KHUTBAH, TABLIG DAN DAKWAH...Secara bahasa, khutbah berasal dari B. Arab ة بط خ – ب طΩ ϴ...

32
RANGKUMAN MATERI KELAS : XI (SEBELAS) SEMESTER : GENAP KHUTBAH, TABLIG DAN DAKWAH A. KHUTBAH 1. Pengertian dan Macam-Macam Khutbah Secara bahasa, khutbah berasal dari B. Arab َ بَ طَ خُ بُ طْ خَ ي ةَ بْ طُ خyang artinya berbicara, ceramah nasihat, atau berpidato. Secara istilah khutbah berarti berpidato di depan audiens sesuai syarat dan rukun dengan tujuan mengajak untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah. Apabila dilihat dari keterkaitan ibadah, khutbah ada 3 macam, yaitu: a. Khutbah Jum’at b. Khutbah ‘Idain (Idul Fitri dan Idul Adha) c. Khutbah lainnya, seperti khutbah setelah sholat istisqa dan khutbah akad nikah. Khutbah ini hukumnya sunnah sehingga tidak mengikat dan menentukan keabsahan jenis ibadah tertentu 2. Khutbah Jum’at Khutbah Jum’at artinya khutbah yang dilakukan sebelum pelaksanaan shalat Jum’at. Khutbah ini wajib dilakukan sesuai ketentuan, baik ketentuan khatib, ketentuan khutbah, maupun ketentuan waktu dalam berkhutbah. Syarat khutbah Jum’at: 1. Khutbah dilaksanakan sebanyak dua kali, yakni khutbah pertama dan kedua yang diselingi dengan duduk sebentar diantara dua khutbah 2. Kedua khutbah dilaksanakan setelah tergelincirnya matahari atau masuknya waktu shalat Jum’at yang sama dengan waktu shalat Zuhur 3. Kedua khutbah dilaksanakan sebelum pelaksanaan shalat Jum’at sebagai syarat sahnya rangkaian ibadah shalat Jum’at 4. Isi materi khutbah harus memenuhi beberapa rukun khutbah, diantaranya harus bersumber dari Al-Qur’an dan Hadis serta mengajak umat Islam untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah 5. Khutbah dilaksanakan dengan cara berdiri 6. Khutbah dilaksanakan dengan suara yang keras atau nyaring 7. Khatib atau orang yang berkhutbah harus dalam keadaan suci dari hadas dan najis 8. Khatib harus dalam keadaan menutup aurat 9. Kedua khutbah diucapkan dengan menggunakan Bahasa Arab, meskipun pada inti khutbah, khatib menguraikan materi dengan Bahasa Indonesia. Mengenai ketentuan ini memang terdapat perbedaan pendapat diantara para ulama. Rukun khutbah Jum’at: a. Membaca puji-pujian kepada Allah (hamdalah), minimal bacaan alhamdulillah b. Membaca dua kalimat syahadat c. Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad saw. d. Membaca ayat Al-Qur’an pada salah satu dari dua khutbah e. Pesan takwa untuk jamaah f. Membaca doa untuk memohon ampunan atas seluruh kaum muslimin laki-laki dan perempuan

Transcript of KHUTBAH, TABLIG DAN DAKWAH...Secara bahasa, khutbah berasal dari B. Arab ة بط خ – ب طΩ ϴ...

Page 1: KHUTBAH, TABLIG DAN DAKWAH...Secara bahasa, khutbah berasal dari B. Arab ة بط خ – ب طΩ ϴ – ب طخ yang artinya berbicara, ceramah nasihat, atau berpidato. Secara istilah

RANGKUMAN MATERI

KELAS : XI (SEBELAS)

SEMESTER : GENAP

KHUTBAH, TABLIG DAN DAKWAH

A. KHUTBAH

1. Pengertian dan Macam-Macam Khutbah

Secara bahasa, khutbah berasal dari B. Arab خطبة –يخطب –خطب yang artinya berbicara,

ceramah nasihat, atau berpidato. Secara istilah khutbah berarti berpidato di depan audiens sesuai

syarat dan rukun dengan tujuan mengajak untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah.

Apabila dilihat dari keterkaitan ibadah, khutbah ada 3 macam, yaitu:

a. Khutbah Jum’at

b. Khutbah ‘Idain (Idul Fitri dan Idul Adha)

c. Khutbah lainnya, seperti khutbah setelah sholat istisqa dan khutbah akad nikah. Khutbah ini

hukumnya sunnah sehingga tidak mengikat dan menentukan keabsahan jenis ibadah

tertentu

2. Khutbah Jum’at

Khutbah Jum’at artinya khutbah yang dilakukan sebelum pelaksanaan shalat Jum’at.

Khutbah ini wajib dilakukan sesuai ketentuan, baik ketentuan khatib, ketentuan khutbah,

maupun ketentuan waktu dalam berkhutbah.

Syarat khutbah Jum’at:

1. Khutbah dilaksanakan sebanyak dua kali, yakni khutbah pertama dan kedua yang diselingi

dengan duduk sebentar diantara dua khutbah

2. Kedua khutbah dilaksanakan setelah tergelincirnya matahari atau masuknya waktu shalat

Jum’at yang sama dengan waktu shalat Zuhur

3. Kedua khutbah dilaksanakan sebelum pelaksanaan shalat Jum’at sebagai syarat sahnya

rangkaian ibadah shalat Jum’at

4. Isi materi khutbah harus memenuhi beberapa rukun khutbah, diantaranya harus bersumber

dari Al-Qur’an dan Hadis serta mengajak umat Islam untuk meningkatkan ketakwaan

kepada Allah

5. Khutbah dilaksanakan dengan cara berdiri

6. Khutbah dilaksanakan dengan suara yang keras atau nyaring

7. Khatib atau orang yang berkhutbah harus dalam keadaan suci dari hadas dan najis

8. Khatib harus dalam keadaan menutup aurat

9. Kedua khutbah diucapkan dengan menggunakan Bahasa Arab, meskipun pada inti

khutbah, khatib menguraikan materi dengan Bahasa Indonesia. Mengenai ketentuan ini

memang terdapat perbedaan pendapat diantara para ulama.

Rukun khutbah Jum’at:

a. Membaca puji-pujian kepada Allah (hamdalah), minimal bacaan alhamdulillah

b. Membaca dua kalimat syahadat

c. Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad saw.

d. Membaca ayat Al-Qur’an pada salah satu dari dua khutbah

e. Pesan takwa untuk jamaah

f. Membaca doa untuk memohon ampunan atas seluruh kaum muslimin laki-laki dan

perempuan

Page 2: KHUTBAH, TABLIG DAN DAKWAH...Secara bahasa, khutbah berasal dari B. Arab ة بط خ – ب طΩ ϴ – ب طخ yang artinya berbicara, ceramah nasihat, atau berpidato. Secara istilah

3. Khutbah ‘Id

Khutbah ‘Id adalah khutbah yang dilaksanakan setelah selesai pelaksanaan sholat ‘id,

baik Idul Fitri maupun Idul Adha. Hal ini berdasarkan sabda Nabi Muhammad saw. riwayat

Bukhari dari Ibnu Umar:

بو بكر وعمر رضي الله عنهما كان رسول الله صلى الله عليه وسلم وا

يصلون العيدين قبل الخطبة )رواه البخاري(

Terjemahnya:

“Rasulullah saw., begitu juga Abu Bakar dan Umar ra. senantiasa melaksanakan dua shalat

Id (Idul Fitri dan Idul Adha) sebelum dilaksanakannya khutbah ‘id”. (HR. Bukhari).

Secara umum, syarat dan rukun khutbah ‘id hampir sama dengan khutbah Jum’at,

hanya ada beberapa perbedaan, antara lain:

a. Khutbah ‘id dilaksanakan setelah sholat ‘id

b. Khutbah dilaksanakan sebanyak dua kali, tetapi menurut sebagian ulama khutbah ‘id

boleh dilaksanakan satu kali saja, tidak ada khutbah kedua

c. Waktu pelaksanaannya bersamaan dengan digelarnya shalat ‘id, yakni di pagi hari setelah

terbit matahari

d. Isi khutbah harus memenuhi rukun khutbah sebagaimana khutbah Jum’at

Hal-hal yang disunnahkan dalam khutbah ‘id:

a. Khutbah ‘id dilaksanakan di atas mimbar

b. Khutbah pertama diawali dengan membaca takbir 9 kali, khutbah kedua diawali dengan

membaca takbir 7 kali

c. Khatib harus dalam keadaan suci dari hadas dan najis

B. TABLIGH

Secara bahasa, tabligh berasal dari Bahasa Arab تبليغا –يبلغ –بلغ yang berarti

menyampaikan. Sedangkan menurut istilah, tabligh adalah kegiatan menyampaikan pesan nasihat

atau agama Islam dalam momen tertentu. Pelaku tabligh apabila laki-laki disebut mubaligh dan

apabila perempuan disebut mubalighah. Kegiatan tabligh dapat dilakukan kapan saja dan di mana

saja, tidak dibatasi ruang dan waktu, seperti di masjid, mushalla, lapangan, atau tempat-tempat

lainnya yang bersih, aman dan kondusif. Bagi umat Islam yang menjadi mubaligh atau mubalighah, harus menjunjung tinggi etika

atau syarat-syarat yang diperlukan, yaitu:

1. Memiliki kemampuan pengetahuan agama Islam yang memadai

2. Memiliki keterampilan metode yang variatif

3. Memiliki sifat sabar dan tidak emosional

4. Memiliki sifat ikhlas karena Allah

5. Tidak bersifat komersil

6. Dianjurkan melakukan tabligh dalam keadaan suci dari hadas dan najis

7. Sebaiknya tidak hanya mahir dalam berbicara, tetapi juga mempunyai akhlak yang baik

8. Materi tabligh sebaiknya disesuaikan dengan tema acara

9. Pengemasan bahasa haruslah santun dan baik serta senantiasa mengajak pada kebaikan dan

disesuaikan dengan audiens

Persamaan dan Perbedaan Antara Tabligh dan Khutbah

PERSAMAAN PERBEDAAN

a. Sama-sama bentuk kegiatan amar

ma’ruf nahi munkar

a. Khutbah harus dilakukan oleh laki-laki, tetapi

tabligh boleh laki-laki atau perempuan

b. Sama-sama kegiatan yang

membutuhkan keteladanan pelakunya

b. Khutbah terikat oleh rukun, sedangkan tabligh

tidak terikat dengan rukun

c. Sama-sama mendapatkan jaminan

keuntungan bagi pelakunya

c. Khutbah harus menggunakan mimbar, sedangkan

tabligh boleh tidak menggunakan mimbar

d. Sumber materi utama sama-sama

berasal dari Al-Qur’an dan Hadis

d. Khutbah dilakukan berkaitan dengan ibadah

tertentu, sedangkan tabligh tidak

Page 3: KHUTBAH, TABLIG DAN DAKWAH...Secara bahasa, khutbah berasal dari B. Arab ة بط خ – ب طΩ ϴ – ب طخ yang artinya berbicara, ceramah nasihat, atau berpidato. Secara istilah

C. DAKWAH

Secara bahasa, dakwah berasal dari Bahasa Arab دعوة –يدعو –دعا yang berarti

mengajak atau memanggil. Secara istilah dakwah ialah suatu upaya untuk mengajak orang lain ke

jalan yang benar sesuai Al-Qur’an dan Hadis. Dakwah bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja,

bahkan tidak terikat pada ibadah dan momen tertentu. Pelakunya jika laki-laki disebut da’i dan jika

perempuan disebut da’iyah. Ketika melakukan dakwah, umat Islam harus meneladani rasulullah

dalam berdakwah.

Macam-Macam Metode Dakwah:

1. Dakwah bil lisan atau dakwah bil qaul, adalah dakwah yang dilakukan secara lisan, seperti

ceramah, pengajian, majelis ta’lim, seminar, saresehan, lokakarya, dan lain sebagainya.

2. Dakwah bil hal, adalah jenis dakwah dengan perbuatan dan contoh keteladanan (uswatun

hasanah).

3. Dakwah bil kitabah, adalah jenis dakwah dengan menggunakan tulisan (media jurnalis), seperti

karya tulis, kitab-kitab, buku-buku.

Ketentuan dalam Berdakwah:

1. Bersikap lemah lembut

2. Disampaikan dengan bahasa yang mudah diterima

3. Mampu menjadi teladan dalam segala aspek kehidupan

4. Sifatnya hanya mengajak, karena hanya Allah yang dapat memberikan hidayah

5. Tema sesuai situasi dan kondisi

6. Materi dakwah sesuai Al-Qur’an dan Hadis

7. Ikhlas, tidak mengharapkan imbalan apapun

Page 4: KHUTBAH, TABLIG DAN DAKWAH...Secara bahasa, khutbah berasal dari B. Arab ة بط خ – ب طΩ ϴ – ب طخ yang artinya berbicara, ceramah nasihat, atau berpidato. Secara istilah

TOLERANSI DAN MENGHINDARKAN DIRI DARI

TINDAK KEKERASAN

A. SIKAP TOLERANSI DAN KERUKUNAN

1. Q.S. Yunus (10): 40-41

Tajwid

Lafal Hukum

Bacaan Alasan

Lafal Hukum

Bacaan Alasan

Izhar

Nun sukun

bertemu

dengan huruf

ha

Idghom

mitslain

lam sukun

bertemu

dengan huruf

lam

(bertemunya

dua huruf

yang sama)

Idghom bi

ghunnah

Nun sukun

bertemu

dengan huruf

ya

Mad

thobi’i

Kasroh

bertemu ya

sukun

Idghom

mitslain/

mimi

Mim sukun

bertemu

dengan huruf

mim

(bertemunya

dua huruf yang

sama)

mad jaiz

munfashil

Mad thobi’i

bertemu

hamzah dalam

kata kedua

Alif Lam

Qomariyah

Alif Lam

bertemu

dengan huruf

mim

Mad

wajib

muttashil

Mad thobi’i

bertemu

hamzah dalam

satu kata

Ikhfa

Nun sukun

bertemu huruf

kaf

Mad

aridh lis

sukun

mad thobi’i di

akhir ayat

Mufrodat

Lafal Arti Lafal Arti

Di antara mereka

Jika mereka

mendustakan kamu

orang yang beriman

pekerjaanku

Dan Tuhanmu

kalian

lebih mengetahui

Kalian berlepas diri

tentang orang-orang

yang berbuat kerusakan

Kalian kerjakan

Page 5: KHUTBAH, TABLIG DAN DAKWAH...Secara bahasa, khutbah berasal dari B. Arab ة بط خ – ب طΩ ϴ – ب طخ yang artinya berbicara, ceramah nasihat, atau berpidato. Secara istilah

Terjemah:

“Di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepada Al Quran, dan di antaranya ada

(pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-

orang yang berbuat kerusakan. Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah: "Bagiku

pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan

akupun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. Yunus (10): 40-41).

