Landasan Teori an Proses

download Landasan Teori an Proses

of 16

Transcript of Landasan Teori an Proses

  • 8/3/2019 Landasan Teori an Proses

    1/16

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1. Sistem Perencanaan1

    Rencana jangka panjang yang berjangka waktu paling lama lima tahun

    memuat isu-isu strategis bisnis yang meliputi antara lain penentuan bisnis apa

    yang perlu dikembangkan ke depan, di mana basis pemasaran, berapa besar

    potensi permintaan pada masing-masing wilayah basis dan perkiraan prospek

    distribusi permintaan pada sub-wilayah pasar. Hasil akhir dari perencanaan jangka

    panjang ini adalah rencana agregat (agregate plan).

    Rencana agregat memuat perkiraan target produksi atau omset penjualan

    tahun per tahun sampai tahun ke lima dengan memperhatikan potensi sumber

    daya produksi yang tersedia atau dapat disediakan dalam jangka panjang. Dalam

    perencanaan agregat, satuan produk akhir yang dihasilkan belum diidentifikasi

    satu per satu tetapi dinyatakan sebagai kelompok produk (product-groups).

    Rencana jangka menengah yang berjangka waktu paling lama satu tahun

    sering dikenal sebagai rencana kerja tahunan memuat omset tahunan yang

    merupakan terjemahan jangka panajang ke dalam rencana operasional.Perencanaan ini meliputi penguraianproduct group menjadi satuan-satuan produk

    akhir (individual product end) yang disusun ke dalam rencana induk produksi

    (master production schedule atau MPS). Rencana induk produksi adalah suatu

    daftar yang memuat jumlah masig-masing produk akhir yang akan dihasilkan per

    time-bucket. Time bucket biasanya dinyatakan dalam mingguan sepanjang

    rentang/jangkauan waktu perencanaan (time horizon) yang lamanya 6-12 bulan.

    Jadwal induk produksi disusun dengan memperhatikan potensi permintaan dan

    potensi kapasitas. Potensi kapasitas dievaluasi dengan menggunakan teknik

    rough-cut capacity planning (RCCP). Berdasarkan jadwal induk produksi

    kemudian disusun jadwal perakitan produk akhir ( final assembly schedule) dan

    rencana kebutuhan bahan (material requirements plan atau MRP).

    1Sinulingga, Sukaria. 2009. Perencanaan dan Pengendalian Proses. Yogyakarta : Graha Ilmu

  • 8/3/2019 Landasan Teori an Proses

    2/16

    Rencana kebutuhan bahan (material requirements planning) disusun

    dengan menguraikan produk akhir pada jadwal induk produksi kepada kebutuhan

    partdan komponen berdasarkan bill of materials (BOM) dari produk tersebut.Bill

    of materials menjelaskan struktur/hirarkis komponen dan part yang membentuk

    produk akhir.Bill of materials menjelaskan bagaimana produk akhir disusun dari

    komponen-komponennya yang berjenjang. Dengan demikian hasil penguraian ini

    ialah sebuah daftar panjang tentang part/komponen apa yang harus sudah selesai

    dibuat, berapa banyak harus dibuat, dan kapan harus sudah selesai dibuat sehingga

    jadwal perakitan produk akhir dapat terdukung. Sebelum daftar panjang ini

    difinalkan, kebutuhan bersih masing-masingpartdan komponen dihitung dengan

    mengurangi jumlah part atau komponen yang sebelumnya sudah tersedia di

    gudang. Kemudian rencana kebutuhan kapasitas untuk pembuatan masing-masing

    partdan komponen dihitung dengan bantuan bill of capacity.

    Daftar panjang kebutuhan bahan kemudian diuraikan lebih lanjut menjadi

    rencana eksekusi. Penyusunan rencana eksekusi merupakan tahap akhir

    perencanaan. Rencana operasi eksekusi berisikan jadwal dari perintah-perintah

    kerja di lantai pabrik dan jadwal pengadaan bahan. Berdasarkan rencana ini

    eksekusi pembuatan part dan komponen di lantai pabrik dilakukan, dirakit, dan

    dikirim kepada pemesan sesuai dengan jadwal pengiriman yang telah ditentukan.

