LAju Kimiaa part1

213
LAJU REAKSI DAN KESETIMBANGAN DISUSUN OLEH : Drs. Ahsani Taqwiim, M.Pd.

description

bagus

Transcript of LAju Kimiaa part1

Page 1: LAju Kimiaa part1

LAJU REAKSI DAN KESETIMBANGAN

DISUSUN OLEH : Drs. Ahsani Taqwiim, M.Pd.

Page 2: LAju Kimiaa part1

A. Jika pernyataan dan alasan benar keduanya menunjukkan hubungan sebab akibat.

B. Jika pernyataan dan alasan benar namun keduanya tidak menunjukkan hubungan sebab akibat

C. Jika pernyataan benar dan alasan salah

D. Jika pernyataan salah dan alasan benar

E. Jika pernyataan salah dan alasan salah

Petunjuk pengerjaan soal

Pilihlah 1 jawaban yang benarPetunjuk 1

Petunjuk 3

Petunjuk 2

A. Jika (1),(2), dan (3) benar

B. Jika (1) dan (3) benar

C. Jika (2) dan (4) benar

D. Jika hanya (4) yang benar

E. Jika semuanya benar

Jawablah pertanyaan dengan benar dan jelas

Petunjuk 4

Page 3: LAju Kimiaa part1

UMPTN `94/491. Katalis mempengaruhi ketetapan kesetimbangan

SEBABKatalis mempengaruhi laju reaksi

GUNAKAN PETUNJUK 2 UNTUK MENGERJAKAN SOAL DI BAWAH INI!

Page 4: LAju Kimiaa part1

Jawaban :DBahasan : Katalis tidak dapat mempengaruhi harga KKatalis mempengaruhi laju reaksi

Page 5: LAju Kimiaa part1

2. UMPTN `94 Rayon B

Pada suhu kamar,reaksi kimia yang mempunyai energi pengaktfan tinggi berlangsung dengan lambat.

SEBAB

Energi pengaktifan reaksi-reaksi kimia selalu mempunyai nilai positif.

Page 6: LAju Kimiaa part1

Jawaban : B

Penyelesaian :

•Energi aktivasi adalah energi potensial perintang dalam suatu reaksi. Semakin tinggi energi aktivasi maka proporsi partikel-partikel pereaksi yang energinya dapat melampaui energi aktivasi semakin sedikit, sehingga reaksi menjadi semakin lambat. (pernyataan benar)

•Energi aktivasi merupakan energi yang dibutuhkan agar reaksi bisa berlangsung. Oleh karena itu, energi aktivasi selalu berharga positif. (alasan benar)

•Pernyataan dan alasan tidak berhubungan.

Page 7: LAju Kimiaa part1

3. UM UGM `05 Penguraian NH3 menjadi gas N2 dan gas H2 akhirnya mencapai keadaan reaksi yang setimbang. Kalau reaksi dibiarkan berjalan dalam tekanan reaktor yang tetap, maka perbandingan volume ketiga gas tersebut adalah perbandingan koefisien persamaan reaksinya.SEBABKoefisien reaksi menunjukkan kuantitas masing-masing senyawa yang ada dalam reaksi kesetimbangan tersebut.

Page 8: LAju Kimiaa part1

Jawaban : E

Penyelesaian :

Pada reaksi kesetimbangan, koefisien reaksi menyatakan perbandingan mol atau volume gas-gas ruas kiri yang terurai dan gas-gas ruas kanan yang terbentuk.

Page 9: LAju Kimiaa part1

4. UMPTN `94 Rayon A

Jika suatu reaksi kimia mencapai kesetimbangan maka komposisi campuran reaksinya tidak akan berubah selama suhu tidak berubah.

SEBAB

Tetapan kesetimbangan reaksi hanya bergantung pada suhu.

Page 10: LAju Kimiaa part1

Jawaban : D

Penyelesaian :

•Komposisi campuran tidak hanya dipengaruhi suhu, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor lain, misalnya tekanan.

•Tetapan kesetimbangan reaksi adalah fungsi suhu.

Page 11: LAju Kimiaa part1

5. UMPTN `94 Rayon C

Katalis mempengaruhi tetapan kesetimbangan.

SEBAB

Katalis mempengaruhi laju reaksi

Page 12: LAju Kimiaa part1

Jawaban : D

Penyelesaian :

Katalis tidak mempengaruhi tetapan kesetimbangan reaksi, tetapi mempengaruhi laju reaksi sehingga kondisi kesetimbangan bisa dicapai lebih cepat.

Page 13: LAju Kimiaa part1

6. No. 62 SIP`84

Kecepatan reaksi akan bertambah besar bila konsentrasi zat yang bereaksi bertambah besar.

SEBAB

Semakin besar konsentrasi zat yang bereaksi dengan zat lain, semakin sukar terjadinya tumbukan antar molekul.

Page 14: LAju Kimiaa part1

C. Menurut teori tumbukan, semakin besar konsentrasi zat yang bereaksi semakin banyak tumbukan efektif yang terjadi antara molekul pereaksi, akibatnya reaksi akan berlangsung lebih cepat. Jadi, pernyataan benar alasan salah.

Page 15: LAju Kimiaa part1

7. No. 91 PP`81

Bila dicampurkan dengan air, maka etilasetat terurai dengan lambat menurut reaksi,

CH3COOH2H5 + H2O → CH3COOH + C2H5OH

Akan tetapi jika dalam air terdapat ion OH-, reaksi akan berjalan lebih cepat sesuai persamaan,

CH3COOH2H5 + OH-→ CH3COOH + C2H5OH

Jadi dapat dikatakan bahwa pada reaksi terakhir ini ion OH- adalah katalis.

SEBAB

Katalis yang mempercepat reaksi kimia memperbesar energi pengaktivan.

Page 16: LAju Kimiaa part1

C. Katalis adalah zat yang dapat mempercepat/memperlambat suatu reaksi, di mana zat tersebut tidak mengalami perubahan yang kekal. Katalis yang mempercepat reaksi kimia akan menurunkan energi pengaltivan.

Pernyataan benar alasan salah.

Page 17: LAju Kimiaa part1

8. Olimpiade Kimia Nasional 2002-UGMSuhu berperan dalam menentukan laju reaksi.SEBABLaju reaksi dinyatakan sebagai fungsi suhu (T) dalam persamaan :v = -d[reaktan]/dt

Page 18: LAju Kimiaa part1

Jawaban : C

Penyelesaian :

Dalam reaksi, kenaikan suhu akan memperbesar proporsi molekul-molekul pereaksi yang mempunyai energi (energi kinetik) lebih besar daripada energi aktivasi, sehingga kenaikan suhu mempercepat reaksi. (pernyataan benar)

Laju reaksi didefinisikan sebagai besarnya perubahan fungsi konsentrasi dan waktu, bukan fungsi suhu. (alasan salah)

Page 19: LAju Kimiaa part1

9. No. 79 PP`79

Suatu katalisator yang baik untuk reaksi pembentukan amoniak dari unsur-unsurnya, juga merupakan katalisator yang baik untuk reaksi yang sebaliknya, yaitu pengurangan amoniak menjadi unsur-unsurnya.

SEBAB

Fungsi suatu katalisator ialah mempercepat tercapainya kesetimbangan.

Page 20: LAju Kimiaa part1

Suatu katalisator yang baik untuk reaksi pembentukan amoniak dari unsur-unsurnya, juga merupakan katalisator yang baik untuk reaksi yang sebaliknya, yaitu pengurangan amoniak menjadi unsur-unsurnya.SEBABFungsi suatu katalisator ialah mempercepat tercapainya kesetimbangan.Jadi, pernyataan dan alasan benar, terdapat hubungan.Jawab : A

Page 21: LAju Kimiaa part1

10. No. 40 SKALU`77

Suatu campuran es dan air yang diaduk baik, ada dalam kesetimbangan. Bila ke dalamnya ditambahkan sedikit es, suhu tidak berubah.

SEBAB

Pada kesetimbangan es ↔ air tidak dpat diterapkan asas Le Chatelier.

Page 22: LAju Kimiaa part1

Pada proses es air, jika ditambahkan es suhu sisrem tersebut tidak mengalami perubahan. Asas Le Chatelier tidak dapat diterapkan pada kasus ini. Sebab, es air buakan kesetimbangan kimia, tetapi termasuk kesetimbangan fasa.

Jadi, pernyataan dan alasan benar, terdapat hubungan.

Jawab : A

Page 23: LAju Kimiaa part1

GUNAKAN PETUNJUK 3 UNTUK MENGERJAKAN SOAL DI BAWAH INI!

1. Dalam reaksi kesetimbangan :2 SO2 (g) + O2 ↔ 2 SO3(g)

Kp = 1,0 x 10-9 pada 1030 oC.Jika mula-mula mol oksigen = mol sulfurdioksida, maka

pernyataan yang benar si saat kesetimbangan pada volume tetap dan suhu 1030 oC adalah

A. tekanan campuran naikB. harga Kp > KcC. jumlah mol SO3 pada kesetimbangan adalah 2 kali

jumlsh mol oksigen mula-mulaD. jumlah mol SO3 pada kesetimbangan tergantung

pada volume wadah reaksi

Page 24: LAju Kimiaa part1

Jawab : D 2 SO2 (g) + O2 2 SO3(g) m a mol a molvsVolume tetap → tekanan tetapKp = Kc (RT)2-(2+1)

1.10-9=Kc (0,082.1303)-1

Kc = 10-9. (0,082.1303)-1

= 10-9.106,846Jadi, Kc > KpSehingga, Jawaban no. (1) salah,Jawaban no. (2) salah,Jawaban no. (4) benar.

Page 25: LAju Kimiaa part1

2. UMPTN `90/C43Diantara pernyataan-pernyataan mengenai katalis di

bawah ini manakah yang benar ?1. Kecepatan reaksi terkatalis bergantung pada

konsentrasi katalis2. Bagi reaksi reversible katalis mempercepat baik

reaksi maju maupun reaksi balik3. Suatu reaksi yang pada kondisi terentu tidak

spontan, akan menjadi spontan bila ditambahkan katalis

4. Unsur-unsur transisi banyak digunakan dalam katalis heterogen

Page 26: LAju Kimiaa part1

Jawaban : BBahasan :Sifat katalis :•Kecepatan reaksi terkatalis bergantung pada konsentrasi pereaksi, tidak tergantung pada katalis•Bagi reaksi reversible katalis mempercepat reaksi ke kanan dan ke kiri•Katalis tidak dapat mengubah reaksi tidak spontan menjadi spontan•Unsur transisi (Fe, Ni, Pt) sering digunakan sebagai katalis

Page 27: LAju Kimiaa part1

3. UM UGM`05

Kalau reaksi kesetimbangan

2SO3 ↔ 2SO2 + O2 harga tetapan kesetimbangan reaksinya atau K adalah 10.000 maka harga K untuk reaksi kesetimbangan ditulis

1. 4SO3 ↔ 4SO2 + 2O2 harga K = 108

2. SO3 ↔ SO2 + 1/2O2 harga K = 100

3. 1/2O3 ↔ SO2 + 1/2O2 harga K = 10

4. Harga K tidak berubah

Page 28: LAju Kimiaa part1

Jawaban : A

Penyelesaian :

K = (104)2 = 108

K = = 102

K = = 10

4 10000

10000

Page 29: LAju Kimiaa part1

4. UMPTN`94 Rayon A

Dari reaksi N2O4(g) 2NO2(g) diketahui Kp pada 600 oC dan pada 1.000 oC berturut-turut adalah 1,8 x 104 dan 2,8 x 104. Dapat disimpulkan bahwa

1. Tekanan parsial NO2 akan meningkat jika suhu dinaikkan.

2. ∆H > 0

3. Peningkatan tekanan total campuran gas dalam kesetimbngan akan menurunkan kadar NO2

4. Kp = Kc

Page 30: LAju Kimiaa part1

Jawaban : A

Penyelesaian :

Jika suhu dinaikkan, Kp meningkat. Ini berarti tekanan parsial produk (NO2) semakin meningkat.

Jika suhu naik, Kp juga membesar maka reaksinya bersifat endoterm (∆H > 0)

Jika tekanan total diperbesar maka reaksi akan bergeser ke arah jum,lah koefisiennya lebih kecil ( ke kiri). Akibatnya kadar NO2 menurun, sebaliknya kadar N2O4 meningkat.