Asbabun Nuzul

Menurut Imam As-Suyuti, dari 109 ayat pada surat Yunus yang memiliki asbabun nuzul

hanya ayat 2. Sedangkan Q.S. Yunus (10): 40-41 tidak ada sebab-sebab khusus ayat ini turun.

Namun, secara umum ayat ini masih ada hubungannya dengan Q.S. Yunus (10): 2, yaitu

tentang penolakan orang-orang kafir terhadap kerasulan Nabi Muhammad saw. Penolakan

orang-orang kafir tersebut, pada perkembangan selanjutnya menjadi sikap tidak beriman

kepada Al-Qur’an dan terlepas hubungan serta tanggung jawab amal perbuatan antara orang-

orang kafir dengan amal perbuatan kaum muslimin.

Kandungan Ayat

a. Terhadap dakwah Nabi Muhammad, ada orang-orang yang beriman sehingga memperoleh

manfaat dan ada pula yang menolak sehingga mereka tergolong sebagai orang-orang kafir

b. Kita harus bersikap toleran kepada orang-orang yang tidak beriman

c. Salah satu bentuk toleran adalah menyerahkan semua perbuatan mereka sesuai

keyakinannya dan kita tidak mengikuti keyakinan yang mereka anut

d. Allah menegaskan kepada Rasulullah untuk mengatakan bagiku amalku dan bagimu

amalmu. Ini adalah salah satu contoh toleransi dalam hal ucapan yang diajarkan Allah

kepada Rasul-Nya

e. Apa yang dilakukan oleh orang-orang kafir menjadi terlepas dengan apa yang dilakukan

oleh orang-orang Islam

f. Allah Maha Mengetahui terhadap orang-orang yang berhak memperoleh hidayah,

kemudian memberikan hidayah, dan juga Maha Mengetahui terhadap orang-orang yang

berbuat kerusakan sehingga mereka sesat

2. Hadis-Hadis tentang Toleransi

Hadis riwayat Ahmad dari Ibnu Abbas ra.:

قيل لرسول الله صلى الله عليه وسلم اي االديان احب إلى الله عز وجل ؟

قال الحنيفية السمحة )رواه احمد(Terjemah:

Dikatakan kepada Rasulullah, “Agama manakah yang paling dicintai oleh Allah?” Beliau

menjawab, “Agama yang lurus dan toleran.” (HR. Ahmad).

Hadis riwayat Muslim dari Anas bin Malik ra.:

والذي نفسي بيده ال يؤمن عبد حتى يحب لجاره او قال الخيه ما يحب

لنفسه )رواه مسلم(Terjemah:

“Demi (Allah) yang jiwaku di tangan-Nya, tidaklah beriman seorang hamba sehingga dia

mencintai tetangganya atau beliau berkata kepada saudaranya sebagaimana dia mencintai

dirinya sendiri.” (HR. Muslim).

3. Pengertian Toleransi

Secara bahasa, toleransi berasal dari kata tolerance yang berarti sikap membiarkan,

mengakui dan menghormati keyakinan orang lain tanpa memerlukan persetujuan. Secara

istilah, toleransi adalah sikap menghormati dan mengakui serta membiarkan orang lain

memiliki keyakinan, pemikiran, pendapat serta sikap dan tindakan yang berbeda dengan kita.

Menghargai dan mengakui adanya setiap perbedaan bisa dikatakan sikap toleransi. Dalam

Bahasa Arab, toleransi diterjemahkan dengan istilah tasamuh yang berarti saling mengizinkan

atau saling memudahkan.

Berbagai perbedaan yang harus disikapi dengan penuh toleransi, diantaranya:

Page 6: KHUTBAH, TABLIG DAN DAKWAH...Secara bahasa, khutbah berasal dari B. Arab ة بط خ – ب طΩ ϴ – ب طخ yang artinya berbicara, ceramah nasihat, atau berpidato. Secara istilah

a. Keyakinan dan kehidupan beragama

b. Bahasa dan suku bangsa

c. Budaya dan adat istiadat

d. Politik, hak pilih dan lain sebagainya

Islam adalah agama yang mengakui adanay keragaman dan perbedaan dalam berbagai

sisi kehidupan. Meskipun demikian, dalam masalah keyakinan Islam tidak memaknai toleransi

sebagai bentuk kerjasama dalam hal akidah dan ibadah, sehingga tidak kemudian secara

bergantian kita beribadah kepada tuhan selain Allah dan orang lain bergantian beribadah

kepada Tuhan kita. Karena toleransi yang demikian akan merusak akidah dan keyakinan kita

sebagai seorang muslim. Toleransi Islam dalam masalah keyakinan hanya sebatas pada

pengakuan keberadaan agama mereka, bukan pengakuan akan kebenaran agamanya. Sehingga

sikap kita sebagai muslim hanya sebatas menghormati dan mempersilakan mereka yang

berlainan agama untuk menjalankan ritual agamanya sesuai dengan keyakinannya masing-

masing.

4. Contoh Perilaku Toleransi

Toleransi dalam hal keyakinan dan kehidupan beragama:

a. Mengakui adanya berbagai keyakinan dan agama yang beragam

b. Tidak memaksa orang lain untuk memilih agama sesuai dengan agama kita

c. Membiarkan orang lain untuk menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan keyakinannya

masing-masing

d. Tidak mengganggu mereka yang berlainan agama ketika melaksanakan peribadatan sesuai

dengan ritual agamanya

e. Menghilangkan rasa curiga dan prasangka buruk terhadap mereka yang berlainan agama

f. Saling memberikan bantuan sosial di luar persoalan agama, seperti kemiskinan, kesehatan,

pendidikan dan lain sebagainya

Toleransi dalam hal budaya dan adat istiadat:

a. Mengakui adanya berbagai budaya dan adat istiadat

b. Mempersilakan orang lain untuk mengembangkan budaya dan adat istiadatnya

c. Tidak saling menjelek-jelekkan antara satu dan yang lainnya

d. Memberikan dukungan dan apresiasi terhadap siapa saja yang telah berusaha melestarikan

budaya dan adat istiadat yang tidak bertentangan dengan agama Islam

e. Menjadikan budaya dan adat istiadat sebagai perekat keutuhan bangsa dan negara

Toleransi dalam hal bahasa dan suku bangsa:

a. Mengakui adanya keragaman bahasa dan suku bangsa

b. Menghormati orang lain yang menggunakan bahasa sesuai dengan suku bangsanya

c. Tidak saling menghina dan merendahkan suku bangsa lain

d. Ikut serta dalam melestarikan warisan bahasa dan suku bangsa

Toleransi dalam hal politik dan menentukan pilihan:

a. Mengakui adanya perbedaan kehendak dalam berpolitik dan menentukan hak pilih

b. Menghargai mereka yang berbeda dengan kita dalam menyalurkan hak pilih perpolitik

c. Tidak melaksanakan hak pilih orang lain dalam berpolitik

d. Tidak saling menjatuhkan dan merendahkan pilihan hak orang lain

e. Bekerja sama dalam berbagai aksi kegiatan untuk saling menghargai dan menghormati

proses demokrasi

5. Manfaat dan Hikmah Perilaku Toleransi

a. Dihormati dan dihargai orang lain

b. Memiliki sikap kedewasaan dalam berpikir, hati-hati dalam bertindak, serta bijaksana

dalam mengambil keputusan

c. Perbedaan menjadikan rahmat dan nikmat

d. Menjadikan bangsa yang hidup dalam kerukunan dan ketentraman

6. Pengertian Kerukunan

Page 7: KHUTBAH, TABLIG DAN DAKWAH...Secara bahasa, khutbah berasal dari B. Arab ة بط خ – ب طΩ ϴ – ب طخ yang artinya berbicara, ceramah nasihat, atau berpidato. Secara istilah

Kerukunan artinya kondisi dimana masing-masing individu dalam satu komunitas

saling memberikan rasa percaya, rasa aman dan rasa nyaman dalam menjalani aktivitas

kehidupan sehari-hari. Dalam bahasa Arab kerukunan disebut dengan kata sakinah yang

artinya tenang dan tenteram. Dalam pandangan Islam, kerukunan merupakan bagian dari

persaudaraan. Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin (menyebarkan rahmat dan kasih

sayang ke seluruh penjuru dunia) yang senantiasa membibing umatnya untuk menjaga

kerukunan antara satu individu dengan lainnya. Dikarenakan sesama umat Islam, bahkan

sesama manusia adalah bersaudara, maka tidak layak bagi kita untuk saling berselisih dan

bermusuhan.

Apabila dianalisa lebih mendalam, antara sikap toleransi dan kerukuan adalah dua hal

yang selalu terkait dan tidak bisa dipisahkan. Artinya, toleransi merupakan salah satu prasyarat

begi terciptanya kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat.

7. Contoh Perilaku Kerukunan

a. Menjaga kebersamaan dan silaturahmi dengan berbagai aktivitas positif

b. Bersikap rendah hati (tawadhu’) terhadap sesama

c. Mengakui dan menghormati setiap perbedaan yang ada di sekitar kita

d. Memiliki kepekaan sosial yang tinggi terhadap masyarakat dan lingkungan yang ada di

sekitarnya

e. Menjaga perasaan orang lain agar tidak tersakiti dengan apa yang kita ucapkan dan kita

lakukan

f. Mendahulukan musyawarah atau komunikasi dalam setiap menyelesaikan permasalahan

g. Memaafkan orang-orang yang melakukan kesalahan kepada kita

8. Manfaat dan Hikmah Kerukunan

a. Terciptanya persatuan dan kesatuan bangsa

b. Mampu menghindarkan diri dari perselisihan, permusuhan dan perpecahan

c. Mampu merasakan hidup tenang, tentram dan penuh kebahagiaan

d. Mampu merasakan kenikmatan hidup yang saling memberi dan menerima antara satu

sama lainnya

e. Merasakan kepedulian orang lain terhadap kita disaat kita membutuhkan bantuan orang

lain

B. MENGHINDARKAN DIRI DARI TINDAK KEKERASAN

1. Q.S. Al-Maidah (5): 32

Tajwid

Lafal Hukum

Bacaan Alasan

Lafal Hukum

Bacaan Alasan

Izhar

Nun sukun

bertemu

dengan huruf

hamzah

Idghom

bi

ghunnah

Tanwin

fathah

bertemu

dengan huruf

wawu

Mad wajib

muttashil

Mad thobi’i

bertemu

hamzah dalam

satu kata

Qolqolah

shugro

Huruf dal

sukun berada

di tengah ayat

Ikhfa

Nun sukun

bertemu

dengan huruf

Ghunnah

Huruf mim

dan nun ber-

tasydid

Page 8: KHUTBAH, TABLIG DAN DAKWAH...Secara bahasa, khutbah berasal dari B. Arab ة بط خ – ب طΩ ϴ – ب طخ yang artinya berbicara, ceramah nasihat, atau berpidato. Secara istilah

Lafal Hukum

Bacaan Alasan Lafal

Hukum

Bacaan Alasan

qaf

Iqlab

Nun sukun

bertemu

dengan huruf

ba

Mad

thobi’i

fathah

bertemu alif

Alif Lam

Syamsiyah

Alif Lam

bertemu

dengan huruf

nun

Mad

aridh lis

sukun

mad thobi’i di

akhir ayat

Mufrodat

Lafal Arti Lafal Arti

Oleh karena itu

dan barangsiapa yang

memelihara kehidupan

Kami

tetapkan/menuliskan

dan Sesungguhnya telah

datang kepada mereka

barangsiapa yang

membunuh

dengan (membawa)

keterangan-keterangan

yang jelas

maka seakan-akan

dimuka bumi

seluruhnya

sungguh-sungguh

melampaui batas

Terjemah

“Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang

membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan

karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan Dia telah membunuh manusia

seluruhnya. dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah

Dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. dan Sesungguhnya telah datang kepada

mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian

banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat

kerusakan dimuka bumi.” (Q.S. Al-Maidah (5): 32).

Asbabun Nuzul

Menurut Imam As-Suyuti, Q.S. Al-Maidah (5): 32 tidak memiliki asbabun nuzul secara

khusus, tetapi ia berkaitan dengan ayat setelahnya Q.S. Al-Maidah (5): 33. Di dalam hadis

yang diriwayatkan oleh Ibnu Jarir diterangkan bahwa Abdul Malik bin Marwan pernah menulis

surat kepada Anas yang menanyakan tentang suku Urainah yang murtad dari agama Islam dan

membunuh penggembala unta dan membawa lari unta-unta tersebut. Sehingga ayat ini turun

sebagai bentuk ancaman hukuman terhadap orang-orang yang membuat keonaran di bumi,

seperti tindakan mengganggu, membunuh dan jenis kekerasan lainnya.

Kandungan Ayat

a. Kehidupan manusia sepanjang sejarah selalu berkaitan dengan orang lain. Keterkaitan

tersebut bagaikan mata rantai yang saling berhubungan. Terputusnya sautu mata rantai akan

mengakibatkan hancurnya umat manusia

b. Setiap nilai suatu pekerjaann ditentukan oleh tujuannya, termasuk melakukan pembunuhan.

Pembunuhan yang dilakukan merupakan bentuk pemusnahan terhadap masyarakat.

Sebaliknya, melakukan eksekusi terhadap seorang pembunuh merupakan bentuk qishos

sebagai sumber kehidupan masyarakat

c. Manusia yang bekerja sebagai bentuk ikhtiar terhadap penyelematan jiwa manusia, karena

jika suatu pekerjaan dikerjakan oleh seorang yang bukan ahlinya, pasti akan mendatangkan

suatu musibah

d. Berbuat kerusakan di muka bumi sama halnya dengan membunuh generasi manusia yang ada

di dunia

Page 9: KHUTBAH, TABLIG DAN DAKWAH...Secara bahasa, khutbah berasal dari B. Arab ة بط خ – ب طΩ ϴ – ب طخ yang artinya berbicara, ceramah nasihat, atau berpidato. Secara istilah

e. Memelihara hak seseorang sesama manusia sama halnya dengan memelihara generasi

manusia yang ada di dunia

f. Bani Israil adalah kelompok bangsa yang banyak melampaui batas meskipun telah didakwahi

oleh para rasul Allah dengan membawa sejumlah bukti dan keterangan yang jelas

2. Hadis-Hadis tentang Menghindarkan Diri dari Tindak Kekerasan

Hadis riwayat Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash ra:

المسلم من سلم المسلمون من لسانه ويده والمهاجر من هجر ما نهى الله عنه

)متفق عليه(Terjemah:

“seorang muslim adalah yang membuat semua orang muslim lainnya selamat dari (gangguan)

lisan dan tangannya, dan orang yang hijrah adalah orang yang meninggalkan apa yang

dilarang oleh Allah”. (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadis riwayat Muslim dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash ra:

يؤمن بالله من احب ان يزحزح عن النار ويدخل الجنة فلتأته منيته وهو

واليوم الخر وليأت الى الناس الذي يحب ان يؤتي اليه )رواه مسلم(Terjemah:

“Barangsiapa yang ingin dihindarkan dari api neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka

hendaknya ketika maut datang menjemputnya, ia dalam keadaan iman kepada Allah dan hari

Akhir, dan hendaklah ia berbuat kepada orang lain sebagaimana orang lain berbuat baik

kepadanya.” (HR. Muslim).

