KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN...

138
KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS I’DAD MADRASAH DINIYAH SALAFIYAH FUTUHIYYAH MRANGGEN DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar S1 dalam Ilmu Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam Oleh: A. NURUL KHAERONI 073111068 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

Transcript of KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN...

Page 1: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN

SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN

SANTRI KELAS I’DAD MADRASAH DINIYAH SALAFIYAH

FUTUHIYYAH MRANGGEN DEMAK

TAHUN AJARAN 2010-2011

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar S1 dalam Ilmu Tarbiyah

Jurusan Pendidikan Agama Islam

Oleh:

A. NURUL KHAERONI

073111068

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2011

Page 2: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : A. Nurul Khaeroni

NIM : 073111068

Jurusan/Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya

saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.

Semarang, 23 November 2011

Saya yang menyatakan,

A. Nurul Khaeroni

NIM: 073111068

Page 3: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

FAKULTAS TARBIYAH

Alamat: Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Ngaliyan Telp. 7601295

Fax. 7615987 Semarang 50185

PENGESAHAN

Naskah skripsi dengan :

Judul : Korelasi antara Tingkat Hafalan Syi fa’ul Janan dan Kefasihan Membaca

Al-Quran Santri Kelas I’dad Madrasah Diniyyah Salafiyyah Futuhiyyah

Mranggen Demak Tahun Ajaran 2010-2011

Nama : A. Nurul Khaeroni

NIM : 073111168

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

telah diujikan dalam sidang munaqasyah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam.

Semarang, 12 Desember 2011

DEWAN PENGUJI

Ketua, Sekretaris,

H. Fakhrur Rozi, M.Ag. Nadhifah, S.Th.I., M.Si

NIP : 196912201995031001 NIP : 197508272003122003

Penguji I, Penguji II,

Nasirudin, M.Ag H. Mursyid, M.Ag

NIP : 196910121996031002 NIP : 196703052001121001

Pembimbing I, Pembimbing II,

Nur Asiyah, S.Ag, M.Si Drs. Mahfud Junaedi, M.Ag

NIP : 197109261998032002 NIP : 19693201998031004

Page 4: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

FAKULTAS TARBIYAH

Alamat: Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Ngaliyan Telp. 7601295

Fax. 7615987 Semarang 50185

NOTA PEMBIMBING Semarang, 28 November 2011

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

Di Semarang

Assalamu ‘alaikum wr. wb.

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : Korelasi antara Tingkat Hafalan Syifa’ul Janan dan Kefasihan Membaca

Al-Quran Santri Kelas I’dad Madrasah Diniyyah Salafiyyah Futuhiyyah

Mranggen Demak Tahun Ajaran 2010-2011

Nama : A. Nurul Khaeroni

NIM : 073111068

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqasyah.

Wassalamu ‘alaikum wr. wb.

Pembimbing I,

Nur Asiyah, S. Ag, M. Si

NIP: 197109261998032002

Page 5: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

FAKULTAS TARBIYAH

Alamat: Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Ngaliyan Telp. 7601295

Fax. 7615987 Semarang 50185

NOTA PEMBIMBING Semarang, 28 November 2011

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

Di Semarang

Assalamu ‘alaikum wr. wb.

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : Korelasi antara Tingkat Hafalan Syifa’ul Janan dan Kefasihan Membaca

Al-Quran Santri Kelas I’dad Madrasah Diniyyah Salafiyyah Futuhiyyah

Mranggen Demak Tahun Ajaran 2010-2011

Nama : A. Nurul Khaeroni

NIM : 073111068

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqasyah.

Wassalamu ‘alaikum wr. wb.

Pembimbing II,

Drs. Mahfud Junaedi, M. Ag

NIP : 19693201998031004

Page 6: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

ABSTRAK

Judul : Korelasi antara Tingkat Hafalan Syifa’ul Janan dan Kefasihan

Membaca Al-Quran Santri Kelas I’dad Madrasah Diniyyah Salafiyyah

Futuhiyyah Mranggen Demak Tahun Ajaran 2010-2011

Penulis : A. Nurul Khaeroni

NIM : 073111068

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Bagaimanakah tingkat hafalan

Syifaul Janan santri kelas I’dad Madrasah Diniyyah Salafiyyah Futuhiyyah

Mranggen? 2) Bagaimanakah kefasihan membaca al-Quran santri kelas I’dad

Madrasah Diniyyah Salafiyyah Futuhiyyah Mranggen? 3) Adakah korelasi antara

tingkat hafalan Syifaul Janan dan kefasihan membaca al-Quran santri kelas I’dad

Madrasah Diniyyah Salafiyyah Futuhiyyah Mranggen Demak tahun ajaran 2010-

2011.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) yang bertujuan

untuk menemukan ada tidaknya pengaruh antara variabel X dengan variabel Y,

sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi deskriptif

kuantitatif. Obyek penelitian ini adalah santri kelas I’dad MDS Futuhiyyah

Mranggen Demak tahun ajaran 2010-2011. Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan kelas I’dad A dan B sebagai sampel yang terdiri dari 65 santri.

Pengambilan sampel dilakukan dengan jumlah keseluruhan santri, karena sampel

kurang dari 100.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Hasil tes tingkat hafalan Syifaul Janan

santri kelas I’dad MDS Futuhiyyah Mranggen menunjukkan bahwa rata-rata

tingkat hafalan Syifaul Janan adalah 76,46. 2) Hasil tes kefasihan membaca al-

Quran santri kelas I’dad MDS Futuhiyyah Mranggen menunjukkan bahwa rata-

rata kefasihan membaca al-Quran adalah 71,69. 3) Hasil pengujian hipotesis

dengan menggunakan rumus korelasi produkt moment (rxy) diperoleh nilai ro =

0,623. Kemudian ro ini dikonsultasikan dengan rt pada taraf signifikan 5 % dengan

N = 65 nilainya 0,232 dan pada taraf signifikan 1 % adalah 0,302. Dengan

demikian maka hipotesis alternatif diterima sedangkan hipotesis nihilnya ditolak.

Artinya terdapat hubungan yang positif antara tingkat hafalan Syifaul Janan dan

kefasihan membaca al-Quran santri kelas I’dad Madrasah Diniyyah Salafiyyah

Futuhiyyah Mranggen Demak tahun ajaran 2010-2011.

Hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi positif dan masukan

bagi segenap civitas akademik khususnya para kyai, ustazd di pesantren, orang tua

dan masyarakat dalam rangka meningkatkan kemampuan hafalan santri dan

kefasihan membaca al-Quran santri MDS Futuhiyyah Mranggen Demak.

Page 7: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

TRANSLITERASI ARAB LATIN

Penulisan transliterasi huruf-huruf Arab Latin dalam skripsi ini berpedoman pada

SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I Nomor:

158/1987 dan Nomor: 0543b/Untuk1987. Penyimpangan penulisan kata sandang

(al-) disengaja secara konsisten agar sesuai teks Arabnya.

a t}

b z}

t ‘

s| gh

j f

h} q

kh k

d l

z| m

r n

z w

s h

sy ’

s} y

d}

Bacaan madd: Bacaan diftong:

a> = a panjang = au

i> = i panjang = ai

u> = u panjang

Page 8: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

KATA PENGANTAR

Bismillahirramanirrahim

Asslamu’alaikum Wr. Wb.

Inna hamdan wa syukran lillah, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah

dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang

berjudul Korelasi antara Tingkat Hafalan Syifaul Jannan dan Kefasihan

Membaca Al-Quran Santri Kelas I’dad MDS Futuhiyyah Mranggen Demak

Tahun Ajaran 2010-2011.

Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepangkuan beliau junjungan Nabi

Agung Muhammad SAW. yang telah membawa umat Islam ke arah perbaikan,

peradaban, dan kemajuan sehingga kita dapat hidup dalam konteks beradab dan

modern.

Dengan kerendahan hati dan kesadaran penuh, peneliti sampaikan bahwa skripsi

ini tidak akan terselesaikan tanpa rahmat Allah Ta’ala, serta bantuan dan

dukungan dari semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung, baik

secara material maupun spiritual. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima

kasih dan penghargaan yang setinggi-setingginya kepada:

1. Dr. Suja’i, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang.

2. Drs. Mahfud Junaedi, M.Ag, selaku dosen pembimbing I, dan Nur Asiyah,

S.Ag, selaku dosen pembimbing II, yang tak kenal lelah membimbing dan

mengarahkan kepada penulis selama penulisan skripsi.

3. Segenap civitas akademik IAIN Walisongo Semarang yang telah

membuka cakrawala pemikiran lebih giat menggali dan mengembangkan

keilmuan Islam bagi penulis.

4. Kepala Madrasah Gus Hilmi Wafa, Lc, K.H. Muhammad Hanif Muslih,

Lc. Selaku pengasuh pesantren, beserta stafnya (terkhusus guru tajwid

kelas I’dad) yang telah berpartisipasi aktif dalam membantu penulis

selama mengumpulkan data di MDS Futuhiyyah Mranggen.

Page 9: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

5. Bapak dan Ibunda tercinta yang senantiasa mendo’akan setiap langkah

yang penulis tempuh, semoga Allah Ta’ala senantiasa memberikan

kesehatan kepada beliau.

6. Kakanda Siti Rosaidah serta keluarga, Siti Asyarofah serta keluarga, adik

Khakim, serta Ana Nurul Maliha yang selalu menemani dalam pembuatan

skripsi serta semua motivasinya.

7. Hafidzi, Rudin Haryono, M. Vadli, Dzannurain, M. Januri, dan Maslikhan

yang selalu memberi motivasi penulis.

8. Teman-teman di pesantren Futhiyyah Mranggen yaitu: gus Imam

Haromain, Ahmad Sahal, Abdul Shomad, Imam Khosyi’i yang telah

memberikan do’a masukan dalam pembuatan skripsi.

9. Shahib-shahib senasib seperjuangan PAI B 2007 serta pujaan hati yang tak

pernah berhenti menyemangati penulis dalam penyelsaian skripsi.

Ridha Allah semoga tercurahkan atas semua dukungan dan bantuan semua pihak

menjadi amal shalih dan mendapatkan balasan dari Allah Ta’ala. Dan semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Amiin Ya Rabbal

‘Alamiin…

Wassalamu ‘alaikum wr. wb.

Semarang, 23 November 2011

Penulis,

A. Nurul Khaeroni

073111068

Page 10: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................... ii

PENGESAHAN .................................................................................................... iii

NOTA PEMBIMBING ......................................................................................... iv

ABSTRAK ............................................................................................................ vi

TRANSLITERASI ................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... x

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................... 1

B. Perumusan Masalah .............................................................. 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................. 6

BAB II : LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka ...................................................................... 8

B. Kerangka Teoritik………………………………………….. 9

1. Hafalan…………………..…………………………... 9

a. Pengertian Hafalan……………………………….. 9

b. Tahap-Tahap Hafalan……………………………. 10

c. Jenis-Jenis Hafalan……………………………..... 13

d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hafalan.….. 17

2. Syifa’ul Jannan………………………………..………..... 19

a. Pengertian Syifa’ul Jannan………………………. 19

b. Materi Pengertian Syifa’ul Jannan…………...….. 19

3. Kefasihan Membaca al-Quran……………………..... 26

a. Pengertian Kefasihan Membaca al-Quran……….. 26

b. Dasar Membaca al-Quran………………………... 28

c. Adab Membaca al-Quran………………………… 30

d. Indikator Kefasihan Membaca al-Quran ………… 33

e. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kefasihan

Page 11: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

Membaca al-Quran………………………………. 40

4. Hubungan antara Tingkat Hafalan Syifaul Janan dan

Kefasihan Membaca al-Quran Santri ……………….

45

C. Pengajuan Hipotesis ………………………………………... 47

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ....................................................................... 48

B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................ 49

C. Populasi, Sampel, dan Tekhnik Pengambilan Sampel ……... 49

D. Variabel dan Indikator Penelitian .......................................... 40

E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 51

F. Teknik Analisis Data .............................................................. 52

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian …………………………..... 55

1. Data tentang tingkat hafalan Syifaul Janan santri

kelas I’dad MDS Futuhiyyah Mranggen Demak

tahun ajaran 2010-2011...............................................

56

2. Data kefasihan membaca al-Quran santri kelas I’dad

MDS Futuhiyyah Mranggen Demak tahun ajaran

2010-2011…………………………………………....

59

B. Pengujian hipotesis.................................................................. 62

C. Pembahasan Hasil penelitian ……………………………….. 66

D. Keterbatan Penelitian ………………………………………. 67

BAB V : PENUTUP

A. Simpulan ................................................................................. 68

B. Saran ....................................................................................... 68

C. Penutup…………………………….………………………... 69

DAFTAR KEPUSTAKAAN

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL

DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 12: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Tabel data nilai tingkat hafalan Syifaul Jannan…………………... 55

Tabel 4.2 Tabel interval nilai tingkat hafalan Syifaul Jannan………………. 56

Tabel 4,3 Tabel kulitas variabel tingkat hafalan Syifaul Jannan……………. 57

Tabel 4.4 Tabel data nilai kefasihan membaca al-Quran……………………. 58

Tabel 4.5 Tabel interval nilai kefasihan membaca al-Quran………………… 59

Tabel 4.6 Tabel kualitas variabel kefasihan membaca al-Quran……………. 60

Tabel 4.7 Tabel kerja koefisien korelasi antara tingkat hafalan Syifaul

Jannan dan kefasihan membaca al-Quran santri kelas I’dad MDS

Futuhiyyah…………………………………………………………

61

Tabel 4.8 Tabel interpretasi angka indeks korelasi……………………………….. 65

Page 13: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman observasi

Lampiran 2 Daftar santri kelas I’dad MDS Futuhiyyah Mranggen

Lampiran 3 Instrumen tes lisan tingkat hafalan Syifaul Janan

Lampiran 4 Instrumen tes lisan kefasihan membaca al-Quran

Lampiran 5 Hasil nilai tes lisan tingkat hafalan Syifaul Janan

Lampiran 6 Hasil nilai tes lisan kefasihan membaca al-Quran

Lampiran 7 Hasil SPSS uji Laboratorium

Lampiran 8 Surat penunjukan pembimbing

Lampiran 10 Surat izin Riset

Lampiran 11 Surat keterangan riset

Lampiran 12 Daftar Riwayat Hidup

Page 14: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Al-Quran merupakan kalam Allah yang mu‟jiz, yang diturunkan kepada

Nabi dan Rasul penutup (Muhammad SAW.) melalui perantara malaikat Jibril,

ditulis dalam lembaran-lembaran (mashahif), sampai kepada umat manusia secara

mutawatir dan membacanya termasuk ibadah, diawali dengan surat al-Fatihah dan

ditutup dengan surat al-Nas.1 Al-Quran juga sebagai sumber utama ajaran agama

Islam. Di dalamnya mencakup ajaran tentang I‟tiqad (keyakinan), akhlak (etika),

sejarah, serta amaliyah (tindakan praktis).2 Al-Quran merupakan peraturan bagi

umat sekaligus sebagai way of lifenya yang kekal hingga akhir masa. Oleh karena

itu, kewajiban umat Islam adalah memberikan perhatian yang besar terhadap al-

Quran baik dengan cara membacanya, menghafalkan atau mempelajarinya.

Dalam al-Quran tidak terdapat sedikitpun kebatilan serta kebenarannya

terpelihara dan dijamin keasliannya oleh Allah SWT sampai hari kiamat.3

Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Hijr: 9

“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Quran, dan

Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.”4

1 Muhammad „Aly As Shabuny, Al-Tibyan Fi „Ulum Al-Quran, (Bairut: Alim Al-Kutub, 1985),

hlm. 8

2 Ngainun Naim, Pengantar Studi Islam, (Yogyakarta: Teras, 2009), hlm. 56

3 Raghib As Siraji, Cara Cerdas Hafal Al-Qur‟an, (Solo: Aqwam, 2010), hlm. 16

4 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemah Indonesia Inggris, (Solo: Qamari, 2008),

hlm. 515

Page 15: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

2

Al-Quran diturunkan bertujuan untuk menjadi petunjuk (hudan) dan

pedoman bagi manusia dalam menata perjalanan hidupnya dunia sampai akhirat.

Al-Quran sebagai petunjuk tidak akan bermanfaat sebagaimana mestinya jika

tidak dibaca, dipahami maknanya (kognitif), dihayati kandungannya (afektif), dan

kemudian diamalkan dalam kehidupan sehari-hari (psikomotor).

Al-Quran dinama القرأن karena “ia” dibaca dengan lisan,5 membacannya

termasuk ibadah.6 Hanya membaca al-Quran sajalah di antara sekian banyak

bacaan yang dianggap ibadah sekalipun belum tahu maknanya.7 Sebagaimana

sabda Nabi dari Ibnu Mas‟ud, “Barang siapa yang membaca satu huruf dari kitab

Allah (al-Quran) mendapat satu kebaikan dan satu kebaikan itu dilipat gandakan

menjadi sepuluh kebaikan (HR. At-Tirmidzi).8

Membaca merupakan ayat pertama dalam wahyu yang pertama kali

diturunkan, yaitu menyuruh manusia membaca dan menulis9 yang terdapat dalam

QS. al-Alaq: 1-5

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia

Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan

Tuhanmulah yang Maha pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan

5 Mana‟ Khalil Al-Qattan, Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur‟an, Terj. Mudzakir, (Bogor: Pustaka

Literatur Antarnusa, 2007), hlm. 19

6 Abuddin Nata, Al-Qur‟an Dan Hadits, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1998). hlm. 59

7 Abdul Majid Khon, Praktikum Qiraat, (Jakrta: Amzah, 2007), hlm.2

8 Abdul Majid Khon, Praktikum Qiraat, hlm.64

9 Inu Kencana Syafiie, Al-Qur‟an Dan Ilmu Administrasi, (Jakarta, PT. Rinieka Cipta, 2000),

hlm.1

Page 16: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

3

perantaran qalan (pena), Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak

diketahuinya”.10

Arti iqra‟ yaitu perintah yang tidak hanya ditujukan kepada pribadi Nabi

Muhammad SAW. semata-mata, tetapi juga untuk manusia sepanjang sejarah

kemanusiaan. Sebab, realisasi perintah tersebut merupakan kunci pembuka jalan

kebahagiaan hidup dunia dan akhirat.11

Apabila manusia ingin hidup bahagia

dunia akhirat, maka haruslah membaca al-Quran. Di samping itu, dengan

membaca al-Quran akan menambah syiar Islam dan juga mengandung manfaat

bagi pembacanya.

Perintah membaca merupakan perintah yang berharga yang dapat diberikan

kepada umat manusia. Sebab, membaca merupakan jalan yang mengantar

manusia sampai derajat kemanusiaan yang sempurna, sehingga tidak berlebihan

jika dikatakan bahwa “membaca” adalah syarat utama guna membangun

peradaban dan pengetahuan.12

Dalam membaca al-Quran tentunya tidak seperti membaca bacaan-bacaan

yang lainnya, akan tetapi dalam membacanya ada tata caranya tersendiri yaitu

membacanya dengan tartil yakni membaca dengan cara pelan, dan perlahan, serta

menguapkan huruf dari makhrajnya dengan tepat.13

Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Muzzammil: 4

“……... dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan”.14

10 Departemen Agama RI, AL- Quran dan Terjemah, hlm. 1304

11 Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur‟an, (Bandung: Mizan, 1994), hlm.167

12 Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur‟an hlm, 170

13 Said Abdul Adhim, Nikmatnya Membaca Al-Qur‟an, (Solo: Aqwam, 2010), hlm. 27

14 Departemen Agama RI, al-Quran dan Terjemah, hlm. 1228

Page 17: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

4

Sementara itu, realita di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak umat

Islam yang belum mampu membaca al-Quran yang sesuai dengan apa yang telah

diajarkan oleh Rasulullah SAW. Maka dari itu, kiranya perlu diupayakan

pembelajaran tentang teknik membaca al-Quran (Ilmu Tajwid) di Madrasah

Diniyyah. Ilmu tajwid merupakan ilmu yang mempelajari cara baca al-Quran

secara tepat makharijul huruf, sesuai dengan sifatul huruf, dan mengetahui

dimana harus waqaf (berhenti), dan dimana harus memulai bacaannya kembali

(ibtida‟).15

Madrasah Diniyyah Salafiyyah (MDS) Futuhiyyah Mranggen merupakan

salah satu madrasah yang didalamnya mengajarkan ilmu tajwid. Tujuannya tidak

lain agar santri senantiasa terpelihara dari kekeliruan membaca al-Quran. Dalam

proses belajar-mengajar untuk memudahkan santri memahami ilmu tajwid,

terlebih dahulu santri diwajibkan untuk hafalan nadzam (setoran).

Dalam belajar, menghafal bahan pelajaran merupakan salah satu kegiatan

dalam rangka menguasai bahan pelajaran yang harus dipelajari.16

Ingatan atau

memori merupakan unsur inti dari perkembangan kognitif, sebab segala bentuk

belajar dari individu melibatkan memori. Dengan memori, individu

dimungkinkan untuk dapat menyimpan informasi yang ia tarima sepanjang waktu.