∆n = 2-1 =1, sehingga

Kp =Kc x R x T

Page 31: LAju Kimiaa part1

5.No. 53 SIP ‘87Dalam satu tempat tertutup, berlangsung

reaksi kesetimbangan :PCl5(g) PCl3(g) + Cl2(g)dengan harga tetapan kesetimbangan KC

pada temperatur T. Bila volume diperkecil, dengan tetap menjaga suhu tetap, maka beberapa hal berikut akan diamati.

(1) Jumlah mol PCl3 berkurang(3) Jumlah mol PCl5 bertambah

(2) Harga KC tak berubah(4) Jumlah mol Cl2 tak berubah

Page 32: LAju Kimiaa part1

Penyelesaian :PCl5(g) ↔ PCl3(g) + Cl2(g)Jika pada suhu tetap, reaksi kesetimbangan di atas volumenya diperkecil, maka :reaksi akan bergeser ke arah jumlah molnya kecil, yaitu ke arah PCl5, jadi PCl3 dan Cl2 berkurang, sedang PCl5 bertambah.Pada suhu tetap, harga KC tetap.Jadi 1, 2, dan 3 jawaban yang benar.Jawaban : (A)

Page 33: LAju Kimiaa part1

6. No. 65 SIP ‘85Perhatikan reaksi kesetimbangan,Ag+(aq) + Fe2+(aq) ↔ Ag(s) + Fe3+(aq) ∆H = - 65,7 kJ

Tetapan kesetimbangan reaksi ini dapat diperkecil dengan cara :(1)menambahkan inhibitor(2)menambahkan perak(3)menambahkan air(4) menaikkan suhu

Page 34: LAju Kimiaa part1

Penyelesaian :Ag+(aq) + Fe2+(aq) Ag(s) + Fe3+(aq) H = - 65,7 kJReaksi kesetimbangan di atas merupakan kesetimbangan heterogen yang berlangsung secara eksoterm ke arah kanan dan berlangsung endoterm ke arah kiri.

K diperkecil dengan jalan memperbesar [Ag+] dan [Fe2+].[Ag+] dan [Fe2+] diperbesar dengan jalan menaikkan suhu.Jadi hanya 4 jawaban yang benar.Jawaban : (D)

2

3

Fe Ag

FeK

Page 35: LAju Kimiaa part1

7. No. 66 SIP’85Etilena dapat dihasilkan dari etana dengan cara

pemanasan dan dengan penambahan katalis sesuai dengan reaksi :

C2H6(g) ↔ C2H4(g) + H2(g) ∆ H = +138 kJ.Proporsi etana yang diubah menjadi etilena pada

keadaan setimbang akan berkurang jika :1. suhu diturunkan2. suhu dinaikkan3. H2 ditambahkan pada campuran reaksi4. volum campuran reaksi diperbesar.

Page 36: LAju Kimiaa part1

Penyelesaian :C2H6(g) ↔ C2H4(g) + H2(g) ∆H = + 138 kJKesetimbangan di atas berlangsung secara endoterm, pada ruas kiri ada satu molekul dan pada ruas kanan terdapat 2 molekul.Proporsi etana yang diubah menjadi etilena pada keadaan setimbang akan berkurang jika :suhu diturunkan ditambahkan H2 pada campuran reaksi.Volum campuran diperkecil.Jadi 1 dan 3 jawaban yang benar.Jawaban : (B)

Page 37: LAju Kimiaa part1

8. No. 69 SIP ‘85Diketahui ∆Ho

f dari CO (g) = - 110,5 kJ/mol dan ∆Ho

f dari CH3OH (l) = -238,6 kJ/mol dari reaksi kesetimbangan :

CO(g) + 2H2(g) ↔ CH3OH (l)Dapat dikatakan bahwa :(1) ∆Ho reaksi = - 128,1 kJ/mol.(2) jika suhu dinaikkan, kesetimbangan

bergeser ke kiri. (3) tetapan kesetimbangan berkurang jika

suhu dinaikkan(4) Reaksi ke kiri adalah endoterm.

Page 38: LAju Kimiaa part1

Penyelesaian :CO(g) + 2H2(g) CH3OH (l)∆Ho reaksi = ∆Ho

f produk - ∆Hof pereaksi.

∆Ho reaksi = (∆ Hof CH3OH) – (∆ Ho

f CO2 + ∆ Hof

H2)∆Ho reaksi = - 238,6 + 110,5 – 0 kJ/mol∆Ho reaksi = - 128,1 kJ/molCO(g) + 2H2(g) ↔ CH3OH (l) ∆H = - 128,1 kJ/mol∆H = -, artinya reaksi ke arah kanan berlangsung secara eksoterm, dan ke arah kiri berlangsung secara endoterm.Jika suhu dinaikkan, kesetimbangan bergeser ke kiri, akibatnya tetapan kesetimbangan berkurang.Jadi 1, 2, 3, dan 4 jawaban yang benar.Jawab : (E)

Page 39: LAju Kimiaa part1

9. No. 64 SIP’84Reaksi pembentukan SO3 menurut

persamaan :SO2(g) + O2 (g) ↔ SO3 (g)Adalah reaksi eksoterm.Hasil SO3 yang diperoleh akan

bertambah bila :(1) tekanan diperbesar

(2) ditambah katalis

(3) ditambah gas O2

(4) suhu dinaikkan

Page 40: LAju Kimiaa part1

Penyelesaian :SO2(g) + O2 (g) ↔ SO3 (g)Ke arah kanan (maju ) berlangsung secara eksoterm, maka ke arah kiri (balik) berlangsung secara endoterm.Hasil SO3 yang diperoleh akan bertambah bila :•tekanan diperbesar atau volum diperkecil•ditambah gas O2 atau SO2

•suhu diturunkanJadi 1 dan 3 jawaban yang benar.Jawab : (B)

2

1

Page 41: LAju Kimiaa part1

10. No. 70 SIP’84Senyawa Cr dan Mn dapat mengalami reaksi

kesetimbangan sebagai berikut :4CrO4

2 – (aq) + 2H+ (aq) ↔ 2 Cr2O72 – (aq) + 2 OH-

kuning jingga7 MnO4

2 – (aq) + 4H+ (aq) + O2 ↔ MnO2 (s) + Hijau coklat6MnO4

– (aq) + 4 OH- (aq)UnguDari reaksi-reaksi ini dapat disimpulkan sebagai

berikut :pada pH kecil warna kuning kromat tetappenambahan asam pada larutan kromat, mengubah

warna kuning menjadi jinggapada pH besar warna hijau manganat menjadi ungupenambahan asam pada larutan manganat

mengubah warna hijau menjadi ungu.

Page 42: LAju Kimiaa part1

Penyelesaian :4CrO4

2 – (aq) + 2H+ (aq) ↔ 2 Cr2O72 – (aq) + 2 OH-

kuning jingga 7 MnO4

2 – (aq) + 4H+ (aq) + O2 ↔ MnO2 (s) + Hijau coklat6MnO4

– (aq) + 4 OH- (aq)unguIon Kromat dalam suasana basa, warnanya kuning, segera kemudian berubah menjadi dikromat yang warnanya jingga, jika ditambahkan asam. Jadi pH kecil warna ion kromat tidak tetap kuning, melainkan berubah menjadi jingga.Pada pH besar atau suasana basa ion manganat warnanya tetap hijau, penambahan asam pada ion manganat (MnO4-) akan mengubah warna hijau menjadi ungu.Jadi 2 dan 4 jawaban yang benar.Jawab : (C)

Page 43: LAju Kimiaa part1

11. No. 99 SIP’80Reaksi-reaksi kimia yang dikerjakan di industri

seringkali menggunakan katalis. Pada temperatur tetap.1. katalis mempercepat tercapainya

keadaan kesetimbangan reaksi2. katalis mempercepat reaksi maju dan

reaksi sama besar3. katalis tidak mempengaruhi kedudukan

kesetimbangan reaksi4. katalis tidak turut bereaksi

Page 44: LAju Kimiaa part1

Penyelesaian :Pada temperatur tetap, fungsi katalis dalam reaksi :•katalis mempercepat tercapainya keadaan kesetimbangan reaksi•katalis mempercepat reaksi maju dan reaksi balik sama besar•katalis tidak mempengaruhi kedudukan kesetimbangan reaksi•katalis tidak turut bereaksi. Jadi 1, 2, 3, dan 4 jawaban yang benarJawab : (E)

Page 45: LAju Kimiaa part1

12. No. 87 PP’79Kesetimbangan antara H2, HI dan I2

menurut reaksi :2HI ↔ H2 + I2 tercapai kalau :1. =

2. = = 3. x = 4. Kecepatan reaksi ke dua arah

sama

2H 2I

2H 2I 2HIK

2H 2I 2HI

Page 46: LAju Kimiaa part1

Penyelesaian :Kesetimbangan antara H2, HI dan I2 menurut reaksi :2HI ↔ H2 + I2 tercapai kalau :kecepatan reaksi kedua arah sama.K =

K =

[H2]2 = K[HI]2

[H2] = Jadi 2 dan 4 jawaban = [H2] = I2 = yang benarJawab : (C)

2

22

HI

IH

2

22

HI

H

2HIK 2HIK

Page 47: LAju Kimiaa part1

13. No. 48 SKALU’77Kesetimbangan A + B ↔ 2 AB–Q, Q

= + a KKal, mempunyai ciri khas sebagai berikut:1. jumlah molekulnya sebelum

dan sesudah reaksi berbeda2. dipengaruhi oleh perubahan

tekanan3. tidak dipengaruhi oleh

perubahan suhu4. tidak dipengaruhi oleh

perubahan volume.

Page 48: LAju Kimiaa part1

Penyelesaian :A + B ↔ 2 AB–Q, Q = + a kkalMempunyai cirri khas :•jumlah molekul sebelum dan sesudah reaksi sama•tidak dipengaruhi oleh perubahan tekanan•dipengaruhi oleh perubahan suhu•tidak dipengaruhi oleh perubahan volume.Jadi hanya 4 jawaban yang benarJawab : (D)

Page 49: LAju Kimiaa part1

14. No. 49 SKALU’77Pada reaksi kesetimbangan A + B C + D

v1 = kecepatan reaksi ke kananv2 = kecepatan reaksi ke kiriK = tetapan kesetimbanganBila pada reaksi tersebut ditambahkan Katalis

positif, maka :1. v1 akan bertambah besar2. v2 akan bertambah besar3. harga K tetap4. v1 , v2 bertambah besar dan K bertambah

besar pula

1

2

V

V

Page 50: LAju Kimiaa part1

Penyelesaian :

A + B C + D

Bila ditambahkan katalis :•v1 akan bertambah besar•v2 akan bertambah besar•harga K tetapJadi hanya 1, 2, dan 3 yang benarJawab : (A)

1

2

V

V

Page 51: LAju Kimiaa part1

15. SPMB`03 Regional III

Reaksi kesetimbangan berikut yang mempunyai harga Kp =Kc adalah

H2(g) + Cl2 2 HCl(l)

CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g)

2 NH3(g) N2(g) + 3 H2

H2(g) + I2 2 HI(g)

Page 52: LAju Kimiaa part1

Jawaban : D

Penyelesaian :

Kp =Kc, jika jumlah koefisien gas kiri = kanan

Page 53: LAju Kimiaa part1

16. UMPTN`94 Rayon B

Pada 289 K, reaksi N2O4(g) 2 NO2(g) ∆H = 57,2 KJ, diketahui dapat mencapai kesetimbangan dengan Kp = 0,14. Dapat disimpulkan bahwa

1. Reaksi terebut bersifat endoterm

2. Jika 2 mol NO2 bereaksi pada 289 K hingga mencapai kesetimbangan maka akan diserap kalor sebanyak 57, 2 KJ

3. Jika reaksi dimulai dengan N2O4 maka dalam kesetimbangan konsentrasi NO2 lebih rendah dari konsentrasi N2O4

4. Peningkatan suhu akan meningkatkan kadar N2O4 dalam campuran reaksi dalam kesetimbangan.

Page 54: LAju Kimiaa part1

Jawaban : B

Penyelesaian :

∆H > 0 berati reaksi bersifat endoterm

Jika NO2 bereaksi berarti reaksi berlangsung ke kiri sehingga akan dilepaskan kalor (reaksi ke kiri bersifat endoterm)

Pada kesetimbangan konsentrasi N2O4 > konsentrasi NO2 karena Kp < 1

Peningkatan suhu menyebabkan reaksi bergeser ke kanan (ke arah reaksi endoterm) sehingga kadar NO2 meningkat, sebaliknya kadar N2O4 berkurang.

