KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA...

60
KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN TENDANGAN SABIT PADA ATLET PENCAK SILAT SATRIA SEJATI BANDAR LAMPUNG TAHUN 2017 (Skripsi) OLEH ANISA DAMAYANTI 1413051010 JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Transcript of KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA...

Page 1: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian

KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHANTERHADAP KEMAMPUAN TENDANGAN SABIT PADA

ATLET PENCAK SILAT SATRIA SEJATIBANDAR LAMPUNG

TAHUN 2017

(Skripsi)

OLEH

ANISA DAMAYANTI1413051010

JURUSAN ILMU PENDIDIKANFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNGBANDAR LAMPUNG

2018

Page 2: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian

ii

ABSTRAK

KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHANTERHADAP KEMAMPUAN TENDANGAN SABIT PADA ATLET

PENCAK SILAT SATRIA SEJATI BANDAR LAMPUNGT TAHUN 2017

Oleh

ANISA DAMAYANTI

Masalah dalam penelitian ini adalah masih banyaknya atlet pencak silat yang

memiliki pengetahuan tentang teknik tendangan sabit yang kurang baik, sehingga

tendangan sabit yang ditujukan kepada lawan mudah ditangkap atau dipatahkan

oleh lawan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui besarnya kontribusi power

otot tungkai dan kelincahan terhadap kemampuan tendangan sabit pada atlet

pencak silat Satria Sejati Bandar Lampung tahun 2017. Metode yang digunakan

dalam pelaksanaan penelitian ini adalah deskriptif korelasional. Data

dikumpulkan dengan menggunakan teknik tes pada sampel. Tes power otot

tungkai dengan Standing Broad Jump, tes kelincahandengan Illionis Agilty Run

dan tendangan sabit dengan menendang sansak secepatnya selama 10 detik.

Sampel yang digunakan sebanyak 16 atlet. Pengambilan sampel menggunakan

teknik total sampling. Data dikumpulkan dengan teknik tes dan pengukuran serta

teknik analisis data menggunakan korelasi product moment. Dari hasil penelitian

ini di dapat bahwa power otot tungkai dan kelincahan memiliki hubungan yang

Page 3: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian

iii

signifikan dengan kemampuan tendangan sabit. Hasil penelitian menunjukan

korelasi power otot tungkai terhadap kemampuan tendangan sabit sebesar 41,73%

kemudian koefisien korelasi kelincahan terhadap kemampuan tendangan sabit

sebesar 57,0%. Dari kedua variabel tersebut dapat disimpulkan bahwa kontribusi

terbesar terhadap kemampuan tendangan sabit pada atlet pencak silat adalah

kelincahan yaitu sebesar 57,0%.

Kata Kunci :Kelincahan, Power Otot Tungkai, Tendangan Sabit.

Page 4: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian

iii

KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHANTERHADAP KEMAMPUAN TENDANGAN SABIT PADA

ATLET PENCAK SILAT SATRIA SEJATIBANDAR LAMPUNG

TAHUN 2017

Oleh

ANISA DAMAYANTI1413051010

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan GelarSARJANA PENDIDIKAN

Pada

Fakultas Keguruan Dan Ilmu PendidikanProgram Studi Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan

Jurusan Ilmu Pendidikan

JURUSAN ILMU PENDIDIKANFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNGBANDAR LAMPUNG

2018

Page 5: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian
Page 6: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian
Page 7: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian
Page 8: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian

viii

RIWAYAT HIDUP

Anisa Damayanti lahir di Bandar Lampung, pada tanggal

17 Mei 1996, putri pertama dari pasangan Ayah

Darmansyah dan Ibu Syuaibah.

Pendidikan yang ditempuh adalah, Sekolah Dasar (SD)

Negeri 1 Penengahan selesai pada tahun 2008, Sekolah

Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 Bandar Lampung selesai pada tahun 2011,

dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 12 Bandar Lampung selesai pada

tahun 2014.

Tahun 2014, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Ilmu Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Unversitas

Lampung melalui jalur SNMPTN. Selama penulis menempuh pendidikan

sehingga menjadi mahasiswa sering mengikuti beberapa kejuaraan seperti :

1. Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Tingkat Kota BandarLampung Tahun 2012.

2. Juara III Olimpiade Olahraga Siswa Nasional(O2SN) Tingkat ProvinsiLampung Tahun 2012.

3. Juara I Pekan Olahraga Kota (PORKOT) Bandar Lampung Tahun 2012.4. Juara I Kejuaraan Daerah Provinsi Lampung Kapolda Cup Tahun 2012.5. Juara I Kejuaraan Daerah Pelajar Provinsi Lampung Tahun 2012.6. Juara I Seleksi Pencak Silat Pelajar IPSI Kota Bandar Lampung Tahun

2012.7. Juara III Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (02SN) Tingkat Kota

Bandar Lampung Tahun 2013.8. Juara I Pekan Olahraga Mahasiswa Daerah Pencak Silat Tahun 2015.9. Juara II Kejuaraan Nasional Antar Perguruan Tinggi Tahun 2016.10. Juara I Pekan Olahraga Mahasiswa Daerah Pencak Silat Tahun 2016.

Page 9: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian

ix

Pada Tahun 2017, penulis melakukan Kuliah Kerja Nyata dan PPL di

Simpang Sari, Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Sumber Jaya,

Kecamatan Sumber Jaya Kabupaten Lampung Barat. Demikian riwayat

hidup penulis semoga dapat bermanfaat bagi pembaca

Page 10: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian

x

MOTTO

“Percayalah Tuhan dapat memberikan pertolongan dan Hidayah-Nya

kepada siapapun, Allah SWT mampu memudahkan Hambanya untuk

melampaui tantangan dan kesulitan yang tadinya tak mungkin

Hamba-Nya mampu lampaui dan hadapi ”

(Anisa Damayanti)

Page 11: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian

xi

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

Kedua Orang tua, Ayah Darmansyah dan Ibu Syuaibah yang selalu ada untukku.

Terimakasih atas kasih sayang, dukungan, motivasi, nasehat dan doa yang selalu

dipanjatkan demi kelancaran studiku.

Serta

Almamaterku Tercinta

Page 12: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian

xii

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan

Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

Judul “Kontribusi Power Otot Tungkai dan Kelincahan Terhadap

Kemampuan Tendangan Sabit Pada Atlet Pencak Silat Satria Sejati Bandar

Lampung Tahun 2017” adalah dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk

pencapaian gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung. Dalam kesempatan

ini penulis mengucapkan terimakasih kepada, Bapak Drs. Sudirman Husin, M.Pd.,

selaku Pembimbing Pertama yang telah memberikan bimbingan, perbaikan,

pengarahan serta motivasi kepada penulis, Bapak Drs. Akor Sitepu, M.Pd, selaku

dosen Pembimbing Kedua yang telah memberikan bimbingan, pengarahan, serta

Pembimbing Akademik, yang telah memberikan bimbingan, perbaikan, serta

motivasi, pengarahan, dan Bapak Drs. Suranto, M.Kes, selaku Pembahas,

Serta tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada :.

1. Bapak Dr. Hi. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Ibu Dr. Riswanti Rini, M.Si., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Page 13: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian

xiii

3. Bapak Drs. Akor Sitepu, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Wiyono, M.Pd selaku Pembimbing Akadaemik Program Studi

Penjaskesrek Universitas Lampung.

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah

memberikan ilmu dan pengetahuan saat menyelesaikan perkuliahan.

6. Coach Yuliana (Pelatih), dan seluruh atlet pencak silat Satria Sejati Bandar

Lampung yang telah memberikan izin serta bantuannya untuk

melaksanakan penelitian.

7. Sahabat yang telah menjadi keluargaku. Terimakasih, Rafiqah, Mega,

Sonia, Izzati, Sara yang selalu memberikan semangat tulus kepadaku.

8. Sahabat seperjuangan Elsa, Eci, Gadis, Winda, Novita, Ginting, yang

selalu memotivasi, memberikan dukungan, membantu dan menemani

semasa kuliah.

9. Teman- teman Penjaskesrek 2014 terimakasih atas kebersamaan dan

kekompakan yang telah terjalin.