Tanpa memori, individu mustahil dapat merefleksikan dirinya sendiri, karena

pemahaman diri sangat tergantung pada suatu kesadaran yang berkesinambungan,

yang hanya dapat terlaksana dengan adanya memori.17

Memori merujuk pada proses penyimpanan atau pemeliharaan informasi

yang telah diperoleh seorang individu sepanjang masa. Hampir semua aktivitas

manusia baik yang bersifat kognitif, afektif maupun psikomotor pasti melibatkan

15 Ahmad Sham Madyan, Peta Pembelajaran Al-Qur‟an, (Yogyakatrta: Pustaka Pelajar, 2008),

hlm. 106

16 Syaful Bahri Jamaroh, Rahasia Sukses Belajar, (Jakarta: PT. Rinieka Cipta, 2002), hlm. 43

17 Deswita, Psikologi Perkembangan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 111

Page 18: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

5

ingatan. Oleh karena itu, ingatan menjadi hal yang sangat penting dalam berbagai

proses yang dialami manusia. Dalam proses belajar ingatan mempunyai fungsi

yang sangat penting. Ingatan atau memori adalah perbuatan menyimpan hal-hal

yang sudah pernah diketahui untuk dikeluarkan dan pada saat lain digunakan

kembali.18

Dalam definisi lain dikatakan ingatan adalah suatu daya mencamkan,

menyimpan, mereproduksi kesan-kesan.19

Dengan demikian, fungsi ingatan ada

tiga yaitu: mencamkan, menyimpan dan mngingat kembali.

Sehubungan dengan beberapa fungsi ingatan yang tersebut di atas,

kemudian ingatan dapat diberikan sifat-sifat sebagai berikut: cepat, setia, teguh,

luas dan siap. Ingatan disebut cepat apabila dalam waktu yang singkat sanggup

memasukkan atau mencamkan kesan-kesan dari luar. Ingatan disebut setia apabila

apa yang telah diterima atau dicamkan itu dapat disimpan dengan sebaik-baiknya

dan tidak akan mengalami perubahan sedikitpun. Ingatan disebut teguh apabila

kesan yang telah diterima itu dapat disimpan dalam waktu yang lama dan tidak

akan mudah dilupakan. Ingatan dikatakan luas, apabila dapat menyimpan banyak

kesan. Dan ingatan disebut siap apabila kesan yang telah disimpan itu dengan

mudah dapat direproduksikan.20

+

Hal demikian juga diterapkan oleh MDS Futuhiyyah Mranggen khususnya

pada kelas I‟dad yang dalam pelajaran ilmu tajwid santri terlebih dahulu

diwajibkan untuk menghafal nadzam. Adapun nadzam (ilmu tajwid) yang wajib

dihafalkan pada kelas I‟dad yaitu Syifaul Jannan. Hal demikian diwajibkan

karena dalam menghafal, proses mengingat, memegang peran penting guna

memahami pelajaran tersebut.

18 Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Psikologi Umum, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2010), hlm. 111

19Baharuddin, Psikologi Pendidiksn, hlm. 111

20 Abdurahman Abror, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: PT. Tiara Wacana, 1993), hlm. 99

Page 19: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

6

Atas dasar latar belakang tersebut, maka penulis bermaksud untuk

mengadakan penelitian yang berjudul “Korelasi antara Tingkat Hafalan Syifaul

Janan dan Kefasihan Membaca Al-Quran Santri Kelas I‟dad Madrasah Diniyyah

Salafiyyah Futuhiyyah Mranggen Demak Tahun Ajaran 2010-2011”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis kemukakan pokok

masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini, yaitu:

1. Bagaimanakah tingkat hafalan Syifaul Janan santri kelas I‟dad Madrasah

Diniyyah Salafiyyah Futuhiyyah Mranggen Demak tahun ajaran 2010-2011?

2. Bagaimanakah kefasihan membaca al-Quran santri kelas I‟dad Madrasah

Diniyyah Salafiyyah Futuhiyyah Mranggen Demak tahun ajaran 2010-2011?

3. Adakah korelasi antara tingkat hafalan Syifaul Janan dan kefasihan membaca

al-Quran santri kelas I‟dad Madrasah Diniyyah Salafiyyah Futuhiyyah

Mranggen Demak tahun ajaran 2010-2011?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka tujuan yang ingin penulis

capai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui tingkat hafalan Syifaul Janan santri kelas I‟dad Madrasah

Diniyyah Salafiyyah Futuhiyyah Mranggen Demak tahun ajaran 2010-2011.

2. Untuk mengetahui kefasihan membaca al-Quran santri kelas I‟dad Madrasah

Diniyyah Salafiyyah Futuhiyyah Mranggen Demak tahun ajaran 2010-2011.

3. Untuk mengetahui seberapa jauh hubungan antara tingkat hafalan Syifaul

Janan dan kefasihan membaca al-Quran santri kelas I‟dad Madrasah

Diniyyah Salafiyyah Futuhiyyah Mranggen Demak tahun ajaran 2010-2011.

Page 20: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

7

Sedangkan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat pada

dunia pendidikan di antaranya:

a. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini dapat memperkaya informasi yang berupa pengetahuan

baru yakni bahwasanya untuk dapat membaca al-Quran dengan fasih

dibutuhka ilmu tajwid khususnya pada kelas I‟dad diwajibakan untuk hafalan

Syifaul Janan.

b. Secara Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap

khazanah kepustakaan ilmiah dalam bidang penelitian.

Page 21: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

8

BAB II

LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka

Kajian penelitian yang relevan ini memuat sistematika tentang penelitian

sejenis yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya dan ada hubungannya

dengan penelitian yang akan dilakukan.

Sebelum penulis mengadakan penelitian ini, penulis telah melakukan

pengecekan terhadap tempat sebagaimana yang dimaksud untuk mengetahui

apakah obyek yang akan penulis teliti sudah ada yang meneliti atau belum.

Ternyata penelitian yang akan penulis lakukan belum pernah dilakukan di

Madrasah tersebut. Selain itu, penulis juga mengadakan penelitian terhadap

beberapa skripsi yang ada kaitannya dengan skripsi tersebut.

1. Skripsi yang ditulis oleh Dwi Arini dengan NIM: 03105094, IAIN

Walisongo Fakultas Tarbiyah yang berjudul „„Hubungan antara

Penguasaan Ilmu Tajwid Dengan Kefasihan Santri Membaca Al-Quran di

Pondok Pesantren Tahafudzul Quran Ngaliyan”, Hasil penelitian ini

menyimpulkan bahwa terdapat korelasi positif antara penguasaan ilmu

tajwid dengan kefasihan membaca Al-Quran. Hal ini ditunjukkan pada

koefisien korelasi ro = 0,304, sedangkan harga kritik product momentnya

adalah 0,320 pada taraf signifiksn 5 % dengan N=38.

2. Sumyani dengan NIM: 3505089, IAIN Walisongo Fakultas Tarbiyah yang

berjudul “Hubungan antara Penguasaan Ilmu Tajwid dengan Kemampuan

Praktek Membaca Al-Quran Siswa Kelas V SDN Ledokol Salatiga”. Hasil

penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara

penguasaan ilmu tajwid dengan kemampuan praktek membaca al-Quran.

Hal ini ditunjukkan pada koefisien korelasi ro = 0,914, sedangkan harga

kritik product momentnya adalah 0,361 pada taraf signifiksn 5 % dan

0,463 pada taraf signifikan 1 % dengan N=30.

Page 22: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

9

Penelitian di atas ada relevansinya dengan penelitian ini, tetapi

memiliki perbedaan di antaranya, yaitu: kitab yang di pelajari yaitu Syifaul

Janan, lebih menekankan pada hafalan nadzam, lokasi di MDS Futuhiyyah

Mranggen, dan subyek yang di teliti. Penelitian ini lebih fokus pada tingkat

hafalan Syifaul Janan dan kefasihan santri membaca al-Quran.

B. Kerangka Teoritik

1. Hafalan

a. Pengertian Hafalan (Ingatan)

Hafalan (kata benda) yang berarti yang dihafal, hasil hafalan.1

Hafalan (د) merupakan bentuk masdar dari kata د ٸذ دب yang

artinya menjaga, memelihara, dan menghafal.2 Ingatan merupakan alih

bahasa dari memory yang berasal dari bahasa Inggris yang berarti daya

ingat.3 Dalam ilmu psikologi ingatan atau memori diartikan sebagai daya

untuk mencamkan, menyimpan, dan memproduksi kembali kesan-kesan

yang telah dialami.4 Dalam definisi lain dikatakan bahwa ingatan adalah

suatu aktivitas kognitif dimana manusia menyadari bahwa pengetahuannya

berasal dari berdasarkan pada kesan-kesan dari masa lampau.5 Dengan

demikian, apa yang diingat oleh individu berupa suatu kejadian merupakan

kejadian yang sudah pernah dialami dan dimasukkan dalam alam sadar,

1 DEPDIKBUD, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka Pelajar, 2005), hlm.

381

2 Ahmad Warson Al Munawwir, Kamus Al Aunawwir Arab-Indonesia, (Surabaya: Pustaka

Progressif, 1997), hlm, 279

3 Peter Salim, The Contemperory English-Indonesian, (Jakarta: Modern English Press, 1991),

hlm. 1158

4 Baharuddin, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2010), hlm.111

5 M. Verbeek S.J, Ingatan, (Yogyakarta: Kanisius, 1978), hlm. 6

Page 23: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

10

kemudian disimpan dan pada suatu ketika kejadian itu ditimbulkan kembali

di atas kesadaran.

Ingatan seseorang berhubungan erat dengan kondisi jasmani dan

emosi. Seseorang akan mengingat sesuatu lebih baik, jika peristiwa-

peristiwa itu menyentuh perasaan. Sedangkan kejadian yang tidak

menyentuh emosi akan dibiarkan saja. Akan lebih kuat lagi memori

seseorang terhadap suatu peristiwa, manakala peristiwa itu pernah

dialaminya. Orang dapat mengingat suatu kejadian, ini berarti yang diingat

pernah dialami atau kejadian itu pernah dimasukkan ke dalam jiwanya,

kemudian disimpan dan pada waktu kejadian itu ditimbulkan dalam

kesadaran. Dengan demikian, ingatan itu mencakup kemampuan

memasukkan (learning), menyimpan (retention), dan mengeluarkan

kembali (remembering).6

b. Tahap-Tahap Hafalan

Sebelum seseorang mengingat suatu informasi atau sebuah kejadian

yang telah lalu, ternyata ada beberapa tahapan yang harus dilalui ingatan

tersebut untuk bisa muncul kembali. Richard Atkinson dan Richard

Shiffrin dikutip oleh Baharuddin berpendapat bahwa, para ahli psikologi

membagi tiga tahapan ingatan, yaitu:

1. Mencamkan (Learning)

Mencamkan atau memahamkan dapat diartikan sebagai

melekatkan kesan-kesan sehingga kesan-kesan itu dapat disimpan

sewaktu-waktu dapat direproduksi atau dapat ditimbulkan kembali.

Mencamkan ini ada kalanya dilakukan melalui dengan sengaja dan

tidak sengaja.7

6 Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, (Yogyakarta: Andi Ofset, 2004), hlm. 117

7 Baharuddin, Psikologi Pendidikan, hlm. 113

Page 24: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

11

a. Sengaja, individu dengan kesadaran yang sungguh-sungguh dapat

memahami segala pengalaman-pengalaman dan pengetahuan-

pengetahuan kedalam jiwanya. Mencamkan dengan sengaja ini

sendiri dapat dilakukan dengan menempuh dua cara yaitu:

menghafal (memorizing) dan mempelajari (studying).8

b. Tidak sengaja, mencamkan dengan tidak sengaja merupakan

mencamkan apa yang dialami dengan tidak sengaja kedalam

jiwanya9 dalam memperoleh suatu pengetahuan.

10

2. Menyimpan (Retaining)

Tahap menyimpan yaitu dimana siswa menyimpan simbol-

simbol hasil olahan yang telah diberi makna ke long-term memory atau

gudang ingatan jangka-panjang. Pada tahapan ini hasil belajar sudah

diperoleh, baik baru sebagian maupun keseluruhan.11

Menyimpan kesan-kesan ingatan berhubungan dengan emosi

seseorang akan mengingat sesuatu yang lebih baik, apabila peristiwa

itu menyentuh perasaan-perasaan sedang kejadian yang tidak

menyentuh emosi akan diabaikan. Dari sinilah kesan-kesan itu

disimpan di otak seorang siswa apabila sangat suka dengan suatu mata

pelajaran, maka ingatan pada mata pelajaran tersebut sangatlah kuat

dan memungkinkan dapat disimpan lama.

Pada umumnya kemampuan untuk mengingat tersebut

bergantung pada hal-hal seperti kondisi tubuh (sakit), usia seseorang

8 Baharuddin, Psikologi Pendidikan, hlm. 113

9 Baharuddin, Psikologi Pendidikan, hlm. 113

10 Sumardi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004),

hlm. 45

11 Baharuddin, Teori Belajar Dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Ar Ruz, 2010), hlm. 17

Page 25: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

12

(tua), intelegensi seseorang, pembawaan seseorang, derajat dan minat

seseorang terhadap suatu masalah.12

Setelah seseorang menyandikan informasi, seseorang perlu

mempertahankan atau menyimpan informasi. Di antara aspek yang

paling menonjol di penyimpanan memori setelah tiga simpanan utama,

yaitu: memori sensoris, memori jangka-pendek, dan memori jangka-

panjang.13

3. Reproduksi (Recalling)

Mereproduksi adalah pengaktifan kembali hal-hal yang telah

dicamkan dalam ingatan.14

Dalam reproduksi ada dua bentuk, yaitu:

a. Mengingat kembali (recall), yaitu proses mengingat informasi

yang dipelajari dimasa lalu tanpa petunjuk yang dihadapkan pada

organisme.15

Dalam mengingat kembali, individu dapat mengingat

kembali kesan-kesan yang diingat tanpa adanya obyek tertentu.

Dengan demikian, mengingat kembali ini disebabkan sesuatu dari

dalam, bukan karena pengaruh obyek tertentu.16

Misalnya, minggu

lusa santri diberikan materi hukum bacaan mad pada mata

pelajaran tajwid dan hari berikutnya santri ditanya hal yang sama,

maka santri akan mengingat kembali materi minggu lusa. Dalam

hal ini, tidak ada obyek yang dipakai untuk merangsang

reproduksi.17

12 Baharuddin, Psikologi Pendidikan, hlm. 116

13 Jhon W. Santroct, Psikologi Pendidikan, Terj. Triwibowo, (Jakarta: PT. Fajar Interpratama

Ofsset, 2010), hlm. 319

14 Sumardi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, hlm. 50

15 Irwanto dkk, Psikologi Umum, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1996), hlm. 155

16 Baharuddin, Psikologi Pendidikan, hlm. 117

17 Wasti Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Rinieka Cipta, 1998), hlm. 28

Page 26: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

13

b. Mengenal kembali (recognition), proses mengingat informasi yang

sudah dipelajari melalui suatu petunjuk yang dihadapkan pada

organisme.18

Pada individu dapat menimbulkan kembali

disebabkan oleh adanya obyek dari luar untuk mencocokkannya.19

Dalam hal ini, ada suatu obyek yang dipakai sebagai perangsang

untuk mengadakan reproduksi. Obyek dimaksudkan sebagai bahan

untuk mencocokkan ciri-ciri kesan tentang benda sejenisnya.20

Misalnya, santri kehilangan sebuah peci, lantas diperlihatkan

sebuah peci, maka santri akan mencocokkan kesan yang telah

tersimpan dengan sebuah peci yang diperlihatkan didepannya.

Adapun ingatan itu memiliki beberapa sifat, diantaranya:

a) Ingatan yang baik, apabila individu dapat menerima dengan mudah

kesan-kesan kejiwaan.

b) Ingatan setia, apabila individu dapat menyimpan kesan-kesan itu

dengan tidak berubah dari kesan semula.

c) Ingatan yang teguh, individu dapat menyimpan kesan-kesan dengan

teguh (kuat) dan tidak mudah lupa.

d) Ingatan yang luas, individu sekaligus dapat menyimpan yang banyak

dalam daerah yang luas.

e) Ingatan mengabdi dan patuh, ingatan yang pernah dicamkan dapat

dengan mudah direproduksikan secara lancar.21

c. Jenis-Jenis Hafalan (Ingatan)

Menurut Richard Atkinson dan Richard Shiffrin, dikutip oleh

Baharuddin mengungkapkan bahwa memori terdiri atas tiga tempat (wadah

penyimpanan), yaitu antara lain:

18 Irwanto dkk, Psikologi Umum, hlm. 154

19 Baharuddin, Psikologi Pendidikan, hlm. 117

20 Wasti Soemanto, Psikologi Pendidikan, hlm. 28

21 Baharuddin, Psikologi Pendidikan, hlm.112

Page 27: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

14

1. Memori Sensori (Sensory Memory)

Memori sensori adalah tempat sementara penyimpanan

informasi.22

Semua informasi yang tiba melalui indera diregistrasi atau

dicatat disana dulu.23

Informasi itu tinggal disana selama kurang dari

satu detik (untuk penglihatan) atau sedikit lebih lama (untuk

pendengaran atau yang lainnya) dan kemudian hilang. Selain itu,

informasi itu tersimpan dalam bentuk persis seperti ketika diterima,

seperti pantulan bayangan iretina mata atau suara ditelinga dalam.24

Memori sensori mencatat informasi yang masuk melalui salah satu

atau kombinasi dari panca indera secara visual, melalui mata, hidung,

telinga, lidah, dan kulit. Memori ini menyimpan informasi dalam

rentang waktu yang sangat pendek. Informasinya diterima dan

disalurkan lebih lanjut ke sistem atau ditolak. Pencatatan sensorik

kelihatannya tidak berubah seumur hidup dan tidak berkurang dengan

berkembangnya usia.25

2. Memori Jangka-Pendek (Short-Term Memory)

Memori jangka-pendek yaitu suatu sistem penyimpanan

sementara yang dapat menyimpan informasi secara terbatas.26

Sistem

memori ini berkapasitas terbatas dimana informasi dipertahankan

sekitar 30 detik, kecuali informasi itu diulangi atau diproses lebih

22 Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Psikologi Umum, hlm. 116

23 M. Khozim, Theories Of Learning, (Bandung: Nusa Media, 2009), hlm. 284

24 M. Khozim, Theories Of Learning, hlm. 284

25 Bambang Prajoko, Learning Maps And Memori Skills: Teknik-Teknik Andal Untuk

Memaksimalkan Kinerja Otak Anda, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2004), hlm. 98

26 Sri Esti Wuryani Djiwandono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Gramedia, 2006), hlm.

153

Page 28: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

15

lanjut, dimana dalam kasus itu daya tahan simpanannya lebih lama.27

Atau dapat dikatakan proses penyimpanannya bersifat sementara

dalam jangka waktu singkat. Memori jangka-pendek atau memori

kerja memberikan ruang mental atau buku catatan yang digunakan

untuk menyimpan informasi penting dalam kehidupan sehari-hari.28

Hanya item tertentu saja yang bisa disimpan dalam waktu

tertentu dalam menyimpan jangka-pendek atau memori kerja ini.

Begitu item-item tambahan didatangkan, sebagian dari yang sudah ada

disana harus pergi. Ini berarti bahwa item-item bisa disimpan dalam

memori jangka-pendek tanpa batas sepanjang seseorang berkonsentrasi

pada item-item itu. Kapasitas penyimpanan jangka-pendek adalah

sekitar tujuh item. Kapasitas ini tetap sama terlepas dari jenis item

yang akan diingat, sepanjang item itu cukup familiar untuk bisa

berfungsi sebagai unit-unit.29

Dan memori jangka-pendek tidak

dipengaruhi oleh bertambahnya usia.30

3. Memori Jangka-Panjang (Long-Term Memory)

Memori jangka-panjang merupakan sistem dimana kenangan

disimpan untuk waktu lama.31

Penyimpanan jangka-panjang memiliki

kapasitas tidak terbatas32

dan tidak ada hal yang hilang darinya.

Apabila seseorang melupakan sesuatu yang pernah ada didalam wadah

jangka-panjang, sebabnya adalah karena seseorang tidak bisa

27 Jhon W. Santroct, Psikologi Pendidikan, hlm. 320

28 Susan E. Gathercole, Working Memory And Learning, Terj. Hipya Nopri, (Jakarta: PT.

Indek, 2009), hlm. 2

29 M. Khozim, Theories Of Learning, hlm. 285-286

30 Bambang Prajoko, Learning Maps And Memori Skills: Teknik-Teknik Andal Untuk

Memaksimalkan Kinerja Otak Anda, hlm. 99

31 Sri Esti Wuryani Djiwandono, Psikologi Pendidikan, hlm.155

32 Jhon W. Santroct, Psikologi Pendidikan, hlm. 322

Page 29: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

16

menemukannya kembali.33

Untuk itu, sangatlah penting seseorang

mengkodifikasi informasi ketika seseorang meninggalkannya pada

lapisan ini.34

Adapun memori ini memiliki beberapa jenis antara lain

yaitu:

a. Memori Deklaratif, yaitu pengingatan kembali secara sadar,

seperti fakta spesifik atau kejadian yang dapat dikomunikasikan

secara verbal.35

Psikologi kognitif Endel Tulving (1972, 2000)

dikutip oleh Muhibbin Syah membedakan subtipe memori

deklaratif ke dalam dua bagian, yaitu:

1. Memori Semantik, yaitu memori khusus yang menyimpan arti-

arti dan pengertian-pengertian. Dalam semantik informasi yang

diterima ditransformasikan dan diberi kode, lalu disimpan atas

dasar arti itu.36

Dengan demikian, informasi yang seseorang

simpan tidak dalam bentuk aslinya, akan tetapi dalam bentuk

kode yang memiliki arti.

2. Memori Episodik, yaitu memori yang menerima dan

menyimpan peristiwa-peristiwa yang terjadi atau dialami

individu pada waktu dan tempat tertentu, yang berfungsi

sebagai referensi otobiografi.37

Misalnya, kenangan santri

tentang masa awal-awal masuk pesantren, dengan siapa mereka

makan, mengaji, bercanda, siapa saja ustadz mengajar di kelas

Diniyyah mereka seminggu lusa merupakan memori episodik.