Page 55: LAju Kimiaa part1

17. SPMB`03 Regional I

Reaksi pembuatan belerang trioksida adalah reaksi eksoterm :

2 SO2(g) + O2 2 SO3 (g)

Produksi belerang trioksida dapat meningkat dengan cara :

1. Menaikkan tekanan

2. Menambah katalis

3. Menurunkan suhu

4. Memperbesar volume

Page 56: LAju Kimiaa part1

Jawaban : B

Penyelesaian :

Agar reaksi tersebut bergeser ke kanan, tekanan dinaikkan (ke jumlah mol gas terkecil) dan suhu diturunkan (ke reaksi eksoterm)

Page 57: LAju Kimiaa part1

18. UM UGM`04

Reaksi : A + 2B→C memiliki laju reaksi

v = k[A][B] = d [C] : dt, sehingga reaksi tersebut adalah

Orde satu terhadap reaktan A

Reaksi orde dua

Orde satu terhadap reaktan B

Reaksi rumit (bukan sederhana)

Page 58: LAju Kimiaa part1

Jawaban : E

Penyelesaian :

A + 2B→C, v = k[A][B] = d [C] : dt,

•Orde tehadap A = 1•Orde tehadap B = 1•Orde reaksi = 1 + 1 = 2•Reaksi rumit (orde reaksi tidak sama dengan koefisien)

Page 59: LAju Kimiaa part1

19. No. 88 PP`80

Menurut teori tumbukan tentang kinetika reaksi,

1. Setiap tumbukan antara molekul-molekul pereaksi akan menghasilkan reaksi.

2. Setiap tumbukan antara molekul-molekul pereaksi pada temperatur tinggi akan menghasilkan pereaksi.

3. Tekanan tidak mempengaruhi jumlah tumbukan yang terjadi antara molekul-molekul pereaksi.

4. Hanya tumbukan antara molekul-molekul pereaksi yang mempunyai energi cukup dan posisi yang baik pada waktu terjadinya tumbukan, akan menghasilkan reaksi.

Page 60: LAju Kimiaa part1

Menurut teori tumbukan tentang kinetika reaksi,

Hanya tumbukan antyara molekul-molekul pereaksi yang mempunyai energi cukup dan posisi yang baik pada waktu terjadinya tumbukan akan menghasilkan reaksi.

Jadi, hanya jawaban no. 4 yang benar

Page 61: LAju Kimiaa part1

20. No. 98 SKALU`78

Campuran larutan asam oksalat dan asam sulfat diberi setetes kalium permanganat. Warna kalium permanganat jelas mewarnai campuran tersbut dan setelah beberapa waktu warna tersebut baru hilang. Kalau kemudian diberi lagi setetes kalium permanganat, ternyata kali ini warna kalium permangant lebih cepat hilang. Warna yang disebabkan tetes ketiga lebih cepat lagi hilangnya.

Hal-hal tersebut menunjukkan :

1. Kecepatan reaksi berbanding terbalik dengan konsentrasi asam oksalat.

2. Kecepatan reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi kalium permanganat.

3. Reaksi di atas merupakan reaksi eksoterm.

4. Salah satu hasil reaksi menjadi katalis untuk reaksi selanjutnya.

Page 62: LAju Kimiaa part1

Kasus yang terjadi pada soal tersebut menunjukkan bahwa salah satu hasil reaksi bertindak sebagai katalis untuk reaksi selanjutnya (auto katalis).

Jadi, hanya jawaban 4 yang benar.

Jawab : D

Page 63: LAju Kimiaa part1

Pilihan ganda dan essay

Laju Reaksi

Page 64: LAju Kimiaa part1

Pilihan GandaPilihan Ganda

GUNAKAN PETUNJUK 1 UNTUK MENGERJAKAN SOAL DI BAWAH INI!

Page 65: LAju Kimiaa part1

Bila pada suhu tertentu, laju penguraian N2O5 menjadi NO2 dan O2 adalah

sebesar 2,5 × 10-6 mol/L.s, maka laju pembentukan NO2 adalah……

A. 3 × 10-6 mol/L.s

B. 2,5 × 10-6 mol/L.s

C. 3,9 × 10-6 mol/L.s

D. 5,0 × 10-6 mol/L.s

E. 6,2 × 10-6 mol/L.s

1.

Page 66: LAju Kimiaa part1

Amonia dapat dibakar dengan persamaan reaksi :

4NH3 (g) + 5O2 (g) → 4 NO (g) + 6H2O (g)

Jika pada waktu tertentu diketahui laju reaksi amonia sebesar 0,24 mol L -1 det-1, maka

laju reaksi oksigen (O2) dn laju reaksi pembentukan H2O berturut – turut adalah.....

A. 0,24 dan 0,36 mol L-1 det-1

B. 0,30 dan 0,24 mol L-1 det-1

C. 0,36 dan 0,30 mol L-1 det-1

D. 0,30 dan 0,36 mol L-1 det-1

E. Tidak ada perbedaan laju reaksi

2.

Page 67: LAju Kimiaa part1

Laju reaksi suatu gas dinyatakan dengan v = k [A]2[B]. Bila volum diperkecil

menjadi ¼ kali volum semula, maka laju reaksi jika dibanding dengan laju

reaksi mula – mula adalah ......

A. 4kali

B. 8 kali

C. 16 kali

D. 32 kali

E. 64 kali

3.

Page 68: LAju Kimiaa part1

Data eksperimen untuk reaksi :

2A (g) + B (g) → 2AB (g)

terdapat dalam tabel berikut :

Percobaan [A] awal mol/L

[B] awal mol/L

Laju reaksi

mol L-1 detik-1

1

2

3

4

5

0,1

0,1

0,1

0,2

0,3

0,1

0,2

0,3

0,1

0,1

6

12

18

24

54

Dari data tersebut dapat disimpulakan bahwa persamaan laju reaksinya adalah ....A. v = k [A]2B. v =k [B]C. v = k [A][B]D. v = k [A][B]2E. v = k [A]2[B]

4.

Page 69: LAju Kimiaa part1

Dari hasil percobaan diperoleh data sebagai berikut :

Laju reaksi untuk

BrO3- + 5Br- +6H+ 3Br2 + 3H2O

Adalah ....

A. v = k [BrO3-][H+]2

B. v = k [Br-][H+]2

C. v = k [BrO3-][Br-][H+]2

D. v = k [BrO3-] [Br-][H+]

E. v = k [BrO3-] [Br-]2[H+]

[BrO3-] awal

mol dm-3

[Br-] awal mol dm-3

[H+] awal mol dm-3

Waktu reaksi detik

0,4

0,8

0,4

0,8

0,24

0,24

0,48

0,24

0,01

0,01

0,01

0,02

152 ± 6

152 ± 6

152 ± 6

152 ± 6

5.

Page 70: LAju Kimiaa part1

6.

Percobaan [A]

mol/L

[B]

mol/L

Laju reaksi

mol L-1 detik-2

1

2

3

0,50

0,50

1,00

0,50

1,00

1,00

1,6 x 10-4

3,2 x 10-4

3,2 x 10-4

Data percobaan suatu reaksi 2A + B2 → 2AB tercantum

diatas.

Orde keseluruhan reaksi tersebut adalah ….

A. 0

B. 1

C. 2

D. 3

E. 4

Page 71: LAju Kimiaa part1

Suatu reaksi tertentu yang berorde nol terhadap pereaksi A mempunyai

nilai k = 0,025 M s-1. jik konsentrasi awal A adalah 0,05 M, maka

konsentrasinya saat reaksi berlangsung selama 15 detik adalah ....

A. 0,500 M

B. 0,320 M

C. 0,125 M

D. 0,060 M

E. 0,030 M

7.

Page 72: LAju Kimiaa part1

No. Percobaan

[X]

mula -mula

(mol/L)

[Y]

mula -mula

(mol/L)

Laju pertambahan

[Z] (mol L-1 s-1)

1

2

3

0,50

0,50

1,00

0,50

1,00

1,00

1,6 x 10-4

3,2 x 10-4

3,2 x 10-4

Dalam suatu eksperimen untuk menmyelidiki laju reaksi : X + Y → Z,

diperoleh data sebagai berikut :

Maka grafik yang menggambarkan tingkat reaksi terhadap X adalah ….A. IB. IIC. IIID. IVE. V

V

[X]I

V

[X]

II

V

[X]IV

V

[X]III

V

[X]

V

8.

Page 73: LAju Kimiaa part1

Diperoleh data percobaan untuk reaksi:

H2 (g) + I2 (g) → 2HI (g)

Sebagai berikut:

Harga x adalah ….A. 0,128B. 0,256C. 0,64D. 1,44E. 2,56

[H2], M [I2], M v (M s-1)

0,1

0,1

0,2

0,3

0,1

0,2

0,2

0,3

0,16

0,32

0,64

x

9.

Page 74: LAju Kimiaa part1

[A], molar [B], molar Laju, molar/menit

0,01

0,02

0,02

0,03

0,20

0,20

0,40

0,60

0,02

0,08

0,16

0,54

Untuk reaksi A + B → C diperoleh data sebagai berikut :

Harga tetapan laju reaksi, k, untuk reaksi diatas adalah ….A. 1000B. 500C. 10D. 0,02E. 0,001

10.

Page 75: LAju Kimiaa part1

Pada reaksi 2H2 + 2NO → 2H2O + N2, eksperimen menyatakan bahwa

persamaan laju reaksinya adalah v = k [H2] [NO]2 dengan nilai k = 1 x 10-6. jika 4

mol H2 dan 2 mol NO direaksikan dalam bejana 2 liter, laju awal reaksinya

adalah ....

A. 1,6 x 10-5

B. 6,4 x 10-5

C. 4,0 x 10-6

D. 3,0 x 10-6

E. 2,0 x 10-6

11.

Page 76: LAju Kimiaa part1

Untuk reaksi 2NO + Cl2 → 2NOCl laju reaksinya adalah v = 0,4 [NO]2 [Cl2] dalam

M/menit. Jika 2 mol NO dan 2 mol Cl2 direaksikan dalam wadah 4 liter, maka aju

reaksi pada saat 80% NO bereaksi adalah ....

A. 0,0004 M/menit

B. 0,0012 M/menit

C. 0,0048 M/menit

D. 0,0128 M/menit

E. 0,0256 M/menit

12.

Page 77: LAju Kimiaa part1

Dekomposisi (penguraian) etana menjadi 2 radial metil merupakan reaksi

berorde 1 dengan harga konstanta laju reaksi, k, adalah 5,5 x 10 -4 s-1 pada

700oC. Waktu paro dari reaksi ini dinyatakan dalam menit adalah ....

A. 9,1

B. 15

C. 21

D. 30

E. 35

13.

Page 78: LAju Kimiaa part1

Jika pada suhu tertentu waktu paro reaksi orde pertama 2A → 2B + C adalah 3

jam, maka jumlah A yang terurai dalam waktu 9 jam adalah ....

A. 12,5%

B. 25,0%

C. 50,0%

D. 75,0%

E. 87,5%

14.

Page 79: LAju Kimiaa part1

Data reaksi antara logam zink dengan asam klorida :

Percobaan Bentuk logam Zn

Konsentrasi asam klorida

1

2

3

4

5

granula

lempeng

serbuk

granula

serbuk

0,50 molar

0,50 molar

0,25 molar

0,25 molar

0,50 molar

Reaksi yang berlangsung paling cepat terjadi pada percobaan ….A. 1B. 2C. 3D. 4E. 5

15.

Page 80: LAju Kimiaa part1

16.

Diagram di atas menyatakan bahwa ….A. reaksi hanya berlangsung jika x > yB. reaksi tersebut adalah reaksi endotermC. x adalah perubahan entalpiD. reaksi berlangsung dengan melepaskan energiE. x + y adalh energi aktivasi

pereaksi

Hasil reaksi

x

y

E

Page 81: LAju Kimiaa part1

Laju pembentukan O3 (g) adalah 2,0 x 10-7 mol L-1 s-1 menurut reaksi :

3O2 (g) → 2O3 (g). Laju hilangnyaO2 (g) dalam mol L-1 s-1 adalah ....

