Kitab sujud sahwi

5
Kitab Sujud Sahwi Bab Ke-1: Sujud Sahwi Apabila Berdiri dari Rakaat Kedua Shalat Fardhu (Tanpa Duduk Tasyahud Awal) (Aku berkata, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya hadits Abdullah bin Buhainah yang tercantum pada nomor 449 di muka.") Bab Ke-2: Apabila Melakukan Shalat Lima Rakaat (Aku berkata, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya hadits Ibnu Mas'ud yang tercantum pada nomor 224 di muka.") Bab Ke-3: Jika Bersalam Setelah Mendapat Dua Rakaat atau Tiga Rakaat, lalu Sujud (Sahwi) Dua Kali Seperti Sujudnya Shalat atau Lebih Lama dari Itu (Aku berkata, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya bagian dari hadits Abu Hurairah yang tertera pada nomor 268.")

Transcript of Kitab sujud sahwi

Page 1: Kitab sujud sahwi

Kitab Sujud Sahwi

Bab Ke-1: Sujud Sahwi Apabila Berdiri dari Rakaat Kedua Shalat

Fardhu (Tanpa Duduk Tasyahud Awal)

 

(Aku berkata, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan

isnadnya hadits Abdullah bin Buhainah yang tercantum pada nomor 449

di muka.")

 

Bab Ke-2: Apabila Melakukan Shalat Lima Rakaat

 

(Aku berkata, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan

isnadnya hadits Ibnu Mas'ud yang tercantum pada nomor 224 di muka.")

Bab Ke-3: Jika Bersalam Setelah Mendapat Dua Rakaat atau Tiga

Rakaat, lalu Sujud (Sahwi) Dua Kali Seperti Sujudnya Shalat atau

Lebih Lama dari Itu

 

(Aku berkata, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan

isnadnya bagian dari hadits Abu Hurairah yang tertera pada nomor 268.")

626. Sa'ad (bin Ibrahim) berkata, "Aku melihat Urwah ibnuz Zubair shalat

magrib dua rakaat, lalu salam dan berbicara. Kemudian shalat untuk

memenuhi yang tertinggal, dan bersujud dua kali. Ia, berkata,

'Demikianlah apa yang pernah dikerjakan oleh Nabi.'"[1]

 

Bab Ke-4: Orang yang Tidak Bertasyahud dalam Dua Sujud Sahwi

Page 2: Kitab sujud sahwi

Anas dan Aa-Hasan mengucapkan salam dan tidak membaca tasyahud

(dalam sujud sahwi).[2] Qatadah berkata, "Tidak perlu membaca tasyahud

(dalam sujud sahwi)."[3]

 

(Aku berkata, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan

isnadnya hadits Abu Hurairah yang diisyaratkan di muka.')

 

627. Dari Salamah bin 'Alqamah, ia berkata, "Aku bertanya kepada

Muhammad (bin Sirin), apakah dalam sujud sahwi itu membaca

tasyahud?" Muhammad menjawab, "Hal itu tidak terdapat dalam hadits

Abu Hurairah."[4]

 

Bab Ke-5: Orang yang Bertakbir dalam Kedua Sujud Sahwi

Bab Ke-6: Apabila Tidak Ingat Berapa Rakaat yang Sudah

Dikerjakan dalam Shalat, Hendaklah Bersujud Dua Kali Sambil

Duduk

 

(Aku berkata, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan

isnadnya hadits Abu Hurairah yang tercantum pada nomor 327.")

 

Bab Ke-7: Kelupaan dalam Shalat Fardhu dan Shalat Sunnah

Ibnu Abbas r.a. bersujud dua kali sesudah melakukan witir.[5]

 

(Aku berkata, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan

isnadnya bagian dari hadits Abu Hurairah yang diisyaratkan tadi.")

 

Page 3: Kitab sujud sahwi

Bab Ke-8: Jika Orang yang Sedang Shalat Diajak Bicara Lalu Ia

Memberi Isyarat dan Mendengarkan Pembicaraannya

628. Kuraib mengatakan bahwa Ibnu Abbas, Miswar bin Makhramah, dan

Abdurrahman bin Azhar mengirimnya supaya pergi ke tempat Aisyah.

Mereka berkata, "Sampaikanlah salam kami kepadanya dan tanyakanlah

kepadanya perihal dua rakaat sesudah shalat ashar. Katakanlah

kepadanya bahwa kami semua telah diberi tahu oleh seseorang bahwa

engkau (Aisyah) juga mengerjakan shalat sunnah dua rakaat sesudah

ashar itu. Padahal, engkau telah mendapatkan berita dari Nabi bahwa

beliau melarang melakukan shalat sunnah itu." Ibnu Abbas berkata, "Aku

pernah memukul orang yang bersama dengan Umar ibnul Khaththab

karena mengerjakan shalat sunnah dua rakaat sesudah mengerjakan

shalat ashar itu." Kemudian Kuraib berkata, "Lalu aku memasuki tempat

Aisyah. Aku menyampaikan apa yang diperintahkan oleh ketiga orang

itu." Maka, Aisyah berkata, "Bertanyalah kepada Ummu Salamah."

Kemudian Kuraib keluar dari tempat Aisyah dan menuju kepada tiga

orang yang mengutusnya tadi. Lalu, ia memberitahukan kepada mereka

apa yang dikatakan Aisyah itu. Kemudian mereka menyuruhnya kembali

kepada Ummu Salamah dengan maksud sebagaimana ketika mereka

menyuruhnya ke tempat Aisyah. Ummu Salamah berkata, "Aku

mendengar Nabi melarang shalat sesudah ashar. Kemudian aku melihat

beliau melakukan shalat itu setelah beliau selesai melakukan shalat

ashar. Kemudian beliau masuk dan di tempat aku ada beberapa wanita

Anshar, lalu aku mengutus seorang wanita (dan dalam satu riwayat:

pembantu laki-laki 5/117) kepada beliau. Aku katakan kepadanya,

'Berdirilah di samping beliau, katakan olehmu kepada beliau, 'Ummu

Salamah bertanya kepada engkau, "Wahai Rasulullah, aku mendengar

engkau melarang shalat dua rakaat sesudah shalat ashar ini, tetapi

engkau melakukannya?" Jika beliau mengisyaratkan dengan tangan

supaya engkau mundur, maka mundurlah dari beliau.' Lalu anak wanita

itu melakukannya. Nabi mengisyaratkan dengan tangan, kemudian aku

mundur dari beliau. Ketika beliau berpaling, beliau bersabda, 'Wahai putri

Page 4: Kitab sujud sahwi

Abu Umayyah, engkau menanyakan tentang dua rakaat sesudah shalat

ashar. Sesungguhnya orang-orang dari Abdul Qais datang kepadaku

(menyampaikan keislaman kaumnya), lalu mereka menyibukkan aku

(sehingga aku ketinggalan) dari dua rakaat sesudah zuhur. Maka, kedua

rakaat yang kukerjakan setelah shalat Ashar itulah sebagai gantinya.'"

Bab Ke-9: Memberi Isyarat dalam Shalat

 

Kuraib berkata dari Ummu Salamah dari Nabi saw.[6]