Khotbah Tentang Jangan Durhaka Kepada Orang Tua

14
Khotbah Tentang Jangan Durhaka Kepada Orang Tua alhamdulillahirabbil 'alamin wabihi nasta'in 'ala ummu riddunnya waddin wassola tu wasalamu 'ala asrofl anbiyai warmursalin wa 'ala alihi wasohbihi ajma'in Kaum Muslimin Rahimakumullah Di era globalisasi, jika memperhatikan realita kehidupan saat ini bole jadi angka kelahiran lebih besar dari pada kematian di mana ABG juga (anak baru gede) akan bertambah.Mungkin sebagian pembaca ada yang beranggapan bahwa tema kali ini suda tentu diketahui oleh kalangan muslimin, akan tetapi untuk menguatkan ingatan tentang hal ini maka apa salahnya jikalau kembali merenungimengingat dalil!dalil yang menerangkan permasal ahan ini. Apalagi seiring berjalannya waktu bole jadi ada diantara kita khususny a anak muda yang begitu sibuk hingga untuk mengasah ideologi tentang islam seakan!akan terlupakan maka saya mencoba membahal tentang "#Durhaka $erhadap %rang $ua## yang mungkin ada yang beranggapan bahwa hal adalah tema yang ma#ru&. Jamaah Jum’at yang Berbahagia 'udah sekian banyak berita y ang ditayangkan diberbagai media tentang k isah seorang anak yang durhak a kepada kedua orang  tuanya, penyebab terjadinya sangat banyak mulai dari persoalan keluarga sampai dengan cinta yang terkadang menghalalkan segala cara demi cinta kepada sang pujaan hati (pacar) bahk an ada yang tegah membunu h orang tuanya sendiri.  Bebicara tentang durhaka terhadap kedua orang tua sangat banyak diterangkan dalam al!uran dan hadits osulullah 'A*, dalam al!uran dijelaskan yang artinya + Dan $uhanmu telah memerintahk an supaya kamu jangan menyemb ah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu  bapakmu deng an sebaik!baikny a. -ika salah seorang di antara k eduanya atau kedu a!duanya sampai be rumur lanjut dalam  pemeliharaanmu , maka sekali!kalijanganl ah mengatakan kep ada keduanya perk ataan "Ah#, dan janganlah kamu memb entak mereka dan ucapkan kepada mereka perkataan yang mulia. (/'. al!0sra#+ 12).  Ay at di atas menjelaskan tentang kewajiaban berbakti kepada mereka dan larangan durhaka terhadap orang tua, sampai!sampai kalimat "#A3 "# kalimat yang begitu singkat tapi sangat dilarang untuk dilontarkan kepada orang tua mungkin kalimat ini terkadang dilontarkan oleh seorang anak jika ia dalam keadaan emosi. 4amun demikian tetap saja salah, gunakan cara yang baik halus untuk berkomunik asi terhadap orang tua bu atlah mereka bangg a akan si&at, akhla, yang kita miliki. 'emua orang tua akan bangga jika anak!anaknya menjadi anak yang sholeh yang bisa mendoakann ya jikalau mereka suda melanjutkan perjalan menuju akhirat. $e rutama dikalangan AGB ( anak baru gede) terkadang melampiaskan kemarahan terhadap orang tua, tanpa berpikir bahwa kedua orang tualah yang rela mandi keringat hingga kita bisa tumbuh dewasa, menghirup oksigen, menikmati indahnya dunia. 5hususny a kepada ibu tercinta y ang telah meng andung 6 bulan lalu melahirkan kita ke dunia dengan penuh perju angan antara hidup dan mati, bahkan terkadang nyawa seorang ibu melanyang disaat melahirkan seorang anak. 0tulah jasa!jasa orang tua terhadap anak!anak mereka akan tetapi say ang seribu sayang perjuangan mereka terkadang terlupakan dan dibalas dengan hal! hal yang tidak diinginkan oleh kedua orang tua, dengan hal!hal yang tidak dirodhoi orang tua, menyusahkan orang tua,  perbuatan seperti ini adalah perbuatan anak durhaka terhadap orang tua, tidak punya rasa sayang terhadap mereka naud7u billahi min d7alik. Saudara-saudarak u yang Berbahagia Marilah kita berbakti kepada orang tua, buatlah mereka bahagia, disaat mereka masi hidup ataupun suda menghadap sang 0lahi. Mari menumbuhkan rasa cinta pada orang tua turuti perintahnya selama tidak melanggar al!uran dan as!sunnah sebab ridho Allah ada pada ridho kedua orang tua, bahkan suda masyhur kita dengar bahwa syurga ada pada kedua telapak kaki ibu. Mungk in  belum lupa deng an kisah al!omah y ang dikisahkan di berbgai kit ab yang menjelaskan ten tang berbakti kep ada orang tua berik ut kisahnya + dikisahkan bahwa pada 7aman asulullah ada seorang pemuda yang bernama Alamah . Dia seorang pemuda yang giat  beribadah, rajin shalat, bany ak puasa dan suka bers edekah. 'uatu ketika dia sakit keras, maka istrinya mengirim utusan kepada asulullah untuk memberitahukan kepada beliau akan keadaan Alamah. Maka, asulullahpun mengutus Ammar bin 8asir, 'huhaib ar!umi dan Bilal bin abah untuk melihat keadaannnya. Beliau bersabda, 9ergilah ke rumah Alamah dan talin!lah untuk mengucapkan :a 0laha 0llallah Akhirnya mereka berangkat ke rumahnya, ternyata saat itu Alamah sudah dalam keadaan na7a#, maka segeralah mereka men!talin!nya, namun ternyata lisan Alamah tidak bisa mengucapkan :a ilaha illallah. :angsung saja mereka laporkan kejadian ini pada asulullah. Maka asulullah pun bertanya, Apakah dia masih mempunyai kedua orang tua; Ada yang menjawab, Ada wahai asulullah, dia masih mempunyai seorang ibu yang sudah sangat tua renta.