    2.2. Perencanaan Operasional2

    Data input yang dibutuhkan untuk perencanaan operasional meliputi antara

    lain yang terutama yaitu :

    1. Struktur ProdukStruktur produk ( product structure tree) menjelaskan secara diagram

    bagaimana produk akhir yang akan diproduksi disusun dari komponen-

    komponennya. Struktur produk pada umumnya dibuat oleh Bagian Desain

    dan Rekayasa. Contoh struktur produk dapat dilihat pada Gambar 2.1.

    2Sinulingga, Sukaria. 2008. Pengantar Teknik Industri. Yogyakarta : Graha Ilmu

  • 8/3/2019 Landasan Teori an Proses

    3/16

  • 8/3/2019 Landasan Teori an Proses

    4/16

    Tabel 2.1.Single-level Bill of Materials

    SINGLE LEVEL BILL OF MATERIALS

    Product CodeProduct Name

    Stock No

    Item No. Description Quantity Unit Source Stock No.

    A 1 Each Manufactured

    SA-1 1 Each Manufactured

    SA-2 2 Each Manufactured

    P-1 2 Each Manufactured

    P-2 2 Each Manufactured

    P-3 2 Each Manufactured

    P-4 2 Each Manufactured

    b.Indented Bill of MaterialsBerbeda dengan single-level bill of materials yang menempatkan setiap

    part, komponen, dan sub-assembly seakan-akan berada dalam satu level,

    indented bill of materials menunjukkan setiap item pada levelnya masing-

    masing sesuai dengan tahapan proses pembuatan seperti terlihat pada

    Tabel 2.2.

    Tabel 2.2. Indented Bill of Materials

    INDENTED

    BILL

    OF MATERI

    AL

    SProduct Code

    ProductName

    StockNo

    Level Description Quantity Unit SourceStock

    No.

    0 1 2 3

    A 1 Each Manufactured

    SA-1 1 Each Manufactured

    SA-2 1 Each Manufactured

    P-1 1 Each Manufactured

    P-2 1 Each Manufactured

    P-4 2 Each ManufacturedSA-2 1 Each Manufactured

    P-1 1 Each Manufactured

    P-2 1 Each Manufactured

    P-3 2 Each Manufactured

  • 8/3/2019 Landasan Teori an Proses

    5/16

    c. Summarized Bill of MaterialsSummarized bill of materials mirip dengan indented bill of materials

    kecuali pada summarized bill of materials menjumlahkan semua

    kebutuhan item tersebut. Formatsummarized bill of materials dapat dilihat

    pada Tabel 2.3.

    Tabel 2.3.Summarized Bill of Materials

    SUMMARIZEDLEVEL BILL OF MATERIALS

    Product Code

    ProductName

    StockNo

    Level Description Quantity Unit SourceStock

    No.

    0 1 2 3 1

    A 1 Each Manufactured

    SA-1 2 Each Manufactured

    SA-2 1 Each Manufactured

    P-1 2 Each Manufactured

    P-2 2 Each Manufactured

    P-4 2 Each Manufactured

    P-3 2 Each Manufactured

    Single-level where used, indented where useddansummarized where used

    bill of materials report merupakan daftar semua sub-assembly,part, dan

    komponen yang dibuat untuk kepentingan engineering change (perubahan

    pada bill of materials) sehubungan dengan masalah yang ditemukan dalam

    proses operasi di lantai pabrik atau perubahan desain yang harus dilakukan

    sehubungan dengan perubahan keinginan pelanggan.

    3. Rute Produksi (Production Routing)Production routingadalah sebuah file yang berisikan data-data engineering

    dari ptoduk yang akan dibuat yang meliputi nomor urut proses setiap partdan

    komponen, nama stasiun kerja, waktu setup ( setup time), waktu operasi

    (running time), waktu pemindahan antar stasiun kerja (move time) dan lain-

    lain. Data dalam file ini digunakan untuk menghitung kebutuhan kapasitas

    dalam mengeksekusi rencana jadwal induk produksi dari produk yang akan

    dibuat.

