Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga...
-
Upload
pustaka-virtual-tata-ruang-dan-pertanahan-pusvir-trp -
Category
Documents
-
view
220 -
download
0
Transcript of Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga...
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
1/74
Konsep Pembangunan Dan Perluasan Kawasan IndustriTanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian
Guna Menjaga Sustainable DevelopmentDalam Rangka Ketahanan Nasional
Oleh: DR. Ir. Imam Haryono, M.Sc.Direktur Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri
Jakarta, 25 September 2014
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
2/74
I PENDAHULUAN 3
II KONDISI KAWASAN INDUSTRI DI INDONESIA 13
III PROSPEK PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI 27
IV RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI 35
VIZIN USAHA KAWASAN INDUSTRI DAN PERLUASANKAWASAN INDUSTRI
51
VI PENGATURAN KAWASAN INDUSTRI 59
VII PENUTUP 72
DAFTAR ISI
2
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
3/74
I. PENDAHULUAN
3
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
4/74
Kontribusi Industri Pengolahan Non-migas TerhadapPDB Nasional Tahun 2013
* Sumber: BPS diolah Kemenperin4
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
5/74
Pertumbuhan Sektor Industri S.D. Tahun 2013 (%)
* Sumber: BPS diolah Kemenperin5
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
6/74
Neraca Perdagangan Produk Industri Indonesia dengan Negara Mitra Utama(US$ Juta)
-6,000.00
-4,000.00
-2,000.00
0.00
2,000.00
2007 2008 2009 2010 2011 2012
Korea
-15,000.00
-10,000.00
-5,000.00
0.00
5,000.00
2007 2008 2009 2010 2011 2012
Jepang
-1,000.00
-500.00
0.00
500.00
2007 2008 2009 2010 2011 2012
Australia
-600.00
-400.00
-200.00
0.00
2007 2008 2009 2010 2011 2012
Selandia Baru
0.00
2,000.00
4,000.00
6,000.00
2007 2008 2009 2010 2011 2012
India
0.00
500.00
1,000.00
1,500.00
2007 2008 2009 2010 2011 2012
Pakistan
Sumber: BPS (2013), diolah Kemenperin
-20,000.00
-15,000.00
-10,000.00
-5,000.00
0.002007 2008 2009 2010 2011 2012
RRC
G. Ekspor: 14.3%G. Impor: 30.7%
G. Ekspor: 11.5%G. Impor: 33%
G. Ekspor: 15.6%G. Impor: 6.5%
G. Ekspor: 15.6%G. Impor: 17.8%
G. Ekspor: 4.1%G. Impor: 28.6%
G. Ekspor: 7.5%G. Impor: 45.7%
G. Ekspor: 7.9%G. Impor: 6.7% (5,000.00)
-
5,000.00
10,000.00
2007 2008 2009 2010 2011 2012
ASEAN
G. Ekspor: 8.4%G. Impor: 23.1%
6
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
7/74
Postur Populasi Industri (2011)
SCALE ESTABLISHMENT
Micro (Labor
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
8/74
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
9/74
Posisi Bea Masuk Indonesia (MFN) dibanding 7 Negara Anggota G-20 (2010) Sudah Sangat Rendah
Tantangan Yang Dihadapi Dari Sisi Perdagangan Internasional
Sumber : WTO, 2010 diolah DJ KII Kemenperin
MFN untuk Produk Non-Agriculture (2010) MFN untuk Produk Pertanian (2010)
NB: Besaran diameter bolamengindikasikan besaranPDB suatu negara
9
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
10/74
Kontribusi Sektor Industri Pengolahan Non Migas
Kontribusi Pulau Jawa dalam PDB sektor industri pengolahan non-migas masihsangat dominan, namun demikian menunjukkan kecenderungan yang terusmenurun. Secara perlahan sektor industri pengolahan non migas mulaibergeser ke luar Pulau Jawa .