Hadis riwayat Muslim dari Jabir bin Abdullah ra:

م الخير )ر فق يحر م الر واه مسلم(من يحرTerjemah:

“Barangsiapa yang tidak mempunyai kelembutan berarti ia tidak mempunyai kebaikan.” (HR.

Muslim).

3. Makna Perilaku Tindak Kekerasan

Dalam kajian psikologi, perilaku tindak kekerasan adalah segala macam bentuk

perilaku yang dapat membahayakan secara fisik, baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun

lingkungan sebagai ungkapan perasaan kesal atau marah yang tidak terkendali. Islam adalah

agama yang mengajarkan kepada umatnya untuk senantiasa menghindarkan diri dari perilaku

tindak kekerasan. Meskipun Islam lahir di tengah peradaban masyarakat jahiliyah yang penuh

dengan kekerasan dan peperangan, tetapi Islam senantiasa hadir dengan penuh kelembutan dan

kedamaian. Sejarah mencatat bagaimana sikap sabar dan pemaaf Rasulullah saw ketika beliau

berdakwah tetapi dicaci maki, dihina bahkan hendak dicelakai berulang kali oleh umatnya.

Rasulullah saw. bersabda:

الكيس من دان نفسه وعمل لما بعد الموت )رواه الترمذي وابن ماجه(“Orang yang cerdas adalah orang yang mampu mengendalikan dirinya dan beramal untuk

kehidupan setelah mati”, (HR. Tirmizi dan Ibnu Majah).

4. Bahaya Perilaku Tindak Kekerasan

a. Kekerasan akan menimbulkan masalah baru

b. Kekerasan akan semakin meruncingkan permusuhan

c. Kekerasan akan mengancam keselamatan jiwa manusia

d. Kekerasan akan mempersulit terciptanya kerukunan

e. Kekerasan akan memecah keutuhan bangsa

5. Contoh Perilaku Yang Menyebabkan Tindak Kekerasan

a. Kekerasan timbul karena kebuntuan komunikasi

b. Kekerasan timbul karena ego yang berlebihan

c. Kekerasan timbul karena amarah danemosi yang tidak terkendali

d. Kekerasan timbul karena faktor lingkungan yang keras dan kasar

Page 10: KHUTBAH, TABLIG DAN DAKWAH...Secara bahasa, khutbah berasal dari B. Arab ة بط خ – ب طΩ ϴ – ب طخ yang artinya berbicara, ceramah nasihat, atau berpidato. Secara istilah

6. Contoh Perilaku Yang Dapat Meredam Tindak Kekerasan

a. Mendahulukan proses komunikasi (musyawarah) yang baik dan efektif dalam

menyelesaikan segala macam persoalan

b. Membiasakan diri untuk menjadi pribadi yang rendah hati dan menghormati orang lain

c. Membiasakan diri menjadi pribadi yang mudah memaafkan orang lain

d. Menjaga silaturahmi dengan baik dan efektif

e. Melakukan kerja sama dalam berbagai kegiatan yang positif

7. Manfaat dan Hikmah Perilaku Menghindarkan Diri dari Tindak Kekerasan

a. Terselesaikannya segala macam permasalahan antar sesama manusia

b. Terpeliharanya kehormatan dan martabat manusia sebagai makhluk paling mulia dan

saling membutuhkan satu sama lain

c. Terciptanya kerukunan antar sesama manusia sehingga tercipta kehidupan yang aman,

tentram dan damai

d. Terciptanya kepekaan sosial yang tinggi sehingga tidak akan rela jika sampai menyakiti

orang lain

e. Terpeliharanya persatuan dan kesatuan bangsa

f. Terselamatkannya jiwa manusia dari berbagai tindakan dan perilaku saling menyakiti

Page 11: KHUTBAH, TABLIG DAN DAKWAH...Secara bahasa, khutbah berasal dari B. Arab ة بط خ – ب طΩ ϴ – ب طخ yang artinya berbicara, ceramah nasihat, atau berpidato. Secara istilah

IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

1. Pengertian Iman kepada Kitab-Kitab Allah

Secara bahasa, iman berasal dari B. Arab إيمان ا -ؤمن ي -آمن yang artinya

percaya atau yakin. Sedangkan kitab-kitab Allah berarti firman-firman Allah yang dibukukan

menjadi sebuah mushaf. Dalam memahami kitab-kitab Allah, kita dapat membedakannya

menjadi dua kategori, yaitu:

a. Kitab samawi, yaitu kitab suci yang bersumber dari wahyu atau firman Allah yang

disampaikan melalui malaikat Jibril kepada para rasul pilihan-Nya.

b. Kitab ardhi, yaitu kitab yang bersumber dari hasil perenungan para tokoh agama dan

bukan bersumber dari wahyu atau firman Allah.

Adapun yang dimaksud dengan beriman kepada kitab-kitab Allah disini berarti

beriman kepada kitab samawi. Artinya meyakini dengan sepenuh hati, membenarkan dengan

ucapan dan membuktikan dengan perilaku keseharian atas keberadaan kitab-kitab Allah yang

diturunkan kepada para rasul-Nya untuk disampaikan kepada umatnya masing-masing. Allah

berfirman dalam QS. Al-Baqarah (2): 213:

Terjemahnya:

“Manusia itu (dahulunya) adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), Maka Allah

mengutus Para Nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka

kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka

perselisihkan. tidaklah berselisih tentang kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan

kepada mereka Kitab, Yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang

nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang

beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya.

dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.”

(QS. Al-Baqarah (2): 213).

2. Macam-Macam Kitab Allah

Wahyu atau firman Allah yang diterima para nabi dan rasul-Nya ada dua macam:

a. Shuhuf, yaitu wahyu yang terpisah-pisah dalam bentuk lembaran-lembaran. Secara rinci

dapat dijelaskan dalam tabel berikut:

No Nabi / Rasul

Penerima

Jumlah

Shuhuf Keterangan

1 Nabi Adam 10 lembar Pendapat lain, Nabi Adam tidak menerima shuhuf

2 Nabi Syits 50 lembar Pendapat lain mengatakan 60 lembar

3 Nabi Idris 30 lembar

4 Nabi Ibrahim 10 lembar Pendapat lain mengatakan 30 lembar

5 Nabi Musa 10 lembar Diterima sebelum Kitab Taurat

Page 12: KHUTBAH, TABLIG DAN DAKWAH...Secara bahasa, khutbah berasal dari B. Arab ة بط خ – ب طΩ ϴ – ب طخ yang artinya berbicara, ceramah nasihat, atau berpidato. Secara istilah

Perincian tersebut di atas berdasarkan hadis riwayat Ibnu Hibban no. 362. Diceritakan

bahwa Rasulullah pernah ditanya oleh Abu Dzar, “Ya Rasulullah, berapakah jumlah kitab

yang diturunkan Allah?” Rasul menjawab sebagai berikut:

مائة كتاب واربعة كتب أنزل على شيث خمسون صحيفة و أنزل على

أخنوخ ثالثون صحيفة و أنزل على إبراهيم عشر صحائف و أنزل

زل التوراة واإلنجيل على موسى من قبل التوراة عشر صحائف و أن

بور والفرقان )رواه ابن حبان( والزTerjemah:

“104 buah kitab, Allah menurunkan kepada Nabi Syits 50 shuhuf, kepada Nabi Khunnukh

(Idris) 30 shuhuf, kepada Nabi Ibrahim 10 shuhuf dan kepada Nabi Musa sebelum

diberikan kitab Taurat 10 shuhuf. Dan Allah menurunkan kitab Taurat, Injil, Zabur dan

Al-Qur’an”. (HR. Ibnu Hibban)

Berdasarkan hadis tersebut, jumlah shuhuf yang diturunkan adalah 100 ditambah 4 kitab.

Meskipun demikian, sebagian ulama mengatakan jumlahnya adalah 114 shuhuf dan kitab.

b. Kitab, yaitu wahyu yang dijadikan dalam satu buku atau mushaf. Ada empat kitab suci

yang diturunkan Allah ke bumi, yaitu kitab Taurat untuk Nabi Musa, Kitab Zabur untuk

Nabi Daud, Kitab Injil kepada Nabi Isa dan Kitab Al-Qur’an untuk Nabi Muhammad saw.

3. Nama dan Kandungan Kitab-Kitab Allah serta Masa Diturunkannya

No

Kitab /

Rasul

Penerima

Bahasa /

Umat Isi

Tempat dan Masa

Berlaku

1 Kitab

Taurat

(Torah)

diturunkan

kepada

Nabi Musa

Bahasa

Ibrani

untuk

umat

Yahudi

Akidah (tauhid) dan hukum syariat

Allah yang terkenal dengan sebutan 10

perintah Tuhan, yaitu:

1. Perintah mengesakan Allah

2. Larangan menyembah berhala

3. Perintah menyebut nama Allah

dengan hormat

4. Perintah memuliakan hari Sabat

5. Perintah menghormati ayah-ibu

6. Larangan membunuh sesama

manusia

7. Larangan berbuat zina

8. Larangan mencuri

9. Larangan berdusta

10. Larangan memiliki barang orang

lain dengan cara tidak benar

Tempat: di bukit

Tursina (Mesir)

Berlaku sejak abad ke

12 SM – 10 SM

2 Kitab Zabur

(Mazmur)

diturunkan

kepada

Nabi Daud

Bahasa

Suryani

untuk

umat

Yahudi

Zikir, nasihat, hikmah dan tidak

mengandung syariat, karena Nabi Daud

meneruskan syariat Nabi Musa

Tempat di Yerussalem

(Israel)

Berlaku sejak abad 10

SM – 1 SM

3 Kitab Injil

diturunkan

kepada

Nabi Isa

Bahasa

Qibti

untuk

umat

Nasrani

Isi kitab Injil sama dengan kitab-kitab

sebelumnya. Menghapus hukum-hukum

yang tertera dalam Kitab Taurat yang

tidak sesuai untuk zaman itu, sehingga

kitab Injil yang asli tidak diketahui lagi

keberadaannya

Tempat di Yerussalem

(Israel)

Berlaku sejak abad 1 M

– 610 M

4 Kitab Al-

Qur’an

diturunkan

kepada

Nabi

Bahasa

Arab

untuk

umat

Islam

a. Akidah/tauhid (keyakinan)

b. Syariah (hukum), baik yang

berkaitan dengan ibadah maupun

muamalah

c. Akhlak (etika) dalam semua ruang

Tempat di Mekkah (13

tahun) dan Madinah (10

tahun)

Berlaku sejak 610 M

sampai datangnya hari

Page 13: KHUTBAH, TABLIG DAN DAKWAH...Secara bahasa, khutbah berasal dari B. Arab ة بط خ – ب طΩ ϴ – ب طخ yang artinya berbicara, ceramah nasihat, atau berpidato. Secara istilah

No

Kitab /

Rasul

Penerima

Bahasa /

Umat Isi

Tempat dan Masa

Berlaku

Muhammad lingkupnya

d. Kisah-kisah umat terdahulu

e. Berita-berita tentang masa depan

(akhirat)

f. Prinsip dan dasar hukum-hukum

yang berlaku bagi alam semesta

termasuk manusia

kiamat

4. Persamaan dan Perbedaan Kitab Al-Qur’an dengan Kitab-Kitab Sebelumnya

Keistimewaan Kitab Al-Qur’an

a. Sebagai pembenar kitab-kitab sebelumnya

b. Akan memperoleh berkah pahala bagi yang membacanya

c. Membuat daya tarik orang yang beriman untuk memperlajarinya

d. Memberikan ketenangan jiwa

e. Terjaga keasliannya hingga hari kiamat

f. Pemberi syafaat (pertolongan) kelak di hari kiamat

No. Persamaan Perbedaan

1 Sama-sama sebagai kitab suci dari

Allah yang diberikan kepada para nabi

dan rasul

Al-Qur’an isinya paling lengkap, karena

isinya mencakup seluruh aspek

kehidupan

2 Sama-sama firman Allah (kitab

samawi)

Al-Qur’an bersifat paling sempurna

karena menyempurnakan isi kitab-kitab

sebelumnya

3 Sama-sama berfungsi sebagai petunjuk

dan pedman hidup manusia

Al-Qur’an berlaku sepanjang masa sejak

diturunkannya sampai datangnya hari

kiamat. Kitab-kitab lain hanya berlaku

sepanjang masa kerasulan nabi yang

menerimanya

5. Sikap Keimanan Kepada Kitab-Kitab Allah

a. Meyakini bahwa Allah menurunkan semua kitab-kitab tersebut di atas kepada para nabi dan

rasul-Nya.

b. Meyakini bahwa semua rasul yang diutus ke bumi mengajarkan ajaran pokok yang sama, yaitu

tauhid kepada Allah.

c. Meyakini bahwa Al-Qur’an adalah kitab terakhir dan paling sempurna yang diturunkan kepada

umat manusia.

d. Membaca kitab suci Al-Qur’an dalam setiap waktu dan kesempatan sebagai pedoman dan

tuntunan hidup.

e. Memahami makna yang terkandung di dalam ayat-ayat Al-Qur’an.

f. Mengamalkan apa yang disampaikan di dalam Al-Qur’an dengan melaksanakan seluruh

perintah dan menjauhi seluruh larangan Allah.

6. Hikmah Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah

a. Mendapatkan kesempurnaan iman dan terbebas dari kesesatan.

b. Menambah keyakinan bahwa Allah telah mengutus para rasul untuk menyampaikan risalahnya.

c. Menjadikan kehidupan manusia di dunia tertata dengan baik karena adanya hukum di dalam

kitab suci.

d. Menambah keyakinan bahwa adanya kesamaan visi dan misi para rasul untuk menyampaikan

tauhid kepada Allah.

e. Menambah keyakinan bahwa Islam adalah agama penyempurna dari risalah para rasul

sebelumnya.

