahabi (wafat tahun748 H), telah dicetak di India.

f. “Al-Ishabah fi Tamyizi Ash-Shahabah”, karya Syaikhul Islam Al-Imam Al-Hafidz

Syihabuddin Ahmad bin Ali Al-Kinani, yang masyhur dengan Ibnu Hajar Al-Asqalani

(wafat tahun 852 H). Dan dia adalah orang yang paling banyak melakukan pengumpulan

dan penulisan. Jumlah kupulan biografi yang terdapat dalam Al-Ishabah adalah 122798,

trmasuk dengan pengulangan, karena ada perbedaan pada nama sahabat atau

ketenarannya dengan nama kuniyahnya, gelar atau semacam itu, dan termasuk juga

mereka yang termasuk sahabat, namun ternyata bukan.

DAFTAR PUSTAKA

Thahan, DR. Mahmud, Ilmu Hadits Praktis, Pustaka Thariqul Izzah, Cetakan Kedua, Jumadil

Akhir 1427 H/Juni 2006 M.5

Page 6: Khabar Maqbul (Sahabat Nabi)

Hasby ash-Shiddieqy, Prof. Dr. Teungku Muhammad, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits,

PT. Pustaka Rizki Putra, Cetakan Pertama, Januari 2009.

Alawi Al-Maliki, Prof. Dr. Muhammad, Ilmu Ushul Hadis, Pustaka Pelajar, Cetakan Pertama,

September 2006.

Al-Qaththan, Syaikh manna’, Pengantar Studi Ilmu Hadits, Pustaka Al Kautsar, Cetakan

Keempat, Oktober 2009.

6