Konsep Dasar Tindakan Keperawatan (Penyakit Stroke)

20
STROKE Makalah ini disusun untuk memenuhi mata ajar Konsep Dasar Tindakan Keperawatan I Disusun Oleh : Kelas X Keperawatan 2 Alya Nisrinavira (11120701) Amelia Esterina (99743348) SMK KESEHATAN LOGOS

description

Makalah ini hampir mendekati gambaran skripsi yang benar. Disini saya menjelaskan tentang penyakit Stroke. Semoga bermanfaat. Mohon maaf jika masih ada yang salah dalam makalah ini. Terima kasih ^^

Transcript of Konsep Dasar Tindakan Keperawatan (Penyakit Stroke)

STROKEMakalah ini disusun untuk memenuhi mata ajar Konsep Dasar Tindakan Keperawatan I

Disusun Oleh :Kelas X Keperawatan 2Alya Nisrinavira (11120701)Amelia Esterina (99743348)

SMK KESEHATAN LOGOSBOGOR2015KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang berjudul Penyakit Stroke. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai dampak dari penyakit Stroke, dan juga bagaimana mencegah terjadinya penyakit Stroke. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang. Kami berterima kasih kepada :1. Mr. Gabriel Michael Kia Tolok, S.Fil., S.Pd., MM., selaku kepala sekolah SMK Kesehatan Logos.2. Kristina Erminatawati S.ST., selaku wakil kepala sekolah.3. Ibu Erna Suarti S.KM, selaku kaprodi keperawatan SMK Kesehatan Logos.4. Ibu Friska Sihotang S.Kep.Ners, selaku guru pembimbing Konsep Dasar Tindakan Keperawatan.5. Ibu Sarifah Fitriah S.KM, selaku wali kelas X Keperawatan 2.6. Bapak/Ibu Guru manajemen dan seluruh Staff dan Karyawan SMK Kesehatan Logos yang mana telah mendorong kami, baik dari segi material maupun spiritual sehingga Laporan ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar.7. Orang Tua tercinta yang telah membantu kami dalam segi material maupun dalam segi motivasi selama dalam penyusunan makalah ini.8. Teman teman X Keperawatan 2 yang kami cintai yang sudah saling membantu satu sama lain Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kita semua. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Bogor, Mei 2015Kelompok i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTARiDAFTAR ISIiiBAB I PENDAHULUANLatar belakang1Tujuan1Sistematika Penulisan2BAB II TINJAUAN TEORIDefinisi3Klasifikasi3Etiologi4Patofisiologi5Manifestasi Klinik5Pemiraksaan Diagnostik6Komplikasi8A. Penatalaksana Medis8BAB III PENUTUPA. Kesimpulan10B. Saran10DAFTAR PUSTAKA11

iiBAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penyakit stroke sebenarnya sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar masyarakat. Hal ini diakibatkan oleh cukup tingginya insidensi (jumlah kasus baru) kasus stroke yang terjadi di masyarakat. Stroke adalah gangguan peredaran darah otak yang ditandai dengan hilangnya fungsi dari bagian tubuh tertentu (kelumpuhan atau kelemahan) yang disebabkan oleh gangguan aliran darah otak yang mengelola bagian tubuh yang kehilangan fungsi tersebut(Cahyono, 2008).Menurut WHO, setiap tahun 15 juta orang di seluruh dunia mengalami stroke. Sekitar 5 juta menderita kelumpuhan permanen. Di kawasan Asia tenggara terdapat 4,4 juta orang mengalami stroke (WHO,2010). Padatahun2020diperkirakan7.6jutaorangakan meninggal dikarenakan penyakit stroke ini (Misbach, 2010). Berdasarkan hasil Laporan Riskesdas Indonesia tahun 2007 terkait penyakit stroke di Indonesia menunjukkan bahwa prevalensi stroke di Indonesia sebesar 6% atau 8,3 per 1000 (Riskesdas, 2007). Mantan Menteri Kesehatan Indonesia 2011, Endang Rahayu mengatakan, dari jumlah total penderita stroke di Indonesia, sekitar 2,5 persen atau 250 ribu orang meninggal dunia dan sisanya cacat ringan maupun berat. (Kompas) Sumatera Barat dalam prevalensi penyakit stroke menempati urutan keenam dari 33 provinsi setelah Provinsi NAD, Kepri, Gorontalo, DKI Jakarta, NTB dengan persentase 10,6% . Menurut data BPS Kota Padang tahun 2011, stroke adalah penyebab kematian kelima di Kota Padang dengan persentase 8% setelah penyakit ketuaan/lansia, DM, Hipertensi, Jantung (Badan Pusat Statistik [BPS], 2011).