33 M. Khozim, Theories Of Learning, hlm. 287

34 Bambang Prajoko, Learning Maps And Memori Skills: Teknik-Teknik Andal Untuk

Memaksimalkan Kinerja Otak Anda, hlm. 99

35 Jhon W. Santroct, Psikologi Pendidikan, hlm. 324

36 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009), hlm. 77

37 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, hlm. 79

Page 30: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

17

b. Memori Prosedural, pengetahuan non-deklaratif dalam bentuk

keterampilan dan operasi kognitif. Memori prosedural tidak dapat

secara sadar diingat kembali, setidaknya dalam bentuk fakta atau

kejadian spesifik. Ini membuat memori prosedural menjadi sulit,

jika bukannya mustahil, untuk dikomunikasikan.38

d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hafalan

Bagaimanapun juga, segala sesuatu itu tidak bisa lepas dari faktor-

faktor yang mempengaruhinya. Begitu pula dengan ingatan yang memiliki

juga beberapa faktor diantaranya yaitu: intelegensi, minat, keadaan tubuh

(penyakit, kelelahan, dan sebagainya), usia, dan perasaan.

1. Intelegensi, faktor intelegensi bisa dikatakan merupakan bawaan sejak

lahir dan akan terus konstan sepanjang hidup seseorang. Intelegensi

atau kecerdasan akan mendukung dalam proses daam menghafal.

Semakain tinggi tingkat intelegensia seseorang semakin mudah anak

dalam menghafal. Semakin mudah disini adalah mudah dalam

menghafal daripada seseorang yang mempunyai tingkat intelegensi

lebih rendah.39

2. Minat, yaitu kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan

yang besar terhadap sesuatu.40

Seorang santri yang menaruh minat

besar terhadap hafalan akan memusatkan perhatiaannya lebih banyak

dari pada santri lainnya. Sehingga dengan itu menghafal sesuatu akan

terasa begitu mudah.

38Jhon W. Santroct, Psikologi Pendidikan, hlm. 324

39 Zaki Zamani, Menghafal Alquran Itu Gampang, (Yogjakarta, Mutiara Media, 2009), hlm.

66

40 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, hlm. 152

Page 31: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

18

3. Motivasi, adalah keinginan atau dorongan untuk belajar.41

Dalam

proses belajar haruslah diperhatikan apa yang dapat mendorong siswa

agar dapat belajar dengan baik atau padanya mempunyai motif untuk

bepikir dan memusatkan perhatian. Oleh karena itu, setiap pendidik

harus memberikan motivasi yang tepat bagi peserta didiknya.

4. Perhatian, perhatian juga merupakan faktor penting dalam usaha

belajar untuk menjamin anak belajar dengan baik, maka harus ada

perhatian terhadap bahan yang dipelajari. Apabila bahan pelajaran itu

tidak menarik bagi santri maka timbullah rasa bosan. Untuk itu, maka

pendidik harus mengusahakan agar bahan pelajaran yang diberikan

dapat menarik perhatiaannya.

5. Usia yang ideal, kemampuan seorang tentunya sangat berbeda antara

yang satu dengan yang lainnya. Tetapi klasifikasi tingkat kemampuan

menghafal setiap orang dipengaruhi oleh usia.42

Pada umumnya orang

yang masih muda lebih mudah untuk mengingat dan menyimpan

bahan pelajaran. Sedang orang yang sudah tua akan lebih sukar untuk

mengingat. Menghafal pada dasarnya tidak dibatasi dengan usia,

namun setidaknya usia yang ideal untuk menghafal harus tetap

dipertimbangkan.43

Dengan demikian, Usia yang relatif muda belum terbebani dengan

berbagai persoalan, sehingga lebih cepat menciptakan konsentrasi

untuk mencapai sesuatu yang diinginkan (hafalan).

Dalam kitab Ta‟lim Muta‟allim karangan Syekh Ibrahim Ibn Ismail

menjelaskan bahwa faktor yang mempengaruhi hafalan diantaranya yaitu:

41 Sardiman, Interaksi Dan Motivasi Belajar-Mengajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2010), hlm. 40

42 Zaki Zamani, Menghafal Alquran Itu Gampang, hlm. 65

43 Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Rinieka Cipta, 2010), hlm. 71

Page 32: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

19

kesungguhan, kontinyu, mengurangi makan, melaksanakan shalat malam,

membaca al-Quran, banyak-banyak membaca shalawat Nabi dan berdo‟a

sewaktu mengambil buku atau kitab. Selain itu, minum madu, memakan

kandar (sejenis susu), dan minum 21 zabib merah setiap hari dan minum

dan penuh syukur.44

2. Syifaul Jannan

a. Pengertian Syifau‟l Jannan

Kata syifa‟ .artinya pengobatan الط: ؼأ45

Sedang kata jannan

٥ت: ج٭ب٪ ialah hati atau jantung.46

Menurut istilah “Syifa‟ul Jannan” ialah

kitab yang dikarang oleh Syekh Ahmad Muthahhar yang berisi tentang

kaidah-kaidah ilmu tajwid dasar yang berbentuk kalam nadzam yang

meliputi bacaan nun sukun sampai mad berjumlah 41 nadzam agar mudah

dipahami oleh pelajar.

Nadzam (٧٬) artinya syair atau puisi.47

Dalam Ilmu „Arudl

“nadzam” dikenal dengan sebutan “syi‟ir” ؼسا ٸؽس ؼس berarti

mengetahui dan merasakannya. Secara istilah syi‟ir adalah suatu kalimat

yang sengaja disusun dengan menggunakan irama dan sajak yang

mengungkapkan tentang hayalan atau imajinasi yang indah.48

44 Syekh Ibrahim Ibn Ismail, Syarah Ta‟limul Muta‟allim, (Surabaya: Dar Al-Ilm, t.t,), hlm.

41-42

45 Ahmad Warson Al Munawir, Kamus Al Munawir, hlm. 731

46 Ahmad Warson Al Munawir, Kamus Al Munawir, hlm. 216

47 Ahmad Warson Al Munawir, Kamus Al Munawir, hlm. 1183

48 Mas‟an Hamid, Ilmu „Arudl Dan Qawafi, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1995), hlm. 10-13

Page 33: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

20

b. Materi Syifau‟l Jannan

1. Tanwin Dan Nun Sukun

Nun mati adalah huruf nun yang tidak menerima tanda-tanda

vokal yaitu harakat fathah, kasrah, dan dhummah. Adapun tanwin

adalah pembunyian huruf nun pada isim secara lafadz saja, Namun

secara penulisan tidak ada wujudnya, yang ada hanya harakat ganda

pada akhir sebuah kata, sebagai pengganti huruf nun tersebut.49

Hukum tanwin dan nun sukun ketika bertemu dengan salah satu

huruf hijaiyah itu ada lima50

yaitu: idzhar, idghom ma‟al ghunnah,

idgham bighairi ghunnah, iqlab, dan ikhfa‟.

a. Idzhar (jelas), apabila ada tanwin atau nun mati bertemu dengan

salah satu huruf د٥ yaitu: .ء ٮ ح ر

Hukum

Bacaan

Huruf

Halqi

Contoh

٪ atau

Tanwin

ٲئ٪ أرٹ٭ب ء

ٸ٭ٱٳ٪ ٮ

٥ٹ٧ د١ٹ٧ ح

٫٨ خٹس ر

ٸ٭

ٳز ٲزة

b. Idgham Bighunnah (memasukkan), ketika ada tanwin atau nun

sukun bertemu dengan salah satu huruf empat yang bergabung

dalam lafal ٸ٭٩ٳ.

49 Ahmad Sham Madyan, Peta Pembelajaran Al-Quran, hlm. 114

50 Syekh Said Bin Sa‟d Nubhan, Hidayatus Sibyan, Terj. Syekh Ahmad Muthohhar,

(Surabaya: Al-Ashriyyah, 1971), hlm. 4-9

Page 34: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

21

Hukum Bacaan Huruf Contoh

٪ atau

Tanwin

دز ٶ ٫٤ ٸ

ٷ لال٢ ٨جٹ٫ ٪

٨ٳدح ٲزد٩خ ٦

ٲ٫٨ ٸإ٫٨ ٲ

c. Idgham bighairi ghunnah (tanpa dengung), yaitu ketika ada

tanwin atau nun sukun bertemu dengan ٢ ز.

Hukum Bacaan Huruf Contoh

٪ atau

Tanwin

ٹ٫ ٢ دٴ ٩٥٤ز

زدٹ٧ ز زؤ

d. Iqlab (membalik), ketika ada tanwin atau nun sukun bertemu

dengan ة.

Hukum Bacaan Huruf Contoh

٪ atau

Tanwin

دٶ ة ٫٨ ث

ثفٹس ظ٩ٹ

e. Ikhfa‟ (penghalang), apabila ada tanwin atau nun sukun bertemu

dengan selain huruf-huruf tadi, yang terkumpul dalam syair:

Hukum

Bacaan

Huruf Contoh Hukum

Bacaan

Huruf Contoh

٪ atau

Tanwin

atau ٪ ا٬فبزٶ ؾ

Tanwin

ٹ٩خ ٠زت

عٱ٧ ٨٭عٹب ض ا٬

ٳا ن ج٭بد رجسٶ ذ ئ٬ى٥

٨٭ضٳزا س عب ش٠ٹب ش ٬

٠سا٨ب ٠برجٹ٫ ٠٭ز٧ د

Page 35: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

22

ع٩خ لٹصا ق ٫٨ ج٭د ط

٭د د ٥ٹال ي الال

ٳز ؼ١ٳز غ

2. Mim dan Nun Bertasydid dan Mim Mati51

Menurut mufakat Ulama‟, ghunnah (berdengung) itu wajib

diperjelas pada mim dan nun yang bertasydid, separti: .

Adapun mim mati itu dibagi menjadi tiga macam, yaitu:

a. Ikhfa‟ syafawi yaitu apabila ada mim mati bertemu dengan ba‟,

seperti بد٧١ ثٹ٭ٱ٧.

b. Idgham syafawi yaitu apabila ada mim mati bertemu dengan mim,

seperti ٲ٧١٤ ٨ب٠عجز٧ .

c. Idzhar syafawi yaitu apabila ada mim mati bertemu dengan selain

huruf tersebut diatas yang jumlahnya ada 26 huruf, yaitu ذا٧١٤ خٹس٧١٤

Bacaan Huruf Contoh

Ikhfa‟ Syafawi زف٧ ثبهلل ٦–ة ا

Idgham Syafawi ئخ ٦–٦ ٧٠ ٫٨

Idzhar Syafawi Selebihnya- ٩ذ ٦ ا٬

3. Idghom

a) Ketika ada huruf dua sama yang pertama mati, wajib dibaca

idgham mitsly, seperti baik itu satu kalimah atau dua ٸدز ٧٠ ا٩٤ٳد

kalimah, seperti اذ ذت.

Contoh yang lain yang wajib dibaca idgham mitsly

diantaranya: ta‟ mati bertemu ta‟ seperti kecuali .٩ب زثذذ رجبزرٱ٧

51 Syeikh Muthahhar, Syifa‟ul Jannan, hlm. 10-12

Page 36: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

23

ketika ada waw mati jatuh setelah dhummah yang berhadapan

dengan waw. Seperti atau ya‟ mati jatuh setelah اـجسٲا ٲـبثسٲا

kasrah yang berhadapan dengan ya‟ seperti pengecualian ,ٷ ٸٳ٦

tadi wajib dibaca idzhar tidak idgham.

b) Ketka ada ta‟ mati bertemu dal atau tha‟, wajib dibaca idgham

jinsy seperti أجٹجذ دٳر٩١ب.

Ketika ada dal mat bertemu ta‟ dan lam mati bertemu ra‟

wajib dibaca idgham jinsy, seperti ٤د ربة.

Bacaan Idghom Contoh

فٳا ٲ٠ب٬ٳا ٲ–ٲ ادب٦ ٨ض٥ٷ ث٩ب

٩٥ٳ٪ ٶ–ٶ ٳ٨ٷ ٸ ٸب ٤ٹذ

م٧١ ة–ة زت ث ٲالٸ

ٸٳجٱٯ ٮ–ٮ

ٳر٩١ب د–د ادب٦ ج٭عٷ اجٹجذ د

دربة د–د ٤

خ ن–د أ٨٭ذ وبء

سوذ د–ن ٨ب

ذ–س ٸ٥ٱش ذ٤

٧٥ ي–ذ ئذ

٭ب ٦–ة از٠ت ٨

4. Lam al-Ta‟rif

a. Al Ta‟rif (أ٢) itu wajib dibaca idzhar ketika bertemu huruf 14 yang

tergabung dalam kalimat اث دج ٲخ ٹ٩ٯ.

b. Lam ta‟rif wajib dibaca idgham ketika bertemu selain huruf di

atas, yang terkumpul dalam syair

Page 37: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

24

Ketika ada lam mati yang bertempat pada fi‟il yang bertemu

dengan semua huruf hijaiyah selain lam dan ra‟, wajib dibaca idzhar

muthlaq (baik madhi atau mudhari‟) seperti ٸ٥زىٯ - ئ٤زٵ .

Ketika ada huruf halqi bertemu dengan huruf selainnya wajib

dibaca idzhar, sebab huruf halqi jauh dari idhgam, seperti بـخ ٭ٱ٧.

5. Huruf Tafkhim dan Qalqalah

Tafkhim adalah menebalkan suara huruf, sedangkan tarqiq yaitu

menipiskan suara huruf.

Huruf tafkhim banyaknya ada tujuh, yang tergabung dalam

lafal huruf tafkhim juga sering disebut sebagai huruf خؿ له

isti‟la‟ seperti ٪ٲا٤ىٹجٳ.

Huruf qalqalah yaitu huruf yang bisa mantul ketika mati dan

waqaf. Dan banyaknya ada lima yang tergabung dalam ىت جد.

6. Huruf Mad

Mad menurut bahasa ialah tambah. Menurut Ulama‟ ahli tajwid

mad ialah memanjangkan suara huruf yang dipanjangkan.52

Huruf mad ada 3 yaitu: waw, alif, dan ya‟.

Syaratnya huruf mad itu jika alif sukun didahului fathah, ya‟ sukun

didahului kasrah, dan waw sukun didahului dhummah, seperti ٬ٳدٹٱب.

Secara garis besar mad terbagi dua yaitu:

a. Mad Asli (٨د اـ٥ٵ),

Mad asly yaitu mad yang panjang satu alif karena tidak

bertemu hamzah, sukun atau tasdid. Mad asly ada enam:

1. Mad thabi‟i ialah huruf mad yang tidak bertemu dengan

hamzah, sukun, atau tasydid. Panjangnya satu alif atau dua

harakat. Contoh: ا٤رٸ٫ ا٨٭ٳا ٲ٠ب٬ٳا.

52 K.H. M. Ulin Nuha Arwani, Yanbua, (Kudus: Pon-Pes Tahfidz Yanbu‟ul Quran, 2004),

hlm. 31

Page 38: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

25

2. Mad thabi‟ harfi ialah mad thabi‟i yang ada dihuruf ح ٶ ن ٮ ز

Contoh: وٯ د٧ .

b. Mad Far‟i (٨د سٵ)

Mad far‟i yaitu mad yang panjangnya lebih dari satu alif

karena bertemu dengan hamzah, sukun, dan tasydid. Mad far‟i ada

7 yaitu:

1. Mad wajib muttasil ialah huruf mad bertemu hamzah dalam

satu kalimat. Panjangnya dua alif setengah atau lima harakat.

Contoh: جبرٯ ا٤جؽسٴ.

2. Mad jaiz munfasil ialah huruf mad bertemu hamzah dilain

kalimat. Panjangnya dua setengah alif atau lima harakat.

Contoh: الا٤ٵ ٲا٤زٳا ئ٤ٹٯ.

3. Mad lazim muthawwal ialah huruf mad bertemu tasydid

dalam satu kalimat. Panjangnya tiga alif atau enam harakat.

Seperti ٸٳادٲ٪ ٫٨ دبداهلل.

4. Mad mukaffaf ialah huruf mad bertemu sukun asli dalam satu

kalimat. Panjangnya tiga alif atau enam harakat. Contoh: ءا٤ئ٫

5. Mad lazim mutsaqal harfy ialah huruf mad bertemu tasydid

yang dibaca idghom dalam huruf. Panjangnya tiga alif atau

enam harakat. Contoh: . ا٧٤ ا٩٤ؿ

6. Mad lazim mukhaffaf harfy ialah huruf mad bertemu sukun

dalam huruf yang tergabung dalam kalimat ٧٠ ع٣ ٬ؿ.

Panjangnya tiga alif atau enam harakat. Contoh: وط ٸط

7. Mad „aridh lilsukun ialah huruf mad bertemu sukun karena

dibaca waqof. Panjangnya boleh satu, dua, atau alif. Contoh:

ؼ١ٳز- ؼ١ٳز .

Page 39: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

26

3. Kefasihan Membaca Al-Quran

a. Pengertian Kefasihan Membaca Al-Quran

Al-Quran secara bahasa berasal dari kata سأ yang artinya

mengumpulkan dan menghimpun. Lafal al-Quran adalah bentuk masdar

dari سأح yang diartikan dengan isim maful ٨سؤ artinya yang dibaca.53

Secara istilah al-Quran adalah:

٥ٵ خبر٧ ا٤ب٬جٹبء ٲا٩٤سظ٥ٹ٫ ثٳاظىخا٤ب٨ٹ٫ جص ا٩٤٭ص٢ ٳ ٠ال٦ اهلل ا٩٤ سأ٪ أ٤

جد ثزالٲرٯ ا٩٤ز١ٳ٢ ئ٤ٹ٭ب ثب٤زٳارس ا٩٤ز ٥ٹٯ ا٤ع٥ب٦ ا١٩٤زٳة ٷ ا٩٤فبدٹ ججسٸ٣

برذخ ا٩٤خز٧ ثعٳزح ا٤٭بض 54.ا٩٤جدؤ ثعٳزح ا٤

"Al-Quran merupakan kalam Allah yang mu‟jiz, yang diturunkan

kepada Nabi dan Rasul penutup (Muhammad SAW.) melalui

perantara malaikat Jibril, ditulis dalam lembaran-lembaran

(mashahif), sampai kepada umat manusia secara mutawatir dan

membacanya termasuk ibadah, diawali dengan surat al-Fatihah dan

ditutup dengan surat al-Nas”.

Membaca al-Quran selalu terkait dengan istilah tilawah karena

berdasarkan pada kata ا٤سأ٪ رالٲح . Tilawah berasal dari kata " ر٥ٵ" , dalam

kamus Al-Munawir kata .memiliki arti bacaan رالٲح 55

Kata ini

menunjukkan objek baca yang bersifat suci dan pasti benar.56

Tilawah

adalah pembacaan atau penafsiran ayat-ayat al-Quran dengan baik dan

indah.57

Tilawah merupakan bacaan suci yang bersumber dari Allah SWT

53 Tengku M. Hasbi As Sidiqy, Ilmu-Ilmu Al-Quran Dan Tafsir, (Semarang: Pustaka Rizki

Putra, 2009), hlm. 1

54 Muhammad „Aly As Shabuny, Al-Tibyan Fi „Ulum Al-Quran, (Bairut: Alim Al-Kutub,

1985), hlm. 8

55 Ahmad Warson Al-Munawir, Kamus Al-Munawir Arab-Indonesia, hlm. 138

56 M. Qurais Shihab, Tafsir Surat-Surat Pendek Berdasarkan Urutan Turunnya Wahyu,

(Bandung: Pustaka Indah, 1997), hlm. 79

57 DEPDIKBUD, Kamus Besar Bahasa Indonesa, hlm. 1462

Page 40: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

27

dan sifatnya sangat spesifik hanya dipakai pada bacaan yang suci (al-

Quran).58

Membaca al-Quran merupakan satu aktivitas ibadah dengan satu

tujuan, yakni mendekatkan diri kepada-Nya. Setiap Muslim akan

memahami jika ada ungkapan bahwa Allah SWT merupakan Dzat Yang

Maha Suci, dan tidak dapat dekat dengan-Nya kecuali siapa saja yang

mensucikan dirinya.59

Sementara al-Quran adalah kitab suci yang turunnya

dari Dzat Yang Maha Suci dan Penguasa Alam Semesta. Dengan demikian,

membaca al-Quran berarti satu aktivitas pendekatan diri kepada Allah

SWT. yang mengharuskan bagi pembaca dalam keadaan suci.

Membaca merupakan keterampilan khusus yang memerlukan banyak

latihan dan pembiasaan. Untuk itu, berguru sangatlah ditekankankan dalam

membacanya. Secara lahir Nabi Muhammad SAW. belajar dengan Jibril

secara langsung atau mushafahah pada saat setiap turun ayat.

Dalam membacanya tidak begitu saja asal baca, akan tetapi

dianjurkan membacanya dengan tartil yaitu bacaan yang pelan-pelan, hati-

hati, dengan penuh dengan pengertian itulah yang paling utama walaupun

jumlahnya sedikit. Rasulullah Saw. memerintahkan kepada umatnya agar

al-Quran dibaca dengan lahjah Arab, yakni dengan ucapan yang fasih

karena al-Quran diturunkan dalam bahasa Arab.

