L2. BDS1 (Struktur Jaringan Gigi).pdf

52
BLOK BASIC DENTAL SCIENCE 1 TA. 2013/2014 ali taqwim, drg [email protected] Jurusan Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan STRUKTUR GIGI & SIFAT FISIK JARINGAN GIGI

Transcript of L2. BDS1 (Struktur Jaringan Gigi).pdf

Page 1: L2. BDS1 (Struktur Jaringan Gigi).pdf

BLOK BASIC DENTAL SCIENCE 1

TA. 2013/2014

ali taqwim, drg [email protected]

Jurusan Kedokteran Gigi

Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan

STRUKTUR GIGI &

SIFAT FISIK

JARINGAN GIGI

Page 2: L2. BDS1 (Struktur Jaringan Gigi).pdf

Tujuan Pembelajaran

1. Menjelaskan susunan anatomi gigi

2. Menjelaskan sifat jaringan keras

gigi

Page 3: L2. BDS1 (Struktur Jaringan Gigi).pdf

SUSUNAN

ANATOMI GIGI

Page 4: L2. BDS1 (Struktur Jaringan Gigi).pdf

• Anatomic Crown

• Anatomic Root

• Pulp Chamber

The 3 parts of a tooth:

Anatomic Crown

Anatomic Root

Pulp

Chamber

Dental Anatomy

Page 5: L2. BDS1 (Struktur Jaringan Gigi).pdf

MAHKOTA (Crown)

AKAR (Radix)

Leher (Cervix)

Page 6: L2. BDS1 (Struktur Jaringan Gigi).pdf

Mahkota Gigi (Corona)

Bagian gigi yang secara normal terlihat di dalam mulut, tertutup email

Mahkota Anatomis:

Bagian dari gigi yang diliputi jaringan enamel

→ Besar & panjangnya tetap

Mahkota Klinis:

Bagian dari gigi yang sudah tidak diliputi oleh epitel lagi, menonjol dalam RM

→ Besar & panjangnya tidak tetap, ≈ usia

Page 7: L2. BDS1 (Struktur Jaringan Gigi).pdf

Akar Gigi (Radix)

Di dalam tulang, secara normal tidak terlihat, dilapisi sementum

Akar Anatomis:

Bagian dari gigi yang diliputi oleh sementum

→ Besar & panjangnya tetap

Akar Klinis:

Bagian dr gigi yg diliputi jaringan periodontium, tidak terlihat di RM

→ Besar & panjangnya tidak tetap, ≈ usia

Page 8: L2. BDS1 (Struktur Jaringan Gigi).pdf

Leher Gigi (Cervix)

• Batas anatomis antara mahkota – akar

• Cemento-enamel junction (CEJ): pertemuan antara mahkota anatomis dg akar anatomis (pertemuan antara enamel dan sementum)

Page 9: L2. BDS1 (Struktur Jaringan Gigi).pdf

Hubungan mahkota dan akar. 1. Mahkota Anatomis, 2. Mahkota klinis,

3. akar anatomis, 4. Akar klinis

Page 10: L2. BDS1 (Struktur Jaringan Gigi).pdf

• Mahkota gigi

• Akar gigi

• Leher gigi

• Apeks

• Tepi insisal

• Tonjolan/ cups

SUSUNAN ANATOMI GIGI

(Gambaran Makroskopis)

Page 11: L2. BDS1 (Struktur Jaringan Gigi).pdf

SUSUNAN ANATOMI GIGI

(Gambaran Mikroskopis)

Jaringan Keras

Enamel/ email

Dentin

Sementum

Jaringan Lunak

Pulpa

Enamel

Dentin

Cementum

Dental Pulp

Page 12: L2. BDS1 (Struktur Jaringan Gigi).pdf
Page 13: L2. BDS1 (Struktur Jaringan Gigi).pdf

•Structure •Highly calcified and hardest tissue in the body •Crystalline in nature •Enamel rods

•Insensitive—no nerves •Acid-soluble—will demineralize at a pH of 5.5 and lower •Cannot be renewed •Darkens with age as enamel is lost •Fluoride and saliva can help with remineralization

13

Dental Tissues—Enamel

Ca10(OH)2(PO4)6

Page 14: L2. BDS1 (Struktur Jaringan Gigi).pdf

14

Gambaran scanning electron microscope (SEM) permukaan enamel. Hidroksiapatit

berukuran 200 nm secara baik dan pas mengisi dimensi kerusakan berukuran

nanometer pada permukaan enamel.

