Kulit Bakteri Adit
-
Upload
pratama-aditya-biantoro -
Category
Documents
-
view
240 -
download
1
description
Transcript of Kulit Bakteri Adit
PENYAKIT KULIT AKIBAT INFEKSI BAKTERI
Pioderma adalah penyakit kulit kuman Staphylococcus, Streptococcus atau kedua-duanya.
Etiologi: Staphylococcus aureus, Streptococcus B hemolyticus
PIODERMA
Faktor predisposisi:
1. Hygiene yang kurang
2. Menurunnya daya tahan tubuh
Kekurangan gizi, anemia, neoplasma
3. Penyakit kulit lain
fungsi kulit terganggu infeksi
Pioderma
Primer Sekunder
Pioderma primer: terjadi pada kulit yang normal, gejala konstitusi -
Pioderma sekunder: telah ada penyakit kulit yang lain (impetigenisata) ditandai dengan adanya pus, pustul,
bula purulen, krusta berwarna kuning kehijauan, pembesaran KGB regional, leukositosis atau demam.
Gejala konstitusi +
BENTUK PIODERMA
Pioderma Superfisialis (epidermis)
Impetigo nonbulosa
Impetigo bulosa
Ektima
Folikulitis
Furunkel
Karbunkel
Pioderma Profunda (epidermis dan
dermis)
Erispelas
Selulitis
Flegmon
Abses multipel kelenjar keringat
Hidrandenitis
IMPETIGO KRUSTOSA
Sinonim Impetigo kontangiosa, impetigo vulgaris, impetigo Tillbury Fox
Etiologi Streptococcus B hemolyticus
Epidemiologi
Penyakit ini menyerang anak –anak usia 4-5 tahun
Gejala Klinis Eritema dan vesikel yang cepat pecah menjadi krusta tebal berwarna kuning seperti madu
Predileksi Muka (sekitar lubang hidung dan mulut)
Pemeriksaan tambahan
Kultur (jarang)
DD Ektima
Terapi Jika krusta sedikit, dilepaskan dan diberi salep antibiotik. Kalau banyakk diberi pula antibiotik sistemik
IMPETIGO BULOSASinonim Impetigo vesikobulosa, cacar monyet
Etiologi Staphylococcus aureus
Epidemiologi
Penyakit ini dapat menyerang anak-anak
Gejala Klinis Eritema, bulla, bulla hipopion (jika pecah menjadi koleret)
Predileksi Regio intertriginosa (ketiak, dada, dan punggung)
Pemeriksaan tambahan
Kultur (jarang)
DD Jika vesikel/bula telah pecah dan hanya terdapat koleret dan eritema, maka mirip dermatofitosis.
Terapi Jika terdapat hanya beberapa vesikel/bula, dipecahkan lalu diberi salap antibiotik atau cairan antiseptik. Kalau banyak diberi pula antibiotik sistemik.
EKTIMADefinisi Ulkus superfisial dengan krusta diatasnya
Etiologi Staphylococcus aureus
Epidemiologi
Anak & dewasa
Gejala Klinis Krusta tebal warna kuning, dasarnya ulkus
Predileksi Tungkai bawah tempat yang relatif banyak traumaTempat lainnya adalah bokong dan paha
DD Impetigo krustosa
Terapi Sedikit : angkat krusta + salep antibiotikBanyak : angkat krusta + antibiotik sistemik
Prognosis Dapat membaik setelah beberapa minggu namun meninggalkan bekas
FOLIKULITISDefinisi Peradangan dari folikel rambut akibat infeksi atau
trauma fisik
Sinonim Impetigo Backhart
Etiologi Staphylococcus aureus (paling sering)Pseudomonas aeruginosa, Malassezia spp., Propionibacterium acnes (jarang)
Folikulitis superfisial
- (terbatas pada epidermis)- Predileksi: Skalp (anak-anak), dagu, aksila,
ekstremitas bawah, bokong (dewasa)- Terdapat rasa gatal dan panas- Kelainan berupa pustul kecil dome-shaped, mudah
pecah, pada folikel rambut, multiple
Folikulitis profunda
- (mencapai subkutan)- Predileksi: dagu, atas bibir- Kelainan berupa eritematosa dengan perabaan hangat
dan nyeri. Teraba infiltrat pada subkutan
Pemeriksaan tambahan
Kultur bakteri
Terapi Antibiotik topikal dan sistemik
FURUNKEL / KARBUNKELDefinisi Radang folikel rambut dan sekitarnya. Jika lebih daripada
sebuah disebut furunkulosis.Karbunkel adalah kumpulan furunkel.
