Bab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XI
Kimia Sistem Koloid
description
Transcript of Kimia Sistem Koloid
BAB 9
SISTEM KOLOID
KIMIA
Copyright © 2013 | Kelompok 6All Rights Reserved
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering berjumpa dengan beberapa macam zat yang sukar digolongkan sebagai zat padat, cairan atau gas.. contoh zat-zat semacam itu anatara lain adalah susu, kanji, cat, asap, kabut, buih sabun dan karet busa.zat-zat di atas dalam ilmu kimia dinamakan koloid.
System koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspensi (campuran kasar). System koloid ini mempunyai sifat-sifat khas yang berbeda dari sifat larutan ataupun suspense.
Proses-proses di alam sekitar kita banyak berhubungan dengan system koloid, kegunaan dari cabang ilmu “kimia koloid” terdapat di berbagai bidang. Ketika mandi kita menggunakan sabun, sabun akan membentuk system koloid dengan kotoran yang melekat di tubuh kita. Warna merah pada lampu belakang mobil disebabkan oleh koloid selenium yang terkandung dalam kaca lampu itu.
Dalam bidang industry kimia koloid banyak dimanfaatkan pada pembuatan berbagai produk seperti keramik, plastic, tekstil, perekat, tinta, semen, karet, sabun, deterjen, obat-obatan, kosmetika, insektisida dan bahan-bahan makanan.
Fakta-fakta diatas membuktikan bahwa betapa besar peranan system koloid dalam kehidupan dan penghidupan umat manusia.
KOLOID
Perbedaan Larutan , Koloid , Suspensi
LARUTAN KOLOID SUSPENSI
HomogenHomogen jika menggunakan mikroskop ultra
Heterogen
Stabil Stabil Labil
<1nm 1-100nm >100nm
Tidak dapat disaring Saringan ultra Dapat disaring
jernih agak keruh Keruh
Tembus cahaya Agak keruh Keruh
Tembus cahaya Tembus cahaya Tidak tembus cahaya
1 fasa 1 fasa (mata)2 fasa (M. Ultra) 2 fasa
Air dengan gula Air dengan tanah liat Air dengan pasir
Fase Terdispersi
Fase Pendispersi
Sistem Koloid Contoh
Padat Padat Sol padat Kaca, gelas, intan
Padat Cair Sol cair Cat, tinta, lem
Padat Gas Aerosol padat Asap, debu
Cair Padat Emulsi padat Es, mentega, keju, jelly
Cair Cair Emulsi cair Susu, santan
Cair Gas Aerosol cair Awan, embun, kabut, hairspray
Gas Padat Buih / busa padat
Batu apung, spoon
Gas Cair Buih/ busa cair Busa
Macam – Macam Koloid
Sol > Terdispersi : Padat
Emulsi > Terdispersi : Cair
Buih > Terdispersi : Gas
Aerosol > Pendispersi : Gas
Gel > Terdispersi : Cair Yaitu Koloid yang setengah kaku
(antara padat dan cair) disebut gel
Terdispersi : Wujud Asli
Pendispersi : Wujud Yang Terlihat
1. Efek tyndallGejala terlihatnya berkas cahaya apabila diarahkan ke dalam suatu medium yang mengandung partikel koloid, disebut efek tyndall. Hal ini mula-mula diterangkan oleh john tyndall (1829-1893), seorang ahli fisika inggris. Tokoh ini berhasil menrangkan bahwa langit berwarna biru karena penghamburan cahaya pada daerah panjang gelombang biru oleh partikel2 oksigen dan nitrogen di udara.Efek tyndall dapat digunakan untuk membedakan system koloid dengan larutan sejati.. Partikel2 koloid akan menghamburkan cahaya itu ke segala arah, meskipun partikel2 koloidnya tidak tampak. Liat Animasinya yuk…
Sifat-Sifat Koloid
2.Gerak brownGerak brown ditemukan oleh Robert brown seorang ahli biologi inggris (1773-1858) gerak brown merupakan gerak acak (tidak beraturan) yang terjadi terus menerus dari partikel koloid. Gerak brown ini yang menyebabkan partikel terdispersi tersebar merata pada medium pendispersi dan tidak mengendap.Gerak brown ini pun membuktikan teori kinetic molekul, karena gerak tersebut adalah akibat tabrakan antara partikel2 koloid dengan molekul2 fasa pendispersinya yang tampak oleh mikroskop. Gerak brown akan makin hebat jika partikel2 koloid semakin kecil. Contoh : serbuk sari dalam air
Muatan koloid yang penting untuk dibahas dalam hal ini meliputi dual hal yaitu elektroforesis dan adsorpsi
3. Muatan Koloid
1. ElektroforesisPartikel2 koloid dapat bergerak dalam medan listrik
karena partikel ini bermuatan. Partikel koloid yang bermuatan negative akan akan menuju anoda (elektroda positif) dan sebaliknya partikel koloid yang bermuatan positif akan menuju katoda (elektroda negative) gejala ini disebut elektroforesis.partikel2 koloid akan dinetrakkan muatannya dan digumpalkan di bawah elektroda.
Cottrell. Contoh : Cerobong asap, penyaring debu, Cottrell
LIHAT YUK…
2. AdsorpsiPeristiwa penyerapan pada permukaan suatu zat disebut
adsorpsi. (jika penyerapan itu sampai ke bagian dalam bawah permukaan, istilahnya adalah adsorpsi). Suatu system koloid memiliki permukaan yang sangat luas. Contoh : Obat diare, pewarnaan tekstil, pemutihan gula, deodorant. Lihat Yuk…
4. KoagulasiPartikel2 koloid dapat mengalami
koagulasi (penggumpalan) dengan penambahan suatu elektrolit. Koloid yang bermuatan negative akan menarik ion positif (kation) sedangkan koloid yang bermuatan positif akan menarik ion negative (anion). Ion-ion tersebut akan membentuk selubung lapisan. Contoh : delta muara sungai, tawas, pembuatan karet dari lateks, pemanasan putih telur. Lihat Yuk!