description

igrugukhbcjbsdbfidjbjsdbfsfjkbfksbfbfbsbfsjkbfbsf

Transcript of Khotbah Tentang Jangan Durhaka Kepada Orang Tua

Khotbah Tentang Jangan Durhaka Kepada Orang Tuaalhamdulillahirabbil 'alamin wabihi nasta'in 'ala ummu riddunnya waddin wassola tu wasalamu 'ala asrofil anbiyai warmursalin wa 'ala alihi wasohbihi ajma'in

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Di era globalisasi, jika memperhatikan realita kehidupan saat ini bole jadi angka kelahiran lebih besar dari pada kematian di mana ABG juga (anak baru gede) akan bertambah.Mungkin sebagian pembaca ada yang beranggapan bahwa tema kali ini suda tentu diketahui oleh kalangan muslimin, akan tetapi untuk menguatkan ingatan tentang hal ini maka apa salahnya jikalau kembali merenungi/mengingat dalil-dalil yang menerangkan permasalahan ini.

Apalagi seiring berjalannya waktu bole jadi ada diantara kita khususnya anak muda yang begitu sibuk hingga untuk mengasah ideologi tentang islam seakan-akan terlupakan maka saya mencoba membahal tentang Durhaka Terhadap Orang Tua yang mungkin ada yang beranggapan bahwa hal adalah tema yang maruf.Jamaah Jumat yang Berbahagia

Sudah sekian banyak berita yang ditayangkan diberbagai media tentang kisah seorang anak yang durhaka kepada kedua orang tuanya, penyebab terjadinya sangat banyak mulai dari persoalan keluarga sampai dengan cinta yang terkadang menghalalkan segala cara demi cinta kepada sang pujaan hati (pacar) bahkan ada yang tegah membunuh orang tuanya sendiri.Bebicara tentang durhaka terhadap kedua orang tua sangat banyak diterangkan dalam al-quran dan hadits Rosulullah SAW, dalam al-quran dijelaskan yang artinya :Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kalijanganlah mengatakan kepada keduanya perkataan Ah, dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkan kepada mereka perkataan yang mulia. (QS. al-Isra: 23). Ayat di atas menjelaskan tentang kewajiaban berbakti kepada mereka dan larangan durhaka terhadap orang tua, sampai-sampai kalimat AH kalimat yang begitu singkat tapi sangat dilarang untuk dilontarkan kepada orang tua mungkin kalimat ini terkadang dilontarkan oleh seorang anak jika ia dalam keadaan emosi. Namun demikian tetap saja salah, gunakan cara yang baik halus untuk berkomunikasi terhadap orang tua buatlah mereka bangga akan sifat, akhlaq, yang kita miliki.