Page 14: KHUTBAH, TABLIG DAN DAKWAH...Secara bahasa, khutbah berasal dari B. Arab ة بط خ – ب طΩ ϴ – ب طخ yang artinya berbicara, ceramah nasihat, atau berpidato. Secara istilah

f. Menambah motivasi dalam beribadah dan menjalankan kewajiban-kewajiban agama seperti

yang tertuang di dalam kitab suci.

g. Menambah sikap optimis karena telah dikaruniai pedoman hidup dari Allah untuk meraih

kesuksesan di dunia dan di akhirat.

Page 15: KHUTBAH, TABLIG DAN DAKWAH...Secara bahasa, khutbah berasal dari B. Arab ة بط خ – ب طΩ ϴ – ب طخ yang artinya berbicara, ceramah nasihat, atau berpidato. Secara istilah

IMAN KEPADA RASUL-RASUL ALLAH

A. Pengertian Iman kepada Rasul-Rasul Allah

Secara bahasa, rasul berasal dari B. Arab rasala atau arsala yang berarti mengutus. Bentuk

kata rasul mempunyai arti utusan. Iman kepada Rasul-Rasul Allah berarti meyakini sepenuh hati,

membenarkan dengan ucapan dan membuktikan dengan perilaku keseharian bahwa Allah telah

mengutus laki-laki terpilih yang diberi wahyu untuk membawa dan menyampaikan misi serta tugas

kerasulannya (risalah) kepada umatnya. Adapun yang dimaksud misi atau risalah adalah mengajak

umat untuk bertauhid kepada Allah serta menyampaikan wahyu kepada umatnya sebagai pedoman

dan petunjuk hidup agar selamat di dunia dan akhirat.

B. Dalil tentang Iman kepada Rasul-Rasul Allah

QS. Yunus (10): 47

Terjemahnya:

“tiap-tiap umat mempunyai rasul; Maka apabila telah datang Rasul mereka, diberikanlah

keputusan antara mereka dengan adil dan mereka (sedikitpun) tidak dianiaya.” (QS. Yunus (10):

47).

QS. Al-Mu’min (40): 78

Terjemahnya:

“dan Sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang Rasul sebelum kamu, di antara mereka ada

yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan

kepadamu. tidak dapat bagi seorang Rasul membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin

Allah; Maka apabila telah datang perintah Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. dan

ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.” (QS. Al-Mu’min (40): 78).

Hadis riwayat Baihaqi dari Abu Zar:

دخلت على رسول الله صلى الله عليه وسلم وهو فى المسجد فذكر الحديث

واربعة الى ان قال : فقلت : يا رسول الله كم النبيون ؟ قال : مائة الف نبي

. قلت : كم المرسلون منهم ؟ قال : ثالث مائة وثالثة عشر وعشرون الف نبي

)رواه البيهقي(Terjemahnya:

Aku mendatangi Rasulullah saw. di dalam masjid dan beliau meriwayatkan sebuah hadis, lalu aku

bertanya, “Wahai Rasulullah, berapa jumlah para nabi?” Beliau menjawab, “124.000 orang”.

“Lalu berapa jumlah rasul diantara mereka?” Beliau menjawab, “313 orang”. (HR. Baihaqi).

C. Perbedaan Antara Nabi dan Rasul

Allah mengutus pada setiap umat seorang Rasul. Walaupun penerapan syari’at dari tiap

Rasul berbeda-beda, namun Allah mengutus para Rasul dengan tugas yang sama. Beberapa

diantara tugas tersebut adalah:

a. Menyampaikan risalah Allah ta’ala dan wahyu-Nya.

b. Dakwah kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

c. Memberikan kabar gembira dan memperingatkan manusia dari segala kejelekan.

d. Memperbaiki jiwa dan mensucikannya.

e. Meluruskan pemikiran dan aqidah yang menyimpang.

f. Menegakkan hujjah atas manusia.

g. Mengatur umat manusia untuk berkumpul dalam satu aqidah.

Page 16: KHUTBAH, TABLIG DAN DAKWAH...Secara bahasa, khutbah berasal dari B. Arab ة بط خ – ب طΩ ϴ – ب طخ yang artinya berbicara, ceramah nasihat, atau berpidato. Secara istilah

Secara rinci, perbedaan antara Nabi dan Rasul dapat dilihat pada tabel berikut:

NO NABI RASUL

1 Tidak diperintahkan kepada siapapun

untuk menyampaikan risalah dari Allah

Diperintahkan oleh Allah untuk

menyampaikan risalah

2 Menguatkan / melanjutkan syariat dari

Rasul sebelumnya

Diutus dengan membawa syariat baru

3 Diutus kepada kaum yang sudah tunduk

dengan syariat dari rasul sebelumnya

Diutus kepada kaum yang menentang

4 Setiap nabi belum tentu ia seorang rasul Setiap Rasul adalah Nabi

5 Nabi pertama adalah Adam‘alaihissalam Rasul pertama adalah Nuh ‘alaihissalam

6 Jumlah Nabi adalah 124 ribu orang Jumlah Rasul adalah 313 orang

7 Nabi itu jauh lebih banyak Rasul jauh lebih sedikit ketimbang nabi

8 Adapun nabi, ada di antara mereka yang

berhasil dibunuh oleh kaumnya

Seluruh rasul yang diutus, Allah selamatkan

dari percobaan pembunuhan yang dilancarkan

oleh kaumnya

D. Jumlah, Nama dan Mukjizat Para Nabi dan Rasul Allah

Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Baihaqi dari Abu Zar, jumlah para nabi

seluruhnya adalah 124.000 orang, dan diantara mereka terdapat 313 orang yang diutus sebagai

rasul. Dari seluruhnya tersebut, yang wajib diimani oleh setiap orang Islam hanya 25 orang nabi

dan rasul. Allah menyebutkan 25 orang nabi dan rasul tersebut di dalam Al-Qur’an, dengan

perincian 18 orang disebutkan dalam QS. Al-An’am (6): 83-86 dan 7 orang lagi disebutkan secara

terpisah, yaitu QS. Hud (11): 50, 61 dan 84, QS. Ali Imran (3): 33, QS. Al-Anbiya (21): 85 dan

QS. Al-Fath (48): 29.

Masing-masing nabi dan rasul mempunyai mukjizat yang diberikan oleh Allah sebagai

penguat dakwah mereka kepada masing-masing umatnya. Mukjizat adalah sesuatu yang luar biasa

diberikan oleh Allah hanya kepada para rasul sebagai bentuk penguat dalam mengemban misi

kerasulan. Adapun fungsi mukjizat adalah untuk mengalahkan segala bentuk rintangan, tantangan

dan ancaman dalam mendakwahkan agama Allah sekaligus menunjukkan kepada manusia bahwa

agama yang dibawa mereka adalah kebenaran dari Allah.

Allah telah memberikan bentuk mukjizat yang berbeda kepada para rasul. Perbedaan

tersebut didasarkan kepada situasi dan kondisi yang terjadi dalam berdakwah. Meskipun demikian,

mukjizat dapat dibagi dalam beberapa macam, yaitu:

a. Mukjizat Kauniyah, adalah mukjizat yang berupa peristiwa alam. Misalnya, terbelahnya laut

akibat pukulan tongkat Nabi Musa as. dan dibelahnya bulan menjadi dua oleh Nabi Muhammad

saw.

b. Mukjizat Salbiyah atau Tarkiyah, adalah mukjizat yang membuat sesuatu tidak berdaya, seperti

Nabi Ibrahim as. mampu menghilangkan daya bakar api sehingga ia tidak terbakar, ketika

dihukum bakar karena perbuatannya menghancurkan semua berhala sembahan.

c. Mukjizat Syakhsiyah atau Fi’liyah, adalah mukjizat yang terpancar dari tubuh rasul sendiri.

Misalnya, memancarnya cahaya dari tangan Nabi Musa as., dan mengucurnya air dari celah-

celah jemari Nabi Muhammad saw.

d. Mukjizat Aqliyah, adalah mukjizat yang masuk akal. Contoh satu-satunya adalah Al-Quran.

Secara rinci masing-masing mukjizat para rasul yang 25 adalah sebagai berikut:

NO NAMA RASUL UMAT MUKJIZAT

1 Adam as. Tidak memiliki umat

(hanya keluarganya)

- Manusia pertama di bumi

- Siti Hawa diciptakan oleh Allah dari tulang

rusuk Nabi Adam

2 Idris as. Bani Qabil di Babul,

Irak dan Memphis

- Nabi yang mampu menulis dengan pena

- Dibawa ke surga oleh Allah tanpa

mengalami kematian

3 Nuh as. Bani Rasib di wilayah

selatan Irak

Membuat perahu (kapal) di musim kemarau

panjang dan dapat menyelamatkan siapapun

yang mau naik kapal tersebut

4 Hud as. Kaum ‘Ad di Ahqaf,

Yaman

Badai gurun selama 7 hari 7 malam sebagai azab

Allah atas kaum ‘Ad yang tidak mau bersyukur

Page 17: KHUTBAH, TABLIG DAN DAKWAH...Secara bahasa, khutbah berasal dari B. Arab ة بط خ – ب طΩ ϴ – ب طخ yang artinya berbicara, ceramah nasihat, atau berpidato. Secara istilah

NO NAMA RASUL UMAT MUKJIZAT

dan melanggar perintah Allah

5 Saleh as. Kaum Tsamud di

Semenanjung Arab

Pukulan telapak tangannya yang dapat

mengeluarkan seekor unta betina dari dalam

bebatuan

6 Ibrahim as. Bangsa Kaldea di

Kaldaniyyun, Irak

Selamat dari kobaran api pasukan Raja Namrud

7 Luth as. Kaum Sadum dan

Amurah di Syam,

Palestina

Badai yang membinasakan umatnya karena

menolak ajaran Allah dan selalu melakukan

homoseksual (sodomi)

8 Ismail as. Penduduk Amaliq, Bani

Jurhum, dan Qabilah

Yaman, Mekah

- Hentakan kakinya saat bayi memancarkan

air zam zam

- Selamat dari sembelihan ayahnya karena

diganti domba dari surga

- Kisah pelemparan batu oleh Nabi Ismail

kepada setan diabadikan menjadi wajib haji

(yakni melempar jumrah)

9 Ishaq as. Kaum Kan’an di

wilayah Khalil,

Palestina

- Berita kelahirannya datang langsung dari

malaikat kepada Nabi Ibrahim dan Siti

Sarah ketika hendak menghancurkan umat

Nabi Luth

- Keterampilan berdakwah

10 Ya’qub as. Kan’an di Syam - Pemikirannya yang sangat berpengaruh

kepada para rasul sebelum Nabi

Muhammad, kepada kaum Yahudi dan

Nasrani

11 Yusuf as. Hyksos dan Kan’an di

Mesir

- Dapat mentakwilkan mimpi

- Ketampanannya yang sangat menggoda

12 Ayyub as. Bani Israel dan Bangsa

Amoria di Horan, Syiria

- Kesabarannya dalam menghadapi ujian

- Tapakan kakinya ke tanah yang dapat

mengeluarkan air dan dapat menyembuhkan

sakit kulit yang diderita selama 80 tahun

13 Zulkifli as. Bangsa Amoria di

Damaskus

Kesabarannya yang luar biasa menjadikannya

seorang raja

14 Syu’aib as. Kaum Rass, Negeri

Madyan dan Aykah

Petir dan kilat sebagai azab Allah yang

menghanguskan masyarakat Madyan karena

menolak dakwahnya

15 Musa as. Bangsa Mesir kuno dan

Bani Israel di Mesir

- Tangan yang mengeluarkan cahaya

- Tongkat berubah jadi ular

- Tangkat membelah lautan

- Kitab Taurat

16 Harun as. Bangsa Mesir kuno dan

Bani Israel di Mesir

Kepandaian berdakwah dan berdiplomasi

17 Daud as. Bani Israel di Palestina - Berbicara dengan burung

- Suara yang sangat merdu

- Membengkokkan besi dengan tangan

- Raja yang sangat adil dan bijaksana

- Gempa yang menewaskan seluruh penduduk

karena melanggar hari Sabat (Sabtu)

- Kitab Zabur

18 Sulaiman as. Bani Israel di Palestina - Berkomunikasi dengan jin dan binatang

- Mengendarai angin

- Raja yang sangat adil, kaya raya dan

kekuasannya mencakup bangsa Jin

19 Ilyas as. Funisia dan Bani Israel

di Ba’labak, Syam

- Dibawa ke surga oleh Allah tanpa

mengalami kematian

- Bencana kekeringan kepada umatnya

20 Ilyasa’ as. Bani Israel dan Kaum - Menghidupkan orang mati

Page 18: KHUTBAH, TABLIG DAN DAKWAH...Secara bahasa, khutbah berasal dari B. Arab ة بط خ – ب طΩ ϴ – ب طخ yang artinya berbicara, ceramah nasihat, atau berpidato. Secara istilah

NO NAMA RASUL UMAT MUKJIZAT

Amoria di Panyas,Syam - Bencana kekeringan kepada umatnya

21 Yunus as. Bangsa Assyria di

Ninawa, Irak

Hidup di perut seekor ikan paus

22 Zakaria as. Bani Israel di Palestina Dikaruniai anak pada usia 100 tahun (yaitu Nabi

Yahya as.)

23 Yahya as. Bani Israel di Palestina Keteguhan hati dalam berdakwah, terutama

ketika melarang seorang paman menikah dengan

keponakannya sendiri

24 Isa as. Bani Israel di Palestina - Berbicara ketika baru lahir

- Menghidupkan orang mati

- Membuat burung yang hidup dari tanah liat

- Menyembuhkan buta

- Mendatangkan makanan dari langit

- Selamat dari penyaliban

- Kitab Injil

25 Muhammad

saw.