10. Teman terdekat M. Haditama yang telah memberikan semangat, motivasi,

bantuan kepada saya untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan

bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, 07 Maret 2018Penulis

Anisa Damayanti

Page 14: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xivDAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvDAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1B. Identifikasi Masalah........................................................................... 3C. Batasan Masalah ................................................................................ 4D. Rumusan Masalah.............................................................................. 4E. Tujuan Penelitian .............................................................................. 5F. Manfaat Penelitian ............................................................................. 5G. Ruang Lingkup Penelitian.................................................................. 6

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Latihan ............................................................................ 7B. Prinsip- Prinsip Latihan .................................................................... 9C. Hakikat Pencak Silat .......................................................................... 11D. Hakikat Teknik Tendangan Pencak Silat .......................................... 16E. Power Otot Tungkai........................................................................... 19F. Kelincahan ........................................................................................ 22G. Penelitian yang Relevan ................................................................... 23H. Kerangka Fikir .................................................................................. 24I. Hipotesis………………………………………………………… .... 25

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian ............................................................................. 26B. Populasi dan Sampel ......................................................................... 27

1. Populasi ...................................................................................... 272. Sampel ......................................................................................... 27

C. Variabel Penelitian ............................................................................ 27

Page 15: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian

D. Definisi Oprasional Variabel ............................................................ 28E. Desain Penelitian ............................................................................. 29F. Instrumen Penelitian ......................................................................... 30G. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 30H. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian........................... 36I. Teknik Analisis Data.......................................................................... 36

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ..................................................................................... 51B. Saran ............................................................................................... 51

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 53

LAMPIRAN ................................................................................................... 55

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian .................................................................................. 39 1. Deskripsi Data Hasil Penelitian .................................................. 39 2. Analisis Data ................................................................................ 42 3. Uji Hipotesis ................................................................................ 45B. Pembahasan ...................................................................................... 47

Page 16: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Norma Penilaian standing broad jump putra ........................................... 322. Norma Penilaian standing broad jump putri............................................. 323. Norma Penilaian illionis agility test.......................................................... 344. Norma Penilaian kemampuan tendangan sabit ......................................... 365. Interorestasi hasil uji reliabiitas ................................................................ 386. Deskripsi Data Power Otot Tungkai, Kelincahan dan Kemampuan

Tendangan Sabit........................................................................................ 407. Rangkuman Hasil Analisis Koefisien korelasi Antara Power

Otot Tungkai terhadap kemampuan Tendangan Sabit.............................. 438. Rangkuman Hasil Analisis Koefisien korelasi Antara

Kelincahan terhadap kemampuan Tendangan Sabit ................................. 449. Rangkuman Hasil Analisis Koefisien korelasi Antara

Power,Kelincahan terhadap Tendangan Sabit .......................................... 45

Page 17: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Matras arena pertandingan.............................. .......................................... 152. Otot tungkai atas........................... ............................................................ 213. Otot tungkai bawah…………….......... ..................................................... 224. Konsep kerangka pikir .............................................................................. 255. Desain penelitian....................................................................................... 296. Standing Broad Jump................................................................................ 327. Illionis Agility Test ( Tes Kelincahan) ...................................................... 348. Tes kemampuan tendangan sabit .............................................................. 359. Diagram Batang Hasil Power otot tungkai. .............................................. 4010. Diagram Batang Hasil Kelincahan............................................................ 4111. Diagram Batang Hasil Tendangan Sabit .................................................. 4212. Pengambilan data hasil Standing broad jump testi putra.......................... 6913. Pengambilan data hasil Standing broad jump testi putri. ......................... 6914. Pengambilan data hasil Kelincahan testi putra ......................................... 7015. Pengambilan data hasil Kelincahan testi putri. ......................................... 7016. Pengambilan data hasil tes tendangan sabit testi putra. ............................ 7117. Pengambilan data hasil tes tendangan sabit testi putri .............................. 7118. Foto atlet Satria Sejati Bandar Lampung .................................................. 7219. Foto atlet Satria Sejati Bandar Lampung .................................................. 72

Page 18: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Data Power Otot Tungkai, Kelincahan dan Tendangan Sabit ............. 552. Perhitungan Kontribusi ....................................................................... 563. Koefisien korelasi antara variabel X1terhadap Y…………………….. 574. Koefisien korelasia ntara variabel X2terhadap Y……………………… 575. Koefisien korelasi antara variabel X1 terhadap X2……………………………. 586. Koefisien korelasi antara variabel X1, X2 terhadap Y………… .......... 597. Perhitungan TScore………………………………………………….. 618. Data Variabel X1 Power ……………………………………………. 619. Data Variabel X2 Kelincahan………………...................................... 6310. Data VariabelY Tendangan Sabit…………………………………… 6611. Foto Penelitian .................................................................................... 69

Page 19: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pencak silat merupakan beladiri yang diwariskan oleh nenek moyang kita

sebagai budaya bangsa Indonesia sehingga perlu dilestarikan, dibina, dan

dikembangkan, lahir dari unsur-unsur kebudayaan masyarakat bangsa

Indonesia. Beladiri pencak silat diciptakan untuk mempertahankan diri dari

bahaya yang dapat mengancam keselamatan dan kelangsungan hidup.

Pencak silat diartikan sebagai suatu permainan atau keahlian dalam

mempertahankan diri dengan kepandaian menangkis, menyerang dan

membela diri dengan atau tanpa senjata. Aspek pada pencak silat dibagi

menjadi empat yaitu mental spiritual, seni budaya, beladiri dan olahraga.

Teknik dalam pencak silat dibagi menjadi dua yaitu serangan dan

pembelaan. Teknik serangan dalam pencak silat adalah salah satu upaya

pembelaan diri dengan menggunakan lengan, tangan dan tungkai yang

diarahkan pada sasaran tertentu pada anggota tubuh lawan. Menurut

Iskandar (1992 :95) bahwa teknik serangan dibagi menjadi beberapa bagian

berdasarkan alat yang digunakan yaitu serangan dengan lengan atau yang

disebut pukulan dan serangan dengan menggunakan tungkai yang disebut

tendangan. Teknik pembelaan merupakan prinsip utama dalam pencak silat,

dasar dari teknik pembelaan yaitu hindaran, elakan dan tangkisan yang

Page 20: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian

2

harus dilatih untuk memperkuat pembelaan aktif dan serangan balasan serta

teknik-teknik lainnya.

Atlet pencak silat untuk mendapatkan prestasi yang maksimal ada beberapa

aspek yang perlu dilatih yaitu latihan fisik, latihan teknik, latihan taktik dan

latihan mental. Prestasi yang optimal dapat didapatkan ketika atlet memiliki

kekayaan teknik pencak silat seta kemahiran dalam menggunakannya

ditunjang oleh kondisi fisik yang baik. Kondisi fisik yang baik memiliki

unsur – unsur kebugaran jasmani yakni kecepatan, kekuatan, kelenturan,

daya tahan, kelincahan, keseimbangan, reaksi, ketepatan, koordinasi dan

power.

Perguruan pencak silat Satria Sejati Bandar Lampung, secara empiris

memiliki prestasi yang cukup baik di bidang prestasi. Salah satu bukti

adalah salah satu alet mengikuti olimpiade olahraga siswa nasiaonal (O2SN)

mewakili provinsi Lampung di Jakarta, memperoleh medali emas pada

ajang kejuaraan tersebut. Atlet Satria Sejati Bandar Lampung saat peneliti

melakukan observasi dan kolaborasi bersama pelatih, pada saat latihan

nampak permasalahan yang dihadapi yaitu penguasaan teknik-teknik yang

belum maksimal salah satu teknik yang belum maksimal dikuasai yaitu

teknik tendangan sabit. Tendangan sabit adalah tendangan yang

dilaksanakan dengan menggunakan kaki sebelah dan tungkai lintasannya

dari samping dengan perkenaan pada punggung kaki.

Berdasarkan observasi peneliti saat berada dilapangan melihat event pencak

silat yang ada di Provinsi Lampung, atlet pencak silat banyak menjadikan

Page 21: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian

3

tendangan sabit ini sebagai salah satu senjata dalam serangannya, karna

teknik tendangan sabit memiliki kelebihan yaitu arah lintasan terjadi dari

satu arah samping luar menuju arah atas dalam sehingga memiliki kecepatan

yang maksimal dan memiliki tingkat keseimbangan yang tinggi.

Tendangan sabit yang banyak atlet lakukan belum menguasai teknik

tendangan degan baik, sebagai contoh atlet yang memiliki power tungkai

yang lemah membuat serangan yang ditujukan kepada lawan mudah

dipatahkan sehingga tendangan dapat ditangkap atau lawan akan melakukan

serangan balik secara tiba-tiba, bukan hanya tendangan harus menggunakan

power saja saat melakukan tendangan, kelincahan juga sangat diperlukan

agar tendangan sabit atlet tepat pada sasaran yang dituju dan posisi atlet

harus dalam keadaan seimbang karna atlet harus siap untuk melakukan

gerakan selanjutnya. Peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian

berdasarkan permasalahan yang muncul dengan judul “Kontribusi Power

Otot Tungkai dan Kelincahan terhadap Kemampuan Tendangan Sabit pada

Atlet Pencak Silat Satria Sejati Bandar Lampung tahun 2017’’.

B. Identifikasi Masalah

1. Masih banyaknya atlet yang belum menguasai teknik tendangan sabit

dengan baik.

2. Pentingnya unsur power otot tungkai dalam kemampuan tendangan sabit

pada atlet pencak silat Satria Sejati Bandar Lampung.

3. Pentingnya unsur kelincahan dalam kemampuan tendangan sabit pada atlet

pencak silat Satria Sejati Bandar Lampung.

