komunika 08 2007

12

description

Pracetak Farida Dewi Maharani --Akan segera kami kirimkan. Terima kasih --Red. Penanggungjawab: Kepala Badan Informasi Publik Reporter: Suminto Yuliarso, Dimas Aditya Nugraha, Mediodecci Lustarini, Hendra Budi Kusnawan, Doni Setiawan Guru Bukan Profesi Alternatif Fotografer Leonard Rompas Wakil Pemimpin Redaksi: Sekretaris BIP, Kepala Pusat Inf. Polhukam, Kepala Pusat Inf. Kesra, Kepala Pusat Inf. Perekonomian Editorial Sekretaris Redaksi: Richard Tampubolon Editor/Penyunting: MT Hidayat 2

Transcript of komunika 08 2007

Page 1: komunika 08 2007
Page 2: komunika 08 2007

2 Edisi 08/Tahun III/April 2007

www.bipnewsroom.info/komunikaemail: [email protected]

BERANDA

Diterbitkan oleh:

DEPARTEMENKOMUNIKASI DAN

INFORMATIKA

Pengarah:Menteri

Komunikasi dan Informatika

Penanggungjawab:Kepala Badan Informasi Publik

Pemimpin Redaksi:Kepala Pusat

Pengelolaan Pendapat Umum

Wakil Pemimpin Redaksi:Sekretaris BIP,

Kepala Pusat Inf. Polhukam,Kepala Pusat Inf. Kesra,

Kepala Pusat Inf. Perekonomian

Sekretaris Redaksi:Richard Tampubolon

Redaktur Pelaksana:Nursodik Gunarjo

Redaksi:Selamatta Sembiring,

M Abduh Sandiah,Fauziah,

Sri Munadi

Editor/Penyunting:MT Hidayat

Reporter:Suminto Yuliarso,

Dimas Aditya Nugraha,Mediodecci Lustarini,

Hendra Budi Kusnawan,Doni Setiawan

Koresponden DaerahAmiruddin (Banda Aceh)Arifianto (Yogyakarta)Supardi Ibrahim (Palu)Yaan Yoku (Jayapura)

FotograferLeonard Rompas

DesainD Ananta Hari Soedibyo

PracetakFarida Dewi Maharani

Alamat Redaksi:Jl Medan Merdeka Barat No. 9

JakartaTelp/Faks. (021) 3521538,

3840841e-mail:

[email protected]

Redaksi menerima sumbangan tulisan,artikel dan foto yang sesuai dengan

misi penerbitan.Redaksi berhak mengubah isi tulisan

tanpa mengubah maksud dan substansidari tulisan tersebut.

Isi KomunikA dapat diperbanyak, dikutipdan disebarluaskan, sepanjangmenyebutkan sumber aslinya.

Foto

: Ric

h.

Des

ain:

Aha

s

Departemen Komunikasi dan Informatika bekerjasama dengan Pemda Kabupaten GunungKidul DIY mengadakan pagelaran wayang kulit di alun-alun Kab Gunungkidul (21/4). Selainsebagai upaya pelestarian kesenian tradisional, kegiatan juga dimaksudkan sebagai saranasosialisasi program pemberantasan flu burung, pemberdayaan masyarakat dan pariwisatadan pengentasan kemiskinan. (foto: [email protected])

Editorial

RANA

Revitalisasi TekadMencerdaskan Kehidupan Bangsa

Pendidikan adalah salah satu tugas negara terpenting, karena pendidikanmerupakan kebutuhan pokok manusia yang istimewa. Lebih-lebih konstitusinegara kita secara tegas telah mengamanatkan tugas mencerdaskankehidupan bangsa dalam pembukaannya. Hal ini menunjukkan bahwa tekad

untuk mencipakan bangsa yang terdidik sudah ada sejak bangsa ini dilahirkan. Parapendiri republik ini sadar bahwa pendidikan merupakan sektor vital yang memiliki peransentral dalam aspek kehidupan bangsa di masa datang.

Pendidikan merupakan hak pribadi manusia yang berakar dalam aneka kebutuhanpokok manusia, sebab manusia tidak bisa mengembangkan hidupnya tanpa pendidikanminimum dan bermutu. Jika transfer kultural terjadi secara alamiah seperti padamasyarakat primitif, manusia akan tetap terbelakang dan tidak akan terjadi sebuahtransformasi sosial yang perlu untuk meningkatkan mutu kehidupan. Sebagai makhlukbudaya manusia harus mengalami transformasi kultural, karena hanya dengan caraitulah manusia dapat mengatasi berbagai keterbatasan kodratnya.

Tanpa pendidikan, manusia akan tetap kerdil, tergilas kekuatan dan kekuasaanalam, dan tingkat kesadarannya hanya sebatas idle curiousity (instink) binatang dantidak akan berubah menjadi creative curiousity, ciri orang terdidik. Dengan demikian,hak atas pendidikan bukan saja sekadar kebutuhan pokok fisik, tetapi juga kebutuhanpokok yang khas manusiawi yang akhirnya didasarkan atas martabat manusia yangtidak bisa ditawar.

Begitu pentingnya pendidikan untuk kemajuan sebuah bangsa. Tahun 1972 TheInternational Comission for Education Development dari Unesco sudah mengingatkan,jika ingin membangun dan berusaha memperbaiki keadaan sebuah bangsa, harusdimulai dari sektor pendidikan, sebab pendidikan adalah kunci perkembangan sektor-sektor lain. Tanpa kunci itu, segala usaha akan sia-sia. Kesadaran akan pentingnyapendidikan inilah yang membuat negara-negara maju memberi prioritas tinggi akanpendidikan, mengadakan modernisasi dan penyempurnaan lembaga-lembaga pendi-dikan. Mereka tidak segan-segan mengadakan pembaruan, termasuk meningkatkananggaran pendidikan secara progresif. Negara-negara maju melihat, investasi yangbesar di bidang pendidikan akan menghasilkan high rate of return (keuntungan besar)di masa depan.

Kini kemajuan sebuah negara diukur dengan makin murahnya pendidikan yangbermutu sehingga tidak menjadi beban bagi warganya. Di Indonesia, pendidikan masihtetap sebuah beban berat, bahkan sudah dianggap sebagai kegelisahan sepanjangzaman. Penyebabnya, dalam dunia pendidikan Indonesia terdapat lingkaranpermasalahan yang saling terkait satu dengan lainnya.

Mutu pendidikan amat tergantung mutu guru, dan mutu guru terkait tingkatkesejahteraannya. Selama guru tidak memiliki kebanggaan profesional yang ditentukandengan besaran gaji, guru tidak akan merasa bangga sebagai guru dan memandangprofesinya sebagai pekerjaan sekunder. Di sisi lain, kemampuan pemerintah untukmenyediakan pendidikan bermutu bagi seluruh warganya masih terbatas. Masalah inimasih ditambah dengan tingginya angka kemiskinan yang membuat banyak orangtuatidak mampu menyekolahkan anaknya, bahkan untuk sekolah dasar sekalipun. Inilahaneka permasalahan yang harus dihadapi dunia pendidikan kita.

Untunglah pemerintah telah menjanjikan profesionalisme di segala bidang. Profe-sionalisme di bidang pendidikan terwujud dalam kesetiaan pada visi dan misi pendidikansebagai pemerdekaan, pembentukan karakter atau sikap dasar moral dan budi pekerti.Maka semua yang terlibat dalam proses pendidikan anak bangsa yang merdeka, ber-karakter dan berbudi pekerti harus orang-orang yang merdeka dari korupsi, kolusi,dan nepotisme, berkarakter humanis, santun, dan punya nurani, serta memiliki profesio-nalisme didaktis-pedagogis.

Pendidikan adalah sebuah karya pembentukan manusia merdeka yang matang,berbudaya, dan bertanggungjawab. Maka alangkah baiknya jika momentum HariPendidikan Nasional tahun ini kita manfaatkan sebagai momentum untuk merevitalisasitekad para founding fathers, yakni tekad untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.Salah satu yang mendesak untuk dituntaskan dikerjakan saat ini adalah mewujudkanwajib belajar 9 tahun dengan mewajibkan anak untuk sekolah minimal 6 tahun ditingkat SD dan 3 tahun di tingkat SMP.

Guru Butuh Motivasi untukTingkatkan Kompetensi

Menurut saya, per-masalahan kebanyakanguru di tingkat dasardan menengah adalahgairah motivasi belajar.Mereka kerap melupa-kan peningkatan kualitasdan mutu, semisal de-ngan melanjutkan pen-didikan formal atau

mengikuti kursus dan diklat. Hal ini akanberdampak pada stagnasi, baik dari kualitasmengajar maupun metode pembelajaran.

Beasiswa untuk guru SMU sebenarnyasudah ada, tapi menurut saya, butuh lebihdari sekadar imbauan Diknas agar guru lebihbersemangat dalam meningkatkan kemam-puan dirinya dalam mengajar.

Disamping itu, UU Guru dan Dosen jugadiharapkan segera terealisasi karena akanmenjadi suntikan semangat, yang padaakhirnya turut menunjang keberhasilan pen-didikan nasional.

Drs. Suyitno, MMKepala Sekolah SMUN 44 Jakarta Timur

Guru Bukan Profesi Alternatif

Guru seha-rusnya menjadisebuah peker-jaan yang me-mang diingin-kan, bukanmenjadi profesialternatif. Pe-rannya yang lu-

ar biasa besar bagi kemajuan sebuah bangsa,harusnya diisi oleh orang-orang dengankualifikasi tinggi.

Namun ada semacam tren yang menja-dikan profesi guru seolah-olah hanya diliriksebagai prioritas terakhir. Banyak orang non-kependidikan yang mengambil profesi inikarena persaingan di luar terlalu tinggi. Me-reka memilih guru sebagai profesi cadangan.

Karenanya saya mendukung prosessertifikasi yang dilakukan oleh Depdiknas.Karena akan meningkatkan kualitas guru dantentu akan berimbas pada peningkatan mutuatau kualitas pendidika nasional.

Eka Fitri (28),Dosen Universitas Negeri Jakarta

Terima Kasih KirimanKomunikA

Melalui email ini kami mengucapkanterima kasih atas kerjasama dan kirimantabloid KomunikA tersebut, yang dapatmenambah wacana informasi mahasiswa dandapat menambah koleksi perpustakaan kami.Selanjutnya, jika berkenan kami menyambutbaik kiriman tabloid, leaflet, buku atau sum-ber informasi lain yang perlu disebarluaskankepada khalayak umum.

MuhaiminKoordinator Tata Usaha

Perpustakaan IAIN Walisongo SemarangAlamat: Jl. Prof Dr. Hamka Kampus 3

Tambakaji Ngaliyan, Semarang 50185Telp. 024 7603921 fax 024 7619100

email : [email protected]

Mohon Kiriman KomunikAMohon dikirimkan 3 (tiga) eksemplar

Tabloit KOMUNIKA ke alamat :Ibu Wiwik Istiyarini, Jalan Ganesha 10,

Gedung Sekolah dan Manajemen, Bandung40132. Terima kasih.

Abdul Radjab MalawatLibrarian SBM ITB

--Akan segera kami kirimkan. Terima kasih--Red.

Page 3: komunika 08 2007

Edisi 08/Tahun III/April 2007

www.bipnewsroom.info/komunikae-mail: [email protected]

3

KESRA

Agar Obat Tak Bikin Kantong BolongAkhir-akhir ini Herman lebih sering

tersenyum sembari menghitunghasil penjualan toko obatmiliknya. Memang, sejak toko

obat Koh Aman, demikian ia biasa dipanggil,alih status menjadi Apotek Rakyat, omzetnyameningkat. “Untungnya sekarang naek duakali lipat,” terang Koh Aman sumringah.

Kepercayaan publik yang meningkat diya-kini sebagai penyebabnya. “Kan, Menterisendiri yang datang dan bilang di depan war-tawan,” cerita Koh Aman tentang sejarahalih status toko obat miliknya di Pasar Pra-muka. Jadi warga nggak ragu lagi belanja disini. “Sudah dijamin, harga obatnya murah,”katanya setengah berpromosi.

Memang, beberapa waktu lalu, MenteriKesehatan, Siti Fadhilah Supari menaikkanstatus 26 toko obat di Pasar Pramuka, Jakar-ta Timur menjadi apotek rakyat, bersamaandengan 50 toko obat lainnya di Jakarta.

“Semua toko obat harus mengurus izinke Dinas Kesehatan menjadi apotik rakyat.Izin dikeluarkan secara cuma-cuma dan BPOMbeserta petugas akan menertibkan semuatoko obat yang tidak memiliki izin apotik rak-yat,” tutur Siti Fadillah.

Ia menuturkan pula, selama ini pedagangobat beroperasi tanpa izin sehingga menjadisasaran pungutan liar (pungli) oknum aparat.Setelah diberikan izin, diharapkan ti-dak adalagi alasan untuk menarik pungli.

Koh Aman mengaku sangat senang de-ngan peraturan pemerintah kali ini. “Kalaupemerintah memutihkan keberadaan kami,kami tidak perlu sembunyi-sembunyi lagi jualobat,” katanya. Dan stempel pasar obat ilegalyang selama ini menempel pada PasarPramuka juga terhapus.

Tingkatkan Suplai, Harga DamaiTujuan utama Apotik Rakyat sebenarnya

adalah me-’rakyat’-kan harga obat. Selamaini, obat memang termasuk ‘barang mewah’bagi masyarakat menengah ke bawah. Ke-sehatan itu Mahal! Pendapat ini dipicu olehmahalnya harga obat dan pelayanan kese-hatan berkualitas di negeri ini.

“Kebutuhan obat adalah kebutuhan ke-terpaksaan. Meskipun mahal, ketika doktermeresepkan obat bermerek, masyarakat te-tap akan membelinya,” kata Ketua YayasanPemberdayaan Konsumen Kesehatan Indo-nesia (YPKKI) Marius Widjajarta.

Mahalnya harga obat juga diakui olehMenteri Kesehatan. “Harga obat di apotekbesar sangat mahal, padahal obat bukanlah

sebagai komoditas ekonomi semata, melain-kan juga hak masyarakat. Akhirnya, yang jadikorban tetap masyarakat,” kata Menkes.

Untuk mengembalikan hak rakyat atasobat, sebenarnya pemerintah telah memper-banyak ketersediaan obat generik denganharga terjangkau. Namun kontrol peredaran-nya agak sulit, sehingga program apotek rak-yat diharapkan dapat mengontrol ketersedia-an obat, khususnya obat generik.

Selain itu, harga obat di apotek rakyatini memang jauh lebih murah. “Kalau apotekbesar harganya 30 persen dari harga pabrik,sementara kami cuma lima persen,” jelas KohAman, mengungkapkan alasan murahnyaharga obat di Pasar.

Secara gamblang, Menkes menolak ang-gapan apotek rakyat akan menumbangkanapotek besar yang sudah berdiri. Dengan te-gas, ia mempersilahkan semua apotek ber-saing secara sehat. “Biarkan rakyat memilih,”imbuh Siti.

Area Bebas Obat IlegalKetua Yayasan Pemberdayaan Konsumen

Kesehatan Indonesia (YPKKI) Marius Wi-djajarta mengatakan tidak adanya patokanjelas dalam Kepmenkes tentang perbedaanharga obat paten bermerek dan obat generikdisinyalir sebagai salah satu sebab beredarnyaobat ilegal dan obat palsu. “Perbedaan hargakeduanya bisa mencapai 200-300 persen.Selisih harga itulah yang membuat produsenobat palsu terus tergiur untuk memalsukanobat paten bermerek,” kata Marius.

Apalagi seringkali masyarakat tidak diberikesempatan untuk memilih obat generik keti-ka berobat ke dokter dan mereka akan beru-paya keras untuk bisa menebus obat yangdiresepkan dokter, walaupun harganyamahal. Sikap itulah, kataMarius, yang ke-m u d i a ndimanfa-

atkan oleh produsen obat nakal dan doktertertentu untuk kongkalingkong menjual obatbermerek yang palsu. Berdasarkan fakta yangdia kumpulkan di lapangan, ada sekitar seribumerek obat paten yang telah dipalsukan.

Menanggapi hal ini, Direktur PengawasanDistribusi Produk Terapetik & PKRT BPOMSuara Murtjana mengatakan pihaknya telahberusaha keras melakukan pengawasan ter-hadap peredaran obat palsu. Namun dia me-ngakui tidak bisa mengawasi peredaran obatpalsu di apotek, toko obat maupun di pasartanpa bantuan masyarakat.