Seluruh umat manusia

dan bangsa jin sampai

hari kiamat

- Mengeluarkan air dari sela-sela jarinya

- Peristiwa Isra dan Mi’raj

- Penutup para nabi dan rasul

- Membelah bulan dan mengembalikkannya

seperti semula

- Awan sejuk yang selalu menaunginya ketika

berjalan

- Kitab Al-Qur’an

- Dan lain sebagainya

E. Silsilah Para Nabi dan Rasul Allah

Para nabi dan rasul, seluruhnya manusia terbaik pilihan Allah yang mempunyai silsilah

atau garis keturunan orang-orang saleh. Secara rinci, silsilah tersebut dapat dilihat pada gambar

berikut ini:

F. Rasul-Rasul Ulul Azmi

Page 19: KHUTBAH, TABLIG DAN DAKWAH...Secara bahasa, khutbah berasal dari B. Arab ة بط خ – ب طΩ ϴ – ب طخ yang artinya berbicara, ceramah nasihat, atau berpidato. Secara istilah

Dalam mendakwahkan agama Allah, para rasul ada yang dihadapkan pada tantangan,

rintangan dan ancaman yang luar biasa. Dari 25 nabi dan rasul di atas, hanya ada 5 rasul yang

termasuk rasul ulum azmi (memiliki keteguhan hati dan kesabaran yang sangat tinggi), yaitu:

c. Nabi Nuh as.

d. Nabi Ibrahim as.

e. Nabi Musa as.

f. Nabi Isa as.

g. Nabi Muhammad saw.

Para rasul ulul azmi tersebut diabadikan oleh Allah di dalam QS. Al-Ahzab (33): 7:

Terjemah:

“dan (ingatlah) ketika Kami mengambil Perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu (sendiri) dari

Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka Perjanjian

yang teguh”. (QS. Al-Ahzab (33): 7)

Secara umum, rasul ulul azmi adalah yang mempunyai kriteria keteguhan hati yang kuat

disertai kesabaran yang tinggi dalam menghadapi rintangan dalam berdakwah. Secara rinci,

kriteria rasul ulul azmi adalah:

a. Memperoleh pengiktirafan Allah

b. Memiliki kesabaran yang tinggi

c. Senantiasa memohon kepada Allah agar kaumnya tidak diberikan azab

d. Senantiasa berdoa agar kaumnya diberikan hidayah

e. Memiliki tekad yang tinggi dalam berdakwah

f. Senantiasa bersyukur atas semua keadaan yang dianugerahkan Allah

G. Sifat Rasul-Rasul Allah

a. Siddiq, artinya benar dan jujur

b. Amanah, artinya dapat dipercaya

c. Tabligh, artinya menyampaikan ajaran dakwah risalahnya

d. Fathonah, artinya cerdas dan bijaksana

H. Tugas Rasul-Rasul Allah

a. Menegakkan kalimat tauhid (mengesakan Allah)

b. Menyeru umat manusia agar menjauhkan diri dari thagut (sesembahan selain Allah)

c. Menyampaikan kabar gembira, yaitu balasan surga bagi orang yang beriman

d. Menyampaikan peringatan, yaitu ancaman siksa neraka bagi orang yang kafir

I. Contoh Perilaku Beriman Kepada Rasul-Rasul Allah

a. Mengetahui dan menghafal nama-nama nabi dan Rasul yang wajib diketahui

b. Meyakini dan mengakui adanya kesamaan misi yang dibawa para rasul

c. Meyakini dan mengakui bahwa Nabi Muhammad saw. adalah rasul paling akhir

d. Menjadikan para rasul, khususnya Nabi Muhammad saw. sebagai idola dan teladan sepanjang

masa

e. Mengikuti jejak langkah para rasul, khususnya Nabi Muhammad saw.

f. Senantiasa bersikap jujur dan amanah serta berakhlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari

g. Senantiasa peka terhadap persoalan hidup dan terampil dalam mengatasinya

J. Hikmah Beriman Kepada Rasul-Rasul Alla

a. Menambah keimanan kepada Allah

b. Mempercayai kebenaran risalah para rasul

c. Mencintai para rasul di atas manusia dan makhluk lainnya

d. Mengikuti seluruh ajaran yang disampaikan para rasul, khususnya Nabi Muhammad saw.

e. Memperoleh teladan yang baik dalam segala aspek kehidupan

Page 20: KHUTBAH, TABLIG DAN DAKWAH...Secara bahasa, khutbah berasal dari B. Arab ة بط خ – ب طΩ ϴ – ب طخ yang artinya berbicara, ceramah nasihat, atau berpidato. Secara istilah

PRINSIP DAN PRAKTIK EKONOMI DALAM ISLAM

A. Pengertian Prinsip Ekonomi dalam Islam

Secara bahasa, kata ekonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikos (keluarga, rumah

tangga) dan nomos (aturan, norma, kaidah). Secara sederhana, ekonomi dapat diartikan sebagai

kaidah-kaidah dalam suatu keluarga atau rumah tangga. Dalam bahasa Arab, ekonomi sering

diterjemahkan dengan kata al-iqtishad (hemat, dengan penghitungan).

Pengertian ekonomi dalam Islam tentu tidak hanya diartikan sebagai aturan dalam suatu

rumah tangga, namun juga disertai dengan landasan dan asas keislaman yang bersumber dari Al-

Qur’an dan Al-Hadis. Pengertian seperti ini dapat dimaknai sebagai sebuah pengertian ekonomi

Islam atau ekonomi syariah. Dengan demikian, prinsip ekonomi Islam menggunakan asas

pendekatan normatif dan pendekatan positif yang sesuai dengan nilai-nilai syariat Islam, yaitu Al-

Qur’an, Al-Hadis dan Ijma’ para ulama.

B. Pengertian Praktik Ekonomi dalam Islam

Pada umumnya, praktik ekonomi Islam sama seperti praktik ekonomi barat, yaitu segala

bentuk aktivitas umat Islam yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi, seperti jual beli, sewa-

menyewa, utang-piutang, perbankan dan lain sebagainya. Namun, yang membedakan antara

praktik ekonomi Islam dan barat adalah dari sisi keadilan dan kesejahteraan masyarakat,

diantaranya adalah menghapus praktik riba atau bunga dalam sistem perekonomian.

C. Dasar Hukum Ekonomi Islam

QS. Al-Baqarah (2): 168:

Terjemahnya:

“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan

janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena Sesungguhnya syaitan itu adalah

musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah (2): 168).

QS. An-Nisa (4): 29:

Terjemahnya:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan

yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara

kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang

kepadamu.” (QS. An-Nisa (4): 29).

Hadis riwayat Bukhari dan Miqdam ra.:

ا من ان يأكل من عمل يده وان نبي الله داود عليه ما اكل احد طعاما قط خير

السالم كان يأكل من عمل يده )رواه البخاري(Terjemahnya:

“Tidak makan seseorang itu suatu makanan yang lebih baik daripada hasil usaha tangannya

(sendiri) dan sesungguhnya Nabi Allah Daud as. makan dari usaha tangannya sendiri.” (HR.

Bukhari).

D. Prinsip-Prinsip Ekonomi dalam Islam

2. Barang yang digunakan dalam transaksi ekonomi (produksi, konsumsi, distribusi dan investasi)

adalah barang halal, baik halal secara zatiyah (zat asalnya bukan termasuk najis, seperti

Page 21: KHUTBAH, TABLIG DAN DAKWAH...Secara bahasa, khutbah berasal dari B. Arab ة بط خ – ب طΩ ϴ – ب طخ yang artinya berbicara, ceramah nasihat, atau berpidato. Secara istilah

kotoran binatang dan lain sebagainya) maupun ‘aridiyah (zat barangnya dan cara

perolehannya halal).

3. Tidak mengandung unsur-unsur riba dalam bentuk apapun.

Firman Allah dalam QS. Ali Imran (3): 130:

Terjemahnya:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan Riba dengan berlipat ganda dan

bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.” (QS. Ali Imran (3):

130).

4. Tidak mengandung unsur-unsur garar (penipuan).

Firman Allah dalam QS. Asy-Syu’ara (26): 181

Terjemahnya:

“sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu termasuk orang- orang yang merugikan.”

(QS. Asy-Syu’ara (26): 181).

5. Kegiatan transaksi ekonomi terjadi karena adanya kemauan dari kedua belah pihak yang

bertransaksi

6. Dilakukan dengan cara yang baik

7. Diadministrasikan dengan tertib

Firman Allah dalam QS. Al-Baqarah (2): 282:

.....

Terjemahnya:

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu

yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. dan hendaklah seorang penulis di antara

kamu menuliskannya dengan benar……” (QS. Al-Baqarah (2): 282).

8. Dilakukan secara terencana dan profesional:

a. Mengutamakan faktor keahlian dalam mengelola ekonomi

b. Dilakukan dengan penuh amanah (tanggung jawab dan dapat dipercaya)

c. Dilakukan secara adil

9. Dilakukan untuk memperoleh laba atau keuntungan dunia dan akhirat

10. Ekonomi Islam menolak sistem monopoli

11. Zakat wajib dikeluarkan oleh pemilik ekonomi setelah mencapai nishab

E. Macam-Macam Praktik Ekonomi dalam Islam

1. Jual beli (bai’)

2. Pesanan (salam)

3. Perseroan (syirkah)

4. Investasi (qirad)

5. Paruhan kebun (musaqah)

6. Pinjam-meminjam (‘ariyah)

7. Jaminan (dhaman)

F. Jual Beli

Jual beli adalah proses tukar-menukar barang untuk memiliki dan memberi kepemilikan

dengan cara tertentu (akad). Adapun syarat dan rukun jual beli adalah sebagai berikut:

1. Adanya ‘aqid (penjual dan pembeli). Syaratnya:

a. Baligh

Page 22: KHUTBAH, TABLIG DAN DAKWAH...Secara bahasa, khutbah berasal dari B. Arab ة بط خ – ب طΩ ϴ – ب طخ yang artinya berbicara, ceramah nasihat, atau berpidato. Secara istilah

b. Berakal

c. Atas kehendak sendiri

d. Bukan orang yang ter-hajru, yaitu pemboros dan muflis (orang yang sedang pailit atau

bangkrut)

2. Adanya ma’qud ‘alaih (barang yang diperjualbelikan). Syaratnya:

a. Barang adalah milik sendiri

b. Barang dapat diserahterimakan

c. Barang ada manfaatnya

d. Barangnya suci (tidak najis)

e. Barangnya teridentifikasi, baik jenis, kualitas maupun keragamannya

3. Adanya sighat (akad jual beli atau ijab qabul). Syaratnya:

a. Dilakukan atas kehendak sendiri

b. Dilakukan secara langsung (tanpa perantara)

c. Dilakukan secara bersambung (ada komunikasi) dan tidak bermain-main

d. Tidak digantungkan dengan sesuatu yang lain

e. Tidak ada batasan waktu

Hal-hal terkait dengan jual beli:

a. Khiyar, adalah kebebasan antara penjual dan pembeli untuk meneruskan atau membatalkan

proses jual beli. Khiyar ada 3 macam, yaitu:

a. Khiyar majelis, yaitu khiyar yang ditentukan oleh tempat. Artinya, jika penjual atau

pembeli telah berpisah atau pergi, maka selesai sudah waktu khiyar majelis, sehingga ia

boleh melakukan jual beli dengan orang lain. Tetapi jika belum berpisah, tidak boleh

penjual melakukan transaksi dengan orang lain.

b. Khiyar syarat, yaitu ditentukan oleh syarat yang ditentukan antara penjual dan pembeli.

Masa berlakunya adalah 3 hari 3 malam. Pada masa khiyar syarat, barang tidak boleh

ditawarkan kepada orang lain, kecuali sudah melewati batas waktu tadi.

c. Khiyar ‘aibi, yaitu ditentukan oleh ada atau tidaknya cacat pada barang yang

diperjualbelikan.

b. Riba’, artinya tambahan. Riba sering diistilahkan dengan bunga (bank), biasanya terjadi dalam

proses jual beli, sewa-menyewa dan hutang-piutang. Riba ada 3 macam:

a. Riba’ nasi’ah, terjadi dalam proses jual beli atau utang piutang

b. Riba’ fadhl, terjadi dalam proses jual beli atau tukar-menukar barang

c. Riba’ yad, terjadi khusus dalam proses jual beli

G. Kerja Sama Ekonomi Islam

1. Syirkah

Secara bahasa, syirkah artinya bersekutu, sedangkan menurut istilah adalah suatu kerja

sama antara dua orang atau lebih dalam suatu usaha dengan modal, sistem kerja dan

pembagian hasil yang telah ditentukan dan disepakati oleh semua anggota. Syirkah dapat

dibagi menjadi dua macam, yaitu:

a. Syirkah ‘ainan (serikat harta)

Adalah kerja sama antara dua orang atau lebih dengan cara memberikan sejumlah

hartanya sebagai modal yang akan dikelola dalam suatu usaha demi mendapatkan

keuntungan dari kerja samanya. Dalam kehidupan modern, syrikah ini dapat berbentuk

Perseroan Terbatas (PT), Perseroan Tertutup dan Perseroan Firma. Rukun dan syaratnya

adalah sebagai berikut:

1) Ada sighat (lafal akad)

2) Ada orang yang berserikat, syaratnya adalah baligh, berakal sehat, merdeka dan atas

kehendak sendiri

3) Ada harta yang diberikan sebagai modal, syaratnya:

a) Modal hendaklah berupa uang (emas atau perak) atau barang yang dapat

ditimbang atau ditukar, seperti beras, gula, dan lain sebagainya

b) Dua modal dari kedua belah pihak hendaklah dicampur sebelum akad sehingga

kedua barang itu tidak dapat dipisahkan lagi

c) Ada pokok pekerjaannya

Page 23: KHUTBAH, TABLIG DAN DAKWAH...Secara bahasa, khutbah berasal dari B. Arab ة بط خ – ب طΩ ϴ – ب طخ yang artinya berbicara, ceramah nasihat, atau berpidato. Secara istilah

b. Syrikah ‘abdan atau syirkah amal (serikat kerja atau jasa)

Adalah suatu kerja sama antara dua orang atau lebih yang memiliki kemampuan modal

atau keterampilan untuk melakukan usaha tertentu dengan keuntungan dibagi sesuai

perjanjian. Syirkah ‘abdan dapat berupa:

1) Qirad atau mudharabah (investasi), yaitu suatu akad untuk menyerahkan modal

kepada seseorang guna melakukan jenis usaha tertentu dengan keuntungan dibagi

sesuai perjanjian dan modal kembali kepada pemilik modal. Syaratnya adalah:

a) Adanya modal berupa uang atau barang

b) Adanya usaha tertentu, seperti dagang atau perusahaan

c) Adanya pembagian keuntungan atau kerugian secara bersama-sama sesuai

perjanjian

d) Adanya kedewasaan antara dua belah pihak (pemilik dan penerima modal)

2) Musaqah (pembagian hasil kebun), adalah suatu akad antara pemilik kebun dengan

penggarap untuk mengolah kebun dengan penghasilan dibagi sesuai perjanjian.