  • 8/3/2019 Landasan Teori an Proses

    6/16

  • 8/3/2019 Landasan Teori an Proses

    7/16

    Apabila kita melakukan studi yang seksama terhadap suatu peta kerja,

    maka pekerjaan kita dalam usaha memperbaiki metode kerja dari suatu proses

    produksi akan lebih mudah dilaksanakan. Perbaikan yang mungkin dilakukan,

    antara lain yaitu kita bisa menghilangkan operasi-operasi yang tidak perlu,

    menggabungkan suatu operasi dengan operasi lainnya, menemukan suatu urutan-

    urutan kerja/proses produksi yang lebih baik, menentukan mesin yang lebih

    ekonomis, menghilangkan waktu menunggu antara operasi dan sebagainya. Pada

    dasarnya semua perbaikan tersebut ditujukan untuk mengurangi biaya produksi

    secara keseluruhan. Dengan demikian, peta ini merupakan alat yang baik untuk

    menganalisa suatu pekerjaan, sehingga mempermudah dalam perencanaan

    perbaikan kerja.

    2.3.1. Lambang-lambang yang digunakan

    Menurut cacatan sejarah, peta-peta kerja yang ada sekarang ini

    dikembangkan oleh Gilberth. Pada saat itu, untuk membuat suatu peta kerja,

    Gilberth mengusulkan 40 buah lambang yang bisa dipakai. Kemudian pada tahun

    berikutnya, jumlah lambang-lambang tersebut disederhanakan, sehingga hanya

    ada 4 macam, yaitu :

    1. OperasiSuatu kegiatan operasi terjadi apabila benda kerja mengalami perubahan sifat,

    baik fisik maupun kimiawi, termasuk mengambil dan memberi informasi

    pada suatu keadaan. Operasi merupakan kegiatan yang paling banyak terjadi

    dalam suatu proses. Dan biasanya terjadi pada suatu mesin atau stasiun kerja.

    Contohnya pekerjaan mengerut kayu dengan mesin serut, pekerjaan

    mengeraskan logam,dan pekerjaan mencetak bakso.

    Dalam praktiknya, lambang ini juga bisa digunakan untuk menyatakan

    aktivitas administrasi. Misalnya aktivitas perencanaan dan perhitungan.

    2. Inspeksi (Pemeriksaan)Suatu kegiatan inspeksi atau pemeriksaan terjadi apabila suatu obyek

    diperiksa baik pemeriksaan pada segi kualitas maupun kuantitas. Lambang ini

    digunakan jika kita melakukan pemeriksaan terhadap suatu obyek atau

  • 8/3/2019 Landasan Teori an Proses

    8/16

    membandingkan obyek tertentu dengan suatu standar. Suatu pemeriksaan

    tidak menjuruskan bahan ke arah menjadi suatu barang jadi. Contohnya

    pemeriksaan yaitu kegiatan memeriksa warna, kegiatan menghitung jumlah

    benda yang diterima dari hasil pembelian, dan kegiatan meneliti dimensi

    benda kerja dengan menggunakan alat ukur.

    3. TransportasiSuatu kegiatan transportasi terjadi bila material atau benda kerja yang

    dianalisa bergerak berpindah tempat yang bukan merupakan bagian dari suatu

    operasi kerja. Suatu pergerakan yang merupakan bagian dari suatu operasi

    atau yang disebabkan oleh pekerja pada tempat kerja sewaktu operasi atau

    pemeriksaan berlangsung bukanlah merupakan kegiatan transportasi.

    Contoh kegiatan transpotasi yaitu benda kerja di angkut dari mesin

    pencetakan bakso ke wadah pengukusan dan suatu obyek dipindahkan dari

    lantai bawah ke lantai atas.