Semua orang tua akan bangga jika anak-anaknya menjadi anak yang sholeh yang bisa mendoakannya jikalau mereka suda melanjutkan perjalan menuju akhirat. Terutama dikalangan AGB ( anak baru gede) terkadang melampiaskan kemarahan terhadap orang tua, tanpa berpikir bahwa kedua orang tualah yang rela mandi keringat hingga kita bisa tumbuh dewasa, menghirup oksigen, menikmati indahnya dunia.Khususnya kepada ibu tercinta yang telah mengandung 9 bulan lalu melahirkan kita ke dunia dengan penuh perjuangan antara hidup dan mati, bahkan terkadang nyawa seorang ibu melanyang disaat melahirkan seorang anak. Itulah jasa-jasa orang tua terhadap anak-anak mereka akan tetapi sayang seribu sayang perjuangan mereka terkadang terlupakan dan dibalas dengan hal-hal yang tidak diinginkan oleh kedua orang tua, dengan hal-hal yang tidak dirodhoi orang tua, menyusahkan orang tua, perbuatan seperti ini adalah perbuatan anak durhaka terhadap orang tua, tidak punya rasa sayang terhadap mereka naudzu billahi min dzalik.Saudara-saudaraku yang Berbahagia

Marilah kita berbakti kepada orang tua, buatlah mereka bahagia, disaat mereka masi hidup ataupun suda menghadap sang Ilahi. Mari menumbuhkan rasa cinta pada orang tua turuti perintahnya selama tidak melanggar al-quran dan as-sunnah sebab ridho Allah ada pada ridho kedua orang tua, bahkan suda masyhur kita dengar bahwa syurga ada pada kedua telapak kaki ibu. Mungkin belum lupa dengan kisah al-qomah yang dikisahkan di berbgai kitab yang menjelaskan tentang berbakti kepada orang tua berikut kisahnya :dikisahkan bahwa pada zaman Rasulullah ada seorang pemuda yang bernama Alqamah. Dia seorang pemuda yang giat beribadah, rajin shalat, banyak puasa dan suka bersedekah.

Suatu ketika dia sakit keras, maka istrinya mengirim utusan kepada Rasulullah untuk memberitahukan kepada beliau akan keadaan Alqamah. Maka, Rasulullahpun mengutus Ammar bin Yasir, Shuhaib ar-Rumi dan Bilal bin Rabah untuk melihat keadaannnya. Beliau bersabda, Pergilah ke rumah Alqamah dan talqin-lah untuk mengucapkan La Ilaha Illallah Akhirnya mereka berangkat ke rumahnya, ternyata saat itu Alqamah sudah dalam keadaan naza, maka segeralah mereka men-talqin-nya, namun ternyata lisan Alqamah tidak bisa mengucapkan La ilaha illallah.

Langsung saja mereka laporkan kejadian ini pada Rasulullah. Maka Rasulullah pun bertanya, Apakah dia masih mempunyai kedua orang tua? Ada yang menjawab, Ada wahai Rasulullah, dia masih mempunyai seorang ibu yang sudah sangat tua renta.

Maka Rasulullah mengirim utusan untuk menemuinya, dan beliau berkata kepada utusan tersebut, Katakan kepada ibunya Alqamah, Jika dia masih mampu untuk berjalan menemui Rasulullah maka datanglah, namun kalau tidak, maka biarlah Rasulullah yang datang menemuimu.

Tatkala utusan itu telah sampai pada ibunya Alqamah dan pesan beliau itu disampaikan, maka dia berkata, Sayalah yang lebih berhak untuk mendatangi Rasulullah.Maka, dia pun memakai tongkat dan berjalan mendatangi Rasulullah.

Sesampainya di rumah Rasulullah, dia mengucapkan salam dan Rasulullah pun menjawab salamnya.

Lalu Rasulullah bersabda kepadanya, Wahai ibu Alqamah, jawablah pertanyaanku dengan jujur, sebab jika engkau berbohong, maka akan datang wahyu dari Allah yang akan memberitahukan kepadaku, bagaimana sebenarnya keadaan putramu Alqamah?Sang ibu menjawab, Wahai Rasulullah, dia rajin mengerjakan shalat, banyak puasa dan senang bersedekah.

Lalu Rasulullah bertanya lagi, Lalu apa perasaanmu padanya? Dia menjawab, Saya marah kepadanya Wahai Rasulullah.

Rasulullah bertanya lagi, Kenapa?Dia menjawab, Wahai Rasulullah, dia lebih mengutamakan istrinya dibandingkan saya dan diapun durhaka kepadaku.

Maka, Rasulullah bersabda, Sesungguhnya kemarahan sang ibu telah menghalangi lisan Alqamah, sehingga tidak bisa mengucapkan syahadat.Kemudian beliau bersabda, Wahai Bilal, pergilah dan kumpulkan kayu bakar yang banyak.Si ibu berkata, Wahai Rasulullah, apa yang akan engkau perbuat?Beliau menjawab, Saya akan membakarnya dihadapanmu.Dia menjawab, Wahai Rasulullah , saya tidak tahan kalau engkau membakar anakku dihadapanku.