Etiologi Staphylococcus aureus
Gejala Klinis Nyeri. Kelainan berupa nodus erimatosa berbentuk kerucut, di tengahnya terdapat pustul Abses isi pus & jar. Nekrotik pecah (fistel)
Predileksi Tempat yang banyak friksi (aksila, bokong)
Terapi Jika sedikit cukup dengan antibiotik topikal.Jika banyak digabung dengan antibiotik sistemik.
ERISIPELAS
Etiologi Streptococcus B Hemolyticus
Gejala Klinis • Gejala konstitusi : demam dan malaise• Biasanya didahului trauma• Eritem berwarna merah cerah, berbatas tegas,
pinggirnya meninggi dengan tanda radang akut• Dapat disertai edema, vesika, bulla
Predileksi Tungkai bawah
Terapi • Istirahat dan tungkai bawah ditinggikan• Antibiotik topikal• Kompres terbuka dengan larutan antiseptik• Diuretik jika ada edema
DD Selulitis
SELULITIS Sama dengan erisipelas,
bedanya kelainan kulit infiltrat difus di subkutan dengan tanda radang akut
FLEGMON
Selulitis dengan supurasi
ABSES MULTIPEL KEL.KERINGAT
Epidemiologi
Sering pada anak (Faktor predisposisi : malnutrisi, morbili)Bersama miliaria (kadang)
Etiologi Staphylococcus Aureus
Gejala Klinis Nodus eritematosa, multipel, tidak nyeri, bentuk kubah, dan lama memecah
Predileksi Kel. Keringat (Daerah banyak keringat)
Terapi Antibiotik sistemik dan topikal
DD Furunkulosis
HIDRADENITISDefinisi Infeksi kel. Apokrin
Etiologi Staphylococcus aureus
Epidemiologi
Usia sesudah akil balik sampai dewasa muda
Gejala Klinis • Didahului trauma/microtrauma banyak keringat, pemakaian deodoran atau rambut ketiak digunting
• Gejala konstitusi : demam, malaise• Ruam berupa nodus dengan tanda radang akut
melunak (abses) pecah (fistel)/hidradenitis supurativa
Predileksi ketiak, perineum
DD Skrofuloderma (tidak ada tanda radang akut dan leukositosis)
Terapi Kompres terbukaAntibiotik sistemikJika abses, insisi
S.S.S.S (STAPHYLOCOCAL SCALDED SKIN SYNDROME)
Infeksi kulit oleh S aureus dengan terdapatnya epidermolisis
Pada balita, laki>wanita
Etio: S aureus grup II faga 52, 55, 71
GK: demam, ISPA
Kelainan: timbul mendadak eritema di muka, leher, ketiak, lipat paha,
menyebar dalam 24 jam bula besar, dinding tipis. Nikolsky sign + (24-48jam) Pengeriputan spontan, pengelupasan lembaran kulit tampak
daerah erosif (2-3hari) akan mengering dalam beberapa hari dan terjadai deskuamasi
Penyembuhan setelah 10-14 hari. Tanpa disertai sikatrik
Definisi Infeksi kulit oleh S.aureus dengan tipe tertentu
Etiologi Staphylococcus aureus grup II faga 52,55, dan atau faga 71
Epidemiologi
Terutama pada anak dibawah 5 tahun, pria > wanita
Gejala klinis - Demam tinggi disertai ISPA- Kelainan kulit awal : eritema mendadak pada wajah,
leher, ketiak, lipat paha. Menyeluruh dalam 24 jam- 24 -48 jam : bulla besar berdinding kendur. Nikolsky
sign +- 2-3 hari : pengeriputan spontan disertai
pengelupasan, shg tampak erosif- Beberapa hari : mengering deskuamasi- Penyembuhan setelah 10-14 hari tanpa sikatrik
DD • NET (Histopatologi terdapat celah di subepidermal, dan sel nekrosis di sekitar celah dan banyak sel radang. S.S.S.S di stratum granulosum)
Pemeriksaan tambahan
Histopatologi & Bakteriologi
Komplikasi Selulitis, pneumonia, septikemia
Terapi Antibiotik derivat penisillin yang efektif bagi S.aureus • Kloksasiklin: 2 x 250 mg untuk dewasa, pada