A. 1,3 x 10-7

B. 2,0 x 10-7

C. 3,0 x 10-7

D. 4,0 x 10-7

E. 4,5 x 10-7

17.

Page 82: LAju Kimiaa part1

Laju reaksi dari suatu reaksi didefinisikan sebagai besarnya pengurangan

konsentrasi pereaksi tiap satuan waktu, atau sebagai besarnya penambahan

konsentrasi hasil reaksi tiap satuan waktu. Jika pada reaksi ½ N2 + 3/2 H2,

laju reaksi berdasarkan konsentrasi N2 adalah vN dan laju reaksi berdasarkan

konsentrasi H2 dinyatakan sebagai vH, maka :

A. vN = vH

B. vN = ½ vH

C. vN = 1/3 vH

D. vN = 2/3 vH

E. vN = ¾ vH

18.

Page 83: LAju Kimiaa part1

Untuk reaksi, 4NH3 (g) + 5O2 (g) → 4NO (g) + 6H2O (g) hubungan yang benar

adalah ....

A. d[NH3]/dt = d[NO]/dt

B. -d[O2]/dt = d[NO]/dt

C. -4 . d[NH3]/dt = 6 . d[H2O]/dt

D. -1/4 . d[NH3]/dt = 1/6 . d[H2O]/dt

E. -1/6 . d[O2]/dt = 1/5 . d[H2O]/dt

19.

Page 84: LAju Kimiaa part1

Suatu reaksi mempunyai ungkapan laju reaksi v = k [P]2[Q]. Bila konsentrasi

masing – masing diperbesar tiga kali, laju reaksinya diperbesar ....

A. 3 kali

B. 6 kali

C. 9 kali

D. 18 kali

E. 27 kali

20.

Page 85: LAju Kimiaa part1

Tabel dibawah ini merupakan data dari reaksi

P + Q → R + S

[P]-awal (M)

[Q]-awal (M)

Laju reaksi (M/s)

a

2a

3a

a

A

b

b

b

2b

3b

v

4v

9v

v

V

Dari data tersebut dapat disimpulkan ....

A. Laju reaksi sebanding dengan [P]-awal

pangkat tiga

B. Laju reaksi sebanding dengan [P]-awal

pangkat satu

C. Tingkt reaksi terhadap P adalah tiga

D. Tingkat reaksi total adalah empat

E. Rumus laju reaksinya adalah v = k [P]2

21.

Page 86: LAju Kimiaa part1

Data percobaan reaksi antara asam klorida dan narium tiosulfat

sebagai berikut :

NoKonsenrasi awal

SuhuNa2S2O3 HCl

1

2

3

4

5

0,1 M

0,1 M

0,2 M

0,2 M

0,2 M

0,1 M

0,2 M

0,2 M

0,2 M

0,1 M

35oC

35oC

35oC

40oC

40oC

Dari data disamping reaksi yang paling cepat

adalah ....

A. 1

B. 2

C. 3

D. 4

E. 5

22.

Page 87: LAju Kimiaa part1

Waktu paro dari reaksi pengubahan siklobutana menjadi etilen menurut reaksi :

C4H8 (g) → 2C2H4 (g) adalah 22,7 detik pad suhu tertentu. Jika reaksi resebut

berorde pertama maka waktu yang dibutuhkan untuk menurunkan tekanan parsial

siklobutana menjadi 10 mmHg adalah ....

A. 52,0 detik

B. 75,4 detik

C. 90,0 detik

D. 227 detik

E. 300 detik

23.

Page 88: LAju Kimiaa part1

Untuk reaksi N2O4 (g) → 2NO2 (g) diketahui data :

∆H = +54,0 kJ dan Ea = +57,2 kJ

energi aktivasi (Ea) untuk reaksi 2NO2 (g) → N2O4 (g) adalah ....

A. -54,0 kJ

B. +3,2 kJ

C. +60,2 kJ

D. +111,2 kJ

E. -57,2 kJ

24.

Page 89: LAju Kimiaa part1

Persamaan laju reaksi untuk P +2Q → R adalah v = k [P] [Q]2. jika konsentrasi P

dan Q semula masing – masing 1 molar, maka pada saat konsentrasi P tinggal ¾

molar laju reaksinya adalah ....

A. 9/8 k

B. 3/16 k

C. 1/16 k

D. 3/8 k

E. 1/8 k

25.

Page 90: LAju Kimiaa part1

Pembahasan

Page 91: LAju Kimiaa part1

• Reaksi yang terjadi:

2N2O5 → 4NO2 + O2

• Perbandingan laju reaksi tiap zat = perbandingan koefisien:

2 5 2

2

N O NO-6

NO-6

4

2

: 2 : 4

x 2,5 x 10 mol/L.s

= 5,0 x 10 mol/L.s

v v

v

Jawaban : D

1.

Page 92: LAju Kimiaa part1

3

2

2

NH

O

H O

5

46

4

0,24 mol/L/detik

x 0,24 0,30 mol/L/detik

x0,24 0,36 mol/L/detik

v

v

v

4NH3 + 5O2 → 4NO + 6 H2O2.

Jawaban : D

Page 93: LAju Kimiaa part1

3.

2 2

1

4Volume menjadi kali konsentrasi menjadi 4 kali

A B 4 4 64 v k k k

Jawaban : E

Page 94: LAju Kimiaa part1

4.

Jawaban : E

1 → 2

1 → 4

B naik 2 naik 2v

mV Bm

2 2 m 1

A naik 2 naik 4v

nV An4 2 n 2

Persamaan laju : v = k[A]2[B]

Page 95: LAju Kimiaa part1

Orde BrO3- : pecobaan (1) dan (2)

Orde Br - : pecobaan (1) dan (3)

Orde H+ : pecobaan (2) dan (4)

Jadi persamaan laju reaksi :

v = k [BrO3-][Br -][H+]2

m0,8 152 6 m2 2 m 10,4 73 4

n0,8 152 6 n2 2 n 10,4 75 3

p0,8 73 4 p2 4 p 20,4 19 4

5.

Jawaban : C

Page 96: LAju Kimiaa part1

6.

Jawaban : B

• Persamaan laju reaksi :v = k[A]m[B]n

• Dari percobaan 1 dan 2 :

m n 40,50 0,50 1,6 10m n 43,2 100,50 1,00

n 1122

n 1

k

k

• Dari percobaan 2 dan 3 :

m n 40,50 1,00 3,2 10m n 43,2 100,50 1,00

m 1122

m 0

k

k

Orde keseluruhan = m+n = 1

Page 97: LAju Kimiaa part1

7.

Persamaan laju reaksi untuk reaksi berorde nol adalah :

Asisa awal

,dimana A A At

k

-([A]sisa – [A]awal) = k x ∆t

-([A]sisa – 0,50) = 0,025 x 15

[A]sisa = 0,50 – 0,375 = 0,125 M

Jawaban : C

Page 98: LAju Kimiaa part1

8.• Persamaan umum reaksi :

v = k[X]m[Y]n

• Dari percobaan 1 dan 3 :

m n 40,10 0,10 2,2 10m n 419,8 100,10 0,30

n 11

93 n 2

k

k

• Dari percobaan 2 dan 3 :

m n 40,20 0,30 19,8 10m n 419,8 100,10 0,30

m 2 1 m 0

k

k

Grafik yang menggambarkan tingkat reaksi bagi kedua pereaksi adalah :

V

[X]Orde nol

V

[Y]Orde dua

Jawaban : A

Page 99: LAju Kimiaa part1

9.• Persamaan umum laju reaksi :

v = k[H2]m[I2]n

• Dari percobaan 1 dan 2 :

• Dari percobaan 2 dan 3 :

Jawaban : D

• Dari percobaan 1 dan 4 :

1n

5,0n)5,0(

32,0

16,0n)2,0(m)1,0(

n)1,0(m)1,0(

k

k

1m

5,0m)5,0(

64,0

32,0

)2,0(m)2,0(

)2,0(m)1,0(

k

k

1,44 x x

16,0

9

1

x

16,0

)3,0()3,0(

)1,0()1,0(

k

k

Page 100: LAju Kimiaa part1

10.• Persamaan umum laju reaksi :

v = k[A]m[B]n

• Dari percobaan 1 dan 2 :

• Dari percobaan 2 dan 3 : Jawaban : A

2m

4

1m

2

1

08,0

02,0n)20,0(m)01,0(

n)20,0(m)01,0(

k

k

1n

n

16,0

08,0n)20,0()02,0(

n)20,0()02,0(

2

1

2

1

2

2

k

k

• Persamaan laju reaksinya menjadi :v = k[A]2[B]

• Dengan menggunakan data percobaan 1 maka :

v = k[A]2[B]0,02 = k x (0,01)2(0,20)

Page 101: LAju Kimiaa part1

11.

Jawaban : E

molar 1NO

molar 2H

liter 2

mol 2

liter 2

mol 42

v = k[H2][NO]2

= 1x 10-6 x 2 x 12

= 2 x 10-6 M s-1

Page 102: LAju Kimiaa part1

12.

Jawaban : B

•NO bereaksi

Cl2 bereaksi

Laju reaksi ditentukan oleh jumlah zatyang ada (sisa) bukan oleh jumlah zat yang sudah bereaksi.NO sisa = 2 – 1,6 = 0,4 molCl2 sisa = 2 – 0,8 = 1,2 mol

mol 1,6

mol 2100

80

mol 8,0

mol 6,12

1

M/menit 0012,0

4,0

ClNO4,0

4

2,1

4

4,02

22

v

Page 103: LAju Kimiaa part1

13.

Jawaban : C

Untuk setiap reaksi orde 1 berlaku :

Jika dinyatakan dalam menit :

detik 1.260detik 105,5

693,0

693,0

4

2

1

kT

menit 21 60

1.260

2

1 T

Page 104: LAju Kimiaa part1

14.

Jawaban : E

% 5,128

1

2

1

2

1Sisa

33

9

Jadi yang terurai adalah 87,5 %

Page 105: LAju Kimiaa part1

15.

Laju reaksi dipengaruhi oleh luas permukaan dan konsentrasi pereaksi. Semakin luas permukaannya (semakin halus) maka laju makin besar.

Jawaban : E

Page 106: LAju Kimiaa part1

16.

Jawaban : D

X = energi aktivasi untuk reaksi : Pereaksi → Hasil reaksiY = perubahan entalpi yaitu selisih antara energi hasil reaksi dengan energi pereaksi. Energi hasil reaksi lebih kecil dibandingkan pereaksi (karena melepaskan kalor) sehingga nilai Y < O. Reaksi seperti ini disebut reaksi eksoterm.

Page 107: LAju Kimiaa part1

17.

Jawaban : C

Reaksi : 3O2 (g) → 2O3 (g)

1-1-

1-1-

sLmol 100,3

sLmol 100,22

3

3:2:

7

7

2

23

O

OO

v

vv

Page 108: LAju Kimiaa part1

18.

Jawaban : C

Reaksi :322 NHHN

2

3

2

1

HN

HN

3

1

2

3

2

1::

vv

vv

Page 109: LAju Kimiaa part1

19.

Jawaban : D

Reaksi : 4NH3 + 4NO → 4NO + 6H2O.

Untuk reaksi diatas berlaku :

dt

d

dt

ddt

d

dt

dv

OH

6

1NO

4

1

O

5

1NH

4

1

2

23

Page 110: LAju Kimiaa part1

20.

Jawaban : E

Dari soal diketahui : v = k[P]2[Q].Jika pereaksi diperbesar 3 kali semula maka :

v’ = k ( 3[P] )2 ( 3[Q] )= 27 k[P]2[Q] = 27v

Page 111: LAju Kimiaa part1

21.

Jawaban : E

• Persamaan reaksi untuk reaksi:v = k[P]m[Q]n

• Dari percobaan 1 dan 2 :

• Dari percobaan 2 dan 3 :2m

m

2

1

4

1

n)20,0(m)01,0(

n)20,0(m)01,0(

4

k

k

v

v

0n

n

2

11

n)b2(m)a(

n)b(m)a(

k

k

v

v

Jadi, persamaan laju reaksi : v = k[P]2.Hal ini berarti bahwa laju reaksi sebanding dengan [P] pangkat dua

Page 112: LAju Kimiaa part1

22.