1

2B. Tujuan1. Tujuan Umum :Makalah ini di susun untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang penyakit stroke agar dapat mengenalinya dan cara menangani penyakit stroke. Dan untuk mengetahui apa itu penyakit stroke dan bagaimana konsep asuhan keperawatan pada pasien dengan stroke.

2. Tujuan Khusus :a. Untuk memenuhi salah satu tugas pelajaran Konsep Dasar Tindakan Keperawatanb. Untuk mengetahui factor penyebab terjadinya Strokec. Untuk mengetahui seberapa besar pengembalian kesehatan orang yang terkena Stroke.d. Untuk mengetahui cara penyembuhan Stroke.

C. Sistematika PenulisanPada sistematika penulisan makalah ini penulis akan menjelaskan isimakalah dimulai dengan:Bab satu, bab ini meliputi latar belakang masalah, tujuan penulisan, dan sistematika penulisan.Bab dua yaitu kajian teoritis. Penulis akan membahas mengenai pengertian Stroke, jenis/ bentuk/ klasifikasi Stroke, faktor resiko, mekanisme kausal terjadinya penyakit, tanda dan gejala klinis, diagnosis, dan upaya pencegahan.Pada bagian akhir penulis terdapat kesimpulan serta saran dan daftar pustaka.

BAB IITINJAUAN TEORITIS

A. DefinisiStroke adalah gangguan fungsi otak yang terjadi dengan cepat (tiba-tiba) dan berlangsung lebih dari 24 jam karena gangguan suplai darah ke otak. Dalam jaringan otak, kekurangan aliran darah menyebabkan serangkaian reaksi biokimia yang dapat merusakkan atau mematikan sel-sel otak.Stroke (Bahasa Inggris:stroke,cerebrovascular accident, CVA) adalah suatukondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak tiba-tiba terganggu. Stroke adalah penyebab kematian yang ketiga di Amerika Serikat dan banyak negara industri di Eropa (Jouch, 2005). Bila dapat diselamatkan, kadang-kadang penderita mengalami kelumpuhan di anggota badannya, hilangnya sebagian ingatan maupun kemampuan bicaranya. Istilah ini berpadanan dengan istilah yang sudah dikenal luas,serangan jantung.Stroke adalah kerusakan jaringan otak yang dikarenakan berkurangnya atau terhentinya suplai darah secara tiba-tiba. Jaringan otak yang mengalami hal ini akan mati dantidak dapat berfungsi lagi. Kadang pula stroke disebut CVA (cerbrovascular accident). Stroke termasuk penyakit serebrovasculer (pembuluh darah otak) yang ditandai dengan kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. WHO mendefinisikan bahwa stroke adalah gejala-gejala defisit fungsi susunan saraf yang diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak dan bukan oleh yang lain dari itu.

B. Klasifikasi1. Stroke HemoragikPecahnya pembuluh darah otak menyebabkan keluarnya darah ke jaringan parenkim otak, ruang cairan serebrospinalis disekitar otak atau kombinasi keduanya. Perdarahan tersebut menyebabkan gangguan serabut saraf otak melalui penekanan struktur otak dan juga oleh hematom yang menyebabkan iskemia pada jaringan sekitarnya. Peningkatan tekanan intrakranial akan menimbulkan herniasi jaringan otak dan menekan batang otak (Goetz, 2007)3