Lebih jauh, Sekretaris Direktorat JenderalBina Kefarmasian dan Alat Kesehatan DepkesMeinarwati mengatakan, “Apotek rakyat jus-tru memudahkan rakyat untuk mendapatkanobat dengan harga terjangkau tanpa kha-watir obat yang dibeli adalah obat palsu,”ujar dia. Jaminan tersebut berani dia berikankarena Dinas Kesehatan dan BPOM menga-wasi apotek rakyat secara komprehensif.Selain itu toko obat hanya diperbolehkanmenjual obat bebas yang berlingkaran hijaudan obat bebas terbatas yang berlingkaranbiru. “Biasanya obat tersebut adalah obatgenerik yang jarang dipalsu karena harganyarelatif terjangkau oleh masyarakat.

Pengawasan Menyeluruh“Tidak ada lagi yang ilegal,” tegas Menkes.

Sebagai awal, Menkes akan menindak tegasjika kelak, ada pedagang obat di Pasar Pramu-ka yang tak mengubah statusnya. Apalagijika ada apotik rakyat yang masih menjualobat daftar G bahkan narkotika dan psiko-tropika, “izinnya akan dicabut.” Dan meskipundalam pelayanannya apotik rakyat didampingiapoteker dan asisten apoteker, tetap tidakdiijinkan untuk menjual obat racikan.

Secara bertahap,nantinya toko obat di

sentra-sentraperdagangan

obat se-luruh

Indo-n e s i a

akan dija-dikan apo-

tek rakyat gunamencegah penju-

alan obat-obatan ke-ras (obat dalam daftar G)

secara tidak sah. Namun perlu juga disadari,pedagang memperoleh obat keras denganbantuan sales freelance dari pedagang besarfarmasi (PBF). Para sales ini juga harus diawasi

Untuk dapat mendirikan apotek rak-yat, selain harus melengkapi syarat adminis-trasi, juga harus mengantongi ijin dari Ke-pala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-tempat. Dan untuk memperoleh izin tidakdipungut biaya.

Syarat lain apotek rakyat adalah adanyasarana dan prasarana berupa komoditas,lemari obat, lingkungan yang terjaga ke-bersihannya. Apotek harus mudah diaksesmasyarakat serta memiliki bangunan yangdapat menjamin obat atau perbekalan ke-sehatan lainnya bebas dari pencemaranatau rusak akibat debu, kelembaban dancuaca. Dalam hal ketenagaan, sama sepertiapotek lainnya, setiap apotek rakyat harusmemiliki apoteker sebagai penanggungja-wab dan dapat dibantu oleh asisten apo-teker.

Sementara itu, pedagang eceran obatyang statusnya sudah berubah menjadiapotek sederhana secara langsung diang-gap telah menjadi apotek rakyat. Dinaskesehatan Kabupaten/Kota harus meng-ganti izin apotek sederhana selambat-lam-batnya dalam jangka waktu 6 bulan sejakditetapkannya Permenkes (8/3).

Apotek rakyat dapat juga merupakansatu atau gabungan dari paling banyak em-pat pedagang eceran obat. Gabungan pe-dagang eceran obat di bawah satu penge-lola harus memiliki ikatan kerjasama ber-bentuk badan usaha atau bentuk lainnyaserta berada di lokasi yang berdampingan.

Disebutkan pula bahwa pengelolaanpersediaan obat dan perbekalan kesehat-an semestinya dilakukan sesuai dengan pe-ngaturan pemerintah terhadap perencana-an, pengadaan dan penyimpanan yang di-tetapkan. Pengeluaran obat perlu mema-kai sistem FIFO (First In First Out). Maksud-nya obat yang lebih dulu dibeli atau disim-pan pengelola juga harus lebih dahulu dijualatau dilekuarkan. Aturan lain adalah FEFO(First Expire First Out), maksudnya obatyang tanggal kadaluarsanya lebih awal ha-rus lebih dulu dukeluarkan atau dijual.

Dalam memberikan pelayanan, seorangapoteker pada apotek rakyat harus mela-kukan pemeriksaan resep dan sebelumobat diserahkan pada pasien harus dilaku-kan pemeriksaan akhir terhadap kesesuaianantara resep dan obat. Apotek rakyat di-larang menyerahkan obat dalam jumlah be-sar, selain dilarang menjual obat-obatannarkotika dan psikotropika.

Pembinaan dan pengawasan terhadapApotek Rakyat dilakukan oleh Depkes, Ba-dan POM, Dinkes Kabupaten/kota denganmengikutsertakan organisasi profesi. Biladalam pelaksanaannya ditemukan bahwasuatu Apotek Rakyat melakukan pelang-garan, maka dapat dikenakan sanksi be-rupa teguran lisan, tertulis sampai denganpencabutan ijin. (ids/Departemen Kesehatan)

Melalui Permenkes No 284/M e n k e s / P e r / I I I / 2 0 0 7tentang Apotek Rakyat juga,

pedagang eceran obat dapat mengem-bangkan diri menjadi apotek rakyat. Pe-dagang eceran obat yang statusnya se-bagai apotik sederhana secara langsungdianggap telah menjadi apotek rakyat.Apotek rakyat sebenarnya adalah saranakesehatan tempat dilaksanakannya pela-yanan kefarmasian yaitu penyerahan obatdan perbekalan kesehatan tetapi tidakboleh melakukan peracikan. Dalam mem-berikan pelayanan kefarmasian, apotekrakyat harus mengutamakan obat ge-nerik.

Pendirian apotek rakyat terutama di-maksudkan untuk meningkatkan pener-tiban peredaran obat-obatan di sentra-

sentra perdagangan yang selama ini telahdilakukan oleh Badan Pengawasan Obatdan Makanan (POM). Pada tahun 2006saja, ada 1.385 apotik di DKI Jakarta danterdapat 1.309 toko obat. Dari jumlahitu, baru 76 yang menjadi apotek rakyattermasuk 26 di Pasar Pramuka.

Sebelumnya ada 1.233 toko obat diDKI Jakarta, termasuk 396 di antaranyatidak memiliki izin. Di pasar pramukaterdapat 210 toko obat dan 107 dianta-ranya tidak memiliki izin. “Mereka tidakmemiliki izin karena menjual obat kerasberupa bahan psikotropika dan narko-tika. Kalau masih mau jualan merekaharus memiliki izin apotik rakyat danbebas obat keras,” kata Kasubdit YankesDinas Kesehatan DKI Jakarta Dr MardiatiUmbas. (ids/berbagai sumber)

Legalisasi Toko Obat

Mudahnya AlihMenjadi Apotek Rakyat

secara ketat agar tidak main mata denganpedagang yang ingin untung besar.

Dalam hal ini, peran masyarakat untukturut dalam pengawasan sangat krusial.Sebagai langkah awal, masyarakat tak usahragu menggunakan obat generik karena mu-tu dan kwalitasnya tidak kalah dengan obatpaten bermerek. Dan untuk memutus rantaipenjualan obat palsu, bisa dimulai dengantidak membeli obat daftar G di toko obatwalaupun harganya jauh lebih rendah. KarenaObat daftar G atau obat keras adalah obatyang harus diresepkan oleh dokter dan biasa-nya obat ini harganya mahal sehingga poten-sial untuk dipalsukan. Dan, Ketua YayasanPemberdayaan Konsumen Kesehatan Indo-nesia (YPKKI) menyatakan dukungannya ter-hadap kebijakan baru tentang apotik rakyatini.

“Kalau dari dulu apotek rakyat ini berdiri,pasti kita sudah dapat menertibkan obatpalsu, narkotika, psikotropika dan obat pal-su,” kata Marius.

Semoga saja! [email protected]

Page 4: komunika 08 2007

4 Edisi 08/Tahun III/April 2007

www.bipnewsroom.info/komunikaemail: [email protected]

POLHUKAM

Tak SekadarUntuk Belajar

Pertumbuhan teknologi informasidan komunikasi (TIK), khususnyainternet telah memberi kesem-

patan untuk diaplikasikan kedalam berbagaibidang termasuk dalam bidang pendidikan.Penggunaan TIK dimaksudkan untuk dapatmendorong peningkatan kua-litaspendidikan. Salah satu faktor penting yanghendaknya dipertimbangkan ketikamembangun sistem e-learning denganmenggunakan teknologi internet melaluiweb adalah aplikasi yang digunakan. Untukitu perlu dipertimbangkan penggunaanaplikasi open source untuk digunakan seba-gai sistem dengan biaya rendah tanpa me-nurunkan kegunaan dan efektifitas.

Saat ini terdapat banyak aplikasi opensource gratis yang berbasiskan web danditujukan untuk pengembangan e-learning.Aplikasi ini sebagian besar mudah untukdigunakan dan user friendly. Karena berba-siskan web maka untuk menggunakan apli-kasi ini tentunya diperlukan sebuah situsweb. Selain itu sebagian besar aplikasi inimemerlukan situs web yang mendukungPHP dan data base MySQL. Berikut ini akandiuraikan secara singkat beberapa aplikasi

opensource e-learning yang dapat diunduhdi internet secara gratis.

ATutorATutor adalah suatu aplikasi Learning

Content Management System yang berbasis-kan web dan dibuat dengan memperhatikanaksesibilitas dan adaptabilitas. ATutor mudahuntuk di-install dan dimodifikasi baik tampilanmaupun fitur-fiturnya. Sehingga bahan bela-jar yang ditribusikan dalam lingkungan belajarmaya mudah untuk dipahami. ATutor bersifatopensource dan berlisensikan GPL sehinggabisa didapatkan dengan gratis dengan meng-unduhnya di www.atutor.ca/atutor/download.php

ClarolineClaroline adalah suatu aplikasi e-learning

dan e-working yang berbasiskan web danbersifat open source. Aplikasi ini lebih ditu-jukan untuk suatu organisasi ataupun instansiyang ingin mengimplementasikan suatuproses belajar dan pelatihan secara online.Saat ini aplikasi claroline telah di terjemahkankedalam 35 bahasa. Aplikasi ini juga mudahuntuk digunakan dan disesuaikan dengan ke-

butuhan. Aplikasi ini juga bisa diunduh de-ngan gratis di www.claroline.net/download/stable.html

DokeosDokeos merupakan suatu aplikasi open

source e-learning berbasiskan web yang saatini terus dikembangkan termasuk dalam pro-ses penterjemahannya kedalam 34 bahasa.Karena kemudahan dan fiturnya aplikasi inibanyak digunakan oleh organisasi atau in-stansi yang menerapkan e-learning, misalnyaKementerian Kesejahteraan Sosial Spanyolyang memilih menggunakan aplikasi ini. Salahsatu fitur yang ditawarkan oleh dokeos adalahfitur live video conference yang terintegrasi.Fitur ini memungkinkan antara guru dan siswauntuk bertatap muka secara online melaluiinternet. Aplikasi ini juga bisa diunduh gratisdi www.dokeos.com/download.php

MoodleMoodle adalah aplikasi opensource gratis

yang berbasiskan web dan berprinsip peda-gogi. Hal ini dimaksudkan untuk menciptakansuatu komunitas e-learning online yangefektif. Moodle diklaim dapat digunakan pada

Aplikasi Open Source Gratis Untuk E-Learningsuatu institusi pendidikan dengan 50.000sis-wa. Moodle mempunyai dukungankomunitas yang baik dan terus berkembang.Saat ini kurang lebih ada sekitar 24710 situsyang terdaftar menggunakan moodle diseluruh dunia. Fitur yang ditawarkan jugacukup beragam, dan terdapat banyak mo-dul yang dapat digunakan dalam proses e-learning seperti modul workshop, modul quizdan modul forum diskusi. Aplikasi ini dapatdiunduh di www.download.moodle.org

Site@SchoolSite@School merupakan aplikasi berbasis

web yang lebih ditujukan untuk e-learningdi primary school (SD, SLTP, SLTA), olehkarena itu dalam penggunaannya pun cu-kup mudah dan tidak menyulitkan siswa.Site@School yang juga berlisensikan opensource ini menawarkan beberapa fitur me-narik seperti modul yang didesain khususuntuk pendidikan di sekolah, halaman kerjauntuk kolaborasi para siswa dan tampilanyang mudah serat dapat disesuaikan de-ngan kebutuhan. Site@School dapat diun-duh gratis di www.siteatschool.org

([email protected])

Pemanfaatan teknologi informasidalam bidang pendidikan telahmemungkinkan proses belajarjarak jauh. Media internet banyak

digunakan menghubungkan mahasiswa de-ngan dosen, melihat nilai secara online, me-ngecek keuangan, melihat jadwal kuliah, me-ngirimkan berkas tugas dan sebagainya, se-muanya itu sudah dapat dilakukan.

Melalui e-learning proses belajar tidak lagidibatasi oleh tempat dan waktu dengan katalain fleksibilitas dan mobilitas yang lebih tinggi.Namun, pelaksanan e-learning sendiri masihbelum maksimal akibat kendala berbagai fak-tor. Padahal e-learning diharapkan bisa men-jembati pemerataan pendidikan bagi seluruhmasyarakat Indonesia yang terpisah karenaletak geografis.

Lebih MurahBank Dunia (World bank) pada tahun

1997 telah mengumumkan program GlobalDistance Learning Network (GDLN) yangmemiliki mitra sebanyak 80 negara di dunia.Melalui GDLN, Bank Dunia dapat memberikane-learning kepada mahasiswa 5 kali lebihbanyak (dari 30 menjadi 150 mahasiswa)dengan biaya 31% lebih murah.

Studi yang dilakukan oleh Amerika, sa-ngat mendukung dikembangkannya e-learn-ing, menyatakan bahwa computer basedlearning sangat efektif, memungkinkan 30%pendidikan lebih baik, 40% waktu lebih sing-kat, dan 30% biaya lebih murah.

Mengacu pendapat Rosenberg (2001),e-learning dapat dikatakan sebagai penyam-paian pembelajaran melalui teknologi internetdengan tujuan untuk meningkatkan penge-tahuan dan kinerja. Tapi secara generik,bahkan UNESCO mendefinisikan e-learningadalah penyampaian materi pembelajaranmelalui media elektronik dengan tujuan untukmeningkatkan efektivitas dan efisiensi pem-belajaran itu sendiri.

"Karena itu perlu dipahami, e-learning disini tidak semata-mata pemanfaatan internetdan komputer untuk pembelajaran, tapi jugameliputi media elektronik lain seperti radio/audio kaset, video/televisi, multimedia, kom-puter, internet, satelit dan lain-lain," kata LilikGhani, Kepala Pusat Teknologi Informasi dan

Komunikasi (Pustekkom), Departemen Pen-didikan Nasional ketika ditemui KomunikA.

Memang, e-learning bisa dikatakan seba-gai salah satu bentuk alternatifsuatu sistem pendidikan."Tapi pendidikan alter-natif lain, bahkan tidakperlu mengguna-kan konsep e-learning. Misalnyapendidikan un-tuk masyarakatsuku terisolasi,dan lain-lain," tutur Lilik.

Dalam konteks Indonesia, menurut Lilikpeningkatan efektivitas dan efisiensi pembe-lajaran akan lebih baik memanfaatkan siarantelevisi via satelit dibandingkan dengan pe-manfaatan internet, "mengingat kondisi wila-yah dan karakteristik siswa dan guru."

Plus MinusSecara akademis, ada beberapa kelebihan

dan kelemahan e-learning. "Kelebihannyakelas tidak dibutuhkan dalam bentuk fisik lagi,semuanya dapat dibangun dalam aplikasi in-ternet. Selain itu lembaga pendidikan akandapat lebih fokus pada penyelenggaraan pro-gram pendidikan/pelatihan," tutur Lilik.

Namun demikian adapula kelemahan e-learning yakni masih kurang terencananya pe-rancangan aplikasi web e-learning sehinggatidak sesuai dengan kebutuhan pengguna,misalnya tidak user friendly, tidak reliabel danproses yang tidak jelas.

Para pengguna tidak mengetahui danmengenal secara baik sistem yang digunakanakibat tidak adanya sosialisasi mengenai sis-tem (user guide). Belum lagi permasalahanbandwith yang kecil dapat mengakibatkanlamanya waktu akses. "Karena itu dibutuhkanpemahaman yang jauh lebih utuh mengenaiperancangan materi terutama untuk file yangberukuran besar," tegas Lilik.

Pemahaman utuh memang sangat pen-ting. Karena internet akan dapat mengurangiperan dari seorang guru dalam melaksanakanproses e-learning ini. Potensi resistensi bagibeberapa orang sangat terbuka. Belum lagi,lingkungan belajar e-learning dapat lebihbersifat personal dibandingkan dengan kelas

konvensional.