No Wilayah 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 20131 Sumatera 15.28 16.65 17.16 17.74 18.14 17.58 17.56 18.08 18.36 19.10 19.96 20.20 20.42 21.202 Kalimantan 4.20 4.02 3.98 3.81 3.78 3.53 3.34 3.32 3.27 3.25 3.16 3.15 3.24 3.283 Jawa 77.47 76.30 75.86 75.47 75.08 76.04 76.26 75.72 75.37 74.48 73.65 73.42 73.05 71.954 Bali 0.50 0.51 0.54 0.52 0.51 0.49 0.50 0.52 0.54 0.57 0.56 0.54 0.55 0.565 Nusa Tenggara 0.20 0.19 0.19 0.19 0.19 0.19 0.18 0.18 0.18 0.19 0.19 0.18 0.18 0.216 Sulawesi 1.99 1.98 1.94 1.95 1.97 1.87 1.87 1.89 1.99 2.08 2.15 2.19 2.24 2.417 Maluku 0.14 0.13 0.12 0.11 0.10 0.09 0.09 0.09 0.08 0.10 0.10 0.10 0.10 0.128 Papua 0.21 0.21 0.21 0.22 0.22 0.21 0.21 0.21 0.21 0.23 0.23 0.24 0.23 0.27
Total 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
No Wilayah 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 20131 Jawa 77.47 76.30 75.86 75.47 75.08 76.04 76.26 75.72 75.37 74.48 73.65 73.42 73.05 71.952 Luar Jawa 22.53 23.70 24.14 24.53 24.92 23.96 23.74 24.28 24.63 25.52 26.35 26.58 26.95 28.05
Total 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
10
Sumber : BPS, diolah DJ PPI Kemenperin, 2014
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
11/74
Peta Perkembangan Industri KBI KTI)
KAWASAN TIMUR INDONESIALUAS : 67,52 % PENDUDUK : 18,68 %
UU INDUSTRI : 4,44 %
KAWASAN BARAT INDONESIALUAS : 32,48 % PENDUDUK : 81,32 %
UU INDUSTRI : 95,56 %
PULAU JAWALUAS : 7,0 % PENDUDUK : 60 %
UU INDUSTRI : 90 %
REGIONALINEQUALITY(Ketidakseimbangan
pembangunan daerah)11
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
12/74
Government, 6%
Private, 94%
Persebaran Kawasan Industri Menurut Wilayah dan Kepemilikan
Persebaran Kawasan Industri
Kepemilikan Kawasan Industri
12
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
13/74
II. KONDISI KAWASAN INDUSTRIDI INDONESIA
13
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
14/74
......perkembangan Kawasan Industri d i Indonesia
G- 1
1970-1989 Permendagri No. 5/1974 ttg penyediaan dan pemberian tanah
untuk keperluan perusahaan Kawasan industri hanya dapat dimiliki dan dikelola oleh
BUMN/BUMD
G-2 1989-2009 Keppres No.53/1989 diperbaharui menjadi Keppres No. 41/1996 ttg
kawasan industri Membuka kesempatan kepada swasta nasional/asing berusaha
kawasan industri Pemerintah berperan dalam pengawasan dan pengendalian
..namun banyak terjadi dampak negatif terhadap lingkungan
14
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
15/74
..dibutuhkan pembangunan kawasan industri yang modern
G-3
Mulai tahun 2010 PP No.24/2009 ttg kawasan industri Mewajibkan industri berlokasi di kawasan industri Berorientasi bukan pada penjualan lahan, tetapi ke
arah pelayanan ( services ) Fokus pada pengembangan industri tertentu Didukung oleh fasilitas infrastruktur terpadu Berwawasan lingkungan Inovatif dengan ketersediaan lembaga litbang
industri Didukung lembaga pendidikan untuk
pengembangan sumber daya manusia Dilengkapi dengan fasilitas sarana penunjang
(kawasan pemukiman, komersial, rekreasi danpenghijauan)
15
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
16/74
PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI (KEK) TAHUN 2011Luas Lahan Kawasan Industri diBeberapa Pulau Besar Indonesia pada Tahun 2013
Sumber : Hasil Survey 2013
No Kawasan Industri
JumlahKawasanIndustri
Luas LahanKawasan Industri
(Ha)
PersentaseLuas (%)
1 Jawa 55 22,795.90 75.89
2 Sumatera 16 4,493.45 14.96
3 Sulawesi 2 2,203.00 7.33
4 Kalimantan 1 546.00 1.82
Total 74 30,038.35 100.00
Kawasan industri terkonsentrasi di Pulau Jawa ..!
16
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
17/74
Sumber : Hasil Survey 2013
Persebaran Kawasan Industri Menurut Provinsi
No. Wilayah Jumlah Luas Area(Ha)
PersentaseLuas (%)
1 DKI Jakarta 3 1,089.60 3.632 Banten 16 6,195.30 20.623 Jawa Barat 23 11,881.00 39.554 Jawa Tengah 6 1,445.00 4.81
5 Jawa Timur 7 2,185.00 7.276 Riau dan Kepulauan 11 2,666.40 8.887 Sumatera Utara 3 1,326.81 4.428 Sumatera Barat 1 200.00 0.679 Lampung 1 300.24 1.00
10 Sulawesi Selatan 1 703.00 2.3411 Sulawesi Tengah 1 1,500.00 4.9912 Kalimantan Timur 1 546.00 1.82
Total 74 30,038.35 100.00
Kawasan industri terkonsentrasi di Provinsi Jawa Barat, Banten dan Kepulauan
Riau ....!17
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
18/74
Peran Kawasan Industri
Estimasi Nilai Ekspor US$ 61,45 miliar(41% dari nilai total ekspor non migas
Tahun 2013)
Estimasi Nilai Investasi Rp 30,7 Triliunutk PMDN dan US$ 9,5 milliar utk PMA
(60% dari total investasi tahun 2013)
Estimasi Penerimaan Negara US$ 938 juta (PBB, PPN, PPh)
18
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
19/74
Sumber : Collier International Indonesia, 2013Catatan : Pada tahun 2012 peningkatan penjualan lahan kawasan industri yang berada di
Luar Pulau Jawa, yaitu di Sumatera mencapai 244 HaPenurunan penjualan lahan pada tahun 2012 diakibatkan oleh terbatasnyapasokan lahan (khususnya di JABOTABEK, Karawang, Serang)
Perkembangan Penjualan Lahan Kawasan Industri
19
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
20/74
Sumber : Collier International Indonesia, 2013
Permintaan Lahan yang Cenderung Meningkat,Sementara Pasokan Lahan Cenderung Konstan
20
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
21/74
Sumber : Collier International Indonesia, 2013
Harga Jual Lahan Kawasan Industri Cenderung Meningkat
21
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
22/74
Perbandingan Harga Lahan Kawasan Industridi Beberapa Negara
No. Negara Harga Lahan (US
$/m2)
Sewa Lahan (US
$/m2/Bulan)1 Korea Selatan 267 0,19
2 Beijing 71-87 4,75-7,12
3 Shanghai 158 3,56
4 Guangzhou 95 2,37-6,335 Hong Kong 299 -
6 Taipei 1.350 1,98
7 Singapura 189,94-651,21 0,96-2,85
8 Kuala Lumpur 20-25 -
9 Bangkok 119 6,95
10 Jakarta 191 19,1
11 Manila 52-102 2-6
Sumber : JETRO, 2012
22
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
23/74
Kawasan Industri di Indonesia (Jabotabek, Karawangdan Purawakarta) relatif kurang memiliki daya saingdibandingkan dengan negara-negara pesaing
terutama ditinjau dari harga lahan kawasan industri.