3) Muzaro’ah adalah suatu akad antara pemilik tanah (berbentuk sawah atau ladang)

dengan penggarap untuk mengolah tanah dengan penghasilan dibagi sesuai perjanjian

dengan ketentuan bahwa bibit dan zakat dibebankan kepada penggarap.

4) Mukhabarah adalah suatu akad antara pemilik tanah (sawah atau kebun) dengan

penggarap untuk mengelola tanah dengan penghasilan dibagi sesuai perjanjian dengan

ketentuan bahwa bibit dan zakat dari pemilik tanah.

2. Perbankan

Menurut Undang-Undang Negara RI No. 10 Tahun 1998, bank adalah badan usaha yang

menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada

masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan

taraf hidup rakyat banyak. Bank ada dua macam, yaitu:

a. Bank umum, seperti BRI, BNI, BTN, Bank Mandiri, BCA, dan lain sebagainya. Dalam

praktiknya, jenis bank ini menerapkan sistem bunga. Bunga bank termasuk jenis riba

sehingga hukumnya haram bagi umat Islam. Hal ini sesuai fatwa MUI sebagai hasil

lokakarya pada tanggal 19-21 Agustus 1990 di Cisarua Bogor yang memutuskan bahwa

bunga bank hukumnya haram.

b. Bank Islam, seperti Bank Muamalat dan lain sebagainya. Dalam praktiknya, jenis bank ini

tidak menerapkan sistem bunga, tetapi menerapkan sistem bagi hasil, sehingga halal

hukumnya bagi umat Islam

Hukum umat Islam menggunakan jasa bank umum:

a. Halal atau boleh, tetapi sifatnya darurat. Artinya, umat Islam boleh menggunakan jasa bank

umum sepanjang bank Islam belum mampu memenuhi kebutuhan umat Islam secara

keseluruhan dengan mudah.

b. Haram, apabila bank Islam sudah mampu dengan mudah memenuhi kebutuhan umat Islam.

Ukuran mampu adalah keberadaan bank Islam sudah seperti bank umum, yakni ada di

setiap pelosok nusantara.

3. Asuransi

Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) bab 9 pasal 246 tentang

Asuransi atau Pertanggungan, dijelaskan bahwa asuransi adalah suatu perjanjian dimana

seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung dengan menerima suatu

premi untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan, atau

kehilangan keuntungan yang diharapkan yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa

tertentu. Asuransi dapat dibedakan menjadi:

a. Asuransi kesehatan

b. Asuransi pendidikan

c. Asuransi kecelakaan kerja

d. Asuransi properti dan kendaraan

e. Asuransi jiwa

Hukum umat Islam menggunakan asuransi:

a. Menurut Sayyid Sabiq, Abdullah Al-Qalqi, Yusuf Qardhawi dan Muhammad Bakhil Al-

Muth’i berpendapat bahwa segala jenis asuransi hukumnya haram, karena:

Page 24: KHUTBAH, TABLIG DAN DAKWAH...Secara bahasa, khutbah berasal dari B. Arab ة بط خ – ب طΩ ϴ – ب طخ yang artinya berbicara, ceramah nasihat, atau berpidato. Secara istilah

1) Asuransi sama dengan judi

2) Asuransi mengandung unsur-unsur yang tidak pasti

3) Asuransi mengandung unsur riba

4) Asuransi mengandung unsur pemerasan, karena pemegang polis apabia tidak bisa

melanjutkan pembayaran preminya maka akan hilang atau dikurangi

5) Premi yang sudah dibayar akan diputar dalam praktik-praktik riba

6) Asuransi termasuk jual beli atau tukar-menukar mata uang tidak tunai

7) Hidup dan mati manusia dijadikan objek bisnis, dan sama halnya dengan mendahului

takdir Allah.

b. Menurut Abdul Wahab Khalaf, Mustafa Akhmad Zarqa, M. Yusuf Musa dan Abdurrahman

Isa, mengatakan bahwa asuransi konvensional hukumnya boleh, karena:

1) Tidak ada nash (Al-Qur’an dan hadis) yang melarang asuransi

2) Ada kesepakatan dan kerelaan antara kedua belah pihak

3) Saling menguntungkan kedua belah pihak

4) Asuransi dapat menanggulangi kepentingan umum, sebab premi yang terkumpul dapat

diinvestasikan untuk proyek-proyek yang produktif

5) Asuransi termasuk akad mudharabah (bagi hasil)

6) Asuransi terasuk koperasi (syirkah ta’awuniyah)

7) Asuransi dianalogikan (diqiyaskan) dengan sistem pensiun, seperti taspen.

c. Menurut M. Abu Zahrah, berpendapat bahwa asuransi yang bersifat komersial hukumnya

haram, sedangkan asuransi yang bersifat sosial hukumnya halal atau boleh.

d. Asuransi hukumnya syubhat, artinya belum jelas antara halal dan haram karena tidak ada

dalil yang secara jelas menghalalkan atau mengharamkan. Di dalam Islam berlaku pedoman

bahwa sesuatu yang meragukan sebaiknya ditinggalkan.

Page 25: KHUTBAH, TABLIG DAN DAKWAH...Secara bahasa, khutbah berasal dari B. Arab ة بط خ – ب طΩ ϴ – ب طخ yang artinya berbicara, ceramah nasihat, atau berpidato. Secara istilah

PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM PADA

MASA KEJAYAAN

1. Faktor-Faktor yang Mendorong Perkembangan Peradaban Islam pada Masa Kejayaan

a. Dorongan semangat membaca

b. Ilmu berasaskan tauhid kepada Allah (bersumber dari Al-Qur’an)

c. Berpedoman pada Al-Qur’an dan Sunnah/Al-hadis

d. Keterbukaan dan kreativitas umat Islam yang diwujudkan melalui sikap selalu ingin tahu

e. Adanya gerakan penerjemahan buku-buku Yunani dan lain-lain ke dalam Bahasa Arab

2. Perkembangan Peradaban Islam pada Masa Khulafaur Rasyidin

Masa kekuasaan khulafaur rasyidin dimulai sejak khalifah Abu Bakar ash-Shiddiq,

yang dilanjutkan oleh Umar bin Khattab, lalu Usman bin Affan dan terakhir Ali bin Abi

Thalib. Pengembangan agama Islam yang dilakukan pada masa yang relatif singkat (632 – 661

M) telah membuahkan hasil yang gemilang. Dari hanya wilayah Arab, ekspansi kekuasaan

Islam menembus memasuki wilayah Afrika, Syuriah, Persia, Bizantium dan India. Selain itu,

beberapa peradaban yang telah dicapai antara lain:

a. Munculnya gerakan pemikiran Islam

1) Menjaga keutuhan Al-Qur’an dan mengumpulkannya dalam bentuk mushaf pada

zaman Abu Bakar

2) Memberlakukan mushaf standar pada masa Usman bin Affan

3) Pengiriman para sahabat dalam menyiarkan Islam ke berbagai pelosok negeri untuk

mengajarkan Al-Qur’an dan sunnah pada zaman Usman bin Affan

4) Islam pada masa awal tidak mengenal pemisahan antara dakwah dan negara, antara

dai maupun panglima. Para khalifah adalah para penguasa, imam sholat, hakim yang

adil dan juga panglima perang

b. Terbentuknya organisasi negara dan lembaga-lembaga pemerintahan

1) Lembaga politik. Diantaranya, khilafah (jabatan kepala negara), wizarah (kementrian

negara) dan kitabah (sekretaris negara)

2) Lembaga tata usaha negara. Diantaranya, idaarotul aqoolim (pengelolaan

pemerintahan daerah) dan diiwan (perngurusan departemen) seperti diiwan kharraj

(kantor urusan keuangan), diiwan rosaail (kantor urusan arsip), diiwan bariid (kantor

urusan pos), diiwan syurthah (kantor urusan kepolisian) dan departemen lainnya

3) Lembaga keuangan negara. Termasuk di dalamnya adalah masalah ketentaraan, baik

angkatan darat dan laut, serta perlengkapan dan persenjataannya

3. Perkembangan Peradaban Islam pada Masa Bani Umayyah

Masa pemerintahan Bani Umayyah terkenal sebagai masa yang agresif, dimana

perhatian tertumpu pada usaha perluasa wilayah dan penaklukan yang terhenti sejak zaman

dua khulafaur rasyidin terakhir. Masa kekuasaan Bani Umayyah selama 90 tahun dengan 14

khalifah, yaitu:

1. Muawiyah bin Abi Sufyan : 41 – 60 H / 661 – 679 M

2. Yazid bin Muawiyah : 60 – 64 H / 679 – 683 M

3. Muawiyah bin Yazid : 64 H / 683 M

4. Marwan bin Hakam : 64 – 65 H / 683 – 684 M

5. Abdul Malik bin Marwan : 65 – 86 H / 684 – 705 M

6. Al-Walid bin Abdul Malik : 86 – 96 H / 705 – 714 M

7. Sulaiman bin Abdul Malik : 96 – 99 H / 714 – 717 M

8. Umar bin Abdul Aziz : 99 – 101 H / 717 – 719 M

9. Yazid bin Abdul Malik : 101 – 105 H / 719 – 723 M

10. Hisyam bin Abdul Malik : 105 – 125 H / 723 – 742 M

Page 26: KHUTBAH, TABLIG DAN DAKWAH...Secara bahasa, khutbah berasal dari B. Arab ة بط خ – ب طΩ ϴ – ب طخ yang artinya berbicara, ceramah nasihat, atau berpidato. Secara istilah

11. Al-Walid II bin Yazid II : 125 – 126 H / 742 – 743 M

12. Yazid bin Walid bin Malik : 126 H / 743 M

13. Ibrahim bin Al-Walid II : 126 – 127 H / 743 – 744 M

14. Marwan II bin Muhammad : 127 – 132 H / 744 – 750 M

Berikut ini beberapa perkembangan peradaban pada masa Bani Umayyah:

a. Ekspansi wilayah Islam, meliputi Afrika Utara, Jazirah Arab, Syuriah, Palestina, sebagian

Anatolia, Irak, Persia, Afganistan, India, dan sebagian wilayah Rusia, yaitu Turkmenistan,

Uzbekistan, Kirgiztan

b. Perubahan mata uang yang dipakai di negara-negara dudukan Islam. Sebelumnya adalah

mata uang Bizantium dan Persia yakni dinar dan dirham. Abdul Malik mencetak uang

sendiri di tahun 659 M dengan kata-kata tulisan Arab.

c. Bidang politik dan kenegaraan. Mengangkat Majelis Penasihat sebagai pendamping dan

beberapa pembantu khalifah, yang meliputi kaatibur rosail (sekretaris administrasi dan

persuratan), kaatibul kharraj (sekretaris keuangan negara), kaatibul jundi (sekretaris

ketentaraan), kaatibul syurthah (sekretaris kepolisian) dan kaatibul qudhoot (sekretaris

hukum)

d. Bidang sosial, terjadinya hubungan bilateral dengan negara-negara taklukkan yang

memiliki tradisi luhur, seperti Persia, Mesir, Eropa dan lain sebagainya

e. Bidang seni, arsitektur atau seni bangunan Dome of The Rock (Qubbah ash-Shokhro) di

Yerussalem yang menjadi monumen terbaik yang hingga selalu dipuji orang. Katedral St.

John diubah menjadi Masjid Al-Aqsho, pembangunan Masjid Cordova, perbaikan dan

perluasan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, mendirikan istana-istana di padang pasir

seperti Qusayr Amrah dan Al-Mushtta sebagai tempat beristirahat

f. Bidang sastra, lahirnya tokoh-tokoh besar seperti Al-Anthal, Farazdaq, Jarir serta para

penyair Arab, diantaranya Umar bin Abi Rabi’ah (w. 719 M) dan Qays bin al-Mulawwah

yang lebih dikenal dengan nama Laila Majnun (w. 699 M)

g. Bidang ilmu pengetahuan, meliputi:

1) Bahasa Arab, selain menjadi bahasa resmi di pemerintahan, juga lahir tokoh gramatika

bahasa Arab (ilmu nahwu), yaitu Abul Aswad ad-Duali. Beliau telah memberi tanda

bacaan pada huruf-huruf hijaiyah berupa titik-titik khusus yang semula huruf-huruf

tersebut tidak bertitik

2) Marbad sebagai kota pusat kegiatan ilmu. Kota yang terletak di Damaskus dimana

berkumpul para pujangga, filusuf, ulama, penyair dan para cendekiawan

3) Ilmu qiroat, ilmu seni baca Al-Qur’an yang kemudian menjadi cabang ilmu syariat

yang sangat penting. Pada masa ini lahir ahli qiroat seperti Abdullah bin Qusair (w.

120 H) dan Ashim bin Abi Nujud (w. 127 H)

4) Ilmu hadis, yakni adanya usaha mengumpulkan hadis, menyelidiki asal-usulnya

hingga akhirnya menjadi suatu ilmu tersendiri. Tokoh yang muncul adalah

Abdurrahman bin Amr Al-Auza’I (w. 159 H), Hasan Basri (w. 110 H), Ibnu Abi

Malikah (w. 119 H) dan Asya’bi Abu Amr Amir bin Syurahbil (w. 104 H)

5) Ilmu fiqih, yang menjadi cabang ilmu tersendiri. Diantara ahli fiqih adalah Sa’id bin

Musayyab, Abu Bakar bin Abdurrahman, Qasim bin Muhammad, Urwah bin Zubir

dan Kharijah bin Zaid

6) Ilmu nahwu, yakni ilmu yang mempelajari tata bahasa Arab. Ilmu diperlukan karena

bertambahnya orang-orang ‘Ajam (non-Arab) yang masuk Islam. Abul Aswad Ad-

Duali adalah tokoh penting dalam hal ini

7) Ilmu geografi (jugrofiyah) dan sejarah (tarikh). Kedua ilmu ini lahir pada masa Bani

Umayyah dan baru berkembang pada masa selanjutnya

8) Usaha penerjemahan buku-buku ilmu pengetahuan dari bahasa-bahasa lain ke dalam

bahasa Arab, namun usaha ini mulai berkembang pesat pada masa Dinasti Abbasiyah.

Tokoh pada masa ini adalah Khalid bin Yazid, seorang pangeran yang cerdas dan

ambisius. Ketika gagal memperoleh kursi kekhalifahan, ia menumpahkannya dalam

ilmu pengetahuan.

4. Perkembangan Peradaban Islam pada Masa Bani Abbasiyah

Pemerintahan Daulah Bani Abbasiyah dinisbatkan kepada Abbas, paman Rasulullah saw.