Bukan hanya sekedar tartil saja dalam membaca al-Quran. Akan

tetapi lebih dari itu yaitu membacanya dengan lisan yang fasih. Fasih

adalah susunan kata-kata indah dan tidak terdapat didalamnya kejanggalan

dalam menyebutkan huruf.60

Adapun kefasihan berasal dari kata “fasih”

58 M. Qurais Shihab, Tafsir Surat-Surat Pendek Berdasarkan Urutan Turunnya Wahyu, hlm.

79

59 Yunus Hanis Syam, Mukjizat Membaca Al-Quran, (Yogyakarta: Mutiara Media, 2009),

hlm. 44

60 M. Shodiq, Kamus Istilah Agama, (Jakarta: Bonafida Cipta Pratama, 1991), hlm. 88

Page 41: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

28

mendapat awalan ke- dan akhiran -an, yang berarti lancar dan baik dalam

berbicara atau membaca.61

Dalam bahasa Arab kata fasih merupakan

perubahan bentuk masdar dari فبدخ ٸفخ فخ yang berarti menjadi

fasih.62

Berdasarkan pengertian tersebut fasih berkaitan dengan ucapan

lisan. Seseorang dapat dikatakan berhasil dalam membaca al-Quran apabila

ia dapat berbicara dan membaca dengan fasih, karena tidak semua orang

dalam pengucapan lisan itu sama. Sebagaimana firman Allah dalam QS. al

Qashash: 34

“ Dan saudaraku Harun dia lebih fasih lidahnya daripadaku, Maka

utuslah dia bersamaku sebagai pembantuku untuk membenarkan

(perkata-an)ku; Sesungguhnya aku khawatir mereka akan

mendustakanku".63

Dengan demikian, kefasihan membaca al-Quran adalah pembacaan

kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. yang dimulai

dari surat al-Fatihah sampai al-Nas dengan lisan yang lancar dan baik.

b. Dasar Membaca Al-Quran

Membaca merupakan ayat pertama dalam wahyu yang pertama kali

diturunkan, yaitu menyuruh manusia membaca dan menulis64

yang terdapat

dalam QS. al-Alaq: 1-5

61 Moh. E. Hasyim, Kamus Istilah Islam, (Bandung: Pustaka, 1987), hlm. 29

62 Ahmad Warson Al-Munawwir, Kamus Al-Munawwir, hlm. 1057

63 Departemen Agama RI, Al-Quran Dan Terjemah, hlm. 311

64 Inu Kencana Syafiie, Al-Qur‟an Dan Ilmu Administrasi, (Jakarta, PT. Rinieka Cipta, 2000),

hlm.1

Page 42: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

29

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,

Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan

Tuhanmulah yang Maha pemurah, yang mengajar (manusia) dengan

perantaran qalam (pena), Dia mengajar kepada manusia apa yang

tidak diketahuinya”.65

Arti iqra‟ yaitu perintah yang tidak hanya ditujukan kepada pribadi

Nabi Muhammad Saw. semata-mata, tetapi juga untuk manusia sepanjang

sejarah kemanusiaan. Sebab, realisasi perintah tersebut merupakan kunci

pembuka jalan kebahagiaan hidup dunia dan akhirat.66

Apabila manusia

ingin hidup bahagia dunia akhirat, maka harus membaca al-Quran. Di

samping itu, dengan membaca al-Quran akan menambah syiar Islam dan

juga mengandung manfaat bagi pembacanya.

Perintah membaca merupakan perintah yang berharga yang dapat

diberikan kepada umat manusia. Sebab, membaca merupakan jalan yang

mengantar manusia sampai derajat kemanusiaan yang sempurna, sehingga

tidak berlebihan jika dikatakan bahwa “membaca” adalah syarat utama

guna membangun peradaban dan pengetahuan.67

Membaca dan

mempelajarinya itulah yang mengantar orang-orang mukmin memperoleh

petunjuk dan berita gembira ( ٩٥٤إ٨٭ٹ٫ ٲثؽسٴ دٴ ).68

Nabi juga bersabda

dari Abu Umamah RA.:

65 Departemen Agama RI, Al-Quran Dan Terjemah, (Bandung: Diponegoro, 2006), hlm. 1304

66 M. Qurais Shihab, Membumikan Al-Qur‟an, (Bandung: Mizan, 1994), hlm.167

67 M. Qurais Shihab, Membumikan Al-Qur‟an, hlm. 170

68 M. Qurais Shihab, Tafsir Al-Misbah, (Bandung: Mizan, 2010), Jild X, hlm. 381

Page 43: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

30

ب٢ ٥ٷ ٥ٹٯ ٲظ٧٥ ٸٳ٢ : ددص٭ٷ أثٳ أ٨ب٨خ ا٤جب ـ٥ٵ ا٥٤ٯ ذ زظٳ٢ ا٥٤ٯ ظ٩

سآ٪ سءٲا ا٤ ـذبثٯ ا ب ٤أ ٹب٨خ ؼٹ ا٬ٯ ٸأرٷ ٸٳ٦ ا٤ (زٲاٮ ٨ع٧٥)

“Bacalah al-Quran bahwasanya ia kelak dihari kiamat akan menjadi

penolong bagi temannya (al-Quran)”.

c. Adab Membaca Al-Quran

Al-Quran sebagai wahyu yang turun dari Allah SWT kepada Nabi

Muhammad SAW. tentunya sangat dijaga dan dipelihara oleh umat Islam.

Membaca al-Quran tidak seperti membaca koran atau buku-buku lain yang

merupakan kalam atau perkataan manusia. Membaca al-Quran adalah

membaca firman-firman Allah dan berkomunikasi dengan-Nya, maka

seseorang membacanya seolah-olah berdialog dengan Tuhan. Oleh karena

itu, diperlukan adab yang sopan dihadapan-Nya.70

Imam al-Ghozali dalam kitabnya Ihya‟ Ulumuddin telah

mengklasifikasikan tentang adab kitb suci al-Quran menjadi dua bagian,

yaitu: adab batiniah dan lahiriah.

Untuk amalan yang termasuk amalan batiniah diperinci lagi menjadi

aktivitas untuk memahami kalimat, mengenal cara hati untuk membesarkan

nama Allah SWT, mencoba untuk menghadirkan hati di saat membaca

ayat-ayat hingga ke tingkat memperhalus, memperluas perasaan, hingga

membersihkan jiwa. Semuanya itu adab yang berkaitan dengan batiniah,

yaitu yang berhubungan dengan hati dan jiwa.71

69 Imam Muslim Ibn Hujjaj Al Qusyairi Al Yisabury, Shahih Muslim, (Bairut: Dar Al Kutub

Al AIamiah, 2008), Juz I, hlm. 147

70 Abdul Majid Khon, Praktikum Qira‟at, hlm. 38

71 Yunus Hanis Syam, Mukjizat Membaca Al-Quran, (Yogyakarta: Mutiara Media, 2009),

hlm. 36

Page 44: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

31

Adapun berkenaan dengan adab batiniah yang mesti harus diperhatikan

oleh umat Islam disaat membaca ayat-ayat al-Quran. Sebagaiman Al-Imam

Jalaluddin as-Suyuthi dalam kitab Al-Itqan yang menyatakan adab

membaca al-Quran itu diperinci sampai menjadi bebebrapa bagian,

diantaranya yaitu:

1. Mushafahah, Seorang murid sebelum membaca ayat-ayat al-Quran

terlebih dahulu berguru dengan seorang guru yang ahli dalam bidang

al-Quran secara langsung. Karena secara lahir Nabi Muhammad SAW.

belajar dengan Jibril secara langsung atau mushafahah pada saat setiap

turun ayat, meskipun secara subtansinya yang mengajarkannya adalah

Allah.72

2. Dalam keadaan suci (wudhu), karena membaca al-Quran merupakan

sebuah bentuk dzikir yang paling utama.73

3. Tempat yang suci, ini dimaksudkan untuk menjaga keagungan al-

Quran. Sebagai seorang muslim harus insaf bahwa ia merupakan kitab

yang di dalamnya berisi firman Allah SWT. Maka sudah selayaknya

membacanya pun harus di tempat yang suci.74

4. Niat membaca yang ikhlas, membaca al-Quran berniat ibadah karena

Allah semata untuk mencari ridha-Nya, bukan supaya dipuji orang.75

5. Menghadap kiblat

6. Bersiwak, membaca al-Quran itu seperti berdialog dengan Allah SWT.

Untuk itu, mulut harus bersih dan berbau segar.

7. Membaca ta‟awudz, QS. al Nahl: 98

72 Abdul Majid Khon, Praktikum Qira‟at, hlm. 38-39

73 „Ablah Jawwad Al-Harsyi, Kecil-Kecil Hafal Al-Quran, (Bandung: Hikmah, 2006), hlm. 58

74 Ahsin W. AL-Hafidz, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Quran, (Jakarta: Bumi Aksara,

2000), hlm. 32

75 Abdul Majid Khon, Praktikum Qira‟at, hlm. 40

Page 45: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

32

“Apabila kamu membaca Al Quran hendaklah kamu meminta

perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk.”76

8. Membaca basmalah pada permulaan surah kecuali surah At-Taubah,

dalam memulai baca al-Quran agar mendapatkan keberkahan dan

mengikuti Rasulullah selalu memulai bacaan awal surah dengan

basmalah.77

9. Membaca dengan tartil, yakni membaca al-Quran dengan perlahan-

lahan tidak terburu-buru dengan bacaan yang baik dan benar sesuia

dengan makhraj dan sifatnya. Sebagaiman firman Allah dalam QS. al-

Muzzammil: 4

“ ......... dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan”.78

10. Khusyu‟, yakni dengan merenung dan berusaha memahami bacaannya.

Sehingga al-Quran yang dibaca mempunyai pengaruh bagi

pembacanya. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Shad: 29

“Ini adalah sebuah Kitab yang kami turunkan kepadamu penuh

dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatNya dan

supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai

fikiran”.79

76 Departemen Agama RI, Al Quran dan Terjemah, hlm. 222

77 Abdul Majid Khon, Praktikum Qira‟at, hlm. 44

78 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemah, hlm. 458

79 Departemen Agama RI, Al Quran dan Terjemah, hlm. 363

Page 46: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

33

11. Memperindah suara, al-Quran adalah hiasan bagi suara, maka suara

yang bagus akan lebih menembus hati. Dengan suara yang indah dapat

menambah uslub-nya al-Quran.80

12. Benci untuk memutus bacaan al-Quran karena kalam Allah tidak bisa

dipengaruhi oleh perkataan orang.

13. Seyogyanya mendengarkan al-Quran dengan sebaik-baiknya, ketika

ada orang yang membacanya.

14. Berusaha untuk sujud pada ayat sajdah dalam al-Quran, karena Nabi

Muhammad Saw. juga melakukannya.

15. Disunahkan berdoa ketika mengkhatamkan al-Quranul karim.81

d. Indikator Kefasihan Membaca Al-Quran

Untuk mengetahui seseorang dapat membaca al-Quran dengan fasih

atau tidak, maka perlu adanya indikasi-indikasi kefasihan. Adapun indikator

kefasihan membaca al-Quran diantaranya adalah: makharijul huruf, sifatul

huruf, ahkamul huruf, tartil, dan waqf wa al-ibtida‟.

1. Makharijul Huruf

Makharijul huruf adalah tempat keluarnya huruf. Tempat

keluarnya huruf hijaiyah ada lima kelompok, yaitu:

a. Keluarnya dari rongga mulut ( ,ada satu mahkraj ,(٨ٳل ا٤جٳ

sedangkan hurufnya ada tiga, yaitu: ٲ , ٶ, أ .

b. Keluarnya dari tenggorokan ( memiliki tiga cabang (٨ٳل ا٤ذ٥

makhraj:

1. Tenggorokan bagoian atas, mengeluarkan bunyi huruf ء ٮ

2. Tenggorokan bagian tengah, mengeluarkan bunyi huruf ح

3. Tenggorokan bagian bawah, mengeluarkan bunyi huruf ر

80 Yunus Hanis Syam, Mukjizat Membaca Al-Quran, hlm. 40

81 „Ablah Jawwad Al-Harsyi, Kecil-Kecil Hafal Al-Quran, hlm. 60-62

Page 47: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

34

c. Keluar dari lidah ( Makhraj ini adalah makhraj pusat (٨ٳل ا٥٤عب٪

yang memiliki 10 cabang bagian lidah. Makhraj ini mengeluarkan

bunyi huruf: , ,س, ذ, ي, ش, ض, ؾ, د, ز, د, ن, ٪, ٢, ق, ٶ, غ, ط .

d. Keluarnya dari dua bibir (٨ٳل ا٤ؽزٹ٫). Makhraj ini juga makhraj

pusat yang memiliki dua cabang bagian:

1. Bibir tengah bagian bawah dan gigi bagian depan. Makhraj ini

mengeluarkan huruf .

2. Dua bibir secara bersamaan, Makhraj ini mengeluarkan huruf

.ة ٦

e. Keluarnya dari pangkal hidung (خٹؽٳ٦). Makhraj ini mengeluarkan

bunyi dengung (ghunnah) pada huruf 82ق .

2. Sifatul Huruf

Perlu diperhatikan bahwa, apabila makhraj adalah tempat

keluarnya huruf, maka sifat adalah karakrer pengeluaran itu dari tempat

keluarnya huruf.83

Menurut istilah sifatul huruf adalah tata cara yang

baru bagi huruf ketika sampainya pada makhraj.84

Sifat-sifat huruf

secara umum terbagi dua yaitu:

1. Sifat yang selalu melekat atau permanen ( Sifat .(ا٤فخ ا٩٤٭زمبدح

yang selalu melekat pada huruf dalam keadaan apapun, dan tak

boleh berpisah dari padanya sama sekali.85

Sifat-sifat ini berjumlah

17 huruf. Lima sifat diantaranya memiliki lawan karakter (10) dan

82 Ahmad Sham Madyan, Peta Pembelajaran Al-Quran, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008),

hlm. 110

83 Ahmad Sham Madyan, Peta Pembelajaran Al-Quran, hlm. 111

84 Syaikh Muhammad Mahmud, Hidaayatul Mustafid, (Semarang: Pustaka Alawiyyah, 1408

H), hlm. 24

85 Ikhya‟ Ulumuddin, Belajar Tajwid Makhraj Dan Sifat Huruf, (Surabaya: Kartika, 2003),

hlm. 37

Page 48: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

35

tujuh sifat yang lain, berdiri sendiri. Lima sifat yang saling

berlawanan itu adalah:

a. Samar (٩ط), yaitu huruf apabila diucapkan atau dimatikan

mengeluarkan nafas.86

Hams memiliki 10 huruf. Dalam rumus

Ibn Aljazari “ .“ذضٯ ؼخؿ ظ١ذ87

Lawan sifatnya adalah جٱس

(keras) yaitu: huruf apabila diucapkan atau dimatikan tidak

mengeluarkan nafas.88

Hurufnya ada 19 yang dirumuskan

dalam kalimat: ك جد و٥ت . ٧ ٲش٪ بزء ذٶ

b. Keras (ؼدح), yaitu huruf apabila diucapkan atau dimatikan

suaranya tertahan atau terhenti.89

Hurufnya ada 8 yang

dirumuskan dalam kalimat اجد ه ث١ذ.90

Lawan sifatnya adalah

yaitu: huruf apabila diucapkan atau dimatikan (lunak) زخٳح

suaranya terlepas atau masih berjalan dengan huruf itu.91

dan

ك ada 16, dalam rumus رٳظه Huruf .(sedang) رٳظه ش د خر

ؼدح adalah selain huruf زخٳح Sedang huruf-huruf ,ؼٳؾ شٶ ظبٮ

dan زخٳح .رٳظه yaitu: huruf yang apabila dimatikan atau

diucapkan suaranya antara tertahan dan terlepas.92

Hurufnya

ada 5 yang dirumuskan dalam kalimat ٩س ٫٤.93

86 Ikhya‟ Ulumuddin, Belajar Tajwid Makhraj Dan Sifat Huruf, hlm. 37

87 Syaikh Abul Khoir Syamsuddin, Matan Al Jazariyah, (Surabaya: Maktabah Said Bin Nasir,

tt), hlm. 10

88 Ikhya‟ Ulumuddin, Belajar Tajwid Makhraj Dan Sifat Huruf, hlm. 38

89 Ikhya‟ Ulumuddin, Belajar Tajwid Makhraj Dan Sifat Huruf, hlm. 38

90 Syaikh Abul Khoir Syamsuddin, Matan Al Jazariyah, hlm, 10

91 Ikhya‟ Ulumuddin, Belajar Tajwid Makhraj Dan Sifat Huruf, hlm. 39

92 Ikhya‟ Ulumuddin, Belajar Tajwid Makhraj Dan Sifat Huruf, hlm. 39

93 Syaikh Abul Khoir Syamsuddin, Matan Al Jazariyah, hlm, 10

Page 49: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

36

c. Naik (اظزالء), yaitu naiknya lidah bagian atas sehingga

menyentuh langit-langit pada saat pengucapan.94

Hurufnya ada

7 yang tergabung dalam rumus ه .خؿ ل95

Lawan sifat ini

adalah Ketika mengucapkan huruf, lidah turun .(terbuka) اظزب٢

ke dasar mulut.96

Hurufnya ada 22 yang dirumuskan dalam

kalimat ٯ اذظ٣ ؼ١بء ص٫٨ ٸجٳد دس .صجذ 97

d. Tertutup atau menempel (اوجب), yaitu menempelnya lidah pada

langit-langit atas tatkala pengucapan.98

Hurufnya ada 4 yang

dirumuskan dalam ـمى . Lawan sifat ini adalah ا٬زبح

(terbuka), ketika mengucapakan huruf, lidah merenggang dari

langit-langit mulut.99

Huruf-hurufnya ada 25 yang tergabung

dalam ٹش ٤ٯ ؼسة خ ص٠ب د .٫٨ اخر ٲجد ظ

e. Ringan (االذال), yaitu huruf yang terbaca ringan sebab keluar

dari lidah dan dua bibir.100

Huruf-hurufnya ada 6 terumuskan

dalam "س٫٨ ٤ت" .101

Selainnya adalah huruf-huruf) اـ٩بد

berat), yaitu huruf yang kurang cepat atau lamban ketika

terucap, karena keluarnya tidak dari ujung lidah atau ujung

vivir.102

Hurufnya ada 23 terumuskan dalam:

ٯ ٸذم خ اذٲ ـد ص ػ ظبخه جص

94 Ahmad Sham Madyan, Peta Pembelajaran Al-Quran, hlm. 112

95Syaikh Abul Khoir Syamsuddin, Matan Al Jazariyah, hlm, 10

96 Ikhya‟ Ulumuddin, Belajar Tajwid Makhraj Dan Sifat Huruf, hlm. 40

97 Ikhya‟ Ulumuddin, Belajar Tajwid Makhraj Dan Sifat Huruf, hlm. 40

98 Ahmad Sham Madyan, Peta Pembelajaran Al-Quran, hlm. 112

99 Ikhya‟ Ulumuddin, Belajar Tajwid Makhraj Dan Sifat Huruf, hlm. 42

100 Ahmad Sham Madyan, Peta Pembelajaran Al-Quran, hlm. 112

101 Syaikh Abul Khoir Syamsuddin, Matan Al Jazariyah, hlm, 11

102 Ikhya‟ Ulumuddin, Belajar Tajwid Makhraj Dan Sifat Huruf, hlm. 45

Page 50: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

37

2. Sifat yang tidak punya lawan ( ada 8 macam ,(ا٤فخ ٹس ا٩٤٭زمبدح

yaitu103

:

f. ا٤فٹس (bunyi peluit), yaitu suara tambahan yang keluar dari

antara kedua bibir atas dan bawah secara bersama-sama ketika

mengucapkan huruf. Hurufnya ada 3 macam, terumuskan

dalam ـصض.

g. ٥٥خ (memantul), artinya terjadinya suara goncangan di dalam

makhraj, ketika mengucapkan huruf dalam keadaan mati,

sekiranya terdengar pantulan suara yang kuat. Hurufnya ada 5

yang tergabung dalam .

h. ٤ٹ٫ (lunak), artinya mengeluarkan huruf dengan halus atau

lunak tanpa paksaan. Hurufnya ada dua yaitu ٲ dan ٶ .

i. اال٬ذسا (condong), huruf ketika terucap condong kearah

makhraj huruf yang lain. Hurufnya ada 2 yaitu ٢nad ز

j. ا٤ز١سٸس (pengulangan), pergetaran ketika pengucapan huruf ز.

k. ا٤زؽٷ (tersebar), yaitu tersebarnya napas dalm mulut sebelum

dikeluarkan huruf غ.

l. االظزىب٤خ (pemanjangan), yaitu suara ؾ memanjang dari

permulaan tapi lidah hingga penghabisan lidah atau

bersambung dengan makhraj ٢.

3. Ahkamul Huruf

Ruang lingkup ahkamul huruf dintaranya yaitu: nun sukun dan

tanwin, idgham, mim san nun tasydid, mim mati, lam ta‟rif, huruf

tafkhim dan qalqalah, dan huruf mad sebagaimana keterangan

sebelumnya.

103 Ikhya‟ Ulumuddin, Belajar Tajwid Makhraj Dan Sifat Huruf, hlm. 45-49

Page 51: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

38

4. Waqf dan ibtida‟

Dalam pembacaan al-Quran terdapat aturan dimana seorang

pembaca boleh atau wajib berhenti (waqaf), dan dimana ia bisa memulai

bacaannya kembali. Aturan-aturan (waqaf) ini ditetapkan agar seoarang

pembaca (qari‟) tidak merusak makna al-Quran, sebab pemberhentian

bacaan secara serampangan terkadang tidak hanya merusak makna,

namun dapat menyebabkan seseorang menjadi kafir atau murtad.104

Waqaf adalah menghentikan suara sesaat, pada akhir suatu frase al-

Quran, dengan mengambil napas dan niat untuk memulai bacaannya

lagi. Berikut adalah macam-macam waqaf:105

yaitu jika seorang qari‟ terpaksa ,(berhenti terpaksa) ئلزساز .1

menghentikan bacaannya karena lupa atau napasnya habis atau

udzur-udzur syar‟i yang lain. Terjadinya waqaf ini wajib

mengulang bacaannya lagi, dimana ia terhenti dan kemudian

menyambungnya kembali.