Page 22: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian

4

4. Pentingnya unsur keseimbangan dalam kemampuan tendangan sabit pada

atlet pencak silat Satria Sejati Bandar Lampung.

5. Pentingnya unsur kecepatan dalam kemampuan tendangan sabit pada atlet

pencak silat Satria Sejati Bandar Lampung.

6. Pentingnya unsur koordinasi dalam kemampuan tendangan sabit pada atlet

pencak silat Satria Sejati Bandar Lampung.

C. Batasan Masalah

Dari banyaknya masalah yang muncul, maka perlu adanya pembatasan

masalah karna mempertimbangkan keterbatasan waktu, dana dan kemampuan

peneliti. Adapun pembatasan masalahnya yaitu:

1. Power tungkai yang berkontribusi terhadap kemampuan tendangan sabit

pada atlet pencak silat Satria Sejati Bandar Lampung tahun 2017.

2. Kelincahan yang berkontribusi terhadap kemampuan tendangan sabit pada

atlet pencak silat Satria Sejati Bandar Lampung tahun 2017.

3. Power tungkai dan kelincahan yang berkontribusi terhadap kemampuan

tendangan sabit pada atlet pencak silat Satria Sejati Bandar Lampung

tahun 2017.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang

dikemukakan,maka dirumuskan suatu masalah sebagai berikut:

1. Seberapa besar kontribusi power otot tungkai terhadap hasil tendangan

sabit pada atlet pencak silat Satria Sejati Bandar Lampung tahun 2017?

2. Seberapa besar kontribusi kelincahan terhadap hasil tendangan sabit pada

atlet pencak silat Satria Sejati Bandar Lampung tahun 2017?

Page 23: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian

5

3. Manakah yang memberikan kontribusi lebih besar antara power otot

tungkai dan kelincahan terhadap hasil tendangan sabit pada atlet pencak

silat Satria Sejati Bandar Lampung tahun 2017?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini

adalahuntuk mengetahui :

1. Mengetahui besarnya kontribusi power otot tungkai terhadap hasil

tendangan sabit pada atlet pencak silat Satria Sejati Bandar Lampung

tahun 2017.

2. Mengetahui besarnya kontribusi kelincahan terhadap hasil tendangan sabit

pada atlet pencak silat Satria Sejati Bandar Lampung tahun 2017.

3. Mengetahui kontribusi manakah yang lebih besar antara power otot

tungkai dan kelincahan terhadap hasil tendangan sabit pada atlet pencak

silat Satria Sejati Bandar Lampung tahun 2017.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bemanfaat bagi :

1. Peneliti Selanjutnya

Dapat dijadikan acuan atau gambaran saat akan melakukan penelitian

dalam upaya pengembangan ilmu keolahragaan, sehingga diharapkan

penelitian yang dilakukan mendapatkan hasil yang lebih baik lagi.

2. Atlet

Penelitian ini diharapkan agar atlet dapat mengetahui faktor apa saja

yangdapat menunjang dalam meningkatkan prestasi tendangan sabit.

Page 24: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian

6

3. Program Studi

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi gambaran dalam upaya

pengembangan ilmu olahraga yang lebih luas, khususnya cabang olahraga

pencak silat. Selain itu juga memberikan sumbangan pemikiran untuk

kemajuan program studi pendidikan jasmani dan kesehatan.

G. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian terdiri dari :

1. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di lapangan stadion PKOR Wayhalim.

2. Subjek penelitiannya adalah atlet perguruan pencak silat Satria Sejati

Bandar Lampung.

3.Objek penelitian adalah kontribusi power otot tungkai dan kelincahan

terhadap keterampilan tendangan sabit.

Page 25: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Latihan

Secara sederhana latihan dapat dirumuskan yaitu segala daya dan upaya

untuk meningkatkan secara menyeluruh kondisi fisik dengan proses yang

sistematis dan berulang - ulang dengan kian hari kian bertambah jumlah

beban latihan, waktu atau intensitasnya. Seseorang melakukan latihan

dikarenakan merupakan suatu bentuk upaya untuk mencapai suatu tujuan.

Latihan bukan hal yang baru, sudah sejak zaman dahulu latihan dilakukan

secara sistematis untuk menuju suatu tujuan tertentu. Menurut Bompa

dalam Harsono (1988:1) latihan adalah upaya seseorang dalam

meningkatkan perbaikan organisme dan fungsinya untuk mengoptimalkan

prestasi dan penampilan olahraga.

Tujuan dalam latihan untuk memperoleh berprestasi semaksimal mungkin,

namun dalam proses pelaksaan latihan tidak cukup mudah dan sederhana.

Program latihan yang diberikan pelatih amat penting dalam mendukung

kualitas latihan yang sesuai dengan cabang masing - masing. Bukan hanya

latihan fisik saja yang harus dilatih untuk mencapai prestasi yang maksimal

teknik, taktik dan mental juga amat penting untuk dilatih.

Page 26: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian

8

Sukadiyanto (2005:1) menyatakan bahwa latihan pada prinsipnya

merupakan suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik yaitu untuk

meningkatkan kualitas fisik kemampuan fungsional peralatan tubuh dan

kualitas psikis anak latih. Sedangkan Harsono (1988:102) mengatakan

bahwa latihan juga bisa dikatakan sebagai sesuatu proses berlatih yang

sistematis yang dilakukan secara berulang -ulang yang kian hari jumlah

beban latihannya kian bertambah.

Latihan dapat disimpulkan suatu proses kegiatan olahraga yang dilakukan

secara sadar, sistematis, bertahap dan berulang-ulang, dengan waktu yang

relatif lama untuk mencapai tujuan akhir dari suatu penampilan yaitu

peningkatan prestasi yang optimal. Program atau bentuk latihan disusun

hendaknya mempertimbangkan kemampuan dasar individu, dengan

memperhatikan dan mengikuti prinsip-prinsip atau azas-azas pelatihan agar

mendapatkan pestasi yang maksimal.

Sistematis berarti berencana, menurut jadwal dan menurut pola sistem

tertentu, metode dari yang mudah ke yang sukar, latihan yang teratur dari

yang sederhana ke yang kompleks. Berulang-ulang maksudnya adalah

gerakan-gerakan yang sukar dilakukan menjadi semakin mudah dan reflektif

pelaksanaannya. Beban makin bertambah maksudnya adalah setiap kali,

secara perodik setelah tiba saatnya maka beban ditambah demi

meningkatkan perubahan-perubahan dan tercapainya prestasi.

Page 27: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian

9

B. Prinsip–Prinsip Latihan

Latihan olahraga merupakan suatu latihan dalam upaya untuk meningkatkan

fungsi sistem organ tubuh agar mampu memenuhi kebutuhan tubuh secara

optimal ketika berolahraga. Latihan olahraga harus memiliki pinsip latihan

agar mencapai hasil yang maksimal. Prinsip-prinsip latihan yang secara

umum diperhatikan adalah sebagai berikut:

1. Prinsip Beban Lebih

Prinsip beban lebih atau prinsip over load, yaitu prinsip ketika seseorang

harus meningkatkan beban latihan setiap kali atlet sudah mampu untuk

mengatasi beban yang diangkatnya. Beban yang kian hari kian meningkat,

akan meningkatkan kemampuan dan kualitas fisik atlet seperti yang

diungkapkan Harsono (1988:103) agar prestasi atlet dapat meningkat,

atlet harus selalu berusaha dengan beban kerja yang lebih berat, dari pada

yang mampu yang di lakukan pada saat itu. Atau dengan kata lain, dia

harus berusaha senantiasa berlatih dengan beban kerja yang ada di atas

ambang rangsang kepekaannya (threshold of sensitivity).

2. Perkembangan menyeluruh

Perkembangan menyeluruh adalah salah satu prinsip latihan yang harus di

terapkan, terutama untuk atlet pemula yang baru bergabung dengan

aktivitas cabang olahraga apapun. Seorang atlet dapat mudah menguasai

gerakan atau teknik dalam cabang olahraga yang di ikutinya, dengan

memiliki pengalaman gerak yang banyak dalam latihan.

Page 28: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian

10

3. Prinsip Spesialisasi

Prinsip spesialisasi adalah prinsip yang merupakan kelanjutan dari prinsip

perkembangan menyeluruh. Ketika atlet sudah cukup banyak

mendapatkan pengalaman gerak dalam proses latihan, maka selanjutnya

atlet diarahkan untuk memasuki dunia olahraga, dengan keterlibatan

dalam cabang olahraga yang lebih khusus, yaitu cabang olahraga yang

diinginkannya.

Spesialisasi menurut Harsono (1988:109) spesialisasi berarti mencurahkan

seluruh kemampuan, baik fisik maupun psikis pada satu cabang olahraga

tertentu. Spesialisasi akan membuat konsentrasi atlet menjadi lebih fokus

hanya pada cabang olahraga yang digelutinya saja. Respons terhadap

latihan akan berbeda-beda bagi setiap orang, manakala diberikan latihan

yang sama maka dengan demikian haruslah setiap atlet diberikan beban

latihan yang berbeda-beda.