Dinasti ini didirikan pada tahun 132 H/750 M oleh khalifah pertama yang bernama Abdullah as-

Saffah bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas bin Abdul Muthallib atau yang lebih

dikenal dengan sebutan Abul Abbas As-Saffah. Kekuasaan Bani Abbasiyah berlangsung selama 5

Page 27: KHUTBAH, TABLIG DAN DAKWAH...Secara bahasa, khutbah berasal dari B. Arab ة بط خ – ب طΩ ϴ – ب طخ yang artinya berbicara, ceramah nasihat, atau berpidato. Secara istilah

abad, yaitu tahun 132 – 656 H/750 – 1258 M. Berdasarkan pola pemerintahan dan politik yang

diterapkan, para sejarawan biasanya membagi pemerintahan Bani Abbasiyah dalam 4 periode,

yaitu:

a. Masa Abbasiyah I (132 – 232 H / 750 – 847 M), yaitu sejak lahirnya dinasti sampai

meninggalnya Khalifah Al-Wasiq

b. Masa Abbasiyah II (232 – 334 H / 847 – 946 M), yaitu mulai Khalifah Al-Mutawakkil

sampai berdirinya Daulah Buwaihiyah

c. Masa Abbasiyah III (334 – 447 H / 946 – 1055 M), yaitu mulai berdirinya Daulah

Buwaihiyah sampai masuknya kaum Saljuk ke Baghdad

d. Masa Abbasiyah IV (447 – 656 H / 1055 – 1258 M), yaitu dimulai dari masuknya kaum

Saljuk ke Baghdad sampai jatuhnya Baghdad ke tangan bangsa Mongol di bawah pimpinan

Hulagu Khan

Pada masa empat periode tersebut, Dinasti Abbasiyah memiliki 37 khalifah. Namun, pada

saat bangsa Mongol menaklukkan kota Baghdad (656 H/1258 M), ada seorang pangeran

keturunan Abbasiyah yang berhasil lolos dari pembunuhan yang kemudian meneruskan

kekhalifahannya dengan gelar khalifah (tanpa kekuasaan duniawi yang bergelar Sultan) yang

berkuasa dalam bidang keagamaan di bawah pemerintahan kaum Mamluk di Kairo, Mesir.

Jabatan khalifah oleh keturunan Abbasiyah di Mesir berakhir dengan diambilnya jabatan itu oleh

Sultan Salim I dari Turki Usmani ketika menguasai Mesir tahun 1517 M.

Berikut daftar urutan khalifah Bani Abbasiyah pada masa empat periode:

1. Abul Abbas As-Saffah (Pendiri) : 749 – 754 M

2. Abu Ja’far Al-Mansur : 754 – 775 M

3. Abu Abdullah Muhammad Al-Mahdi : 775 – 785 M

4. Abu Muhammad Musa Al-Hadi : 785 – 786 M

5. Abu Ja’far Harun Ar-Rasyid : 786 – 809 M

6. Abu Abdullah Muhammad Al-Amin : 809 – 813 M

7. Abul Abbas Abdullah Al-Ma’mun : 813 – 833 M

8. Abu Ishaq Muhammad Al-Mu’tashim Billah : 833 – 842 M

9. Abu Ja’far Harun Al-Watsiq Billah : 842 – 847 M

10. Abu Fadhl Ja’far Al-Mutawakkil ‘Alallah : 847 – 861 M

11. Abu Ja’far Muhammad Al-Muntasir Billah : 861 – 862 M

12. Abul Abbas Ahmad Al-Musta’in Billah : 862 – 866 M

13. Abu Abdullah Muhammad Al-Mu’taz Billah : 866 – 869 M

14. Abu Ishaq Muhammad Al-Muhtadi Billah : 869 – 870 M

15. Abul Abbas Ahmad Al-Mu’tamid ‘Alallah : 870 – 892 M

16. Abul Abbas Ahmad Al-Mu’tadid Billah : 892 – 902 M

17. Abu Muhammad Ali Al-Muktafi Billah : 902 – 905 M

18. Abul Fadhl Ja’far Al-Muqtadir Billah : 905 – 932 M

19. Abu Mansur Muhammad Al-Qahir Billah : 932 – 934 M

20. Abul Abbas Muhammad Ar-Radi Billah : 934 – 940 M

21. Abul Ishaq Ibrahim Al-Muttaqi Lillah : 940 – 944 M

22. Abul Qasim Abdullah Al-Mustakfi Billah : 944 – 946 M

23. Abul Qasim Al-Fadhl Al-Muti’ Lillah : 946 – 974 M

24. Abu Bakar Abdul Karim At-Thai’ Lillah : 974 – 991 M

25. Abul Abbas Ahmad Al-Qadir Billah : 991 – 1031 M

26. Abu Ja’far Abdullah Al-Qaim Biamrillah : 1031 – 1075 M

27. Abul Qasim Abdullah Al-Muqtadi Biamrillah : 1075 – 1094 M

28. Abul Abbas Ahmad Al-Mustadhir Billah : 1094 – 1118 M

29. Abu Mansur Al-Fadhl Al-Mustarsyid Billah : 1118 – 1135 M

30. Abu Ja’far Mansur Ar-Rasyid Billah : 1135 – 1136 M

31. Abu Abdullah Muhammad Al-Muqtafi Liamrillah : 1136 – 1160 M

32. Abul Mundzafar Yusuf Al-Mustanjid Billah : 1160 – 1170 M

33. Abu Muhammad Al-hasan Al-Mustadli Biamrillah : 1170 – 1180 M

34. Abul Abbas Ahmad An-Nasir Lidinillah : 1180 – 1225 M

35. Abu Nasr Muhammad Az-Zahir Biamrillah : 1125 – 1126 M

36. Abu Ja’far Mansur Al-Mustansir Billah : 1126 – 1242 M

37. Abu Ahmad Abdullah Al-Musta’sim Billah : 1242 – 1258 M

Berikut daftar urutan khalifah Bani Abbasiyah di Mesir:

Page 28: KHUTBAH, TABLIG DAN DAKWAH...Secara bahasa, khutbah berasal dari B. Arab ة بط خ – ب طΩ ϴ – ب طخ yang artinya berbicara, ceramah nasihat, atau berpidato. Secara istilah

1. Al-Mustanshir Billah : 1260 – 1262 M

2. Al-Hakim Biamrillah I : 1262 – 1301 M

3. Al-Mustakfi Billah I : 1301 – 1335 M

4. Al-Watsiq Billah I : 1335 – 1341 M

5. Al-Hakim Biamrillah II : 1341 – 1352 M

6. Al-Mu’tadid Billah I : 1352 – 1361 M

7. Al-Mutawakkil ‘Alallah I : 1361 – 1377 M

8. Al-Watsiq Billah II : 1383 – 1386 M

9. Al-Mu’tashim : 1386 – 1388 M

10. Al-Mutawakkil II : 1388 – 1405 M

11. Al-Musta’in Billah I : 1405 – 1412 M

12. Al-Mu’tadid Billah II : 1412 – 1441 M

13. Al-Mustakfi Billah II : 1441 – 1450 M

14. Al-Qaim Biamrillah : 1450 – 1454 M

15. Al-Mustanjid Billah : 1454 – 1479 M

16. Al-Mutawakkil ‘Alallah II : 1479 – 1487 M

17. Al-Mustamsik Billah : 1487 – 1508 M

18. Al-Mutawakkil III : 1508 – 1517 M

Kebijakan para khalifah Bani Abbasiyah berbeda dengan kebijakan Dinasti Umayyah.

Para khalifah Bani Umayyah lebih menekankan kepada perluasan wilayah, sedangkan Bani

Abbasiyah lebih memprioritaskan pada pembinaan peradaban dan kebudayaan Islam. Bani

Abbasiyah berhasil menyiapkan landasan bagi perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan dalam

Islam. Puncak kejayaannya terjadi pada masa khalifah Harun Ar-Rasyid (786 – 809 M) dan

anaknya Al-Ma’mun (813 – 833 M). Periode ini juga merupakan periode puncak keemasan

peradaban umat Islam. Saat itu, negara dalam keadaan makmur, kekayaan melimpah, keamanan

terjamin dan luas wilayahnya mulai dari Afrika Utara hingga India.

Dinasti Abbasiyah menjadikan kota Baghdad sebagai pusat peradaban dan ilmu

pengetahuan yang merupakan simbol dari kejayaan dinasti ini. Berikut beberapa peradaban Bani

Abbasiyah di bidang ilmu pengetahuan:

a. Ilmu Fiqih. Tokohnya yaitu Imam Abu Hanifah (w. 767 M), Imam Malik (w. 795 M), Imam

Syafi’i (w. 820 M) dan Imam Ahmad bin Hanbal (w. 855 M)

b. Ilmu Tafsir. Tokohnya yaitu Ibnu Jarir Ath-Thabari, Ibnu Athiyyah Al-Andalusi, Abu

Muslim Muhammad bin Bahar Isfahani

c. Ilmu Hadis. Imam Bukhari (w. 256 H), Imam Muslim (w. 261 H), Ibnu Majah, Abu Dawud,

An-Nasa’i, Al-Baihaqi

d. Ilmu Kalam (teologi). Tokohnya yaitu Abu Hasan Al-Asy’ari dan Abu Mansur Al-Maturidi

yang dikenal sebagai tokoh Asy’ariyah, Washil bin Atha dan Abul Huzail Al-Allaf yang

dikenal sebagai tokoh Mu’tazilah

e. Ilmu Tasawuf. Tokohnya yaitu Abdul Qadir Al-Jailani, Al-Hallaj, Al-Muhasibi

f. Ilmu Bahasa. Tokohnya yaitu Imam Sibawaih, Al-Kisa’i, Abu Zakariya Al-Farra. Ilmu

bahasa yang berkembang adalah ilmu nahwu, shorof, bayan, badi’ dan ‘arudh yang

kesemuanya merupakan cabang dari ilmu bahasa Arab

g. Ilmu Filsafat. Tokohnya yaitu Abu Ishaq Al-Kindi, Abu Nashr Al-Farabi, Ibnu Sina, Ibnu

Bajah, Ibnu Thufail, Imam Al-Ghazali, Ibnu Rusyd

h. Ilmu Kedokteran. Tokohnya yaitu Abu Zakariya Yahya bin Mesuwaih, Abu Bakar Ar-Razi,

Ibnu Sina

i. Ilmu Matematika. Tokohnya yaitu Al-Khawarizmi (pengarang kitab Aljabar) dan Abul Wafa

Muhammad bin Muhammad bin Ismail bin Abbas

j. Ilmu Farmasi. Tokohnya yaitu Ibnu Baithar (pengarang kitab Al-Mughni tentang obat-

obatan)

k. Ilmu Astronomi. Tokohnya yaitu Abu Mansur Al-Falaki, Jabir Al-Batani

l. Ilmu Fisika. Tokohnya yaitu Raihan Al-Biruni

m. Ilmu Kimia. Tokohnya yaitu Jabir bin Hayyan

n. Ilmu Geografi. Tokohnya yaitu Abul Hasan Al-Mas’udi, Ibnu Khurdazabah, Ahmad Al-

Yakubi, Abu Muhammad Al-Hasan Al-Hamadani

o. Ilmu Sosiologi. Tokohnya yaitu Ibnu Khaldun

p. Ilmu Sejarah. Tokohnya yaitu Ahmad bin Al-Ya’kubi, Ibnu Ishaq, Abdullah bin Muslim Al-

Qurtubah, Ibnu Hisyam, At-Thabari, Al-Maqrizi, Al-Baladzuri

Page 29: KHUTBAH, TABLIG DAN DAKWAH...Secara bahasa, khutbah berasal dari B. Arab ة بط خ – ب طΩ ϴ – ب طخ yang artinya berbicara, ceramah nasihat, atau berpidato. Secara istilah

q. Ilmu Sastra. Tokohnya yaitu Abu Nuwas, An-Nasyasi (pengarang buku Seribu Satu Malam)

5. Perkembangan Peradaban Islam pada Masa Dinasti Turki Usmani

Kerajaan Turki Usmani didirikan oleh suku-suku Turki di bawah pimpinan Usman di

barat laut Anatolia pada tahun 1299 M. Dinasti ini juga dikenal dengan nama Imperium

Ottoman berhasil memberikan pengaruh yang cukup baik dalam bidang ekspansi agama Islam

ke wilayah Eropa, Asia Kecil, Asia Tengah, Timur Tengah, Mesir dan Afrika Utara. Berikut

beberapa perkembangan peradaban pada masa Turki Usmani:

a. Bidang pemerintahan. Model pemerintahan Turki adalah kesultanan/kerajaan, kemudian

berubah menjadi negara Republik yang diproklamirkan pada tanggal 1 Nopember 1923 M

dengan presiden pertama Mustafa Kemal At-taturk (1881 – 1938 M) yang kemudian ia

dikenal sebagai pendiri Turki Modern

b. Bidang militer. Kekuatan Angkatan Laut Turki Usmani mencapai puncak kejaayaannya

sehingga mampu melakukan ekspansi sampai ke wilayah Eropa dan Asia

c. Bidang ilmu pengetahuan. Tidak begitu menonjol karena Turki Usmani merupakan

bangsa yang berdarah militer, sehingga lebih banyak memfokuskan diri dalam bidang

kemiliteran dan ekspansi wilayah. Meskipun demikian, beberapa usaha dalam bidang ini

adalah:

1) Melakukan modernisasi di bidang pendidikan dan pengajaran dengan memasukkan

kurikulum pengetahuan umum ke dalam lembaga-lembaga pendidikan Islam

2) Mendirikan lembaga pendidikan “Mektebi Ma’arif” untuk mencetak tenaga ahli di

bidang administrasi dan lembaga “Mektebi ‘Ulumi Edebiyet” untuk mencetak tenaga

ahli di bidang penterjemah bahasa

3) Mendirikan berbagai perguruan tinggi di bidangkedokteran, militer dan teknologi

d. Bidang kebudayaan. Tokoh penyair diantaranya Nafi’ (1582 – 1636 M), tokoh prosa

diantaranya Katip Celebi dan Evliya Celebi. Pengembangan seni arsitektur diantaranya

bangunan Masjid Al-Muhammadi, Masjid Agung Sultan Sulaiman, Masjid Aya Sophia,

dan lain sebagainya

6. Perkembangan Peradaban Islam pada Masa Dinasti Safawiyah

Dinasti Safawiyah berkuasa di daerah Persia antara tahun 1502 – 1722 M. Awalnya

merupakan gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, Azerbaijan. Nama tarekat ini diambil dari

nama pendirinya Safi Ad-Din, yang merupakan keturunan dari Imam Syiah ke-6, Musa Al-

Kazim. Beberapa perkembangan peradaban Islam pada masa Dinasti Safawiyah adalah:

a. Bidang ilmu pengetahuan. Tokohnya adalah Bahaudin Syaerazi seorang generalis ilmu

pengetahuan dan Muhammad Baqir bin Muhammad Damad seorang filusuf, ahli sejarah,

teolog dan seorang yang pernah mengadakan observasi mengenai kehidupan lebah

b. Bidang ekonomi. Dikuasainya kepulauan Hurmuz dan pelabuhan Gumrun yang kemudian

diubah menjadi Bandar Abbas yang merupakan salah satu jalur dagang laut antara Timur

dan Barat yang biasa diperebutkan oleh Belanda, Inggris dan Perancis.

c. Bidang arsitektur. Penguasa Dinasti Safawiyah berhasil menciptakan Isfahan menjadi

ibukota kerajaan yang sangat indah, dimana berdiri bangunan-bangunan besar dengan

arsitektur bernilai tinggi. Disebutkan terdapat 162 masjid, 48 akademi, 1802 penginapan

dan 273 pemandian umum

d. Bidang kesenian. Antara lain dalam bidang kerajinan tangan, keramik, karpet, permadani,

pakaian, tenunan, mode, tembikar dan benda seni lainnya

e. Bidang tarekat. Gerakan sufistik Safawiyah tidak hanya dalam bidang keagamaan, tetapi

juga dalam politik dan pemerintahan

Page 30: KHUTBAH, TABLIG DAN DAKWAH...Secara bahasa, khutbah berasal dari B. Arab ة بط خ – ب طΩ ϴ – ب طخ yang artinya berbicara, ceramah nasihat, atau berpidato. Secara istilah

PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA MODERN

(1800 M – SEKARANG)

A. Latar Belakang Perkembangan Islam pada Masa Modern

Abad ke-18 merupakan masa-masa sulit bagi umat Islam. Daulah Islamiyah mengalami

kemunduran yang ditandai dengan terpecahnya Daulah Islamiyah menjadi negara-negara kecil

yang ingin melepaskan diri. Perkembangan Islam pada masa modern terjadi sejak tahun 1800 M

sampai sekarang yang telah berjalan selama 214 tahun.