ئخزجبز .2 (berhenti untuk menguji), yaitu penghentian (waqaf) pada

bagian ayat-ayat tertentu untuk tujuan menguji seseorang yang

sedang belajar al-Quran. Waqaf seperti ini hanya diperbolehkan

jika dibutuhkan saja.

artinya menghentikan ,(berhenti sejenak untuk menunggu) ئ٬زبز .3

satu segi bacaan pada frase-frase al-Quran yang bisa dibaca lebih

dari satu segi baca saja, waqaf ini diperuntukkan sebagai langkah

pembacaan secara penuh (isti‟ab).106

٠ب .4 (cukup) yaitu waqaf pada akhir kalimat yang sempurna, tetapi

masih ada kaitan dengan kalimat setelahnya dari segi makna.

104 Ahmad Syams Madyan, Peta Pembelajaran Al Quran, hlm. 126

105 Ahmad Syams Madyan, Peta Pembelajaran Al Quran, hlm. 127-128

106Ahmad Syams Madyan, Peta Pembelajaran Al Quran, hlm. 127

Page 52: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

39

,ialah waqaf pada akhir kalimat yang sempurna (sempurna) رب٦ .5

yakni kalimat yang sudah tidak mempunyai kata dengan kalimat

berikutnya baik lafal atau maknanya.

,ialah waqaf yang kalimatnya sudah sempurna(waqaf baik) دع٫ .6

akan tetapi masih ada kaitannya dengan kalimat berikutnya dari

segi lafal dan makna.

ialah waqaf pada kalimat yang belum (waqaf tidak baik) جٹخ .7

sempurna, karena belum dapat dipahami artinya atau bisa

menimbulkan salah arti apabila diwaqafkan.107

Adapun ibtida‟ adalah memulai lagi bacaan setelah berhenti

(waqaf). Seorang qari‟ juga harus memperhatikan makna dalam

kalimat-kalimat al-Quran, sehingga ketika ia memulai lagi bacaannya,

makna-makna tersebut tetap terjaga108

5. Tartil

Tartil yaitu membaca dengan pelan, dan perlahan, serta

mengucapkan huruf dari makhrajnya dengan tepat.109

Pembacaan al-

Quran dengan tartil inilah yang digunakan sebagai standar baca dalam

setiap pembacaan al-Quran. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS.

Al-muzzammil: 4:

“ ........... dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan”.110

Nabi Muhammad Saw juga bersabda yang diriwayatkan oleh Abu

Daud r.a:

107 Abdul Majid Khon, Praktikum Qira‟at, hlm. 74

108 Abdul Majid Khon, Praktikum Qira‟at, hlm. 129

109 Said Abdul Adhim, Nikmatnya Membaca Al-Qur‟an, (Solo: Aqwam, 2010), hlm. 73

110 Departemen Agama RI, Al-Quran Dan Terjemah, hlm. 458

Page 53: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

40

جد ا٥٤ٯ ث٫ ٫ ٫ شز ـ٧ ث٫ ثٱد٤خ ب ٹب٪ ددص٭ٷ ٫ ظ ددص٭ب ٨عدد ددص٭ب ٸذٹٵ

ب٢ سآ٪ ٩سٲ ب٢ ٤فبدت ا٤ ٥ٹٯ ٲظ٧٥ ٸ ـ٥ٵ ا٥٤ٯ : ب٢ زظٳ٢ ا٥٤ٯ سأ ٲازر ا

ب سؤ ٭د آخس آٸخ ر ا٪ ٨٭ص٤ (زٲاٮ اثٳداٲٲد) ٲزر٣ ٩٠ب ٠٭ذ رسر٣ ٷ ا٤د٬ٹب

“Rasulullah bersabda: dikatakan kepada shahibul Quran (pembaca al-

Quran), bacalah, dan naikkanlah bacalah dengan tartil sebagaimana

engkau membacanya didunia, karena kedudukanmu adalah akhir ayat

yang engkau baca”.

e. Faktor yang Mempengaruhi Kefasihan Membaca Al-Quran

Berbicara masalah membaca al-Quran, tentunya tidak bisa lepas

dengan yang namanya belajar. Sebab membaca itu merupakan bagian dari

proses belajar. Belajar sebagai proses atau aktivitas disyaratkan banyak

sekali hal-hal faktor-faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

banyak jenisnya, tetapi dapat digolongakan menjadi dua golongan saja, yaitu

faktor internal dan eksternal.

1. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri

individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu. Faktor internal

ini meliputi:

a. Faktor Fisiologi

Faktor fisiologi adalah faktor-faktor yang berhubungan kondisi

fisik individu.112

Faktor-faktor ini dibedakan menjadi dua macam,

pertama, keadaan tonos jasmani. Proses belajar seseorang akan

terganggu jika kesehatan seseorang terganggu, selain itu ia akan

cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk jika

badannya lemah, kurang darah ataupun ada gangguan-gangguan

111 Imam Abi Daud Sulaiman Bin Syu‟ab Al Sajistani, Sunan Abi Daud, (Kairo: Dar Ibn

Haitsam, 2007 ), Juz I, hlm. 295

112 Baharuddin, Teori Belajar Dan Pembelajaran, hlm. 19

Page 54: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

41

kalainan-kelainan fungsi alat inderanya serta tubuhnya.113

Oleh

karena keadaan tonos jasmani sangat mempengaruhi proses belajar,

maka perlu ada usaha untuk menjaga jasmani. Kedua, keadaan fungsi

jasmani atau fisiologi. Selama proses belajar berlangsun, peran fungsi

fisiologi pada tubuh siswa sangatlah mempengaruhi hasil belajar,

terutama pancaindra.114

Keadaan tubuh yang cacat dapat

mengganggu belajar siswa.

b. Faktor Psikologi

Faktor psikologi adalah keadaan psikologi seseorang yang dapat

mempengaruhi proses belajar.115

Beberapa faktor psikologi yang

utama mempengaruhi proses belajar diantaranya:

1. Intelegensi Siswa

Kecerdasan merupakan faktor psikologis yang paling

penting dalam proses belajar siswa, karena itu menentukan

kualitas belajar siswa. Semakin tinggi tingkat intelegensi

seseorang individu, semakin besar peluang individu tersebut

meraih sukses dalam belajar. Sebaliknya, semakin rendah tingkat

intelegensi individu, semakin sulit individu itu mencapai

kesuksesan belajar.116

Oleh karena itu, seseorang perlu

bimbingan belajar dari orang lain (terutama guru).

2. Sikap

Sikap adalah gejala interval yang berdimensi afektif berupa

kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang

relatif tetap terhadap objek orang, barang, dan sebagainya baik

113 Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT. Rinieka Cipta,

2010), hlm. 54-55

114 Baharuddin, Teori Belajar Dan Pembelajaran, hlm. 19

115 Baharuddin, Teori Belajar Dan Pembelajaran, hlm. 20

116 Baharuddin, Teori Belajar Dan Pembelajaran, hlm. 20-21

Page 55: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

42

secara positif maupun negatif.117

Sikap siswa dalam belajar dapat

dipengaruhi oleh perasaan senang atau tidak senang pada

performa guru, pelajaran, atau lingkungan sekitarnya. Dengan

profesionalitas, seorang guru akan berusaha memberikan yang

terbaik bagi siswanya, sehingga membuat siswa dapat mengikuti

pelajaran dengan senang dan tidak menjemukan.

3. Minat

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk

memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.118

Tidak

hanya minat seseorang anak terhadap status pelajaran timbul

kesulitan belajar. Belajar yang tidak ada minatnya mungkin tidak

sesuai dengan bakatnya, tidak sesuai dengan kebutuhan, tidak

sesuai dengan kecakapan, tidak sesuai dengan tipe-tipe khusus

anak banyak menimbulkan problema pada dirinya. Karena itu

pelajaran pun tidak pernah terjadi proses dalam otak, akibatnya

timbul kesulitan.119

4. Bakat

Bakat adalah potensi atau kecakapan dasar yang dibawa

sejak lahir. Setiap individu memiliki bakat yang berbeda-beda.120

Bakat merupakan kemampuan seseorang yang menjadi salah satu

komponen yang diperlukan dalam proses belajar seseorang.

Apabila bakat seseorang sesuai dengan bidang yang sedang

117 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 132

118 Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, hlm. 57

119 Abu Ahmadi Dan Widodo Supriyadi, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Rinieka Cipta,

2004), hlm. 83

120 Abu Ahmadi Dan Widodo Supriyadi, Psikologi Belajar, hlm. 83

Page 56: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

43

dipelajari, maka bakat itu akan mendukung proses belajarnya

sehingga ia lebih giat lagi dalam belajarnya.121

5. Motivasi

Motivasi adalah keinginan atau dorongan untuk belajar.122

Dalam proses belajar haruslah diperhatikan apa yang dapat

mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik atau padanya

mempunyai motif untuk berpikir dan memusatkan perhatian.123

Dari sudut sumbernya motivasi dibagi dua, yaitu: intrinsik dan

ekstrinsik.124

Pertama, Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan

yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat

mendorongnya melakukan tindakan belajar. Kedua, motivasi

ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang datang dari luar individu

siswa yang juga mendorongnya untuk melakukan kegiatan

belajar.125

Motivasi dapat menentukan baik tidaknya dalam

mencapai tujuan semakin besar motivasinya akan semakin besar

kesuksesan belajarnya. Sebaliknya motivasinya yang lemah,

perhatiannya tidak tertuju pada pelajaran, akibatnya banyak

mengalami kesulitan belajar.126

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri individu

dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu. Faktor eksternal dapat

digolongkan menjadi dua golongan, yaitu:127

121 Baharuddin, Teori Belajar Dan Pembelajaran, hlm, 25

122 Sardiman, Interaksi Dan Motivasi Belajar-Mengajar, hlm. 40

123 Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, hlm. 58

124 Baharuddin, Teori Belajar Dan Pembelajaran, hlm, 23

125 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, hlm. 153

126 Abu Ahmadi Dan Widodo Supriyadi, Psikologi Belajar, hlm. 83

127 Baharuddin, Teori Belajar Dan Pembelajaran, hlm, 26-28

Page 57: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

44

a. Lingkungan Sosial

1. Lingkungan sosial keluarga. Lingkungan ini sangat

mempengaruhi kegiatan belajar. Ketegangan keluarga, sifat-sifat

orang tua, demografi keluarga (letak rumah),128

pengelolaan

keluarga, semuanya dapat memberi dampak terhadap belajar

siswa. Hubungan antara anggota keluarga, orang tua, anak,

kakak, adik, yang harmonis akan membantu siswa melaksanakan

aktivitas belajar yang baik.129

2. Lingkungan sosial masyarakat. Kondisi lingkungan masyarakat

tempat tinggal siswa akan mempengaruhi belajar siswa.

Lingkungan yang kumuh, banyak pengangguran dan anak

terlantar juga dapat mempengaruhi aktivitas belajar siswa.130

3. Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi, dan

teman-teman sekelas dapat mempengaruhi proses balajar siswa.

Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi

motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik di sekolah.131

b. Lingkungan Non-sosial

1. Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, tidak

panas dan tidak dingin, sinar tidak terlalu silau, atau tidak gelap,

suasana yang sejuk dan tenang.132

Lingkungan alamiah tersebut

merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas

belajar siswa.

2. Faktor instrumental, yaitu perangkat belajar yang dapat

digolongkam dua macam, pertama hardware, seperti gedung

128 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, hlm. 135

129 Baharuddin, Teori Belajar Dan Pembelajaran, hlm, 27

130 Baharuddin, Teori Belajar Dan Pembelajaran, hlm, 27

131 Baharuddin, Teori Belajar Dan Pembelajaran, hlm, 26

132 Baharuddin, Teori Belajar Dan Pembelajaran, hlm. 27

Page 58: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

45

sekolah, alat-alat belajar, fasilitas belajar, lapangan olahraga, dan

sebagainya. Kedua software, seperti kurikulum sekolah,

peraturan-peraturan sekolah, dan buku pelajaran.133

3. Faktor materi pelajaran (yang diajarkan ke siswa), faktor ini

hendaknya disesuaikan dengan usia perkembangan siswa, begitu

juga dengan metode mengajar guru, disesuaikan dengan kondisi

perkembangan siswa. Dengan demikian, guru harus menguasai

materi pelajaran dan berbagai metode mengajar yang dapat

diterapkan sesuai dengan kondisi siswa.134

4. Hubungan antara Tingkat Hafalan dan Kefasihan Membaca Al-Quran

Ingatan sangat penting dalam kehidupan manusia karena ia berfungsi

sebagai pelengkap dalam berpikir karena pemikir-pemikir yang baik adalah

orang-orang yang telah belajar untuk mengingat kembali pengalaman-

pengalamannya. Dengan adanya kemampuan untuk mengingat pada sesuatu

berarti adanya suatu indikasi bahwa seseorang mampu menerima, menyimpan,

dan dan memunculkan kembali dari sesuatu yang pernah dialaminya.

Dalam proses belajar mengajar, para siswa membutuhkan ingatan yang

kuat untuk menyerap serta menghafal pelajaran-pelajaran, dengan adanya

ingatan yang kuat siswa dengan akan mudah menerima dan menyimpan serta

menarik kembali dalam stimulus. Namun, sebuah hafalan tidak akan bertahan

lama, bahkan tidak berarti, jika tidak disertai dengan pemahaman yang

memadai mengenai item pengetahuan yang dihafalkan tersebut. Oleh karena

itu, dalam menghafal diperlukan adanya upaya memahami arti, signifikansi,

dan relevansi item yang dihafal itu dengan item lainnya.

133 Baharuddin, Teori Belajar Dan Pembelajaran, hlm, 27

134 Baharuddin, Teori Belajar Dan Pembelajaran, hlm. 28

Page 59: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

46

Membaca al-Quran merupakan satu aktivitas ibadah dengan satu tujuan,

yakni mendekatkan diri kepada-Nya. Untuk itu, dalam membacanya tidak asal

membaca saja. Akan tetapi membacanya harus didasari oleh ilmu tajwid (ilmu

yang mempelajari cara baca al-Quran secara tepat makharijul huruf, sesuai

dengan sifatul huruf, dan mengetahui dimana harus waqaf (berhenti), dan

dimana harus memulai bacaannya kembali (ibtida‟).135

Agar lebih mudah

memahami ilmu tersebut, maka dianjurkan atau bahkan diwajibkan untuk

menghafal nadzam-nadzam tersebut.

Oleh karena itu, kemampuan menghafal sangatlah penting bagi santri

dalam rangka mewujudkan keinginan untuk memahami materi pelajaran yang

ada di Madrasah, yang kemudian diaplikasikan dalam bentuk membaca al-

Quran yang fasih. Sebab kemampuan menghafal merupakan proses psikis,

maka keberhasilan belajar menghafal banyak ditentukan individu itu sendiri.

Salah satu tujuan pembelajaran adalah menumbuhkan kemampuan untuk

meretensi materi pelajaran sama seperti materi yang diajarkan, untuk itu,

mengingat termasuk kategori proses kognitif yang tepat.

Dengan pemaparan tersebut menunjukkan adanya hubungan yang

signifikan, yakni jika tingkat hafalan santri semakin tinggi, maka semakin

baik atau fasih pula santri membaca al-Quran. Begitu pula sebaliknya jika

semakin rendah tingkat hafalan santri, maka semakin buruk pula santri

membaca al-Quran.

C. Rumusan Hipotesis

Dengan memperhatikan penjelasan di atas, maka perlu ada suatu

penenlitian, termasuk penelitian ini diajukan sebuah hipotesis agar penelitian

ini lebih terarah dan memberikan tujuan dengan tegas, maka perlu adanya

hipotesis. Hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban sementara dari suatu

135 Ahmad Sham Madyan, Peta Pembelajaran Al-Qur‟an, (Yogyakatrta: Pustaka Pelajar, 2008),

hlm. 106

Page 60: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

47

penelitian yang harus diuji kebenarannya dengan jalan riset.136

Demikian

pula dikatakan Sumadi Suryadi, bahwa hipotesis adalah jawaban sementara

terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih harus diuji secara

empiris.137

Berdasarkan teori di atas, maka dalam penelitian ini penulis mengajukan

hipotesis yaitu terdapat hubungan antara tingkat hafalan Syifaul Janan dan

kefasihan membaca al-Quran. Artinya semakin tinggi tingkat hafalan nadzam,

maka semakin baik pula kefasihan membaca al-Quran. Begitu pula sebaliknya

semakin rendah tingkat hafalan nadzam, maka semakin buruk pula kefasihan

membaca al-Quran.

Mengingat bahwa hipotesis adalah jawaban sementara yang masih

dipertanyakan, maka penulis akan melakukan pengkajian lebih lanjut untuk

membuktikan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak sesuai data yang

terkumpul secara empiris.

136 Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial, (Bandung: Mandar Maju, 1990), hlm.

78

137 Sumadi Suryadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), hlm. 21

Page 61: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

48

BAB III

METODE PENELITIAN

Metodologi berasal dari bahasa Yunani yaitu: methodos dan logos, methodos

berarti logika, suatu disiplin yang berhubungan dengan metode, peraturaan, kaidah

yang diikuti dalam ilmu pengetahuan,1 dan logos berarti ilmu. Dengan demikian

metodologi adalah suatu disiplin ilmu yang berhubungan dengan kaídah yang diikuti

dalam ilmu pengetahuan. Menurut Ibnu Hadjar metologi adalah cara-cara yang

digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisa data, dikembangkan untuk

memperoleh pengetahuan dengan menggunakan prosedur dan reliabel dan

terpercaya.2

Secara umum bab ini membahas metodologi yang digunakan dalam penelitian

yang dilakukan di Madrasah Diniyyah Salafiyyah Futuhiyyah Mranggen pada tahun

ajaran 2010-2011. Metodologi ini antara lain membahas tentang jenis penelitian,

tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel, variabel dan indikator, teknik

pengumpulan data, dan teknik analisis data.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), penelitian ini

dipergunakan untuk memperoleh data kongrit yang terjadi di lapangan, dengan

menggunakan correlation research, yang bertujuan untuk mendeteksi sejauh

mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada suatu

atau lebih faktor lain pada koefisien korelasi.3 Metode penelitian korelasi

1 Komaruddin dkk, Kamus Istilah Karya Tulis Ilmiah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hlm. 152

2 Ibnu Hadjar Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif Dalam Pendidikan, (Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada, 1996), hlm. 10

3 Jalaluddin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,

1995), hlm. 38

Page 62: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

49

(correlation research) ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel

bebas (independen), yaitu tingakat hafalan Syifaul Janan, dan variabel terikat

(dependen), yaitu kefasihan membaca al-Quran.

B. Tempat dan Waktu

Tempat yang penulis gunakan dalam penelitian yang berjudul “Korelasi

antara Tingkat Hafalan Syifaul Jannan dan Kefasihan Membaca Al-Quran” ini

dilaksanakan di MDS Futuhiyyah Mranggen yang terletak di Jl. Suburan Barat

Mranggen Demak.

Penelitian ini dilakukan pada santri kelas I’dad MDS Futuhiyyan Mranggen

tahun ajaran 2010-2011, sedangkan penelitian dilakukan selama 20 hari, yaitu

pada tanggal 29 Mei sampai dengan 17 Juni 2011.

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.4 Ibnu Hadjar

mendefinisikan populasi sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.5 Sedangkan sampel

adalah kelompok besar individu yang mempunyai karakteristik umum yang

sama.6

4 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,

2006), hlm. 130

5 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

(Bandung; Alfabet : 2007), hlm. 117

6 Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif Dalam Pendidikan, (Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada, 1996), hlm. 133

Page 63: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

50

Suharsimi Arikunto memberikan ketentuan atau patokan apabila subyeknya

kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan

penelitian populasi. Jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10 – 15 %

atau 20 – 25 % atau lebih.7

Adapun jumlah keseluruhan santri kelas I’dad MDS Futuhiyyah tahun

ajaran 2010-2011 adalah berjumlah 65 santri. Meliputi santri kelas I’dad A

berjumlah 35, dan santri kelas I’dad B berjumlah 30. Oleh karena jumlah

keseluruhan santri kelas I’dad MDS Futuhiyyah kurang dari 100, maka sampel

yang penulis ambil adalah semua jumlah santri yakni 65 santri. Dengan demikian,

maka penelitian ini termasuk penelitian populatif.

D. Variabel dan Indikator

Variabel dapat diartikan sebagai sesuatu yang menjadi obyek penelitian.8

Sering pula dinyatakan variabel penelitian sebagai faktor yang berperan dalam

peristiwa atau gejala yang akan diteliti.9 Dalam penelitian ini ada dua variabel

yaitu: pertama, variabel bebas (independen), yaitu variabel yang mempengaruhi.

Kedua, variabel terikat (dependen), yaitu ubahan terikat yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat dari adanya pengaruh variabel independent.10

Untuk

memberikan gambaran yang jelas, maka perlu dijelaskan tentang variabel-variabel

dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu:

a. Tingkat hafalan Syifaul Janan sebagai variabel bebas (X) dengan indikator

sebagai berikut:

1. Kelancaran hafalan

2. Kejelasan hafalan

3. Jumlah hafalan

7 Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif Dalam Pendidikan, hlm. 112

8 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, hlm. 116

9 Sumardi Suryabrata, Metode Penelitian, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010), hlm. 72

10 Husaini Usman, Metodologi Penelitian Social, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hlm. 9-10

Page 64: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

51

b. Kefasihan membaca al-Quran sebagai variabel terikat (Y) dengan indikator

sebagai berikut:

1. Masalah tempat keluarnya huruf (Makharij al-huruf)

2. Masalah cara pengucapan huruf (Sifat al-huruf)

3. Masalah hukum-hukum bacaan huruf (Ahkam al-huruf)

4. Masalah memulai dan menghentikan bacaan (Ahkam al-Waqf wa al-

Ibtida’)

5. Tartil

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara atau jalan yang digunakan oleh

peneliti untuk mengumpulakan data dalam penelitian. Adapun teknik yang

digunakan untuk mengumpulkan data yaitu:

a. Metode observasi

Metode observasi ialah suatu penyelidikan yang dilakukan secara

sistematik dan sengaja diadakan dengan menggunakan alat indera (mata)

terhadap kejadian-kejadian yang langsung ditangkap pada waktu kejadian itu

terjadi.11

Observasi ini dilakukan untuk mengamati, memperhatikan keaktifan

dan partisipasi santri kelas I’dad di MDS Futuhiyyah Mranggen Demak.

b. Metode tes

Tes adalah alat pengukuran berupa pertanyaan, perintah, dan petunjuk

yang ditujukan kepada testee untuk mendapatkan responden sesuai dengan

petunjuk itu.12

Tes juga merupakan salah satu kegiatan dalam mengevaluasi

pencapaian belajar peserta didik. Dalam pelaksanaannya tes dibagi menjadi

11 Bimo Walgito, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, (Yogyakart: Andi Offset, 1995), hlm.

49

12 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hlm.