Page 15: L2. BDS1 (Struktur Jaringan Gigi).pdf

15

Page 16: L2. BDS1 (Struktur Jaringan Gigi).pdf

• Diliputi oleh jaringan email (pd korona) serta jaringan sementum (pd akar)

• Bagian terbesar dari gigi • Softer than enamel • Does not have a nerve supply but can be

sensitive • Is produced throughout life • Three classifications

1. Primary 2. Secondary 3. Tertiary

• Will demineralize at a pH of 6.5 and lower

16

Dental Tissues—Dentin

Page 17: L2. BDS1 (Struktur Jaringan Gigi).pdf

Classifications:

Primary dentin forms the initial shape of the tooth.

Secondary dentin is deposited after the formation of the primary dentin on all internal aspects of the pulp cavity.

Tertiary dentin, or “reparative dentin” is formed by replacement odontoblasts in response to moderate-level irritants such as attrition, abrasion, erosion, trauma, moderate-rate dental caries, and some operative procedures.

17

Enamel

Exposed

Dentin

Receding

Gingiva

Tubules

Page 18: L2. BDS1 (Struktur Jaringan Gigi).pdf

Macam-macam Dentin :

1. Transparan dentin: dentin yang warnanya

transparan, yang terdapat di daerah yang belum mengalami invasi bakteri, di sekeliling zona yang mengalami dekalsifikasi (pengurangan pembentukan garam Ca).

Zona ini meluas dari tepi ke tepi sekitar

karies dentin. Tubula dentin dari zona transparan berisi

bahan-bahan granulasi yang tak terdapat pada dentin biasa atau dentin yang mati.

Page 19: L2. BDS1 (Struktur Jaringan Gigi).pdf

2. Novodentin: normal dentin/dentin yang baru di bawah transparan dentin.

3. Sekunder dentin: dentin yang terbentuk pada dinding sebelah dalam dari rongga pulpa.

Page 20: L2. BDS1 (Struktur Jaringan Gigi).pdf

Composition of dental tissues

• Dental tissues are made of: Organic matter – minerals – water

• Different % of constituents depending on calculation of proportions by weight or volume

• Enamel: contains very little organic matter (~ 1.3% of dry weight or ~ 1.1% of wet tissues, but ~ 3% of the actual volume) - > 90% inorganic

Hanadi Baeissa

Page 21: L2. BDS1 (Struktur Jaringan Gigi).pdf

• Dentine: contains more organic matter (~ 20% of dry weight, or ~ 21% of wet tissues, but ~ 28% of the actual volume), while the inorganic part is ~ 72% of wet weight, or ~ 48% actual volume

• Cementum is similar to dentine in composition

Hanadi Baeissa

Page 22: L2. BDS1 (Struktur Jaringan Gigi).pdf

Mineral composition:

• The most predominant mineral is calcium followed by phosphorus, and finally magnesium

• Ca and P are more in enamel

• Mg and CO2 are more in dentine

Hanadi Baeissa

Page 23: L2. BDS1 (Struktur Jaringan Gigi).pdf
Page 24: L2. BDS1 (Struktur Jaringan Gigi).pdf

Jaringan yang terdapat dlm rongga pulpa sampai foramen apikal.

Umumnya mengandung bahan dasar, bahan perekat, sel syaraf (peka terhadap rangsang mekanis, termis dan kimia), jaringan limfe (cairan getah bening), jaringan ikat dan pembuluh darah arteri dan vena.

Dental Tissues—Pulp

Page 25: L2. BDS1 (Struktur Jaringan Gigi).pdf

Pulpa : 25% organik & 75% air

Pulpa pada saluran akar berisi jaringan ikat yang

selnya fibroblas. Sel ini membentuk zat antar sel, di

mana cabang sitoplasmanya saling berhubungan

membentuk jala.

Unsur-unsur utamanya adalah serabut-serabut

kolagen halus yang tersusun asimetris & substansia

dasar yang mengandung glikosaminoglikans.

Pada bagian perifer terdapat lapisan odontoblas

(berperan pada pembentukan dentin).

25

Page 26: L2. BDS1 (Struktur Jaringan Gigi).pdf
Page 27: L2. BDS1 (Struktur Jaringan Gigi).pdf

Pulpa merupakan jaringan yang sangat banyak mengandung persyarafan & pembuluh darah, serta banyak terdapat fibroblast.

Pulpa sangat vaskular:

Arteriol & dua venula masuk ke dalam pulpa melalui saluran akar & membentuk anyaman kapiler di dalam.

