Ko Rio Retinitis

23
Korioretinitis DISKUSI DENGAN RESIDEN MINGGUAN

description

definisi, tanda gejala, penatalaksanaan

Transcript of Ko Rio Retinitis

Page 1: Ko Rio Retinitis

Korioretinitis

DISKUSI DENGAN RESIDEN MINGGUAN

Page 2: Ko Rio Retinitis

Korioretinitis adalah suatu proses inflamasi yang terdapat pada traktus uvea pada mata

Inflamasi biasanya disebabkan oleh infeksi virus kongenital, bakteri, atau protozoa padaneonatus.

Korioretinitis berhubungan dengan infeksikongenital seperti CMV cenderung untuk menjadi lebih stabil dan meningkat pada masa kanak-kanak, dimana korioretinitis berhubungan dengan toksoplasmosis

Page 3: Ko Rio Retinitis

Mortalitas/Morbiditas

Jika terjadi suatu kondisi dimana tidak berespon terhadap

pengobatan, chorioretinitis bisa menyebabkan kehilangan penglihatan

partial ataupun total. Morbiditas dapat menyebabkan kerusakkan sistem-

sistem organ utama, khususnya kerusakkan otak (contohnya;

keterlambatan perkembangan, seizures).

Page 4: Ko Rio Retinitis

Chorioretinitis pada pasien sampai 3 tahun dapat disebabkan oleh

sindorm samara seperti retinoblastoma atau leukemia. Penyebab

chorioretinitis pada kelompok umur ini adalah infeksi sitomegalovirus,

toksoplasmosis, sifilis, retinitis, herpes dan infeksi rubella.2

Dalam kelompok umur 4 – 15 tahun, penyebab chorioretinitis termasuk

toksokariasis, toksoplasmosis, uveitis intermediet, infeksi

sitomegalovirus, sindrom samara, panensefalitis sklerosis subakut dan

kurang sering infeksi bakteri atau fungi pada segmen posterior.2

Page 5: Ko Rio Retinitis

Korioretinitis mempengaruhi traktus uvea, yang terdiri atas iris, badan

siliar, dan koroid.)roses inflamasi se#ara umum diklasifikasikan

berdasarkan kompartemen terbanyak terrnasuk uveitis anterior dan

uveitis posterior

Inflamasi dari traktus uvea posterior dari mata se#ara umumadalah

koroiditis. Istilah korioretinitis atau retinokoroiditis digunakan !ika retina

ikut terkena.+agian okuler yang terkena bergantung dari organisme

penyebabnya

Page 6: Ko Rio Retinitis

Inflamasi dari traktus uvea posterior dari mata secara umum adalah koroiditis.

Istilah korioretinitis atau retinokoroiditis digunakan jika retina ikut terkena.

Bagian okuler yang terkena bergantung dari organisme penyebabnya

Korioretinitis fokal bilateral atau eksudatif yang luas atau panuveitis didapatkan

pada pasien dengan infeksi Toxoplasma gondii.Suatu lesi yang besar pada

koroid dengan inflamasi luas atau endoftalmitisdapat dilihat pada pasien

dengan Toxocara canis dimana keratitis interstitial atau iritis paling banyak

pada pasien dengan

Page 7: Ko Rio Retinitis

Etiologi

Uveitis Posterior (Chorioretinitis) dapat disebabkan oleh:6

Penyakit Infeksi

Virus

CMV, herpes simpleks, herpes zoster, rubella, rubeola, HIV, virus epstein barr, virus coxsackie, nekrosis retina akut

Bakteri

Mycobacterium tuberculosis, brucellosis, sifilis sporadic dan endemic, nocardia, neisseria meningitidis, mycobacterium avium-intracellulare, yersinia, dan borrelia (penyebab penyakit Lyme).

Page 8: Ko Rio Retinitis

Fungus

Candidia, histoplasma, cryptococcus, dan aspergillus.

Parasit

Toxoplasma, toxocara, cysticercus, dan onchoherca.