Maka, Rasulullah menjawab, Wahai Ibu Alqamah, sesungguhnya adzab Allah lebih pedih dan lebih langgeng, kalau engkau ingin agar Allah mengampuninya, maka relakanlah anakmu Alqamah, demi Dzat yang jiwaku berada di Tangan-Nya, shalat, puasa dan sedekahnya tidak akan memberinya manfaat sedikitpun selagi engkau masih marah kepadanya,

Maka dia berkata, Wahai Rasulullah, Allah sebagai saksi, juga para malaikat dan semua kaum muslimin yang hadir saat ini, bahwa saya telah ridha pada anakku Alqamah.Rasulullah pun berkata kepada Bilal, Wahai Bilal, pergilah kepadanya dan lihatlah apakah Alqamah sudah bisa mengucapkan syahadat ataukah belum, barangkali ibu Alqamah mengucapkan sesuatu yang bukan berasal dari dalam hatinya, barangkali dia hanya malu kepadaku.

Maka, Bilal pun berangkat, ternyata dia mendengar Alqamah dari dalam rumah mengucapkan La Ilaha Illallah. Maka, Bilal pun masuk dan berkata, Wahai sekalian manusia, sesungguhnya kemarahan ibu Alqamah telah menghalangi lisannya sehingga tidak bisa mengucapkan syahadat, dan ridhanya telah menjadikanya mampu mengucapkan syahadat.Kemudian, Alqamah pun meninggal dunia saat itu juga.Derajat kisah ini lemah sekali karena kisah ini diriwayatkan hanya dari jalur Abul Warqa Faid bin Abdur Rahman dan dia adalah seorang yang ditinggalkan haditsnya dan seorang yang tertuduh berdusta. Namun banyak hadits-hadits shohih yang bersangkutan dengan hal ini diataranya :

Dari Abdullah bin Umar berkata, Saya mempunyai seorang istri yang saya cintai, namun Umar membencinya, dan dia mengatakan kepadaku, Ceraikan dia. Sayapun enggan untuk menceraikannya. Maka, Umar datang kepada Rasulullah lalu menyebutkan kejadian itu, maka Rasulullah berkata kepadaku, Ceraikanlah dia. (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Nasai, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban dan beliau menshahikannya. Berkata Tirmidzi, Hadits ini hasanshahih.).

Hadits yang lain tentang anjuran berbakti kepadanya dan larangan durhaka kepadanya diantaranya : Dari Abdullah bin Amr berkata, Ada seseorang yang datang kepada Rasulullah seraya berkata, Saya datang demi berbaiat kepadamu untuk berhijrah, namun saya meninggalkan kedua orang tuaku menangis. Maka, Rasulullah bersabda, Kembalilah kepada kedua orang tuamu dan buatlah keduanya tertawa sebagaimana engkau membuat keduanya menangis. (HR. Abu Dawud dengan sanad shahih, lihat Shahih Targhib, 2481).Kaum Muslimin yang Dirahmanti Allah

Sayangilah orang tua walaupun mereka suda lanjut usia, rawatlah sebagaimana mereka merawat kita disaat masi bayi dengan demikian insya Allah akan menjadi anak yang berbakti kepada orang tua dan menjadi anak yang mendapat ridho Allah karena ridho Allah ada pada ridho ke dua orang tua. Tentunya setiap individual muslim ingin mencapai ridho Allah sebab kehidupan syurgawi bisa dicapai dengan ridhoNYA.Dengan sadar dan dari lubuk hati yang paling dalam penulis kembali mengajak kepada seluruh pembaca, teman-teman, mahasisiwa, baik yang kuliah di dalam negeri ataupun di luar negeri untuk menjaga amanah dari orang tua. Tentunya sebagai mahasiswa/pelajar diberikan amanah oleh ibu/bapak untuk belajar bukan untuk menyia-menyiakan waktu, hura-hura dan lain sebagainya.

Setelah membahas dari awal hingga akhir al-katib bisa menyimpulkan beberapa poin berikut:

1.Mari menumbuhkan rasa mahabbah kepada kedua oran tua.

2.Senantiasa menjadi anak yang sholeh (Mendoakan Mereka).

3.Jikalau pernah berbuat salah kepada mereka, segeralah meminta maaf (Buat merekabahagia, senyum dan sebagainya).

4.Turutilah perintah mereka selama tidak melanggar Al-quraan dan As-sunnah.

5.Raihlah ridho Orang Tua.Semoga kita selalu dalam lindungan Allah dan semoga kisah diatas mengingatkan kita betapa besarnya dosa jika kita mendurkahai orang tua yang telah melahirkan kita, membesarkan kita, dan yang telah memberikan kita kasih sayang. Semoga Khutbah jumat kali ini bermanfaat dan membawa hikmah bagi kita semua. Amiin Yaa Robbal AlamiinSekianWassalamualaikum wr....wb...