    4. Menunggu (Delay)Proses menunggu terjadi apabila material benda kerja, operator atau fasilitas

    kerja dalam kondisi berhenti dan tidak terjadi kegiatan apapun selain

    menunggu dan kegiatan menunggu bukan bagia dari proses produksi,

    misalnya menunggu pada proses peendinginan. Kegiatan ini biasanya

    berlangsung sementara, dimana obyek terpaksa menunggu atau ditinggalkan

    sementara sampai suatu saat diperlukan kembali. Contoh menunggu yaitu

    obyek menunggu untuk diproses atau diperiksa dan juga bahan menunggu

    untuk diangkut ke tempat lain.

    5. Menyimpan (storage)Proses penyimpanan terjadi bila obyek disimpan dalam jangka waktu cukup

    lama. Jika obyek itu akan kembali diambil, biasanya akan memerlukan

    prosedur perjanjian khusus. Prosedur perizinan dan lamanya waktu adalah

    dua hal yang membedakan antara kegiatan menyimpan dan menunggu.

    Contoh menyimpan yaitu dokumen atau arsip yang disimpan dalam brankas

    dan juga bahan baku, suplai, dan lain-lain disimpan dalam gudang.

  • 8/3/2019 Landasan Teori an Proses

    9/16

    6. Aktivitas GabunganKegiatan ini terjadi apabila antara aktivitas operasi dan pemeriksaan

    dilakukan bersamaan dan pada suatu tempat kerja.

    Contohnya yaitu pengurangan berat bakso pada timbangan yang dilakukan

    oleh seorang operator.

    2.3.2. Jenis-jenis Peta Kerja

    Pada dasarnya, peta-peta kerja pada saat sekarang dibagi atas dua

    kelompok besar berdasarkan kegiatannya, yaitu :

    1. Peta-peta kerja yang digunakan untuk menganalisa kegiatan kerjakeseluruhan

    Suatu kegiatan disebut kegiatan kerja keseluruhan apabila kegiatan tersebut

    melibatkan sebagian besar atau semua fasilitas yang diperlukan untuk

    membuat suatu produk. Hubungan antara kedua macam kegiatan adalah

    untuk menyelesaikan suatu produk dierlukan beberapa stasiun kerja, dimana

    satu sama lainnya saling berhubungan, dimana kelancaran proses produksi

    secara keseluruhan tergantung pada kelancaran setiap stasiun kerja. Yang

    termasuk peta kerja keseluruhan yaitu :

    a. Peta Proses OperasiPeta Proses Operasi merupakan suatu diagram yang menggambarkan

    langkah-langkah proses yang akan dialami bahan baku mengenai urutan-

    urutan operasi dan pemeriksaan, mulai dari awal sampai menjadi produk

    jadi utuh maupun sebagai komponen, dan juga memuat informasi-

    informasi yang diperlukan untuk analisa lebih lanjut, seperti: waktu yang

    dihabiskan, material yang digunakan, dan tempat atau alat atau mesin

    yang dipakai.

    Kegunaan Peta Proses Operasi :

    1) Bisa mengetahui kebutuhan akan mesin dan penganggarannya2) Bisa memperkirakan kebutuhan akan bahan baku.3) Sebagai alat untuk latihan kerja.

  • 8/3/2019 Landasan Teori an Proses

    10/16

    Prinsip-Prinsip Pembuatan Peta Proses Operasi :

    1) Pertama-tama pada baris paling atas dinyatakan kepalanya PetaProses Operasi yang diikuti oleh identifikasi lain, seperti: nama

    obyek, nama pembuat peta, tanggal dipetakan cara lama atau cara

    sekarang, nomor peta dan nomor gambar.

    2) Material yang akan diproses diletakkan di atas garis horizontal, yangmenunjukkan bahwa material tersebut masuk ke dalam proses.

    3) Lambang-lambang ditempatkan dalam arah vertikal, yangmenunjukkan terjadinya perubahan proses.

    4) Penomoran terhadap suatu kegiatan operasi diberikan secara berurutan sesuai dengan urutan operasi yang dibutuhkan untuk

    pembuatan produk tersebut atau sesuai dengan proses yang terjadi.