Penyakit Non Infeksi

Autoimun

Penyakit Behcet, syndrome vogt-koyanagi-harada, poliarteritis nodosa, oftalmia simpatis, vaskulitis retina

Keganasan

Sarcoma sel reticulum, melanoma maligna, leukemia, lesi metastatic

Etiologi tak diketahui

Sarkoidosis, koroiditis geografik, epitellopati pigment plakoid multifokal akut, retinopati “birdshot”, epitellopati pigment retina

Page 9: Ko Rio Retinitis

Chorioretinitis dapat terjadi akibat infeksi bakteri ataupun reaksi radang

lainnya. Proses inflamasi ini akan menyebabkan perubahan kondisi di

strukur uvea itu sendiri. Bila peradangan chorioretinitis terjadi di bagian

perifer, maka tidak akan mengganggu pada tajam penglihatan. Tajam

penglihatan pada keadaan inihanya terjadi pada akibat penyerbukan sel

radan ke dalam badan kaca atau media penglihatan.

Page 10: Ko Rio Retinitis

Bila peradangan mengenai daerah macula lutea, maka penglihatan akan

cepat menurun tanpa terlihat tanda kelainan dari luar. Biasanya radang

sentral ini disebabkan karena infeksi congenital akibat toxoplasmosis.

Akibat terbentuknya jaringan fibroblast, akan terbentuk jaringan

organisasi yang merusak seluruh susunan jaringan koroid dan retina.

Warna putih ini juga terjadi akibat sclera terlihat melalui koroid yang

menipis. Biasanya bersama-sama dengan keadaan ini terjadi pergeseran

pigmen koroid

Page 11: Ko Rio Retinitis

GEJALA

1.Penurunan penglihatan

Penurunan ketajaman penglihatan dapat terjadi pada semua jenis uveitis posterior dan karenanya tidak berguna untuk diagnosis banding.

2. Injeksi mata

Kemerahan mata tidak terjadi bila hanya segmen posterior yang terkena. Jadi gejala ini jarang pada toksoplasmosis dan tidak ada pada histoplasmosis.2

Page 12: Ko Rio Retinitis

3. Sakit

Rasa sakit terdapat pada pasien dengan sindrom nekrosis retina akut, sifilis, infeksi bakteri endogen, sikleritis posterior, dan pada kondisi-kondisi yang mengenai nervus optikus. Pasien toksoplasmosis, toksokariasis dan retinitis sitomegalovirus yang tidak disertai glaucoma umumnya tanpa rasa sakit pada mata. Penyakit segmen posterior noninfeksi lain yang khas tidak sakit adalah epiteliopati pigmen plakoid multifocal akut, koroiditis geografik dan sindrom Vogt-Koyanagi-Harada.

4. bintik terbang (floater)

5. fotofobia

Page 13: Ko Rio Retinitis

TANDA

Hipopion

Penyakit segmen posterior yang menunjukkan perubahan-perubahan peradangan dalam uvea

anterior disertai hipopion adalah leukemia, penyakit Behcet, sifilis, toksokariasis dan infeksi

bakteri endogen

Jenis uveitis

Uveitis granulomatoa anterior dapat disertai kondisi yang mengenai retina posterior dan koroid.

Sarkoidosis, tuberculosis, toksoplasmosis, sifilis, sindrom Vogt-Kayanagi-Harada dan oftalmia

simpatis dapat menimbulkan perubahan peradangan dalam segmen posterior mata dan umumnya

disertai KP “mutton fat”. Sebaliknya, uveitis posterior nongranulomatosa dapat menyertai

penyakit Behcet, epiteliopati pigmen plakoid multifocal akut, brucellosis, sarcoma sel retikulu dan

sindrom nekrosis retina akut.