4. Intensitas latihan

Intensitas latihan yang diberikan dengan lebih berat, akan meningkatkan

kemampuan psikologis menjadi lebih baik. Intensitas latihan yang cukup

berat bagi seorang atlet, dapat meningkatkan kualitas penampilan bagi

yang bersangkutan, baik dari segi fisik, maupun teknik. Latihan

berkualitas yang dimaksud adalah, latihan yang memberikan latihan-

latihan yang bermanfaat bagi atlet tersebut.

Page 29: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian

11

5. Variasi latihan

Variasi latihan akan membuat atlet bergairah untuk mengikuti latihan,

sehingga dapat meningkatkan motivasinya untuk meraih prestasi yang

tinggi. Latihan yang bervariasi akan menuntut atlet untuk melakukan

latihan dengan sebaik mungkin. Atlet juga belajar untuk meningkatkan

kualitas latihannya, karena mereka diberikan pengalaman-pengalaman

baru pada proses latihan yang dilaksanakan.

6. Lamanya latihan

Lamanya latihan merupakan suatu hal yang harus diperhatikan, jangan

sekali-kali memberikan jangka waktu latihan yang singkat, karena waktu

yang singkat belum tentu memberikan hasil yang maksimal. Lamanya

latihan harus diperhatikan, supaya atlet bisa menguasai suatu teknik

maupun mendapatkan kondisi fisik yang baik.

C. Pengertian Pencak Silat

Pencak silat merupakan sistem beladiri yang diwariskan oleh nenek moyang

sebagai budaya bangsa Indonesia sehingga perlu dilestarikan, dibina dan

dikembangkan lahir dari unsur-unsur kebudayaan masyarakat bangsa

Indonesia. Pencak silat terdiri dari dua suku kata yaitu pencak dan silat.

Pencak berarti gerak dasar yang digunakan dalam belajar atau latihan bela diri

ataupun pertunjukan yang terikat pada peraturan. Sedangkan silat berarti

gerak bela diri yang sempurna yang bersumber pada kerohanian yang suci

guna keselamatan diri atau terhindar dari bahaya/bencana.

Page 30: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian

12

Kamus Besar Bahasa Indonesia istilah pencak silat mempunyai arti

permainan (keahlian) dalam mempertahankan diri, baik dengan senjata

maupun tanpa senjata. Tahun 1995 pengurus besar IPSI menyempurnakan arti

pencak silat, yaitu bela-serang yang teratur menurut sistem, waktu, tempat,

dan iklim dengan selalu menjaga kehormatan masing-masing secara kesatria,

tidak melukai perasaan. Pencak lebih menunjukkan pada segi lahiriah,

sedangkan silat adalah gerak bela-serang yang erat hubungannya dengan

rohani sehingga menghidupsuburkan naluri, menggerakkan hati nurani

manusia yang menyerah kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Pencak silat adalah suatu metode beladiri yang diciptakan untuk

mempertahankan diri dari bahaya yang dapat mengancam keselamatan dan

kelangsungan hidup. Pencak silat juga merupakan seni beladiri, sehingga

didalamnya terdapat unsur keindahan dan tindakan. Pencak silat meupakan

hasil budi dan akal manusia, lahir dari sebuah proses perenungan,

pembelajaran dan pengamatan.

Olahraga bela diri pencak silat sudah mulai menyebar ke hampir seluruh

negara di dunia dan dapat dilihat pada pertandingan-pertandingan regional

maupun internasional seperti SEA GAMES, Asian Beach Games, Asian Indoor

Games, dan Kejuaraan Dunia, dan yang menjadi juara umum cabang pencak

silat tidak lagi di dominasi Indonesia, sehingga persaingan untuk mencapai

prestasi puncak sudah sangat ketat. Pencak Silat silat resmi dipertandingkan

secara resmi pada event PON VII di Jakarta dengan menampilkan nomor

tanding.

Page 31: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian

13

Menurut Lubis (2004:5) ada dua macam kategori pertandingan dalam pencak

silat, yaitu wiralaga (untuk kategori tanding) dan seni. Pada kategori tanding,

terdapat dua klasifikasi kategori pertandingan, yaitu kategori remaja dan

dewasa. Setiap klasifikasi tersebut ditentukan dengan kelas pertandingan yang

diukur melalui berat badan yaitu:

1. Kategori umur dan kelas dalam pertandingan pencak silat

Untuk kategori remaja, yaitu pesilat berumur 14 tahun sampai dengan 17

tahun dengan pembagian kelas pertandingan, yaitu kelas A sampai kelas

L dengan klasifikasi berat badan sebagai berikut: (a) kelas A (39-42 Kg

untuk putra dan putri); (b) kelas B (di atas 42-45 Kg untuk putra dan

putri); (c) kelas C (di atas 45-48 Kg untuk putra dan putri); (d) kelas D

(di atas 48-51 Kg untuk putra dan putri); (e) kelas E (di atas 51-54 Kg

untuk putra dan putri); (f) kelas F (di atas 54-57 Kg untuk putra dan

putri); (g) kelas G (di atas 57-60 Kg untuk putra dan putri); (h) kelas H

(di atas 60-63 Kg untuk putra dan putri); (i) kelas I (di atas 63-66 Kg

untuk putra); (j) kelas J (di atas 66-69 Kg untuk putra); (k) kelas K (di

atas 69-72 Kg untuk putra); (l) kelas L (di atas 72-75 Kg untuk putra);

(m) kelas bebas putri (diatas 75-90 Kg khusus untuk single event).

2. Kategori dewasa dalam pertandingan pencak silat

Untuk kategori dewasa, yaitu pesilat berumur 17 tahun sampai dengan 35

tahun dengan pembagian kelas pertandingan, yaitu kelas A sampai kelas

bebas dengan klasifikasi berat badan sebagai berikut (a) kelas A (45-50

Kg untuk putra dan putri); (b) kelas B (di atas 50-55Kguntukputra dan

Page 32: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian

14

putri); (c) kelas C (di atas 55-60 Kg untuk putra dan putri); (d) kelas D

(di atas 60-65 Kg untuk putra dan putri); (e) kelas E (di atas 65-70 Kg

untuk putra dan putri); (f) kelas F (di atas 70-75 Kg untuk putra dan

putri); (g) kelas G (di atas 75-80 Kg untuk putra);kelas H (di atas 80-85

Kg untuk putra); (i) kelas I (di atas 85-90 Kg untuk putra); (j) kelas J (di

atas 90-95 Kg untuk putra); (k) Kelas bebas putra (di atas 95-110 Kg

khusus single event).

3. Kategori Seni Tunggal dalam pertandingan pencak silat

Untuk kategori seni tunggal, ganda, regu (TGR) yang dipertandingkan

adalah sebagai berikut (a) kategori tunggal terdiri dari tunggal putra dan

tunggal putri; (b) Kategori ganda terdiri dari ganda putra dan ganda putri;

(c) Kategori beregu terdiri dari beregu putra dan beregu putri (Agung,

2004: 51).Dalam setiap kategori pertandingan dalam pencak silat hal

yang dibutuhkan adalah penguasaan teknik dasar yang baik dan benar.

4. Peraturan Gelanggang dan Pakaian

Gelanggang dapat dilantai dan dilapisi matras dengan tebal maksimal 5

(lima) cm, permukaan rata dan tidak memantul, boleh ditutup dengan

alas yang tidak licin, berukuran 10 m x 10 m dengan warna dasar hijau

terang dan garis berwarna putih sesuai dengan keperluaanya, disediakan

oleh Komiti Pelaksana.

Page 33: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian

15

Gambar. 1. Matras arena pertandingan( Erwin Setyo, 2015: 141)

Keterangan :

1. Berbentuk persegi dengan luas total 10m X 10m.

2. Terdiri dari dua area yaitu area bertanding 8X8m di bagian dalam dan area

pengaman 1m mengelilingi bagian luar area pertandingan (biasanya

dibedakan dengan perbedaan warna).

3. Terdapat 2 lingkaran lingkaran 1 berdiameter 3m digunakan sebagai jarak

sikap pasang dan lingkaran ke-2 berdiameter 8m digunakan sebagai batas

arena bertanding.

4. Di dua sudut-sudut yang berjauhan biasanya satu puzel matras berwarna

merah dan satu puzel matras di sudut lainnya berwarna biru. Sedangkan

untuk pakaian, pesilat menggunakan pakaian silat berwarna

hitam.Pertandingan antar negara, harus ada lambang negara yang

diwakilinya di dada dan singkatan nama negara di bagian belakang

maksimal ukuran 10x10 cm. Sedangkan untuk pertandingan nasional

pakaian atlet bertuliskan nama daerah dibagian belakang pakaian dan logo

daerah dan ipsi berada dibagian depan pakaian.