Jawaban : D

Reaksi akan berlangsung semakin cepat bila konsentrasi pereaksi dibuat semakin besar dan suhu reaksi dibuat semakin tinggi.

Page 113: LAju Kimiaa part1

2

1

2

1

2log303,2

303,22log

2

1log

tk

tk

23.

Jawaban : D

Untuk reaksi berorde pertama berlaku :

Jika pada t = 0, [A] = [A]o dan saat t, [A] = [A]t, maka

Persamaan diatas dapat ditulis sebagai :

Jika pada saat t = t½ (t½ disebut dengan waktu paro), [A]t =

½ x [A]o maka :

Jika reaksi C4H8 → 2C2H4 berorde 1 dengan t½ = 22,7 detik

maka:

Dengan menggunakan tekanan parsial untuk mewakili konsentrasi (tekanan parsial sebanding dengan konsentrasi) maka :

dtkd

kdt

d

A

A

atau ;AA

tkInInIn

tkIn

dtkdt

d

tt

t

t

t

t

oo

o

A

A

o

A

A

A

AAA

A

A

] ]o

o

303,2A

Alog

o

tkt . . . (1)

2

1

693,0

tk

0305,0

7,22

693,0

k

4,75

303,2

0305,0

100

10log

t

t

Page 114: LAju Kimiaa part1

24.

Jawaban : BDiagram energi untuk reaksi :

Dapat dilihat pada gambar diatas.

242 2NO ON

Dari diagram terlihat bahwa :

Ea = E’a +H

E

N2O4

Ea = +57,2 kJ

H = +54,0 kJ

E’a NO2

Page 115: LAju Kimiaa part1

25.

Jawaban : B

P + 2Q → Rmula – mula : 1 1reaksi : ¼ ½sisa : ¾ ½

Pada saat [P] = ¾ molar dan [Q] = ½ molar, maka :v = k[P][Q]2

= k x ¾ x (½)2

= 3/16 k

Page 116: LAju Kimiaa part1

Essay dan pembahasanEssay dan pembahasan

GUNAKAN PETUNJUK 4 UNTUK MENGERJAKAN SOAL DI BAWAH INI!

Page 117: LAju Kimiaa part1

Dari reaksi 2NO (g) + Br2 (g) → 2NOBr (g) dibuat percobaan dan diperoleh data sebagai berikut:

Pertanyaan:

a. Tentukan orde reaksinya !b. Tentukan harga k (tetapan laju reaksi) !

No. (NO) mol/l (Br2) mol/l Kecepatan Reaksimol-1 detik-1

1. 0.1 0.1 12

2. 0.1 0.2 24

3. 0.1 0.3 36

4. 0.2 0.1 48

5. 0.3 0.1 108

1.

Page 118: LAju Kimiaa part1

a. V = k (NO)x (Br2)y : jadi kita harus mencari nilai x dan y.Untuk menentukan nilai x maka kita ambil data dimana konsentrasi terhadap Br2 tidak berubah, yaitu data (1) dan (4).Dari data ini terlihat konsentrasi NO naik 2 kali sedangkan kecepatan reaksinya naik 4 kali maka :2x = 4 x = 2 (reaksi orde 2 terhadap NO)

Untuk menentukan nilai y maka kita ambil data dimana konsentrasi terhadap NO tidak berubah yaitu data (1) dan (2). Dari data ini terlihat konsentrasi Br2 naik 2 kali, sedangkan kecepatan reaksinya naik 2 kali, maka :2y = 2 y = 1 (reaksi orde 1 terhadap Br2)

Jadi rumus kecepatan reaksinya : V = k (NO)2 (Br) (reaksi orde 3)

b. Untuk menentukan nilai k cukup kita ambil salah satu data percobaan saja misalnya data (1), maka:V = k (NO)2 (Br2)12 = k (0.1)2 (0.1)

k = 12 x 103 mol-212 det-1

Page 119: LAju Kimiaa part1

Hasil percobaan laju reaksi 2NO (g) + 2H2 (g) → N2 (g) + 2H20 (g) tentukan orde reaksi 2NO2 (g) , 2H2 (g) , dan tetapan laju reaksinya serta harga ?

orde reaksi terhadap NO adalah :

No. Laju reaksi (mol/L.s) Laju reaksi (mol/L.s) [NO] [H2]

1. 4 x 10-3 1,5 x 10-3 32 x 10-7

2. 4 x 10-3 3 x 10-3 64 x 10-7

3. 4 x 10-3 6 x 10-3 120 x 10-7

4. 2 x 10-3 6 x 10-3 30 x 10-7

5. 10-3 6 x 10-3 ?

2.

Page 120: LAju Kimiaa part1

cari konsentrasi NO yang berubah tapi konsentrasi H2 yang tetap [NO] laju reaksi4 x 10-3 120 x 10-7 2 x 10-3 30 x 10-7 perubahan konsentrasi NO adalah ½ kali dan perubahan laju reaksi adalah ¼ kalijadi orde reaksi NO adalah (½)n=(¼) maka n = 2sehingga orde reaksi terhadap NO adalah 2

konsentrasi NO dibuat tetap tapi konsentrasi H2 dibuat berubah[NO] [H2] laju reaksi4 x 10-3 1,5 x 10-3 32 x 10-7

4 x 10-3 3 x 10-3 64 x 10-7

perubahan H2 adalah 2 x sedang laju reaksi 2 x juga, orde reaksi H2 adalah (2)m = (2) maka m = 1jadi orde reaksi H2 adalah 1

tetapan laju reaksi (k) adalah : v = k [NO]n [H2]m dimana n = 2 dan m = 1, maka64 x 10-7 = k [4 x 10-3]2

[3 x 10-3]64 x 10-7 = k 48 x 10-9

sehingga k = 133

harga x adalah…..v = k [NO]n [H2 ]m

x = 133 [10-3 ]2 [6 x 10-3]x = 133 [6 x 10-9]x = 798 x 10-9

x = 7,98 x 10-7

Page 121: LAju Kimiaa part1

Data berikut dikumpulkan dari reaksi 2 NO (g) + Br2 (g) → 2 NOBr (g) pada suhu 55ºC

Orde reaksi terhadap Br2 berdasarkan data diatas adalah…

Percobaan Konsentrasi awal (mol L-1)

Laju awal pembentukan NOBr (mol L-1 detik-1)

NO Br2

1 0. 10 0. 10 0. 0010

2 0. 20 0. 10 0. 0020

3 0. 30 0. 10 0. 0030

4 0. 10 0. 20 0. 0010

5 0. 10 0. 30 0. 0010

3.

Page 122: LAju Kimiaa part1

V = k (NO)m (Br2 )n

p1 / p2 → 0. 001 / 0. 002 = k (0.1)m (0.1)n / k (0.2)m (0.1)n → m = 1

p1 / p4 → 0. 001 / 0.001 = k (0.1)p (0.1)n / k (0.1)p (0.2)n → n = 0

V = k (NO)2 (Br)0

Jadi, orde reaksi Br = 0

Page 123: LAju Kimiaa part1

Dekomposisi ozon oleh atom klorin dapat digambarkan oleh persamaan laju reaksi = k [Cl] [O3].Reaksi Cl (g) + O3 (g) → ClO (g) + O2 (g) , dengan tetapan laju reaksi k = 7.2 x 109 M-1 detik-1 pada 298 K. Jika konsentrasi atom – atom klorin menjadi 2 kali semula, maka laju kerusakan ozon …..

V = [Cl]1 [O3]1

Jika konsentrasi Cl menjadi 2 kali maka

V1 = k [2Cl]1 [O3]

V1 = 2 k [Cl]1 [O3]1 = 2V

Jadi laju kerusakan ozon menjadi 2 kali lebih cepat.

4.

Page 124: LAju Kimiaa part1

Amoniak dapat dibakar dengan persamaan reaksi :4NH3 (g) + 5O2 (g) → 4NO (g) + 6H2O (g) . Jika pada waktu tertentu diketahui laju reaksi amoniak sebesar 0. 24 mol/L/detik, maka laju reaksi oksigen (O2) dan laju reaksi pembentukan H2O berturut – turut adalah …..

4Nh3 + 5O2 → 4NO + 6H2O

VNh3 = 0. 24 M/det (untuk 4 koefisien)

VO2 (untuk 1 koefisien) = 5/4 x 0. 24 = 0. 30 M/det

VH2O (untuk 1 koefisien) = 6/4 x 0. 24 = 0. 36 M/det

5.

Page 125: LAju Kimiaa part1

Sebanyak 16.4 gram Ca(NO3)2 dilarutkan dalam air hingga volumenya menjadi 250 mL. Jika diketahui Ar Ca = 40, N = 14, dan O = 16,

konsentrasi larutan tersebut adalah…..

Mr Ca(NO3)2 = Ar Ca + 2Ar N + 6Ar O

= 40 + 2(14) + 6(16) = 164

M = g/Mr x 1000/v = 16. 4 g/164 g mol-1 x 1000/250mL

= 0. 4 M

6.

Page 126: LAju Kimiaa part1

Perhatikan reaksi sinstesis amoniak berikut:N2 + 3H2 → 2NH3

Jika laju reaksi terhadap N2 adalah (-rN2), berapakah laju reaksi terhadap H2 dan NH3 dinyatakan dalam (-rN2)?

r = (rN2)/-1 = (rH3)/-3 = (rNH3)/2maka

(rH2) = 3 x (-rN2)(rNH3) = -2 x (-rN2)

7.

Page 127: LAju Kimiaa part1

Massa jenis H2SO4 pekat 49% adalah 1.3 g mL-1.Mr H2SO4 = 98. Untuk memperoleh 260 mL H2SO4 0.05 M diperlukan H2SO4

pekat sebanyak …..

M = 10 x P x ρ = 10 x 49 x 1.3 g mL-1 = 6.5 M

¯¯¯Mr¯¯¯ ¯¯¯¯¯¯98 g mol-1¯¯¯¯

M1 x V1 = M2 x V2

6.5 x V1 = 0.05 x 260

V1 = (0.005 x 260) M mL = 2 mL

¯¯¯¯¯6.5 M¯¯¯¯¯¯

8.

Page 128: LAju Kimiaa part1

Untuk mengubah 10 mL larutan H2SO4 8 M menjadi larutan H2SO4 5 M diperlukan air sebanyak ….

V1 x M1 = V2 x M2

10 x 8 = V2 x 5

V2 = 80 M mL = 16 mL

¯¯5 M¯¯

Volume air air yang ditambahkan :

= V2 – V1

= 16 mL – 10 mL = 6 mL

9.

Page 129: LAju Kimiaa part1

Di sebuah meja praktikum di laboratorium kimia terdapat botol pereaksi dengan label yang bertuliskan NaOH 4% (m/v), volume 100 mL, dan massa jenis, ρ = 1.1 g mL-1. Tentukan kemolaran NaOH tersebut jika

diketahui Mr NaOH = 40

Cara I

Massa larutan NaOH = ρ x V

= 1.1 g mL-1 x 100 mL = 110 g

Massa NaOH terlarut = 4 x 110 = 4.4 g

¯100¯

M = g/Mr x 1000/V = 4.4/40 x 1000/100 = 1.1 M

Cara II

M = 10 x P x ρ = 10 x 4 x 1.1 = 1.1 M

¯¯¯Mr¯¯¯ ¯¯¯40 ¯¯¯

Jadi, kemolaran NaOH adalah 1.1 M

10.

Page 130: LAju Kimiaa part1

Jika Anda mencampurkan 150 mL larutan NaCl 0.2 M dan 250 mL larutan NaCl 0.6 M, berapakah kemolaran NaCl setelah dicampurkan?

Mcampuran = (V1 x M1) + (V2 x M2)

¯¯¯¯¯V1 + V2¯¯¯¯¯¯¯

= (150 mL x 0.2 M) + (250 mL x 0.6 M)

¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯ 150 + 250¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯

= (30 + 150) M mL = 180 M mL = 0.45 M

¯¯¯¯¯400¯¯¯¯¯ ¯¯¯400¯¯¯

Jadi, kemolaran larutan NaCl setelah dicampurkan adalah 0.45 M

11.