Daya Saing Kawasan Industri
23
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
24/74
Perbandingan Tingkat Daya Saing Tahun 2010 dan 2013
Sumber : JETRO, 2012
Jakarta
Kondisi Tahun 2010 Kondisi Tahun 2013
24
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
25/74
Pengembangan Kawasan Industri di Luar Negeri
1) Kawasan industri merupakan alat pemerataan,
2) Pemerintah beranggapan bahwa investasi dikawasan industri sama dengan investasi fasilitasumum, dan
3) Swasta lebih berorientasi profit dan tidak mungkindibebani tugas-tugas pemerataan dan penyediaanfasilitas umum
25
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
26/74
Negara Pemerintah SwastaMalaysia, 285 KI 78 % (Pusat dan Lokal) 22 %Jepang 85 % 15 %Korea Selatan, 300 KI 70 % (Pusat dan Lokal) 30 %Taiwan 90 % 10 %Singapura 85 % 15 %Thailand, 27 KI 48 % 52 % (kerjasama
Pemerintah dan Swasta)
Pilipina, 20 KI 30 % (Pusat dan Lokal) 70 %Indonesia 6 % 94 %
Sumber : ULI (1975) dan Dirdjojuwono (2004)Catatan : Persentase menyatakan kontribusi dalam bentuk penanaman modal
Peran Pemerintah dan Swasta dalam Pengembangan KawasanIndustri di Beberapa Negara Asia
26
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
27/74
III. PROSPEK PENGEMBANGANKAWASAN INDUSTRI
27
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
28/74
Kawasan industri adalah kawasan tempatpemusatan kegiatan industri yang dilengkapi
dengan sarana dan prasarana penunjang yangdikembangkan dan dikelola oleh PerusahaanKawasan Industri yang telah memiliki IzinUsaha Kawasan Industri.
Pengertian Kawasan Industri
28
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
29/74
1) Mengendalikan pemanfaatan ruang;
2) Meningkatkan upaya pembangunan industri yangberwawasan lingkungan;
3) Mempercepat pertumbuhan industri di daerah;
4) Meningkatkan daya saing industri
5) Meningkatkan daya saing investasi; dan
6) Memberikan kepastian lokasi dalam perencanaan danpembangunan infrastruktur, yang terkoordinasi antarsektor terkait;
Tujuan Pembangunan Kawasan Industri
29
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
30/74
a. Luas lahan kawasan industri paling rendah 50 (lima puluh)hektar dalam satu hamparan;
b. Luas lahan kawasan industri tertentu untuk usaha mikro,kecil, dan menengah paling rendah 5 (lima) hektar dalam
satu hamparan;c. Perusahaan di dalam kawasan Industri dapat diberikan
fasilitas kepabeanan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan di bidang kepabeanan;
d. Fasilitas perpajakan terhadap kawasan industri danperusahaan industri di dalam kawasan industri diberikansesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangandibidang perpajakan.
Spesifikasi dan Fasilitasi Kawasan Industri
30
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
31/74
Sumber Daya Alam Produksi terbesar minyak sawit di dunia 28 jt ton/thn Produksi biji Kakao 770 rb ton/thn. Terbesar ke-2 di dunia Produksi Karet lebih dari 3 juta ton/thn Produksi Kopi lebih dari 670 ribu ton/thn Produksi Perikanan laut 5,5 miliar ton/thn Cadangan gas alam 165 TCF dengan tingkat produksi 3 TCF pertahun Eksporter batubara terbesar kedua di dunia, dengan total kandungan lebih dari 100 miliar ton Produksi timah 65 rb ton/thn, terbesar ke-2 di dunia Produksi nikel 229 ribu ton, terbesar ketiga dunia Penyimpan cadangan bauksit terbesar ke-7 di dunia, produsen terbesar ke-4 dunia Penyimpan 40% sumber daya panas bumi dunia (terbesar di dunia)
Sumber Daya Manusia Jumlah penduduk no. 4 terbanyak di dunia ( potential market) Bonus Demografi dimana lebih banyak penduduk dengan usia produktif
Prospek pengembangan kawasan industri di Indonesia kedepan sangat besar karena didukung oleh:
31
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
32/74
Tantangan Kawasan Industri
Tantangan di Pulau Jawa
Keterbatasan lahan untuk
pembangunan dan pengembanganan
Daya dukung yang terbatas(sumber daya air)
Masalah Lingkungan dan Sosial
Tantangan di Luar Pulau Jawa
Kemampuan tenaga kerja dan SDMindustrial yang terlatih di daerah kurangbaik
Belum semua Kabupaten/Kota telahmempersiapkan Rencana Tata Ruang Wilayah(RTRW) khususnya kawasan peruntukan industri
Minat swasta untuk membangun kawasanindustri masih kurang
Infrastruktur pendukung seperti jalan, relkereta api, pelabuhan dan sebagainya dirasakurang memadai
32
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
33/74
Arah Pengembangan Kawasan Industri
Kawasan Industri di Pulau Jawa
Pengembangan kawasan-kawasan industri yang sudah ada, danmendorong pembangunan kawasan industri yang baru diarahkanpada industri-industri berbasis teknologi tinggi
Kawasan industri yang saat ini menampung perusahaan yangberaneka ragam diarahkan untuk fokus pada pengembangan jenisindustri tertentu.
