Kisah Motivasi Seorang Anak dan Pohon Apel

12
Kisah Seorang Anak Dan Pohon Apel BY : MONICA SAPUTRI

Transcript of Kisah Motivasi Seorang Anak dan Pohon Apel

Page 1: Kisah Motivasi Seorang Anak dan Pohon Apel

Kisah Seorang Anak Dan Pohon Apel

BY : MONICA SAPUTRI

Page 2: Kisah Motivasi Seorang Anak dan Pohon Apel

Suatu ketika, hiduplahsebatang pohon apelbesar dan anak lelakiyang senang bermain-main di bawah pohonapel itu setiap hari. Iasenang memanjatnyahingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di keteduhanrindang daun-daunnya. Anak lelaki itu sangatmencintai pohon apel itu. Demikian pula pohon apelsangat mencintai anakkecil itu.

Page 3: Kisah Motivasi Seorang Anak dan Pohon Apel

Waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kini telahtumbuh besar dan tidaklagi bermain-main dengan pohon apel itusetiap harinya. Suatuhari ia mendatangipohon apel. Wajahnyatampak sedih."Ayo ke sini bermain-main lagi denganku," pinta pohon apel itu.

Page 4: Kisah Motivasi Seorang Anak dan Pohon Apel

"Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohonlagi," jawab anak lelaki itu."Aku ingin sekali memilikimainan, tapi aku tak punyauang untuk membelinya."Pohon apel itu menyahut, "Duh, maaf aku pun tak punyauang... tetapi kau bolehmengambil semua buah apelkudan menjualnya. Kau bisamendapatkan uang untukmembeli mainankegemaranmu."Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buahapel yang ada di pohon danpergi dengan penuh suka cita. Namun, setelah itu anak lelakitak pernah datang lagi. Pohonapel itu kembali sedih.

Page 5: Kisah Motivasi Seorang Anak dan Pohon Apel

Suatu hari anaklelaki itu datang lagi. Pohon apel sangatsenang melihatnyadatang."Ayo bermain-main denganku lagi," katapohon apel."Aku tak punyawaktu," jawab anaklelaki itu.

Page 6: Kisah Motivasi Seorang Anak dan Pohon Apel

"Aku harus bekerja untukkeluargaku. Kamimembutuhkan rumah untuktempat tinggal. Maukah kaumenolongku?""Duh, maaf aku pun takmemiliki rumah. Tapi kau bolehmenebang semua dahanrantingku untuk membangunrumahmu," kata pohon apel.

Kemudian anak lelaki itumenebang semua dahan danranting pohon apel itu danpergi dengan gembira. Pohonapel itu juga merasa bahagiamelihat anak lelaki itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernahkembali lagi. Pohon apel itumerasa kesepian dan sedih.

Page 7: Kisah Motivasi Seorang Anak dan Pohon Apel

Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datanglagi. Pohon apel merasasangat bersuka citamenyambutnya."Ayo bermain-main lagideganku," kata pohonapel."Aku sedih," kata anaklelaki itu, "Aku sudah tuadan ingin hidup tenang. Aku ingin pergi berliburdan berlayar. Maukah kaumemberi aku sebuahkapal untuk pesiar?"

Page 8: Kisah Motivasi Seorang Anak dan Pohon Apel

"Duh, maaf aku tak punyakapal, tapi kau bolehmemotong batangtubuhku danmenggunakannya untukmembuat kapal yang kaumau. Pergilah berlayardan bersenang-senanglah."Kemudian, anak lelaki itumemotong batang pohonapel itu dan membuatkapal yang diidamkannya. Ia lalu pergi berlayar dantak pernah lagi datangmenemui pohon apel itu.

Page 9: Kisah Motivasi Seorang Anak dan Pohon Apel

Akhirnya, anak lelaki itu datanglagi setelah bertahun-tahunkemudian."Maaf anakku," kata pohon apelitu. "Aku sudah tak memilikibuah apel lagi untukmu.""Tak apa. Aku pun sudah takmemiliki gigi untuk mengigitbuah apelmu," jawab anak lelakiitu."Aku juga tak memiliki batangdan dahan yang bisa kaupanjat," kata pohon apel."Sekarang, aku sudah terlalu tuauntuk itu," jawab anak lelaki itu."Aku benar-benar tak memilikiapa-apa lagi yang bisa akuberikan padamu. Yang tersisahanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini," katapohon apel itu sambil menitikkanair mata.

Page 10: Kisah Motivasi Seorang Anak dan Pohon Apel

"Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang," kata anak lelaki, "Aku hanya membutuhkantempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah

setelah sekian lama meninggalkanmu.""Oooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akar

pohon tua adalah tempat terbaik untukberbaring dan beristirahat. Mari, marilah

berbaring di pelukan akar-akarku danberistirahatlah dengan tenang."

Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akarpohon. Pohon apel itu sangat gembira dan

tersenyum sambil meneteskan air matanya.

Page 11: Kisah Motivasi Seorang Anak dan Pohon Apel

Tahukah anda. Sebenarnya, pohon apel yang dimaksudkandi dalam cerita itu adalah kedua ibu dan bapak kita. Saatkita masih muda, kita suka bermain dengan mereka. Ketikakita meningkat remaja, kita perlukan bantuan merekauntuk meneruskan hidup. Kita tinggalkan mereka, danhanya kembali meminta pertolongan apabila kita di dalamkesusahan. Namun begitu, mereka tetap menolong kita danmelakukan apa saja asalkan kita bahagia dan gembiradalam hidup. Anda mungkin terfikir bahwa anak lelaki itubersikap kejam terhadap pohon apel itu, tetapi fikirkanlah, itu hakikatnya bagaimana kebanyakan anak-anak masa kinimelayani ibu-bapak mereka.Hargailah jasa ibu-bapak kepada kita. Jangan hanya kitamenghargai mereka semasa menyambut hari ibu dan haribapak setiap tahun.Belum ada kata terlambat untuk kembali berbakti kepadakedua orang tua kita, sekalipun mereka sudah tidak ada didunia yang fana ini…. Yuk kita mulai saat ini juga.

Page 12: Kisah Motivasi Seorang Anak dan Pohon Apel

TERIMA KASIH