neonatus 3 x 50 mg sehari• Klindamisin• Chepalosporin generasi 1Topikal: sofratule atau krim antibiotikKeseimbangan cairan dan elektolit
Prognosis Kematian dapat terjadi akibat tiak adanya keseimbangan cairan/elektrolit dan sepsis
TBC KUTIS
Penyakit yg disebabkan oleh Mycobacterium
KLASIFIKASI :A. Inokulasi eksogen ke kulit
- Inokulasi primer TB (Tuberculosis Chancre)- Tuberkulosis kutis verucosa
B. Penyebaran secara endogen ke kulit- Lupus vulgaris- Scrofuloderma- Tuberkulosis kutis orificsialis- Tuberkolosis miliar kutis
Definisi Tuberkulosis pada kulit
Etiologi Mycobacterium tuberculosis
Epidemiologi • Umumnya pada anak & dewasa muda, wanita > pria• Orang dengan keadaan umum dan gizi yang kurang
PATOGENESIS :
1. Penjalaran langsung dari organ di bawah kulit yg terkena TB → kulit, contoh : skrofuloderma
2. Inokulasi langsung pada kulit sekitar orifisium, contoh : TB kutis orifisialis
3. Hematogen : TB kutis miliaris
4. Limfogen : Lupus vulgaris
5. Penjalaran dari selaput lendir yang berpenyakit TB : Lupus vulgaris
6. Inokulasi langsung ke kulit : TB kutis verukosa
INOKULASI PRIMER (TUBERCULOSIS CHANCRE)
Pada orang dengan imunitas rendah
Predileksi Wajah, ekstremitas, daerah yang mudah terkena trauma
Gejala klinis • Lesi muncul 2-4 minggu setelah inokulasi• Lesi dapat berupa papul, pustul, ulkus indolen, indurasi
postif, dan dinding bergaung
TB KUTIS VERUKOSA
Reinfeksi M.tuberkulosis inokulasi langsung ke kulit
Predileksi Tungkai bawah dan kaki, bokong, tempat yang sering terkena trauma.
Gejala klinis • Lesi berbentuk bulan sabit akibat penjalaran serpiginosa (penjalaran diikuti penyembuhan bagian lainnya)
• Tampak papul berukuran lentikular diatas kulit yang eritem. Pada bagian cekung tampak sikatrik
SKROFULODERMADefinisi Suatu penyakit yang disebabkan penjalaran
perkontinuitatum dari organ di bawah kulit
Etiologi Mycobacterium tuberculosis
Epidemiologi Anak muda atau orang tua
Gejala klinis - Pembesaran kelenjar getah bening (limfadenitis TB)- Perlekatan kelenjar getah bening dengan jaringan di
sekitarnya (periadenitis TB)
KGB melunak cold abcess pecah (fistel) meluas (ulkus) memanjang & tidak teratur, sekitar berwarna merah kebiruan, bergaung, tertutup oleh pus serologik mengering (krusta) sembuh (sikatriks)
DD Hidradenitis supruratif, Limfogranuloma venerenum, sifilis gumma
Terapi RHZES (OAT ektra paru)
Prognosis Prognosis baik jika pengobatan dilakukan sesuai dengan prosedur pengobatan
LUPUS VULGARIS
Infeksi secara limfogen dan hematogen
Predileksi wajah, badan, ekstremitas, bokong
Gejala klinis • terdapat kelompok nodus eritematosa yg berubah warna menjadi kuning bila dilakukan penekanan (apple jelly colour)
• Nodus berkonfluensi plak, bersifat destruktif ulkus
TB KUTIS ORIFISIALIS
Infeksi secara autoinokulasi pada periorofisialis dan membran mukosa
Predileksi Sekitar mulut, orifisium uretra eksternum, dan perianal
Gejala klinis Lesi: ulkus hemoragik, purulen, dinding menggaungPrognosis buruk
TB KUTIS MILIARISInfeksi secara hematogen, imunospresifFokus infeksi pada paru atau selaput otak
Predileksi Sekitar mulut, orifisium uretra eksternum, dan perianal
Gejala klinis • Lesi diseminata seluruh tubuh berupa papul eritematosa, purpura maupun vesikel
• Prognosis buruk
Pemeriksaan tambahan