4

3. Stroke Non-Hemoragik (Stroke Iskemik, Infark Otak, Penyumbatan)Iskemia jaringan otak timbul akibat sumbatan pada pembuluh darah serviko-kranial atau hipoperfusi jaringan otak oleh berbagai faktor seperti aterotrombosis, emboli, atau ketidakstabilan hemodinamik. Aterotrombosis terjadi pada arteri-arteri besar dari daerah kepala dan leher dan dapat juga mengenai pembuluh arteri kecil atau percabangannya. Trombus yang terlokalisasi terjadi akibat penyempitan pembuluh darah oleh plak aterosklerotik sehingga menghalangi aliran darah pada bagian distal dari lokasi penyumbatan. Gejala neurologis yang muncul tergantung pada lokasi pembuluh darah otak yang terkena (Goetz, 2007)C. EtiologiStroke terjadi karena adanya penghambatan atau penyumbatan aliran sel-sel darah merah yang menuju ke jaringan otak, sehingga pembuluh darah otak menjadi tersumbat (ischemic stroke) atau pecah (haemorhagic stroke). Secara sederhana, stroke terjadi jika aliran darah ke otak terputus. Otak kita sangat tergantung pada pasokan darah yang berkesinambungan, yang di alirkan oleh arteri(pembuluh nadi). Apabila aliran darah atau aliran oksigen dan nutrisi itu terhambat selama beberapa menit saja, maka dapat terjadi stroke.Selain itu, hipertensi juga dapat menyebabkan tekanan yang lebih besar pada dinding pembuluh darah sehingga dinding pembuluh darah sehingga dinding pembuluh darah menjadi lemah dan pembuluh darah akan mudah pecah.Haemorhagic strokedapat juga terjadi pada merekayang tidak pada penderita hipertensi. Namun, stroke juga bisa disebabkan turunan atau diturunkan secara genetik, dan itu berarti bisa diwariskan kepada generasi berikutnya. Denagn demikian, ada kemungkinan seseorang yang terkena penyakit stroke akan meningkat jika ada kakak atau adik yang menderita penyakit yang disebabkan oleh sumbatan atau pecahnya pembuluh darah otak itu.

5

D. Patofisioligi Stroke 1. Stroke non hemoragikIskemia disebabkan oleh adanya penyumbatan aliran darah otak oleh thrombus atau embolus. Trombus umumnya terjadi karena berkembangnya aterosklerosis pada dinding pembuluh darah, sehingga arteri menjadi tersumbat, aliran darah ke area thrombus menjadi berkurang, menyebabkan iskemia kemudian menjadi kompleks iskemia akhirnya terjadi infark pada jaringan otak.Emboli disebabkan oleh embolus yang berjalan menuju arteri serebral melalui arteri karotis. Terjadinya blok pada arteri tersebut menyebabkan iskemia yang tiba-tiba berkembang cepat dan terjadi gangguan neurologist fokal. Perdarahan otak dapat ddisebabkan oleh pecahnya dinding pembuluh darah oleh emboli.

2.Stroke hemoragikPembuluh darah otak yang pecah menyebabkan darah mengalir ke substansi atau ruangan subarachnoid yang menimbulkan perubahan komponen intracranial yang seharusnya konstan. Adanya perubahan komponen intracranial yang tidak dapat dikompensasi tubuh akan menimbulkan peningkatan TIK yang bila berlanjut akan menyebabkan herniasi otak sehingga timbul kematian.Di samping itu, darah yang mengalir ke substansi otak atau ruang subarachnoid dapat menyebabkan edema, spasme pembuluh darah otak dan penekanan pada daerah tersebut menimbulkan aliran darah berkurang atau tidak ada sehingga terjadi nekrosis jaringan otak.

E. Manifestasi Klinik Stroke dapat dilakukan dengan mengamati beberapa tanda stroke berikut.1. Muntah2. Gangguan berbicara (afasia) atau bicara pelo (disastria)3. Wajah tidak simetris4. Hilangnya pengendalian terhadap kandung kemih5. Vartigo, mual, muntah, dan nyeri kepala

66. Kelumpuhan wajah / anggota badan sebelah (hemiperase) yang timbul secara mendadak.7. Gangguan sensibilitas pada satu atau lebih anggota badan.

Berikut beberapa gejala stroke :a. Kelemahan atau kelumpuhan lengan atau tungkai atau salah satu sisi tubuh.b. Hilangnya sebagian penglihatan atau penglihatan ganda (diplopi)c. Penurunan kesadaran (konfusi, delirium, letargi, stupor atau koma)d. Bicara tidak jelas (rero)e. Sulit memikirkan atau mengucapkan kata-kata yang tepat.f. Tidak mampu mengenali bagian dari tubuh.g. Pergerakan yang tidak biasa.h. Ketidak keseimbangan dan terjatuh.i. Kelumpuhan wajah / anggota badan sebelah (hemiperase) yang timbul secara mendadak.

