Kuliah 2 Iklim & Arsitektur

IKLIM & ARSITEKTUR

1Kuliah 2 Iklim & ArsitekturEka Widiyananto, ST.,MT ekawidiyananto.blogspot.com


Pendekatan Analisis Fisika Bangunan pada Arsitektur dapat dilakukan melalui 4 (empat pendekatan) (Strategi Perancangan Arsitektur, GZ.Brown,1994).

IKLIMPROGRAM DAN PENGGUNAANBENTUK DAN KULITGABUNGAN ANTARA IKLIM,PROGRAM DAN BENTUK


IKLIMFaktor alam seperti cahaya matahari, hujan, kecepatan angindapat mempengaruhi bentukan arsitektur, pemahaman terhadapiklim dan karakteristiknya dapat membantu kita untukmenciptakan kenyamanan tinggal dalam bangunan

PROGRAM DAN PENGGUNAANAnalisis dalam pendekatan ini adalah kebutuhan pendinginanakibat Heat Gain dalam sebuah ruang, dimana perolehan panasdalam sebuah ruang tergantung dari fungsi dan penggunaanruang tersebut.


BENTUK DAN KULITPada pendekatan ini, analisa untuk menghitung bebanpendinginan atau penyejukan akibat perolahan panas yang didapat karena bentuk, ukuran, orientasi bangunan dan selubungbangunan.

GABUNGAN IKLIM,PROGRAM & BENTUKAnalisis ini dilakukan untuk mendapatkan kenyamananmaksimum bagi manusia dalam lingkungan binaan, yang di bahasdalam satu bahasan.Tahapan analisis ini dilakukan pada awal Proses Perancangan ;ANALISA KENYAMANAN -------- terkait dengan IklimANALISA MATAHARI DAN ANGIN -----Lingkup TapakANALISA IKLIM, PROGRAM dan BENTUK


IKLIM SEBAGAI PEMBENTUK ARSITEKTUR

IKLIM, menurut Lipssmeier (1994) keadaan iklim dari sebuahwilayah didapat dari nilai rata-rata pengamatan cuaca,temperatur, curah hujan, kelembaban, awan, angin dan tekananudara dalam waktu yang lama.

Sedangkan menurut szokolay (2008) dalam introduction toarchitecture science Climate can be defined as the integrationin time of weather conditions , characteristic of certaingeographical locations.- dan Weather is the set of atmosphericconditions prevailing at a given place and time


Generalized Climate Regions


World Climate Classification


Koppens Classification Categories

Tropical (A): tropical wet (Af), tropical Monsoon (Am), and tropical wet and dry (Aw or Savanna).

Mesothermal (C): humid subtropical (Cf), Mediterranean (Cs), Mild humid subtropical dry winter (Cw)

Microthermal (D): humid continental and subarctic

Polar (E)

Highland (H)

Desert (B)


Koppens Classification Categories Tropical (A): tropical wet (Af), tropical Monsoon (Am), and tropical wet and

dry (Aw or Savanna).

Mesothermal (C): humid subtropical (Cf), Mediterranean (Cs), Mild humid subtropical dry winter (Cw)

Microthermal (D): humid continental and subarctic

Polar (E)

Highland (H)

Desert (B)


Prinsip Dasar Perencanaan sesuai dengan Iklim


Arsitektur Iklim Sub Tropis

Greenhouse effect

Greenhouse effect (efek

rumah kaca) merupakan

fenomena fisika, di mana

gelombang pendek radisi

matahari yang yang

menembus bidang kaca

akan memanasi benda2 di

dalamnya.

Benda2 tersebut akan

memancarkan panas

kembali dalam bentuk

radiasi gelombang

panjang, dan tidak dapat

menembus keluar bidang

kaca. Panas terperangkap.

Terjadi akumulasi panas, dan suhu ruang di dalam

rumah kaca akan naik jauh

melebihi suhu luar


Arsitektur Iklim Sub Tropis

Window Exposed


Arsitektur Iklim Sub TropisSue Roafs House


Arsitektur KutubIglo


Arsitektur Kutub

Polar region, Inuit Igloo: hemispheric shape minimizes hear loss by providing maximum volume with a minimum of surface area

and effectively resists the strong Arctic wind


Arsitektur TropisMenurut Georg.Lippsmeier ( Bangunan Tropis,1994)

Iklim tropis dibedakan menjadi 2 iklim ;


Arsitektur TropisSedangkan daerah iklim yang terdapat di wilayah

Indonesia adalah sebagai berikut

1. Daerah Hutan Hujan Tropis

2. Daerah Hutan Hujan Khatulistiwa


Arsitektur Tropis


Arsitektur Tropis

Iklim berdasarkan karakternya dibedakan menjadi

1. Iklim Makro

2. Iklim Mikro


Arsitektur Tropis

Kuliah 2 Iklim & Arsitektur

Documents

Transcript of Kuliah 2 Iklim & Arsitektur