Pulpa banyak mengandung serat saraf yang mempersarafi pembuluh darah dan odontoblas (serat saraf halus tak bermielin)

27

Page 28: L2. BDS1 (Struktur Jaringan Gigi).pdf

Pembuluh darah pulpa berdinding tipis dan kaku jaringan pulpa peka terhadap ∆ tekanan hidrostatik (misalnya: radang ringan).

Edema yang diakibatkannya menekan dinding pembuluh darah & menyebabkan kematian pulpa.

28

Page 29: L2. BDS1 (Struktur Jaringan Gigi).pdf

Pulpa berasal dari jaringan mesenkim yang

berfungsi sebagai: 1. Pembentuk dentin

2. Sebagai penahan dari berbagai bentuk iritasi:

mekanis, khemis, thermis, bakteri,

3. Pemberi nutrisi gigi

4. Mengandung sel-sel saraf. Sistem sensorisnya

berfungsi mengontrol peredaran darah dan

sensasi nyeri.

29

Page 30: L2. BDS1 (Struktur Jaringan Gigi).pdf

Suatu rongga pada gigi, di bawah dentin, berisi pulpa gigi.

Pulpa terdiri dari: 1. Tanduk pulpa (pulp horn) 2. Ruang pulpa (pulp chamber) 3. Saluran pulpa (pulp canal) 4. Foramen apical

5. Supplementary canal 6. Orifice

30

Rongga pulpa :

Page 31: L2. BDS1 (Struktur Jaringan Gigi).pdf
Page 32: L2. BDS1 (Struktur Jaringan Gigi).pdf

Tanduk pulpa:

Ujung dari ruang pulpa.

Ruang pulpa:

Rongga pulpa yang terdapat di tengah korona gigi dan selalu tunggal.

Saluran pulpa/saluran akar:

Rongga pulpa yang terdapat pada bagian akar gigi.

32

Page 33: L2. BDS1 (Struktur Jaringan Gigi).pdf

Foramen apikal:

Ujung dari saluran pulpa yang terdapat pada daerah apeks gigi, berupa suatu lubang kecil, merupakan tempat masuknya jaringan pulpa ke rongga pulpa.

Supplementary pulp canal:

Percabangan saluran pulpa, berjumlah 2/>, berada dekat apikal (ujung akar).

Beberapa akar gigi mungkin punya > 1 foramen saluran tersebut punya 2 /> cabang dekat apikalnya yang disebut multiple foramina/supplementary canal

33

Page 34: L2. BDS1 (Struktur Jaringan Gigi).pdf

Orifice/entrance into the pulp canal:

Pintu masuk ke saluran akar gigi (menghubungkan ruang pulpa dengan salurannya).

Saluran pulpa dihubungkan dengan ruang pulpa. Ada kalanya ditemukan suatu akar mempunyai lebih dari satu saluran pulpa, misalnya akar mesio-bukal dari M1 atas dan akar mesial dari M1 bawah mempunyai 2 saluran pulpa yang berakhir pada sebuah foramen apikal.

34

Page 35: L2. BDS1 (Struktur Jaringan Gigi).pdf

SIFAT

JARINGAN

KERAS GIGI

Page 36: L2. BDS1 (Struktur Jaringan Gigi).pdf

ENAMEL

Berasal dari jaringan ektoderm

Susunannya penuh dengan garam-garam Ca

Jaringan terkeras & terkuat bila dibandingkan

dengan jaringan-jaringan gigi yang lain → pelindung

gigi yang paling kuat terhadap rangsangan-

rangsangan pada waktu pengunyahan.

Jaringan terkeras tubuh

Page 37: L2. BDS1 (Struktur Jaringan Gigi).pdf

SIFAT ENAMEL

Tidak mempunyai kemampuan untuk menggantikan bagian-bagian yang rusak

Tersusun dari: • 96% bahan inorganik (mineral)

• 4% bahan organik & air

Ketebalan 2-2,5 mm

Makin ke cervical makin tipis

Jaringan terkeras

Page 38: L2. BDS1 (Struktur Jaringan Gigi).pdf

DENTIN

Berasal dari jaringan mesoderm (mempunyai susunan dan asal yang sama dengan jaringan tulang)

Mempunyai hubungan dengan jaringan-jaringan yang ada di dalam rahang/gusi sehingga bila rusak mempunyai kemampuan untuk tumbuh kembali.

Page 39: L2. BDS1 (Struktur Jaringan Gigi).pdf

SIFAT DENTIN

• Bagian terbesar dari gigi

• > keras dari tulang

• Tersusun dari:

– 70% bahan inorganik

– 10% bahan organik & air

Page 40: L2. BDS1 (Struktur Jaringan Gigi).pdf

Perbedaan dentin dan sementum :

Susunan kimia :

Dentin > keras dari sementum (dentin banyak mengandung bahan-bahan kimia anorganik).

Histologis :

Di dalam dentin terdapat pembuluh-pembuluh yang sangat halus, mulai dari batas rongga pulpa sampai ke batas email dan semen. Pembuluh-pembuluh ini memancar keseluruh permukaan dentin yang disebut tubula dentin

Page 41: L2. BDS1 (Struktur Jaringan Gigi).pdf

Dentin

Pulp

Tubule

Fluid Nerve Fibers

Odontoblast

Cell

Page 42: L2. BDS1 (Struktur Jaringan Gigi).pdf
Page 43: L2. BDS1 (Struktur Jaringan Gigi).pdf

Pembuluh-pembuluh ini mengandung serabut yang merupakan kelanjutan dari sel-sel odontoblast yang terdapat pada perbatasan rongga pulpa.

Guna sel-sel ini untuk melanjutkan rangsangan - rangsangan yang terdapat dalam dentin ke sel-sel saraf.

Pada waktu gigi erupsi dentin sudah selesai terbentuk dan sudah mencapai pertumbuhan yang sempurna.

Page 44: L2. BDS1 (Struktur Jaringan Gigi).pdf

Bila ada rangsangan termis (panas/dingin), khemis(asam/manis) dan mekanis/traumatis (makanan keras), rangsangan-rangsangan ini mula-mula akan diterima oleh email dentin melalui tubula dentin dan serabut-serabut yang merupakan kelanjutan dari sel-sel odontoblast pembuluh-pembuluh saraf yang terdapat dalam rongga pulpa.

Page 45: L2. BDS1 (Struktur Jaringan Gigi).pdf

Setelah dentin terbentuk dengan sempurna, akan terbentuk dentin yang lain yang disebut dentin sekunder.

Pembentukan dentin sekunder dapat terjadi selama hidup dan pertumbuhannya hanya menuju ke satu arah yaitu ke rongga pulpa, oleh karena itu rongga pulpa lama kelamaan akan menjadi sempit dengan bertambahnya umur.

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa rongga pulpa gigi orang tua lebih sempit daripada rongga pulpa dari gigi yang baru erupsi, hal ini terjadi karena adanya perkembangan dentin sekunder.

Page 46: L2. BDS1 (Struktur Jaringan Gigi).pdf

SEMENTUM

Merupakan bagian dari jaringan gigi dan jaringan periodontium karena menghubungkan gigi dengan tulang rahang dan jaringan yang terdapat di selaput periodontal.

Bila ada rangsangan yang kuat pada gigi maka akan terjadi resorpsi/penyerapan sel-sel sementum pada sisi yang terkena rangsangan dan pada sisi lainnya akan terbentuk jaringan sementum baru ke arah luar.

Page 47: L2. BDS1 (Struktur Jaringan Gigi).pdf

Macam-macam semen

1. Semen primer ialah semen yang terdapat pada

waktu erupsi gigi.

2. Semen fisiologis ialah lapisan semen yang

terbentuk karena meningkatnya usia.

3. Semen patologis ialah semen yang terbentuk

karena iritasi obat-obatan pada perawatan

endodontia, karena penyakit dan sebagainya,

misal: hipersementosis.

Page 48: L2. BDS1 (Struktur Jaringan Gigi).pdf

Letak Sementum

Page 49: L2. BDS1 (Struktur Jaringan Gigi).pdf

Sementum merupakan suatu jaringan mesenchim yang bagian interselularnya mengalami perkapuran dan meliputi bagian luar dari akar.

Bahan-bahan anorganis yang terdapat dalam sementum sama dengan yang terdapat dalam tulang.

Susunannya terdiri atas :

• 50 % bahan inorganik

• 50% bahan organik & air

Ketebalan 0,05 mm

Page 50: L2. BDS1 (Struktur Jaringan Gigi).pdf

Fungsi sementum:

1. Sebagai pelindung

2. Sebagai penyanggah gigi terhadap jaringan periodontium lainnya.

3. Memberikan makanan yang utama fosfor untuk gigi terutama pada umur yang sudah lanjut dimana kanalis dentis/rongga pulpa sudah menyempit. Pengendapan sementum lebih banyak di ujung akar dan bifurkasi.

Page 51: L2. BDS1 (Struktur Jaringan Gigi).pdf
Page 52: L2. BDS1 (Struktur Jaringan Gigi).pdf

Demineralisasi

Ca10(OH)2(PO4)6

DEMINERALISASI Enamel Gigi

white spot

caries

dental plaque