Kebijakan NasionalPendayagunaan TIK (termasuk di dalam-

nya e-learning) telah masuk di dalam salahsatu kebijakan rencana strategis Departe-men Pendidikan Nasional. "Kita perlukan un-tuk perluasan dan pemerataan akses, pening-katan kualitas, serta mendukung tata kelola,"tegas Lilik.

Diakui Lilik, panduan secara spesifik sampaisaat ini memang belum ada. Namun sekolahdimungkinkan untuk memanfaatkan bahanbelajar dengan segala macam alternatif sesuaidengan kondisi sekolah masing-masing."Misalnya, untuk memanfaatkan siaran TVEdukasi, sekolah dapat menangkap langsung

siaran TV Edukasi atau merekam siarantersebut ke-mudian disajikan

dalam pembelajaran di kelas,"jelasnya.

Di Indonesia insti-tusiyang telah menja-lankane-learning dalambentuk online courseatau pembelajaranterbuka jarak jauh

melalui internet, relatif masih sangatterbatas. Di antara lembaga yang telahmenerapkan e-learning adalah UniversitasTerbuka.

Dalam catatan KomunikA, di tahun 2006lalu, Pustekkom Departemen Pendidikan danKebudayaan telah memberikan penghargaankepada institusi penyelenggara e-learning,baik negeri maupun swasta. Salah satu yangmendapatkan penghargaan adalah Univer-sitas Bina Nusantara, Universitas Indonesia,Universitas Gajah Mada, Bank Mandiri, danBrainmatic.

Kendala LegalitasE-learning bukan merupakan suatu ben-

tuk pendidikan alternatif yang berbeda de-ngan pendidikan konvensional. Karena itutidak ada ijazah khusus untuk e-learning ini.Demikian juga tidak ada ujian kesetaraanuntuk e-learning. Dan dengan demikian pulatidak perlu ada legalitas dari Depdiknas untukhal ini.

Mekanisme ujian kesetaraan secara on linesampai saat ini masih belum dimungkinkan.Ada terdapat banyak pertanyaan mendasaryang perlu dijawab dalam pelaksanaan ujiansecara on line.

"Apakah kita dapat mengontrol dan me-mastikan bahwa orang yang mengisi atau me-ngerjakan soal ujian tersebut benar-benar pe-serta yang bersangkutan ataukah dibantuoleh orang lain?" tanya Lilik.

Karena itu, menurut hemat Lilik, ujian dansertifikasi mungkin masih akan dilakukansecara off line. Aktivitas on line, akan lebihdiarahkan kepada proses pembelajaran, ter-masuk latihan soal sebelum ujian.

Di luar negeri, pendidikan jarak jauh telahmerupakan alternatif pendidikan yang cukupdigemari. Saat ini hampir seluruh program dis-tance learning di Amerika, Australia dan Eropadapat juga diakses melalui internet. Metodapendidikan ini diikuti oleh para mahasiswa,karyawan, eksekutif, bahkan ibu rumah tang-ga dan orang lanjut usia (pensiunan).

Namun mewujudkan ide dan keinginandi atas dalam suatu bentuk realitas bukanlahsuatu pekerjaan yang mudah, tapi bila kitalihat ke negara lain yang telah lama mengem-bangkan web based distance learning, sudahbanyak sekali institusi atau lembaga yangmemanfaatkan metode ini. Bukan hanya skillyang dimiliki oleh para engineer yang diperlu-kan tapi juga berbagai kebijaksanaan dalambidang pendidikan sangat mempengaruhiperkembangannya. ([email protected])

Beragam tantanganmasih dihadapi dunia pen-

didikan Indonesia. Seiring ber-kembangnya teknologi, internet ju-

ga menyediakan alternatif pendidikanmelalui e-learning.

E-Learning

Page 5: komunika 08 2007

Edisi 08/Tahun III/April 2007

www.bipnewsroom.info/komunikae-mail: [email protected]

5

PEREKONOMIAN

Kerjasamapengembangan Batam-Bintan-Karimun Special

Economic Zone telahditandatangani sejak 25

Juni 2006 di Batam.Penandatanganan yang

dilakukan oleh MenkoPerekonomian Boediono dan

Menteri PerdaganganSingapura Lim Hng Kiang,serta disaksikan langsungPresiden Susilo BambangYudhoyono dan Perdana

Menteri Singapura Lee HsienLoong ini menjadi suatu

babak baru dalamperkembangan kawasan

segitiga bisnis Batam-Bintan-Karimun. Pemerintah

pun terus mempersiapkankawasan ini untuk menjadidaerah pertumbuhan yangdiharapkan dapat memacu

pertumbuhan ekonomi baikdi tingkat lokal maupun

nasional.

Gubernur Kepulauan Riau,Ismeth Abdullah usai bertemudengan Presiden April lalu,menuturkan saat ini

pihaknya tengah menunggukeluanya undang-undangyang nantinya menjadidasar pengelolaankawasan ekonomikhusus ini. Presi-den dan Men-teri Perda-gangan, te-lah menya-takan bah-wa peme-rintah sung-guh-sung-guh dalampelaksana-a n n y a .“Mudah-mu-dahan dalamwaktu yangtidak lama lagiperaturan peme-rintah penggantiu n d a n g - u n d a n gatau perpu-nya dapatsegera selesai. Saat iniperpu tersebut masih disu-sun,” ujarnya.

Telah banyak investor besar yangantri alias sudah siap masuk ke kawasan"segitiga sama untung" ini, tapi merekamasih me-nunggu perpu tersebut. Investortersebut selain dari Korea dan Jepang, adajuga yang berasal dari Timur Tengah danEropa.

Para investor tersebut ingin melihat se-perti apa perpu yang akan menjadi payunghukum dalam pelaksanaan kawasan ekonomikhusus Batam-Bintan-Karimun tersebut. Hal

ini penting karena berkaitan dengan jaminaninvestasi. “Kepada Presiden kami juga men-jelaskan, dengan adanya perpu ini kami yakindalam kurun waktu 3-4 tahun investasi dariluar negeri yang di Batam-Bintan-Karimunsaat ini berjumlah sekitar 8.5 miliar dolar ASdapat menjadi 15 miliar dolar AS,” tambah-nya.

Sebelumnya, persiapan Batam-Bintan-Kaimun sebagai segitiga ekonomi khusus jugatelah dilakukan oleh pemerintah daerah Ke-pulauan Riau. Ismeth Abdullah mengung-kapkan, pemerintah daerah telah mengalo-kasikan dana sekitar Rp50 miliar untuk men-dukung kawasan ekonomi khusus ini. “DanaRp50 miliar yang dianggarkan oleh pemerin-tah daerah akan digunakan untuk memba-ngun infrastruktur air bersih, listrik, dan pela-buhan,” ujarnya.

Ismeth yang juga mantan ketua OtoritaBatam ini optimistis, kawasan ekonomi khu-sus yang diberlakukan akan meningkatkaninvestasi yang masuk di ketiga daerah ini.Selama ini investasi asing memang menjadiandalan penggerak roda industi di kawasanini. Jumlah investasi asing ini lebih besardibandingkan dengan swasta dalam negerimaupun investasi pemerintah. Jepang,Korea, Taiwan menjadi pena-nam modalterbesar.

Dalam pertemuan yang juga dihadirioleh menteri perdagangan tersebut,Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, mem-berikan arahan agar setelah investor masukjangan sampai ada gangguan-gangguankeamanan pada orang asing di daerahtersebut. Oleh karena itu koordinasi di la-pangan harus dipantau. Pada dasarnyaPresiden ingin agar semuanya lancar. Me-reka yang ingin berinvestasi di kawasan ini

da-pat masuk denganaman, dan de-

ngan demiki-an lapa-

n g a nk e r j a

u n -t u k

daerahtersebut

akan ber-t a m b a h .

Target tenagakerja yang akan

diberdayakan dalam kurun waktu lima tahunke depan adalah 1 juta orang dari jumlahtenaga kerja sekarang yang hanya 400 ribuorang,” kata Ismeth Abdullah.

Perlu KeberpihakanSebelumya Wakil Presiden Jusuf Kalla di

hadapan ratusan pengusaha yang ter-gabung dalam Kamar Dagang dan IndustriProvinsi Kepulauan Riau dan Asosiasi Peng-

Segitiga Sama Untung

Batam-Bintan-KarimunBatam-Bintan-Karimun

tumbuh-an 2008 ini

lebih tinggi dariangka dari per-

tumbuhan ekonomi2006 yang hanya 4,43 persen. Walaupunpertumbuhan 2006 sendiri lebih kecildibanding pertumbuhan ekonomi 2005sebesar 4,52 persen. Menurutnyarendahnya angka pertumbuhan di tahun2006 lebih disebabkan para investor yangakan menanamkan modalnya ke Bintanmasih dalam proses pengurusan ijin invetasi.Para investor tersebut berjanji akan segera

merealisasikaninvestasinya

t a h u n2 0 0 7 .

“ K e n d a t ip e r t u m b u h a n

berjalan lambat, namun angka pemerataanpendapatan justru meningkat,” ujar Ansar.

Sedangkan di tahun 2007 ini, Bintanmematok pertumbuhan ekonomi sebesar5,2 persen. Atau bila diangkakan realisasiinvestasi di tahun yang sama harus Rp505,7miliar. Dijelaskan Ansar, sesuai analisissementara, pertumbuhan bisa mudatercapai apabila kawasan ekonomi khususdi Bintan segera diberlakukan.

Kita semua tentu berharap, "segitigasama untung" Bintan-Batam-Karimun, yangselama ini masih lebih merupakan komitmendapat diimplementaikan secepatnya. Berba-gai persoalan yang selama ini masih menjadikendala harus segera diselesaikan denganmenyatukan persepsi dan komitmen bersa-ma antara pemerintah pusat dan daerah.

Harus kita akui, diperkenalkannya konsepekonomi khusus belum banyak menambahringan pekerjaan, tetapi kebijakan ini diha-rapkan dapat menjadi contoh bagi daerahlain.

Sekali lagi kebijakan ini tentu memer-lukan dukungan dari semua pihak dalam pe-laksanaannya. Yang juga patut diingat, ja-ngan sampai pengembangan kawasan ter-sebut hanya mengandalkan pada daya tarikkeringanan pajak semata. Sebab hal ini bisamemancing terjadinya praktek penyelun-dupan yang merugikan negara.*

([email protected])

usahaIndo-n e s i am e n -yatakankawasane k o n o m ikhusus yangakan diberla-kukan bertujuanu n t u km e m p e r c e p a tpertumbuhan ekonomi diProvinsi Kepulauan Riau.“Nggak perlu memakai free trade zonemenyeluruh, pemerintah punya konsepsendiri,” kata Jusuf Kalla.

Selama ini, lanjutnya, banyak terjadiperdebatan soal apakah Batam akandijadikan kawasan perdagangan terbatasatau menyeluruh. Untuk itu pemerintahtelah menyiapkan undang-undang yangakan mengatur pngelolaan kawasan ini.“Yang penting, kawasan ekonomi khususini minus konsumsi, artinya semuabebas,” ungkap wapres. Mengenaipermasalahan perizinan,pengurusannya akan di-lakukan satu atap yaknigabungan Otorita Batam,Pemerintah Daerah KotaBatam dan PemerintahProvinsi Kepulauan Riau.“Semua itu bermuara keGubernur, lalu Gu-bernur meneruskan kementeri dilanjutkan kePresiden. “Ini proyekpercontohan di In-donesia,” ujarnya.

Sementara itu,Ketua Umum KamarDagang dan IndustriProvinsi Kepulauan Riau,Rachman Usman, meng-ungkapkan pihaknya gembiradan menyambut baik rencanawakil presiden. “Dengan adanyakawasan ekonomi khusus, pertumbuhanekonomi akan menjadi cepat di daerah ini,”katanya berharap.

Harapan yang sama juga diutarakanKetua Umum Asosiasi Pengusaha IndonesiaProvinsi Kepulauan Riau, Abidin Hasibuan.Menurutnya, kebijakan tersebut dapat men-jadi semangat baru bagi pengusaha di Batamdan Bintan. Oleh karenanya dia berharappemerintah daerah dapat mengeluarkankebijakan untuk menghapus seluruhperaturan yang selama ini dirasakanmenghambat masuknya investasi. Diamencontohkan pajak-pajak yang tak jelas.“Kami banyak sekali mengeluarkan biaya,sehingga untuk menaikkan upah saja su-sah,” kata Abidin.

Bupati Bintan, Ansar Ahmad jugamenyambut baik kebijakan kawasanekonomi khusus ini. Menurutnya kebijakanini akan dapat membantu mendorongpeningkatan pertumbuhan ekonomi diBintan. Pada tahun 2007 ini, PemerintahDaerah Kabupaten Bintan mentargetkanpertumbuhan ekonomi sebesar 4,7 persen.Dengan perkiraan target pertumbuhansebesar itu, maka paling tidak dibutuhkaninvestasi senilai Rp447,3 miliar. Angka initentu tidak kecil, karenanya dibutuhkankerjasama dan komitmen kuat untukmenciptakan Bintan yang menarik dankondusif bagi para investor. Target per-

Page 6: komunika 08 2007

6

Pendidikan gratis seharusnya menjadisebuah momen sejarah yang dinanti dandiharapkan kehadirannya. Lewat pen-

didikan bebas biaya itu, kesempatan anak bangsauntuk mengenyam pendidikan akan makin ter-buka lebar. Dan pada akhirnya diharapkan akanmeningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Namun entah apa sebabnya, di saat pemerin-tah memberikan pendidikan gratis di beberapawilayah, justru keluarga dan masyarakat tak lagimulai berkurang perannya. Alih-alih menyerahkanurusan pendidikan anak kepada sekolah semata.Seperti diceritakan oleh Wakil Kepala SekolahSMPN 198, Jakarta, Hernawati (47), kepada Ko-munikA. “Dulu ketika rapat, orang tua selalu me-nuntut sekolah serius ketika menghadapi persi-apan ujian dan lainnya. Sekarang, sampai tiga kalisurat teguran karena anaknya tak masuk sekolah,orang tua gak peduli. Malah ngomong gini, ’Yaanak saya gak mau sekolah, mau gimana lagi’,”ucap Hernawati yang telah mengajar selama lebihdari 10 tahun.

“Yang kami takutkan, lanjut Hernawati, "akanberimbas pada pendidikan siswa, terlebih tingkatkelulusan. Karena SMP itu pendidikan dasar,bagaimanapun siswa harus selesai SMP!” jelasHernawati dengan raut wajah serius.

Padahal sekolah yang berlokasi di Klender Jakarta Timur dengan statusnya se-bagai SSR (Sekolah Standar Reguler) memungkinkan seluruh pembiayaan pembe-lajaran ditanggung pemerintah. "Sekolah tak diperbolehkan menarik dana sumbang-an dari masyarakat," pungkas Hernawati.

Sempurnakan ProgramKasus seperti itu bukan tidak mungkin terjadi di wilayah lain. Sekalipun demikian

pendidikan dasar tanpa biaya memang sudah tidak bisa ditawar lagi. Karena itupemerintah masih terus berupaya menyempurnakan kebijakan pendidikan gratisini ke seluruh Indonesia.

“Dari studi Balitbang, dengan Bantuan Operasional Sekolah (BOS), kita sudahbisa mencapai pendidikan gratis 70,3 persen di seluruh Indonesia. Tinggal 29,7persen. Andai daerah juga ikut menanggulangi, akan merata seluruhnya,” ungkapKepala Balitbang Depdiknas, Prof Mansyur Ramly.

Ramly mengeluhkan adanya kasus di beberapa daerah yang justru mengurangianggaran pendidikan mereka, karena BOS dari pemerintah pusat dinilai sudah cu-kup untuk pendidikan gratis. Padahal sebenarnya, justru pemerintah daerah seha-rusnya jauh lebih banyak berperan dalam pendidikan tanpa biaya ini.

“Ini malah terbalik. BOS yang sedianya jadi pelengkap malah jadi yang utama.Tapikami tetap optimis. Akhir ini, tentu saja dengan dukungan Pemda, 90 persen wi-layah Indonesia, tingkat pendidikan dasar sudah tanpa biaya,” kata dia.

