Kinetika enzim
-
Upload
uswatun-khasanah -
Category
Education
-
view
756 -
download
7
description
Transcript of Kinetika enzim
KINETIKA ENZIM
Anggota Kelompok
Uswatun Khasanah 141211131242 Ery Erawaty
141211131232 Kristian Widi A. 141211132004 Erni Safitrie
141211131231 Nur Sa’di 141211132001
Mengapa perlu mempelajari kinetika enzim? Kinetika, bersama dengan teknik yang lainnya
memerikan informasi berharga terhadap mekanisme kerja dari enzim
Dapat memberikan pengertian tentang peranan enzim dibawah kondisi yang terdapat di dalam sel dan tanggapan (respon) enzim terhadap perubahan dari konsentrasi metabolit.
Dapat membantu untuk memperlihatkan bagaimana aktivitas dapat dikendalikan, dimana mungkin memberikan hal-hal yang berharga terhadap mekanisme pengaturan dibawah kondisi fisiologis.
Cara memperoleh data kinetika enzim
Beberapa faktor yang harus diperhatikan untuk memperoleh data kinekita yang dapat dicapai
Substrat, buffer, dsb, sedapat mungkin harus mempunyai kemurnia yang tinggi
Harus diketahui dengan pasti bahwa sediaan enzim tidak mengandung suatu senyawa (atau enzim Yng Lin) Yng dapat mengganggu penentuan.
Enzim harus stabil
Parameter kinetika enzim
Berupa parameter Km dan Vmaks.
Parameter tersebut adalah nilai:
1. Untuk karakterisasi spesifitas enzim terhadap substrat tertentu.
2. Untuk menentukan antara mekanisme steady state atau kesetimbangan (equilibrium.
3. Untuk memperlihatkan peranan enzim dalam metabolism
Dalam reaksi enzim dikenal kecepatan reaksi hidrolisis, penguraian atau reaksi katalisasi lain yang disebut velocity (V).
Harga V dari suatu reaksi enzimatis akan meningkat dengan bertambahnya konsentrasi substrat [S], akan tetapi setelah [S] meningkat lebih lanjut akan sampai pada kecepatan yang tetap.
Pada konsentrasi enzim tetap (tertentu) harga V hampir linier dengan [S]. Pada kondisi dimana V tidak dapat bertambah lagi dengan bertambahnya [S] disebut kecepatan maksimum (Vmaks). (Wiesman, 1989)
Km merupakan konsentrasi substrat yang separuh dari lokasi aktifnya telah terisi, yaitu bila kecepatan reaksi enzim telah mencapai ½ Vmaks (Wiesman, 1989).
Menurut Fox (1991), nilai Km dapat digunakan dalam menentukan ukuran afinitas enzim-substrat (E-S), yang merupakan suatu indikator kekuatan ikatan kompleks E-S atau suatu tetapan keseimbangan untuk disosiasi kompleks E-S menjadi E dan S. Nilai Km kecil berarti kompleks E-S mantap, afinitas enzim tinggi terhadap substrat, sedangkan bila Km besar berlaku kebalikannya
Pengukuran aktivitas enzim :
Berdasar pada aktivitasnya.
1 IU, micromol P/menit Pada enzim tertentu :
1 IU, perobahan kepekatan pada 340nm sebesar 0,001 per menit
Kecepatan reaksi :
jumlah substrat yg diubah per satuan waktu
jumlah produk yg terbentuk per satuan waktu
Kurve Perjalanan dari suatu reaksi enzimatik
Kecepatan awal :
Pada waktu kadar substrat, produk dan enzim, suhu, pH dapat diketahui dengan tepat.
Pada awal reaksi
Pada waktu kurve perjalanan masih lurus biasanya berkurangnya substrat < 10%.
Cara mengukur kecepatan awal
Ambil bagian pada kurve perjalanan yang masih berupa garis lurus (pada awal reaksi). Kecepatan awal berbanding lurus dengan kadar enzim
Pengaruh kadar substrat terhadap reaksi enzimatik
Melakukan beberapa kali percobaan kondisi sama kecuali kadar substrat
Kadar substrat absis ( x ) Kecepatan awal Vo ordinat ( y ) Kurve berbentuk hiperbola
Persamaan Michaelis-Menten
Semakin tinggi konsentrasi substrat reaksi enzim semakin cepat, sampai mencapai kecepatan tetap.
Pengukuran Km dan Vmaks
The double-reciprocal Lineweaver-Burk plot is a linear transformation of the Michaelis-Menten plot (1/V0 versus 1/[S])
Double reciprocal atau Lineweaver-Burk plot
Pengaruh pH terhadap reaksi enzimatik pH mempengaruhi muatan Muatan mempengaruhi struktur enzim Selanjutnya akan mempengaruhi reaksi E S Akibatnya kecepatan reaksi dipengaruhi
Pengaruh Pha) Pepsin pH optimum 1,6b) Glukosa 6 fosfatase pH optimum 7,8
Pengaruh Temperatur
INHIBITOR
Berdasar ikatan enzim : inhibitor reversible inhibitor irreversibel
Berdasar sifat kinetika : inhibitor kompetitif inhibitor nonkompetitif
INHIBITOR KOMPETITIF
Selalu bersifat reversibel
Efeknya dapat dihilangkan dengan menambah substrat
Analog substrat : Strukturnya mirip substrat
Terikat di sisi aktif
Inhibitor tidak kompetitif
Inhibitor ini terjadi karena penghalang terbentuknya ES. Pada asumsi enzim dengan dua sisi pengikatan, satu untuk substrat dan yang lain untuk penghambat. Seperti halnya penghambatan kompetitif, laju reaksi penghambatan ini dapat ditentukan dengan penurunan persamaan massa sebagai berikut :
Inhibitor nonkompetitif :
a) Inhibitor nonkompetitif reversibel
Dapat berikatan dgn E bebas juga dengan ES komplek
Terikat pada sisi aktif
Strukturnya tidak mirip substrat
Inhibitor nonkompetitif irriversibel
Berikatan dgn enzim secara irriversibel, merubah seluruh konformasi enzim sehingga enzim menjadi inaktif. Secara kinetika mirip nonkompetitif reversible menurunkan Vmax Tidak menurunkan Km
Contoh : Hg++, Ag++, Ba++
Inhibitor oleh produk
Sebagian besar enzimatik menghasilkan produk berupa inhibitor.
Inhibitor ini dapat berbentuk kompetitif atau bukan kompetitif. Beberapa contoh menyajikan penghambatan reaksi
enzimatik oleh produk yang dihasilkan diantaranya adalah amiloglukosidase oleh glukosa, invertase oleh glukosa dan fruktosa, β-amilase oleh maltose, dan lain-lain. Jenis inhibitor ini disebut juga retroinhibition.
Daftar PustakaHanafi, M. 2010. Kinetika Enzim. https://mhanafi123.files.wordpress.
com/2010/01/ kinetika-enzim2.pdf (Diakses tanggal 19 Mei 2014)
Putra, Ganda G.P. 2009. Penentuan Kinetika Enzim Poligalakturonase (Pg) Endogenous dari Pulp Biji Kakao. Jurnal Biologi XIII (1) : 21-24
Simanjuntak, M.T. 2006. Diktat Kuliah Biokimia Pengantar Kinetika Enzim. Universitas Sumatera Utara, Medan.
Suryani, Ani. 2008. Kinetika Enzim. Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor