kumpulan Puisi
Transcript of kumpulan Puisi
BERDIRI AKU
Berdiri aku di senja senyap
Camar melayang menepis buih
Melayah bakau mengurai puncak
Berjuang datang ubur terkembang
Angin pulang menyejuk bumi
Menepuk teluk mengempas emas
Lari ke gunung memuncak sunyi
Berayun-ayun di atas alas
Benang raja mencelup ujung
Naik marak menyerak corak
Elang leka sayap tergulung
Dimabuk warna berarak-arak
Dalam rupa maha sempurna
Rindu sendu mengharu kalbu
Ingin datang merasa sentosa
Menyecap hidup bertemu tuju ...
ALAM DESAKU
Tetesan embun pagimu
Memekarkan bunga
Di halaman rumahku
Menyegarkan alam sekitarku
Kupandang langit biru
Padang rumput hijau
Butir-butir padi yang menguning
Yang berunduk saat berisi
Betapa indah alam desaku
Desa tempat kelahiranku
Desa yang penuh kenangan
Yang tak dapat kulupakan
INDAHNYA ALAM DESAKU
Ketika ufuk timur menyinsing
Ku bangun dari tidur ku
Memandang suasana desa ku yang tenang
Serta pemandangan yang indah di desa ku
Oh... desa ku yang indah
Aku sangat bangga
Aku sangat bahagia
Oh... desa ku yang indah
Rakyatmu kini menjadi senang
Kehidupan rakyatmu menjadi aman
Terima kasih wahai tuhan
Atas desamu yang indah
SENJA DI TEPI PANTAI
Perlahan langit mulai gelap
Merah mega berkilau indah
Sang surya tampak tersenyum
Meski lelah menyinari bumi
Gemuruh ombak keras menderu
Mencacah pasir putih nan lembut
Terasa sejuk desiran bayu
Berhembus pelan membelai
Indah nian alam tercipta
Menyatu dengan damainya jiwa
Benar sebuah keindahan besar
Anugrah Ilahi tidak ternilai
KI HAJAR DEWANTARA
KI HAJAR DEWANTARA
ENGKAU PAHLAWAN
PENDIDIKAN
PATRIOT SEPANJANG ZAMAN
NAMAMU HARUM
MEWANGI SEMERBAK
DI BUMI PERTIWI
MESKIPUN ENGKAU
T’LAH TIADA
JASAMU TAKKAN TERLUPAKAN
“ I B U “
Kau mendidik ku sewaktu kecil
Sampai besar
Betapa besar jasa-jasamu padaku
Ibu tak akan kulupakan
Jasa-jasamu padaku
Janganlah kau pergi dari hidupku
Sebab bagaimana
Masa depanku nanti.
“ GURUKU “
Betapa besar jasa-jasamu padaku
Kami anak-anak Indonesia
Jasa-jasamu tak akan
Kulupakan
Guruku......
Kau menjadikan kami anak yang cerdas
Dan berwibawa
Terima kasih guruku
SENDALKU
Pertama kali kuingin
Memakaimu hati ini terasa
Bergetar
Memang tampakmu cantik
Tetapi aku takut
Kalau aku tak cocok dengan ukuranmu
Betapa hati ini berhenti bergetar
Diriku semakin senang
Karena akhirnya sendalku
Pas dengan ukuran kakimu
Aku bisa memakainya bermain
Tanpa tanda ragu.
“ T U H A N “
Ya Allah SWT Yang Maha Pengampun
Ampunilah dosaku dan seluruh keluargaku
Sesungguhnya hamba-Mu ini
Adalah makhluk yang lemah
Dan pada saat ini hamba-Mu masih sehat wal-afiat
Ataupun seluruh keluargaku
Mengapa Israel?
Mengapa Israel?
Tidak cukupkah kau hamburkan tubuh-tubuh itu?
Tubuh yang bernapas dengan Asma Allah
Tidak sadarkah kau?
Mengapa Israel?
Tidak lelahkah kau hamburkan daging dari rangkanya ?
Tidak genapkah air mata yang mengalir?
Mengapa Israel?
Tidak adakah rasa sayang dalam kepak hitammu?
Masih jantung manusiakah yang ada dirongga dadamu?
Mengapa Israel?
Sebuah sensasikah ini?
Agar dunia melihatmu?
Cukup Israel…
Sudah cukup darah yang mengalir
Sudah cukup kehormatan yang terhempas
Sudah cukup wajah lebammu yang menjijikkan tampil
cukup!
cukup!
cukup!
ALAM DESAKU
Tetesan embun pagimu
Memekarkan bunga
Di halaman rumahku
Menyegarkan alam sekitarku
Kupandang langit biru
Padang rumput hijau
Butir-butir padi yang menguning
Yang berunduk saat berisi
Betapa indah alam desaku
Desa tempat kelahiranku
Desa yang penuh kenangan
Yang tak dapat kulupakan
SENJA DI TEPI PANTAI
Perlahan langit mulai gelap
Merah mega berkilau indah
Sang surya tampak tersenyum
Meski lelah menyinari bumi
Gemuruh ombak keras menderu
Mencacah pasir putih nan lembut
Terasa sejuk desiran bayu
Berhembus pelan membelai
Indah nian alam tercipta
Menyatu dengan damainya jiwa
Benar sebuah keindahan besar
Anugrah Ilahi tidak ternilai