Kawasan industri di Jawa Barat : fokus pada industri permesinan danteknologi tinggi.
Kawasan industri di Banten : fokus pada industri kimia dan besi baja Kawasan industri di Jawa timur : fokus pada pengembangan industripetrokimia dan industri penunjang migas.
Kawasan industri di Jawa Tengah : fokus pada pengembangan industripadat karya seperti tekstil dan sepatu.
33
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
34/74
Arah Pengembangan Kawasan Industri
Kawasan Industri di Luar Pulau Jawa
Pengembangan kawasan-kawasan industri baru yangdiarahkan pada industri-industri berbasis sumberdayaalam dan pengolahan mineral serta memanfaatkan lokasigeografi yang strategis
Mensinergikan pengembangan kawasan industri denganprogram MP3EI untuk membangun pusat-pusatpertumbuhan ekonomi
34
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
35/74
IV. RENCANA PENGEMBANGANKAWASAN INDUSTRI
35
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
36/74
1. Meningkatkan peranan pemerintah dalammengembangkan kawasan industri.
2. Membangun kawasan industri yang terintegrasidengan sektor lain termasuk perumahan dan rumahsakit untuk buruh.
3. Membangun kawasan industri yang fokus padakomoditi tertentu.
4. Membangun kemampuan SDM dan Pusat Inovasi.
Upaya Peningkatan Daya Saing Kawasan Industri
36
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
37/74
Apa yang harus dilakukan ?
Kemenperin terus mendorong pengembangankawasan-kawasan industri yang baru, terutama keluar P. Jawa.
Kementerian Perindustrian harus melakukanintervensi dengan cara pembangunan kawasanindustri. Hal ini dimungkinkan apabila swasta tidakberminat dan Pemerintah perlu melakukan
percepatan penyebaran dan pemerataan industri keseluruh NKRI (Undang-Undang No. 3/2014 tentang:Perindustrian).
37
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
38/74
Pengaturan: (Pasal 62-Pasal 63)1. Menteri Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjamin tersedianya infrastruktur Industri.2. Infrastruktur Industri paling sedikit meliputi:
a. lahan Industri berupa Kawasan Industri dan/atau kawasan peruntukan Industri ;b. fasilitas jaringan energi dan kelistrikan;c. fasilitas jaringan telekomunikasi;d. fasilitas jaringan sumber daya air;e. fasilitas sanitasi; dan
f. fasilitas jaringan transportasi.3. Penyediaan infrastruktur Industri dilakukan melalui:a. pengadaan oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah yang pembiayaannya bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;b. pola kerja sama antara Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah dengan swasta, badan
usaha milik negara atau badan usaha milik daerah dan swasta; atauc. pengadaan yang dibiayai sepenuhnya oleh swasta.
4. Untuk mendukung kegiatan Industri yang efisien dan efektif di wilayah pusat pertumbuhan Industri dibangun Kawasan Industri sebagai infrastruktur Industriyang harus berada pada kawasan peruntukan Industri sesuai dengan rencana tata ruang wilayah.
5. Pembangunan Kawasan Industri dilakukan oleh badan usaha swasta, badan usaha miliknegara, badan usaha milik daerah, atau koperasi.