Read more:http://rengga-tikus.blogspot.com/2013/03/khotbah-singkat-tentang-jangan-durhaka.html#ixzz2cJRAxM17Takwa . , ... , , , , .Sidang Jum'at rahimakumullahDalam Kesempatan jumat yang berbahagia ini mari kita berinstropeksi diri sampai sejauh mana amal ibadah kita kepada Allah SWT dalam seminggu ini apakah meningkat atau justru menurun. Untuk kami mengingatkan kepada semua jama'ah wabil khusus diri sendiri untuk senantiasa meningkatkan Takwa Kepada Allah SWT.Takwa adalah bekal hidup paling berharga dalam diri seorang muslim. Tanpanya hidup menjadi tidak bermakna dan penuh kegelisahan. Sebaliknya, seseorang akan merasakan hakikat kebahagiaan hidup, baik di dunia mau pun di akhirat apabila iaberhasil menyandang sebagai orang yang bertakwa.

Kata takwa sudah amat akrab di telinga kita. Tiap khutbah Jumat sang khotib senantiasa menyerukannya. Bahkan di tiap bulan Ramadhan, kata taqwa pun menghiasi ceramah-ceramah atau kultum-kultum yang diadakan. Taqwa adalah bekal hidup paling utama.

Ketika Abu Dzarr Al-Ghifari meminta nasihat kepada baginda Rasulullah, maka pesan paling pertama dan utama yang beliau sampaikan kepada sahabatnya itu adalah takwa. Kata Rasulullah SAW, "Saya wasiatkan kepadamu, bertakwalah engkau kepada Allah karena takwa itu adalah pokok dari segala perkara." [Nasr bin Muhammad bin Ibrahim, Kitab Tanbih al-Ghofilin li Abi Laits As-Samarkindi]

Secara lughah (bahasa), takwa berarti: takut atau mencegah dari sesuatu yang dibenci dan dilarang. Sedangkan menurut istilah, terdapat pelbagai pengertian mengenai takwa. Ibn Abbas mendefinisikan, taqwa adalah takut berbuat syirik kepada Allah dan selalu mengerjakan ketaatan kepada-Nya. [tafsir Ibn Katsir, hal. 71]

Imam Qurthubi mengutip pendapat Abu Yazid al-Bustami, bahwa orang yang bertakwa itu adalah: "Orang yang apabila berkata, berkata karena Allah, dan apabila berbuat, berbuat dan beramal karena Allah." Abu Sulaiman Ad-Dardani menyebutkan: "Orang-orang yang bertakwa adalah orang-orang yang kecintaan terhadap hawa nafsunya dicabut dari hatinya oleh Allah." [Al-Jami li Ahkamil Qur'an, 1/161]. Sedangkan Imam Ibn Qayyim al-Jauziyyah menegaskan, bahwa hakikat taqwa adalah taqwa hati, bukan takwa anggota badan." [lihat: Ibn Qayyim al-Jauziyyah, kitab al-Fawaid, hal.173]

Umumnya, para ulama mendefinisikan taqwa sebagai berikut: "Menjaga diri dari perbuatan maksiat, meninggalkan dosa syirik, perbuatan keji dan dosa-dosa besar, serta berperilaku dengan adab-adab syariah." Singkatnya, "Mengerjakan ketaatan dan menjauhi perbuatan buruk dan keji." Atau pengertian yang sudah begitu populer, taqwa adalah melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala bentuk larangan-Nya.

Dari definisi-definisi di atas menunjukan bahwa urgensi taqwa sudah tidak diragukan lagi, apalagi Al-Qur'an dan hadis Nabi SAW. secara berulang-ulang menyeru kita supaya bertaqwa. Khusus bagi orang-orang yang bertakwa, Allah telah menjanjikan berbagai macam keistimewaan atau balasan atas mereka, di antaranya: pertama, bagi siapa saja yang bertaqwa kepada-Nya, maka akan dibukakan baginya jalan keluar ketika menghadapi pelbagai persoalan hidupnya. (QS Ath-Thalaq: 2).

Kedua, memperoleh rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka (QS At-Thalaq:3). Ketiga, dimudahkan segala urusannya (QS Al-Thalaq:4). Kelima, diampuni segala dosa dan kesalahannya, dan bahkan Allah SWT. akan melipatgandakan pahala baginya (QS Al-Thalaq: 5). Keenam, orang yang bertaqwa tidak akan pernah merasa takut, mengeluh, was-was dan sedih hati (QS Yunus: 62-63). Ketujuh, mereka yang bertaqwa akan memperoleh berita gembira (al-busyra), baik di dunia maupun di akhirat (QS Yunus: 64).