32

Page 65: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

52

dua yaitu: tes tulis dan lisan. Tes lisan ini termasuk tes verbal ialah tes yang

soal dan jawabannya menggunakan lisan.13

Menurut W.S. Winkel tes lisan

yaitu pertanyaan atau jawaban yang disampaikan secara lisan.14

Tes lisan inilah yang penulis gunakan untuk mengukur tingkat hafalan

nadzam Syifaul Janan dan kefasihan membaca al-Quran santri kelas I’dad

MDS Futuhiyyah Mranggen tahun ajaran 2010-2011.

F. Teknik Analisis Data

Setelah semua data tersedia, maka langkah selanjutnya adalah analisis data

atau pengolahan data. Di dalam menganalisis data hasil penelitian, peneliti

menggunakan beberapa tahapan, yaitu:

1. Analisis Pendahuluan

Dalam analisis ini data yang diperoleh dari hasil tes dimasukkan ke

dalam tabel dan diberi nilai pada setiap item jawaban responden yaitu dengan

mengubah data menjadi angka-angka kuantitatif. Analisis ini mencari

gambaran tentang hubungan antara tingkat hafalan Syifaul Jannan dan

kefasihan membaca al-Quran santri kelas I’dad MDS Futuhiyyah Mranggen

melalui tes lisan (untuk tingkat hafalan Syifaul Jannan) dan tes praktek (untuk

kefasihan membaca al-Quran).

Dalam analisis ini data dari masing-masing variabel akan ditentukan:

1. Penilaian

Pengolahan tes lisan dan tes praktek yang penulis lakukan dengan

penilaian pada tiap item dari beberapa soal dengan menggunakan standar

sebagai berikut:

13 M. Chabib Thoha, Teknik Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1991),

hlm. 59

14 W. S. Winkel, Psikologi Belajar Dan Evaluasi Belajar, (Jakarta: PT. Gramedia, 1986), hlm.

106

Page 66: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

53

a. Untuk kategori sangat baik diberi skor 4

b. Untuk kategori baik diberi skor 3

c. Untuk kategori cukup baik diberi skor 2

d. Untuk kategori tidak baik diberi skor 1

2. Mencari mean atau rata-rata dari masing-masing variabel, agar dapat

ditetapkan kategori dan kriterianya. Rumus yang digunakan untuk

mencari mean adalah sebagai berikut:

Unutk variabel X: N

xM

Untuk variabel Y: N

yM

3. Menentukan interval kategori, agar dapat menetapkan kualitas data.

kategoribanyaknya

LHi

_

1

2. Analisis Uji Hipotesis

Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan.

Pada analisis ini dilaksanakan perhitungan melalui tabel distribusi dari

analisis pendahuluan. Adapun analisis uji hipotesis dilaksanakan dengan

menggunakan analisis statistik dan teknik korelasi product moment dengan

rumus sebagai berikut:

2

2

2

2

N

yy

N

xx

N

yxxy

rxy

Keterangan:

xyr : Koefisien korelasi antara variabel x dan y

N : Banyak responden

Page 67: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

54

yx : Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

x : Jumlah seluruh niali x

y : Jumlah seluruh nilai y

3. Analisis Lanjut

Dalam analisis ini menginterpretasikan hasil yang diperolehnya akan

diketahui ada tidaknya hubungan yang signifikan antara tingkat hafalan

Syifaul Janan dan kefasihan membaca al-Quran santri. Dari perhitungan

menggunakan rumus di atas, maka dapat diketahui hasilnya (ro), dengan

membandingkan nilai hasil korelasi dengan nilai tabel korelasi product

moment, sehingga ada dua kemungkinan, yaitu:

a. Jika ro lebih besar dari rt pada taraf 1 % atau 5 %, maka hipotesis

penelitian diterima.

b. Jika ro lebih kecil dari rt pada taraf 1 % atau 5 %, maka hipotesis

penelitian ditolak.

Page 68: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

55

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian

Untuk menjaring data tentang tingkat hafalan Syifaul Janan dan data

kefasihan membaca al-Quran santri kelas I’dad MDS Futuhiyyah Mranggen

Demak tahun ajaran 2010-2011 diperoleh dengan menggunakan tes lisan.

Adapun cara memperoleh data tentang tingkat hafalan Syifaul Janan yaitu

dengan langkah memberikan 15 item soal lisan dilontarkan kepada responden

dengan sistem penilaiannya adalah sebagai berikut:

1. Alternatif jawaban sempurna diberi skor 4

2. Alternatif jawaban belum sempurna diberi skor 3

3. Alternatif jawaban kurang sempurna diberi skor 2

4. Alternatif jawaban tidak sempurna diberi skor 1

Dengan cara penilaian tersebut di atas dapat dimungkinkan perolehan nilai

maksimalnya adalah 100, apabila seluruh soal dijawab sempurna oleh responden.

Dan dapat dimungkinkan pula perolehan nilai minimal adalah 0 (nol), apabila soal

tidak bisa dijawab oleh responden.

Sedangkan untuk menjaring data tentang kefasihan membaca al-Quran santri

kelas I’dad yaitu dengan langkah meminta santri melakukan praktik membaca

ayat al-Quran satu persatu pada ayat al-Quran yang telah ditentukan oleh peneliti,

kemudian peneliti menilai secara detail praktek membaca al-Quran santri dengan

memperhatikan lima indikator, yaitu: makharijul huruf, sifatul huruf, tajwid, tartil,

dan waqfu wal ibtida’.

Dari hasil sistem penelitian sebagaimana ketentuan di atas, hasilnya dapat

ditabulasikan ke dalam sub variabel. Pentabulasian ini dimaksudkan untuk

memudahkan dalam menghitung korelasi dari masing-masing variabel tersebut.

Adapun hasil penilaian pada dua variabel penelitian tersebut lebih jelasnya

dapat dilihat pada pemaparan data berikut ini:

Page 69: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

56

1. Data Nilai Tentang Tingkat Hafalan Syifaul Janan

Data variabel ini diambil dari nilai tes lisan oleh guru mata pelajaran

tajwid. Untuk menentukan nilai kuantitatif tingkat hafalan Syifaul Janan

santri kelas I’dad adalah dengan menjumlah skor nilai tes lisan dari

responden, agar lebih jelas maka dapat dilihat tabel sebagai berikut:

Tabel 4.1

Data Nilai Tingkat Hafalan Syifaul Janan

NO Testee X NO Testee X

1 001 50 34 034 30

2 002 90 35 035 100

3 003 70 36 036 100

4 004 100 37 037 100

5 005 80 38 038 50

6 006 90 39 039 60

7 007 100 40 040 70

8 008 90 41 041 100

9 009 80 42 042 80

10 010 80 43 043 40

11 011 30 44 044 50

12 012 60 45 045 70

13 013 80 46 046 90

14 014 50 47 047 50

15 015 100 48 048 50

16 016 40 49 049 100

17 017 80 50 050 80

18 018 50 51 051 90

19 019 30 52 052 100

20 020 90 53 053 90

21 021 60 54 054 80

22 022 100 55 055 100

23 023 90 56 056 90

24 024 80 57 057 40

25 025 70 58 058 100

26 026 100 59 059 50

27 027 100 60 060 100

28 028 60 61 061 70

29 029 60 62 062 100

Page 70: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

57

30 030 90 63 063 100

31 031 80 64 064 90

32 032 50 65 065 80

33 033 90 Jumlah ∑x=4970

Berdasarkan tabel tentang tingkat hafalan Syifaul Janan santri kelas

I’dad MDS Futuhiyyah, kemudian dianalisis sebagai berikut:

1. Mencari Interval Nilai

Untuk mencari interval nilai dan menentukan kualifikasi digunakan

rumus sebagai berikut:

i

R10 → 20 dimana R = H – L + 1

Dengan Keterangan: R = H – L + 1

R : Range = 100 – 30 + 1

i : interval = 71

H : Nilai Tertinggi i

R10 → 20

L : Nilai Terendah = 7

71= 10,14 dibulatkan menjadi 10

2. Mencari Rata-Rata (Mean)

Tabel 4.2

Interval Nilai Tingkat Hafalan Syifaul Janan

Interval f x fx

94 – 100 17 97 1649

87 – 93 12 90 1080

79 – 86 11 83 913

72 – 78 0 75 0

65 – 71 5 68 340

58 – 64 5 61 305

50 – 57 9 54 486

43 – 49 0 46 0

36 – 42 3 39 117

29 – 35 3 32 96

∑x=4986

Page 71: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

58

Untuk mengetahui kategori nilai di atas, terlebih dahulu dicari

mean atau rata-rata dan mencari interval untuk menentukan kualifikasinya

seperti berikut:

N

xM

76,4665

4970

Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa mean atau rata-rata

tingkat hafalan Syifaul Janan santri kelas I’dad MDS Futuhiyyah

Mranggen Demak tahun ajaran 2010-2011 adalah 76,46.

3. Kualifikasi Variabel

Setelah diketahui nilai rata-rata tingkat hafalan Syifaul Janan santri

kelas I’dad, kemudian hasil ini dicocokkan pada tabel kualitas variabel

sebagai berikut:

kategoribanyaknya

LHi

_

1

4

130100 i

5,174

71i

Tabel 4.3

Kualitas Variabel Tingkat Hafalan Syifaul Janan

Interval Kategori Mean Kesimpulan

82,5 – 100 Baik sekali

64 – 81, 5 Baik 76,46 Baik

45,5 – 63 Cukup

27 – 44,5 Kurang

Melihat dari tabel kualitas tingkat hafalan Syifaul Janan santri kelas

I’dad MDS Futuhiyyah Mranggen Demak tahun ajaran 2010-2011,

menunjukkan bahwa tingkat hafalan Syifaul Janan santri kelas I’dad dalam

kategori “baik”. Hal ini terlihat dari rata-rata proses yaitu 76,46 sesuai dengan

Page 72: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

59

tabel di atas dalam interval 64 – 81,5. Maka tingkat hafalan Syifaul Janan

santri kelas I’dad berada dalam kategori “baik”.

2. Data Nilai Tentang Kefasihan Membaca Al-Quran

Data variabel ini diambil dari nilai tes lisan oleh guru mata pelajaran

tajwid. Untuk menentukan nilai kuantitatif kefasihan membaca al-Quran

santri kelas I’dad adalah dengan menjumlah skor nilai tes lisan dari

responden, agar lebih jelas maka dapat dilihat tabel sebagai berikut:

Tabel 4.4

Data Nilai Kefasihan Membaca Al-Quran

NO Testee Y NO Testee Y

1 001 60 34 034 45

2 002 75 35 035 90

3 003 50 36 036 100

4 004 90 37 037 95

5 005 70 38 038 50

6 006 80 39 039 70

7 007 95 40 040 95

8 008 85 41 041 90

9 009 60 42 042 100

10 010 45 43 043 50

11 011 60 44 044 65

12 012 35 45 045 55

13 013 95 46 046 85

14 014 50 47 047 90

15 015 85 48 048 50

16 016 50 49 049 85

17 017 60 50 050 40

18 018 40 51 051 90

19 019 90 52 052 95

20 020 40 53 053 90

21 021 45 54 054 80

22 022 100 55 055 95

23 023 60 56 056 85

24 024 55 57 057 55

25 025 90 58 058 90

26 026 90 59 059 40

27 027 100 60 060 95

Page 73: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

60

28 028 35 61 061 85

29 029 45 62 062 90

30 030 90 63 063 90

31 031 40 64 064 95

32 032 35 65 065 40

33 033 90 Jumlah ∑y=4660

Berdasarkan tabel tentang kefasihan membaca al-Quran santri kelas

I’dad MDS Futuhiyyah Demak tahun ajaran 2010-2011, kemudian dianalisis

sebagai berikut:

1. Mencari Interval Nilai

Untuk mencari interval nilai dan menentukan kualifikasi digunakan

rumus sebagai berikut:

i

R10 → 20 dimana R = H – L + 1

Dengan Keterangan:

i : Lebar interval R = H – L + 1

R : Range =100 – 35 + 1

H : Nilai Tertinggi = 66

i

R10 → 20

L : Nilai Terendah = 6

66= 11

2. Mencari Rata-Rata (Mean)

Tabel 4.5

Interval Nilai Kefasihan Membaca Al-Quran

Interval f x fx

95 – 100 12 97,5 1170

89 – 94 14 91,5 1281

83 – 88 6 85,5 513

77 – 82 2 79,5 159

71 – 76 1 73,5 73,5

65 – 70 3 67,5 202,5

59 – 64 5 61,5 307,5

53 – 58 3 55,5 166,5

Page 74: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

61

47 – 52 6 49,5 297

41 – 46 4 43,5 174

35 – 40 9 37,5 337,5

4681,5

Untuk mengetahui kategori nilai di atas, terlebih dahulu dicari mean

atau rata-rata dan mencari interval untuk menentukan kualifikasinya

seperti berikut:

N

yM

69,7165

4660

Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa mean atau rata-rata

kefasihan membaca al-Quran nilai rata-rata santri kelas I’dad, santri kelas

I’dad MDS Futuhiyyah Mranggen Demak tahun ajaran 2010-2011 adalah

71,69.

3. Kualifikasi Variabel

Setelah diketahui kefasihan membaca al-Quran nilai rata-rata santri

kelas I’dad, kemudian hasil ini dicocokkan pada tabel kualitas variabel

sebagai berikut:

kategoribanyaknya

LHi

_

1

4

135100 i

5,164

66i

Tabel 4.6

Kualitas Variabel Kefasihan Membaca Al-Quran

Interval Kategori Mean Kesimpulan

83,5 – 100 Baik sekali

66 – 82, 5 Baik 71,69 Baik

48,5 – 65 Cukup

31 – 47,5 Kurang

Page 75: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

62

Melihat dari tabel kualitas kefasihan membaca al-Quran santri kelas

I’dad Demak tahun ajaran 2010-2011, menunjukkan bahwa kefasihan

membaca al-Quran santri kelas I’dad MDS Futuhiyyah Mranggen dalam

kategori “baik”. Hal ini terlihat dari rata-rata proses yaitu 71,69 sesuai

dengan tabel di atas dalam interval 66 – 82,5. Maka kefasihan membaca

al-Quran santri kelas I’dad berada dalam kategori “baik”.

B. Pengujian Hipotesis

1. Analisis Pendahuluan

Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk mengolah data yang terkumpul

baik dari data variabel tingkat hafalan Syifaul Janan (x), maupun data variabel

kefasihan membaca al-Quran (y) yang bertujuan untuk membuktikan diterima

atau tidaknya hipotesis yang penulis ajukan, maka penulis mencari koefisien

korelasi antara variabel tingkat hafalan Syifaul Janan (x) (nilai tes lisan hafalan

Syifaul Janan) dan variabel kefasihan membaca al-Quran (y) (nilai tes lisan

membaca al-Quran).

Untuk memudahkan pengolahan data, maka perlu dibuat tabel kerja

sebagaimana dalam tabel kerja sebagai berikut:

Tabel 4.7

Korelasi antara Tingkat Hafalan Syifaul Janan

dan Kefasihan Membaca Al-Quran Santri Kelas I’dad MDS

Futuhiyyah Mranggen Demak Tahun Ajaran 2010-2011

NO Testee x y x2 y

2 xy

1 001 50 60 2500 3600 3000

2 002 90 75 8100 5625 6750

3 003 70 50 4900 2500 3500

4 004 100 90 10000 8100 9000

5 005 80 70 6400 4900 5600

6 006 90 80 8100 6400 7200

7 007 100 95 10000 9025 9500

8 008 90 85 8100 7225 7650

9 009 80 60 6400 3600 4800

10 010 80 45 6400 2025 3600

11 011 30 60 900 3600 1800

Page 76: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

63

12 012 60 35 3600 1225 2100

13 013 80 95 6400 9025 7600

14 014 50 50 2500 2500 2500

15 015 100 85 10000 7225 8500

16 016 40 50 1600 2500 2000

17 017 80 60 6400 3600 4800

18 018 50 40 2500 1600 2000

19 019 30 90 900 8100 2700

20 020 90 40 8100 1600 3600

21 021 60 45 3600 2025 2700

22 022 100 100 10000 10000 10000

23 023 90 60 8100 3600 5400

24 024 80 55 6400 3025 4400

25 025 70 90 4900 8100 6300

26 026 100 90 10000 8100 9000

27 027 100 100 10000 10000 10000

28 028 60 35 3600 1225 2100

29 029 60 45 3600 2025 2700

30 030 90 90 8100 8100 8100

31 031 80 40 6400 1600 3200

32 032 50 35 2500 1225 1750

33 033 90 90 8100 8100 8100

34 034 30 45 900 2025 1350

35 035 100 90 10000 8100 9000

36 036 100 100 10000 10000 10000

37 037 100 95 10000 9025 9500

38 038 50 50 2500 2500 2500

39 039 60 70 3600 4900 4200

40 040 70 95 4900 9025 6650

41 041 100 90 10000 8100 9000

42 042 80 100 6400 10000 8000

43 043 40 50 1600 2500 2000

44 044 50 65 2500 4225 3250

45 045 70 55 4900 3025 3850

46 046 90 85 8100 7225 7650

47 047 50 90 2500 8100 4500

48 048 50 50 2500 2500 2500

49 049 100 85 10000 7225 8500

50 050 80 40 6400 1600 3200

Page 77: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

64

51 051 90 90 8100 8100 8100

52 052 100 95 10000 9025 9500

53 053 90 90 8100 8100 8100

54 054 80 80 6400 6400 6400

55 055 100 95 10000 9025 9500

56 056 90 85 8100 7225 7650

57 057 40 55 1600 3025 2200

58 058 100 90 10000 8100 9000

59 059 50 40 2500 1600 2000

60 060 100 95 10000 9025 9500

61 061 70 85 4900 7225 5950

62 062 100 90 10000 8100 9000

63 063 100 90 10000 8100 9000

64 064 90 95 8100 9025 8550

65 065 80 40 6400 1600 3200

Jumlah 4970 4660 410100 364850 375250

Dari tabel tersebut dapat diketahui jumlah nilai sebagai berikut:

∑x : 4970 ∑ y2 : 364850

∑y : 4660 ∑xy : 375250

∑x2 : 410100

2. Analisis Uji Hipotesis

Setelah diketahui tabel kerja koefisien korelasi, selanjutnya data tersebut

dimasukkan kedalam rumus analisis product moment. Untuk mengetahui

hubungan antara tingkat hafalan Syifaul Janan dan kefasihan membaca al-

Quran santri Kelas I’dad MDS Futuhiyyah Mranggen Demak tahun ajaran

2010-2011 dengan langkah sebagai berikut:

2

2

2

2

N

yy

N

xx

N

yxxy

rxy

Page 78: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

65

22

65

4660364850

65

4970410100

65

46604970375250

153,33408636485084,380013410100

769,356310375250

847,3076316,30886

231,18939

x

474,925565838

231,18939

623,0113,30423

231,18939

Berdasarkan uji hipotesis hubungan antara tingkat hafalan Syifaul Janan

dan kefasihan membaca al-Quran santri kelas I’dad MDS Futuhiyyah

Mranggen Demak tahun ajaran 2010-2011 diperoleh indeks korelasi rxy =

0,623.

3. Analisis Lanjut

Hasil perhitungan dari analisis korelasi product moment diperoleh ro

sebesar 0,623. Untuk mengetahui diterima atau ditolaknya hipotesis harus

dikonsultasikan terlebih dahulu dengan rt dimana N = 65. Dengan diperoleh

N=65, maka dapat diperoleh rt sebesar 0,232 pada taraf signifikan 5 %,

sedangkan pada taraf 1 % diperoleh rt sebesar 0,302. Adapun pada hasil

analisis korelasi product moment diperoleh ro sebesar 0,623. Dengan demikian

ro = 0,623 > baik pada taraf signifikan 5 % (0,232) maupun pada taraf 1 %

(0,302). Dari hasil interpretasi di atas sehingga hipotesis yang menyatakan

adanya hubungan positif antara tingkat hafalan Syifaul Janan dan kefasihan

membaca al-Quran santri kelas I’dad MDS Futuhiyyah Demak tahun ajaran

2010-2011 diterima.

Page 79: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

66

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Dari hasil perhitungan rata-rata variabel tingkat hafalan Syifaul Janan santri

kelas I’dad diperoleh rata-rata nilai tingkat hafalan Syifaul Janan MDS

Futuhiyyah sebesar 76,46, hal ini berarti bahwa tingkat hafalan Syifaul Janan

santri kelas I’dad dalam kategori “ baik” yaitu pada interval 64 – 81,5. Sedang

dari perhitungan rata-rata variabel kefasihan membaca al-Quran santri kelas I’dad

diperoleh rata-rata nilai kefasihan membaca al-Quran MDS Futuhiyyah sebesar

71,69. Hal ini berarti bahwa tingkat hafalan Syifaul Janan santri kelas I’dad dalam

kategori “ baik” yaitu pada interval 66 – 82,5.