6. Dalam hal tertentu, Pemerintah memprakarsai pembangunan Kawasan Industri .
UU No.3 Tahun 2014 tentang Perindustrian
38
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
39/74
1. Hal tertentu : kondisi pada saat pihak swasta tidakberminat atau belum mampu membangun kawasanindustri, sementara Pemerintah perlu mempercepatindustrialisasi di wilayah pusat pertumbuhanindustri dengan mempertimbangkan geoekono-mi, geopolitik dan geostrategis
2. Memprakarsai : melakukan investasi langsung untukmembangun kawasan industri
Penjelasan (Pasal 63 Ayat 4)
39
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
40/74
Sasaran Penyebaran Industri
Jawa72%
Luar Jawa28%
Penyebaran Industri 2013
Jawa60%
Luar Jawa40%
Penyebaran Industri 2035
40
...... konsen t ras i industri didorong ke luar jawa
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
41/74
Kebutuhan Lahan Industri
41
Uraian Tahun
2015-2020 2020-2025 2025-2035Kebutuhan lahan kawasan industri(Ha)
6.000 9.000 35.000
Kebutuhan lahan non-kawasanindustri di dalam KawasanPeruntukan Industri (Ha)
4.000 6.000 25.000
Total Kebutuhan Lahan Industri (Ha) 10.000 15.000 60.000Jumlah Kawasan Industri yang akandibangun (unit)
4 6 26
Sumber : Draft RPP Rencana Pembangunan Industri Nasional (RIPIN)2015-2035
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
42/74
RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRIDI KORIDOR NUSA TENGGARA, MALUKU DAN PAPUA
42
No Kawasan Industri Industri
Champion
Kebutuhan
Lahan (Ha)
Kebutuhan
Energi (Mw)
Fasilitasi
DJ PPI1 Halmahera Timur Ferronikel 300 60 MP
2 Halmahera Tengah Ferronikel
3 Teluk Bintuni (PapuaBarat)
Industri Migas 2,000 400 MP, Renstra
4 Kupang (NTT) Industri Logistikdan Perkapalan
Masih kajianthn 2014
5 Sorong, Papua Industri Migas
Catatan: MP = Master Plan, FS = Feasibility Study
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
43/74
RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
44/74
WDI KORIDOR KALIMANTAN
44
No Kawasan Industri IndustriChampion
KebutuhanLahan (Ha)
KebutuhanEnergi (Mw)
FasilitasiDJ PPI
1 Landak (Kalimtan Barat) Industri Karet 2,000 400 MP, Renstra
2 Tayan (KalimantanBarat)
Industri Alumina 2,000 400 MP, Renstra
3 Batu Licin(Kalimantan Selatan)
Besi Baja 530 106 Renstra
4 Kariangau(Kalimantan Timur)
Minyak dan Gas 1 989.5 397.90 Renstra
5 Ketapang(Kalimantan Barat)
Industri Agro Masih kajianthn 2014
6 Nunukan
(Kalimantan Utara)
Industri Hilir CPO Masih kajian
thn 20147 Tarakan (Kalimantan
Utara)Industri
PetrokimiaMasih kajian
thn 2014
8 Maloy (KalimantanTimur)
Industri Hilir CPO PemprovKALTIM
Catatan: MP = Master Plan, FS = Feasibility Study
RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
45/74
DI KORIDOR SUMATERA
45
No Kawasan Industri IndustriChampion
KebutuhanLahan (Ha)
KebutuhanEnergi (Mw)
FasilitasiDJ PPI
1 Sei Mangkei, SUMUT Kelapa Sawit 2 002 400.40 MP, Renstra,FS Ekon &Finansial
2 Tanjung Api-Api,SUMSEL
GasifikasiBatubara
4 044.6 808.92 Renstra
3 Sei Bamban, SUMUT Karet 112.5 22.50 MP
4 Tanjung Buton, RIAU Oleokimia 5000 1,000 MP
5 Bangka, BABEL Timah 765.4 153.08 MP
6 Kuala Tanjung, SUMUT Industri Alumina 1,000 200 MP, Renstra
7 Tanggamus, LAMPUNG Industri Maritim 3,500 700 MP, Renstra
8 Muara Enim, SUMSEL Industri Karet 600 120 MP, Renstra
9 Palembang, SUMSEL Industri Masih kajianthn 2014
10 Banda Aceh, ACEH Industri Agro
Catatan: MP = Master Plan, FS = Feasibility Study
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
46/74
RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
47/74
Halmahera Timur (Buli) :Industri Ferronikel
Teluk Bintuni: IndustriPetrokimia
Halmahera Tengah (WadeBay) : Industri Ferronikel
Sorong : IndustriPetrokimia
RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRIDI KORIDOR EKONOMI PAPUA DAN KEP. MALUKU
47
RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
48/74
Gowa: Agroindustri
Palu: Agroindustri
Bitung : Logistik
Soroako: IndustriFerronikel
Takalar: Industri Minyak danGas
RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRIDI KORIDOR EKONOMI SULAWESI
Morowali: IndustriFerronikel
Bantaeng :Ferronikel
48
Pomala : IndustriFerronikel
Konawe: Industri
Ferronikel
Jeneponto: Industri Garam
RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
49/74
Maloy: IndustriTurunan CPO
Mempawah dan Tayan : Industri Smelter/Chemical Grade Alumina
Batu Licin: IndustriBesi Baja
Kariangau: IndustriTurunan CPO
Landak: Industri BerbasisAgro
RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRIDI KORIDOR EKONOMI KALIMANTAN
Ketapang: Industri Berbasis
Agro
Puruk Cahu: IndustriBerbasis Batubara
49
Nunukan: IndustriAgro
Tarakan: IndustriPetrokimia
RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