Pendidikan gratis memang belum seluruhnya merambah wilayah Indonesia.Dan mungkin juga kasus ini hanya terjadi di beberapa daerah saja. Tapi sekadarmengingatkan, tanpa ada peran dari masyarakat dan keluarga, pendidikan gratistakkan mungkin berbuah manis. Sudah saatnya dikikis habis pemahaman pendidikanhanya tanggung jawab sekolah. Orang tua dan masyarakat pun ke depan harusmemainkan peran lebih besar.*** ([email protected])

Ada kasus, orang tua dan masyarakat tak lagi peduli.Padahal biaya sekolah sudah dihapus dan orang tua tak perlu mengeluarkan uang.

Hendri dan Hendra merasa tidak senangpergi ke sekolah sebelumnya. “Sayamalas lagi hari ini. Sekolahnya jauh. Kita

harus bayar Rp2.000,00 untuk angkutan. Lalukami tidak punya uang jajan lagi sesampai disekolah,” aku Hendri. Mereka berdua adalahsebagian dari anak-anak yang selamat dari amuk-an tsunami Aceh 2004 lalu di Alue Naga. Ibudan empat saudara mereka hilang ditelangelombang dan tak pernah kembali. Kini bersamaayahnya, si kembar itu tinggal di kota Sigli, tigajam ke arah timur laut Banda Aceh.

Lain lagi dengan Farida, 12 tahun, ia masihmerasa senang sekolah "Sering kami para korbantsunami saling berdiskusi dan berbagi cerita ten-tang apa yang kami alami,” kata Farida. Sayang-nya letak sekolah sekarang jauh dari tempattinggalnya. “Seringkali saya harus jalan kaki satujam untuk berangkat sekolah. Angkutan umummahal dan lama sekali. Makanya saya ingin punyasepeda,” kata Farida tersenyum malu.

Kisah dari Aceh tadi adalah satu fragmenkehidupan yang dialami oleh anak-anak korbantsunami. Bahkan mungkin di belahan lain In-donesia masih ada kasus yang sama. Ada yangpunya semangat seperti Farida atau ada yangagak pesimistis layaknya si kembar Hendri danHendra untuk tetap melanjutkan sekolahnya.

Pendidikan merupakan pintu masuk utamamengatasi kemiskinan. Bahkan dalam agendaMillenium Development Goals (MDG) pendidik-an, untuk kaum perempuan khususnya menem-pati peran sentral. Karena pendidikan akanmembuat seluruh rakyat melek huruf, cerdas,dan kreatif mengatasi persoalan hidup, bahkanmampu bersaing dengan tenaga-tenaga kerjadari mancanegara.

Anggaran pendidikan yang dikelola Depar-temen Pendidikan Nasional tahun 2007 ini telahditingkatkan menjadi sekitar Rp43 triliun. Sekali-

pun peningkatan ini belum sebesar yangdiamanatkan dalam UUD kita, yakni 20% daritotal anggaran pembangunan nasional, namunpemerintah akan berusaha untuk memperbaikikualitas pendidikan dan memeratakan aksespendidikan.

Menteri Perencanaan dan PembangunanPaskah Suzzeta menjelaskan, pemerintah ditahun 2008 sudah merencanakan penambah-an anggaran di bidang pendidikan yang lebihbesar dengan mengidentifikasikan pada fokusutama kebutuhan. "Pertama akselerasi wajibbelajar 9 tahun yang merata, peningkatankesejahteraan kualitas dan kesejahteraanpenyelenggara pendidikan dalam hal ini guru,memberikan akses yang merata untukpendidikan menengah dan tinggi dalampeningkatan kualitas dan kualitas pendidikanluar sekolah," jelas Paskah.

Tuntas Tahun 2008Setiap warga negara memang berhak

memperoleh layanan pendidikan. Lebih dariitu, sebenarnya mereka wajib mengikuti pen-didikan dasar yang dibiayai oleh pemerintah.Adapun peran pemerintah tidak cukup de-ngan memberikan kapasitas layanan pendidikanuntuk memperluas akses saja, tetapi tidakkalah pentingnya adalah mengelola dari sisimasyarakatnya.

”Kalau sudah disediakan sekolah yang cu-kup, program Paket A dan B sudah sediakan,tetapi orang tidak mau sekolah padahal ituwajib menurut undang-undang dan undang-undang dasar, ya harus dikelola. Entah dalambentuk peraturan daerah, atau sejenisnya,”kata Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas)Bambang Sudibyo pada peluncuran ProgramSosialisasi Gerakan Nasional Percepatan Penun-tasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahundi Gedung Depdiknas, Jakarta akhir Maret lalu.

Bambang mengatakan untuk menuntas-kan wajib belajar pendidikan dasar (WajarDikdas) sembilan tahun jangan hanya dilihatdari sisi tersedianya pendidikan saja, tetapi ba-gaimana mengelola masyarakat wajib bela-jarnya. Kewajiban pemerintah, menurut dia,adalah memberikan kapasitas pendidikan yangmencukupi, seperti membangun unit sekolahbaru (USB), ruang kelas baru (RKB), dan Pen-didikan Paket A dan B. ”Yang mempunyai ak-ses secara langsung terhadap masyarakat pe-serta wajib belajar adalah pemerintah ka-bupaten/kota,” ujarnya.

Lebih lanjut Bambang menyampaikan pen-didikan adalah hak azazi, dan pemerintah ber-usaha memenuhi sebagai kewajibannya. Akantetapi, kata dia, ketika masyarakat menye-pelekan begitu saja, padahal itu (pendidikan)untuk kemaslahatan mereka sendiri. ”Minimalmereka harus ikut Paket A dan B,” ujarnya.Bambang menargetkan penuntasan wajar

Page 7: komunika 08 2007

7

Tiga tahun belakangan, Ujian Nasional (UN) tampak-nya menjadi momok yang sangat menakutkan. Bukanhanya bagi siswa peserta UN yang dag-dig-dug khawatirtak lulus. Para orang tua dan guru pun harap-harapcemas menanti hasil ujian.

Sebenarnya bagaimana pandangan pemerintah,dalam hal ini Depdiknas, tentang penyelenggaraan UN.KomunikA menemui Kepala Balitbang Prof Dr MansyurRamly di ruang kerjanya (24/04). Berikut petikannya :

Masih banyak perdebatan tentang perlu tidaknyapenyelenggaraan UN. Tanggapan?

Sebenarnya ujian itu harus dilakukan. Kita jadikansebagai alat yang pertama untuk pendorong atau me-motivasi peserta didik kita untuk giat belajar. Juga agarorang tua siswa, guru, pihak sekolah, dan yang terkaitdengan proses pembelajaran lebih memberi perhatiankepada anak atau siswa didiknya. Terutama membantumereka, dalam pengertian positif, agar bisa mendapathasil yang baik. Kemudian dengan adanya UN ini, pe-merintah berusaha untuk memetakan standar pendi-dikan di seluruh wilayah. Kita lihat daerah mana yangmasih kurang. Juga kelompok bidang studi apa, apakahMatematika, Bahasa Inggris, atau Bahasa Indonesia.

Tapi mengapa hanya tiga pelajaran?Kami punya landasan mengapa tiga bidang pelajaran

yang diujikan dalam UN ini. Matematika misalnya, kamianggap merupakan wujud dari kemampuan berpikir logisyang menjadi dasar hampir pada seluruh pelajaran ek-sakta. Untuk Bahasa Inggris, kami ingin agar anak-anakkita bisa go internasional. Dan Bahasa Indonesia meru-pakan reperesentasi bagian dari kultur kita.

Cukup dengan tiga hari yang menentukan?Sebenarnya bukan itu yang menentukan, tidak ha-

nya tiga hari dan tiga mata pelajaran itu saja. Dalamperaturan perundangan kita, peserta didik dinyatakantelah menyelesaikan satuan pendidikan adalah tuntasnya4 syarat yang sama. Pertama, seluruh peserta didik sudahmenyelesaikan seluruh program pembelajaran. Jadi tidakboleh kalau ada siswa yang tidak sempurna programpembelajarannya terus selesai SMP/SMA. Kedua, khususuntuk mata pelajaran tertentu yang berkaitan dengankepribadian, akhlak mulia, dan moral, harus lulus dengannilai lebih baik. Tidak boleh sama dengan pelajaran lain.Jadi agama, misalnya,harus lebih baik daripelajaran yang lain.

Dan ketiga lulus ujian sekolah. Memang sekarangUN diadakan lebih dulu daripada ujian sekolah.Tapi walau siswa lulus UN, belum tentu dia lulus.Harus menunggu dulu hasil ujian sekolah. Nahyang terakhir baru UN. Ini sama kedudukannya,salah satu tidak lulus atau tidak dipenuhi pesertadidik, maka tidak lulus. Bahkan ujian sekolahstandarnya tinggi 6. Nah UN kan hanya 4,25.

Evaluasi UN?Dari studi balitbang, UN bila bandingkan

dengan ujian-ujian sebelumnya, semisal UjianNegara, Ebtanas, dan Ebta, ternyata bisa kitatunjukan adanya kecenderungan yang membaikdalam motivasi belajar peserta didik. Bahkan nilairata-rata nasional UN untuk SMP sudah di atas6. SMU rata-rata nasional malah sudah di atas 7.

Angka tersebut kebanyakan kontribusidari, semisal Jakarta?

Memang, maka dari itu, sebenarnya standarkota besar, semisal Jakarta sudah di atas 8. Nah,angka 4,25 ini sebenarnya batas bawah, yangsetiap daerah bisa. Tidak ada alasan mengatakanada daerah yang keberatan dengan itu, karenastandarnya batas bawah.

Bagaimana menilai bahwa angka 4,25 itulayak dijadikan patokan?

Kami uji coba sejak beberapa tahun lalu. Jadibukan sekadar penetapan sekadar ditetapkanbegitu saja. Ada studi-studinya.

Korban banyak jatuh?Ujian apapun juga selalu banyak korban,

selalu ada yang tidak lulus. Selalu seperti itu.

Tapi fasilitas pembelajaran tidak sama?Sebenarnya standar 4,25 itu standar yang

rendah yang kita sudah perhitungkan bahwaseluruh daerah termasuk yang ada di Papua,NTT, sudah memiliki kemampuan untuk meme-nuhi standar tersebut. Kalau DKI mungkin malahstandarnya sudah 8. Bandung mungkin 7. Sura-baya 7,5. Makasar mungkin 6 atau 6,5. Jadi 4,25itu sudah kami lakukan studi, seluruh Indonesiaitu mampu dan angka itu masih di bawah, sangatrendah.

Pemetaan mutu pendidikan daerah?Ya, kita lihat dari angka tersebut, mata pe-

lajaran mana yang lemah. Ternyata di daerah inilemah mata pelajaran ini, kami analisis. Kamisiapkan para guru untuk bisa melihat gurunyadengan standar mata pelajaran. Ada juga kebi-jakan BOS buku, kami suplai banyak buku padamata pelajaran yang dianggap lemah. Guru jugaditingkatkan kualitasnya dengan pelatihan.Kebijakan Dirjen PMPTK, guru-guru di sana yangakan ditingkatkan kualitasnya.

Daerah yang masuk catatan khususbutuh perhatian lebih?

Papua, NTT, Maluku, Kalimantan, juga daerahkonflik semisal Sulawesi Tengah dan Maluku. Tapijangan salah, di Jawa juga ada kantong-kantongdaerah yang masih rendah, misal di Tapal Kuda,Jawa Barat, bahkan Jakarta. Jadi jangan kira,Jawa ini sudah hebat, tidak. Kami punya petasampai pada skala mikro seperti itu. Juga in-formasi guru dan sekolah, sedetil itu. ***([email protected])

Prof. Dr. Mansyur RamlyKepala Balitbang Depdiknas

"UN Sebagai Motivator"Tidak ada kekoeatan rakjat(volkskracht) tanpa kesehatan

dan pendidikan rakjat(volksgezondheid en volksonderwijs)

akan selesai pada 2008, sedangkan angka butaaksara turun sampai lima persen pada 2009.”Tujuh tahun lebih cepat dari target dunia un-tuk buta aksara, sedangkan wajar-nya delapantahun lebih cepat,” kata Bambang.

Kembangkan Kualitas GuruKunci lain peningkatan kualitas pendidikan

ada pada guru. "Ki Hadjar Dewantara denganTamansiswa-nya pernah mengajar di ruang de-ngan atap bocor, dinding miring, meja belajarseadanya, tetapi karena guru (pamong)-nyabaik, hasil pendidikannya pun baik. Banyak mu-rid Ki Hadjar dan lulusan Tamansiswa menjadi"orang"," kata Ki Supriyoko seorang pengamatpendidikan.

Tak berlebihan jika kemudian peraturan ten-tang sertifikasi guru untuk mendongkrak mutupendidik dan sekaligus meningkatkan kesejah-teraannya menemukan muaranya. Karena pen-didikan dan guru laksana dua sisi mata uang,sama-sama penting dan saling bergantung.Pendidikan yang baik hanya dapat terwujudmanakala dilengkapi dengan guru-guru yangberkualitas, berintegritas, kreatif, mau terus be-lajar, dan terbuka.

Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudi-byo menuturkan sesuai dengan UU No.14/2005tentang guru dan dosen, pemerintah di tahun2007 akan memberikan tambahan tunjanganinsentif bagi guru pegawai negeri sipil (PNS)sebesar Rp.100.000 per orang per bulan. "Jugaakan memberikan subsidi tambahan fungsionalbagi 477.925 orang guru non PNS sebesarRp200.000 perorang/bulan,' ungkapnya.

Tak hanya itu, Departemen Pendidikan Na-sional kini tengah mengembangkan sebuah fa-silitas pembelajaran dan pengembangan bahanajar yang bisa diakses oleh siswa dan guru diseluruh Indonesia. Jaringan nasional ini memangdidesain khusus untuk peningkatan kualitaspendidikan bertajuk Jardiknas (Jejaring Pendi-dikan Nasional). Upaya ini dilakukan untukmembuat keterhubungan diantara keragamanetnik, geologi, geografi, dan bahasa daerahyang tersebar di 17.000 pulau.

Jejaring Pendidikan Nasional"Jardiknas mengintegrasikan information

and communication technology (ICT) pada sis-tem pendidikan yang memungkinkan terja-dinya pertukaran pandangan, wawasan mau-pun pengalaman dalam bidang pendidikan diseluruh Indonesia," kata Presiden Susilo Bam-bang Yudhoyono usai membuka pertemuanmenteri pendidikan se Asia Tenggara ke-42atau Southeast Asian Ministers of EducationOrga-nization (SEAMEO) di Hotel Westin, NusaDua, Denpasar, Bali.

Ibarat jalan raya, Jardiknas menghubungkantitik-titik lokasi Kantor Dinas maupun sekolah.Sedangkan konten yang dapat melalui jaringanini dapat terdiri dari data ataupun kontenpembelajaran e-learning. Di antara konten pem-belajaran yang siap dialirkan melalui jaringantersebut adalah e-dukasi.net dan TV Edukasi.

Jardiknas atau Indonesian Education Net-work adalah program pendidikan berbasis inter-net dan intranet yang menghubungkan Dep-diknas dengan dinas pendidikan, sekolah-seko-lah, dan universitas. Saat ini terhubung seban-yak 33 dinas pendidikan provinsi, 441 dinaspendidikan kabupaten/kota, 3000 sekolah, dan84 perguruan tinggi.

Menteri Pendidikan Nasional Bambang Su-dibyo mengatakan komitmen pemerintahuntuk mengembangkan pengelolaan pendidik-an berbasis ICT ini betul-betul serius. "Nantinyasemua sekolah dan perguruan tinggi akan

tersambung online," katanya.Bambang berharap melalui pe-

nerapan sistem Jardiknas untuk bi-dang pendidikan akan memper-mudah pelayanan dan memperce-pat penanganan masalah pendidik-an antar daerah di seluruh Indone-sia. Jardiknas yang akan menghu-bungkan sekolah-sekolah yang adadi Indonesia dan yang difokuskanuntuk melayani kepentingan seko-lah terutama untuk pengembang-an kemampuan murid dan gurusekolah.

Tak hanya itu, infrastruktur Jar-diknas ini bisa juga digunakan un-tuk pengembangan masyarakat disekitar sekolah-sekolah yangterhubung oleh jaringan ini.Masyarakat pun dapat mengaksesinformasi diluar waktu sekolahdengan memanfaatkan fasilitasyang ada.

TelecenterSalah satu cara pemanfaatan

Jardiknas untuk melakukan pe-ningkatan kapasitas masyarakat disekitar sekolah adalah denganmembuat Telecenter Berbasis Se-kolah (School Based Telecenters).Sekolah yang mempunyai fasilitasinternet (terhubung dengan Jar-diknas) dapat dijadikan sebagaisebuah "telecenter" setelah jampelajaran sekolah selesai.