    5) Penomoran terhadap suatu kegiatan pemeriksaan diberikan secaratersendiri dan prinsipnya sama dengan penomoran untuk kegiatan

    operasi.

    b. Peta Aliran ProsesPeta Aliran Proses adalah suatu diagram yang menunjukkan urutan-

    urutan dari operasi, pemeriksaan, transportasi, menunggu dan

    penyimpanan yang terjadi selama suatu proses atau prosedur

    berlangsung, serta memuat informasi-informasi yang diperlukan untuk

    menganalisa seperti waktu yang dibutuhkan dan jarak perpindahan.

    Waktu biasanya dinyatakan dalam bentuk jam dan jarak perpindahan

    biasanya dinyatakan dalam meter.

    Kegunaan Peta Aliran Proses :

    1) Untuk mengetahui aliran bahan atau aktivitas orang mulai dari awalmasuk dalam suatu proses sampai aktivitas terakhir.

    2) Untuk memberikan informasi mengenai waktu penyelesaian suatuproses atau prosedur.

    3) Untuk mengetahui jumlah kegiatan yang dialami bahan ataudilakukan oleh orang selama proses atau prosedur berlangsung.

  • 8/3/2019 Landasan Teori an Proses

    11/16

    4) Sebagai alat untuk melakukan perbaikan-perbaikan proses ataumetode kerja.

    5) Sebagai alat untuk mempermudah proses analisa untuk mengetahuitempat-tempat dimana terjadi ketidakefisienan atau

    ketidaksempurnaan.

    Ada beberapa prinsip yang perlu untuk bisa menggambarkan peta proses

    operasi dengan baik, antara lain :

    1) Peta Aliran Proses mempunyai judul, dimana di bagian paling atasdari kertas ditulis kepalanya PETA ALIRAN PROSES, yang

    kemudian dikuti dengan pencatatan beberapa identifikasi seperti:

    nama obyek, nama pembuat peta, tanggal dipetakan cara lama atau

    cara sekarang, nomor peta dan nomor gambar.

    2) Material yang akan diproses diletakkan di atas garis horizontal,yang menunjukkan bahwa material tersebut masuk ke dalam

    proses.

    3) Lambang-lambang ditempatkan dalam arah vertikal, yangmenunjukkan terjadinya perubahan proses.

    4) Penomoran terhadap suatu kegiatan operasi diberikan secara berurutan sesuai dengan urutan operasi yang dibutuhkan untuk

    pembuatan produk tersebut atau sesuai dengan proses yang terjadi.

    5) Penomoran terhadap suatu kegiatan pemeriksaan diberikan secaratersendiri dan prinsipnya sama dengan penomoran untuk kegiatan

    operasi.

    Agar diperoleh gambar peta operasi yang baik, produk yang biasanya

    paling banyak memerlukan operasi harus dipetakan terlebih dahulu,

    berarti dipetakan dengan garis vertikal di sebelah kanan halaman kertas.

    c. Peta Proses Kelompok KerjaPeta Proses Kelompok Kerja merupakan hasil perkembangan dari suatu

    Peta Aliran Proses. Orang pertama yang memperkenalkan dan kemudian

    mengembangkannya adalah John A. Adridge. Peta ini bisa digunakan

    dalam suatu tempat kerja dimana untuk melaksanakan pekerjaan tersebut

  • 8/3/2019 Landasan Teori an Proses

    12/16

    memerlukan kerjasama yang baik dari sekelompok pekerja, misalnya

    pekerjaan pergudangan, pemeliharaan atau pekerjaan-pekerjaan

    pengangkutan material dan lain-lain.