Page 131: LAju Kimiaa part1

Dalam suatu praktikum kimia, seorang praktikan memasukkan 8 gram zat A (Ar A = 65) ke dalam tabung reaksi yang berisi 200 mL larutan HCl 2 M.

Setelah reaksi berlangsung selama 2 menit, zat A masih tersisa sebanyak 1.5 gram. Berapakah laju pengurangan zat A?

Massa A yang beraksi = 8 – 1.5 = 6.5 gram

nA = g/Ar = 6.5/65 = 0.1 mol

[A] yang bereaksi = n/V = 0.1 mol/0.2 L = 0.5 M

Δt = 2 menit = 120 sekon

νA = Δ[A] = 0.5 M = 4.2 x 10-3 Ms-1

¯Δt¯ ¯120 s¯

Jadi, laju pengurangan zat A = 4.2 x 10-3 Ms-1

12.

Page 132: LAju Kimiaa part1

Dari reaksi 2N2O5 → 4NO2 + O2 diperoleh data pembentukan senyawa NO2. Tentukan laju pembentukan NO2

Perhatikan data no. 2 dan 3

Δ[NO2] = [NO2](3) + [NO2](2)

= 0.040 M – 0.020 M = 0.02 M

Δt = t3 – t2 = (2-1)jam = 3600 s

νNO2 = Δ[NO2] = 0.02 M = 5.5 x 10-6 Ms-1

¯¯Δt¯¯ ¯3600¯

Jadi, laju pembentukan NO2 = 5.5 x 10-6 Ms-1

No. [NO2] [M] Waktu (jam)

1 0. 000 0

2 0. 020 1

3 0. 040 2

4 0. 080 4

13.

Page 133: LAju Kimiaa part1

Dari persamaan reaksi 2A + B → hasil, diperoleh data sebagai berikut.1. Jika konsentrasi awal A ditingkatkan dua kali dan konsentrasi B tetap, laju reaksi meningkat empat kali.2. Jika konsentrasi awal A dan B masing-masing ditingkatkan dua kali, laju reaksi meningkat enam belas kali.

a. Tentukan orde tiap-tiap zat dan orde reaksi totalb. Tentukan persamaan laju reaksinya.

Persamaan laju reaksi dimisalkan v = k [A]x [B]y

Dari data 1 diperoleh : Dari data 2 diperoleh :

v = k [A]x [B]y v = k [A]x [B]y

4 = (2)x (1)y 16 = (4) (2)y

4 = (2)x, x = 2 4 = (2)y, y = 2

a. Jadi, orde reaksi A = 2 dan B = 2, jadi orde reaksi total = 4

b. Persamaan laju reaksi : v = k [A]2 [B]2

14.

Page 134: LAju Kimiaa part1

Pilihan ganda dan essay

Kesetimbangan

Page 135: LAju Kimiaa part1

Pilihan GandaPilihan Ganda

GUNAKAN PETUNJUK 1 UNTUK MENGERJAKAN SOAL DI BAWAH INI!

Page 136: LAju Kimiaa part1

1. Reaksi : 2 NO (g) + O2 (g) ↔ 2 NO2 (g)

memiliki Kc = ¼ pada suhu tertentu. Jumlah mol O2 yang dicampurkan dengan 4 mol NO dalam 1 liter untuk menghasilkan 2 mol NO2 dalam kesetimbangan adalah . . . . .

A. 1 molB. 2 molC. 3 molD. 4 molE. 5 mol

Page 137: LAju Kimiaa part1

2. Bila harga K untuk reaksi kesetimbangan 2SO2 (g) + O2 (g) ↔ 2SO3 (g) adalah 25, maka pada kondisi yang sama harga K untuk reaksi SO3 (g) ↔ ½O2 (g) + SO2 (g) adalah . . . . .

A. 1/3B. 1/5C. 1/7D. 1/9E. 1/25

Page 138: LAju Kimiaa part1

3. Diketahui dua buah reaksi kesetimbangan sebagai berikut :2X2 (g) + Y2 (g) ↔ 2X2Y (g)X2Y (g) ↔ X2 (g) + ½Y2 (g)Jika nilai Kc untuk reaksi I adalah 2, dalam kondisi yang sama nilai Kc untuk reaksi II adalah . . . . .

A. 1/√2B. √2C. ¼D. -1E. -2

Page 139: LAju Kimiaa part1

4. Pada pemanasan 1 mol gas SO3 dalam ruang yang volumnya 5 liter diperoleh gas O2 sebanyak

0,25 mol. Pada keadaan tersebut tetapan kesetimbangan Kc adalah . . . . .

A. 0,01B. 0,05C. 0,25D. 10,00E. 20,00

Page 140: LAju Kimiaa part1

5. Perhatikan reaksi :2N2O (g) + N2H4 (g) ↔ 3N2 (g) + 2H2O (g)Jika 0,10 mol N2H4 dicampurkan dalam volum 10 liter dan dibiarkan mencapai kesetimbangan, ternyata bahwa x mol N2O telah bereaksi. Jadi, konsentrasi N2 dalam kesetimbangan adalah . . . . .

A. 0,10x mol/LB. 0,15x mol/LC. 0,67x mol/LD. x mol/LE. 10x mol/L

Page 141: LAju Kimiaa part1

6. Diketahui suatu reaksi kesetimbangan : 2A + B ↔ A2B

Pada kondisi awal di dalam bejana satu liter terdapat 2 mol A dan 2 mol B. Jika dalam kesetimbangan terdapat 0,5 mol A, maka tetapan kesetimbangannya adalah . . . . .

A. 4,0B. 2,4C. 2,0D. 1,2E. 0,6

Page 142: LAju Kimiaa part1

7. Tetapan kesetimbangan untuk reaksi :PCL5 (g) ↔ PCL3 (g) + Cl2 (g)pada suhu 760 K adalah 0,05. Jika konsentrasi awal PCL5 0,1 mol/L, maka pada keadaan setimbang PCL5 yang terurai adalah . . . . .

A. 12,5%B. 20,0%C. 25,0%D. 33,3%E. 50,0%

Page 143: LAju Kimiaa part1

8. Kalau reaksi penguraian HF menjadi gas H2 dan F2 dalam ruang yang telah mencapai kesetimbangan, dan kalau kuantitas mol gas HF semula adalah 1mol maka setelah mencapai kesetimbangan tekanan ruang akan menjadi . . . . .

A. 2x tekanan semulaB. 4x tekanan semulaC. 1/2 x tekanan semulaD. tetap seperti tekanan semulaE. 3x tekanan semula

Page 144: LAju Kimiaa part1

9. PCL5 dapat terdekomposisi menjadi PCL3 dan Cl2 membentuk reaksi kesetimbangan :

PCL5 (g) ↔ PCL3 (g) + Cl2 (g)

Jika pada suhu 250ºC harga Kp untuk reaksi tersebut adalah 2 dan PCL5 terdisosiasi sebanyak 10%, maka

tekanan total sistem adalah . . . . .

A. 180 atmB. 150 atmC. 100 atmD. 50 atmE. 20 atm

Page 145: LAju Kimiaa part1

10. Dalam suatu wadah gas N2O4 terdisosiasi 50% menjadi gas NO2 sehingga campuran gas menimbulkan tekanan total 6 atm. Harga Kp adalah . . . . .

A. 1B. 2C. 8D. 16E. 30

Page 146: LAju Kimiaa part1

11. Pada suhu 30ºC gas N2 bereaksi dengan gas H2 membentuk NH3. Pada keadaan setimbang, tekanan parsial gas H2 = ¼ atm. Jika Kp pada 30ºC = 48, maka tekanan parsial gas N2 (dalam atm)adalah . . . . .

A. ¼ B. 1/12C. 1/16 D. 1/48E. 1/64

Page 147: LAju Kimiaa part1

12. Tetapan kesetimbangan bagi reaksi :X2 (g) + Y2 (g) ↔ 2XY (g) adalah Kc = 16, pada suhu tertentu.Jika X2, Y2, dan XY masing – masing sebanyak 1 mol dicampurkan dalam ruangan tertutup pada suhu ini, maka jumlah mol XY dalam kesetimbanganadalah . . . . .

A. ½B. 1 ½C. 2D. 3E. 4

Page 148: LAju Kimiaa part1

13. Dalam wadah 1 liter dimasukkan 4 mol zat A dan 5 mol zat B menurut reaksi :A (g) + 2B (g) ↔ C (g). Jika pada keadaan setimbang terdapat 2 mol zat C dan tekanan total 10 atm, maka . . . . .

A. Kp = Kc

B. Kp = 2 Kc

C. Kp = 4 Kc

D. Kp = ½ Kc

E. Kp = ¼ Kc

Page 149: LAju Kimiaa part1

14. CO (g) + H2O (g) ↔ CO2 (g) + H2 (g)Bila 1 mol CO dan 1 mol H2O direaksikan sampai terjadi kesetimbangan dan pada saat tersebut masih tersisa 0,2 mol CO, maka harga tetapan kesetimbangan Kc adalah . . . . .

A. 4B. 9C. 16D. 20E. 25

Page 150: LAju Kimiaa part1

15. Jika 10 ml larutan AgNO3 0,1 M dicampurkan dengan 10 ml larutan FeCl2 0,1 M akan terjadi reaksi

Ag* (aq) + Fe ²* (aq) ↔ Ag (s) + Fe ³* (aq)Ditemukan bahwa dalam keadaan kesetimbangan konsentrasi ion Ag* (aq) adalah 0,02 M.Maka konsentrasi ion Fe³* (aq) dalam kesetimbangan itu sama dengan . . . . .

A. 0,02 MB. 0,03 MC. 0,04 MD. 0,06 ME. 0,08 M

Page 151: LAju Kimiaa part1

16. Jika COCl2 0,5 M dipanaskan pada suhu 450°C, zat itu akan terurai menurut reaksi COCl2 (g) ↔ CO (g) + Cl2 (g)dan pada kesetimbangan tinggal 0,1 M. Berapakah konsentrasi CO yang terjadi apabila COCl2 0,225 M dipanaskan pada suhu yang sama ?

A. 0,015 MB. 0,025 MC. 0,15 MD. 0,18 ME. 0,20 M

Page 152: LAju Kimiaa part1

17. Untuk reaksi 2A (g) + 2B (g) ↔ 3C (g)pada suhu tertentu, K = 2,5 x 10ˉ². Pada kondisi manakah, reaksi tersebut berlangsung ke kanan pada suhu yang sama . . . . .

[A], M [B], M [C], M

A.

B.

C.

D.

E.

0,10

1,0

1,0

1,0

0,20

0,10

1,0

0,10

1,0

0,20

0,10

1,0

0,10

0,10

0,20

Page 153: LAju Kimiaa part1

18. Pernyataan Kc pada 250°C yang benar untuk reaksi2NH3 (g) ↔ N2 (g) + 3H2 (g)

adalah . . . . .

A. Kc = Kp (RT)²B. Kc = Kp (RT)

C. Kc = Kp x (R x T)²D. Kc = Kp x R x TE. Kc = Kp x √(R x T)

Page 154: LAju Kimiaa part1

19. Suatu reaksi memiliki tetapan laju reaksi ke kanan(reaksi maju) sebesar 2,3 x 1000000 s ¹־ dan tetapan kesetimbangan 4,0 x 100000000. Tetapan laju reaksi ke kiri (reaksi balik) dari reaksi tersebut adalah . . . . .

A. 1,1 x 10 (-15) s ¹־ B. 1,7 x 10² s ¹־ C. 5,8 x 10 ³־ s ¹־ D. 9,2 x 10 (-14) s ¹־ E. 2,9 x 10 (15) s ¹־

Page 155: LAju Kimiaa part1

20. SO3 (Mr = 80) sebanyak 160 gr dipanaskan dalam wadah bervolum 1 L dan terjadi reaksi

2SO3 (g) ↔ 2SO2 (g) + O2 (g)Pada saat perbandingan mol SO3 : O2 = 2 : 3maka derajat disosiasi SO3 adalah . . . . .

A. ¼B. 1/3C. ½D. 2/3E. ¾

Page 156: LAju Kimiaa part1

21. Perhatikan reaksi :CO (g) + H2O (g) ↔ CO2 (g) + H2 (g) Bila mula – mula [CO] = 0,1 mol / L dan [H2O] = 0,1 mol / L serta Kc = 9,0 maka Co yang bereaksi adalah . . . . .