Telecenter berbasis sekolah inidapat digunakan sebagai pusatkegiatan untuk peningkatan kapa-sitas masyarakat sekitar sekolahbaik kapasitas mereka dalam halteknologi informasi dan komunikasi(information and communicationtechnology-ICT) maupun pening-katan kapasitas dalam hal-hal yangberkaitan dengan kehidupan se-hari-hari mereka.

Untuk memaksimalkan pening-katan masyarakat dalam meman-faatkan Telecenter Berbasis Seko-lah diperlukan seorang infomobili-zer (fasilitator yang mempunyaikemampuan dalam community de-velopment dengan memanfaat-kan ICT). Infomobilizer akan mem-bantu meningkatkan kapasitasmasyarkat dalam hal ICT tersebutmulai dari pemakaian alat-alat ICTsampai pemanfaatan ICT dalamkehidupan mereka sehari-hari.

Dengan School Based Tele-center ini diharapkan infrastrukturJardiknas dapat memberikan man-faat tidak hanya ke lingkungan se-kolah saja, tapi juga ke masyarakatsekitarnya.

Memang pendidikan berbasisICT merupakan impian masa depanyang mesti diwujudkan bersama.Jangan sampai “jalan tol” ini hanyadilewati “sepeda onthel” aliasbandwith/infrastruktur besar tapimiskin konten. Dibutuhkanketerlibatan semua pihak untukmeramaikan situs pembelajaransecara online. Sebab kemiskinanbukanlah alasan untuk tidakberkembang dan menjadi lebihmaju. ([email protected])

Page 8: komunika 08 2007

8 Edisi 08/Tahun III/April 2007

www.bipnewsroom.info/komunikaemail: [email protected]

WAWANCARA

Komitmen pemerintah untuk mening-katkan kualitas pendidikan nasional tidakbisa dipandang sebelah mata. Kendatianggaran pendidikan sebesar 20 persendari APBN diperkirakan baru dapat di-penuhi 2009 mendatang, berbagai kebi-jakan ke arah perbaikan mutu pendidikanterus dilakukan. Mulai upaya peningkatanstandar lulusan sekolah dasar dan mene-ngah, perbaikan sarana dan prasaranapendidikan, kurikulum, hingga bagian yangterpenting, peningkatan kompetensi parapendidik yang kerap menjadi keluhan ter-besar.

“Menurut UU, guru harus ikut uji serti-fikasi untuk menunjukkan bahwa diamempunyai kompetensi yang menunjuk-kan ia seorang profesional,” jelas DirjenPeningkatan Mutu Pendidik dan TenagaKependidikan (PMPTK), Depdiknas, ProfFasli Jalal, PhD, ketika diwawancarai Ko-munikA di kantornya di Senayan, Jakarta(20/04).

Berikut adalah petikannya:

2007 ini bagaimana?Tahun ini kami sudah menganggarkan pe-

ngadaan uji sertifikasi bagi 190 ribu orangdan akan ditambah 10 ribu. Jadi ada sekitar200 ribu yang akan mengikuti sertifikasi. Jadiguru-guru yang sudah menunjukkan kepro-fesionalan mereka yang dibuktikan denganuji sertifikasi 4 kompetensi tadi, akan dibe-rikan tunjangan sebesar 1 x gaji pokok. Kira-kira Rp18 juta/tahun.

Apa saja yang diuji?Ada empat hal yang akan dicek. Tergan-

tung jenjang dan mata pelajaran apa dia me-ngajar. Keempat kompetensi ini berdasarkanstudi kami merupakan kualifikasi seorangguru yang profesional. Pertama, kompetensipedagogik atau kemampuan guru dalammendidik. Kedua, kompetensi profesional,terkait dengan pemahaman dia tentang bi-dang studi yang dia ampu. Kalau dia seorangguru fisika, harus tahu benar ilmu fisika ituseperti apa. Ketiga adalah kompetensi sosial,bagaimana dia berinteraksi dengan murid,sesama guru, orang tua, dan sesama masya-rakat. Dan terakhir adalah kompetensi kepri-badian, di mana guru menunjukkan ciri yangpantas digugu dan ditiru oleh masyarakatdan lingkungan.

Kalau dilihat dari keempatnya. Manayang terbanyak menjadi masalah gurudi Indonesia?

Kalau guru bidang studi, banyak belummempunyai kualifikasi. Kemudian ada yangmengajar di bidang yang salah, tidak sesuailatar belakang pendidikan. Bagi guru yanglatar belakangnya kependidikan, padaumumnya sudah kuat pada kompetensi pe-dagogik. Sehingga yang harus diperkuat lagiadalah kompetensi profesional. Sedangkanguru-guru yang latar belakangnya nonke-pendidikan, pada umumnya, lemah padakompetensi pedagogik. Karena itu ide awal-nya dalam UU, bagi guru latar belakang ke-pendidikan akan lebih banyak ditempa padakompetensi profesional. Yang berlatar bela-kang nonpendidikan lebih ke pedagogiknya.

Guru di luar Jawa? Dikeluhkan belummerata kemampuan dan penyebaran-nya?

Kalau lihat dikotomi Jawa dan luar Jawaatau perkotaan dengan perdesaan, memangada distribusi yang tidak seimbang. Di managuru menumpuk di kota atau sekolah maju,sementara di perdesaan atau daerah ter-pencil sangat kurang. Di daerah-daerah luarJawa, perdesaan, dan daerah terpencil, dis-tribusi juga menjadi masalah. Pun denganjumlah guru secara makro, sangat signifikan.Terlebih pada guru matematika, Bahasa Ing-gris, dan IPA. Dan hal tersebut memangmenjadi perhatian kami.

Standar sertifikasi guru di daerah?Standar sama, tidak ada pembedaan

sama sekali. Hanya saja kepada mereka danjuga guru lain yang belum berkembang, kitaberi pengayaan, pelatihan dan try out. Darikelemahan mereka, kita ajak untuk remedialprogram. Agar guru yang kurang, bisa tahukelemahannya.

Nanti akan kita buat strategi pembe-lajarannya. Mana yang belajar sendiri, berke-lompok di kelasnya, pertemuan kelompokkerja guru atau MGMP. Kami bantu dengannarasumber.

Guru yang tidak lulus sertifikasi?Kita amati di mana kelemahan kompe-

tensinya. Masing-masing kompetensi kan adaindikatornya beda. Misal, dari 10 indikator dikompetensi profesional, jatuh di 4 indikator.Kami buat program remedial untuk meme-nuhi kelemahan itu.

Jadi ini lebih semacam peningkatankualitas dan bukan penyeleksian guru?

Ya. Uji sertifikasi ini juga kaya denganpemberdayaan, pengayaan, pelatihan, bukansekadar datang, ditanya, dilihat, dan dinilai.Tujuan utamanya agar kualitas guru mening-kat.

Penilaiannya berjalan kontinyu?Kalau mereka sudah bersertifikat, berim-

bas pada peningkatan karir. Setiap gradasi ituakan memberikan otoritas dan kesejahteraanyang lebih tinggi. Sehingga kami harapkandengan kesejahteraan tadi guru akan me-ningkatkan kemampuan dan profesionalis-menya secara berkelanjutan.

Apa ada penalti kalau di kemudian harikualitas mereka menurun?

Dalam draft PP dikatakan harus ada pem-belajaran berkelanjutan. Minimal 24 jamsetahun guru harus menunjukkan bahwa diaselalu melakukan penyegaran keilmuan de-ngan ikut lokakarya, kursus, workshop, danseminar. Semua itu nanti akan diberi akreditasi,tanda dia itu memelihara angka yang telahdiberikan dalam sertifikasi.

Based on IT-nya di mana?Kami sudah mengembangkan kemam-

puan antara pusat dan universitas, dengantitik-titik di seluruh kabupaten/kota yang kitasebut dengan Jaringan Pendidikan Nasional(Jardiknas). Jardiknas ini memungkinkan hu-bungan gratis dari semua ICT Centre di semuakabupaten/kota dengan internet ke pusatperguruan tinggi di manapun. Kita bayar band-withnya. Sudah ada kontak kerjasama. Jum-lahnya akan menjadi 450-an, sejumlah kabu-paten/kota. Kemudian ada 82 universitas ter-kait, modulnya bisa ditransfer dan diunduh(download). Kalau guru yang tinggal sekotadengan titik Jardiknas, punya hubungan de-ngan wide area network. Gratis. Kalau jauhdari titik Jardiknas, maka terpaksa dia haruske kantor kecamatan yang akan memfasili-tasinya.

Kendala dalam uji kompetensi?Karena ini masih baru kita mulai. Tahapan

pertamanya adalah penilaian portofolio. Jadisemua guru yang sudah dikuota akan dikait-kan berapa yang harus dibayar mulai tahundepannya. Akan ada kuota bagi guru yangakan disertifikasi, sesuai dengan komposisiguru nasional. Misal jika 1,2 juta adalah guruSD, atau 45 persen, maka kuotanya adalah45 persen yang dikuota adalah guru SD.Angka ini dibagikan ke kabupaten/kota. Nan-tinya juga akan meranking guru berdasarkanurutan lama mengajar, usia, tinggi pangkat,dan terakhir tugas tambahan.

Tentang honorer?Kami tidak membedakan hal itu. Asal dia

sudah mengajar, pun di swasta. Apakah diamengajar di sekolah yang punya izin, mengajarminimal 24 jam, sudah S1, kalau semua su-dah OK, maka kita masukan ke dalam giliranuntuk kuota uji sertifikasi ini.

Ada pendapat, sertifikasi hanyaupaya pemerintah untuk membe-rikan tambahan tunjangan ke-pada guru dengan cara yangterlihat elegan?

Sebenarnya UU itu kan sudahrepresentasi dari DPR dan pe-merintah. UU itu mengamanah-kan ke depan guru Indonesiaitu harus profesional. Tandaprofesional itu apa? Dibuatlahstandar dan sertifikasi.

Jika guru baru sudahmemenuhi kriteria tadi,maka dia dapat disebut

guru profesional. Sehingga wajar jika diadibayar lebih mahal. Harus dia tunjukkan dulubahwa dia mengikuti persekolahan yang lebihlama, lebih tinggi gradasinya, lebih profesionalbaru diikuti pendapatan yang lebih tinggi.

Upaya menambah dan menyebar guru?Kami selalu mendata kekurangan dan ke-

lebihan guru. Kemudian bersama Pemdamendata pengajuan formasi ke MenPAN danBKN. Dari formasi itu akan diserahkan kepadadaerah untuk perekrutan. Tapi pusat mem-berikan intensif-intensif kepada daerah untukmelakukan redistribusi pada guru-guru yangbanyak menumpuk di daerah maju dan per-kotaan ke daerah terpencil ataupun pede-saan. Contoh, bantuan rumah, pendidikanuntuk anaknya, kemudahan pelatihan.

Dibanding dengan dosen yang hanya300 ribu, peluang peningkatan mutupara guru dasar dan menengah, masihjauh tertinggal. Tanggapan?

Dibandingkan dengan dosen, memangbelum sebesar itu. Pertama, saat ini kebutuh-an yang mendesak, banyak guru yang masihbelum terpenuhi kompetensinya. Kalau meli-hat faktor itu, sebenarnya angka yang kitakeluarkan, jauh lebih besar. 190 ribu dari pu-sat saja. Belum dari daerah. Yang pentinguntuk dilakukan adalah memenuhi sasaranUU. Nanti pendidikan profesinya juga akanada beasiswa.

Tentang penerapan UU Guru dan Dosensudah sampai mana?

Sekarang menunggu peraturan pemerin-tah. Sudah lama keluar dari Diknas, sedangdiharmonisasi di Depkumham. Dan kemudianditambahkan kepastian dari Depkeu untukpembiayaan. Dari Depdagri mengenai pemba-gian tugas pusat dan daerah. Dari Menpandan BKN tentang perlakuan terhadap sesamaPNS, mengapa guru mempunyai kekhusus-an. Apakah bertentangan dengan UU yanglain. Kemudian melihat persetujuan per-guruan tinggi terhadap pelaksanaan uji sertifi-kasi yang untuk guru-guru tertentu tidak se-perti yang tercantum dalam UU 100%. Adakita carikan penundaannya di dalam PP itu.Ini kan harus disetujui oleh perguruan tinggi.

Tapi Mendiknas sudah mendapat persetu-juan dari Depkumham. Sambil menunggu PPitu, untuk uji sertifikasi ini, Mendiknas akanmengeluarkan Peraturan Mendiknas saja. Se-bagai dasar dari ujisertifikasi. Yangkami harapkandalam sebu-lan ini sudahbisa keluarP e r m e n -nya.***

([email protected])

Apa semangat dari uji kompetensi dansertifikasi ini?

Presiden telah mencanangkan bahwaguru adalah sebuah profesi, maka tentu ha-rus ada perubahan. Dituangkan dalam pera-turan perundangan, UU Guru dan Dosen.No 14/2005 yang diudangkan pada 30 De-sember 2005. Intinya mengatur bahwa gurudan dosen sebagai sebuah profesi memer-lukan kualifikasi dan persyaratan tertentuserta pemberian jaminan. Standarnya de-mikian.

Guru profesional harus punya standar ku-alifikasi akademik tertentu. Guru S1/D4, do-sen S2. kemudian harus ada bukti dalambentuk sertifikat bahwa memang dia sebagaitenaga profesi. Karenanya dituntut pula un-tuk mempunyai sertifikasi pendidik.

Berapa jumlah guru yang akan diser-tifikasi?

Saat ini jumlah pendidik untuk tingkatdasar dan menengah, termasuk madrasah,ada 2,7 juta. Terbanyak di SD sekitar 1¼juta, kemudian SMP, SMU, SMK, dan terakhirdi TK. Angka itu minus dosen yang jumlahnyalebih dari 300 ribu orang.

Dari 2,7 juta, belum bisa kita habiskanserentak. Hanya sekitar 900 ribu guru beri-jasah S1/D4 yang bisa dibawa ke programsertifikasi. Sisanya 1,8 juta kita naikkan dulustandar mereka, baru kemudian kita lakukansertifikasi kepada mereka. Dan harus dihabis-kan dalam delapan tahun ke depan.

Disekolahkan?Ya. Tapi tidak sekolah konvensional. Akan

menggunakan pola jarak jauh, multimedia,teknologi informasi.

Seperti Universitas Terbuka (UT)?Lebih dari sekadar UT. Karena UT kan

tergantung tutor di lapangan. Ini dosen be-nar yang dikirim dari pusat. Kita juga membuatpeluang agar saat libur sekolah, guru datangke kampus.

Dana pemerintah pusat semua?Gabungan, dari pribadi, pemerintah dae-

rah, dan juga pemerintah pusat. Kami mem-berikan bantuan Rp.2 juta/guru/tahun. Kalaudengan UT, dana dari pemerintah pusat sajasudah cukup. Tapi juga harus ada kontribusidari pemerintah daerah.

Kalau universitasnya sekota dengantempat mengajar, tidak perlu banyak bi-aya. Tapi, kalau dia memakai universitasyang agak jauh, misal ngajar di Yahuki-mo, kuliah di Universitas Cendrawasih,Pemda harus lebih bantu.

Page 9: komunika 08 2007

Edisi 08/Tahun III/April 2007

www.bipnewsroom.info/komunikae-mail: [email protected]

9

OPINI

Menunggu RealisasiFiliantropi Pendidikan

Ruang ini disediakan sebagai wadah tukar informasi antar pengelola situs atau portal lembaga pemerintah baik di tingkat pusat atau daerah.Pengelola dapat mengirimkan profil situs yang dikelolanya melalui e-mail: [email protected]

Binjai merupakan salah satu kota yangterletak di Provinsi Sumatera Utara danberbatasan langsung dengan KabupatenDeli Serdang dan Kabupaten Langkat.Posisinya juga cukup strategis mengingatposisinya yang berdada di jalurtransportasi utama yang menghubungkanProvinsi Sumatera Utara dengan ProvinsiNangroe Aceh Darussalam (NAD).

Situs kota Binjai ditampilkan denganwarna dominan biru dengan desain yangsederhana dan ringan sehingga cepatketika diakses. Pada halaman muka situs

data yang ditampilkan dibuat dalambentuk tabel sehingga mudah untukdipahami. Sayangnya, ada beberapainformasi dan data yang disajikan masihbelum ter update.