Di samping memberikan motivasi, janji-janji yang terkandung dalam ayat-ayat di atas juga menjelaskan tentang keutamaan taqwa dan fungsionalnya terhadap problematika kehidupan seorang muslim. Oleh sebabitu, tidak semestinya bagi seorang muslim atau mukmin memandang remeh perkara ini. Pasal, taqwa berfungsi sebagai bekal hidup yang paling esensial dan substansial.

Lebih-lebih, bagi seorang pemimpin yang sedang memikul amanah dan tanggung jawab, bekal ketaqwaan tentunya sangat diperlukan. Tidak mustahil, seorang pemimpin, apa pun posisi dan levelnya akan mampu menunaikan tugas-tugasnya dengan baik, menemukan jalan keluar atas persoalan yang dihadapinya serta dapat mencapai tujuan kolektifnya, apabila pemimpin tersebut membekali dirinya dengan ketakwaan kepada Allah.

Ibadah puasa Ramadhan tahun ini sudah hampir tiba. Kehadirannya merupakan momentum yang sangat berharga bagi kita untuk bermuhasabah dan berlomba-lomba dalam memperbanyak amal kebajikan sehingga kita betul-betul termasuk golongan insan bertakwa. Wallahu'alam bis shawab.KHUTBAH JUM'AT SINGKATSabar dan Tawakkal Memelihara Agama , . . . , , , . . .Marilah senantiasa kita tingkatkan taqwa kita kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya, yaitu dengan menajalankan syariat islam dengan bersungguh-sungguh dalam artian melaksanakan semua perintahNya dan menjuhi segala apa yang dilarangNya.Saudara-saudara kaum muslimin yang berbahagia !!!Memelukagama Islam atau masuk islam itu merupakan perkara yangsangat mudah, dan tidak ada kesukarannya. Dapat dilakukan oleh segala orang yang tidak gila (sadar/sehat rohani). Akan tetapi mengerjakan peraturan yang telah diaturoleh agama islam itu tidak semua orang dapat melakukannya. Karena hal tersebut harus dibaringi dengan kesabaran dan tawakkal atau penyerahan diri kepada Allah SWT.Tawakkal alallah merupakan hal yang teramat berat dirasakan hawa nafsu kita manusia, begitupula dengan sabar dalam mengahadapi cobaan dan godaan. Suka bersabar dan bertawakkal itu adalah suatu senjata yang perlu ada pada setiap pemeluk agama Islam dalam menjalankan perintah Allah SWT, dan menolak segala perbuatan terlarangdalam agamanya.Orang yang beriman kepada Allah dengansesungguhnya bersabar bertawakkal kepadanya dalam menjalankan perintah-perintah yang trdapat didalam agamanya. Tidaklah dapatdiganggu dan diperdayakan oleh Syaithan dan kaki tangannya. Sebagaimana ferman Allah SWT: (:)Artinya: Sesungguhnya syaithan tidak mempunyai kekuasaan atas orang-orang yang beriman dan menyerahkan diri kepada Allah. (An-Nahl: 99)Jadi syaitan ituhanya dapat memperdayakan orang-orang yang tidan beriman dan tidakmenyerahkan diri kepada Allah. Fiman Allah: (:)Artinya:Hanya kekuasaan syaithan itu atas orang-orang yang menurutkan bujukannya dan orang-orang yang menyekutukan Allah. (An-Nahl:100)Janji hendak melakukan kebaikan, hendak bersedekah, berinfaq dll amal kebaikan, dapat dirasakan dan dipungkiri karena menuruti bujuk rayuan syaithan. Syaithan membisikkan kedalam hati orang yang hendak mengorbankan hartanya dijan yang diridhoi Allah SWT, bahwa nanti hartanyahabis dan susuah mendapat gantinya dan lain sebagainya. Syaithan terus membisikkan sehingga timbul keraguan, menggoyangkan imannya dan akhirnya ia tidak percaya kepada janji Allah SWT didalam Al-Quran.Sidang jamaah jumah yang berbahagia !!!Untuk menghindari ketergelinciran beragama kedalam bujukan syaitan maka hendaklah ia memperhatikan firman Allah: .(:)Artinya:Dan janganlah kamu jadikan sumpah-sumpahmu sebagai tipu day antara kamu karna nanti tergelincir kaki sesudah tegaknya dan nanti kamu merasakan bahaya kejahatan lantaran kamu berpaling dari jalan Allah dan bagi kamulah azab yang besar. (An-Nahl: 94)Demikianlah jika pemeluk agama tidak berhati sabar dan tidak bertawakkal kepada Allah, mudah ditipu dan digelincirkan imannya oleh syaithan.Maka waktu mengeluarkan harta untuk keperluan agama Allah hendaklah kita berkeyakinan bahwa apa yang ada pada sisi Allah lebih banyak, lebih baik dan kekal dari apa yang kita miliki dan Allah tidak pernah memungkiri janji-janji Nya tetapi syaithanlah yang selalu berdusta dan mengingkari janji NyaDan lagi untuk memelihara iman hendaklah kita tawakkal menyerahakan diri kepada Allah dan berhati sabar dalam menghadapi segala macam cobaan dan ujian, karena dengan itulah kita dapat melaksanakan perintah-perintah agama, sehingga berpengaruh didalam masyarakat hidup