Page 34: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian

16

D. Pengertian Teknik Tendangan dalam Pencak Silat

Olahraga pencak silat teknik tendangan sama pentingnya dengan teknik

pukulan, akan tetapi tendangan mempunyai kekuatan yang lebih besar

dibanding dengan kekuatan pukulan. Tendangan harus memiliki tingkat

keseimbangan yang baik, bukan hanya berat badan yang bertumpu pada 1

satu kaki saja tetapi juga disebabkan akibat guncangan tenaga balik pada

saat benturan, kaki memiliki jangkauan panjang yang tidak terjangkau oleh

tangan.

Penggunaan teknik tendangan harus disertai dengan koordinasi yang baik

antara sikap kaki, sikap tangan dan sikap badan. Menurut MUNAS IPSI XII

tahun 2007 dalam perolehan point (nilai) tendangan mempunyai nilai lebih

tinggi yaitu 2 atau 1+2 sedangkan pukulan hanya memperoleh nilai 1 atau

1+1. Teknik serang yang dominan pada pertandingan pencak silat

merupakan teknik tendangan.

Teknik tendangan suatu proses yang gerakannya menggunakan tungkai atau

kaki. Notosoejitno (1997:71) mengatakan bahwa tendangan merupakan

serangan yang dilaksanakan dengan menggunakan tungkai, kaki sebagai

komponen penyerang. Menurut Lubis (2004:26) teknik tendangan terbagi

menjadi beberapa macam antara lain: tendangan lurus, tendangan tusuk,

tendangan kepret, tendangan jejag, tendangan gajul, tendangan T, tendangan

celorong, tendangan belakang, tendangan kuda, tendangan taji, tendangan

sabit, tendangan baling, tendangan bawah, dan tendangan gejig. Akan tetapi

tidak semua tendangan tersebut digunakan dalam pertandingan.

Page 35: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian

17

Menurut Nugroho (2001:17) jenis tendangan menjadi 4 menurut perkenaan

kakinya, yaitu: (a) Tendangan depan yaitu tendangan yang menggunakan

punggung, telapak, ujung telapak, dan tumit kaki; (b) Tendangan samping

(T) yaitu tendangan yang menggunakan sisi kaki, telapak kaki dan tumit; (c)

Tendangan belakang merupakan tendangan yang menggunakan telapak kaki

dan tumit kaki; dan (d) Tendangan busur (sabit) merupakan tendangan yang

menggunakan punggung, ujung telapak kaki busur belakang menggunakan

tumit kaki. Melihat dari efektifitas dan efisiensi gerak, tidak semua

tendangan tersebut dapat digunakan dalam pertandingan pencak silat

kategori tanding.

Tendangan yang tidak efektif dan efisien akan menghambat atlet dalam

memperoleh nilai pada pertandingan. Jenis tendangan yang sering dilakukan

dalam pertandingan pencak silat kategori tanding terdiri dari tendangan

depan, tendangan sabit, tendangan samping atau tendangan T.

Tendangan depan yaitu tendangan yang perkenaan terletak pada telapak,

ujung telapak, dantumit kaki. Tendangan ini diawali dengan mengangkat

lutut ke depan terlebih dahulu ke arah depan dan meluruskan ke arah depan,

tendangan jenis ini sangat cocok digunakan untuk pertarungan jarak jauh,

dan bagi pesilat yang memiliki tungkai yang panjang sangat efektif

digunakan karena jangkauannya pasti lebih panjang. Kelemahan dari

tendangan ini adalah jika gerak balikan tidak cepat maka sangat mudah

tendangan tersebut untuk ditangkap.

Page 36: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian

18

Tendangan (T) atau yang bisa disebut juga dengan tendangan samping

karena arah gerakan tendangan ke arah samping. Terdapat berbagai macam

variasi tendangan samping ini. Semua variasi hususnya untuk permainan

dalam pertandingan pada awalan boleh berbeda tetapi bentuk akhirnya sama

yaitu seperti huruf T. Tendangan samping memakai tumit sebagai alat

serang atau menggunakan sisi luar telapak kaki atau ada yang menyebut

sebagai pisau kaki. Tendangan Samping mempunyai beberapa kelebihan

dan kekurangan. Beberapa kelebihan tendangan T antara lain: (1) jangkauan

lebih panjang, (2) jarak kepala dengan lawan lebih jauh, maka lebih aman,

(3) eksplorasi tenaga bisa maksimum. Untuk kelemahannya antara lain: (1)

sulit digunakan untuk pertarungan jarak pendek, (2) lebih mudah dijatuhkan

baik dengan permainan bawah maupun dengan tangkapan. Semakin rebah

sikap badan semakin mudah dijatuhkan dengan tangkapan, (3) kurang

menghadap lawan sehingga bisa kehilangan pandangan.

Tendangan sabit/busur, seperti namanya tendangan busur adalah tendangan

berbentuk busur dengan menggunakan punggung kaki. Pelaksanaan

tendangan ini adalah sama dengan prinsip tendangan depan namun

lintasanya berbentuk busur dengan tumpuan satu kaki dan perkenaan pada

punggung kaki. Menurut Hariyadi (2003:75) mengatakan bahwa tendangan

sabit merujuk pada namanya, merupakan teknik tendangan yang lintasan

geraknya membentuk garis setengah lingkaran, atau tendangan ini cara

kerjanya mirip dengan sabit (clurit/arit) yaitu diayun dari samping luar

menuju samping dalam.

Page 37: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian

19

Tendangan sabit dilakukan jika lawan ada diposisi sisi kanan atau sisi kiri,

dimana pesilat mengangkat salah satu tungkai dan diluruskan kearah

samping serta posisi badan menjaga keseimbangan dengan condong kesisi

sebaliknya, perkenaan pada sisi tumit kaki. Tendangan sabit atau yang

dikenal juga sebagai tendangan busur merupakan salah satu jenis tendangan

yang paling banyak dilakukan dalam pertandingan kategori tanding pencak

silat. TeknIk tendangan sabit yang baik dibutuhkan unsur- unsur kondisi

fisik yang menunjang keberhasilan tendangan antara lain kekuatan,

kecepatan, daya ledak, koordinasi, keseimbangan dan kelincahan.

E. Power Otot Tungkai

Power merupakan hasil dari gabungan dua komponen kondisi fisik, yaitu

kekuatan dan kecepatan. Ini sesuai dengan pendapat Pear and Morgan (1986:57)

yang mengemukakan “Power is something different. Power = strength +speed”.

Begitu pula Rushall dan Pyeke (1990:252) mengatakan “power is usually

described as function of both the force (strength) and speed movent “. Maksudnya

adalah power biasanya dinyatakan sebagai gabungan dari dua bentuk gerakan

yaitu kekuatan dan kecepatan. Power tungkai penting dan diperlukan oleh atlet

cabang olahraga yang menuntut unsur kekuatan dan kecepatan gerak.

Menurut Harsono (1988:200) “Power terutama penting untuk cabang-cabang

olahraga dimana atlet harus mengerahkan tenaga yang eksplosif”. Dewasa ini

power telah diakui sebagai komponen kodisi fisik yang memungkinkan atlet untuk

mengembangkan kemampuannya guna mencapai tingkat prestasi yang lebih tinggi

dalam olahraga yang digelutinya. Berdasarkan beberapa pendapat di atas penulis

Page 38: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian

20

dapat menyimpulkan bahwa power adalah perpaduan dari dua unsur komponen

fisik yaitu kekuatan dankecepatan yang dilakukan oleh sekelompok otot tertentu.

Salah Salah satu komponen yang penting dalam prestasi olahraga yaitu

ukuran tubuh, struktur tubuh atau kualitas biometrik. Menurut Bompa

(1990:342) bahwa “kualitas biometrik adalah mencangkup somatotipedan

pengukuran pengukuran anthropometrik”. Otot merupakan suatu organ atau

alat yang penting sekali memungkinkan tubuh untuk bergerak, dalam

menjalankan system otot ini tidak bisa dilepaskan dengan kerja syaraf. Jadi

otot, khususnya otot rangka merupakan sebuah alat yang menguasai gerak

aktif dan memelihara sikap tubuh.

Otot dapat mengadakan kontraksi dengan cepat, apabila ia mendapat

rangsang dari luar berupa rangsang arus listrik, rangsang mekanis, dingin dan

lain – lain. Dalam keadaan sehari – hari otot ini bekerja atau berkontraksi

menurut pengaruh atauperintah yang datang dari susunan syaraf motoris.

Dimana untuk mendapat kekuatan otot tungkai yang dihasilkan oleh adanya

kontraksi otot yang terdapat pada tungkai sehingga dapat melakukan gerakan

otot yang terdapat di dalamtubuh manusia.

Tungkai menurut Yusuf (2001:14) terdiri dari paha atau tungkai atas (thigh /

femur), lutut (knee), tungkai bawah (leg / crus) dan kaki (foot / pes /pedis),

jadi tungkai adalah keseluruhan rangkaian dari pangkal paha sampai ujung

kaki. Tungkai termasuk anggota kerangka bawah (Extrimitas Inferior).