    Kegunaan Peta Proses Kelompok Kerja Peta ini digunakan sebagai alat

    untuk menganalisa aktivitas suatu kelompok kerja. Tujuan utama yang

    harus dianalisa dari kelompok kerja adalah agar bisa meminimumkan

    waktu menunggu (delay). Dengan berkurangnya waktu menunggu berarti

    bisa mencapai tujuan lain, diantaranya:

    1) Bisa mengurangi ongkos produksi atau proses.2) Bisa mempercepat waktu penyelesaian produksi atau proses.

    d. Diagram AliranPeta Aliran Proses merupakan suatu peta yang memuat informasi-

    informasi relatif lengkap sehubungan dengan proses dalam suatu pabrik

    atau kantor, tetapi peta tersebut tidak menunjukkan gambar dari arah

    aliran selama bekerja. Diagram Aliran merupakan suatu gambaran

    menurut skala dari susunan lantai dan gedung, yang menunjukkan lokasi

    dari semua aktivitas yang terjadi dalam Peta Aliran Proses. Aktivitas

    berarti pergerakan suatu material atau orang dari suatu tempat ke tempat

    berikutnya, dinyatakan dengan garis aliran dalam diagram tersebut. Arah

    aliran digambarkan oleh arah anak panah kecil pada garis aliran tersebut.

    Kegunaan Diagram Aliran antara lain:

    1) Lebih memperjelas suatu Peta Aliran Proses, karena lengkapnyainformasi.

    2) Menolong dalam perbaikan tata letak tempat kerja.3) Dengan Diagram Aliran dapat menunjukkan dimana tempat-tempat

    penyimpanan, stasiun pemeriksaan dan tempat-tempat kerja

    dilaksanakan dan juga dapat menunjukkan bagaimana arah gerakan

    berangkat-kembalinya suatu material atau seorang pekerja. Apabila

    dalam ruangan tersebut terjadi lintasan lebih dari satu orang atau

    barang, maka tiap lintasan dibedakan dengan warna bermacam-

    macam. Atau apabila kita hanya menggambarkan lintasan untuk

  • 8/3/2019 Landasan Teori an Proses

    13/16

    seorang operator atau barang, maka perbedaan warna berarti

    menunjukkan perbedaan antara cara sekarang dengan cara yang

    diusulkan.

    2. Peta-peta kerja yang digunakan untuk menganalisa kegiatan kerja setempatSuatu kegiatan kerja dikatakan kegiatan kerja setempat apabila kegiatan

    tersebut terjadi dalam suatu stasiun kerja, yang biasanya hanya melibatkan

    orang dan fasilitas dalam jumlah terbatas. Sedikit berbeda dengan peta-peta

    analisa kerja keseluruhan, maka peta-peta kerja untuk menganalisa kerja

    setempat akan digunakan untuk menganalisa dan memperbaiki proses kerja

    yang ada dalam suatu stasiun kerja, sehingga dicapai suatu keadaan ideal

    untuk itu.

    Yang termasuk peta-peta untuk menganalisa kerja setempat, yaitu:

    a. Peta Pekerja dan MesinPeta Pekerja dan Mesin merupakan peta pertama yang termasuk

    kelompok kegiatan setempat. Peta pekerjaan dan mesin dapat dikatakan

    merupakan suatu grafik yang menggambarkan koordinasi antara waktu

    bekerja dan waktu menganggur dari kombinasi antara pekerja dan mesin.

    Dengan demikian peta ini merupakan alat yang baik digunakan untuk

    mengurangi waktu menganggur.

    Kegunaan Peta Pekerja dan Mesin

    Informasi yang paling penting diperoleh melalui peta pekerja dan mesin

    adalah hubungan yang jelas antara waktu kerja operator dan waktu

    operasi mesin yang ditanganinya. Dengan informasi ini, kita mempunyai

    data yang baik untuk melakukan penyelidikan, penganalisaan, dan

    perbaikan suatu pusat kerja.

    Peningkatan efektivitas penggunaan dan perbaikan keseimbangan kerja

    tersebut dapat dilakukan, misalnya dengan cara :

    1) Mengubah tata letak tempat kerja.2) Mengatur kembali gerakan-gerakan kerja.3) Merancang kembali mesin dan peralataan.

  • 8/3/2019 Landasan Teori an Proses

    14/16

    b. Peta Tangan Kiri dan Tangan KananUntuk mendapatkan gerakan-gerakan yang lebih terperinci, terutama

    unuk mengurangi gerakan-gerakan yang tidak perlu dan untuk mengatur

    gerakan sehingga diperoleh urutan yang terbaik, maka dilakukan studi

    gerakan, seperti peta tangan kiri dan tangan kanan yang merupakan suatu

    alat dari studi gerakan untuk menentukan gerakan-gerakan yang efisien,

    yaitu gerakan-gerakan yang memang diperlukan untuk melaksanakan

    suatu pekerjaan.