Link infrastruktur menyajikan datainfrastruktur yang ada di kota Binjaiseperti air bersih, transportasi, saranakomunikasi dan listrik. Sedangkan padalink Peraturan Daerah bisa diketahuiperaturan-peraturan daerah apa sajayang telah ditetapkan oleh pemerintahkota Binjai. Sayangnya tidak ada linkuntuk mengunduh peraturan-peraturandaerah yang ada. Sementara di bagiankanan juga terdapat beberapa link yangberguna bagi pengunjung misalnya linkke situs DPR dan MPR serta beberapadepartemen dan kementerian.

([email protected])

www.binjai.go.id

ada beberapa link pada indeksmenu. Disini bisa didapatkaninformasi mengenai geografi kotaBinjai, misalnya mengenai iklaim,kondisi tanah dan geologi sertaletak geografis. Linkkependudukan menyajikan duakategori informasi yaitu mengenaikependudukan dan tenaga kerja.Melalui link tenaga kerja misalnya,bisa didapat informasi tentangtabel pola pencari kerjaberdasarkan tingkat pendidikan dikota Binjai.

Informasi mengenaipendidikan, agama dan kesehatandapat diperoleh pada link sosialbudaya. Seperti dalam linkpendidikan yang dapat diketahuijumlah sekolah di kota Binjai. Link ekonomimenyediakan informasi mengenai usaha

Situs PemerintahanKota Binjai

e-gov kilas

Citra I Lestari

perdagangan, pertanian, peternakanperindustrian dan koperasi. Sebagian besar

Program corporate social respon-sibil ity (CSR) sudah menjadiperhatian internasional yang

dijadikan sebagai representasi kerangka kerjasektor swasta mendukung pembangunanyang berkelanjutan dan perusahaan yangmemiliki hubungan harmonis dengan masya-rakat (good corporate citizenship).

Esensi CSR sebagai wujud pertanggung-jawaban sosial perusahaan menjadi biasketika pelaksanaan program itu dipenuhidengan praduga yang belum tentu kebe-narannya.

Trend GlobalDi tataran global kita melihat bagaimana

perusahaan besar dunia seperti Enron, Ar-thur Andersen, Parmalat, dan MCI-World-com, merosot di mata publik karena tidakpeduli akan tanggungjawab sosialnya. Tu-runnya pamor otomatis menurunkan pularespons positif masyarakat terhadap produkperusahaan bersangkutan.

Fenomena ini menimbulkan kesadaranCSR sebuah perusahaan sebagai tuntutankebutuhan masyarakat global sekarang ini.Jika sebelumnya kegiatan derma (filantropi)dan pengembangan komunitas sebagaibagian yang terpisah dari strategi bisnis,sekarang perusahaan besar menyadari CSRbukan lagi bagian yang terpisahkan dalamstrategi bisnis.

Makin perusahaan menempatkan kepen-tingan sosial sebagai pertimbangan utamadalam setiap langkah bisnis, semakin besarpula respons positif publik terhadap perusa-haan itu.

CSR untuk PendidikanPenyebab drop out sekolah di Indonesia

adalah masalah biaya. Sekitar 67 % anak se-kolah terpaksa tidak bisa melanjutkan pen-diikan lantaran keterbatasan dana dan fasi-litas. Biaya juga sering menjadi kambing hi-tam tidak terpenuhinya standar kualitas pen-didikan di Indonesia. Singkat kata, besarnyapermasalahan akses dan kualitas pendidikandi Indonesia, sebagian besar disebabkan olehbiaya.

Pemerintah bukannya tidak berupaya,namun mungkin lebih tepat bila disebut se-bagai kurang daya. Bisa dilihat dari Total bujetAPBN 2007 yang sebesar Rp763 triliun. Darijumlah tersebut, jumlah yang dianggarkanuntuk pendidikan adalah sebesar Rp90 triliun.

Dengan asumsi kebutuhan bujet ang-

garan pendidikan, menurut UUD 1945, ada-lah 20% dari Rp763 triliun atau sebesar Rp.152 triliun, maka masih terdapat defisit, ataukekurangan kebutuhan dana pendidikan se-besar Rp62 triliun. Dana sebesar itulah yangharus dicarikan jalan keluarnya.

Tentu pemerintah tidak bisa sendirianmencarikan jalan keluarnya. Karena bagaima-napun, jika pemerintah harus menanggungbeban ini sendirian, pada akhirnya rakyat pulayang akan menderita. Contohnya begini. Bilaterdapat suatu generasi pelajar di Indonesiayang kurang berkemampuan atau berkeahliandalam bekerja, maka dunia usaha atau bisnisdan industri, akan sulit mendapatkan sumberdaya untuk mengisi posisi-posisi yang merekaperlukan.

Dunia usaha akan terpaksa untuk mere-krut tenaga asing untuk mengisi lapangankerja, yang semestinya diperuntukkan untukmasyarakat lokal. Jika hal ini terjadi, makatidak hanya semakin banyak penganggurantercipta, namun juga jurang kesenjangansosial pun akan semakin tinggi. Di sini, peransektor profit di dunia usaha dan bisnis sangatstrategis.

Investasi StrategisSetiap rupiah yang me-

reka tanamkan untuk pen-didikan di Indonesia meru-pakan investasi jangka pan-jang. Dengan pendidikanyang merata dan berku-alitas, sektor bisnis jugabisa mendapatkan sumberdaya yang berkualitas un-tuk mengisi posisi di peru-sahaan mereka.

Upaya-upaya yang bia-sa disebut filantropi pendi-dikan ini mungkin belummerata, namun harus dia-kui telah banyak sekolah,guru, dan siswa yang ter-bantu.

Ilustrasinya seperti ini,angka putus sekolah siswaSMA di Indonesia adalah150.000/tahun atau 7anak/5 menit, lebih dari65% dari jumlah ini putussekolah karena kekuranganbiaya.

Misalnya kita ambil bea-siswa SF untuk SMA sebe-

sar Rp. 720,000/tahun, maka satu tahundibutuhkan dana lebih dari Rp. 700 miliar.Nah, bila sebuah perusahaan swasta, se-butlah ExxonMobile Oil Indonesia, menyum-bangkan dana sebesar lebih dari Rp20 milliarpertahun untuk pendidikan, bayangkan bilaada 10 perusahaan lagi yang melakukan halyang sama, pasti akan berdampak besar buatpendidikan Indonesia.

Peran strategis sektor profit ini tentu sajamemerlukan dukungan dan pengawasan daripihak-pihak lain. Sektor non profit dan civilsociety diharapkan dapat menjadi lembagaindependen yang dapat berkolaborasi de-ngan sektor non profit tersebut dan menjagakeberpihakannya terhadap kepentingan ma-syarakat. Dan pemerintah juga diharapkandapat menjadi pendorong bagi inisiatif-inisiatifdari pihak swasta dan nirlaba dalam filantropipendidikan ini.

Kembangkan FasilitasiPertanyaannya kemudian, bagaimana

tanggapan pemerintah terhadap inisiatif daripara warga negara yang baik ini? Apakah pe-merintah memang merasa terbantu? Jika

pemerintah merasa terbantu, apakah peme-rintah akan melakukan sesuatu untuk mem-buat inisiatif filantropi ini terus berlangsung?

Jika Tuhan menjanjikan surga untuk umat-nya yang berbuat baik sehingga perbuatanbaik umatnya tetap sustain, apakah yangbisa dilakukan pemerintah untuk menjagasupaya inisiatif pihak swasta ataupun individusebagai warga negara yang baik ini terusbertahan dan bertambah banyak?

Salah satu peran kunci pemerintah adalahmenciptakan ”enabling environment”, yaitumenciptakan kondisi dimana masyarakatmampu menjadi tergerak untuk membantumeringankan kerja pemerintah. Beberapacontoh ”enabling environment” adalahinsentif pajak, kepastian hukum, dankemudahan ekspor-impor untuk kegiatanfilantropi.*

Citra I Lestari bekerja di Sampoerna Foundation

Page 10: komunika 08 2007

10 Edisi 05/Tahun III/Maret 2007

www. bipnewsroom.info/komunikaemail : [email protected] LINTAS DAERAH

Sumatera UtaraSumut Tuan Rumah PraPon WushuDiikuti 22 Propinsi

Medan, 12/4/2007 (Kominfo-Newsroom)- Sebanyak 22 propinsi di Indonesia akanmengikuti kejuaraan nasional wushu sekaligussebagai pra Pekan Olahraga Nasional (PON)Wushu yang dilangsungkan di Pardede HallMedan dari 8-21 Juli 2007, dan diperkirakanada sekitar 300 atlit akan mengikuti pra PONtersebut.

Tim Wushu Sumut bertekad untukmeraih sebanyak mungkin medali karenaSumatera Utara merupakan gudang atletwushu dan sudah tiga kali sebagai juaraumum kejuaran Nasional Wushu pada 2003,2005 dan 2006. “Jadi cabang olahragawushu merupakan cabang primadona bagiSumatera Utara sebagai penyumbangmendali terbanyak untuk tim Sumut. Kamiharapkan kejuaran ini akan dibuka olehMenporan dan Gubernur akan memberikansambutan”, ujar Ketua Panitia PelaksanaKejurnas Wushu Tahun 2007 Tamin Sukardiseraya menambahkan saingan berat dalamkejurnas ini tim DKI Jakarta dan Jawa Timur.

Wushu ini terbagi dua, yakni jenis Touluyakni model seni sedangkan Sansho adalahfighting seperti tinju, denganmempertandingkan 7 nomor masing-masinguntuk putra dan putri. “Kami harapkan timSumut mampu menunjukkan prestasisekaligus sebagai tuan rumah menjunjungtinggi nama baik Sumut. Kekompakanmembangun Sumut dibidang olah raga haruskita pupuk, karena olah raga merupakan alatperekat bagi bangsa”, ujar Gubsu yangdidampingi Kadisporasu Ardjoni Munir, KetuaKONI Sumut Bachtiar Siregar dan KabidHumas Pimpinan Drs M L Tobing.

(www.bainfokomsumut.go.id)

Sumatera SelatanPengembangan Batubara Cair SkalaLaboratorium

Pengembangan batubara cair sebagaienergi alternatif pengganti minyak bumi yangdirintis sejak beberapa tahun lalu di wilayahSumsel hingga kini masih dalam skalalaboratorium.

Untuk mempercepat pengembanganpotensi energi alternatif itu, sekarang inisedang diupayakan peningkatan dari skalalaboratorium menjadi skala “pilot plan”, kataKadinas Pertambangan dan Energi Sumsel,N. Suratno, usai menghadiri seminar “PeranTeknologi Informasi dan Komunikasi dalammendukung E-government serta Visit MusiYear 2008", di Palembang.

Diharapkan pemerintah pusat dapatmemberikan dukungan mewujudkan upayatersebut sehingga batubara cair dapatdiproduksi secara besar-besaran dandimanfaatkan secara massal.

Menurut Suratno, di provinsi yang memilikicadangan batubara nomor satu di Indonesiaini berprospek cukup baik untuk melakukanpengembangan batubara cair.

Dari Sabang Sampai Merauke Bangka Belitung

Keindahan Pantai Pulau TimahKepulauan Bangka Belitung bisa menjadi

salah satu alternatif tujuan rekreasi. PantaiPesona, yang terletak di kecamatan Sungai-liat bisa ditempuh kurang lebih satu jam daripusat kota Pangkal Pinang melalui jalan darat.Lama tempuh dapat ditebus dengan peman-dangan biru laut di pantai ini. Hamparan pasirmeyelimuti kaki batu-batu pantai yang berdirikokoh disepanjang pantai.

Seakan tidak jenuh memandang jauh kelaut, melihat indahnya warna-warni pantai dariatas bebatuan, mulai dari biru muda, hijautoska, dan biru tua. Masing-masing warnatersebut menunjukkan kedalaman laut.

Sekalipun aset wisata ini sudah tidak lagiseramai dulu, namun keindahan yang luarbiasa, akan bisa membuat orang serasa lupauntuk pulang, bahkan terik matahari tidakakan bisa menghalangi keinginan untukberjemur di bebatuan pantai.

Pantai Pesona memang lebih nyamanuntuk dinikmati pemandangannya. Bagi yangingin berenang di pantai bisa mengunjungiPantai Tikus, yang jarak tempuhnya sangatdekat. Bisa ditempuh hanya dengan berjalankaki sepanjang menyusuri Pantai Pesona.

Batu BerdaunPernah melihat batu berdaun? Untuk me-

nikmati pemandangan ini dapat mengunjungiPantai Batu Berdaun. Pantai ini memiliki keu-nikan sendiri, dimana bebatuan pantai dapatditumbuhi pohon. Pantai ini masih terletakdalam di Kecamatan Sungailiat. Parapengunjung tak perlu khawatir mengha-biskan biaya mahal karena untuk menikmatisekian pantai dalam satu hari sangatmemungkinkan, biaya masuknya pun relatifmurah, berkisar Rp5.000,00 sampaiRp10.000,00.

Keindahan pulau yang terenggutTanpa disadari, saat melihat peman-

dangan pulau Bangka dari atas pesawat,ada bagian-bagian pulau yang terlihat tidakhijau pada area tertentu. Penggalian timahliar mengakibatkan rusaknya lingkungan asri.Bangka penghasil utama timah telah me-narik pendatang dan penduduk asli untukmerauk keuntungan dengan menggalisebebas-bebasnya timah dari perut bumi.

Sebelum penertibaan tambang timahrakyat, perekonomian di kepulauan ini me-mang tergantung dengan hasil tambangtimah."Hasil dari menambang ini sangatmenguntungkan kami, untuk sekalimenambang saja kami bisa mendapatkanRp. 750.000 perhari", ungkap aryuni, salahsatu penambang timah rakyat.

Untuk nilai hari ini memang terasa besar,tapi bagaimana dengan akibat dikemudianhari? Sebuah harga yang mesti dibayarmahal.

([email protected])

“Secara ekonomi biaya produksi batubaracair menjadi bahan bakar relatif lebih murahdibanding dengan memproduksi minyakbumi,” ujarnya.

Berdasarkan perhitungan tersebut,sekarang ini di tingkat pemerintah pusatsedang dipelajari peluang memproduksibatubara cair itu. Sehingga melalui upayatersebut diharapkan batubara cair segeramenjadi energi alternatif dan dapatdimanfaatkan untuk berbagai aktivitasmasyarakat.

(www.sumsel.go.id)

RiauBPA Riau Miliki 20 Pos PerpustakaanKeliling

Pekanbaru, 12/4/2007 (Kominfo-Newsroom) – Badan Perpustakaan dan ArsipNasional (BPA) Provinsi Riau secara bertahaptelah mendirikan 20 pos perpustakaan kelilingdalam rangka meningkatkan minat bacamasyarakat daerah itu.

“Program perpustakaan keliling inisebenarnya telah dimulai sejak 2006 danhanya mempunyai 12 pos, namun pada tahunanggaran 2007 pos perpustakaan kelilingbertambah menjadi 20 buah,” kata KepalaBidang Pelayanan, Badan Perpustakaan danArsip Provinsi Riau, Oloan,SH, di Pekanbaru,Kamis (12/4).

Pos perpustakaan keliling tersebutumumnya masih berada di Kota Pekanbaru,khususnya daerah pinggiran kota, tetapiselain itu pos juga telah berdiri di KabupatenKampar, yakni di desa Rumbio. Untuk itu,ke depan BPA akan mengupayakanperluasan pos kebeberapa kabupaten/kotadengan cara bekerjasama pemerintahKabupaten/Kota setempat.

Selain penambahan pos perpustakaankeliling, BPA juga akan menambah armadaangkutan pustaka keliling.”Saat ini BPA Riaubaru memiliki lima armada pengangkutperpustakaan keliling. Dan untuk tahun ini,BPA telah merencanakan penyediaanbeberapa unit mobil lagi dari anggaran APBDRiau tahun 2007, untuk memenuhikebutuhan perputakaan keliling khususnyadi Kota Pekanbaru,” katanya.

Penambahan armada pengangkuttersebut dilakukan seiring dengan tingginyaanimo masyarakat, baik dari kalangan pelajar,mahasiswa dan umum, bahkan merekamenginginkan perpustakaan keliling bisa dibuka satu hari penuh.

(www.bikkb.riau.go.id)

Jawa TimurSistem Pelaporan Kegiatan PemerintahDaerah Harus Mengacu PP No. 3/2007

Sistem pelaporan kegiatan pemerintahandaerah harus mengacu pada PeraturanPemerintah Nomor 3 tahun 2007. Hal ini agarsemua kegiatan penyelenggaranpemerintahan di daerah bisa transparan,efisien, dan memudahkan sistem pelaporan.Hal ini dikatakan Asisten Tatapraja Sekretaris

Daerah Propinsi Jawa Timur Drs. ChusnulArifien Damuri Msi MM.