F. Pemeriksaan DiagnostikPemeriksaan neurologis dilakukan seperti pemeriksaan saraf kranialis, rangsang selaput otak, system motorik, reflex, koordinasi, sensorik, dan fungsi kognitif. Diagnosa yang cepat dilakukan dengan menggunakan CT scan. CT scan dapat mendeteksi lebih dari 90% kasus PSA dengan rupture aneurisma. Pada tampilan CT scan akan terlihat gumpalan pada ruang subaraknoid pada siterna basal dan sulkus. Diagnosa lain juga dapat dilakukan dengan punksi lumbal apabila hasil CT scan meragukan atau tidak menunjukan tanda perdarahan. Punksi lumbal dilakukan dengan cara mengambil cairan serebrospinal dan melihat kandungan di dalamnya. Pada stroke punksi lumbal akan menunjukan adanya sel eritrosit yang massif.

71. Anamnesis Proses anamnesis akan ditemukan kelumpuhan anggota gerak sebelah badan mulut mencong atau bicara pelo, dan tidak dapat berkomunikasi dengan baik. Keadaan ini timbul sangat mendadak, dapat sewaktu bangun tidur, sedang bekerja, ataupun sewaktu istirahat.2. Pemeriksaan fisikPenentuan keadaan kardiovaskular penderita serta fungsi vital seperti tekanan darah kiri dan kanan, nadi, pernafasan, tentukan juga tingkat kesadaran penderita. Jika kesadaran menurun, tentukan skor dengan skala koma glasglow agar pemantauan selanjutnya lebih mudah, tetapi seandainya penderita sadar tentukan berat kerusakan neurologis yang terjadi, disertai pemeriksaan saraf saraf otak dan motorik apakah fungsi komunikasi masih baik atau adakah disfasia. Jika kesadaran menurun dan nilai skala koma glasglow telah ditentukan, setelah itu lakukan pemeriksaan refleks refleks batang otak yaitu :a. Reaksi pupil terhadap cahayab. Refleks korneac. Refleks okulosefalik.

3. Pemeriksaan penunjang Dilakukan dengan cek laboratorium, pemeriksaan neurokardiologi, pemeriksaan radiologi, penjelasanya adalah sebagai berikut :a. Laboratorium.1) Pemeriksaan darah rutin.2) Pemeriksaan kimia darah lengkap.a) Stroke akut terjadi hiperglikemia reaktif. Gula darah dapat mencapai 250 mg dalam serum dan kemudian berangsur angsur kembali turun.b) Kolesterol, ureum, kreatinin, asam urat, fungsi hati, enzim SGOT/SGPT/CPK, dan profil lipid (trigliserid, LDH-HDL kolesterol serta total lipid).,

8G. KomplikasiFaktor resiko stroke itu terdiri atas dua hal, yang pertama adalah faktor resiko mayor dan kedua adalah faktor resiko minor.Faktor risiko mayor (faktor dominan) biasanya merupakan penyakit dan gangguan lain yang memang sudah bersarang di tubuh penderita stroke Faktor-faktor tersebut adalahsebagai berikut1. Hipertensi (tekanan darah tinggi)2. Penyakit jantung3. Sudah ada manifestasi aterosklerosis secara klinis (gejala-gejala pengerasan pembuluh darah), gangguan pembuluh darah koroner, gangguan pembuluh darah karotis, klaukadasio intermiten (nyeri yang hilang timbul), denyut nadi perifer tidak ada, dan lain-lain.4. Diabetis Melitus (kencing manis)5. Polisetemia (banyak sel-sel darah)6. Pernah terserang stroke.7. Hiperlipidemia (Peninggian kadar lipid dalam darah)8. Tingginya sel darah merah9. Gangguan pembuluh darah10. Penyakit pada katup jantung atau otot jantung yang disebut endocarditis11. Mengerasnya pembuluh arteri (aterosklerosis, atau penumpukan kolesterol atau penumpukan kolesterol pada dinding arteri)12. Ketidaknormalan irama jantung sepertiatrial fibrillation

H. Penata laksanakan medisSiapapun yang pernah mengalami stroke,berusahalah agar serangan itu tak terulang. Tahukah anda, stroke berulang lebih dahsyat dibanding serangan sebelumnya. Karena itu, cegahlah stroke sebelum terlambat.