A. 0,0075 mol/LB. 0,0175 mol/LC. 0,0275 mol/LD. 0,0350 mol/LE. 0,0750 mol/L

Page 157: LAju Kimiaa part1

22. Reaksi CO2 (g) + NO (g) ↔ NO2 (g) + CO (g)dilakukan dalam wadah 5 liter. Pada keadaan

awal terdapat 4,5 mol CO2 dan 4 mol NO, setelah kesetimbangan NO yang masih tersisa adalah

0,5 mol. Tetapan kesetimbangan reaksi tersebut adalah . . . . .

A. 11,25B. 24,5C. 35,5D. 49,0E. 60,0

Page 158: LAju Kimiaa part1

23. Tetapan kesetimbangan reaksi :2BaO2 (s) ↔ 2BaO (s) + O2 (g)diberikan oleh . . . . .

A. K = [BaO2]² [BaO]²B. K = [BaO2]²

[BaO]²[O2]C. K = [BaO]²

[BaO2]²D. K = [BaO]²[O2]

[BaO2]²E. K = [O2]

Page 159: LAju Kimiaa part1

24. Jika satu mol AB dalam 1 liter air terurai sebanyak 40% menurut AB ↔ A + B, maka tetapan kesetimbangan reaksi tersebut adalah . . . . .

A. 0,27B. 0,09C. 0,07D. 0,0009E. 0,00027

Page 160: LAju Kimiaa part1

25. Ke dalam volume 1dm³ dimasukkan 4 mol gas NO dan 5 mol gas O2. Reaksi yang terjadi2NO (g) + O2 (g) ↔ 2NO2 (g). Jika dalam kesetimbangan terdapat 2 mol gas NO2, maka tetapan kesetimbangan reaksi tersebut adalah . . . . .

A. ½B. ¼C. 1/10D. 1/12E. 1/20

Page 161: LAju Kimiaa part1

Pembahasan

Page 162: LAju Kimiaa part1

1. Jawaban : E2 NO + O2 ↔ 2 NO2

awal : 4 xreaksi : 2 1setimbang : 2 x-1

¼ = 2² → x-1 = 4 2² (x-1) x = 5

Page 163: LAju Kimiaa part1

2. Jawaban : B2SO2 (g) + O2 (g) ↔ 2SO3 (g) K = 25

jika dibalik maka :2SO3 ↔ 2SO (g) + O2 (g) K = 1/25

jika reaksi dikali ½ maka :SO3 (g) ↔ SO2 (g) + ½ O2 (g)

K = √(1/25)K = 1/5

Page 164: LAju Kimiaa part1

3. Jawaban : AReaksi dibalik dan dibagi dua.

K = √1/2 = 1 √2

Page 165: LAju Kimiaa part1

4. Jawaban : B2SO3 ↔ 2SO2 + O2

awal : 1 - -reaksi : 0,5 0,5 0,25setimbang : 0,5 0,5 0,25

pada kesetimbangan :[SO3] = 0,50 mol/5 L = 0,10[SO2] = 0,50 mol/5 L = 0,10[O2] = 0,25 mol/5 L = 0,05

Kc = [SO2]²[O2] = (0,1)² x (0,05) [SO3]² (0,1)²

= 0,05

Page 166: LAju Kimiaa part1

5. Jawaban : B2N2O (g) + N2H4 (g) ↔ 3N2 (g) + 2H2O

(g)awal : 0,10 0,10 - -reaksi : x 0,5 x 1,5 x xsetimbang : 0,10 – x 0,10 – 0,5 x 1,5 x x

pada kesetimbangan :[N2] = 1,5x mol = 0,15x mol/L

10 L

Page 167: LAju Kimiaa part1

6. Jawaban : B2A + B ↔

A2Bawal : 2 2reaksi : 1,5 0,75 0,75setimbang : 0,5 1,25 0,75

Kc = [A2B] = 0,75 = 2,4 [A]²[B] (0,5)² x 1,25

Page 168: LAju Kimiaa part1

7. Jawaban : EPCl5 (g) ↔ PCl3 (g) + Cl2

(g)awal : 0,1reaksi : x x xsetimbang : 0,1 – x x x

Kc = [PCl3][Cl2] [PCl5]0,05 = X x X ↔ x² + 0,05x – 0,005 = 0

0,1 – x (x + 0,1)(x – 0,05) = 0 x = 0,05 mol/L

PCl5 yang terurai = 0,05 x 100 % = 50 % 0,1

Page 169: LAju Kimiaa part1

8. Jawaban : D2HF ↔ H2 + F2

awal : 1reaksi : xsetimbang : a – x 0,5x 0,5x

Jumlah mol pada kesetimbangan = 1 – x + 0,5x + 0,5x = 1 (sama dengan mol mula – mula). Tekanan pun sama (tetap).

Page 170: LAju Kimiaa part1

9. Jawaban : -PCl5 (g) ↔ PCl3 (g) + Cl2

(g)awal : x -reaksi : 0,1 x 0,1 x setimbang : 0,1 x 0,1 x

Kp = [P PCl3][P Cl2] P PCl5

2 = (0,1x)(0,1x) 0,9x

x = 180tekanan total = 0,9x + 0,1x + 0,1x = 1,1x

= 1,1 x 180 = 198 atm

Page 171: LAju Kimiaa part1

10. Jawaban : CJika mol N2O4 awal = amaka N2O4 yang bereaksi = 0,5 x a

N2O4 ↔ 2NO2

awal : a -reaksi : 0,5a asetimbang : 0,5a a

P N2O4 = 0,5a x 6 atm = 2 atm 1,5a

P NO2 = a x 6 atm = 4 atm 1,5aKp = P ² NO2 = 4² = 8

P N2O4 2

Page 172: LAju Kimiaa part1

11. Jawaban : BKp = (P NH3) → 48 = (1/4)²

(P N2)(P H2)³ (P N2)(1/4)³

P N2 = 1/12

Page 173: LAju Kimiaa part1

12. Jawaban : C [XY]² = 1² = 1 < Kc

[X2][Y2] 1 x 1

berarti reaksi berlangsung ke kanan

X2 + Y2 ↔ 2XYawal : 1 1 1reaksi : x x 2xsetimbang : 1 – x 1 – x 1 + 2x

Kc = [XY]² [X2][Y2]

16 = (1 + 2x)² → 4 = 1 + 2x (1 – x)² 1 – x

4 – 4x = 1 + 2x x = ½

Page 174: LAju Kimiaa part1

13. Jawaban : EA + 2B ↔ C

awal : 4 5 -reaksi : 2 4 2setimbang : 2 1 2

n total = 2 + 1 + 2 = 5P = 10Kp = Kc (R x T)∆n ; dimana ∆n = 1 – (1 + 2) = -2

RT = P x V n total

sehingga :Kp = Kc x (10 x 1) ²־

5 = ¼ Kc

Page 175: LAju Kimiaa part1

14. Jawaban : CCO + H2O ↔ CO2 + H2

awal : 1 1 - -reaksi : 0,8 0,8 0,8 0,8setimbang : 0,2 0,2 0,8 0,8

Kc = (0,8)(0,8) = 16 (0,2)(0,2)

Page 176: LAju Kimiaa part1

15. Jawaban : BAg* (aq) + Fe²* (aq) ↔ Ag(s) + Fe³* (aq)10 x 0,1 = 10 x 0,1 = - -

awal : 1 mmol 1 mmolreaksi : 0,6 mmol 0,6 mmol 0,6 mmol 0,6 mmol 0,02 x 20setimbang : 0,4 mmol 0,4 mmol 0,6 mmol 0,6 mmol

Fe³* (aq) = 0,6 mmol dalam 20 ml larutan = 0,06 M = 0,03

20

Page 177: LAju Kimiaa part1

16. Jawaban : ECOCl2 ↔ CO + Cl2

awal : 0,5 - -reaksi : 0,4 0,4 0,4setimbang : 0,1 0,4 0,4

Kc = (0,4)(0,4) = 1,6 (0,1)COCl2 ↔ CO + Cl20,225 - - x x x 0,225 – x x x

Kc = (x)(x) = 1,6 (0,225 – x)x² + 1,6x – 0,36 = 0(x + 1,8)(x – 0,2) = 0x = - 1,8 (tidak memenuhi) x = 0,2

Page 178: LAju Kimiaa part1

17. Jawaban : D2A + 2B ↔ 3CK = [C]³ = 2,5 x 10 ²־ [A]²[B]²

reaksi berlangsung ke kanan pada kondisi :

[C]³ < 2,5 x 10 ²־ yaitu pada pilihan D [A]²[B]²sebagai berikut :2,5 < ³־ 10 = ³(0,1) x 10 ²־

) 1(²)1(²

Page 179: LAju Kimiaa part1

18. Jawaban : A

2NH3 ↔ N2 + 3H2

Kc = Kp ; ∆n = (1 + 3) – (2) = 2 (RT)∆nKc = Kp

(RT)²

Page 180: LAju Kimiaa part1

19. Jawaban : Ck1 = 2,3 x 10(6) s ¹־ K = 4,0 x 10(8)

K = k1

k2

k2 = k1 = 2,3 x 10(6) s ¹־ K 4,0 x 10(8) = 5,8 x 10 ³־ s ¹־

Page 181: LAju Kimiaa part1

20. Jawaban : EVolum : 1 Liter

2SO3 ↔ 2SO2 + O2

awal : 2 mol - -reaksi : x x ½ xsetimbang : 2 – x x ½ x

mol SO3 = 2 – x = 2/3 mol O2 ½ xx = 1 ½

α = reaksi = x = 1 ½ awal 2 2 = ¾

Page 182: LAju Kimiaa part1

21. Jawaban : E CO(g) + H2O(g) ↔ CO2(g) +

H2(g)awal : 0,1 0,1 - -reaksi : x x x xsetimbang : 0,1 – x 0,1 – x x x

Kc = [CO2][H2] [CO][H2O]

9,0 = x X x → 3 = x (0,1 – x)(0,1 – x) 0,1 – xx = 0,075 mol/L

Page 183: LAju Kimiaa part1

22. Jawaban : BVolum : 5 liter

CO2 + NO ↔ NO2 + COawal : 4,5 4 - -reaksi : 3,5 3,5 3,5 3,5setimbang : 1 0,5 3,5 3,5

Kc = (3,5 / 5 )(3,5 / 5 ) = 24,5 (1/5)(0,5 / 5)

Page 184: LAju Kimiaa part1

23. Jawaban : E2BaO2 (s) ↔ 2BaO (s) + O2 (g)

Kc = [O2] dalam hal ini yang diambil fase gas saja.

Page 185: LAju Kimiaa part1

24. Jawaban : AAB ↔ A + B

awal : 1 - -reaksi : 0,4 0,4 0,4setimbang : 0,6 0,4 0,4

Kc = (0,4)(0,4) = 0,27 (0,6)

Page 186: LAju Kimiaa part1

25. Jawaban : B2NO + O2 ↔ 2NO2

awal : 4 5 -reaksi : 2 1 2setimbang : 2 4 2

Kc = (2)² = ¼ (2)²(4)

Page 187: LAju Kimiaa part1

Essay dan pembahasanEssay dan pembahasanGUNAKAN PETUNJUK 4 UNTUK

MENGERJAKAN SOAL DI BAWAH INI!

Page 188: LAju Kimiaa part1

Pada reaksi kesetimbangan

2C2H2(g) + 5O2 (g) ↔ 4CO2(g) +2H2O (g)

h = -900

tindakan apa saja yang dapat dilakukan agar gas CO terbentuk sebanyak mungkin?

1.

Page 189: LAju Kimiaa part1

Pada reaksi kesetimbangan

Fe2O3 (s) + 3CO (g) ↔ 2Fe(s) + 3CO2(g) h = +30 kj

ke arah manakah reaksi akan bergeser apabila tindakan di bawah ini dilakukan ?

1. Gas CO ditambahkan ke dalam campuran

2. Gas CO ditambahkan ke dalam campuran

3. suhu dinaikan

4. tekanan diperbesar

2.

Page 190: LAju Kimiaa part1

Sebanyak 0,1 mol HI dimasukkan ke dalam bejana 1 liter, lalu sebagian terurai menurut reaksi

2HI(g) ↔ H2 (g) + I2 (g)

Jika terbentuk 0,02 mol I2 , hitunglah tetapan kesetimbangan.