50/74
Sei Mangkei : Industri Turunan CPO Dumai: Industri Turunan CPO
Bangka: Industri Timah
Muara Enim: Gasifikasi Batu Bara
Tanggamus: Industri Maritim
Kuala Tanjung: Industri Alumina
RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRIDI KORIDOR EKONOMI SUMATERA
50
Palembang : Industri Agro
Sei Bamban: Industri Agro
Banda Aceh: Industri Agro
Tanjung Buton: Industri TurunanCPO
RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
51/74
Jabodetabek (termasukSubang, Karawang,Purwakarta): IndustriPermesinan dan AlatTransportasi
Majalengka: Industri Tekstil
Semarang : Industri Tekstil
Kulon Progo: Industri Besi Baja
Gresik: Industri Petrokimia
Jombang: IndustriPerkapalan
Bandung: Industri TelematikaBoyolali: Industri Tekstil
RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRIDI KORIDOR EKONOMI JAWA
51
Bangkalan: Industri Aneka
Lamongan: IndustriPerkapalan
Banyuwangi: IndustriAneka
Tuban: Industri Kimia
Kendal: Industri Tekstil
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
52/74
V. IZIN USAHA KAWASANINDUSTRI DAN PERLUASANKAWASAN INDUSTRI
52
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
53/74
IZIN USAHA KAWASAN INDUSTRI danIZIN PERLUASAN KAWASAN INDUSTRI
Permenperin No 5 Tahun 2014 atau PeraturanMenteri Perindustrian Nomor : 05/M-IND/PER/2/2014 Tentang: Tata Cara Pemberian Izin Usaha
Kawasan Industri (IUKI) dan Izin Perluasan KawasanIndustri (IPKI)
53
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
54/74
KI berlokasi di Kab/KotaBupati/Walikota
KI berlokasi di lintaswilayah Kab/KotaGubernur
KI berlokasi di lintaswilayah Prov. Dan berstatusPenanaman Modal Asing(PMA)
Menteri
Kewenangan Pemberian IUKI dan PIKI
54
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
55/74
Pemohon IUKI
1. Badan Usaha Milik Negara BUMN)
2. Badan Usaha Milik Daerah BUMD)
3. Koperasi
4. Badan Usaha Swasta
1. Perusahaan KI eksisting sebelumBerlaku PP 24 Tahun 2009
2. Perusahaan KI dengan luas lahan Min 20Ha
55
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
56/74
Ijin Prinsip
a. Fotokopi Akta Pendirian Perusahaan yangtelah disahkan oleh Menteri Hukum dan HAMatau oleh menteri yang menyelenggarakanurusan pemerintahan di bidang Koperasi bagipemohon yang berstatus Koperasi, dankhusus untuk PMA melampirkan persyaratan
yang ditetapkan oleh Kepala BKPM;b. Fotokopi NPWP kecuali untuk PMA;
c. Sketsa Rencana Lokasi (Desa, Kecamatan,Kabupaten/Kota, Provinsi); dan SuratPernyataan bahwa Rencana Lokasi terletakdalam Kawasan Peruntukan Industri sesuai
RTRW.
Jika berkas lengkap, maka Pejabat dimaksud dalamPasal 3 ayat (1) mengeluarkan Persetujuan Prinsip denganmenggunakan Formulir Model PIK-I
Memiliki Izin Gangguan; Memiliki Izin Lokasi; Melaksanakan
penyediaan/penguasaan tanah; Memiliki Izin Lingkungan; Melakukan penyusunan
Rencana Tapak Tanah;
Melakukan pematangan tanah; Melaksanakan perencanaandan pembangunan Prasaranadan Sarana Penunjang;
Memiliki Tata Tertib KawasanIndustri; dan
Menyediakan lahan bagi
kegiatan UMKM.
Paling lama 2 tahun wajibtelah
Pengurusan IUKI
56
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
57/74
IPKIdiberikan apabila
1. Memiliki Izin Lingkungan Perluasan
2. Memiliki Izin Lokasi Perluasan3. Lahan yang direncanakan sebagai areal perluasan telah
dikuasai dan dibuktikan dengan Surat Pelepasan Hal(SPH) atau sertifikat
4. Berada dalam Kawasan Peruntukan Industri
Pejabat dalam Pasal 3ayat (1) atau (2)
Pemeriksaaan
Tim Penilai KI
BAPForm PIK-II
Disetujui
Ditolak
SuratPenundaan
Form PIK-V
MelengkapiPersyaratan
TidakMelengkapiPersyaratan
DiperolehIPKI Form PIK-IV bagi Pemohon IPKI
Surat
Penolakan
Form PIK-VI
57
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
58/74
Hak
Perusahaan Kawasan Industri berhak mendapatkan imbalan/ pendapatan atas jasa pengusahaanKawasan Industri terhadap kegiatan antara lain:1. penjualan/penyewaan kaveling industri maupun bangunan industri;2. pengoperasian dan pemeliharaan Prasarana dan Sarana Penunjang;3. pengamanan kawasan industri; dan4. penyediaan jasa informasi.
Kewajiban
Setiap Perusahaan Kawasan Industri yang telah memiliki Izin Usaha Kawasan Industri dan/atau IzinPerluasan Kawasan Industri wajib:1. membantu mengurus permohonan Izin Usaha Industri/Tanda Daftar Industri bagi
perusahaan industri yang berada dalam Kawasan Industri;
2. mematuhi ketentuan dalam RKL dan RPL yang telah disetujui Pemerintah DaerahProvinsi/Kabupaten/Kota;
3. memberlakukan ketentuan Tata Tertib Kawasan Industri bagi Perusahaan Industri yangberada di dalam Kawasan Industri;
4. menyampaikan data Kawasan Industri dua kali dalam setahun;5. melaksanakan upaya yang menyangkut keamanan dan keselamatan kerja di lingkungan
Kawasan Industri.