- Pemeriksaan darah : LED ↑- Pemeriksaan bakteriologik : hasil lama ( 8 mg )- Pemeriksaan histopatologik : hasil cepat ( 1 mg )- Tes tuberkulin : (+) menunjukkan pernah TB atau sedang menderita TB- PCR : utk menentukan etiologi
Terapi
KUSTA
Penyakit infeksi kronik Mycobacterium leprae
Saraf perifer sebagai afinitas pertama kulit lalu ke organ lain kecuali SSP
Bergantung pada sistem imunitas seluler (SIS)
Cardinal Sign:• Lesi kelainan kulit yang mati rasa:
Kelainan kulit: bercak hypopigmentasi atau eritematosa yang mati rasa
• Penebalan saraf tepi yang disertai dengan gangguan fungsi saraf akibat peradangan kronis:
Gangguan sensoris (mati rasa), motorik (kelemahan, kelumpuhan otot), fungsi otonom (kulit kering)
• BTA + pada kerokan kulit
RIDLEY DAN JOPLING
Ada 2 indikator yang penting dalam penentuan derajat infeksi dan
viabilitas organisma, serta kemajuan pengobatan (menurut Ridley)
1. Indeks Morfologis
Adalah : - Indeks yang menunjukkan persentase basil yang hidup (viable)
Basil yang dianggap hidup adalah basil yang bentuknya masih utuh atau solid
2. Indeks BakteriologisHal ini menunjukkan beratnya infeksi dengan menghitung kepadatan kuman pada rata-rata lapang pandang mikroskop
Kriteria, (100x oil immersi)1+ = paling sedikit ditemukan 1 basil dlm setiap 100 lp.
2+ = paling sedikit ditemukan 1 basil dlm setiap 10 lp
3+ = paling sedikit ditemukan 1 basil dlm setiap lp
4+ = paling sedikit ditemukan 10 basil dlm setiap lp
5+ = paling sedikit ditemukan 100 basil dlm setiap lp
6+ = paling sedikit ditemukan 1000 dlm setiap lp
Pemeriksaan rasa raba pada lesi
Pemeriksaan saraf tepi:N. FascialisN. Auricularis MagnusN.UlnarisN.RadialisN.MedianusN.cutaneus radialisN.Peroneus communisN. Tibialis posterior
PB: BTA –
MB: BTA + MDT TB
Histopatologik: sel virchow
Serologik: digunakan apabila klinis dan bakteriologis tidak jelas. Uji MLPA, ELISA, ML dipstick
SPEKTRUM KLINIS
TERAPIPB MB
Minum di depan petugas:• Rifampisin 600 mg / bulan• DDS 100 mg / bulan
Minum di rumah:• DDS 100 mg / hari1 blister = 1 dosis = 28 hari
Jumlah pengobatan = 6 dosisJangka waktu pengobatan : 6-9 bulan
Minum di depan petugas:• Rifampisin 600 mg / bulan• DDS 100 mg / bulan• Clofazimine 300 mg / bulan
Minum di rumah:• DDS 100 mg / hari• Clofazimine 50 mg / hari1 blister = 1 dosis = 28 hari
Jumlah pengobatan = 12 dosisJangka waktu pengobatan : 12-18 bulan
EFEK SAMPING OBAT
Rifampisin :
Sindroma kulit (rasa panas, gatal), sindroma perut (nyeri, mual,muntah, diare). Sindroma flu (demam, menggigil, sakit tulang), sindroma pernapasan, hepatotoksik, eprubahan warna kecing, feses, ludah, air mata dan keringat menjadi berwarna merah.
Clofazimine :
Rangsangan & obstruksi saluran cerna, hiperpigmentasi kulit dan mukosa, kulit dan mukosa kering
DDS :
Reaksi alergi (dermatitis eksfolativa, fixed drug erupsion) hepatitis, nefritis, anemia hemolitik, neutiris primer
RFT : telah menyelesaikan pengobatan MDT Default : penderita PB selama > 3 bulan/MB > 6 bulan, tidak mengambil obat
Relaps : telah selesai pengobatan dan muncul lesi baru pada kulit
ENL: eritema nodosum leprosum, merupakan episode acute on chronic. Timbul pada tipe LL atau BL. Kelainan berupa nodus eritema, nyeri. Predileksi : lengan dan tungkai.
Reversal: sebagian atau seluruh lesi yang telah ada bertambah aktif atau timbul lesi baru dalam waktu singkat. Tanpa nodus.