9

Mengapa terjadi penyumbatan pembuluh darah ? Itu karena otak membutuhkanbanyak oksigen Otak sendiri mengandalkan oksigen pada peredaran darah. Itulah sebabnya, jika suplai oksigen terhenti akan terjadi radang fungsi otak. Apabila oksigen terhenti lama, penderita bisa merasa pusing, pingsan, bahkan sampai lumpuh.Riset menunjukkan, diantara orang-orang yang pernah mengalami stroke, sekitar 40% di antaranya akan mengalami stroke berulang dalam waktu lima tahun. Lalu, apa yang perlu dilakukan untuk mencegah terulangnya serangan stroke? Yang pertama, kata Prof. Jusuf, hindari faktor risiko. Jalani pola hidup dan pola makan sehat, misalnya dengan berolahraga secara teratur, kontrol hipotensi, cek rendah garam Pemeriksaan darah, EKG dan rontgen toraks dan hindari makanan berkolesterol tinggi. Usahakan kadar kolesterol darah selalu dalam batas normal. Satu hal lagi, jangan segan untuk kontrol ke dokter secara rutin.Setelah menjalani hidup sehat, perawatan difokuskanpada rehbilitasi dan pencegahan terulangnya stroke. Apabila ada kelumpuhan di bagian tubuh lain perlu diterapi khusus, misalnya fisioterapi, terapi okupasi, serta terapi wicara.1. Fisioterapi dapat membantu memulihkan kekeuatan otot-otot serta mengerjakan cara bergerak yang aman dan nyaman dengan keterbatasan gerak akibat kelemahan otot.2. Terapi okupasi membantu penderita untuk dapat makan, minum, dan berpakaian sendiri.3. Terapi wicara membantu penderita untuk mengunyah, berbicara maupun mengerti kembali kata-kata

BAB III

PENUTUP

A. KesimpulanStroke merupakan penyakit yang menyerang sistem saraf manusia, yang dapat berakibat pada kelumpuhan sistem-sistem lainnya. Secara umum patologi stroke berlangsung secara progresif dan bertahap, mulai dari gejala stroke ringan hingga dapat menyebabkan kematian. Secara garis besar, stroke dibagi menjadistroke iskemik (karena penyumbatan pembuluh darah) dan stroke hemoragik (karena pecahnya pembuluh darah) yang memiliki gejala bervariasi sesuai daerah yang terserang.Stroke memiliki beberapa faktor resiko yang dapat mendukung perkembangan stroke yang terdiri dari dua jenis faktor, yaitu faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi (usia, jenis kelamin, herediter, dan ras) dan yang dapat dimodifikasi (berbagai penyakit degeneratif dan gaya hidup). Pencegahan penyakit stroke dapat dilakukan dengan meminimalisir faktor resiko yang dapat dimodifikasi tersebut, seperti mengatur pola hidup dan mengkonsumsi makanan yang disesuaikan dengan faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi.

B. SaranMencegah lebih baik daripada mengobati.Istilah ini sudah sangat lumrah di kalangan kita.Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya stroke, maka yang harus kita ubah mulai sekarang adalah pola hidup dan pola makan yang sehat dan teratur, dengan memperhatikan gizi yang seimbang. Jika kita membiasakan hidup sehat, maka kita tidak akan mudah terserang penyakit.

10

DAFTAR PUSTAKA

Adib, Muhammad,(2009) Cara Mudah Memahami Dan Menghindari Hipertensi Jantung Dan Sroke,Di unduh Pada Tanggal 31 Mei 2015 Dari Majalah Kesehatan.Gandana Adam,(2010) Penyakit Stroke, Di unduh pada tanggal 2 Mei 2015 dari http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/128/jtptunimus-gdl-adammiciga-6398-3-babiit-a.pdf.Sukandar, E.Y.,R. Andrajati,(2008).Farmakoterapi,Di Unduh Pada Tanggal 27 April 2015 Dari Buku ISO Farmakoterapi.Weiner, Howard L,(2000) Stroke Iskemik,Di unduh Pada Tanggal 4 Mei 2015 Dari Buku Saku Neurologi.

11