3.

Page 191: LAju Kimiaa part1

Dalam wadah 2 dm dicampurkan gas HCl dan gas O masing-masing 10 mol, lalu mengalami reaksi kesetimbangan : 4HCl (g) + O (g) ↔ 2Cl 2 (g) + 2H2O (g)

jika pada kesetimbangan masih terdapat 2 mol HCl , hitunglah tetapan kesetimbangan

4.

Page 192: LAju Kimiaa part1

Tetapan kesetimbangan A + 2B ↔ AB2 adalah ¼ .Berapakah jumlah mol A yang harus dicampurkan dangan 4 mol B dalam volume 5 liter, agar menghasilkan 1 mol AB2 ?

5.

Page 193: LAju Kimiaa part1

Diketahui reaksi:

CO (g) + H2O (g) ↔ CO2(g) + H2(g)

K = 4,00

Jika 2 mol gas CO dan 2 mol uap air direksikan , berapa mol uap air yang dijumpai pada kesetimbangan

6.

Page 194: LAju Kimiaa part1

Dalam ruang 1 liter terdapat kesetimbangan berikut:

2SO3 g) ↔ 2SO2(g) + O2 (g)

Mula-mula terdapat 0.5 mol SO3, Setelah kesetimbangan, perbandingan mol SO3 dan O2 adalah 4 : 3 . Htunglah tetapan kesetimbangan reksi tersebut

7.

Page 195: LAju Kimiaa part1

Perhatikan persamaan reaksi berikut

2H2(g) + O2(g) ↔ 2H2O (g) H0 = - 484

Tentukan arah pergeseran kesetimbangan jika terhadap sistem kesetimbangan tersebut

a. Ditambahkan gas oksigenb. Volume diperbesarc. Tekanan ditingkatkand. Suhu diturunkan

8.

Page 196: LAju Kimiaa part1

Diketahui reaksi kesetimbangan

1. P2 + Q2 ↔ 2PQ, dengan KC1 = 32,dan

2. PS + ½ Q2 ↔ PQ + S, dengan KC2 = 4

Tentukanlah KC3 untuk reaksi P2 + 2S 2PS

9.

Page 197: LAju Kimiaa part1

Tetapan kesetimbangan unuk reaksi

A(g) + B (g) ↔ C (g)

adalah 1/8 . Tentukan jumlah mol zat A yang harus dicampur dengan 3 mol zat B dalam volume 1 L untuk dapat menghasilkan 1 mol zat C pada kesetimbangan.

10.

Page 198: LAju Kimiaa part1

Diketahui 0,6 M senyawa PCl5 dibiarkan terurai sesuai dengan persamaan reaksi

PCl5(g) ↔ PCl3(g) + Cl2(g)

Pada keadaan setimbang, terdapat 0,2 M PCl5. Tentukan jumlah gas klorin yang terbentuk jika pada suhu yang sama 0,25 M PCl5 dibiarkan terurai

11.

Page 199: LAju Kimiaa part1

Diketahui pada reaksi kesetimbangan

CO2(g) + H2 (g) ↔ CO(g) + H2O(g)

Terdapat 0,1 mol CO2;0,1 mol H2 ; 0,3 mol CO ;0,3 mol H2O. Jika pada kondisi yamg sama direaksikan 0,2 mol CO2 ; 0,2 mol H2 ; 0,3 mol H2O serta dibiarkan mencapai kesetimbangan, tentukan jumlah CO2 dan CO setelah tercapai kesetimbangan.

12.

Page 200: LAju Kimiaa part1

Pembahasan

Page 201: LAju Kimiaa part1

Agar gas CO2 terbentuk sebanyak mungkin , kit harus menggeser reaksi ke

kanan, berdsarkan Asas Le Chatelier, kita dapat melakukan tindkan seabgai

berikut.

• kosentrasi gas C2H2 dan O2 selalu diperbesar, dengan cara mengalirkan kedua gas ini secara terus-menerus ke dalam campuran.

• Kosentrasi gas CO dan uap air selalu diperkecil dengan cara memisahkan kedua gas ini dari campuran.

• Karena reaksi ke kanan eksosterm, maka suhu harus diperkecil

• Karena jumlah mol di ruas kanan lebih kecil, maka tekanan harus diperbesar

1.

Page 202: LAju Kimiaa part1

1. Penambahan CO akan menggeser reaksi ke kanan

2. Penambahan CO2 akan menggeser reaksi ke kiri

3. Peningkatan suhu kan menggeser reaksi ke arah endoterm, yaitu ke kanan

4. Perubahan tekanan tidak mempengaruhi kedetimbangan, sebab jumlah mol gas di ruas kiri dan di ruas kanan sama banyak

2.

Page 203: LAju Kimiaa part1

Data mol dari soal kita masukkan ke dalam tabel:

2HI ↔ H2 + I2

mula-mula: 0.1

terurai : ?

Setimbang : ? ? 0.2

Kemudian tabel kita lengkapi

2HI ↔ H2 + I2

mula-mula: 0.1

terurai : 0.04

setimbang: 0.02 0.02 0.02

karena volume = 1 liter, maka:

[HI] = 0.06 M

[H2] = 0.02 M

[I2] = 0.02

K = [H2][I2] = [0,02][0.02] = 1/9

[HI]2 [0.06]2

3.

Page 204: LAju Kimiaa part1

Data mol dari soal kita masukkan ke dalam tabel:

4HCl + O2 ↔ 2Cl2 + 2H2Omila-mula: 10 10terurai : ? ?setimbang : 2 ? ? ?

kemudian tabel kita lengkapi:

4HCl + Cl2 ↔ 2Cl2 + 2H2Omual-mula : 10 10terurai : 8 2setimbang : 2 8 4 4

[HCl] = 2/2 = 1 M[O2] = 8/2 = 4 M[Cl2] = 4/2 = 2 M[H2O] = 4/2 = 2 M

K = [Cl2]2[H2O] = 22.22 = 2

[HCl]4[O2] 14.81

4.

Page 205: LAju Kimiaa part1

Data mol dari soal kita masukkan ke dalam tabel:

A + 2B ↔ AB2

Mula-mula : x 4

Terurai : ? ?

Setimbang : ? ? 1

Kemudian tabel kita lengkapi:

A + 2B ↔ AB2

Mul-mula : X 4

Terurai : 1 2

Setimbang : X – 1 2 1

[A] = X - 1 M

5

[B] = 2./5 M

[AB2] = 1/5 M

K = [AB2]

[A][B]2

¼ = 1/5

x – 1 . 4

5 25

x = 26

jadi, jumlah mol mula-mula adalah 26 mol

5.

Page 206: LAju Kimiaa part1

Data dari soal kita masukkan ke dlam tabel:

CO + H2O ↔ CO2 + H2

mula-mula: 2 2

terurai : ? ?

setimbang: ? x ? ?

kemudian kita lengkapi:

CO + H2O ↔ CO2 + H2

Mula-mula : 2 2

Terurai : 2 – x 2 – x

Setimbang : x x 2 – x 2 – x

K = [CO2][H2]

[CO][H2O]

4 = (2 – x) 2

x2

2 = 2 – x

x

x = 2/3

6.

Page 207: LAju Kimiaa part1

Data dari soal kita masukkan ke dalam tabel:

2SO3 ↔ 2SO2 + O2

mula-mula : 0.5

terurai : ?

setimbang : 4x ? 3x

kemudian tabel kita lengkapi

2SO3 ↔ 2SO2 + O2

mula-mula : 0.5

Terurai : 6x

setimbang : 4x 6x 3x

0.5 – 6x = 4x

x = 0.05

[SO3] = 4x = 4 x 0.05 = 0,2 M

[SO2] = 6x = 6 x 0.05 = 0.3 M

[O2} = 3X = 3 X 0,05 = 0.15 M

K = [SO2]2[O2]= (0,3)2(0.15) = 0.33

[SO3]2 (0.2)

7.

Page 208: LAju Kimiaa part1

a. Jika ditambahkan gas oksigen, reaksi bergeser ke kanan (ke arah H2O)

b. Jika volume ditingkatkan,reaksi bergesr ke jumlah koefisien yang lebih besar,yaitu bergeser ke kiri (ke H2 dan O2)

c. Jika tekanan ditingkatkan, reaksi bergeser ke jumlah koefisien yang lebih kecil,yaitu bergeser ke kanan (ke H2O)

d. Jika suhu diturunkan, reaksi bergaser ke zat eksosterm,yaitu bergeser ke kanan (ke arah H2O)

8.

Page 209: LAju Kimiaa part1

Reaksi ketiga melibatkan zat-zat yang ada pada kesetimbangan (1) dan (2). Reaksi ketiga ini dapat disusun dengan mengubah dan menggabungkan reaksi (1) dan (2).Posisi P2 pada reaksi tetap. Agar terdapat 2PS di ruas kanan, reaksi (2) dikalikan 2 dan dibalik . Jika reaksi (1) dan (2) dijumlahkan ,KC1 dan 1/KC2 dikalikan:

Reaksi (1) : P2 + Q2 ↔ 2PQ; KC1 = 32

Reaksi (2) : 2PQ + 2S ↔ 2PS + Q2 (1/KC2) 2= 1/16

P2 + 2S ↔ 2 PS KC3 = 32 x 1/16 = 2

Jadi, KC3 = 2

9.

Page 210: LAju Kimiaa part1

Dimisalkan, A yang dicampurkan = x mol

A(g) + B (g) ↔ C(g)

Keadaan awal x mol 3 mol -

Bereaksi 1 mol 1 mol 1 mol

Keadaan setimbang (x-1) mol 2 mol 1 mol

2x

2 1-x8

2 1x

1

8

1

BA

CKC

10.

Jadi, zat A yang harus dicampurkan sebanyak 5 mol

Page 211: LAju Kimiaa part1

Dengan diketahuinya nilai KC1 jumlah KC2 pada keadaan (2) dapat

diketahui. Pada keadaan (2) sebanyak 0,25 PCl5 dibiarkan terurai.

Jumlah gas Cl2 dimisalkan x mol

PCl5(g) ↔ PCl3(g) + Cl2(g)

Keadaan awal 0,25 M - -

Bereaksi x M x M x M

Setimbang 0,25 – x x M x M

Pada keadaan setimbang terdapat 0,2 M PCl5 PCl5(g) ↔ PCl3(g) + Cl2(g)

Keadaan awal 0,6 M - -

Bereaksi 0,6 – 0,2 = 0,4 M 0,4 M 0,4 M

Setimbang 0,2 M 0,4 M 0,4 M

8,0

2,0

4,04,0

PCl

Cl PClK

5

23C1

5

25C2 PCl

ClPClK

0,2

boleh)(tidak 1

02,01

02,08,0

8,02,0

25,025,0KK

2

1

2

2

2

C2C1

x

-x

xx

xx

xx

x

x

x

xx

11.

Pada suhu yang sama, nilai KC suatu reaksi tidak berubah sehingga Jadi,jumlah gas klorin yang dihasilkan 0,2

Page 212: LAju Kimiaa part1

Jumlah CO2 dan jumlah H2 yang direaksikan lebih besar daripada keadaan setimbang awal sehingga akan bergeser ke kanan. Untuk menentukan jumlah CO2 atau H2 yang berkurang (dimisalkan x mol)

CO2(g) + H2 (g) ↔ CO (g) + H2(g)

Keadaan awal 0,2 mol 0,2 mol 0,3 mol 0,3 mol

Bereaksi x mol x mol x mol x mol

Setimbang 0,2 – x 0,2 – x 0,3 + x 0,3 + x

9

1,01,0

3,03,0

HCO

OHCOKC

22

2

075,04

3,0X

3x x 0,3– 0,6

x 0,3 3x – 0,6

2,0

3,03

2,0

3,0

2,02,0

3,03,09

H CO

OH COKC

2

22

2

X

X

X

X

XX

XX

12. Pada kesetimbangan

Jumlah mol CO2 =0,2 – x = 0,2 – 0,075 = 0,125Jumlah mol CO = 0,3 0,3 + x = 0,3 + 0,075 = 0,375Jadi , dalam kesetimbangan terdapat 0,125 mol CO2 dan 0,375 mol CO

Page 213: LAju Kimiaa part1

Sekiandan

Terima kasih

Demikian soal – soal ini kami tampilkan sebagai latihan. . . .