Dia menjelaskan, PP No.3/2007 tentangLaporan Penyelenggaraan PemerintahanDaerah Kepada Pemerintah, LaporanKeterangan Pertanggungjawaban KepalaDaerah Kepada Dewan Perwakilan RakyatDaerah, Dan Informasi LaporanPenyelenggaraan Pemerintahan Daerahkepada Masyarakat. Ini dilakukan, upayapemerintah dalam rangka mengatasi sistemadministrasi pelaporan yang efektif.

Menurutnya, tata carapertanggungjawaban kepala daerahsebagaimana diatur dalam PP.108/2000 danlaporan penyelenggaraan pemerintahandaerah sebagaimana diatur dalam PP.56/2000, sudah tidak sesuai dengan kondisi danperkembangan masyarakat yang menuntutadanya transparansi dan akuntabilitas dalampenyelanggaraan pemerintahan daerah.“Oleh karena itu, PP.3/2007 ini sebagaiupaya melaksanakan ketentuan pasal 27 ayat(5) yang diatur dalam Undang-undang Nomor32 tahun 2004 tentang PemerintahanDaerah perlu membentuk PeraturanPemerintah tentang laporanpenyelenggaraan pemerintahan yang efektif.”kata Chusnul.

Kepala Biro Pemerintahan dan OtonomiDaerah Setdaprop Jatim Gatot HendroPriyono SH MHum menambahkan, PP inisebagai upaya penyeragaman sistempelaporan yang selama ini terkesan kedaerahan. “Dengan terbitnya PP.3/2007 kedepan, sistem pelaporan mekanisme kegiatanpemerintahan dapat memberikan warna barubagi pemerintahan di Indonesia padaumumnya dan di Jatim khususnya.

(www.d-infokom-jatim.go.id)

Nusa Tenggara BaratUjicoba Sri Tingkatkan Produksi Padi94,3%

NTB, 10/4/2007 (Kominfo–Newrsroom)- Uji coba sistem intensifikasi padi (SRI) padalahan seluas 2.196 ha di beberapa kabupatendi NTB sejak 2002 – 2006, menghasilkanproduksi rata-rata 7,9 ton per ha GabahKering Panen (GKP) dibandingkan produksinon SRI 4,07 ton/ha.

Ini menunjukkan peningkatan sekitar94,3%, bahkan diperkirakan pada musimtanam 2006/2007 akan meningkat lagi, katasekjen Departemen PU, Roestam Sjarief diJakarta, Rabu (11/4).

SRI merupakan salah satu inovasi metodabudidaya padi yang dikembangkan sejak1980-an di Pulau Madagaskar, Afrika. diIndonesia cara ini mulai dikembangkan pada1999, melalui pengujian dan evaluasi di pusatpenelitian di Sukamandi, Jawa Barat yangmenghasilkan produksi sekitar 6,2 ton/ha.Pengembangan metoda ini telah merambahke bagian timur Indonesia termasuk NTBdengan luas areal 9.429 ha dan melibatkan12.133 petani.

Menurut dia, pengembangan metodeSRI diharapkan akan menambah produksi

beras nasional, yang akan mendukungprogram ketahanan pangan sebanyak 2 jutaton beras pada tahun ini.

“Ada beberapa kelebihan dari metoda SRIini antara lain tanaman hemat air, biaya danwaktu sementara produksi lebih banyakdibanding tanaman padi konvensional,”katanya.

Sementara itu penghasilan di sektorpengembangan dan pengelolaan irigasi NTBpada 2007 mencapai Rp87,7 miliar, berartikenaikan 9,6% dari penghasilan tahun 2006yang mencatat Rp80,5 miliar.

Roestam menjelaskan, peningkatan initidak terlepas dari upaya rehabilitasi daerahirigasi. Pemerintah melalui ProyekPengembangan Sistem Sentralisasi Irigasi(DISIMP) dengan sumber dana pinjamanBank Kerjasama Internasional Jepang (JBIC)sejak 2003, telah merehabilitasi daerah irigasi(DI) seluas 17.224 ha di NTB.

“Proyek ini telah meningkatkan intensitaspanen dari 184% menjadi 240% denganproduksi padi rata-rata meningkat dari 3,9ton menjadi sekitar 6 ton per hektare,”katanya.

Kegiatan pokok DISIMP yang sedang danakan dilaksanakan di NTB antara lainrehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi,perkuatan kelembagaaan dan melakukandemplot SRI.

(Mf)

PapuaPapua Akan Bangun Pabrik Mie

Jayapura, 13/4/2007 (Kominfo-Newsroom) – Pemerintah Propinsi Papuaberencana membangun pabrik mie untukmemenuhi kebutuhan pangan di wilayahpedalaman dengan memanfaatkan potensisumber daya alam (SDA) yang ada di sanayaitu petatas/ubi jalar yang menurut surveiahli dari Jepang memiliki nilai nutrisi tertinggidi dunia.

Upaya tersebut, sekaligus untukmengatasi masalah kekurangan pangan diwilayah pedalaman atau pegunungan Papua,khususnya di Kabupaten Yahukimo yangbeberapa waktu lalu mengalami musibahkekurangan pangan.

“Jadi, pembangunan pabrik denganmemanfaatkan petatas ini diyakini bisamemenuhi kebutuhan pangan di wilayahPegunungan Papua. Model ini akan kamikembangkan ke depan, untuk memenuhikebutuhan pangan masyarakat pedesaan,supaya tidak ada lagi kelaparan,” kataGubernur Papua, Barnabas Suebu, SH diJayapura, Kamis (12/4).

Selain itu, menurut Gubernur, varietas ubijalar di sana dapat diolah menjadi 40-an lebihjenis makanan siap konsumsi serta dapatdiekspor untuk meningkatkan pendapatandaerah. “Ini terobosan yang tidak hanyamenciptakan pangan bagi masyarakat dikampung, tetapi juga memiliki nilai jual eksporuntuk dapat meningkatkan perekonomiandaerah.”

(www.papua.go.id)

foto : rq

Page 11: komunika 08 2007

11Edisi 05/Tahun III/Maret 2007

www. bipnewsroom.info/komunikaemail : [email protected]

Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten)

Perum BulogPemerintah Tingkatkan Insentif Bagi PetaniPemerintah, melalui Perum Bulog akan meningkatkan

insentif harga dan non harga kepada para petani agar merekatetap berminat berusaha tani dan menjadi sejahtera.

Direktur Utama Perum Bulog, Mustafa Abubakar diJakarta, Rabu (11/4) mengatakan, insentif untuk petanisudah seharusnya lebih diperhatikan, guna merangsangmereka tetap berminat berusaha tani dan menjadi sejahteradari kegiatan tersebut.

Menurut dia, insentif dapat dikelompokan menjadi dua,yaitu insentif harga dan insentif non harga. Insentif hargasalah satunya dengan meningkatkan Harga PembelianPemerintah (HPP), disamping harga input seperti subsidipupuk serta bibit.

Dia juga mengakui, insentif dianggap sebagai indikatorpasar terbaik yang dapat mengambarkan tingkat surplus ataudefisit.

Insentif non harga terkait erat dengan usahameningkatkan produktivitas dan efisiensi dan ini hanyamungkin dilakukan dengan memberi prioritas kegiatan dandana untuk pengurangan kehilangan hasil pasca panen,penggunaan teknologi, insentif pada kegiatan panen danpengelolahan lahan, perbaikan kualitas lahan serta irigasi,modernisasi penggilingan padi dan riset, katanya.

Dia menjelaskan, bahwa insentif harga bagi para petanidi Indonesia seperti kenaikan HPP dan pelarangan imporberas di masa depan belum akan cukup menolong petaniuntuk meningkatkan daya saingnya. “Hal itu hanya mungkinterwujud dengan memperhatikan insentif non harga.” (wd)

Menko KesraKementeriaan Koordinator Bidang KesraPemanfaatan TIK Untuk Tingkatkan MutuPendidikanDeputi Menko Kesra Bidang Pendidikan dan Aparatur

Negara, Prof. Fuad Abdul Hamied, Ph.D, mengatakan,Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyatmendorong program pemanfaatan Teknologi Informasi danKomunikasi (TIK), khususnya pemanfaatan teknologikomputer dalam meningkatkan mutu pendidikan.

“Bila saat ini hitungan rasio siswa, komputer di sekolah1000:1, maka kita berharap secara bertahap mulai 2008perbandingannya akan menjadi 20:1,” kata Prof. Fuad kepadapers di Jakarta, Jumat (13/4).

Program komputerisasi sekolah tersebut akan dimulai daritingkat SMA pada tahun 2008, serta diperkuat denganmedium teknologi informasi dan komunikasi lain seperti TVdan radio dan instrumen teknologi lainnya.

Prof. Fuad juga mengatakan, wilayah Indonesia yangsangat luas dan bervariasi secara kultural maupun geografisberdampak pada penyelenggaraan upaya pembangunantermasuk upaya-upaya pendidikan.

Mengenai lembaga pendidikan, disebutkan bahwajumlahnya amat besar mencapai sekitar 300.000 denganjumlah siswa tingkat SD/SMP/SMA di atas 45 juta.Sedangkan, dari segi angka partisipasi sekolah di kota tingkatSD sebesar 97,1%, SMP 89,6%, dan SMA 66,8%, dan didesa SD 96,1%, SMP 79,3% dan SMA 43% dengan jumlahguru lebih dari 2,5 juta. Namun, dalam hal distribusinyabelum seimbang, dengan guru berkualifikasi S1/D4 hanyasekitar 26%.

Menurutnya, kenyataan besaran negara dan bangsaIndonesia itu telah menjadi permasalahan tersendiri bagiupaya pendidikan anak-anak bangsa. (Gs)

Departemen Pendidikan NasionalPustekom Kembangkan Uji Potensi OnlinePusat Teknologi dan Komunikasi (Pustekom) Departemen

Pendidikan Nasional akan mengembangkan Uji KompetensiOnline bagi siswa SPM/MTs dan SMA/MA di seluruh Indonesia.

“Uji kompetensi Online ini dikembangkan untuk

Jaga si "Nuke" Agar Tepat GunaPemanfaatan tenaga nuklir sebagai tenaga

alternatif merupakan salah satu solusi untukmenjawab problem kelangkaan energi. Namun

jika tidak tepat dalam pemrosesannya, sumber energi inidapat menjadi buah simalakama. Di satu sisi teknologi inidapat memberikan manfaat bagi kesejahteraan rakyat,namun di sisi lain dapat mendatangkan malapetaka. Dimasyarakat sendiri masih terjadi pro-kontra dalam peman-faatan teknologi ini.

Meskipun nuklir pernah menyandang gelar sebagai"senjata pemusnah massal", pada kenyataannya berbagaiaplikasi tenaga nuklir dalam penerapannya yang tepat gunatelah memberikan manfaat. Untuk itu, penerapannyaharus mengutamakan tripel S, yaitu faktor keselamatan(safety), kemanan (security) dan kedamaian (safeguards)secara ketat.

Seperti diungkapkan Kepala Badan Pengawas TenagaNuklir (Bapeten), Sukarman Aminjoyo, "Tiga aspek

penting, safety, security dan safeguards ini merupakan lan-dasan vital untuk melindungi pekerja, masyarakat dan ling-kungan dari kemungkinan timbulnya bahaya radiasi".

Untuk keperluan pengawasan si "Nuke" (nuklir) agar bisadimanfaatkan secara tepat guna itulah pemerintah memben-tuk Bapeten. Badan ini merupakan Lembaga Pemerintahnon Departemen (LPND) yang berada di bawah presidendan bertanggungjawab langsung kepada presiden. Bapetenbertugas melaksanakan pengawasan terhadap segala ke-giatan pemanfaatan tenaga nuklir, perizinan dan inspeksi se-suai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Bapeten didirikan pada tanggal 8 Mei 1998 dan mulaiaktif berfungsi pada tang-gal 4 Januari 1999.

([email protected])

memfasilitasi para siswa SMP/MTs dan SMA/MA dalammempersiapkan diri menghadapi ujian nasional,” kata KepalaPustekom, Lilik Ghani di Jakarta, Jum’at (13/4).

Menurutnya, soal-soal uji kompetensi Online akandiletakan pada Bank soal, dan berisi soal-soal yang berasaldari ujian-ujian terdahulu seperti Ebtanas, UAN dan UN.

“Kemudian untuk membantu siswa dalam memecahkansoal-soal pada Bank soal ini, maka akan dikembangkan jugaBimbingan Belajar Online dan Video on Demand, “ katanya.Bimbingan Belajar Online ini memfasilitasi siswa dengankesempatan untuk berkontak langsung dengan tutorpembimbing mata pelajaran untuk membahas kesulitan siswa,dan tutor dapat melakukan kontak langsung secara onlinesesuai dengan jadwal yang ditetapkan.

Sementara itu, Video on Demand juga disediakan untukmembantu siswa dalam belajar, yang tidak sempat mengikutisistem Televisi Edukasi (TVE). Uji Kompetensi Online,Bimbingan Belajar Online, dan Video on Demand ini dapatdiakses melalui portal Edukasi Net dengan alamat (www.e-dukasi.net). Semua materi yang terdapat di portal EdukasiNet ini dapat di download oleh penggunanya yang telahterdaftar sebagai member atau register user

Untuk membantu siswa dalam belajar, ungkap Lilik, dalamportal ini juga tersedia berbagai bahan belajar lain dalambentuk materi pokok yaitu materi pembelajaran berbasiskurikulum, pengelathuan popular, modul online dll. (wd)

Departemen Komunikasi dan InformatikaMenkominfo Canangkan Kampung Pendidikan ICTCibinongMenteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo)

Sofyan Djalil mencanangkan Kampung Pendidikan InformationTeknology Communication (ICT) di SMA Plus PGRI di Cibinong,Rabu (11/4),.bagi kepentingan peningkatan kecerdasan dankesejahteraan rakyat banyak.

Menurut Menteri Kominfo, seiring dengan peningkatanICT, Departement Komunikasi dan informtika telahmencanangkan program Satu Sekolah Satu Laboratoriumatau yang biasa dikenal dengan sebutan OSOL (one schoolOne Computer’s Lab).

Pemanfaatan ICT, menurutnya, kini sudah merambah keberbagai bidang kehidupan, terutama pada dunia pendidikandan pemanfaatannya juga telah mendorong berbagai aplikasipendidikan yang menstimulus peningkatan kualitaspendidikan dimana terasa manfaatnta, baik bagi parapengajar, tenaga administrasi maupun para siswa.

Pencanangan kampung Pendidikan ICT ini sebagaimanakonsep dasarnya telah disampaikan oleh kepala sekolah dandiharapkan dapat menjadi alternatif rujukan bagi sekolahmadrasah maupun warga komunitas lain disekitar lokasi SMAPlus PGRI Cibinong, selain adanya ICT Center KabupatenBogor.

Untuk sementara akses internetnya gratis sampai waktuyang belum dipastikan, dan kalau mau belajar menterimenyarankan supaya dipungut tarif agar bisa untungsekolahnya, juga untuk biaya perawatan.

Pada kesempatan ini Menteri Kominfo Sofyan Djalilmenyerahkan bantuan komputer 13 unit berikut printer 6unit. Diharapkan bantuan ini bisa bermanfaat, dan setelah 6bulan akan dievaluasi kalau benar-benar itu bermanfaat, akandiberikan bantuan lagi.

Dengan pencanangan kampung pendidikan ICT di SMAPlus PGRI, semua berharap misi pemberlajaran oleh sekolahdapat diperluas dan didayagunakan oleh segenap wargakomunitas sekitar.

Keberadaannya juga diharapkan dapat menjadi rujukankegiatan dan pembelajaran berbasis pemanfaatan telematika,bagi sekolah, madrasah dan kelompok atau sanggar belajarlain secara teknis, dapat dijangkau dan dilayani oleh fasilitastelekomunikasi yang ada secara bersaing. (Ef)

Bodoh

Wajah Kita

ilust

: go

en

Alkisah seorang raja sedang pesiar denganperahu. Ia hanya ditemani seorangpenasihat dan empat orang pendayung.

Sepanjang perjalanan sang raja dan penasihatberbaring sambil memejamkan mata. Sementaraempat pendayung bekerja keras menghela perahuagar terus melaju menuju hulu sungai. Keringat me-reka bercucuran, dan tentu saja, mereka kelelahan.Tak heran kalau empat pendayung itu akhirnyangedumel, lalu bergunjing. Yang digun-jingkan adalahpenasihat, yang kerjanya cuma tidur dan bermalas-malasan tapi digaji sangat tinggi.