Tulang terbentuk oleh tulang-tulang yang panjang, panjang tungkai akan

memberikan keuntungan mekanis untuk menghasilkan kekuatan dan

Page 39: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian

21

kecepatan gerak. Panjang tungkai akan memberikan keuntungan berupa

kekuatan. Power otot tungkai disimpulkan dapat memberikan sumbangan

dalam mencapai kekuatan dan kecepatan maksimal dalam setiap gerakan.

1. Otot Tungkai Bagian Atas :

Menurut Soedarminto (1992:60) otot tungkai atas terdiri atas M.

Abduktor maldanus, M. abduktor brevis, M. abduktor longus. Ketiga otot

ini menjadi satuyang disebut M. abduktor femoralis dan berfungsi

menyelenggarakan gerakan abduksi dari femur, M. rektus femuralis, M.

vastus lateralis eksternal, M. Vastus medialis internal, M. vastus inter

medial, Biseps femoris, berfungsi membengkokkan paha dan meluruskan

tungkai bawah, M. semi membranosus, berfungsi tungkai bawah, M.semi

tendinosus (seperti urat), berfungsi membengkokkan urat bawah serta

memutar ke dalam, M. sartorius, berfungsi eksorotasifemur, memutar

keluar waktu lutut fleksi, serta membantu gerakan fleksi femur dan

membengkokkan keluar.

Gambar 2. Otot Tungkai Atas( Evelyn C. Pearce, 1993: 1113)

Page 40: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian

22

2. Otot Tungkai Bawah

Menurut Soedarminto (1992: 60) otot tungkai bawah terdiri atas otot

tulangkering, depan M. tibialis anterior, berfungsi mengangkut pinggir

kaki sebelah tengah dan membengkokkan kaki, M. ekstensor talangus

longus, berfungsi meluruskan jari telunjuk ke jari tengah, jari manis dan

kelingking jari, Otot ekstensi jempol, berfungsi dapat meluruskan ibu jari

kaki, Tendo achilles, berfungsi meluruskan kaki di sendi tumit dan

membengkokkan tungkai bawah lutut (M. popliteus), M. falangus longus,

berfungsi membengkokkan empu kaki, M. tibialis posterior, berfungsi

membengkokkan kaki di sendi tumit dan telapak kaki disebelah ke

dalam.

Gambar 3. Otot Tungkai Bawah(Evelyn C. Pearce, 1993: 1114)

F. Kelincahan

Kelincahan merupakan salah satu komponen fisik yang banyak dipergunakan

dalam olahraga. Mutohir dan Maksum (2007:56) kelincahan (agility) adalah

kemampuan tubuh atau bagian tubuh untuk mengubah arah gerakan secara

Page 41: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian

23

mendadak dalam kecepatan yang tinggi dan komponen kelincahan erat

kaitannya dengan komponen kecepatan dan koordinasi.

Menurut Saleh (1986:43) teknik tendangan sabit memiliki tingkat

keseimbangan yang tinggi dikarenakan proyeksi pusat gaya berat serta

memiliki bidang tumpu yang kuat. Sedangkan menurut Nurhasan (2005:20)

kelincahan merupakan kemampuan bergerak dengan berubah- ubah arah

secara cepat dan tepat tanpa kehilangan keseimbangan lalu kecepatan

dibutuhkan saat melewati periode waktu pada saat melecutkan ke arah

sasaran.

Kelincahan yang dilakukan oleh atlet pencak silat saat berlatih maupun

bertanding tergantung pula oleh kemampuan mengkoordinasikan sistem

gerak tubuh dengan respon terhadap situasi dan kondisi yang dihadapi.

Kegunaan kelincahan sangat penting terutama olahraga yang memerlukan

ketangkasan, khususnya pencak silat.

Cabang olahraga pencak silat membutuhkan kelincahan pada saat atlet

melakukan serangan seperti melakukan teknik tendangan dibutuhkan

kecepatan melewati periode waktu untuk melecutkan kaki kearah sasaran

selain itu tanpa kehilangan keseimbangan atlet siap untuk melakukan

serangan atau gerakan selanjutnya.

G. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dibutuhkan untuk mendukung kajian teoritis yang

dikemukakan. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah:

Page 42: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian

24

1. Prasetyo (2016). “Kontribusi kekuatan otot tungkai,keseimbangan dan

kecepatan terhadap kemampuan tendangan sabit pada siswa

ekstrakulikulier tapak suci di SMP Muhammadiyah Gadingrejo

Pringsewu”.

2. Kurniadewi (2014).”Kontribusi kelincahan dan kecepatan terhadap

tendangan sabit pada atlet pencak silat putra usia 12-14 tahun”.

3. Budianto (2015). “Kontribusi kelincahan dan kecepatan terhadap

kemampuan tendangan sabit pada peserta ekstrakulikuler pencak silat di

SMPN 4 Kediri pada tahun 2014-2015”.

H. Kerangka Fikir

Power otot tungkai dan kelincahan sangat menentukan hasil tendangan sabit,

dimana diawali dengan sikap pasang lalu lutut diangkat setinggi sasaran dan

memutar pinggang mengikuti arah lintasan tendangan secara cepat dan tepat

tanpa kehilangan keseimbangan yang kemudian serentak diikuti oleh lecutan

tungkai bawah yang berpusat pada lutut dengan kuat dan cepat akan

menghasilkan tendangan yang keras dan terarah sesuai dengan teknik yang

benar dengan kualitas tendangan yang baik, dimana power dan kelincahan

tersebut diperoleh selama mengikuti latihan.

Latihan yang disiplin dan berkesinambungan akan memberi efek yang positif

terhadap kemampuan tendangan sabit, karena semakin kuat power tungkai

dan kelincahan seorang atlet maka akan semakin bagus pula hasil dalam

menendang.

Page 43: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian

25

Tendangan Sabit

Gambar 4. Konsep Kerangka Pikir.

I. Hipotesis

Untuk dapat dipakai sebagai pegangan dalam penelitian ini, maka perlu

menentukan suatu penafsiran sebelumnya tentang hipotesis yang akan

dibuktikan kebenaran. Menurut Arikunto (1992:62) hipotesis adalah jawaban

sementara suatu masalah penelitian oleh karena itu suatu hipotesis perlu di uji

guna mengetahui apakah hipotesis tersebut terdukung oleh data yang

menunjukan kebenarnnya atau tidak. Jadi intinya hipotesis harus dibuktikan

kebenarannya dengan cara penelitian.

Atas dasar kerangka berpikir, maka hipotesis penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut:

a. Power otot tungkai memberikan kontribusi terhadap tendangan sabit pada

atlet pencak silat Satria Sejati Bandar Lampung tahun 2017.

b. Kelincahan memberikan kontribusi terhadap tendangan sabit pada atlet

pencak silat Satria Sejati Bandar Lampung tahun 2017.

c. Terdapat perbedaan besarnya kontribusi power otot tungkai dan kelincahan

kemampuan tendangan sabit pada atlet pencak silat Satria Sejati Bandar

Lampung tahun 2017.

Power

KELINCAHAN

Kelincahan

Page 44: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian

26

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metodologi Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode deskriptif korelasional,

Menurut Riduwan (2005:207) metode deskriptif korelasional bertujuan

mendeskripsikan atau menggambarkan peristiwa atau kejadian yang sedang

berlangsung pada saat penelitian tanpa menghiraukan sebelum dan

sesudahnya. Dianalisis menggunakan analisis regresi linier sederhana atau

regresi linier tunggal. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:247)

penelitian korelasional yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui ada

tidaknya hubungan antara kedua atau beberapa variabel.

Metode deskriptif korelasional membahas hubungan variabel terikat dengan

dua atau lebih variabel bebas peneliti berusaha menggambarkan kondisi

sekarang dalam konteks kuantitatif yang direfleksikan dalam variabel. Sesuai

dengan judul penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar kontribusi power

otot tungkai kelincahan terhadap kemampuan tendangan sabit pada atlet

perguruan Satria Sejati Bandar Lampung tahun 2017.

Page 45: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian

27

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2010:117) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya populasi dalam penelitian ini adalah atlet pencak

Silat Satria Sejati Bandar Lampung tahun 2017 sebanyak 16 Atlet.

2. Sampel

Dalam suatu proses penelitian, tidak perlu seluruh populasi diteliti, akan

tetapi dapat dilakukan terhadap sebagian dari jumlah populasi tersebut.

Menurut Arikunto (2010:174) sampel adalah sebagian atau wakil

populasi yang diteliti. Apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik

diambil semua. Sebaliknya jika subjeknya dalam jumlah besar dapat

diambil antara 10-15% atau 20- 25%.