Hak dan Kewajiban Perusahaan Kawasan Industri
58
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
59/74
VI. PENGATURAN KAWASANINDUSTRI
59
Keppres Nomor 53 Tahun 1989
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
60/74
tentang Kawasan Industri
1. Pembangunan kawasan industri bertujuan untuk mempercepatpertumbuhan industri, memberikan kemudahan untuk kegiatanindustri, mendorong kegiatan industri untuk berlokasi di kawasanindustri, dan menyediakan fasilitas lokasi industri yangberwawasan lingkungan;
2. Pemberian izin lokasi suatu kawasan industri dilakukan sesuaidengan rencana tata ruang wilayah yang ditetapkan pemerintahdaerah setempat;
3. Pembangunan kawasan industri agar tidak mengurangiareal tanah pertanian dan tidak dilakukan di atas tanah yang
mempunyai fungsi utama untuk melindungi sumber dayaalam dan warisan budaya ;
4. Mengatur kewajiban-kewajiban perusahaan kawasan industri.
60
Keppres Nomor 33 Tahun 1990
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
61/74
tentang Penggunaan Tanah bagi Pembangunan Kawasan Industri
1. Pencadangan tanah atau pemberian izin lokasi dan izinpembebasan tanah bagi setiap perusahaan industri, dilakukandengan ketentuan:
a. Tidak mengurangi areal tanah pertanian ;b. Tidak dilakukan di atas tanah yang mempunyai fungsi utama
untuk melindungi sumber daya alam dan warisan budaya;
c. Sesuai dengan rencana tata ruang wilayah yang ditetapkanoleh pemerintah daerah setempat.
2. Pelaksanaan kegiatan pembangunan kawasan industri jugatidak dapat dilakukan pada :
a. Kawasan pertanian (kawasan tanaman pangan tanahbasah, berupa sawah dengan pengairan dari jaringan irigasi,tanah berpotensi irigasi yang dicadangkan untuk usaha tanidengan fasilitas irigasi);
b. Kawasan hutan produksi ;
c. Kawasan lindung . 61
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
62/74
Pasal 3, PP No. 24/2009 tentang Kawasan Industri
(1) Pembangunan Kawasan Industri di wilayah lintas provinsidilakukan sesuai dengan Rencana Tata Ruang WilayahNasional.
(2) Pembangunan Kawasan Industri di wilayah Provinsi DKI Jakartadilakukan sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah IbukotaNegara.
(3) Pembangunan Kawasan Industri di wilayah lintaskabupaten/kota dilakukan sesuai dengan Rencana Tata RuangWilayah Provinsi.
(4) Pembangunan Kawasan Industri di wilayah kabupaten/kotadilakukan sesuai dengan Rencana Tata Ruang WilayahKabupaten/Kota.
62
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
63/74
Pasal 7, PP No. 24/2009 tentang Kawasan Industri
(1) Perusahaan Industri yang akan menjalankan Industri wajibberlokasi di Kawasan Industri.
(2) Kewajiban berlokasi di Kawasan Industri sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dikecualikan bagi:
a. Perusahaan Industri yang menggunakan Bahan Baku khususdan/atau proses produksinya memerlukan lokasi khusus.
b. Industri kecil dan Industri menengah.
c. Perusahaan Industri yang akan menjalankan Industri dan
berlokasi di daerah kabupaten/kota yang belum memilikiKawasan Industri atau telah memiliki Kawasan Industri tetapiseluruh kaveling Industri dalam Kawasan Industrinya telahhabis.
63
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
64/74
Pasal 106, UU No.3/2014 tentang Perindustrian
(1) Perusahaan Industri yang akan menjalankan Industri wajib berlokasi diKawasan Industri (juga pasal 7 Peraturan Pemerintah No. 24/2009).
(2) Kewajiban berlokasi di Kawasan Industri sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dikecualikan bagi Perusahaan Industri yang akan menjalankan Industri danberlokasi di daerah kabupaten/kota yang:
a. belum memiliki Kawasan Industri;b. telah memiliki Kawasan Industri tetapi seluruh kaveling Industri dalam
Kawasan Industrinya telah habis;
(3) Pengecualian terhadap kewajiban berlokasi di Kawasan Industri sebagaimanadimaksud pada ayat (1) juga berlaku bagi:
a. Industri kecil dan Industri menengah yang tidak berpotensi menimbulkanpencemaran lingkungan hidup yang berdampak luas; atau
b. Industri yang menggunakan Bahan Baku khusus dan/atau prosesproduksinya memerlukan lokasi khusus.
(4) Perusahaan Industri yang dikecualikan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) danPerusahaan Industri menengah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf awajib berlokasi di kawasan peruntukan Industri .
(5) Industri sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan oleh Menteri .64
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
65/74
Pasal 63, UU No.3/2014 tentang Perindustrian
(1) Untuk mendukung kegiatan Industri yang efisien danefektif di wilayah pusat pertumbuhan Industri dibangunKawasan Industri sebagai infrastruktur Industri.
(2) Kawasan Industri sebagaimana dimaksud pada ayat(1) harus berada pada kawasan peruntukan Industrisesuai dengan rencana tata ruang wilayah .
(3) Pembangunan kawasan Industri dilakukan oleh badanusaha swasta, badan usaha milik negara, badan usahamilik daerah, atau koperasi.
(4) Dalam hal tertentu, Pemerintah memprakarsaipembangunan kawasan Industri.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai Kawasan Industri diatur dengan Peraturan Pemerintah.
65
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
66/74
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
67/74
Pasal 69, PP No. 26/2008 tentangRencana Tata Ruang Wilayah Nasional
(1) Kawasan peruntukan industri ditetapkan dengankriteria:
a. berupa wilayah yang dapat dimanfaatkanuntuk kegiatan industri ;
b. tidak mengganggu kelestarian fungsilingkungan hidup ; dan/atau
c. tidak mengubah lahan produktif .