Saat pendayung sibuk bergunjing, dari pinggirkali terdengar suara ribut-ribut. Raja yang sebenarnyatidak tidur dan mendengar semua isi pembicaraankemudian menyuruh empat pendayung untuk men-cari tahu biang suara ribut itu. Sesaat kemudian me-reka kembali. "Suara apa itu?" tanya raja.

"Anjing beranak, Baginda.""Berapa anaknya?"Empat pendayung itu lari ke tepi sungai lagi, lalu

kembali ke hadapan raja, "Empat, Baginda.""Apa warna bulunya?"Empat pendayung itu lari ke tepi sungai lagi, lalu

kembali ke hadapan raja, "Dua hitam, dua putih, Ba-ginda."

"Milik siapa anjing itu?"Empat pendayung itu lari lagi ke tepi sungai, lalu

kembali ke hadapan raja, "Milik seorang petani di desapinggir kali situ, Baginda."

"Mengapa anjing itu ribut?"Lagi-lagi empat pendayung itu lari ke tepi sungai,

lalu kembali ke hadapan raja dengan napas terengah-engah, "Tidak tahu, Baginda. Saat kami tanya, merekatidak menjawab."

Raja kemudian membangunkan penasihat yangsedang tidur mendengkur, kemudian menyuruhnya

mencari tahu biang suara ribut di tepi sungai. Sejenakkemudian penasihat kembali dan menyampaikanlaporannya. "Itu suara induk anjing sedang mengasuhanak-anaknya, Baginda. Anaknya empat ekor, lucu-lucu, bulunya dua hitam dan dua lagi putih. Anjingitu milik Somad, petani desa Madu yang rumahnya dipinggir kali ini. Anjing-anjing itu ribut karenakelaparan, sejak pagi belum diberi makan oleh pemi-liknya."

Raja mengangguk-angguk, lalu memandang em-pat pendayungnya sambil berkata,"Kalian harus bolak-balik lima kali ke tepi sungai untuk menjawab perta-nyaanku. Sedangkan penasihatku cukup sekali danmampu memberikan jawaban lebih lengkap. Sekarangkalian tahu, mengapa ada orang yang harus jadi pen-dayung dan ada yang menjadi penasihat."

***Kebodohan. Itulah yang membuat orang sering

terpuruk di pekerjaan-pekerjaan yang mengandalkanotot. Ketidakmampuan mempergunakan pikiranmembuat mereka dimanfaatkan orang lain hanya jikaada pekerjaan yang menguras kekuatan fisik. Cela-kanya, pekerjaan fisik selalu dibayar murah, tak seban-ding dengan tenaga yang dikeluarkan. Sementarapekerjaan yang mempergunakan otak bisa dihargaisangat mahal.

Tak bisa dipungkiri, kebodohan selalu berjalanparalel dengan kemiskinan. Kebodohan telah mencip-takan para kuli, pelayan, buruh dan pekerja kasar.Sementara para juragan, saudagar, konglomerat,pejabat dan birokrat, tetap dipegang oleh orang-orang yang pandai mempergunakan akal dannalarnya.

Pepatah mengatakan, orang bodoh menjadi ma-kanan orang pintar. Dan bangsa yang bodoh pastiakan menjadi "makanan" bangsa lain yang tingkatpendidikannya maju pesat.

Pertanyaan penting yang harus dijawab adalah:Indonesia termasuk yang "makan" apa yang "dima-kan" ya? ([email protected])

Page 12: komunika 08 2007

loser : punya bahan e-government,pls.memi : tentang apanya?loser : hasil riset atau sejenisnya :)memi : coba digilib.itb.ac.idloser : terima kasih :)

Sedetik kemudian, Imaniar, maha-siswi tingkat akhir sebuah PT diSurabaya mengetikkan alamat

yang diberitahukan teman chatting-nya. Takberapa lama puluhan hasil riset tentang e-government sudah terpampang di layar

komputer. Imaniar tinggal memilih satu yangdibutuhkan. Ringkasannyapun bisa diunduhdalam hitungan detik.

Perpustakaan kini dan masa depan tidaklagi identik dengan pajangan rak buku danpelayanan pengunjung dalam bentuk nas-kah cetakan, tapi juga telah menyediakaninformasi dalam bentuk digital.

Bahan bacaan dimasukkan ke dalam filekomputer atau disimpan dalam CD, ada se-bagian terhubung ke jaringan internetmenggabungkan beberapa perpustakaandan sim salabim, jadilah perpustakaan digital.

Tak Gantikan Perpus KonvensionalKehadiran perpustakaan digital atau

digital library tentu saja, lebih memudahkanpencari informasi. Untuk mengetahui naskahdan bahan bacaan apa yang tersedia di se-buah perpustakaan tak perlu datang. Cukupdari rumah, kantor, atau di warung internet(warnet), tinggal klik sudah bisa memasuki

pintu perpustakaanyang ingin dituju.

Namun pola kon-vensional yang menyimpan buku di rak-rakperpustakaan tidak otomatis ditinggalkan.Informasi, data, dan bacaan dalam bentukdigital, boleh jadi, hanya sebagai pelengkap."Lebih memudahkan pengunjung perpusta-kaan dalam mengakses data yang dibutuh-kan," tulis sebuah situs layanan perpustakandigital yang dikelola Kementerian Lingkung-an Hidup.

Memang kebanyakan perpustakaanyang menyediakan informa-si melalui web-site, tidakmenampilkan naskah secarautuh, terutama naskah-nas-kah yang berkaitan denganhasil-hasil penelitian. In-formasi yang disajikan bia-sanya hanya sebatas judulbuku atau abstraksi hasilpenelitian.

Tapi, setidaknya, de-ngan informasi awal ini me-

mudahkan pengunjung mengetahui bahanbacaan yang tersedia. "Bila ada yang dibu-tuhkan, bisa datang langsung ke perpusta-kaan," kata Sumartini, pegawai Perpustaka-an Daerah Jawa Timur.

Digitalisasi dan OtomatisasiHendro Wicaksono, pengamat TI, me-

nyatakan ada kesalahkaprahan dalam pema-haman akan perpustakaan digital. "Masih ba-nyak orang termasuk para pustakawan yangbelum bisa membedakan dan masih men-campuradukkan antara konsep "Perpustaka-an Digital" dengan "Otomatisasi Perpustaka-an"(library automatization)." Dalam blog-nya,ia menyatakan pernah diminta tolong untukmemberikan demo aplikasi perpustakaan di-jital, ternyata yang diinginkan adalah aplikasiotomatisasi perpustakaan.

"Seorang web programmer memberi na-ma aplikasi buatannya sebagai digital library,padahal yang dibuat hanyalah katalog ter-

p a s a n g(online catalog)," katanya.

Untuk membangun sistem perpustakaandigital, ada banyak aplikasi yang bisa digu-nakan, baik yang komersial maupun yangOpenSource. Di Indonesia, yang palingpopuler adalah Ganesha Digital Library (GDL)dengan lisensi GNU/GPL (www.gnu.org).GDL dibuat oleh KMRG (Knowledge Mana-gement Research Group) ITB. Inisiatif inidiberi nama Indonesia Digital Library Net-work (IndonesiaDLN).

Masalah utama pembangunan jaringanperpustakaan digital, kata Onno W. Purbo,praktisi dunia digital, adalah mengisi digitallibrary-nya, apalagi user dapat dengan mu-dah mengambil seluruh teks-nya.

"Walaupun idealnya semua karya tulis,tesis, tugas akhir menjadi milik masyarakatsupaya terasa manfaatnya bagi masyarakatbanyak, namun di tengah kampanye peng-hargaan atas hak cipta dan hak paten cen-derung mengurangi niat orang untuk me-masukan karyanya ke digital library secaraelektronik," ungkap Onno dalam satu tulis-annya.

Informasi Lingkungan HidupSejak tahun 2003, semua publikasi yang

dikeluarkan Kementerian Lingkungan Hidupdapat diakses masyarakat secara luas. Per-pustakaan Kementerian Lingkungan Hidupmenyediakan situs web berisi informasi ling-kungan hidup dalam bentuk "full text" yangdapat diunduh (download) jika telah menjadianggota hanya dengan mendaftar danmembayar Rp50.000/tahun.

Lewat alamat http://perpustakaan.menlh.go.id; pelajar, mahasiswa, penelitidapat mengakses informasi yang ada diperpustakaan digital. Sistem perpustakaan

12

digital juga banyak diterap-kan di perpustakaan pergu-ruan tinggi. Ini dapat dimak-lumi karena perguruan tinggimempunyai banyak kontenberharga seperti skripsi, tesisdan disertasi.

Institut Pertanian Bogordan Institut Teknologi Ban-dung serta PerpustakaanLembaga Ilmu PengetahuanIndonesia (LIPI) juga telah

menyediakan bahan bacaan dalam bentukdigital sejak sekitar tiga hingga lima tahunlalu.

Di LIPI dokumen paten dan informasimengenai teknologi tepat guna hasil kerjasama dengan Kementerian Negara Riset danTeknologi. Semua bahan bacaan dalam ben-tuk digital mencapai sekitar 15.000 koleksi.

Kepala Pusat Dokumentasi dan InformasiIlmiah LIPI, Jusni Djatin mengakui, dengandigitalisasi bahan bacaan ini lebih memper-cepat layanan di samping tidak mengambilruang yang lebih besar.

Perpustakaan Nasional pun telah me-ngembangkan jaringan perpustakaan digitaluntuk menyajikan koleksinya dalam jaringaninternet. Bahkan beberapa koleksi langkaseperti manuskrip dan abstraksi hasil pe-nelitian juga bisa langsung diunduh dari si-tusnya www.pnri.go.id.

Memang, jaringan internet menawarkanalternatif baru dalam pemerolehan informasidan sekaligus penyebarluasan informasi. Jikasebelumnya, informasi berbasis cetak meru-pakan primadona perpustakaan tradisional,sekarang tersedia format baru dalam bentukdigital melalui web.

Koleksi bahan digital yang ditransmisikansecara elektronik dan disebut perpustakaandigital, keberadaannya semakin penting da-lam pemenuhan kebutuhan informasi peng-guna. Bahkan sekarang ada upaya menjadi-kan informasi tercetak dari buku dan maja-lah di seluruh dunia dalam sebuah proyekGuternberg. Ambisi untuk digitalisasi seluruhproduk tercetak dalam bentuk digital. Bisadibayangkan, di masa depan anak-anak kitatak perlu lagi bawa dan baca buku. Cukupklik dan unduh. Gampang kan!

([email protected])

Kerajinan satu ini menjadi salahsatu sumber mata pencaharian kaum

perempuan. Bisa memenuhikebutuhan sehari-hari, sembari

mengisi waktu luang. Banyak gadisdan ibu rumah tangga menenun

Buya Sabe atau Sarung Donggala.

Jenis kain tenun ikat khas Donggala inimerupakan kerajinan tradisionaldengan peralatan sangat sederhana.

Kecepatan cepat penyelesaian pembuatansatu lembar kain tergantung si pengrajin. So-alnya selain memerlukan ketekunan, sekaligusharus cermat, betah duduk dengan kaki ber-selonjor di bawah alat tenun selama berjam-jam setiap harinya.

Sepintas sangat menjenuhkan, sebab pe-kerjaan merajut benang lembar demi lembarmenjadi kain biasanya memakan waktu se-minggu sampai sebulan. “Kalau betul-betulbertenun setiap hari, biasanya satu minggu

sudah bisa selesai. Tapiitu umumnya dilakukan

bagi yang

masih gadis, lain halnya kalau sudah adaanak, sedikit lambat, makan waktu satu bu-lan,” cerita Hawwa seorang penenun di De-sa Towale, Kecamatan Banawa.

Ragam Corak dan BentukTerdapat sekitar 20-an corak bentuk

kain tenun atau sarung Donggala. Ada kainbuya awi, bomba kota, kombinasi bombadan subi, buya subi, buya bomba, palekatgarusu, buya cura dan lainnya.

Di zaman kerajaan dahulu, kain sutraDonggala hanya diperuntukkan dalam ben-tuk sarung, tapi sekarang ini telah dikem-bangkan untuk berbagai asesoris/hiasan be-rupa kipas, tas dan dibuat untuk jas, kemejadan lainnya. Kain Donggala dipertahankanmasyarakat selama berabad-abad, bahkanmenyebar ke berbagai pelosok KabupatenDonggala.

Menurut sumber sejarah, tradisi kerajin-an kain tenun Donggala diperkirakan adasejak abad IV-XVI SM, ketika kejayaanHindu-Budha. Pada zaman tersebut carapembuatan dan pengolahan serta coraknyamasih sangat sederhana. Masuknya bangsa

Portugis, Arab dan Gudjarat, akhirnyamewarnai tradisi kain Donggaladengan mengenalkan padagadis-gadis Banawa Donggalaakan produk tenun yang le-bih baik di sekitar abad 16.

Peralatan tenun kainDonggala sebenarnya sa-ngat sederhana, hanyaterbuat dari bahan kayuhitam (eboni), kayu biasadan bambu. Sementarabahan kain berupa be-nang sutra alam dansutra sintesis campurankatun dan kapas ataudikenal dengan nama

spunsilk. Warna-nya putih agakburam, sepertiyang umumnyadipakai untukpembuatan sa-rung.

Begitu diolahmenjadi sarungDonggala, didahului pewarnaan sesuaikeinginan pengrajin. Kesumba diracik untukmenghasilkan warna yang diinginkan. Benangdicelupkan selama 24 jam dalam air yangtelah diberi pewarna, setelah itu dikeringkandengan cara diangin-anginkan, biasanya dibawah kolong rumah.

Turun TemurunDesa Towale, 17 km dari Donggala, hing-

ga kin merupakan desa yang paling banyakmemiliki pengrajin kain. “Di sini sudah menjadikegiatan kaum ibu di rumah, secara turuntemurun. Hampir setiap rumah punya alattenun,” kata Mumun, pengrajin berusia 34tahun.

Ia mengaku menekuni kegiatannya sejakmasih gadis berusia 14 tahun. Pengetahuanitu diperooleh dari ibunya langsung dan tentuibunya pun belajar dari sang nenek. Demikianterus bersambung dari generasi ke generasi.

Menurut Manna, di zaman dahulu semuagadis-gadis di Towale pintar menenun. Selainbelum banyak kesibukan, pekerjaan ini meru-pakan satu kewajiban dalam keluarga yangmesti diwariskan.

Namun seiring perkembangan zaman, kinitak banyak gadis yang rajin menenun. Bukanberarti kegiatan menenun para gadis tak adalagi, “tetap masih ada gadis-gadis di desa iniyang pintar menenun,” kata Manna.

Memang sangat mengkhawatirkan kalausuatu saat gadis-gadis desa sebagai penerustak lagi mau belajar menenun. Niscaya tradisi

kerajinan kain yang sangat monumental danlegendaris itu akan punah dan tinggal sejarahbila pengrajinnya terus berkurang.

Magnet PerhatianKehadiran sarung Donggala selama ini

banyak mendapat perhatian. Bahkan banyakorang dari mancanegara yang tertarik, se-hingga kain tersebut sering dijadikan cen-deramata khusus diberikan kepada tamu-ta-mu penting yang datang ke daerah Sulteng.

Tim Pra-Survey Kesenian Kebudayaan Su-lawesi Tengah, tahun 1972 melakukan pene-litian atas kerajinan ini dan digolongkan seba-gai karya seni rupa. Tahun 1983, Dra. SuwatiKartiwa, pengamat kain tenun Nusantara dariMuseum Nasional menerbitkan buku dwiba-hasa: Kain Tenun Donggala, yang hingga se-karang menjadi satu-satunya referensi terke-muka soal kain tenun Donggala.

Nama Donggala bagi kerajinan ini bernilaikomersil cukup tinggi. Tak jarang pengrajindaerah lain yang sekadar mencari keuntung-an tanpa memperhitungkan kualitas, kadangmelakukan pemalsuan. Meniru corak khas danmenamakan sebagai kain Donggala. Bagi or-ang yang tidak paham pasti terkecoh, taktahu, mana yang palsu dan mana asli.

Memang, kain tenun Donggala bukanmerek dagang biasa, tapi bernilai ekonomistinggi. Cuma kualitasnya kadang tak lagi di-perhitungkan oleh orang yang lebih memen-tingkan keuntungan ketimbang citranya se-bagai karya bernilai seni agung.* supardi ibrahim