    Kegunaan Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan

    Peta tangan kiri dan tangan kanan berguna untuk memperbaiki suatu

    stasiun kerja. Sebagaimana peta-peta yang lain peta ini juga mempunyai

    kegunaan yang lebih khusus diantaranya :

    1) Menyeimbangkan gerakan kedua tangan dan mengurangi kelelahan.2) Menghilangkan atau mengurangi gerakan-gerakan yang tidak efisien

    dan tidak produktif.

    3) Sebagai alat untuk menganalisa tata letak stasiun kerja.

    2.4. Pengukuran Waktu Jam Berhenti

    Sesuai dengan namanya maka pengukuran waktu ini dengan menggunakan

    jam henti (stopwatch) sebagai alat utamanya. Cara ini merupakan cara yang paling

    banyak dikenal dan karenanya banyak dipakai.

    2.4.1. Langkah-langkah Sebelum Melakukan Pengukuran

    Untuk mendapatkan hasil yang baik, yaitu yang dapat dipertanggung

    jawabkan maka tidaklah cukup sekedar melakukan beberapa kali pengukuran

    dengan menggunakan jam henti/ stop watch. Banyak faktor yang harus

    diperhatikan agar akhirnya dapat diperoleh waktu yang pantas untuk pekerjaan

    yang bersangkutan seperti yang berhubungan dengan kondisi kerja, cara

    pengukuran, jumlah pengukuran, dan lain-lain.

  • 8/3/2019 Landasan Teori an Proses

    15/16

    Di bawah ini adalah sebagian langkah yang perlu diikuti agar maksud di atas

    dapat dicapai yaitu:

    1. Penetapan tujuan pengukuran

    Sebagaimana halnya dengan berbagai kegiatan lain, tujuan melakukan

    kegiatan harus ditetapkan terlebih dahulu. Dalam pengukuran waktu, hal-hal

    penting yang harus diketahui dan ditetapkan adalah untuk apa hasil

    pengukuran digunakan, berapa tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan yang

    diinginkan dari hasil pengukuran tersebut.

    2. Melakukan penelitian pendahuluan

    Yang dicari-cari dari pengukuran waktu adalah waktu yang pantas diberikan

    kepada operator untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Tentu suatu kondisi

    yang ada dapat dicari waktu yang pantas, artinya akan didapat juga waktu

    yang pantas untuk menyelesaikan pekerjaan dengan kondisi yang

    bersangkutan.

    3. Memilih operator

    Operator yang dipilih untuk pengukuran waktu haruslah operator yang

    memenuhi beberapa kriteria, diantaranya berkemampuan normal dan dapat

    diajak bekerja sama. Jika jumlah pekerja di tempat bersangkutan banyak maka

    jika kemampuan mereka dibandingkan maka akan terlihat perbandingan

    perbedaan diantaranya, yaitu dari yang berkemampuan rendah sampai tinggi.

    4. Melatih operator

    Walaupun operator yang baik telah di dapat, kadang-kadang masih diperlukan

    pelatihan. Operator perlu dilatih terutama jika kondisi dan cara kerja yang

    dipakai tidak sama dengan yang biasa dijalankan operator.

    5. Mengurai pekerjaan atas elemen pekerjaan

    Pekerjaan dipecah menjadi elemen pekerjaan, yang merupakan gerakan bagian

    dari pekerjaan yang bersangkutan. Elemen inilah yang diukur waktunya.

    Waktu siklusnya jumlah dari waktu setiap elemen ini.

  • 8/3/2019 Landasan Teori an Proses

    16/16

    6. Menyiapkan alat-alat pengukuran

    Alat-alat yang diperlukan antara lainstopwatch, lembar pengamatan, alat tulis,

    dan papan pengamatan.

    Gambar 2.2.Stopwatch