Penelitian ini sampel yang digunakan adalah Atlet Pencak Silat Satria

Sejati Bandar Lampung. Pengambilan sampel menggunakan teknik total

sampling. Total keseluruhan jumlah Atlet Pencak Silat Satria Sejati

Bandar Lampung sebanyak 16 Atlet maka penelitian ini menggunakan

keseluruhan populasi sebagai sampel.

C. Variabel Penelitian

Menurut Arikunto (2010:159) variabel adalah objek penelitian atau apa yang

menjadi titik perhatian suatu penelitian. Penelitian ini terdiri dari variabel

bebas dan variabel terikat.

Page 46: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian

28

1. Variabel bebas adalah : objek atau gejala-gejala dalam penelitian yang

bebas dan tidak tergantung dengan hal-hal lain, dilambangkan dengan (X).

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah power (X1) dan kelincahan

(X2).

2. Variabel terikat adalah objek atau gejala-gejala yang keberadaannyaa

tergantung atau terikat dengan hal-hal lain yang mempengaruhi,

dilambangkan dengan(Y). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah

hasil tendangan sabit (Y).

D. Definisi Operasional Variabel

Menghindari terjadinya pengertian yang keliru tentang konsep variabel yang

terlibat dalam penelitian ini, maka variabel-variabel tersebut perlu

didefinisikan secara oprasional sebagai berikut :

1. Power tungkai dimaksud adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang

kemampuannya memadukan kondisi fisik kecepatan dan kekuatan. Power

seseorang dapat diketahui dengan standing broad jump test dengan satuan

centimeter.

2. Kelincahan yang dimaksud adalah merupakan kemampuan tubuh

ataubagian tubuh untuk mengubah arah secara cepat dan tepat tanpa

kehilangan keseimbangan. Penelitian ini teknik tendangan sabit memiliki

tingkat keseimbangan yang tinggi dikarenakan proyeksi pusat gaya berat

serta memiliki bidang tumpu yang kuat. Kelincahan seseorang dapat

diketahui dengan illionist agility test dengan satuan detik.

Page 47: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian

29

3. Teknik tendangan sabit yaitu salah satu teknik tendangan yang tendangan

yang dilaksanakan dengan menggunakan kaki sebelah dan tungkai lintasan

nya dari samping dengan perkenaan pada punggung kaki. Kemampuan

tendangan sabit dapat diukur dengan tes menendang kearah target selama

10 detik dengan secepat-cepatnya.

E. Desain Penelitian

Desain penelitian diperlukan dalam suatu penelitian karena desain penelitian

dapat menjadi pegangan yang lebih jelas dalam melakukan penelitiannya.

Sebagaimana yang dijelaskan oleh Arikunto (1997:44) desain penelitian

adalah “rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti sebagai ancar-ancar

kegiatan yang akan dilaksanakan”.

Penelitian ini menggunakan desain korelasional. Terdapat dua variabel dalam

penelitian yaitu variabel terikat dan variabel bebas, variabel terikat yaitu hasil

tendangan sabit dan variabel bebas yaitu power tungkai dan kelincahan.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

Power Otot Tungkai

KemampuanTendangan Sabit

Kelincahan

Gambar 5. Desain Penelitian.

Page 48: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian

30

F. Instrumen Penilaian

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:203) instrumen adalah alat atau fasilitas

yang digunakan penelitian dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya

lebih mudah dan hasilnya lebih baik, sehingga mudah diolah. Penelitian ini

menggunakan pendekatan one-shot-model yaitu pendekatan yang

menggunakan satu kali pengumpulan data.

1. Power tungkai pengukuran menggunakan standing broad jump

2. Kelincahan pengukuran menggunakan illionis agility test

3. Tendangan sabit pengukuran menggunakan tes tendangan sabit kearah

target selama 10 detik.

G. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:265) dijelaskan bahwa metode

pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti dalam

mengumpulkan data penelitiannya.

Lebih lanjut dikatakan oleh Suharsimi Arikunto (2010:265) bahwa untuk

memperoleh data data yang diinginkan sesuai dengan tujuan peneliti sebagai

bagian dari langkah pengumpulan data merupakan langkah yang sukar karena

data data yang salah akan menyebabkan kesimpulan-kesimpulan yang ditarik

akan salah pula. Data yang perlu dikumpulkan ini menggunakan metode

survey dengan teknik tes, pengambilan data dilakukan dengan pemberian tes

dan pengukuran melalui metode survey, yaitu peneliti mengamati secara

langsung pelaksanaan tes dan pengukuran di lapangan.

Page 49: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian

31

1. Instrumen power tungkai diukur dengan menggunakan standing broad

jump.

1. Alat dan fasilitas

a. Bak pasir/matras atau alat yang sudah tersedia seperti gambar

dibawah.

b. Pita meteran

c. Petugas Tes :

a. Pencatat hasil.

b. Pengawas tempat mendarat.

c. Dua orang pengukur jarak lompatan.

2. Pelaksanaan:

a. Atlet berdiri tepat dibelakang garis batas, kedua kaki sejajar,

lutut ditekuk sampa membentuk sudut +45 dan kedua lengan

lurus ke belakang.

b. Tanpa menggunakan awalan, kedua kaki menolak secara

bersamaan dan melompat kedepan sejauh-jauhnya.

c. Pelaksanaan lompatan dilakukan dengan bantuan ayunan

lengan.

d. Jarak lompatan dihitung dari garis batas sampai dengan batas

terdekat bagian anggota badan yang menyentuh matras atau

pasir.

e. Test tersebut dilakukan tiga kali berurutan, jarak terjauh dari

tiga lompatan dicatat dalam cm.

f. Gagal apabila pada saat bertolak tapak kaki melewati garis

batas.

Page 50: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian

32

3.Penilaian:

Skor peserta tes adalah skor tertinggi dari tiga kali kesempatan.

Gambar 6. Standing broad jump test(Hede at All,2011)

Tabel 1: Norma Penilaian Standing Broad JumpUntuk Atlet Pria

Usia BaikSekali

Baik Cukup Kurang KurangSekali

14 >2.11m 1.96-2.11m

1.85-1.95m

1.85-1.97m

<1.68m

15 >2.26m 1.26-2.11m

1.98-2.10m

1.98-2.10m

<1.85m

16 >2.36m 2.21-2.36m

2.11-2.20m

1.98-2.10m

<1.98m

>16 >2.44m 2.29-2.44m

2.16-2.28m

1.98-2.15m

<1.98m

Sumber: (Hede at all, 2011:178)

Tabel 2: Norma Penilaian Standing Broad Jump Untuk Atlet WanitaUsia Baik

SekaliBaik Cukup Kurang Kurang

Sekali14 >1.91m 1.73-

1.91m1.60-1.72m

1.47-1.59m

<1.47m

15 >1.85m 1.73-1.84m

1.60-1.72m

1.50-1.59m

<1.50m

16 >1.83m 1.68-1.83m

1.58-1.67m

1.45-1.57m

<1.45m

>16 >1.91m 1.78-1.91m

1.63-1.77m

1.50-1.62m

<1.50m

Sumber: (Hede et all, 2011:179)

Page 51: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian

33

2. Instrumen kelincahan diukur dengan menggunakan illionis agility test.

a. Alat dan Fasilitas

Panjang dari lapangan ini 10 meter dan lebar (jarak antara start dan finish)

5 meter. 4 kon dapat digunakan sebagai tanda pada start, finish, dan pada

dua pos belokan dan jarak di antara masing-masing kun 3,3 meter sebagai

tanda rute di tengahnya.

b. Petugas Tes

1. Pencatat Hasil

2. Dua orang penjaga garis start dan finish

3. Pencatat waktu

c. Pelaksanaan tes :

Tes ini meminta atlet untuk lari secepat mungkin di rute garis merah

seperti ditunjukkan diagram di atas.

1. Atlet bersiap pada garis start.

2. Pengukur memberikan aba-aba “ya” dan menekan stopwatch

3.Atlet berlari mengelilingi lapangan sesuai dengan rute yang telah

ditunjukkan sampai pada garis finish.

4.Pengukur menekan stopwatch saat atlet berhasil mencapai finish dan

mencatathasilnya.

Page 52: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian

34

a. Penilaian

Skor berdasakan waktu tercepat dari tiga kali kesempatan.

Gambar 7. Illinois Agility TestSumber: https://www.brianmac.co.uk/illionis.htm

Tabel 3: Norma Penilaian Illionis Agility Test

Kategori Putra PutriSangatBaik

<15.2 <17.0

Baik 15.2-16.1 17.0-17.9

Sedang 16.2-18.1 18.0-21.7

Kurang 18.2-19.3 21.8-23.0

SangatKurang

>19.3 >23.0

Sumber : https://www.brianmac.co.uk/illionis.htm

3. Instrumen kemampuan tendangan sabit1. Alat dan Fasilitas:

a. Sandsack

b. Meteran

Page 53: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian

35

c. Stopwatch

2. Petugas Tes:

a. Pengukur ketinggian.

b. Pencatat waktu.

c. Penjaga sandsack.