kita. Semoga Allah teguhkan iman kita dan diberikan kita kesabaran dan tawakkal dalam menjalankan perintahnya dan menjauhkan laranganNya, sehingga kita selamat didunia dan akhirat.Amin Allahumma Amin Yarabbal Alamin . (:)Artinya:Apa-apa yang pada sisi kamubisa habis, tetepi apa-apa yang ada pada sisi Allahkekal,dan kami akanmembalas orang-orangbersabardengan ganjaranyanglebih baik dari usaha yang mereka telah kerjakan. (An-Nahl: 97) . . . .2Jalan Mendekati Tuhan . . . . . .Marilah senantiasa kita tingkatkan taqwa kita kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya, yaitu dengan menajalankan syariat islam dengan bersungguh-sungguh dalam artian melaksanakan semua perintahNya dan menjuhi segala apa yang dilarangNya.Saudara-saudara qaum muslimin yang berbahagia !!!Sesungguhnya Allah SWT amat dekat dengan manusia, lebih dekat dari pada urat nadi kita sendiri,sebagaimana diterangkan didalam Al-Quran: (:)Artinya: Dan kami lebih dekat kepadanya dari urat nadinya (lehernya).(Qaf: 17)Maksud dari ayar ini sebenarnya ialah Allahlebih mengetahui keadaan kita dari diri kita sendiri. Disini bukan hendak dibicarakan tentang dekat atau jauhnya Tuhan kepada kita. Tetapi tentang jalan yang dapat mendekatkan diri kepadanya supaya mendapatkan keridhaannya.Kedudukan kita akan dekat kepada Allah jikalau kita termasuk kedalam golonganMUQARRABIN, yakni orang-orang yang mendekatkan diri. Dan jauh kedudukan kita kepada Allah jikalau termasuk kedalam golonganMAGHDHUBIN(orang-orang yang sesat/dibenci) kalau kita jalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya, maka kita tergolong kedalam qaumMUQARRABIN. Dan sebaliknya, kita akan mendapat gelarMAGHDHUBIN. Jadi kedudukan kita bisa dekat kepada Allah dan bisajuga jauh dari pada-Nya.Adapun jalan mendekati Tuhan, tidak dapat kita tempuh dari melalui satu jalan saja, seperti dari sudut akhirat saja, atau keduniaan saja. Karena agama islam itu adalah agama dunia akhirat. Didunia kita harus baik dan akhitar juga harus baik agar kehidupan dunia akhirat dapat stabil. Sebagaimana Allah SWT mengajarka kita berdoa didalam Al-Quran: ( )Artinya:Ya Tuhan kami, beriakankah kami kebaikan didunia, dan kebaikan diakhirat, dan selamatkanlah kami dari siksaan neraka. (al-Baqarah: 102)Dan Nabi kita MuhammadSAWtelah bersabda: , , , ( )Artinya:Bukanlah orang-orang yang paling baik dari pada kamu siapa yang meninggalkan dunianya karena akhirat, dan tidak pula meninggalkan akhiratnya karena dunianya, sehingga ia dapat kedua-duanya semua. Karena di dunia itu penyampaikan akhirat. Dan jangankah kamu jadi memberatkan atas sesama manusia.Saudara-saudara yang berbahagia !!!Manusia di jadikan oleh tuhan di dunia ini,adalah bertanggung jawab dihadapan Tuhan atas segala usaha dalam penghidupan didunia.segala nikmat yanng di berikan oleh tuhan kepadanya, seperti kekuatan dan pengetahuan harus di gunakan di jalan yang di benarkan oleh Allah SWT, menurut petunjuk-Nya, untuk mencari keridhoan-Nya. Pendeknya kita harus berusaha untuk kebaikan dunia ini dengan segala kemampuan yang ada pada diri kita,yaitu kebaikan yang akan di rasakan oleh keluarga, bangsa dan manusia seluruhnya.Semakin rajin kita menunaikan tugas kewajiban dan tanggung jawab untuk kemaslahatan umum, maka semakin dekat pulalah kedudukan kita kepada Allah SWT, dan semakin melimpah ruah nikmatnya kepada kita di samping mengerjakan kewajiban individu kepada Allah seperti; sholat, puasa, zakat dan haji.Sebaliknya semakin malas dan enggan menunaikan tugas dan tanggung jawab maka semakin jauhlah kedudukan kita dan semakin menjauh rahmatAllah dari diri kita. Maka jalan mendekati tuhan itu, ialah bekerja sungguh-sungguhdidalam urusan duniawi iniuntuk kebaikan dan kemaslahatan ummat manusia, agar dengan usahanya itu keadaan ummat menjadi lebih baik, disamping ia menjalankan kewajibannya dalan hal ubudiyah kepada Allas SWT.Semoga dengan yang adil itu, yakni tidak tidak tebang pilih, antara urusan duniawi dan ukhrawi. Allah tetep menolong ruang gerak kita dan amal ibadah kita untuk kebaikan kita didunia dan di akhirat.Amin Allahumma Amin YRB..... . .(: )Artinya:Katakanlah: hai hamba-hambaku yang beriman, takutlah kepada tuhanmu bagi orang-orang yang berbuat kebaikan, di dunia ini ada kebaikan. Dan bumi Allah itu luas sesungguhnya orang-orang yang sabar itu disempurnakan ganjarannya dengan tidak terhitung. . . . .Assalamualaikum wr.wb.... *duduk sambil menunggu azan