(2) Kriteria teknis kawasan peruntukan industriditetapkan oleh menteri yang tugas dan tanggung
jawabnya di bidang industri.
67
Permenperin Nomor 35 Tahun 2010
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
68/74
tentang Pedoman Teknis Kawasan Industri
1. Pedoman Teknis Kawasan Industri dimaksudkan untuk dijadikansebagai acuan dan pedoman bagi aparatur Pemerintah Daerah ,dunia usaha dan pihak-pihak berkepentingan dalam melaksanakanpembinaan dan pengembangan kawasan industri, termasukpenerbitan izin dan melihat peluang investasi di bidang kawasanindustri di daerah.
2. Tujuannya adalah agar kawasan industri dikembangkan sesuaidengan tata ruang , meminimalisasi dampak negatif danmengembangkan dampak positif terhadap lingkungan hidup,berdaya guna dan berhasil guna, sehingga pada gilirannya mampumenarik peluang investasi bagi pengembangan industri di daerah.
3. Isi dari Pedoman Teknis mencakup:
a. Konsepsi dasar pengembangan kawasan industrib. Perencanaan pengembangan kawasan industric. Pembangunan kawasan industrid. Pengelolaan kawasan industri
68
Permenperin Nomor 35 Tahun 2010
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
69/74
tentang Pedoman Teknis Kawasan Industri1. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kawasan Industri:
a. Kesesuaian Tata Ruang
b. Ketersediaan Prasarana dan Saranac. Ramah Lingkungand. Efisiensie. Keamanan dan Kenyamanan Berusaha
2. Kriteria Lokasi Kawasan Industri
a. Jarak ke pusat kota (minimal 10 Km dari pusat kota)b. Jarak terhadap permukiman (minimal 2 (dua) Km dari lokasi kegiatanindustri)
c. Jaringan jalan yang melayanid. Jaringan fasilitas dan prasarana (jaringan listrik, jaringan telekomunikasi,
pelabuhan laut)e. Topografi
f. Jarak terhadap sungai atau sumber air bersih (memiliki akses ke sumber air permukaan )
g. Kondisi lahanh. Ketersediaan lahani. Harga Lahan
j. Orientasi Lokasik. Pola Tata Guna Lahanl. Mulitiplier Effects 69
Permenperin Nomor 35 Tahun 2010
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
70/74
tentang Pedoman Teknis Kawasan Industri
2. Kriteria Lokasi Kawasan Industri
g. Kondisi lahan1) Daya Dukung Lahan2) Kesuburan Lahan
Tingkat kesuburan lahan merupakan faktor penting dalam menentukan lokasiperuntukan kawasan industri. Apabila tingkat kesuburan lahan tinggidan baik bagi kegiatan pertanian, maka kondisi lahan seperti iniharus tetap dipertahankan untuk kegiatan pertanian dan tidakdicalonkan dalam pemilihan lokasi kawasan industri .
Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya konversi lahan yang dapatmengakibatkan menurunnya tingkat produktivitas pertanian,sebagai penyedia kebutuhan pangan bagi masyarakat dan dalam
jangka panjang sangat dibutuhkan untuk menjaga ketahanan
pangan (food secur i ty) di daerah-daerah .Untuk itu dalam pengembangan industri, pemerintah daerah harusbersikap tegas untuk tidak memberikan ijin lokasi industri pada lahanpertanian, terutama areal pertanian lahan basah (irigasi teknis).
70
Kriteria Teknis Kawasan Industri
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
71/74
(Permenperin No. 35/2010)
71
No Kriteria Penetapan Faktor Pertimbangan
1 Jarak terhadap permukimam Minimal 2 km2 Jaringan jalan yang melayani Arteri primer3 Jaringan yang melayani Jaringan listrik
Jaringan telekomunikasi
4 Prasarana angkutan Tersedia pelabuhan laut/outlet(ekspor/ impor)
5 Topografi/kemiringan Maksimal 0 15 derajat
6 Jarak terhadap sungai Maksimal 5 km dan terlayani7 Peruntukan lahan Non pertanian
Non permukimam
Non konservasi8 Ketersediaan lahan Minimal 50 Ha9 Orientasi lokasi (terhadap) Pasar (market)
Bahan baku Tenaga kerja
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
72/74
VII. PENUTUP
72
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
73/74
1. Konsepsi dasar pembangunan kawasan industri sejak awal (1989)
disesuaikan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional, Propinsi, Kabupaten/Kota dengan prinsip membangun
kawasan industri yang ramah lingkungan, efisien, aman dan nyaman
pada lokasi lahan yang mencegah terjadinya konversi lahan pertanian.
2. Kebijakan dan pedoman teknis telah ditetapkan. Namun dalam
implementasinya masih banyak dijumpai pelanggaran-pelanggaran di
lapangan berupa alih fungsi lahan. Oleh karenanya, perlu ditingkatkan
kepatuhan terhadap aturan dan ketentuan perundang-undangan yangberlaku oleh Gubernur, Bupati/Walikota.
73
-
8/11/2019 Konsep Pembangunan dan Perluasan Kawasan Industri Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian Guna Menjaga Sustainable Development dalam rangka Ketahanan Nasional
74/74