3. Pelaksanaan:

Atlet bersiap-siap berdiri di belakang sandsack/target dengan satu kaki

tumpu berada di belakang garis sejauh 50cm (putri) 60cm (putra). Saat

aba-aba ‘ya’, atlet melakukan tendangan dengan kaki kanan dan kembali

ke posisi awal dengan menyentuh lantai yang berada di belakang garis,

kemudian melanjutkan tendangan kanan secepat-cepatnya sebanyak-

banyaknya selama 10 detik. Demikian juga dengan kaki kiri. Pelaksanaan

dilakukan 3 kali dan diambil penampilan atlet yang terbaik dengan

ketinggian sandack 75cm (putri) dan 100cm (putra)

4. Penilaian :

Skor berdasarkan tendangan terbanyak yang dilakukan oleh atlet.

Gambar 8. Tes Kemampuan Tendangan Sabit( Lubis, 2014: 172)

Page 54: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian

36

Tabel 4: Norma Penilaian Kemampuan Tendangan Sabit Atlet.

Kategori Putri Putra

Baik Sekali <24 >25

Baik 19-23 20-24

Cukup 16-18 17-19

Kurang 13-15 15-16

Kurang Sekali <12 <14

Sumber : (Lubis, 2014:172)

4. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

Uji Validitas Menurut Arikunto (2010:168) validitas adalah suatu ukuran

yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.

Menurut Ali Muhidin (2007:37) Reliabilitas adalah sejauh mana hasil

pengukuran dapat menunjukkan hasil relatif sama dalam beberapa kali

pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama.

5. Analisis Data

Analisis data ditunjukkan untuk mengetahui jawaban akan pertanyaan -

pertanyaan dalam penelitian. Mengingat data yang ada adalah data yang

masih mentah dan memiliki satuan yang berbeda, maka perlu disamakan

satuan ukurannya sehingga lebih mudah dalam pengolahan data selanjutnya.

Dengandemikian data mentah diubah menjadi data yang standart ( Z-score)

Setelah data dirubah menjadi data standart kemudian dijadikan score baku

(T-Score).

Page 55: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian

37

Data yang dianalisis adalah data variabel bebas yaitu (X1) power otot

tungkai, (X2) kelincahan,dan variabel terikat (Y) tendangan sabit. Karena

sampel peneletian yang diteliti hanya berjumlah 16 orang siswa maka

perhitungan statistic di hitung dengan cara manual.

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:102) untuk menguji hipotesis antara XI

dengan Y, X2 dengan Y, digunakan statistik melalui korelasi product moment

dengan rumus sebagai berikut:

222

i2

i

iiX

-X-X

X-Xr

nn

ni

Keterangan := Koefesien korelasi

N = Jumlah sampelXi = Skor variabel XY = Skor variabel Y∑Xi = Jumlah skor variabel X∑Y = Jumlah skor variabel Y∑X2 = Jumlah skor variabel Xkuadrat∑Y2 = Jumlah skor variabel Ykuadrat

Dalam Sugiyono (2010:230) harga r yang di peroleh dari perhitungan hasil

tes dikonsultasikan dengan tabel r product moment. Menentukan penafsiran

terhadap koefisien korelasi yang ditemukan besar atau kecil, maka dapat

berpedoman pada ketentuan yang tertera pada interprestasi koefisien korelasi

nilai r pada tabel 5.

1x yr

Page 56: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian

38

Tabel 5. Interpretasi Hasil Uji Reliabilitas

R InterpretasiAntara 0,800 sampai dengan 1,000 TinggiAntara 0,600 sampai dengan 0,800 CukupAntara 0,400 sampai dengan 0,600 Agak rendahAntara 0,200 sampai dengan 0,400 RendahAntara 0,000 sampai dengan 0,200 Sangat rendah

Kriteria pengujian hipotesis tolak Ho jika r hitung > r tabel, dan terima Ho

jika r hitung < r tabel. Besarnya sumbangan (kontribusi) antara variabel X

dan variabel Y maka menggunakan rumus Koefisian Determinansi :

KP : r² x 100%

KP: r²x100%

Page 57: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian

51

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Power otot tungkai memberikan kontribusi terhadap tendangan sabit

sebesar 41,73% pada atlet pencak silat Satria Sejati Bandar Lampung.

2. Kelincahan memberikan komtribusi terhadap tendangan sabit sebesar

57% pada atlet pencak silat Satria Sejati Bandar Lampung.

3. Berdasarkan data kedua variabel di atas dapat disimpulkan bahwa

kontribusi terbesar terhadap tendangan sabit pada atlet pencak silat Satria

Sejati Bandar Lampung adalah kelincahan dengan hasil kontribusi lebih

besar 57% .

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, terdapat beberapa saran

yang ingin peneliti simpulkan, adapun saran yang diberikan peneliti adalah

sebagai berikut:

1. Bagi atlet pencak silat Satria Sejati Bandar Lampung agar terus berlatih

tentang tendangan sabit, sehingga saat dipertandinganbisa

dimaksimalkan.

2. Bagi peneliti lain yang berminat meneliti kembali permasalahan ini,

disarankan agar penelitian ini tidak hanya dijadikan beban pembanding

tapi juga penelitian ini dapat ditindak lanjuti dan disarankan untuk

Page 58: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian

52

menambahkan variabel lain diantaranya yaitu koordinasi tendangan dan

kepercayaan diri.

3. Bagi program studi penjaskes diharapkan dapat dijadikan salah satu

acuan dalam program dan pembelajaran untuk meningkatkan kualitas

pendidikan maupun calon tenaga pendidik, khususnya di bidang

olahraga.

Page 59: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian

54

DAFTAR PUSTAKA

Nugroho, Agung. 2001. Pedoman Latihan Pencak Silat. FIK UNY.

Arikunto, Suharsimi. 1992. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: Bina Aksara.

Arikunto. 2002. Metodologi Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta : PT.Rineka Cipta

Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: RinekaCipta.

Bompa.O, Tudor. (1994) Terjemahan Buku Theory And Methodology OfTraining. Bandung: Program Pasca Sarjana Universitas Padjadjaran

Erwin Setyo. 2015. Pencak Silat sejarah dan perkembangan pencak silat, Teknik-teknik dalam Pencak Silat, Pengetahuan dasar pertandingan PencakSilat. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Evelyin C. P. 1993. Anatomi & Fisiology Untuk Paramedis. Alih BahasaSri Yuliani Handoyo. Jakarta: PT. Gramedia.

Hariyadi, Slamet. 2003. Teknik Dasar Pencak Silat Tanding. Jakarta: PT. DianRakyat.

Mutohir dan Maksum. 2007. Sport Development (Konsep, Metodelogi danAplikasi) Alternatif Baru Mengukur Kemajuan Pembangunan BidangKeolahragaan. Jakarta: PT. Index.

Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching. Bandung:Tambak Kusuma CV.

Hede, C et al. 2011. Pe Senior Physical Education for Queensland. (Online).Tersedia https://www.brianmac.co.uk/illionis.htm diakses pada 25Januari 2018.

Iskandar. 1992. Pencak Silat. Jakarta: Departrmen pendidikan nasional, DirectorsDasar dan Menengah.

Lubis, Johansyah. 2004. Pencak silat panduan praktis. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada.

Notosoejitno. 1997. Khazanah Pencak Silat. Jakarta: CV. Infomedika.

Page 60: KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN …digilib.unila.ac.id/30928/16/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ... A. Pengertian

55

Nurhasan. 2006. Penilaian Pembelajaran Penjas. Jakarta: Dinas Kebudayaan.

Pear , Morgan . 1986 . Introduction To Psychologg:Mc Graw Hill Book Co.Singapore.

Prasetyo, Juni. 2016.Kontribusi Kekuatan Otot Tungkai,Keseimbangan danKecepatan terhadap Tendangan Sabit pada Siswa EkstrakulikulerPencak Silat Tapak Suci di SMP Muhammadiyah GadingrejoPringsewu. Jurnal : Universitas Lampung.

Ridwan. 2005. Skala Pengukuran Variabel- Variabel Penelitian. Bandung: A

Rushall & Pyke. 1990. Training for sports and fitness. Melbourne, Australia:Macmillan Educational. lfabeta.

Safitri,Rina. 2017.Kontribusi Power Tungkai dan Kekuatan Otot PunggungTerhadap Hasil Bantingan Pinggang pada Atlet Gulat Putra Lampungtahun 2017. Jurnal : Universitas Lampung.

Saleh. 1986. Materi Pokok Beladiri dan Metodik. Jakarta: CV. Karunia.

Sugiyono. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Soedarminto. 1992. Kinesiologi. Jakarta : Depdikbud

Sutrisno, Hadi. 1992. Metodologo Research II. Yogyakarta: Andi Offset, 1991.

Yusuf, Ucup. 2001. Anatomi Manusia. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

.