Page 14: Ko Rio Retinitis

Glaucoma

Sindroma sekunder mungkin terjadi pada pasien sindrom nekrosis retina akut, toksoplasmosis,

tuberculosis atau sarkoiditis

Vitritis

Peradangan corpus vitreum dapat menyertai uveitis posterior. Peradangan dalam vitreum berasal

dari focus-fokus radang disegmen posterior mata. Peradangan dalam vitreus tidak terjadi pada

pasien koroiditis geografik atau histoplasmosis. Sedikit sel radang dalam vitreus terlihat pada

pasien sarcoma sel reticulum, infeksi

Page 15: Ko Rio Retinitis

Morfologi dan Lokasi Lesi

Retina

Retina adalah sasaran utama banyak jenis agen infeksi. Toksoplasmosis adalah contoh khas,

yang terutama menimbulkan retinitis dengan peradangan koroid didekatnya

Koroid

Pada pasien tuberculosis, koroid adalah sasaran utama proses granulomatosa yang juga

mengenai retina. pasien dengan dengan sindrom histoplasmosisokuler memiliki banyak lesi

mirip uang logam kecil yang tidak pernah mengeruhkan vitreus diatasnya. Sering ada tanda

parut peripapiler dan lesi macular yang berakibat neovaskularisasi subretina. Pada umumnya,

tidak ada tanda penyakit sistemik pada pasien dengan sindroma histoplasmosis okuler, namun

sinar-X toraks dapat menunjukkan adanya disseminasi dan pekapuran diperifer paru.

Page 16: Ko Rio Retinitis

Ciri morfologi

Lesi aktif pada berbagai penyakit yang menyebabkan uveitis posterior bervariasi

bentuknya, ada yang geografik dan yang lain punctata atau nummular . lesi geografik

terlihat pada retinitis sitomagalovirus, tuberculosis, toksokariasis, koroiditis geografik dan

sindroma nekrotik retina akut. Lesi pnctata atu nummular terlihat pada pasien dengan

infeksi virus Epstein-Barr, rubella, rubeola, penyakit Behcet, epiteliopati pigmen plakoid

multifocal akut (AMPPE) dan toksoplasmosis

Page 17: Ko Rio Retinitis

Pemeriksaan Funduskopi

Pada pemeriksaan funduskopi koroid akan terlihat daerah yang meradang berwarna kuning akibat tertimbunnya sel radang. Gambaran pembuluh darah diatasnya atau retina semakin jelas terlihat pada dasar fundus yang lebih pucat ini. Bila sel badan koroid masuk ke dalam retina, maka retina akan lebih pucat. Pembuluh darah retina akan terbungkus sel radang yang akan mengakibatkan warna pembulub darah ini tidak cerah lagi.8

Page 18: Ko Rio Retinitis
Page 19: Ko Rio Retinitis

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan Laboratorium ini mencakup: darah rutin; pemurunan dari eritrosit, leukosit, trombosit, Test Fungsi hati, Tes Fungsi ginjal2,6

Pemeriksaan PCR, teter immunoglobulin spesifik, kultur.

Pemeriksaan ini ditujukan untuk menentukan kausa dari penyebab chorioretinitis ini.6

 Pemeriksaan Radiologi

Pemeriksaan ini juga ditujukan untuk membantu menentukan kausa dari penyebab chorioretinitis, misalnya:

Page 20: Ko Rio Retinitis

Tatalaksana

Prinsip pengobatan tergantung dari penyebabnya dan ditujukan

1. untuk mempertahankan penglihatan sentral,

2. mempertahankan lapang pandangan,

3. mencegah atau mengobati perubahan-perubahan struktur mata yang terjadi seperti katarak, glaucoma sekunder, sinekia posterior, kekeruhan badan kaca, ablasia retina

Page 21: Ko Rio Retinitis

Medikamentosa yang sering dipakai pada Chorioretinitis yaitu:

Steroid peri-ocular

Steroid sistemik (oral/injeksi)

Antibiotik apabila penyebabnya bakteri, dan untuk mencegah kemungkinan terjadinya infeksi sekunder

Antiviral apabila penyebabnya adalah virus.

Immunosupressant

Implant steroid intra vitreum (masih dalam penelitian)

Page 22: Ko Rio Retinitis

Komplikasi

Komplikasi yang dapat sering timbul akibat chorioretinitis ini adalah glaucoma, katarak, dan ablatsi retina

Page 23: Ko Rio Retinitis

Terimakasih