Hasil perhitungan dari analisis korelasi product moment diperoleh ro sebesar

0,623. Untuk mengetahui diterima atau ditolaknya hipotesis harus dikonsultasikan

terlebih dahulu dengan rt dimana N = 65. Dengan diperoleh N=65, maka dapat

diperoleh rt sebesar 0,232 pada taraf signifikan 5 %, sedangkan pada taraf 1 %

diperoleh rt sebesar 0,302. Adapun pada hasil analisis korelasi product moment

diperoleh ro sebesar 0,623. dengan demikian ro = 0,623 > baik paada taraf

signifikan 5 % (0,232) maupun pada taraf 1 % (0,302). Dari hasil interpretasi di

atas sehingga hipotesis yang menyatakan adanya hubungan positif antara tingkat

hafalan Syifaul Janan dan kefasihan membaca al-Quran santri kelas I’dad MDS

Futuhiyyah Mranggen Demak tahun ajaran 2010-2011 diterima.

Dari hasil korelasi antara tingkat hafalan Syifaul Janan dan kefasihan

membaca al-Quran santri kelas I’dad MDS Futuhiyyah Mranggen Demak tahun

ajaran 2010-2011 yaitu sebesar 0,623, untuk mengetahui kuat lemahnya korelasi

tersebut dapat dicocokkan dengan tebel interpretasi sebagai berikut:

Tabel 4.8

Interpretasi Angka Indeks Korelasi

Interval Kategori Korelasi Kesimpulan

0,00 – 0,20 Sangat Lemah

0,21 – 0,40 Lemah

0,41 – 0,70 Sedang 0,623 Sedang

0,71 – 0,90 Kuat

0,91 – 1,00 Sangat Kuat

Page 80: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

67

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa koefisien hasil ro = 0,623 terletak

pada interval 0,41-0,70. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa korelasi

antara tingkat hafalan Syifaul Janan dan kefasihan membaca al-Quran santri Kelas

I’dad MDS Futuhiyyah Mranggen adalah “sedang”.

D. Keterbatasan Penelitian

Hasil penelitian ini telah dilakukan secara optimal, Namun disadari adanya

beberapa keterbatasan. Walaupun demikian hasil penelitian yang diperoleh ini

dapat dijadikan acuan awal bagi peneliti selanjutnya. Adapun beberapa

keterbatasan yang dimaksud oleh peneliti adalah:

1. Keterbatasan Obyek Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti hanya sebatas meneliti tentang

korelasi antara tingkat hafalan Syifaul Janan dan kefasihan membaca al-Quran

santri kelas I’dad MDS Futuhiyyah Mranggen Demak tahun ajaran 2010-2011

2. Keterbatasan Waktu

Penelitian ini dilakukan selama pembuatan skripsi. Waktu yang singkat

inilah yang dapat mempersempit ruang gerak peneliti, sehingga dapat

berpengaruh terhadap kurang maksimalnya hasil penelitian.

3. Keterbatasan Dana

Hal terpenting yang menjadi faktor penunjang suatu kegiatan adalah

biaya, begitu juga dengan penelitian ini. Peneliti menyadari bahwa dengan

biaya yang dikeluarkan yang dapat peneliti sajikan walaupun penelitian ini

sudah layak, akan tetapi masih terdapat banyak kekurangan. Hal itu semata-

mata adalah keterbatasan biaya penelitian.

Demikian berbagai keterbatasan yang peneliti kemukakan yang melatar

belakangi kurang maksimalnya hasil penelitian ini. Meskipun demikian peneliti

berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat, baik untuk kepentingan

pengembangan ilmu pengetahuan atau untuk perkembangan dalam penelitian

selanjutnya.

Page 81: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

68

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan data hasil penelitian dan uji signifikan, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Tingkat hafalan Syifaul Janan santri kelas I’dad MDS Futuhiyyah

Mranggen Demak tahun ajaran 2010-2011 berada pada kategori “baik”.

Hal ini ditunjukkan oleh rata-rata nilai tes lisan yaitu 76,46.

2. Kefasihan membaca al-Quran santri kelas I’dad MDS Futuhiyyah

Mranggen Demak tahun ajaran 2010-2011 berada pada kategori “baik”.

Hal ini ditunjukkan oleh rata-rata nilai tes lisan yaitu 71,69.

3. Ada korelasi yang positif antara tingkat hafalan Syifaul Janan dan

kefasihan membaca al-Quran santri kelas I’dad MDS Futuhiyyah

Mranggen Demak tahun ajaran 2010-2011. Hal ini berdasarkan pada hasil

analisis korelasi product moment diperoleh ro = 0,623 > rt baik pada taraf

signifikan 5 % (0,232) maupun 1 % (0,302).

B. Saran-Saran

Berdasarkan kesimpulan yang ada, maka dalam penelitian ini diajukan

beberapa saran sebagai bahan pertimbangan, diantaranya:

1. Untuk asatidz, dalam proses pembelajaran janganlah menekankan pada

hafalan materi belaka, akan tetapi juga menekankan pada aspek afektif

atau bahkan psikomotorik agar santri dapat mudah praktik memebaca al-

Quran dengan fasih.

2. Untuk para orang tua, perlu memperhatikan atau memantau

perkembangan anak-anak di pesantren agar sungguh-sungguh dalam

Page 82: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

69

menghafal pelajaran. Dan kalau bisa berilah makanan-makanan yang

bergizi, sebab dapat membantu anak dalam menghafal.

3. Untuk para santri, selalu bersungguh-sungguh dalam belajar terutama

untuk hafalan, karena dengan hafalan akan menjadi mudah untuk

menerima ilmu.

C. Penutup

Demikianlah tulisan ini diakhiri dengan mengucapkan syukur

Alhamdulillah, semoga tulisan ini dapat berguna dan bermanfaat bagi penulis

khususnya dan bagi siapapun yang dapat memetik ilmu, hikmah dan

pengetahuan tulisan ini.

Penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penelitian ini dari awal hingga akhir. Semoga bantuan yang

telah diberikan mendapatkan balasan dan dapat diterima sebagai amal baik

dihadapan Allah SWT.

Meskipun telah berusaha semaksimal mungkin, Namun penulis

menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak terdapat kesalahan dan

kekurangan. Untuk itu, kritik dan saran selalu penulis harapkan guna

kesempurnaan penulisan skripsi ini. Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita

memohon ampun atas segala dosa, dan hanya kepada-Nya kita bertawakal,

teriring do’a sehingga usaha dan amal baik kita selalu berbuah keridhaan-Nya.

Page 83: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

DAFTAR PUSTAKA

Abror, Abdurahman, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: PT. Tiara Wacana, 1993)

Adhim, Said Abdul, Nikmatnya Membaca Al-Qur’an, (Solo: Aqwam, 2010)

Ahmadi, Abu Dan Widodo Supriyadi, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Rinieke Cipta,

2004)

Al Munawwir, Ahmad Warson, Kamus Al Aunawwir Arab-Indonesia, (Surabaya:

Pustaka Progressif, 1997)

Al Yisabury, Imam Muslim Ibn Hujjaj Al Qusyairi, Shahih Muslim, Jild III, (Bairut:

Dar Al Kutub Al Ilmiah, 1994)

Al-Hafidz, Ahsin W., Bimbingan Praktis Menghafal Al-Quran, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2000)

Al-Harsy, ‘Ablah Jawwad, Kecil-Kecil Hafal Al-Quran, (Bandung: Hikmah, 2006)

Al-Qattan, Mana’ Khalil, Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur’an, Terj. Mudzakir, (Bogor:

Pustaka Literatur Antarnusa, 2007)

Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,

1996)

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:

Rineka Cipta, 2006)

Arwani, K.H. M. Ulinnuha, Yanbua, (Kudus: Pon-Pes Tahfidz Yanbu’ul Quran,

2004)

As Sidiqy, Tengku M. Hasbi, Ilmu-Ilmu Al-Quran Dan Tafsir, (Semarang: Pustaka

Rizki Putra, 2009)

As Siraji, Raghib, Cara Cerdas Hafal Al-Qur’an, (Solo: Aqwam, 2010)

Baharuddin, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2010)

Baharuddin, Teori Belajar Dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Ar Ruz, 2010)

Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemah Indonesia Inggris, (Solo: Qamari,

2008)

Page 84: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

Departemen Agama RI, Al-Quran Dan Terjemah, (Bandung: Diponegoro, 2006)

DEPDIKBUD, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka Pelajar,

2005)

Djiwandono, Sri Esti Wuryani, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Gramedia, 2006)

Gathercole, Susan E., Working Memory And Learning, Terj, Hipya Nopri, (Jakarta:

PT. Indek, 2009)

Hadjar, Ibnu, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif Dalam Pendidikan,

(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996)

Hamid, Mas’an, Ilmu ‘Arudl Dan Qawafi, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1995)

Hasyim, Moh. E., Kamus Istilah Islam, (Bandung: Pustaka, 1987)

Ibn Ismail, Syekh Ibrahim, Syarah Ta’limul Muta’allim, (Surabaya: Dar Al-Ilm, t.t,)

Ichwan, M. Nor, Studi Ilmu-Ilmu Al-Quran, (Semarang: Rasail, 2008)

Irwanto dkk, Psikologi Umum, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1996)

Jamaroh, Syaful Bahri, Rahasia Sukses Belajar, (Jakarta: PT. Rinieke Cipta, 2002)

Kartono, Kartini, Pengantar Metodologi Riset Sosial, (Bandung: Mandar Maju, 1990)

Khon, Abdul Majid, Praktikum Qiraat, (Jakrta: Amzah, 2007)

Khozim, M., Theories Of Learning, (Bandung: Nusa Media, 2009)

Komaruddin dkk, Kamus Istilah Karya Tulis Ilmiah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006)

Madyan, Ahmad Sham, Peta Pembelajaran Al-Qur’an, (Yogyakatrta: Pustaka

Pelajar, 2008)

Mahmud, Syaikh Muhammad, Hidaayatul Mustafid, (Semarang: Pustaka Alawiyyah,

1408 H)

Naim, Ngainun, Pengantar Studi Islam, (Yogyakarta: Teras, 2009)

Nata, Abuddin, Al-Qur’an Dan Hadits, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada), 1998)

Nubhan, Syekh Said Bin Sa’d, Hidayatus Sibyan, Terj. Syekh Ahmad Muthohhar,

(Surabaya: Al-Ashriyyah, 1971)

Page 85: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

Prajoko, Bambang, Learning Maps And Memori Skills: Teknik-Teknik Andal Untuk

Memaksimalkan Kinerja Otak Anda, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,

2004)

Rahmat, Jalaluddin, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya, 1995)

Salim, Peter, The Contemperory English-Indonesian, (Jakarta: Modern English Press,

1991)

Sardiman, Interaksi Dan Motivasi Belajar-Mengajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2010)

Sarwono, Sarlit Wirawan, Pengantar Psikologi Umum, ( Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2010)

Shihab, M. Quraish, Membumikan Al-Qur’an, (Bandung: Mizan, 1994)

Shihab, M. Quraish, Tafsir Al-Misbah, Jild IX, (Bandung: Mizan, 2010)

Shihab, M. Quraish, Tafsir Surat-Surat Pendek Berdasarkan Urutan Turunnya

Wahyu, (Bandung: Pustaka Indah, 1997)

Shodiq, M., Kamus Istilah Agama, (Jakarta: Bonafida Cipta Pratama, 1991)

Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT. Rinieka

Cipta, 2010)

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D, (Bandung; Alfabet: 2007)

Sumanto, Wasito, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Rinieka Cipta, 1998)

Suryabrata, Sumardi, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2004)

Suryabrata, Sumardi, Metode Penelitian, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1995)

Suryadi, Sumardi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

1998),

Syafiie, Inu Kencana, Al-Qur’an Dan Ilmu Administrasi, (Jakarta, PT. Rinieke Cipta,

2000)

Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009)

Page 86: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

Syam, Yunus Hanis, Mukjizat Membaca Al-Quran, (Yogyakarta: Mutiara Media,

2009)

Thoha, M. Chabib, Teknik Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

1991)

Ulumuddin, Ikhya’, Belajar Tajwid Makhraj Dan Sifat Huruf, (Surabaya: Kartika,

2003)

Usman, Husaini, Metodologi Penelitian Social, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009)

Verbeek S.J, M., Ingatan, (Yogyakarta: Kanisius, 1978)

W. Santroct, Jhon, Psikologi Pendidikan, Terj. Triwibowo, (Jakarta: PT. Fajar

Interpratama Offset, 2010)

Walgito, Bimo, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, (Yogyakart: Andi Offset,

1995)

Walgito, Bimo, Pengantar Psikologi Umum, (Yogyakarta: Andi Offset, 2004)

Winkel, W. S., Psikologi Belajar Dan Evaluasi Belajar, (Jakarta: PT. Gramedia,

1986)

Page 87: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

PEDOMAN OBSERVASI

A. Karakteriktik Observasi

1. Nama Madrasah : MDS Futuhiyyah Mranggen

2. Alamat : Jl. Suburan Barat Mranggen Demak.

3. Nama Guru : Ust. Lukman Hakim

4. Kelas : I’dad A

5. Jumlah Santri : 35

6. Hari/Tanggal : 29 MEI 2011

7. Waktu : 20:00

B. Observasi aktifitas santri mengikuti pelajaran tajwid

No. Aspek Yang Diamati Skala

Kurung Cukup Baik

1 Kondisi santri dalam

mengikuti proses

pembelajaran tajwid

V

2 Memperhatikan

penjelasan guru

V

3 Keaktifan bertanya

kepada guru

V

4 Penguasaan materi yang

diajarkan guru

V

5 Mengerjakan tugas

V

6 Selalu mengikuti dengan

penuh perhatian

V

7 Mengikuti dengan

mengantuk

V

8 Mengikuti dengan

mengobrol

V

Page 88: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

PEDOMAN OBSERVASI

A. Karakteriktik Observasi

Nama Madrasah : MDS Futuhiyyah Mranggen

Alamat : Jl. Suburan Barat Mranggen Demak.

Nama Guru : Ust. Lukman Hakim

Kelas : I’dad B

Jumlah Santri : 30

Hari/Tanggal : 31 MEI 2011

Waktu : 20:00

B. Observasi aktifitas santri mengikuti pelajaran tajwid

No. Aspek Yang Diamati Skala

Kurung Cukup Baik

1 Kondisi santri dalam

mengikuti proses

pembelajaran tajwid

V

2 Memperhatikan

penjelasan guru

V

3 Keaktifan bertanya

kepada guru

V

4 Penguasaan materi yang

diajarkan guru

V

5 Mengerjakan tugas

V

6 Selalu mengikuti dengan

penuh perhatian

V

7 Mengikuti dengan

mengantuk

V

8 Mengikuti dengan

mengobrol

V

Page 89: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

PEDOMAN OBSERVASI

A. Karakteriktik Observasi

Nama Madrasah : MDS Futuhiyyah Mranggen

Alamat : Jl. Suburan Barat Mranggen Demak.

Nama Guru : Ust. Lukman Hakim

Kelas : I’dad A

Jumlah Santri : 35

Hari/Tanggal : 5 Juni 2011

Waktu : 20:00

B. Observasi aktifitas santri mengikuti pelajaran tajwid

No. Aspek Yang Diamati Skala

Kurung Cukup Baik

1 Kondisi santri dalam

mengikuti proses

pembelajaran tajwid

V

2 Memperhatikan

penjelasan guru

V

3 Keaktifan bertanya

kepada guru

V

4 Penguasaan materi yang

diajarkan guru

V

5 Mengerjakan tugas

V

6 Selalu mengikuti dengan

penuh perhatian

V

7 Mengikuti dengan

mengantuk

V

8 Mengikuti dengan

mengobrol

V

Page 90: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

PEDOMAN OBSERVASI

A. Karakteriktik Observasi

Nama Madrasah : MDS Futuhiyyah Mranggen

Alamat : Jl. Suburan Barat Mranggen Demak.

Nama Guru : Ust. Lukman Hakim

Kelas : I’dad B

Jumlah Santri : 30

Hari/Tanggal : 7 JUNI 2011

Waktu : 20:00

B. Observasi aktifitas santri mengikuti pelajaran tajwid

No. Aspek Yang Diamati Skala

Kurung Cukup Baik

1 Kondisi santri dalam

mengikuti proses

pembelajaran tajwid

V

2 Memperhatikan

penjelasan guru

V

3 Keaktifan bertanya

kepada guru

V

4 Penguasaan materi yang

diajarkan guru

V

5 Mengerjakan tugas

V

6 Selalu mengikuti dengan

penuh perhatian

V

7 Mengikuti dengan

mengantuk

V

8 Mengikuti dengan

mengobrol

V

Page 91: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : A. Nurul Khaeroni

NIM : 073111068

Fak / Jurusan : Tarbiyah / PAI IAIN Walisongo Semarang

Tempat / Tanggal Lahir : Semarang, 31 Juli 1988

Alamat : Jl. Kauman Dowo III Rt 02 / III Genuk Semarang

Jenjang Pendidikan

SDN Karang Roto 03 Semarang (lulusan tahun 2001)

MTs Rohmaniyyah Mranggen (lulsan tahun 2004)

MA Futuhiyyah 01 Mranggen (lulusan tahun 2007)

Semarang, November 2011

A. Nurul Khaeroni

Page 92: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

PEDOMAN NILAI TES LISAN

KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN

Santri Kelas I’dad MDS Futuhiyyah

No.

No

Urut

Makhorijul

Huruf

Sifatul Huruf Ahkamul

Huruf

Tartil Waqfu wa al-

Ibtida’

Jumlah Nilai

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 001 v v v v v 12 60

2 002 v v v v v 15 75

3 003 v v v v v 10 50

4 004 v v v v v 18 90

5 005 v v v v v 14 70

6 006 v v v v v 16 80

7 007 v v v v v 19 95

8 008 v v v v v 17 85

9 009 v v v v v 12 60

10 010 v v v v v 9 45

11 011 v v v v v 12 60

12 012 v v v v v 7 35

13 013 v v v v v 19 95

14 014 v v v v v 10 50

15 015 v v v v v 17 85

16 016 v v v v v 10 50

17 017 v v v v v 12 60

18 018 v v v v v 8 40

19 019 v v v v v 18 90

20 020 v v v v v 8 40

21 021 v v v v v 9 45

22 022 v v v v v 20 100

23 023 v v v v v 12 60

Page 93: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

24 024 v v v v v 11 55

25 025 v v v v v 18 90

26 026 v v v v v 18 90

27 027 v v v v v 20 100

28 028 v v v v v 7 35

29 029 v v v v v 9 45

30 030 v v v v v 18 90

31 031 v v v v v 8 40

32 032 v v v v v 7 35

33 033 v v v v v 18 90

34 034 v v v v v 9 45

35 035 v v v v v 18 90

36 036 v v v v v 20 100

37 037 v v v v v 19 95

38 038 v v v v v 10 50

39 039 v v v v v 14 70

40 040 v v v v v 19 95

41 041 v v v v v 18 90

42 042 v v v v v 20 100

43 043 v v v v v 10 50

44 044 v v v v v 13 65

45 045 v v v v v 11 55

46 046 v v v v v 17 85

47 047 v v v v v 18 90

48 048 v v v v v 10 50

49 049 v v v v v 17 85

50 050 v v v v v 8 40

51 051 v v v v v 18 90

Page 94: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

Keterangan:

Untuk kategori Makhorijul Huruf, Jahr dan Tartil Kategori Sifatul Huruf Kategori Ahkamul Huruf