Eghemmm *supaya ada Iklan Sedikit

Alhamdulillah Alhamdulillah hirabbil 'alamin Wasalatu wasala Mu'ala asyrafil ambia iwal mursalin wa'ala alihi wa asyhabihi ajma'in amma ba'du faya ibadallah husikum wayyaya bita huallah huta'ala fil qur'anir karim. Asyhadualla ilaha ilallah A'udzubillah himinasyaithanirrajim bismillah hirraman nirrahimWal Asr Innal insana lafil husr inlalazi wa'amilush shalihath watawa shaubil haq watawa shaubil Sabb.

pertama-tama kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan hidayyah nya kepada kita hingga kita bisa hadir di tempat yang berbahagia ini. Dan tidak lupa pula salawat seiring salam kita junjungkan ke pangkuan nabi besar kita nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam jahiliyyah ke alam Ilmu Pengetahuan Seperti sekarang ini .

Untuk Mempersingkat waktu mari kita dengar beberapa Nasihat yang akan saya bicarakan ini..

Eghemm *iklan sebentar

Saudara2 sekalian yang dirahmati Allah Pernahkan kalian mendengar Kata "SABAR" Sabar itu adalah menahan apa yang akan diberikan Allah seperti cobaan. Seperti halnya nabi Muhammad yang tabah untuk menyebarkan Agama Islam. Walaupun sering di OLOK-OLOK dengan kafir. Tapi nabi Muhammad tidak pernah menyerah / mengeluh, Dia tetap menyebarkan Agama Islam..Dan Sama halnya nabi Ayyub As yang menderita sakit kulit Bertahun2 lamanya, dan hanya kesabaranlah yang dapat meringankan beban beliau walau terasa sakit. Saat menanggung penyakitnya Nabi Ayyub AS dirayu oleh shaitan / jin untuk berpaling dari ALLAH. tapi , Nabi Ayyub AS tetap tabah menghadapinya.

Dan nabi Muhammad Bersabda wasabrun jamil artinya sabar itu indah..

sidang jama'ah yang dirahmati Allah

Sewaktu pertama kali nabi Muhammad menyampaikan ajaran islam kepada penduduk Makkah Beliau sering diremehkan, dilecehkan , Bahkan sering mendapatkan ancaman fisik akan dibunuh.

*duduk sejenak / Duduk antara 2 khutbah

a'udzubillah himinasyaithannirrajim bismillah hirrahmannirrahimalhamdulillah wasalatuwasala mu'ala asyrafil iwal mursalin wa'ala alihi wasahbihi ajma'inallahumma rabbana taqabbal minna salatana wadu'ana inaka antasami'ul 'alimu watub 'alaina innaka antatawwaburrahim, Allahumma a'inni 'ala dzikrillah wasyukrika wahusni qibadatika rabbana dalamna lan fusana wainlam taghfir lana watarhamna lana minal khasirin.Allahummafirlilmuslimina wal muslimati wal mu'minin wal mukminatil ahya i minhumwal inmwats, rabbana atina fiddunya hasanah wafil akhirati hasanah waqina azabannar.subhannarabbika rabbil 'izati amma yasyifun wasalamu 'alal mursalin walhamdulillah hirabbil 'alamin. Al-fatihah. warah matullah . Assalamu'alaikum wr.wb..