6. Koloid PelindungAda pula system koloid yang
harus dilindungi dari proses koagulasi. Untuk itu, ke dalam koloid tersebut perlu ditambahkan suatu koloid yang lain. Koloid pelindung ini akan membentuk lapisan di sekeliling partikel koloid yang dilindungi.
Koloid pelindung banyak digunakan pada pembuatan es krim, tinta, cat, dan sebagainya, agar partikel2 koloidnya tidak mengendap.
Koloid pelindung yang berfungsi menstabilkan emulsi (system koloid dari dua cairan yang tak homogen) disebut zat pengemulsi. Contoh Gelatin pada es krim (tidak cepat cair) Kasein pada susu (tidak menggumpal)
7. Dialisis ( Penyaringan)Koloid dimasukkan ke dalam kantong
yang terbuat dari selaput semi permeable. Selaput ini dapat melewatkan molekul-molekul air dan ion-ion, tetapi tidak dapat dilewati oleh partikel-partikel koloid. Jika kantong yang berisi koloid ini dimasukkan ke dalam air, maka ion-ion pengganggu akan menembus selaput, masuk ke dalam air dan partikel2 koloid tetap berada dalam kantong. Proses dislisis dapat dipercepat dengan menggunakan air keras mengalir. Lihat Yuk…
Koloid liofil dan liofob
Dibagi menjadi 2 cara yaitu :
Cara Pembuatan Koloid
Kondensasi
Dispersi
Cara menghaluskan partikel suspensi atau kasar menjadi partikel berukuran koloid.
1. Cara mekanikDilakukan dengan penggerusan atau penggilingan, zat cair dengan
pengadukan kemudian didispersikan ke dalam medium pendispersi.
3. Cara PeptisasiDengan menggunakan zat pemeptisasi (zat kimia)
partikel yang kasar dipecah menjadi partikel koloid.
2. Cara busur bredigDua kawat logam yang berfungsi
sebagai elektroda dicelupkan ke dalam air, kemudian diberi loncatan listrik diantara kedua ujung kawat, sebagian logam akan mendebu ke dalam air dan jadilah partikel koloid.
+-
Partikel larutan diubah menjadi partikel besar yang berukuran koloid.1. Reaksi redoksSol belerang dapat dibuat dengan mengalirkan gas H2S ke dalam larutan SO2
2H2S(g) + SO2(aq) 2H2O(l) + 3S
2. Reaksi HidrolisisSol Fe (OH)3 dibuat dengan menambahkan larutan FeCl3 ke dalam air mendidih
FeCl3(aq) + 3H2O(l) Fe(OH)3(koloid) + 3HCl(aq)
3. Reaksi PengenceranSol AS2S3 dibuat dengan mengalirkan gas H2S ke dalam larutan asam asernit yang encer.
KOLOID ASOSIASI
Molekul sabun terdiri atas bagian yang kepala (polar) dan badan (nonpolar). Bagian polar adalah gugus hidrofil (tertarik ke air) dan bagian nonpolar adalah gugus hidrofob (takut air)
kain kotoran
(a) Kotoran atau bercak lemak pada bahan cucian
(b) Molekul sabun menarik kotoran dengan gugus nonpolarnya
(c) Kotoran mulai terangkat
(d) Kotoran didispersikan dalam air
Daya pengemulsi dari sabun dan detergen disebabkan gugus nonpolar dari sabun akan menarik partikel kotoran (lemak) dari bahan cucian kemudian mendispersikannya ke dalam air.
TERIMAKASIH
Disusun Oleh Kelompok 6
1. Loka Winda S P
2. Mariyatus Shiddiqi
3. Tri Khully ismayana
4. Tri Putri Rachmawati
5. Try Adi Anjoyo
LARU
TAN
KO
LOID
DAN
SU
SPEN
SI
Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa padatan dan fasa pendispersinya berupa padatan.
Sol Padat (Padat-Padat)
Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa padatan dan fasa pendispersinya berupa cairan.
Sol Cair (Padat-Cair)
Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa cairan dan fasa pendispersinya berupa padatan.
Emulsi Padat (Cair-Padat)
Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa cairan dan fasa pendispersinya berupa cairan
Emulsi Cair (Cair-Cair)
Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa padatan dan fasa pendispersinya berupa gas.
Aerosol Padat(Padat-Gas)
Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa cairan dan fasa pendispersinya berupa gas.
Aerosol Cair (Cair-Gas)
Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa gas dan fasa pendispersinya berupa padatan.
Busa Padat (Gas-Padat)
Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa gas dan fasa pendispersinya berupa cairan.
Busa Cair (Gas-Cair)
BUSA
+
-
+
Zat yang diendapkan
Gas-gas buangan yang berasap
Cottrel
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3-
3-
3-
3-
3-
+
++
+
++++
++
++ + ++
+
+
+
+ + ++
+
+++
Sol Fe(OH)3 dikelilingi ion Cl-
Sol Fe(OH)3 dikelilingi ion PO4
3-
KOAGULASI
DIALIS
IS-
--+
+
+
++
+
+
-
-
-
Cahaya
Larutan
Layar
Cahaya
Larutan
Layar
Larutan sejati meneruskan cahaya, berkas cahaya tidak kelihatan
Sistem koloid menghamburkan cahaya, berkas cahaya kelihatan
EFE
K T
YN
DA
LL