1. Tidak Bisa 1. Tidak Bisa 1. Tidak Bisa

2. Kurang Jelas 2. Kurang Tepat 2. Kurang Bisa

3. Cukup Jelas 3. Cukup Jelas 3. Cukup Jelas

4. Jelas 4. Tepat 4. Bisa

A. 80 – 100 : Fasih

B. 66 – 79 : Cukup Fasih

C. 56 – 65 : Kurang Fasih

D. > 55 : Tidak Fasih

52 052 v v v v v 19 95

53 053 v v v v v 18 90

54 054 v v v v v 16 80

55 055 v v v v v 19 95

56 056 v v v v v 17 85

57 057 v v v v v 11 55

58 058 v v v v v 18 90

59 059 v v v v v 8 40

60 060 v v v v v 19 95

61 061 v v v v v 17 85

62 062 v v v v v 18 90

63 063 v v v v v 18 90

64 064 v v v v v 19 95

65 065 v v v v v 8 40

66 066

67 067

Page 95: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

No. Nama Item Kefasihan No. Nama Item Kefasihan

A B C D E A B C D E

1 A. Albasyari 1 35 Umar Said 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

jumlah jumlah

2 A. Azmi 1 36 Al farobi Brilian Fikriu 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

jumlah jumlah

3 A. Faisal 1 37 A. Khadzik Ma’sum 1

Page 96: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

jumlah jumlah

4 A. Hisyam Maulana 1 38 A. Salafuddin 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

jumlah jumlah

5 A. Rifai 1 39 Abda’I Rais Hakim 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

Page 97: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

8 8

9 9

10 10

jumlah jumlah

6 A. Rifqi Azami 1 40 Abdul Chanan Slamet 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

jumlah jumlah

7 A. Rifqi Maulana 1 41 Alfin Sugianto 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

jumlah jumlah

8 A. Shofiyullah 1 42 Ardi Sulistiawan 1

2 2

Page 98: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

Jumlah jumlah

9 Adib Hidayatullah 1 43 Arifuddin Yusuf

1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

jumlah jumlah

10 Afifuddin Qordhowi 1 44 Deni Kristiawan 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

Page 99: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

9 9

10 10

Jumlah jumlah

11 Agus Riyanto 1 45 Dian Eko Saputro 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

Jumlah jumlah

12 Bagus Adi putro 1 46 Fahmi Nur Faidhurrozaq 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

Jumlah jumlah

13 FAhmi Ainun Najib 1 47 Ilham Hendra Prasetyo 1

2 2

3 3

Page 100: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

Jumlah jumlah

14 Fahmi Vicky Lesmono

1 48 Khafid Fudin

1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

Jumlah jumlah

15 Ghiffar al-Banna 1 49 Kholilurrahman 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

Page 101: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

10 10

16 Hermawan 1 50 M. Dani Purwanto 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

Jumlah jumlah

17 Inaba Romadhon 1 51 M. Fahmi Imaduddin 1

2 2

3 3

4 4

4 5

5 6

6 7

7 8

8 9

9 10

Jumlah jumlah

18 Jabat Maulana A 1 52 M. Hada Bagus 1

2 2

3 3

4 4

5 5

Page 102: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

Jumlah jumlah

19 Khoirul Ulin Nuha 1 53 M. Ilham Fahmi 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

Jumlah jumlah

20 Kurniawan Efendi 1 54 M. Khoirul Anam 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

Jumlah jumlah

Page 103: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

21 M. Arif Nurdiansyah 1 55 M. Mahfud Siddiq 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

Jumlah jumlah

22 M. Hamidum Majid 1 56 M. Misbahus Surur 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

Jumlah jumlah

23 M. Nur Aziz 1 57 M. Naufal Abid 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

Page 104: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

7 7

8 8

9 9

10 10

Jumlah jumlah

24 M. Rifqi 1 58 Maftuh Ulin Nuha 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

Jumlah jumlah

25 M. Romadhon Kurniadi

1 59 Maulana Ainul Yaqin

1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

Jumlah jumlah

26 M. Syaraf Hidayatullah 1 60 Misbahul Fdarid 1

Page 105: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

Jumlah jumlah

27 M. Ulil Aidi 1 61 Muammar 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

Jumlah jumlah

28 Naufal Faiq al-Abror 1 62 Nur Rahmat Aflah 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

Page 106: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

8 8

9 9

10 10

Jumlah jumlah

29 Rahman Efendi 1 63 Nurul Huda 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

Jumlah jumlah

30 Rendi Reinaldi 1 64 Samsa Bahruddin Ahmad 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

Jumlah jumlah

31 Samsul Arifin 1 65 Ujang Ismail Romdhoni 1

2 2

Page 107: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

Jumlah

32

Sasabil Firdaus

1 66 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

33 Teguh Imam Muslih 1 67 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

Page 108: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

10 10

34 Ulil Albab 1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Jumlah

Page 109: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN

Santri Kelas I’dad MDS Futuhiyyah

Nama :

No. Absen :

Kelas :

I. Lanjutkan penggalan nadzam-nadzam dibawah ini secara lisan dengan benar!

تغ١شاامة االخفاسا.................................................. .1

...................................................ادغ تالغح ف ال سا .2

............................................طف راثاو جادشخض لذسا .3

حاػرظ تاهلل ذك اششفا................................................. .4

......................................................ادغ تغح ت١ال ارا .5

ضا ٠اء تؼذ وسش٠جرال................................................... .6

اا حاطثشاطاتشا.......................................... .7

اظشذثال احشف وا............................................... .8

....................................................اذاي ف اراءتالارشاء .9

.................................................ث مذذاب ل سب احى .10

II. Sebutkan secara lisan nadzam-nadzam dibawah ini dengan jelas!

1. Bab Ahkamu Lam At-Ta’rif

2. Bab Hurufut Tafkhim

3. Bab Huruful Mad Wa Aqsamuhu

Page 110: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

ط ستا ذ ح ظطف حث١ثا اةـ ػ # ا ا

لشاآ طحث ان ف # ا حشسا ٠ذ ظ ارج

ذا٠ح اظث١ا ١ر # س اإ اسج ا غا٠ح اشض

أ ذسى ٠ ذ # حىا سح ذث١ جاء خ ذ ا ػ

اس إ غإظ دغا ا # اغح ا االخفاس امة ا تغ١ش

اءحاء ض شذ # فاظ ث اغ١ ث اخاء اؼ١

تغح ت١ ثزا # الاراادغ ١ا فا ح وذ واا تى

ب سا اادغ # غح ف ا

ا روشا ١ ذاثاء امة ػ

ذتاق اخف١ # ااحشف ػ سح ػشش فا ػشفي ج ا خ ذ

ا جادشحض لذس ا# طف را ثاو ذم ضغ ظا ط١ثا صد ف د

ا غح لذ جث اشذدا ف # اتذا ا ارا ا ١ ا

ذ اثاذحرف ذسى ا ١ تاهلل ذك اششفا # ا اػرظ ح

ا ث ذ غ اغح ػ ا# ادغ ف و شذ تال احش اظ

ذافاء اسػ احزس داػ ااخفاء# احشص ػ ااظ ا ا

جثا لذ سا و و ثا # ادغا ارر وم ث ف

ذ ا زاس ا # لس ػ ٠اء ض ٠جر وسش تؼذ

ف ٠ ح ا ش ا # ١اء اظ طاتش ا اطثش ح ا ا

دػج اج١ثد ح ادغاا # اراء ف داي طاء اثثرا

ازاي ف اظاء تحارظا # ادغا طا ئفح اد

ال ت ل ف اشاء # اراء تال ارشاء ف اذاي

فاػ تاذفاق اى جاء #ث مذ ذاب ل سب احى

استؼح تؼذ ػششذجذا# اظش ال ذؼش٠ف ذ

# ف اتغ حجه خف ػم١

ف ساا حشف ادغ

دع سء ظ صس شش٠فا ىش# طة ث ط سحا ذفض ضف را ؼ

س ال ساء وارم ف١ا # طما اظشا فؼ ال

# لا ؼ ل ارسا

Page 111: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

اظشحشف احك واطفح ػا

ذمذا وا حرا ث ف # ا ٠ى غ ث ١ذغا

ف خض ظغط لظ تؼذشش #احشف ارفخ١ سثغ ذحظش

ت١ ذ لف سى ذششذ # لطة جذ ٠جؼا لمح

ااث ا١اءث األف # احشف اذثالز ذطف

فظ ح١اى جؼا # لؼا فرح تؼذ اف

اضفاذطث١ؼ ٠ى#فا فمذ خ تؼذ حشف اسى

اضفاذطث١ؼ ٠ى #فا فمذ خ تؼذ حشف اسى

فاجة رظ وجاءذ# ا ذال اضف ور

فجائضفظ والا# ا ذال تاخش اذظال

فالص طي وحاد# ا ٠ى اتؼذ شذدا

خففا٠ى اثمال# وزان و ساو ذأطال

ف ثا حشفاظش# ا٠أذ فاذح اسس

اساافطث١ؼ # ف و ػس مض حظشاػشف

الاالف

لفافؼاسع وسرؼ١# ا ٠ى لذ ػشع اسى

Page 112: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN

Santri Kelas I’dad MDS Futuhiyyah

I. Bacalah ayat-ayat al-Quran dibawah ini sesuai dengan kaidah ilmu

tajwid!

Page 113: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

. 11

.12

.13

.14

.15

.16

Page 114: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

.17

.18

.19

.20

Page 115: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS
Page 116: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN

Santri Kelas I’dad MDS Futuhiyyah

Nama :

No. Absen :

Kelas :

I. Lanjutkan penggalan nadzam-nadzam dibawah ini secara lisan dengan benar!

تـ٤شااوة االخلاسا.................................................. .1

...................................................ادؿ تالؿح ك٢ ال سا .2

............................................طق راثا خادشخض هذعا .3

حاػرظ تاهلل ذن اششكا................................................. .4

......................................................ادؿ تـح ت٤ال ارا .5

ضا ٣اء تؼذ غش٣درال................................................... .6

اا حاطثشاطاتشا.......................................... .7

اظشذثاه٢ احشف ا............................................... .8

....................................................اذا ك٢ اراءتالارشاء .9

.................................................ث وذذاب ه سب اح .10

II. Sebutkan secara lisan nadzam-nadzam dibawah ini dengan jelas!

1. Bab Ahkamu Lam At-Ta’rif

2. Bab Hurufut Tafkhim

3. Bab Huruful Mad Wa Aqsamuhu

Page 117: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

نطم شفا الجنان

ظطل٠ حث٤ثا ١ اةـ ػ # ا ح صــــــــا ا ــ٠ ستــــد

اى ف ا حشسا ١ ٣ذ ظ طحـــآ # ارد مـــ ساــــت

ا إاسخ ا ١ ذا١ # ؿا٣ح اشض ٤ر ـــــج اضـــع ت٤ا

ظ داء خ ذ ا ــــػ أ # ج ذث٤ ذغ ٣ ذ ا ح

االخلا اوة ا ـ٤ش ا ت اس إ # س غإظ دؿا ـ ـــــا ج ا

ث ـ٤ ا ث اء # اخاء اؼ٤ ض شذ حاء كاظ

ثزا ٤ا كا ذ ح # اا ت ـح ت٤ ت ارا الادؿ

شا ا ر ٤ ذاثاء ب # اوة ػ سااادؿ ؿح ك٠ ا

غح ػشش كاػشفخ ا خ ذتامــــاخ # ذ ػ ااحشف ١ ك٤

ط٤ثا صد اك٢د ا # ذو٠ ضغ ظا خادشحض هذع طق راثا

اشذدا١ف ارا ا ٤ ا ج هذـــؽ # ا خث اتذا ا

اػرض ذ اثاذحرق # سكاـــــ تاهلل ذن اشــــح ذغ ا ٤ ١ ا

ا ف شذ تاه٠ احش اــادؽ # اظ ث ذ ـح ػ غ ا

احزس داػ٠ ااخلاء ا ذالاء # ا اسػ احشص ػ٠ ااظ

ثا ارر و ث خثا # ك٠ هذ عا ادؿا

ا ٣اء ض ذ٠ # غش ٣در٠ تؼذ ا زاع هظ ػ٠

ا طاتش ا اطثش ح ا ح # ا ــــ ا ك٠ ٣ ش ٤اء اظ

اراء ك٠ دا طاء اثثرا # دػج اخ٤ثد ح ادؿاا

ادؿا طا ئلح اد # ازا ك٠ اظاء تحارظا

اراء تال ارشاء ١ ف اذا # ك٠ اشاءـــال ت م

ث وذ ذاب ه سب اح # ــــ كاع امــتاذق اءـــ جـا

اظش ال ذؼش٣ق ذ # استؼح تؼذ ػششذخذا

ى خق ػو٤ـــــك٠ اتؾ حح # حشف ادؿ ك٠ عاا

طة ث ط سحا ذلض ضق راؼ # ششش٣لــــا دع عــــء ظ صس

Page 118: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

طوا اظشا كؼ ال # ع ال ساء ارو٠ ك٤ا

ها ؼ ـــ م اـــــطــار # اظشحشف احن اطلح ػا

ا ٣ غ ث ٤ذؿا # ذوذا ا حرا ث ك٠

تغ ذحظشــاحشف ارلخ٤ ط # ك٠ خض ظـط هظ تؼذشش

ب خذـهط اـعـــ٣د حــهن # ت٤ ذ هق ع ذششذ

احشف اذثالز ذطق # فـــث األ اءــااث ا٢

هؼا كرح تؼذ اق # خؼاـي لظ ح٤ا

كا كوذ خ تؼذ حشك اغ # ــطث٤ؼ٠ ٣ي اضكاذ

كا كوذ خ تؼذ حشك اغ # اضكاذطث٤ؼ٠ ٣

ا ذال اضك٠ ر # كاخة رظ داءذ

ا ذال تاخش اذظال # الا٠ـــ ىــكدائضلض

ا ٣ اتؼذ شذدا # ادــ حــطـكالص

زاى عا ذأطال # خللا٣ اثوال

ا٣أذ٠ كاذح اغس # ظش ك٠ ثا حشكا

ك٠ ػغ وض حظشاػشف # اعااكطث٤ؼ٠ الاالق

ا ٣ هذ ػشع اغ # ذؼ٤ــــكؼاسع ظ هلا

Page 119: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

PEDOMAN NILAI TES LISAN

KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN

Santri Kelas I’dad MDS Futuhiyyah

No.

No

Urut

Makhorijul

Huruf

Sifatul Huruf Ahkamul

Huruf

Tartil Waqfu wa al-

Ibtida’

Jumlah Nilai

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 001 v v v v v 12 60

2 002 v v v v v 15 75

3 003 v v v v v 10 50

4 004 v v v v v 18 90

5 005 v v v v v 14 70

6 006 v v v v v 16 80

7 007 v v v v v 19 95

8 008 v v v v v 17 85

9 009 v v v v v 12 60

10 010 v v v v v 9 45

11 011 v v v v v 12 60

12 012 v v v v v 7 35

13 013 v v v v v 19 95

14 014 v v v v v 10 50

15 015 v v v v v 17 85

16 016 v v v v v 10 50

17 017 v v v v v 12 60

18 018 v v v v v 8 40

19 019 v v v v v 18 90

20 020 v v v v v 8 40

21 021 v v v v v 9 45

22 022 v v v v v 20 100

23 023 v v v v v 12 60

Page 120: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

24 024 v v v v v 11 55

25 025 v v v v v 18 90

26 026 v v v v v 18 90

27 027 v v v v v 20 100

28 028 v v v v v 7 35

29 029 v v v v v 9 45

30 030 v v v v v 18 90

31 031 v v v v v 8 40

32 032 v v v v v 7 35

33 033 v v v v v 18 90

34 034 v v v v v 9 45

35 035 v v v v v 18 90

36 036 v v v v v 20 100

37 037 v v v v v 19 95

38 038 v v v v v 10 50

39 039 v v v v v 14 70

40 040 v v v v v 19 95

41 041 v v v v v 18 90

42 042 v v v v v 20 100

43 043 v v v v v 10 50

44 044 v v v v v 13 65

45 045 v v v v v 11 55

46 046 v v v v v 17 85

47 047 v v v v v 18 90

48 048 v v v v v 10 50

49 049 v v v v v 17 85

50 050 v v v v v 8 40

51 051 v v v v v 18 90

Page 121: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

Keterangan:

Untuk kategori Makhorijul Huruf, Jahr dan Tartil Kategori Sifatul Huruf Kategori Ahkamul Huruf

1. Tidak Bisa 1. Tidak Bisa 1. Tidak Bisa

2. Kurang Jelas 2. Kurang Tepat 2. Kurang Bisa

3. Cukup Jelas 3. Cukup Jelas 3. Cukup Jelas

4. Jelas 4. Tepat 4. Bisa

A. 80 – 100 : Fasih

B. 66 – 79 : Cukup Fasih

C. 56 – 65 : Kurang Fasih

D. > 55 : Tidak Fasih

52 052 v v v v v 19 95

53 053 v v v v v 18 90

54 054 v v v v v 16 80

55 055 v v v v v 19 95

56 056 v v v v v 17 85

57 057 v v v v v 11 55

58 058 v v v v v 18 90

59 059 v v v v v 8 40

60 060 v v v v v 19 95

61 061 v v v v v 17 85

62 062 v v v v v 18 90

63 063 v v v v v 18 90

64 064 v v v v v 19 95

65 065 v v v v v 8 40

66 066

67 067

Page 122: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

No. Nama Item Kefasihan No. Nama Item Kefasihan

A B C D E A B C D E

1 A. Albasyari 1 35 Umar Said 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

jumlah jumlah

2 A. Azmi 1 36 Al farobi Brilian Fikriu 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

jumlah jumlah

3 A. Faisal 1 37 A. Khadzik Ma’sum 1

Page 123: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

jumlah jumlah

4 A. Hisyam Maulana 1 38 A. Salafuddin 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

jumlah jumlah

5 A. Rifai 1 39 Abda’I Rais Hakim 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

Page 124: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

8 8

9 9

10 10

jumlah jumlah

6 A. Rifqi Azami 1 40 Abdul Chanan Slamet 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

jumlah jumlah

7 A. Rifqi Maulana 1 41 Alfin Sugianto 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

jumlah jumlah

8 A. Shofiyullah 1 42 Ardi Sulistiawan 1

2 2

Page 125: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

Jumlah jumlah

9 Adib Hidayatullah 1 43 Arifuddin Yusuf

1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

jumlah jumlah

10 Afifuddin Qordhowi 1 44 Deni Kristiawan 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

Page 126: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

9 9

10 10

Jumlah jumlah

11 Agus Riyanto 1 45 Dian Eko Saputro 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

Jumlah jumlah

12 Bagus Adi putro 1 46 Fahmi Nur Faidhurrozaq 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

Jumlah jumlah

13 FAhmi Ainun Najib 1 47 Ilham Hendra Prasetyo 1

2 2

3 3

Page 127: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

Jumlah jumlah

14 Fahmi Vicky Lesmono

1 48 Khafid Fudin

1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

Jumlah jumlah

15 Ghiffar al-Banna 1 49 Kholilurrahman 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

Page 128: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

10 10

16 Hermawan 1 50 M. Dani Purwanto 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

Jumlah jumlah

17 Inaba Romadhon 1 51 M. Fahmi Imaduddin 1

2 2

3 3

4 4

4 5

5 6

6 7

7 8

8 9

9 10

Jumlah jumlah

18 Jabat Maulana A 1 52 M. Hada Bagus 1

2 2

3 3

4 4

5 5

Page 129: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

Jumlah jumlah

19 Khoirul Ulin Nuha 1 53 M. Ilham Fahmi 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

Jumlah jumlah

20 Kurniawan Efendi 1 54 M. Khoirul Anam 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

Jumlah jumlah

Page 130: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

21 M. Arif Nurdiansyah 1 55 M. Mahfud Siddiq 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

Jumlah jumlah

22 M. Hamidum Majid 1 56 M. Misbahus Surur 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

Jumlah jumlah

23 M. Nur Aziz 1 57 M. Naufal Abid 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

Page 131: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

7 7

8 8

9 9

10 10

Jumlah jumlah

24 M. Rifqi 1 58 Maftuh Ulin Nuha 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

Jumlah jumlah

25 M. Romadhon Kurniadi

1 59 Maulana Ainul Yaqin

1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

Jumlah jumlah

26 M. Syaraf Hidayatullah 1 60 Misbahul Fdarid 1

Page 132: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

Jumlah jumlah

27 M. Ulil Aidi 1 61 Muammar 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

Jumlah jumlah

28 Naufal Faiq al-Abror 1 62 Nur Rahmat Aflah 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

Page 133: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

8 8

9 9

10 10

Jumlah jumlah

29 Rahman Efendi 1 63 Nurul Huda 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

Jumlah jumlah

30 Rendi Reinaldi 1 64 Samsa Bahruddin Ahmad 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

Jumlah jumlah

31 Samsul Arifin 1 65 Ujang Ismail Romdhoni 1

2 2

Page 134: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

Jumlah

32

Sasabil Firdaus

1 66 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

33 Teguh Imam Muslih 1 67 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

Page 135: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

10 10

34 Ulil Albab 1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Jumlah

Page 136: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

PEDOMAN NILAI TES LISAN

TINGKAT HAFALAN SYIFAUL JANAN

Santri Kelas I’dad MDS Futuhiyyah

No No.

Urut

Lancar Jelas Banyaknya Hafalan Jumlah Nilai

1 2 3 1 2 3 1 2 3 4

1 001 v v v 5 50

2 002 v v v 9 90

3 003 v v v 7 70

4 004 v v v 10 100

5 005 v v v 8 80

6 006 v v v 9 90

7 007 v v v 10 100

8 008 v v v 9 90

9 009 v v v 8 80

10 010 v v v 8 80

11 011 v v v 3 30

12 012 v v v 6 60

13 013 v v v 8 80

14 014 v v v 5 50

15 015 v v v 10 100

16 016 v v v 4 40

17 017 v v v 8 80

18 018 v v v 5 50

19 019 v v v 3 30

20 020 v v v 9 90

21 021 v v v 6 60

Page 137: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

22 022 v v v 10 100

23 023 v v v 9 90

24 024 v v v 8 80

25 025 v v v 7 70

26 026 v v v 10 100

27 027 v v v 10 100

28 028 v v v 6 60

29 029 v v v 6 60

30 030 v v v 9 90

31 031 v v v 8 80

32 032 v v v 5 50

33 033 v v v 9 90

34 034 v v v 3 30

35 035 v v v 10 100

36 036 v v v 10 100

37 037 v v v 10 100

38 038 v v v 5 50

39 039 v v v 6 60

40 040 v v v 7 70

41 041 v v v 10 100

42 042 v v v 8 80

43 043 v v v 4 40

44 044 v v v 5 50

45 045 v v v 7 70

46 046 v v v 9 90

47 047 v v v 5 50

48 048 v v v 5 50

Page 138: KORELASI ANTARA TINGKAT HAFALAN SYIFA’UL JANAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain-gdl... · SYIFA’UL JANAN DAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QURAN SANTRI KELAS

Keterangan:

Untuk Kategori Lancar: Kategori Jelas: Banyaknya Hafalan: Sangat Baik : 80-100

1. Kurang lancar hafalannya 1. Kurang jelas hafalannya 1. Hafal 10 nadzam Baik : 66-79

2. Cukuplancar hafalnnya 2. Cukup jelas hafalannya 2. Hafal 20 nadzam Cukup Baik : 40-55

3. Lancar hafalannya 3. Jelas hafalannya 3. Hafal 30 nadzam Tidak Baik : 30-39

4. Hafal 40 nadzam

49 049 v v v 10 10

50 050 v v v 8 80

51 051 v v v 9 90

52 052 v v v 10 100

53 053 v v v 9 90

54 054 v v v 8 80

55 055 v v v 10 100

56 056 v v v 9 90

57 057 v v v 4 40

58 058 v v v 10 100

59 059 v v v 5 50

60 060 v v v 10 100

61 061 v v v 7 70

62 062 v v v 10 100

63 063 v v v 10 100

64 064 v v v 9 90

65 065 v v v 8 80

066

067