Kehidupan modern sangat membutuhkan sikap dan pola hidup maju bagi umat Islam,

dengan tanpa mengorbankan nilai-nilai keimanan dan keagamaan. Beberapa ciri manusia modern

menurut Alfin Taffler adalah:

1. Bertumpu pada paham positivisme sehingga pengembangan ilmu dan teknologi kurang

mempertimbangkan nilai-nilai etika dan agama

2. Mendorong manusia bersifat hedonisme dan konsumerisme, artinya kesejahteraan hidup

dilihat dari segi materi dan uang

3. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat cepat, sehingga manusia diperbudak

teknologi

4. Bersifat eksploitatif, artinya kemajuan iptek kurang memperhatikan dampak terhadap

lingkungan

B. Faktor-Faktor Perkembangan Islam Modern

1. Munculnya Renaissance Eropa

Hearsnaw yang dikutip Ahmad Syalabi (dalam Sejarah Peradaban Islam) pernah

berkata bahwa saat pertama kali Eropa melancarkan serangan terhadap umat Islam pada Perang

Salib, Eropa terkejut dengan peradaban yang dimiliki umat Islam saat itu. Peradaban Islam saat

itu lebih maju dari Eropa, sehingga mereka menyerap ilmu pengetahuan dari para ilmuwan

muslim. Kemajuan yang telah diperoleh Eropa tidak terlepas dari kontribus khazanah peradaban

Islam.

Setelah gencatan senjata dan perdamaian antara muslim dan Eropa disepakati pasca

Perang Salib, sejak itulah Eropa dan muslim hidup berdampingan dan terjadi interaksi sosial

sehingga peradaban Islam mampu mewarnai peradaban Eropa. Transfer peradaban Islam ke

Barat berlangsung melalui 3 jalur, yaitu:

a. Jalur Spanyol, yang merupakan salah satu pusat peradaban Islam pada masa Dinasti

Umayyah dalam bidang ilmu pengetahuan dan intelektual

b. Jalur Sisilia, yakni melalui mupalu di Italia Selatan. Palermo, ibukota pemerintahan Islam

di Sisilia walaupun tidak memiliki universitas akan tetapi dikenal sebagai pusat sains dan

teknologi

c. Jalur Perang Salib. Dalam perkembangannya, orang-orang Kristen banyak belajar tentang

berbagai disiplin ilmu yang sedang berkembang di dunia Islam saat itu.

Sejak abad ke-12 M, peradaban dan ilmu pengetahuan Islam mulai mempengaruhi

Eropa. Baru pada abad ke-14 renaissance Eropa lahir. Renaissance meruapakan gerakan

pemikiran dan kebangkitan kembali kebudayaan Yunani klasik di eropa melalui terjemahan-

terjamahan Arab yang dipelajari dan diterjemahkan kembali ke Bahasa Latin. Oleh karenanya,

Eropa dapat mencapai kejayaannya setelah renaissance tersebut.

2. Penjajahan Barat Atas Dunia Islam

Setelah munculnya renaissance pada abad ke-14 sampai abad ke-15 M, Eropa

mengalami kemajuan yang sangat pesat meninggalkan peradaban Islam yang sedang mengalami

kemunduran. Pada tahun 1492 M, Christopher Colombus menemukan Amerika dan Vasco da

Gama menemukan jalan ke Timur melalui Tanjung Harapan pada tahun 1498 M. Penemuan ini

meningkatkan kemajuan Eropa dalam bidang perdagangan.

Kedua penemuan tersebut tidak terlepas dari literatur peradaban Islam, terutama di

bidang Geografi tentang jalur-jalur laut. Melalui jalur laut pula, Eropa melakukan ekspansi

wilayah. Eropa menginginkan kekuasaan terhadap daerah yang disinggahinya dalam rangka

Page 31: KHUTBAH, TABLIG DAN DAKWAH...Secara bahasa, khutbah berasal dari B. Arab ة بط خ – ب طΩ ϴ – ب طخ yang artinya berbicara, ceramah nasihat, atau berpidato. Secara istilah

mendapatkan devisa bagi negaranya yang saat itu membutuhkan banyak dana untuk

mengembangkan ilmu pengetahuan.

a. Penjajahan Eropa terhadap Mughal di India

Pada tahun 1611 M, Inggris mendapatkan izin untuk menanamkan modal di India. Namun

pada tahun 1761 M, saat kerajaan Mughal dalam keadaan lemah, para pedagang Inggris di

sana melawan pemerintahan kerajaan. Sejak saat itulah, Inggris mulai berpengaruh terhadap

wilayah-wilayah di India. Dan pada tahun 1577 M, secara penuh kerajaan Mughal dapat

dikuasai walaupun mendapatkan perlawanan dari rakyat India yang dipelopori oleh gerakan

Wahabi.

b. Penjajahan Eropa terhadap Asia Tenggara

Di Asia Tenggara, negara-negara Eropa berusaha menguasai negara-negara di sana yang

tujuannya adalah untuk menghentikan laju perkembangan Islam dengan cara menguasai

dan memonopoli perdagangan dan politik. Pada tahun 1511 M, Malaka ditaklukkan oleh

Portugis di bawah pimpinan Alfonso Albuquerque dengan berbagai motif, antara lain

melanjutkan Perang Salib, penyebaran agama Kristen dan motif ekonomi dengan semboyan

Gospel, Gold and Glorie.

Pada tahun 1596 M, Belanda tiba di Banten yang dipimpin oleh van Cornelis de Houtman

dengan motif yang sama. Kemudian Inggris datang dan merebut kekuasaan Belanda dari

tanah Jawa pada tahun 1810 M. Pada tanggal 13 Agustus 1814 M, ditandatangani

perjanjian antara Inggris dan Belanda di London, sehingga Indonesia diserahkan kembali

kepada Belanda.

Selain Indonesia, Singapura juga pernah dijajah oleh Inggris pada tahun 1819 – 1823 M.

Demikian pula Filipina dijajah oleh Spanyol, kecuali wilayah Filipana Selatan.

C. Upaya Perkembangan Islam pada Masa Modern

Akibat adanya ekspansi wilayah yang dilakukan Eropa, menimbulkan kesenjangan antara

Islam dan Eropa, sehingga menyadarkan umat Islam bahwa mereka sudah jauh tertinggal

peradabannya. Beberapa upaya yang dilakukan dalam perkembangan Islam pada masa modern

diantaranya adalah:

1. Lahirnya gerakan pemurnian ajaran Islam

Gerakan ini menyerukan umat Islam untuk kembali kepada Al-Qur’an dan Hadis serta

menjauhkan diri dari berbagai bentuk bid’ah dan khurafat, karena hal tersebut dipandang

menyesatkan umat Islam. Gerakan ini juga melarang umat Islam untuk belajar dengan negara

Barat, karena kemajuan negara Barat jauh dari nilai-nilai Islam. Diantara gerakan pemurnian

ajaran Islam yang lahir pada abad modern adalah gerakan Wahabiyah di Saudi Arabia, gerakan

Syah Waliyullah di India dan gerakan Sanusiyah di Afrika Utara.

2. Kebangkitan Islam di bidang politik dan militer

Gagasan politik yang muncul pertama kali adalah gagasan Pan Islamisme (Persatuan Islam

Sedunia) yang mula-mula didengungkan oleh gerakan Wahabiyah dan Sanusiyah. Namun,

gagasan ini baru disuarakan dengan lantang oleh Jamaluddin Al-Afghani. Dan sebagai upaya

mewujudkan idenya, ia mendirikan Partai Nasional (Hizbul Wathan) di Mesir, memperjuangkan

pendidikan universal, menyelenggarakan kebebasan pers, dan lain sebagainya. Melalui upaya

seperti ini, Jamaluddin Al-Afghani kemudian dikenal sebagai bapak nasionalisme dalam Islam.

Selanjutnya di bagian negara Arab lainnya, terbentuk persatuan antara negara-negara Arab

karena kesamaan bahasa, yang terdiri dari Mesir, Syiria, Lebanon, Palestina, Irak, Hijaz, Afrika

Utara, Bahrain dan Kuwait. Semangat persatuan Arab semakin kuat karena Barat berusaha

mendirikan negara Yahudi di tengah-tengah bangsa Arab. Persatuan ini kemudian dikokohkan

dengan terbentuknya Liga Arab pada tanggal 12 Maret 1945.

Di Indonesia, partai politik besar yang menentang imperialisme adalah Sarekat Islam (SI) yang

didirikan pada tahun 1912 di bawah pimpinan HOS Tjokroaminoto. Partai ini merupakan

kelanjutan dari Sarekat Dagang Islam yang didirikan oleh H. Samanhudi tahun 1905. Tidak

lama kemudian, muncul partai-partai politik lainnya, seperti Partai Nasional Indonesia (PNI)

yang didirikan oleh Soekarno (1927), Pendidikan Nasional Indonesia (PNI baru) didirikan oleh

Moh. Hatta (1931), Persatuan Muslimin Indonesia (Permi) yang menjadi partai politik pada

tahun 1932 dipelopori oleh Mukhtar Luthfi.

Demikian pula organisasi-organisasi Islam di Indonesia turut berjasa dalam menentang

imperialisme, diantaranya adalah Muhammadiyah (1912) didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan,

Page 32: KHUTBAH, TABLIG DAN DAKWAH...Secara bahasa, khutbah berasal dari B. Arab ة بط خ – ب طΩ ϴ – ب طخ yang artinya berbicara, ceramah nasihat, atau berpidato. Secara istilah

Nahdhatul Ulama (NU) didirikan oleh KH. Hasyim Asy’ari tahun 1926, Persatuan Tarbiyah

Islam (Perti) tahun 1932 oleh Syekh Sulaiman Ar-Rasuli, dan lain-lain

3. Kebangkitan Islam di bidang Ilmu Pengetahuan, diantaranya menimba gagasan-gagasan

pembaharuan dan ilmu pengetahuan dari Barat. Seperti pengiriman para pelajar muslim oleh

penguasa Turki Usmani dan mesir ke negara-negara Eropa serta para pelajar India ke Inggris,

dilanjutkan dengan penerjemahan karya-karya Barat ke dalam Bahasa Arab.

4. Kemerdekaan negara-negara Islam dari Imperialisme

Berdirinya partai-partai politik Islam dipandang merupakan kekuatan baru sekaligus sebagai

modal umat Islam dalam mewujudkan negara Islam dari penjajahan. Diantara negara-negara

yang merdeka adalah:

a. Pakistan, merdeka dari penjajahan Inggris pada 15 Agustus 1947 dengan Presiden pertama

adalah Muhammad Ali Jinnah

b. Mesir, merdeka dari penjajahan Inggris tahun 1922 yang dipimpin oleh Raja Al-Faruq

c. Iraq, secara formal merdeka dari penjajahan Inggris tahun 1932. Namun, merdeka secara

utuh tahun 1958

d. Syiria, Yordania dan Lebanon, merdeka dari penjajahan tahun 1946

e. Negara-negara Afrika, seperti Libiya merdeka dari penjajahan tahun 1951, Sudan dan

Maroko tahun 1956, Al-Jazair tahun 1962. Bahkan hampir secara bersamaan merdeka pula

negara Yaman Utara, Yaman Selatan dan Emirat Arab.

f. Negara-negara di Asia Tenggara, seperti Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, Malaysia

tahun 1957, Brunei Darussalam tahun 1984.

D. Tokoh-Tokoh Pembaharuan Islam pada Masa Modern

1. Jamaluddin Al-Afghani

2. Muhammad Abduh

3. Muhammad Rasyid Ridha

4. Muhammad bin Abdul Wahab

5. Muhammad Ali Pasha

6. At-Tahtawi

7. Dan lain sebagainya

E. Contoh Perilaku Meneladani Perkembangan Islam pada Masa Modern

1. Membiasakan diri untuk melakukan evaluasi diri

2. Bersikap optimistis dalam menatap masa depan

3. Bekerja keras secara profesional

4. Menerapkan ilmu yang sempurna dalam meraih kesuksesan

F. Hikmah Mempelajari Perkembangan Islam pada Masa Modern

1. Islam tidak membenarkan sikap terlalu membanggakan diri terhadap generasi sebelumnya

2. Mendorong umat Islam untuk semangat berjuang

3. Mendorong umat Islam untuk meraih kemajuan yang hakiki

4. Mendorong umat Islam untuk memiliki prinsip hidup yang kuat

5. Mendorong umat Islam untuk memahami hakikat hidup dan kehidupan